Upload
megawati-nursanto-ew
View
2
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas ikm
Citation preview
Bagian 1- Pendahuluan
Apa itu epidemiologi?
Epidemiologi adalah suatu studi mengenai bagaimana suatu penyakit didistribusikan dalam suatu penyakit dan faktor-faktor yang mempengaruhi atau menentukan distribusi tersebut. Kenapa penyakit dapat berkembang dalam sekelompok orang dan tidak pada kelompok lainnya? Dasar pemikiran dari epidimiologi adalah bahwa penyakit, kejadian suatu penyakit, dan kesehatan tidak terdistribusi secara random dalam suatu populasi manusia. Sepertinya, setiap dari kita memiliki karakter khusus yang cenderung atau melindungi kita untuk terpapar suatu penyakit. Karakteristik ini termasuk genetik dan lingkungan yang berbahaya. Bahkan mungkin setiap harinya kita terpapar oleh kedua hal tersebut.
Definisi secara luas tentang epidemilogi di atas telah diterima. Didefinisikan bahwa epidemiologi adalah suatu studi tentang distribusi dan determinan dari kesehatan dan hal-hal yang mempengaruhinya atau kejadian yang terjadi pada suatu populasi dengan aplikasi berupa pengontrolan masalah kesehatan.
NANA
Kegunaan utama suatu bukti-bukti epidemiologi (epidemiology evidence) adalah
untuk mengidentifikasi sub-anggota di suatu populasi yang beresiko terkena penyakitnya
adalah tinggi. Mengapa kita mengidentifikasi kelompok resiko tinggi yang seperti itu ?
Pertama, jika kita dapat mengidentifikasi kelompok beresiko tinggi tersebut, kita bisa secara
langsung mengusahakan untuk mencegahnya, seperti program penapisan (screening) untuk
tahap awal pendeteksian penyakit, kepada populasi yang hampir bisa dipastikan bermanfaat
bagi setiap intervensi yang dikembangkan untuk penyakit.
Kedua, jika kita dapat mengidentifikasi misalnya kelompok, kemungkinanya kita
mampu mengidentifikasi factor-faktor yang khas atau karakteristik yang menempatkan
mereka pada resiko yang tinggi dan kemudian mencoba memodifikasi factor tersebut. Ini
adalah penting mengingat bahwa faktor-faktor resiko seperti itu bisa terdiri dari dua jenis.
Karakteristik seperti umur, jenis kelamin, dan ras, sebagai contoh tidak dapat dirubah,
meskipun mereka memperbolehkan kita untuk mengidentifikasi kelompok beresiko tinggi.
Sebaliknya, karakteristik seperti obesitas, diet, dan faktor gaya hidup lain bisa berpotensial
dapat dirubah dan mungkin menyediakan suatu keuntungan untuk perkembangan selanjutnya
serta memperkenalkan program pencegahan baru untuk mengurangi atau mengubah keadaan
spesifik atau faktor resiko.
Di dalam mendiskusikan suatu pencegahan, ini membantu membedakan sepanjang
primer, sekunder, dan pencegahan tersier (table 1-2). Pencegahan primer menandakan satu
tindakan yang diambil untuk mencegah pengembangan dari suatu penyakit di dalam
seseorang yang baik maupun tidak mempunyai penyakit yang dipertanyakan. Sebagai contoh,
kita dapat memberi kekebalan seseorang dengan vaksin terhadap penyakit-penyakit tertentu
sehingga penyakit itu tidak pernah berkembang atau, jika suatu penyakit timbul dari keadaan
lingkungan, kita dapat mencegah seseorang terlibat faktor lingkungan dan dengan demikian
mencegah pengembangan dari suatu penyakit itu sendiri. Pencegahan primer adalah tujuan
(goal) kita. Sebagai contoh, kita mengetahui bahwa kebanyakan kanker paru sifatnya dapat
dicegah. Jika kita dapat menghentikan orang dari merokok, kita dapat
mengeliminasi/mengurangi setidaknya 80%-90% dari kanker paru pada manusia.
Bagaimanapun, meski tujuan kita adalah untuk mencegah penyakit-penyakit yang terjadi di
dalam populasi-populasi manusia, untuk banyak penyakit, kita belum mempunyai data
biologi, klinis, dan data epidemiologik sebagai dasar program pencegahan primer yang
efektif.
Tipe Pencegahan Definisi ContohPencegahan primer
Pencegahan sekunder
Pencegahan tersier
Mencegah permulaan perkembangan penyakit
Deteksi dini keberadasan penyakit untuk mengurangi keparahan dan komplikasi
Mengurangi dampak penyakit
Imunisasi atau mengurangi faktor resiko
Screening untuk kanker
Rehabilitasi untuk stroke
Pencegahan sekunder termasuk mengidentifikasi seseorang dimana suatu penyakit baru berkembang tapi gejala klinis dan symptom atau tanda penyakit belum berkembang. Periode ini pada perjalanan alami penyakit disebut fase pre klinik penyakit. Tujuan kita dengan pencegahan penyakit ini adalah untuk mendeteksi penyakit dengan segera daripada kemudian. Dengan mendeteksi penyakit pada stadium awal pada perjalanan suatu penyakit, sering melalui screening, hal tersebut diharapkan agar treatment menjadi lebih mudah dan atau efektif. Contoh, pada kasus breast cancer dapat dideteksi melalui breast self examination dan mamografi. Beberapa penelitian mengidentifikasikan bahwa tes darah rutin dapat mendeteksi kanker kolon secara dini pada perjalanan alami penyakit. Pencegahan sekunder adalah bahwa jika kita dapat mengidentifikasi penyakit lebih awal bahwa intervensi akan lebih efektif.
ELA
GUNGWIK
ANITA
GAMBAR
Seorang dokter mendemonstrasikan praktik kesehatan klinik menggantungkan konsep pada populasi yang banyak . apa komentar yang benar tentang suatu praktek pediatrik. Seorang pediatric membuat diagnosis dasar berdasarkan dari apa yang orang tua katakan lewat telepon dan tentang penyakitnya, seperti infeksi virus dan bakteri. Seorang pediatric tau pertumbhan komunitas. Jadi, data yang tersedia tentang penyakit dalam komunitas dapat sangat membantu dalam pengambilan diagnose walaupun mereka tidak termasuk …. (gambar 1.5). berdasarkan data etiologi, radang tenggorokan berdasarkan umur anak dengan praktek yang relevan. Jika infeksi terkena pada usia dini, maka itu merupakan virus. Jika infeksi pada usia 4-7 tahun itu adalah streptococcus (bakteri). Di anak yang lebih tua, mikroplasma menjadi sangat penting. Walaupun data ini tidak bisa dibuat menjadi diagnose, mereka menyediakan dokter atau petugas kesehatan yang lain, dengan petunjuk yang bagus dengan agen apa yang menyerang dan agen apa yang sekiranya dicurigai.
Pendekatan epidemiologi
Bagaimana cara epidemiologist memulai megidentifikasi penyebab suatu penyakit? Penularan epidemiologi melalui banyak proses. Langkah pertama untuk menentukan ada asosiasi antara eksposure pada suatu faktor (contohnya peningkatan serum kolesterol) dan perkembangan dari penyakir yang dimasalahkan. Kita melakukan hal ini dengan mempelajari karakteristik dari kelompok-kelompok dan karakteristik-karakteristik dari individu.
Salah satu cara untuk mengtahui hubungan antara asupan fluoride dengan kejadian caries yang rendah. Pembelian fluoride pada air untuk kebutuhan rumah tangga masi menjadi kontroversi, karena pada beberapa komunitas yang sumber airnya telah difluoridasi mengeluarkan anjuran untuk menghentikan fluoridasi tersbut. dan pada daerah dimana sumber airnya telah terfluoridasi, telah dikeluarkan anjuran untuk menghentikan proses fluoridasi di air. Hal ini dapat dilihat pada DMF index dari komunitas antigo, dimana daerah tersebut adalah daerah yang dulunya pernah diberikan supply air berfluoride, dan akhirnya menghentikan kegiata tersebut. Setelha dievaluasi ternyata, pemberian fluoride pada air menurunkan resiko terjadinya caries gigi.
Jika kita mencari hubungan antara eksposur dan penyakit, apakah kita perlu mencari hubungan diantara keduanya? Jawabannya tidak semua hal dapat dijadikan penyebab. Epidemiology biasanya dimulai dengan pendeskripsian data. Seabgai contohnya yaitu gmabar 1.6 menunjukkan rata2 kejadian gonorrhea di USA pada 2005. Pertanyaan pertama yang perlu ditanyakan adalah saat kita menemukan perbedaan anatar dua grup atau dua daerah dalam satu kurun waktu. “apakah
perbedaan ini real?” atau dalam pengertian lain, “apakah data dalam area tersebut saling berkaitan?”. Sebelum kita memulia untuk menginterpretasi data, kita harus yakin kalau data tersebut valid. Apabila perbedaan-perbedaan tersbut real, kita juga perlu menanyakan “kenapa bisa terjadi seperti itu?” apakah ada perbedaan pada kondisi daerah antara area dengan resiko tinggi dan area beresiko rendah? Atau mungkin perbedaan pada individu-individu pada daerah-daerah tersbut. Itu adalah awal mula kita dalam menginvestigasi epidemiology.
GEMILANG