14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Akhlak merujuk kepada amalan, dan tingkah laku tulus yang tidak dibuat-buat yang menjadi kebiasaan. Manakala menurut istilah Islam, akhlak ialah sikap keperibadian manusia terhadap Allah, manusia, diri sendiri dan makhluk lain, sesuai dengan suruhan dan larangan serta petunjuk Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Ini bererti akhlak merujuk kepada seluruh perlakuan manusia sama ada berbentuk lahiriah mahupun batiniah yang merangkumi aspek amal ibadat, percakapan, perbuatan, pergaulan, komunikasi, kasih sayang dan sebagainya. Dalam makalah ini yang di bahas adalah akhlak seorang muslim kepada Allah SWT. Yaitu tentang bagaimana seharusnya perilaku seorang muslim tehadap Allah SWT. Sehingga nantinya seorang muslim akan menjadi seorang yang berakhlak mulia khususnya akhlak Kepada Allah SWT. Dan adapun akhlak kepada Allah yaitu menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Jadi seorang muslim itu hendaknya taat terhadap apa yang diperintahkan oleh Tuhannya. Sehingga akhlak orang

Ibadah Akhlak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Akhlak Kepada Allah SWT.

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGAkhlak merujuk kepada amalan, dan tingkah laku tulus yang tidak dibuat-buat yang menjadi kebiasaan. Manakala menurut istilah Islam, akhlak ialah sikap keperibadian manusia terhadap Allah, manusia, diri sendiri dan makhluk lain, sesuai dengan suruhan dan larangan serta petunjuk Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Ini bererti akhlak merujuk kepada seluruh perlakuan manusia sama ada berbentuk lahiriah mahupun batiniah yang merangkumi aspek amal ibadat, percakapan, perbuatan, pergaulan, komunikasi, kasih sayang dan sebagainya.Dalam makalah ini yang di bahas adalah akhlak seorang muslim kepada Allah SWT. Yaitu tentang bagaimana seharusnya perilaku seorang muslim tehadap Allah SWT. Sehingga nantinya seorang muslim akan menjadi seorang yang berakhlak mulia khususnya akhlak Kepada Allah SWT.Dan adapun akhlak kepada Allah yaitu menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Jadi seorang muslim itu hendaknya taat terhadap apa yang diperintahkan oleh Tuhannya. Sehingga akhlak orang muslim kepada Allah yaitu beriman dan taqwa kepada Allah SWT.1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Untuk Mengetahui Dan Memahami Pengertian Akhlak Kepada ALLAH SWT Untuk Mengetahui Dan Memahami Sikap Dan Perilaku Dalam Kehidupan Sehari-Hari Yang Mencerminkan AKHLAK KEPADA ALLAH SWT.

1.3 SUBJEKTIVITAS PEMAKALAH1. Kami memilih materi ini karena untuk memenuhi tuntunan pada tugas IBADAH AKHLAK2 Kami menganggap materi ini sangat penting karena kami ingin mengetahui lebih lanjut mengenai materi yang bertema AKHLAK KEPADA ALLAH SWT

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN1. Mengumpulkan data-data2. Membuat kerangka makalah3. Mengembangkan kerangka makalah menjadi sebuah makalah

1.5 RUANG LINGKUP Pengertian Akhlak Kepada Allah SWT Alasan Berakhlak Kepada Allah SWT Macam-Macam Akhlak Kepada Allah Swt Dan Pelaksanaannya Dalam Kehidupan Sehari-Hari Akhlak buruk kepada Allah SWT

BAB IIPEMBAHASAN

2.1PENGERTIAN AKHLAK KEPADA ALLAH SWTAkhlak menurut bahasa yaitu berasal dari bahasa arab () jamak dari kata yang berarti tingkah laku, perangai atau tabiat.Sedangkan menurut istilah; akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnung lagi. Dengan demikian akhlak pada hakikatnya adalah sikap yang melekat pada diri mausia, sehingga manusia dapat melakuakannnya tanpa berfikir (spontan). Di samping itu akhlak juga dikenal dengan istilah moral dan etika. Menurut Kahar Masyhur akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik. Sehingga Akhlak kepada Allah SWT adalah sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik. Dan sebagai titik tolak akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji; demikian agung sifat itu, jangankan manusia, malaikat pun tidak akan mampu menjangkaunya (Quraish Shihab).

2.2ALASAN BERAKHLAK KEPADA ALLAH SWT4 alasan mengapa manusia perlu beakhlak kepada Allah:1. Karena Allah-Lah Yang Menciptakan Manusia. Dia Yang Menciptakan Manusia Dari Air Yang Ditumpahkan Keluar Dari Tulang Punggung Dan Tulang Rusuk.Sebagai mana di firmankan oleh Allah dalam surat at-Thariq ayat 5-7Artinya : (5) "Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?, (6). Dia tercipta dari air yang terpancar,(7). yang terpancar dari tulang sulbi dan tulang dada. (at-Tariq:5-7)

2. Karena Allah-Lah Yang Telah Memberikan Perlengkapan Panca Indera, Berupa Pendengaran, Penglihatan, Akal Pikiran Dan Hati Sanubari, Disamping Anggota Badan Yang Kokoh Dan Sempurna Kepada Manusia. Firman Allah dalam surat, an-Nahl ayat, 78.Artinya : "Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur. ( Q.S an-Nahal : 78)

3. Karena Allah-Lah Yang Telah Menyediakan Berbagai Bahan Dan Sarana Yang Diperlukan Bagi Kelangsungan Hidup Manusia, Seperti Bahan Makanan Yang Berasal Dari Tumbuh-Tumbuhan, Air, Udara, Binatang Ternak Dan Lainnya. Firman Allah Dalam Surat Al-Jatsiyah Ayat 12-13.Artinya : (12) "Allah-lah yang menundukkan lautan untuk kamu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya, supaya kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. (13), "Dan Dia menundukkan untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari pada Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kamu yang berpikir.(Q.S al-Jatsiyah :12-13 ).

4. Allah-lah yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan, daratan dan lautan. Firman Allah dalam surat Al-Israa' ayat, 70.Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak cucu Adam, Kami angkut mereka dari daratan dan lautan, Kami beri mereka dari rizki yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S al-Israa : 70).

2.3 MACAM-MACAM AKHLAK KEPADA ALLAH SWT DAN PELAKSANAANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARIa. Cinta dan ridha kepada Allah SWT.Cinta adalah kesadaran diri, perasaan jiwa, dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang terpaut hatinya kepada yang dicintainya dengan penuh semangat dan kasih saying. Bagi seorang mukmin sejati cinta pertama dan utama adalah cinta kepada Allah swt. Allah lebih dicintai dari segalanya.Ridha adalah menerima dengan sepenuh hati tanpa penolakan sedikitpun segala sesuatu yang dating dari Allah swt, baik berupa perintah, larangan, ataupun petunjuk-petunjuk-Nya dengan senang hati.Dengan cinta kita mendapatkan ridhaNya dan dengan bersikap ridha terhadap apa yang Allah swt berikan/tentukan kita mengharapkan cintaNya.

b. Berbaik sangka kepada Allah SWT. Husnuzhan (berbaik sangka) kepada Allah SWT adalah jika seseorang telah mengerjakan sebuah amal saleh, ia berbaik sangka bahwa Allah akan menerimanya. Jika ia berdoa, ia berbaik sangka kepada Allah bahwa Allah akan menerima doanya dan mengabulkannya.Bentukhusnuzh-zhannseorang hamba kepada Allah adalahdengan terus beranggapan bahwa segala sesuatu yang ditakdirkan Allah kepada dirinya adalah pilihan yan terbaik dari Allah . Adapun jika ternyata kenyataan yang dia terima merupakan kenyataan yang pahit bagi umumnya manusia, hendaklah dia kembali introspeksi dan tidak serta merta berprasangka bahwa Allah telah berkehendak buruk baginya .Misalnya ketika seseorang terkena musibah, hendaklah dia tidak berprasangka buruk kepada Allah . Dalam kasus seperti ini, seorang muslim diperintahkan untuk merasa bahwa Allah telah memperingati dirinya untuk mengoreksi seluruh amal perbuatannya .

c. Rela terhadap kadar dan qada (takdir baik dan buruk) dari Allah SWT.Ridha kepada qhada dan qadar artinya menerima saja apa yang diberikan Allah kepadanya dengan rasa senang dan lapang dada serta tidak merasa kecewa dan putus asa.Berdasarkan iman bahwa segala yang menimpa diri terjadi atas ketentuan dan kehendak Allah Yang Maha Kuasa serta berdasarkan kesadaran bahwa kemampuan manusia terbatas, maka tumbuhlah sikap rela menerimanya dengan senang hati.Rela terhadap ketentuan, kehendak dan kekuasaan Allah adalah wajib hukumnya dan merupakan tanda adanya iman.Ridha terhadap qadha dan qadar juga merupakan barometer atau alat untuk mengukur kadar iman seseorang.

d. Bersyukur atas nikmat Allah SWT.e. Bertawakal/ berserah diri kepada Allah SWT.Bertawakal kepada Allah SWT.Bertawakal yaitu kita berserah diri kepada Allah. Setelah kita memohon kepada Allah hendaknya kita berrusaha, bukan hanya diam diri untuk memenuhi doa kita. Itu yang dimaksud dengan tawakal.f. Senantiasa mengingat Allah SWT.Senantiasa mengingat Allah SWT. Salah satu akhlak yang baik kepada Allah yaitu kita selalu mengingat Allah dalam keadaan apapun, baik dalam keadaan susah maupun senang.g. Memikirkan keindahan ciptaan Allah SWT.Yaitu kita dianjurkan untuk melakukan Tadzabur Alam, memikirkan tentang bagaimana kita diciptakan, dan lain-lain yang berkaitan dengan ciptaan Allah yang lain, supaya kita dapat merasakan keagungan Allah SWT. Sehingga kita dapat berakhlak yang baik kepada Allah.h. Melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah SWT.i. Taubat kepada Allah SWTSalah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat.Taubat secara bahasa berarti kembali pada kebenaran.Secara istilah adalah meninggalkan sifat dan kelakuan yang tidak baik,salah atau dosa dengan penuh penyesalan dan berniat serta berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang serupa.Dengan kata lain,taubat mengandung arti kembali kepada sikap,perbuatan atau pendirian yang baik dan benar serta menyesali perbuatan dosa yang sudah terlanjur dikerjakan.Pengertian taubat menurut para ahli:# Menurut Ibnu KatsirTaubat adalah Tobat adalah menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan menyesali atas dosa yang pernah dilakukan pada masa lalu serta yakin tidak akan melakukan kesalahan yang sama pada masa mendatang.# Menurut A.JurjaniTobat adalah kembali pada Allah dengan melepaskan segala keterikatan hati dari perbuatan dosa dan melaksanakan segala kewajiban kepada Tuhan.# Menurut HamkaTobat adalah kembali ke jalan yang benar setelah menempuh jalan yang sangat sesat dan tidak tentu ujungnya.

j. Beribadah kepada AllahYaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan terhadap perintah Allah.k. Berzikir kepada AllahYaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.l. Berdoa kepada AllahYaitu memohon apa saja kepada Allah. Doa merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu. Kekuatan doa dalam ajaran Islam sangat luar biasa, karena ia mampu menembus kekuatan akal manusia. Oleh karena itu berusaha dan berdoa merupakan dua sisi tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh dalam aktifitas hidup setiap muslim.Orang yang tidak pernah berdoa adalah orang yang tidak menerima keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu dipandang sebagai orang yang sombong ; suatu perilaku yang tidak disukai Allah.m. Tawakal kepada AllahYaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.n. Tawaduk kepada AllahYaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.o. Taqwa kepada Allah SWTTaqwa, yaitu memelihara diri dari siksaan Allah swt dengan cara melaksanakan perintah-perintah Allah swt dan menjauhi larangan-laranganNya dalam keadaan sepi maupun ramai. Sedangkan menurut Afif A. Tabarah taqwa adalah memelihara diri dari segala sesuatu yang dapat mengandung murka Allah swt dan mendatangkan mudharat bagi dirinya dan orang lain.Allah SWT memerintahkan kepada orang yang beriman agar bertaqwa kepada Allah swt secara maksimal dengan mengerahkan semua potensi hingga finis kehidupan. Dan apabila kita mampu memaksimalkan taqwa maka hal tersebut akan menentukan derajad kemulyaan kita disisi Allah swt.2.4 Akhlak buruk terhadap Allah SWT. a. Takabbur (Al-Kibru), yaitu sikap yang menyombongkan diri, sehingga tidak mau mengakui kekuasaan Allah SWT. di alam ini, termasuk mengingkari nikmat Allah SWT. yang ada padanya. b. Musyrik (Alk-Syirk), yaitu sikap yang mempersekutukan Allah SWT. dengan makhluk-Nya, dengan cara menganggapnya bahwa ada suatu makhluk yang menyamai kekuasaan-Nya. c. Murtad (Ar-Riddah), yaitu sikap yang meninggalkan atau keluar dari agama Islam, untuk menjadi kafir. d. Munafiq (An-Nifaaq), yaitu sikap yang menampilkan dirinya bertentangan dengan kemauan hatinya dalam kehidupan beragama. e. Riya (Ar-Riyaa) : yaitu sikap yang selalu menunjuk-nunjukkan perbuatan baik yang dilakukannya. Maka ia berbuat bukan karena Allah SWT. melainkan hanya ingin dipuji oleh sesame manusia. Jadi perbuatan ini kebalikan dari sifat ikhlas.f. Boros atau berfoya-foya (Al-Israaf), yaitu perbuatan yang selalu melampaui batas-batas ketentuan agama. Allah SWT melarang bersikap boros, karena hal itu dapat melakukan dosa terhadap-Nya. Merusak perekonomian manusia, merusak hubungan social dan merusak diri sendiri.g. rakus atau tamak (Al-Hirshu atau Ath-Thamau), yaitu sikap yang tidak pernah merasa cukup, sehingga selalu ingin menambah apa yang seharusnya ia miliki, tanpa memperhatikan orang lain.

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan Akhlak kepada Allah SWT dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik. Sikap atau perbuatan itu memiliki cirri-ciri perbuatan akhlak sebagaimana telah disebut dalam latar belakang tadi. Sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa manusia perlu berakhlak kepada Allah SWT.Pertama, karena Allah SWT lah yang menciptakan manusia.Kedua, karena Allah SWT lah yang telah member perlengkapan panca indera, berupa pendengaran, penglihatan, akal fikiran dan hati sanubari, disamping anggota badan yang kokoh dan sempurna kepada manusiaKetiga, karena Allah SWT lah yang menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan lainnya. Keempat, Allah SWT lah yang memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan daratan dan lautan. Akhlak kepada Allah, di antaranya yang paling besar selepas beriman kepada-Nya ialah menyembah-Nya (sembahyang), ikhlas, rasa bertuhan, ertinya hati sentiasa merasa di mana sahaja kita berada, Allah sentiasa mengawasi, melihat dan mendengar terhadap kita, rasa malu, rasa takut, rasa kasih, sabar, redha, tawakal, khusyuk, khuduk3.2 Saran Demi perbaikan mutu pembuatan makalah dikemudian hari maka kami sebagai penulis berharap berbagai kritik serta saran dari seluruh pembaca yang bersifat membangun dan bisa memotivasi mahasiswa supaya mengetahui cara berakhlak kepada Allah dengan cara bertaqwa dan menerapkan sifat iklas dalam kehidupan sehari-hari.