Upload
viwivia
View
98
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
IDENTIFIKASI PARASIT PLASMODIUM
Metode pemeriksaan malaria yang digunakan secara umum, yaitu metode
langsung dan tidak langsung. Metode langsung meliputi pemeriksaan
mikroskopik, Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Rapid Diagnostic Test
(RDT), sedangkan metode tidak langsung ialah pemeriksaan serologi.
Masing-masing metode pemeriksaan memiliki keterbatasan yang bervariasi
dalam hal spesifisitas, sensitivitas dan efektivitas biaya. Metode pemeriksaan
malaria yang dipakai secara luas adalah pemeriksaan mikroskopik apusan darah
tepi, tebal atau tipis dengan pewarnaan Giemsa atau Wright. Metode pemeriksaan
ini merupakan pemeriksaan baku emas yang dapat mengidentifikasi jenis dan
stadium malaria, sehingga dapat membantu menentukan beratnya penyakit dan
pilihan terapi yang tepat.
Pilihan untuk menggunakan pemeriksaan mikroskopis atau RDT tergantung
dari keadaan daerah, jumlah kasus, epidemiologi malaria dan kemungkinan untuk
menggunakan pemeriksaan mikroskopis pada penyakit lain. Pemeriksaan
mikroskopis memiliki keuntungan lain karena selain dapat mendeteksi spesies
parasit juga dapat ditentukan jumlah parasit sehingga dapat diketahui kemajuan
pengobatannya. Pemeriksaan mikroskopis sangat memerlukan keterampilan
petugas, karena akurasi dari hasil pemeriksaan mikroskopis dapat menurun 64 %
sampai dengan 95% bila jumlah parasit dalam darah menurun atau pada kasus
infeksi campuran dimana hanya satu parasit yang terdeteksi.
Pemeriksaan mikroskopis dilakukan untuk identifikasi parasit yang meliputi
jenis/spesies, stadium dan kepadatan parasit. Sediaan apus darah tebal pada kaca
benda diwarnai dengan larutan Giemsa 3%. Sediaan diamati dengan mikroskop
perbesaran 1000x. Kepadatan parasit dihitung berdasarkan jumlah parasit per 200
leukosit, dengan asumsi jumlah leukosit 5000/ml. Hasil pemeriksaan dinyatakan
negatif apabila tidak ditemukan parasit dalam 100 lapang pandang. Semua hasil
final pemeriksaan mikroskopis selanjutnya dikonfirmasi spesiesnya dengan
pemeriksaan PCR. Pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dapat menjadi
pelengkap untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan mikroskopis. Analisis PCR
dapat mendeteksi parasit pada jumlah yang sangat sedikit. Walapun begitu,
beberapa studi juga melaporkan bahwa sensitifitas PCR tergantung dari kepadatan
parasit.
Sampel yang digunakan adalah whole blood dengan antikoagulan CPDA
yang disimpan di lemari pendingin bersuhu 2-60°C dan berumur kurang dari tiga
minggu. Sampel darah diambil dari selang pada kantong darah kemudian
dilakukan pembuatan sediaan darah tebal dan tipis dengan menggunakan object
glass. Sediaan apusan darah dilakukan pewarnaan dengan larutan Giemsa 10%
selama 15 menit dan setelah itu diperiksa di bawah mikroskop cahaya dengan
pembesaran objektif 100x. Hasil negatif pada pemeriksaan mikroskopik malaria
didapat jika tidak ditemukan parasit malaria pada 100 lapangan pandang sediaan
darah tebal. Hasil positif jika ditemukan satu atau lebih parasit malaria pada 100
lapangan pandang sediaan darah tebal. Apabila hasil positif malaria, maka
dilanjutkan dengan mengidentifikasi stadium dan spesies dari parasit malaria pada
sediaan darah tebal dan tipis.
Gambar : tropozoit
Gambar : Skizon
Gambar: Gametosit