Upload
hatuyen
View
247
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
LOGO
LOGO
Jakarta, 21 September 2016
Identifikasi High Risk & Tipologi TPPU Terkait Asuransi
Dimas Kenn Syahrir, SE, M.Ak, CFE
Contents
Konsepsi Dasar TPPU
Tipologi TPPU
Identifikasi High Risk dan LTKM terkait Asuransi
APAKAH YG DIMAKSUD
TPPU?
Money Laundering?
laundrette klin & klin
Londre’ Kasus TPPU
5
DEFINISI PENCUCIAN UANG
Pencucian Uang adalah segala perbuatan yang memenuhi unsur-unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang TPPU (Ps.1.1)
LOGO
LOGO
Definisi mencuci uang?
Upaya untuk mengaburkan asal usul harta kekayaan dari hasil tindak pidana sehingga harta kekayaan tersebut seolah-olah berasal dari aktivitas yang
sah.
Placement Layering Integration
7
Bid. Perpajakan
Bid. Pasar Modal
Bid. Perasuransian
Cukai
Perdg. Manusia
Perdg. Senjata Glp
Terorisme
Penculikan
Pencurian
Penggelapan
Penipuan
Pemalsuan Uang
Perjudian Prostitusi
Peny Tenaga Kerja
Bid. Kehutanan
Bid. Lingk. Hidup
Kelautan & perikanan
Pidana lain,4th penjara
Bid. Perbankan
Narkotika
Korupsi
Penyelundupan Migran
Penyelundupan TK
Penyuapan
P I D A N A A S A L
Setiap orang yang : menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk,menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan (Ps.3)
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana (Psl.4)
(PASAL 2-1 UU TPPU)
Tindak Pidana Pencucian Uang
menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana (Psl.5.1)
berada di dalam atau di luar wilayah NKRI yang turut serta melakukan percobaan, pembantuan, atau Permufakatan Jahat untuk melakukan tindak pidana pencucian uang (Psl.10)
upaya utk mentransfer harta kekayaan yg ber-asal dari tindak pidana yg telah berhasil di- tempatkan pada PJK (terutama bank) sbg hasil placement ke PJK yg lain utk membuat- lebih sulit menelusuri sumber illegal harta kekayaan, yaitu dgn membuat pelapisan ganda dlm bentuk transaksi2 yg semakin memisahkan dana tsb dari sumber ilegalnya.
PLACEMENT LAYERING
menempatkan uang tunai yang berasal dari tindak pidana ke dlm sistem keuangan atau upaya menempatkan uang giral kembali ke dlm sistem keuangan, terutama sistem per-bankan. Ini merupakan tahap pertama memisahkan harta haram dari sumber illegalnya.
menggunakan harta kekayaan yg berasal dari tindak pidana yg telah berhasil masuk ke dlm sistem keuang-an melalui penempat-an atau transfer se-hingga seolah2 men-jadi harta kekayaan bersih, utk kegiatan bisnis yg legal atau membiayai kembali kegiatan kejahatan.
INTEGRATION
Tahapan PENCUCIAN UANG
TEKNIK PENCUCIAN UANG
a. Menggunakan
investment instrumen;
b. Menggunakan wire transfers;
c. Menggunakan loan-backs;
d. Menggunakan double invoicing;
e. Menggunakan shell companies;
f. Mingling; g. Menggunakan chips
kasino; h. Cuckoo smurfing &
Hawala.
1. PLACEMENT 2. LAYERING
a. Menggunakan Nama Palsu;
b. Menggunakan nomine atau menggunakan nama orang lain yang ditunjuk;
c. Menggunakan Nama Korporasi;
d. Structuring & Smurfing;
e. Menukar uang dengan nominal besar atau menukar ke mata uang asing;
f. Menyelundupkan uang ke luar negeri;
a. Membeli Properti
Mewah; b. Membeli Kendaraan
Mewah; c. Membeli Perhiasan
& Logam Mulia; d. Membeli Barang
Seni & Antik.
3. INTEGRATION
Kriminalisasi TPPU
Setiap Orang yang menempatkan, mentransfer, Mengalihkan, membelanjakan, membayarkan,
Menghibahkan, menitipkan, membawa ke Luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan
dengan mata uang atau surat berharga, Atau perbuatan lain atas harta kekayaan
ara(Pasal 3 UU TPPU)
Setiap orang yang menyembunyikan atau menyamarkan Asal usul, sumber, lokasi, peruntukan,
pengalihan hak-hak, Atau kepemilikan yang sebenarnya
atas harta kekayaan (Pasal 4)
Setiap orang yang menerima, atau menguasai Penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah,
Sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta kekayaan (Pasal 5)
Pasal 3, UU No. 8 Tahun 2010
PELAKU AKTIF: pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
Pasal 4, UU No. 8 Tahun 2010
pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
Pasal 5, UU No. 8 Tahun 2010:
PELAKU PASIF: dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
10
Follow the The Money (AML Approach) Mengejar Benefial Owner/Pelaku Utama/Master mind
Siklus Proses Analisis
Penyidik
PJK Sumber informasi :
Database, Domestic Agencies,
FIU
PJK
LTKM & LTKT, Transfer Dana
LPUTLB
Laporan Transaksi
BEA & CUKAI
Penyedia Barang &
Jasa
LTKM & LTKT, Transfer Dana
LPUTLB
Laporan Transaksi
Hasil Analisis
Analisis/ Pemeriksaan
Penyelidikan/ Penyidikan
Inquiry
Jenis-Jenis Analisis
Sumber -Sumber Data Analisis SUMBER UTAMA
Database PPATK (LTKM, LTKT, Laporan Transfer Dana LN dan LPUT) dan Laporan dari Penyedia Barang/Jasa;
SUMBER LAINNYA Pihak Penyidik
Ditjend Pajak; Ditjend Bea dan Cukai; Kepolisian RI; Kejaksaan Agung RI; KPK BNN
PIHAK REGULATOR DAN INSTANSI LAINNYA
BAPEPAM – LK Bank Indonesia dan OJK BPN Kemendagri: Adminduk Kemenhukham: Sisminbakum
FIU Luar Negeri Informasi publik seperti internet dan media massa Pihak lainnya yang dapat membantu tugas analisis PPATK.
SUMBER DANA
PENGGUNAAN DANA
Tn. A Tn. B Tn. C Tn. D Tn. E
Reports
TINDAK LANJUT HASIL ANALISIS/PEMERIKSAAN
DATABASE
PENEGAK HUKUM
• Transaksi Diketahui dr Sumber yang Sah.
• Peruntukan Jelas. • Dasar Transaksi
Wajar
• Indikasi TPPU. • Indikasi Pidana
Asal.
IDENTIFIKASI PENGGUNA JASA BERISIKO TINGGI & LTKM TERKAIT ASURANSI
2 KEWAJIBAN BESAR Pihak Pelapor
KATEGORI HIGH RISK CUSTOMER
High Risk Customer
Profil
Negara
Bisnis
Produk
*PERKA PPATK NO.2 TAHUN 2015 TENTANG KATEGORI PENGGUNA JASA YANG BERPOTENSI MELAKUKAN TPPU
Kategori Pengguna Jasa Berpotensi Melakukan TPPU Perka PPATK 02/1.02/PPATK/02/15
High Risk Customer
PEP (Politically Exposed Person)
Pejabat Negara (Hakim Konstitusi, Hakim
Agung, Angota KY, dll Pimpinan Instansi
Pemerintah setingkat atau setara eselon I
Pengurus Parpol
Pejabat yang memiliki fungsi strategis
(Direksi BUMN/BUMD, Pimpinan Komisi, Jaksa, Penyidik,
Panitera
Pihak yang terkait dengan PEP
keluarga inti PEP s/d derajad ke-2
Pihak yg punya Hub
dekat dgn PEP
Perusahaan yg Terkait PEP
Penambahan Usaha dan pihak dekat PEPs
High Risk Customer Lanjutan
High Risk Profil NON PEP
Pejabat, pegawai, atau setiap orang
yang bekerja untuk dan atas nama penyedia jasa
keuangan
Pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja
dalam bidang pelayanan publik khususnya
dibidang perizinan, pengadaan dan
penyaluran barang dan jasa publik, penerimaan
negara atau daerah
Orang2 yg masuk Daftar Teroris
Jasa Profesi Tertentu
advokat kurator notaris/
PPAT Akuntan/Akun
tan Publik
Konsultan pajak/ Perencana Keuangan
Perbedaan High Risk Customer KEP 2008 vs PERKA 2/2015
High Risk Customer
KEP 2008 PERKA 2/2015
PEPs meliputi Pejabat Fungsi Strategis (Jaksa, Penyidik, Rektor, Pejabat Migas&ESDM Terkait PEPs tidak
hanya keluarga tapi Perusahaan yang dimiliki dan Pihak dekat
High Risk Customer dpt ditolak/diputus hub usaha dan WAJIB LAPOR LTKM, sanksi ketidakpatuhan pelaporan
Pihak terkait PEPs hanya anggota Keluarga saja Belum spesifik
mengatur mengenai suatu jabatan,pekerjaan,wewenang tertentu yang berisiko tinggi HANYA TERKAIT PELAYANAN PUBLIK
Aktif/Pensiun
Pejabat Aktif saja
High Risk COUNTRY High Risk Country
negara asing yang diketahui secara luas sebagai tempat
penghasil dan pusat perdagangan narkoba
negara asing yang dinyatakan belum memadai dalam melaksanakan
rekomendasi FATF dibidang pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana pencucian uang
dan pendanaan terorisme
negara asing yang memiliki tingkat tata kelola
kepemerintahan yang rendah atau dibawah 50 (lima puluh)
berdasarkan worldwide governance indicator terkini yang diterbitkan oleh World
Bank
negara asing yang diidentifikasi
sebagai tax haven) - OECD
Indeks persepsi
korupsi < 40
High Risk BUSINESS
High Risk Business
usaha penyelenggara transfer dana non bank
Usaha PVA
usaha di bidang perdagangan permata dan
perhiasan/logam mulia
Travel Agent usaha di bidang
pengelolaan hasil hutan/kehutanan
usaha di bidang jasa
pengangkutan atau
pengapalan usaha yang
berbasis tunai, antara lain
minimarket, jasa pengelola parkir,
Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Umum (SPBU);
usaha investasi berbasis
emas/logam mulia
Transaksi keuangan yang tidak normal atau tidak sesuai dgn karakteristik dan profil nasabah
Transaksi tersebut diduga terkait dengan hasil kejahatan
Tidak dapat diyakini kewajarannya oleh petugas Perusahaan Asuransi setelah dilakukan verifikasi lebih lanjut
Prosedur Indikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan
• Pada dasarnya yang dimaksud dengan istilah “ transaksi keuangan mencurigakan “ adalah transaksi yang menyimpang dari kebiasaan atau tidak wajar dan tidak selalu terkait dengan tindak pidana tertentu
• Intinya tidak wajar = Mencurigakan
Pengertian Transaksi Keuangan Mencurigakan
• Transaksi yang menyimpang dari : Profil Karakteristik Kebiasaan pola transaksi dari nasabah yang bersangkutan
• Transaksi yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan yang wajib dilakukan oleh pjk
• Transaksi keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan
menggunakan harta kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana
Unsur-unsur Transaksi Keuangan Mencurigakan
• Indikator Umum Transaksi yang dilakukan secara tunai dalam jumlah di luar
kebiasaan yang dilakukan nasabah Transaksi yang dilakukan dalam jumlah relatif kecil namun dengan
frekuensi yang tinggi (structuring )
Transaksi dilakukan dengan menggunakan beberapa rekening atas nama individu yang berbeda beda untuk kepentingan satu orang tertentu ( smurfing )
Setiap transaksi yg melibatkan pihak yang tidak diketahui
Contoh Indikator TKM
• Transaksi Pembelian Polis dari calon nasabah yang berada di tempat jauh dari Wilayah kerja perusahaan asuransi atau di lain Propinsi, sementara polis yang sejenis sebenarnya juga tersedia di tempat tersebut
• Pembelian Asuransi kerugian untuk suatu kegiatan atau usaha yang berada di luar bentuk dan pola usaha atau kegiatan normalnya
• Pembelian Secara Tunai Beberapa Produk Asuransi Dalam Jangka Waktu Berdekatan Atau Bersamaan Dengan Pembayaran Premi Sekaligus Dalam Jumlah Besar Yang Kemudian Diikuti Pencairan Polis Sebelum Jatuh Tempo
Contoh Indikator khusus TKM terkait Asuransi
Pembayaran Premi Asuransi Melalui Transfer Atau Cek Atas Nama Orang Lain Yang Belum Jelas
Keterkaitannya
Terdapat Pengalihan Manfaat atas Suatu Produk asuransi kepada pihak lain yang tidak ada hubungan sama sekali
Aplikasi yang diajukan oleh Agen atau Perantara dari Luar jurisdiksi Indonesia, yg merupakan negara2 High Risk Country (Regulasinya lemah, dll)
Permintaan untuk pembelian kontrak lump-sum yang besar, dimana secara historis pemegang polis tsb biasanya melakukannya untuk jumlah yang tidak besar atau kontrak dengan pembayaran reguler
• Usaha2 untuk menggunakan cek pihak ketiga dalam pembelian polis
• Nasabah asuransi menunjukkan tanda2 tidak memperhatikan isi polis tetapi lebih memperhatikan urusan pembatalan perjanjian polis
Contoh Indikator Khusus TKM (Lanj.)
Pembayaran polis asuransi secara lump sum melalui wire transfer dengan menggunakan mata
uang asing
Usaha2 untuk menggunakan cek pihak ketiga dalam pembelian polis
Nasabah asuransi menunjukkan tanda2 tidak memperhatikan isi polis tetapi lebih memperhatikan urusan pembatalan perjanjian polis
Nasabah Asuransi diketahui memiliki polis2 yang sama yang berasal dari berbagai perusahaan asuransi lainnya
Nasabah diketahui memiliki polis yang nilainya jauh di atas kemampuan keuangan yang wajar dari ybs
Transaksi Pembatalan polis yang bernilai mahal dlm jangka waktu yg singkat dgn pengembalian uang secara tunai atau diberikan kpd pihak ke-3
BAGAIMANA KALAU PJK RAGU TERHADAP TRANSAKSI ATAU PROFIL NASABAHNYA
• LAKUKAN PENELITIAN ULANG TERHADAP DATA NASABAH YANG TELAH ADA ATAU MEMINTA TAMBAHAN DATA ATAU MENCARI INFORMASI LAINNYA
• BILA TETAP RAGU DAN ADA DUGAAN ADANYA MONEY LAUNDERING LAPORKAN SEGERA KE PPATK
AGAR PJK TERHINDAR DARI RISIKO YANG TIDAK DIHARAPKAN ANTARA LAIN KEMUNGKINAN TERKENA SANKSI SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PASAL 6 AYAT 1 DAN 8 UU TPPU.
Pertanyaan?
Perkembangan Statistik dan HA Perusahaan Perasuransi Periode Januari 2005 – Juni 2010
Pengelompokkan Data Berdasarkan Modus dan atau pola Transaksi yang Digunakan pada Perusahaan Perasuransian
No. Modus dan Pola Transaksi Jumlah %
1. Membeli polis asuransi dengan nominal besar di luar profile keuangan nasabah 62 79,5
2. Membeli polis yang diikuti dengan pencairan polis secara dini 9 11,5
3. Membeli polis asuransi dimana premi dibayar melalui agen 7 9
Jumlah 78 100.00
Note: Pembelian produk unit link mendominasi yaitu sebanyak 69 laporan sedangkan produk dwiguna sebanyak 5, endowment 1 dan belum teridentifikasi 3 produk
CONTOH KASUS Tipologi Transaksi Keuangan
• Tuan A adalah pejabat di lingkungan instansi XXX mempunyai polis asuransi sebesar Rp 2.1 M.
• Pembayaran premi dilakukan melalui agen ybs yaitu Ny. N. • Tuan A menyetorkan premi ke Ny. N secara tunai, kemudian Ny. N membayarkan
premi a.n. Tuan A tersebut kepada perusahaan asuransi melalui transfer ke rek. Perusahaan asuransi.
• Setelah ditelusuri lebih lanjut, Ny. N mempunyai nasabah lain bernama Ny. S (istri dari pejabat di Instansi XXX) yang juga membayarkan premi a.n. Ny. S melalui Ny. N.
• Diduga para pejabat tersebut dengan sengaja menggunakan Ny. N untuk pembayaran premi asuransi ybs untuk menghindari penelusuran dana yang diduga bersumber dari hasil yang tidak sah.
1. Pembayaran premi asuransi dengan pihak ketiga yaitu agen asuransi
Indikator Utama
Tuan A(Pejabat)
Ny. S
Ny. N(Agen
Asuransi)
$
Bank X a.n. Ny. N
MICROSOFT CORPORATION
Polis a.n. Tuan ARp 2 M
MICROSOFT CORPORATION
Polis a.n. Ny. SRp 2.1 M
Suami Ny. S(pejabat)
Setor tunaiRp 2 M
Setor tunaiRp 2.1 M
Setor tunai Transfer
$
Bank X a.n.Asuransi XX
Pay to $
TC Rp 1.5 M
Rp 800 jt
Pencairan polisDlm bentuk TC
Pencairan polisScr tunai
Sumber dana
TPA TPPU
Skema Transaksi
• JJ menjabat sebagi Direktur di sebuah departemen. • JJ membeli 2 (dua) polis asuransi berpremi tunggal pada PT Asuransi AB
bulan Februari 2008 dengan total premi sebesar Rp7 milyar. • Dana untuk membayar premi asuransi berasal dari rekening ybs di Bank A. • JJ mencairkan premi asuransi tersebut dimana hasil pencairannya ditransfer
ke rekening pihak ketiga yaitu SS di Bank yang sama. • Melalui rekening SS, JJ melakukan pembelian SBI dan repo saham dengan
jumlah besar yaitu sekitar Rp16 milyar. Asal dana pada rekening JJ adalah beberapa setoran tunai dan RTGS masuk dalam jumlah yang cukup besar.
2. Pembayaran pencairan Polis asuransi kepada pihak ketiga
Skema transaksi
3. Pembayaran premi asuransi oleh pihak ketiga
• Pak Harum seorang pejabat di sebuah departemen memilki polis asuransi berpremi tunggal pada PT Asuransi Jiwa ZZ (AJZZ) dengan premi sebesar Rp1,5 milyar.
• Harum bertindak sebagai pemegang polis sekaligus tertanggung atas polis-polis tersebut.
• Asal dana untuk membayar premi adalah rekening pihak ketiga atas nama Pak Wangi di Bank N.
• Asal dana pada rekening Pak Wangi adalah dari Pak Segar di bank yang sama namun cabang berbeda. Pak Wangi adalah pengusaha yang merupakan rekanan dari Depertemen yang dipimpin oleh Pak Harum.
$ $ $
300 jt (20/06/07) PB
$
Bank NWangi222222
$
AJ ZZHarum
$
Bank NSegar
333333
900jt (ju07 - apr08) RTGS
1,5 M (12/02/08) beli Polis
1,6 M (14/05/08) beli Polis 600 jt (14/05/08) beli Polis300 jt (14/05/08) beli Polis
180jt (20/06/07) ST
1,5 M (5/5/08)
$
Bank NWangi111111
1,6 M (14/05/08) beli polis an Harum
1,9 M (31/01/08) cair SBI
500 jt (20/06/07)$
AJ BBWangi
1,5 M (12/05/08) cair Polis
300jt (17/7/07) transfer100 jt (15/2/08) beli Polis an Harum300 jt (15/2/08) beli Polis an Harum
$
AJ WWSegar
100 jt (9/8/07) ST100 jt (19/9/07) ST70 jt (10/10/07) ST
1,3M (feb 07- mar08) ST
$ $ $
Skema transaksi
4. TP Penyuapan-Gratifikasi Kpd Oknum Kepala Dinas
• AB Mantan Kepala Dinas Pendidikan suatu Kabupaten, di rekeningnya terdapat pemindahan dana sebesar Rp 900 juta dari rek. Dinas Pendidikan Kabupaten tersebut dan pada hari yang sama ditarik tunai Rp 600 juta.
• Terdapat transfer RTGS dari CD (kontraktor) sebanyak 3 kali total sebesar Rp 2.249.880.000,- dengan underlying pembiayaan renovasi sekolah.
• Terdapat indikasi upaya menyembunyikan identitas pemilik sumber dana karena dalam transfer-transfer dana tersebut, slip pengiriman RTGS tidak mencantumkan DS sebagai pengirim tetapi nama orang lain termasuk nama AB sendiri yang merupakan pihak penerima dana.
• Selain itu, terdapat setoran tunai dalam jumlah besar (nilai tertinggi sebesar Rp 2,25M yg diduga berasal dari pemberian atau gratifikasi terkait dgn jabatan ybs.
• Dana yang masuk ke dalam rekening AB, sebagian besar kemudian ditarik tunai, untuk investasi di pasar modal yaitu dalam bentuk saham dan reksadana, serta penempatan dalam bentuk deposito. AB juga menerima fasilitas pinjaman dengan jaminan deposito tersebut. Sebagian pinjaman dilunasi sebelum jatuh tempo, walaupun pelunasan awal ini mengakibatkan dikenakannya biaya (charge) yang lebih tinggi.
$
Bank X a.n.Dinas Pendidikan
$
Bank X a.n.AB
Pemindahbukuan@Rp 90 juta dari 10 rek.
= Rp 900 jtTarik tunai
$
Bank Y a.n. CD(Kontraktor)
RTGSRp 400 jt
RTGSRp 674..965.000,-
RTGSRp 699.965.000,-
RTGSRp 474.950.000,-
Setor tunaiRp 400 jt
Setor tunaiRp 2.25 M
Setor tunaiRp 1 M
Setor tunaiRp 220 jt
Setor tunaiRp 500 jt
Setor tunaiRp 425 jt
Setor tunaiRp 200 jt
Setor tunaiRp 570 jt
Setor tunaiRp 285 jt
Setor tunaiRp 395 jt
Tarik tunai
Tarik tunai
Tarik tunai
Tarik tunai
Pay to $
Saham
Pay to $
Deposito
Pay to $
Premi Asuransi Unit Link
Investasi
Investasi
Penempatandeposito
Pay to $
PinjamanKredit KMK
Jaminan Pinjaman
Pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo
TPA TPPU
5. Penyuapan melalui pembukaan rek. joint account antara Oknum Pegawai PU dgn Kontraktor/pengusaha
• AB bekerja sebagai PNS pada dinas PU (jabatan Pimpinan Proyek) memiliki joint account dengan CD (direktur PT. XYZ yang merupakan rekanan Dinas PU), hal ini menjadi tidak wajar mengingat tidak ada keterkaitan yang jelas antara AB dan CD untuk bertransaksi bisnis.
• Joint account AB qq CD menerima pemindahbukuan dari Rek. CD sebesar Rp 5.253.600.000,-.
• Dana sebesar Rp 5.253.600.000,- berasal dari pemindahbukuan rekening CD di Bank X. Penelusuran atas sumber dana ke rekening CD terindentifikasi bahwa terdapat beberapa kali transfer dari rekening a.n. PT. XYZ di Bank Z.
• Diduga aliran dana dari PT. XYZ ke joint account AB qq CD adalah suap (gratifikasi) terkait dengan posisi AB di Dinas PU sebagai Pimpinan Proyek.
PT. XYZDi bank Z
$
Bank XA.n. CD
transfer Rp 68.000.000,-transfer Rp 5.253.600.000,-
$
Bank YA.n. CD
Outgoing RTGSRp 814 jt
Tarik tunai Rp 68 jt oleh CDTransfer Rp 75 jt ke HM
Transfer Rp 10 jt ke AS di Bank Z
Incoming transferRp 2.314.500.000,-
$
Bank XA.n. CD
TransferRp 6.669.264.000,-
Outgoing RTGS Rp 120 jtOutgoing RTGS Rp 800 jtOutgoing RTGS Rp 350 jt
$
Bank XA.n. AB qq CD
Transfer Rp 5.253.600.000,-
Tarik tunai Rp 125 jt oleh ABTarik tunai Rp 25 jt
TransferRp 6.5 M
$
Bank ZA.n. CD
Outgoing RTGSRp 150jt
Tarik tunai Rp 100 jt
$
Bank XA.n. AB
Setoran cek Rp 3 MTransfer Rp 2 M
Setoran tunai Rp 128.2 jtSetoran tunai Rp 1.5 M
Tarik tunai Rp 2 MTarik tunai Rp 1 M
Tarik tunai Rp 150 jtTarik tunai Rp 500 jtTarik tunai Rp 1 M
Tarik tunai Rp 200 jt
Pembelian Asuransi dengan
Premi Tunggal
TransferRp 1,35 M
TPA TPPU
6. Pembelian polis Unit Links oleh anak dari PEP yg diikuti dengan pembayaran premi tambahan dalam jumlah besar dan pencairan premi tambahan tsb dalam waktu singkat.
• WT adalah putri dari BB (PEP)/Pejabat Publik. • WT membeli polis asuransi unit links pada AJ ZZZ. • WT membayar premi asuransi dengan melakukan transfer menggunakan rekening CV ABC di
Bank JJJ. • IW (adik WT) melakukan transfer untuk pembayaran premi top up (tambahan) untuk polis
a/n WT. • WT mencairkan premi tambahan tersebut bebarapa bulan berikutnya.
LOGO
LOGO
Integritas, Tanggung Jawab, Kerahasiaan, Kemandirian , Independen