15
STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN ELLIPS SUSUNAN SELANG-SELING DENGAN PENDEKATAN CFD PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Mesin Fakultas Teknik Oleh: SYAFRUDIN D 200 080 076 PROGRAM STUDI SEMINAR TUGAS AKHIR FAKULTAS TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

i STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: i STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN

i

STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS

SIRIP-SIRIP PIN ELLIPS SUSUNAN

SELANG-SELING DENGAN PENDEKATAN CFD

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Mesin Fakultas Teknik

Oleh:

SYAFRUDIN

D 200 080 076

PROGRAM STUDI SEMINAR TUGAS AKHIR

FAKULTAS TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: i STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN

EAI"AMAI{ PEKTETUfi'AN

STI'DI IGRAKTURISTIK PERPII\TDAIAN PANASSIRIP-SIRIP PIN ELLIPS SUSI]NANI

SEI,AI{G-SELING DENGAI\T PE!{DEKAf,AT{ CFI):

PTIBLIKASII ILMHH

oleh:

SYAFRT'I'IN

D200800 076

Telah dipedks de disctr$ui unh* diqii oleh:

Page 3: i STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN

IIALA}IAN PENGESAHAN

STTJDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANASSIRIP.SIRIP PIN ELLIPS SUST]NAN

SELAI\IG.SELING DENGAI\I PEI\TDEKAIAI\T CFD

OLEH

SYATRUDIN.

D 2m 080 076

Telah dipertrhenkan di depan Dewan Penguii

X'akultas TeknikMesin iUniversitas Muhammadiyah Surakarta

Prde heri Scnin,15 Agustus 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

02.

Deryan Penguii:

Mar:wan Effendn ST, Mf, Ph.I)

(Ketua l)ewan Penguji)

Sartono Putro,Ir, Mf.(Anggota I Dewen Penguii)

Nur Aklis ST, M.Eng

(Anggota II Dewan Penguji)

3. (.s)).15..)

Dekan,

Page 4: i STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN

PERI\IYATAANI

. Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang

p€rnah diajt'kan unttrk mempenoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan t"rg$ dan se,paqiang

pengetahuan sayajuga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalamnaskahdandisebutkan dalam daftarpustaka

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya

pertanggungiawabkan sepenuhnya.

surakartq 2{&,.roru

Page 5: i STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN

1

STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS

SIRIP-SIRIP PIN ELLIPS SUSUNAN

SELANG-SELING DENGAN PENDEKATAN CFD

Abstrak

Laporan ini menggambarkan prediksi mengenai kinerja sirip-sirip pin ellips untuk

pendingin internal pada sudu turbin gas. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui koefisien perpindahan panas pada susunan pin ellips. Dalam penelitian ini

study RANS turbulence model dipilih menggunakan pendekatan simulasi. Ada 2

tahap yang harus dilakukan yaitu pertama, melakukan validasi data dengan

pendekatan simulasi pada bentuk sirip-sirip pin ellips susunan selang-seling yang

dilakukan peneliti sebelumnya secara experimen. Dengan menggunakan tiga macam

tipe mesh secara terstruktur mulai dari kasar sampai halus kemudian dilakukan studi

perbaikan mesh hingga didapatkan mesh yang optimal. Kedua, menggunakan

pendekatan simulasi dengan mengadopsi tiga tipe mesh yang digunakan pada tahap

validasi. Simulasi dilaksanakan pada kondisi awal dan kondisi batas yang sama

seperti dala experimen, bilangan Reynolds yang digunakan antara 9.000 sampai

36.000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien perpindahan panas sangat

dipengaruhi oleh kondisi aliran udara disekitar sirip-sirip pin ellips. Kenaikan pada

bilangan Reynolds meningkatkan kenaikan koefisien perpindahan panas.

Kata kunci : sirip pin; computational fluid dynamics; koefisien perpindahan panas.

CHARACERISTIC STUDY HEAT TRANSFER FINS OF PIN ELLIPSE INTERVAL

CONSTRUCTION WITH CFD APPROACH

Abstract

This paper describes a performance prediction of the elliptical pin-fin cooling of gas

turbine blade. The purpose of this study is to investigate the heat transfer coefficient

on the elliptical pin arrangement. The steady RANS with k-epsilon turbulence model

was carried-out by two-stages investigation: first, validation of an existing circular

staggered array of pin-fin cooling that has been investigated experimentally by other

researcher. Three types structured mesh from coarse to fine were optimized for grid

refinement study. Second, further investigation of the elliptical pin-fin cooling was

simulated by adopting the same scenario of mesh generation based on the optimum

result from validation. Simulations were performed at the same initials and boundary

conditions as the experiment, and varying Reynolds number from 9,000 to 36,000.

The result shows that the heat transfer coefficient is highly influenced by the gas flow

condition around the elliptical pin-fin. The increase of Reynolds number intensifies

the increase of the heat transfer coefficient.

Keywords: Pin-fin; Computational fluid dynamics; heat transfer coefficient

Page 6: i STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN

2

1. PENDAHULUAN

Penggunaan pin sebagai pendingin internal (pin-fin cooling) merupakan teknik yang paling

banyak digunakan untuk meningkatkan laju perpindahan panas dari permukaan trailing edge sudu

turbin gas.Trailing edge merupakan bagian yang terkena beban termal yang tinggi, sehingga

dibutuhkan sebuah sistem pendinginan yang efektif untuk menjaga sudu turbin agar tidak cepat

rusak dan turbin gas memiliki efisiensi yang tinggi. Sistem pendingin yang digunakan pada turbin

adalah dengan menggunakan cairan dan udara.

Dalam bidang keteknikan metode CFD (Computational fluid dynamics) merupakan salah satu

cara mudah untuk menyelesaikan suatu persamaan – persamaan yang berkaitan dengan dinamika

fluida dengan menggunakan komputer. Dengan memanfaatkan kecepatan komputer dalam

melakukan perhitungan sehingga metode CFD sangat cocok digunakan untuk melakukan analisa

terhadap sebuah sistem yang rumit dan sulit dipecahkan dengan perhitungan manual. Dengan

demikian, CFD memiliki kelebihan untuk melakukan perhitungan dalam waktu yang singkat dan

cepat.

Susunan sirip pin sangat berpengaruh terhadap kemampuan untuk memindahkan panas. Pada

penelitian ini akan dilakukan penelitian ulang terhadap experimen dari Rokhadi (2010) mengenai

koefisien perpindahan panas pada sirip pin berbentuk ellips susunan selang – seling dengan

menggunakan metode CFD

2. METODE

Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian sehingga tujuan penelitian dapat dicapai, perlu

adanya pembatasan masalah, yaitu

1. Komputasi dilakukan dengan pendekatan numerik, menggunakan software ANSYS Fluent R15.0

2. Varisi bilangan Reynolds antara 3000-39000

3. validasi yang dilakukan adalah heat transfer coeffisien, sedangkan penelitian mencakup heat

transfer coeffisien, velocity, dan juga bilangan Reynolds

Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1 Bagaimana sistem kerja perpindahan panas dari sirip – sirip pin ellips dengan susunan selang

seling dengan riset melalui pendekatan CFD

2. Mengetahui perbandingan antara hasil dari eksperimen dengan hasil dengan menggunakan

pendekatan CFD

3. Bagaimana pengaruh bilangan Reynolds terhadap hasil simulasi

Page 7: i STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN

3

Urutan Penelitian Awal Sampai Akhir

1. Dimulai dengan mendesin ulang eksperimen milik Rokhadi ( 2010 ) menggunakan SOLID

WORK 2014

2. Kemudian diekspor ke GAMBIT 2. 4. 6 untuk pembuatan mesh A, B, dan C

3. Setelah proses mesing selesai , mesh A, B, dan C diekspor lagi ke ANSYS FLUENT R15.0

Mulai

Studi Literatur Jurnal Tugas Akhir

Desain pin-fin cooling silinder susunan selang – seling dengan dimensi sama dengan eksperimen Rokhadi (2010)

Mesh B Mesh A Mesh C

Boundary condition

Boundary condition

Boundary condition

simulasi simulasi simulasi

Validasi data simulasi dengan data eksperimen eksperimen Rokhadi (2010)

Apakah validasi data bisa diterima

Mendesain ulang pin-fin cooling

Mengadopsi Mesh A yang menghasilkan data prediksi yang valid

Mendefinisikan kondisi batas

Re - A

Re - B

Re - C

Re - D

Re - E

simulasi

Analisa hasil meliputi: 1.karaktristik mesh 2.Koefisien perpindahan panas 3.bilangan Nusselt

Kesimpulan

Selesai Re - F

Re - G

Re - H

Page 8: i STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN

4

untuk proses simulasi

4. Setelah itu melakukan validasi dengan eksperimen milik Rokhadi ( 2010 )

5. Proses simulasi ini bertujuan untuk mencari data dari bilangan Reynolds, karakteristik mesh,

bilangan Nusselt, dan juga perpindahan panas rata- rata.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa yang dilakukan adalah membandingkan experimen yang dilakukan oleh Rokhadi

(2010) dengan cara simulasi yang akan saya lakukan,dengan sama-sama menggunakan alat

experimen yang sama yaitu sirip-sirip pin ellips susunan selang seling.

Dimensinya sebagai beikut:

Gambar 1. Dimensi sirip-sirip pin ellips

Tinggi sirip (H) = 75 mm = 0,075m

Panjang sumbu mayor (2a) sirip pin = 15 mm = 0,015m

Panjang sumbu minor (2b) sirip pin = 6 mm = 0,006m

Equal circumference diameter sirip pin ellips (Dπ) = 10,5 mm = 0,0105 m

Panjang spesimen (L) =200mm = 0,2 m

Lebar spesimen (Wb) =150mm = 0,15 m

Model digambar menggunakan Solidworks 2014, kemudian disimpan menggunakan eksistensi

STEP. Ekstensi ini selanjutnya akan dieksport pada tahapan berikutnya.

Page 9: i STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN

5

Gambar dibawah ini merupakan hasil dari proses meshing yang saya lakukan.Mesh A

merupakan mesh kasar, mesh B merupakan mesh sedang, lalu mesh C merupakan mesh halus. Dari

ketiga mesh ini akan dicari data validasi yang paling mendekati eksperimen dari rokhadi. Rokhadi

(2010) .

Mesh A mesh B

Mesh C

Gambar 2. Karakteristik mesh

Tabel 1. Karakteristik mesh

Description Mesh A Mesh B Mesh C

Number of Nodes 354423 1221714 2737863

Number of Element (Heksahedra) 330000 1163520 2640000

Y+ endwall (average ) 6,264865 3,6838 1,40867

Y+ Pin fin (average ) 2,895142 1,847384 0,3495898

Page 10: i STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN

6

Dasar Teori

Sirip Pin

Sirip pin adalah elemen berbentuk silinder atau bentuk lainnya yang dipasang secara tegak

lurus terhadap dinding alat penukar kalor,dengan fluida pendingin mengalir dalam arah aliran

melintang (cross – flow ) terhadap elemen tersebut. Terdapat berbagai parameter yang

menggolongkan sirip pin, seperti bentuk, tinggi, diameter dan sebagainya.Sirip pin dapat disusun

dalam dua arah utama yaitu susunan segaris dan susunan selang seling

Sirip pin dapat disusun dalam dua arah utama. Pada diatas sirip-sirip ditunjukkan dalam

susunan segaris (inline) dan selang-seling (staggered)

Sistem CFD (Computational Fluid Dynamics)

Cabang dari mekanika fluida yang menggunakan metode numerik dan algoritma untuk

memecahkan dan menganalisis masalah yang melibatkan dari aliran fluida tersebut. CFD adalah

perhitungan yang mengkhususkan pada fluida, mulai dari aliran fluida, heat transfer dan reaksi kimia

yang terjadi pada fluida. Atas prinsip-prinsip dasar mekanika fluida, konservasi energi, momentum

massa, serta species, perhitungan dengan CFD dapat dilakukan.

Secara umum proses perhitungan CFD terdiri atas 3 bagian utama:

Pre – processor

Adalah tahap dimana data diinput mulai dari pendefinisian domain serta pendefinisian kondisi

batas (boundary condition). Ditahap ini juga sebuah benda atau ruangan yang akan dianalisa dibagi-

bagi dalam jumlah grid tertentu atau sering juga disebut dengan meshing.

Processor

Pada tahap ini dilakukan proses perhitungan data-data input dengan persamaan yang terlibat

secara iteratif.

Post – processor

Tahap akhir dimana hasil perhitungan diinterpretasikan kedalam gambar, grafik, bahkan

animasi dengan pola-pola warna tertentu

Pembuatan Grid (Meshing)

Page 11: i STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN

7

Grid generation merupakan aspek penting dalam semua metode numerik yang menggunakan

finite volume, finite difference, dan finite elements dalam rangka mendapatkan solusi dari persamaan

differensial parsial. Caranya dengan membagi domain aliran kedalam elemen-elemen kecil (segitiga,

polygon 2D, tetrahedral, quadrilateral) yang disebut cell. Gabungan dari cell-cell tersebut

membentuk satu kesatuan dalam domain yang disebut mesh atau grid karena gabungan dari elemen-

elemen tersebut seperti jala.

Pada penelitian ini proses mesh dilakukan dengan software GAMBIT 2.4.6. GAMBIT

merupakan singkatan dari Geometry And Mesh Building Intelegent Toolkit, yaitu mesh dilakukan

pada domain tertutup dengan misah-misah block/volume menjadi beberapa bagian dan

menggunakan tipe structure mesh supaya mengurangi resiko kesalahan. Ukuran mesh yang terdapat

pada suatu obyek akan mempengaruhi ketelitian dan daya komputasi analisis CFD.

Persamaan Yang Digunakan Pada Sirip –sirip Pin Ellips Susunan Selang - seling

a) Bilangan Reynolds ( Reynolds Number )

Bilangan Reynolds dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya inersia dengan

gaya kekentalan, di dalam kecepatan lapis batas. Untuk kontrol volume yang berbeda pada lapis

batas ini, gaya inersia diasosiasikan dengan sebuah kenaikan momentum dari fluida yang bergerak

melewati kontrol volume.

Dua jenis bilangan Reynolds digunakan untuk menggolongkan kondisi aliran. Pertama adalah

bilangan Reynolds berdasarkan kecepatan rata-rata (V) dalam saluran halus (smooth duct) dan

diameter hidrolik dari saluran (Dh) dan dinyatakan dengan :

Re = v

DV h........................................................................................................(1)

Re =

hDV .....................................................................................................(2)

dimana :

Re = duct Reynolds number

V = kecepatan aliran udara rata-rata dalam saluran udara (m/s)

Dh = diameter hidrolik dari saluran udara (m)

ν = viskositas kinematik udara (m2/s)

ρ = massa jenis udara (kg/m3)

µ = viskositas dinamik udara (kg/m.s)

Page 12: i STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN

8

b) Bilangan Nusselt ( Nusselt Number )

Bilangan Nusselt adalah bilangan tanpa dimensi yang menyatakan perbandingan antara

koefisien perpindahan panas konveksi terhadap konduktivitas termal fluida. Bilangan ini

menyediakan sebuah perhitungan tentang perpindahan panas konveksi yang terjadi pada

permukaan.

Seperti pada definisi bilangan Reynolds, bilangan Nusselt rata-rata juga dinyatakan dengan

duct Nusselt number dan pin Nusselt number, dimana berturut-turut dinyatakan dengan

persamaan:

Nu = k

Dh h...........................................................................................................(3)

NuD = k

Dh ............................................................................................................(4)

dimana :

Nu = duct Nusselt number

NuD = pin Nusselt number

h = koefisien perpindahan panas konveksi rata-rata (W/m2.K)

Dh = diameter hidrolik dari saluran udara (m)

D = equal circumference diameter sirip pin ellips (m)

k = konduktifitas termal udara (W/m.K)

c.) Perhitungan Perpindahan Panas (Heat Transfer)

Koefisien perpindahan panas konveksi rata-rata (h) terhadap dinding pin dapat dinyatakan dalam

persamaan :

h =

2

...

outinbs

outinp

TTTA

TTCm................................................................................................(5)

dimana :

h = koefisien perpindahan panas rata-rata(W/m2.K)

m = massa jenis(densitas)udara (kg/m³)

Cp = panas jenis udara (J/kg,K)

T in =Temperatur inlet udara (K)

T out = Temperatur outlet udara (K)

As = luas seluruh permukaan yang kontak dengan udara dari pin finassembly (m2)

Tb = temperatur permukaan base plate (K)

Page 13: i STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN

9

Pengaruh Bilangan Reynolds Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas

Pengaruh bilangan Reynolds terhadap karakteristik perpindahan panas pada sirip-sirip pin ellips

susunan selang-seling dapat dilihat pada gambar 3 dan 4 yang menunjukkan hasil dari pengaruh

bilangan Reynold terhadap perpindahan panas konveksi rata-rata dan juga pengaruh bilangan

Reynold terhadap bilangan Nusselt

Hasil dari gambar 3 dibawah ini menunjukkan semakin tinggi angka Reynolds semakin tinggi

nilai “h” yang terjadi.Walaupun sedikit berbeda dari hasil dari experimen,tetapi secara garis besar

hasilnya sama.

Gambar 3 . Pengaruh bilangan Reynolds terhadap koefisien perpindahan panas konveksi rata-rata.

Hasil dari gambar 4 dibawah ini menunjukkan nilai nusselt berbanding lurus dengan

bertambahnya angka Reynolds, semakin tinggi angka Reynolds semakin tinggi nilai nusselt yang

terjadi.walaupun agak berbeda dengan hasil dari experimen

Page 14: i STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN

10

Gambar 4. Pengaruh bilangan Reynolds terhadap bilangan Nusselt

4. PENUTUP

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

Hasil dari grafik menunjukkan adanya persamaan sekitar 70% antara hasil experimen dengan

simulasi yang saya lakukan

Angka Reynolds mempengaruhi kenaikan angka dari bilangan Nusselt dan juga perpindahan

panas rata-rata

Peningkatan angka bilangan Rynold naik secara konstan pada mesh A, B, dan C

PERSANTUNAN

Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada sodara Adnan,

Mukron, dan juga pada Punto yang telah membimbing saya dari siang sampai malam dalam bidang

ANSYS ini sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.

Page 15: i STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN

11

DAFTAR PUSTAKA

Rokhadi . (2010). “Pengujian Karakteristik Perpindahan Panas Dan Penurunan Tekanan Dari

Sirip-sirip Pin Ellips Susunan Selang-seling Dalam saluran Segi Empat”.

http://eprints.uns.ac.id/id/eprint/2686

Tarchi, L., Facchini, B., & Zecchi, S., 2008. Dipartimento di Energetica “Sergio Stecco”, Universit`

a di Firenze, Via S. Marta 3, 50139 Firenze, Italy. Experimental Investigation of Innovative

Internal Trailing Edge Cooling Configurations with Pentagonal Arrangement and Elliptic Pin

Fin.

Bilen K., Akyol, U., and Yapici, S., 2002, Thermal Performance Analysis of A Tube Finned

Surface, International Journal of Energy Research, Vol. 26, pp. 321-333.

Li Q., Chen Z., Flechtner U., Warnecke H.J., 1998, Heat transfer and pressure drop characteristics

in rectangular channels with elliptic pin fins,International Journal of Heat and Fluid Flow,

Vol. 19, pp. 245-250

Uzol O., and Camci C., 2001, Endwall Heat Transfer, Total Pressure Loss And WakeFlow Field

Characteristics Of Circular And Elliptical Pin Fin Arrays,Pennsylvania State University, USA

Sara O., Pekdemir T., , Yapici S., Ersahan H., 2000, Thermal performance analysis for solid and

perforated blocks attached on a flat surface in duct flow, Energy Conversion & Management,

Vol. 41, pp. 1019-1028

Yang, K.S., Chu, W.H., Chen, I.Y., and Wang, C.C., 2007, A Comparative Study of the Airside

Performance of Heat Sinks having Pin Fin Configurations,International Journal of Heat and

Mass Transfer, Vol. 50, pp. 4661–4667.