ikterus patologis

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    1/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Millenium Development Goals (MDGs) merupakan upaya untuk

    memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama

    masyarakat internasional untuk mempercepat pembangunan manusia. Salah

    satu tujuan MDGs adalah mengurangi kematian anak dengan target

    menurunkan angka kematian anak di bawah lima tahun (balita) sebesar dua

    per tiga jumlahnya selama periode tahun !!" sampai dengan tahun #"$.

    %ndikator &ngka 'ematian alita yang sangat penting adalah &ngka

    'ematian ayi (&') karena bayi lebih rentan terhadap penyakit dan kondisi

    tubuh yang tidak sehat. Selain itu &' merupakan indikator penting dalam

    pembangunan sektor kesehatan sehingga dapat menggambarkan keadaan

    derajat kesehatan di suatu masyarakat (appenas #""*).

    Sampai saat ini ikterus masih merupakan masalah pada neonatus yang

    sering dihadapi tenaga kesehatan terjadi pada sekitar #$-$"+ neonatus

    cukup bulan dan lebih tinggi pada neonatus kurang bulan. ,leh sebab itu

    memeriksa ikterus pada neonatus harus dilakukan pada waktu melakukan

    kunjungan neonatalpada saat memeriksa bayi diklinik. (Depkes %. #""/.

    hlm. #0)

     &ngka kematian bayi di negara-negara &S1&2 seperti Singapura 3"""

    per kelahiran hidup Malaysia $$""" per kelahiran hidup 4hailand *"""

    per kelahiran hidup 5ietnam 6""" per kelahiran hidup dan 7hilipina

    #/""" per kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi di %ndonesia

    cukup tinggi yakni #/!#""" per kelahiran hidup (Depkes #""*).

     &' di %ndonesia sebesar 3$ per .""" kelahiran hidup 8asil inimengalami penurunan dari tahun sebelumnya meskipun demikian

    penurunan yang terjadi tidak berlangsung cepat tetapi turun perlahan.

    erdasarkan pola ini diperkirakan di tahun #"$ &' di %ndonesia mencapai

    # kematian bayi per """ kelahiran maka salah satu tolok ukur adalah

    menurunnya angka mortalitas dan morbiditas neonatus dengan proyeksi

    pada tahun #"#$ &' dapat turun menjadi 6 per """ kelahiran hidup.

    Salah satu penyebab mortalitas pada bayi baru lahir adalah ense9alopati

    bilirubin (lebih dikenal sebagai kernikterus). 1nse9alopati bilirubin merupakan

    1

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    2/26

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    3/26

    A. Definisi Ikterus%kterus ialah warna kuning yang dapat terlihat pada seklera selaput

    lendir kulit organ lain akibat penumpukan bilirubin. 'eadaan ini merupakan

    penyakit darah. ilirubin merupakan hasil penguraian sel darah merah di

    dalam darah. 7enguraian sel darah merah merupakan proses yang dilakukan

    oleh tubuh badan manusia apabila sel darah merah telah berusia #" hari.

    8asil penguraian hari hepar dan disingkarkan dari badan melalui buang air 

    besar & dan buang air kecil &'.

    'etika bayi berada di dalam kandungan sel darah ini akan dikeluarkan

    melalui uri plasenta dan diuraikan oleh hati ibu. ila kadar bilirubin darah

    melebihi # mg maka ikterus akan terlihat namunpada neonates ikterus

    masih belum terlihat meskipun kadar bilirubin darah sudah melampaui $ mg.

    ikterus terjadi karena peninggian kadar bilirubin indirek unconjugated dan

    atau kadar bilirubin direk conjugated. ilirubin sendiri adalah anion organic

    yang berwarna orange dengan berat molekul $60. &sal mula bilirubin di buat

    daripada heme yang merupakan gabungan protopri9in dan besi.

    8iperbilirubinemia adalah keluar bilirubin yang dapat menimbulkan e9ek

    patalogi. 4ingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan e9ek patologi

    pada setiap bayi berbeda beda. Dapat juga diartikan sebagai ikterus dengan

    kinsentrasi bilirubin yang serumnya mungkin menjurus kearah terjadinya

    kern ikterus bila kadar bilirubin tidak dapat dikendalikan.

    B. Tanda klinis iper!iliru!inr"ia

    1. Sklera puncak hidung mulut dada perut dan ekstremitas berwarna

    kuning

    2. =etargi3. 'emampuan mengisap turun

    4. 'ejang

    C. #lasifikasi ikterus

    %kterus dibedakan menjadi 3 tipe ikterus 9isiologis ikterus patologik kern

    ikterus.

    1. %kterus 9isiologik

    3

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    4/26

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    5/26

    Setiap penyakit atau gangguan yang meningkatkkan produksi bilirubin

    atau yang menggangu transpor atau metabolisme bilirubin tertumpang-

    tindih dengan ikterus 9isiologi normal.

    a. 7roduksi. ?aktor yang meningkatkan penhancuran hemoglobin juga

    meningkatkan kadar bilirubin. 7enyebab peningkatan hemolisis

    meliputi @

    1) %nkompatibilitas tipegolongan darah-rhesus anti D anti-& anti-

    dan anti-kell juga &,.

    2) 8emoglobinopati-penyakit sel sabit dan talasemia (diderita oleh

    bayi a9rika dan keturunan mediterania)

    3) De9isiensi en>im-glukosa /-9os9at dehidrogenase (G/7D)

    memelihara itegritas membran sel SDM dan de9isiensi

    menyebabkan hemolisis (de9isiensi ini adalah penyakit ginetik

    terkait A yang merupakan bawaan wanita yang diderita oleh bayi

    laki-laki &9rika &sia dan keturunan Mediterania)

    4) S9erositosis-membran SDm raouh

    5) 1kstravasasi darah-se9alhematoma dan memar 

    6) Spesis- dapat menyebabkan peningkatan pemecahan hemoglobin

    7) 7olisisitemia-darah mengandung terlalubanyak sel darah merah

    seperti pada trans9usi materno9etal atau kembar-ke-kembar.

    b. 4ranspor. ?aktor yang menurunkn kadaalbumin darah atau

    menurunkan kemampuan mengikat-albumin meliputi@

    1) 8ipotermia asidosis atau hipoksia dapat menganggu

    kemampuan mengikat-albumin

    2) ,batyang bersaing dengan bilirubin memperebutkan tempat

    mengikat-albumin (mis aspirinsul9onamidadan ampisislin).

    c. 'onjugasi. Seperti halnya imaturitin sistem en>im pada neonatus9aktor lain dapat menggangu konjugasi bilirubin dihati yang meliputi@

    1) Dehidrasi kelaparan hipoksia dan sepsis (oksigen dan glukosa

    diperlukan untuk konjugasi)

    2) %n9eksi 4,B8 (toksoplasmosis lain-lainrubela sitomegalovirus

    herpes)

    3) %n9eksi virus lain (mis hepatitis virus pada neonatus)

    4) %n9eksi bakteria lain terutama yang disebabkan oleh 1scherichia

    coli (1.coli)

    5

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    6/26

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    7/26

    'ern ikterus jarang terjadi pada bayi aterm yang sehat dan mendapat

     &S%. 2amun yang penting diperhatikan oleh bidan adalah kern ikterus

    benar-benar terjadi. 4idak ada penyebab yang ditemukan pada

    hiperbiirubinemia selain mendapatkan &S% (Maisles 2ewman !!$).

    Dipertimbangkan bahwa pemberian &S% yang tidak adekuat dapat

    menyebabkan hiperbilirubinemia pada beberapa bayi yang mengalami

    kern ikterus (8arris et al #""). ertin ett al (#"") juga menemukan

    subpopulasi kecil bayi yang mendapat &S% dengan ikterus yang terutama

    rentan terhadap ense9alopati bilirubin jika bayi lapar.

    7ada bayi cukup bulan kadar bilirubin dalam serum #" mgdl dianggap

    berada pada batas atas sebelum kerusakan otak dumulai.

    8anya suatu gejala sisa spesi9ik pada bayi yang selamat yakni

    selebrai palsy koreotetoid. Gejala sisa lain seperti retardasi mental dan

    ketidak mampuan sensori yang serius bisa menggambarkan hipoksia

    cedera vaskuler atau in9eksi yang berhubungan dengan kern ikterus

    sekitar *" bayi baru lahir yang mengalami kernikterus akan meninggal

    selama periode neonatal.

    7ada kern-ikterus gejala klinik pada permulaan tidak jelas anatara

    lain dapat disebutkan yaitu @ bayi tidak mau menghisap letargi mata

    berputar gerakan tidak menentu (invountarry movements) kejang tonus

    otot meninggi leher kaku dan akhirnya opsi totonus.

     

    D. Etiologi Ikterus

    1tiologi ikterus pada = dapat berdiri sendiri ataupun disebabkan oleh bebr 

    apa 9aktor secara gariws besar etiologi itu dapat dibagi sebagai berikut @1. 7roduksi yang berlebihan lebih dari pada kemampuan bayi untuk

    mengeluarkannya misalnya hemolisis yang meningkat pada

    inkompatibilitas darah h &, golongan darah lain de9isiensi en>im

    G/D7 pyruvate kinase perdarahan tertutup dan sepsis.

    2. Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar gangguan ini dapat

    disebabkan oleh imaturitas hepar kurangnya susbtrat untu konjungasi

    bilirubin gangguan 9ungsi hepar akibat asidosis hiposia dan in9eksi atau

    tidak terdapatnya en>im glukorinil trans9erase (crigglernajjar syndrome).

    7

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    8/26

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    9/26

    derajat ikterus yang merupakan resiko terjadinya karn ikterus dengan

    cara klinis (kramer) yang dilakukan dibawah sinar biasa (daylight).

     

    Ta!el ru"us kra"er 

    Daera ga"!ar Luar ikterus #adar !iliru!in

    'epala dan leher $

    #Daerah (I)

    badan bagian atas!

    3

    Daerah # (I)

    daerah bagian bawah dantungkai

    0Daerah .#.3 (I)

    =engan dan kaki dibawahdengkul.

    #

    $Daerah #30 (I)4angan dan kaki

    J#$

    Bontoh @ 'ulit bayi kuning di kepala leher dan badan bagian atas

    berarti bilirubin kira-kira ! mg+

    Bontoh # @ 'ulit bayi kuning seluruh badn sampai kaki dan tangan

    berarti jumlah bilirubin K$ mg+

    2. 7emeriksaan diagnostic

    a. 4est coombs pada tali pusat bayi baru lahir (=) hasil positi9 test

    coombs inderek menandakan adanya anti body h-positi9 anti & dan

    anti dalam darah ibu. 8asil positi9 dari test coombs direk

    menandakan adanya sensitasi(h-positi9 anti & dan anti ) SDM dari

    neonatus.

    b. Golongan darah bayi dan ibu@ mengidenti9ikasikan inkom patibilitas

     &,

    c. ilirubin total@ kadar direk (terkonjugaasi) bermakna jika melebihi "-

    $ mgdl yang mungkin dihubungkan dengan spesies. 'adar indirek

    (tidak ter konjugasi) tidak boleh melebihi peningkatan $ mgdl dalam

    #0 jam atau pada bayi culup bulan atau $ mgdl pada bayi preterm

    (tergantung pada berat badan).

    9

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    10/26

    d. 7rotein serum total@ kadar kurang dari 3" gdl menandakan

    penurunan kapaasitas ikatan terutama pada bayi preterm.

    e. 8itung darah lengkap@ hemoglobin (8) mungkin rendag (kurang dari

    0 gdl) karena hemolisishematorik (84) mungkin meningkat (lebih

    besar dari /$+)pada polisitemia penurunan (kura dari 0$+) dengan

    hemolisis anemia berlebihan.

    f. Glukosa@ kadardeLtrosit mungkin kurang dari 0$+ glukosa darah

    lengkap kurang dari 3" mgdl bila bayi baru lahir hipoglikemia dan

    mulai menggunakan simpanan lemak dan melepaskan asam lemak.

    F. Jenis$jenis ikterus

    1. %kterus hemolitik

    8al ini disebabkan oleh inkompatibilitasi rhesus &, golongan darah

    kelainan eritrosit congenital atau de9isiensi en>im G/-7D

    a. %nkompatibilitas rhesus

    ayi dengan h positi9 dari ibu h negative tidak selamanya

    menunjukan gejala-gejala klinik padaa waktu lahir ($-#"+). Gejalak

    klinik yang dapat terlihat ialah iktherus tersebut makin lama makin

    berat disertai dengan anemia yang makin lama makin berat pula.

    ilamana sebelum kelahiran terdapat hemolisis yang berat maka bayi

    dapat lahir dengan edema umum disertai ikterus dan pembesaran

    hepar dan lien(hidrops9oetalis).4erapi ditujukan untuk memperbaiki

    anemia dan mengeluarkan bilirubin yang berlebihan dalam serum

    agar tidak terjadi kern ikterus.

    b. %nkompatibilitas &,

    %kterus dapat terjadi pada hari pertama dan kedua dan si9atnya

    biasanya ringan.ayi tidak tampak sakitanemia ringanhepar dan lientidak membesar.'alau hemolisisnya beratsering kali diperlukan juga

    trans9use tukar untuk mencegah terjadinya kernikterus.7emeriksaan

    yang perlu dilakukan ialah pemeriksaan kadar bilirubin serum

    sewaktu-waktu.

    c. %kterus hemolitik karena inkompatibilitas golongan darah lain pada

    neonatus dengan ikterus hemolitik dimana pemeriksaan kearah

    inkompatibilitas h dan &, hasilnya negative sedangkam coombs

    10

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    11/26

    test positi9 kemungkinan ikterus akibat hemolisis inkompatibilitas

    golongan darah lain harus dipikirkan.

    d. 7enyakit hemolitik karena kelainan eritrosit congenital .Golongan

    penyakit ini dapat menimbulkan gambaran klinik yang menyerupai

    eritroblastisis 9etalis akibat iso-imonitas. 7ada penyakit ini coombs test

    biasanya negative.

    e. 8emolisis karena de9isiensi en>im glukosa -/-phosphate

    dehidrogenase (G-/7D de9isiensi)

    f. G/7D adalah en>im yang menolong memperkuat dinding dinding sel

    sel darah merah.'etika mengalami kekurangan G/7Dsel darah

    merah akan lebih mudah pecah dan memproduksi bilirubin lebih

    banyak .De9isiensi G/7D ini merupakan salah satu penyebab utama

    ikterus neonatorum yang memerlukan trans9use tukar.%kterus yang

    berlebihan dapat terjadi pada de9isiensi G/7D akibat hemolisis

    eritrosit walaupun tidak terdapat 9actor eksogen misalnya obat-obatan

    sebagai 9actor lain yang ikut berperanmisalnya 9actor kematangan

    hepar.

    2. %kterus ,bstruktiva

    ,bstruktiva dalam penyaluran empedu dapat terjadi didalam hepar dan

    diluar hepar.&kibat obstruktiva itu terjadi penumpukan bilirubin tidak

    langsung.ila kadar bilirubin langsung melebihi mg+ maka kita harus

    curiga akan hal hal yang menyebabkan obstruksi misalnya

    sepsishepatitis neonatorum plenone9ritis atau obstruksi saluran

    empedu.Dalam menghadapi kasus seperti ini penting sekali diperiksa

    kadar bilirubin serumtidak langsung dan langsung selanjutnya apakah

    terdapat bilirubin air kencing dan tinja.

    7engobatan ditujukan kepada penyakit dasarnya jika perlu denganpembedahan

    a. 8epatitis neonatal

    Gejala klinik @ tanda dari penyakit ini adalah adanya ikterus akibat

    penumpukan bilirubin direk pada waktu lahir pada darah

    umbilicus.Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan biopsy hati

    dimana ditemukan hepatosis yang besarnya ireguler dan banyak

    ditemukan sel datia.

    11

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    12/26

    7engobatan @ pengobatan khusus hepatitis neonatal tidak ada selain

    pengobatan suporti9.7rognosis penyakit ini tidak baikbiasanya bayi

    akan meninggal karena serosis hilian.

    b. 8epatitis 5irus

    Gejala klinis @ bayi-bayi yang mendapat in9eksi hepattis dari ibunya

    biasanya asimptomatis . Gejala klinik seperti ikterus dapat terjadi dan

    disertai pembesaran hepar.ayi-bayi ini akan menjadi sumber 

    penularan untuk yang lainnya.

    7engobatan @ segera sesudah lahir sedapat dapatnya dalam waktu #

     jam bayi diberi bayi suntikan 8%G dan langsung divaksinasi dengan

    vaksin hepatitis kemudian vaksinasi diulang lagi sampai 3 kali

    dengan interval bulan atau sesuai dengan vaksin yang digunakan.

    3. %kterus yang disebabkan oleh hal lain

    7engaruh hormon atau obat yang mengurangi kesanggupan hepar untuk

    mengadakan konjugasi bilirubin misalnya pada breast milk

     jaundice.%kterus karena &S% ibu menghalangi penyingkiran bilirubin

    melalui usus. %ni bermula pada hari keempat hingga hari ke tujuh dan

    menghilang selepas hari ke 3 hingga " minggu.

    a. 8ipoalbuminemia bilirubin yang dapat berbahaya ialah bilirubin tidak

    langsung yang tidak terikat pada albumumin .Sering terdapat pada

    bayi premature.

    b.  &danya obat atau >at kimia yang mengurangi ikatan bilirubin tidak

    langsung pada albumin misalnya sul9a9ura>olesalisilat dan heparin.

    c. Syndrome Brigler 2ajjar

    Syndrome Brigler 2ajjar tipe adalah gangguan yang disebabkan

    oleh ketiadaan dari en>im uridin di9os9at glikoronil trans9erase (:7D-

    G4) sejak dilahirkan kelainan ini bersi9at autosomal resesi9 dan sangat jarang terjadi.Ealaupun jang penyakit ini sangat mengkhawatirkan

    karena e9eknya yang mematikan.

    G. Pen%egaan Dan Penanganan Hiper!iliru!ine"ia

    1. Mempercepat metabolism dan pengeluaran bilirubin

    a. 1arly 9eeding .7emberian makanan dini pada neonatus dapat

    mengurangi terjadinya ikterus 9isiologik pada neonatuskarena dengan

    pemberian makanan yang dini itu terjadi pendorongan gerakan usus

    12

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    13/26

    dan mekonium lebih cepat dikeluarkansehingga peredaran

    enterohepatik bilirubin berkurang.

    b. 7emberian &gar-agar. Mekanisme ialah dengan menghalangi atau

    mengurangi peredaran bilirubin enterpehatik.

    c. 7emberian 9enobarbital. 'hasiat 9enobarbital ialah mengadakan

    induksi en>im mikrosoma sehingga konjungsi bilirubin berlangsung

    lebih cepat.

    d. Menyusui bayi dengan &S% (air susu ibu) .ilirubin juga dapat pecah

     jika bayi banyak mengeluarkan 9eses dan urine.:ntuk itu bayi harus

    mendepatkan cukup &S%.Seperti diketahui &S% memiliki >at->at

    terbaik bagi bayi yang dapat memperlancar & dan &'.&kan tetapi

    pemberian &S% juga harus dibawah pengawasan dokter karena pada

    beberapa kasus &S% justru meningkatkan kadar bilirubin bayi (breast

    milk jaundice). Di dalam &S% memang ada komponen yang dapat

    mempengaruhi kadar bilirubinnya.

    2. 4erapi sinar matahari

    4erapi dengan sinar matahari hanya merupakan terapi

    tambahan.iasanya dianjurkan setelah bayi selesai dirawat di umah

    sakit. Baranya bisa dijemur selama setengah jam dengan posisi yag

    berbeda beda.=akukan antara jam "*.""-"!."" karena inilah waktu

    dimana sinar ultra9iolet belum cukup e9ekti9 mengurangi kadar 

    bilirubin.8indari posisi yang membuat bayi melihat langsung ke matahari

    karena dapat merusak matanya.

    3. 4erapi sinar 

    4erapi sinar dilakukan selama #0 jam atau setidaknya sampai kadar 

    bilirubin dalam darah kembali ke ambang batas normal.Dengan 9ototerapi

    bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecah dan menjadi mudah larut dalamair tanpa harus diubah dulu oleh organ hatiterapi sinar juga berupaya

    menjaga kadar bilirubin agar tidak terus meningkat sehingga

    menimbulkan resiko yang lebih 9atalsinar yang muncul dari lampu

    tersebut kemudian diarahkan pada tubuh bayiseluruh pakaiannya dilepas

    kecuali mata dan alat kelamin harus ditutup dengan kain yang berwarna

    hitam yang bertujuan untuk mencegah e9ek cahaya berlebihan dari

    lampu-lampu tersebut.

    13

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    14/26

    eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan terapi sinar 

    adalah @

    a. =ampu yang dipakai sebaiknya tidak digunakan lebih dari $"" jam

    untuk menghindari turunnya energi yang dihasilkan oleh lampu yang

    digunakan.

    b. 7akaian bayi dibuka agar bagian tubuh dapat seluas mungkin terkena

    sinar matahari.

    c. 'edua mata ditutup dengan penutup yang dapat memantulkan

    cahaya untuk mencegah kerusakan retina. 7enutup mata dilepas saat

    pemberian minum dan kunjungan orang tua untuk memberikan

    rangsangan visual pada neonatus. 7emantaun iritasi mata dilakukan

    tiap / jam dengan membuka penutup mata.

    d. Daerah kemaluan ditutup dengan penutup yang dapat memantulkan

    cahaya untuk melilndungi daerah kemaluan dari cahaya 9ototerapi.

    e. 7osisi diatur dengan jarak #"-3" cm diatas tubuh bayi untuk

    mendapatkan energy yang optimal.

    f. 7osisi bayi diubah setiap 6 jam agar tubuh mendapatkan penyinaran

    seluas mungkin.

    g. Suhu tubuh diukur 0-/ jam sekali atau sewaktu-waktu bila perlu.

    h. 7emasukan cairan dan minuman dan pengeluaran 9eces dan urine

    dan muntah diukur dicatat dan dilakukan pemantauan tanda

    dehidrasi.

    i. 8idrasi bayi diperhatikan bila perlu konsumsi cairan ditingkatkan.

     j. =amanya terapi sinar dicatat.

    4abel 'omplikasi ?ototerapi

    A!nor"alitas &ekanis"e pen'e!a! 'ang diusulkan

    4anning (perubahan warnakulit)

    %nduksi sintesis dan atau disperse oleh cahayultraviolet

    Sindrom bayi bron>e 7enurunan ekskresi hepatic dan 9oto produk bilirubin

    Diare ilirubin menginduksi sekresi usus

    %ntoleransi =aktosa 4rauma 9otosintesis pada eritrosit sirkulasi

    'ulit terbakar 7aparan berlebihhan karena emesi gelombang

    pendek lampu 9lourense

    Dehidrasi 7eningkatan kehilangan air yang tidak disadari

    14

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    15/26

    karena energy 9oton yang diabsorbsi

    uam kulit 4rauma 9otosintesis pada sel mast kulit pelepasanhistamine

    4. 4rans9usi tukar (eLchange trans9usion)

    Bara yang paling tepat untuk mengobati hiperbilirubinemia pada neonatus

    adalah trans9er tukar. Dalam beberapa hal trans9er sinar dapat mengganti

    trans9use tukar darah akan tetapi dalam penyakit hemolitik neonatus

    trans9usi tukar darah merupakan tindakan yang paling tepat. 4rans9use

    tukar darah dirumah sakit Dr. cipto Mangunkusumo Nakarta diberikan

    kasus kasus berikut @

    a. Diberikan kepada semua kasus icterus dengan kadar hiperbilirubin

    tidak langsung yang lebih dari #" mg+.

    b. 7ada bayi premature trans9use darah dapat diberikan walaupun kadar 

    albumin kurang dari 3$ gram per "" ml.

    c. 7ada kenaikan cepat bilirubin tidak langsung serum bayi pada hari

    pertama ("3 mg+ perjam). 8al ini terutama pada inkompatibilitas

    golongan darah.

    d.  &nemia yang berat pada neonatus dengan tanda tanda

    dekompensia jantung.

    e. ayi menderita ikterus dan kadar hemoglobin darah tali pusat kurang

    dari 0 mg+ dan coombs test langsung positi9.

    7edoman pengelolaan ikterus menurut waktu timbulnya dan kadar 

    bilirubin (modi9ikasi dari maisels !*#)

    Biliru!in ("g)* + ,- ja" ,-$-. ja" -/$0, ja"10, ja"

    O$ 7emberian makanan yang tinnggi

    $-!4erapi sinar bila

    hemolisis'alori cukup

    "-04rans9usi tukar bila hemolysis

    4erapi sinar 

    $-! 4rans9usi tukar  4rans9use

    bila hemolisis4erapi sinar 

    J#" 4ans9usi tukar  

    15

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    16/26

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    17/26

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    18/26

    4gl.Nam =ahir @ 6 September #"$ #.#$ E%4&

    Nenis 'elamin @ 7erempuan

    =ahir @ .*"" gr

    7anjang adan @ 3! cm

    2ama %bu @ 2y. Eiwik 2ama &yah @ 4n. Soib

    :mur @ #0 tahun :mur @ #/ tahun

    Sukuangsa @ Sasak%ndonesia Sukuangsa @ Sasak%ndonesia

     &gama @ %slam &gama @ %slam

    7endidikan @ SM& 7endidikan @ SM&

    7ekerjaan @ %bu umah 4angga 7ekerjaan @ uruh

     &lamat @ 'ampung awa 4 "/E "* 2o." Mataram

    b.  &namnesa

    1)  &lasan 'unjungan 'eluhan :tama

    %bu cemas karena bayinya rewel menangis merintih perut

    membuncit dan kulitnya terlihat kuning sejak # hari yang lalu.

    2) iwayat 'ehamilan

    7ada kehamilan yang ke # ini ibu lebih berhati-hati terhadap

    kesehatan diri dan janinnya. %bu mengatakan memeriksakan

    kehamilannya di bidan 7raktek Swasta sebanyak 4M% Q kali

    4M%% Q # kali 4M%%% Q 3 kali.

    7ada saat hamil ibu tidak pernah mengalami pendarahan

    tekanan darah tinggi atau sakit yang lain ibu tidak pernah

    mengkonsumsi obat-obatan selain yang diberikan pada saat

    periksa. Selama kehamilan ibu tidak memperoleh %munisasi 44

    sama sekali.3) iwayat ,bstetri @

    2o :' 7enolong

    persalinan

    Nenis

    persalinan

    4empat

    persalinan

    Nk(gr)

    'omplikasi

    * mg Dokter Buratage S - &bortus

    # 3"

    mg

    idan Spontan S 7 *"" 4idak ada

    18

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    19/26

    4) iwayat persalinan

    ayi lahir pada tanggal 6 juni #"3 :' 3" minggu di S

    ditolong oleh bidan secara spontan bayi lahir tungggal keadaan

    bayi baru lahir menangis spontan tonus otot kurang kuat warna

    kulit bayi kemerahan.

    =ama 7ersalinan Nam Menit

    'ala % 6

    'ala %% 3"

    'ala %%% $

    'ala %5 #

    Numlah " 0$

    5) iwayat apgar score

     &pgar Score menit $ menit

    Denyut jantung # #

    7ernapasan # #

    e9leks #

    4onus otot #

    Earna kulit #

    Numlah * !

    6) iwayat 'esehatan 7asien (S)

    ': cukup bayi menangis kuat re9lek menghisap kurang kuat

    terutama pada hari % turgor kulit elastis tonus otot normal

    abdomen normal tali pusar kering perna9asan normal tidak

    terdapat suara ronchi kulit berwarna kuning pada muka dan leher

    bayi berada di dalam incubator.

    19

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    20/26

    7) iwayat kesehatan keluarga

    %bu pasien mengatakan dalam keluarga ada yang menderita

    penyakit menurun yaitu hipertensi pada ibu (nenek bayi dari pihak

    ibu) dan ada yang menderita DM (diabetes militus) pada ayah

    (kakek dari pihak ibu) serta tidak ada yang menderita penyakit

    menular seperti 4B hepatitis 8%5&%DS.

    8) 7ola 'ebiasaan 7asien

    a) 7ola 2utrisi

    Nenis nutrisi yang diberikan adalah &S% eksklusi9 sebanyak

    *$cc setiap 3 jam sekali melalui ,G4.

    b) 7ola 1liminasi

    7asien &' rata-rata $-* kali dalam sehari warna jernih bau

    tidak berbau dan & 0-$ kali sehari warna kuning kehijauan

    bau khas 9eses.

    c) 7ola &kti9itas

    Gerakan pasien cukup akti9.

    d) 7ola 'ebersihan Diri

    7asien dimandikan dengan air hangat sebanyak kali sehari

    pada pagi hari dengan cara mandi cemplung.

    9) 7ola %stirahat

    7asien tidur dalam sehari rata-rata ! jam yaitu tidur malam R "

     jam dan tidur siang R ! jam.

    10) iwayat imunisasi @

    a) 5it '

    b) 8ep o

    2. Data ,bjekti9 (,)a. 7emeriksaan :mum

    1) 'eadaan :mum @ Bukup

    2) 'esadaran @ Bomposmentis

    3) 4anda 5ital

    a) Suhu @ 3* B

    b) 7erna9asan @ 00 kalimnt

    c) 2adi @ 3# kalimnt

    b. 7emeriksaan ?isik

    20

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    21/26

    1) 'epala @ :bun-ubun datar sutura tidak teraba penyusupan tidak

    ada caput succedaneum dan tidak ada cepal hematoma.

    2) ambut @ ersih hitam tidak mudah rontok.

    3) Mata @ Mata tidak cekung sklera berwarna kuning kuning

    konjungtiva merah muda simetris

    4) 4elinga @ ersih tidak ada serumen kanan dan kiri simetris warna

    kuning.

    5) 8idung @ ersih tidak terdapat secret simetri warna kuning.

    6) Mulut @ ibir warna tidak pucat tidak ada labioskisis dan

    labiopalatoskisis tidak ada stomatitis.

    7) 'ulit @ ersih kering turgor masih bagus tampak kekuningan

    pada tubuh bagian atas yaitu bagian muka hingga leher dan

    anggota tubuh lain berwarna kemerahan.

    8) =eher @ 4idak ada pembesaran kelenjar thyroid kelenjar lim9e

    serta vena jugularis pewarnaan kuning.

    9) Dada @4ampak simetris tidak ada retraksi dinding dada tidak ada

    suara ronci dan we>ing serta dada berwarna kuning.

    10) &bdomen @ 4idak teraba benjolan tiadak ada perdarahan tali

    pusat talipusat sudah keringdan tidak ada tanda-tanda in9eksi

    serta perut berwarna kemerahan dan dinding perut membuncit

    terlihat pembesaran pada hati.

    11) 1kstermitas @ Gerak tidak terlalu akti9 jari kaki dan tangan

    lengkap dan tidak terjadi 9raktur pada ekstremitas pewarnaan

    pada ekstremitas tidak kuning.

    12) Genetalia @ labia mayora kanan dan kiri menutupi labia minora

    kanan dan kiri terdapat lubang uretra dan lubang vagina

    13) &nus @ berlubang14) e9lek @ moro (I)

    c. 7emeriksaan penunjang @

    4anggal @ #3 September #"$ 7ukul @ #"./ E%4&

    8asil bilirubin total @ !! mgdl

    3.  &nalisa(&)

    Diagnosa @ y. ;< umur / hari dengan ikterus patologi(8iperbilirubinemia)

    21

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    22/26

    4. 7enatalaksanaan (7)

    4anggal @ #3 September #"$ 7ukul @ $."" E%4&

    4anggalNam 7enatalaksanaan

    $.""

    $. $

    $. 3"

    Memberikan penjelasan kepada ibu dan suami tentang

    hasil pemeriksaan bahwa bayi mengalami ikterus akan

    membantu mengurangi rasa cemas pada ibu dengan

    pemberitahuan tatalaksananya pada terapi ataupun dengan

    penjelasan tentang dampak negati9nya yang bisa

    ditanggulangi. %bu dan suami mengerti dengan penjelasan

    yang diberikan.Memberikan dukungan emosional kepada ibu dan

    suami agar tetap tenang ibu mampu lebih kuat untuk

    menerima kenyataan dan ibu akan lebih lapang serta siap

    untuk mengambil keputusan dengan cara menjelaskan

    bahwa semua manusia tidak ada yang sempurna dan

    semua penyakit bisa disembuhkan dengan penanganan

    medis yang benar. %bu bersedia agar selalu tenang agar 

    kondisinya tidak menurun.

    22

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    23/26

    /.""

    /."

    /.#"

    Melakukan pencegahan kehilangan panas dengan cara

    tidak meletakan bayi di atas benda yang suhunya lebih

    rendah dari suhu tubuhnya menutup pintu dan jendela

    rapat-rapat mengganti pakaian bayi jika basah dan tidak

    meletakan bayi di dekat benda yang suhunya lebih rendah

    dari suhu tubuhnya membedong bayi.

    Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya jika

    bayi tidak mau menyusui anjurkan ibu untuk memerah

     &S%nya dan memberikannya menggunakan sendok.

    Memantauan keadaan bayi berguna untuk mengetahui

    perkembangan keadaan bayi seperti pemantaun tanda-

    tanda vital mulai dari nadi .

    Merujuk pasien ke umah sakit untuk mendapatkan

    penanganan terapi lebih lanjut.

     

    B. Pe"!aasan

     &namnesa yang telah dilakukan sesuai dengan pedoman anamnesadan telah mencakup seluruh aspek yang dibutuhkan data dasar dalam

    asuhan kebidanan.

    1. Subjekti9 

    Dari hasil pengkajian data subjekti9 yang diperoleh pada 2y.

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    24/26

    kekuningan pada tubuh bagian atas yaitu bagian muka hingga leher

    perut membuncit dan terlihat pembesaran pada hati. Data objekti9 yang

    dilakukan telah sesuai dengan teori yang ada sehingga tidak ditemukan

    kesenjangan antara kasus dan teori.

    3.  &nalisa

    Diagnosa sudah ditentukan berdasarkan hasil pengkajian data

    subyekti9 dan objekti9 sehingga ditemukan adanya %kterus 7atologis pada

    y

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    25/26

    BAB I8

    PENUTUP

    A. #esi"pulan 

    1. Mampu menjelaskan konsep asuhan kebidanan pada ayi ;< dengan

    %kterus 7atologis.

    2. 7engumpulan data subjekti9 pada ayi ;< dengan ikterus patologis

    didapatkan hasil @ %bu cemas karena bayinya rewel menangis merintih

    perut membuncit dan kulitnya terlihat kuning sejak # hari yang lalu.

    3. 7engumpulan data obyekti9 pada ayi ;< dengan ikterus patologis

    didapatkan hasil pemeriksaan ayi ;< 2adi @ 3# Lmnt 7ernapasan @ 00

    Lmnt S @ 3*o

    B tampak kekuningan pada tubuh bagian atas yaitu bagianmuka hingga leher perut membuncit dan terlihat pembesaran pada hati.

    4.  &nalisa dari data yang didapatkan dari ayi ;< dengan ikterus patologis

    didapatkan ayi ;< umur / hari dengan %kterus 7atologis.

    5. 7enatalaksanaan pemberian asuhan dari seluruh data yang didapatkan

    dari ayi ;< dengan ikterus patologis ialah menjelaskan pada ibu hasil

    pemeriksaan ayi ;

  • 8/20/2019 ikterus patologis

    26/26

    B. 3aran

     &dapun saran yang ingin disampaikan oleh penulis yaitu@

    1. agi %nstitusi 7endidikan

    Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat memberikan man9aat untuk

    institusi agar dapat meningkatkan kualitas mahasiswanya menambah

    bahan bacaan agar dapat menjadi acuan untuk mahasiswa dalam

    membuat laporan.

    2. agi 7enulis

    Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat meningkatkan kualitas dan

    pengetahuan penulis khususnya tentang %kterus 7atologis.

    3. agi %bu

    Diharapkan ibu dapat memahami dan meningkatkan pengetahuannya

    tentang %kterus 7atologis sehingga ibu dapat dengan segera membawa

    anaknya ke tenaga kesehatan jika mengalami gejala %kterus 7atologis.