5
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu ikan air tawar yang bisa dibudidayakan pada areal bekas tambak udang. Ikan ini memiliki banyak keunggulan untuk dikembangkan dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Sifat biologi yang menguntungkan seperti mudah berkembangbiak, pertumbuhannya cepat, daya adaptasinya luas, dan toleransinya tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan (Ath-thar dan Gustiano, 2010). Pada umumnya, ikan nila dibudidayakan pada media air tawar, namun kini ikan nila telah mulai dibudidayakan di tambak (salinitas tinggi) karena ikan ini bersifat euryhaline yaitu mampu hidup pada media dengan salinitas air tawar hingga laut. Ikan nila merupakan ikan air tawar yang dapat hidup di air payau dan laut, sehingga para petambak bisa juga membudidayakan ikan nila (Suyanto, 1999). Lutfiyah (2010) menambahkan bahwa larva ikan nila

i Pendahuluan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengamatan sel telur nila

Citation preview

I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIkan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu ikan air tawar yang bisa dibudidayakan pada areal bekas tambak udang. Ikan ini memiliki banyak keunggulan untuk dikembangkan dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Sifat biologi yang menguntungkan seperti mudah berkembangbiak, pertumbuhannya cepat, daya adaptasinya luas, dan toleransinya tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan (Ath-thar dan Gustiano, 2010).Pada umumnya, ikan nila dibudidayakan pada media air tawar, namun kini ikan nila telah mulai dibudidayakan di tambak (salinitas tinggi) karena ikan ini bersifat euryhaline yaitu mampu hidup pada media dengan salinitas air tawar hingga laut. Ikan nila merupakan ikan air tawar yang dapat hidup di air payau dan laut, sehingga para petambak bisa juga membudidayakan ikan nila (Suyanto, 1999). Lutfiyah (2010) menambahkan bahwa larva ikan nila yang ditetaskan pada salinitas 5, 10 dan 15 ppt mempunyai nilai kelulushidupan sebesar 78, 94 dan 86%, akan tetapi untuk pada larva yang ditetaskan pada air bersalinitas tersebut juga terdapat larva abnormal sebanyak 1-2%. Keabnormalan larva ikan nila meliputi bagian caput, truncus dan caudal.Insiden kelainan tulang belakang banyak terjadi pada ikan muda dibandingkan ikan dewasa. Dampak dari larva ikan yang cacat akan mempengaruhi gerakan bebasnya, sehingga untuk mendapatkan makanan akan terjadi persaingan yang tidak seimbang dengan ikan yang normal (Omotayo dan Abayomi, 2011). Bolla and Ottisen, (1998) menambahkan bahwa larva ikan Hippoglossus hippoglossus yang di inkubasi pada salinitas 35,5 ppt, 32,3 ppt menunjukkan adanya dampak abnormalitas pada bagian ekor dan buka tutup mulut. Omotayo dan Abayomi (2011) menambahkan bahwa kelainan tulang belakang pada ikan biasanya disebabkan karena stress lingkungan. Metode alternatif yang dapat dilakukan untuk mengamati adanya abnormalitas pada larva ikan nila yang ditetaskan pada salinitas yang berbeda adalah dengan cara melakukan pengamatan perkembangan vertebrae pada ikan tersebut, khususnya pada bagian neural spine dan haemal spine. Pengamatan vertebrae pada ikan dapat menggunakan metode pewarnaan ganda yaitu Alizarin red dan Alcian blue. Schiling and Javidan (2004) menyatakan bahwa Alizarin red merupakan suatu metode untuk mengetahui pembentukan tulang pada embrio atau untuk mendeteksi proses kalsifikasi pada tulang embrio. Tulang yang diwarnai oleh Alizarin red akan berwarna merah tua, yang menandakan bahwa tulang tersebut telah mengalami kalsifikasi. Warna merah tua terbentuk karena zat warna yang diberikan terikat oleh kalsium pada matriks tulang. Alcian blue dan green adalah pewarna stain yang merupakan komponen dari proteoglikan matriks ekstraseluler yang berhubungan dengan chondrocytes yang digunakan untuk menggambarkan pola tulang rawan larva dan dewasa ikan.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu masalah yaitu :1) Bagaimanakah perkembangan dan jumlah neural spine, haemal spine pada ikan nila (Oreochromis niloticus) hasil dari penetasan salinitas yang berbeda yang diamati dengan metode pewarnaan ganda ?2) Apakah perkembangan dan jumlah neural spine, haemal spine berpengaruh pada pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) hasil dari penetasan salinitas yang berbeda ?

1.3 ManfaatMengetahui perkembangan vertebrae dan pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) hasil dari penetasan salinitas yang berbeda, yang diamati dengan metode pewarnaan Alizarin red dan Alcian blue.