Upload
defa-arisandi-machmud-ahmad
View
89
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nb
Citation preview
IDENTIFIKASI MASALAH, ANALISIS SWOT, PRIORITAS SERTA PERENCANAAN
PENYELESAIAN MASALAH
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengkajian atas manajemen pelayanan keperawatan yang dilaksanakan di
RSU YARSI Pontianak, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
Tabel 1. Daftar Masalah Hasil Residensi di Instalasi Rawat Inap
di ruang Perawatan RSU YARSI
No Fokus Pengkajian Data Yang Ditemukan Masalah1. Manajemen Asuhan
KeperawatanHasil Quisioner:45 % pengetahuan perawat tentang pendokumentasian keperawatan sudah baik, dan mengetahui pentingnya pendokumentasian keperawatan13 % metode asuhan keperawatan yang digunakan sekarang belum efektif dengan alasan sibuk
Hasil Wawancara :77% perawat mengatakan banyaknya waktu yang diperlukan untuk memberikan pelayanan langsung kepada pasien,SAK belum ada, format pendokumentasian asuhan keperawatan belum ada diruangan,100% Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum dilaksanakan oleh karu dan katim
Hasil ObservasiTidak ditemukan format asuhan keperawatan didalam status rawat inap pasien.SAK belum ada
Belum tersedianya format pendokumentasian asuhan keperawatan
No Fokus Pengkajian Data Yang Ditemukan Masalah
2. Ronde keperawatan,ovreran Pre Conference, dan Post Conference.
Hasil Wawancara:70 % Aplusan dilakukan dengan perawat yang datang lebih awal.Pre dan Post confrence tidak pernah dilakukan
Hasil Observasi :Tenaga perawat belum menyadari fungsi dan tujuan dilakukannya Ronde keperawatan, pre Conference dan post Conference.Tidak dilakukan pelaksanaan pre conference dan post conference yang dilakukan.Penulisan pre dan post conference belum terdokumentasikan secara baik dan benar.Masih banyak pre dan post conference tentang masalah medis.
Belum optimalnya ronde keperawatan, pre conference dan post conference
3 Pelaksanaan discharge planning
Hasil Wawancara :70 % perawat mengatakan tidak sempat melakukan pendokumentasian discharge planning pada saat pasien pulang.Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum dilaksanakan oleh karu dan katim
Hasil ObservasiFormat discharge planning tidak tidak adaLeflet tidak ada
Belum optimal pendokumentasian discharge planning
4 Penugasan Hasil Wawancara :Kepala ruangan mengatakan selama menjalani tugas menjadi
Belum optimalnya peran dan fungsi kepala ruangan,katim dan
No Fokus Pengkajian Data Yang Ditemukan Masalahkepala ruangan belum pernah membuat rencana harian,dan bulananPerwat pelaksana tidak mendokumentasikan tindakan keperawatan yang dilakukan dan hanya melakukan tindakan kpererawatan berdasarkan situasional.Hasil Observasi :Katim tidak menjalankan Fungsi dan perannyaTidak adanya pendelegasian tugas saat Karu tidak ada ditempat.
perawat pelaksana.
Berdasarkan table di atas teridentifikasi masalah yang berhubungan dengan manajemen
dalam layanan keperawatan, yaitu :
1. Belum tersedianya format pendokumentasian asuhan keperawatan
2. Belum optimalnya overan, pre conference dan post conference
3. Belum optimal pendokumentasian discharge planning
4. Belum optimalnya peran dan fungsi kepala ruangan,katim dan perawat pelaksana.
B. Fish Bone
1. Belum tersedianya format pendokumentasian asuhan keperawatan
2. Belum optimalnya ronde keperawatan, pre conference dan post conference
3. Belum optimalnya peran dan fungsi kepala ruangan,katim dan perawat pelaksana
4. Belum optimal pendokumentasian discharge planning
Belum tersedianya format pendokumentasian asuhan keperawatan
45% pengetahuan perawat tentang pendokumentasian keperawatan sudah baik, dan mengetahui pentingnya pendokumentasian keperawatan13 % metode asuhan keperawatan yang digunakan sekarang belum efektif dengan alasan sibuk
77% perawat mengatakan banyaknya waktu yang diperlukan untuk memberikan pelayanan langsung kepada pasien,SAK belum ada ,format pendokumentasian asuhan keperawatan belum ada diruangan, 100% Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum dilaksanakan oleh karu dan katim
Tidak ditemukan format asuhan keperawatan didalam status rawat inap pasien.SAK belum ada
Belum optimalnya ronde keperawatan, pre conference dan post conference
Belum optimal pendokumentasian discharge planning
Belum optimalnya peran dan fungsi kepala ruangan,katim dan perawat pelaksana
70 % Aplusan dilakukan dengan perawat yang datang lebih awal.Pre dan Post confrence tidak pernah dilakukan
Tenaga perawat belum menyadari fungsi dan tujuan dilakukannya Ronde keperawatan,pre Conference dan post Conference.Tidak dilakukan pelaksanaan pre conference dan post conference yang dilakukan.Penulisan pre dan post conference belum terdokumentasikan secara baik dan benar.Masih banyak pre dan post conference tentang masalah medis
Kepala ruangan mengatakan selama menjalinin tugas menjadi kepala ruangan belum pernah membuat rencana harian,dan bulananPerwat pelaksana tidak mendokumentasikan tindakan keperawatan yang dilakukan dan hanya melakukan tindakan kpereawatan berdasarkan situasional
Format discharge planning tidak tidak adaLeflet tidak ada
Katim tidak menjalankan Fungsi dan perannyaTidak adanya pendelegasian tugas saat Karu tidak ada ditempat.
70 % perawat mengatakan tidak sempat melakukan pendokumentasian discharge planning pada saat pasien pulang.Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum dilaksanakan oleh karu dan katim
C. Prioritas Masalah
Berdasarkan pendekatan di atas, maka prioritas masalah manajemen keperawatan, yaitu :
Untuk menentukan masalah mana yang diprioritaskan, digunakan metoda pembobotan dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
1. Magnitude (Mg) : Kecenderungan besar dan seringnya kejadian
masalah
2. Severity (Sv) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan
3. Manageability (Mn) : Kemungkinan masalah bisa dipecahkan
4. Nursing consent (Nc) : Melibatkan pertimbangan dan perhatian
perawat
5. Affordability (Af) : Ketersediaan sumber daya
Rentang nilai masing-masing : 1 – 5
Keterangan :
1 = sangat kurang penting,
2 = kurang penting,
3 = cukup,
4 = penting, dan
5 = sangat penting
Maka berdasarkan penentuan prioritas di dapatkan perhitungan sebagai berikut :
Tabel
Prioritas Masalah
Ruang Perawatan RSU YARSI Pontianak
Periode 4 Pebruari s/d 9 Maret 2013
No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor Prioritas
1. Belum tersedianya format
pendokumentasian asuhan keperawatan
5 5 5 5 3 23 1
2. Belum optimalnya operan, pre
conference, post conference dan ronde
keperawatan
5 4 5 4 3 21 2
3. Belum optimalnya peran dan fungsi
kepala ruangan,katim dan perawat
pelaksana.
4 3 4 4 4 19 3
4. Belum optimal pendokumentasian
discharge planning
3 4 4 4 3 18 4
Berdasarkan pendekatan di atas, maka prioritas masalah manajemen keperawatan, yaitu :
D. Perencanaan penyelesaian masalah
Berdasarkan hasil perhitungan prioritas masalah manajemen keperawatan, maka ditetapkan belum optimalnya peran dan fungsi kepala
ruangan sebagai masalah utama yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Berikut adalah rencana penyelesaian masalah yang akan
diselesaikan selama kegiatan residensi di ruangan dengan pertimbangan waktu, sumber daya yang tersedia dan dampak dari masalah yang
ditimbulkan.
Tabel 3.3. Rencana Penyelesaian Masalah di Instalasi Rawat Jalan RSI Yarsi Tahun 2013
No Masalah Tujuan Rencana Penyelesaian01 Belum tersedianya format
pendokumentasian asuhan keperawatan
Tersedia format pendokumentasian asuhan keperawatan dan dilakukan Pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai dengan SAK dan SOP.
1. Membuat format pendokumentasian asuhan keperawatan
2. Membuat SAK sesuai 10 urutan penyakit terbanyak dalam 1 tahun terakhir
3. Membuat SOP4. Sosialisasikan pendokumentasian asuhan
keperawatan melalui kegiatan penyampain materi
5. Penerapan dokumentasi asuhan keperawatan pada ruang perawatan
6. Evaluasi pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan
02 Belum optimalnya Ronde, pre conference dan post conference
Terlaksananya Ronde keperawatan,pre dan post confrence dan dapat dilaksanakan secara optimal
1. Evaluasi pelaksanaan ronde keperawatan, pre dan post konfren yang dilakukan saat ini.
2. Sosialisasi tentang pelaksanaan operan pre dan post konfren dan ronde.
03 Belum optimalnya peran dan fungsi kepala ruangan,katim dan perawat pelaksana.
Kepala ruangan,Ketua Tim dan perawat pelaksana dapat meningkatkan pengetahuan,keterampilan dan sikap melalui pendidikan dan pelatihan
1. Saran dan motivasi peningkatan pendidikan kepala ruangan,Katim,dan Perawat pelaksana.
2. Penyampaian materi,peran dan fungsi Karu,Katim dan perawat pelaksana.
3. Simulasi kegiatan sesuai dengan peran dan fungsi Karu,Katim,dan Perawat Pelaksana
04 Belum optimal pendokumentasian discharge planning
Terlaksananya Dischard Planning sesuai dengan standar dan kemampuan perawat
1. Membuat format dischard planning2. Membuat leaflet3. Sosialisasi program dischard planning.
E. penyelesaian masalah
Penentuan prioritas penyelesaian masalah yang akan dilaksanakan melalui suatu pendekatan CARL, meliputi aspek-aspek : 1) Capability (C)
adalah kemampuan kedua belah pihak antara mahasiswa residensi dan rumah sakit untuk melaksanakan alternatif, 2) Accesability (A) adalah
kemudahan dalam melaksanakan alternative, 3) Readiness (R) adalah kesiapan untuk melaksanakan alternative dan Leverage (L) adalah daya
ungkit alternatif dalam menyelesaikan masalah. Masing-masing aspek diberikan penilaian dengan rentang 1 sampai dengan 4 dengan
pemaknaan : nilai 1 = tidak mampu, nilai 2 = cukup mampu, nilai 3 = mampu dan nilai 4 = sangat mampu
Tabel 3.4. Prioritas alternatif
NO Alternatif Penyelesaian Masalah C A R L Skor
1 Membuat format pendokumentasian asuhan keperawatan 4 4 2 3 96
2 Membuat SAK sesuai 10 urutan penyakit terbanyak dalam 1 tahun terakhir 3 3 1 1 9
3 Membuat SOP3 3 1 1 9
4 Sosialisasikan pendokumentasian asuhan keperawatan melalui kegiatan penyampain materi
4 4 4 4 256
5 Penerapan dokumentasi asuhan keperawatan pada ruang perawatan 3 3 1 1 9
6 Evaluasi pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan
3 3 2 1 18
7 Evaluasi pelaksanaan ronde keperawatan, pre dan post konfren yang dilakukan saat ini 3 3 1 1 9
8 Sosialisasi tentang pelaksanaan operan pre dan post konfren dan ronde. 4 4 3 3 144
9 Saran dan motivasi peningkatan pendidikan kepala ruangan,Katim,dan Perawat pelaksana.
3 3 3 3 81
10 Simulasi kegiatan sesuai dengan peran dan fungsi Karu,Katim,dan Perawat Pelaksana 4 3 3 1 36
11 Penyampaian materi,peran dan fungsi Karu,Katim dan perawat pelaksana.
3 4 3 1 36
12 Membuat format dischard planning4 4 1 1 16
13 Membuat leaflet1 2 1 2 4
Berdasarkan sejumlah kegiatan dalam penyelesaian masalah terhadap empat masalah utama dalam manajemen keperawatan dapat diurutkan
menurut prioritas kegiatan adalah :
1. Sosialisasikan pendokumentasian asuhan keperawatan melalui kegiatan penyampain materi
2. Sosialisasi tentang pelaksanaan operan pre dan post konfren dan ronde.
3. Membuat format pendokumentasian asuhan keperawatan
4. Saran dan motivasi peningkatan pendidikan kepala ruangan,Katim,dan Perawat pelaksana
5. Simulasi kegiatan sesuai dengan peran dan fungsi Karu,Katim,dan Perawat Pelaksana
6. Penyampaian materi,peran dan fungsi Karu,Katim dan perawat pelaksana
7. Evaluasi pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan
8. Sosialisasi program dischard planning.
9. Membuat format dischard planning10. Penerapan dokumentasi asuhan keperawatan pada ruang perawatan
11. Evaluasi pelaksanaan ronde keperawatan, pre dan post konfren yang dilakukan saat ini
12. Membuat SAK sesuai 10 urutan penyakit terbanyak dalam 1 tahun terakhir
13. Membuat SOP
14. Membuat leaflet