18
Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi (Dengan Lampiran Scan Kitab Nya) Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi Belakangan ini kata 'salaf' semakin populer. Bermunculan pula kelompok yang mengusung nama salaf, salafi, salafuna, salaf shaleh dan derivatnya. Beberapa kelompok yang sebenarnya berbeda prinsip saling mengklaim bahwa dialah yang paling sempurna mengikuti jalan salaf. Runyamnya jika ternyata kelompok tersebut berbeda dengan generasi pendahulunya dalam banyak hal. Kenyataan ini tak jarang membuat umat islam bingung, terutama mereka yang masih awam. Lalu siapa pengikut salaf sebenarnya? Apakah kelompok yang konsisten menapak jejak salaf ataukah kelompok yang hanya menggunakan nama salafi?. Tulisan ini mencoba menjawab kebingungan di atas dan menguak siapa pengikut salaf sebenarnya. Istilah salafi berasal dari kata salaf yang berarti terdahulu. Menurut ahlussunnah yang dimaksud salaf adalah para ulama' empat madzhab dan ulama sebelumnya yang kapasitas ilmu dan amalnya tidak diragukan lagi dan mempunyai sanad (mata rantai keilmuan) sampai pada Nabi SAW. Namun belakangan muncul sekelompok orang yang melabeli diri dengan nama salafi dan aktif memakai nama tersebut pada buku-bukunya. Kelompok yang berslogan "kembali" pada Al Qur'an dan sunnah tersebut mengaku merujuk langsung kepada para sahabat yang hidup pada masa Nabi SAW, tanpa harus melewati para ulama empat madzhab. Bahkan menurut sebagian mereka, diharamkan mengikuti madzhab tertentu. Sebagaimana diungkapkan oleh Syekh Abdul Aziz bin Baz dalam salah satu majalah di Arab Saudi, dia juga menyatakan tidak mengikuti madzhab Imam Ahmad bin Hanbal. Pernyataan di atas menimbulkan pertanyaan besar di kalangan umat islam yang berpikir obyektif. Sebab dalam catatan sejarah, ulama-ulama besar pendahulu mereka adalah penganut madzhab Imam Ahmad bin Hanbal. Sebut saja Syekh Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim, Ibnu Rajab, Ibnu Abdil Hadi, Ibnu Qatadah, kemudian juga menyusul setelahnya Al Zarkasyi, Mura'i, Ibnu Yusuf, Ibnu Habirah, Al Hajjawiy, Al Mardaway, Al Ba'ly, Al Buhti dan Ibnu Muflih. Serta yang terakhir Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab beserta anak-anaknya, juga mufti Muhammad bin Ibrahim, dan Ibnu Hamid. Semoga rahmat Allah atas mereka semua. Ironis sekali memang, apakah berarti Imam Ahmad bin Hanbal dan para imam lainnya tidak berpegang teguh pada Al-Qur'an dan sunnah? sehingga kelompok ini tidak perlu mengikuti para pendahulunya dalam

Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi/salafy (Dengan Bukti Scan Kitab)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi (Dengan Bukti Scan Kitab). Artikel asal dari majalah cahaya nabawiy dengan ditambah dengan scan kitab, bukti pemalsuan kitab salaf oleh wahaby/salafy.http://salafytobat.wordpress.com

Citation preview

Page 1: Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi/salafy (Dengan Bukti Scan Kitab)

Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi (Dengan Lampiran Scan Kitab Nya)

Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi

Belakangan ini kata 'salaf' semakin populer. Bermunculan pula kelompokyang mengusung nama salaf, salafi, salafuna, salaf shaleh danderivatnya. Beberapa kelompok yang sebenarnya berbeda prinsip salingmengklaim bahwa dialah yang paling sempurna mengikuti jalan salaf.Runyamnya jika ternyata kelompok tersebut berbeda dengan generasipendahulunya dalam banyak hal. Kenyataan ini tak jarang membuat umatislam bingung, terutama mereka yang masih awam. Lalu siapa pengikutsalaf sebenarnya? Apakah kelompok yang konsisten menapak jejak salafataukah kelompok yang hanya menggunakan nama salafi?.Tulisan ini mencoba menjawab kebingungan di atas dan menguak siapapengikut salaf sebenarnya.

Istilah salafi berasal dari kata salaf yang berarti terdahulu. Menurutahlussunnah yang dimaksud salaf adalah para ulama' empat madzhab danulama sebelumnya yang kapasitas ilmu dan amalnya tidak diragukan lagidan mempunyai sanad (mata rantai keilmuan) sampai pada Nabi SAW.Namun belakangan muncul sekelompok orang yang melabeli diri dengannama salafi dan aktif memakai nama tersebut pada buku-bukunya.Kelompok yang berslogan "kembali" pada Al Qur'an dan sunnah tersebutmengaku merujuk langsung kepada para sahabat yang hidup pada masa NabiSAW, tanpa harus melewati para ulama empat madzhab.Bahkan menurut sebagian mereka, diharamkan mengikuti madzhab tertentu. Sebagaimana diungkapkan oleh Syekh Abdul Aziz bin Baz dalam salahsatu majalah di Arab Saudi, dia juga menyatakan tidak mengikutimadzhab Imam Ahmad bin Hanbal.

Pernyataan di atas menimbulkan pertanyaan besar di kalangan umat islamyang berpikir obyektif. Sebab dalam catatan sejarah, ulama-ulama besarpendahulu mereka adalah penganut madzhab Imam Ahmad bin Hanbal. Sebutsaja Syekh Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim, Ibnu Rajab, Ibnu Abdil Hadi,Ibnu Qatadah, kemudian juga menyusul setelahnya Al Zarkasyi, Mura'i,Ibnu Yusuf, Ibnu Habirah, Al Hajjawiy, Al Mardaway, Al Ba'ly, Al Buhtidan Ibnu Muflih. Serta yang terakhir Syekh Muhammad bin Abdul Wahhabbeserta anak-anaknya, juga mufti Muhammad bin Ibrahim, dan Ibnu Hamid.Semoga rahmat Allah atas mereka semua.

Ironis sekali memang, apakah berarti Imam Ahmad bin Hanbal dan paraimam lainnya tidak berpegang teguh pada Al-Qur'an dan sunnah? sehinggakelompok ini tidak perlu mengikuti para pendahulunya dalambermadzhab?. Apabila mereka sudah mengesampingkan kewajiban bermadzhabdan tidak mengikuti para salafnya, layakkah mereka menyatakan dirinyasalafy?

Belum lagi aksi manipulasi mereka terhadap ilmu pengetahuan. Mereka memalsukan sebagian dari kitab kitab karya ulama' salaf. Sebagai contoh, kitab Al Adzkar karya Imam Nawawi cetakan Darul Huda, Riyadh, 1409 H, yang ditahqiq oleh Abdul Qadir Asy Syami. Pada halaman 295, pasal tentang ziarah ke makam Nabi SAW, dirubah judulnya menjadi pasal

Page 2: Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi/salafy (Dengan Bukti Scan Kitab)

tentang ziarah ke masjid Nabi SAW. Beberapa baris di awal dan akhir pasal itu juga dihapus. Tak cukup itu, mereka juga dengan sengajamenghilangkan kisah tentang Al Utbiy yang diceritakan Imam Nawawidalam kitab tersebut.

Untuk diketahui, Al Utbiy (guru Imam Syafi'i) pernah menyaksikanseorang arab pedalaman berziarah dan bertawassul kepada Nabi SAW.Kemudian Al Utbiy bermimpi bertemu Nabi SAW, dalam mimpinya Nabimenyuruh memberitahukan pada orang dusun tersebut bahwa ia diampuniAllah berkat ziarah dan tawassulnya. Imam Nawawi juga menceritakankisah ini dalam kitab Majmu' dan Mughni.

Pemalsuan juga mereka lakukan terhadap kitab Hasyiah Shawi atas TafsirJalalain dengan membuang bagian-bagian yang tidak cocok denganpandangannya. Hal itu mereka lakukan pula terhadap kitab Hasyiah IbnAbidin dalam madzhab Hanafi dengan menghilangkan pasal khusus yangmenceritakan para wali, abdal dan orang-orang sholeh.Parahnya, kitab karya Ibnu Taimiyah yang dianggap sakral juga takluput dari aksi mereka. Pada penerbitan terakhir kumpulan fatwa SyekhIbnu Taimiyah, mereka membuang juz 10 yang berisi tentang ilmu sulukdan tasawwuf. (Alhamdulilah, penulis memiliki cetakan lama)Bukankah ini semua perbuatan dzalim? Mereka jelas-jelas melanggar hakcipta karya intelektual para pengarang dan melecehkan karya-karyamonumental yang sangat bernilai dalam dunia islam. Lebih dari itu,tindakan ini juga merupakan pengaburan fakta dan ketidakjujuranterhadap dunia ilmu pengetahuan yang menjunjung tinggi sikaptransparansi dan obyektivitas.

MENGIKUTI SALAF?Berikut ini beberapa hal yang berkaitan dengan masalah tasawwuf,maulid, talqin mayyit, ziarah dan lain-lain yang terdapat dalamkitab-kitab para ulama pendahulu wahhabi. Ironisnya, sikap merekasekarang justru bertolak belakang dengan pendapat ulama mereka sendiri.Pertama, tentang tasawuf. Dalam kumpulan fatwa jilid 10 hal 507 SyekhIbnu Taimiyah berkata, "Para imam sufi dan para syekh yang duludikenal luas, seperti Imam Juneid bin Muhammad beserta pengikutnya,Syekh Abdul Qadir al-Jailani serta lainnya, adalah orang-orang yangpaling teguh dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah.Syekh Abdul Qadir al-Jailani, kalam-kalamnya secara keseluruhan berisianjuran untuk mengikuti ajaran syariat dan menjauhi larangan sertabersabar menerima takdir Allah.

Dalam "Madarijus salikin" hal. 307 jilid 2 Ibnul Qayyim Al-Jauziyahberkata, "Agama secara menyeluruh adalah akhlak, barang siapa melebihidirimu dalam akhlak, berarti ia melebihi dirimu dalam agama. Demikianpula tasawuf, Imam al Kattani berkata, "Tasawwuf adalah akhlak,barangsiapa melebihi dirimu dalam akhlak berarti ia melebihi dirimudalam tasawwuf."

Muhammad bin Abdul Wahhab berkata dalam kitab Fatawa wa Rosail hal. 31masalah kelima. "Ketahuilah -mudah-mudahan Allah memberimu petunjuk -Sesungguhnya Allah SWT mengutus Nabi Muhammad dengan petunjuk berupailmu yang bermanfaat dan agama yang benar berupa amal shaleh. Orangyang dinisbatkan kepada agama Islam, sebagian dari mereka ada yangmemfokuskan diri pada ilmu dan fiqih dan sebagian lainnya memfokuskandiri pada ibadah dan mengharap akhirat seperti orang-orang sufi. Makasebenarnya Allah telah mengutus Nabi-Nya dengan agama yang meliputi

Page 3: Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi/salafy (Dengan Bukti Scan Kitab)

dua kategori ini (Fiqh dan tasawwuf)". Demikianlah penegasan SyekhMuhammad bin Abdul Wahhab bahwa ajaran tasawuf bersumber dari Nabi SAW.

Kedua, mengenai pembacaan maulid. Dalam kitab Iqtidha' SirathilMustaqim Ibnu Taimiyah berkata, "Adapun mengagungkan maulid danmenjadikannya acara rutinan, segolongan orang terkadang melakukannya.Mereka mendapat pahala yang besar karena tujuan baik danpengagungannya terhadap Rasulullah SAW."

Ketiga, tentang hadiah pahala, Ibnu Taimiyah menegaskan bahwa barangsiapa mengingkari sampainya amalan orang hidup pada orang yangmeninggal maka ia termasuk ahli bid'ah.Dalam Majmu' fatawa juz 24 hal306 ia menyatakan, "Para imam telah sepakat bahwa mayit bisa mendapat manfaat dari hadiah pahala orang lain. Ini termasuk hal yang pasti diketahui dalam agama islam dan telah ditunjukkan dengan dalil kitab, sunnah dan ijma' (konsensus ulama'). Barang siapa menentang hal tersebut maka ia termasuk ahli bid'ah".

Lebih lanjut pada juz 24 hal 366 Ibnu Taimiyah menafsirkan firman Allah"dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telahdiusahakannya." (QS an-Najm [53]: 39)ia menjelaskan, Allah tidak menyatakan bahwa seseorang tidak bisamendapat manfaat dari orang lain, Namun Allah berfirman, seseoranghanya berhak atas hasil usahanya sendiri. Sedangkan hasil usaha oranglain adalah hak orang lain. Namum demikian ia bisa memiliki hartaorang lain apabila dihadiahkan kepadanya.

Begitu pula pahala, apabila dihadiahkan kepada si mayyit maka iaberhak menerimanya seperti dalam solat jenazah dan doa di kubur.Dengan demikian si mayit berhak atas pahala yang dihadiahkan oleh kaummuslimin, baik kerabat maupun orang lain"Dalam kitab Ar-Ruh hal 153-186 Ibnul Qayyim membenarkan sampainyapahala kepada orang yang telah meninggal. Bahkan tak tangung-tanggungIbnul Qayyim menerangkan secara panjang lebar sebanyak 33 halamantentang hal tersebut.

Keempat, masalah talqin. Dalam kumpulan fatwa juz 24 halaman 299 IbnuTaimiyah menyatakan bahwa sebagian sahabat Nabi SAW melaksanakantalqin mayit, seperti Abu Umamah Albahili, Watsilah bin al-Asqa' danlainnya. Sebagian pengikut imam Ahmad menghukuminya sunnah. Yangbenar, talqin hukumnya boleh dan bukan merupakan sunnah. (IbnuTaimiyah tidak menyebutnya bid'ah)Dalam kitab AhkamTamannil Maut Muhammad bin Abdul Wahhab jugameriwayatkan hadis tentang talqin dari Imam Thabrani dalam kitab AlKabir dari Abu Umamah.

Kelima, tentang ziarah ke makam Nabi SAW. Dalam qasidah Nuniyyah (baitke 4058) Ibnul Qayyim menyatakan bahwa ziarah ke makam Nabi SAW adalahsalah satu ibadah yang paling utama"Diantara amalan yang paling utama dalah ziarah ini.Kelak menghasilkan pahala melimpah di timbangan amal pada hari kiamat".Sebelumnya ia mengajarkan tata cara ziarah (bait ke 4046-4057).Diantaranya, peziarah hendaklah memulai dengan sholat dua rakaat dimasjid Nabawi. Lalu memasuki makam dengan sikap penuh hormat dantakdzim, tertunduk diliputi kewibawaan sang Nabi. Bahkan iamenggambarkan pengagungan tersebut dengan kalimat "Kita menuju makamNabi SAW yang mulia sekalipun harus berjalan dengan kelopak mata (bait

Page 4: Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi/salafy (Dengan Bukti Scan Kitab)

4048).Hal ini sangat kontradiksi dengan pemandangan sekarang. Suasanakhusyu' dan khidmat di makam Nabi SAW kini berubah menjadi seram.Orang-orang bayaran wahhabi dengan congkaknya membelakangi makam Nabiyang mulia. Mata mereka memelototi peziarah dan membentak-bentakmereka yang sedang bertawassul kepada beliau SAW dengan tuduhan syirikdan bid'ah. Tidakkah mereka menghormati jasad makhluk termulia disemesta ini..? Tidakkah mereka ingat firman Allah "Hai orang-orangyang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi,dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras, sebagaimanakerasnya suara sebagian kamu terhadap yang lain, supaya tidak hapus(pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari. "Sesungguhnyaorang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah, merekaitulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untukbertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar" (QS Al Hujarat,49: 2-3).Data-data di atas adalah sekelumit dari hasil penelitian obyektif padakitab-kitab mereka sendiri, sekedar wacana bagi siapa saja yang inginmencari kebenaran. Mudah mudahan dengan mengetahui tulisan-tulisanpendahulunya, mereka lebih bersikap arif dan tidak arogan dalammenilai kelompok lain. (Ibnu KhariQ)

Referensi- Majmu' fatawa Ibn Taimiyah- Qasidah Nuniyyah karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyah- Iqtidha' Shirathil Mustaqim karya Ibn Taimiyah cet. Darul Fikr- Ar-Ruh karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, cet I Darul Fikr 2003- Ahkam Tamannil Maut karya Muhammad bin Abdul Wahhab, cet. MaktabahSaudiyah Riyadh Nasihat li ikhwanina ulama Najd karya Yusuf HasyimAr-Rifa'i

Diambil dari rubrik Ibrah, Majalah Dakwah Cahaya Nabawiy Edisi 60 Th.IV Rabi'ul Awwal 1429 H / April 2008 M Lampiran-lampiran :

1). WAHHABI PALSUKAN & UBAH KITAB TAFSIR ULAMA

Page 5: Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi/salafy (Dengan Bukti Scan Kitab)

Disusun oleh: Abu Syafiq Al-Asy’ary 012-2850578

DI ATAS ADALAH COVER BAGI KITAB “HASYIYAH AL-ALLAMAH AS-SOWI ALA TAFSIR JALALAIN” KARANGAN SYEIKH AHMAD BIN MUHAMMAD AS-SOWI ALMALIKY MENINGGAL 1241H. YANG TELAH DIPALSUKAN OLEH WAHHABI.CETAKAN DAR KUTUB ILMIAH PADA TAHUN 1420H IAITU SELEPAS CETAKAN YANG ASAL TELAH PUN DIKELUARKAN PADA TAHUN 1419H. INI ISU KANDUNGAN DALAM KITAB YANG TELAH DIPALSUKAN: ISI KITAB DI ATAS YANG TELAH DIPALSUKAN & TIDAK BERSANDARKAN PADA NASKHAH YANG ASAL DAN DIUBAH PELBAGAI ISI KANDUNGAN ANTARANYA PENGARANG KITAB TELAH MENYATAKAN WAHHABI ADALAH KHAWARIJ KERANA MENGHALALKAN DARAH UMAT ISLAM TANPA HAK. TETAPI DIPALSUKAN OLEH WAHHABI LANTAS DIBUANG KENYATAAN TERSEBUT. INI MERUPAKAN KETIDAK ADANYA AMANAH DALAM ILMU AGAMA DISISI KESEMUA PUAK WAHHABI. NAH…!

Page 6: Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi/salafy (Dengan Bukti Scan Kitab)

INILAH KITAB TAFSIR TERSEBUT YANG ORIGINAL LAGI ASAL: DI ATAS INI ADALAH COVER KITAB SYARHAN TAFSIR ALQURAN BERJUDUL “HASYIYAH AL-ALLAMAH AS-SOWI ALA TAFSIR JALALAIN”.KARANGAN SYEIKH AHMAD BIN MUHAMMAD AS-SOWI ALMALIKY MENINGGAL 1241H.CETAKAN INI ADALAH CETAKAN YANG BERSANDARKAN PADA NASKHAH KITAB TERSEBUT YANG ASAL.DICETAK OLEH DAR IHYA TURATH AL-’ARABY. PERHATIKAN PADA BAHAGIAN BAWAH SEBELUM NAMA TEMPAT CETAKAN TERTERA IANYA ADALAH CETAKAN YANG BERPANDUKAN PADA ASAL KITAB.CETAKAN PERTAMA PADA TAHUN 1419H IAITU SETAHUN SEBELUM KITAB TERSEBUT DIPALSUKAN OLEH WAHHABI. INI ISI KANDUNGAN DALAM KITAB TERSEBUT PADA JUZUK 5 MUKASURAT 78: DI ATAS INI ADALAH KENYATAAN SYEIKH AS-SOWI DARI KITAB ASAL MENGENAI WAHHABI DAN BELIAU MENYIFATKAN WAHHABI SEBAGAI KHAWARIJ YANG TERBIT DI TANAH HIJAZ. BELIAU MENOLAK WAHHABI BAHKAN MENYATAKAN WAHHABI SEBAGAI SYAITAN KERANA MENGHALALKAN DARAH UMAT ISLAM, MEMBUNUH UMAT ISLAM DAN MERAMPAS SERTA MENGHALALKAN RAMPASAN HARTA TERHADAP UMAT ISLAM.LIHAT PADA LINE YANG TELAH DIMERAHKAN. Inilah Wahhabi. Bila ulama membuka pekung kejahatan mereka Wahhabi akan bertindak ganas terhadap kitab-kitab ulama Islam. Awas..sudah terlalu banyak kitab ulama Islam dipalsukan oleh Wahhabi kerana tidak sependapat dengan mereka. Semoga Allah memberi hidayah kepada Wahhabi dan menetapkan iman orang Islam.

2). BUKTI KESEMUA SANG WAHHABI PENGKHIANAT KITAB AGAMA

Page 7: Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi/salafy (Dengan Bukti Scan Kitab)

Peluh yang mengalir, keringat menadah usaha pergi menuntut mutiara ilmu tidak akan kecapi serinya sekiranya apa yang dipelajari penuh dengan pengkhianatan dan hilang keaslianya. Penipu…!!! Pembohong lagi sang penukar isi kandungan kitab-kitab ulama merupakan pengkhianat dan penjenayah yang wajib dihumban ke pintu-pintu neraka dunia ( jail )… Pengkhianat tersebut wataknya tidak asing lagi iaitu hero sekalian hero Iblis Syaiton yang celaka iaitu Wahhabi Dajjal…!… Demikian kata-kata yang terkeluar daripada seorang penuntut ilmu agama yang ikhlas apabila mengetahui kebanyakan isi kandungan kitab-kitab agama telah diubah, ditukar dan diputar belit tanpa amanah oleh sang Pengkhianat Wahhabi. BUKTINYA…. Dalam ratusan kitab ulama Islam antaranya yang telah di ubah oleh Sang Wahhabi adalah: (Rujuk kenyataan kitab yang telah di scan di atas) 1- Kitab berjudul Al-Azkar karangan Imam Nawawi cetakan Dar Al-Huda di RIYADH SAUDI ARABIA Tahun 1409H Sang Wahhabi mengubah tajuk yang asalnya ditulis oleh Imam Nawawi adalah FASAL PADA MENZIARAHI KUBUR RASUL SOLLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM wahhabi menukar kepada FASAL PADA MENZIARAHI MASJID RASULULLAH. Lihat perubahan yang amat ketara Wahhabi menukar pada tajuk besar dalam kitab tersebut dan juga isi kandungannya dibuang dan diubah. Mungkin bagi kanak-kanak hingus Wahhabi akan mengatakan.. “alaa..apa sangat tukarnya…sket jek”. Saya ( Abu Syafiq ) katakan. Haza ‘indallahi ‘azhim. Perubahan yang dilakukan oleh sang Wahhabi adalah amat menyimpang disebaliknya motif dan agenda tertentu mengkafirkan umat Islam yang menziarahi maqam Nabi. Ditambah lagi isi kandungan dalam FASAL tersebut turut dihilangkan dan dibuang dari kitab tersebut dan kisah ‘Utby turut dihapuskan dalam FASAL tersebut. Beginilah jadinya apabila kitab-kitab agama yang diterbitkan oleh tangan-tangan Wahhabi yang tidak amanah…pengkhianat agama Allah! Mereka turut menukar dan berubah kenyataan fakta dalam kitab Hasyiyah As-Syowy ‘Ala Tafsir Jalalain. Dan Sang Wahhabi turut membuang kenyataan pada FASAL yang khas dalam kitab Hasyiyah Ibnu ‘Abidin As-Syamy. Ini hanya secebis pengkhianatan sang Wahhabi merubah kesemua kitab-kitab agama mengikut hawa nafsu Yahudi mereka. Cara yang sama turut dilakukan oleh Wahhabi sekarang demi membangkitkan lagi fitnah dalam masyarakat Islam. Akan datang…pembongkaran ilmiah.. Wahhabi ubah ayat Al-Quran dan Hadith dalam Sohih Bukhari…nantikan bahawa SYIAH DAN WAHHABI ADALAH SEKUFU.

Page 8: Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi/salafy (Dengan Bukti Scan Kitab)

3. WAHHABI KAFIRKAN TAHLIL&ZIKIR, Ibnu Taimiah Mengharuskan&Menggalakkannya Pula

BUKTI WAHHABI MENGKAFIRKAN AMALAN TAHLIL DAN ZIKIR MANAKALA IBNU TAIMIAH MENGALAKKAN PULA.

DI ATAS ADALAH KITAB IBNU TAIMIAH BERJUDUL MAJMUK FATAWA JILID 24 PADA MUKASURAT 324. IBNU TAIMIAH DITANYA MENGENAI SESEORANG YANG BERTAHLIL, BERTASBIH,BERTAHMID,BERTAKBIR DAN MENYAMPAIKAN PAHALA TERSEBUT KEPADA SIMAYAT MUSLIM LANTAS IBNU TAIMIAH MENJAWAB AMALAN TERSEBUT SAMPAI KEPADA SI MAYAT DAN JUGA TASBIH,TAKBIR DAN LAIN-LAIN ZIKIR SEKIRANYA DISAMPAIKAN PAHALANYA KEPADA SI MAYAT MAKA IANYA SAMPAI DAN BAGUS SERTA BAIK.

Manakala Wahhabi menolak dan menkafirkan amalan ini.

DI ATAS PULA ADALAH KITAB IBNU TAMIAH BERJUDUL MAJMUK FATAWA JUZUK 24 PADA MUKASURAT 324.IBNU TAIMIAH DI TANYA MENGENAI SEORANG YANG BERTAHLIL 70000 KALI DAN MENGHADIAHKAN KEPADA SI MAYAT MUSLIM LANTAS IBNU TAIMIAH MENGATAKAN AMALAN ITU ADALAH AMAT MEMBERI MANAFAAT DAN AMAT BAIK SERTA MULIA.

Tetapi amalan ini adalah amalan kufur disisi Wahhabi.

4). Bait Diwan Imam Syafe’i yang dihilangkan oleh wahabi ****

BAIT YANG HILANG DARI DIWAN IMAM SYAFI’I !

أنــــصح إيـــاك الله حـــق و فإني * واحدا ليس فكن صوفيا و فقيهايصلح ذوالجهل كيف جهول وهذا * تقى قـلــبه يـــذق لم قاس فذالك

Page 9: Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi/salafy (Dengan Bukti Scan Kitab)

Berusahalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih danjuga menjalani tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya.Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu.

Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tidak mahu menjalani tasawuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kelazatan takwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak mahu mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik?

[Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i, hal. 47]

COBA DOWNLOAD DARI :

http://www.almeshkat.net/books/open.php?cat=17&book=16

MAKA KALIMAT DI ATAS SUDAH HILANG !

BANDINGKAN DENGAN TERBITAN BEIRUT DAN DAMASKUS:

Dar al-Jil Diwan (Beirut 1974) p.34

Dar al-Kutub al-`Ilmiyya (Beirut 1986) p.48

Now the quest

Bahkan terbitan Dar el-mareefah juga dihilangkan:http://www.4shared.com/file/37064910/c3ad321/Diwan_es-Safii.html?s=1

5). Ibnu Taimiah Bertaubat Dari Akidah Salah(DISERTAKAN DGN SCAN KITAB)

Page 10: Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi/salafy (Dengan Bukti Scan Kitab)

*INI MERUPAKAN ARTIKEL ULANGAN DITAMBAH DENGAN SCAN KITAB YANG MERUPAKAN BUKTI KUKUH OLEH TUAN BLOG ATAS KENYATAAN YANG DITULIS.SILA RUJUK ARTIKEL ASAL: http://abu-syafiq.blogspot.com/2007/07/ibnu-taimiah-bertaubat-dari-akidah.html *TETAPI INI TIDAK MENOLAK PENTAKFIRAN ULAMA TERHADAP PEMBAWA AKIDAH TAJSIM. KERANA GOLONGAN MUJASSIMAH TERKENAL DENGAN AKIDAH YANG BERBOLAK-BALIK DAN AKIDAH YANG TIDAK TETAP DAN TIDAK TEGUH.HARAP FAHAM SECARA BENAR DAN TELITI. Oleh: abu_syafiq As-Salafy (012-285057 Assalamu3alaykum Ramai yang tidak mengkaji sejarah dan hanya menerima pendapat Ibnu Taimiah sekadar dari bacaan kitabnya sahaja tanpa merangkumkan fakta sejarah dan kebenaran dengan telus dan ikhlas. Dari sebab itu mereka (seperti Wahhabiyah) sekadar berpegang dengan akidah salah yang termaktub dalam tulisan Ibnu Taimiah khususnya dalam permasaalahan usul akidah berkaitan kewujudan Allah dan pemahaman ayat ” Ar-Rahman ^alal Arasy Istawa”. Dalam masa yang sama mereka jahil tentang khabar dan berita sebenar berdasarkan sejarah yang diakui oleh ulama dizaman atau yang lebih hampir dengan Ibnu Taimiah yang sudah pasti lebih mengenali Ibnu Taimiah daripada kita dan Wahhabiyah. Dengan kajian ini dapatlah kita memahami bahawa sebenarnya akidah Wahhabiyah antaranya : 1-Allah duduk di atas kursi. 2-Allah duduk dan berada di atas arasy. 3-Tempat bagi Allah adalah di atas arasy. 4-Berpegang dengan zohir(duduk) pada ayat “Ar-Rahman ^alal Arasy Istawa”. 5-Allah berada di langit. 6-Allah berada di tempat atas. 7-Allah bercakap dengan suara. 8-Allah turun naik dari tempat ke tempat dan selainnya daripada akidah kufur sebenarnya Ibnu Taimiah telah bertaubat daripada akidah sesat tersebut dengan mengucap dua kalimah syahadah serta mengaku sebagai pengikut Asyairah dengan katanya “saya golongan Asy’ary”. (Malangnya Wahhabi mengkafirkan golongan Asyairah, lihat buktinya :http://abu-syafiq.blogspot.com/2007/05/hobi-wahhabi-kafirkan-umat-islam.html). Syeikhul Islam Imam Al-Hafiz As-Syeikh Ibnu Hajar Al-Asqolany yang hebat dalam ilmu hadith dan merupakan ulama hadith yang siqah dan pakar dalam segala ilmu hadith dan merupakan pengarang kitab syarah kepada

Page 11: Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi/salafy (Dengan Bukti Scan Kitab)

Sohih Bukhari berjudul Fathul Bari beliau telah menyatakan kisah taubat Ibnu taimiah ini serta tidak menafikan kesahihannya dan ianya diakui olehnya sendiri dalam kitab beliau berjudul Ad-Durar Al-Kaminah Fi ‘ayan Al-Miaah As-Saminah yang disahihkan kewujudan kitabnya oleh ulama-ulama Wahhabi juga termasuk kanak-kanak Wahhabi di Malaysia ( Mohd Asri Zainul Abidin). Kenyatan bertaubatnya Ibnu Taimiah dari akidah sesat tersebut juga telah dinyatakan oleh seorang ulama sezaman dengan Ibnu Taimiah iaitu Imam As-Syeikh Syihabud Din An-Nuwairy wafat 733H. Ini penjelasannya :

Berkata Imam Ibnu Hajar Al-Asqolany dalam kitabnya berjudul Ad-Durar Al-Kaminah Fi “ayan Al-Miaah As-Saminah cetakan 1414H Dar Al-Jiel juzuk 1 m/s 148 dan Imam As-Syeikh Syihabuddin An-Nuwairy wafat 733H cetakan Dar Al-Kutub Al-Misriyyah juzuk 32 m/s 115-116 dalam kitab berjudul Nihayah Al-Arab Fi Funun Al-Adab nasnya:

إلى مهنا الدين حسام األمير وصل أن إلى الجبل بقلعة الجب في استمر فإنه الدين تقي وأماأمره في السلطان فسأل ، وسبعمائة سبع سنة األول ربيع شهر في السلطانية األبواب

إلى وأحضر الشهر من والعشرين الثالث الجمعة يوم في فأخرج ، بإخراجه فأمر ، فيه وشفعولم العلماء أعيان من جماعة اجتمع ثم ، الفقهاء مع بحث وحصل ، الجبل بقلعة النيابة دارمن غيره يحضر ولم ، المالكي الدين زين القضاة قاضي لمرض وذلك ، القضاة تحضرهمكتوب المجلس بصورة وكتب عليه اإلشهاد ووقع خطه وكتب ، البحث وحصل ، القضاةلتقي : مجلس عقد لما أنه آخره خطه يضع من شهد الرحيم الرحمن الله بسم مضمونهاألميري المولوي العالي األشرف المقر بحضرة الحنبلي الحراني تيمية بن أحمد الدينالسلطنة نائب الناصري الملكي سالر األمراء ملك السيفي العادلي العالمي الكبيريبالديار الفتيا أهل الفضالء العلماء السادة من جماعة فيه وحضر ، ظله الله أسبغ المعظمةالمتعلقة األمور من ذلك قبل به عرف الذي بخطه ووجد عنه نقل ما بسبب المصريةمخالف هو مما ذلك وغير ، حقيقته على االستواء وأن ، بصوت يتكلم تعالى الله أن باعتقادهإلى ، ذلك في اعتقاده عن ليرجع معه مباحث فيه جرت أن بعد المجلس انتهى ، الحق ألهل

كتب : ( ) بما عليه وأشهد ، رأسه على األشعرية كتاب ورفع أشعري أنا شهود بحضرة قال أنمن : (( صفة وهو ، الله بذات قائم معنى القرآن أن أعتقده الذي ، لله الحمد وصورته خطاتيمية . بن أحمد كتبه ، صوت وال بحرف وليس ، مخلوق غير وهو ، األزلية القديمة ذاته صفات

ليس : ( ) أنه ، الجماعة قاله ما على أنه استوى العرش على الرحمن قوله من أعتقده والذيبن أحمد كتبه ، تعالى الله إال ذلك يعلم ال بل ، منه المراد كنه أعلم وال ، وظاهره حقيقته على

المراد . كنه أعلم وال ، فيه أقول ما فيه أقول ، االستواء في كالقول النزول في والقول تيميةوذلك ، تيمية بن أحمد كتبه ، وظاهره حقيقته على وليس ، تعالى الله إال ذلك يعلم ال بل بهكتبه )) ما صورة هذا وسبعمائة سبع سنة األول ربيع شهر عشرين خامس األحد يوم فياألربع المسائل في االعتقاد هذا ينافي مما تعالى الله إلى تاب أنه أيضا عليه وأشهد ، بخطهذلك في واالختيار بالطواعية عليه وأشهد ، المعظمتين بالشهادتين وتلفظ ، بخطه المذكورةالخامس األحد يوم بتاريخ تعالى الله حرسها المصرية الديار من المحروسة الجبل بقلعة كله

من جماعة المحضر هذا في عليه وشهد ، وسبعمائة سبع سنة األول ربيع شهر من والعشرينبالقاهرة واستقر عنه وأفرج ، والعدول المقنتين األعيان

Saya terjemahkan beberapa yang penting dari nas dan kenyataan tersebut:

Page 12: Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi/salafy (Dengan Bukti Scan Kitab)

يتكلم -1 تعالى الله أن باعتقاده المتعلقة األمور من ذلك قبل به عرف الذي بخطه ووجدالحق ألهل مخالف هو مما ذلك وغير ، حقيقته على االستواء وأن ، بصوت

Terjemahannya: “Dan para ulama telah mendapati skrip yang telah ditulis oleh Ibnu Taimiah yang telahpun diakui akannya sebelum itu (akidah salah ibnu taimiah sebelum bertaubat) berkaitan dengan akidahnya bahawa Allah ta’ala berkata-kata dengan suara, dan Allah beristawa dengan erti yang hakiki (iaitu duduk) dan selain itu yang bertentangan dengan Ahl Haq (kebenaran)”. Saya mengatakan : Ini adalah bukti dari para ulama islam di zaman Ibnu Taimiah bahawa dia berpegang dengan akidah yang salah sebelum bertaubat daripadanya antaranya Allah beristawa secara hakiki iaitu duduk. Golongan Wahhabiyah sehingga ke hari ini masih berakidah dengan akidah yang salah ini iaitu menganggap bahawa Istiwa Allah adalah hakiki termasuk Mohd Asri Zainul Abidin yang mengatakan istawa bermakna duduk cuma bagaimana bentuknya bagi Allah kita tak tahu. lihat dan dengar sendiri Asri sandarkan DUDUK bagi Allah di : http://abu-syafiq.blogspot.com/2007/06/asri-menghidupkan-akidah-yahudi-allah.html . Sedangkan ibnu Taimiah telah bertaubat dari akidah tersebut.

رأسه : ( ) -2 على األشعرية كتاب ورفع أشعري أنا شهود بحضرة قال

Terjemahannya: ” Telah berkata Ibnu Taimiah dengan kehadiran saksi para ulama: ‘ Saya golongan Asy’ary’ dan mengangkat kitab Al-Asy’ariyah di atas kepalanya ( mengakuinya)”. Saya mengatakan : Kepada Wahhabi yang mengkafirkan atau menghukum sesat terhadap Asya’irah, apakah mereka menghukum sesat juga terhadap Syeikhul islam mereka sendiri ini?! Siapa lagi yang tinggal sebagai islam selepas syeikhul islam kamu pun kamu kafirkan dan sesatkan?! Ibnu Taimiah mengaku sebagai golongan Asy’ary malangnya Wahhabi mengkafirkan golongan Asya’ry pula, rujuk bukti Wahhabi kafirkan golongan As’y’ary :http://abu-syafiq.blogspot.com/2007/05/hobi-wahhabi-kafirkan-umat-islam.html.

أنه : ( ) -3 ، الجماعة قاله ما على أنه استوى العرش على الرحمن قوله من أعتقده والذيكتبه ، تعالى الله إال ذلك يعلم ال بل ، منه المراد كنه أعلم وال ، وظاهره حقيقته على ليس

تيمية بن أحمد

Terjemahan khot tulisan Ibnu Taimiah dihadapan para ulama islam ketika itu dan mereka semua menjadi saksi kenyataan Ibnu Taimiah : ” Dan yang aku berpegang mengenai firman Allah ‘Ar-Rahman diatas Arasy istawa’ adalah sepertimana berpegangnya jemaah ulama islam, sesungguhnya ayat tersebut bukan bererti hakikatnya(duduk) dan bukan atas zohirnya dan aku tidak mengetahui maksud sebenar-benarnya dari ayat tersebut bahkan tidak diketahui makna sebenr-benarnya dari ayat tersebut kecuali Allah.Telah menulis perkara ini oleh Ahmad Ibnu Taimiah”. Saya mengatakan: Ibnu Taimiah telah bertaubat dan mengatakan ayat tersebut bukan atas zohirnya dan bukan atas hakikinya iaitu bukan bererti Allah duduk mahupun bertempat atas arash. ( Bukti Ibnu Taimiah pernah dahulunya berpegang dengan akidah salah: ‘Allah Duduk’ sila rujuk: http://abu-syafiq.blogspot.com/2007/05/penjelasan1-allah-duduk-atas-arasy.html ). Malangnya kesemua tok guru Wahhabi sehingga sekarang termasuk Al-Bani, Soleh Uthaimien, Bin Baz dan kesemuanya berpegang ayat tersebut secara zohirnya dan hakikatnya (duduk dan

Page 13: Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi/salafy (Dengan Bukti Scan Kitab)

bertempat atas arasy). Lihat saja buku-buku mereka jelas menyatakan sedemikian. Maka siapakah syeikhul islam sekarang ini disisi Wahhabiyah atau adakah syeikhul islam anda wahai Wahhabi telah kafir disebabkan taubatnya?!

األربع -4 المسائل في االعتقاد هذا ينافي مما تعالى الله إلى تاب أنه أيضا عليه وأشهدالمعظمتين بالشهادتين وتلفظ ، بخطه المذكورة

Terjemahannya berkata Imam Nuwairy seperti yang dinyatakan juga oleh Imam Ibnu Hajar Al-Asqolany : ” Dan aku antara saksi bahawa Ibnu Taimiah telah bertaubat kepada Allah daripada akidah yang salah pada empat masaalah akidah yang telah dinyatakan, dan Ibnu Taimiah telah mengucap dua kalimah syahadah(bertaubat daripada akidah yang salah pernah dia pegangi terdahulu)”. Saya mengatakan: Ibnu Taimiah telah memeluk islam kembali dengan mengucap dua kalimah syahadah dan mengiktiraf akidahnya sebelum itu adalah salah dan kini akidah yang salahnya itu pula dipegang oleh golongan Wahhabiyah. Maka bilakah pula golongan Wahhabiyah yang berpegang dengan akidah yang salah tersebut akan memluk agama islam semula seperti yang dilakukan oleh rujukan utama mereka yang mereka sendiri namakan sebagai Syeikhul Islam?!. Jadikan qudwah dan ikutan Ibnu Taimiah dalam hal ini wahai Wahhabiyah!. Ayuh! bertaubatlah sesungguhnya kebenaran itu lebih tinggi dari segala kebatilan. Pintu taubat masih terbuka bagi Wahhabi yang belum dicabut nyawa.

ULAMA-ULAMA YANG MENYATAKAN DAN MENYAKSIKAN KISAH TAUBATNYA IBNU TAIMIAH.

Selain Imam Ibnu Hajar Al-Asqolany dalam kitabnya berjudul Ad-Durar Al-Kaminah Fi “ayan Al-Miaah As-Saminah cetakan 1414H Dar Al-Jiel juzuk 1 m/s 148 dan Imam As-Syeikh Syihabuddin An-Nuwairy wafat 733H cetakan Dar Al-Kutub Al-Misriyyah juzuk 32 m/s 115-116 dalam kitab berjudul Nihayah Al-Arab Fi Funun Al-Adab yang menyatakan kisah taubat Ibnu Taimiah ramai lagi ulama islam yang menyaksikan dan menceritakan kisah pengakuan tersebut antaranya lagi :

-As-Syeikh Ibnu Al-Mu’allim wafat tahun 725H dalam kitab Najmul Muhtadi Wa Rojmul Mu’tadi cetakan Paris nom 638.

-As-Syeikh Ad-Dawadai wafat selepas 736H dalam kitab Kanzu Ad-Durar - Al0Jam’-239. -As-Syeikh Taghry Bardy Al-Hanafi bermazhab Hanafiyah wafat 874H dalam Al-Minha As-Sofi m/s576 dan beliau juga menyatakn sepertimana yang dinyatakan nasnya oleh Imam Ibnu Hajar Al-Asqolany dalam kitabnya yang lain berjudul An-Nujum Az-Zahirah Al-Jami’ 580.

Merekalah dan selain mereka telah menyatakan taubat Ibnu Taimiah daripada akidah Allah Duduk dan bertempat di atas arasy. Kata-kata akhirku dalam penerangan kajian ringkas berfakta ini.. Wahai Wahhabiyah yang berakidah Allah Duduk di atas arasy. Itu adalah akidah kristian kafir dan yahudi laknat

Page 14: Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi/salafy (Dengan Bukti Scan Kitab)

(Rujuk bukti :http://abu-syafiq.blogspot.com/2007/05/penjelasan1-allah-duduk-atas-arasy.html .

Berpeganglah dengan akidah salaf sebenar dan khalaf serta akidah ahli hadith yang di namakan sebagai akidah Ahli Sunnah Wal Jamaah iaitu Allah tidak memerlukan kepada mana-mana makhlukNya termasuk tempat dilangit mahupun tempat di atas arasy. Semoga Allah merahmati hambaNya yang benar-benar mencari kebenaran. Wassalam. * Saya mengharap komen diberikan atas artikel ini dengan syarat mestilah berfakta yang telus dan ilmiah bukan melulu dan bersemborono khususnya kepada mereka yang mengatakan ianya palsu. masih banyak lagi fatwa2 takfir wahabi alyahudiah….

DAFTAR HUJJAH AHLUSUNNAH ATAS KESESATAN WAHABI ATAU

DARUL HADITS ATAU SALAFY SILAHKAN DOWNLOAD (KLIK SAJA !)

ATAU: http://darulfatwa.org.au/languages/Malaysian/Ahlussunah.pdf

Juga JANGAN LEWATKAN Download kitab aqidah ahlusunnah (dalam bahasa indonesia) : DOWNLOAD KITAB ALHUSUNNAH (KLIK SAJA!) ATAU : http://darulfatwa.org.au/content/category/4/14/153/

http://salafytobat.wordpress.com