9
ilil : I{O\GRF-S I \'I-T- R\,\SI ON \ I,

ilil - erepo.unud.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ilil - erepo.unud.ac.id

ilil:

I{O\GRF-S I \'I-T- R\,\SI ON \ I,

Page 2: ilil - erepo.unud.ac.id

KIMLI 2016KONGRES INTERNASIOHAL MASYARAKAT LINGUISTIK INDONESIA

ooMenggali Kekayaan Bahasa i\us antarn"

IJniversitas UdayanaIlenpasar,24 -21 Agustus 2016

ilfitililMASYARAXAT LINGUISTIK II\MONESI,A.

Tanpa Penyuntingan

Page 3: ilil - erepo.unud.ac.id

KTMLI 2016KONGR-ES INTERNASIONAL MASYARAKAT LINGT'ISTIK INDONESIACet l.-Edisi I-2016

xx+975 hlrn, 29rS x 21 cm

ISBN: 978-6t2-17161-4-4

Copyright O 2016

Masyarakat Linguistik Indanesia&

Universitas Udayana

Page 4: ilil - erepo.unud.ac.id

DAFTARISI

LANGUAGE DOCUMENTATION AND ORAL LITERATURE IN THE TUNAN TUYII'COMMT'NITY OF NORTII KALIMANTATIAntonia Soriente

Tm SOUTII SUL*$YESI SCRtrPTS: PAST, PRESENT AND TUTUREAsako Shichara and Anthoay Jukes

TIIE TYFOLOGY OF APPLICATIYEICAUSA?IYE MARIflI{G IN TAPUS ATRAI}ITIONAL MALAYIC LANGUAGE OF CENTRAL SUMATRAPeter Cole, Gabriella Hsmcn, Timottry MeKinnon, and Yanti

A METAPIIORICAL APPROACH TO MEA}IINGCliftonge

VARIATION AND YARIABILITY IN TI{E ACQTIISITION OT' GRAMMARCristina Schmitt

LANGUAGE IX)CUMENTATION IN INI}ONESIA: }.RAMING LINGUISTICRESEARCEIN THE I}IYERSITY OFITS ETIINO-ECOLOGY CONTEXTI Wayan Arka

EISTORICAL RTLATIONSIIIP AND TDF,}\TTIF'ICATION OT MALAY LANGUAGESIN TIIE NORTII MOLLUCAN PROVINCEInyo Yos Fernandez

BALINESE LAF{GUAGE: A STI}I}Y OF TEE MAGINALIZATION OF.TFE LOCALLANGUAGE IN THE DEYELOPMENT CULTURAL TOI]RISM IN BALIKetut Artawa

{NUMERAL} CLASSTFTERS AND NOMTNALIZATTONIvlasayoshi Shibatani

RAMAYANA SEBAGAI SUMBER DA}{ BAEAN BEI,AJARI Gusti Made Sutjaia

FOSIfl BAHASA }AERAH, BAHASA INDONESIA, }AN BAHASA INGGBIS DILIMA KOTA BESAR DI INIPFIESIARisa Permanadeli, Bambang Kaswanti Purwo dan Katharina Endriati Sukamto

A SERIOUS LOOK AT YERBAT IIIIMORA Effendi Kadarisman

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERJEMAHKAII MAEASISWA MELALUIPENNEKATAII SOSIOSEMIOTII{A.A. Istri Yudhi Pramawati

THE SOCIAL IMPACT OF MAKASSARESE INDIGENEOUS LANGUACETOWARDS THE TBADIfiONAL SOCIAL CLASSES T}F MAKASSAR ETIINICGROUP. INBOhTESIAAbbas

ll

12

IJ

15

16

ilt

20

Page 5: ilil - erepo.unud.ac.id

ON FORMAL TYPtOLffiY OF AGENT NOMINALIZATION: EYIDENCE FROMBAHASA INDONESIA AI\D JAVAI\IESEHero Patrianto

TIPE PASIF'I}I. PADA TEKS KLASIK MEIJIY[IHiroki Nomoto danKartini AM. Wahab

METATORA PIOLITIK OTSUS PAPUA: PERTARUNGAN KONSEPTUALKEKUASAANHugo Warami

SOT'ND PATTERN Or. INDONESIAN YOlryELSHuili Li, LPraptomc Baryadi, dan I Dewa Prdir Wrjana

LANGUAGE A}ID ETIIMCITY: A CASE STI}I}Y OF PADANG RESTAURANTNAMING PRACTICEIDewaPutuWijana

FITUR LINGUISTII( YANG MEI{YATT}KAN I}AN MEMBE}AIC{N DT{I,EKDENBANTAS DAN I}IALEK BAhIYUASRII Gede Bagus Wisnu Bayu Tem{a

KEKERABATAN SECABA EKOLINCT]ISTIK BAIIASA MAMBORO DI SUMBADENGAN BAHASA SABU DI PTILAU SAWU NTTI Gede Budasi

COHESION IN BALIFiESE SIIORT STORY, PAN ANGKLTJNG GA}ANG DADIPAREKAN BY INK SUPATRAI Gede Budiasa

326

STRAT'EGI PENERJEMAIIAN ISTILAII BUDAYA PADA NO}'EL LASKARPELANGI BAB PERTAMA KAEYA AhIDAEA IIIRATA KE BATAM BAEASAJEPANGI Gede Oeinada 335

ANALI$S KOMPONEN MAKNA DALAM PEREKAAN ISTILAII BIDANGKEDOKTERAN BAHASA INDONESIA: PEFIDEKATAN METABAHASA SEMANTIKALAMI (MSA)I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini dan Desak Futu Eka Pratiwi 341

BENTTJRAN KESANTUNAN I}ALAM MENJAWAB PUJIAN DALAM BAIIASAINI}Oi{ESIAI Gusti Ayu Gde Sasiorvati 342

ALTEBNATTVE ADJUSTME}ITS IN TRANSLATIT{G CULTURAL TERMSI Gusti Ngurah Pa*hama 346

VARIASI LINGUISTIK MASYARAKAT MATRILII\IEAL {SUKTT TETU$} BELU,NUSA TENGGARA TIMURI Kettrt Suar Adnyana 350

DEPLOYING COh''IEXT OF SITTJATION TO A]\TALYSE TTE BALINESETRADITIONAT SONG TEXT .SEKAR ALIT'{TEXTUAL AND C$LTIIRAL STUDIES}I Ketut Wandia 353

REPRESENTASI IDIO1VI BALT NAI*AM EK$PRESI EMOTICON LINEI Made Mar&ana Yusa

305

310

314

315

319

322

33i

356

Page 6: ilil - erepo.unud.ac.id

Kongres ln{ernasional ll,fas\,arakrt Lingtistik Indone.ria 20} 6 i)enpctsan 21-27 Agtsnts 2Al S

BENTURAN KESAI{?UNAN DAI.AM }IENJAWAB PUJIAN DALAM BAHASA INDONESTA

I Gusti Ayu Gde SosiowatiLin i versit as Llda-y an a

[email protected]

ABSTRAKMamrsia menggunalian bahasa untuk menl,ataliaan berbagai hal termasuk rnenggunakan trahasa untuk men-r,atakaanpujian atau penghargaan. Dalam kehidupan sehari-han apabila seseorang diberi pujian. maka dia tajib menjawabpujian tersetrut dcngan cara vafig berterima di komunitas bahasa tersebut. Yang dimaksud dengan komunitasbahasa adalah sekelompok ma*sl.arakal )'ang menggrmakan bahasa varg sErma. Di dalam komunitas balrasa inimasvarakat tnenggunakan bairasa untuk memenuhi keLrutuhan sosialnl,a ( Kramsch- 2000). Dengan memberijan'aban 1'ang pantas untuk sebuah pujian- kornrrnikasi diharapkan rlapat beqalan dengar baik dan tujuankomunikasi dq:ai tercapai. Jarl'aban 1'ang di:urggap pantas adalah jarvaban varlg sarrturr karena kesantunan yangditunjukkan oleh seorang pembicara akaa menunjukkan bahrva dia menghargai larvan bicaran-va. Hal ini sejalandengan pendapat Watts (2003) r'ang men;-'atakaan bahwa bahasa lang sa*tun adalah bahasa yang menunjukkanpengharga.rn kepada or*ng lain. Ini iuga dapat diartikan bahwa bahasa 1'ang sanftln dapat menimbulkan kenvamananbagi orang 1'ang mendengar. Akan tetapi perlu diketahui bahrra ukuran kesantunan berboda dari satu budaya kebudala 1'ang lain. dari satu kelompok masy'arakat ks kelompok 1.ang lain bahkan dan satu individu ke individu 1'anglain.Penelitian ini dilakukan unhrk menuiiuklian bah*a cara orang Indonesia menjarr.ab pujian 1:ang diberikankepadanva- scringkali melanggar afuran kesantunan yang dikemukakan oleh para ahli pragmarics. Leech (dalainWatts et at- 2005i menvatakan bahwa kesantunan diaplikasikan untuk mencapai trjuan social. Akan tetapi apabiladilihat dari budaS'a lndonesia" apa \,ang disebut pslarggamn bukanlah pelanggaran kar:ena yang dikernukakan adalahrepresentasi dari kebiasaan tidak menlombongkan diri. Benturan kesantunan tidak akan terjadi apabila semuapeserta dalanr komutikasi tersebrrt bemsal dari budala 1'ang sam{} dru menrpraktekkan nilai-nilai 1'ang sama. Hal inisejalan dengan pndapat Watts (:003I r.ang me*yatakan bahwa dalam semua buda-va manusia akan ditemukanadan,va bentuk-bentuk perilalu sosial vang sama-sarla dimengerti diur digunakan oleh anggota kelompok tersebut.Data penelitian ini diarnbil dari percakapan sehari-hari ,r,ang dilakukan baik oleh anak-anak muda atau orarlg-orangden'asa va{Ig sama-sama merupakan arang Indonesia. Percakapal itu akan merupakan percakap.tn singkat -vangmelyatakan pu;iarr terhadap s€suatu hal dan bagaimona pujian itu dr1au.ab. Teori vang digunakan untukmenganalisis dataadalah leai F'ace 1'ang dikernukakan oleh Cnlpeper {2011) l.ang menl.atakan bahrva/*ce adalairsuatu konsep diri dimana repulasi- prcstise dan harga diri tennasuk di dalamnva. Apabila bila konsep diri ini dirusak. seseorarg akan melakukan reaksi emosional. misaln.v*a merasa malu. Merusak./izrc sama dengan merusakcitra diri seseorarg di hadapan public. Dalam data analisis akan disertakan alasan nrergapajarrabaa 1'ang diberikanoleh seseorang l'ang diberi pujian dikategorikan tidak santun dan dapat n:erusak citra diri ofturg ]ang memberipujian sehilgga menimbulkan rasa malu atau rasa ddak nvaman lainnr.a..Penelitian ini diharapkan dapat memperluas !va\r.-asa!l penggrma bahasa Indonesia sehingga mereka dapat menjawabpujian dengan cara)-arg pantas.Kata kunci: buda"r..a; citra diri: kesanttrnanl prijiar:

PENDAHULTJANl\{anusia berkomunikasi untuk mencapai suatu tujuan, dan tujuan itr"r akan iercapai apabila komunikasi ituselesai dengan tuntas. Tuntas atau tidaknya suatu komunikasi sanga.t tergantung kepada kesediaan setiappartisipan untuk menyelesaikarurya. Pertanyaanr:ya adalah bagaimana caranya untuk membuat agarsemua partisipan bersedia untuk tetap melakukan komunikasi dan metyelesaikannya seldngga tu.luankomunikasi dapat terlaksana Saiah satu cara yang dapat diaplikasikan adalah dengan mengaplikasikankesantunan sehingga semua panisipan merasa nyaman. Kesantunan ini besar pengarulurya terhadapkelangsungan komunikasi sehingga apabila dilanggar atau berbentutan, akan teqadi ketidaknyamanansehingga besar kemungkinannva suatu komunikasi al,an terpr.rtus karena partisipannya tidak trersediameianjutkan komuniukasi dan dengan berbagai alas an benrsaha meninggalkan tempat komunikasr. Yangdtmaksud dengan benturan aiJalah suatu situasi dimana kesantunan yang diaplikasikan oleh seorangpartisipan dianggap tidak santun oleh partisipan lain.Manusia berkomunikasi satu sama lain dan dalam kmomunikasi itu akan muncul berbagai macam fungsibahasa dan salah satunya adalah Inember pu-jian. Leech (1983) menyatakan bahwa suatu ujaran akanselalu berpasangan sehingga pemberian pujian akan dibaias dengan cara tertentu. Suatu cara men.rbalaspujran dapat dianggap santun oleh suatu budaya akan tetapi dapat pula dianggap tidak santun oleh budayalain, Memberi pujian adalah salah satu fungsi bahasa yang digunakan untuli menunjuklan penghargaanatau kekaguman terhadap seseorang atau terhadap sesuatu. Pujian ini dimaksudkan untuk menunjukkanpersepsi positif seorang pembicara terhadap apa yang dilihat atau dirasakannya. OIeh karena pu.lran

342

Page 7: ilil - erepo.unud.ac.id

Ko ngre s I n te rnas io na I MasTa raka r Li ngti s ti k I ndone s i {t 2 0 I 6 l)enTtasar. 21-27 Agus*a )0 I 6

melupakan sikap positit', sudah servajarnya kalau jawaban yang dlteflma adaiah jarvaban positif" yangartinya adalah jawaban terhadap pujran itu tidak rnenimbulkan rasa malu atau rasa tidak nyamar bagiorang yang member pujian Jawaban yang menimbulkan ketidaknyamanan adalah jawaban yangmenyiratkan bahwa orang yang member pujian sudah membujat kesalahan dalam meniiai sesuatu, ataumenun;ukkan bahrva yang memberi pujian tidak pandai. Setiap partisipan harus menyadari ataumengetahui siapa teman bicaranya karena apabila salah memahami maka akan terjadi benturan yangsangat membahayakan jalannya komunikasi. Kramsch (?000) mengatakan bahwa orang Amerikamenerima pujian dengan cara yang berbeda dengan orang Perancis. Misalny4 apabila seseorangmemberikan pujian bahrva baju -vang dipalai bagus. orang Amerika akan mengatakan terimakasih, akantetapi orang Perancis akan mengatakan 'Benarkah? Balu ini sudah lama". Kedua jawaban itu akan

berdampak berbeda apabila didengan oieh misalnya orang Indonesia. Orang Indonesia akan mengatakan

orang Amerika itu agak sombong karena ternyata cara menerima pujian orang Perancis sama dengan

orang Indonesia yaitu merendahkan diri sehingga apa yang menjadi mihknva seialu dihargai dengan lebihrendah. Perbedaan cara menerima pujian sejalan dengan pendapat Kesantunan diaplikasikan dengan carayang berbeda di budaya atau komunitas bahasa yang berbeda, di situasi sr-nial yang berbeda, di kelas

social yang berbeda dan sebagainya {Leech, 1983.} Perbedaan penggunaan bahasa, topik pembicaraan,cara dan gaya menyampaikan suatu informasi disebut discrxrse accent (Kramsclr. Claire. 2000)

Apa yang teqadi pada saat ada pemberian pujian dan menlan"ab pujian sehubungan dengan aplikasikesantunan akan dibahas dalam makalah inr. Tujuannya adalah untuk nrenunjukkan bahrva tidak semuabudaya mempunyai cara yang sama untuk menyatakan sesuatu sehingga para partisipan dalam suatu

situasi bicara dapar lebih waspada dan tidak mudah tersinggung sehingga memutuskan untuk mengakhirikomunikasr. Setiap partisipan sebaiknya memahami prinsip kooperatif yang dinyatakan oleh Grice (inKramsch, 20S0) yang menyatakan bahwa setiap orang dari setiap budaya yang berbeda akan rneyakinibahwa apa yang dikatakannya itu benar- jeias dan relevan sehingga yang mendengar harus menerimakeyakinan itu dan menghargainya. Dengan demikian dapat diharapkan bahwa setiap komunikasi semakinmeningkatkan pengertian terhadap berbagai budaya dan kebiasaan sehingga pada akhimya semuakomunikasi dapat berhasil sesuai dengan tujuannya, setiap flungsi bahasa termasuk memberikan pujiandapat menjalankan perannya dengan baik.

METODOLOGIData yang digunakan dalam penelrtian ini adalah ularan-ujaran yang banyak didengar dilingkunganmasyarakat umum. Ujaran-ujaran tersebut merupakan pqian dan jat.,abannya -yang diucapkan aiambahasa Indonesia yang tentunya mere{leksikan budaya lndonesia. Cara menjarvab suatu pujian bervariasikarena meskipun kesantunan berbahasa difokuskan pada kontrak komunikasi yang flicnlratalan bahwasetrap individu yang melatr<ukar: ksmunikasi harus mengetahui hal da:r kewajiban tentang bagaimana diaharus bersikap, tidak ada aturan pasti yang mengatur bagaimana sikap yang diharuskan {Brown andLevinson in Watts, et al. 2005). Meskipun tidak ada aturan yang pasti tetap saja harus disadari bahwaketidaksantunan adalah bentuk perilaku social yang bertolak belakang dengan perilaku santlin yangdiaplikasikan dalam suatu interaksi social {Watts, Richard J. 2009).Meskipun demikian banyak data yang dapat diambil dari masyarakat penutur bahasa Indonesiq lumlahdata yang dianalisis dibatasi berdasarkan kebutuhan makalah ini dan data itu bervariasi daiamkonteksnya.Data yang dipilih untuk dianalisis akan dianalisis dengan menggunakan teori pengancarnan muka dariKramsch, (2000) yang menyaiakan bahrva setiap orang ingin dihargar dengan cara melaiui penghargaan

terhadap muka negatif dan muka posirif mereka.. N{uka negatif adalah keinginan seseorang untukmemrliki kebebasan, ketlanggaan dan merasa kebutuhanqva terpenuhi s€mentara muka positif adalahkeinginan untuk dianggap santun, mampu bertenggang rasa dan dianggap voarga terhormat dilingkungannya {}fuamscfr, Claire. 2000). Hal ini sejalan dengan pendahulunya yairu Bror+,n and Levinson(1978) yang menyatakan bah*,a muka positif adalah keinginan untuk disukai, dihargai dan disetujuisedangkan muka negative adalah keinginan untuk tidak dibebani, tidak dipaksa dan tidak dimanfaatkan..Anahsis dalam makalah ini menggunakan teori kesantunan dari Brown dan Levinson {1978} karena lebihmudah mengakomodasi data yang ada.

Setiap data dranahsis berdasarkan kesantunan yang dilihat dan sudut pandang teori Pengancaman Muka(Kramsch. 2000) dan dari sudut pandang budaya Indonesia. Setiap data langsung diikuti oleh pembahasan

sehingga jelas akan terlihat benturan kesantunan yang teqadi. Melaiui analisis dapat dilihat apa yangter.yadi apabila respon ;-ang diberikan ternyata sudah menimbulkaa perasaan tidak nyanuln bagi yang

menerima karena respon tersebut ternyata menVirlllan ketidaksantunan. Hal ini seiaian dengan pendapat

_, +-l

Page 8: ilil - erepo.unud.ac.id

Ko n gr e s I n l e r nas i o na l Ma s ya raka t Li ngtr i s tik I nd o ne s i a 2 Ll l 6 Denpasar. 21-27 Agusnts 20i6

Culpeper (201l)yang menyatakan bahwa ketidaksantunan adalah perilaku negatif yang ter.jadi pada saatujaran yang diucapkan befientangan dengan apa yang diharapkan oleh lawan brcara -vang bemjung padasesuatuyang membuat perasaan salah satu peserta komunikasi tidak nyaman

ANALISAAnalisis data akan dilakukan secara deskiptilkualitatif dengan cara penyajian data yang diikuti olehpembahasan.3 1. A. Cantik sekali kamu harr ini.

B. Tumben muji, pasti ada maunya ya?A dan B pada data (3 l) A adalah seorang gadis dan B adalah seorang laki-laki. Mereka beke{a di kantoryang sama. Percakapan itu terjadi di pagi hari di kantor. Pada saat A mengatakan bahtva B cantik, Amelakukan suatu aktifitas bahasa vang berupa pujian. Akan tetapi B menjawab dengan tuduhan bah*apujian yang diberikan oleh A menyimpan tujuan lain atau trdak tulLrs. Apabila dilihat dari teonkesantunan, jawaban itu trdak pantas karena sudah mengancam muka positif A. A merasa pujiannya tidakdihargai, bukan saja tidak dihargai- malahan dituduh mempunyai niat tersembunyi dalam pujian yangdiucapkannya.Sehamsnya pada saat menerima pujian itu, B mengucapkan terima kasih dan sebaiknva balas memujidengan mengatakan bahrva A juga terlihat ganteng hari ini. Akan tetapi apabila dilihat dari sudut budayaIndonesia, apabrla B mengucapkan terima kasih. dia akan dianggap sombong karena mengakui dirinyacantik sehinga sebagai orang Indonesia yang santun dia tidak akan mengakui itu.

3 .2. A. iV{asakannya enak lho..B Ah, masak gini aja enali?

Percakaparr 3 2 di atas terjadi antara dua orang teman yang cukup dekat. Suatu hari A datang berkunjungke rumah B, dan karena sudah waktu makan siang. B mengEak A makan siang di rumahn_va. Ketika tahubahwa yang memasak adalah B. A memberikan puiian dengan mengatakan bahwa masakan B enak. Akantetapi bukannya berterima kasih tetapi malah mengatakan bahrva masakan itu itu tidak enak denganmengucapkan pertanyaan masak makanan begitu saja enak. Licapan B merupakan pengancaman mukapositif bagi A karena pendapatnya tidak disetujui. A dianggap tidak mampu membedakan mana makananenak dan mana yang tidak enak B seharusnya mengucapkan terima kasih atas pujian itu dan mungkinbias menambahkan bahu,a B senang kalau A menyukai masakannya karena itu rnasakan kesukaannya.Dengan menjawab sepedi itu B akan menunjukkan rasa solidaritasnya kepada A sehingga jawabannyamenjadi saxtun. Akan tetapi kalau B hanya mengucapkan terima kasih, ucapan tersebut akan terdengardipaksakan, kaku dan tidak menunjukkan keakaban sehingga akan membentuk jarak sehinggakesantunan akan berkurang. Apabila ucapan terima kasih diikuti oleh kata-kata "aku jago mixak ya?"ucapan itu akan menjadi tidak santun dan melanggar muka negative karena pertanyaan itu akan memaksaA untuk setu-lu. Budaya barat nrenganggap mengucapkan terima kasih terhadap suatu pujian sudahmerupakan sikap yang santun, akan tetapi di budaya Indonesia hal tersebut akan dianggap kurang santunkarena dianggap menyombongkan din. Kalaupun mengucapkan terima kasih, ucapan itu setraiknya diikutioleh kata-kata lain yang perlu dipikirkan dengan matang sehingga tidak semakin menirnbulkanketidaksantunan.

3.3. A. Adikmu cantik sekaliB. Cantik?. Malasnya selangit.

A berkun-iung ke rumah B dan meiihat seorang gadis yang ternyata adalah adik B. A memuji gadistersebut dengan mengatakannya cantik. Akan tetapi B bukar:nya senang dan berterima kasih karenaadiknya sudah dipuji, dia malah menjar,r,ab bahwa adiknya sangat malas darr predikat sangat malas sangatber:tolak belakang dengan predikat cantik. Dengan tidak merryetujui pendapat A tentang kecantikanadiknya. B sudah melakukan pengancaman muka positif karena pendapatnya tidak disetujui. B dapatmempersantun kalimatnya dengan menyetujui pendapat A tetapi menambahkan kekurangan adiknya,yaitu malas. Menyeiujui pendapat A me.rupakan aplikasi kesantunan sedan-qkan menginformasikankekurangan adiknya merupakan usaha merendahkan diri yang datam budaya Indonesia dianggapmerupakan aplikasi kesantunan. N{enurut teori Leech {1983) rnerendahkan diri merupakan aplikasikesantunan. Jawaban B di atas dalam treberapa budaya barat dianggap tidak sopan akan tetapi dalambudaya Indonesia, jar,r,aban seperti itu justru menunjukkan kesantunan dan kesantunan semacam inisejaian dengan maksim yang dikemukakan oleh Leech i 1983)

344

Page 9: ilil - erepo.unud.ac.id

Kongres Internasional Maryaraknt l,ingttistik lndone sia 20 j 6 Denpasar. 24-27 Ag*nts 2Al 6

KESIMPLTLANBerdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi kesantunan berbeda dari satu budayake budaya yang lain. Oleh sebab itu, para partisipan dalam suatu komunikasi wajib mengetahui budayasesame paretisipan dalam komunikasi itu. Dalam umumnya budaya barat, semua pujian sebaiknya dibalasdengan ucapan terima kasih karena ucap;trr terima kasih menyiratkan penghargaan dan pengakuanterhadap kebenaran pendapat orang lain. Akan tetapi mengakui kelebihan diri sendiri bagi budayaIndonesia dianggap kurang santun dan hal ini sejalan dengan pendapat Leech (1983). Analisis di atasmenunjukkan adanya benturan budaya dalam menyampaikan jaw-aban terhadap pujian dan benturan rnrdapat mengakibatkan kegagalan komunikasi.

DAFTAR PI]STAKA:Brou.n and l.eyinson, P'ace Threstening Act. 1987 in Watts. fuchard J.. Sachiko lde. Kolrad Ehiich. 2005.

Polifenes.g in Langxage. Gernranv: N{outon de Gru1.ter.Culpeper, Jonathan. 2A11. trmprliteness: Using l-anguctg€ lo ('ctuse {ffince. Cambridge : Cambndge Universitv

PressGrice. H.P. 1975. Cooperative Pinciples in Cramsch- Claire. 2000. Iznguage ttnd Culhre- Oxford: Oxford

University PressKramsch. Claire . 200t). [nngyage snd Culftrre- Orford: Oxford tinilersitl.PressLeech- G. 1983. Principles a.l"Pragruatics. London:1. {,o*gm*n.Watts, & J. 2003. llofitene,ss. Canrbridge: Cambridge Universitr Press

Watts. Richard J.. Sachiko lde. Konrad Ehlich. 2005. Politeness in l.ang*age. German\: I\,louton de Grulter.Watts. Richard J 2009. Politeness:.ttr-r: Ioplcs in Sttciolingttislics. Cambridge: Cambridge Llniv'eruig Prcss

Biodata:a. Nama Lengkap: I Custi Aru Gde Sosiowatib. Universitas: Universitss Uda,vanac. Al arnat Surel : sosior,l'ati irj;-ahoo. comd. Pendidikan Terakhir: 53 Linguistike. Minal Pcnelitian: Pragmatics dan Sastra

345