Upload
arsifatinamani
View
35
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Ilmu Biomedik Dasar (Sistem Imun)
Citation preview
+
Topik 8 RESPON IMUN DASAR
IBD-29
+Sistem imun Definisi Imunitas kemampuan tubuh manusia untuk bisa mempertahankan dirinya dari
hal-hal yang menyebabkan adanya penyakit . Terdiri dari lapisan pelindung, jaringan limfa, sel imun, dan zat kimia.
Sumber:Silverthorn D Unglaub. Human Physiology: An Integrated Approach. 5th ed. San
Fransisco: Pearson Benjamin Cumings; 2010; 783p
Tiga fungsi utama sistem imun1. Melindungi tubuh dari patogen2. Membuang sel yang rusak atau yang
mati3. Mengenali dan membuang sel
abnormal
Keabnormalan sistem imun
Apabila sistem imun gagal melaksanakan fungsi normal maka: Respons salah berpotensi menyebabkan
autoimunitas. Type 1 Diabetes melitus, dimana sel beta pangkreas dihancurkan oleh protein imun, merupakan contoh kasus ini.
Respons overaktif penyebab alergi Respons lemah Immunodeficiency
+Organ sistem imun (1)Overview
• Sistem imun beredar di tubuh manusia melalui sistem limpatis
• Dua sistem limpatis primer adalah:• Kelenjar Tymus• Sumsum tulang
• Sistem limpatis sekunder• Encapsulated Lymphoid tissues
• Spleen• Lymph node
• Unencapsulated (diffuse) lymphoid tissues
• Tonsil• GALT
Sumber:Silverthorn D Unglaub. Human Physiology: An Integrated Approach. 6th ed.
San Fransisco: Pearson Benjamin Cumings; 2013; p802-7
Organ Fungsi Letak
Timus - Tempat pematangan limfosit T
- Mengeluarkan hormon timosin
mediastinum antara sternum dan aorta
Sumsum tulang merah
- Asal semua darah- Tempat pematangan
limfosit B
tulang datar dan epifisis tulang panjang orang dewasa
Kelenjar getah bening
Menangkap zat asing, makrofag menghancurkannya , dan fagositosis
Sepanjang pembuluh limfa, ada yang di dekat kelenjar mamae dan di aksila dan pangkal paha.
Limfa Memproduksi sel darah, meletakkan platelets, memindahkan makrofag dan sel darah yang rusak
Sebelah kiri area hypochondriac diantara lambung dan diafragma
Nodul limfatik
Respon imun terhadap zat asing yang dekat dengan permukaan dan mencegah masuk ke sistem limfatik (contoh: amandel, apendiks, dan GALT
Sepanjang lamina propria pada organ pencernaan (apendiks), urin, dan saluran reproduksi, amandel di nasofaring posterior; jaringan limfoid terkait usus (GALT) di bawah epitel esofagus dan usus
+Organ sistem imun (3)Encapsulated Lyphoid Tissues
Sumber:Silverthorn D Unglaub. Human Physiology: An Integrated Approach. 6th ed. San
Fransisco: Pearson Benjamin Cumings; 2013; p802-7
Encapsulated Imune Tissues
+Organ Sistem Imun (5)Unencapsulated Imune Tissues
tpnteam.com
+Organ Sistem Imun (7)Asal mula sel imun
Martini, Frederic H. et al.Fundamentals of Anatomy and Physiology, 10 th Edition.San Fransisco: Pearson Education;2015. p789
Dari sel di sumsum tulang belakang- Sumsum tulang belakang menjadi regulator jumlah sel limfosit• Sel bermula dari multipotent homopoetic
stem cell • Sel berdiferensiasi menjadi limphoid stem
cell• Beberapa grup limphoid stem cell
meninggalkan sumsum tulang menuju timus• Yang masih berada di sumsum tulang
dipecah lagi menjadi sel NK dan sel B oleh interleukin-7 yang diproduksi oleh stromal cell
• Stem cell yang menuju ke thymus. Di thymus, stem cell berdiferensiasi menjadi sel T
+Klasifikasi Sistem imunBentuk sistem imunitas
Martini, Frederic H. et al.Fundamentals of Anatomy and Physiology, 10th Edition.San Fransisco: Pearson Education;2015. p803
Dibagi menjadi 2 yaitu:- Adaptive
Imunity- Respons yang
didapat setelah tubuh terkena suatu antigen spesifik
- Koordinasi aktivitas sel T dan Sel B
- Sel T: cell-mediated immunity
- Sel B: antibody mediated immunity
- Innate Immunity
Addaptive immunity
+Klasifikasi Sistem Imun (3)Innate Immune
Martini, Frederic H. et al.Fundamentals of Anatomy and Physiology, 10th Edition.San Fransisco: Pearson Education;2015. p789
+Klasifikasi Sistem Imun (4)Klasifikasi sel limfosit
Martini, Frederic H. et al.Fundamentals of Anatomy and Physiology, 10th Edition.San Fransisco: Pearson Education;2015. p805
Klasifikasi Sistem Imun beserta Komponen-Komponennya
+Komponen Sistem imunKomponen pada Innate Immunity
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Phisiology. 14th ed. Hoboken, NJ: Wiley; 2014. p814
+Komponen Sistem Imun (2) Sel yang berperan pada adaptive imunnity
+Peredaran sistem imunSistem limfatis : Intro
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Phisiology. 14th ed. Hoboken, NJ: Wiley; 2014. p804
+Peredaran sistem imun (2)Hubungan dengan pembuluh darah
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Phisiology. 14th ed. Hoboken, NJ: Wiley; 2014. p804
+Peredaran sistem imun (3)Drainase limfa
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Phisiology. 14th ed. Hoboken, NJ: Wiley; 2014. p803
+Peredaran sistem imun (4)Hubungannya dengan darah
Kapiler Darah(Darah)
Daerah Interstisial
(Cairan Interstisial)
Kapiler Limfatik(Limfa)
Pembuluh limfatik(limfa)
Duktus Limfatik (limfa)
Pertemuan vena jugular interna
dan vena subclavian
(darah)Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Phisiology. 14th ed. Hoboken, NJ: Wiley; 2014. p802
+Yang mempengaruhi aliran Limfa
Pompa Otot Rangka
Pompa Pernapasan
+Antigen dan antibodi
Struktur Antigen• Determinan antigenik (epitop)
kelompok kimia terkecil yang membangkitkan respon imun
• Hapten senyawa kecil yang tidak dapat menginduksi respon imun jika sendiri menjadi imonegenik jika bersatu dengan carrier
Struktur Antibodi• Empat rantai polipeptida• Area hinge memungkinkan
terjadinya perubahan bentuk• Regia variabel membentuk dua
sisi pengikat antigen• Regia konstan lengan Y dan
batang molekul
+Struktur Antibodi Sel B dan Sel T
+ REAKSI ANTIGEN -ANTIBODI Sisi pengikat antigen pada regio variabel antibodi akan berikatan dengan sisi
penghubung determinan antigenik pada antigen untuk membentuk kompleks antigen-antibody
Memungkinkan inaktivasi antigen melalui :
Fiksasi Komplemen
1.Opsonisasi2. Sitolisis3.inflamasi
Netralisasi Aglutinasi presipitasi
1.Imunoelekt- oforensi2.radioimuno-assai
+
+ • Reaksi antigen-antibodi lengkap menandakan antigen yang terikat sudah terstruktu lengkap yang dapat langsung terikat.
• Reaksi antigen-antibodi tidak lengkap merupakan pengikatan hapten yang sudah bersatu dengan carrier.
+ Respon imun sekunder yang menjadi prinsip dasar dari imunisasi.
Respon imun pertama terhadap antigen disebut respon primer. Kemunculan kembali antigen tersebut memicu respon imun sekunder yang lebih panjang. Respons sekunder muncul karena terdapat sel memori yang terpicu ketika antigen tiba.
Respon primer membutuhkan waktu karena antigen harus mengaktivasi sel B terlebih dahulu. Sel B kemudian berdiferensiasi menjadi sel plasma. Konsentrasi antibodi dalam plasma baru mencapai puncak sekitar 2 minggu setelah paparan antigen. IgM adalah antibodi yang pertama kali muncul dalam aliran darah. Konsentrasi IgG naik secara perlahan.
Jika sel B memori terpapar antigen yang sama untuk kedua kalinya, sel B memori akan dengan cepat berdiferensiasi menjadi sel plasma. Pada respon sekunder, konsentrasi antibodi meningkat lebih cepat dan mencapai level yang lebih tinggi dibandingkan saat respon primer. Sel B memori dapat bertahan selama 20 tahun atau lebih.
+
+Imunisasi
Pasif
Alami
Buatan
Aktif
Alami
Buatan
+ Imunisasi Aktif vs Pasif
+ Imunisasi Wajib
BCG Hepatitis B
DTP Campak
+ Komponen Imunitas Spesifik
+
Perkembangan Sel-sel pada Imunitas adaptif
Sumber: Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Phisiology. 14th ed. Hoboken, NJ: Wiley; 2014.p815
+ Imunitas Spesifik: garis pertahanan yang terakhir1. Cell-mediated immunity
2. Humoral atau Antibody-mediated immunity
+Imunitas SpesifikHumoral Seluler Limfosit B : B memori B plasma sel yang menghasilkan antibodi, hasil diferensiasi limfosit B ketika terpajan antigen.
Limfosit T : T sitotoksik (menghasilkan perforin untuk membentuk pori di sel yang terinfeksi yang sehingga memasukan matriks ekstraseluler untuk memicu lisis sel, granzyme memicu apopotosis sel yang terinfeksi) T supressor (menghambat produksi dan kerja sel T dan sel B jika respon imun telah dirasa cukup) T helper (membantu sel B ber-diferensiasi agar menjadi sel plasma, menghasilkan IL-2 agar menstimulasi ploriferasi sel B dan sel T, menstimulasi reaksi inflamasi) T memori
+Humoral Seluler Target : Patogen ekstraseluler (virus, bakteri, fungi pada cairan ekstrasel)
Target : Patogen intraseluler (virus, bakteri, fungi intrasel), beberapa tipe sel kanker, hasil transplantasi jaringan luar.
Mekanisme penyerangan : Antibody-mediated (antibodi menyerang antigen)
Mekanisme penyerangan : Sel T menyerang sel yang telah terinfeksi
Reseptor : BCR (B-cell Reseptor)
Reseptor : TCR (T-cell receptor) Pada T sitotoksik terdapat protein CD-8 yang kemudian bekerja sama dengan MHC tipe I. Sementara itu, T helper memiliki protein CD-4 bekerja sama dengan MHC tipe II
+Pengaktifan respon pertahanan spesifik-cell mediated immunity Pengaktifan sel T : Pengenalan antigen kostimulasi (berikatan dengan
sel penstimulasi pada situs kedua, contoh IL-2 ) aktivasi Sel T mengenali antigen apabila antigen berikatan dengan protein MHC /
HLAs (Human Leukocyte Antigen) melalui ikatan hydrogen Prtotein MHC : glikoprotein hasil regulasi MHC (Major Histocompatibility
Complex) pada kromosom 6 Protein MHC : Kelas I dan Kelas II
+Pengaktifan respon pertahanan spesifik-cell mediated immunity Protein MHC Kelas I (plasma membran sel bernukleus) Protein MHC Kelas II (plasma membran sel penyaji antigen dan limfosit) Sel penyaji antigen : sel fagosit monosit-makrofag, sel dendritik
(Langerhans) kulit,sel dendritik nodus limfe dan limfa Protein MHC memiliki situs pengikatan antigen tertentu
+Pengaktifan respon pertahanan spesifik-cell mediated immunity Protein membran yang ada pada sel T adalah bagian dari CD (Cluster of
differentiation) markers Semua sel T memiliki penanda CD3 Sel T sitotoksik dan surpresor memiliki penanda CD8 (merespon antigen
yang berikatan dengn protein MHC kelas I) Sel T helper memiliki penanda CD4 (merespon antigen yang berikatan
dengan protein MHC Kelas II).
+Pengaktifan respon pertahanan spesifik
Sumber: Martini FH, Nath JL, Bartholomew Ef. Fundamentals of anatomy & physiology. 9 th ed. USA: Benjamin Cummings; 2012.p790
+ Pengaktifan respon pertahanan spesifik
Sumber: Martini FH, Nath JL, Bartholomew Ef. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. USA: Benjamin Cummings; 2012.p791
•Fungsi sitokin:• Menstimulasi pembelahan sel T yang
memproduksi Sel T helper memori• Meningkatkan laju pematangan sel T
sitotoksik• Menstimulasi pertahanan non-
spesifik dengan menarik makrofag ke area yang terganggu, menstimulasi aktivitas dan efektivitasnya
• Menarik dan stimulasi aktivitas sel T sitotoksik
• Menstimulasi aktivasi sel B.2
+ Pengaktifan respon pertahanan spesifik-cell mediated immunity
Sumber: Martini FH, Nath JL, Bartholomew Ef. Fundamentals of anatomy & physiology. 9 th ed. USA: Benjamin Cummings; 2012.p792
+ Humoral atau Antibody-mediated Immunity
Peran Utama sel B limfosit menghasilkan antibodi terhadap antigen yang unik.
Antibodi memiliki reseptor untuk mengenali antigen tsb Sel B yang aktif akan berdiferensiasi menjadi Sel Plasma yang jangka
hidupnya sangat pendek.
+ Proses Antibody-Mediated Response
+Pengaktifan respon pertahanan spesifik
Sensitisasi (pengikatan sel B ke protein MHC II yang mengikat antigen pada cairan interstisial) aktivasi oleh sel T helper sel T helper berikatan dengan kompleks MHC pada sel B, mengenali antigen, menyekresikan sitokin aktivasi sel B
Sel B teraktivasi pembelahan sel diferensiasi (sel plasma dan sel B memori)
Sel plasma menyintesis dan menyekresi antibodi ke cairan interstisial Sel memori B mengenali antigen yang telah dikenali sebelumnya.
+Pengaktifan respon pertahanan spesifik
Sumber: Martini FH, Nath JL, Bartholomew Ef. Fundamentals of anatomy & physiology. 9 th ed. USA: Benjamin Cummings; 2012.p793
+Referensi
Martini FH, Nath JL, Bartholomew Ef. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. USA: Benjamin Cummings.
Sherwood, L. Human Physiology from Cells to System 7th ed [ebook]. USA : Cengage Learning. 2011.
Tortora,G. Principles of Anatomy and Physiology, 13th edition. USA: John Wiley and sons, 2012.
Sloane, Ethel. 1995. Anatomi dan Fisiologiuntuk pemula. Jakarta: EGC
Silverthorn D Unglaub. Human Physiology: An Integrated Approach. 5th ed. San Fransisco: Pearson Benjamin Cumings; 2010.
Martini, Frederic H. et al.Fundamentals of Anatomy and Physiology, 10th Edition.San Fransisco: Pearson Education;2015.
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Phisiology. 14th ed. Hoboken, NJ: Wiley; 2014.