13
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DARI IBU DENGAN HIV Anggota Kelompok: 1. Anggraini (1711006) 2. Aprilliani Dyah P (1711007) 3. Arfan Anggoro (1711008) 4. Arlin Alfianti (1711009) 5. Asri Septianti (1711010)

Ibu Dg HIV (Presentasi)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ibu Dg HIV (Presentasi)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DARI IBU DENGAN HIV

Anggota Kelompok:1. Anggraini (1711006)2. Aprilliani Dyah P (1711007)3. Arfan Anggoro (1711008)4. Arlin Alfianti (1711009)5. Asri Septianti (1711010)

Page 2: Ibu Dg HIV (Presentasi)

DEFINISI • Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDs) adalah suatu penyakit yang

disebabkan virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh.

• ETIOLOGIpenyakit AIDs adalah HIV yaitu virus yang masuk dalam kelompok retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan tubuh manusia. Penyakit ini dapat ditularkan melalui penularan seksual, kontaminasi patogen di dalam darah, dan penularan masa perinatal.HIV teridentifikasi ada dalam kolostrum dan ASI, menyebabkan infeksi kronis pada bayi dan anak.Infeksi yang ditularkan ibu ini akan mengganggu sistem kekebalan tubuh sehingga anak mudah terkena infeksi berulang, seperti infeksi saluran cerna, infeksi jamur, infeksi tuberkulosis,dsb sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu

Page 3: Ibu Dg HIV (Presentasi)

Tanda dan Gejala• Gejala umum yang ditemukan pada bayi dengan infeksi HIV adalah:

Gangguan tumbuh kembang Kandidiasis oral Diare kronis Hepatosplenomegali (pembesaran hepar dan lien)Anak dengan HIVsering datang berobat karena infeksi diare berulang, infeksi jamur di mulut, tuberkulosis dengan gizi kurang, atau bahkan sampai gizi buruk

• PENULARAN•Dari ibu kepada anak dalam kandungannya (antepartum)(5-10 %)•Selama persalinan (intrapartum)(10-20 %)•Bayi baru lahir terpajan oleh cairan tubuh ibu yang terinfeksi (postpartum)•Bayi tertular melalui pemberian ASISebagian besar (90%), infeksi HIV pada bayi disebabkan penularan dari ibu, hanya sekitar 10% yang terjadi karena proses tranfusi.

Page 4: Ibu Dg HIV (Presentasi)

Pengkajian• Pada pengkajian anak HIV positif atau AIDS pada anak rata rata dimasa

perinatal sekitar uia 9-17 tahun • Keluhan utama dapat berupa:

– Demam dan diare yang berkepanjangan – Batuk – Sesak nafas– Hipoksia

• Kemudia diikuti dengan adanya perubahan: – Berat badan dan tinggi badan yang tidak naik– Diare lebih dari 1 bulan– Demam lebih dari 1 bulan– Mulut dan faring dijumpai bercak putih– Limfadenopati yang menyeluruh– Infeksi yang berulang (otitis media, faringitis)– Batuk menetap (>1 bulan)– Dermatitis yang menyeluruh

Page 5: Ibu Dg HIV (Presentasi)

• Pada riwayat penyakit dahulu adanya riwayat transfusi darah ( dari orang yang terinfeksi HIV / AIDS ). Pada ibu atau hubungan seksual. Kemudian pada riwayat penyakit keluarga dapat dimungkinkan :– Adanya orang tua yang terinfeksi HIV / AIDS atau penyalahgunaan obat– Adanya riwayat ibu selama hamil terinfeksi HIV ( 50 % TERTULAR )– Adanya penularan terjadi pada minggu ke 9 hingga minggu ke 20 dari

kehamilan– Adanya penularan pada proses melahirkan– Terjadinya kontak darah dan bayi.– Adanya penularan setelah lahir dapat terjadi melalui ASI– Adanya kejanggalan pertumbuhan (failure to thrife )

• Pada pengkajian faktor resiko anak dan bayi tertular HIV diantaranya :– Bayi yang lahir dari ibu dengan pasangan biseksual– Bayi yang lahir dari ibu dengan pasangan yang berganti-ganti– Bayi yang lahir dan ibu dengan penyalahgunaan obat melalui vena– Bayi atau anak yang mendapat tranfusi darah atau produk darah yang

berulang– Bayi atau anak yang terpapar dengan alat suntik atau tusuk bekas yang tidak

steril– Anak remaja yang berhubungan seksual yang berganti-ganti pasangan

Page 6: Ibu Dg HIV (Presentasi)

• Gambaran klinis pada anak nonspesifik seperti :– Gagal tumbuh– Berat badan menurun– Anemia– Panas berulang– Limpadenopati– Hepatosplenomegali– Adanya infeksi oportunitis yang merupakan infeksi oleh kuman, parasit, jamur

atau protozoa yang menurunkan fungsi immun pada immunitas selular seperti adanya kandidiasis pada mulut yang dapat menyebar ke esofagus, adanya keradangan paru, encelofati dll

Page 7: Ibu Dg HIV (Presentasi)

Pemeriksaan Fisik1. Pemeriksaan Mata

– Adanya cotton wool spot ( bercak katun wol ) pada retina– Retinitis sitomegalovirus– Khoroiditis toksoplasma– Perivaskulitis pada retina – Infeksi pada tepi kelopak mata.– Mata merah, perih, gatal, berair, banyak sekret, serta berkerak– Lesi pada retina dengan gambaran bercak / eksudat kekuningan,

tunggal/multiple2. Pemeriksaan Mulut

– Adanya stomatitis gangrenosa– Peridontitis– Sarkoma kaposi pada mulut dimulai sebagai bercak merah datar kemudian

menjadi biru dan sering pada platum (Bates Barbara 1998 )3. Pemeriksaan Telinga

– Adanya otitis media– Adanya nyeri– Kehilangan pendengaran

Page 8: Ibu Dg HIV (Presentasi)

4. Sistem pernafasan– Adanya batuk yang lama dengan atau tanpa sputum– Sesak nafas– Tachipnea– Hipoksia– Nyeri dada– Nafas pendek waktu istirahat– Gagal nafas

5. Pemeriksaan Sistem Pencernaan– Berat badan menurun– Anoreksia– Nyeri pada saat menelan– Kesulitan menelan– Bercak putih kekuningan pada mukosa mulut– Faringitis– Kandidiasis esofagus– Kandidiasis mulut– Selaput lendir kering– Hepatomegali– Mual dan muntah– Kolitis akibat dan diare kronis– Pembesaran limfa

6. Pemeriksaan Sistem Kardiovaskular– Suhu tubuh meningkat– Nadi cepat, tekanan darah meningkat– Gejala gagal jantung kongestiv sekuder akibat kardiomiopatikarena HIV

Page 9: Ibu Dg HIV (Presentasi)

7. Pemeriksaan Sistem Integumen– Adanya varicela ( lesi yang sangat luas vesikel yang besar )– Haemorargie– Herpes zoster– Nyeri panas serta malaise– Aczematoid gingrenosum– Skabies

8. Pemeriksaan sistem perkemihan– Didapatkan air seni yang berkurang– Annuria– Proteinuria– Adanya pembesaran kelenjar parotis– Limfadenopati

9. Pemeriksaan Sistem Neurologi– Adanya sakit kepala– Somnolen– Sukar berkonsentrasi– Perubahan perilaku– Nyeri otot– Kejang-kejang– Encelopati– Gangguan psikomotor– Penururnan kesadaran– Delirium– Meningitis– Keterlambatan perkembangan

Page 10: Ibu Dg HIV (Presentasi)

jn

10. Pemeriksaan Sistem Muskuluskeletal– Nyeri persendian– Letih, gangguan gerak– Nyeri otot ( Bates Barbara 1998 )

C.    PEMERIKSAAN LABORATORIUMKemudian pada pemeriksaan diagnostik atau laboratorium

didapatkan adanya anemia, leukositopenia, trombositopenia, jumlah sel T4 menurun bila T4 dibawah 200, fase AIDS normal 1000-2000 permikrositer., tes anti body anti-HIV ( tes Ellisa ) menunjukan terinfeksi HIV atau tidak, atau dengan menguji antibodi anti HIV. Tes ini meliputi tes Elisa, Lateks, Agglutination,dan western blot. Penilaian elisa dan latex menunjukan orang terinfeksi HIV atau tidak, apabila dikatakan positif harus dibuktikan dengan tes western blot.

Tes lain adalah dengan menguji antigen HIV yaitu tes antigen P24 ( dengan polymerase chain reaction - PCR ). Kulit dideteksi dengan tes antibody ( biasanya digunakan pada bayi lahir dengan ibu terjangkit HIV ).

Page 11: Ibu Dg HIV (Presentasi)

NO. Diangnosa Keperawatan

Tujuan Intervensi

1. Resiko terjadinya infeksi pada anak dengan HIV/AIDS b.d adanya penurunan sistem immun tubuh

Tujuan: bebas dari infeksi oportuniskit Kriteria hasil: •Mencapai masa penyembuhan luka/lesi•Tidak demam dan bebas dari pengeluaran / sekresi purulen dan tanda tanda lain dari infeksi

Pertahankan teknik septik dan antiseptik (cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan)Pantau tanda-tanda vitalKaji frekuensi / kedalaman pernafasan, perhatikan batuk spasmedik kering pada inspirasi dalamPeriksa adanya luka / lakuasi infasif, dan tanda-tanda inflamasi.Gunakan sarung tangan dan shout selama kontak langsung yang akresi / sekresiPantau studi laboratorium, JDL dan periksa kultur / sensivitas lesi, darah, urine dan spuntumBerikan antibiotik, entijamun / agen antimikroba.

Page 12: Ibu Dg HIV (Presentasi)

NO. Diagnosa Keperawatan

Tujuan Intervensi

2. Nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia

Tujuan : Kebutuhan nutrisi pada anak terpenuhiKriteria Hasil :•Terlihat adanya pertumbuhan BB anak•Nila-nilai laboratorium dalam batas normal•Bebas dari tanda malnutrisis / gagal untuk tumbuh (GUT)•untuk mengetahui cara pemberian makan dan kebutuhan khusus untuk anak.

Kaji BB dasarObservasi koordinasi menghisap dan refleks menelan Insfeksi rongga mulutAnjurkan pemberian makan alternatif dan konsulkan ibu mengenai resiko menyusuiTinjau ulang diet sesuai usia dan tambahan makanan padat dan kemampuan perkembananBerikan nistat sesuai indikasiBerikan makanan enteral / parenteral dengan tepat.

3. Kurangnya volume cairan tubuh pada anak berhubungan dengan adanya infeksi oportunitis saluran pencernaan (diare )

Tujuan : Kebutuhan voluem cairan terpenuhiKriteria Hasil :Membran mukosa lembab

Kaji tanda-tanda vitalCatat pningkatan suhu dan durasi demam, berikan kompres hangat sesuai indikasiKaji turgor, membran mukosa dan rasa hausKaji intake dan output

Page 13: Ibu Dg HIV (Presentasi)

Hilangkan makan yang potensial menyebabkan diareBerikan cairan / elektrolit melalui NGT / IVPantau He / HbBerikan obat sesuai indikasi seperti anti ementik, anti diare, anti piretik

4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan defisit imunologis, resti : penurunan tingkat aktivitas, perubahan sensasi, malnutrisi, perubahan status metabolisme.

Tujuan : Integritas kulit kembali normalKriteria Hasil :•Tidak ada lagi lesi•Permukaan kulit normal.

Kaji tiap hari, catat warna, turgor, sirkulasi dan sensoriPertahankan higiene kulit mis : masase dengan lotion dan krimAutur posisi secara teratur, ganti seprei sesuai kebutuhanPertahankan sprai bersih, kering dan tidak berkeringatBersihkan area perianalGunting kuku anak secara teraturBerikan matras / tempat tidur busaBerikan obat-obatan topikal / sistemik sesuai indikasi.