279
LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011 IKHTISAR EKSEKUTIF Penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (Good governance) merupakan prasyarat yang mutlak bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai cita cita dan tujuan berbangsa dan bernegara. Prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance ) mengandung 3 (tiga) pilar utama yaitu Akuntablitas, Transparasi dan Partispasi yang dijabarkan sebagai berikut: Akuntabilitas artinya penyelengaraan fungsi-fungsi pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan. Transparasi artinya penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintah harus memiliki mekanisme yang jelas dan diinformasikan kepada semua pihak. Demokrasi dan partisipasi artinya fungsi-fungsi pemerintah diselenggarakan tanpa mengabaikan kepentingan bersama serta melibatkan masyarakat dan pihak swasta sebagai bagian dari pilar utama kekuatan negara. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pelaporan yang dapat dipertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme . Untuk mewujudkan itu Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul harus memiliki Visi dan misi serta strategi yang jelas dan tepat untuk mencapai tujuan dan sasarannya yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah sehingga dapat dipertanggungjawabkan kinerjanya sesuai dengan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah . Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015, yang memberikan kejelasan arah dan garis-garis besar kebijakan pelaksanaan pembangunan daerah untuk tahun 2011-2015, Visi Pemerintah Daerah

IKHTISAR EKSEKUTIF - setda. · PDF filedan penerapan sistem pelaporan yang dapat ... program dan kegiatan yang sifatnya strategik yang merupakan ... Dalam manajemen modern pelaporan

Embed Size (px)

Citation preview

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

IKHTISAR EKSEKUTIF

Penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (Good governance) merupakan

prasyarat yang mutlak bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi

masyarakat dalam mencapai cita – cita dan tujuan berbangsa dan bernegara. Prinsip

tata pemerintahan yang baik (Good Governance ) mengandung 3 (tiga) pilar utama

yaitu Akuntablitas, Transparasi dan Partispasi yang dijabarkan sebagai berikut:

Akuntabilitas artinya penyelengaraan fungsi-fungsi pemerintah harus dapat

dipertanggungjawabkan.

Transparasi artinya penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintah harus memiliki

mekanisme yang jelas dan diinformasikan kepada semua pihak.

Demokrasi dan partisipasi artinya fungsi-fungsi pemerintah diselenggarakan tanpa

mengabaikan kepentingan bersama serta melibatkan masyarakat dan pihak swasta

sebagai bagian dari pilar utama kekuatan negara.

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik tersebut diperlukan pengembangan

dan penerapan sistem pelaporan yang dapat dipertanggung jawaban yang tepat, jelas,

terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat

berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta

bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme .

Untuk mewujudkan itu Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul harus memiliki

Visi dan misi serta strategi yang jelas dan tepat untuk mencapai tujuan dan

sasarannya yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

sehingga dapat dipertanggungjawabkan kinerjanya sesuai dengan Inpres Nomor 7

Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah .

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 1 Tahun 2011

Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul

Tahun 2011-2015, yang memberikan kejelasan arah dan garis-garis besar kebijakan

pelaksanaan pembangunan daerah untuk tahun 2011-2015, Visi Pemerintah Daerah

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Kabupaten Bantul untuk 5 (lima) tahun ke depan masih relevan. Oleh karena itu Visi

Pemerintah Kabupaten Bantul masih tetap sama yaitu : ‘BANTUL

PROJOTAMANSARI SEJAHTERA, DEMOKRATIS DAN AGAMIS’.

Untuk mewujudkan Visi tersebut ditetapkan Misi yaitu:

1. Meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah menuju tata kelola pemerintahan yang

empatik.

2. Meningkatkan kualitas hidup rakyat menuju masyarakat Bantul yang sehat, cerdas,

berakhlak mulia, dan berkepribadian indonesia dengan memperhatikan

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknoloogi.

3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas pertumbuhan

ekonomi,pemertaan pendapatan berbasis pengembangan ekonomi lokal, dan

pemberdayaan masyarakat yang responsif gender.

4. Meningkatnya kewaspadaan terhadap potensi bencana dan upaya pengurangan

pengurangan resiko bencana dengan memeperhatikan penataan ruang dan

pelestarian lingkungan.

Dari 4 (empat) Misi yang sudah disebutkan di atas masing-masing mempunyai tujuan

yang bisa dijabarkan berikut ini:

1. Meningkatnya kapasitas pemerintah daerah menuju tata kelola pemerintah yang

empatik, memiliki tujuan sebaga berikut:

a. Meningkatnya kapasitas birokrasi pemerintah menuju tata kelola pemerintahan

yang empatik.

b. Meningkatnya kualitas pelayanan publik dengan penyederhanaan pelayanan.

c. Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat

d. Mewujudkan pembebasan tanah untuk membangun infrastruktur.

2. Meningkatkan kualitas hidup rakyat menuju masyarakat Bantul yang sehat, cerdas,

berakhlak mulia, dan berkepribadian Indonesia dengan memperhatikan

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan serta sarana dan

prasarana kesehatan;

b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

masalah kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat;

c. Meningkatkan jumlah penduduk yang memiliki jaminan kesehatan;

d. Meningkatkan kualitas program wajib belajar 12 tahun yang meliputi layanan

pendidikan baik pada jenjang pra-sekolah, pendidikan dasar, maupun

pendidikan menengah yang bermutu, relevan, dan berkesetaraan dengan

memperhatikan kearifan lokal;

e. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan baik

jalur formal, non formal, maupun informal;

f. Meningkatkan kualitas kepemudaan dan olahraga;

g. Mengembangkan pemanfaatan ilmu dan teknologi;

h. Memantapkan fungsi dan peran agama dalam pembangunan;

3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas pertumbuhan

ekonomi,pemertaan pendapatan berbasis pengembangan ekonomi lokal, dan

pemberdayaan masyarakat yang responsif gender, memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan;

b. Meningkatkan Mutu Konsumsi pangan dan Ketersediaan Pangan;

c. Meningkatkan kualitas perlindungan terhadap petani, peran serta petani, dan

pengembangan program usaha tani;

d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendukung

ekonomi;

e. Meningkatkan pemberdayaan industri kecil, koperasi, dan perdagangan;

f. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kebudayaan

dan pariwisata;

g. Meningkatkan pengembangan kawasan strategis;

h. Meningkatkan motivasi dan etos masyarakat berwirausaha, penciptaan peluang

kerja, pelatihan keterampilan, serta perlindungan dan pengawasan tenaga

kerja;

i. Memantapkan program pengarusutamaan gender dan perlindungan anak;

j. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat baik pada tingkat komunitas (desa),

keluarga dan individu;

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

4. Meningkatnya kewaspadaan terhadap potensi bencana dan upaya pengurangan

pengurangan resiko bencana dengan memeperhatikan penataan ruang dan

pelestarian lingkungan, memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Memantapkan program penanggulangan bencana;

b. Memantapkan program peningkatan kualitas lingkungan, pengelolaan, dan

perlindungan sumberdaya alam;

Dari tujuan tersebut secara spesifik dijabarkan dalam sasaran-sasaran dan

ditetapkan pula cara pencapaian tujuan dan sasaran dalam bentuk kebijaksanaan,

program dan kegiatan yang sifatnya strategik yang merupakan target tahunan yang

tertuang dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun

2011.

Berdasar tujuan tersebut diatas, maka ditetapkan sasaran–sasaranya yaitu:

1. Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah dan

desa serta lembaga pemerintah;

2. Meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi;

3. Meningkatnya kemampuan pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah;

4. Meningkatnya kualitas pelayanan publik

5. Penyingkatan waktu penyelesaian ijin

6. Penyingkatan waktu penyelesaian pengaduan

7. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat (IKM)

8. Terciptanya kepastian hukum dan ketertiban masyarakat

9. Meningkatnya pemahaman prinsip-prinsip dasar hukum dan HAM

10. Tersedianya sarana berupa tanah untuk pembangunan fasilitas kepentingan

umum

11. Meningkatnya pelayanan kesehatan

12. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

13. Meningkatnya Desa Siaga kategori baik (Purnama dan Mandiri)

14. Meningkatnya prosentase rumah dan lingkungan sehat

15. Semua penduduk memiliki jaminan kesehatan

16. Meningkatnya kualitas pendidikan.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

17. Meningkatnya kualitas perpustakaan

18. Meningkatnya sekolah berkualitas

19. Meningkatnya jumlah lembaga pendidikan non formal dan informal

20. Meningkatkan prestasi pemuda Kab. Bantul di Bidang Olahraga secara

kuantitaif dan kualitatif

21. Meningkatnya kualitas pemuda dan olahragawan profesional

22. Meningkatnya kualitas database dalam format digital di semua sektor

23. Pengembangan Sistem Informasi yang berbasis teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK)

24. Tersedianya informasi melalui media massa tepat guna

25. Meningkatnya jumlah DBKS

26. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama

27. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah

28. Mempermudah akses dan sarana distribusi pangan serta akses sarana dan

prasarana produksi pertanian serta perikanan dan kelautan

29. Meningkatnya produksi bahan pangan, pertanian, peternakan dan perikanan

serta agropolitan

30. Terkendalinya laju alih fungsi lahan pertanian

31. Meningkatnya program usaha tani dan aktivitas kelembagaan petani dan

penyuluh

32. Meningkatnya sarana dan prasarana ekonomi antara lain pasar, terminal, jalan,

dan lain-lain

33. Meningkatnya unit-unit usaha industri kecil dengan mengoptimalkan

penggunaan bahan baku lokal, inovasi produk, akses permodalan serta

perluasan jangkauan pemasaran

34. Meningkatnya jumlah desa wisata, desa budaya, penghargaan budaya,

kelompok kesenian.

35. Meningkatnya jumlah pengunjung objek wisata

36. Meningkatnya jumlah investasi kepariwisataan

37. Berkembangnya kawasan KPY, Pantai selatan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

38. Meningkatnya keterampilan pencaker

39. Meningkatnya lapangan pekerjaan

40. Meningkatnya keamanan dan perlindungan tenaga kerja.

41. Terjaminnya hak-hak pekerja

42. Terciptanya penempatan transmigran

43. Menyatukan pemahaman program PUG dan perlindungan anak di semua

lapisan masyarakat, organisasi pemerintah dan lembaga kemasyarakatan.

44. Meningkatnya partisipasi kompetensi keterampilan organisasi pemerintahan,

masyarakat dan individu.

45. Meningkatnya kesejahteraan PMKS/tuna sosial serta tertanganinya korban

NAPZA dan penduduk usia lanjut.

46. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat miskin

47. Meningkatnya Kualitas keluarga

48. Mantapnya penanggulangan bencana

49. Mantapnya pengelolaan sarana dan prasarana publik

50. Terwujudanya peningkatan pengelolaan SDA, perlindungan fungsi lingkungan

dan keanegaraman hayati.

51. Terkelolanya sumberdaya hutan.

Pada tahun 2011 Kabupaten Bantul telah melaksanakan perencanaan

strategisnya tahun pertama. Secara umum pencapaian sasaran dapat terealisir

dengan baik ( mencapai keberhasilan ) sesuai dengan perencanaan .

Dalam manajemen modern pelaporan merupakan fase terakhir sebagai alat untuk

mengevaluasi demi perbaikan di masa mendatang . Dimana setiap instansi pemerintah

dibentuk untuk menggambarkan suatu tugas dan tanggung jawab tertentu berdasarkan

pendelegasian wewenang untuk melaksanakan tugas tersebut. Pelaporan tersebut

dalam bentuk LAKIP sesuai amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 dan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 29 tahun

2010.

Untuk merealisasikan pertanggungjawaban Kepala Daerah atas pelaksanaan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

APBD tahun 2011 sebagai implementasi dari SAKIP tersebut Pemerintah Daerah

Kabupaten Bantul menggunakan pendekatan perencanaan kinerja dan pengukuran

kinerja sebagai dasar untuk melakukan analisis tentang tingkat capaian kinerja instansi

dalam rangka pencapaian sasaran atau target yang telah ditetapkan.

Evaluasi kinerja atas sasaran-sasaran srategis Pemerintah Daerah Kabupaten

Bantul dapat dijelaskan bahwa nilai capaian kinerja rata-rata sasaran diperoleh angka

sebesar 85,93% dengan kategori sangat berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam tahun 2011 sudah dilaksanakan dengan

baik. Adapun adanya beberapa sasaran yang nilai capaian kinerjanya belum optimal

dikarenakan dalam pelaksanaannya mengalami kendala/hambatan. Dalam pelaporan

LAKIP Kabupaten Bantul disamping mengungkapkan keberhasilan juga

mengungkapkan mengenai kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan.

Adapun keberhasilan dan kegagalan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Cakupan balita Gizi buruk yang mendapat perawatan. Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 100% terealisir 100%, maka nilai capaian ini dengan kategori

sangat berhasil. Data tersebut dari jumlah bayi yang mendapat perawatan gizi buruk

dari target sebanyak 178 balita terealisir sebanyak 178 balita.

Faktor yang mendukung keberhasilan ini karena adanya Komitment petugas tinggi,

Survelians gizi sudah berjalan baik dalam menangani kasus gizi buruk serta

Dukungan anggaran

2. Angka melek huruf. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 89,94 terealisir 97,50

atau tercapai sebesar 108,40% dengan kategori sangat berhasil. Faktor yang

mendukung keberhasilan ini karena adanya komitment dari Pemerintah Kabupaten

Bantul untuk pemberantasan buta huruf.

3. Pertumbuhan investasi PMDN. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

Rp.176.906.863.020,00 terealisir sebesar Rp. 200.172.644.150,71, atau tercapai

sebesar 113,15% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan investasi PMDN di Kabupaten Bantul antara

lain:

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Kemudahan perijinan.

Iklim investor yang kondusif.

Terjalinnya kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat.

4. Meningkatnya kunjungan wisata nusantara. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 1.496.111 Orang terealisir sebanyak 1.738.808 Orang atau tercapai

sebesar 116,22% dengan kategori sangat berhasil.

5. Meningkatnya kunjungan wisata mancanegara. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 15.112 Orang terealisir sebanyak 17.654 Orang atau tercapai sebesar

116,23% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan peningkatan kunjungan wisatawan di

Kabupaten Bantul di atas antara lain:

Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan dan daya tarik destinasi wisata.

Pengembangan kawasan-kawasan wisata baru sebagai alternatif tujuan

wisatawan.

Ekstensifikasi promosi pariwisata melalui media massa dan pengembangan

kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam promosi pariwisata

6. Prosentase yang bekerja terhadap angkatan kerja. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebesar 93.5 % terealisir sebesar 94.2% atau tercapai 94,22% dengan kategori

sangat berhasil. Nilai capaian ini diperoleh dari Jumlah penduduk yang bekerja

sebanyak 476.567 orang dibagi dengan jumlah penduduk angkatan kerja sebanyak

505.786 orang.

Faktor yang mendukung keberhasilan ini adalah adanya perhatian yang tinggi

terhadap pengurangan pengangguran dengan berbagai macam program/kegiatan.

7. Tingkat kemiskinan turun. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 13% terealisir

2,79%, atau tercapai sebesar 21,46% dengan kategori tidak berhasil. Nilai capaian

ini diperoleh dari jumlah KK miskin tahun 2011 sebanyak 40.321 KK sedang pada

tahun 2010 KK miskin sebanyak 41.480 KK, sehingga hanya terjadi penurunan

sebanyak 1.159KK (2,79%).

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

terlaksananya semua tugas-tugas Instansi Pemerintah se Kabupaten Bantul, serta

terselesaikannya penyusunan LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang disusun

berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 adalah laporan kinerja tahunan yang berisi

pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaranstrategis

instansi.

Tujuan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah untuk

menciptakan pemerintahan yang baik dan terpercaya. Pemerintahan yang baik

ditandai dengan tiga pilar elemen dasar yang saling berkaitan satu dengan yang

lainnya yaitu transparan, partisipasi dan akuntabilitas. Hal ini menjadi salah satu

agenda reformasi yang patut mendapatkan perhatian semestinya, yang dapat didekati

dari pola hubungan antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat madani.

Hubungan tersebut haruslah dilakukan secara selaras, seimbang dan serasi serta

dikelola secara baik, karena pola hubungan tersebut sangat berperan untuk penentuan

dalam proses pembangunan.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011 memuat informasi secara transparan

tentang pelaksanaan kegiatan, program, kebijakan dengan sasaran dalam rangka

mewujudkan visi Kabupaten Bantul yang Projotamansari Sejahtera, Demokratis dan

Agamis.

Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

memberikan dukungan, bimbingan serta partisipasi dalam penyusunan LAKIP

Kabupaten Bantul Tahun 2011.

Bantul, Maret 2012. Bupati Bantul

Hj. SRI SURYAWIDATI

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM DAERAH

1. Kondisi Geografis Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri atas empat kabupaten dan

satu kota, dan Kabupaten Bantul adalah salah satu dari empat kabupaten

tersebut. Secara makro, bentang alam Kabupaten Bantul terdiri dari daerah

dataran yang terletak pada bagian tengah dan daerah perbukitan yang

terletak pada bagian Timur dan Barat, serta kawasan pantai di sebelah

Selatan. Kondisi bentang alam tersebut relatif membujur dari Utara ke

Selatan. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara

07º44'04"-08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34"-110º31'08" Bujur Timur,

berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul di sebelah Timur, dengan Kota

Yogyakarta dan Kabupaten Sleman di sebelah Utara, dengan Kabupaten

Kulon Progo di sebelah Barat, dan dengan Samudra Indonesia di sebelah

Selatan.

Luas wilayah Kabupaten Bantul adalah 506,85 Km2, terdiri dari 17

kecamatan yang dibagi menjadi 75 desa dan 933 pedukuhan. Kecamatan

Dlingo adalah kecamatan yang mempunyai wilayah paling luas, yaitu 55,87

Km2. Sedangkan jumlah desa dan pedukuhan yang terbanyak terdapat di

Kecamatan Imogiri dengan delapan desa dan 72 pedukuhan.

Berdasarkan kondisi lahan terdapat luas lahan 506,85 km persegi yang

terbagi dalam beberapa klasifikasi penggunaan lahan yang terdiri dari

pekarangan, sawah, tegal, dan kebun campur (Tabel 1.1).

Penggunaan lahan adalah informasi yang menggambarkan sebaran

pemanfaatan lahan yang ada di Kabupaten Bantul. Di dalam Tabel 1.1

ditampilkan bahwa penggunaan lahan terbesar adalah untuk kebun campur

sebesar 32,75% dan sawah sebesar 31,43%, sedangkan yang terkecil adalah

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

tambak sebesar 0,06%. Terlihat bahwa pemanfaatan kebun campur terbesar

ada di Kecamatan Pajangan seluas 2.295 Ha. Adapun persawahan terluas

terdapat di Kecamatan Sewon seluas 1.408,8 Ha. Sedangkan pemanfaatan

tambak hanya berada di Kecamatan Srandakan seluas 30 Ha.

Tabel 1.1 Penggunaan Lahan di Kabupaten Bantul Tahun 2011 (Ha)

No Kecamatan Permukiman Sawah Tegalan Kebun

Campuran Hutan

Tanah Tandus

Tambak Lain-lain Jumlah

1

2

2

Bambang

lipro

175,0872 1164,605

9

0 819,000

0

0 0 0 123,30

69

2282 2 Bangunta

pan

436,3544 1319,826

6

7,6798 655,012

9

0 0 0 210,12

63

2629 3 Bantul 171,8507 1213,333

3

2,0000 688,920

9

0 0 0 122,89

51

2199 4 Dlingo 121,5498 261,0000 1705,41

52

1460,00

00

1198 0 0 888,03

50

5634 5 Imogiri 238,9301 922,9806 2128,00

00

1186,00

00

187 23 0 1095,0

893

5781 6 Jetis 406,7099 1347,533

4

105,000

0

513,000

0

0 0 0 187,75

65

2560 7 Kasihan 555,0182 851,1396 107,153

0

1567,61

05

0 0 0 157,07

87

3238 8 Kretek 38,6401 954,4266 209,454

9

470,000

0

0 302 0 575,47

84

2550 9 Pajangan 112,5677 280,6690 430,552

6

2295,00

00

0 0 0 200,21

07

3319 10 Pandak 89,9423 984,9897 44,0000 1063,00

00

0 0 0 247,06

80

2429 11 Piyungan 334,7995 1325,950

8

551,158

8

717,000

0

0 0 0 383,09

09

3312 12 Pleret 234,4968 716,9097 634,911

2

356,000

0

0 0 0 185,68

23

2128 13 Pundong 82,5997 875,6236 456,000

0

733,500

0

0 0 0 228,27

67

2376 14 Sanden 51,6440 836,0806 123,000

0

896,000

0

0 119 0 301,27

54

2327 15 Sedayu 273,4635 980,6635 72,2000 1840,48

88

0 0 0 244,18

42

3411 16 Sewon 473,2285 1408,764

8

2,0000 645,420

6

0 0 0 146,58

61

2676 17 Srandaka

n

75,3196 484,4608 53,0000 693,884

0

0 99 30 398,33

60

1834 Jumlah 3872,202

0

15928,95

81

6631,52

55

16599,8

377

1385 543 30 5694,4

767

5068

5 Persentase 7,64 31,43 13,08 32,75 2,73 1,07 0,06 11,24 100,0

0 Sumber: Kantor BPN, 2012

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Peta 1.1 Penggunaan Lahan

Sumber: Bappeda Kab. Bantul, 2012 (data diolah)

2. Kondisi Umum Daerah Kepadatan penduduk dapat dilihat dari beberapa sudut pandang,

antara lain kepadatan penduduk geografis, kepadatan penduduk agraris,

kepadatan penduduk daerah terbangun, kepadatan penduduk kelompok umur,

dan sebagainya. Kepadatan penduduk geografis menunjukkan jumlah

penduduk pada suatu daerah setiap kilometer persegi. Kepadatan penduduk

geografis menunjukkan penyebaran penduduk dan tingkat kepadatan

penduduk di suatu daerah (Tabel 1.2).

Berdasarkan Tabel 1.2 terlihat bahwa penyebaran penduduk tidak

merata. Daerah yang mempunyai kepadatan penduduk geografis tinggi

terletak di wilayah Kabupaten Bantul yang berbatasan dengan kota

Yogyakarta yang meliputi kecamatan Banguntapan (4.302 jiwa/km2), Sewon

(3.892 jiwa/km2), dan Kasihan (3.481 jiwa/km2), sedangkan kepadatan

penduduk geografis terendah terletak di Kecamatan Dlingo (638 jiwa/km2).

TAHUN 2011

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Tabel 1.2 Kepadatan Penduduk Geografis per Kecamatan Tahun 2011

No Kecamatan Luas (km2)

Jumlah Penduduk

Kepadatan/Km2

1 Srandakan 18,32 28.668 1.565 2 Sanden 23,16 29.744 1.284 3 Kretek 26,77 29.323 1.095 4 Pundong 23,68 31.779 1.342 5 Bambanglipuro 22,70 37.480 1.651 6 Pandak 24,30 47.908 1.972 7 Bantul 21,95 59.754 2.722 8 Jetis 24,47 52.313 2.138 9 Imogiri 54,49 56.536 1.038

10 Dlingo 55,87 35.667 638 11 Pleret 22,97 43.731 1.904 12 Piyungan 32,54 49.427 1.519 13 Banguntapan 28,48 122.510 4.302 14 Sewon 27,16 105.701 3.892 15 Kasihan 32,38 112.708 3.481 16 Pajangan 33,25 33.216 999 17 Sedayu 34,36 44.798 1.304

Jumlah 506,85 921.263 1.818 Sumber: BPS, 2012

Berdasarkan mata pencaharian penduduk di Kabupaten Bantul

sebagian besar menggantungkan hidupnya di sektor pertanian, sehingga

kepadatan penduduk agraris per wilayah perlu diketahui agar tercapai akurasi

kebijakan. Secara rinci kepadatan penduduk agraris dapat dilihat pada Tabel

1.3.

Kepadatan penduduk agraris adalah angka yang menunjukkan

perbandingan jumlah penduduk pada suatu daerah dengan luas lahan

pertanian yang tersedia. Berdasarkan data kepadatan penduduk agraris yang

ada diketahui bahwa setiap tahun terjadi penyusutan lahan pertanian yang

berdampak pada berkurangnya jumlah produksi pertanian. Dengan melihat

kecenderungan bahwa setiap tahun terjadi pengurangan lahan pertanian,

maka perlu ada upaya-upaya kongkrit agar pemenuhan kebutuhan dari produk

pertanian tetap terjaga serta adanya langkah-langkah pengamanan lahan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

pertanian untuk menekan laju penyusutannya. Penyusutan lahan banyak

terjadi di daerah aglomerasi perkotaan seperti di Sewon, Banguntapan, dan

Kasihan. Hal ini banyak disebabkan oleh migrasi dari kota Yogyakarta.

Peta 1.2 Kepadatan Penduduk Geografis

Sumber: Bappeda Kab. Bantul, 2012 (data diolah)

Persebaran penduduk menurut umur sangat diperlukan untuk

mengambil kebijakan yang berkaitan dengan banyak sektor seperti

tenagakerja, pendidikan, dan lain-lain. Dengan mengetahui sebaran penduduk

kelompok umur dominan di suatu wilayah maka dapat dilakukan kebijakan

yang lebih tepat dan efisien untuk pengembangan wilayah tesebut (lihat Tabel

1.4).

2011

2011

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Tabel 1.3 Kepadatan Penduduk Agraris per Kecamatan

Di Kabupaten Bantul Tahun 2011

Kecamatan Luas Areal Pertanian

(Ha)

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Kepadatan/Ha

1 Srandakan 419 28.668 50

2 Sanden 986 29.744 26

3 Kretek 892 29.323 12

4 Pundong 864 31.779 24

5 Bambanglipuro 1.164 37.480 24

6 Pandak 927 47.908 28

7 Bantul 1.132 59.754 58

8 Jetis 1.177 52.313 39

9 Imogiri 1.109 56.536 18

10 Dlingo 512 35.667 9

11 Pleret 860 43.731 26

12 Piyungan 1.385 49.427 23

13 Banguntapan 1.409 122.510 100

14 Sewon 1.305 105.701 83

15 Kasihan 673 112.708 150

16 Pajangan 262 33.216 23

17 Sedayu 960 44.798 16

Jumlah (Rata-rata) 16.036 921.263 31

Sumber: BPS, 2012 (angka sementara)

Kepadatan penduduk kelompok umur adalah jumlah penduduk

berdasarkan kelompok umur pada suatu daerah setiap kilometer persegi.

Kepadatan penduduk kelompok umur menunjukkan proporsi umur

berdasarkan kelompok umur terbesar pada umur 40 tahun ke atas (37,16%),

kedua pada kelompok umur 25-39 tahun (24,13%), sedangkan proporsi

terendah pada kelompok umur 20-24 tahun (7,96%).

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Berdasarkan tabel tersebut dalam perencanaan pembangunan

khususnya di bidang kesehatan pada kelompok umur 40 tahun ke atas harus

mendapatkan prioritas dan perhatian lebih. Pada usia 25-39 tahun yang

proporsinya juga cukup besar dan merupakan kelompok umur produktif maka

kebijakan ekonomi menjadi lebih dominan.

Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

di Kabupaten Bantul Tahun 2011

Kecamatan Kelompok Umur

Jumlah 0-9 10-14 15-19 20-24 25-39 40+

1 Srandakan 4.160 2.066 2.177 1.834 6.237 12.194 28.668

2 Sanden 4.184 2.248 2.288 1.638 6.170 13.216 29.744

3 Kretek 3.928 2.133 2.188 1.699 6.084 13.291 29.323

4 Pundong 4.546 2.355 2.418 2.039 6.880 13.541 31.779

5 Bambanglipuro 5.598 2.675 2.699 2.268 8.212 16.028 37.480

6 Pandak 7.016 3.562 3.628 3.190 10.824 19.688 47.908

7 Bantul 9.034 4.299 4.532 4.372 13.872 23.645 59.754

8 Jetis 8.155 3.749 3.917 3.619 12.506 20.367 52.313

9 Imogiri 8.613 4.034 4.163 3.908 13.395 22.423 56.536

10 Dlingo 5.257 2.920 2.782 2.294 7.898 14.516 35.667

11 Pleret 7.621 3.452 3.626 3.308 11.279 14.445 43.731

12 Piyungan 8.153 4.324 4.155 3.459 11.960 17.376 49.427

13 Banguntapan 20.062 8.844 9.626 12.724 32.430 38.824 122.510

14 Sewon 16.341 7.768 8.510 10.009 27.150 35.923 105.701

15 Kasihan 17.573 8.318 9.108 11.476 28.809 37.424 112.708

16 Pajangan 5.268 2.511 2.511 2.447 8.105 12.244 33.216

17 Sedayu 7.151 3.400 3.400 3.078 10.554 17.254 44.798

Jumlah 142.660 68.749 71.728 73.362 222.365 342.399 921.263

Persentase 15,48 7,46 7,78 7,96 24,13 37,16 100,00

Sumber: BPS, 2012 (Estimasi pendududk dengan laju pertumbuhan SP2000-SP2010, angka sementara)

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Guna melakukan kebijakan yang berprespektif gender maka sangat

diperlukan pengetahuan mengenai persebaran penduduk berdasarkan jenis

kelamin. Kebijakan pada persebaran penduduk yang seimbang antara laki-laki

dan perempuan sudah seharusnya berbeda dengan persebaran yang

didominasi salah satunya. Dengan demikian kebijakan yang diambil lebih

efektif. Secara rinci data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin ada

pada Tabel 1.5.

Tabel 1.5

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Bantul per Kecamatan Tahun 2011

No. Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Srandakan 14.214 14.454 28.668

2 Sanden 14.616 15.128 29.744

3 Kretek 14.131 15.192 29.323

4 Pundong 15.543 16.236 31.779

5 Bambanglipuro 18.524 18.956 37.480

6 Pandak 23.926 23.982 47.908

7 Bantul 29.681 30.073 59.754

8 Jetis 25.887 26.426 52.313

9 Imogiri 28.008 28.528 56.536

10 Dlingo 17.609 18.058 35.667

11 Pleret 21.926 21.805 43.731

12 Piyungan 24.604 24.823 49.427

13 Banguntapan 62.127 60.383 122.510

14 Sewon 53.486 52.215 105.701

15 Kasihan 56.487 56.221 112.708

16 Pajangan 16.493 16.723 33.216

17 Sedayu 22.197 22.601 44.798

Jumlah 459.459 461.804 921.263

Persentase 49,87 50,13 100

Sumber: BPS, 2012 (Estimasi pendududk dengan laju pertumbuhan SP2000-SP2010, angka sementara)

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Peta 1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Bappeda Kab. Bantul, 2012 (data diolah)

3. Kondisi Ekonomi Kondisi ekonomi Kabupaten Bantul pada tahun 2010-2011 ditandai

dengan terjadinya pergeseran struktur ekonomi karena adanya pergeseran

tiga sektor. Ketiga sektor tersebut adalah sektor primer yang terdiri dari

lapangan usaha pertanian, pertambangan dan penggalian. Sektor sekunder

terdiri dari lapangan usaha industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; dan

bangunan. Sektor tersier terdiri dari lapangan usaha perdagangan, hotel dan

restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan, jasa

perusahaan; dan jasa-jasa. Pergeseran struktur ekonomi tersebut terlihat

pada Grafik 1.1.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Grafik 1.1 Pergeseran Struktur Ekonomi Kabupaten Bantul Tahun 2010-2011

Sumber: BPS, 2012 (data diolah)

Berdasarkan Grafik 1.1 dapat disimpulkan bahwa pembangunan di

Kabupaten Bantul menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini dibuktikan

dengan terjadinya pergeseran struktur ekonomi dari primer ke sekunder

maupun tersier.

4. Inovasi Daerah Beberapa hal yang mendasari implementasi inovasi daerah

Kabupaten Bantul adalah terjadinya pergeseran perekonomian global dari

ekonomi yang berbasis industri menuju ke ekonomi berbasis pengetahuan

(knowledge based economy); adanya daya saing daerah yang ditentukan oleh

kemampuan memanfaatkan potensi daerah melalui inovasi; karakteristik

pasar yang dinamis, kompetisi global, dan cenderung membentuk jejaring;

posisi tenaga kerja dengan upah tinggi, ketrampilan luas dengan berbagai

disiplin, pembelajaran tanpa kenal waktu, dan pengelolaan SDM kolaboratif;

serta rendahnya entrepreneurship masyarakat . Fakta-fakta tersebut harus

menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bantul. Mengabaikan hal-hal

tersebut bisa mengakibatkan tertinggalnya Kabupaten Bantul dalam kompetisi

dengan daerah-daerah lainnya.

0

10

20

30

40

50

2009 2010**

PRIMER

SEKUNDER

TERSIER

** Angka Sangat Sementara

2010 2011**

25,10 28,12

46,74

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Kabupaten Bantul senantiasa

memotivasi dan mendorong aparat pemerintah, masyarakat, swasta, dan

seluruh stakeholders untuk bersama-sama mengembangkan kreatifitas dan

inovasi serta lebih memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Inovasi sebagai cara untuk menerapkan IPTEK yang telah ada disesuaikan

dengan kondisi dan kebutuhan diupayakan selalu menjadi mindset semua

elemen Kabupaten.

Dalam melaksanakan pengembangan inovasi daerah, Pemerintah

Kabupaten Bantul senantiasa menjalin kerjasama dengan daerah lain,

pemerintah propinsi maupun pemerintah pusat, swasta, perguruan tinggi,

lembaga riset, dan masyarakat, dengan senantiasa mengacu pada kondisi

kultural/budaya Bantul agar terjadi kolaborasi/sinergitas sehingga menjadi

sebuah Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang saling terkait dan berkelanjutan.

Kerjasama yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam rangka

Sistem Inovasi Daerah (SIDa) adalah:

a. Dengan Kementerian Ristek dan UGM berupa kegiatan pendayagunaan

dan pemasyarakatan IPTEK serta implementasi SIDa dalam

pengembangan energi listrik hibryd dengan pembangunan pembangkit

listrik tenaga angin dan tenaga surya di Pantai Baru, Pandansimo,

Srandakan dan di Pantai Samas, Sanden;

b. Dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan berupa kolam ikan air

tawar (kolam terpal) dengan teknik aquaponik serta instalasi energi listrik

surya;

c. Dengan Kementerian Lingkungan Hidup berupa biogas di kandang

kelompok Ngentak, Srandakan;

d. Dengan Bakosurtanal dan UGM berupa kegiatan pengelolaan

laboratorium geospasial pesisir Parangtritis;

e. Dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

berupa kerjasama penguatan tata kelola pemerintahan yang baik di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul;

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

f. Dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berupa

kegiatan pengkajian, penerapan, dan pemasyarakatan teknologi untuk

mendukung pembangunan daerah di Kabupaten Bantul;

g. Dengan beberapa perguruan tinggi antara lain:

1) Kegiatan peningkatan dan pengembangan potensi sumber daya

daerah Kabupaten Bantul dalam bidang pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat;

2) Peningkatan dan pengembangan mutu pelayanan kesehatan di

Kabupaten Bantul dan program pendidikan kesehatan tenaga

kesehatan dan pendidikan kesehatan;

3) Pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat di bidang pariwisata;

4) Program Hibah Kompetisi Institusi (PHKI) UGM dengan tema

percepatan pengembangan kawasan berbasis kearifan dan potensi

lokal melalui penghiliran hasil riset dalam rangka pemberdayaan

masyarakat di Kabupaten Bantul untuk kesejahteraan yang

berkelanjutan sebagai model pembangunan nasional, selama tiga

tahun dimulai tahun 2011; dan

5) Budidaya Air Tawar (BAT) di Pundong bekerjasama dengan Sekolah

Tinggi Perikanan Jakarta, selama dua tahun, dimulai tahun 2011.

Berkaitan dengan tata kelola pemerintah daerah yang baik (good

governance), inovasi Pemerintah Kabupaten Bantul berorientasi pada layanan

kepada masyarakat melalui peningkatan kualitas layanan dan perbaikan

sistem manajemen pemerintahan. Perbaikan layanan masyarakat berkaitan

dengan pelayanan publik antara lain berupa pelayanan perijinan dan non

perijinan, pelayanan publik di bidang kesehatan, dan pelayanan publik di

bidang pendidikan. Pemerintah Kabupaten Bantul telah mencantumkan

secara transparan syarat, biaya, dan prosedur layanan melalui pemanfaatan

teknologi informasi.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Tabel 1.6 Jumlah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Hasil Kerjasama dengan

Perguruan Tinggi dan Lembaga Survey tahun 2011

No Uraian Jumlah

1 Penelitian S1 2.138

2 Penelitian S2, S3 dan Lembaga Survey 145

3 KKN 28

4 PKL 43

Sumber: Bappeda, 2012

Penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan

informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang

berkenaan dengan pemerintahan disebut juga e-government (e-gov) dan

online government telah berjalan di Kabupaten Bantul. E-government telah

diaplikasikan didukung dengan sarana dan prasarana pengembangan

jaringan internet yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi internal

pemerintahan, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan

yang demokratis. Keuntungan dari e-government adalah peningkatan

efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan

publik. Selain penyajian informasi dan aplikasi e-gov melalui website,

Pemerintah Kabupaten Bantul juga sudah menerapkan 28 sistem informasi,

baik yang bersifat intranet, desktop, maupun online (Tabel 1.7).

Perbaikan sistem manajemen pemerintahan berkaitan manajemen

kinerja antara lain diterapkan pada pengadaan barang dan jasa menggunakan

Layanan Pengadaan Secara Elektonik (LPSE). Pengumuman pengadaan

barang dan jasa untuk tahun 2011 bisa diakses melalui

http://eproc.jogjakarta.go.id.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Tabel 1.7 Sistem informasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul

No Tahun

Pembuatan Nama aplikasi

1 2001 SIM Pengolahan Gaji PNS

2 2002 SIM Pelayanan Satu Atap (Perijinan)

3 2003 Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)

4 2003 SIM Keuangan Daerah

5 2004 SIM Barang Daerah

6 2005 SIM Monografi Online

7 2005 SIM Kependudukan

8 2006 SIM Keuangan Daerah (Permendagri 13 tahun 2006)

9 2007 Sistem Cetak KK dan KTP

10 2007 Sistem Keluarga Berencana

11 2007 SistemTenaga Kerja dan Nakertrans

12 2007 Sistem Informasi Pariwisata

13 2007 Sistem Informasi Layanan Data KPDE

14 2007 Sistem informasi Presensi PNS

15 2008 SIM Keluarga Miskin

16 2008 SIM Kesehatan Ibu, Anak, dan TBC

17 2008 SIM Potensi Kecamatan

18 2008 SIM Pelayanan Perpustakaan

19 2009 SIM Keuangan Daerah

20 2009 SIM Barang Daerah

21 2009 SIM Investasi Daerah

22 2009 SIM Kepegawaian

23 2009 SIM Pengendalian Pembangunan Daerah

24 2009 SIM Pelayanan Pajak Reklame

25 2009 SIM Pelayanan BPHTB

26 2010 SIM Perijinan Online

27 2010 SIM Cetak SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana)

28 2011 SIM Kewilayahan Sumber: KPDT Kab. Bantul, 2012

Pemanfaatan IT oleh Pemerintah Kabupaten Bantul juga berfungsi

sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, di antaranya

melalui:

a. Pemanfaatan media telematika, seperti: SMS Center, Website daerah

(www.bantulkab.go.id), Website tiap SKPD, Warintek (Warung Informasi

dan Teknologi), dan Telekompres (rapat komprehensif dan rapat

muspida);

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

b. Pemanfaaatan media elektronika, seperti siaran informasi dan komunikasi

melalui televisi (Taman Gabusan dan Gardu Projotamansari) serta dialog

interaktif di Radio RRI dan Radio Bantul FM;

c. Pemanfaatan media cetak, seperti Jurnal Riset Daerah, buletin serta

beberapa leaflet program-program kegiatan dari setiap SKPD.

Tabel 1.8

Media Komunikasi Pemerintah dan Masyarakat

No Media Uraian 1 SMS Center Juli sd Desember: 1314 SMS

2 Siaran Taman Gabusan TVRI Yogyakarta

44 x siaran

3 Website daerah (www.bantulkab.go.id)

33 sub domain dengan 135.907 pengunjung berasal dari 10 negara

4 Dialog Interaktif Radio Bantul FM

Setiap SKPD 10 x siaran menyampaikan program pemerintah

5 Jurnal Riset Daerah Penerbitan setiap bulan April, Agustus, dan Desember. Tahun 2011 ada 11 tema penelitian sains dan 4 penelitian terapan/teknologi tepat guna

Sumber: Bappeda, 2012 (diolah)

Peran masyarakat dalam pengembangan inovasi dan penerapan

IPTEK cukup besar. Banyak ide kreatif muncul dari masyarakat hingga

menjadi sebuah industri kreatif dengan sentuhan inovasi dan IPTEK. Industri

kreatif yang berkembang di masyarakat berupa wisata kuliner, produk

kerajinan, seni pertunjukan, desain produk, pasar barang dan seni (Pasar

Seni Gabusan), hingga berkembang sampai pengembangan bersama

kawasan GMT (Gabusan, Manding Tembi) dan Kawasan Kajigelem

(Kasongan, Jipangan, Gendeng, Lemahdadi).

Peran teknologi tepat guna sangat besar dalam mendukung

berkembangnya industri kerajinan. Teknologi tepat guna adalah teknologi

yang dirancang untuk masyarakat yang disesuaikan dengan aspek-aspek

lingkungan dan ekonomi, dengan menerapkan metode yang hemat sumber

daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimal. Beberapa TTG telah

ditemukan oleh warga Bantul dan SMK/SMA di Kabupaten Bantul.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Tabel 1.9 Teknologi Tepat Guna dan Penemu di Kabupaten Bantul

No Teknologi Tepat Guna Penemu

1 Kompor spritus Pribadi Prasetyo

2 Rekayasa limbah membuat tranformasi las listrik; Jenzet dari sepeda motor

Sutaji Pratomo

3 Biodisel dari Nyamplung Yudi Anggorohadi

4 Briket janggel jagung dan kulit kacang

Edi Gunarto

5 Energi listrik dari buah markisa

SMA N 1 Sewon

6 Mesin penghancur arang dan cetak briket arang ektruksi

Wahyu Arrozi, Basriyanto

7 Briket batok kelapa Ponpes Alfurqon Sanden

8 Kompor Orgen R. Safira

9 Anglo listrik Kelompok Gugus Mutu Dewi Sri

10 Reaktor sintetis gas SMK Muh Bambanglipuro

Sumber: Bappeda, 2012

Berkaitan dengan energi baru terbarukan (EBT), peranan sumber

energi ini makin tinggi seiring disahkannya Undang-undang Nomor 30 Tahun

2009 tentang Ketenagalistrikan yang menempatkan sumber EBT sebagai

energi prioritas. Menurut pengelompokannya, EBT terdiri dari panas bumi,

bioenergi, hidro, sinar matahari, angin, dan samudra. Pemerintah Kabupaten

Bantul dalam RPJMD Tahun 2011-2015 telah menetapkan salah satu strategi

pengembangan IPTEK adalah pengembangan teknologi EBT (lihat Tabel

1.10).

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Tabel 1.10 Jenis dan Banyaknya Energi Baru Terbarukan di Kabupaten Bantul

No Jenis Energi Jumlah Lokasi

1 Bio Energi 71 unit pengolahan biogas dari limbah peternakan

Sanden, Bambanglipuro, Imogiri, Bantul, Pundong, Banguntapan, Jetis, Sewon, Piyungan, Srandakan, Pleret, Pandak, Kasihan, Pajangan, Dlingo, Kretek

2 Hidro 2 mikrohidro Pandak, Jetis

3 Sinar Matahari Enam lokasi energi listrik surya

Srandakan, Sanden

4 Angin 39 kincir angin Srandakan

Sumber: Bappeda dan BLH, 2012

B. POTENSI UNGGULAN DAERAH

Potensi unggulan daerah sebagai pengungkit kegiatan ekonomi adalah

pertanian, industri, perdagangan, dan pariwisata yang dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Pertanian

Hingga akhir tahun 2011, pertanian masih menjadi sektor yang

memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Kabupaten Bantul, yaitu 23,15%. Besarnya sumbangan sektor

pertanian tersebut dimungkinkan oleh luas lahan pertanian (terdiri dari sawah,

tegal, kebun campur, tambak dan hutan) yang mencapai 80,20% dari luas

wilayah Kabupaten Bantul.

Beberapa hal yang perlu dicatat dalam bidang pertanian di Kabupaten

Bantul adalah sebagai berikut:

a. Luas panen padi sawah adalah 31.047 ha per tahun (dua kali panen)

dengan produktivitas 63,53 Kw/ha (GKG) dan produksi sebesar 197.241,59

ton GKG;

b. Luas panen padi ladang adalah 139 ha dengan produktivitas 27,56 Kw/ha

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

(GKG) dan produksi sebesar 384,08 ton GKG;

c. Luas panen jagung adalah 5.289 ha dengan produktivitas sebesar 56,76

Kw/ha pipilan kering dan rata-rata produksi sebesar 30.020,36 ton pipilan

kering;

d. Luas panen kedelai adalah 2.389 ha dengan produktivitas 14,15 Kw/ha

wose kering dan produksi sebesar 3.006,5 ton wose kering;

e. Luas panen kacang tanah adalah 2.546 ha dengan produktivitas sebesar

10,84 Kw/ha wose kering dan produksi sebesar 2.759,86 ton wose kering;

f. Luas panen bawang merah adalah 1.071 ha, dengan produktivitas 13,32

ton/ha umbi basah dan produksi sebesar 14.270,5 ton umbi basah;

g. Luas panen cabe merah adalah 132 ha, dengan produktivitas sebesar 6,1

ton/ha buah basah dan produksi sebesar 805,2 ton buah basah.

Komoditas unggulan tanaman pertanian berdasarkan peringkat adalah

padi, bawang merah, dan jagung. Kriteria komoditas unggulan secara

kuantitatif adalah mempunyai nilai jual tinggi, dapat dan mudah dibudidayakan,

volume produksi tinggi, laju nilai penjualan, dan perkiraan keuntungan produk

setiap ton.

Beberapa permasalahan pokok sektor pertanian adalah adanya alih

fungsi lahan dan pertambahan penduduk yang mengakibatkan berkurangnya

rata-rata kepemilikan lahan. Masalah lainnya adalah kejenuhan lahan terhadap

pupuk kimia dan kesadaran masyarakat menggunakan benih bermutu yang

masih rendah.

Salah satu cakupan pertanian dalam arti luas adalah peternakan. Di

Kabupaten Bantul, peternakan memiliki potensi yang cukup besar meliputi

ternak besar, ternak kecil, dan unggas (lihat Tabel 1.11).

Berdasarkan Tabel 1.11, unggas (ayam dan itik) tampak masih menjadi

ternak yang dominan di Kabupaten Bantul, disusul sapi dan kambing. Potensi

peternakan menghasilkan beberapa produk, di antaranya daging, susu, dan

telur (lihat Tabel 1.12).

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Tabel 1.11 Populasi Ternak di Kabupaten Bantul

Tahun 2010-2011

No.

Jenis 2010 (ekor)

2011 (ekor)

1 Sapi potong 55.585 59.789

2 Sapi perah 192 192

3 Kerbau 686 691

4 Kuda 992 1.129

5 Babi 3.778 4.031

6 Kambing 53.090 60.671

7 Domba 31.866 38.100

8 Ayam buras 528.640 595.685

9 Ayam ras petelur 588.203 624.482

10 Ayam ras pedaging 764.777 811.947

11 Itik 146.261 164.810 Sumber: Dispertahut, 2012

Tabel 1.12 Produksi daging, telur, dan susu Di Kabupaten Bantul

tahun 2010-2011

No.

Komoditas 2010 (kg) 2011 (kg) 1 Daging 9.195.595 11.231.14

7 2 Telur 5.431.600 5.902.742 3 Susu 213.290 262.705

Sumber: Dispertahut, 2012

Produksi peternakan tersebut ternyata telah mampu bahkan surplus

untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Kabupaten Bantul sebesar

3.214.319,16 kg daging (pengeluaran per kapita 3,53), sedangkan kebutuhan

telur dan susu sebesar 8.040.350 kg (kebutuhan per kapita 8,83) atau masih

kekurangan 2.395.460,76 kg. Oleh karena itu diperlukan intensifikasi

peternakan.

Potensi yang cukup besar di Kabupaten Bantul adalah potensi laut yang

sangat memberikan harapan untuk peningkatan ekonomi masyarakat nelayan

(lihat Tabel 1.13).

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Tabel 1.13 Produksi Perikan Tangkap di Kabupaten Bantul

Tahun 2010-2011

No. Perikanan Tangkap 2010(kg) 2011 (Kg) Ket

1 Laut 518.119 592.524 Kg 2 Perairan Umum 378.454 399.888 Kg

Jumlah 896.573 992.412 kg Sumber: DKP, 2012

2. Perindustrian

Lokasi dan jenis industri yang tersebar di Kabupaten Bantul cukup

bervariasi. Jenis industri yang ada meliputi industri logam mesin, industri kimia,

aneka industri, industri hasil pertanian, dan kehutanan. Secara umum industri

yang terdapat di Kabupaten Bantul merupakan industri kecil, sedangkan untuk

industri besar jumlahnya tidak banyak. Sentra terbanyak adalah untuk industri

aneka, sedangkan industri yang menyerap tenaga kerja banyak adalah industri

kecil dan industri aneka (lihat Tabel 1.14).

Komoditas terpilih industri kecil diklasifikasikan menjadi tiga golongan

yaitu komoditas unggulan, komoditas andalan, dan komoditas yang

diunggulkan. Penentuan komoditas industri terpilih tersebut berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

a. Komoditas unggulan: pemakaian bahan baku lokal >70%, menyerap

tenaga kerja (padat karya), nilai ekspor >US$1 juta, tujuan ekspor > 3

negara, pertumbuhan ekspor >10% selama lima tahun terakhir;

b. Komoditas andalan: pemakaian bahan baku lokal 60-69%, menyerap

tenaga kerja (padat karya), nilai ekspor US$0.5-1 juta, dengan tujuan

ekspor dua negara, pertumbuhan ekspor 5-10% selama lima tahun terakhir;

c. Komoditas yang diunggulkan: pemakaian bahan baku lokal 50-59%,

menyerap tenaga kerja (padat karya), nilai ekspor <US$0.5 juta, tujuan

ekspor satu negara, dan pertumbuhan ekspor <5% selama lima tahun

terakhir.

Tabel 1.14 Komoditas Industri Terpilih di Kabupaten Bantul Tahun 2011

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Kel.Ind KBLI Lokasi

Kec

Bahan Baku Lokal (%)

Tenaga Kerja (Org)

Ekspor

Nilai (US$ Juta)

% Total

Ekspor

Growth (%)

Negara Tujuan

Trend

Unggulan: Pakaian Jadi

18101

Bantul Kasihan Sewon Btapan

100 1.470 14,153 47% 90

USA, Jerman, Perancis,

Turki

Naik

Mebel Kayu

36101

Dlingo Kasihan Sewon Bantul Pleret

100 2.307 4,407 3% 110

Belanda Korea

Amerika Jerman

Turki

Naik

Andalan: Produk Tekstil Lainnya

17211

Bantul Sewon Kasihan Btapan

100 1.229 3,942 2% 150

USA Jerman Perancis

Turki

Naik

Kerajinan Kertas

21019 Kasihan 90 684 2,648 1% 10

Korea Belanda Perancis

Turki

Naik

Diunggulkan: Kerajinan Batu dan Gerabah

Kasihan Piyungan

Imogiri 100 1.312 1,387 0,9% 110

Belanda Jerman

USA Naik

Sumber: Disperindagkop, 2012

Beberapa hal yang perlu dicatat dalam sektor industri adalah kurangnya

daya saing hasil industri pada pasar internasional, yang disebabkan oleh

standar mutu dan desain yang belum dapat dicapai oleh para pengrajin.

Sementara itu pasar domestik kurang berkembang akibat kondisi

perekonomian domestik yang kurang stabil. Peningkatan daya saing dapat

diintervensi melalui penyediaan sarana penunjang produksi (bahan, modal,

teknologi), kemampuan inovasi desain, finishing, dan packing serta perluasan

jaringan pemasaran.

3. Perdagangan

Potensi perdagangan di Kabupaten Bantul diprioritaskan pada

pengembangan pasar tradisional. Pada tahun 2011 terdapat 27 pasar desa, 29

pasar kabupaten, dan satu pasar seni. Potensi pasar kabupaten yang cukup

memadai untuk menuju pasar tradisional yang modern ada empat yaitu pasar

Bantul, pasar Imogiri, pasar Niten, dan pasar Piyungan. Permasalahan dalam

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

pasar tradisional banyak disebabkan oleh munculnya rentenir yang menjanjikan

uang dengan banyak kemudahan. Permasalahan tersebut sudah mulai diatasi

melalui pinjaman modal dengan bunga lunak tanpa agunan.

4. Pariwisata

Potensi ekonomi daerah yang sangat menonjol dalam memberikan

kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah adalah sektor pariwisata, dengan

berbagai jenis obyek wisata alam, religius, budaya, dan buatan. Kawasan

pantai selatan yang dikelompokkan menjadi tiga zona dikembangkan sesuai

dengan peruntukannya yaitu sebagai (1) kawasan wisata alam pantai, (2)

wisata budaya/religius, dan (3) wisata buatan/minat khusus. Data tentang

potensi pariwisata dapat dilihat pada Tabel 1.15.

Tabel 1.15 Potensi Pariwisata

di Kabupaten Bantul Tahun 2010-2011

No Obyek Wisata Tahun

Satuan 2010 2011

1. Wisata Alam 206 210 Lokasi

2. Wisata Budaya/religius 87 87 Lokasi

3. Wisata Buatan/minat khusus 152 154 Lokasi

Jumlah 445 451 Lokasi Sumber: Disbudpar, 2012

Kemunculan obyek wisata baru yang ada di Pantai Baru Pandansimo,

yang terletak di antara Pantai Kwaru dan Pandansimo Lama semakin diminati.

Obyek ini semakin berkembang dengan adanya pemanfaatan energi listrik

hybrid untuk pengembangan pertanian lahan pesisir, perikanan lahan pesisir,

pariwisata, dan pendidikan. Di pantai tersebut telah didirikan sumber energi

hybrid terbarukan dengan memanfaatkan potensi angin dan sinar matahari

yaitu sebanyak 36 kincir dan tiga unit solar cell, dengan kapasitas 55.500 watt.

Pada tahun 2011 di lokasi ini dibangun komponen energi biogas dengan

memanfaatan kotoran ternak. Direncanakan kawasan tersebut akan dijadikan

kawasan percontohan pemanfaatan energi listrik hybrid nasional.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

C. PERTUMBUHAN EKONOMI

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pertumbuhan perekonomian daerah secara umum dapat dilihat melalui

indikator perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan PDRB

per kapita (lihat Tabel 1.16).

Tabel 1.16

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000

Kabupaten Bantul Tahun 2010-2011

No Lapangan Usaha PDRB Th 2010 (%) PDRB Th 2011* (%)

1 Pertanian 933.360 23.87 964.429 23.15

2 Pertambangan dan

Penggalian

36.525 0.92 37.494 0.90

3 Industri Pengolahan 647.939 16.16 685.307 16.45

4 Listrik. Gas. dan Air Bersih 36.289 0.94 38.3272 0.92

5 Bangunan 454.480 11.33 462.8426 11.11

6 Perdagangan. Hotel dan

Restoran

789.789 19.95 836.116 20.07

7 Pengangkutan dan

Komunikasi

287.236 7.24 308.284 7.40

8 Keuangan. Persewaan, dan Jasa Perusahaan

252.015 6.31 270.79 6.50

9 Jasa-jasa 530.397 13.29 562.41 13.50

PDRB 3.967.9

28

100 4.166.00

0

100 Sumber: BPS, 2012 *) Angka sementara

Dari Tabel 1.16 dapat dilihat bahwa empat sektor yang memiliki

kontribusi terbesar adalah pertanian; perdagangan, hotel dan restoran; jasa-

jasa dan industri pengolahan. Berdasarkan data perkembangan PDRB tahun

2010 dan 2011 dapat dilihat bahwa kondisi perekonomian Kabupaten Bantul

relatif stabil.

Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Bantul pada tahun 2011

berdasarkan harga konstan sebesar 5,02% sedangkan tahun 2010 sebesar

4,98%. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bantul dapat dilihat pada Tabel 1.17.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Tabel 1.17 Pertumbuhan PDRB

Menurut Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2000 Di Kabupaten Bantul Tahun 2010-2011 (Juta Rp)

No Tahun Harga Berlaku Harga Konstan tahun 2000

Nilai (Juta Rp)

Pertumbuhan (%)

Nilai (Juta Rp)

Pertumbuhan (%)

1 2010 9.040.401 10,95 3.967.433 4,98

2 2011**

)

10.020.00

0

10,39 4.166.000 5,02 Sumber: BPS, 2012 *) Angka sementara

Dari tahun ke tahun pertumbuhan PDRB Kabupaten Bantul selalu dipicu

oleh beberapa sektor yang memiliki pertumbuhan tinggi. Sektor yang memiliki

kecenderungan pertumbuhan paling tinggi adalah sektor perdagangan, hotel

dan restoran; industri pengolahan; dan jasa-jasa.

Perkembangan PDRB per kapita selama dua tahun terakhir disajikan

pada Tabel 1.18.

Tabel 1.18 Perkembangan PDRB Per Kapita

Menurut Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2000 Kabupaten Bantul Tahun 2010-2011

No Tahun Harga Berlaku Harga Konstan tahun 2000

Nilai (Rp) Pertumbuhan Nilai (Rp) Pertumbuhan

1 2010 9.428.534 6.75 4.257.077 3.90

2 2011**) 11.018.426 10.65 4.500.271 3.39

Sumber: BPS, 2012 **) angka sangat sementara

2. Inflasi

Tingkat inflasi di Kabupaten Bantul dipengaruhi oleh tingkat inflasi di

Provinsi DIY. Inflasi Kabupaten Bantul mengalami penurunan cukup tajam dari

6,56% pada tahun 2010 menjadi 3,73% pada tahun 2011. Hal ini terjadi karena

harga kebutuhan pokok, yaitu bahan makanan dan pakaian jadi pada tahun

2011 relatif stabil. Inflasi di bawah 10% termasuk ke dalam kriteria inflasi ringan

(kurang dari 10% per tahun). Inflasi ringan mempunyai dampak positif dalam

arti dapat mendorong perekonomian lebih baik antara lain meningkatkan

pendapatan dan investasi.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Laju inflasi Kabupaten Bantul pada tahun 2011 berada di bawah laju

inflasi nasional namun sedikit di atas laju inflasi DIY. Secara keseluruhan laju

inflasi pada tahun 2011 mengalami kenaikan baik di tingkat nasional, DIY,

maupun Kabupaten Bantul. Selengkapnya perkembangan inflasi selama dua

tahun terakhir di tingkat nasional, DIY, dan Kabupaten Bantul dapat dilihat pada

Tabel 1.19.

Tabel 1.19

Perkembangan Laju Inflasi Kabupaten Bantul, DIY dan Nasional

Tahun 2010-2011

No Tahun Laju Infkasi Kab. Bantul

Laju Inflasi Prov. Yogyakarta

Laju Inflasi nasional

1 2010 6,56 7.38 6,96

2 2011 3,73 3,88 5,3

Sumber: BPS, 2012 *) angka sementara

3. Distribusi Pendapatan

Koefisien Gini merupakan salah satu indikator untuk mengetahui

distribusi dan ketimpangan pendapatan penduduk. Koefisien Gini pada tahun

2010 sebesar 0,2469 dan pada tahun 2011 diprediksikan sebesar 0,2445,

mengingat bahwa faktor perkalian baru dapat ditentukan oleh BPS Pusat pada

tahun 2011. Koefisien Gini tahun 2011 merupakan prediksi yang didasarkan

pada penurunan persentase angka kemiskinan pada tahun 2011, peningkatan

laju pertumbuhan PDRB tahun 2011, dan kondisi perekonomian Kabupaten

Bantul yang relatif stabil.

D. Struktur Organisasi

Organisasi Pemerintah Kabupaten Bantul terdiri dari Kepala Daerah beserta

Perangkat Daerah Otonom yang terdiri atas Sekretariat Daerah dan Sekretariat

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah

yang terdiri dari Badan, Kantor, Kecamatan dan Kelurahan/Desa. Perangkat

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Daerah dimaksud bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dan membantu

Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan .

Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bantul dibentuk dengan

Peraturan Daerah antara lain:

1) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dibentuk dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dan Sekretariat Dewan Perwakilan

rakyat Kabupaten Bantul. Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul terdiri atas :

1. Sekretaris Daerah

a. Assisten Pemerintahan, terdiri dari :

Bagian Tata Pemerintahan

Bagian Pemerintahan Desa

Bagian Hukum

b. Assisten Perekonomian dan Pembangunan, terdiri dari :

Bagian Administrasi Pembangunan

Bagian Kerjasama dan Pengembangan Pitensi Daerah

Bagian Hubungan Masyarakat

c. Assisten Administrasi Umum, terdiri dari :

Bagian Organisasi

Bagian Umum

Bagian Protokol

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul,

terdiri dari :

a. Sekretaris Dewan

b. Bagian Persidangan

c. Bagian Umum

d. Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

2) Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi

Lembaga Tehnis Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul yang

meliputi:

1. Badan Lingkungan Hidup

2. Badan Kepegawaian Daerah

3. Badan Kesejahteraan Keluarga, Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana

4. Inspektorat

5. Rumah sakit Umum Daerah Panembahan Senopati

6. Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa

7. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

8. Kantor Perpustakaan Umum

9. Kantor Arsip

10. Kantor Pengelolaan Pasar

11. Kantor Pengelolaan Data dan Telematika

12. Kantor Pemuda dan Olahraga

3) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 14 Tahun 2009 Tentang

Pembentukan Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana

Penyuluhan Kabupaten Bantul.

4) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 tahun 2009 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 Tentang

Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Di Lingkungan Kabupaten Bantul.,

yang meliputi :

1. Dinas Pendidkan Dasar ;

2. Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal

3. Dinas Kesehatan

4. Dinas Sosial

5. Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi

6. Dinas Perhubungan

7. DinasKependudukan dan Pencatatan Sipil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

8. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

9. Dinas Pekerjaan Umum

10. Dinas Sumber Daya Air

11. Dinas Penrindustrian, Perdagangan dan koperasi

12. Dinas Pertanian dan Kehutanan

13. Dinas Kelautan dan Perikanan

14. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah dan

15. Dinas Perijinan

5) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 tahun 2009 Perubahan

Pertama Atas Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan

Organisasi Lembaga Tehnis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Bantul, yaitu Kelembagaan Bapeda.:

6) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2009 Tentang

Pembentukan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bantul.

7) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 06 tahun 2010 Tentang

Pembentukan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Bantul.

8) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2011 Tentang

Perubahan ketiga atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun

2007 Tentang pembentukan organisasi Dinas Daerah di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Bantul.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

A. Rencana Kerja

Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (SAKIP), perencanaan

strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar

mampu menjawab tun utan lingkungan strategi Lokal, Nasional dan global dan tetap

berada dalam Sistem Administrasi Negara kesatuan RI. Dengan pendekatan

perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat

menjelaskan Visi dan Misinya dengan potensi peluang dan kendala yang dihadapi

dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.

Untuk memenuhi Sakip diatas, pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapakan

perencanaan strategis merupakan dokumen perencanaan pembangunan 5 (lima) tahun

dan telah ditetapkan dengan Perda Kabupaten Bantul No. 1 tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabuapten Bnatul Tahun

2011-2015. Dengan RPJMD tersebut, telah diterapkan Visi-Misi tujuan dan sasaran.

Adapun Visi pemerintah Daerah Kabupaten Bantul tahun 2011-2015, masih sama

dengan RPJMD tahun 2006-2010 oleh karena itu Visi ini masih Relevan untuk 5 tahun

mendatang.

A.1 VISI DAN MISI

1. VISI

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan

yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah.

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa untuk mewujudkan tujuan

pembangunan Kabupaten Bantul ditetapkan visi daerah yaitu : ‘BANTUL

PROJOTAMANSARI SEJAHTERA, DEMOKRATIS DAN AGAMIS’.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Visi tersebut mengandung pengertian bahwa kondisi Kabupaten Bantul

yang ingin diwujudkan di masa yang akan datang adalah Bantul yang produktif,

profesional, ijo royo-royo, tertib, aman, sehat dan asri, sejahtera dan demokratis

diwarnai oleh nilai-nilai religius dan budi pekerti luhur yang semuanya itu akan

diwujudkan melalui misi.

Produktif dalam arti bahwa semua potensi daerah baik sumber daya

alam maupun sumber daya manusianya dapat berproduksi sehingga mampu

memberikan andil terhadap pembangunan daerah. Profesional dalam arti

penekanan kepada setiap warganya dari berbagai profesi agar mereka betul-betul

matang dan ahli di bidangnya masing-masing. Tolok ukur profesionalisme ini

dapat dilihat dari kualitas hasil kerja dihadapkan kepada efisiensi penggunaan

dana sarana, tenaga, serta waktu yang diperlukan.

Ijo royo-royo dalam arti tidak ada sejengkal tanahpun yang

diterlantarkan sehingga baik dimusim hujan maupun dimusim kemarau

dimanapun akan tampak suasana yang rindang. Dalam hal ini perlu diingatkan

kepada masyarakat Bantul bahwa bagaimanapun Kabupaten Bantul tumbuh

terlebih dahulu sebagai kawasan agronomi yang tangguh dalam rangka

mendukung tumbuh kembangnya sektor industri yang kuat dimasa mendatang.

Tertib dalam arti bahwa setiap warga negara secara sadar menggunakan

hak dan menjalankan kewajibannya dengan sebaik-baiknya sehingga terwujud

kehidupan pemerintahan dan kemasyarakatan yang tertib semuanya secara pasti,

berpedoman pada sistem ketentuan hukum/perundang-undangan yang esensial

untuk terciptanya disiplin nasional.

Aman dalam arti bahwa terwujudnya tertib pemerintahan dan tertib

kemasyarakatan akan sangat membantu terwujudnya keamanan dan

ketentraman masyarakat. Kondisi aman ini perlu ditunjang demi terpeliharanya

stabilitas daerah.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Sehat dalam arti bahwa tertibnya lingkungan hidup yang akan dapat

menjamin kesehatan jasmani dan rohani bagi masyarakat/manusia penghuninya.

Asri dalam arti bahwa upaya pengaturan tata ruang di desa dan di kota

dapat serasi, selaras dan seimbang dengan kegiatan-kegiatan manusia yang

menghuninya sehingga akan menumbuhkan perasaan kerasan, asri tidak mewah

tetapi lebih cenderung memanfaatkan potensi lingkungan yang bersandar pada

kreatifitas manusiawi.

Sejahtera dalam arti bahwa kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten

Bantul telah terpenuhi secara lahir dan batin.

Demokratis dalam arti bahwa adaya kebebasan berpendapat, berbeda

pendapat, dan menerima pendapat orang lain. Akan tetapi apabila sudah menjadi

keputusan harus dilaksanakan bersama-sama dengan penuh rasa tanggung

jawab.

Agamis dalam arti bahwa kehidupan masyarakat Kabupaten Bantul

senantiasa diwarnai oleh nilai-nilai religiliusitas dan budi pekerti yang luhur.

Pentingnya aspek agama tidak diartikan sebagai bentuk primordialisme untuk

suatu agama tertentu, tetapi harus diartikan secara umum bahwa nilai-nilai luhur

yang dianut semua agama semestinya dapat diterapkan dalam interaksi sosial

sehari-hari.

2. MISI

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh insatnsi

pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan

misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat

mengetahui daan mengenal kebaradaan dan peran instansi pemerintah dalam

penyelenggaraan pemerintahan negara. Misi merupakan rumusan umum

mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

dalam RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 adalah:

MISI 1: Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah menuju tata kelola

pemerintahan yang empatik

MISI 2: Meningkatkan kualitas hidup rakyat menuju masyarakat Bantul yang

sehat, cerdas, berakhlak mulia,dan berkepribadian Indonesia dengan

memperhatikan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

MISI 3: Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas

pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan berbasis pengembangan

ekonomi lokal, dan pemberdayaan masyarakatyang responsif gender

MISI 4: Meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko bencana dengan

memperhatikan penataan ruang dan pelestarian lingkungan

Dari keempat misi itu di dukung oleh tujauan dan setiap tujuan didukung oleh

sasaran yaitu sebagai berikut :

3. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

1-5 tahun mengacu visi dan misi serta didasarkan isu dan analisis strategis.Tujuan

akan mengarahkan perumusan sasaran,kebijakan,program dan kegiatan dalam

rangka merealisasikan misi. Sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai secara

nyata dalam rumusan yang lebih spesifik,terukur,dalam kurun waktu yang lebih

pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran.

a) MISI 1

Didukung dengan 4 (empat) tujuan, yaitu :

1) Meningkatkan kapasitas birokrasi pemerintah menuju tata kelola

pemerintah yang empatik. Didukung dengan 3 (tiga) sasaran, yaitu :

a. Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintah

daerah dan desa serta lembaga pemerintah;

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

b. Meningkatnya transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi;

c. Meningkatnya kemampuan pengelolaan keuangan dan kekayaan

daerah.

2) Meningkatkan kualitas layanan publik dengan penyederhanaan

pelayanan. Didukung dengan 4 (empat) sasaran, yaitu :

a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik;

b. Penyingkatan waktu penyelesaian ijin;

c. Penyingkatan waktu penyelesaian pengaduan;

d. Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

3) Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Didukung dengan 2

(dua) sasaran, yaitu :

a. Terciptanya kepastian hukum dan ketertiban masyarakat;

b. Meningkatnya pemahaman prinsip-prinsip dasar hukum dan HAM

4) Mewujudkan pembebasan tanah untuk pembangunan infrastruktur

daerah. Didukung dengan 1 (satu) sasaran, yaitu :

a. Tersedianya sarana berupa tanah untuk pembangunan fasilitas

kepentingan umum dan pemda.

b) MISI 2

Didukung dengan 8 (delapan) tujuan, yaitu :

1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan serta sarana

dan prasarana kesehatan. Didukung dengan 2 (dua) sasaran, yaitu :

a. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan;

b. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

2) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

masalah kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Didukung

dengan 2 (dua) sasaran, yaitu :

a. Meningkatnya Desa Siaga kategori baik (Purnama dan Mandiri);

b. Meningkatnya prosentase rumah dan lingkungan sehat.

3) Meningkatkan jumlah penduduk yang memiliki jaminan kesehatan.

Didukung dengan 1 (satu) sasaran, yaitu :

a. Semua penduduk memiliki jaminan kesehatan

4) Meningkatkan kualitas program wajib belajar 12 tahun yang meliputi

layanan pendidikan baik pada jenjang pra-sekolah, pendidikan dasar,

maupun pendidikan menengah yang bermutu, relevan, dan berkesetaraan

dengan memperhatikan kearifan lokal. Didukung dengan 3 (tiga) sasaran,

yaitu :

a. Meningkatnya kualitas pendidikan;

b. Meningkatnya kualitas perpustakaan;

c. Meningkatnya sekolah berkualitas.

5) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan

baik jalur formal, non formal, maupun informal. Didukung dengan 1

(satu) sasaran, yaitu :

a. Meningkatnya jumlah lembaga pendidikan nonformal dan informal.

6) Meningkatkan kualitas kepemudaan dan olahraga. Didukung dengan 2

(dua) sasaran, yaitu :

a. Meningkatnya prestasi pemuda Kabupaten Bantul di bidang

olahraga secara kuantitatif dan kualitatif;

b. Meningkatnya kualitas pemuda dan olahragawan professional.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

7) Mengembangkan pemanfaatan ilmu dan teknologi. Didukung dengan 3

(tiga) sasaran, yaitu :

a. Meningkatnya kualitas database dalam format digital di semua

sektor;

b. Pengembangan Sistem Informasi yang berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK);

c. Tersedianya informasi melalui media massa tepat guna;

8) Memantapkan fungsi dan peran agama dalam pembangunan. Didukung

dengan 2 (dua) sasaran, yaitu :

a. Meningkatnya jumlah Desa Binaan Keluarga Sakinah(DBKS);

b. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama.

c) MISI 3

Didukung dengan 10 (sepuluah) tujuan, yaitu :

1) Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan

berkesinambungan. Didukung dengan 1 (satu) sasaran, yaitu :

a. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah;

2) Meningkatkan mutu konsumsi pangan dan ketersediaan Pangan.

Didukung dengan 2 (dua) sasaran, yait4u :

a. Mempermudah akses dan sarana distribusi pangan serta akses

sarana dan prasarana produksi pertanian serta perikanan dan

kelautan;

b. Meningkatnya produksi bahan pangan, pertanian, peternakan dan

perikanan serta agropolitan.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

3) Meningkatkan kualitas perlindungan terhadap petani, peran serta petani,

dan pengembangan program usaha tani. Didukung dengan 2 (dua)

sasaran, yaitu :

a. Terkendalinya laju alih fungsi lahan pertanian;

b. Meningkatnya program usaha tani dan aktivitas kelembagaan

petani dan penyuluh.

4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendukung

ekonomi. Didukung dengan 1 (satu) sasaran, yaitu :

a. Meningkatnya sarana dan prasarana ekonomi antara lain pasar,

terminal, jalan,dan lain-lain.

5) Meningkatkan pemberdayaan industri kecil, koperasi, dan perdagangan.

Didukung dengan 1 (satu) sasaran, yaitu :

a. Meningkatnya unit-unit usaha industri kecil dengan

mengoptimalkan penggunaan bahan baku lokal, inovasi produk,

akses permodalan serta perluasan jangkauan pemasaran.

6) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan

kebudayaan dan pariwisata. Didukung dengan 3 (tiga) sasaran, yaitu :

a. Meningkatnya jumlah desa wisata, desa budaya, peristiwa budaya,

penghargaan budaya, kelompok kesenian;

b. Meningkatnya jumlah pengunjung objek wisata;

c. Meningkatnya jumlah investasi kepariwisataan.

7) Meningkatkan pengembangan kawasan strategis. Didukung dengan 1

(satu) sasaran, yaitu :

a. Berkembangnya kawasan KPY dan Pantai selatan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

8) Meningkatkan motivasi dan etos masyarakat berwirausaha, penciptaan

peluang kerja, pelatihan keterampilan, serta perlindungan dan

pengawasan tenaga kerja. Didukung dengan 5 (lima) sasaran, yaitu :

a. Meningkatnya keterampilan pencari kerja;

b. Meningkatnya lapangan pekerjaan;

c. Meningkatnya keamanan dan perlindungan tenaga kerja;

d. Terjaminnya hak-hak pekerja;

e. Terciptanya penempatan transmigran.

9) Memantapkan program pengarusutamaan gender dan perlindungan anak.

Didukung dengan 1 (satu) sasaran, yaitu :

a. Menyatukan pemahaman program PUG dan perlindungan anak di

semua lapisan masyarakat, organisasi pemerintah dan lembaga

kemasyarakatan.

10) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat baik pada tingkat komunitas

(desa), keluarga dan individu. Didukung dengan 4 (empat) sasaran, yaitu

:

a. Meningkatnya partisipasi kompetensi ketrampilan organisasi

pemerintahan, masyarakat dan individu;

b. Meningkatnya kesejahteraan PMKS/tuna sosial serta tertanganinya

korban NAPZA dan penduduk usia lanjut;

c. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat miskin;

d. Meningkatnya kualitas keluarga.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

d) MISI 4

Didukung dengan 2 (dua) tujuan, yaitu :

1) Memantapkan program penanggulangan bencana. Di dukung dengan 2

(dua) sasaran, yaitu :

a. Mantapnya Penanggulangan bencana;

b. Mantapnya pengelolaan sarana dan prasarana publik.

2) Memantapkan program peningkatan kualitas lingkungan dan pengelolaan

sumberdaya alam. Didukung dengan 2(dua) sasaran, yaitu :

a. Terwujudnya peningkatan pengelolaan SDA, perlindungan fungsi

lingkungan dan keanekaragaman hayati;

b. Terkelolanya sumberdaya hutan.

B. Penetapan Kinerja

Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan

kinerja/kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk

mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh

instansi.

Penetapan Kinerja Kabupten Bantul tahun 2011 merupaakan suatu dokumen

yang diformalkan dalam kaitannya dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP) dokumen ini merupakan salah satu komponen dari siklus kinerja

yang dimulai dari perencanaan dan di akhiri dengan adanya Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah(LAKIP). Penetapan Kinerja merupakan rencana tahunan

sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah(RPJMD) Kabupaten Bantul tahun 2011-2015 yang berjangka waktu 5 tahunan.

Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2011 disusun dengan

mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Target

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Indikator Kinerja akan menjadi tolok ukur dalam mengukur keberhasilan atau

kegagalan pemerintah dalam upaya pencapaian Visi Misi Tujuan dan Sasarannya.

Dalam rangka mengimplementasikan Penetapan Kinerja Kabupaten Bantul tahun

2011 adalah sebagai berikut :

No. Sasaran Strategis No. Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya kapasitas

dan profesionalisme

aparatur pemerintah

daerah dan desa serta

lembaga pemerintah.

1. Tingkat pendidikan aparat

D3, D4, S1, S2, S3

55 %

2. Jumlah SKPD yang telah di

ketahui Beban Kerja dan

Formasi Jabatan.

46 %

3. Peningkatan displin kerja

aparatur pemerintahan Desa.

100%

4. Peningkatan displin kerja PNS

100%

5. Pelaksanaan tatalaksana

perangkat daerah

100%

6. Penanganan pelanggaran

disipin kepegawaian.

100%

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

7. Peningkatan kapasitas

kelembagaan

100%

8. Jumlah fasilitasi koordinasi

penyelenggaraan

pemerintahan

30 Kali

9. Meningkatnya tertib

administrasi kecamatan.

80%

10. Aparatur Pemerintah Desa

yang mengikuti pelatihan

manajemen pemerintahan

desa

75 Desa

2. Meningkatnya

Transparansi, Efektifitas

dan Efisiensi Birokrasi

1 Turunnya indikasi

penyimpangan anggaran

218 LHP

2 Penerapan system

pengendalian intern

pemerintah (SPIP) pada

SKPD jumlah SKPD yang

menerapkan

5 SKPD

3 Temuan Pemeriksaan

eksternal yang

ditindaklanjuti.

100%

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

4 Temuan pemeriksaan

internal yg selesai di

tindaklanjuti

100%

5 SKPD yang telah

melaksanakan tata kearsipan

56 SKPD

6 Jumlah ketersediaan petugas

arsip pada SKPD

70 Orang

7 Siaran taman gabusan di

TVRI jogja

100%

8 Dialog interaktif di radio, baik

pemerintah maupun swasta.

100%

9 Frekuensi pelaksanaan Publik

Hearing baik di Kecamatan,

Desa maupun Dusun

24 kali

10 Jumlah penyelenggaraan

Bantul Expo

1 kali

11 Kesesuaian program kerja

SKPD dengan RPJMD

90 %

3. Meningkatnya kemampuan

pengelolaan keuangan dan

kekayaan daerah.

1 Prosentase kenaikan pajak

dan retribusi daerah.

21.15 %

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

2 Rasio PAD terhadap

penerimaan APBD

11.12%

3 Rasio PAD terhadap

pengeluaran APBD

10.71%

4 Jumlah peraturan tentang

pengelolaan keuangan dan

aset daerah

3 buku.

5 Jumlah Perda tentang APBD

yang ditetapkan dalam 1

tahun.

6 buku

6 Jumlah Perbub tentang APBD

yang ditetapkan dalam 1

tahun

6 buku

7 Rasio pertumbuhan belanja

modal

44.71%

4. Meningkatnya Kualitas

pelayanan publik.

1 Terwujudnya tertib

administrasi ke tatausahaan,

persuratan dan kearsipan

100%

2 Penyusun indek kepuasan

masyarakat

40%

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

3 Peningkatan kualitas

pelayanan publik melalui

penanganan pengaduan

masyarakat.

14%

4 SKPD yang menerapkan SPM

100%

5 Cakupan penerbitan KTP ber

NIK

100%

6 Cakupan penerbitan akta

kelahiran anak usia 0 – 1

tahun

100%

5. Penyingkatan waktu

penyelesaian ijin

1 Penyelesaian ijin rata-rata

pertahun

9.215 ijin

6. Penyingkatan waktu

penyelesaian Pengaduan

1 Penyelesaian pengaduan 25 pengadu

7. Meningkatnya indek

kepuasan masyarakat

(IKM)

1 Keberhasilan pelayanan 75.57 nilai angka

8. Terciptanya kepastian

hukum dan ketertiban

masyarakat.

1 Jumlah Produk Hukum

daerah yang telah disusun

berupa Raperda menjadi

Perda

25 buah

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

2 Menurunnya penyakit

masyarakat

15 %

3 Menurunnya pelanggaran

Perda

10%

4 Capaian penyelesaian Hukum

100 %

9. Meningkatnya pemahaman

Prinsip-prinsip dasar

Hukum dan HAM

1 Peningkatan kedisiplinan

pelajar sekolah

90%

2 Pemantauan situasi dan

kondisi

Ekpoleksosbudhankam

90%

3 Jumlah peserta yang

mengikuti sosialisasi PTUN

60 Orang

4 Jumlah peserta yang

mengikuti pelaksanaan

sosialisasi ranham

200 orang

10. Tersedianya sarana berupa

tanah untuk pembangunan

fasilitas kepentingan umum

1 Luas tanah yang dibebaskan 12.084 M²

11. Meningkatnya kualitas

pelayanan kesehatan

1 Cakupan desa/kelurahan

universal child immunization.

(UCI)

100 %

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

2 Cakupan balita Gizi buruk

yang mendapat perawatan.

100 %

3 Penderita DBD yang

ditangani

100 %

4 Cakupan pelayanan

kesehatan dasar masyarakat

miskin

100 %

5 Cakupan Desa/Kelurahan

mengalami KLB yang

dilakukan penyedikan

Epidiomologi < 24 jam.

100 %

6 Bed Occupation Rate (BOR)

75 – 85 %

7 Length Of Stay(LOS)

4-9 hari

8 Bed Turn Over(BTO)

40 – 50 hari

9 Turn Over Internal

1 - 3 hari

12. Meningkatnya derajat

kesehatan masyarakat

1 Total KEP Balita 9.5 %

2 Angka kesakitan DBD

54 / 100 ribu

3 Penemuan Kasus TB

55 %

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

4 Penyembuhan Kasus TBC

86 %

13. Meningkatnya desa siaga

kategori baik (Purnama

dan mandiri)

1 Cakupan desa siaga aktif

100%

2 Desa Siaga kategori baik

(purnama dan mandiri)

29.6 %

14. Meningkatnya prosentase

rumah dan lingkungan

sehat.

1 Jamban Sehat 65 %

2 Meningkatnya cakupan air

bersih.

75 %

3 Meningkatnya cakupan

rumah sehat

10%

4 Pengembangan ipal komunal

2 Unit

5 Penanganan sampah

16 Kecamatan

15. Semua penduduk memiliki

jaminan kesehatan

1 Persentase penduduk yang

memiliki jaminan kesehatan

40 %

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

16. Meningkatnya kualitas

pendidikan

1 Angka Melek huruf 89.94 %

2 APK TK/PAUD

55%

3 APK SD/MI

105%

4 APK SMP/MTS

98.49 %

5 APK SMA/SMK

83 %

6 APM SD/MI

94.42 %

7 APM SMP/MTS

79.82

8 APM SMA/SMK

64.00 %

9 Tingkat kelulusan SD/MI

99.98 %

10 Tingkat kelulusan SMP/MTS

95.5 %

11 Tingkat kelulusan SMA/SMK

98.10 %

12 Nilai NEM Rata-rata SD/MI

7.20 %

13 Nilai NEM Rata-rata SMP/MTS

7.10 %

14 Nilai NEM Rata-rata SMA/SMK

7.06 %

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

15 Angka Putus Sekolah SD/MI

0.03 %

16 Angka Putus Sekolah

SMP/MTS

0.09 %

17 Angka Putus Sekolah

SMA/SMK

0.90 %

18 Angka rata2 lama sekolah

SD/MI

6.26 tahun

19 Angka rata2 lama sekolah

SMP/MTS

3.01 tahun

20 Angka rata2 lama sekolah

SMA/MA/SMK

3.01 tahun

17. Meningkatnya kualitas

perpustakaan.

1 Jumlah Koleksi Buku 44.000 buku

2 Jumlah pengunjung

perpustakaan (termasuk

perpustakaan keliling)

47.000 buku

18. Meningkatnya sekolah

berkualitas

1 Rasio ruang kelas – siswa.

SD/MI

30 Siswa

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

2 Rasio ruang kelas – siswa

SMP/MTS

33 Siswa

3 Rasio ruang kelas –siswa

SMA/SMK

34 Siswa

4 Rasio Guru-Siswa SD/MI

13.8 Orang

5 Rasio Guru-siswa SMP/MTS

19.25 Orang

6 Rasio Guru-siswa SMA/SMK

9 Orang

19. Meningkatnya jumlah

lembaga pendidikan non

formal dan informal

1 Jumlah lembaga pendidikan

Non Formal yang aktif

melaksanakan kegiatan

33 buah

2 Jumlah lembaga pendidikan

In Formal yang aktif

melaksanakan kegiatan

1 buah

20. Meningkatnya Prestasi

pemuda Kab. Bantul

dibidang olahraga secara

kuantitatif dan kualitatif

1 Jumlah perolehan Emas

melalui kompetisi Porprop.

125 emas

2 Kompetisi olahraga tingkat

propinsi 2 tahun sekali (POP)

48 emas

3 Paskibraka

8 orang

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

4 Pemuda pelopor

2 orang

5 MTQ tingkat pelajar umum

15 Emas

21. Meningkatnya kualitas

pemuda dan olahragawan

Profesional

1 Prosentase cabang olah raga

yang menjalankan kompetisi

secara teratur

15

22. Meningkatnya kualitas data

base dalam format digital

disemua sektor

1 Analisa dan perancangan

database terintegrasi semua

sektor

-

23. Pengembangan sistem

informasi yang berbasis

teknologi Informasi dan

Komunikasi(TIK)

1 Prosentase penyusunan SOP

pengembangan Sistem

Informasi.

50 %

2 Prosentase Pengembangan

Pusat data

10%

24. Tersedianya Informasi

melalui med ia massa tepat

guna

1 Prosentase sosialisasi

penyelenggaraan pemerintah

daerah.

5%

25. Meningkatnya jumlah DBKS 2 Jumlah DBKS (Desa binaan

keluarga sakinah)

45 Desa.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

26. Meningkatnya kualitas

pelayanan kehidupan

beragama.

3 Jumlah dai dan pemuka

agama yang diberikan

pembekalan masalah

kerukunan umat beragama

6.000 orang

1 Jumlah lembaga agama yang

diberikan pembinaaan

35 lembaga

2 Peningkatan kerukunan hidup

Umat beragama

90 %

27. Meningkatnya pertumbuan

ekonomi daerah.

1 Pertumbuan PDRB (ekonomi)

(Pertumbuhan Domestik

Regional Bruto)

5.18 %

2 PBRD atas dasar harga

konstan

4.09 Trilyun

3 PBRD atas dasar harga

berlaku

10.02 Trilyun

4 Penerimaan Daerah

878.012.053.000

Rp.

5 Pertumbuhan Investasi

PMA

544.528.874.528.46

Rp.

6 Pertumbuhan Investasi

PMDN

176.906.863.020.00

Rp.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

7 Pertumbuhan Investasi

Masyarakat

36.474.641.996

Rp.

8 Inflasi

5 %

9 Peningkatan kualitas SDM

BUMD guna peningkatan

pelayanan investasi

20 orang

10 Fasilitasi dan koordinasi

kerjasama bidang investasi

6 badan hukum

28. Mempermudah akses dan

sarana distribusi pangan

serta akses sarana dan

prasarana produksi

pertanian serta perikanan

dan kelautan.

1 Ketersediaan pangan 3.650

gr/Kap/hr

2 Desa Mandiri Pangan

8 %

3 Akses Pangan

5 %

4 PPH (Pola Pangan Harapan)

89 %

5 Konsumsi Ikan Perkapita

21.36

Kg/kapita/th

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

6 Saluran irigasi dalam kondisi

baik

81.50 %

7 Prosentase luasan DI yang

terlayani air irigasi

78 %

8 Pembangunan Bantul sead

centre

4 Komodiitas

9 Penanganan dalam rangka

kestabilan harga jual hasil

pertanian (program paska

panen) all: Padi, kedelai,

jagung, kacang tanah, cabe

dan bawang merah

6 Komoditas

29. Meningkatnya Produksi

bahan pangan, pertanian,

peternakan dan perikanan

serta agropolitan

1 Jumlah produksi perikanan

budi daya

24.257 ton

2 Jumlah produksi perikanan

tangkap

1.377 ton

3 Jumlah Pokdakan (kelompok

budidaya)

375 kelompok

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

4 Produktifitas Gabah Kering

Pungut (GKP)

75.00 kw/ha

5 Produktifitas jagung (pipil

kering)

53.19 kw/ha

6 Produktifitas kedelai (wose)

15.00 kw/hqa

7 Produktifitas kacang tanah

(wose)

10.18 kw/ ha

8 Produktifitas bawang merah

10.15 ton/ha

9 Produktifitas cabe merah

8.04 ha/ton

10 Produktifitas pisang

25.00 kg/pohon

11 Produktifitas Jamur

12.00 kg/M²

12 Produktifitas tebu (hablor

gula)

49.88 kw/ha

13 Produktifitas kelapa (kopra)

19.50 kw/ha

14 Produktifitas tembakau

(Rajang kering)

6.26 kw/ha

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

15 Produktifitas jambu mete (

glondong

mete)

3.30 kw/ha

16 Produksi daging (kambing,

sapi, domba, dan ungggas)

10.655.498 kg

17 Produksi telur ( ayam dan

itik)

5.865.111 kg

18 Produksi susu (sapi perah

dan kambing PE)

250.000 liter

19 Populasi sapi potong

54.281 ekor

20 Populasi sapi perah

165 ekor

21 Populasi kambing

57.668 ekor

22 Populasi Domba

30.840 ekor

23 Populasi ayam buras

561.939 ekor

24 Populasi ayam ras petelur

651.994 ekor

25 Populasi ayam ras pedaging

724.956 ekor

26 Populasi itik

184.603 ekor

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

30. Terkendalinya laju alih

fungsi lahan pertanian

1 Konversi lahan 0.4 %

31. Meningkatnya program

usaha tani dan aktivitas

kelembagaan petani dan

penyuluh.

1 Peningkatan aktifitas

kelembagaan petani

16 %

2 Peningkatan kualitas

penyuluh

73 orang

3 Peningkatan kapasitas SDM

P3A dalam pengelolaan irigasi

500

kelompok/pelaku

usaha

32. Meningkatnya sarana dan

prasarana ekonomi antara

lain pasar, terminal, jalan,

dan lain-lain.

1 Prosentase panjang jaringan

jalan beraspal dalam kondisi

baik.

90 %

2 Prosentase peningkatan

penyediaan simpul

transportasi

-

3 Prosentase Keselamatan

Lalulintas ( Rambu )

20 %

4 Prosentase Keselamatan

Lalulintas ( Marka )

20 %

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

5 Prosentase Keselamatan

Lalulintas ( APILL )

20 %

6 Daya angkut angkutan

umum.

1.763.022

seat/orang

7 Load Factor Penumpang

angkutan umum

0.7 %

8 Jumlah TPA sampah dengan

system sanitary landfill

1 Jumlah

9 Kondisi setiap pasar dalam

keadaan baik.

31.25 %

33. Meningkatnya unit-unit

usaha industri kecil dengan

mengoptimalkan

penggunaan bahan baku

lokal, inovasi produk, akses

permodalan serta

perluasan jangkauan

pemasaran.

1 Fasilitasi dan Pembinaan unit

usaha ber - TDI

38 unit usaha

2 Fasilitasi dan Pembinaan unit

usaha ber -IUI

12 unit usaha

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

3 Fasilitasi dan Pembinaan unit

usaha ber -SIUP

12 unit usaha

4 Fasilitasi dan Pembinaan unit

usaha ber -TDP

12 unit usaha

5 Fasilitasi dan Pembinaan unit

usaha ber -TDG

12 unit usaha

6 Peningkatan kapasitas SDM

UKM

240 orang

7 Fasiltasi Peningkatan IRT

60 unit usaha

8 Fasiltasi Peningkatan

Koperasi ber-BH

8 unit

9 Meningkatnya penyerapan

modal UKM

87 unit

10 Peningkatan promosi melalui

pameran

8 kali

11 Peningkatan kualitas pasar

tradisional

1 kali

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

12 Peningkatan ketrampilan

pelaku usaha Eksport /

pemasokan produk Eksport

30 unit usaha

13 Monitoring evaluasi dan

pelaporan pameran produk

UMKM.

4 kegiatan

34. Meningkatnya Jumlah desa

wisata, desa budaya,

peristiwa budaya,

penghargaan budaya,

kelompok kesenian.

1 Jumlah Desa Wisata 18 desa

2 Jumlah Peristiwa Budaya

127 event

budaya

3 Jumlah Kelompok Kesenian

701 kelompok

35. Meningkatnya jumlah

pengunjung obyek wisata

1 Meningkatnya kunjungan

wisata nusantara

1.496.111 orang

2 Meningkatnya kunjungan

wisata Manca Negara

15.112 orang

36. Meningkatnya jumlah

investasi kepariwisataan

1 Naiknya PAD pariwisata 4.221.457.301

Rp.

2 Jumlah usaha pariwisata

5 unit

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

37. Berkembangnya kawasan

KPY, pantai selatan.

1 Pengembangan kawasan KPY 3 paket

2 Pengembangan kawasan

Pantai Selatan

4 paket

38. Meningkatnya ketrampilan

pencari kerja.

1 Pelatihan bagi pencari kerja 720 orang

39. Meningkatnya lapangan

pekerjaaan.

1 Jumlah angkatan kerja 480.500 orang

2 Penempatan tenaga kerja

2.000 orang

3 Perluasan kerja

300 orang

4 Tingkat penganguran

6.5 %

5 Prosentase bekerja terhadap

angkatan kerja

93.50 %

40. Meningkatnya keamanan

dan perlindungan tenaga

kerja.

1 Jumlah Serikat Pekerja 50 perusahaan

2 Jumlah Peraturan Perusahaan

163 perusahaan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

3 Jumlah Perjanjian Kerja

Bersama(PKB)

47 perusahaan

4 Jumlah Lembaga Kerjasama

(LK) Bipartit

60 perusahaan

5 Angka sengketa kerja per

tahun

75

41. Terjaminnya hak-hak

pekerja.

1 Kepesertaan Jamsostek 19.000 orang

42. Terciptanya penempatan

Transmigran

1 Jumlah Transmigran yang

ditempatkan.

100 KK

43. Menyatukan pemahaman

program PUG dan

perlindungan anak di

semua lapisan masyarakat,

organisasi pemerintahan

dan lembaga

kemasyarakatan.

1 Indeks Pembangunan Gender 64.00 %

2 Penurunan kekerasan

terhadap anak dan

perempuan

5.00 %

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

3 Peningkatan peran

perempuan dalam berbagai

bidang.

8.90 %

44. Meningkatnya partisipasi

kompetensi ketrampilan

organisasi pemerintah

masyarakat dan individu.

1 Pelatihan ketrampilan usaha

ekonomi masyarakat

pedesaan

75 desa

2 Fasilitasi jumlah partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan Desa.

90 kali

3 Jumlah desa yang diberikan

sosialisasi peningkatan

kualitas LKD.

75 desa

45. Meningkatnya

kesejahteraan PMKS/tuna

sosial serta tertanganinya

korban NAPZA dan

penduduk usia lanjut.

1 Cakupan layanan bagi Lanjut

Usia (Lansia )

190 orang

2 Cakupan penanganan para

penyandang cacat.

428 orang

3 Peningkatan penyuluhan

P4GN

250 orang

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

4 Peningkatan Program BSK

untuk anggota masyarakat

3.000

orang/kelompok

5 Bimbingan mental sosial bagi

PMKS

25 orang

6 Fasilitasi pembinaan anak

yatim.

1.500 orang

46. Meningkatnya

kesejahteraan masyarakat

khususnya masyarakat

miskin

1 Tingkat kemiskinan turun 13 %

2 Menbaiknya indek gini

0.2507 %

3 Data Base keluarga dan

keluarga miskin

51 buku

47. Meningkatnya kualitas

keluarga

1 Prosentase keluarga dengan

jumlah anak kurang dari 3

3.2 %

2 Prosentase keluarga

prasejahtera dibandingkan

dengan jumlah total keluarga

31.8 %

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

48. Mantapnya

penanggulangan bencana

1 Peningkatan Relokasi lokasi

tanah lonsor

5 rumah

2 Penambahan dan

pemeliharaan sarana

prasarana dan peralatan

Evakuasi, rambu evakuasi.

10 %

3 Penambahan Rambu rambu

bahaya, pengeras suara di

sepenjang pantai dan togor

EWS.

0 Unit

4 Peningkatan Kualitas SDM

115 orang

49. Mantapnya pengelolaan

sarana dan prasarana

public

1 Peningkatan jalur Evakuasi 2 Km

2 Jumlah sarana Evakusai

1 Unit

50. Terwujudnya peningkatan

pengelolaan SDA,

perlindungan fungsi

lingkungan dan keaneka

ragaman hayati.

1 Tingkat kerusakan akibat

penggalian dan

penambangan turun

7 ha

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

2 Prosentase Jumlah

pengaduan masyarakat

akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan hidup

yang ditindak lanjuti.

60 %

3 Informasi status kerusakan

lahan

30 %

4 Pencegahan pencemaran

udara dari sumber tidak

bergerak.

60 %

5 Pencegahan Pencemaran Air

40 %

6 Rasio ruang terbuka hijau per

satu wilayah.

25 %

51. Terkelolanya Sumberdaya

hutan.

1 Pencegahan dan

pengendalian kerusakan

hutan dan lahan

17 kecamatan

Total Anggran sesuai dengan Tupoksi Pemerintah Kabupaten Bantul

Rp.536.160.766.080,00 dan RSUD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul sebesar

Rp. 77.566.916.869,00.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk

menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,

kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan

strategi instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap

indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan

pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas

kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian indicator kinerja sasaran

dengan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan

misi sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kabupaten Bantul .

Pengukuran kinerja yang dilaksanakan adalah dengan membandingkan antara

target kinerja sasaran dengan realisasi kinerja sasaran atau dengan kata lain

membandingkan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target

kinerja pada 5 (lima) tahun yang direncanakan.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indicator kinerja pada level

sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran

digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator

kinerjanya , sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan antara lain Rencana Kinerja

Tahunan yang ditetapkan dengan jelas, Penetapan Kinerja (PK) serta Indikator Kinerja

Utama (IKU).

Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dalam melaksanakan pengukuran

indikator kinerja sasaran didasarkan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam

Rencana Kinerja Tahun 2011, Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2011 serta mendasarkan

pula pada Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Bantul pada tahun

2011 - 2015.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Pengukuran kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Bantul pada tahun 2011

belum membandingkan dengan pencapaian kinerja pada tahun sebelumnya karena

baru melaksanakan pengukuran pencapaian kinerja sasaran pada tahun pertama

sesuai dengan Rencana pembangunan Jangka menengah Daerah yang baru yaitu

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul yang

merupakan dokumen perencanaan pembangunan untuk periode tahun 2001 – 2015

yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 01 Tahun

2011.

1. Metode Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi

sebagai berikut:

a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau

semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan

rumus:

Realisasi

Capaian indikator kinerja = -------------------------------------- x 100%

Rencana

b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau

semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan

rumus:

Rencana – (Realisasi – Rencana)

Capaian indikator kinerja = ------------------------------------------------- x 100%

Rencana

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Atau:

( 2 x Rencana ) - Realisasi

Capaia indikator kinerja = ---------------------------------------------- x 100%

Rencana

2. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran

Hasil pengukuran capaian kinerja wDalam menentukan hasil evaluasi kinerja untuk

setiap indikator kinerja sasaran Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul dengan

menggunakan metode pengukuran dengan skala ordinal yaitu :

Skala Ordinal Predikat/Kategori

> 85 Sangat Berhasil

70 < X ≤ 85 Berhasil

55 < X ≤ 70 Cukup Berhasil

< 55 Tidak Berhasil

Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan berdasarkan

“Metode Rata-Rata Data Kelompok”. Penyimpulan capaian sasaran tersebut

dijelaskan berikut ini.

Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator

untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil)

yang ada disetiap kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari

setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran

tersebut.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Jumlah Indikator untuk setiap kategor x Nilai mean setiap kategori

Capaian Sasaran = -------------------------------------------------------------------------------

Jumlah Indikator kinrja sasaran

Nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut :

Sangat Berhasil : 92,5

Berhasil : 77,5

Cukup Berhasil : 62,5

Tidak Berhasil : 27,5

Hasil perkalian tersebut disimpulkan kembali berdasarkan skala pengukuran ordinal

dengan katagori sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil, dan tidak berhasil.

B. Evaluasi Dan Analisis Kinerja

Tahapan akuntabilitas kinerja berikutnya yaitu evaluasi kinerja. Evaluasi

bertujuan untuk mengetahui capaian realisasi, kemajuan dan kendala-kendala yang

dijumpai di dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan dalam rangka pencapaian misi agar

dapat dinilai dan guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan

datang.

Evaluasi kinerja atas sasaran-sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Bantul

dapat dijelaskan melalui pencapaian indikator kinerja sasaran. Analisis pencapaian

kinerja untuk masing-masing sasaran di Pemerintah Kabupaten Bantul adalah

sebagai berikut :

SASARAN 1

Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur Pemerintah Daerah dan

Desa serta Lembaga Pemerintah.

PENGUKURAN KINERJA

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

No. Sasaran

Strategis

No. IndikatorKinerja Target Realis

asi

(%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Meningkatnya

kapasitas dan

profesionalisme

aparatur

Pemerintah

Daerah dan Desa

serta Lembaga

Pemerintah.

1 Tingkat pendidikan

aparat D3, D4, S1, S2,

S3.

55%

59%

107

Sangat Berhasil

2 Jumlah SKPD yang telah

diketahui beban kerja

dan formasi jabatan .

46%

36%

78

Berhasil

3 Peningkatan Disiplin

kerja Aparatur

Pemerintah Desa.

100%

93 %

93

Sangat Berhasil

4 Peningkatan Disiplin

kerja PNS.

100%

96%

96

Sangat Berhasil

5 Pelaksanaan tata

laksana perangkat

daerah .

100%

58%

58

Cukup

Berhasil

6 Penanganan

Pelanggaran Disiplin

Pegawai.

100%

100%

100

Sangat

Berhasil

7 Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan

100%

143 %

143

Sangat

Berhasil

8 Jumlah Fasilitasi

Koordinasi

penyelenggaraan

Pemerintahan.

30 kali

65 kali

216.6

Sangat

Berhasil

9 Meningkatnya tertib

administrasi Kecamatan

80%

100%

125

Sangat

Berhasil

10

Aparatur Pemerintah

Desa yang mengikuti

pelatihan manajement

pemerintahan desa.

75

Desa

75

Desa

100

Sangat

Berhasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

11 Frekwensi pelayanan

penerimaan kunjungan

kerja Presiden, Wakil

Presiden, Menteri

Negara, DPR – RI,

DPRD, Departemen,

Lembaga Pemerintah

Non Departemen dan

lembaga lainnya

202

kali

203

kali

100,5 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 9x 92,5) / 11 = 75,68

Capaian Sasaran (Kategori Cukup Berhasil) = ( 1 x 62,5 ) / 11 = 5,68

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 1 (satu) sebesar = 81,36

Pada sasaran 1 (satu) terdiri dari 11 (sebelas) indikator sasaran berdasarkan hasil

pengukuran kinerja dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 81,36 dengan

kategori Berhasil. Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 1

(satu) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tingkat pendidikan aparat D3, D4, S1, S2, S3 pada tahun 2011 mentargetkan

sebesar 55% terealisir 59%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 107%

dengan kategori sangat berhasil. Faktor yang mendukung untuk keberhasilan

indikator sasaran ini karena adanya kebijakan pemberian kesempatan melanjutkan

studi bagi PNS di Kabupaten Bantul. Pada tahun 2011 jumlah Pegawai negeri Sipil

(PNS) di Kabupaten Bantul sebanyak 12.350 orang dan yang berpendidikan D3,

D4, S1, S2, S3 D-III sebanyak 7.297 orang sehingga jika dibanding dengan

pegawai secara keseluruhan tingkat pendidikan yang berpendidiikan D3, D4, S1,

S2, S3 D-III terealisir sebesar sebesar 59% . melebihi target dari target sebesar

55%.

Indikator sasaran tersebut dilaksanakan melalui 1 Program dengan 2 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

dengan kegiatan antara lain:

a. Pembangunan Pengembangan Sistim Informasi Kepegawaian (SIMPEG).

Kegiatan ini berupa pengelolaan dan peremajaan data dilaksanakan antara

lain mutasi pegawai, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala ,

penambahan/pengurangan jumlah keluarga, pendidikan , kursus, kursus dan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

lain sebagainya. Salah satunya untuk mengetahui tingkat pendidikan

pegawai.

b. Penanganan verifikasi monitoring, evaluasi dan pelaporan Ijin Belajar /Tugas

Belajar.

Kegiatan ini dalam bentuk memberikan kesempatan PNS untuk tugas belajar,

juga memberikan kesempatan PNS untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang

lebih tinggi dengan diberikan Ijin Belajar dan memberikan biaya pendidikan.

Pada Tahun 2011 sebanyak 377 orang.

2. Jumlah SKPD yang telah diketahui beban kerja dan formasi jabatan pada tahun

2011 mentargetkan sebesar 46% teralisir sebesar 36%, maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 78% dengan kategori berhasil.

Target pada indikator sasaran ini tidak tercapai 100% dikarenakan pemahaman

tentang analisis jabatan dan analisis beban kerja belum dapat dipahami oleh

semua instansi/SKPD se Kabupaten Bantul sehingga pelaksanaannya tidak

dapat mencakup seluruh SKPD.

Adapun pemecahannya terhadap permasalahan dengan melaksanakan

bimbingan teknis analisis beban kerja bagi seluruh instansi se Kabupaten Bantul.

Indikator sasaran tersebut dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Peningkatan Kapasitas Kinerja Aparatur

Pemerintah dengan kegiatan Analisis Beban Kerja.

Kegiatan ini dalam bentuk pengisian quisioner dan studi pustaka untuk

melakukan analisis beban kerja untuk mengetahui jumlah pegawai yang

dibutuhkan, tingkat efektifitas dan efisiensi jabatan dan prestasi kerja organisasi

pemerintah.

3. Peningkatan Disiplin kerja Aparatur Pemerintah Desa. Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 100% terealisir sebesar 93%, maka nilai capaian

indicator sasaran ini sebesar 93% dengan kategori sangat berhasil. Realisasi

capaian ini diperoleh dari data seluruh Aparat Desa se Kabupaten Bantul

sebanyak 1.500 orang, sedang yang melanggar sebanyak 105 orang, jadi

sisanya sekitar 7% yang melangar.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

4. Peningkatan Disiplin kerja PNS . Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 100%

terealisir sebesar 96%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 96%

dengan kategori sangat berhasil. Realisai capaian ini diperoleh dari data seluruh

PNS se Kabupaten Bantul sebanyak 12.350 orang, sedang yang melanggar

sebanyak 475 orang, jadi sisanya sekitar 4% yang melangar.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran pada point 3 dan 4 di

atas adalah adanya kesadaran akan disiplin kerja yang meningkat.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan kegiatan

Pembinaan Disiplin Aparatur. Kegiatan ini dalam bentuk melaksanakan

sidak/ceking jam kerja.

5. Pelaksanaan tata laksana perangkat daerah . Pada tahun 2011 mentargetkan

sebesar 100% terealisir sebesar 58% , maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 58% dengan kategori cukup berhasil.

Target pada indikator sasaran ini tidak terealisir 100% karena banyaknya

kegiatan tata laksana perangkat daerah sehinga membuat adanya prioritas

kegiatan pada tahun ini yaitu : peningkatan kerja pelayanan publik , pelaksanaan

forkompanda, pengadaan ID Card PNS , tata naskah, pengaturan hari libur,

pengukuran hari kerja, pengaturan pakaian kerja yang masih belum terlaksana

adalah penyusunan SOP,SPP, pembuatan pola koordinasi, reformasi birokrasi,

budaya kerja.

Adapun pemecahannya terhadap permasalahan tersebut adalah dengan

penyerahan kegiatan ketatalaksanaan kepada masing-masing SKPD.

Iindikator sasaran ini dilaksanakan melalui 2 Program dan 2 Kegiatan antara

lain:

1) Program Peningkatan Kapasitas Kinerja Aparatur Pemerintahan dengan

kegiatan Pelaksanaan Forkumpanda.

Kegiatan ini dalam bentuk melaksanakan pertemuan untuk membahas

berbagai permasalahan di bidang aparatur pemerintah daerah. Kegiatan ini

dilaksanakan secara bergiliran baik oleh Propinsi maupun 5 (lima)

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Kabupaten/Kota se Propinsi DIY.

2) Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan kegiatan Pengadaan

Swakelola Kartu ID Card PNS . Kegiatan ini dalam bentuk membuat Kartu

Identitas pegawai di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Bantul.

6. Penanganan Pelanggaran Disiplin Pegawai . Pada Tahun 2011 mentargetkan

sebesar 100% terealisir 100% , maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

100% dengan kategori sangat berhasil .

Faktor yang mendukung atas keberhasilan dari indikator sasaran ini karena

adanya konseling dari Tim Assesment .

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan . Program

tersebut yaitu Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur dengan

kegiatan Penanganan Kasus-Kasus pelanggaran disiplin PNS.

Kegiatan ini dalam bentuk melakukan pembinaan disiplin PNS diatur melalui PP

Nomor 30 Tahun 1980 Tentang Disiplin PNS dan PP Nomor 32 Tahun 1979

Tentang Pemberhentian PNS serta PP Nomor 10 Tahun 1983 Jo. PP Nomor 45

Tahun 1990 Tentang Perkawinan dan Perceraian PNS. Kegiatan ini

dilaksanakan untuk menertibkan PNS dan memberikan sanksi bagi yang

melanggarnya. UPaya ini dilakukan untuk menegakkan disiplin PNS sesuai

Peraturan yang berlaku pada tahun 2011 terdapat 19 kasus pelanggaran disiplin

pegawai dan terselesaikan 100%.

7. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan. Pada tahun 2011 mentargetkan target

sebesar 100% terealisir 143%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

143% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini oleh karena adanya

koordinasi ketersediaan data.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan Kapasitas Kinerja Apartur Pemerintah

dengan kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

Bentuk dari kegiatan ini dengan melaksanakan evaluasi kelambagaan yaitu

dengan studi pustaka, penyesuaian kebijakan pemerintah Pusat, Analisis Hasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Analisis Beban Kerja (ABK), perumusan hasil, penyusunan peraturan daerah

tentang kelembagaan suatu organisasi pemerintah dan penyusunan Peraturan

Bupati tentang Tugas Pokok Dan Fungsi.

8. Jumlah Fasilitasi Koordinasi penyelenggaraan Pemerintahan. Pada tahun 2011

target sebanyak 30 kali terealisir sebanyak 65 kali, maka nilai capaian indikator

sasaran ini sebesar 216,6% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah karena

adanya pemahaman dari dinas otonom maupun vertikal akan arti pentingnya

koordinasi untuk pemecahan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam

penyelenggaraan pemerintahan.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 2 Program dan 3 Kegiatan antara lain:

1) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah /Wakil Kepala

Daerah dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Rapat Koordinasi Musyawarah Pimpinan Daerah (MUSPIDA) target

dilaksanakan sebanyak 12 kali dalam setahun terealisir 13 kali. Kegiatan

ini dalam bentuk melaksanakan rapat koordinasi antar anggota Muspida

di Kabupaten Bantul yaitu Bupati Bantul, Kapolres Bantul, Kejaksanaan

Negeri Bantul, Komandan Kodim 0729 Bantul, Ketua Pengadilan Negeri,

Ketua DPRD Kabupaten Bantul, Wakil Bupati Bantul dan Sekretaris

Daerah Kabupaten Bantul dalam rangka menjaga stabilitas keamanan

nasional dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

b. Rakor Koordinasi Pejabat Pemerintah Daerah dalam bentuk sebagai

berikut:

Rapat Koordinasi Pemerintahan (Rakorpem) target dilaksanakan

sebanyak 1 kali setahun terealisir 100% dengan peserta dari Dinas,

Badan, Kantor dan Kecamatan.

Rapat Koordinasi Rutin target dilaksanakan setiap sebulan sekali ,

namun ada perubahan jadwal bahwa pelaksanaan Rapat Rutin

dilaksanakan setiap hari Senin, sehingga sampai akhir tahun telah

terlaksana sebanyak 48 kali rapat dengan peserta dari semua Bagian

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul.

Rapat Komprehensif yang dlaksanakan target sebanyak 4 kali terealisir

2 kali. Dengan peserta dari Dinas, Badan, Kantor, Kecamatan,

Muspida, Muspika, Puskesmas, UPT Pendidikan dan Lurah Se

Kabupaten Bantul.

2) Program Peningkatan Kapasitas Kinerja Aparatur Pemerintah dengan

kegiatan Rapat Koordinasi Unsur Muspika target dilaksanakan 1 kali dalam

setahun terealisir 100%. Rapat koordinasi ini dengan peserta dari Muspida,

Muspika se Kabupaten Bantul (Camat, Kapolsek, Danramil) dan dinas

terkait. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai forum/sarana dalam rangka

menciptakan dan menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat sehingga

tercipta stuasi yang kondusif di Kabupaten Bantul.

9. Meningkatnya tertib administrasi Kecamatan . Pada tahun 2011 mentargetkan

sebesar 80% terealisir 100%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

125% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor penentu keberhasilan indikator sasaran ini adalah karena adanya

peningkatan pemahaman aparatur terhadap pengisian-pengisian Form-form

register-register Kecamatan. Dari keseluruhan 17 kecamatan yang ada di

Kabupaten Bantul dari hasil evaluasi secara keseluruhan sudah tertib

pengisiannya sesuai aturan yang ada.

Indikator sasaran ini dilaksanakan dengan dukungan 1 Program dan 1 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

dengan kegiatan Bimbimgan Tehnis dan Implementasi Peraturan Perundang-

undangan. Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan melaksanakan

pemberdayaan bagi aparat kecamatan dalam mengisi form-form Register di

Kecamatan.

10. Aparatur Pemerintah Desa yang mengikuti pelatihan manajemen pemerintahan

desa . Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 75 desa terealisir 100% , maka

nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya

komitment dari Desa-Desa untuk meningkatkan pemahaman mengenai

manajemen pemerintahan Desa.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa

dengan kegiatan Pelatihan Aparatur pemerintah Desa dalam bidang

manajemen Pemerintah Desa. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan

kapasitas Aparatur Pemerintah Desa yang terdiri dari Lurah dan Pamong Desa

khususnya pemahaman terhadap perturan perundang-undangan yang

mengalami perubahan secara dinamis dan semakin kompleks, pelaksanan tugas

pokok dan fungsi Lurah dan Pamong Desa.

Pada tahun 2011 kegiatan difokuskan pada pelatihan untuk Pamong Desa baru

sejumlah 101 orang yang terdiri dari Carik Desa, Kepala Bagian (Kabag) ,

Kepala Urusan TU (Kaur TU), BPD dan Staf Desa.

11. Frekwensi pelayanan penerimaan kunjungan kerja Presiden, Wakil Presiden,

Menteri Negara, DPR – RI, DPRD, Departemen, Lembaga Pemerintah Non

Departemen dan lembaga lainnya. Pada btahun 2011 mentargetkan sebanyak

202 kali terealisir sebanyak 203 kali , maka nilai capaian ini sebesar 100,50%

dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini oleh karena adanya

Komitmen Pemda dalam penerimaan dan pelayanan terhadap tamu .

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 2 Program dan 2 Kegiatan antara

lain:

1) Program Pelayan administrasi Perkantoran dengan kegiatan Penyediaan

logistik kantor. Bentuk dari kegiatan ini adalah dalam rangka menjalin

hubungan yang baik dengan tamu dari luar , maka diberikan cinderamata

oleh pemerintah Kabupaten Bantul.

2) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala

Daerah dengan kegiatan Penerimaan Kunjungan Kerja Pejabat

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Negara/Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen.

Bentuk dari kegiatan ini adalah pengadaan buku selayang pandang

Kabupaten Bantul, Penyediaan tas untuk kunjungan kerja dan pengadan

materi penerimaan tamu.

SASARAN 2

Meningkatnya Transparasi , Efektifitas dan Efisiensi Birokrasi.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran

Strategis

No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

2. Meningkatnya

transparasi,Efek

tifitasdan

Efisiensi

Birokrasi.

1.

Turunnya indikasi

penyimpangan anggaran.

218

LHP

219 LHP

100,5

Sangat

Berhasil

2. Penerapan Systim

Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) pada

SKPD yang menerapkan

- - - -

3.

Temuan pemeriksaaan

Eksternal yang

ditindaklanjuti.

100%

95%

95

Sangat

Berhasil

4.

Temuan pemeriksaaan

Internal yang selesai

ditindaklanjuti.

100%

95%

95

Sangat

Berhasil

5.

SKPD yang telah

melaksanakan tata

kearsipan

56

56

100

Sangat

Berhasil

6.

Jumlah ketersediaan

petugas arsip pada SKPD

70

Orang

70

Orang

100

Sangat

Berhasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

7.

Siaran Taman Gabusan di

TVRI Yogyakarta.

100%

100%

100

Sangat

Berhasil

8.

Dialog Interaktif di Radio

baik Pemerintah maupun

Swasta.

100%

100%

100

Sangat

Berhasil

9 Frekuensi pelaksanaan

publik hearing baik di

kecamatan, Desa maupun

Dusun

24 kali

17 kali 70,83 Berhasil

10

Jumlah penyelenggaraan

Bantul Ekspo.

90% 100% 111,11 Sangat

Berhasil

11

Kesesuaian Program

Kerja SKPD dengan

RPJMD.

90% 100% 111,11 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 9x 92,5) / 10= 83,25

Capaian Sasaran (Kategori Berhasil) = (1 x77,5 ) / 10= 7,75

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 2 (dua) sebesar = 91

Pada sasaran 2 (dua) terdiri dari 11 (sebelas) indikator sasaran, tetapi yang

terealisir pada tahun 2011 baru sebanyak 10 indikator sasaran, sedang 1 (satu)

indikator sasaran yaitu Penerapan Systim Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

pada SKPD yang menerapkan baru akan dilaksanakan pada tahun 2012 sehingga

pengukuran kinerja sasaran hanya sebanyak 10 indikator sasaran dengan nlai

capaian rata-rata sasaran sebesar 91 dengan kategori sangat berhasil .

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 2 (dua) sesuai

hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Turunnya indikasi penyimpangan anggaran . Pada Tahun 2011 mentargetkan

218 LHP terealisir 219 LHP, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

100,5% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah komitment

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

dari Pemerintah Kabupaten Bantul untuk meminimalisir adanya Penyimpangan

anggaran.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 4 Kegiatan . Program

tersebut yaitu Program Peningkatan Sistim Pengawasan Internal dan

Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH dengan kegiatan antara lain:

a. Program Pengawasan Internal secara berkala. Kegiatan ini dalam bentuk

pemeriksaan reguler

b. Program Pengawasan kasus pada wilayah pemerintah dibawahnya. Kegiatan

ini adalah dalam bentuk pemeriksaan kasus.

c. Reviu laporan Keuangan dan Kinerja Pemda. Kegiatan ini dalam bentuk Reviu

LKPD

d. Evaluasi Kinerja Instansi. Bentuk dari kegiatan ini adalah dalam bentuk

Evaluasi LAKIP SKPD

2. Penerapan Systim Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada SKPD. Jumlah

SKPD yang menerapkan. Pada tahun 2011 Indikator sasaran ini belum terealisir

oleh karena belum ada kegiatan, baru akan dilaksanakan pada tahun 2012.

3. Temuan pemeriksaaan Eksternal yang ditindaklanjuti . Pada tahun 2011 target

100% terealisir 95%, maka nlai capaian indikator sasaran ini sebesar 95%

dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah dukungan

dana untuk kegiatan tindak lanjut dan adanya komitment pimpinan.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Peningkatan Sistim Pengawasan Internal dan

Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH dengan kegiatan Tindak Lanjut Hasil

Temuan Pemeriksaan. Kegiatan ini dalam bentuk Tindak Lanjut Temuan.

4. Temuan pemeriksaaan Internal yang selesai ditindaklanjuti. Pada tahun 2011

target 100% terealisir 95%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 95%

dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan . Program

tersebut yaitu Program Peningkatan Sistim Pengawasan Internal dan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH dengan kegiatan Pemutakhiran

Data. Kegiatan ini dalam bentuk koordinasi mengenai koordinasi temuan

pengawasan.

5. SKPD yang telah melaksanakan tata kearsipan. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 56 SKPD terealisir 56 SKPD, maka nilai capaian inikator sasaran ini

sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Keberhasilan indikator sasaran ini adalah dengan adanya pembinaan dan

diklat bagi petugas arsiparis di Kabupaten Bantul untuk meningkatkan SDM.

Indikator sasaran ini didukung melalui 1 Program dan 1 Kegiatan . Program

tersebut yaitu Program Penyelamatan dan pelestarian dokumen /arsip daerah

dengan kegiatan Pendataan dan Penataan dokumen/arsip daerah. Wujud dari

kegiatan ini melaksanakan Penataan dan pendataan Dokumen/Arsip Daerah

eks Bagian Keuangan Setda Kabupaten Bantul yang kemudian dikelola sesuai

dengan ketentuan yang berlaku sehingga diharapkan secara fisik arsip dapat

diselamatkan.

6. Jumlah ketersediaan petugas arsip pada SKPD. Pada Tahun 2011mentargetkan

sebanyak 70 orang terealisir 70 orang, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator ini oleh karena adanya

peningkatan kesadaran dari petugas arsiparis terhadap pentingnya dokumen di

tingkat SKPD di Kabupaten Bantul.

Indikator sasaran ini didukung melalui 1 Program dan 3 Kegiatan . Program

tersebut yaitu Program Peningkatan kualitas pelayanan informasi dengan

kegiatan antara lain:

a. Penyediaan sarana layanan informasi. Kegiatan berupa Pameran

Kearsipan. Kegiatan ini merupakan upaya pemahaman kepada masyarakat

tentang pentingnya arsip sebagai sumber informasi

b. Sosialisasi / Penyuluhan Kearsipan di lingkungan instansi pemerintah.

Kegiatan berupa penyuluhan dan monitoring kearsipan di 13 Kecamatan

dan 30 Desa, Sosialisasi JRA Keuangan/Kepegawaian, sosialisasi

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Pedoman Tata Kearsipan Puskesmas dan sosialisasi UU Kearsipan No. 43

Tahun 2009. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan

pelaksanaan sistem kearsipan yang tertib sesuai dengan peraturan yang

ada.

c. Seleksi arsiparis teladan. Kegiatan berupa seleksi arsiparis se-

Kabupaten Bantul. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk

meningkatkan Peningkatan kualitas dan mutu arsiparis Kabupaten Bantul

7. Siaran Taman Gabusan di TVRI Yogyakarta. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebesar 100% terealisir 100%, maka nilai capaian indikator sasaran ini dengan

kategori sangat berhasil. Realisasi capaian indikator sasaran ini diperoleh dari

target pelaksanaan siaran Taman Gabusan sebanyak 34 kali terealisir 34 kali

sehingga tercapai 100%.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah Komitment

dan koordinasi yang baik antara Pemkab Bantul dan TVRI Yogyakarta.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Kerjasama Informasi dan Media Massa dengan kegiatan

Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah. Bentuk kegiatan ini adalah

dengan melaksanakan Siaran Taman Gabusan di TVRI Yogyakarta yang

ditayangkan setiap hari Selasa Malam mulai pukul 20.00 - 21.00 WIB, dengan

tema-tema yg berbeda setiap kali tayang. Pada tahun 2011 telah terlaksana

sebanyak 34 kali.

8. Dialog Interaktif di Radio, baik Pemerintah maupun Swasta. PadaTahun 2011

mentargetkan sebesar 100% terealisir 100%, maka nilai capaian indikator

sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah Koordinasi

yang baik antara Pemkab Bantul dan radio yang terlibat serta Materi dialog yang

cukup bagus.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Kerjasama Informasi dan Media Massa dengan kegiatan

Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah. Bentuk dari kegiatan ini

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

dengan melaksanakan kegiatan dialog dengan cara bekerjasama dengan 3

stasiun radio, yaitu:

Radio Persatuan Bantul dengan tema "Silaturahmi Bupati." Acara

disiarkan setiap hari Sabtu jam 06.00 WIB yang dilaksanakan dari target

sebanyak 12 kali terealisir 12 kali.

RRI Stasiun Yogyakarta dengan tema "Bupati Menyapa." Acara

disiarkan setiap hari Selasa jam 07.00 WIB yang dilaksanakan dari target

sebanyak 36 kali terealisir 36 kali.

Bantul FM dengan tema " Gerbang Projo Tamansari” yang dilaksanakan

dari terget sebanyak 12 kali terealisir 12 kali.

9. Frekuensi pelaksanaan publik hearing baik di kecamatan , Desa maupun Dusun

. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 24 kali terealisir 17 kali, maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 70,83% dengan kategori berhasil.

Indikator sasaran ini tidak terlaksana 100% dikarenakan jadwal kegiatan yang

sudah terlalu padat sehingga tidak dapat melaksanakan jemput bola/turun ke

bawah lebih banyak lagi, mengingat kegiatan pembahasan Perda dimana pada

tahun 2011 mencapai 13 Perda.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat

Daerah dengan kegiatan Hearing/dialog dan koordinasi dengan Pejabat

Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat/Agama. Kegiatan Hearing DPRD

Bantul ini direncanakan dan diharapkan dapat menjaring permasalahan lebih

banyak yang ada di masyarakat, sekaligus mengupayakan solusi/pemecahan ,

kegiatan ini tidak hanya bersifat pasif yakni menerima aduan dari masyarakat

tetapi juga melalui penyerapan dan koordinasi dengan masyarakat mapun tokoh

masyarakat/agama

10. Jumlah penyelenggaraan Bantul Ekspo. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

100% terelisir 100%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100%

dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Koordinasi yang baik antara panitia dan pihak yang terlibat.

Indikator sasaran ini didukung melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Kerjasama Informasi dan Media Massa dengan kegiatan

Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah. Bentuk dari kegiatan ini

adalah dengan melaksanakan Bantul Ekspo merupakan agenda rutin Pemkab

Bantul yang dilaksanakan setiap bulan Agustus. Kegiatan ini telah terbukti

mampu menjadi ajang hiburan masyarakat dan juga media pemasaran hasil

produksi masyarakat Bantul.

11. Kesesuaian Program Kerja SKPD dengan RPJMD. Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 90% terelisir 100%, maka nilai capaian indikator sasaran

ini sebesar 111,11 dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran adalah dengan

melakukan pencermatan usulan kegiatan SKPD sejak awal perencanaan, selalu

ditekankan untuk mengacu pada RPJMD.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Perencanaan pembangunan daerah dengan kegiatan

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah.

SASARAN 3.

Meningkatnya Kemampuan Pengelolaan Keuangan Dan Kekayaan Daerah.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

3 Meningkatnya

Kemampuan

Pengelolaan

Keuangan Dan

Kekayaan Daerah

1.

.

Prosentase kenaikan

pajak dan retribusi

daerah’

21,15% 62,57% 295,84 Sangat

Berhasil

2.

Rasio PAD terhadap

Penerimaan APBD.

11,12%

10,92% 98,19 Sangat

Berhasil

3.

Rasio PAD terhadap

pengeluaran APBD.

10,71% 11,19% 104,48 Sangat

Berhasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

4.

Jumlah Peraturan tentang

Pengelolaan Keuangan

dan Asset Daerah.

3 Perda

12 Perda 400 Sangat

Berhasil

5.

Jumlah Perda tentang

APBD yang ditetapkan

dalam 1 tahun.

3

3 100 Sangat

Berhasil

6.

7

Jumlah Peraturan Bupati

tentang APBD yang

ditetapkan dalam 1 tahun.

3

3 100 Sangat

Berhasil

Rasio pertumbuhan

Belanja Modal.

44,71 -3,11 6,95 Tidak

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Berhasil) = (6x92.5)/7 = 79,28

Capaian Sasaran (Kategori Tidak Berhasil) = (1x27,5)/7 = 3,92

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 3 sebesar = 83,2

Pada sasaran 3 (tiga) terdiri dari 7(tujuh) indikator sasaran dengan nilai rata-rata

capaian sasaran sebesar 83,2 dengan kategori berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 3 (tiga) sesuai

hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Prosentase kenaikan pajak dan retribusi daerah . Pada tahun 2011 mentargetkan

sebesar 21,15% terealisir 62,57%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

295,84% dengan kategori sangat berhasil.

Realisasi capaian sebesar 62,57% diperoleh perbandingan antara Pendapatan

Pajak dan Retribusi Daerah pada tahun 2011 yang mencapai sebanyak Rp.

52.867.195.234,50 dengan Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah pada tahun

2010 sebanyak Rp. 32.519.672.052,00

Keberhasilan indikator sasaran ini dikarenakan adanya proses berkelanjutan dalam

pendataan/pemeliharaan data wajib pajak , wajib retribusi, obyek pajak dan obyek

retribusi daerah.

2. Rasio PAD terhadap total penerimaaan APBD. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebesar 11,12% terealisir sebesar 10,92%, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 98,19% dengan kategori sangat berhasil. Realisasi capaian sebesar

10,02% diperoleh dari Jumlah PAD pada tahun 2011 mencapai sebesar Rp.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

128.900.086.173.,41 dibagi dengan penerimaan daerah pada tahun 2011 sebesar

Rp. 1.180.550.742.432,41.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya

kontribusi dari dana perimbangan dan lain pendapatan yang syah lebih besar dari

kontribusi PAD terhadap penerimaan daerah, tetapi PAD yang dicapai terdapat

selisih lebih sebesar Rp. 31.288.345.173,00 yang diterpkan dalam RKPD.

3. Rasio PAD terhadap total pengeluaran APBD. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebesar 10,71%, terealisir 11,19%, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 104,48% dengan kategori sangat berhasil . Realisasi capaian ini diperoleh

dari Jumlah PAD pada tahun 2011 mencapai sebesar Rp. Rp. 128.900.086.173,41

dibagi dengan jumlah Total Pengeluaran Daerah sebesar Rp.

1.151.935.591.089,97

Faktor pendukung keberhasilan indikator sasaran ini antara lain:

Adanya proses berkelanjutan dalam penataan peraturan perundang-undangan

pajak daerah dan retribusi daerah.

Adanya sosialisasi ketentuan dan peraturan perundang-undangan pajak

daerah dan retribusi daerah

Adanya proses berkelanjutan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber

pendapatan daerah.

Indikator sasaran pada point 1,2 dan 3 di atas dilaksanakan melalui 2 Program

dan 6 Kegiatan. Program tersebut yaitu:

1) Program Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan kegiatan:

a. Operasional Pajak Daerah .

Kegiatan ini dalam bentuk melaksanakan Intensifikasi dan Ekstensifikasi

pajak dan retribusi daerah.

b. Itensifikasi BPHTB.

Kegiatan ini dalam bentuk melaksanakan Intensifikasi dan Penelitian

lapangan terhadap obyek pajak.

c. Peningkatan manajemen investasi daerah.

Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan memanfaatkan uang uang milik

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

daerah yang sementara belum digunakan diinvestasikan.

d. TP-TGR.

Kegiatan ini dalam rangka pemulihan kerugian daerah.

2) Program Pengelolaan Barang Daerah dengan kegiatan antara lain:

a. Penghapusan barang Daerah .

Bentuk kegitan ini dengan melaksanakan barang daerah yang rusak

dengan menghapus dari daftar milik barang daerah , barang yang tidak

terpakai tersebut dijual.

b. Regulasi Peraturan daerah dan peraturan Bupati tentang Pajak dan

Retribusi.

Kegiatan ini dalam bentuk peninjauan kembali atas peraturan perundang-

undangan (Perda/Perbup) tentang Pajak dan Retribusi Daerah sebagai

akibat munculnya perundang-undanganyang baru.

4. Jumlah Peraturan tentang Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah. Pada tahun

2011 mentargetkan sebanyak 3 Perbup terelisir 12 Perbup, maka nilai capaian ini

sebesar 400,00% dengan kategori sangat berhasil.

Keberhasilan indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 3 Program dan 6 Kegiatan.

Program tersebut antara lain:

1) Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan kegiatan antara lain:

a. Penyusunan standart satuan harga .

Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan menyusun dan menetapkan

standart peraturan Bupati tentang Standart Satuan Harga sebagai

pedoman SKPD melaksanakan kegiatan tahun 2012.

b. Penyusunan kebijakan dan Pedoman pelaksanaan APBD.

Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan menyusun dan menetapkan

standart peraturan Bupati tentang Kebijakan dan pedoman pelaksanaan

APBD.

c. Evaluasi dan pelaporan keuangan Daerah.

Kegiatan ini dalam bentuk menyusun Peraturan Bupati Tentang Pengelolaan

Belanja Bantuan sosial dan belanja hibah.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

2) Program penataan Peraturan perundang-undangan dengan kegiatan antara

lain:

a. Regulasi Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati tentang Pajak dan

Retribusi. Kegiatan ini dalam bentuk peninjauan kembali atas peraturan

perundang-undangan (Perda/Perbup) tentang Pajak dan Retribusi Daerah

sebagai akibat munculnya perundang-undangan yang baru (UU Nomor 28

Tahun 2009 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah).

b. Persiapan Perda Kelembagaan . Bentuk dari kegiatan ini adalah persiapan

perubahan struktur organisasi DPKAD yang disesuaikan dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan dalam rangka mendukung

optimalisasi pelaksanaan tugas khususnya di bidang pendapatan.

3) Program Pengelolaan Barang Milik Daerah dengan kegiatan Verifikasi dan

Inventarisasi Barang Milik Daerah.

Bentuk dari kegiatan ini adalah dalam rangka mewujudkan data inventarisasi

asset yang valid dan akurat seluruh SKPD/Unit kerja di lingkungan

Pemerintah Kab. Bantul.

5. Jumlah Perda tentang APBD yang ditetapkan dalam 1 tahun. Pada Tahun 2011

mentargetkan sebanyak 3 Perda terealisir 3 Perda, maka nilai capaian indikator

sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Keberhasilan indikator sasaran ini didukung melalui 1 Program dan 3 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah

dengan kegiatan antara lain:

a. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang APBD . Bentuk dari

kegiatan ini adalah dengan disusun dan ditetapkannya Rancangan Peraturan

Daerah menjadi Perda tentang APBD TA. 2012.

b. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perubahan APBD Tahun

2011.

Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan disusun dan ditetapkannya Rancangan

Peraturan Daerah menjadi Perda tentang Perubahan APBD Tahun 2011.

c. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

pelaksanaan APBD. Bentuk kegiatan ini adalah dengan telah disusunnya

dokumen Draft Perda dan ditetapkannya dokumen tersebut menjadi Perda

tentang Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA. 2010 serta neraca akhir

tanggal 31 Desember 2010.

6. Jumlah Peraturan Bupati tentang APBD yang ditetapkan dalam 1 tahun. Pada

tahun 2011 mentargetkan sebanyak 3 Perbup teralisir Perbup 3 Perbup, maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Keberhasilan indikator sasaran ini didukung melalui 1 Program dan 4 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Peningkatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah

dengan kegiatan antara lain:

a. Penyusunan Raperbup tentang Penjabaran APBD.

Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan disusun dan ditetapkannya Rancangan

Peraturan Bupati menjadi Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD. TA.

2012.

b. Penyusunan Raperbup tentang Penjabaran Perubahan APBD. Bentuk kegiatan

ini dengan menyusun Rancangan Peraturan Bupati menjadi Peraturan Bupati

tentang penjabaran perubahan APBD TA. 2011.

c. Penyusunan Rancanagan Peraturan Bupati tentang Penjabaran

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

Bentuk dari kegiatan ini adalah menyusun Draft Peraturan Bupati dan

ditetapkannya dokumen tersebut menjadi Peraturan Bupati tentang Penjabaran

Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA. 2010 serta neraca akhir tanggal

31 Desember 2010.

7. Rasio pertumbuhan Belanja Modal . Pada Tahun 2011 mentargetkan sebesar

44,71% terealisir – 3,11 , maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 6,95%

dengan kategori tidak berhasil Permasalahan yang ditemui pada indikator sasaran

ini adalah karena Belanja pegawai masih tinggi. Realisasi rasio belanja Modal

sebesar -3,11 diperoleh dari Belanja Modal Tahun 2011 sebesar Rp.

119.417.030.209,00 dibanding dengan Belanja Modal tahun 2010 sebesar Rp.

123.249.280.474,00.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Penerimaan Daerah . pada Tahun 2011 mentargetkan sebesar Rp.

878.012.053.000,00 terealisir Rp. 1.180.550.742.432,00 maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 134,46% dengan kategori sangat berhasil.

Keberhasilan dari indikator sasaran ini didukung melalui 2 Program dan 9 Kegiatan.

Program tersebut antara lain:

1) Program Peningkatan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan kegiatan antara

lain :

a. Operasional Pajak Daerah.

Kegiatan ini dalam bentuk melaksanakan Intensifikasi dan Ekstensifikasi

pajak dan retribusi daerah.

b. Peningkatan manajemen Investasi Daerah.

Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan memanfaatkan uang milik daerah

yang sementara belum digunakan diinvestasikan.

c. TP-TGR.

Kegiatan ini dalam rangka pemulihan kerugian daerah.

d. Intensifikasi PPH OP Pasal 21 .

Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan melaksanakan Intensifikasi atas PPH

OP Pasal 21 guna mempercepat dana bagi hasil PPH OP ke Kas Daerah.

e. Intensifikasi dan Ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah .Bentuk

dari kegiatan ini dalam rangka mempercepat pemasukan dana bagi hasil

PBB ke Kas Daerah.

f. Pengelolaan dana perimbangan.

Bentuk dari kegiatan ini adalah dalam rangka memperlancar penerimaan

dana perimbangan dan menyusun laporan atas dana perimbangan tersebut.

g. Sosialisasi ketentuan di bidang cukai dan pembinaan lingkungan social,

industry dan kualitas bahan baku.

Bentuk dar kegiatan ini adalah dalam rangka memperlancar dana bagi hasil

cukai/tembakau ke kas daerah.

2) Pengelolaan Barang Daerah dengan kegiatan Penghapusan Barang Daerah.

Kegiatan ini dalam bentuk melaksanakan penghapusan terhadap barang daerah

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

yang rusak dengan menghapus dari daftar milik barang daerah. Barang yang

tidak terpakai tersebut dijual.

SASARAN 4

Meningkatnya kualitas Pelayanan Publik.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

4. Meningkatnya kualitas

pelayanan publik

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Terwujudnya tertib

administrasi

ketatausahaan,

persuratan dan kearsipan.

100%

100%

100

Sangat

Berhasil

Penyusunan Indeks

Kepuasan Masyarakat.

3%

3,06%

102

Sangat

Berhasil

Peningkatan kualitas

Pelayanan Publik melalui

Penagnan Pengaduan

Masyarakat.

14%

15%

105

Sangat

Berhasil

SKPD yang menerapkan

Standart Pelayanan

Minimal (SPM).

100%

100%

100

Sangat

Berhasil

Cakupan penerbitan KTP

ber NIK.

100%

90%

90

Sangat

Berhasil

Cakupan penerbitan akta

0-1 tahun.

100%

91,38% 91,38

Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 6x 92,5 ) / 6 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 4 = 92,5

Pada sasaran 4 (empat) terdiri dari 6 ( enam ) indikator sasaran dengan nilai rata-rata

capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori Sangat berhasil

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 3 (tiga) sesuai

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Terwujudnya tertib administrasi ketatausahaan, persuratan dan kearsipan. Pada

tahun 2011 mentargetkan sebesar 100% terealisir 100%, maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan dari indikator sasaran ini antara lain:

Kemampuan SDM meningkat .

Sarana dan prasarana memadahi.

Meningkatnya koordinasi dan kerjasama dengan SKPD.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 2 Program dan 8 Kegiatan antara lain :

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan antara lain:

a. Penyediaan jasa surat menyurat.

Bentuk dari kegiatan ini antara lain :

Pembelian materai, perangko dan cek giro.

Menerima , mencatat , mengendalikan dan menyampaikan surat masuk

ke tujuan sesuai disposisi pimpinan

Memberikan nomor surat keluar.

Menyampaikan surat-surat masuk dari Pos / Caraka ke alamat tujuan di

lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul.

Memberikan informasi / penelusuran surat yang masuk ke

Bupati/Wabup/Sekda ke pengguna/publik terkait.

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan Listrik.

Bentuk dari kegiatan antara lain:

Pembayaran rekening telepon , air dan listrik.

Pembayaran sewa frekuensi dan pajak radio.

c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor .

Bentuk dari kegiatan ini adalah menyediakan dan menyiapkan sarana dan

prasarana peralatan dan perlengkapan acara.

d. Penyediaan jasa administrasi keuangan.

Bentuk dari kegiatan ini adalah pembayaran honor pengelola keuangan,

pengurus barang dan kepegawaian.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

e. Penyediaan alat tulis kantor .

Bentuk dari kegiatan ini adalah pemberian sarana dan prasarana alat tulis

kantor.

f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Bentuk dari kegiatan ini antara lain :

Menyediakan barang-barang cetakan

Penggandaan/foto copy surat-surat penting, buku-buku, blangko-blangko,

SPP,SPJ dan laporan-laporan

g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan Kantor. Bentuk dari kegiatan ini

adalah menyediakan peralatan dan perlengkapan kantor

2) Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan Capaian Kinerja dan

keuangan dengan kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan , Barang,

Kepegawaian dan ketatausahaan lainnya. Bentuk dari kegiatan ini adalah

dengan melaksanakan penyusunan laporan capaian kinerja SKPD.

2. Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebesar 3% terealisir 3,06%, maka nilai capaian ini sebesar 102% dengan kategori

sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini karena adanya

komitmen dari pemerintah daerah dan dukungan anggaran yang memadahi.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan . Program

tersebut yaitu Program Peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat dengan

kegiatan Penyusunan IKM di Unit Pelayanan. Bentuk dari kegiatan ini adalah

melaksanakan analisis dengan berbasis data quisioner dengan sampel beberapa

Unit Pelayanan Publik (UPP).

3. Peningkatan kualitas Pelayanan Publik melalui penanganan pengaduan

masyarakat . Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 14% terealisir 15% , maka

nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 105% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan dari indilator sasaran ini karena adanya

komitement daerah dalam pelaksanaan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

tersebut yaitu Program Peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat dengan

kegiatan Penyusunan Indeks Pengaduan masyarakat. Bentuk dari kegiatan ini

antara lain adalah:

Melakukan analisis data dengan berbasis data.

Membuat janji perbaikan pelayanan oleh unit pelayanan publik .

Penyusunan rekomendasi perbaikan pelayanan kepada SKPD terkait.

4. SKPD yang menerapkan Standart Pelayanan Minimal (SPM) . Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 100% terealisir 100%, maka nlai capaian indikator sasaran

ini dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan dari indikator sasaran ini adalah :

Komitment SKPD pengampu SPM termasuk penganggarannya.

Terintegrasnya indikator SPM dalam dokumen perencanaan dan

penganggaran.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan Mutu Pelayanan Dasar kepada masyarakat

dengan kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pencapaian SPM. Bentuk

dari kegiatan ini adalah dengan melakukan fasilitasi dan koordinasi dengan SKPD

pengampu SPM yang diwadahi dalam Sekber SPM Kabupaten Bantul.

5. Cakupan penerbitan KTP ber NIK . Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 100%

terealisir 90%, maka nilai capain ndikator sasaran ini sebesar 90% dengan

kategori sangat berhasil. Realisasi capaian sebesar 90% diperoleh dari Jumlah

penduduk yang memilliki KTP Ber NIK pada tahun 2011 sebanyak 679.188 orang

dibanding dengan jumlah penduduk pada tahun 2011 yang wajib KTP (>17 tahun

atau pernah /sudah nikah sebanyak 754.654 orang sehingga terealisir sebesar

90% dari target sebesar 100%.

Indikator sasaran ini tidak tercapai 100% oleh karena adanya permasalahan antara

lain:

Konversi dari program SIMDUK ke SIAK ada penduduk yang tercecer

sehingga penduduk tidak ber NIK.

Sistim SIMDUK yang terpusat dengan dengan Kabupaten/Dinas sehingga

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

data tidak terjamin keamanannya.

Pemecahan terhadap permasalahan ini adalah:

Perlunya dukungan Pemerntah Kabupaten baik secara moril maupun materi untuk

melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang arti pentingnya Administrasi

Kependudukan dan pencatatan peristiwa yang penting dan mudahnya prosedur

pengurusan Pencatatan Sipil sampai tingkat RT.

6. Cakupan penerbitan akta kelahiran anak 0 – 1 tahun. Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 100% terealisir 91,38%, maka nilai capaian indikator

sasaran ini sebesar 91% dengan kategori sangat berhasil. Realisasi capaian

sebesar 91,38% tersebut diperoleh dari Jumlah penduduk usia 0-1 tahun yang

memilki akta kelahiran pada tahun 2011 sebanyak 8.527 anak dibanding dengan

jumlah seluruh penduduk usia 0 – 1 tahun pada tahun 2011 sebanyak 9.331

sehingga nlai capaian sebesar 91,38% dari target 100%.

Nlai capaian indikator sasaran ini tidak tercapai 100% permasalahan yang

dihadapai antara lain:

Adanya penduduk Bantul yang belum tahu pelaksanan dispensasi pencatatan

kelahiran . Prosedur dan persyaratan pembuatan akta kelahiran, sehingga

enggan mencatatkan kelahirannya,

Adanya penduduk Bantul yang menggunakan jasa pihak ketiga dengan

dipungut biaya yang mahal, khususnya untuk mencatatkan peristiwa

kependudukan terutama pencatatan kelahiran dan kematian, sehingga yang

bersangkutan mengurungkan/menunda pelaporan peristiwa yang penting

tersebut.

Kurang pahamnya masyarakat akan kegunaan akta sehingga adanya

kecenderungan pola pikir mengurus akta apabila akan digunakan untuk

mengurus persyaratan tertentu saja.

Indkator sasaran pada point 5 dan 6 di atas dilaksanakan melalui 1 Program dan

2 Kegiatan . Program tersebut yaitu Program Penataan Administrasi

Kependudukan dengan kegiatan :

a. Peningkatan Pelayanan Publik dalam bidang kependudukan.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Kegiatan ini dalam bentuk tercetaknya blanko adminitrasi kependudukan

sebanyak 10.1275 buah antara lain Blanko KK sebanyak 50.000 set, Balnko

KTP sebanyak 37.000 lembar , Register KK sebanyak 275 buku dan Blanko

Kutipan Akta sebanyak 14.000 lembar.

b. Sosialisasi Kebijakan Kependudukan.

Kegiatan ini dalam bentuk pelaksanaan penyuluhan di 17 Kecamatan se

Kabupaten Bantul dengan materi Dispensasi pencatatan kelahiran dan

pelaksananya E-KTP.

SASARAN 5

Penyingkatan Waktu Penyelesaian Ijin.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

5. Penyingkatan Waktu

Penyelesaian Ijin.

1.

Penyelesaan Ijin Rata-rata

pertahun

9.215

Ijin

9.300

Ijin

101

Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = (1x92,5/1) = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 5 = 92,5

Pada sasaran 5 (lima ) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran dengan nilai rata-rata

capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori sangat berhasil.

Adapun nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 5 (lima) sesuai hasil pengukuran

kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Penyelesaan Ijin Rata-rata pertahun . Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak

9.215 ijin terealisir 9.330, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 101,25%

dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini karena adanya

sosialisasi yang jelas pengaturan dengan kecermatan penghitungan waktu proses

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

penyelesaian yang tepat.

Indikator sasaran ini dlaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan Pengelolaan Perijinan dengan kegiatan

Pendataan dan penetapan perijinan . Bentuk dari kegiatan ini adalah menerima

validasi data berkas permohonan, Input data , penelitian berkas persyaratan, cek

lokasi (bila perlu), penetapan , validasi ijin dan penyerahan ijin.

SASARAN 6

Penyelesaian Waktu Penyelesaian Pengaduan.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

6. Penyelesaian Waktu

Penyelesaian

Pengaduan

1.

Penyelesaian Pengaduan

pengaduan

25

21

101

Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = (1x92,5)/1 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 6 = 92,5

Pada sasaran 6 (enam ) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran dengan nilai rata-rata

capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori sangat berhasil.

Adapun nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 6 (enam) sesuai hasil

pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Penyelesaian Pengaduan . Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 25

pengaduan terealisir 21 pengaduan , maka nilai capaian ini sebesar 116% dengan

kategori sangat berhasil.

Keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya kekompakan Tim Pengaduan

pengawasan dan pengendalian dalam menyelesaikan pengaduan.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan Pengelolaan Perijinan dengan kegiatan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Penyelesaian Pengaduan dan Survey Kepuasan. Bentuk dari kegiatan ini adalah

menerima pengaduan tentang pelayanan perijinan dan Tim menyelesaikan

pengaduan.

SASARAN 7

Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

Indikator Kinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

7. Meningkatnya

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM).

1.

Keberhasilan pelayanan. 75,57 81,88

108,35

Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = (1x92,5)/1 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 7 = 92,5

Pada sasaran 7 (tujuh ) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran dengan nilai rata-rata

capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori Sangat Berhasil

Adapun nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 7 (tujuh) sesuai hasil

pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Keberhasilan pelayanan. Pada tahun 2011 mentargetkan nila keberhasilan

pelayanan sebesar 75,57 terealisir 81,88 maka nilai capaian ini sebesar 108,35%

dengan kategori sangat berhasil.

Fator yang mendukung keberhasilan dari indikator sasaran ini karena adanya

peningkatan pelayanan dan sosialisasi perijinan melalui Bantul Radio serta

perbaikan sarana dan prasarana.

Keberhasilan ini didukung melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program tersebut

yaitu Program Peningkatan Pengelolaan Perijinan dengan kegiatan Penyelesaian

Pengaduan dan Survey Kepuasan . Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan

menyebarkan quisioner dan menghitung IKM dengan mengacu pada Peraturan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Perundang-Undangan (Kep. Men-PAN Nomor : Kep/25/M.PAN/2/2004) Tentang

Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan

Instansi Pemerintah).

SASARAN 8

Terciptanya Kepastian Hukum Dan Ketertiban Masyarakat.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Targ

et

Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

8 Terciptanya

Kepastian hukum

Dan Ketertiban

Masyarakat.

1.

Jumlah Produk Hukum

Daerah yang telah

disusun berupa Raperda

menjadi perda.

25

23

92

Sangat

Berhasil

2.

Menurunnya penyakit

masyarakat

15%

127,77%

- -651,8

Tidak

Berhasil

3.

Menurunnya pelanggaran

Perda

10%

37,38% 373,8% Sangat

Berhasil

4. Capaian penyelesaian

hukum

100

%

100%

100

Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 3x 92,5) / 4 = 69,38

Capaian Sasaran (Kategori Tidak Berhasil ) = ( 1x27,5) /4 = 6,88

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 8 = 76,26

Pada sasaran 8 (delapan) terdiri dari 4 (empat) indikator sasaran dengan nilai rata-rata

capaian sasaran sebesar 76,26 dengan kategori berhasil

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 8 (delapan)

sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jumlah Produk Hukum Daerah yang telah disusun berupa Raperda menjadi perda.

Pada Tahun 2011 mentargetkan sebanyak 25 Perda terealisir 23 Perda , maka nla

capaian ndikator sasaran ini sebesar 92% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini antara lain:

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Adanya Perda inisiatif DPRD sehingga Raperda tidak hanya dari pihak

eksekutif.

Semakin banyaknya SKPD yang mengajukan Perda sebagai pelaksanaan

aturan di atasnya.

Banyaknya aturan Pusat yang baru, sehingga harus ditindaklanjuti dengan

aturan dibawahnya.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan dengan kegiatan

Legislasi Rancangan Peraturan Perundang-Undangan . Kegiatan ini merupakan

kegiatan penyusunan rancangan peraturan daerah menjadi Perda dengan melalui

tahapan mulai dari penyusunan draft kasar yang bisa diambil dari aturan diatasnya

maupun kearifan lokal dilanjutkan dengan partisipasi masyarakat hingga

pembahasan dengan legislatif sampai tahap penetapan menjadi peraturan daerah.

2. Menurunnya penyakit masyarakat. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 15%

terealisir 127,77% maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar -652,8% dengan

kategori tidak berhasil.

Realisasi capaian penyakit masyarakat sebesar 127,77% dipaeroleh dari Jumlah

penyakit masyarakat tahun 2011 sebanyak 82 kasus ( prostitusi sebanyak 79 kasus

dan miras sebanyak 3 kasus. Sedangkan pada tahun 2010 jumlah kasus penyakit

masyarakat sebanyak 36 kasus (prostitusi sebanyak 31 kasus dan miras sebanyak

5 kasus.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban

keamanan dengan kegiatan Operasional peningkatan ketertiban masyarakat.

Kegiatan ini berupa sanksi teguran bagi pelanggaran perda dan mengajukan ke

sidang pengadilan.

3. Menurunnya pelanggaran Perda. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 10%

terealisir sebesar 37,38%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 373,8%

dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung Keberhasilan indikator sasaran ini karena secara intensif

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

dilakukan sosialisasi Perda kepada masyarakat.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban

keamanan dengan kegiatan Operasional peningkatan ketertiban masyarakat.

Kegiatan ini secara merupakan kegiatan operasi penegakan perda baik secara

yustisi maupun non yustisi. Dalam operasi non Yustisi terhadap pelanggaran

peraturan daerah setelah diperiksa petugas tidak tidak dialnjutkan proses

persidangan di Pengadilan Negeri tetapi cukup dibina oleh petugas Sat Pol. PP.

Sedangkan dalam operasi yustisi, terhadap pelanggaran Perda setelah dilakukan

penyidikan kemudian dilanjutkan proses persidangan di Pengadilan Negeri. Dengan

dilaksanakannya operasi penegakan diharapkan dapat menumbuhkan efek jera

kepada pelannggar sehingga pelanggaran dapat diminimalisir.

Dalam tahun anggaran 2011 kegiatan opersiaonal Penegakan Perda dilaksanakan

sebanyak 178 kali.

Adapun penegakan Perda yang dilaksanakan melalui operasi Yustisi dan non

Yustisi sebagai berikut:

Perda Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2001 tentang Retribusi Ijin

Gangguan.

Perda Kabupaten Bantul Nomor 5 Tahun 2007 tentang Larangan Pelacuran di

Kabupaten Bantul.

Perda Kabupaten Bantul Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pengawasan,

Pengendalian Pengedaran dan pelarangan Penjualan Minuman beralkohol di

Kabupaten Bantul.

Perda Kabupaten Bantul Nomor 3 Tahun 2006 tentang Ijin Pembuatan

Bangunan di Daerah Jaringan Irigasi di Kabupaten Bantul.

Perda Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan

Pergudangan di Kabupaten Bantul.

Perda Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2003 Tentang Pengamanan Pasir,

Kerikil dan Batu di lingkungan Sungai dan pesisir.

Perda Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2002 Tentang Wajib Daftar

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Perusahaan (WDP).

Perda Propinsi DIY Nomor 6 Tahun 1994 tentang Pembinaan Pemboran dan

Pemakaian Air Bawah Tanah.

Perda Kabupaten Bantul Nomor 7 Tahun 2002 tentang Ijin Mendirikan

Bangunan.

Perda Kabupaten Bantul Nomor 32 Tahun 2008 tentang Retribusi Obyek dan

Daya Tarik Wisata.

Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Bangunan Gedung.

Perda Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah.

4. Capaian Penyelesaian hukum. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 100%

terealisir 100%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100% dengan

kategori sangat berhasl. Nilai capaian ini diperoleh berdasarkan data yang ada

bahwa kasus yang ada pada tahun 2011 sebanyak 20 kasus dan tertangani

sebanyak 20 kasus sehingga tercapai 100% sesuai target.

Faktor yang mendukung keberhasilan dari indikator sasaran ini oleh karena dengan

kehadiran para pihak yang berperkara yang ingin diselesaikan melalui mediasi lewat

pemerintah Kabupaten Bantul.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dengan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Penataan Peraturan Peraturan Perundang-Undangan

dengan kegiatan Koordinasi Kerjasama Permasalahan Peraturan Perundang-

Undangan.

Bentuk dari kegiatan ini adalah berupa konsultasi mediasi, pendampingan sebelum

masuk persidangan.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

SASARAN 9

Meningkatnya pemahaman Prinsip-prinsip dasar Hukum dan HAM.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

9. Meningkatnya

pemahaman Prinsip-

prinsip dasar Hukum

dan Ham

1. Peningkatan partsisipasi

Pemilu Legislatif

- - -

2 Peningkatan Partisipasi

Pemilu Presiden

- - - -

3 Peningkatan kedisiplinan

pelajar sekolah

90% 100 111,11 Sangat

Berhasil

4 Pemantauan situasi dan

kondisi Epoleksosbud

hankam

90% 50% 55,56 Berhasil

5 Jumlah peserta yang

mengikuti sosialisasi

PTUN

100

Orang

100 Orang 100 Sangat

Berhasil

6 Jumlah peserta yang

mengikuti pelaksanaan

sosialisasi Ranham

100

Orang

100 Orang 100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 3x 92,5 ) /4) = 69,37

Capaian Sasaran (Kategori Berhasil) = (1 x 77,5 ) /4 = 19,38

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 9 = 88,75

Pada sasaran 9 (sembilan) terdiri dari 6 (enam) indikator sasaran, tetapi ada 2 (dua)

indikator sasaran yang belum bisa diukur pada tahun 2011 oleh karena kegiatan baru

dilaksanakan pada tahun 2014 sehingga untuk nilai rata-rata capaian sasaran hanya

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

didasarkan pada 4 indikator sasaran. Selanjutnya nilai capaian sasaran rata-rata pada

sasaran 9 (sembilan) sebesar 88,75 dengan kategori Sangat berhasil

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 9 (sembilan)

sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut

1. Peningkatan partisipasi pemilu legislatif . Pada indikator sasaran ini belum bisa

diukur karena baru dilaksanakan pada tahun 2014.

2. Peningkatan partisipasi pemilu Presiden. Pada indikator sasaran ini belum bisa

diukur karena baru dilaksanakan pada tahun 2014.

3. Peningkatan kedisiplinan pelajar sekolah. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

90% terealisir 100%, maka nilai capaian indikator ini sebesar 111% dengan kategori

sangat berhasil .

Faktor yang mendukung keberhasilan inidikator sasaran ini adalah ketersediaan

anggaran dan SDM yang memadahi.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat dengan

kegiatan Penertiban dan konseling pelajar. Kegiatan ini berupa penertiban dan

konseling/razia pelajar ketika sedang jam pelajaran, dengan sasaran di tempat-

tempat wisata, warnet dan Play Station (PS). Pelaksanaan dilaksanakan rutin tiap

bulan. Selain penertiban,pelajar yang terjaring juga dilakukan pembinaan.

4. Pemantauan situasi dan kondisi Epoleksosbudhankam. Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 90% terealisir 50%, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 55,56% dengan kategori cukup berhasil.

Indikator sasaran ini tidak tercapai 100% karena belum aktifnya Forum

Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) tingkat Kecamatan.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan

kegiatan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM).

Kegiatan ini berupa upaya peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap kondisi

di lingkungannya, dengan hasil akhir berupa terkumpulnya peta rawan bencana

yang berpotensi menimbulkan konflik sosial di Kabupaten Bantul.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

5. Jumlah peserta yang menguti sosialisasi PTUN. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 60 orang terealisir 100 orang, maka nilai capaian indikator sasaran

sebesar 166,66% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini karena adanya keingin

tahuan perangkat dan aparatur negara untuk mengetahui tentang PTUN .

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan dengan kegiatan

Koordinasi Pemberian Bantuan Hukum .

Kegiatan ini dalam bentuk memberikan sosialisasi berupa pembinaan PTUN kepada

perangkat dan aparatur negara dengan jumlah sebanyak 100 orang

6. Jumlah peserta yang mengikuti pelaksanaan sosialisasi Ranham. Pada tahun 2011

mentargetkan sebanyak 100 orang terealisir 100 orang, maka nilai capaian indikator

sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhaslan dari indikator sasaran ini karena dari setiap

Kabupaten/Kota harus membentuk Panitia Pelaksana Ranham dan Pokja

Pelaksanaan Ranham sehingga dalam pelaksanaan tugasnya , setiap SKPD

menjunjung tinggi HAM.

Indikator sasaran ini didukung melalui 1 Program dan 1 Kegiatan . Program tersebut

yaitu Program Penataan Peraturan perundang-Undangan dengan kegiatan

Koordinasi Pemberian Bantuan Hukum . Kegiatan ini dalam bentuk memberikan

sosialisi berupa pembentukan Panitia pelaksana Ranham, dimana setiap

Kabupaten/Kota mempunyai kewajiban untuk mempunyai Panitia dan Pokja

Pelaksana Ranham dengan mengundang sebanyak 100 orang.

SASARAN 10

Tersedianya sarana berupa tanah untuk pembangunan fasilitas kepentingan umum.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

10. Tersedianya sarana

berupa tanah untuk

pembangunan

fasilitas kepentingan

umum

1. Luas tanah yang

dibebaskan

12.084 m2 29.691 m2 245,70 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 1 x 92,5 ) /1) = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 10 = 92,5

Pada sasaran 10 (sepuluh) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran, sehingga untuk nilai

rata-rata capaian sasaran hanya didasarkan pada 1 (satu) indikator sasaran yaitu

sebesar 92,5 dengan kategori sangat berhasil. Selanjutnya nilai capaian sasaran pada

sasaran (sepuluh) sebesar 92,5 dengan kategori Sangat berhasil.

Adapun nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 10 (sepuluh) sesuai hasil

pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Luas tanah yang dibebaskan. Pada tahun 2011 mentargetkan seluas 12.084 m2

terealisir 29.691 m2 , maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 245,70%.

Faktor yang mendukung kebrhasilan indikator sasaran ini adalah karena adanya

dukungan dari Anggaran APBD II juga adanya sharing dengan APBD Propinsi

DIY.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui Program Penataan, Penguasaan,

pemilkan, Penggunaan dan pemanfaatan tanah dengan kegiatan Penataan,

Penguasaan, pemilikan, Penggunaan dan pemanfaatan tanah.

Adapun bentuk kegiatan ini meliputi:dengan rincian sebagai berikut:

Pengadaan tanah warga untuk pembangunan SD Jarakan target seluas 533

m2 terealisir 100%.

Kegiatan pengadaan tanah ini dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan ruang

belajar di SD Jarakan sebagai akibat dilaksanakan regrouping SD, maka

diperlukan perluasan yang menyatu dengan fisik sekolah yang telah ada.

Untuk membangun ruang kelas tersebut telah dibebaskan tanah milik

Saudara Kirjinah seluas 533 m2 yang terletak di selatan SD Jarakan Dusun

Jarakan , Panggungharjo, Sewon Bantul.

Pengadaan Tanah Kas Desa Argosari sebagai pengganti tanah milik warga

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

yang digunakan untuk pembangunan SD Inpres Jetis.

Kegiatan ini dalam upaya untuk pemerataan pendidikan , pada tahun 1974

banyak dibangun SD Inpres.

SD Inpres Jetis dibangun di atas tanah milik Saudara M. Jarmuzi, dimana

proses tukar dengan Tanah Kas Desa belum pernah dilaksanakan sejak tahu

1974 tersebut . Dengan pembebasanTanah Kas Desa Argosari diharapkan

dapat memberikan kepastian hukum bagi Pemerintah maupun warga yang

tanahnya digunakan.

Tanah Kas Desa yang dibebaskan yang digunakan sebagai pengganti tanah

warga terletak di bulak Klangon Desa Argosari target seluas 680m2, terealiasir

100%

Pengadaan Tanah Kas Desa Timbulharjo sebagai pengganti tanah milik warga

yang digunakan untuk jalan tembus Pasar Seni Gabusan (PSG) .

Kegiatan ini dalam upaya untuk lebih meenggeliatkan perkembangan dan

dinamika Pasar Seni Gabusan (PSG)

Jalan tembus dibangun di atas tanah milik Drs. R. Suprapto pada tahun 2008 .

Sedang proses tukar menukar di Tanah Kas Desa (TKD) baru dapat

dilaksanakan pada tahun 2011.

Tanah Kas Desa yang digunakan adalah Tanah Kas desa Timbulharjo yang

terletak di Bulak Tembi seluas 635 m2 terealisir 100%.

Pengadaan tanah untuk pembangunan Pasar Jejeran.

Perluasan pembagunan Pasar Jejeran dilaksanakan sebagai salah satu

upaya untuk meningkatkan kegiatan masyarakat di bidang perdagangan.

Tanah yang digunakan adalah Tanah Kas Desa Wonokromo seluas 3.113

m2 dan tanah warga yang ditukar tanah kas desa seluas 157 m2 serta

tanah warga ± 1.000 m2 terealisir 100%

Pengadaan tanah pembangunan JJLS, pembebasan tanahnya

dilaksanakan dengan sistim sharing antara APBD Propinsi dan APBD

Kabupaten . APBD Propinsi dengan anggaran sebesar Rp. 3 M untuk

membebaskan tanah warga dan tanah kas desa di Desa Srigading

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

sepanjang ± 1,250 km dengan keluasan ± 24.573 m2 Sementara

untuk Kabupaten Bantul karena tanah yang digunakan adalah tanah

Sultan Ground (SG) ,maka di Tahun 2011 hanya berupa pemberian

kompensasi bagi pengelola tanah Sultan Ground (SG) yang terkena

pembangunan JJLS di Desa Poncosari Srandakan sebesar Rp.

191.000.000,- sepanjang ± 2 km dengan keluasan± 48.000 m2 (4,8Ha).

SASARAN 11

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

11. Meningkatnya

kwalitas pelayanan

kesehatan

1. Cakupan

Desa/Kelurahan

universal Child

immunization (UCI)

100% 100% 100 Sangat

Berhasil

2. Cakupan balita Gizi

buruk yang mendapat

perawatan.

100% 100% 100 Sangat

Berhasil

3. Penderita DBD yang

ditangani

100% 100% 100 Sangat

Berhasil

4. Cakupan pelayanan

kesehatan dasar

masyarakat miskin

100% 81,08% 81,08 Berhasil

5. Cakupan Desa /

Kelurahan mengalami

KLB yang dilakukan

penyelidikan

Epidiomologi < 24 jam

100% 100% 100 Sangat

Berhasil

6 Bed Ocupation Rate

(BOR)

75-85% 73,13% 97,50 Sangat

Berhasil

7. Lenght Of Stay (LOS) 4-9 hari 4,37 hari 109,25 Sangat

Berhasil

8. Bed Turn Over (BTO) 40-50

kali

61,08

Kali

152,7 Sangat

Berhasil

9. Turn Over Internal (TOI) 1-3

hari

1,36

Hari

136 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 8 x 92,5 ) /9) = 82,22

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Capaian Sasaran (Kategori Berhasil) = ( 1 x 77,5) /9 = 8,61

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 11 = 90,83

Pada sasaran 11 (sebelas ) terdiri dari 9 (sembilan) indikator sasaran dengan nilai rata-

rata capaian sasaran sebesar 90,83 dengan kategori Sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 11 (sebelas)

sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Cakupan Desa/Kelurahan universal Child immunization (UCI). Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 100% terealisir 100%,maka nilai capaian indikator sasaran

ini dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan ini karena adanya kesadaran masyarakat

sudah tinggi kemitraan dengan institusi pelayanan kesehatan negeri dan swasta.

Indikator sasaran ini untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memberikan

imunisasi kepada seluruh bayi yang ada sehingga semua bayi mendapatakan

imunisasi lengkap.

Cakupan Desa/Kelurahan universal Child immunization (UCI) di Kabupaten Bantul

secara keseluruhan dari 75 Desa sudah terealisir 100% .

Indikator sasaran ini dilaksanakan melaui 1 Program dan 2 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

dengan kegiatan:

a. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah. Bentuk dari kegiatan ini

antara lain:

Dilaksanakannya sosilaisasi BIAS Tingkat Kabupaten dan Evaluasi Bias

Tingkat Kabupaten.

b. Imunisasi Rutin.

Bentuk dari kegiatan ini antara lain:

Dilaksanakannya pertemuan perencanaan dan evaluasi petugas imunisasi

dan UPS sebanyak 5 kali .

Pertemuan kemitraan dengan UPS 3kali.

Droping Imunisasi ke Puskesmas .

2. Cakupan balita Gizi buruk yang mendapat perawatan. Pada tahun 2011

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

mentargetkan sebanyak100% terealisir 100%, maka nilai capaian indikator sasaran

ini dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini antara lain:

Komitment petugas tinggi

Survelians gizi sudah berjalan baik dalam menangani kasus gizi buruk.

Dukungan anggaran.

Pada tahun 2011 cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan

target 178 balita terealisir 178 balita.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 2 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Perbaikan gizi masyarakat dengan kegiatan antara lain:

a. Pemberian tambahan makanan dan vitamin.

Bentuk dari kegiatan ini antara lain:

Dilaksanakannya sosialisasi pendampingan PMT-P bagi kader sebanyak 1

kali.

Pembahasan pelaksanaan pendampingan pendampingan PMT-P bagi

kader sebanyak 2 kali

Pertemuan kemitraan dengan lintas sektor dan lintas program.

Pemberian PMT-P bagi balita gizi buruk sebanyak 178 balita.

b. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi.

Bentuk dari kegiatan ini antara lain:

Dilaksanakannya pengolahan data Kadarzi.

Pembentukan kelompok Kadarzi.

Penguatan kelompok Kadarzi.

Konsultasi dokter ahli anak bagi balita gizi buruk di 17 Kecamatan.

Pendampingan dokter ahli anak.

3. Penderita DBD yang ditangani. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 100%

terealisir 100%, maka nilai capaian indikator sasaran ini dengan kategori sangat

berhasil.

4. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin . Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 100% terealisir 81,08%, maka nilai capaian indikator

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

sasaran ini sebesar 81,08% dengan kategori berhasil.

Indikator sasaran ini guna mengukur kunjungan pelayanan kesehan dasar pasien

masyarakat miskin pada strata pertama.

Pada indikator sasaran ini tidak tercapai 100% karena peserta tidak memanfaatkan

haknya di fasilitas kesehatan yang telah ditentukan.

Upaya pemecahannya adalah agar supaya masyarakat pemilik kartu agar

memeriksakan diri di fasilitas kesehatan yang ditentukan.

Indikator sasaran ini dikaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dengan

Kegiatan Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu. Bentuk dari kegiatan

ini antara lain:

Pelaksanaan workshop Jamkesda sebanyak 1 kali.

Sosialisasi Jamkesda sebanyak 2 kali.

5. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan

Epidiomologi < 24 jam dari target 100% terealisir 100%, maka nilai capaian

indikator sasaran ini dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan dari indikator sasaran ini adalah adanya

komitment tenaga kesehatan yang tinggi.

Indikator sasaran ini guna mengukur manajemen penanganan KLB pada Desa

yang mengalami KLB sehingga harus dilakukan penyelidikan epidemilogi.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Pencegahan dan Penanggulangan penyakit menular

dengan kegiatan Peningkatan Surveilans Epidomologi dan penanggulangan

wabah.

Kegiatan ini dalam bentuk antara lain:

Menyusun tim epidemologi Kabupaten 1 Tim.

Pertemuan kajian epidimeologi sebanyak 3 kali .

Audit KLB .

Rapat rutin survilians .

6. Bed Occupation Rate ( BOR ).

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 75-85% terealisir 73,13%, maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 97,50% dengan kategori sangat berhasil.

7. Length Of Stay ( LOS ) . Pada tahun 2011 mentargetkan selama 4-9 hari terealisir

4,37 hari, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 109,25% dengan

kategori sangat berhasil.

8. Bed Turn Over ( BTO ). Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 40-50 kali

terealisir 61,08 kali, maka nlai capaian indikator sasaran ini sebesar 152,7%

dengan kategori sangat berhasil.

9. Turn Over Internal. Pada tahun 2011 mentargetkan selama 1-3 hari terealisir 1,36

hari, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 136% dengan kategori

sangat berhasil.

Berdasarkan capaian-capaian di atas pada point 6 sampai dengan 9 di atas dapat

disimpulkan bahwa capaian indikator sasarannya khususnya untuk BOR cukup

tinggi artinya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat cukup

tinggi , sedangkan LOS, BTO dan TOI menggambarkan penggunaan tempat tidur

cukup efisien.

Faktor yang mendukung keberhasilan ini adalah

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini antara lain:

Kepercayaan masyarakat cukup tinggi terhadap pelayanan rumah sakit.

Adanya program Jampersal (jaminan persalinan ) bagi masyarakat untuk bisa

memanfaatkan persalinan gratis di fasilitas pelayanan kesehatan.

Adanya program jaminan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu

(Jamkesmas, Jamkesda dan Jamkesos)

Pelaksanaan Protap dan SOP pada setiap unit pelayaanan dan evaluasi

secara periodik.

Adanya pedoman tentang penyelenggarana rumah sakit dari Kementerian

Kesehatan.

Peraturan Bupati nomor 22 tahun 2011 tentang Sistem Remunerasi pada

RSUD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Selanjutnya Indikator-indikator sasaran diatas pada point 6 sampai 9

dilaaaksanakan melalui 12 Program dan 46 Kegiatan antara lain:

1) Program pelayanan administrasi perkantoran.

a. Penyediaan jasa surat menyurat

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

c. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

d. Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS/PTT

e. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional

f. Penyediaan jasa administrasi keuangan

g. Penyediaan jasa kebersihan kantor

h. Penyediaan alat tulis kantor

i. Penyediaan barang cetakand an penggandaan

j. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

k. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

l. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

m. Penyediaan bahan logistik kantor

n. Penyediaan makan dan minum

o. Rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

p. Rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah

q. Penyediaan jasa keamanan

r. Penyediaan jasa paramedis

s. Penyediaan jasa tenaga teknis penudukung/tenaga perkantoran

2) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan kegiatan :

a. Penilaian angka kredit pejabat fungsional

b. Pendidikan dan pelatihan tehnis

3) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja

keuangan dan pelayanan dengan kegiatan Penyusunan dan penerapan

standart pelayanan minimal (SPM).

4) Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dengan kegiatan

Promosi pelayanan kesehatan masyarakat

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

5) Program standarisasi pelayanan kesehatan dengan kegiatan :

a. Evaluasi dan pengembangan standart pelayanan kesehatan

b. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan

c. Survey kepuasan pelayanan rumah sakit

6) Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan dengan kegiatan

Kemitraan pengobatan lanjutan bagi pasien rujukan

7) Program perencanaan daerah dengan kegiatan Penyusunan rancangan RKPD

8) Program kerjasama informasi dengan mass media dengan kegiatan

Sosialisasi program kegiatan SKPD melalui media massa

9) Program peningkatan sarana dan prasarana pemerintah dengan kegiatan

Pembangunan gedung kantor

10) Program peningkatan disiplin aparatur dengan kegiatan:

a. Pengadaan mesin/kartu absensi

b. Pengadaan pakaian dinas dan perlengkapannya

11) Program pengadaan dan peningkatan sarana dan prasarana aparatur dengan

kegiatan:

a. Penambahan ruang rawat inap rumah sakit

b. Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit

c. Pengadaan obat-obatan rumah sakit

d. Pengadaan meubelair rumah skit

e. Pengadaan perlengkapan kantor/rumah tangga rumah sakit

f. Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit

g. Pengadaan instalasi oksigen central

h. Penyusunan master plan rumah sakit

12) Program pemeliharaan sarana dan prasaran rumah sakit dengan kegiatan:

a. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

b. Pemeliharaan rutin/berkala meubelair

c. Pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit

d. Pemeliharaan rutin/berkala instalasi pengelolaan limbah rumah sakit

e. Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan rumah sakit

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

f. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah sakit

SASARAN 12

Meningkatnya derajad kesehatan masyarakat.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

12. Meningkatnya

derajad kesehatan

masyarakat

1. Angka Kematian Bayi

(AKB)

10/

1.000KH

8,5 117,65 Sangat

Berhasil

2. Angka Kematian Ibu

(AKI)

100/

100.000

KH

111,5 89,69 Sangat

Berhasil

3. Gizi Buruk 0,32% 0,52% 37,50 Tidak

Berhasil

4. Total KEP Balita 9,5% 11,24% 81,68 Berhasil

5. Angka Kesakitan DBD 54/100.0

000 Pddk

27/100.00

0 Pddk

150 Sangat

Berhasil

6. Penemuan kasus TB 55% 46,02% 83, 67 Berhasil

7. Penyembuhan kasus

TB

86% 86% 100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 4 x 92,5 )/7 = 52,86

Capaian Sasaran (Kategori Berhasil) = ( 2 x 77,5)/7 = 22,14

Capaian Sasran (Kategori Tidak berhasil ) = (1 x 27,5 )/7 = 3,93

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 12 = 78,93

Pada sasaran 12 (Dua belas ) terdiri dari 7 (tujuh) indikator sasaran dengan nilai

rata-rata capaian sasaran sebesar 78,93 dengan kategori berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 12 (dua belas )

sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Angka kematian bayi ( AKB ) . Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 10/1.000

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

KH, terelaisir 8,5, maka nilai capaian indikator sasaran sebesar 115% dengan

kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini karena adanya

kegiatan pemberdayaan masyarakat mengenai tanda awal dan cara mencegah

dengan memanfaatkan pemeriksaan di Posyandu.

2. Angka kematian Ibu (AKI) . Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 100/

100.000 KH , terealisir 115,5, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

89,69% dengan kategori sangat berhasil.

Pada indikator sasaran ini tidak terealisir sesuai target dikarenakan kurangnya

pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan pengenalan tanda bahaya dan cara

mencegah selama kehamilan , bersalin dan nifas , perawatan kesehatan serta

pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dalam kegawat daruratan.

Upaya yang dilakukan untuk pemecahan permasalahan tersebut adalah dengan

meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pengenalan tanda

bahaya dan cara mencegah selama kehamilan , bersalin dan nifas , perawatan

kesehatan serta pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dalam kegawat

daruratan.

Indikator sasaran pada point 1 dan 2 di atas dilaksanakan melalui 1 Program

dan 3 Kegiatan. Program tersebut yaitu Program Peningkatan Keselamatan ibu

melahirkan dan anak dengan kegiatan antara lain:

a. Peningkatan SDM masyarakat .

Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan melaksanakan deteksi dini ibu hamil

resiko tinggi bagi 75 kader kesehatan dan review kader gemas .

b. Peningkatan pelayanan kesehatan.

Bentuk dari kegiatan ini antara lain:

Melaksanakan fasilitasi problem solving, review deteksi dini ibu hamil

berisiko,

Sosialisasi asuhan persalinan normal, rakor koordinator KIA, rakor DTKB,

rakor KB, rakor bidan desa.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

c. Kemitraan Lintas Sektor dan Lintas Program.

Kegiatan ini dengan melaksanakan kegiatan rakor lintas sektor dan lintas

program sebanyak 1 kali.

3. Jumlah penderita Gizi buruk yang ditemukan. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebesar 0,32%, terelaisir 0,52%, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 37,50% dengan kategori tidak berhasil.

Indikator sasaran tidak tercapai 100% dikarenakan penggantian definisi

operational dengan pembagi yaitu balita saja, sedang DO lama dengan pembagi

seluruh balita.

Upaya yang dilakukan adalah jika dilakukan dengan DO lama sudah tercapai

0,29%.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Perbaikan Gizi masyarakat dengan kegiatan

Penyusunan Peta informasi masyarakat kurang gizi.

Bentuk dari kegiatan ini antara lain:

Melaksanakan pengolahan data status gizi

Sosialisasi standart antropometri WHO 2005

Pembahasan situasi pangan dan gizi

Bimbingan tehnis petugas gizi Puskesmas.

4. Total KEP Balita. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 9,5%, terealisir

sebesar 11,24%, maka nilai capaian indikator sasaran sebesar 81,68% dengan

kategori berhasil.

Indikator sasaran ini tidak terealisir 100% dikarenakan penanganan PMT hanya

terfokus pada gizi buruk.

Upaya yang dilakukan adalah Pendampingan PMT KIE rujukan penyerta.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 2 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Perbaikan gizi masyarakat dengan kegiatan antara lain:

a. Pemberian tambahan makanan dan vitamin.

Bentuk dari kegiatan ini antara lain:

Dilaksanakannya sosialisasi pendampingan PMT-P bagi kader sebanyak

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

1 kali.

Pembahasan pelaksanaan pendampingan pendampingan PMT-P bagi

kader sebanyak 2 kali

Pertemuan kemitraan dengan lintas sektor dan lintas program.

b. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi.

Bentuk dari kegiatan ini antara lain:

Dilaksanakannya pengolahan data Kadarzi.

Pembentukan kelompok Kadarzi.

Penguatan kelompok Kadarzi.

Konsultasi dokter ahli anak bagi balita gizi buruk di 17 Kecamatan.

Pendampingan dokter ahli anak.

5. Angka Kesakitan DBD. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 54/1.000 Pddk,

terealisir 27, maka nilai capaian indikator ini sebesar 150% dengan kategori

sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah KIE kepada

masyarakat.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan.

Programmtersebut yaitu Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit

menular dengan kegiatan Foging Focus.

Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan melaksanakan foging focus guna

penanggulanagan penyakit DBD.

6. Penemuan kasus TB. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 55%, terealisir

46,02%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 83,67% dengan

kategori berhasil.

Indikator sasaran ini tidak terealisir 100% dikarenakan masyarakat malu jika

diketahui bahwa dirinya menderita TB. Upaya yang dilakukan KIE kepada

masyarakat.

7. Penyembuhan kasus TBC. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 86%,

terealisir 86%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100% dengan

kategori sangat berhasil.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Faktor yang mendukung keberhasilan dari indikator sasaran ini antara lain:

Adanya komitment dari tenaga kesehatan .

Komitment penderita untuk taat minum obat.

Komitment keluarga sebagai pendamping minum obat.

Indikator sasaran pada point 6 dan 7 di atas dilaksanakan melaui 1 Program dan

1 Kegiatan. Program tersebut yaitu Program Pencegahan dan penanggulangan

penyakit menular dengan kegiatan

Pelayanan Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular.

Bentuk dari kegiatan ini antara lain:

Dilaksanakannya workshop pertemuan P2 TB di Puskesmas sebanyak 2 kali.

Workshop PMK sebanyak 2 kali.

Monev tingkat PRM sebanyak 10 kali.

Monev dan koordinasi program P2.

Reward Volunteer TB sebanyak 27 orang.

Pemeriksaan kros cek .

Kultur dan dan resistensi kultur TBC 40 sampel.

Pemeriksaan sampel resisten sebanyak 20 samel.

Pemeriksaan cros cek sebanyak 600 slide.

SASARAN 13

Meningkatnya Desa Siaga katagori baik ( Purnama dan Mandiri ).

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

13. Meningkatnya Desa

Siaga katagori baik

( Purnama dan

Mandiri )

1. Cakupan Desa Siaga Aktif 100% 100% 100 Sangat

Berhasil

2. Desa Siaga Kategori Baik - 29,6% 100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = (2 x92,5/2) = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 13 = 92,5

Pada sasaran 13 ( Tiga belas ) terdiri dari dua (dua) indikator sasaran dengan nilai

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori Sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 13 (tiga belas

sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Cakupan Desa siaga aktif. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar terealisir 100%

terealisir 100%, maka nilai capaian indikator sasaran ini dengan kategori sangat

berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan ini karena antara lain:

Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) kepada masyarakat .

Pemberdayaam kader.

Kerjasama dengan stakeholder terkait (LS, LP Kecamatan dan Kelurahan).

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan

kegiatan Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat. Bentuk dari kegiatan ini antara

lain:

Melaksanakan TOT DB4MK di 75 Desa.

Evaluasi DB4MK.

Pelatihan Puskesmas Santun Usila.

2. Desa Siaga Kategori Baik.

Pada tahun 2011 belum mentargetkan, tetapi dapat terealisir sebesar 29,6%, maka

nilai capaian indikator sasaran ini dipahami mencapai sebesar 100% dengan

kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung karena adanya Komunikasi Informasi Edukasi (KIE).

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan

kegiatan Peningkatan Pemanfaatan sarana kesehatan.

Bentuk dari kegiatan ini antara lain:

Pertemuan kader kesehatan di 25 Desa .

Rakor Poskesdes.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

SASARAN 14

Meningkatnya prosentase rumah dan lingkungan sehat.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

14. Meningkatnya

prosentase rumah

dan lingkungan sehat

1. Jamban Sehat 65% 81,93% 126,05 Sangat

Berhasil

2. Meningkatnya Cakupan

Rumah Sehat

65% 65,58% 100,89 Sangat

Berhasil

3. Meningkatnya Cakupan

air bersih

60% 81,02% 135,03 Sangat

Berhasil

4. Pengembangan Ipal

Komunal

2 Unit 3 Unit 150 Sangat

Berhasil

5. Penanganan Sampah 16 Kec 16 Kec 100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = (5x92,5)/5 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 14 = 92,5

Pada sasaran 14 ( Empat belas ) terdiri dari 5 (lima) indikator sasaran dengan nilai

rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori Sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 14 (empat belas)

sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jamban Sehat. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 65% terealisir 81,93% ,

maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 126,05% dengan kategori sangat

berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini antara lain:

Kesadaran / peran serta masyarakat .

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Peningkatan komitment pemerintah dalam rangka mencapai target MD Gs.

2. Meningkatnya cakupan air bersih. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 60%,

terealisir 81,02%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 135,03% dengan

kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini antara lain:

Kesadaran / peran serta masyarakat .

Peningkatan komitment pemerintah dalam rangka mencapai target MD Gs.

Indikator sasaran ini didukung melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program tersebut

yaitu Program Pengembangan Lingkungan Sehat dengan kegiatan Pengawasan

kualitas air bersih .

Bentuk dari kegiatan ini antara lain:

Melaksanakan pemeriksaan sampel air minum dan air bersih sebanyak 933

sampel.

Sosialisasi Perda PKA sebanyak 1 kali.

Belanja reagen guna pemeriksaan kualitas air minum dan air bersih.

3. Meningkatnya cakupan rumah sehat

Meningkatnya Cakupan Rumah Sehat. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

65% terealisir 65,58%, maka nilai capaian indikator sasaran sebesar 100,89%

dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah bahwa setiap

bangunan baru agar dilengkapi fasilitasi yang benar.

Indikator sasaran pada point 1 dan 2 di atas dilaksanakan melalui 1 Program dan 1

Kegiatan. Program tersebut yaitu Program Pengembangan Lingkungan Sehat

dengan kegiatan Pengkajian Pengembangan lingkungan sehat.

Bentuk dari kegiatan ini antara lain:

Pelaksanaan koordinasi Kabupaten sehat sebanyak 2 kali.

Rapat rutin dan evaluasi kesehatan lingkungan sebanyak 4 kali .

Penyuluhan kesehatan lingkungan TMMD sebanyak 2 kali.

Survelians kesehatan lingkungan sebanyak 20 kali.

4. Pengembangan Ipal Komunal. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 2 unit

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

terealisir 3 unit , maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 150% dengan

ketegori sangat berhasil.

Keberhasilan indikator sasaran ini dengan dukungan penyediaan dana yang

memadahi.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melaui 1 Program dan 1 Kegiatan . Program

tersebut yaitu Program Pembangunan saluran drainase /gorong-gorong dengan

kegiatan pengadaan jaringan air limbah/air kotor. Bentuk dari kegiatan ini

merupakan kelanjutan dari kegiatan yang telah dilaksanakan mulai tahun 2009 yang

telah terbangun sebanyak 6 unit ipal komunal di 2 lokasi yaitu Desa Segoroyoso

dan Trimulyo ). Sedang pada tahun 2011 terbangun di sebanyak 3 unit yaitu:

Pembangunan sanitasi komunal Bantul.

Pembangunan sanitasi komunal Imogiri I

Pembangunan sanitasi komunal Imogiri II .

Indikator sasaran ini guna mengukur penyediaan sarana dan prasarana

pengelolaan limbah rumah tangga secara terpadu di Kabupaten Bantul.

5. Penanganan sampah. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 16 Kecamatan

terealisir 16 Kecamatan , maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100%

dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan sarana dan prasarana dengan kegiatan

Penyediaan kendaraan dinas/operasional.

Bentuk dari kegiatan ini meliputi:

Pengadaan alat berat /container sebagai container yang telah rusak dan

mencukupi kebutuhan container untuk penampungan sampah sementara

yang selanjutnya diangkut ke TPA Pusat.

Pengadaan armada pengangkut sampah yang terdiri dari 1 buah dump truck

dan 1 buah motor roda tiga.

Pengadaan gerobag sampah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dalam

mengangkut sampah ke bak-bak penampungan sampah sementara.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

SASARAN 15

Semua penduduk memiliki jaminan kesehatan

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

15. Semua penduduk

memiliki jaminan

kesehatan

1. Prosentase penduduk

yang memiliki jaminan

kesehatan

40% 47,41% 118,53 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = (1x92,5)/1) =92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 15 = 92,5

Pada sasaran 15 ( Lima belas ) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran dengan nilai rata-

rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori Sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 15 (lima belas)

sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Prosentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan.

Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 40% terealisir 47,41% , maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 118,53% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan ini karena kuota dari APBN, APBD Propinsi

besar.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 2 Kegiatan . Program

tersebut yaitu Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dengan

kegiatan antara lain:

a. Kemitraan Asuransi kesehatan.

Bentuk dari kegiatan ini dengan melaksanakan pembayaran operasioanal askes

untuk pelayanan pasien Askes.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

b. Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu.

Bentuk dari kegiatan ini dilaksanakan

Work shop Jamkesda sebanyak sebanyak 1 kali.

Sosialisasi Jamskeda sebanyak sebanyak 2 kali.

SASARAN 16

Meningkatnya kualitas pendidikan

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No. IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

16. Meningkatnya

kualitas pendidikan

1. Angka melek Huruf 89,94% 97,50% 108,40 Sangat

Berhasil

2. APK TK/PAUD 55% 57,91% 105,21 Sangat

Berhasil

3. APK SD/MI 105% 92,39% 87,99 Sangat

Berhasil

4. APK SMP/MTS 98,49% 87,96% 89,30 Sangat

Berhasil

5 APK SMA/SMK 83% 67,90% 81,80 Berhasil

6 APM SD/MI 94,42% 88,24% 93,45 Sangat

Berhasil

7. APM SMP/MTS 79,82% 78,47% 98,30 Sangat

Berhasil

8. APM SMA/SMK 64% 50,27% 78,54 Berhasil

9. Tingkat Kelulusan SD/MI 99,98% 99,99% 100 Sangat

Berhasil

10. Tingkat Kelulusan

SMP/Mts

95,5% 99,16% 103,83 Sangat

Berhasil

11. Tingkat Kelulusan

SMA/SMK

98,10% 99,70% 101,63 Sangat

Berhasil

12. Nilai Nem Rata-Rata

SD/MI

7,20 7,30% 101,39 Sangat

Berhasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

13. Nilai Nem rata-rata

SMP/MTS

7,10 7,15% 100,70 Sangat

Berhasil

14 Nilai Nem rata-rata

SMA/SMK

7,06 7,53% 106,66 Sangat

Berhasil

15 Angka Putus Sekolah

SD/MI

0,03% 0,04% 66,67 Cukup

Berhasil

16 Angka Putus Sekolah

SMP/MTS

0,09% 0,10% 88,89 Sangat

Berhasil

17. Angka Putus Sekolah

SMA/SMK

0,90% 1,02% 86,67 Sangat

Berhasil

18. Angka Rata-rata lama

sekolah SD/MI

6,26

Tahun

6,10

Tahun

102,56 Sangat

Berhasil

19. Angka Rata-rata lama

sekolah SMP/MTS

3,01

Tahun

3,01

Tahun

100 Sangat

Berhasil

20 Angka Rata-rata lama

sekolah SMA/SMK/MA

3,01

Tahun

3,01

Tahun

100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = (17x92,5)/20 = 78,63

Capaian Sasaran (Kategori Berhasil) = (2x77,5)/20 = 7,75

Capaian Sasaran (Kategori Cukup Berhasil) = (1x62,5)/20 = 3,13

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 16 = 89,51

Pada sasaran 16 ( enam belas ) terdiri dari 20 (dua puluh satu) indikator sasaran

dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 89,51 dengan kategori Sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 21 (dua puluh

satu) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut

1. Angka melek huruf. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 89,94 terealisir 97,50,

maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 108,40% dengan kategori sangat

berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah karena adanya

komitment dari Pemerintah Kabupaten Bantul untuk pemberantasan buta huruf.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program 1 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Pendidikan non Formal dengan kegiatan

Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal. Kegiatan ini dalam rangka

untuk pemberantasan buta huruf yang berdampak pada meningkatnya angka

melek huruf.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

2. Angka Partisipasi Kasar (APK) TK/PAUD. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

55% terelisir 57,91%, masar aka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 105,21

dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah tersedianya

lembaga pelayanan PAUD yang semakin meningkat.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Progam dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan kegiatan

Peningkatan minat, bakat dan kreaktifitas anak sekolah. Bentuk dari kegiatan ini

dengan melaksanakan lomba gugus TK dan kreaktifitas PAUD untuk menarik minat

bakat bersekolah.

3. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

105% terealisir 92,39%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 87,90%

dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini tidak terealisir 100% dikarenakan tidak semua orang tua siswa

menyekolahkan anaknya di Bantul.

Upaya yang dlakukan adalah dengan melaksanakan sosialisasi melalui mass media

untuk komitment sekolah di Bantul.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan

dengan kegiatan Pendataan , Lesson Studi, DAK, pendidikan dasar SD/MI.

Kegiatan ini dalam rangka pengembangan sistim pendataan dan peningkatan mutu

pendidikan di Kabupaten Bantul.

4. Angka Partisipasi Kasar (APK)SMP/Mts. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

98,49% terealisir 87,96%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 89,30%

dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini tidak tercapai 100% dikarenakan tidak semua orang tua siswa

menyekolahkan anaknya di Bantul dan anak punya keinginan untuk bekerja.

Upaya yang perlu dilakukan terhadap permasalahan tersebut adalah dengan

melaksanakan sosialisasi melalui mass media dan mengadakan sekolah terbuka

/Paket B.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Indikator sasaran ini dilaksanakan 1 Program dan 1 Kegiatan. Program tersebut

yaitu Program Peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan dengan

kegiatan dengan kegiatan Pendataan , Lesson Studi, DAK, pendidikan dasar SD/MI.

Kegiatan ini dalam rangka pengembangan sistim pendataan dan peningkatan mutu

pendidikan di kabupaten Bantul.

5. Angka Partisipasi Kasar (APK)SMA/SMK. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

83% terealisir 67,90%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 81,80%

dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini tidak tercapai 100% diakrenakan masih ada warga Bantul yang

memilih sekolah di luar Bantul.

Upaya pemecahan terhadap permasalahan tersebut yaitu melaksanakan sosialisasi

bahwa di Bantul pendidikan kualitas sudah baik.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 10 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Pendidikan Menengah dengan kegiatan antara lain:

a. Pembangunan sarana dan prasarana olahraga. Dengan kegiatan ini sekolah

memiliki sarana olahraga yang lebih, sehingga bisa meningkatkan minat untuk

bersekolah dan meningkatkan APK.

b. Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Siswa (Pengemb. Unit Produksi).

Dengan kegiatan ini Sekolah memiliki alat praktek dan peraga yang lebih,

sehingga bisa meningkatkan minat untuk bersekolah dan meningkatkan

APKPenyelenggaraan Paket C setara SMA

c. Penyelenggaraan Paket C setara SMA.

Dengan kegiatan ini biaya penyelenggaraan pendidikan lebih murahy sehingga

lebih banyak tertarik untuk ikut paket c.

d. Pembinaan Kelembagaan dan manajemen sekolah dengan penerapan

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Dengan kegiatan ini Manajemen di sekolah lebih memperhatikan aspirasi

warganya sehingga suasana lebih kondusif

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

e. Pengembangan kelas wirausaha. Dengan kegiatan ini Sekolah lebih

memperhatikan aspek kewirausahaan, sehingga bisa meningkatkan minat untuk

bersekolah dan meningkatkan APK

f. Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan swasta (BOP SMA). Dengan

kegiatan ini biaya penyelenggaraan di SMA menjadi lebih ringan sehingga lebih

banyak yang tertarik sekolah di SMA dan meningkatkan APK

g. Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta (BOP SMK)

Dengan kegiatan ini biaya penyelenggaraan di SMK menjadi lebih ringan

sehingga lebih banyak yang tertarik sekolah di SMK dan meningkatkan APK

h. Peningkatan minat bakat dan kreatifitas siswa SMA Olimpiade Sains, Debat Bhs

Inggris, UUD 1945, OOSN, FLSSN, OPSI

Dengan kegiatan ini kreatifitas siswa lebih diperhatikan dan berkembang

sehingga lebih banyak yang tertarik sekolah di SMA dan meningkatkan APK.

i. Lomba Kompetensi Siswa (LKS).

Dengan kegiatan ini kompetensi siswa SMK lebih diperhatikan dan berkembang

sehingga lebih banyak yang tertarik sekolah di SMK dan meningkatkan APK.

j. Uji Kompetensi Siswa SMK

Dengan kegiatan ini biaya uji kompetensi di SMK menjadi lebih ringan sehingga

lebih banyak yang tertarik sekolah di SMK dan meningkatkan APK.

6. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

94,42% terealsir sebesar 88,24%, maka nlai capaian indikator sasaran ini sebesar

93,45% dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini tidak tercapai 100% dikarenakan kurangnya minat sekolah di

Bantul khususnya pada Kecamatan pinggiran yang berbatasan dengan

Kabupaten/Kota.

Upaya yang dlakukan terhadap permasalahan ini adalah dengan memberi motivasi

dan subsidi pendidikan.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan1 Kegatan. Program

tersebut yaitu Program Wajar 9 tahun dengan kegiatan Penyelenggaraan

pendidikan dasar SD/MI. Kegiatan ini dalam rangka pengembangan pendidikan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

dasar berbasis kearifan lokal yang bermutu.

7. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTS. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

79,82% terealisir sebesar 78,47%, maka nilai capaian indicator sasaran ini sebesar

98,30% dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini tidak tercapai 100% dikarenakan dikarenakan tidak semua

orang tua siswa menyekolahkan anaknya di Bantul dan anak punya keinginan untuk

bekerja.

Upaya yang dilakukan terhadap permasalahan ini adalah dengan melaksanakan

sosialisasi melalui mass media dan mengadakan sekolah terbuka /Paket B.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Wajar 9 tahun dengan kegiatan Penyelengaraan pendidikan dasar

SMP/Mts . Kegiatan ini dalam rangka pengembangan pendidikan SMP/MTs yang

bermutu.

8. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

64% terealsr 50,27%, maka nilai capaian indicator sasaran ini sebesar 78,54%

dengan kategori berhasil.

Indkator sasaran ini tidak tercapai 100% dikarenakan masih ada warga Bantul yang

memilih sekolah di luar Bantul . Upaya yang dilakukan adalah dengan

melaksanakan sosialisasi pendidikan bahwa penddikan di Bantul sudah berkualitas.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 10 Kegiatan . Program

tersebut yaitu Program Pendidikan Menengah dengan kegiatan antara lain:

a. Pembangunan sarana dan prasarana olahraga. Dengan kegiatan ini Sekolah

memiliki sarana olahraga yang lebih, sehingga bisa meningkatkan minat untuk

bersekolah dan meningkatkan APK

b. Pengadaan Alat Praktek dan Peraga Siswa (Pengemb. Unit Produksi). Dengan

kegiatan ini Sekolah memiliki alat praktek dan peraga yang lebih, sehingga bisa

meningkatkan minat untuk bersekolah dan meningkatkan APM

c. Penyelenggaraan Paket C setara SMA. Dengan kegiatan ini biaya

penyelenggaraan Paket C menjadi lebih ringan sehingga lebih banyak yang

tertarik untuk ikut Paket C

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

d. Pembinaan Kelembagaan dan manajemen sekolah dengan penerapan

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Dengan kegiatan ini Manajemen di sekolah lebih memperhatikan aspirasi

warganya sehingga suasana lebih kondusif.

e. Pengembangan kelas wirausaha

Dengan kegiatan ini Sekolah lebih memperhatikan aspek kewirausahaan,

sehingga bisa meningkatkan minat untuk bersekolah dan meningkatkan APM.

f. Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan swasta (BOP SMA). Dengan

kegiatan ini biaya penyelenggaraan di SMA menjadi lebih ringan sehingga lebih

banyak yang tertarik sekolah di SMA dan meningkatkan APM

g. Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta (BOP SMK). Dengan

kegiatan ini biaya penyelenggaraan di SMK menjadi lebih ringan sehingga lebih

banyak yang tertarik sekolah di SMK dan meningkatkan APM

h. Peningkatan minat bakat dan kreatifitas siswa SMA Olimpiade Sains, Debat Bhs

Inggris, UUD 1945, OOSN, FLSSN, OPSI. Dengan kegiatan ini Kreatifitas siswa

lebih diperhatikan dan berkembang sehingga lebih banyak yang tertarik sekolah

di SMA dan meningkatkan APM

i. Lomba Kompetensi Siswa (LKS). Dengan kegiatan ini kompetensi siswa SMK

lebih diperhatikan dan berkembang sehingga lebih banyak yang tertarik sekolah

di SMK dan meningkatkan APM

j. Uji Kompetensi Siswa SMK. Dengan kegiatan ini biaya ujikompetensi di SMK

menjadi lebih ringan sehingga lebih banyak yang tertarik sekolah di SMK dan

meningkatkan APM

9. Tingkat Kelulusan SD/MI. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 99,98% terealsir

99,99% , maka nilai capaian indicator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori

sangat berhasil.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Sukses UASBN SD/M dengan kegatan TPM dan Try out.

Kegiatan ini dalam rangka penajaman bedah SKL UASBN.

10. Tingkat kelulusan SMP/MTs. Pada Tahun 2011 mentargtekan sebesar 95,5%

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

terealisir sebesar 99,16%, maka nilai capaian indicator sasaran ini sebesar 103,83%

dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Sukses UN SMP/MTs dengan kegatan TPM dan Try out

serta pemberdayaan MKKS.

Kegiatan ini dalam rangka bedah SKL dan bisa dilaksanakan setelah duterbitkan

SKL untuk UN pada saat menjelang ujian nasional.

11. Tingkat Kelulusan SMA/SMK. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 98,10%

terealisir sebesar 99,70% maka nilai capaian ini sebesar 101,63%, maka nilai

capaian indicator sasaran ini dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indicator sasaran ini adalah mutu pendidikan

di Bantul yang berkualitas.

Indikator sasaran ini dilaksankan melalui 1 Program dan 2 kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Pendidikan Menengah dengan kegiatan antara lain:

a. Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan swasta (BOP SMA). Dengan

kegiatan ini Biaya penyelenggaraan di SMA menjadi lebih ringan sehingga

lebih banyak yang tertarik sekolah di SMA dan meningkatkan APM

b. Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta (BOP SMK).

Dengan kegiatan ini biaya penyelenggaraan di SMK menjadi lebih ringan

sehingga lebih banyak yang tertarik sekolah di SMK dan meningkatkan APM

12. Nilai Nem rata-rata SD/MI. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 7,20 terealisir

sebesar 7,30%, maka nilai capaian indicator sasaran ini sebesar 102,39% dengan

kategori sangat berhasil.

Keberhasilan indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program 1 Kegiatan .

Program tersebut yaitu Program Wajar 9 tahun dengan kegiatan Bedah SKL

UASBN.

13. Nilai Nem rata-rata SMP/MTS. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 7,10%

terealsir sebesar 7,15%, maka nilai capaian indicator ini sebesar 100,70% dengan

kategori sangat berhasil. Keberhasilan indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1

Program 1 Kegiatan . Program tersebut yaitu Program Wajar 9 tahun dengan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

kegiatan Bedah SKL UN .

14. Nilai Nem rata-rata SMA/SMK. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 7,06%

terealisir sebesar 7,53%, maka nilai capaian indicator sasaran ini sebesar 106,66

dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indicator sasaran ini adalah karena adanya

prestasi akademik siswa yang meningkat.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 2 kegiatan . Program

tersebut yaitu Program Pendidikan Menengah dengan kegiatan antara lain:

a. Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan swasta (BOP SMA).

Dengan kegiatan ini biaya penyelenggaraan di SMA menjadi lebih ringan

sehingga lebih banyak yang tertarik sekolah di SMA dan meningkatkan APM

b. Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta (BOP SMK). Dengan

kegiatan ini biaya penyelenggaraan di SMK menjadi lebih ringan sehingga lebih

banyak yang tertarik sekolah di SMK dan meningkatkan APM

15. Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 0,03%

terealsir 0,04%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 66,67% dengan

kategori cukup berhasil.

Faktor yang menghambat terhadap capaian indikator sasaran ini adalah motivasi

sekolah anak rendah. Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan memberi

sosialisasi dan beasiswa.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Wajar 9 Tahun dengan kegiatan Pendataan anak usia

sekolah. Kegiatan ini dalam rangka penyaringan data siswa rentan DO.

16. Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTS. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

0,09% terealisir sebesar 0,10%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

88,89% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang menghambat terhadap capaian indikator sasaran ini adalah motivasi

sekolah anak rendah. Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan memberi

sosialisasi dan beasiswa.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

tersebut yaitu Program Wajar 9 Tahun dengan kegiatan Pendataan anak usia

sekolah. Kegiatan ini dalam rangka penyaringan data siswa rentan DO.

17. Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

0,90 %terealsi 1,02%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 86,67%

dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 2 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Pendidikan Menengah dengan kegiatan antara lain:

a. Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan swasta (BOP SMA). Dengan

kegiatan ini Biaya penyelenggaraan di SMA menjadi lebih ringan sehingga lebih

banyak yang tertarik sekolah di SMA dan meningkatkan APM

b. Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta (BOP SMK). Dengan

kegiatan ini Biaya penyelenggaraan di SMK menjadi lebih ringan sehingga lebih

banyak yang tertarik sekolah di SMK dan meningkatkan APM

18. Angka Rata-rata lama sekolah SD/MI. Pada tahun 2011 mentargetkan selama 6,26

tahun terealsir selama 6,10 tahun, maka nilai capaian indicator sasaran ini dengan

kategori sangat berhasil.

19. Angka rata-rata lama sekolah SMP/Mts. Pada tahun 2011 mentargetkan selama

3,01 tahun terealisir 3,01 tahun, maka nilai capaian indicator sasaran ini sebesar

100% dengan kategori sangat berhasil.

Keberhasilan Indikator sasaran pada point 18 dan 19 di atas dilaksanakan melalui

1 Program dan 1 Kegiatan. Program tersebut yaitu Program Wajar 9 tahun dengan

kegiatan Bimbingan Belajar . Kegiatan ini dalam bentuk pendalaman materi

berdasarakan KLP yang tinggal kelas .

20. Angka rata-rata lama sekolah SMA/SMK. Pada tahun 2011 mentargetkan selama

3,01 tahun terealisir 3,01 tahun, maka nilai capaian indicator sasaran ini sebesar

100% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indicator sasaran ini adalah karena adanya

prestasi akademik siswa yang semakin meningkat.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 2 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Pendidikan Menengah dengan kegiatan antara lain:

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

a. Penyelenggaraan pendidikan SMA negeri dan swasta (BOP SMA). Dengan

kegiatan ini Biaya penyelenggaraan di SMA menjadi lebih ringan sehingga

lebih banyak yang tertarik sekolah di SMA dan meningkatkan APM

b. Penyelenggaraan pendidikan SMK negeri dan swasta (BOP SMK). Dengan

kegiatan ini Biaya penyelenggaraan di SMK menjadi lebih ringan sehingga

lebih banyak yang tertarik sekolah di SMK dan meningkatkan APM

SASARAN 17

Meningkatnya kualitas perpustakaan

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

17. Meningkatnya

kualitas perpustakaan

1. Jumlah koleksi buku 44.000

Buku

45.650

Buku

103,75 Sangat

Berhasil

2. Jumlah pengunjung

perpustakaan (termasuk

perpustakaan keliling)

47.000

Orang

47.707

Orang

101,50 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = (2x92,5)/2 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis = 92,5

Pada sasaran 17 ( tujuh belas ) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran dengan nilai rata-

rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori Sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 17 (tujuh belas)

sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jumlah koleksi buku di perpustakaan . Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak

44.000 buku, terealisir 45.650 buku, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 103,75% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan dari indikator sasaran ini oleh karena adanya

peningkatan kemitraan dengan stakeholder perpustakaan.

Indikator sasaran ini didukung dilaksanakan melalui 1 Programdan 1 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Pengembangan budaya baca dan pembinaan

perpustakaan dengan kegiatan penyedaan bahan pustaka perpustakaan

umum/daerah .

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan melakukan pengadaan dan pengolahan

buku sebanyak 1.150 eksemplar sehingga jumlah buku semakin lengkap , selain itu

juga ada tambahan buku yang bersumber dari bantuan masyarakat, Pemda, Pem.

Prop dan pemerintah Pusat.

2. Jumlah pengunjung perpustakaan (termasuk perpustakaan keliling). Pada tahun

2011 mentargetkan sebanyak 47.000 orang terealisir sebanyak 47.707 orang, maka

nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 101,50% dengan kategori sangat

berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini oleh karena

masyarakat butuh akan eksistensi perpustakaan.

Indikator sasaran ini dlaksanakan melalui 1 Program dan 2 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Pengembangan budaya baca baca dan

pembinaan perpustakaan dengan kegiatan antara lain :

a. Koordinasi pengembangan perpustakaan. Bentuk dari kegiatan ini adalah

dengan melaksanakan kerjasama antar perpustakaan se Kabupaten Bantul.

b. Pelayanan Perpustakaan.

Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan melaksanakan layanan di Kantor,

layanan sabtu dan minggu sebanyak 340 kali dan layanan keliling sebanyak

200 kali.

SASARAN 18

Meningkatnya sekolah berkualitas.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

18. Meningkatnya

sekolah berkualitas

1. Rasio ruang kelas – siswa

SD/MI

30

Siswa

23 76,66 Berhasil

2. Rasio Ruang kelas - siswa

SMP/MTS

33

Siswa

31 93,94 Sangat

Berhasil

3. Rasio Ruang kelas –

siswa SMA/SMK

34

Siswa

34 100 Sangat

Berhasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

4. Rasio Guru – siswa SD/MI 14

Orang

14 100 Sangat

Berhasil

5. Rasio Guru – siswa

SMP/MTS

19,

Orang

19 Orang 100 Sangat

Berhasil

6. Rasio Guru – siswa

SMA/SMK

9

Orang

9 Orang 100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = (5 x 92,5) / 6) = 77,08

Capaian Sasaran (Kategori Berhasil) = (1 x 77,5 /6 ) = 12,91

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 18 = 89,99

Pada sasaran 18 ( delapan belas ) terdiri dari 6 (enam) indikator sasaran dengan

nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 89,99 dengan kategori Sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 18 (delapan

belas) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Rasio ruang kelas - siswa SD/MI. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 30

Siswa terealisir sebanyak 23 Siswa, maka nilai capaian indikator sasaran sebesar

76,66% dengan kategori berhasil.

Keberhasilan indikator sasaran ini didukung melalui 1 Program dan 1 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Wajar 9 tahun dengan kegiatan Peningkatan mutu

sarana prasarana. Kegiatan ini dalam bentuk penambahan meubelair dan

penunjang lain.

2. Rasio ruang kelas - siswa SMP/MTS. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 33

Siswa terealisir sebanyak 31 Siswa, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 93,94% dengan kategori sangat berhasil.

Keberhasilan indikator sasaran ini didukung melalui 1 Program dan 1 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Wajar 9 tahun dengan kegiatan Peningkatan mutu

sarana prasarana. Kegiatan ini dalam bentuk penambahan meubelair dan

penunjang lain.

3. Rasio ruang kelas – siswa SMA/SMK. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 34

siswa , terealisir sebanyak 34 siswa, maka nilai capaian inidikator sasaran ini 100%

dengan kategori sangat berhasil. Dikmenof )

4. Rasio Guru – siswa SD/MI. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 14 Orang

terealisir sebanyak 14 Orang, maka nilai capaian indkator sasaran ini sebesar 100%

dengan kategori sangat berhasil.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Keberhasilan indikator sasaran ini dilaksanakan melalui Program Peningkatan mutu

pendidik dan tenaga kependidikan dengan kegiatan Pengembangan sistem

pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan. Kegiatan ini berupa

dokumen tentang data pendidik dan tenaga kependidikan yang up-todate / akurat

guna mendukung kebutuhan manajemen pendidikan

5. Rasio Guru – siswa SMP/MTS) . Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 19

Orang terealisir sebanyak 19 Orang, maka nilai capaian indkator sasaran ini

sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Keberhasilan ndikator sasaran ini didukung melalui 1 Program dan 1 Kegiatan.

Progarm tersebut yaitu Program Wajar 9 tahun dengan kegiatan

6. Rasio Guru – siswa SMA/SMK. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 9 orang

terealisir sebanyak 9 orang, maka nilai capaian indikator sasaran ini dengan

kategori sangat berhasil.

Keberhasilan indikator sasaran ini dilaksanakan melalui Program Peningkatan mutu

pendidik dan tenaga kependidikan dengan kegiatan Pengembangan sistem

pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga kependidikan. Kegiatan ini berupa

dokumen tentang data pendidik dan tenaga kependidikan yang up-todate / akurat

guna mendukung kebutuhan manajemen pendidikan

SASARAN 19

Meningkatnya jumlah lembaga pendidikan non formal dan informal.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

19. Meningkatnya jumlah

lembaga pendidikan

non formal dan

informal

1. Jumlah lembaga

pendidikan non formal

yang aktif melaksanakan

kegiatan

33

buah

33 buah 100 Sangat

Berhasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

2. Jumlah lembaga

pendidikan informal yang

aktif melaksanakan

kegiatan

1 buah 3 bauah 100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 2 x 92,5 ) / 2 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 19 = 92,5

Pada sasaran 19 ( sembilan belas ) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran dengan nilai

rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori Sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 19 (sembilan

belas) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jumlah lembaga pendidikan non formal yang aktif melaksanakan kegiatan. Pada

tahun 2011 mentargetkan sebanyak 33 buah terealisir sebanyak 33 buah, maka

nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

2. Jumlah Lembaga Pendidikan Informal yang aktif melaksanakan. Pada tahun 2011

mentargetkan sebanyak 1 buah terealisir sebanyak 1 buah, maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator pada point 1 dan 2 di atas adalah

adanya peran serta dari tokoh masyarakat yang peduli dengan pentingnya

pendidikan.

SASARAN 20

Meningkatnya prestasi pemuda Kabupaten Bantul di bidang olah raga secara

kuantitatif dan kualitatif

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

20. Meningkatnya

prestasi pemuda

Kabupaten Bantul di

bidang olah raga

secara kuantitatif dan

kualitatif

1. Jumlah perolehan emas

melalui kompetisi PorProp

125

Medali

emas

8

Medali

Emas

64 Cukup

Berhasil

2. Jumlah perolehan emas

melalui Kompetisi olah

raga tingkat propinsi 2

tahun sekali (POP)

48

Medali

Emas

49

Medali

Emas

109 Sangat

Berhasil

3 Paskibraka 72

Orang

72

Orang

100

Sangat

Berhasil

4 Pemuda pelopor 2 2 100 Sangat

Berhasil

5 MTQ tingkat pelajar umum 15

Medali

Emas

9

Medali

Emas

60 Cukup

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 3 x 92,5 ) /5 = 55,5

Capaian Sasaran (Kategori Cukup Berhasil) = ( 2 x 77,5 ) /5 = 31

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 20 = 86,5

Pada sasaran 20 ( dua puluh ) terdiri dari 5 (lima) indikator sasaran dengan nilai rata-

rata capaian sasaran sebesar 86,5 dengan kategori Sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 20 (dua puluh)

sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jumlah perolehan emas melalui kompetisi PorProp . Pada tahun 2011

mentargetkan sebanyak 125 medali emas terealisir 80 medali emas , maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 64% dengan kategori cukup berhasil.

Indikator sasaran ini guna mengukur keberhasilan atlet tingkat Propinsi.

2. Jumlah perolehan emas melalui kompetisi olah raga tingkat propinsi bagi pelajar .

Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 48 medali emas terealisir 49 emas, maka

nilai capaian indiktor sasaran ini sebesar 109 % dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan pada indikator point 1 dan 2 di atas antara

lain:

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Pembinaan dan pelaksanaan kompetisi.

Sarana prasarana Olah raga

Rangsangan insentif bagi yang berprestasi dari KONI.

Selanjutnya indikator sasaran pada point 1 dan 2 di atas dilaksanakan melalui 1

Program dan 1 Kegiatan. Program tersebut yaitu Program Pembinaan dan

pemasyarakatan olah raga dengan kegiatan Penyelenggaraan Kompetisi Olah

Raga. Indikator sasaran pada point 1 merupakan kegiatan POR PROP tingkat

Propinsi yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali guna mencari atlet yang

berprestasi di tingkat Propinsi. Sedangkan Indikator sasaran pada point 2

merupakan suatu kegiatan Por Prop untuk pelajar se Kabupaten Bantul , untuk

mencari atlet berbakat yang akan berprestasi di tingkat Internasional , Nasional dan

regional yang mana para peserta dan pelajar seluruh kecamatan yang berprestasi

3. Jumlah pelajar yang lolos seleksi Paskibraka. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 72 orang terealisir 72 orang, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini terpenuhinya

persyaratan fisik , kecerdasan serta intensitas pembinaan.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan peran serta kepemudaan dengan kegiatan

Pendidikan dan pelatihan dasar kepemimpinan.

Kegiatan ini dalam bentuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan dasar

kepemimpinan pembentukan Paskibraka.

4. Jumlah pemuda pelopor. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 2 orang

terealisir 2 orang, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100% dengan

kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya

pengembangan jiwa kewirausahaan pemuda.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan .Program

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

tersebut yaitu Peningkatan peran pemuda dengan kegiatan Pembinaan pemuda

pelopor keamanan.

Kegiatan pemuda pelopor dan wirausaha diselenggarakan oleh Kemenpora dan

BPO Propinsi. Kegiatan ini dengan tujuan untuk memunculkan generasi muda dan

pelajar dalam mengikuti kegiatan kepemudaan, bela negara dan dalam kegiatan

sosial kemasyarakatan.

5. MTQ tingkat pelajar umum. Pada tahun 2011 mentargetkan perolehan medali emas

sebanyak 15 medali terealisir 9 medali emas , maka nilai capaian indikator sasaran

ini sebesar 60% dengan kategori cukup berhasil.

Pada indikator sasaran ini tidak terealisir 100%, maka upaya yanag perlu dilakukan

yaitu perlunya peningkatan pembinaan bagi para juara.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan .Program

tersebut yatu Program Pengembangan dan keserasian kebijakan pemuda dengan

kegiatan Peningkatan keimanan dan ketaqwaan pemuda.

Kegiatan ini dalam bentuk kompetisi MTQ pelajar umum se Kabupaten Bantul akan

diperoleh kafilah pelajar untuk kompetisi di tingkat Propinsi.

SASARAN 21.

Meningkatnya kualitas pemuda dan olah ragawan Profesional.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

21. Meningkatnya

prestasi pemuda dan

olah ragawan

professional

1. Prosentase cabang olah

raga yang menjalankan

kompetisi secara teratur

15

Cabor

15

Cabor

100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 1 x 92,5 ) / 1 ) = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 21 = 92,5

Pada sasaran 21 ( dua puluh satu ) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran dengan nilai

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori Sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 21 (dua puluh

satu ) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Prosentase cabang olah raga yang menjalankan kompetisi secara teratur pada

tahun 2011 mentargetkan sebanyak 15 Cabang Olah Raga terealisir 15 Cabang

Olah Raga, maka nilai capaian indicator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori

sangat berhasil.

Program dan kegiatan yang khusus untuk kegiatan pemantauan terhadap Cabang

Olah Raga yang menjalankan kompetisi secara teratur di Kabupaten Bantul dari

Kantor PORA Kabupaten Bantul tidak ada, tetapi data tersebut diperoleh dari KONI

Bantul sehingga Kantor PORA Kabupaten Bantul hanya menerima hasilnya saja.

Adapun 15 Cabang Olah Raga yang menjalankan kompetisi secara teratur antara

meliputi Sepak Bola, Pencak Silat, Bola Volly, Bulu tangkis, Catur, Tenis Meja,

Karate, Tenis Lapangan, Yudo, Atletik, Bola Basket, Tarung Drajad, Sepak

takraow,Taekwondo dan Panah

SASARAN 22

Meningkatnya kualitas data base dalam format digital di semua sektor

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

22. Meningkatnya

kualitas data base

dalam format digital di

semua sector.

1. Analisa dan perancangan

data base terintegrasi

semua sector

- - - -

Pada sasaran 22 ( dua puluh dua ) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran yaitu Analisa

dan perancangan data base terintergrasi semua sektor. Pada tahun 2011 belum

terealisir karena kegiatan untuk mengukur indikator sasaran tersebut baru ada di tahun

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

2012.

SASARAN 23

Pengembangan Sistim Informasi yang berbasis Teknologi Informasi (TIK)

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

23. Pengembangan

Sistim Informasi Yang

Berbasis Teknologi

Informasi .(TIK)

1. Prosentase penyusunan

SOP pengembangan

Sistim Informasi

50% 50% 100 Sangat

Berhasil

2. Prosentase

Pengembangan Pusat

Data

10% 10% 100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 2 x92,5 ) / 2 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 23 = 92,5

Pada sasaran 23 ( dua puluh tiga ) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran dengan nilai

rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori Sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 23 (dua puluh

tiga) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Prosentase penyusunan SOP pengembangan Sistim Informasi.

Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 50% terealisir 50%, maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan . Program

tersebut yaitu Program Pengembangan Komunikasi , Informasi dan media masa

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

dengan kegiatan Perencanaan dan pengembangan kebijakan komunikasi dan

informasi. Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan tersusunnya Standart Operating

Prosedur (SOP) pengembangan ITK.

2. Prosentase Pengembangan Pusat data. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

10% terealisir 10%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100% dengan

kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran iniu dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan . Program

tersebut yatu Program Pengembangan Komunikasi , Informasi dan media masa

dengan kegiatan Pembinaan dan pengembangan komunikasi, informasi dan media

masa.

Bentuk dari kegiatan ini adalah pemasangan fiber Optic jaringan LAN Komplek

Parasamya.

SASARAN 24

Tersedianya Informasi melalui media masa tepat guna

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

24. Tersedianya

Informasi melalui

media masa tepat

guna

1. Prosentase sosialisasi

penyelenggaraan

pemerintahan daerah

5% 5% 100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 1 x 92,5 ) /1 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 24 = 92,5

Pada sasaran 24 ( dua puluh empat ) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran dengan

nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori Sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 24 (dua puluh

empat ) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Prosentase sosialisasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pada tahun 2011

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

mentargetkan sebesar 5% terealisir, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Keberhasilan indikator didukung melalui 1 Program dan 1 Kegiatan . Program

tersebut yatu Program Kerjasama informasi dengan media masa dengan kegiatan

Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintah daerah. Bentuk dari

kegiatan ini adalah penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintahan

daerah melalui Website bantulkab.go.id. dan SMS Center Bupati Bantul.

SASARAN 25

Meningkatnya jumlah DBKS

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

25. Meningkatnya jumlah

DBKS

1. Jumlah DBKS (Desa

Binaan Keluarga Sakinah)

45

Desa

48 Desa 106,66 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 1 x 92,5 ) /1 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 25 = 92,5

Pada sasaran 25 ( dua puluh lima ) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran dengan nilai

rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori sangat berhasil.

1. Jumlah DBKS (Desa Binaan Keluarga Sakinah). Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 45 Desa terealisir 48 Desa, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 106,66% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini karena adanya

dukungan dari masyarakat dan stakeholder.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan . Program

tersebut yaitu Program Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan dengan

kegiatan Fasilitasi pencapaian Halaqoh dan berbagai forum keagamaan lainnya.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

SASARAN 26

Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

26. Meningkatnya

kualitas pelayanan

kehidupan beragama

1. Jumlah Da’i dan pemuka

agama yang diberikan

pembekalan masalah

kerukunan umat

beragama

6.000

orang

6.050

orang

100,83 Sangat

Berhasil

2. Jumlah lembaga agama

yang diberikan

pembinaan

35

lembaga

35

lembaga

100 Sangat

Berhasil

3 Peningkatan kerukunan

hidup umat beragama

90% 100% 111,11 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 3 x 92,5 ) / 3 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 26 = 92,5

Pada sasaran 26 ( dua puluh enam) terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran dengan nilai

rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori Sangat berhasil

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 26 (dua puluh

enam ) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jumlah Da’i dan pemuka agama yang diberikan pembekalan masalah kerukunan

umat beragama. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 6.000 orang terealisir

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

6.050 orang, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100,83% dengan

kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah dukungan dan

kerelaan dai untuk mengikuti program pembinaan.

2. Jumlah lembaga agama yang diberikan pembinaan. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 35 lembaga terealisir 35 lembaga,maka nilai capaian indikator sasaran ini

dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini karena adanya

dukungan lembaga keagamaan dalam kegiatan pembinaan.

Indikator sasaran pada point 1 dan 2 di atas dilaksanakan melalui 1 Program dan 1

Kegiatan. Program tersebut yaitu Program Kemitraan pengembangan wawasan

kebangsaan dengan kegiatan Fasilitasi pencapaian Halaqoh dan berbagai forum

keagaman.

3. Peningkatan kerukunan hidup beragama. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

90% terealisir sebesar 100%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

111,11 dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini karena tersedianya

anggaran yang memadahi dan aktifnya anggota Forum Kerukunan Umat Beragama.

Indikator sasaran ini dilaksankan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan

kegiatan Pemberdayaan Forum Komunikasi Umat Beragama(FKUB).

Bentuk kegiatan ini berupa rapat-rapat pengurus FKUB, penyuluhan dan pemberian

rekomendasi pendirian tempat ibadah serta memediasi konflik umat beragama.

SASARAN 27

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran

Strategis

N

o.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

1 2 3 4 5 6 7 8

27. Meningkatnya

pertumbuhan

ekonomi

daerah

1. Pertumbuhan

PDRB

(ekonomi)

5,18% 5,27% 101,7

4

Sangat

Berhasil

2. PDRB atas

harga Konstan

4,09 trilyun 4,177

Trilyun

102,1

3

Sangat

Berhasil

3. PDRB atas

harga berlaku

10,02 trilyun 10,026

Trilyun

100,06 Sangat

Berhasil

4. Penerimaan

Daerah

Rp. 878.012.053.000. Rp1.180.550.742.432 134,4 Sangat

Berhasil

5. Pertumbuhan

Investasi PMA

Rp. 544.528.874.528,46 Rp. 10.863.379,84 2 Tidak

Berhasil

6. Pertumbuhan

Investasi PMDN

Rp. 176.906.863.020,00 Rp. 200.172.644.150,71 113,15 Sangat

Berhasil

7 Pertumbuhan

Investasi

Masyarakat

Rp. 36.474.641.996,00 Rp.26.062.560.802,00 71,45 Berhasil

8 Inflasi 5% 3,73% 74,6 Berhasil

9 Peningkatan

kualitas BUMD

guna

peningkatan

kualitas

pelayanan

Investasi

20 Orang 20

Orang

100 Sangat

Berhasil

10 Fasilitasi dan

koordinasi

kerjasama

bidang Investasi

6 BH 6 BH 100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 7 x 92,5 ) / 10 = 64,75 Capaian Sasaran (Kategori Berhasil) = ( 2 x 77,5 ) / 10 = 15,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 27 = 80,25

Pada sasaran 27 ( dua puluh tujuh ) terdiri dari 10 (sepuluh) indikator sasaran dengan

nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 80,25 dengan kategori berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 27 (dua puluh tujuh

) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pertumbuhan PDRB ( Ekonomi ) ( Pertumbuhan Domestik Regional Bruto. Pada

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

tahun 2011 mentargetkan sebesar 5,18% terealisir sebesar 5,27%, maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 101,74% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini karena semua lapangan

usaha pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan positif dengan andil terbesar pada

perdagangan, hotel dan restoran.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui Program 1 Program dan 1 Kegiatan.

Program taersebut yaitu Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi dengan

kegiatan Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah Berkelanjutan.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Bantul bekerjasama dengan

BPS Kabupaten Bantul. Metode pengumpulan data meliputi data pokok dari SKPD

dan data pelengkap melalui survey khusus pendapatan regional (SKPR).

Pertumbuhan PDRB dihitung dengan membandingkan nilai tambah tahun 2010 dan

2011.

2. PDRB atas dasar harga konstan. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 4,09

trilyun terealisir 4,177 trilyun, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

102,13% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini karena tumbuhnya

semua lapangan usaha. Kontribusi didominasi oleh 3 (tiga) lapangan usaha, yaitu

pertanian (20,76%), perdagangan, hotel dan restoran (20,21%) dan industri

pengolahan (16,29%).

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi dengan kegiatan

Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah Berkelanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan

oleh Bappeda bekerjasama dengan BPS Kabupaten Bantul. Metode yang

digunakan untuk menghitung PDRB atas dasar harga konstan adalah cara deflasi

dan ekstrapolasi.

3. PDRB atas dasar harga berlaku . Pada Tahun 2011 mentargetkan sebesar 10,02

trilyun terealisir sebesar 10,026 trilyun, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 100,06% dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 kegiatan. Program

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

tersebut yaitu Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi dengan kegiatan

penyusunan Indikator Ekonomi Daerah Berkelanjutan dengan. Kegiatan ini

dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Bantul bekerjasam dengan BPS

Kabupaten Bantul. Untruk menghitung PDRB atas dasar harga berlaku digunakan

metode langsung dan tidak langsung.

4. Penerimaan daerah. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar Rp. 878.012.053.000.

terealisir sebesar Rp1.180.550.742.432, maka nilai capaian indikator sasaran

sebesar 134,4% dengan kategori sangat berhasil.

5. Pertumbuhan investasi PMA Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar Rp.

544.528.874.528,46 terealisir sebesar Rp. 10.863.379,84, maka nilai capaian

indikator sebesar 2% dengan kategori tidak berhasil.

Faktor yang menghambat keberhasilan indikator sasaran ini karena banykanya

PMA yang meninggalkan Bantul dan belum adanya pendataan ulang investasi.

Upaya yang dilakukan terhadap permasalahan tersebut adalah penciptaan situasi

yang kondosif dan Pendataan ulang rasionalisasi investasi.

6. Pertumbuhan investasi PMDN. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar Rp. Rp.

176.906.863.020,00 terealisir sebesar Rp.. 200.172.644.150,71, maka nilai capaian

indicator sasaran ini sebesar 113,15% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan investasi PMDN di Kabupaten Bantul antara

lain:

Kemudahan perijinan.

Iklim investor yang kondusif.

Terjalinnya kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat.

Indikator sasaran pada point 5 dan 6 di atas dilaksanakan melalui 1 Program dan 3

Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

dengan kegiatan antara lan:

a. Koordinasi lembaga dalam pengendalian pelaksanaan investasi PMA/PMDN.

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan koordinasi antar lembaga dalam hal

pelaksanaan dan pengendalian investasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

b. Penyelenggaraan pameran Investasi. Kegiatan ini bertujuan untuk

mempromosikan potensi investasi yang ada di Kabupaten Bantul.

c. Workshop potensi investasi. Kegiatan in bertujuan untuk menyamakan persepsi

antar instansi dan investor.

7. Pertumbuhan investasi masyarakat . Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar Rp.

Rp. 36.474.641.996,00 terealisir sebesar Rp. 26.062.560.802,00, maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 71,45% dengan kategori berhasil.

Realisasi tidak tercapai 100% dikarenakan secara riil dimungkinkan swadaya sudah

memenuhi target tapi laporan masyarakat yang masuk belum secara keseluruhan

sehingga data swadaya tidak memenuhi target.

Upaya yang dlakukan kedepan adalah lebih menekankan kepada panitia untuk

membuat laporan realisasi kegiatan sehingga data swadaya masyarakat lebih

lengkap

Indikator sasaran ini dlaksanakan melalui 1 Program 1 Kegiatan. Program tersebut

yaitu Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam membangun desa

dengan kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Bentuk dari kegiatan ini

adalah pemantauan terhadap pemberian bantuan sosial dan hibah kepada

masyarakat. Bantuan Hibah dimanffatkan bagi Keluarga miskin dan dana hibah

dimanfaatkan untuk pembangunan insfrastruktur. Hasil dari kegiatan ini adalah

penyusunan buku laporan hasil dari penggunaan bantuan-bantuan kepada

masyarakat tersebut.

8. Inflasi. Pada Tahun 2011 mentargetkan Inflasi sebesar 5% terealisir 3,73%, maka

nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 74,6% dengan kategori berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini karena tingkat harga

barang dan jasa di tingkat konsumen terkendali dan stabil.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi dengan kegiatan

Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah Berkelanjutan. Kegiatan ini untuk

menghitung tingkat inflasi dilakukan survey secara sampling. Sampel meliputi pasar

dan pedagang, dilakukan secara purposive random sampling.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

9. Peningkatan kwalitas SDM BUMD guna peningkatan pelayanan infestasi. Pada

tahun 2011 mentargetkan sebanyak 20 orang terealisir 20 orang, maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini karena terjalinnya

komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak yang terkait baik dari nara sumber ,

peserta, panitia penyelenggara maupun dengan daerah tempat study banding serta

kerjasama yang baiak dan srategis antar BUMD.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi. Kegiatan

ini merupakan kegiatan promosi bagi 3 (tiga) BUMD guna peningkatan pelayanan

investasi di masyarakat . Dengan melaksanakan pembinaan sebagian karyawan

/karyawati BUMD sebanyak 20 orang serta mengadakan study banding di BUMD di

yang ada di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

10. Fasilitasi dan koordinasi kerja sama bidang investasi Pada tahun 2011

mentargetkan sebanyak 6 Badan Hukum terealisir 6 BH, maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil (KPPD).

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah terjalinnya

komunikasi, koordinasi dan kerjasama yang baik dan strategis antar

stakeholder/para pemangku kepentingan sehingga target fasilitasi dan koordinasi

terhadap 6 investor terkait dengan bidang investasi /penanaman modal di

Kabupaten Bantul dapat tercapai.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Kerjasama pembangunan dengan kegiatan Fasilitasi dan

koordinasi kerjasama di bidang investasi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka

memfasilitasi dan melakukan koordinasi kerjasama di bidang investasi dengan

sasaran kegiatan para pemangku kepentingan di bidang investasi, terutama

investor. Dengan kegiatan ini dapat dihasilkan dalam bentuk fasilitasi dan koordinasi

bagi 6 (enam) Badan Hukum (investor) datang di Kabupaten Bantul.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

SASARAN 28

Mempermudah Akses Dan Sarana Distribusi Pangan Serta Akses Sarana Dan

Prasarana Produksi Pertanian serta Perikanan Dan Kelautan

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

28. Mempermudah Akses

Dan Sarana Distribusi

Pangan Serta Sarana

Dan Prasarana

Produksi Pertanian

serta Perikanan Dan

Kelautan

1. Ketersediaan

Pangan

3.650

gr/kap/hr

2.870

gr/kap/hr

78,6 Berhasil

2 Desa Mandiri

Pangan

8 Unit 13 Unit 162,5 Sangat

Berhasil

3. Akses Pangan 5 Unit 3 unit 60 Cukup

Berhasil

4. PPH (Pola Pangan

Harapan)

89

(nilai )

90,6

(nilai)

102,9 Sangat

Berhasil

5. Konsumsi Ikan

Perkapita

21,36

Kg/Kapita/

Tahun

17,38

Kg/Kapita/

Tahun

81,4% Berhasil

6. Saluran Irigasi

dalam kondisi baik

81,50% 83,00% 101,84 Sangat

Berhasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

7. Prosentase luasan

DI yang terlayani air

irigasi

78% 82,00% 105,12 Sangat

Berhasil

8. Pembangunan

Bantul Ceed Centre

4

Komoditas

4

Komoditas

100 Sangat

Berhasil

9. Penanganan dalam

rangka kestabilan

harga jual hasil

pertanian (program

pasca panen) antara

lain padi, kedelai,

jagung, kacang

tanah, cabe dan

bawang merah)

6

Komoditas

1 183,33 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 6 x 92,5 ) / 9 = 61,66

Capaian Sasaran (Kategori Berhasil) = ( 2 x 77,5 ) / 9 = 17,22

Capaian Sasaran (Kategori Cukup Berhasil) = ( 1 x 62,5) /9 = 6,94

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 28 = 85,82

Pada sasaran 28 ( dua puluh delapan) terdiri dari 9 (sembilan) indikator sasaran

dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 85,82 dengan kategori sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 28 (dua puluh

delapan) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Ketersedian pangan . Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 3.650 gr/kap/hr

terealisir 2.870 gr/kap/hr , maka nilai capaian idikator sasaran ini sebesar 78,6%

dengan kategori berhasil.

Faktor yang menghambat sehingga nilai capaian indikator sasaran tidak terealisir

100% adalah sulitnya mendapatkan data keluar masuk barang dari pedagang besar

atau swalayan.

Upaya pemecahan terhadap permasalahan ini adalah dengan melibatkan para

pedagang besar maupun pemilik swalayan dari awal baik dalam koordinasi maupun

pengambilan data.

Indikator sasaran ini didukung melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Progam tersebut

yaitu Program Peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan dengan

kegiatan Laporan berkala kondisi ketahanan pangan. Kegiatan ini dengan maksud

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

untuk mengetahui kondisi pangan di Kabupaten Bantul . Kegiatan ini dalam bentuk

melakukan koordinasi dengan instansi-instansi yang terkait untuk menghimpun

data tentang kondisi pangan di Kabupaten Bantul. Data juga diperoleh dari LPDM.

Data ini kemudian diolah dan dihimpun dalam satu buku Laporan tentang kondisi

ketahanan pangan di Kabupaten Bantul.

Indikator sasaran ini dengan maksud untuk mengetahui ketersediaan pangan bagi

rakyat sehingga dapat diketahui kondisi pangan di masyarakat.

2. Desa Mandiri Pangan. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 8 unit terealisir 13

unit, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 162,5% dengan kategori

sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya

koordinasi dan SDM yang baik serta peningkatan pembinaan untuk verifikasi

penghargaan ketahanan pangan .

Indikator sasaran ini didukung melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program tersebut

yaitu Program Peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan dengan

kegiatan Pengembangan Desa mandiri pangan.

Kegiatan ini merupakan pendampingan dari Kegiatan APBN. Kegiatan ini berupa

rapat koordinasi tingkat kabupaten dengan instansi terkait dan pembinaan di tingkat

kelompok untuk persiapan verifikasi baik di tingkat kecamatan, kabupaten maupun

propinsi.

Indikator sasaran ini dengan maksud untuk mengetahui desa – desa sudah mampu

membeli pangan secara cukup bagi kebutuhan tubuh baik secara kualitas maupun

kuantitas.

3. Akses pangan. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 5 unit terealisir sebesar 3

unit , maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 60% dengan kategori cukup

berhasil.

Faktor yang menghambat sehingga nilai capaian indikator sasaran tidak terealisir

100% adalah bahwa kegiatan ini dilakukan dengan dana dari Propinsi untuk 3

(tiga) desa saja karena propinsi menganggap 3 desa sudah mencukupi maka

selanjutnya tidak akan ada penambahan kecuali ada perubahan kebijakan.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan

dengan kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana ketahanan

pangan/perkebunan.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk pengadaan sarana dan prasarana. Pada tahun

2011 ini, kegiatan ini berupa pembangunan 4 buah lumbung pangan di Desa

Palbapang,Bantul; Desa Bawuran, Pleret; Desa Trimulyo, Jetis dan Desa

Kebonagung,Imogiri. Serta pembangunan pagar keliling di 6 BPP ( Pajangan,

Bambanglipuro, Kretek, Pundong, Pleret dan Banguntapan).

4. PPH (Pola Pangan Harapan). Pada tahun 2011 mentargetkan dengan nilai sebesar

89 terealisir sebesar 90,6%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

109,2% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah kevalidan data

dan keahlian surveyor.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan

dengan kegiatan Analisa penyusunan pola konsumsi dan pangan. Kegiatan ini

dimaksudkan untuk mengetahui pola konsumsi masyarakat. Kegiatan ini berbentuk

survey rumah tangga selama 1 hari. Survey dilakukan oleh petugas gizi di Dinas

Kesehatan. Data hasil survey kemudian dianalisa untuk menentukan Pola Pangan

Harapan.

5. Konsumsi Ikan Perkapita. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 21,36

Kg/Kapita/Tahun terealisir 17,38 Kg/Kapita/Tahun, maka nilai capaian indikator

sasaran ini sebesar 81,4% dengan kategori berhasil.

Faktor yang menghambat keberhasilan realisasi indikator sasaran sehingga tidak

tercapai 100% dikarenakan salah satu item untuk menghitung konsumsi ikan

adalah produksi budidaya padahal target produksi budidaya dari pusat sangat tinggi

sehingga target konsumsi ikan pun sangat tinggi juga.

Upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan perlu

adanya revisi/konsilasi data target produksi budidaya yang menyesuaikan dengan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

kondisi daerah, maka target konsumsi ikan akan ikut menyesuaikan.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 2 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi

dengan kegiatan antara lain:

a. Promosi atas hasil produksi perikanan unggulan daerah.

Dalam pengembangan perikanan di Kabupaten Bantul, Dinas Kelautan dan

Perikanan telah banyak melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan

produksi perikanan seperti pelatihan budidaya, pemberian bantuan prasarana

budidaya, pemberian alat tangkap ikan laut dan pembelian kapal. Kegiatan

peningkatan produksi ini harus didukung dengan kegiatan promosi agar

masyarakat mengetahui dan memanfaatkan hasil- hasil produksi perikanan di

Kabupaten Bantul .

Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Kelautan dan Perikanan mengikutkan

kelompok-kelompok Pembudidaya, Nelayan, Pengolah dan Pemasar untuk

mengikuti kegiatan Bantul exspo Tahun 2011.

Bentuk dari kegiatan ini dengan mengadakan pameran pada tanggal 15 – 21

Juli 2011 bertempat di Pasar Seni Gabusan, Bantul.

Tujuan kegiatan :

Mensosialisasikan kegiatan-kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Bantul.

Mempromosikan produksi perikanan baik konsumsi dan nonkonsumsi

kepada masyarakat.

Membentuk jejaring dan komunikasi antar pelaku usaha perikanan dengan

konsumen.

Peserta Dinas Kelautan dan Perikanan terdiri dari :

1. Asosiasi kelompok pengolah dan pemasar

2. Nelayan

3. Unit Pembenihan Rakyat

4. Kelompok Usaha perikanan Nonkonsumsi

Manfaat Kegiatan :

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Dapat mempromosikan hasil-hasil perikanan di Kabupaten Bantul

Menciptakan akses pemasaran produk perikanan.

Merupakan tolok ukur tingkat pengembangan usaha perikanan di Kabupaten

Bantul.

b. Operasional kegiatan program peningkatan daya saing produk

perikanan/pendampingan .

Dalam pengembangan pembangunan kelautan dan perikanan di Kabupaten

Bantul, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi DIY akan membangun Pasar

Ikan Higienis di wilayah Depok, Desa Parangtritis, Kabupaten Bantul . Kegiatan

ini akan menghasilkan terpeliharanya mutu ikan yang di pasarkan di Pantai

Depok dan sekitarnya, serta dengan adanya pasar ikan higienis akan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan daerah

secara signifikan.

Sehubungan dengan pembangunan pasar ikan higienis tersebut sesuai

Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis

Rencana Usaha dan/atau kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan Analisis

mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ), sebagaimana dikemukakan bahwa

untuk kegiatan yang tidak menimbulkan dampak penting atau dampak penting

yang timbul secara teknologi dapat dikelola, tidak wajib menyusun AMDAL,

tetapi harus dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup ( UKL)

dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup ( UPL ).

Dalam penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup ( UKL) dan Upaya

Pemantauan Lingkungan Hidup ( UPL ) ini di perlukan keterlibatan masyarakat

untuk memberikan informasi sebagai bahan penyusunan. Sebagai awalan agar

masyarakat mau secara langsung maupun tidaklangsung membantu dalam

penyusunan UKL-UPL ini di perlukan sosialisasi tentang rencana penyusunan

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup ( UKL) dan Upaya Pemantauan

Lingkungan Hidup ( UPL )

Tujuan Kegiatan

Memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya pemasar ikan di

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

pantai Depok , bahwa dalam pembangunan Pasar ikan Higienisw diperlukan

penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup ( UKL) dan Upaya

Pemantauan Lingkungan Hidup ( UPL )

Masyarakat terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan

UKL-UPL dalam pembangunan Pasar Ikan Higienis.

Sasaran kegiatan ini adalah :

Pedagang pemasar ikan dan Nelayan di Depok

Perangkat Desa Parangtritis

Perangkat Kecamatan Kretek

Dinas Instansi Terkait tingkat Kabupaten dan Provinsi

Kegiatan dilaksanakan hari kamis 27 Oktober 2011 pukul 09.00 s.d 12.00

bertempat di rumah makan Narotama, Depok, Parangtritis, Bantul Materi :

Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul oleh

Kepala Dinas Kelautan dan Peikanan Kabupaten Bantul Bapak Ir. Edy

Machmud Hidayat.

Penjelasan Pembangunan Pasar Ikan Higienis oleh Kepala Dinas Kelautan

dan Perikanan Provinsi, Bapak Ir. Sudiyanto, MM

Penjelasan Kegiatan Pendampingan Pembangunan Pasar Ikan Higienis oleh

Bapak Ir. Imam Subardiarsa, M.M

Dukungan Akses Data penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pasar Ikan

Higienis dan Rencana pembangunan Pabrik ES.

Manfaat Kegiatan:

Masyarakat mengetahui dan dapat membantu dalam penyusunan UKL-UPL

Pembangunan Pasar Ikan Higienis di Pantai depok , Parangtritis, Kretek,

Bantul.

Memperlancar penyusunan UKL-UPL Pembangunan Pasar Ikan Higienis

yang dilakukan oleh konsultan.

c. Pembangunan pasar higenis.

Agar pemanfaatan pasar higienis bisa optimal diperlukan sumber daya manusia

yang mumpuni dalam mengelola pasar tersebut, maka dari itu Dinas Kelautan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Dan Perikanan Kabupaten Bantul menyelenggarakan kegiatan pelatihan

penanganan hasil perikanan.

Tujuan Kegiatan :

Memberikan pemahaman dan keterampilan kepada kelompok masyarakat

calon pengguna pasar higienis agar mau dan mampu menerapkan prinsip

rantai dingin untuk mempertahankan mutu ikan.

Memberikan pemahaman dan keterampilan pengelolaan dan management

kepada kelompok masyarakat calon pengguna pasar higienis.

Dasar Penyelenggaraan :

Program Pendampingan pembangunan pasar higienis Tahun 2011 Dinas

Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Bantul.

Surat Keputusan Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan ( DKP ) Kabupaten

Bantul nomer 188/045 tentang Pembentukan Panitia Pelaksanaan Pelatihan

Penanganan Hasil Perikanan Angkatan I dan Angkatan II Tahun 2011

Sasaran :

Sasaran kegiatan ini adalah kelompok pemasar dan pengolah di kawasan

pantai Bantul sejumlah 60 orang terbagi 2 Angkatan , per angkatan 30 orang

Waktu dan Tempat

a. Kegiatan Pelatihan Angkatan I dilaksanakan hari Senin – Selasa Tanggal

21-22 November 2011 pukul 08.00 s.d 15.00 bertempat Depok,

Parangtitis, Bantul.

b. Kegiatan Pelatihan Angkatan II dilaksanakan hari Rabu – Kamis Tanggal

23-24 November 2011 pukul 08.00 s.d 15.00 bertempat Depok,

Parangtitis, Bantul. Materi :

Kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Dalam

PUMP – PB , disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kelautan dan

Perikanan Ibu Dra.Sri Kayatun

Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Perikanan, disampaikan oleh Kabid Budidaya ,Bapak Ir. Imam

Subardiarsa, M.M.

Kelembagaan Koperasi Mina Bahari 45 sebagai calon pengelola

pasar ikan higienis, disampaikan oleh Waki ketua koperasi Bapak

Sutopo

Penanganan limbah Hasil Perikanan, disampaikan oleh Bapak Yus

Warseno, S.Pi, M.Sc

Pengelolaan Pasar Ikan Higienis, disampaikan oleh Bapak Ir.

Dermawan Adenan, M.Pi

Penerapan Sisten Rantai Dingin ( SRD), disampaikan oleh Bapak

Fitrianto Nurcahyo, S.Pi dari Diskanla Provinsi.

Sisten Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan, disampaikan oleh Ibu

Ir. Endang Supraptiningsih dari Diskanla Provinsi.

Hasil Kegiatan :

Kegiatan Pelatihan Penanganan Hasil Perikanan Angkatan I

dilaksanakan selama 2 hari , Tanggal 21 – 22 November 2011

,Angkatan II dilaksanakan Tanggal 23 – 23 November 2011, Kegiaran

ini di ikuti 60 orang yang merupakan perwakilan pengolah dan

pemasar dari Pantai Padansimo sampai Pantai Depok

Materi tersampaikan semuanya oleh penceramah di tiap seasonnya

dengan baik dan mendapat antusiasme dari peserta.

Manfaat Kegiatan :

Kelompok pengolah dan pemasar memahami arah kebijakan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul .

Kelompok pengolah dan pemasar mampu dan termpil dalam

mempertahan kan mutu ikan.

Kelompok pengolah dan pemasar mampu dan termpil dalam

mempertahan kan mutu ikan.

Kelompok pengolah dan pemasar mampu dan termpil dalam

mengelola dan menggunakan pasar ikan higienis

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

6. Saluran Irigasi dalam kondisi baik. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 81,50%

terealisir sebesar 83%,maka nlai capaan indicator sasaran ini sebesar 101,84%

dengan kategori sangat berhasil.

Realisasi capaian ini diperoleh dari Saluran kondisi baik sepanjang 341.402,16

m dibagi dengan jumlah panjang saluran primer-sekunder sepanjang 411.327,90

m x 100% sehingga diperoleh angka sebesar 83%.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah Komitmen

pejabat dan petugas lapangan dalam memanfaatkan potensi yang ada.

7. Prosentase luasan DI yang terlayani air irigasi. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebesar 78% terealisir 82,00%, makan nilai capaian indicator sasaran ini sebesar

105,12% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indicator sasaran ini adalah adanya

pemanfaatan potensi air yang ada secara efektif dan efisien.

Realisasi capaian mencapai 82% diperoleh dari Luas lahan yang terairi dengan

baik sebanyak 13.229,06 Ha dibagi dengan jumlah total lahan sebanyak 16.133,00

Ha dikalikan 100%, sehingga realisasi tercapai 82%.

Indikator sasaran pada point 6 dan 7 di atas dilaksanakan melalui 1 Program dan

5 Kegiatan. Program tersebut yaitu Program Pengembangan dan Pengelolaan

Jaringan Irigasi, Rawa, & Jaringan Pengairan Lainnya dengan kegiatan antara lain:

a. Perencanaan Pembangunan Jaringan Irigasi. Tujuan Kegiatan ini adalah data

hasil survey dan produk desain/ studi-penelitian untuk keperluan konstruksi.

Kegiatan ini belum mampu memenuhi permintaan desain untuk kegiatan

konstruksi yang dibutuhkan, sehingga sebagian besar kebutuhan desain yang

sifatnya parsial dipenuhi/dikerjakan secara swakelola. Dari kegiatan ini

dihasilkan Study Neraca Air Kabupaten Bantul, Desain Jaringan Irigasi UPT

Pengamatan Pengairan Bedog Winongo Kecil dan Winongo, dan Desain

Jaringan Irigasi UPT Pengamatan Pengairan Opak Hilir, Opak Hulu dan Oyo

desain yang sifatnya menyeluruh di 4 (empat) Daerah Irigasi, yaitu DI Putat, DI

Van der Wijck, DI sindet (parsial), DI. Tegal Kiri (parsial), Talang Tegal Kiri, Di

Kemiri (parsial), Di. Soko (parsial), Di. Karangjati (parsial), DI. Timbulsari

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

(parsial). Realisasi target fisik sebesar 100%

b. Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi yang Telah Dibangun. Tujuan kegiatan

Optimalisasi jaringan Irigasi yang telah dibangun adalah mempertahankan dan

memelihara agar irigasi tetap dapat berfungsi optimal. Kegiatan ini meliputi

operasional terutama pada daerah Irigasi yang disepakati menjadi

tanggungjawab kabupaten sejumlah 84 DI., dengan luasan lahan kurang lebih

10.691,7 ha. Hasil kegiatan ini adalah berjalannya operasional irigasi di 70 DI

kewenangan kabupaten, terlaksananya rehab rehabilitasi ringan jaringan irigasi

sebanyak 3 yaitu DI. Tegal Kiri, DI Merdiko dan DI Sindet, Rehab darurat 1 paket

di Pandean-Malangjiwan bangunharjo, dan pengadaan alat untuk operasional

irigasi serta bahan untuk rehab swakelola. Untuk tahun 2011 yang dapat

ditangani rehab ringan dan penggantial alat, pembersihan saluran semuanya

sejumlah 45 daerah irigasi pada 5 UPT Pengamatan Pengairan. Realisasi fisik

sebesar 100 %. Fungsi utama kegiatan ini adalah menjaga agar jaringan irigasi,

pompa irigasi agar dapat berfungsi dengan baik.

c. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jaringan Irigasi ( Dana DAK ). Tujuan dari kegiatan

ini adalah menfungsikan kembali saluran dan bangunan yang mengalami

kerusakan melalui pelaksanaan rehabilitasi. Sasaran kegiatan ini adalah khusus

daerah irigasi kewenangan kabupaten sebagaimana diatur dalam Permen PU

No. 390 tahun 2007. Dana yang digunakan pada kegiatan ini adalah APBD

Kabupaten (BU dan 10% Fisik) + Dana Alokasi Khusus (DAK). Kegiatan ini

meliputi 7 paket pekerjaan yaitu Rehabilitasi Daerah Irigasi Gempolan, Merdiko,

Sidoraharjo, Putat, Terong, Sono, dan Jotawang. Realisasi fisik kegiatan ini

sebesar 120,05% yaitu dengan faktor penting terehabnya saluran sepanjang

3.569,10 m dari target 2.973 m

d. Peningkatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (WISMP). Kegiatan WISMP meliputi

sub. Sub kegiatan antara lain pelatihan staf dinas tentang pengelolaan aset

irigasi, Penguatan kelembagaan GP3A, Penguatan Komisi Irigasi, dan Sub

kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi. Rehabilitasi pada kegiatan ini meliputi DI.

Karangploso, DI. Merdiko, sedang disain perencanaan meliputi DI Dokaran dan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

DI Tegal. Dana TP-APBN dipergunakan untuk rehab DI kadisono dan

pemberdayaan LPI

e. Peningkatan / Pemeliharaani Jaringan Irigasi (Dana Penguatan Infrastruktur dan

Prasarana Daerah-DPIPD)

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan dan memelihara saluran yang rusak

agar dapat berfungsi kembali. Kegiatan ini adalah kegiatan yang baiaya fisiknya

didanai melalui Dana Penguatan Infrastruktur dan Prasarana Daerah (DPIPD),

sedangkan biaya umumnya APBD kabupaten. Kegiatan ini meliputi paket

pekerjaan rehabilitasi 22 DI dan 2 afvour. Meliputi: DI. Mejing I, Mejing II,

Badegan, Selo, Bantulan, Kermen, Tangkilan, Gamping , Kategan, Carikan,

Karangpadang, Panggang, Karang, Klegen, Kenalan, Sikluweh, Dengokan,

Gununghunci, Kajor, Dokaran, Nglumbu, dan Afvour Buntung serta Krekah.

Realisasi fisik kegiatan ini sebesar 99,8 % atau dapat memfungsikan kembali

fungsi saluran sepanjang16.656 m.

8. Pembangunan Bantul Ceed Centre. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 4

komoditas terealisir sebanyak 4 komoditas, maka nilai capaian indicator sasaran ini

sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indicator sasaran ini karena tersedianya

anggaran yang memadahi dan kinerja Bantul Seed Centre.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program 2 Kegiatan. Program tersebut

yaitu Program Peningkatan Produksi pertanian/perkebunan dengan kegiatan antara

lain:

a. Pembuatan pemurnian benih tembakau rakyat. Tujuan kegiatan ini adalah

tercapainya benih tembakau murni (memproduksi benih tembakau rakyat

varietas Kedu Sili/Siluk yang unggul dan bermutu).

Realisasi dari kegiatan ini antara lain:

Koordinasi petugas Dipertahut Bantul BSPMBPTKP Prov. DIY dan Balitas

Malang.

Pertemuan petani/kelompok kegiatan pemurnian benih tembakau rakyat

varietas Kedu Sili.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Pelaksanaan pembibitan benih yang dihasilkan pada kegiatan pemurnian

tahun sebelumnya.

Pemeliharaan tanaman mulai dari tanam hingga panen.

Pengerodongan bunga tembakau yang terpilih.

Pencatatan tinggi tanaman, jumlah daun, lebar dan panjang daun sebanyak

5 sampel x 6 blok x 4 ulangan.

Panen petik daun basah, prosesing daun rajang kering.

Didapat Data produksi tembakau daun basah dan rajang kering

Prosesing benih tembakau

Uji laboratorium benih tembakau (kemurnian, daya kecambah, dan kadar

air)

Uji laboratorium kadar nikotin daun tembakau rajang kering.

b. Pengelolaan aset dinas penghasil PAD.

Realisasi Kegiatan ini meliputi :

Pembelian benih-benih padi dari kelompok-kelompok tani penangkar

Belanja bahan kimia dan non kimia, belanja alat/perlengkapan untuk

menunjang kegiatan penangkaran benih seperti penyemaian, dan lain-lan.

Permasalahan yang dihadapi pada kegiatan ini adalah pencairan dana yang

terlambat sehingga tidak menjangkau keseluruhan bibit yang harus dibeli sesuai

target . Upaya yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan anggaran yang

ada sesuai waktu dan kemampuan.

9. Penanganan dalam rangka kestabilan harga jual hasil pertanian (program pasca

panen) antara lain padi, kedelai, jagung, kacang tanah, cabe dan bawang merah).

Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 6 komoditas terealisir 1 komoditas , maka

nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 183,33% dengan kategori sangat

berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan inidikator sasaran ini disebabkan harga

relatif stabil, sehingga tidak terlalu membutuhkan penanganan harga jual.

Sebanyak 6 komoditas di atas antara lain padi, jagung, kedelai, bawang merah ,

cabe dan tembakau. Sedang 1 komoditas yang dipantau terebut hanya 1 komoditas

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

yaitu padi.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program 1 Kegiatan. Program tersebut

yaitu Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

dengan kegiatan Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggul daerah,

Realisasi fisik kegiatan yaitu terlaksananya kegiatan pameran Bantul Expo selama 7

hari, pada tanggal 15-21 Juli 2011, dan Bantul Agro Expo selama 3 hari, tanggal 21-

23 Desember 2011 Pameran dapat berfungsi untuk memperkenalkan kepada

masyarakat luas produk-produk hasil pertanian serta perkembangan agribisnis di

Bantul. Selain itu juga sebagai media promosi bagi usaha-usaha agribisnis.

SASARAN 29

Meningkatnya produksi perikanan budidaya

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No. IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

29. Meningkatnya

produksi

perikanan

budidaya

1. Jumlah produksi

perikanan budi daya

24.257 ton 10.450 ton 43,1 Tidak

Berhasil

2. Jumlah produksi

perikanan tangkap

1.377 ton 992 ton 72,1 Berhasil

3. Jumlah Pokdakan

(kelompok budi daya)

375 klpk 577 klp 153,9 Sangat

Berhasil

4. Produktifitas Gabah

Kering Pungut (GKP)

75,00

kw/ha

74,18

Kw/ha

98,90 Sangat

Berhasil

5. Produktifitas jagung

(pipil kering)

53,19

Kw/ha

59,30

Kw/ha

111,49 Sangat

Berhasil

6. Produktifitas kedelai

(wose)

15

Kw/ha

14,16

Kw/ha

94,90 Sangat

Berhasil

7. Produktifitas kacang

tanah (wose)

10,18

Kw/ha

10,83

Kw/ha

106,39 Sangat

Berhasil

8. Produktifitas bawang

merah

10,15

Ton/ha

13,32

Ton/ha

131,23 Sangat

Berhasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

9. Produktifitas cabe

merah

8,04 Kw/ha 6,10 Kw/ha 75,87 Berhasil

10 Produktifitas Pisang 25,00

Kg/pohon

17,00

Kg/pohon

68,00 Cukup

Berhasil

11 Produktifitas Jamur

tiram

12,00

kg/m2

3,05

Kg/m2

25,42 Tidak

Berhasil

12 Produktifitas tebu

(hablor gula)

49,88

Kw/ha

47,13

Kw/ha

94,49 Sangat

Berhasil

13 Produktifitas kelapa

(kopra)

19,50

Kw/ha

15,78

Kw/ha

80,92 Sangat

Berhasil

14 Produktifitas tembakau

(rajang kering)

6,26

Kw/ha

6,97

Kw/ha

111,34 Sangat

Berhasil

15 Produktifitas jambu

mete (glondong mete)

3,30

Kw/ha

0,26

Kw/ha

7,88 Tidak

Berhasil

16 Produktifitas daging

(kambing, sapi, domba

dan unggas)

10.655.498

Kg

11.231.147

Kg

105,40 Sangat

Berhasil

17 Produktifitas telur(

ayam dan itik)

5.865.111 5.902.742 100,64 Sangat

Berhasil

18 Produksi susu (sapi

perah dan kambing

PE)

250.000

Liter

262.705

Liter

105,08 Sangat

Berhasil

19 Populasi sapi potong 54.281

Ekor

59.789

ekor

110,15 Sangat

Berhasil

20 Populasi sapi perah 165 ekor 192 ekor 116,36 Sangat

Berhasil

21 Populasi kambing 57.668

ekor

60.671

Ekor

105,21 Sangat

Berhasil

22 Populasi Domba 30.840

ekor

38.110

ekor

123,54 Sangat

Berhasil

23 Populasi Ayam buras 561.939

ekor

595.685

ekor

106,01 Sangat

Berhasil

24 Populasi ayam ras

petelur

651.994

Ekor

624.482

Ekor

95,78 Sangat

Berhasil

25 Populasi ayam ras

pedaging

724.956

Ekor

811.947

ekor

112,00 Sangat

Berhasil

26 Populasi itik 184.603

ekor

164.810

Ekor

89,28 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 20 x 92,5 ) /26 = 71,15 Capaian Sasaran (Kategori Berhasil) = ( 3 x 77,5 ) /26 = 8,94

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Capaian Sasaran (Kategori Tidak Berhasil) = ( 3 x 27,5 ) /26 = 3,17

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 29 = 83,26

Pada sasaran 29 ( dua puluh sembilan ) terdiri dari 26 (dua puluh enam ) indikator

sasaran dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 83,26 dengan kategori berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 29 (dua puluh

sembilan ) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jumlah produksi perikanan budi daya pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak

24.256 ton terealisir 10.450 ton, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

43,1% dengan kategori tidak berhasil.

Indikator sasaran ini tidak terealisir sesuai target dikarenakan target yang terlalu

tinggi yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KPP)

padahal untuk tahun 2010 dibanding dengan tahun 2011 produksi mengalami

peningkatan meskipun akhirnya tidak dapat memenuhi target produksi dari Pusat

tersebut.

Upaya pemecahan terhadap permasalahan ini perlunya adanya revisi /konsiliasi

data target produksi yang menyesuaikan dengan kondisi daerah.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 2 Program dan 2 Kegiatan antara lain:

1) Pengembangan budidaya perikanan dengan kegiatan Pengembangan bibit

unggul.

Bentuk dari kegiatan ini adalah untuk mendukung kegiatan operasional 4 BBI

berupa sarana produksi ikan sehingga penyediaan benih ikan yang unggul

kepada masyarakat tetap lancar.

2) Program pengembangan bidang kelautan dan perikanan dengana kegiatan

Peningkatan produksi kelautan dan perikanan.

Bentuk dari kegiatan ini adalah pengadaan sarana prasarana untuk

meningkatkan produksi kelautan dan perikanan serta sarana prasarana untuk

pengolahan sehingga nantinya meningkatkan konsumsi ikan . Kegiatan ini

dengan focus pada lokasi budidaya air tawar (BAT), Balai Benih Ikan (BBI), TPU

dan masyarakat kelautan dan perikanan . Sarana prasarana yang diadakan pada

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

tahun 2011 antara lain mesin pelet, alat tangkap ikan , alat bantu penangkapan

ikan , sarana pendukung BBI , alat penarik perahu, pembangunan TPI baru

yakni TPI Patehan Sanden serta fasilitas pembangunan jalan lingkungan BAT,

pembangunan kolam di BBI serta pengadaan sumur dan pompa air.

2. Jumlah produksi perikanan tangkap pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 1.377

ton terealisir 992 ton, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 72,1 dengan

kategori berhasil.

Indikator ini tidak terealisir 100% dikarenakan Gelombang tinggi sehingga nelayan

banyak melaut belum adanya pelabuhan di Bantul.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan

mengoptimalkan kapal 30 GT yang baru diterima Dinas Kelautan dan Perikanan dari

Pusat dan penambahan sarana prasarana penangkapan.

Indikator sasaran ini dilaksankan melalui 2 Program dan 4 Kegiatan.

Program tersebut yaitu :

1) Program Pengembangan perikanan tangkap dengan kegiatan antara lain:

a. Fishing Ground.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Bantul bekerjasama dengan nelayan dari tiga TPI, yaitu:

TPI Pandanmino, Ngentak, Poncosari, Srandakan

TPI Mina Samudra, Samas, Srigading, Sanden

TPI Mina Bahari 45, Depok, Parangtritis, Kretek

Tujuan dari kegiatan ini adalah melaksanakan kajian informasi kelautan

(oseanografis) dengan menggunakan analisa data penginderaan jauh multi

waktu untuk mendukung pengembangan pemodelan distribusi daerah potensi

ikan (fishing ground) di perairan selatan Kabupaten Bantul. Keadaan ini

disebabkan adanya kontribusi fenomena alam, terutama pada kondisi

oseanografis, pada perkembangan teknologi penginderaan jauh yang sangat

berkaitan dengan produktivitas perikanan.

Sasaran dari kegiatan ini adalah:

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Diperolehnya informasi spasial perkiraan pola atau kecenderungan

distribusi fishing ground di perairan selatan Kabupaten Bantul dengan

menggunakan data penginderaan jauh didukung dengan observasi

lapangan.

Inventarisasi kebutuhan dan kedalaman data untuk pengembangan

pemodelan pada tahap berikutnya.

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui penyebaran

informasi spasial perkiraan wilayah-wilayah fishing ground.

Mengatasi masalah pencurian ikan.

Meningkatkan pengetahuan masyarakat nelayan setempat melalui

sosialisasi pola distribusi dan pengenalan karakteristik wilayah-wilayah

potensi ikan.

Masyarakat lebih memahami peranan data spasial untuk meningkatkan

pendapatan mereka.

Menarik minat Pemerintah Kabupaten Bantul untuk meningkatkan

kehidupan nelayan dengan memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas

bagi para nelayan.

Meningkatkan capacity building nelayan, baik perorangan maupun

kelompok, untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, seperti

meningkatkan kemampuan kapal maupun peralatan tangkap mereka.

Pendugaan pemodelan fishing ground untuk nelayan PMT di Kabupaten

Bantul dilakukan dengan menggunakan data primer berupa data koordinat titik

penangkapan ikan berdasarkan kebiasaan nelayan, serta data pendukung

citra MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer) rerata

mingguan dari satelit Aqua yang meliputi data klorofil-a dan suhu permukaan

laut. Pendugaan pemodelan fishing ground mengalami kendala karena

resolusi citra sebesar lebih kurang 4 km per piksel kurang mendukung untuk

analisa daerah cakupan yang sempit. Selain itu, banyaknya tutupan awan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

pada data citra yang digunakan menyebabkan banyaknya data klorofil dan

suhu permukaan laut di lokasi kegiatan tidak dapat diduga.

Penelitian ini perlu dilakukan dengan penambahan beberapa parameter

secara berkelanjutan untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

b. Pelatihan tehnis pengoperasian kapal dan tehnis penangkapan ikan.

Kegiatan ini dengan tujuan antara lain:

Terciptanya kesiapan anggota KUB Bantul Purse Seine I dalam

pengelolaan kapal terutama dalam hal kemampuan dan keahlian teknis

pengoperasian dan penangkapan ikan dengan kapal purse seine.

Terbentuknya jaringan baru antara KUB Bantul Purse Seine I dengan

pihak-pihak yang bergerak di bidang penangkapan ikan di PPN Prigi.

Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota KUB Bantul Purse

Seine I.

Sasaran :

Nelayan anggota KUB Bantul Purse Seine I yang memperoleh kapal 30 GT di

Tahun Anggaran 2011.

Manfaat :

Nelayan anggota KUB Bantul Purse Seine I memiliki kesiapan dalam

pengelolaan kapal.

Nelayan anggota KUB Bantul Purse Seine I dapat mengoperasikan kapal

dan menangkap ikan dengan kapal mini purse seine.

KUB Bantul Purse Seine memperoleh jaringan baru dengan pihak-pihak

yang bergerak di bidang penangkapan ikan di PPN Prigi

Hasil

Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Teknis Pengoperasian Kapal dan Teknis

Penangkapan Ikan berjalan dengan lancar diikuti oleh 30 orang peserta

yang merupakan anggota KUB Bantul Purse Seine I.

Peserta sangat antusias dan semangat mengikuti pelatihan teori dan

praktek melaut yang diberikan.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Instruktur menilai bahwa peserta pelatihan memiliki antusiasme dan

semangat yang tinggi untuk belajar mengoperasikan dan menangkap ikan

menggunakan purse seine. Kemampuan peserta juga dinilai oleh instruktur

sudah cukup mampu untuk mengoperasikan kapal purse seine.

Peserta puas dan senang dengan adanya pelatihan yang mereka

dapatkan.

Peserta memerlukan bantuan permodalan dan tenaga ahli/instruktur untuk

mendampingi mereka di awal pengoperasian kapal 30 GT yang mereka

peroleh di Tahun Anggaran 2011.

c. Operasional Langsir.

Kegiatan inidengan tujuan antara lain:

Meningkatkan produksi perikanan tangkap Kab. Bantul

Memberdayakan unsur masyarakat pesisir Kab. Bantul, dalam hal ini

nelayan dan pendorong PMT

Memberdayakan operasional kapal BIB yang sandar di PPP Sadeng

Sasaran

Produksi perikanan tangkap Kab. Bantul

Kualitas SDM nelayan dan operasional TPI di Kab. Bantul

Manfaat

Mendapatkan peningkatan produksi perikanan tangkap yang cukup

signifikan

Memperluas jaringan pemasaran hasil perikanan tangkap

Hasil dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

No. Langsir ke Hasil Langsir

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

- Jenis ikan Tonase (KG)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

X

XI

XII

XIII

XIV

XV

Tuna; Tongkol

Tuna; Tongkol

Tuna; Tongkol

Tuna; Tongkol

Tuna; Tongkol

Tuna; Tongkol

Tuna; Tongkol

Tuna; Tongkol

Tuna; Tongkol

Tuna; Tongkol

Tuna; Tongkol; Cakalang

Tuna; Tongkol

Tuna; Tongkol; Cakalang

Tuna; Tongkol; Cakalang

Tuna; Tongkol; Lemadang;

Lauro

127

192

146

174

146

126

172

186

121

126

186

138

166

152

174

JUMLAH 2.332

2) Program Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian

sumber daya kelautan dengan kegiatan Restocking di perairan umum

Tujuan Kegiatan Penebaran Ikan (restocking) adalah :

Menambah stock ikan di perairan umum agar dapat dipanen sebagai ikan

konsumsi guna pemenuhan gizi bagi masyarakat

Mengembalikan fungsi dan peran perairan umum sebagai ekosistem

akuatik yang seimbang.

Untuk meningkatkan populasi ikan di perairan umum dalam rangka

pengelolaan sumberdaya perikanan melalui pengendalian dan pemanfaatan

yang berpedoman pada kaidah-kaidah pelestarian sumberdaya hayati

perairan.

Untuk melestarikan keanekaragaman sumberdaya ikan di perairan umum.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat/nelayan di sekitar perairan

umum melalui peningkatan pendapatan yang merata dan kesempatan kerja

tambahan dari sektor perikanan.

Meningkatkan populasi dan keanekaragaman jenis ikan, penyediaan stok

ikan dan pelestarian sumberdaya ikan di perairan umum daratan sehingga

dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian masyarakat,

khususnya di wilayah Kabupaten Bantul

Sasaran utama kegiatan restocking dan pemasangan papan larangan adalah di

perairan umum yang terdapat di Kabupaten Bantul, meliputi sungai, embung air,

dan bendungan serta masayarakat sekitar daerah perairan

Kegiatan Restocking dan Bantuan Benih Ikan di Kabupaten Bantul

No Tanggal Kecamatan Jenis barang Jumlah Penerima

1. 12 Oktober 2011

Srandakan Benih ikan Nila 8.500 ekor Sumarji (Ketua Pokmaswas Sumber Ikan)

2. 12 April 2011

Dlingo Benih ikan Nila Benih ikan Nila

6.000 ekor 4.000 ekor

Sarjono (Ketua Pokmaswas Mina Sejahtera) Sugiyanto (Ketua Pokmaswas Sido Dadi)

3. 7 Desember 2011

Sanden Benih ikan Nila

10.000 ekor

Supenget ( Ket. Pokmaswas Pantai Pandan Sari )

4. 2011 Bambanglipuro

Benih ikan Tawes

10.000 ekor

Fx. Hasan ( Pokmaswas Mina Manunggal)

5. 4 April 2011

Jetis(bantuan benih ikan)

Benih Ikan Nila 500 ekor Haryanta

6. 3 Mei 2011

Bantul(Bantuan benih ikan)

Benih Ikan nila 1.000 ekor Dra. Hj. Siti Nurhayati, MM

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Kegiatan restocking diharapkan dapat meningkatkan stok populasi ikan

diperairan umum dan meningkatkan kesadaran masayarakat untuk lebih peduli

terhadap kelestarian sumber daya ikan. Disamping itu kegiatan tersebut secara

tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitar perairan

umum melalui peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja tambahan dari

sektor perikanan.

3. Jumlah Pokdakan (kelompok budidaya ) pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak

375 kelompok terealisir 577 kelompok, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 153,9% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indicator sasaran ini adalah seiring

berkembangnya usaha budidaya perikanan , maka makin banyak masyarat yang

tertarik untuk berusaha di bidang budidaya perikanan.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 2 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Pengembangan budidaya perikanan dengan

kegiatan antara lain:

a. Pelatihan tehnis budidaya ikan. Pelatihan ini dilaksanakan untuk melatih

keluarga miskin yang menerima bantuan wirausaha budidaya lele dari Gubernur

DIY. Pelatihan ini dilakasanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan dengan

materi :

Kebijaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan di Kabupaten Bantul

Program pengentasan kemiskinan melalui usaha perikanan budidaya

Pembinaan kelembagaan kelompok

Teknis budidaya lele

Manajemen budidaya lele

Pelatihan dilaksanakan mulai tanggal 1-29 September 2011, dengan tujuan

untuk mempersiapkan para calon pembudidaya dengan ilmu teknis dan

manajemen agar menjadi pembudidaya yang siap kompeten dan siap

bersaing.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

b. Operasional kegiatan program pengembangan usaha mina pedesaan (PUMP)

perikanan budidaya.

Pada tahun 2011 ini DKP menerima BLM melalui kegiatan Pengembangan

Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya ( PUMP – PB ) sebanyak Rp

800.000.000,- dan terserap 100% di bebepara kelompok penerima BLM. Untuk

pendampingan kegiatan tersebut, maka Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Bantul menyelenggarakan pelatihan Budidaya Lele bagi peserta

PUMP – PB Tahun 2011. Biaya penyelenggaraan kegiatan ini dari dana APBD

Perubahan Kabupaten Bantul melalui Dinas Kelautan dan Perikanan yang

merupakan dana pendampingan kegiatan PUMP - PB Tahun Anggaran 2011.

Tujuan Kegiatan

Kelompok masyarakat peserta PUMP - PB Paham kebijakan Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Bantul dan mengerti rencana strategis dan

aturan-aturan dalam mengikuti PUMP – PB 2011

Kelompok PUMP – PB dapat mengembangkan keterampilan budidaya lele

mulai dari penyediaan bibit yang baik, penyediaan pakan yang efektif,

pemeliharaan, antisipasi penyakit, pemanenan dan pemasaran sehingga

capaian kegiatan PUMP – PB untuk meningkatkan kesejahteraan anggota

kelompok dapat tercapai.

Sasaran

Sasaran kegiatan ini adalah kelompok peserta PUMP – PB dengan kegiatan

budidaya lele.

Pelaksanaan:

Waktu dan Tempat

Kegiatan dilaksanakan hari Senin – Selasa tanggal 3 – 4 dan 10 – 11

Oktober 2011 pukul 08.00 s.d 15.00 bertempat di lokasi Balai Benih Ikan (

BBI ) Barongan, Sumberagung, Jetis Bantul.

Peserta

Peserta terdiri dari kelompok peserta PUMP – PB pembudidaya lele

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

sejumlah 8 kelompok yaitu :

a. Kelompok Mino Kismo

b. Kelompok Mino Bahari

c. Kelompok Mina Jaya

d. Kelompok Mina Makmur

e. Kelompok Nila Segaran

f. Kelompok Mina Lestari

g. Kelompok Mina Makmur Baru

h. Kelompok Mina Mandir

Materi pelatihan :

Kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Dalam

PUMP – PB , disampaikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan

Bapak Ir. Edy Machmud Hidayat.

Pengelolaan Program PUMP-PB, disampaikan oleh Kabid Budidaya

,Bapak Ir. Imam Subardiarsa, M.M.

Teknis Budidaya Lele disampaikan oleh Bapak Muh Zainun Ikhsan, SPi

dan Subandi

Pengelolaan Kesehatan Ikan disampaikan oleh Ibu MF. Susilartati, SPi,

MMA dan Yus warseno, SPi, MSc

Pemasaran Pasca Panen disampaikan oleh Bapak hadi Sukarjo.

Manfaat Kegiatan:

Kelompok pembudidaya lele peserta PUMP-PB memahami arah

kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dalam

Program PUMP-PB.

Kelompok pembudidaya lele peserta PUMP-PB mengerti pengelolaan

program PUMP-PB sehingga dapat mengikuti ketentuan-ketentuan

dalam petunjuk pelaksanaan.

Kelompok pembudidaya lele peserta PUMP-PB dapat menambah

pengetahuan teknis budidaya lele secara intensif agar dapat

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

mengembangkan usahanya.

Kelompok pembudidaya lele peserta PUMP-PB mendapatkan

pengetahuan dan keterampilan pengelolaan kesehatan ikan sehingga

dapat memperoleh keuntungan yang maksimal.

Kelompok pembudidaya lele peserta PUMP-PB memperoleh gambaran

pemasaran pasca panen.

Kegiatan pelatihan budidaya lele yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Bantul dilaksanakan dalam 4 angkatan dan dapat

dilaksanakan dengan baik Kegiatan ini di ikuti oleh kelompok sasaran yaitu

kelompok budidaya PUMP-PB . Peserta dapat memahapi kebijakan Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dan menambah keterampilan

teknis budidaya lele sehingga dapat meningkatkan penghasilan pelaku

budidaya perikanan .

4. Produktifitas Gabah Kering (GKP) pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 75,00

Kw/ha terealisir 74,18 Kw/ha, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

98,90% dengan kategori sangat berhasil.

5. Produktifitas jagung (pipil kering) pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 53,19

Kw/ha terealisir 59,30 Kw/ha, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

111,49% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran pada pont 4 dan 5 di atas

karena cuaca tidak terlalu banyak hujan sehingga penyinaran baik, jaringan irigasi

semakin baik.

Indikator sasaran pada pont 4 dan 5 di atas dilaksanakan melalui 1 Program dan 2

Kegiatan. Program tersebut yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Pertanian/perkebunan dengan kegiatan antara lain:

a. Penyusunan data base produksi pangan (Analisa data statistik). Kegiatan ini

bertujuan untuk mendapatkan data statistik pertanian yang akurat. Pendataan

dilakukan oleh Mantri tani di masing-masing kecamatan. Komoditas yang diambil

datanya adalah tanaman pangan holtikultura . kegiatan analisa data statistic

bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) . Blanko yang didisi sesuai

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

standart/peraturan dari BPS.

Urutan pelaksanaan analisa data statistic ini adalah:

Lising Ubanan.

Pemeriksaan hasil listing.

Pengambilan sampel rumah tangga.

Pengumpulan data ubinan.

Pemeriksaan hasil ubinan.

Entry data ubinan.

Hasil pendatan tersebut dolah setiap Subround (4 bulan). Setiap Subrround

dievaluasi hasilnya, serta dilakukan peramalan produksi untuk subround

selanjutnya. Hasil analisa data statistic selama 1 tahun yang telah disahkan oleh

Dinas Peranan dan Kehutanan dan BPS didokumenkan kedalam sebuah buku

statistic pertanian.

b. Monitoring , evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian (Pengawasan

distribusi pupuk dan pestisida). Kegiatan ini meliputi : koordinasi, evaluasi ,

pengawasan pupuk dan peptisida di Kabupaten Bantul selama tahunn 2011

dilaksanakan untuk membahas penyaluran pupuk bersubsidi serta

permasalahan yang ditemui di lapangan. Untuk pelaksanaan dilapangan

Dipertahut berkoordinasi dengan instansi terkait yaitu Dinas Perindagkop,

BKKPPP dan kepolisian. Adapun hasil koordinasi pengawasan pupuk dan

peptisida Kabupaten Bantul adalah menentukan lokasi-lokasi (kios, Gapoktan,

KUD, BPP) akan dimonitor.

Hasil monitoring pupuk peptisida pada tahun ini antara lain:

Harga sudah sesuai HET.

Pelaporan sudah sesuai dengan kondisi yang ada.

Kondisi pupuk yang ada bagus (kemasan tidak rusak).

Tidak terjadi kekurangan maupun kelangkaan pupuk.

Terdapat temuan bahwa ada pengecer menebus dulu kemudian menjual

eceran (dalam jumlah kecil).

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Kendala yang dihadapi pada kelompok adalah belum ada dana pada saat pupuk

sangat dibutuhkan. Sedangkan apabila yang menebus pengecer dahulu dana

tidak cukup. Urea tablet masih dibutuhkan petani, sedangkan bahan baku masih

menggunakan pupuk bersubsidi.

6. Produktifitas kedelai (wose). Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 15 Kw/Ha

terealisir sebanyak 14,16 Kw/ha, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

94,90% dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini meskipun dengan kategori sangat berhasil namun juga ditemui

permasalahan yaitu kurangnya air . Upaya yang dilakukan adalah dengan perbaikan

saluran irigasi.

7. Produktifitas kacang tanah (wose). Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 10,18

Kw/Ha terealisir sebanyak 10,83Kw/Ha, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 106,39% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini karena tahun ini cuaca

tidak terlalu banyak hujan sehingga penyinaran baik, jaringan irigasi semakin baik

8. Produktifitas bawang merah. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 20,15

Ton/Ha terealisir sebanyak 13,32 Ton/ha, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 131,23% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah Curah hujan yang

tidak terlalu tinggi mendukung untuk pertumbuhan bawang merah.

Indikator sasaran pada point 6, 7 dan 8 di atas dilaksanakan melalui 1 Program dan

3 Kegiatan. Program tersebut yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Pertanian/perkebunan dengan kegiatan antara lain:

a. Pengembangan perbenihan/perbibitan (Persiapan pelepasan bawang merah

crok kuning).

Kegiatan ini diprioritaskan untuk komoditas bawang merah. Realisasi kegiatan ini

adalah melaksanakan uji adaptasi tahun pertama di Dusun Samiran, Desa

Parangtritis, Kecamatan Kretek untuk 6 varietas bawang merah yaitu Crok

Kuning, Tiron, Bauji, Biru, Bima, dan Probolinggo. Pada tahun ini belum dapat

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

dilaksanakan uji DNA karena dana yang tersedia hanya 2,4 juta padahal untuk

melaksanakan uji DNA diperlukan dana 12 juta. Sehinngga pada tahun 2012

dianggarkan dana yang lebih besar dan cukup untuk uji DNA.

b. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan produk

pertanian (Operasional kebun buah Mangunan).

Kawasan Kebun Buah Mangunan merupakan kawasan agropolitan, yang

mempunyai luas 23,34 ha terdiri dari tanah milik masyarakat dan kas desa.

Kabun Buah Mangunan memiliki 30 karyawan.

Tanggal 11 Januari 2010 Kebun Buah Mangunan diresmikan oleh Gubernur DIY

yang diwakilkan oleh Bapak Bupati Bantul. Kotoran ternak diproses untuk

dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang digunakan untuk memupuk tanaman

buah-buahan.

Sarana yang ada di Kebun Buah Mangunan adalah :

Kantor manajemen

Gedung pertemuan joglo.

Joglo show room buah / restoran.

Penginapan 3 buah.

Gedung pertemuan serbaguna.

Kolam renang dan pancing.

Kandang ternak, gudang pakan dan tempat pembuatan pupuk.

Green house

Sarana out bond

Gardu pandang di puncak bukit Sangu Pati, yang berada di puncak pass.

Fasilitas Kebun Buah Mangunan yang lengkap menjadikan pengunjung semakin

ramai. Beberapa even besar yang diadakan oleh suatu lembaga atau organisasi

pernah dilaksanakan di sana. Contohnya adalah pelepasan burung dari FPI

(Januari), Kunjungan Bupati Bantul (Juni), bermacam-macam kegiatan ksekolah

dan kemahasiswaan.

Permasalahan yang dihadapi :

Keterbatasan pengetahuan karyawan Kebun Buah Mangunan menegnai

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

pertanian dan peternakan, sehingga dibutuhkan study banding atau

pelatihan.

Kurangnya fasilitas kamar mandi dan rambu-rambu pengunjung

Kurangnya stok pupuk dan jalur irigasi

Jalan ke gardu pandang perlu perbaikan

c. DAK pertanian/Peningkatan sarana dan prasarana pertanian, peternakan untuk

mendukung ketahanan pangan.

Dana DAK bidang pertanian digunakan untuk meningkatkan sarana prasarana di

Kabupaten Bantul melalui bantuan sosial yaitu :

Pembuatan jalan produksi di 5 Kelompok Tani di Kecamatan Bambanglipuro,

Dlingo, dan Pajangan. Total volume 660 m, akan tetapi di lapangan lebih dari

660 m karena terdapat tambahan dari swadaya masyarakat sendiri.

Pembuatan jalan usaha tani di 6 kelompok tani di Kecamatan Pajangan,

Sedayu, Dlingo, Bantul, Bambanglipuro, dan Srandakan. Total volume 880

m, akan tetapi di lapangan lebih dari 880 m karena terdapat tambahan dari

swadaya masyarakat sendiri.

Pengembangan Jaringan Irigasi Desa (JIDES) dan Jaringan Irigasi Tingkat

Usaha Tani (JITUT) sebanyak 18 jaringan di 18 kelompok tani. Total volume

800 m3, akan tetapi di lapangan lebih dari 800 m3 karena terdapat tambahan

dari swadaya masyarakat sendiri.

Pembuatan irigasi air tanah masing-masing 1 unit di 5 kelompok tani di Desa

Temuwuh, Dlingo; Desa Wukirsari, Imogiri; Desa Seloharjo, Pundong; dan

Sitimulyo, Piyungan.

Pembuatan embung masing-masing 1 unit di dua kelompok tani di Desa

Mangunan, Dlingo dan Bangunjiwo, Kasihan.

Pembuatan unit pengolahan pupuk organik sebanyak enam unit di Desa

Triwidadi, Pajangan; Desa Sidomulyo dan Mulyodadi, Bambanglipuro; Desa

Poncosari, Srandakan; Desa Patalan, Jetis; serta Desa Gadingharjo,

Sanden.

Optimasi lahan pertanian masing-masing 1 unit di 5 kelompok tani meliputi

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Kelompok Lembah Subur, Kwaru, Poncosari, Srandakan; Kelompok

Mranggen, Mranggen, Tamantirto, Kasihan; Kelompok Kalipakel, Donotirto,

Kretek; Kelompok Sido Rukun, Nawungan II, Selopamioro, Imogiri; dan

kelompok Soropaten, Soropaten, Ringinharjo, Bantul.

Masalah yang dihadapi pada kegiatan ini adalah pencairan anggaran mengalami

keterlambatan sehingga waktu pelaksanaan terbentur musim hujan yang

menghambat pembangunan. Sehingga diusahakan tahun depan pencairan tidak

terlambat lagi.

9. Produktifitas cabe merah. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 8,04 Kw/ha

terealisir 6,10Kw/ha, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 75,87%

dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini meskipun berhasil tetapi tidak mencapai target. Faktor

penghambat sehingga tidak tercapai 100% dikarenakan panen tidak panjang rata-

rata hanya 5 kali karena petani ingin segera ganti tanaman.

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dengan

kegiatan Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggul daerah

(Pameran Bantul Expo, Bantul Agro Expo). Kegiatan ini dengan terlaksananya

kegiatan pameran Bantul Expo selama 7 hari, pada tanggal 15-21 Juli 2011, dan

Bantul Agro Expo selama 3 hari, tanggal 21-23 Desember 2011 Pameran dapat

berfungsi untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas produk-produk hasil

pertanian serta perkembangan agribisnis di Bantul. Selain itu juga sebagai media

promosi bagi usaha-usaha agribisnis. Kendala yang dihadapi saat Bantul Expo

hádala posisi stand dipertahut yang berada jauh di belakang sehingga seringkali

tidak terjangkau pengunjung. Tahun depan diharapkan bisa mendaftar lebih awal

agar dapat memilih posisi stand yang strategis. Sedangkan kendala yang dihadapi

saat Bantul Agro Expo adalah lokasi yang jauh dari keramaian, tidak strategis,

partisipasi kelompok tani dan gabungan kelompok tani masih belum maksimal dan

kurangnya informasi di bidang pertanian dan peternakan. Solusinya untuk tahun

depan adalah pemilihan lokasi yang strategis, koordinasi antara kelompok tani dan

panitia, serta partisipasi bidang lain di Dipertahut. Sehingga diharapkan tujuan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

dilakukannya pameran dapat tercapai.

10. Produksi pisang. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 25,00 Kg/Pohon

terealisir 17,00 Kg/pohon, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 68,00%

dengan kategori cukup berhasil.

Indikator sasaran ini tidak tercapai 100% dikarenakan produktifitas masih

didominasi jenis pisang uter.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program 1 Kegiatan. Program tersebut

yaitu Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan dengan

kegiatan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat

guna (Operasional petroganik). Kegiatan ini dapat dijelaskan sebagai berikut bahwa

pada tahun anggaran 2011 Pemda telah menyediakan dana untuk operasional

pabrik Petroganik Karanganyar, Sanden sebesar Rp 109.000.000 yang alokasinya

untuk pembayaran gaji karyawan, makan minum karyawan, pembayaran listrik,

yang hanya cukup untuk 6 bulan, honor pelaksana dan ATK. Sedangkan untuk

pembelian bahan belum tersedia. Pada perjalanannya melalui dana APBD

Perubahan telah dialokasikan dana operasional petroganik sebesar Rp

249.000.000,-. Dana tersebut telah dipergunakan untuk operasional untuk

operasional petroganik untuk pembelian bahan (kotoran sapi, kotoran ayam, mixtro,

kapur, dll), juga untuk pembayaran listrik dan pemeliharaan alat.

Dari dana tersebut, semula ditargetkan dapat produksi sebesar 113 ton (organic

granule), tetapi dari bahan-bahan yang tersedia hanya dapat menghasilkan 75%

dari total bahan sehingga hanya berkisar 86 ton pupuk petroganik. Kegiatan

operasional petroganik ini tidak telepas dari aturan yang dikeluarkan oleh PT

Petrokimia Gresik sebagai BUMN yang ditunjuk untuk memproduksi dan

memasarkan pupuk Petroganik dan PT Sucofindo selaku penguji mutu hasil

(Laboratorium mutu), bahwa untuk melakukan pengujian mutu hasil sekurang-

kurangnya pihak mitra(pabrik Petroganik) harus memproduksi sebanyak 300 ton.

Padahal selama ini dana APBD kabupaten yang disediakan untuk operasional

petroganik hanya mampu untuk memproduksi 86 ton. Sehingga jika setiap tahun

hanya disediakan dana RP 246.000.000,- maka untuk dapat melakukan uji lab mutu

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

produk diperlukan waktu 3,5 tahun. Dengan kata lain, operasional petroganik

memerlukan dana Rp 600.000.000 setiap tahun apabila ingin mencapai produksi

300 ton per tahun.

11. Produksi jamur tiram. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 12, 00 Kg/m2

terealisir 3,05 Kg/m2, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 25,42%

dengan kategori tidak berhasil.

Faktor yang menyebabkan ketidak berhasilan indikator sasaran ini adalah Cuaca

tahun 2011 termasuk kering sehingga kurang bagus untuk pertumbuhan jamur

produktivitasnya menurun.

Upaya yang dilakukan adalah frekuensi penyiraman ditingkatkan

12. Produktifitas tebu (hablor gula). Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 49,88

Kw/ha terealisir 47,13 Kw/ha, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

94,49% dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini tidak tercapai 100% dikarenakan Cuaca termasuk kering

sehingga kadar air tebu menurun/randemen rendah. Upaya yang dilakukan adalah

pengaturan irigasi .

Indikator sasasaran pada point 9,10,11 dan 12 di atas dilaksanakan melalui 1

Program dan 2 kegiatan. Program tersebut yaitu Program Peningkatan Penerapan

Teknologi Pertanian/ Perkebunan dengan kegiatan antara lain:

a. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna

(Operasional petroganik). Kegiatan ini dapat dijelaskan sebagai berikut bahwa

pada tahun anggaran 2011 Pemda telah menyediakan dana untuk operasional

pabrik Petroganik Karanganyar, Sanden sebesar Rp 109.000.000 yang

alokasinya untuk pembayaran gaji karyawan, makan minum karyawan,

pembayaran listrik, yang hanya cukup untuk 6 bulan, honor pelaksana dan ATK.

Sedangkan untuk pembelian bahan belum tersedia. Pada perjalanannya melalui

dana APBD Perubahan telah dialokasikan dana operasional petroganik sebesar

Rp 249.000.000,-. Dana tersebut telah dipergunakan untuk operasional untuk

operasional petroganik untuk pembelian bahan (kotoran sapi, kotoran ayam,

mixtro, kapur, dll), juga untuk pembayaran listrik dan pemeliharaan alat.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Dari dana tersebut, semula ditargetkan dapat produksi sebesar 113 ton (organic

granule), tetapi dari bahan-bahan yang tersedia hanya dapat menghasilkan 75%

dari total bahan sehingga hanya berkisar 86 ton pupuk petroganik. Kegiatan

operasional petroganik ini tidak telepas dari aturan yang dikeluarkan oleh PT

Petrokimia Gresik sebagai BUMN yang ditunjuk untuk memproduksi dan

memasarkan pupuk Petroganik dan PT Sucofindo selaku penguji mutu hasil

(Laboratorium mutu), bahwa untuk melakukan pengujian mutu hasil sekurang-

kurangnya pihak mitra(pabrik Petroganik) harus memproduksi sebanyak 300 ton.

Padahal selama ini dana APBD kabupaten yang disediakan untuk operasional

petroganik hanya mampu untuk memproduksi 86 ton. Sehingga jika setiap tahun

hanya disediakan dana RP 246.000.000,- maka untuk dapat melakukan uji lab

mutu produk diperlukan waktu 3,5 tahun. Dengan kata lain, operasional

petroganik memerlukan dana Rp 600.000.000 setiap tahun apabila ingin

mencapai produksi 300 ton per tahun.

b. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana teknologi

pertanian/perkebunan tepat guna.

Kegiatan ini meliputi antara lain:

Pemeliharaan Stasiun Agribisnis. Sub terminal agribisnis di Srigading Sanden

telah dimanfaatkan/dioperasionalkan dengan adanya pasar lelang. Kegiatan

ini berlangsung setiap ada panenan yang khususnya tanaman hortikultura

seperti panen bawang merah dan cabe merah dengan pelaksanaan setiap 3

hari sekali.

Kendala yang dihadapai pada kegiatan ini antara lain:

1. Bangunan stasiun agribisnis mengalami kerusakan yang sangat parah

dikarenakan bangunan tersebut tidak sesuai dengan lingkungan yang ada

yaitu terbuat dari besi baja padahal lokasi tersebut di wilayah pantai

selatan (pinggir pantai). Terjadi pengeroposan pada rangka, atap dari

asbes yang sudah banyak bocor.

2. Produk pertanian yang dilelang terkena air hujan dan kurangnya tembok.

Upaya Pemecahan masalah tersebut Upaya pemecahan masalah:

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

a. Perlunya rehab bangunan tersebut baik dari peerintah daerah

ataupun pusat

b. Perlunya bangunan gudang di sekitar STA untuk menyimpan hasil

panen sebelum diangkut/dipasarkan.

Pemeliharaan Silo jagung

Bangunan silo jagung di Bongsen, Guwosari, Pajangan, Bantul, karena

silo jagung mengalami kebakaran maka mesin yang ada di silo jagung

tersebut mengalami kerusakan. Dilakukan inventarisasi mesin/alat yang

terbakar. Akibat dari kebakaran tersebut, mesin tidak dapat

dioperasionalkan sehingga perlu perbaikan mesin dengan pengajuan

anggaran perbaikan.

Pemeliharaan Peralatan Mesin Pengolahan Pertanian

Pemeliharaan Rice Milling unit sebanyak 3 lokasi yaitu di Gapoktan Mitra

Usaha Tani Gedongan Wijirejo Pandak, Gapoktan Sumber Agung Jetis,

Gapoktan Pendowoharjo. Serta perbaikan mesin pembuatan emping jagung

di Beji Kulon, Sendangsari, Pajangan. Pemeliharaan mesin penepung di

Blabak, Triwidadi, Pajangan.

Permasalahan dan solusi : Anggaran yang disediakan oleh pemda belum

mencukupi untuk pemeliharaan alat dan mesin pengolah hasil pertanian yang

ada di Kab. Bantul. Sehingga perlu adanya tambahan dana untuk kegiatan

tersebut.

13. Produktifitas kelapa (kopra). Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 19,50 Kw/ha

terealisir 15,78 Kw/ha , maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 80,92%

dengan kategori berhasil.

Indikator sasaran ini tidak tercapai 100% dikarenakan kondisi cuaca kering.

Upaya yang dilakukan adalah dengan pengaturan irigasi.

14. Produktifitas tembakau (rajang kering). Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak

6,26 Kw/ha terealisir 6,97 Kw/ha, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

111,34% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah cuaca

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

mendukung bagi pertumbuhan tanaman tembakau.

15. Produktifitas jambu mete (glondong mete). Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 3,30 Kw/ha terealisir 0,26 Kw/ha, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 7,88% dengan kategori tidak berhasil.

Hambatan yang ditemui pada indikator sasaran ini pada point 15 ini sehingga tidak

tercapai 100% dikarenakan saat berbunga terkena hujan sehingga tidak terbentuk

buah.

Indikator sasaran pada point 13,14 dan 15 di atas dilaksanakan melalui 1 Program

dan 7 Kegiatan. Program tersebut yaitu Program Peningkatan Produksi Pertanian/

Perkebunan dengan kegiatan antara lain:

a. Penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan (Pendampingan

peningkatan produksi tanaman pangan) Pengembangan tanaman pangan

difokuskan kepada aspek ketersediaan pangan, dimana operasional program

pembangunan tanaman pangan pada dasarnya merupakan rangkaian upaya

untuk memfasilitasi tumbuh kembangnya usaha-usaha bidang tanaman pangan

yang mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing dan nilai tambah.

Kegiatan pendampingan tanaman pangan ini digunakan untuk :

1. Apresiasi Pengembangan Tanaman Pangan yang telah dilaksanakan tanggal

21 April 2011 di Balai Desa Pendowoharjo, Sewon, dan diikuti oleh 50

peserta (Mantri Tani, PPL, THL, dan perwakilan petani)

2. SL-PHT berkelanjutan sebanyak 1 unitdi Kelp. Tani Mrisi, Tirtonirmolo,

Kasihan. Pelaksanaan tanggal 3 Mei – 28 Juli 2011 sebanyak 14 kali

pertemuan.

3. Gerakan Pengendali OPT Padi sebanyak 15 unit, Jagung 4 unit, kedelai 4

unit, kacang tanah 3 unit.

4. Sosialisasi dan rapat koordinasi untuk mendukung pelaksanaan kegiatan

tersebut dilaksanakan di Kab. Bantul.

Permasalahan yang dihadapi untuk kegiatan SL PHT berkelanjutan adalah tidak

ada dana untuk honor instruktur dan marge peserta SL tidak tersedia.

Sedangkan pada gerakan pengendalian OPT dirasa masih sangat sedikit

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

terutama untuk komoditas padi mengingat saat ini terjadi perubahan iklim yang

sangat ekstrim sehingga diperlukan langkah-langkah antisipasi untuk

pengamanan produksi padi.

b. Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan.

Kegiatan ini antara lain :

Rapat koordinasi tentang perencanaan kegiatan pembibitan

Pembelian bahan non kimia/organik, pupuk dan sebagainya

Pembelian alat-alat perlengkapan untuk pembibitan tembakau

Modal pengadaan alat pemeliharaan tanaman pertanian berupa hand

sprayer

c. Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan

Dana dari kegiatan ini digunakan untuk pengadaan bibit tanaman tomat, cabai,

terong, pare, sawi, serta bibit sayuran lain. Bibit-bibit tersebut ditanam dalam

polybag untuk memanfaatkan pekarangan-pekarangan rumah masyarakat.

Lahan-lahan pertanian serta halaman rumah warga Bantul semakin lama

semakin berkurang karena banyak didirikan bangunan-bangunan. Oleh karena

itu perlu dilakukan inovasi agar tetap dapat melakukan budidaya sayuran

maupun tanaman lainnya meskipun lahannya mulai sempit, yaitu dengan

menanam tanaman dalam polybag. Pada tahun 2011 ini bantuan bibit tanaman

dalam polybag diberikan kepada Dusun Ngijo dan Dusun Onggopatran, Desa

Srimulyo, Kecamatan Piyungan. Tantangan dalam pelaksanaan kegiatan ini

adalah pemeliharaan /perawatan sayuran dalam polybag lebih intensif harus

menyiram setiap hari padahal banyak petani yang tidak bisa melakukan ini

secara kontinyu karena dianggap hanya pekerjaan sampingan.

d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan intensifikasi tembakau. Kegiatan ini antara

lain:

Rapat koordinasi rencana dan evaluasi pelaksanaan monev intensifikasi

tembakau

Kunjungan ke lokasi tanaman tembakau untuk mengadakan monev

perkembangan dari kegiatan intensifikasi tembakau.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

e. Pembuatan pemurnian benih tembakau rakyat

Tujuan kegiatan ini adalah tercapainya benih tembakau murni (memproduksi

benih tembakau rakyat varietas Kedu Sili/Siluk yang unggul dan bermutu).

Realisasi dari kegiatan ini antara lain:

Koordinasi petugas Dipertahut Bantul BSPMBPTKP Prov. DIY dan Balitas

Malang.

Pertemuan petani/kelompok kegiatan pemurnian benih tembakau rakyat

varietas Kedu Sili.

Pelaksanaan pembibitan benih yang dihasilkan pada kegiatan pemurnian

tahun sebelumnya.

Pemeliharaan tanaman mulai dari tanam hingga panen.

Pengerodongan bunga tembakau yang terpilih.

Pencatatan tinggi tanaman, jumlah daun, lebar dan panjang daun sebanyak

5 sampel x 6 blok x 4 ulangan.

Panen petik daun basah, prosesing daun rajang kering.

Didapat Data produksi tembakau daun basah dan rajang kering

Prosesing benih tembakau

Uji laboratorium benih tembakau (kemurnian, daya kecambah, dan kadar air)

Uji laboratorium kadar nikotin daun tembakau rajang kering.

f. Pengembangan agribisnis tembakau

Kegiatan ini bertujuan agar terlaksananya serangkaian sistem agribisnis

tembakau yang melalui proses budidaya, produksi, panen, pasca panen,

pengolahan dan pemasaran. Selain itu juga untuk meningkatkan standarisasi

kualitas bahan baku, penanganan panen dan pasca panen, penguatan

kelembagaan kelompok dan asosiasi petani tembakau sehingga meningkatkan

nilai tambah produk fan meningkatkan pendapatan petani tembakau. Realisasi

kegiatan ini:

Koordinasi petugas perkebunan Dipertahut Bantul, Asosiasi Petani

Tembakau Indonesia (APTI Bantul), KUB tembakau virginia dan pihak mitra

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

PT. Sadhana Arif Nusa.

Pertemuan petani/kel. Tani kegiatan pengembanhan agribisnis tembakau

rakyat/virginia

Fasilitasi sarana alat-alat pembibitan tanaman tembakau pada 10 kelompk

Studi banding dalam rangka adopsi teknologi pertmebakauan di Dishutbun

Kab. Blitar, Jawa Timur tanggal 21 sd 23 September 2011 sejumlah 30 orang

Perjalanan dinas keluar daerah dalam rangka Pekan Nasional ke

Tenggarong seberang, Kutai, Kartanegara, Kaltim tgl 20 sd 24 Juni dan

Evaluasi Pelaksanaan Tanaman Semusim dari Direktorat Jendral Tan

aman Semusim di Bandung tgl 21 sd 22 Nov 2011

Dukungan sistem penunjang berupa alat angkutan darat bermotor Station

Wagon sebagai sarana operasional dalam rangka pembinaan Standarisasi

Kualitas Bahan Baku, Penanganan Panen dan Pasca Panen, Penguatan

kelembagaan kelompok dan asosiasi petani tembakau 1 unit.

Beberapa masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah

gudang tembakau di Selopamioro Imogiri belum memiliki alat pendukung

pergudangan yang memadai, sehingga gudang belum dapat

dioperasionalkan untuk penyimpanan tembakau. Budidaya tembakau

dilaksanakan pada musim kemarau, sehingga lahan marjinal tembakau

rentang akan kekurangan/ketersediaan air. Hal ini dapat diatasi dengan

adanya dukungan sarana pengelolaan lahan air berupa embung, dam parit,

irigasi air tanah dangkal/dalam dan pompa air.

g. Pelatihan teknis petani tembakau

Pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan petani

tembakau sesuai standar teknis budidaya tembakau. Pelatihan-pelatihan yang

diadakan oleh Dipertahut pada tahun 2012 ini adalah sebagai berikut:

Pelatihan tembakau rakyat sebanyak 30 orang di Kalidadap II Selopamioro

Imogiri tanggal 23-25 Mei 2011

Pelatihan tembakau rakyat sebanyak 30 orang di Lanteng II, Selopamioro,

Imogiri tanggal 25-27 Mei 2011

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Pelatihan tembakau virginia sebanyak 30 orang di Bekang, Mulyodadi,

Bambanglipuro tanggal 25-27 Juli 2011

Pelatihan tembakau virginia sebanyak 30 orang di Mutihan, Wirokerten,

Banguntapan tanggal 27-29 Juli 2011

16. Produktifitas daging (kambing, sapi, domba dan unggas). Pada tahun 2011

mentargetkan sebanyak 10.655.498 Kg terealisir 11.231.147 Kg, maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 105,40% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya alokasi

dana dan minat masyarakat terhadap usaha ternak kambing, sapi , domba dan

unggas.

17. Produktifitas telur (ayam dan itik). Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak

5.865.111 Kg terealisir 5.902.742 Kg, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 100,64% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya alokasi

dana dan minat masyarakat untuk usaha ternak ayam dan itik.

18. Produksi susu (sapi perah dan kambing PE). Pada tahun 2011 mentargetkan

sebesar 250.000 liter terealisir 262.705 liter, maka nilai capaian sebesar 105,08%

dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya alokasi

dana dan minat masyarakat untuk usaha ternak sapi perah dan kambing PE.

19. Populasi sapi potong . Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 54.281 ekor

terealisir 59.789 ekor, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar dengan

110,15% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya alokasi

dana dan minat masyarakat untuk usaha ternak sapi potong.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 4 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program pencegahan dan penanggulangan penyakit dengan kegiatan

antara lain:

Pendataan masalah peternakan. Target kegiatan ini adalah koordinasi data

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

statistik masalah peternakan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendata masalah-

masalah peternakan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar upaya

penanggulangan maupun pencegahan terhadap masalah tersebut. Kendala

yang muncul pada kegiatan ini adalah belum adanya petugas khusus untuk

menangani data di tingkat kecamatan. Masalah ini ditanggulangi dengan

mengoptimalkan peran mantri tani di kecamatan

Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak, Kegiatan

yang dilaksanakan meliputi :

Pemeriksaan specimen di BBV

Pemeriksaan specimen di Laboratorium C Keswan

Sosialisasi penyakit hewan

Pengadaan bahan kimia Laboratorium Kesmavet sebanyak 1 paket

Pengadaan desinfektan sebanyak 50 liter

Pengadaan cetak leaflet penyakit hewan menular sebanyak 1.000 lembar

Fasilitasi Unit Pelaksana Tehnis (UPT) rumah pemotongan hewan dan

Poskeswan. Capaian fisik mencapai 100% kecuali untuk unit penetasan

(46,60%) dikarenakan daya tetas telur yang relatif rendah. Dana yang tersedia

juga digunakan untuk belanja obat-obatan untuk 9 puskeswan di Kabupaten

Bantul yaitu Sanden, Pandak, Pundong, , Jetis, Pleret, Sewon, Dlingo, Piyungan,

dan Kasihan. Belanja peralatan untuk unit penetasan sebanyak 1 paket.

Koordinasi kesehatan hewan, pengawasan pemotongan hewan dan

terbanyarnya honor PHL RPH selama 12 bulan. Kendala yang dihadapi adalah

jumlah obat dan anggaran yang kurang memadai, ditangani dengan

mengotimalkan peran dokter hewan dan praktisi serta peralatan yang ada.

Kegiatan yang dilaksanakan meliputi :

Operasional RPH, RPU, Poskeswan, dan unit penetasan ayam buras

Pengadaan bahan obat-obatan untuk Poskeswan sebanyak 9 paket

Pengadaan bahan kimia untuk penetasan ayam buras sebanyak 12 paket

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Pengadaaan alat-alat/perlengkapan dan pemeliharaan mesin penetasan

ayam buras

20. Populasi sapi perah. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 165 ekor terealisir

192 ekor, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

21. Populasi kambing. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 57.668 ekor terealisir

60.671 ekor, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 105,21% dengan

kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya alokasi

dana dan minat masyarakat.

22. Populasi Domba. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 30.840 ekor terealisir

38.110 ekor, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 123,54% dengan

kategori sangat berhasil .

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya alokasi

dana dan minat masyarakat.

23. Populasi Ayam buras. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 561.939 ekor

terealisir 595.685 ekor, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 106,01%

dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya alokasi

dana dan minat masyarakat.

24. Populasi ayam ras petelur. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 651.994 ekor

terealisir sebanyak 624.482 ekor, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

95,78% dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran tidak mencapai target 100% dikarenakan peternak menurun,

menimbulkan pencemaran lingkungan, tidak ada dana/tidak ada kegiatan khusus

ayam ras petelur.

Upaya yang dilakukan adalah menghubungkan dengan Bank untuk pinjaman bunga

rendah.

25. Populasi ayam ras pedaging. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 724.956

ekor terealisir 811.947 ekor , maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

112,00% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya alokasi

dana dan minat masyarakat.

26. Populasi itik . Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 184.603 ekor 164.810 ekor,

maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 89,28% dengan kategori sangat

berhasil.

Indikator sasaran ini tidak tercapai 100% dikarenakan Peternak membutuhkan

modal yang relatif besar sebelum masa itik bertelur.

Indikator sasaran ini pada point 21 sampai dengan point 26 dilaksanakan melalui 1

Program 3 Kegiatan. Program tersebut yaitu Program Peningkatan Produksi Hasil

Peternakan dengan kegiatan antara lain:

a. Penelitian dan pengolahan gizi pakan ternak (pengawasan mutu pakan ternak.

Kegiatan ini meliputi pengawasan mutu pakan ternak dan pengembangan

produksi pakan ternak dengan cara uji laboratorium sampel pakan ternak.

Tujuannya untuk memperoleh pakan ternak yang bermutu.

b. Bimbingan dan pemberdayaan kelompok, (lomba kelompok) ternak, inseminator,

dokter hewan).

Kegiatan ini antara lain:

Lomba kelompok ternak sapi dan kelompok ternak kambing

Lomba petugas inseminator dan dokter hewan

Bimbingan teknis pemberdayaan KK miskin sebanyak 32 kelompok ternak

ayam dan kambing

c. Peningkatan mutu genetik sapi.

Kegiatan ini antara lain:

Pengadaan semen beku sapi sebanyak 1000 straw.

Pengadaan insemination gun

Pengadaan speculum

Pengadaan semen beku sapi sebanyak 1000 straw belum dapat mencukupi

untuk seluruh kebutuhan di Kab. Bantul.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

SASARAN 30

Terkendalinya Laju Alih Fungsi Lahan Pertanian

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

30. Terkendalinya Laju

Alih Fungsi Lahan

Pertanian

1. Konversi lahan 0,4% 0,4% 100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 1 x 92,5 ) /1 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 30 = 92,5

Pada sasaran 30 ( tiga puluh ) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran dengan nilai

rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 30 (tiga puluh )

sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konversi lahan. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 0,4% terealisir 0,4%, maka

nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah

adanya kesadaran dari masyarakat dan adanya peraturan – peraturan

yang mendukung indikator tersebut.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan

kegiatan Pembinaan, pengendalian gerakan rehabilitasi hutan dan lahan

(DAK Bidang Kehutanan). Kegiatan ini meliputi :

1) Pembuatan hutan rakyat di 11 kelompok tani yang terdiri dari :

a. Kelompok Tani Makmur, Grogol VIII, Parangtritis, Kretek (25 Ha)

b. Kelompok Tani Mulyo, Jalakan, Ciren, Triharjo, Pandak (20 Ha)

c. Kelompok Ngudi Lestari, Kaliberot, Argomulyo, Sedayu (20 Ha)

d. Kelompok Ngudi Rejo, Banyusurip, Girirejo, Imogiri (15 Ha)

e. Kelompok Sedyo Makmur, Kajor Kulon, Selopamioro, Imogiri (15 Ha)

f. Kelompok Kitri Dadi, Geger Kuning, Seloharjo, Pundong (15 Ha)

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

g. Kelompok Ngudi Luwih, Cengkehan, Wukirsari, Imogiri (25 Ha)

h. Kelompok Sido Kumpul, Lanteng I, Selomaioro, Imogiri (15 Ha)

i. Kelompok Tani Manunggal, Duwet Gentong, Srimulyo, Piyungan (25 Ha)

j. Kelompok Brewu, Krebet, Guwosari, Pajangan (15 Ha)

k. Kelompok Suka Makmur, Bongsing, Guwosari, Pajangan (15 Ha)

2) Pembuatan Gully plug yang terdiri dari :

a. Kelompok Rukun Sentosa, Kedungrejo, Wonolelo, Pleret (1 unit)

b. Kelompok Tepat Rejo, Jetis, Selopamioro, Imogiri (1 unit)

c. Kelompok Sumber Waras, Soka, Seloharjo, Pundong (2 unit)

d. Kelompok Tani Maju, Mojosari, Srimartani, Piyungan (1 unit)

3) Pembuatan sumur resapan

a. Kelompok Ngudi Makmur, Umbulsari, Srimartani, Piyungan (5 unit)

b. Kelompok Rukun Manunggal, Nogosari II, Wukirsari, Imogiri (6 Unit)

c. Kelompok Tani Murwat, Jolosutro, Srimulyo, Piyungan (5 unit)

4). Pengkayaan hutan pantai yaitu Kelompok Lestari, Poncosari, Srandakan (5 Ha)

5). Pembuatan hutan pantai yang terdiri dari :

a. Kelompok Empat Lima, Depok, Parangtritis, Kretek (15 Ha)

b. Kelompok Ngalangsari, Grogol IX, Parangtritis, Kretek (10 Ha)

c. Kelompok Eka Lestari, Cangkring, Poncosari, Srandakan (10 Ha)

d. Kelompok Pemuda-Pemudi Baros, Baros, Tirtoharjo, Kretek (5 Ha)

6). Pembuatan embung air

a. Kelompok Tani Maju, Semuten, Jatimulyo, Dlingo (1 unit)

b. b.Kelompok Akur, Kayuberit, Terong II, Terong, Dlingo (1 Unit)

Kendala yang dihadapi Pengetahuan SDM kelompok tani tentang administrasi dan

pelaporan kegiatan serta teknis kegiatan masih kurang. Sehingga diperlukan

pendampingan dan pelatihan petani.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

SASARAN 31

Meningkatnya program usaha tani dan aktifitas kelembagaan petani dan

penyuluh

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

31. Meningkatnya

program usaha tani

dan aktifitas

kelembagaan petani

dan penyuluh

1. Peningkatan aktifitas

kelembagaan petani

16 klpk 16 klpk 100 Sangat

Berhasil

2. Peningkatan kualitas

penyuluh

73

Orang

73 Orang 100 Sangat

Berhasil

3 Peningkatan kapasitas

SDM P3A dalam

pengelolaan irigasi

292

Klpk

8

Kelpompo

k

2,74 Tidak

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 2 x 92,5 ) / 3 = 61,66 Capaian Sasaran (Kategori Tidak Berhasil) = ( 1 x 27,5 ) /3 = 9,16

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 31 = 70,82

Pada sasaran 31 ( tiga puluh satu ) terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran dengan nilai

rata-rata capaian sasaran sebesar 70,82 dengan kategori berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 31 (tiga puluh

satu) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Peningkatan aktifitas kelembagaan petani. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 16 kelompok terealisir sebanyak 16 kelompok, maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan ini antara lain:

Adanya pembinaan , penyuluhan serta SDM yang baik.

Terjalinnya komunikasi dan koordinasi diantara panitia PEDA

Dukungan dari Pemerintah , KTNA Kabupaten Bantul dan masyarakat.

Adanya pembinaan pendampingan oleh penyuluh .

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 2 Program dan 3 Kegiatan antara lain:

1) Program Peningkatan kesejahteraan petani dengan kegiatan antara lain:

a. Pembinaan pengembangan kelembagaan petani.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk Pembinaan Pengembangan Kelembagaan

Petani penyuluh sertameningkatkan kesejahteraan petani. Bentuk kegiatan

Peningkatan kemampuan Rapat Koordinasi dalam rangka

pembinaanpeningkatan kelembagaan petani dan pembinaan pelaksanaan

lomba penyuluh dan kelompok, tersusunnya registrasi kelompok tani

sebanyak 803 kelompok yang telah di SK Ka BKP3, menyewa tempatdalam

rangka untuk memasarkan olahanpangan lokal yang terletak di Bejen Bantul

dan pengadaan lemari etalase yang digunakan untuk menempatkan contoh

hasil olahan kelompok untuk dipromosikan

b. PEDA

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai ajang bagi petani dan nelayan untuk

pengembangan diri, tukar menukar informasi, apresiasi dan ajang promosi

hasil produksi pertanian, perikanan dan kehutanan. Kegiatan ini berupa Asah

Terampil dan Unjuk Tangkas, Lomba Olahan Pangan, Seminar, Temu

Wicara dengan Gubernur, Sarasehan Petani dan Pameran Produk Olahan.

2) Program Peningkatan produksi pertanian/perkebunan dengan kegiatan

pendampingan Feati. Kegiatan ini merupakan kegiatan pendampingan FEATI

APBN. Upaya terus menerus yang dilakukan pemerintah utnuk meningkatkan

kesehjahteraan dan pendapatan petani dan keluarganya, antara lain dengan

memperkuat kegiatan penyuluhan pertanian yaitu kegiatan pendidikan dan

formal.

2. Peningkatan kualitas penyuluh. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 73 orang

terealisir 73 orang, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100% dengan

kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan ini antara lain :

Terjalinnya kerjasama dan komunikasi diantara penyuluh.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Peran aktif dari penyuluh.

Ketersediaan data-data pendukung.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan Program .

Program tersebut yaitu Program Peningkatan kesejahteraan petani dengan

kegiatan Penyusunan Program Penyuluhan.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan Penyusunan

Program Penyuluhan Pertanian. Program penyuluhan disusun untuk memberikan

arah, pedoman, dan alat pengendali pencapaian tujuan penyelenggaraan

penyuluhan. Bentuk Kegiatan Penyusunan Program Penyuluhan pertanian yaitu

melaksanakan rapat koordinasi, melaksanakan rembug tani sebagai bahan pra

Penyusunan Programa Kecamatan, rapat atau pertemuan penyusunan Programa

Penyuluhan Tingkat Kecamatan, rapat/ pertemuan Programa Penyuluhan tingkat

Kabupaten.

3. Peningkatan kapasitas SDM P3A dalam pengelolaan irigasi. Pada tahun 2011

mentargetkan sebanyak 292 kelompok terelisir sebanyak 8 kelompok, maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 2,74 dengan kategori tidak berhasil.

Faktor yang menyebabkan ketidakberhasilan indikator sasaran ini adalah alokasi

dana yang ada hanya untuk 8 kelompok P3A.

Upaya pemecahan terhadap permasalahan ini adalah terhadap P3A yang tidak

mendapat kegiatan dari dinas tetap dipantau oleh Dinas.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

dengan kegiatan Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi

pertanian/perkebunan tepat guna (Pendampingan WISMP)

Pendampingan WISMP tahun 2011 ini bertujuan untuk memberdayakan petani

pemakai air melalui peningkatan kelembagaan (GP3A) kemampuan dan

partisipasinya dalam pengelolaan air.

Untuk realisasi pendampingan WISMP tahun 2011 meliputi :

1. Pemberdayaan P3A di 5 kelompok :

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

a. P3A Tirtorato I, Santan, Jambidan, Banguntapan pada tanggal 14 September

2011.

b. P3A Tirtorato II, Pugeran, Jambidan, Banguntapan pada tanggal 12

September 2011.

c. P3A Sido Mulyo, Dukuh, Patalan, Jetis pada tanggal 8 September 2011.

d. P3A Roso Manunggal, Gresik, Sumbermulyo, Bambanglipuro pada tanggal 6

April 2011.

e. P3A Rukun Tani, Palaran, Tamanan, Banguntapan, pada tanggal 15 April

2011

2. SL-IKLIM di P3A Tirto Mulyo, Daerah Irigasi (DI) Tengah Gedongan,

Bangunjiwo, Kasihan pada tanggal 1, 3, 8, 10, 15, 22, 24, 29 November dan 1,

6, 8, 13, 15, 20 Desember 2011.

3. Evaluasi kinerja usaha tani di P3A Tirto Mulyo I Tegalkisi, Sriharjo, Imogiri

paada tanggal 15 Desember 2011

4. Evaluasi Kinerja Usaha Tani di P3A Tirto Rahayu I, Miri, Pendowoharjo, Sewon

pada tagnggal 22 Desember 2011

5. Field-Day Sekolah Lapang di Kelp. Tani Madya, Jayan, Imogiri, pada tanggal 28

Desember 2011.

SASARAN 32

Meningkatnya sarana dan prasarana ekonomi antara lain pasar, terminal,

jalan dan lain-lain.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

32. Meningkatnya sarana

Dan prasarana

ekonomi antara lain

pasar, terminal, jalan

dan lain-lain.

1. Prosentase panjang

jaringan jalan beraspal

dalam kondisi baik

90% 95,710 104,3 Sangat

Berhasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

2. Prosentasi peningkatan

penyediaan simpul

transportasi

- - - -

3 Prosentase

keselamatan lalu lintas

(rambu)

20% 20% 100% Sangat

Berhasil

4 Prosentase

keselamatan lalu lintas

(marka)

20% 20% 100% Sangat

Berhasil

5 Prosentase

keselamatan lalu lintas

(APPIL)

- - - -

6 Daya angkut angkutan

umum

1.763.022

Set/Orang

1.531.094

Set/Orang

86,84 Sangat

Berhasil

7 Load Factor

penumpang angkutan

umum

0,7% 0,29% 41,43 Tidak

Berhasil

8 Jumlah TPA sampah

dengan systim sanitary

landfill

1

Unit

1

Unit

100 Sangat

Berhasil

9 Kondisi setiap pasar

dalam keadaan baik

31,25% 20% 64% Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 6 x 92,5) /7 = 79,28 Capaian Sasaran (Kategori Tidak Berhasil) = ( 1 x 27,5) /7 = 3,93

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 32 = 83,21

Pada sasaran 32 ( tiga puluh dua ) terdiri dari (sembilan ) indikator , tetapi 2 (dua)

indikator sasaran pada tahun 2011 belum ada kegiatan untuk mengukur capaian

indikator tersebut dan barauakan dilaksanakan pada tahun 2012 . Selanjutnya nilai

rata-rata capaian sasaran pada sasaran ini sebesar 83,21 dengan kategori berhasil

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 32 (tiga puluh dua)

sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Prosentase panjang jaringan jalan beraspal dalam kondisi baik. Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 90% terealisir sebesar 95,710, maka nilai capaian indikator

sasaran ini sebesar 104,3% dengan kategori sangat berhasil.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Keberhasilan inidikator sasaran ini dengan dilaksanakan melalui 1 Program dan 3

Kegiatan. Program tersebut yaitu Program Rehab/Pemeliharaan jembatan dengan

kegiatan antara lain :

a. Rehabilitasi /pemeliharaan jalan. Bentuk dari kegiatan ini meliputi:

Pemeliharaan jalan Kabupaten baik itu kondisi permukaan aspal maupun body

jalan yang terbagi menjadi 21 ruas tersebar di 17 kecamatan dengan panjang

mencapai 68,97 km.

b. Rehabilitasi /pemeliharaan jalan (DAK dan DPPID). Bentuk dari kegiatan ini

meliputi peningkatan jalan kabupaten sepanjang 19,30 km baik jalan kabupaten

maupun jalan lingkungan.

c. Rehabilitasi /Peningkatan jalan. Bentuk dari kegiatan ini meliputi peningkatan

jalan baik jalan kabupaten di Bantul dan terealisir sepanjang 12,90 km.

2. Prosentas peningkatan penyediaan simpul transportasi . Pada tahun 2011 belum

ada kegiatan untuk mengukur capaian indikator sasaran tersebut dan baru bisa

dilaksanakan pada tahun 2012.

3. Prosentase keselamatan lalu lintas (rambu lalu lintas ). Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 20% terealisir sebesar 20%, maka nilai capaian indikator

sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil. Nilai capaian ini

diperoleh dari Jumlah rambu yang yang terpasang pada tahun 2011 sebanyak 159

buah dibanding dengan jumlah rambu yang dibutuhkan sebanyak 795 buah.

Keberhasilan indikator sasaran ini didukung melalui 1 Program dan 1 Kegiatan .

Program tersebut yaitu Program Pengamanan dan pengendalian Lalu Lintas

dengan kegiatan Pengadaan rambu lalu lintas. Bentuk dari kegiatan adalah dengan

melaksanakan pengadaan rambu lalu lintas sebanyak 159 unit yang meliputi 144

unit rambu lalu lintas dari 15 unit RPPJ.

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan fasilitas

kelengkapan jalan berupa rambu lalu lintas dan RPPJ dengan harapan akan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas yang pada akhirnya akan terwujud

ketertiban, kelancaran, keamanan dan kenyamanan lalu lintas.

Pada tahun 2011 lokasi pengadaan rambu lalu lintas meliputi : S3 Pasar Celep, S 3

Sanden, S 4 Kweden, S 4 Gerselo, S 3 Sindon, S 3 LP Pajangan, S 3 Tembi,S 4

Sudimoro,S 3 Botokenceng, S4 Pleret, S 4 Terong dan S 3 Mangunan.

Sedangkan untuk RPJP lokasinya ada di Krebet sebanyak 6 titik, Mangunan 4 titik,

Pajangan 2 titik, S 4 Pegadaian 1 titik, S 4 Gose 1 titik dan S 4 Ring Road Manding

1 titik.

4. Prosentase keselamatan lalu lintas (marka jalan ). Pada tahun 2011 mentargetkan

sebesar 20% terealisir 20%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100%

dengan kategori sangat berhasil.

Nilai ini diperoleh dari Jumlah marka yang terpasang pada tahun 2011 sebanyak

868 marka jalan dibanding dengan jumlah marka yang dibutuhkan sebanyak 4340

marka jalan.

Keberhasilan indikator sasaran ini didukung melalui 1 Program dan 1 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Pengamanan dan pengendalian lalu lintas

dengan kegiatan Pengadaan marka jalan.

Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan melaksanakan pengadaan marka jalan

sepanjang 868 m2 .

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan fasilitas

kelengkapan jalan berupa marka jalan dengan harapan akan dapat mengurangi

terjadinya kecelakaan lalu lintas dan pada akhirnya terwujud ketertiban,

kelancaran, keamanan dan kenyamanan lalu lintas. Pada tahun 2011 lokasi

pelaksanaan pengadaan marka jalan meliputi: S3 Pasar Celep, S3 Sanden , TPR

Parangtritis Depok S3 Tamantirto, S 4 Bangunjiwo, S 4 Bibis, S 3 Sindon, S 3 LP

Pajangan, Jalan Karttini, S 4 Jonggrangan, S 3 Balai Desa Trirenggo, S 3 Ring Road

(Nogosari) depan SD Manunggal 1 Bantul, TK Pembina Manding , Masjid Nur

Rohman Jl. Parangtritis, TK Pembina Tembi, RS Nurhidayah Jl. Imogiri, SLB PGRI

Trimulyo, SD Piring Sanden, SD Bonggalan Sanden, SD Bungkus Kretek.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

5. Prosentase keselamatan lalu lintas (APPIL). Pada tahun 2011 mentargetkan 20%.

Tetapi pada tahun anggaran 2011 tidak dianggarkan karena keterbatasan anggaran.

Upaya yang dilakukan adalah dengan mengusulkan pada tahun anggaran 2012.

6. Daya angkut angkutan umum. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 1.763.022

Seat/Tahun terealisir 1.531.094 Set/Tahun, maka nilai capain indikator sasaran ini

sebesar 86,84% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor peghambat indikator sasaran ini sehingga tidak tercapai 100% karena

pesatnya tingkat pertumbuhan kendaraan pribadi.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah manajemen

penataan dan pemerataan trayek angkutann umum pada pusat-pusat kegiatan

yang belum tersentuh oleh angkutan umum.

Keberhasilan indikator sasaran ini didukung melalui 1 Program dan 1 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Peningkatan pelayanan angkutan dengan

kegiatan Fasilitasi perijinan di bidang perhubungan . Bentuk kegiatan ini meliputi :

pembinaan, pengendalian dan pengawasan manajemen penyelenggaraan kegiatan

baik pelayanan angkutan umum, parkir maupun terminal.

Kegiatan ini dengan tujuan untuk memberikan pelayanan kepada pengusaha

angkutan umum dalam hal perijinan usaha angkutan dan ijin trayek disamping

merupakan upaya akselerasi dalam rangka peningkatan penerimaan pendapatan

dan retribusi sektor transportasi termasuk didalamnya retribusi ijin trayek.

7. Load Factor penumpang angkutan umum. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

0,7% teralisir 0,29 %, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 41,43%

dengan kategori tidak berhasil.

Nilai capaian ini diperoleh dari Jumlah penumpang pada tahun 2011 sebanyak

1.531.094 orang dibanding dengan Kapasitas sebanyak 5,321.700 orang.

Faktor yang menghambat keberhasilan indikator sasaran ini adalah pesatnya

tingkat pertumbuhan kendaraan pribadi.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

melakukan manajemen dan pemerataan trayek angkutan umum pada pusat-pusat

kegiatan yang belum tersentuh oleh angkutan umum.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan pelayanan angkutan dengan kegiatan

Pengumpulan dan analisis data base pelayanan transportasi. Kegiatan ini diadakan

dengan maksud melengkapi data base Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul

terkait dengan data base kajian kinerja lalu lintas dan kajian kinerja angkutan umum

(load factor) .

Kegiatan yang dilaksanakan adalah survey arus lalu lintas dan survey load factor.

Survey arus lalu lintas bertujuan untuk mengetahui arus lalu lintas yang melintas di

kota sehingga dapat digunakan untuk mengangkut tingkat V/C rasio kendaraan

yang melintas di kota. Hasil kajian diharapkan dapat digunakan sebagai

pertimbangan dalam pengambilan kebijakan transportasi sehingga pada akhirnya

dapat mewujudkan lalu lintas yang aman, tertib dan lancar. Sedangkan survey

Load Factor bertujuan untuk mengetahui tingkat pelayanan angkutan umum yang

beroperasi di Kabupaten Bantul. Hasil dari kajian ini diharapakan dapat digunakan

sebagai pertimbangan dalam menentukan angkutan umum yang tepat sehingga

pada akhirnya terwujud ketertiban, kelancaran dan kelayakan angkutan umum di

Kabupaten Bantul.

8. Jumlah TPA sampah dengan systim sanitary landfill. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 1 unit terealisir sebanyak 1 unit, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Dukungan keberhasilan indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1

Kegiatan. Program tersebut yaitu Program Pengembangan kinerja pengelolaan

persampahan dengan kegiatan Kerjasama pengelolaan sampah antar daerah.

Bentuk dari kegiatan ini adalah merupakan kerjasama antara kabupaten/kota

(Kartamantul) dalam rangka penanganan sampah secara terpadu di wilayah

Yogyakarta dengan sistim sanitary landfill (urug dengan tanah) yang berlokasi di

Kecamatan Piyungan Bantul.

Adapun dana operasional berasal dari sharing antara 3 kabupaten/kota.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

9. Kondisi setiap pasar dalam keadaan baik . Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

31,25% terealisir sebesar 20% , maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

64% dengan kategori cukup berhasil. Realisasi capaian ini diperoleh dari data

kondisi pasar dalam keadaan baik sebanyak 6 Pasar dibagi dengan jumlah

keseluruhan Pasar sebanyak 30 Pasar di Bantul. Realisasi indikator sasaran ini tidak

tercapai 100% dikarenakan terbatasnya alokasi anggaran untuk melaksanakan

rehabilitasi Pasar-Pasar.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 2 program dan 2 Kegiatan. Program

tersebut yaitu:

1) Program Peningkatan sarana dan prasarana pasar dengan kegiatan

Pemeliharaan dan rehab pasar. Untuk mewujudkan kondisi pasar yang bersih,

rapi dan menarik untuk dikunjungi, yang pada akhirnya masyarakat dapat lebih

tertarik berbelanja di pasar tradisional, maka dibutuhkan perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian secara terintegrasi.

Berangkat dari kondisi pasar tradisional di Kabupaten Bantul saat ini, dari 30

pasar tradisional yang ada terbagi menjadi 3 jenis /klasifikasi pasar yaitu :

1. Pasar tradisional konvensional yang beroperasi pada pagi hari

2. Pasar Klithikan yang beroperasi dari siang hingga malam hari

3. Pasar kuliner yang beroperasi pada Sore hari (khus Pasar janten,

Ngestiharjo)

Maka dalam melaksanakan pengembangan masing-masing sesuai dengan

karakteristik pasar tersebut. Dalam hal perencanaan pembangunan dan

rehabilitasi fisik bangunan, maka harus ada kesesuaian antara biaya dan

kontribusi pendapatan yang akan dihasilkan. Meskipun secara keseluruhan

masing-masing tetap mendapatkan porsi biaya pemeliharaan bangunan dan

sarana pasar lainnya.

Biaya rehabilitasi pasar tradisional yang bersifat ringan selama ini dapat

dilaksanakan secara swakelola oleh Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten

Bantul, Sedang apabila diperlukan rehab berat yang memerlukan perencanaan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

dan perhitungan yang meliputi beberapa aspek baik teknis maupun social

ekonomis, maka dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum.

SASARAN 33

Meningkatnya unit-unit usaha industri kecil dengan mengoptimalkan

penggunaan bahan baku lokal, inovasi produk , akses permodalan serta

perluasan jangkauan pemasaran.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

33. Meningkatnya unit-

unit usaha industri

kecil dengan

mengoptimalkan

penggunaan bahan

baku lokal, inovasi

produk , akses

permodalan serta

perluasan jangkauan

pemasaran .

1. Fasilitasi dan pembinaan

unit usaha ber – TDI

38 Unit 61 Unit 160,52 Sangat

Berhasil

2. Fasilitasi dan pembinaan

unit usaha ber –IUI

12 Unit 12 Unit 100 Sangat

Berhasil

3 Fasilitasi dan pembinaan

unit usaha ber – SIUP

12 Unit 125 Unit 1041,5 Sangat

Berhasil

4 Fasilitasi dan pembinaan

unit usaha ber TDP

12 Unit 125 Unit 1041,5 Sangat

Berhasil

5 Fasilitasi dan pembinaan

unit usaha ber TDG

12 Unit 14 Unit 116,6 Sangat

Berhasil

6 Peningkatan kapasitas

SDM UKM

240

Orang

240 Orang 100 Sangat

Berhasil

7 Fasilitasi pembinaan IRT 60 Unit 25 Unit 41,66 Tidak

Berhasil

8 Fasilitasi peningkatan

koperasi ber Badan

Hukum (BH)

8

Kopera

si

15

Koperasi

187,5 Sangat

Berhasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

9 Meningkatnya penyerapan

modal UKM

87 Unit 120 Unit 137,93 Sangat

Berhasil

10 Peningkatan promosi

melalui pameran

8

Kegiat

an

8 Kegiatan 100 Sangat

Berhasil

11 Peningkatan kualitas

pasar tradisional

1 - - -

12 Peningkatan ketrampilan

pelaku usaha

Eksport/pemasokan

produk Eksport.

30

Orang

- - -

13 Monitoring Evaluasi dan

pelaporan pameran

produk UMKM

4

Kegiat

an

4 Kegiatan 100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 10 x 92,5) / 11 = 84,00 Capaian Sasaran (Kategori Berhasil) = ( 1 x 27,5 ) /11 = 2,50

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 33 = 86,50

Pada sasaran 33 ( tiga puluh tiga ) terdiri dari 13 (tiga belas ) indikator sasaran, tetapi

2 indikator sasaran belum terealisir baru bisa diukur pada tahun 2012. Selanjutnya

nilai rata-rata capaian sasaran pada sasaran ini sebesar 86,50 dengan kategori Sangat

berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 33 (tiga puluh tiga)

sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber – TDI. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 38 Unit terealisir sebanyak 61 Unit, maka nilai capaian indikator sasaran

ini sebesar 160,25% dengan kategori sangat berhasil.

2. Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber – IUI. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 12 Unit terealisir sebanyak 12 Unit, maka nlai capaian indikator sasaran

ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

3. Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber – SIUP . Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 12 Unit terealisir sebanyak 125 Unit, maka nlai capaian indikator sasaran

ini sebesar 1041% dengan kategori sangat berhasil.

4. Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber – TDP. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 12 Unit terealisir sebanyak 125 Unit, maka nlai capaian indikator sasaran

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

ini sebesar 1041,5% dengan kategori sangat berhasil.

5. Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber – TDG . Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 12 Unit terealisir sebanyak 14 Unit, maka nlai capaian indikator sasaran

ini sebesar 116,6% dengan kategori sangat berhasil.

6. Peningkatan kapasitas SDM UKM . Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 240

Orang terealisir sebanyak 240 Orang, maka nlai capaian indikator sasaran ini

sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran pada point 1 s/d 6 di atas

karena terjalinnya kerjasama antar instansi terkait dan terjalinnya kerjasama yang

baik antara pemerintah, swasta dan masyarakat (semua pemangku kepentingan).

7. Fasilitasi peningkatan IRT . Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 60 Unit

terealisir sebanyak 25 Unit, maka nlai capaian indikator sasaran ini sebesar

41,66% dengan kategori tidak berhasil.

8. Fasilitasi Peningkatan Koperasi ber – BH. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 8 Kopersai terealisir sebanyak 15 Koperasi, maka nlai capaian indikator

sasaran ini sebesar 187,5% dengan kategori sangat berhasil

9. Meningkatnya penyerapan modal UKM. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak

87 Unit terealisir sebanyak 120 Unit, maka nlai capaian indikator sasaran ini

sebesar 137,93% dengan kategori sangat berhasil

10. Peningkatan promosi melalui pameran. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak

8 Kegiatan terealisir sebanyak 8 Kegiatan, maka nlai capaian indikator sasaran ini

sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil .

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran pada point 8 s/d 10 di atas

karena terjalinnya kerjasama antar instansi terkait dan terjalinnya kerjasama yang

baik antara pemerintah, swasta dan masyarakat (semua pemangku kepentingan).

11. Peningkatan kualitas pasar tradisional. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 1

Unit tetapi tidak terealisir oleh karena karena keterbatasan anggaran dan akan

diupayakan diusulkan pada kegiatan di tahun 2012.

12. Peningkatan ketrampilan pelaku usaha export/pemasokan prodak export. Pada

tahun 2011 mentargetkan sebanyak 30 Orang tidak terealisir oleh karena karena

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

keterbatasan anggaran dan akan diupayakan diusulkan pada kegiatan di tahun

2012.

13. Monitoring evaluasi dan pelaporan pameran prodak UMKM. Pada tahun 2011

mentargetkan sebanyak 4 kegiatan terealisir 4 kegiatan, maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini karena terjalinnya

kerjasama yang baik antar instansi terkait.

Indikator sasaran pada point 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 dan 13 di atas dilaksanakan

melalui 4 Program dan 10 Kegiatan.

Program tersebut yaitu:

1) Program Penciptaan iklim usaha yang kondusif dengan kegiatan Fasilitasi

pengembangan UKM. Kegiatan ini dalam bentuk memberikan fasilitasi untuk

perijinan maupun peningkatan SDM dan penguatan kelembagan.

2) Program Pengembangan sistim pendukung UMKM dengan kegiatan antara

lain:

a. Pemantauan pengelolaan pengunaan dana pemerintah bagi UMKM.

Kegiatan ini dalam bentuk pemantauan dana bantuan pemerintah bagi

UMKM (mengetahui perkembangannya).

b. Penyelenggaraan pembinaan IRT dan IKM. Kegiatan ini dalam bentuk

melaksanakan kegiatan pelatihan untuk memperoleh P-IRT.

c. Penyelenggaraan promosi produk UMKM. Kegiatan ini dalam bentuk

fasilitasi melalui pameran.

3) Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi dengan kegiatan

antara lain:

a. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan perkoperasian. Kegiatan ini

dalam bentuk memberikan pelatihan perkoperasian menuju Koperasi

berbadan Hukum

b. Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi. Kegiatan ini dalam

bentuk melakukan penilaian koperasi.

c. Penyebaran model-model koperasi. Kegiatan ini dengan tujuan untuk

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

penguatan kelembagaan koperasi.

d. Pelatihan manajemen koperasi. Kegiatan ini dengan tujuan untuk

penguatan kelembagaan koperasi.

4) Program Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri dengan kegiatan

antara lain:

a. Fasiltasi kemudahan perijinan pengembangan usaha. Kegiatan ini dalam

wujud memfasilitasi dalam kemudahan perijinan perdagangan.

b. Peningkatan sistim dan jaringan informasi perdagangan. Kegiatan ini

dengan tujuan unuk meningkatkan kualitas dan kelembagaan

perdagangan (pemasaran).

SASARAN 34

Meningkatnya jumlah desa wisata, desa budaya, peristiwa budaya ,

penghargaan budaya, kelompok kesenian.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

34. Meningkatnya jumlah

desa wisata, desa

budaya, peristiwa

budaya, penghargaan

budaya, kelompok

kesenian.

1. Jumlah Desa Wisata 18

Desa

24 Desa 133,33 Sangat

Berhasil

2. Jumlah peristiwa budaya 127

event

budaya

136 event

budaya

107,09 Sangat

Berhasil

3 Jumlah kelompok

kesenian

701

Klpk

805

Klpk

114.84 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 3 x 92,5 ) /3 =92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 34 = 92,5

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Pada sasaran 34 ( tiga puluh empat ) terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran dengan

nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 34 (tiga puluh

empat ) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jumlah desa wisata. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 18 Desa wisata

terealisir 24 Desa Wisata, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 133,33%

dengan kategori sangat berhasil.

2. Jumlah peristiwa budaya. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 127 event

budaya terealisir 136 event budaya, maka nilai capaan indicator sasaran ini sebesar

107,09% dengan kategori sangat berhasil.

3. Jumlah kelompok kesenian. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 701 kelompok

terealisir sebanyak 805 kelompok, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

114,84% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indicator sasaran pada point 1,2 dan 3 di

atas adalah Intensifikasi fasilitasi dan komunikasi dengan pelaku seni budaya serta

pemberdayaan Organisasi Seni Budaya di Kabupaten Bantul dalam menggerakkan

minat masyarakat untuk melestarikan seni budaya daerah.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 3 Program dan 3 Kegiatan. Program

tersebut yaitu:

1) Program Pengembangan Nilai Budaya dengan kegiatan Pelestarian dan

Aktualisasi Adat budaya Daerah. Kegiatan ini dalam bentuk pelaksanaan

aktivitas seni budaya daerah dalam rangka mengapresiasi dan upaya

pelestarian seni budaya masyarakat Kabupaten Bantul. Adapun wujud

pelaksanaannya adalah dalam hal penyelenggaraan Gelar Kesenian Luar

Daerah TMII Jakarta, Gelar Seni Budaya Yogyakarta TMII Jakarta, Pagelaran

Wayang Kulit 2X,Pekan Pesona Bantul, Sarasehan Budaya, Festival Kesenian

Tradisional (Karawitan) 17 Kec, Festival Dalang Cilik 1X, Festival Sendratari 1 X

dan Verifikasi Kegiatan Seni Budaya 12Bln.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Daerah dengan kegiatan Fasilitasi

Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Kekayaan Budaya. Kegiatan ini

dalam bentuk fasilitasi penyelenggaraan aktivitas seni budaya masyarakat di

Kabupaten Bantul . Dari target penyelenggaraan seni budaya masyarakat

sebanyak 34 kali terealisir sebanyak 41 kali.

3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya dengan kegiatan

Pengembangan Kesenian Dan Kebudayaan Daerah. Kegiatan ini dalam bentuk

pelaksanaan seleksi seni budaya yang akan diikutsertakan dalam lomba dan

festival seni budaya ke tingkat Propinsi dan Nasional. Ada 2 keg yang

dilaksanakan yakni Gelar Seni Pertunjukan dan Parade Tari Nusantara. Dan

untuk kategori Gelar Seni Pertunjukan , Tim Kesenian Kab Bantul berhasil

menjadi Juara I dan mewakili Prop DIY ke Tingkat Nasional

SASARAN 35

Meningkatnya pengunjung jumlah obyek wisata

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

35 Meningkatnya

mengunjung jumlah

obyek wisata

1. Meningkatnya kunjungan

wisata nusantara

1.496.

111

Orang

1.738.808

Orang

116.22 Sangat

Berhasil

2. Meningkatnya kunjungan

wisata mancanegara

15.112

Orang

17.654

Orang

116,23 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 2 x 92,5 ) /2 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 35 = 92,5

Pada sasaran 35 ( tiga puluh lima ) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran dengan nilai

rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori sangat berthasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 35 (tiga puluh lima)

sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

1. Meningkatnya kunjungan wisata nusantara. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 1.496.111 Orang terealisir sebanyak 1.738.808 Orang , maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 116,22% dengan kategori sangat berhasil.

2. Meningkatnya kunjungan wisata mancanegara. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 15.112 Orang terealisir sebanyak 17.654 Orang, maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 116,23% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran pada point ini 6 dan 7 di

atas antara lain:

Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan dan daya tarik destinasi wisata.

Pengembangan kawasan-kawasan wisata baru sebagai alternatif tujuan

wisatawan.

Ekstensifikasi promosi pariwisata melalui media massa dan pengembangan

kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam promosi pariwisata

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 2 Program dan 5 Kegiatan. Program

tersebut yaitu:

1) Pengembangan Pemasaran Pariwisata dengan kegiatan Pelaksanaan Promosi

Pariwisata Nusantara di Dalam dan Luar Negeri. Kegiatan ini merupakan

pelaksanaan promosi pariwisata Kabupaten Bantul yang diwujudkan dalam

bentuk : Java Promo, Travel Dialog 3X, Pameran Pariwisata 2X dan Penerbitan

Bahan Promosi Calender Event dan Leaflet Wisata serta Pemilihan Putra-Putri

Bantul 2011.

2) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata dengan kegiatan antara lain:

a. Pengembangan Obyek Pariwisata Unggulan . Kegiatan ini dalam bentuk

penyelenggaraan event dan atraksi wisata dalam upaya meningkatkan daya tarik

obyek wisata. Target penyelenggaraan event wisata sejumlah 6 kali dalam

bentuk Pentas Seni dan Lomba Kreatifitas Seni dan terealisir sebanyak 11 Kali .

b. Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pengembangan Destinasi

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Pariwisata. Kegiatan ini dalam bentuk pelaksanaan pelayanan bagi wisatawan di

obyek wisata khususnya pada hari-hari besar seperti Lebaran, Natal, Suro dan

Malam Tahun Baru, sehingga diharapkan selain dapat memberikan kenyamanan

bagi wisatawan juga memberikan optimalisiasi terhadap pencapaian PAD dari

sektor retribusi pariwisata. Dari target 3 Kali pelaksanaan terealisir 100%.

c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Obyek Wisata. Kegiatan ini

dalam bentuk pelaksanaan rehabilitasi sarana dan prasarana obyek wisata

sehingga dapat meningkatkan kenyamanan dan pelayanan bagi wisatawan yang

pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke

Kabupaten Bantul.

d. Peningkatan Pelayanan Kepariwisataan. Kegiatan ini dalam bentuk pemberian

pelayanan premi asuransi bagi pengunjung obyek wisata sehingga kenyamanan

dan keamanan pengunjung obyek wisata terjamin oleh asuransi yang pada

akhirnya dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

SASARAN 36

Meningkatnya jumlah investasi kepariwisataan

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

36 Meningkatnya jumlah

investasi

kepariwisataan

1. Naiknya PAD pariwisata Rp

4.221.

457.30

1,00

Rp.

5.335.241.

250,00

126,38 Sangat

Berhasil

2. Jumlah usaha pariwisata 5 unit 14 unit 280 Sangat

Berhasil.

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 2 x92,5 ) / 2 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 36 = 92,5

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Pada sasaran 36 ( tiga puluh enam ) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran dengan nilai

rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 36 (tiga puluh

enam ) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Naiknya PAD pariwisata. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak Rp. Rp

4.221.457.301,00 terealisir Rp. 5.335.241.250,00, maka nilai capaian indikator

sasaran ini sebesar 126,38% dengan kategori sangat berhasil.Faktor yang

mendukung keberhasilan indikator sasaran ini antara lain:

Optimalisasi kinerja SDM dalam pelayanan retribusi pariwisata.

Peningkatan kapasitas pelayanan SDM Pelaku Pariwisata di Obyek Wisata

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui Program Kegiatan

2. Jumlah usaha pariwisata. Padatahun 2011 mentargetkan sebanyak 5 Unit terealisir

sebanyak 14 Unit, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 280% dengan

kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini antara lain:

Optimalisasi kinerja SDM dalam pelayanan retribusi pariwisata.

Peningkatan kapasitas pelayanan SDM Pelaku Pariwisata di Obyek Wisata.

Fasilitasi kemudahan dalam pelayanan investasi bidang pariwisata.

Indikator sasaran pada point 1 dan 2 di atas dilaksanakan melalui 2 Program 3

Kegiatan. Program tersebut yaitu:

1) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata dengan kegiatan Pengembangan

Daerah Tujuan Wisata. Kegiatan ini dalam bentuk pembuatan Studi Potensi

Desa Wisata Puton sebagai salah satu obyek wisata alternatif yang sedang

berkembang di Kabupaten Bantul. Diharapkan dengan tersedianya Studi Potensi

ini akan menjadi landasan utama dalam arah pengembangan Desa Wisata

Puton ke depan sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan serta

meningkatkan minat investasi di kawasan wisata.

2) Program Pengembangan Kemitraan dengan kegiatan antara lain:

a. Pelaksanaan Koordinasi Pembangunan Kemitraan Pariwisata. Kegiatan ini

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

terwujud dalam bentuk fasilitasi koordinasi dan komunikasi dengan mitra

(stakeholder) pariwisata dalam upaya pengembangan Desa-Desa Wisata

serta pembuatan CD Desa Wisata sebagai alat dalam pengenalan potensi

desa wisata.

b. Pengembangan SDM dan Profesionalisme Bidang Pariwisata. Kegiatan ini

dalam bentuk penyelenggaraan pelatihan-pelatihan bagi pelaku pariwisata

khususnya Pokdarwis dan masyarakat di Obyek Wisata. Dari target pelatihan

sebanyak 3 Kali terealisir 100% dan dilaksanakan di Desa Wisata Kebon

Agung.

SASARAN 37

Berkembangnya kawasan APY, pantai selatan.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

37 Berkembangnya

kawasan APY, pantai

selatan.

1. Pengembangan kawasan

APY

3

Paket

5 Paket 166,67 Sangat

Berhasil

2. Pengembangan kawasan

pantai selatan

4

Paket

5 paket 125,00 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 2 x 92,5 ) /2 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 37 = 92,5

Pada sasaran 37 ( tiga puluh tujuh ) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran dengan nilai

rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 37 (tiga puluh tujuh

) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengembangan kawasan Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta (APY). Pada tahun

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

2011 mentargetkan sebanyak 3 paket terealisir 5 paket , maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 166,67% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah koordinasi secara

intensif sehingga dapat menyelesaikan dan mengantisipasi masalah yang timbul

dalam pembangaunan wilayah di wilayah aglomerasi perkotaan Yogyakarta.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang dengan kegiatan

Koordinasi dan Fasilitasi pengendalian pemanfaatan Ruang Lintas Kabupaten/Kota.

Kegiatan ini dengan melaksanakan koordinasi kawasan sehingga tersusun rencana

penggunaan ruang kawasan aglomerasi perkotaan Yogyakarta dan terkoordinirnya

pelaksanaan pembangunan insfrastruktur di aglomerasi perkotaan.

2. Pengembangan kawasan Pantai Selatan. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak

4 paket terealisir 5 paket, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 125,00%

dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini karena adanya

sinkronisasi dan kolaborasi dengan stakeholder yang mempunyai komitment untuk

pemanfatan inovasi dalam pembangunan.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui Program Pengembangan data dan

Informasi. Kegiatan ini diantaranya untuk fasilitasi forum SIDA, percepatan

pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi dengan

melibatkan banyak pihak (Kementrian Ristek , DKP,LAPAN, PT dan masyarakat).

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

SASARAN 38

Meningkatnya ketrampilan pencaker

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

38. Meningkatnya

ketrampilan pencaker

1. Pelatihan bagi pencaker 720

orang

588

orang

31,5 Tidak

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Tidak Berhasil) = (1x27,5)/1 = 27,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis = 27,5

Pada sasaran 38 ( tiga puluh delapan ) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran dengan

nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 27,5 dengan kategori tidak berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 38 (tiga puluh

delapan ) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pelatihan bagi pencaker. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 720 orang

terealisir sebanyak 588 orang, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 31,5

dengan kategori tidak berhasil.

Nilai capaian ini diperoleh dari jumlah yang dilatih sebanyak 588 orang dibagi

dengan jumlah pencarikerja sebanyak 1.864 orang.

Indikator sasaran ini nilai capaian tidak mencapai target oleh karena paket program

yang ada masih terbatas untuk menjangkau masyarakat luas.

Upaya pemecahan yaitu dengan menambah paket-paket pelatihan.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan yaitu Program

Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja dengan kegiatan pendidikan dan

pelatihan bagi pencari kerja (MTU dan Institusional). Bentuk kegiatan ini adalah

dalam upaya untuk mengatasi masalah pengannguran adalah dengan meningkatkan

keahlian, ketrampilan dan produktifitas kerja kerja bagi sumber daya manusia agar

mampu mengolah potensi sumber daya alam di pedesaan dan mampu menciptakan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

lapangan kerja baru secara mandiri / berwirausaha . Kegiatan ini dalam bentuk

memberikan pelatihan secara Institusioanal di BLK .Selain di BLK mengingat bahwa

sebagian besar angkatan kerja tinggal di pedesaan jauh dari pusat/BLK maka

pelatihan dilaksanakan melalui Sistim Pelatihan Keliling (MTU) yaitu sistim pelatihan

yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal.

Pelatihan ketrampilan Mobile Training Unit (MTU) berbasis masyarakat dan

pelatihan Institusional berbasis kompetensi pada tahun 2011 telah diikuti sebanyak

588 orang . Pelatihan ini dilaksanakan guna menyiapkan tenaga terampil bagi

pencari kerja agar memiliki daya saing dalam memasuki dunia kerja.

SASARAN 39

Meningkatnya lapangan pekerjaan

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

39. Meningkatnya

lapangan pekerjaan

1 Jumlah angkatan kerja 480.500

orang

505.786

orang

70.7 Berhasil

2 Penempatan tenaga kerja 2.000

orang

2.164

orang

38 Tidak

Berhasil

3 Perluasan kerja 300

orang

300 orang 5.27 Tidak

Berhasil

4 Tingkat pengangguran 6.5% 5.8 % 5.8 Tidak

Berhasil

5 Prosentase yang bekerja

terhadap angkatan kerja

93,5 % 94.2% 94.2 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = (1 x 92,5 ) /5 = 16,5 Capaian Sasaran (Kategori Berhasil ) = (1 x 77,5 ) /5 = 15,5 Capaian Sasaran (Kategori Tidak Berhasil) = (3 x 27,5 ) /5 = 16,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 39 = 48

Pada sasaran 39 ( tiga puluh sembilan ) terdiri dari 5 (lima) indikator sasaran dengan

nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 48 dengan kategori tidak berhasil.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 39 (tiga puluh

sembilan ) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jumlah angkatan kerja. Pada tahun 2011 mentargetkan 480.500 orang terealisir

505.786, maka nilai capaian ini sebesar 70.7 % dengan kategori berhasil. Nilai

capaian ini diperoleh dari Jumlah angkatan kerja sebanyak 505.786 dibagi dengan

jumlah penduduk usia kerja sebanyak 715.260 orang.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya perhatian

yang tinggi terhadap pengurangan pengangguran dengan berbagai macam

program/kegiatan.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Pengembangan data/informasi/statistik daerah dengan

kegiatan penyusunan dan pengumpulan data. Kegiatan ini berupa pengumpulan data

ketenagakerjaan yang diperoleh dari Desa-Desa dengan melakukan survey dan

menyebar quisioner yang didisi oleh perangkat desa yang membidangi. Data yang

dihasilkan berupa data ketenagakerjaan seperti penduduk, usia kerja, angkatan kerja

, penganggur, jumlah yang bekerja dan sector lain. Data ini sebagai dasar

pembuatan kebijaksanaan dan penentuan program dan kegiatan yang akan

dilaksanakan.

2. Penempatan tenaga kerja. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 2.000 orang

terealisir sebanyak 2.164 orang, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

38% dengan kategori tidak berhasil. Nilai capaian indicator sasaran ini diperoleh

dari jumlah tenaga kerja yang ditempatkan sebanyak 2.164 orang dibagi dengan

jumlah pencari kerja sebanyak 5.688 orang.

Faktor penghambat ketidak berhasilan indikator sasaran ini antara lain :

Lowongan kerja yang terbatas

SDM pencari kerja kurang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan pengguna.

Upaya pemecahannya yaitu secara lebih aktif melakukan pencarian lowongan.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

tersebut yaitu Program Peningkatan kesempatan kerja dengan kegiatan

penempatan pencari kerja.

Bentuk dari kegiatan ini adalah menempatkan pencari kerja melalui Antar Kerja

Lokal (AKL) dan Antar Kerja Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Antar Negara

(AKAN) dari target jumlah yang akan ditempatkan sebanyak 2.000 orang

terealisir sebanyak 2.164 orang.

3. Perluasan kerja. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 300 orang terealisir 300

orang, maka nilai capaian ini sebesar 5.27 % dengan kategori tidak berhasil. Nilai

capaian indikator sasaran ini diperoleh dari jumlah peserta program sebanyak 300

orang dibanding dengan jumlah pencari kerja sebanyak 5.688 orang.

Faktor yang menghambat indikator sasaran ini sehingga tidak tercapai sesuai target

adalah karena paket program yang ada masih terbatas.

Upaya pemecahannya adalah dengan menambah paket-paket pelatihan/

pemberdayaan.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan kesempatan kerja dengan kegiatan Perluasan

kerja melalui padat karya, teknologi tepat guna (TTG), wira usaha baru(WUB).

Kegiatan ini merupakan perwujudan upaya penciptaan lapangan kerja melalui

kegiatan usaha yang produktif yang berkelanjutan dengan mendayagunakan

sumber daya alam, sumber daya manusia serta terapan teknologi yang tepat guna

sehingga tercipta dan terbentuk wirausaha baru .

Pada tahun 2011 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui Program

peningkatan kesempatan kerja telah melaksanakan kegiatan antara lain:

1) Pengembangan Kelembagaan Produktifitas dan pelatihan Kewirausahaan

berbasis masyarakat (WUB) di Desa Pleret dengan usaha penetasan itik tenaga

surya, dengan sasaran pencarai kerja minimal lulusan SLTP yang memiliki

minat, bakat dan motivasi yang tinggi untuk memasuki dunia usaha sebagai

lapangan kerja utama, sebanyak 20 orang.

2) Pemberdayaan masyarakat melalui padat karya produktif.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Kegiatan ini dalam bentuk usaha pengembangbiakan kambing PE di Desa

Panggungharjo, Usaha budidaya kan di Desa Pleret, usaha pengembangbiakan

kambing PE di Desa Sendangsari, usaha budidaya kan di Desa Srimartani dan

usaha pengembangbiakan kambing PE di Desa Wukirsari.

Kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dalam pengurangan pengangguran

yaitu:

Menciptakan lapangan pekerjaan sementara sebanyak 88 orang.

Memberikan kesempatan usaha yang berkelanjutan sebanyak 20 orang.

Menginvestasikan awal untuk pengembangan kelompok.

Menumbuh kembangkan perekonomian di daerah sekitar lokasi kegiatan.

Membangun jiwa gotong royong serta membangun dan

menumbuhkembangkan rasa kebersamaan.

3) Pemberdayan masyarakat melalui padat karya Infrastruktur dengan kegiatan

usaha pembuatan bangket di Desa Pleret, usaha pembuatan jalan tembus di

Desa Mangunan.

4) Penciptaan wira usaha baru melalui terapan teknologi tepatn guna dengan

kegiatan usaha proses pengolahan kotoran ternak melalui Biogas di Desa Pleret.

5) Pemberdayan masyarakat melalui Lansia dan penyandang cacat di Desa

Ngestiharjo Nitipuran.

4. Tingkat pengangguran. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 6.5% terealisir

sebanyak 5.8 % maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 5.8 % dengan

kategori tidak berhasil. Realisasi capaian ini diperoleh dari Jumlah pengangguran

sebanyak 29.219 orang dibagi dengan jumlah angkatan kerja sebanyak 505.786

orang.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melaui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Pengembangan data/ informasi/statistik daerah dengan

kegiatan penyusunan dan pengumpulan data statistik daerah.

Kegiatan ini berupa pengumpulan data ketenagakerjaan yang diperoleh dari Desa-

Desa dengan melakukan survey dan menyebar quisioner yang didisi oleh perangkat

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

desa yang membidangi. Data yang dihasilkan berupa data ketenagakerjaan seperti

penduduk, usia kerja, angkatan kerja , penganggur, jumlah yang bekerja dan

sector lain. Data ini sebagai dasar pembuatan kebijaksanaan dan penentuan

program dan kegiatan yang akan dilaksanakan.

5. Prosentase yang bekerja terhadap angkatan kerja. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebesar 93.5 % terealisir sebesar 94.2%, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 94.2% dengan kategori sangat berhasil. Nilai capaian ini diperoleh dari

Jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 476.567 orang dibagi dengan jumlah

penduduk angkatan kerja sebanyak 505.786 orang.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya perhatian

yang tinggi terhadap pengurangan pengangguran dengan berbagai macam

program/kegiatan.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan . Program

tersebut yaitu Program Pengembangan data/informasi/statistik daerah.

Kegiatan ini berupa pengumpulan data ketenagakerjaan yang diperoleh dari Desa-

Desa dengan melakukan survey dan menyebar quisioner yang didisi oleh perangkat

desa yang membidangi. Data yang dihasilkan berupa data ketenagakerjaan seperti

penduduk, usia kerja, angkatan kerja , penganggur, jumlah yang bekerja dan

sector lain. Data ini sebagai dasar pembuatan kebijaksanaan dan penentuan

program dan kegiatan yang akan dilaksanakan.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

SASARAN 40

Meningkatnya keamanan dan perlindungan tenaga kerja

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

40. Meningkatnya

keamanan dan

perlindungan tenaga

kerja

1. Jumlah Serikat Pekerja 50

perusa

haan

62

perusahaa

n

12.2 Tidak

Berhasil

2. Jumlah Peraturan

Perusahaan

163

perusa

haan

172

perusahaa

n

33.9 Tidak

Berhasil

3 Jumlah Perjanjian Kerja

Bersama (PKB)

47% 47% 9.27 Tidak

Berhasil

4 Jumlah Lembaga

Kerjasama (LK) Bipartit

60

perusa

haan

52

Perusaha

an

10.25 Tidak

Berhasil

5 Angka sengketa kerja per

tahun

75

kasus

185 kasus 100% Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 1 x 92,5 ) /5 = 18,5 Capaian Sasaran (Kategori Tidak BerhasilBerhasil) = ( 4 x 27,5 ) /5 = 22

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 40 = 40,5

Pada sasaran 40 ( empat puluh) terdiri dari 5 (lima) indikator sasaran dengan nilai

rata-rata capaian sasaran sebesar 40,5 dengan kategori tidak berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 40 (empat puluh)

sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jumlah Serikat Pekerja. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 50 perusahaan

terealisir sebanyak 62 perusahaan, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

12.2 % dengan kategori tidak berhasil. Realisasi capaian sasaran ini diperoleh dari

Jumlah serikat pekerja sebanyak 50 perusahaan dibagi dengan jumlah perusahaan

sebanyak 507 perusahaan.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Faktor yang menghambat ketidak berhasilan indikator sasaran ini karena

perusahaan belum siap membentuk serikat pekerja (SP)

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program perlindungan pengembangan lembaga ketenaga kerjaan

dengan kegiatan fasilitasi penyelesaian prosedur perlindungan hukum dan jaminan

sosial ketanaga kerjaan.

2. Jumlah Peraturan Perusahaan. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 163

perusahaan terealisasi sebanyak 173 perusahaan, maka nilai capaian indikator ini

sebesar 33.9 % dengan kategori tidak berhasil. Nilai capaian sebesar 33,9% ini

diperoleh dari Jumlah peraturan perusahaan sebanyak 172 perusahaan dibagi

dengan jumlah perusahaan sebanyak 507 perusahaan.

Faktor yang menghambat ketidak berhasilan indikator sasaran ini karena

perusahaan belum siap membentuk peraturan perusahaan (PP).

3. Jumlah Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak

47 perusahaan terealisir sebanyak 47 perusahaan, maka nilai capaian indikator ini

sebesar 9.27 % dengan kategori tidak berhasil. Nilai capaian sasaran ini diperoleh

dari Jumlah perjanjian kerja bersama sebanyak 47 perusahaan dibagi dengan

jumlah perusahaan sebanyak 507 perusahaan.

Faktor yang menghambat ketidak berhasilan indikator sasaran ini karena

perusahaan belum siap membentuk perjanjian kerja bersama(PKB).

4. Jumlah Lembaga Kerjasama (LK) Bipartit. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak

60 perusahaan terealisir sebanyak 52 perusahaan, maka nilai capaian indikator

sasaran ini sebesar 10.25 % dengan kategori tidak berhasil. Nilai capaian sasaran ini

diperoleh dari Jumlah lembaga kerjasama bipartit sebanyak 52 perusahan dibagi

dengan jumlah perusahaan sebanyak 507 perusahaan.

Faktor yang menghambat ketidak berhasilan indikator sasaran ini karena

perusahaan belum siap membentuk Lembaga Kerjasama (LK) Bipartit.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Indikator sasaran pada point 1 s/d 4 dilaksanakan melalui 1 Program dan 1

Kegiatan. Program tersebut yaitu Program Perlindungan pengembangan lembaga

ketenaga kerjaan dengan kegiatan fasilitasi penyelesaian prosedur perlindungan

hukum dan jaminan sosial ketanaga kerjaan. Bentuk dari kegiatan ini antara lain:

Penyuluhan dan fasilitasi pembentukan sarana Hubungan Industrial (HI),

Peraturan Perusahaan (PP), Perjanjian Kerja Bersa (PKB),Serikat Pekerja (SP),

Lembaga Kerjasama Bipartit (LK BIPARTIT), Koperasi Karyawan (KOPKAR).

Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan pekerja dan

pengusaha dan terlaksananya pembentukan PP, PKB, SP, LK BIPARTIT di

perusahaan. Kegiatan ini dengan sasaran perusahaan yang memiliki

PP/PKB/SP/LKS Bipartit/Koperasi Karyawan. Hasil dari kegiatan ini adalah

terciptanya kepastian kedudukan, hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha

sehingga tercapai hubungan industrial yang kondusif. Pembinaan dan

dilaksanakan dengan pendampingan di perusahaan-perusahaan.

Pemeriksaan kasus Norma Kerja dan Norma K3.

Pengawasan obyek K3.

Peningkatan pengawasan perlindungan dan penegakan hukum masalah

ketenaga kerjaan dengan keluaran fasilitasi kepada perusahaan untuk

memberikan jamsostek kepada pekerja.

5. Angka sengketa kerja per tahun. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 75 kasus

terealisir sebanyak 185 kasus, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100

% dengan kategori sangat berhasil. Nilai capaian sasaran ini diperoleh dari Jumlah

kasus yang ditangani sebanyak 185 kasus dibagi dengan jumlah kasus sebanyak

185 kasus.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini karena Komitmen yang

tinggi dalam menangani perselisihan hubungan industrial.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan . Program

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

tersebut yaitu Program Perlindungan pengembangan lembaga ketenaga kerjaan

dengan kegiatan fasilitasi penyelesaian prosedur hubungan industrial. Bentuk dari

kegiatan ini meliputi :

Penyelesaian Hubungan Industrial (PHK)

Bimtek Kelembagaan Hubungan Industrial.

Pelatihan penyelesaian kasus di perusahaan.

Sasaran kegiatan ini adalah perusahaan, tenaga kerja dan Serikat Pekerja/Serikat

Buruh dengan tujuan meningkatkan keserasian hubungan kerja dan terwujudnya

keadilan sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan dan kondusif

bagi pekerja dan pengusaha.

Bentuk penyelesaian kasus Hubungan Industrial (PHI) dan Pemutusan Hubungan

Kerja (PHK) ini berupa mediasi untuk menyelesaikan semua pengaduan yang

masuk ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi apabila terjadi perselisihan

hubungan industrial.

Kasus perselisihan Hubungan Industrial / Pemutusan Hubungan Kerja ke Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebanyak 185 kasus.

SASARAN 41

Terjaminnya hak-hak pekerja

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

41. Terjaminnya hak-hak

pekerja

1. Kepesertaan jamsostek 19.000

Orang

18.956

Orang

60 Cukup

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Cukup Berhasil) = ( 1x62,5) / 1 = 62,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 41 = 62,5

Pada sasaran 41 ( empat puluh satu ) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran dengan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 62% dengan kategori cukup berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 41 (empat puluh

satu) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kepesertan jamsostek. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 19.000 orang

terealisir sebanyak 18.956 orang, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

60% dengan kategori cukup berhasil.

Nilai capaian ini diperoleh dari jumlah tenaga kerja yang terdaftar kepesertaan

jamsostek sebanyak 18.956 orang dibagi dengan Jumlah pekerja sebanyak 31.576

orang.

Faktor yang menghambat Indikator sasaran ini tidak memenuhi target dikarenakan

perusahaan belum mampu memberikan subsidi jamsostek untuk pekerja dan

sebagian perusahaan belum sadar terhadap perlindungan jamsostek.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan memberikan

kesadaran kepada pengusaha akan kewajibannya.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui Program 1 Program dan 1 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Perlindungan pengembangan lembaga

ketenagakerjaan dengan kegiatan Fasilitasi penyelesaian prosedur perlindungan

hukum dan jaminan sosial ketenaga kerjaan. Bentuk dari kegiatan ini antara lain:

Penyuluhan dan fasilitasi pembentukan sarana Hubungan Industrial (HI),

Peraturan Perusahaan (PP), Perjanjian Kerja Bersa (PKB),Serikat Pekerja (SP),

Lembaga Kerjasama Bipartit (LK BIPARTIT), Koperasi Karyawan (KOPKAR).

Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan pekerja dan

pengusaha dan terlaksananya pembentukan PP, PKB, SP, LK BIPARTIT di

perusahaan. Kegiatan ini dengan sasaran perusahaan yang memiliki

PP/PKB/SP/LKS Bipartit/Koperasi Karyawan. Hasil dari kegiatan ini adalah

terciptanya kepastian kedudukan, hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha

sehingga tercapai hubungan industrial yang kondusif. Pembinaan dan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

dilaksanakan dengan pendampingan di perusahaan-perusahaan.

Pemeriksaan kasus Norma Kerja dan Norma K3.

Pengawasan obyek K3.

Peningkatan pengawasan perlindungan dan penegakan hukum masalah

ketenaga kerjaan dengan keluaran fasilitasi kepada perusahaan untuk

memberikan jamsostek kepada pekerja.

SASARAN 42

Terciptanya penempatan transmigran

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

42. Terciptanya

penempatan

transmigran

1. Jumlah transmigran yang

ditempatkan

100 KK 75 KK 16.7 Tidak

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Tidak Berhasil) = ( 1 x 27,5 ) /1 ) = 27,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 42

Pada sasaran 42 ( empat puluh dua ) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran dengan

nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 27,5 dengan kategori tidak berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 42 (empat puluh

dua ) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jumlah trnsmigran yang ditempatkan . Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak

100 KK terealisir sebanyak 75 KK, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

16.7% dengan kategori tidak berhasil.

Nilai capaian ini diperoleh dari jumlah transmigran yang ditempatkan sebanyak 75

KK dibagi dengan jumlah pendaftar sebanyak 447 KK.

Faktor yang menyebabkan ketidak berhasilan indikator sasaran ini adalah adanya

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

pembatalan dari daerah penempatan yang disebabkan lokasi penempatan

transmigrasi belum siap untuk ditempati.

Upaya pemecahannya antara lain :

MOU antar daerah lebih detail.

Monitoring cek lokasi lebih diintensifkan.

Indikator sasaran ini dilaksanlkan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program transmigrasi umum dengan kegiatan pengarahan dan

penempatan transmigrasi. Bentuk kegiatan ini antara lain:

Penyuluhan langsung dan tidak langsung.

Penyuluhan langsung berupa pemutaran film, video dan pembinaan calon

transmigran. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di tingkat Desa dan kecamatan

dengan peserta dari tokoh masyarakat, aparat Desa, Posyantrans, PKK, masyarakat

umum. Sedangkan pembinaan catrans dilaksanakan di Transito Transmigrasi

Kabupaten Bantul.

Selanjutnya penyuluhan tidak langsung berupa rapat koordinasi Desa dan siaran di

Bantul Radio dan Radio Persatuan Bantul.

Pendidikan dan pelatihan calon transmigran.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan

catrans dengan memperhatikan usaha pokok dan pengembangan di daerah

tujuan.

Pemantapan transmigrasi.

Selama tahun 2011 dilaksanakan koordinasi ke Kementrian Nakertrans RI

(Ditjen P4T) di jakarta.

Monitoring ke lokasi transmigrasi.

Kegiatan ini meliputi penjajagan, pemberdayaan transmigrasi, ceking lokasi dan

pengawalan.

Penempatan Calon Transmigrasi

Pada tahun 2011 dilaksanakan penampungan sebanyak 75 KK (272) jiwa.

Penempatan Transmigran.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Untuk penempatan transmigrasi di awal tahun mentargetkan sebanyak 100 KK ,

tetapi dalam realisasinya hanya menempatkan sebanyak 75 KK. Penempatan tahun

2011 dengan lokasi sebagai berikut:

Kabupaten Hiangbana, Kalimantan Tengah (5 KK).

Kabupaten Dadaup, Kalimantan Tengah (5 KK).

Kabupaten Puncak , Gorontalo (25 KK).

Kabupaten Pohuwatu, Gorontalo (10 KK).

Kabupaten Kerinci, Jambi (5 KK).

Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (5 KK).

Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (5 KK).

Kabupaten Air Balui, Sumatera selatan (15 KK).

SASARAN 43

Menyatukan pemahaman program PUG dan perlindungan anak di semua

lapisan masyarakat , organisasi pemerintahan dan lembaga kemasyarakatan.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

43. Menyatukan

pemahanan program

PUG dan

perlindungan anak di

semua lapisan

masyarakat ,

organisasi

pemerintahan dan

lembaga

kemasyarakatan

1. Indeks pembangunan

gender

64,00

%

64,00% 100 Sangat

Berhasil

2. Penurunan kekerasan

terhadap anak dan

perempuan

5,00% 7,8% 156 Sangat

Berhasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

3 Peningkatan perempuan

dalam berbagai bidang.

8,90% 8,90% 100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 3 x 92,5 ) /3 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 43 = 92,5

Pada sasaran 43 ( empat puluh tiga ) terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran dengan

nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 43 (empat puluh

tiga ) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Indeks pembangunan gender. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 64,00%

terealisir 64,00%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100% dengan

kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah adanya peran

aktif perempuan dalam sektor publik.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Penguatan kelembagaan pengarasutamaan gender dan

anak dengan kegiatan Penguatan kelembagaan pengarasutamaan gender gender

dan anak. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran, status dan kondisi

perempuan agar dapat mencapai kemajuan yang setara dengan laki-laki serta

meningkatkan wawasan masyarakat mengenai pembangunan berwawasan gender

serta perlindungan anak.

2. Penurunan kekerasan terhadap anak dan perempuan . Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 5,00% terealisir 7,8%, maka nilai capaian indikator sasaran

ini sebesar 156% dengan kategori sangat berhasil. Nilai capaian ini diperoleh dari

jumlah KDRT tahun 2011 sebanyak 59 kasus dan jumlah KDRT tahun 2010

sebanyak 64 kasus .

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah peningkatan

sosialisasi.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 kegiatan yaitu Program

peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dengan kegiatan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Sosialisasi dan Advokasi Kebijakan Penghapusan buta aksara perempuan (PBAP).

Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat mau melaporkan KDRT yang dialaminya.

Dan akan dilakukan upaya rehabilitasi bagi korban dengan melatih ketrampilan,

mengupayakan bantuan modal usaha dan peralatan usaha, mengupayakan biaya

pendidikan bagi anak-anaknya, diupayakan pengobatan bagi korban yang

mengalami gangguan jiwa, bantuan pengobatan diupayakan bagi yang mengalami

sakit fisik. Jumlah perempuan dan anak yang menjadi korban adalah jumlah kasus

kekerasan yang dilaporkan dan tercatat.

3. Peningkatan perempuan dalam berbagai bidang. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebesar 8,90% terealisir 8,90%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

100% dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 kegiatan. Program

tersebut yaitu Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam

pembangunan dengan kegiatan Pembinaan Organisasi Perempuan. Kegiatan ini

bertujuan untuk Peningkatan Intensitas Kegiatan Organisasi Perempuan

SASARAN 44

Meningkatnya partisipasi kompetensi ketrampilan organisasi pemerintah ,

masyarakat dan individu.

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

44. Meningkatnya

parttisipasi

kompetensi

ketrampilan

organisasi

pemerintah,

masyarakat dan

individu

1. Pelatihan ketrampilan

usaha ekonomi

masyarakat pedesaan

75

Desa

75 Desa 100 Sangat

Berhasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

2. Fasilitasi jumlah

partisipasi masyarakat

dalam pembangunan

desa

75

Desa

75 Desa 100 Sangat

Berhasil

3 Jumlah desa yang

diberikan sosialisasi

peningkatan kualitas LKD

75

Desa

75 Desa 100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 3 x92,5 ) / 3 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 44 = 92,5

Pada sasaran 44 ( empat puluh empat) terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran dengan

nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 44 (empat puluh

empat ) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pelatihan ketrampilan usaha ekonomi masyarakat pedesaan. Pada tahun 2011

mentargetkan sebanyak 75 Desa, terealisir 75 Desa, maka nilai capaian indikator

sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 kegiatan . Program

tersebut yaitu Program Pengembangan Lembaga ekonomi pedesaan dengan

kegiatan Pelatihan ketrampilan manajemen Badan Usaha Milik Desa (UED).

Bentuk dari kegiatan ini adalah dengan memberikan pelatihan pengelola Usaha

Ekonomi Desa (UED) – SP . Peserta sebanyak 75 orang dari 75 Desa .

2. Fasilitasi partisipasi masyarakat dalam membangun desa. Pada tahun 2011

mentargetkan memfasilitasi di 75 Desa terealisir 75 Desa, maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan partisipasi dalam pembangunan desa dengan

kegiatan Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan Desa (Musrenbang

Desa).

Bentuk dari kegiatan ini adalah memfasilitasi terhadap program perencanaan

pembangunan dari bawah yang diselenggarakan di 75 Desa yang selanjutnya

bahan tersebut akan dimusyawarahkan lagi di tingkat kecamatan.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

3. Jumlah Desa yang diberikan sosialisasi peningkatan kualitas LKD. Pada tahun 2011

mentargetkan sebanyak 75 Desa terealisir 75 Desa, maka nilai capaian indikator

sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan dengan

kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat dan LKD.

Bentuk dari kegiatan ini antara lain:

Melaksanakan sosialisasi kelembagaan dan perencanaan Bulan Bhakti

Gotong Royong Masyarakat.

Rakor persiapan pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat

(BBGRM) dan HKG PKK dan HARGANAS di Desa Srimartani Kecamatan

Piyungan.

Memberikan pembekalan secara tehnis kepada pengurus LPMD.

SASARAN 45

Meningkatnya kesejahteraan PMKS / tuna sosial serta tertanganinya korban

NAPZA dan penduduk usia lanjut

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

45. Meningkatnya

kesejahteraan

PMKS/tuna sosial

serta tertanganinya

korban NAPZA dan

penduduk usia lanjut

1. Cakupan layanan bagi

Lanjut Usia (Lansia)

190

Orang

190 Orang 100 Sangat

Berhasil

2. Cakupan penanganan

para penyandang cacat

428

Orang

572 Orang 133,64 Sangat

Berhasil

3 Peningkatan penyuluhan

P4GN

250

Orang

250 Orang 100 Sangat

Berhasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

4 Peningkatan program

BSK untuk anggota

masyarakat

3.000

Orang

3.000

Orang

100 Sangat

Berhasil

5 Bimbingan mental sosial

bagi PMKS

25 100 400 Sangat

Berhasil

6 Fasilitasi pembinaan anak

yatim

1.700

Orang

1.700

Orang

100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 6 x 92,5 ) / 6 =92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 45 = 92,5

Pada sasaran 45 ( empat puluh lima ) terdiri dari (enam) indikator sasaran dengan

nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 45 (empat puluh

lima) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Cakupan layanan bagi Lanjut Usia (Lansia). Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 190 Orang terealisir 100%.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah Tinggi semangat

dan peran aktif Lansia potensial dalam melakukan kegiatan UEP dan UKS

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan . Program

tersebut yaitu Program Pelayanan rehabilitasi kesejahteraan sosial dengan

kegiatan Pemberdayaan lanjut usia potensial.

2. Cakupan penanganan para penyandang cacat. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 428 orang terealisir 572 orang, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 133,64 dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah Tinggi semangat

Penca untuk melaksanakan Usaha Sosial Ekonomis Produktif (USEP) dan mampu

mandiri

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan . Program

tersebut yaitu Program pembinaan para penyandang cacat dan ekstrauma dengan

kegiatan pendayagunaan cacat dan ekstrauma. Bentuk dari kegiatan ini adalah

dengan melaksanakan pendayagunaan para penca dan eks taruma adalah untuk

memberikan motivasi kepada penyandang cacat untuk melaksanakan Usaha Sosial

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Ekonomis Produktif (USEP) dan mampu mandiri. Ketergantungan para penyandang

cacat terhadap lingkungannya mulai dikikis, dan mereka dibekali dengan

pengetahuan dan ketrampilan agar menjadi mandiri dan berdaya. Pada tahun 2011

telah dilaksanakan kegiatan tersebut terhadap 474 orang penyandang cacat di Kab.

Bantul

3. Peningkatan penyuluhan P4GN. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 250

orang terealisir 250 orang, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100%

dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah Adanya

kesadaran dan peran aktif dari masyarakat, mantan pengguna maupun remaja dan

pelajar sangat tinggi. Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1

Kegiatan . Program tersebut yaitu Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit

Masyarakat dengan kegiatan Penyuluhan Pencegahan Peredaran/ Penggunaan

Narkoba.

4. Peningkatan program BSK untuk anggota masyarakat. Pada tahun 2011

mentargetkan sebanyak 3.000 orang terealisir 3.000 orang, maka nilai capaian

indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah animo

masyarakat untuk memanfaatkan program BSK sangat tinggi.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial dengan

kegiatan pendampingan pelayanan BSK.

5. Bimbingan mental sosial bagi PMKS. Kegiatan ini baru terlaksana pada tahap

tingkat pendataan / penjaringan kepada sebanyak 100 orang PMKS dan selanjutnya

akan dilakukan pembinaan ketrampilan bagi PMKS dari hasil dari penjaringan

tersebut.

6. Fasilitasi pembinaan anak yatim. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 1.500

orang terealisir 1.700 orang, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 113,33

% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah Semangat dan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

partisapasi anak yatim sangat tinggi.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program tersebut

yaitu Program Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial dengan kegiatan

Fasilitasi Anak Yatim Piatu.

SASARAN 46

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat miskin

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No. IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

46. Meningkatnya kesejahteraan

masyarakat khususnya

masyarakat miskin.

1. Tingkat kemiskinan

turun

13% 2,79% 21,46 Tidak

Berhasil

2. Membaiknya Indek

Gini

0,2507 % 0,2445, 102,47 Sangat

Berhasil

3 Data base keluarga

miskin

51

Skor

nilai

51

Skor nilai

100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 2 x 92,5 ) /2 = 92,5 Capaian Sasaran (Kategori Tidak Berhasil) = ( 1x 27,5 ) /1 = 27,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 46 = 120

Pada sasaran 46 ( empat puluh enam) terdiri dari 3 (tiga) indikator sasaran dengan

nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 120 dengan kategori Sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 46 (empat puluh

enam) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tingkat kemiskinan turun. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 13% terealisir

2,79%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 21,46% dengan kategori

tidak berhasil.

Realisasi capaian ini diperoleh dari jumlah KK miskin tahun 2011 sebanyak 40.321

KK sedang pada tahun 2010 KK miskin sebanyak 41,480 KK, sehingga terjadi

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

penurunan sebanyak 1.159KK (2,79%).

Faktor yang menghambat ketidak berhasilan indikator sasaran ini adalah adanya

mindset dari masyarakat yang belum berubah sehingga pendataan belum optimal.

Upaya yang harus dilakukan untuk pemecahan terhadap permasalahan tersebut

adalah dengan merubah mindset masyarakat.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 2 Program dan 3 Kegiatan . Program

tersebut antara lain:

1) Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang

masalah kesejahteraan sosial lainnya dengan kegiatan Promosi hasil usaha

GAKIN. Kegiatan ini guna membuka peluang pasar bagi produk-produk PEKM

dan UPPKS.

2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan sosial dengan kegiatan

antara lain:

a. Pendampingan program layanan bagi keluarga miskin. Kegaiatan ini dalam

rangka untuk meningkatkan Peserta KB Lestari.

b. Jaring informasi riset Daerah. Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk

mendukung dan memfasilitasi kelancaran dalam perolehan data-data

pencatatan dan pelaporan pengendalian program KB dan PELKON

(Pelayanan Kontrasepsi ) serta proses aplikasi pemutakhiran data

kependudukan dan keluarga. Kegiatan ini diperuntukan bagi koneksitas

jaringan internet bagi R/R on line berbasis web hingga level Kecamatan.

2. Membaiknya Indek Gini. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 0,2507 % terealisir

0,2445, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 102,47% dengan kategori

sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah karena

pertumbuhan ekonomi terjadi pada sektor yang menyerap tenaga kerja banyak dan

berpendapatan rendah seperti perdagangan, industri pengolahan dan jasa.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

3. Data base keluarga miskin . Pada tahun 2011 mentargetkan skor nilai 51 terelaisir

51 nilai nya, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 100% dengan kategori

sangat berhasil.

Faktor yang mendukukung keberhasilan penyusunan data base keluarga miskin

adalah adanya partisipasi lini dilapangan.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Pengembangan data/informasi/ statistik daerah dengan

kegiatan Penyusunan dan Pengumpulan data Statistik Daerah. Kegiatan ini

bertujuan secara umum diperolehnya data basis keluarga miskin yang dapat

memberikan gambaran cirri-ciri keluarga miskin Kabupaten Bantul yang dapat

digunakan untuk penentuan prioritas sasaran berbagai intervensi pembangunan

dalam rangka pengentasan kemiskinan dan secara khusus tersedianya data miskin

secara by name by addres di setiap tingkatan wilayah RT, Dusun, Desa, Kecamatan

sampai Kabupaten.

SASARAN 47

Meningkatnya kualitas keluarga

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

47. Meningkatnya

kualitas keluarga

1. Prosentase keluarga

dengan jumlah anak

kurang dari 3

3,2% 3,2% 100 Sangat

Berhasil

2. Prosentase keluarga

pra sejahtera

dibandingkan dengan

jumlah total keluarga

31,8% 41,22% 68,42 Cukup

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 1 x 92,5) /2 = 46,25 Capaian Sasaran (Kategori Cukup Berhasil) = ( 1 x 62,5) /2 = 31,25

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 47 = 77,5

Pada sasaran 47 ( empat puluh tujuh ) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran dengan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 77,5 dengan kategori berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 47 (empat puluh

tujuh) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Prosentase keluarga dengan jumlah anak kurang dari 3. Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 3,2% terealisir sebesar 3,2%, maka nilai capaian indikator

sasaran ini sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Realisasi capaian ini diperoleh dari jumlah jiwa pada tahun 2011 sebanyak 848.608

dibagi dengan jumlah keluarga pada tahun 2011 sebanyak 258.294 KK dikalikan

100% sehingga tercapai 3,2%.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini dikarenakan adanya

kesadaran untuk ber KB yang tinggi dan kemudahan mengakses alat komunikasi.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 5 Program dan 6 Kegiatan . Program

tersebut antara lain:

1) Program Keluarga Berencana dengan kegiatan antara lain:

a. Pembinaan Keluarga Berencana. Bentuk dari kegiatan ini bertujuan untuk

meningkatkan Peserta KB Lestari, melalui KB ini dapat mengendalikan

jumlah kelahiran sehingga laju pertumbuhan penduduk dapat terkendali

sehingga kesejahteraan keluarga dapat ditingkatkan.

b. Pendampingan kegiatan HARGANAS XVI. Kegiatan ini bertujuan agar semua

keluarag bisa ikut KB.

2) Program kesehatan reproduksi remaja dengan kegiatan Advokasi dan KIE

Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja. Kegiatan ini bertujuan untuk

meningkatkan pemahaman sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan

dan hak-hak reproduksi guna meningkatkan derajat kesehatan reproduksi serta

mempersiapkan kehidupan keluarga dalam mendukung upaya peningkatan

kualitas generasi mendatang.

3) Program Pelayanan Kontrasepsi dengan kegiatan Advokasi dan KIE Tentang

Kesehatan Reproduksi Remaja. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan

pemahaman sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak

reproduksi guna meningkatkan derajat kesehatan reproduksi serta

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

mempersiapkan kehidupan keluarga dalam mendukung upaya peningkatan

kualitas generasi mendatang.

4) Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga dengan

kegiatan Pengembangan ADITUKA (Asuhan Dini Tumbuh Kembang Anak).

Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan para kader penggiat di Kelompok

Kegiatan (Poktan) yang ada di pedukuhan atau desa dengan sasaran utama

pelatihan kader te Asuhan Dini Tumbuh Kembang Anak (Adituka).

5) Program Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PAUD

dengan kegiatan Fasilitasi kegiatan keterpaduan BKB-Posyandu-Padu.

Kegiatan ini menekankan koordinasi dan soliditas para kader penggiat di

Kelompok Kegiatan (Poktan) yang ada di pedukuhan atau desa dengan

sasaran utama keterpaduan kegiatan antara BKB-Posyandu dan PAUD

termasuk di dalamnya pelatihan kader tentang Asuhan Dini Tumbuh Kembang

Anak (Adituka).

2. Prosentase keluarga prasejahtera dibandingkan dengan jumlah total keluarga. Pada

tahun 2011 mentargetkan sebesar 31,58% terealisir sebesar 41,22% maka nilai

capaian indikator sasaran ini sebesar 69,47% dengan kategori cukup berhasil.

Realisasi capaian sebesar 41,22% ini diperoleh dari jumlah keluarga pra sejahtera

dan Sejahtera 1 pada tahun 2011 sebanyak 106.469 KK dibagi dengan jumlah KK

pada tahun 2011 sebanyak 258.294 KK, sehingga hasilnya sebesar 41,22%.

Pengukuran Indikator sasaran ini dimanfaatkan untuk mengukur banyaknya

keluarga keluarga pra sejahtera dan sejahtera 1 yang ada di Kabupaten Bantul.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Penyediaan Data Keluarga dengan kegiatan Pemutakhiran

data keluarga.

Kegiatan ini dengan hasil diperolehnya Data kependudukan dan data keluarga.

Dengan data base ini dimanfaatkan antara lain untuk penyusunan kepesertaan

Jamkesda, program CDMK , SIDUGA( Sistem Informasi Kependudukan dan

Keluarga) serta peruntukan data sasaran bagi program-program pembangunan

lainnya.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

SASARAN 48

Mantapnya penanganan bencana

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

48. Mantapnya

penanganan bencana

1. Peningkatan relokasi

tanah longsor

5

rumah

- - -

2. Penambahan dan

pemeliharaan sarana

prasarana dan peralatan

evakuasi, rambu

evakuasi.

10

Unit

6

Unit

60% Cukup

Berhasil

3 Penambahan rambu-

rambu bahaya, pengeras

suara di sepanjang pantai

dan togor EWS

- - - -

4 Peningkatan kualitas SDM

tenaga penanggulangan

bencana

115

Orang

300 Orang 260,87 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 1 x 92,5) /2 = 92,5 Capaian Sasaran (Kategori Cukup Berhasil) = ( 1 x 62,5) /2 = 31,25

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 48 = 123,75

Pada sasaran 48 ( empat puluh delapan ) terdiri dari 4 (empat ) indikator, tetapi baru

terealisir 2 indikator sasarankarena baru akan dilaksanakan di tahaun 2012.

Selanjutnya sasaran 48 dengan nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 123 dengan

kategori sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 48 (empat puluh

delapan) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai beriku

1. Peningkatan relokasi tanah longsor . Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 5

rumah, tetapi indikator sasaran ini tidak terealisir dikarenakan anggaran yang

dialokasikan dialihkan untuk kegiatan lain yang lebih prioritas. Upaya yang dilakukan

adalah dengan mengusulkan di anggaran tahun 2012.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

2. Penambahan dan pemeliharaan sarana prasarana dan peralatan evakuasi, rambu

evakuasi. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 10 Unit terealisir 6 Unit, maka

nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 60% dengan kategori cukup berhasil.

Indikator sasaran ini tidak tercapai 100% dikarenakan dukungan anggaran yang

terbatas.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 2 Program dan 2 Kegiatan. Program

tersebut antara lain:

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan Penyediaan

Peralatan dan Perlengkapan Kantor.

2) Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur dengan kegiatan

Pengadaan pakaian khusus.

3. Penambahan rambu-rambu bahaya, pengeras suara di sepanjang pantai dan togor

EWS. Pada tahun 2011 belum ada kegiatan untuk mendukung indikator sasaran

tersebut dan kegiatan baru akan dilaksanakan pada tahun 2012.

4. Peningkatan kualitas SDM tenaga penanggulangan bencana. Pada tahun 2011

melaksanakan diklat penanggulangan bencana dengan target sebanyak 115 orang

terealisir sebanyak 300 orang, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

260,87% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indicator sasaran ini karena ketersediaan

anggaran dan adanya kebijakan Pemda.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 1 Kegiatan. Program

tersebut yaitu Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur dengan kegiatan

Pendidikan dan Pelatihan . Kegiatan ini berupa pelatihan baik teori maupun praktek

bagi Tim Penanggulangan Bencana seperti SAR, PBK dan TRC.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

SASARAN 49

Mantapanya pengelolaan sarana dan prasarana publik

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

49. Mantapnya

pengelolaan sarana

dan prasarana publik

1. Peningkatan jalur evakusi 2 km 1,8 km 90 Sangat

Berhasil

2. Jumlah sarana evakuasi 1 Unit - - -

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 1 x92,5) / 1 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 49 = 92,5

Pada sasaran 49 ( empat puluh sembilan) terdiri dari 2 (dua) indikator sasaran, tetapi

baru terealisir 1 indikator. Sedangkan 1 indikator sasaran belum ada kegiatan yang

menunjang pengukuran indikator sasaran tersebut. Selanjutnya sasaran ini dengan nilai

rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 49 (empat puluh

sembilan ) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Peningkatan jalur evakuasi. Pada tahun 2011 mentargetkan sepanjang 2 km

terealisir 1,8 km, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 90% dengan

kategori sangat berhasil.

Keberhasilan indikator sasaran ini didukung melalui 1 Program dan 1 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Pembangunan insfrastruktur pedesaan dengan

kegiatan Pembangunan jalan dan jembatan pedesaan.

Bentuk dari kegiatan ini antara lain:

Pembangunan jalur evakuasi Donotirto – Tirtosari – Tirtomulyo (0,7 km).

Pembangunan jalan Kuwaru – Poncosari (0,5 km).

Pembangunan jalan Siluk I Kajor Selopamioro (0,6km).

2. Jumlah sarana evakuasi. Pada tahun 2011 mentargetkan sebanyak 1 unit tidak

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

terealisir dikarenakan pada tahun 2011 belum ada kegiatan untuk menunjang

indikator tersebut.

SASARAN 50

Terwujudnya peningkatan pengelolaan SDA, perlindungan fungsi lingkungan

dan keaneka ragaman hayati

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

50. Terwujudnya

peningkatan

pengelolaan SDA,

perlindungan fungsi

lingkungan dan

keaneka ragaman

hayati

1. Tingkat kerusakan akibat

penggalian dan

penambangan turun

7 Ha 9,60 Ha 137,14 Sangat

Berhasil

2. Prosentase jumlah

pengaduan masyarkat

akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan

hidup yang ditindaklanjuti

60% 100% 166,67 Sangat

Berhasil

3 Informasi status

kerusakan lahan

30% 59,95% 189,83 Sangat

Berhasil

4 Pencegahan pencemaran

udara dari sumber tidak

bergerak

60% 62,5% 104,16 Sangat

Berhasil

5 Pencegahan pencemaran

air

40% 85,71% 214,28 Sangat

Berhasil

6 Rasio Ruang Terbuka

Hijau per satu wilayah

25% 20,77% 83,08 Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 5 x 92,5 ) /6 = 77,08 Capaian Sasaran (Kategori Berhasil) = ( 1 x 77,5 ) /6 = 12,92

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 50 = 90

Pada sasaran 50 ( lima puluh ) terdiri dari 6 (enam) indikator sasaran dengan nilai

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

rata-rata capaian sasaran sebesar 90 dengan kategori sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 50 (lima puluh)

sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tingkat kerusakan akibat penggalian dan penambangan turun. Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 7 Ha terealisir sebesar 9,60 Ha, maka nilai capaian indikator

sasaran ini sebesar 137,14% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung berhasilan indikator sasaran ini adalah meningkatnya

tingkat kesadaran pemerintah dan pengawasan , pengendalian dilaksanakan

dengan baik

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 3 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang

Pertambangan dengan kegiatan antara lain:

a. Sosialisasi Regulasi mengenai kegiatan penambangan Galian C. Tujuan kegiatan

ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang aturan yang berhubungan dengan

penambangan galian C. Sasaran kegiatan adalah penambang dan tokoh

masyarakat pemerintah desa serta kecamatan. Narasumber pada kegiatan

sosialisasi ini berasal dari Satpol PP, Kejaksaan, Polres, dan BLH. Kegiatan ini

meliputi 14 kali pelaksanaan sosialisasi di kecamatan kecuali Dlingo, Srandakan,

dan Bambanglipuro.

b. Monitoring dan pengendalian kegiatan penambangan bahan Galian C.

Kegiatan ini bertujuan untuk memantau dan mengendalikan kegiatan khususnya

penambangan galian C, tetapi termasuk juga pengendalian bangunan di sepadan

jaringan irigasi. Monitoring dilaksanakan di seluruh kecamatan di Kabupaten

Bantul dengan melibatkan Badan Lingkungan Hidup, Satpol PP, dan Polres.

Monitoring dapat menurunkan kegiatan penambangan si daerah terlarang

terutama di hulu-hilir bangunan vital misalnya jembatan dan groundsill, walaupun

belum dapat menghilangkan sama sekali penambangan di daerah terlarang.

Monitoring dapat mendukung pengurangan kerusakan lahan di Kabupaten

Bantul.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

c. Koordinasi dan pendataan tentang hasil produksi di bidang pertambangan.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh data hasil tambang (galian C)

di Kabupaten Bantul. Kegiatan ini dengan sasaran 17 kecamatan . Dari

kegiatan ini diperoleh data produksi tambang sekabupaten Bantul. dari Kegiatan

ini diperoleh data jumlah produksi pasir/krikil/krakal sejumlah 241.831 m-3, batu-

bata 14.239,4 m-3, batu putih 16.834 m-3 dan tanah liat 3.832 m-3 dan phospat

300 m-3

2. Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/

atau perusakan lingkungan hidup yang ditindak lanjuti. Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 60% terealisir 100%, maka nilai capaian indikator sasaran ini

sebesar 166,67% dengan kategori sangat berhasil.

Realisasi capaian sebesar 100% diperoleh dari Jumlah pengaduan masyarakat

akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang

ditindaklanjuti pada tahun 2011 sebanyak 21 pengaduan dibagi dengan Jumlah

pengaduan yang diterima instansi lingkungan hidup pada kurun waktu 1 tahun

sebanyak 21 pengaduan, sehingga realisasi capaian sebesar 100%.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 6 Program dan 6 Kegiatan.

Program tersebut antara lain:

1) Program Pengendalian pencemaran dan perusakan LH dengan kegiatan

Fasilitasi penyelesaian sengketa LH.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketaatan masyarakat akan aturan

hukum yang ada serta kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan

dan kesehatan lingkungan sekitar serta toleransi antar warga masyarakat.

2) Program Pengendalian pencemaran dan kerusakan Lingkungan Hidup

dengan kegiatan Pengkajian dampak lingkungan (WASDAL RIG).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengendalikan dampak lingkungan akibat dari

kegiatan usaha. Wujud dari kegiatan ini adalah terpantaunya RIG di 150 Unit

Usaha.

3) Program Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

dengan kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan dokumen pengelolaan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

lingkungan hidup.

Kegiatan ini untuk pemantauan dokumen pengelolaan lingkungan hidup

sebanyak 13 dokumen.

4) Program Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

dengan kegiatan Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan

perusakan lingkungan hidup . Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan

kepatuhan pelaku pembangunan lingkungan dan menurunnya pencemaran

lingkungan. Hasil dari kegiatan ini adalah tessusunnya draft Perbup serta

sosialisasi Perda pengelolaan air lmbah.

5) Program Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan dengan kegiatan

Penyusunan laporan periodik per bulan sampah harian.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah timbunan samapah, volume

samaph yang tertangani dan kelompok masyarakat yang mengelola sampah.

Hasil dari kegiatan ini adalah buku laporan volume sampah sebanyak 10

Eksemplar.

6) Program Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

dengan kegiatan Peringatan hari lingkungan hidup. Kegiatan ini bertujuan

untuk meningkatkan kepedulian warga masyarakat dan sekolah akan

pentingnya manfaat menanam pohon untuk melestarikan lingkungan dimasa

mendatang. Hasil dari kegiatan ini adalah dengan mengadakan lomba karya

tulis , puisi, upacara bendera dan menanam pohon di lahan kritis.

3. Informasi status kerusakan lahan. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 30%

terealisir sebesar 59,95%, maka nlai capaian indikator sasaran ini sebesar 189,33%

dengan kategori sangat berhasil.

Realisasi capaian sebesar 59,95% diperoleh dari luas lahan yang seluas 8666,76

Ha diperuntukkan untuk produksi Biomassa, baru seluas 5207,31 Ha dapat

diinformasikan status kerusakan lahan /tanah untuk produksi Biomassa

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 7 Program dan 7 Kegiatan. Program

tersebut yaitu :

1) Program Perlidungan dan konservasi SDA dengan kegiatan Pengendalian

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

kerusakan hutan dan lahan. Kegiatan ini bertujuan untuk menguji kualitas tanah

( 1 kali ) dan tersusunnya laporan sebanayk 3 Eksemplar.

2) Program Peningkatan pengendalaian polusi dengan kegiatan Pembuatan taman

hijau ( perluasan ruang terbuka hijau ). Kegiatan ini bertujuan untuk

meningkatkan luasan ruang terbuka hijau dengan pembuatan taman hijau di

kompleks perkantoran Pemda II.

3) Program perlindungan dan konservasi SDA dengan kegiatan Pengelolaan

keaneka ragaman hayati. Kegiatan ini untuk menyusun buku keaneka ragaman

hayati sebanyak 10 Eksemplar.

4) Program Peningkatan kualitas dan akses informasi SDA dan LH dengan

kegiatan Pengembangan data dan informasi lingkungan (pemantauan kualitas

tanah) . Kegiatan ini untuk meningkatkan data kualitas LH dengan pembelian 5

unit komputer dekstop serta 1 set alat penguji kualitas tanah.

5) Program perlindungan dan konservasi SDA dengan kegiatan Peingkatan peran

serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA (KALPATARU).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam

pengelolaan SDA dan peningkatan prestasi pelestari lingkungan dengan hasil

kelompok tani Raharjo Juara I tingkat Propinsi sebagai penyelamat lingkungan.

6) Program Peningkatan kualitas dan akses informasi dan LH dengan kegiatan

Pendampingan lomba kampung hijau . Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong

para pemangku kepentingan memahami dan mewujudkan kampung hijau serta

meningkatkan kinerja pemerintahan desa dan partisipasi masyarakat dalam

menerapkan pelestarian fungsi lingkungan dalam segala aspek kehidupan di

lingkungan tempat tinggal. Dalam kegiatan ini terpilih Dusun Gatak Tamantirto

Kasihan sebagai peringkat 1.

7) Program Perlindungan dan konservasi SDA dengan kegiatan Koordinasi

peningkatan pengelolaan kawasan konservasi . Kegiatan ini bertujuan untuk

mengurangi genangan air aliran pemukiman, menambah tampungan air serta

peningkatan lokasi cadangan sumber daya air. Hasl dari kegiatan ini adalah

pembangunan 110 sumur resapan di 9 Kecamatan.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

4. Pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak. Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 60% terealisir sebesar 62,5%, maka nilai capaian indikator

sasaran ini sebesar 109,33% dengan kategori sangat berhasil.

Realisasi capaian ini diperoleh dari 8 usaha, baru 5 usaha yang memenuhi

persyaratan administrasi dan tehnis.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 6 Program dan 6 Kegiatan.

Program tersebut yaitu:

1) Program Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Kegiatan

ini bertujuan untuk memantau kualtas udara ambient sumber pencemaran

industri dalam mendukung SPM . Hasil dari kegiatan ini adalah terpantaunya

kualitas udara di 6 titik.

2) Program Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dengan

kegiatan Koordinasi penilaian kota sehat (ADIPURA). Kegiatan ini bertujuan

untuk mewujudkan kota yang bersih dan sehat dengan cara melakukan

koordinasi dan pemantauan di titik pantau penilaian kota sehat adipura.

3) Program Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dengan

kegiatan Pemantauan kualitas lingkungan (penerapan manajemen limbah

industri hasil tembakau dan kawasan tanpa asap rokok/cukai. Hasil dari kegiatan

ini adalah terpantaunya kualitas lingkungan di 3 industri rokok, pembangunan

tempat merokok dan terlaksananya pengujian kulitas tanah di 3 titik ,udara di 12

titik dan air di 18 titik.

4) Program Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dengan

kegiatan Pengembangan produksi ramah lingkungan (pembuatan teknologi

biogas).

Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kotoran ternak sapi menjadi

energy alternatif. Hasil dari kegiatan ini adalah pembangunan IPAL biogas

sebanyak 11 Unit dengan rincian untuk Kecamatan Srandakan sebanyak 4 unit,

untuk Kecamatan Imogiri sebanyak 3 unit, untuk Kecamatan Pleret seba.nyak 2

unit dan untuk Kecamatan Piyungan sebanyak 2 Unit .

5) Program kualitas dan akses informasi SDA dan LH dengan kegiatan

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Penyusunan data SDA dan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) Nasional dan

Daerah (LSLHD) dengan kegiatan . Kegiatan ini dengan hasil tersusunnya draft

Lapora Status Lingkungan Hidup Daerah (LSLHD).

6) Program Peningkatan pengendalian pollusi dengan kegiatan Pengadaan sarana

dan prasarana pemantauan kualitas udara . Kegiatan ini dalam rangka untuk

meningkatkan data kulitas LH dan pencapaian SPM berupa pembelian 1 set alat

pemantau kualitas udara ambient.

5. Pencegahan pencemaran air. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 40%

terealisir 85,71%, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar 214,28% dengan

kategori sangat berhasil.

Realisasi capaian sebesar 85,71% diperoleh dari 7 unit usaha, baru ada 6 unit

usaha yang memenuhi persyaratan adminstrasi dan tehnis.

Indikator sasaran tersebut dilaksanakan melalui 5 Program dan 5 Kegiatan.

Program tersebut yaitu:

1) Program Pengendalian dan pencemaran lingkugan hidup dengan kegiatan

Koordinasi pengelolaan prokasih/superkasih. Kegiatan ini bertujuan untuk

emantauan kulitas air sungai dan SPM. Kegiatan ini berupa pengadaan reagen

kimia, pengujian kualitas air sungai sebanyak (1 kali di 5 sungai di 15 titik),

tersusunnya buku laporan kualitas air sebanyak 6 eksemplar serta monitoring

sumber penecemaran.

2) Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan dengan kegiatan

Bimbingan tehnis persampahan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Wujud

dari kegiatan ini adalah dengan melaksanakan bimbingan pengelolaan sampah

untuk 235 peserta di 5 Kecamatan.

3) Program Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan dengan kegiatan

Penyediaan sarana dan prasarana persampahan. Kegiatan ini bertujuan untuk

meningkatkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan prinsip 3R.

Wujud dari kegiatan ini adalah pengadan 3.484 unit tong sampah dan 331 unit

komposter yang telah dibagikan di 17 Kecamatan.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

4) Program Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan dengan kegiatan

Peningkatan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana persampahan .

Kegiatan ini beujuan untuk meningkatakan sarana dan prasarana persampahan

berupa pengadaan 25 unit gerobak sampah untuk 25 kelompok pengelola

sampah dan 5 unit mesin pencacah sampah organik untuk 5 kelompok

pengelola sampah.

5) Program Peningkatan kualitas dan akses informasi SDA dan LH dengan

kegiatan Peningkatan edukasi dan komunkasi di bidang lingkungan

(pendampingan sekolah berwawasan lingkungan). Kegiatan ini bertujuan untuk

mewujudkan dan meningkatkan prestasi sekolah berwawasan lingkungan. Hasil

dari kegiatan ini adalah SMPN 1 Banguntapan sebagai juara I Tingkat Propinsi,

SMAN Kasihan sebagai juara II Tingkat Propinsi, SDN Bantul Manunggal

sebagai juara III Tingkat Propinsi dan Pondok Pesantren Al Imdad Pndak

sebagai juara I Tingkat Propinsi.

6. Rasio ruang terbuka hijau persatu wilayah. Pada tahun 2011 mentargetkan seluas

25% terealisir seluas 20,77 %, maka nilai capaian indikator sasaran ini sebesar

83,08% dengan kategori berhasil.

Realisasi capaian ini diperoleh dari Luas ruang terbuka hijau seluas 5.243,55 m2

dibagi luas wilayah ber HPL/HGB seluas 2.524.106 m2.

SASARAN 51

Terkelolanya Sumberdaya hutan

PENGUKURAN KINERJA

No.

Sasaran Strategis No

.

IndikatorKinerja Target Realisasi (%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8

51. Terkelolanya

Sumberdaya hutan

1. Pencegahan dan

pengendalian kerusakan

hutan dan lahan

17

Kec.

17 Kec. 100 Sangat

Berhasil

Capaian Sasaran (Kategori Sangat Berhasil) = ( 1 x 92,5) /1 = 92,5

Total Capaian Sasaran untuk sasaran strategis 50 = 92,5

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Pada sasaran 51 ( lima puluh satu ) terdiri dari 1 (satu) indikator sasaran dengan

nilai rata-rata capaian sasaran sebesar 92,5 dengan kategori sangat berhasil.

Adapun selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran 51 (lima puluh

satu) sesuai hasil pengukuran kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pencegahan dan pengendalian kerusakan hutan dan lahan. Pada tahun 2011

mentargetkan sebanyak 17 Kecamatan terealisir 17 Kecamatan, maka nilai capaian

indikator sasaran ini dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah dukungan SDM,

Dana, Juknis dan partisipasi masyarakat.

Indikator sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 3 Kegiatan.

Program tersebut yaitu Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan kegiatan

antara lain:

a. Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan dan

lahan (DAK Bidang Kehutanan).

Kegiatan ini dalam bentuk :

1) Pembuatan hutan rakyat di 11 kelompok tani antara lain Kelompok Tani

Makmur, Grogol VIII, Parangtritis, Kretek (25 Ha), Kelompok Tani Mulyo,

Jalakan, Ciren, Triharjo, Pandak (20 Ha),Kelompok Ngudi Lestari, Kaliberot,

Argomulyo, Sedayu (20 Ha),Kelompok Ngudi Rejo, Banyusurip, Girirejo,

Imogiri (15 Ha),Kelompok Sedyo Makmur, Kajor Kulon, Selopamioro, Imogiri

(15 Ha),Kelompok Kitri Dadi, Geger Kuning, Seloharjo, Pundong (15

Ha),Kelompok Ngudi Luwih, Cengkehan, Wukirsari, Imogiri (25

Ha),Kelompok Sido Kumpul, Lanteng I, Selomaioro, Imogiri (15

Ha),Kelompok Tani Manunggal, Duwet Gentong, Srimulyo, Piyungan (25

Ha),Kelompok Brewu, Krebet, Guwosari, Pajangan (15 Ha),Kelompok Suka

Makmur, Bongsing, Guwosari, Pajangan (15 Ha)

2) Pembuatan Gully plug dengan kelompok antara lain Kelompok Rukun

Sentosa, Kedungrejo, Wonolelo, Pleret (1 unit), Kelompok Tepat Rejo, Jetis,

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Selopamioro, Imogiri (1 unit),Kelompok Sumber Waras, Soka, Seloharjo,

Pundong (2 unit),Kelompok Tani Maju, Mojosari, Srimartani, Piyungan (1

unit),Pembuatan sumur resapan,Kelompok Ngudi Makmur, Umbulsari,

Srimartani, Piyungan (5 unit),Kelompok Rukun Manunggal, Nogosari II,

Wukirsari, Imogiri (6 Unit),Kelompok Tani Murwat, Jolosutro, Srimulyo,

Piyungan (5 unit),Pengkayaan hutan pantai ,Kelompok Lestari,Poncoasri,

Srandakan (5 Ha)

3) Pembuatan hutan pantai terdiri dari Kelompok Empat Lima, Depok,

Parangtritis, Kretek (15 Ha),Kelompok Ngalangsari, Grogol IX, Parangtritis,

Kretek (10 Ha),Kelompok Eka Lestari, Cangkring, Poncosari, Srandakan (10

Ha),Kelompok Pemuda-Pemudi Baros, Baros, Tirtoharjo, Kretek (5 Ha).

4) Pembuatan embung air terdiri dariKelompok Tani Maju, Semuten, Jatimulyo,

Dlingo (1 unit),Kelompok Akur, Kayuberit, Terong II, Terong, Dlingo (1 Unit)

Kendala yang dihadapi Pengetahuan SDM kelompok tani tentang

administrasi dan pelaporan kegiatan serta teknis kegiatan masih kurang.

Sehingga diperlukan pendampingan dan pelatihan petani.

b. Peningkatan pemanfaatan lahan bawah tegak hutan dan rehabilitasi hutan dan

lahan. Bentuk Kegiatan ini antara lain:

Pengadaan bibit tanaman penghijauan lingkungan sebanyak 8.250 batang

Peningkatan pemanfaatan lahan bawah tegakan untuk demplot rehabilitasi

teras seluas 3 Ha di blok Dangwesi/Pancuran, Terong, Dlingo.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

Dengan telah dilaksanakan pengukuran kinerja sasaran beserta simpulan rata-rata

sesuai dengan “Metode rata-rata data kelompok” , maka hasil penyimpulan sasaran

untuk capaian masing-masing sasaran dapat dijelaskan sasaran sebagai berikut:

No Sasaran Capaian

Kinerja

Skala Pengukuran Ordinal

Sangat

Berhasil

Di atas 85

Berhasil

70 s.d. 85

Cukup

Berhasil

55 s.d.70

Kurang

Berhasil

< 55

1. Meningkatnya kapasitas

dan profesionalisme

Aparat Pemerintah

Daerah dan Desa serta

lembaga pemerintah

daerah

81,36 Berhasil

2 Meningkatnya transparasi

, efektifitas dan efisiensi

Birokrasi

91 Sangat

Berhasil

3 Meningkatnya

kemampuan pengelolaan

keuangan dan kekayan

daerah

83,2 Berhasil

4 Meningkatnya kualitas

pelayanan publik

92,5

Sangat

Berhasil

5 Penyingkatan waktu

penyelesaian ijin

92,5 Sangat

Berhasil

6 Penyingkatan waktu

penyelesaian pengaduan

92,5 Sangat

Berhasil

7 Meningkatnya indeks

kepuasan masyarakat

(IKM)

92,5 Sangat

Berhasil

8 Terciptanya kepastian

hukum dan ketertiban

masyarakat

76,26 Berhasil

9 Meningkatnya

pemahaman prinsip-

prinsip dasar Hukum Dan

Ham

88,75 Sangat

Berhasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

10 Tersedianya sarana

berupa tanah untuk

pembangunan fasilitas

kepentingan umum

92,5 Sangat

Berhasil

11 Meningkatnya kualitas

pelayanan kesehatan

90,83 Sangat

Berhasil

12 Meningkatnya derajad

kesehatan masyarakat

78,93 Berhasil

13 Meningkatnya Desa

Siaga kategori baik

(Purnama dan Mandiri )

92,5 Sangat

Berhasil

14 Meningkatnya prosentase

rumah dan lingkungan

sehat

92,5 Sangat

Berhasil

15 Semua penduduk

memiliki jaminan

kesehatan

92,5 Sangat

Berhasil

16 Meningkatnya kualitas

pendidikan

89,51 Sangat

Berhasil

17 Meningkatnya kualitas

perpustakaan

92,5 Sangat

Berhasil

18 Meningkatnya sekolah

berkualitas

89,99 Sangat

Berhasil

19 Meningkatnya jumlah

lembaga pendidikan non

formal dan informal

92,5 Sangat

Berhasil

20 Meningkatnya prestasi

pemuda Kabupaten

Bantul dibidang olah raga

secara kuantitatif dan

kualitatif

86,5 Sangat

Berhasil

21 Meningkatnya kualitas

pemuda dan olah

ragawan professional.

92,5 Sangat

Berhasil

22 Meningkatnya kualitas

data base dalam format

digital di semua sector.

- - - - -

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

23 Pengembangan Sistim

Informasi yang berbasis

teknologi informasi dan

komunikasi (TIK)

92,5 Sangat

Berhasil

24 Tersedianya informasi

melalui meda masa tepat

guna

92,5 Sangat

Berhasil

25 Meningkatnya jumlah

DBKS

92,5 Sangat

Berhasil

26 Meningkatnya kualitas

pelayanan kehidupan

beragama

92,5 Sangat

Berhasil

27 Meningkatnya

pertumbuhan ekonomi

daerah

80,25 Berhasil

28 Mempermudah akses

dan sarana distribusi

pangan serta akses

sarana dan prasarana

produksi pertanian serta

perikanan dan kelautan

85,82 Sangat

Berhasil

29 Meningkatnya produksi

bahan pangan ,pertanian,

peternakan dan

perikanan serta

agropolitan.

83,26 Berhasil

30 Terkendalinya laju alih

fungsi lahan pertanian

92,5 Sangat

Berhasil

31 Meningkatnya program

usaha tani dan aktifitas

kelembagaan petani dan

penyuluh

70,82 Berhasil

32 Meningkatnya sarana dan

prasarana ekoomi antara

lain pasar, terminal, jalan

dan lain – lain.Berhasil

83,21 Berhasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

33 Meningkatnya unit-unit

usaha industri kecil

dengan mengoptimalkan

penggunaan bahan baku

lokal, inovasi produk,

akses permodalan serta

perluasan jangkauan

pemasaran.

86,50 Sangat

Berhasil

34 Meningkatnya jumlah

Desa Wisata, Desa

budaya, peristiwa

budaya, penghargaan

budaya, kelompok

kesenian.

92,5 Sangat

Berhasil

35 Meningkatnya jumlah

pengunjung obyek

wisata

92,5 Sangat

Berhasil

36 Meningkatnya jumlah

investasi kepariwisataan

92,5 Sangat

Berhasil

37 Berkembangnya kawasan

APY, Pantai Selatan

92,5 Sangat

Berhasil

38 Meningkatnya

ketrampilan pencari kerja.

27,5 Tidak

Berhasil

39 Meningkatnya lapangan

pekerjaan

48 Tidak

Berhasil

40 Meningkatnya keamanan

dan perlindungan tenaga

kerja

40,5 Tidak

Berhasil

41 Terjaminnya hak-hak

pekerja

62,5 Cukup

Berhasil

42 Terciptanya penempatan

transmigrasi.

27,5 Tidak

Berhasil

43 Menyatukan pemahaman

program PUG dan

perlindungan anak di

semua lapisan

masyarakat, organisasi

pemerintahan dan

lembaga kemasyarakatan

92,5 Sangat

Berhasil

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

44 Meningkatnya partisipasi

kompetensi ketrampilan

organisasi pemerintah

masyarakat dan individu.

92,5 Sangat

Berhasil

45 Meningkatnya

kesejahteraan

PMKS/tuna sosial serta

tertanganinya korban

NAPZA dan penduduk

usia lanjut

92,5 Sangat

Berhasil

46 Meningkatnya

kesejahteraan

masyarakat khususnya

masyarakat miskin.

120 Sangat

Berhasil

47 Meningkatnya kualitas

keluarga

77,5 Berhasil

48 Mantapnya

penanggulangan

bencana

123,75 Sangat

Berhasil

49 Mantapnya pengelolaan

sarana dan prasarana

publik

92,5 Sangat

Berhasil

50 Terwujudnya peningkatan

pengelolaan SDA,

perlindungan fungsi

lingkungan dan keaneka

ragaman hayati

90 Sangat

Berhasil

51 Terkelolanya

Sumberdaya hutan

92,5 Sangat

Berhasil

Rata-rata capaian

sasaran :

85,93 Sangat

Berhasil

Keterangan :

1. Pada sasaran 22 belum ada capaian kinerja, karena kegiatan baru di adakan pada

Tahun 2012.

2. Rata-Rata Capaian Sasaran dari keseluruhan sasaran dengan total sebesar 4.276

dibagi 50 sasaran , sehingga nilai capaian rata-rata sasaran sebesar “85,52 dengan

kategori sangat berhasil. “

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

ASPEK KEUANGAN.

Jumlah anggaran yang dipergunakan untuk mendukung tercapaianya tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan sebagai berikut:

1. Jumlah anggaran untuk melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi di Pemerintah

Kabupaten Bantul pada Tahun Anggaran 2011 dari Pagu Anggaran sebesar Rp.

536.160.766.080,00 terserap sebesar Rp. 478.632.167.911,00 atau 89%.

2. Jumlah anggaran untuk melaksanakan Tugas Pokok Fungsi Pada RSUD

Panembahan Senopati pada Tahun Anggaran 2011 dari Pagu Anggaran sebesar

Rp. 77.566.916.869,00 terserap sebesar Rp. 83,876.373.408,00 atau 108%. Jadi

realisasi anggaran melebihi Plafon. Perlu diketahui bahwa RSUD Panembahan

Senopati sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sehingga untuk

manajemen keuangan sudah dikelola sendiri.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

B A B I V

P E N U T U P

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah

Kabupaten Bantul merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan

tahun anggaran 2011 yang merupakan tindak lanjut dari Inpres Nomor 7 Tahun 1999

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Berdasarkan analisis pengukuran kinerja sasaran, nilai capaian sasasaran dari

51 sasaran diperoleh rata-rata sasaran sebesar 80,52 dengan kategori sangat

berhasil.

Hali ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan tugas Pokok Dan Fugsidi Pemerintah

Kabupaten Bantul sudah terlaksana dengan baik dalam artian keseluruhan program –

program yang mendukung tercapainya tujuan dan sasaran dapat terealisir dengan baik

sesuai dengan target yang ada pada Penetapan Kinerja (PK) dan Indikator Kinerja

Utama (IKU). Namun demikian ada beberapa indikator sasaran yang perlu menjadikan

perhatian dan diharapkan di tahun mendatang akan lebih dioptimalkan kinerjanya

dikarenakan ditemui kendala/hambatan . Dalam pelaporan LAKIP Kabupaten Bantul

Tahun 2011 disamping mengungkapkan keberhasilan juga mengungkapkan kegagalan

dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan .

Adapun keberhasilan dan kegagalan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

8. Dalam rangka untuk memberikan layanan imunisasi lengkap kepada seluruh bayi di

Kabupaten Bantul target di 75 Desa secara keseluruhan dapat terlaksana sesuai

target di 75 Desa atau tercapai sebesar 100% dengan kategori sangat berhasil.

Faktor yang mendukung keberhasilan ini karena kesadaran masyarakat sudah

tinggi pentingnya imunisasi bayi dan adanya kemitraan dengan institusi pelayanan

kesehatan negeri dan swasta.

9. Cakupan balita Gizi buruk yang mendapat perawatan. Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 100% terealisir 100%, maka nilai capaian ini dengan kategori

sangat berhasil. Data tersebut dari jumlah bayi yang mendapat perawatan gizi buruk

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

dari target sebanyak 178 balita terealisir sebanyak 178 balita. Faktor yang

mendukung keberhasilan ini karena adanya Komitment petugas tinggi , Survelians

gizi sudah berjalan baik dalam menangani kasus gizi buruk serta Dukungan

anggaran

10. Angka kematian bayi ( AKB ) . Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 10/1.000

KH, terelaisir 8,5/ 1.000 KH, maka nilai capaian ini sebesar 117,65% dengan

kategori sangat berhasil. Faktor yang mendukung keberhasilan ini karena adanya

kegiatan pemberdayaan masyarakat mengenai tanda awal dan cara mencegah

dengan memanfaatkan pemeriksaan di Posyandu.

11. Angka kematian Ibu (AKI) . Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 100/

100.000 KH terealisir 115,5/100.000 KH, atau tercapai sebesar 89,69% dengan

kategori sangat berhasil. Angka kematian ibu realisasinya tidak sesuai dengan

target hal ini disebabkan kurangnya pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan

pengenalan tanda bahaya dan cara mencegah selama kehamilan , bersalin dan

nifas , perawatan kesehatan serta pengambilan keputusan yang cepat dan tepat

dalam kegawat daruratan. Upaya yang dilakukan untuk pemecahan permasalahan

tersebut adalah dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan

pengenalan tanda bahaya dan cara mencegah selama kehamilan , bersalin dan

nifas , perawatan kesehatan serta pengambilan keputusan yang cepat dan tepat

dalam kegawat daruratan.

12. Angka Kesakitan DBD. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 54/1.000 Pddk,

terealisir 27/1.000 Pddk atau tercapai sebesar 150% dengan kategori sangat

berhasil. Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah KIE

kepada masyarakat.

13. Penemuan kasus TB. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 55%, terealisir

46,02% atau tercapai sebesar 83,67% dengan kategori berhasil. Realisasi tidak

tercapai 100% dikarenakan masyarakat malu jika diketahui bahwa dirinya menderita

TB. Upaya yang dilakukan adalah Upaya yang dilakukan KIE kepada masyarakat.

14. Penyembuhan kasus TBC. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 86%, terealisir

86%, atau tercapai 100% dengan kategori sangat berhasil. Faktor yang mendukung

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

keberhasilan ini antara lain:

Adanya komitment dari tenaga kesehatan .

Komitment penderita untuk taat minum obat.

Komitment keluarga sebagai pendamping minum obat.

15. Prosentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan. Pada tahun 2011

mentargetkan sebesar 40% terealisir 47,41% atau tercapai 118,53 dengan kategori

sangat berhasil. Faktor yang mendukung keberhasilan ini karena kuota dari APBN,

APBD Propinsi besar.

16. Angka melek huruf. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 89,94 terealisir 97,50

atau tercapai sebesar 108,40% dengan kategori sangat berhasil. Faktor yang

mendukung keberhasilan ini karena adanya komitment dari Pemerintah Kabupaten

Bantul untuk pemberantasan buta huruf.

17. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

94,42% terealsir sebesar 88,24% atau tercapai sebesar 93,45% dengan kategori

sangat berhasil. APM SD/MI tidak tercapai 100% dikarenakan kurangnya minat

sekolah di Bantul khususnya pada Kecamatan pinggiran yang berbatasan dengan

Kabupaten/Kota.Upaya yang dlakukan terhadap permasalahan ini adalah dengan

memberi motivasi dan subsidi pendidikan.

18. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTS. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

79,82% terealisir sebesar 78,47% atau tercapai sebesar 98,30% dengan kategori

sangat berhasil. APM SMP/Mts. tidak tercapai 100% dikarenakan tidak semua

orang tua siswa menyekolahkan anaknya di Bantul dan anak punya keinginan untuk

bekerja. Upaya yang dilakukan terhadap permasalahan ini adalah dengan

melaksanakan sosialisasi melalui mass media dan mengadakan sekolah terbuka

/Paket B.

19. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar

64% terealsr 50,27% atau tercapai sebesar 78,54% dengan kategori berhasil. APM

SMA/SMK tidak tercapai 100% dikarenakan masih ada warga Bantul yang memilih

sekolah di luar Bantul. Upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan

sosialisasi pendidikan bahwa pendidikan di Bantul sudah berkualitas.

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

20. Tingkat Kelulusan SD/MI. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 99,98% terealsir

99,99% atau tercapai 100% dengan kategori sangat berhasil.

21. Tingkat kelulusan SMP/MTs. Pada Tahun 2011 mentargtekan sebesar 95,5%

terealisir sebesar 99,16%, atau tercapai sebesar 103,83% dengan kategori sangat

berhasil

22. Tingkat Kelulusan SMA/SMK. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 98,10%

terealisir sebesar 99,70% atau tercapai sebesar 101,63% dengan kategori sangat

berhasil. Faktor yang mendukung keberhasilan tingkat kelulusan SD/MI, SMP/Mts.

dan SMA/SMK di atas karena mutu pendidikan di Bantul yang berkualitas

23. Pertumbuhan investasi PMA Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar Rp.

544.528.874.528,46 terealisir sebesar Rp. 10.863.379,84, atau hanya tercapai

sebesar 2% dengan kategori tidak berhasil. Faktor yang menghambat keberhasilan

ini karena banyaknya PMA yang meninggalkan Bantul dan belum adanya

pendataan ulang investasi. Upaya yang dilakukan terhadap permasalahan tersebut

adalah penciptaan situasi yang kondosif dan Pendataan ulang rasionalisasi

investasi.

24. Pertumbuhan investasi PMDN. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar Rp. Rp.

176.906.863.020,00 terealisir sebesar Rp. 200.172.644.150,71, atau tercapai

sebesar 113,15% dengan kategori sangat berhasil. Faktor yang mendukung

keberhasilan investasi PMDN di Kabupaten Bantul antara lain:

Kemudahan perijinan.

Iklim investor yang kondusif.

Terjalinnya kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat.

25. Inflasi. Pada Tahun 2011 mentargetkan Inflasi sebesar 5% terealisir 3,73% atau

tercapai sebesar 125,4% dengan kategori sangat berhasil. Faktor yang mendukung

keberhasilan ini karena tingkat harga barang dan jasa di tingkat konsumen

terkendali dan stabil.

26. Pertumbuhan PDRB ( Ekonomi ) ( Pertumbuhan Domestik Regional Bruto. Pada

tahun 2011 mentargetkan sebesar 5,18% terealisir sebesar 5,27% atau tercapai

sebesar 101,74% dengan kategori sangat berhasil. Faktor yang mendukung

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

keberhasilan indikator sasaran ini karena semua lapangan usaha pada tahun 2011

mengalami pertumbuhan positif dengan andil terbesar pada sektor perdagangan,

hotel dan restoran.

27. Membaiknya Indek Gini. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 0,2507 %

terealisir 0,2445 atau tercapai sebesar 102,47% dengan kategori sangat

berhasil. Faktor yang mendukung keberhasilan indikator sasaran ini adalah karena

pertumbuhan ekonomi terjadi pada sektor yang menyerap tenaga kerja banyak dan

berpendapatan rendah seperti perdagangan, industri pengolahan dan jasa.

28. Meningkatnya kunjungan wisata nusantara. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 1.496.111 Orang terealisir sebanyak 1.738.808 Orang atau tercapai

sebesar 116,22% dengan kategori sangat berhasil.

29. Meningkatnya kunjungan wisata mancanegara. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebanyak 15.112 Orang terealisir sebanyak 17.654 Orang atau tercapai sebesar

116,23% dengan kategori sangat berhasil. Faktor yang mendukung keberhasilan

peningkatan kunjungan wisatawan di Kabupaten Bantul di atas antara lain:

Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan dan daya tarik destinasi wisata.

Pengembangan kawasan-kawasan wisata baru sebagai alternatif tujuan

wisatawan.

Ekstensifikasi promosi pariwisata melalui media massa dan pengembangan

kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam promosi pariwisata

30. Tingkat kemiskinan turun. Pada tahun 2011 mentargetkan sebesar 13% terealisir

2,79%, atau tercapai sebesar 21,46% dengan kategori tidak berhasil. Nilai capaian

ini diperoleh dari jumlah KK miskin tahun 2011 sebanyak 40.321 KK sedang pada

tahun 2010 KK miskin sebanyak 41.480 KK, sehingga hanya terjadi penurunan

sebanyak 1.159KK (2,79%).

31. Prosentase yang bekerja terhadap angkatan kerja. Pada tahun 2011 mentargetkan

sebesar 93.5 % terealisir sebesar 94.2% atau tercapai 94,22% dengan kategori

sangat berhasil. Nilai capaian ini diperoleh dari Jumlah penduduk yang bekerja

sebanyak 476.567 orang dibagi dengan jumlah penduduk angkatan kerja sebanyak

LAKIP Kabupaten Bantul Tahun 2011

505.786 orang. Faktor yang mendukung keberhasilan ini adalah adanya perhatian

yang tinggi terhadap pengurangan pengangguran dengan berbagai macam

program/kegiatan.