Upload
dangnhu
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN
KONSEPSI PEMASARAN TERHADAP SIKAP
KONSUMEN PADA PRODUK MERK TOKO
(Studi Kasus Carrefour Lebak Bulus)
Ill··~ 111 Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
SufiArgom
Nil.VI: 103081029209
JURUSAN MANAJEMEN
'
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGEIU SYARif HIDAYATULLAH
JAKARTA
I ~-~--~~----~-~- _j
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KONSEPSI
PEMASARAN TERHAUAP SIKAP KONSUMEN PADA PRODUK MERK
TOKO (Studi Kasus Pada Carrefour Lebak Bulus)
Skripsi
Diajukan !rnpada F<:kultas Ekonomi d<L'1 Ilnrn Sosial Untuk Memenuhi Syarat
syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing I
Oleh:
SUFIARQOM 103081029209
Di bawah Bimbingan
Pembimbing II
Prof. DR. Abdul Hamid, MS NIP. 131474 891
Cut Erika Ananda Fatimah,SE.,MBA
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDA YATULLAH
JAKARTA
2008
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KONSEPSI PEMASARAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN P ADA
PRODUK MERK TOKO (Studi Kasus Ca·rrefour Lcbak Bulus)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk memenuhi Syarat-Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing I
Oleh:
SufiArgom NIM: 103081029209
Dibawah Bimbingan
Pembimbing II
Prof.Dr. Abdul Hamid, MS NIP: 131474891
Cut Erika Ananda Fatimah,SE.,MBA
Penguji Ahli
Leis Suzanawatv, M.Si. NIP : 150 368 745
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILI\-IU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY A TULLAH JAKARTA
1428 H/2008 M
Nama
Tempatdan Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Agama
Alam at
Telepon
Riw!iyat Pendidikan :
Tk. Al-Khairiyah
MI Al-Khairiyah
PonPes Gontor Ja-Tim
UIN SyarifHidayatullah
DAFTAR RIWAYAT IDDUP
: Sufi Arqom
: Jakarta, 18 Februari 1985
: Laki-laki
; Islam
: Jl.Mar.ggar Blok Y No. l
Rt.O 12/08 Jakarta Utara 14270
: (021) 4304256
: Lulus Tahun 1990
: Lulus Tahun 1996
: Lui us Tahun 200 I
: Lulus Tahun 2008
ABSTRACT
"Analysis Influence of Perception of Price and Marketing Conception To Consumer Attitude in Retail Product " (Carrefour Lebak Bulus). Undergraduate program (S-1) Concentration on Marketing of Economics and Social Science Faculty of Syarif Hidayatullah Islamic University of state Jakarta 2008.
Nature of this research is research of asosiatif. this is a research to explain the position of variables surveyed and the influences or relationship together with the impact of variables mentioned. The focus of the research is on Three variables : per<:eption of price (XI) and marketing conception ( X2) as independent variables, and consumer attitude in retail product ( l'.) as dependent variable. To obtain data for all third variables mentioned, taken by sample counted 100 responder. From result of research known that influence between perception of price to consumer attitude in retail product of Carrefour is equal to ( 74.5 %) meaning that perception of price giving influence significantly to consumer attitude in retail product. Wltile for the variable qf marlmting conception equal to ( 81.8 %) meaning that marketing conception also irifluence significantly to consumer attitude in retail product of Carrefour. Wltile to both variables perception of price and marketing conception to consumer attitude in retail product with Us value 0.000< 0.05 meaning that perception of price and marketing conception irifluence to consumer attitude in retail product of Carrefour. With value of R Sf{".mre ( 66. 9 %) which mean that perception of price and marketing conception can influence ccmsumer attitude in retail product. Result of con-elation hypothesis test ( t test) showing theoretical t ( 0.222) for the variable of perception of price is smaller than t table of ( 2.00) meaning to accept Ho and refuse Ha, while for the conception of marketing of theoretical t ( 5. 782) is bigger than t table of ( 2. 00) meaning to refuse Ho and accept Ha.
Keywords : Perception of price, Marketing Conception
ABSTRAK
"Analisis Pengaruh Persepsi Harga dan Konsepsi Pemasaran Terha:dap Sikap Konsum.:in Pada Produk Merk Toko" (Carrefour Lebak Bulus). Strata satu (S-I) jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universita~ Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2008.
Sifat penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu untuk me:njelaskan kedudukan variabel yang diteliti serta pengaruh atau hubungan variabel tersebut. Tiga variabel yang menjadi fokus penelitian ini adalah persepsi harga (XI) dan konsepsi pemasaran (X2) sdalah variabel bebas dan sikap konsumen pada produk merk toko (Y) adalah variabel terikat. Untuk memperoleh data bagi ketiga variabeJ tersebut, diambil sample sebanyak I 00 responden. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa 1>engaruh persepsi harga terhadap sikap konsumen pada produk merk toko Carrefour adalal1 sebesar adalah (74.5 %) yang berarti bahwa persepsi harga memberikan pengaruh terhadap sikap konsumen pada produk merk toko. SeJangkan untuk variabel konse1isi pemasaran sebesar (81.8 %) yang berarti bahwa konsepsi pemasaran juga mempengaruhi t•erhad.'tp sikap konsumen pada produk merk toko Carrefour. Sedangkan untuk kedua variabel persepsi harga dan konsepsi pemasaran pada sikap konsumen pada produk merk toko dengan nilai signifikansinya adalah Q.000< 0.05 yang berarti ballwa persepsi harga dan konsepsi pemasaran mempengaruhi sikap konsumen pada produk merk toko Carrefour. Dengan nilai R square (66.9 %) yang berarti bahwa persepsi harga dan konsepsi pemasaran dapat mempengaruhi sikap konsumen pada produk merk toko. Hasil uji hipotesis korelasi (uji t) menunjukkan t teoritis (0.222) untuk variabel persepsi harga lebih lkecil dari t tabel (2.00) yang berarti menerima Ho dan menolak Ha, sedangkan untuk konsepsi pemasaran t teoritis (5.782) lebih besar dari ttabel (2.00) yang berarti menolak llfo dan menerima Ha.
Kata kunci : Persepsi Harga, Konsepsi Pemasaran.
KATA PENGANTAR
B ismillahirraiunanirrahiim
Alhamdulillahi Rabbi! 'Alamiin , segala puji bagi Allah pemilik segala sesuatu
yang ada di bumi dan di langit. Atas berkat rahmat dan ridha-Nya Alhamdulillah penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi. Shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk
Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat serta pengikut-pengikutnya.
Pada kesempatan yl!ng berbahagia ini, saya mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalarn penulisan skripsi ini, baik seclll'll moril maupun
materil, khususnya kepada:
I. Keluargaku tercinta Abah, Ibu, kakak-kakak semua serta keponakan-keponakan
dan lrakak-kakak iparku tercinta, terima kasih atas segala cinta, kasih saying serta
dukungan doa yang tak kunjung henti. Semoga Allah memberikan yang terbaik
untuk kita semua agar kita selalu bersyukur.
2. Bapak Prof.DR.Abdul Hamid, MS. Selaku pembimbing '[ dan Dekan fakultas
Ekonomi yang telah berkenan meluanglran waktu di se:la-sela kesibukannya,
terima kasih atas ara..ltan dan saran yang telah diberikan selmna bimbingan hingga
akhimya skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah SE., MBA. Selaku pembimbing II yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan berbagi pikiran untuk memberikan bimbingan
dan masukan yang berharga mulai dari persiapan hingga akhir skripsi ini.
4. Bapak Prof.Dr.Ahmad Rodoni,MM. Selaku ketua jurusar1 Manajemen Program
Strata-I UIN Jakarta.
5. Seluruh dosen dan karyawan UIN yang telah memba11tu penulis selama masa
akademik.
6. Thanks to the Unforgetable A-ganks Oyag, Bhu, Aris, Ipoy, botak, Roger, echo,
kriwil, bom2, ge11dut, piid, cpop, gandul, omen, toing, dan semua yang belum
disebutin. We will success toged1er!.
7. Thanks to Oo, Yudi, dan Endi di Tanjung Priok atas bantuan morilnya.
8. Thanks to Fitri yang selalu sabar dalam memberi semmigatnya.
9. Dmi terima kasih untuk semua konsumen Carrefour yang sudah menyempatkan
DAFTAR ISI
Ll:mbar Persetujuan Dosen ................................................................................................ .i
Lembar Pengesahan Komprehensif ................................................................................... .ii
Lembar Persetujuan Sidang ................................................................................................ iii
Daftar Riwayat Hidup .......................................................................................................• iv
Abstract.. ............................................................................................................................ v
Abstrak ................................................................................................................................ vi
Kata Pengantar ................................................................................................... , ................ vn
Daftar Isi.. ......................................................................................................................... viii
Daftar Tabet ....................................................................................................................... x
Daftar Gambar .................................................................................................................... xi
Daftar Lampiran ................................................................................................................. xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... l
B. Perumusan Masalah .............................................................................. 13
C. Tujuan dan Manfaat ..................................................................... , ......... 13
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Pemasaran. ......................................................................... 15
B.MerkToko
l. Definisi Merk Toko ............................................................................ 16
2. Pembagian Jenis Merk Toko ............................................................. .18
C. Sikap Pada Produk Merk Toko ............................................................. .25
D. Tinjauan Persepsi.. ................................................................................ 27
E. Harga. .................................................................................................... 31
F. Persepsi Harga. ..................................................................................... .32
G. Konsepsi Pemasaran
l. Loyalitas Merk. .................................................................................. .35
2. Persepsi Pembeli Bijak ..................................................................... .42
4. Pembelian Impulsif.. ..................................................................... .., . .46
H. Penelitian Terdahulu .......................................•..................................... .48
I. Kerangka Pemikiran ............................................................................... .54
J. Hipotesis .....................................................•..................................•........ 55
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 56
B. Metode Penentuan Sample .................................................................... 56
C. Metode Pengumpulan Data. ................................................................... 57
D. Metode Analisis ..................................................................................... 59
E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................ 69
BAB IV. PENEMUANDANPEMBAHASAN
A. Gambaran umum Objek Penelitian. ................................•..................... 71
B. Validitas dan Reliabilitas ...................................................................... 75
C. Hasil dan Pembahasan
1. Persepsi Harga ........................................................................... 78
2. Konsepsi Pemasaran ..................•.........•......•...•...............•.•........... 81
3. Sikap Konsumen pada produk Merk Toko ....................................... 85
4. Has ii Analisis
a. Uj i Normalitas dan Asumsi Klasik ............................................... 88
b. Uji Regresi. ............................................................................... 91
c. Uji F hitung .............................................................................. 94
d. Persamrum Regresi dan Uji t hitung ............................................ 95
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 100
B. Implikasi. ....................................................................................... 10 I
C. Saran ............................................................................................... 102
Daftar Pustalc.a ....................... _ .......................................................................................................... 103
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
2.1. Pembagian Retail Modern dsn Tradisional... .......................... 25
3.1 Skala Iikert .............................................................................. 62
3.2 Operasional Vari::ibel Penelitian ............................................. 71
4.1 Hasil Trf Out instrument Persepsi Harga ,
Konsepsi Pemasaran dan Produk Merk Toko ......................... 77
4.2. Reliabilitas .............................................................................. 78
4.3 Persepsi F arga ........................................................................ 79
4.4 Persepsi Kualitas Harga. .......................................................... 80
4.5 Kesadaran Niiai ...................................................................... 81
4.6 Loyalitas Merek ...................................................................... 82
4.7 Penolakan Resiko ................................................................... 83
4.8 Pembelian Impulsif .................................................................. 84
4.9 Persepsi Pembeli Bijak. ........................................................... 85
4.10 Pertanyaan (Awareness/ Pengetahuan produk) ....................... 86
4.11 Pencarian lnformasi (lnterest) ................................................ 86
4.12 Penilaian Terhadap Produk (Desire) ....................................... 87
4.13 Multikolinearitas Coefficients(a) •.......................................... 90
4.14 Descriptive Statistics .............................................................. 91
5.15 Model Summary(b) ................................................. 92
4.16 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi.. ...................... 93
4.17 ANOVA(b) ............................. ; ............................ 94
4.18 Persamaan Regresi Coefficients(a) ............................... 95
Nomor
2.1
4.1
4.2
DAFTAR GAMBAR
Keterang:m Rllliaman
Kerangka Pemikiran .............................••.................... .56
Histogram Produk Merk Toko ...................... ; ................. 89
Scatterplot Produk Merk Toko ......................................... 91
Nomor
l
2
3
DAFTAR LAMPIRAN
Keterangan Halaman
Kuesioner Penelitian ................................................... l 06
Data Primer Penelitian .................................................. 114
SPSS 13.0 for windows ................................................. .116
A. L.itar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Bisnis pasar modern sudah culrup lama memlJSuki industri retail Indonesia dan
dengan cepat rnemperluas wilayahnya sarnpai ke pelosok daerali. Keberadaan rnereka
banyak rnenimbulkan pendapat pro-kontra. Bagi sebagian konsumen pa<;ar modem,
keberadaan hypermarket, supermarket dan mini market, memang memberikan
altematif belanja yang menarik. Selain menawarkan kenyam!!l1llll dan kua\itas
produk, harga yang mereka pasang juga cukup bersaing bahkan lebih murah
dibanding pasar tradisional. Sebaliknya, keadaan sernacarn ini jelas membuat risau
para retailer kecil. Banyak dari retailer kecil mendapat imbas clari kehadiran pasar
modem seperti hypermarket dengan turunnya pendapatan mereka secara signifikan.
Tahun 2008 tidak hanya dirarnaikan dengan pernilihan gubemur atau wa\ikota
tetapi para retailer pun sibuk bersaing untuk mernpertabankan atau jika marnpu
memperebutkan pangsa pasar. Beberapa retailer mulai berbenah diri karena
rnasuknya pesaing baru di teritori rnereka.
AC Nielsen rnenyebutkan bahwa usaha eceran modem ini di Indonesia tahun
2003 turnbuh 30 persen dibandingkan dengan tahun 2001, terutluna yang berpusat di
kota-kota besar. (Sudarrnad~ 2004:68).
Adanya gerai-gerai modem ini memberikan manfaat tidak hanya bagi para pelaku
produsen yang memiliki pilihan salman distribusi d•~ngan cakupan yang
seraakin besar (market coverage), tingkat ~njualan yang tinggi, menaik:kan
citra produk, tetapi juga bagi konsumen dengan tersedianya pilihan belanja
(assortment item) yang lebih lengkap dan adanya kesempatan
membandingkan barga dari satu produk denga.'1 lainnya secara lebih leluasa.
(Farida Jasfar, 2005:3).
Sambutan masyarakat yang sangat luar biasa terhadap berbagai
hypermarket dan supermarket (pasar swalayan) antara lain disebabkan karena
memanfaatkan gerai-gerai modem tersebut sebagai ajang rekreasi. Hal ini
tidak lepas dari lokasinya yang berada di pusat keramaian dan arealnya yang
luas, sehingga selain untuk tujuan berbelanja hypermarket dan supermarket
dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi bersama kebimga. (Farida Jasfar,
2005:3).
Binis pasar modern sudah cukup lama memasuki industri retail Indonesia
dan dengan cepat memperluas wilayahnya sampai ke pelosok daerah.
Keberadaan mereka banyak menimbulkan pendapat pro kontra bagi sebagian
konsumen pasar modem, keberadaan Hypermark<~t, Supermarket dan
Minimarket, memang memberikan alternative belanja. yang menarik selain
menawarkan kenyamanan dan kualitas produk, ha:rga yang mereka pasang
juga cukup bersaing bahkan lebih murah dibanding pasar tradisioual.
Sebaliknya, keadaan semacam ini jelas membuat risau para retailer kecil.
Banyak dari retailer kecil mendapat imbas dari kehacliram pasar modem seperti
Seperti produk-produk merk nasional yang ada, produk-produk merk toko
juga beragam jenisnya mulai dari produk-produk makanan, fashion hingga
disket telah dipasarkan oleh toko-toko terkemukll. !Dengan beragamnya
produk-produk merk toko konsumen semakin hras pilihannya dalam
berbelanja kebutulmn mereka. Meskipun banyak ragam produk merk toko
namun yang banyak ditawarkan adalah produk bahan pangan (grocery
product) daripada ragam kategori merk toko yang Jafo. Merk toko dalam
praktek tidak dipandang sebagai ancaman bagi produk merk nasional, tetapi '
diharapkan sebagai alternative produk untuk pelanggan yang mempunyai
kesadaran nilai. (Harvey 1998) dalam (M.F.Shellyana.J, 2002:68).
Dalam keadaan ekonomi yang lesu seperti sekarang ini permintaan akan
produk-produk merk toko semakin meningkat karerut adanya efek mirror
images yaitu bila pendapatan seseorang meningkat maka pembelian akan
produk-produk merk toko menurun, begitu juga sebaliknya bila pendapatan
seseorang menurun pembelian akan produk-produk merk toko meninglcat,
seperti bayangan pada sebuah cermin. Dengan demikian terdapat tuntutan
untuk mengambil produk merk toko pada induslri supermarket pada
umumnya. (Keller, 1998).
Perkembangan pasar modem (rite/) di Indonesia yang pesat akhir-akhir ini
membawa perubahan pada kebiasaan belanja masyarakat. Masyarakat yang
tadinya berbelanja pada pasar tradisional, perlahan-llahan beralih ke pasar
modem dengan berbagai alasannya. Demikian pula dengan krisis ekonomi
membelanjakan uangnya. Kehadiran pasar modem asing (hypermm·ket) yang
<lalam sam sisi meru:warkan sebagian produk dengan harga yang rendah dan
pada sisi yang lain tetap menjaga lrualitas, menimbulkan berbagai persep$i
herga. Persepsi harga ini yang di dalam penelitian mi merupakan variabel
independen, dibedakan dalam peran yang negatif dan peran yang positif.
Sala!'! satu strategi dalam meraih kemenangan dalam persaingan yaitu
dengan melakukan penyerangan frontal dalam persaingan retail, berarti harga
dibalas harga, lokasi dibalas lokasi, promosi dibalas pro1Uosi, iklan dibalas
iklan. Strategi ini hanya dapat diterapkan bagi retailer yang memiliki kekuatan
financial yang sepadan serta memiliki target pasar den1ografis dan geografis
yang sama. Strategi Giant dalam merebut pasar dengan membuka outlet
berdekatan dengan outlet Carrefour merupakan salall sa1tu bentuk penyerangan
frontal. Serangan frontal dapat sia-sia jika ternyata format dan konsep yang
ditawarkan tidak sesuai dengan market di lokasi tersebut.
Berbagai produk yang diiklruikan sebagai "obral" cenderung
meninlbulkan peningkatan persepsi konsumen yang meningkat terhadap
penghematan d:m nilai. Beberapa studi telall menyelidiki dampak pada
persepsi harga konsumen yang ditimbulkan oleh tiga tipe harga acuan yang
diiklankan kepada konsumen : rendah dan wajar, tinggi dan wajar, dan tinggi
dan tidak wajar. Harga -harga rendah dan wajar beracla dalam rentang harga
pasar yang dapat diterinla, tinggi dan wajar berada dekat batas-batas luar
rentang harga tetapi tidak melewati bidang yang dapat dipercaya, tinggi dan
diterima konsumen. Selama harga acuan yang diiklanlkan berada di dalam
batas-batas renmng harga konsumen yang dapat diterima, maka dianggap
wajar dan dapat diterima konsurnen begitu pula sebaliknya. (Leon Schiffman
dan Leslie Lazar Kanuk, 2004: 160).
Hypem1arket, seperti itulah brand yang dikedepanl!am oleh merek ini yaitu
sebuah layarum one stop market dimana semua kebutu!Jan dijual disarul, dari
kebutulian sehari-hari sampai kendaraan bermotor dij11al.
Carrefour adalah Hypermarket yang lebih unggul dlari segi urnur karena
sudah lebih dulu bemiain di segmen ini daripada merlk: toko lain seperti Giant,
yaitu anak perusahaan dari HERO supermarket yang baru bermain di segmen
ini dari dua tshun yang lalu. Namun yang menarik adlliah bahwa Carrefour
tidak seperti Giant dalam usahanya memenangkan brand dengan positioning
"produk dalam negeri" dan produk ''termurah".
Dalam sebuah proses bisnis dapat difohami ballwa pasti dibutuhkan
pelanggan atau "customer" untuk membeli produk-produk atau jasa.
Membeli dan menjual adalah menukar satu jenis nilai dengan nilai lainnya
secara seimbang. Nilai yang diberikan penjual setidaknya sama atau bahkan
lebih besar dibandingkan dengan uang yang didaj)at dari pembeli, karena
persepsi pembeli menjadi negative jika mereka berfikir bahwa nilai yang
ditawarkan tidak seimbang atau nilai itu lebih kecil daripada uang yang
dibayarkan.
hanya nilai actual, nilai yang kasat mata saja. Tetapi lebih ke arah nilai yang
dirasakan calon pembeli. Meskipun persepsi ini adalah suatu opini subyektif,
tetapi itu adalah opini calon pembeli yang penting dan harus diperhatikan.
Den dalam faktanya bahwa persepsi pembdi terhl!,dap nilai menentukan
semua peng&mbilan keputusan dan perilakunya terhadap pembelian produk
ataujasa.
Carrefour Indonesia memulai usalumya pada oktober 1998 dengan
membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada penghujung 1999, Carrefour
dan Promodes (induk perusahaan Continent) sepakat untuk melakukan
penggabungan atas semua usalumya diseluruh dunia.
Carrefour termasuk Hypermarket yang lebih unggul dari yang lainnya
seperti Giant. Ia juga adalah gabungan dari dua «:tail terkemuka sebingga
dengan terbentuknya Carrefour baru ini, maka segal!a sumber daya yang
dimiliki kedua grup ini menjadi difokuskan untuk lebih memenuhi dan
memuaskan pelanggan.
Fokus terhadap konsumen ini diartikan menjadi 3 pilar utama yang
diyakini dapat membuat CmTefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para
konsumen Indonesia. Ketiga pilar utama tersebut adalab. :
- Harga yang bersaing
- Pilihan yang lengkap
- Pelayanan yang memuaskan
Disamping hal-hal diatas, kemunculan produk merk toko tidak diabaikan
begitu saja oleh oleh para produsen merk nasional, hasil survey pada tahun
1976 di Amerika serikat sebanyak 76 persen konsumen mengatakan bahwa
mereka loyal terhadap merk toko dibandingkan 23 persen yang tidak loyal.
(Burton, 1998) dalam (M.F.Shellyana.J, 2002:67).
Seiricg loyalitas terhadap merk nasional menum11 konsumen mungkin
akan beralih ke merk nasional lain atau ke merk toko, ha! tersebut
menawarkan peninfkatau kesempatan meraih pangsa pasar dari produsen
merk nasiona! Dan sikap terhadap merk toko berhubungan erat terhadap
loyalitas merk pada beberapa kategori produk. Konsumen sekarang juga
makin kritis dalam menilai suatu barang atau jasa, mereka makin sadar akan
harga yang layak sesuai nilai dan kualitas yang mereka hsrapkan. Maka
· produsen harus jell dalam menentukan harga.
Persepsi kualitas harga adalah konsep yang ada pada konsumen yang
rneyakini harga yang tinggi dikonotasikan dengan kualitas yang tinggi dan
harga yang rendah dikonotasikan berkualitas rendah. Hal ini perlu
diperhatikan produsen karena banyak produk yang rufa maka konsumen akan
sUlit menilai selain dari harga, untuk itu merek berperan penting termasuk
juga nama pengecer (merk toko). Selain itu persep:ii nilai penting dalam
merealisasikan biaya tidak hanya terbatas pada harga yang bersifat uang tapi
juga mencerminkan peluang biaya, waktu,energi, dan keterlibatan emosional
dalam mengambil keputusan. Keller (1998) dalam (M.F.Shellyana.J,2002:68).
Bagaimana konsumen memanclang harga tertentu, 1inggi, rendah, wajar,
mempu.'lyai pengaruh yang kuat terha<lap maksud mernbeli clan kepuasan
membeli. Misalnya perhatikanlah persepsi kewajaran harga. Ada bukd behwa
para konsumen memang memberikan perhatian pada harga yang dibayar oleh
para pelanggan lain (seperti warganegara senior, anggo1ta klub dari golongan
yang sama). Persepsi ketidakadilan harga mempengaruhi persepsi konsumen
terhadap nilai produk, dan akhirnya terhadap kesediaan mereka untuk menjadi
pelanggan toko atau perusahaan jasa. Strategi yang mengurangi ketidakadilan '
harga yang dirasakan akan meningkatkan panclangan tedtadap nilai produk.
Schiffman dkk. Menjelru:kan hubungan harga/kualitas bahwa nilai produk
yang dirasakan telah digambarkan sebagai trade-off antara manfaat (kualitas)
produk yang dirasakan clan pengorbamm yang dirasakai11 baik yang berkaitan
dengan keuangan maupun bukan; yang diperlukan untuk memperolehnya.
Sejumlah riset mendukung panclangan bahwa para konsumen mengandalkan
harga sebagai indikator kualitas produk. (Schiffinan dkk.., 2004: 166).
Para konsumen menggunakan harga sebagai indikator pengganti kualitas
jika mereka mempunyai sedikit informasi yang dapat dipegang, atau jika
mereka kurang yakin pada kemampmm mereka sendiri untuk melakukan
pilihan atas dasar hal-hal lain.
Studi lain mengemukakan bahwa para konsumen yang menggunakan
hubungan harga/kualitas sebenanllya mengandalkan merk yang sebagai
indicator kualitas, tanpa benar-benar mengandalkan harga itu sendiri secara
Philip Kotler, tokoh pemasaran modern, mengatakan, rata-rata perusahaan
alam kehilangan setengah pelanggannya dalam waktu kurang dari 5 tahun. Di
lain pihak, perusahaan-perusahaan dengan tingkat kesi~tiaan terhadap merk
yang tinggi akan kehilangan kurang dari 20% pelanggannya dalam 5 tahun.
Dengan demikian, merupakan tugas perusahaan clan pei:juangan para pemasar
untnk menciptakan pelanggan-pelanggan yang setia.
Menurut Sudarmadi dalam situsnya bahwa dulu orarig menganggap tujuan
utama pemasar ialah mencapai kepuasan makaimal pelanggan, namun tujuan
seperti itu sudah bergeser karena yang lebih penting justru loyalitas. Menurut
Farid Subhan (konsultan senior di Mark Plus & co .. ), alasannya, dengan
memiliki basis pelanggan yang loyal sama artinya dengan memperoleh
kepastian meraih pendapatan di masa depan. Kamna, pelanggan loyal
diharapkan tetap melakukan transakai di waktu mendatang. (Sudarmadi
2005)
Keterangan diatas semakin mempedruat pendapat bahwa menjaga loyalitas
konsumen terhadap suatu merk merupakan suatu hal yang strategis bagi
produsen clan pemasar.
Salah satu unsur kousepsi pemasaran adalah loyaliitas terhadap merk atau
kesetiaan terhadap merk. Ukuran sikap berkaitan dengan perasaan konsumen
secara keseluruhan yaitu, (penilaian) terhadap prodllk clan merk, clan maksud
membeli mereka. Ukuran perilaku didasarkan pada berbagai tanggapan yang
dapat diamati terhadap stimuli promosi perilaku pembelian, daripada sikap
berhenti. Produk-produk yang ditawarkan begitu beragam dengan merk yang
juga sangat bervariasi. Begitu banyak hal yang ditawru•kan pada konsumen.
Hal ini tentu membuat para konsumen menjadi lebih leluasa dalam
menentukan pilihannya. Sementa.-a dampaknya pada produsen, hal ini menjadi
tantangan yang membuat mereka harus beke~ja lebih kcras untuk
mempertahankan loyalitas konsumell!lya. Para ahli pemasaran sepakat bahwa
mempertahankan konsumen yang loyal Jebih efisien daripada mencrui
pelanggan baru. Karena itulah, upaya menjaga loyalitas konsumen merupakan '
hal penting yang harus selalu dilakukan oleh produse11.
Dalam prakteknya manajemen retail modern kadang bertentangan dengan
prinsip manajemen dari para principal (pemasok). Dengan tingkat persaingan
seperti sekarang ini, retailer modem lebih menuntut principal untuk
memindahkan alokasi biaya pentasaran dan distribusi mereka kepada pos yang
berdampak langsung terhadap tingkat harga di rak-rak toko. Sebaliknya para
principal sangat keberatan jika mereka harus mengunwgi biaya pemasamn
untuk dialokasikan kepada promosi langsung (harga ditingkat toko ).
Promosi langsung di tingkat toko atau pemberian diskon kepada toko
dinilai kunmg berdampak terhadap peningkatan dan pembentukan brand
image maupun awareness merek mereka di pasar. Tekilllan dari retailer untuk
meningkatkan merchandise revenue mengakibatkan para principal ~ikir
ekstra keras bagaimana mempertahankan tingkat margin yang selama ini
diperoleh.
B. Perumusan Masalah
l. Bagaimima pengaruh persepsi harga dan konsepsi pemasaran terhadap
sikap konsumen pada produk merk toko Carrefour di wilayah Ciputat
secara parsial.
2. Bagaimana pengaruh persepsi harga dan konsepsi pemasaran terhadap
sikap konsumen pada produk merk toko Carrefo111r di wilayah Ciputat
secara simultan.
C. Tujmm clan Mfigfaat Penelitian
l. Tujuan Penelitian
Berdasar pokok permasalahan diatas bahwa tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk: mengetahui secara parsial bagaimana pengaruh persepsi barga
dan konsepsi pemasaran terhadap sikap konsumc:n pada produk merk
toko Carrefour di wilayah Ciputat.
b. Untuk: mengetahui secara simultan bagaimana p1mgaruh persepsi harga
dan konsepsi pemasaran terhadap sikap konsumen pada produk merk
toko Carrefour di wilayah Ciputat.
2. Manfaat dari Penelitian adalah
a. Bagi Penulis
Penelitian in\ digunakan sebagai syarat Ul!ltuk mendapatkan gel&r
sarjana ekonomi clan ilmu sosial, jurusan rnanajernen pernasaran serta
dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan dapat mengaplikasikan
teori yang telah diperoleh selama perkuliahan di bidang pemasaran
b. 3agi Hypermarket Carrefour
Penelitian ini yaitu untuk meoanggapi perubahan yang urnum terjadi,
terutarna untuk memperkirakan penerimaan konsurnen terhadap merk
toko untuk waktu lebih dari satu dasawarsa, serta minat akan
kesempatan merk toko oleh rantai pengecer besar.
c. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian yang
relevan dan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan penarnbahan
ilmu kepustakaan dibidang pemasaran serta sebagai bahan acuan
peneiitian lain untuk rnelak.uk:an penelitian yang sejenis.
BAB II
TIN.JAUAN PUSTAKA
A. Definisi ilmn ekonomi dan Manajemen Pem11saran
Ilmu Ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat
membuat pilihan-pilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang, dengan
menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam
berbagai cara untuk rnenghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan
rnendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dlllll di masa datang kepada
berbagai individu dan golongan masyarakat. (Sadono Sukimo, 1996:9).
Manajemen adalah suatu fi.mgsi dasar dalam proses perencanaan,
pengorganisasian, pengisian lowongan, kepemirnpinan dan pengendalian dalam suatu
organisasi. (Harold Koontz dkk., 1994:75).
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatllin bisnis yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang danjasa yang rnemuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun
pembeli potensial. (Murti Surnarni, dkk., 1998:261 ).
Manajernen pernasaran adalah proses perencanaan d!llII pelaksanaan konsepsi,
penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa yang dipakai untuk
untulc menghasilkan pertukaran yang memenuhi sas11111n-sasl!fan perorangan
dan organisasi. (Philip Kotler, 1991:14).
B. Merk Toko (Retail) Sebagai Strategi Pemasarnn Dalam Peng~eeran
l. Definis! merk toko (retail dan retailing)
Merk toko adalah produk-produk yang dipasarkan oleh pengecer dan
para anggota lain dari rantai distribusi. (Keller, 1998). Merk toko juga
didefinisikan sebagai private branding atau store brand (merk toko) yang
terjadi bila pengecer mengembaugkan merknya sendiri Jan kontrak
dengan produsen untuk membuat barang dengan merk pengecer pada
produk tersebut sebagai pengganti merk produselh. Seperti produk-produk
merk nasional yang ada, produk-produk merk toko juga beragamjenisnya
mulai dari produk-produk makanan, pembalut wanita, minuman dalam
kemasan, fashion hingga disket telah dipasmkan oleh toko-toko
terkemuka. Dengan beragamnya produk-produk tnerk toko konsumen
semakin luas pilihannya dalam berbelanja kebutuhan mereka. Meskipun
banyak ragam produk merk toko namun yang banyak d!tawarkan adalah
produk bahan pangan (grocery product) daripada 1ragam kategori merek
toko yang lain. (Dunne, Dkk., 1999 dalam M.F.Shellyana :70).
Retail adalah suatu penjualan dari sejumlah k1:cil komoditas kepada
konsumen. Retail berasal dari Bahasa Perancis diambil dari kata retailer
Sedangkan menurut Gilbert. Retail adalah semua usaha bisnis yang
secara langsung mengarnhkan kemampuan p;~masarannya untuk
memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan
jasa sebagai inti de.ri distribusi. (Gilbert, 2003: 6).
Di.:n dalam kamus Bahasa Inggris-Indonesia . Retail bisa diartikan
sebagai "eceran". Definisi ini penting untuk dipahami agar pembahasan
selanjutnya tentang retailing dapat lebih dimengei:ti. (Shadily dan Echols,
1995: 483).
"Retailing is the final part of the marketing process in which the
various fa11ctions of seiler, usually a store or servi'ce establishment and
the buyer, an individual consumer, are primarily oriented to
accomplishing the exchange of economic goods and services for purposes
of personal, family or household use" (Davidson dan Dody, 1966: 6).
Yang artinya: Retailing adalah bagian akhir dari proses pemasaran dimana
terdapat heragam fungsi dari penjual, biasanya sebagai sebuah toko atau
tempat pelayanan dan pembeli, yaitu konsumen individu, terutama
berorientasi untuk terjadi pertukaran barang-barang ekonomi dan jasa
dengan tujuan untuk digunakan sebagai keperluw~ pribadi atau rumah
tangga, tidak untuk dijual kembali untuk memperoleh keuntungan.
Sedangkan menurut Dune dan Lusch, retailling terdiri dad aktifitas
aktifitas atau kegiatan-kegiatan akhir dan langkah-langkah yang
dibutuhkan untuk menempatkan barang-barang yang telah diproduksi dari
Bush, Gresham dalam bukunya yang berjudul "Retailing" mendefinisikan
retai!ing sebagai semU!I aktifitas yang mengi!rutsedakan pemasaran barang
dan jasa secara langsoog kepada pelanggan (Lucas, Bush, Gresham,
1994:2).
Retailing dapat juga diartikan sebagai semua aktivitas yang
ditampilJc.au oleh pedagang dalam menawarkan barang dan jasa untuk
dijual ke konsumeu akhir. (Marquadt, Makeus dau. Roe, 1983: 8).
2. Pembagianjenis merek toko (retail)
Peugecer dapat digolongkan menurut: (a) luasnya lini produk (LP),
(b) bentuk pemilikan, (c) penggunaan fasilitas, dan (d) ukurau toko
(Swastha, 1979) dalam (Tulus Tambuuan.Dkk, 3 : 2004)
a. Luasnya Lini Produk
Lini Produk adalah sekelompok barang yang memiliki tujuan
penggunaan yang sama, misaluya alat-alat rumah tangga, alat-alat olah
raga, makanan dau minuman, dll dari sc:ibuah toko serba ada.
Berdasarkan luasnya LP, pengecer dapat dibagi ke dalam beberapa
kategori sebagai berikut. (Kotler, 2001).
1) Toko khusus
Yaitu toko yang menjual satu macam barang atau LP yang lebih
sempit dengan ragam yang lebih banyak dalam lini tersebut Contoh
pengecer khusus adalah toko alat-alat olah raga, toko pakaian, toko
terlalu besar, milik pribadi, clan badan hulrnmnya berbentuk usaha
perorangan, firma atau CV. Toko l:..husus dapat dik:lasifikasikan lagi
menurut tingkat keklmsusan LP-nya. Toko pakaian merupakan toko
lini tunggal; toko pakaian pria merupakan toko sangat khusus. Di
Indonesia saat ini toko khusus yang berkembang pesat dalam
beberapa tahun belakangan ini adalah AGlS (PT Artha Graha
Investama Sentral) sebagai salah satu retail yang mengkhususkan
m~njual barang-barang elektronik. Lainnya yang masuk kelompok
ini a.dalah Cosmo yang hauya menjual produk-produk Jepang clan
toko roti Holland Bakery yang hanyajual roli.
2) Toko serba a.da
Yaitu toko yang menjual berbagai macam LP. Biasanya toko
seperli ini mempunyai volume usaha yang besar, kondisi
keuangannya lebih kuat, clan badan hukumnya berbentuk perseroan
terbatas atau paling tidak berbentuk CV. Mfaalnya Ramayana dan
Sarinah.
3) Pasar Swalayan
Yaitu toko yang merupakan operasi relatif besar, berbiaya
rendah, margin rendah, volume tinggi, swalayan, yang dirancang
untuk melayani semua kebutuhan konswnen seperli makanan,
cucian, clan produk-produk perawatan rumah tangga.
4) Toko Convenience
Y aitu toko yang relatif kecil dan terleutk di daerah pemukiman
atau di jalur high traffic, memiliki jam buka yang p!lll.jang (24 jam)
sel!m1a tujuh hari dalam seminggu, dan menjual LP convenience
yang terbatas seperti minuman, makanan ringan, permen, rokok, dll.,
dengan tingkat perputarannya yang tinggi. Jam buka yang panjang
dan kareua konsumen hanya membeli di toko ini hanya sebagai
"pelengkap" menyebabkan toko ini menjadi suatu operasi dengan
harga tinggi. Termasuk dalam kelompok ini !ldalah 7: 11.
5) Toko Super, Toko Kombinasi dan Pasar Hyper
Toko Super rata-rata memiliki ruang jual 35.000 klilki persegi
dan bertajuan memenuhi semua kebutuhi;n konsumen untuk
pembelian makanan maupun bukan makat1an secara rutin. Merelra
biasanya menawarkan pelayanan seperti cucian, membersihkan,
perbaikan sepatu, penguangim eek, dan pemli>ayaran tagihan, serta
makan siang murah. Toko kombinasi merupalcan diversifikasi 11S!ilia
pasar swalayan ke bidang obat-obatan, de:ngan luas ruang jual
sekitar 55.000 kaki persegi. Masuk dalam kelompok ini mulai dari
yang konvensional seperti Naga SM dan Bilka hingga yang lebih
modem dan besar seperti Hero dan Top's. Pasar hyper lebih besar
lagi, berkisar antara 80.000 sampai 220.000 kaki persegi. Pasar ini
tidak hanya menjual barang-barang yang mtin dibeli tetapi juga
6) Toko Diskon
Y aitu toko yang menjual secara reguler barang-barang standar
dengan harga lebih murah karena mengarnbiil marjin y:ang lebih
rendah dan menjl.illl dengan volume yang lebih tinggi. Umumnya
menjual merek nasional, bulam barang bermutu rendah. Pengeceran
diskon telah bergerak dari barang dagangar1 umum ke khnsus,
seperti toko diskon alat-alat olah raga, toko elektronik, dan toko
buku.
7) Pengecer Potongan Harga
Kalan toko diskon biasanya membeli pada harga grosir dan
mengambil margin yang kecil untuk menekan harga, pengecer
potongan harga membeli pada harga yang l•ebih rendah daripada
harga grosir dan menetapkan barga pada konsumen lebih rendah
daripada harga eceran. Mereka cenderung menjual persediaan
barang dagangan yang berubah-rubah clan tidak stabil sering
merupakan sisa, tidak laku, dan cacat yang diperoleh dengan barga
lebili rendah dari produsen atau pengecer lainnya Pengecer
potongan harga telah berkembang pesat dal.am bidang pakaian,
asesoris, dan perlengkapan kaki. Contoh dari pengecer potongan
harga ini adalah factory outlet, seperti Herritage dan Millenia.
8) Ruang Jual Katalog
dengan marjin tinggi, perputarannya cepat, be1merek, dengfill. harga
diskon. Produk-produk yang dijml meliputi perhiasan, alat-alat
pertukangan, kamera, koper, perkakas kecil, mainan, dan alat-alat
olah raga.
9) MOM & POP Store
Y aitu toko berukuran relatif kecil yang dikelola secara
tradisional, umumnya hanya menjual bahan pokok/kebutuhan
sehari-hari yang terietak di daerah perumahan/pemukiman. Jenis
toko ini dikenal sebagai toko kelontong.
10) Mini Market
Yaitu toko berukuran relatif kecil yang merupakan
pengemhangan dari Mom & Pop Store, dimana pengelolaannya
lebih modem, dengan jenis barang dagangan lebih banyak. Misalnya
Indomaret.
b. Bentuk Pernilikan
Menurut bentuk pernilikannya, pengecer dapat digolongkan ke
dalam dua kategori sebagai berikut. (fulus TambUJ11an.Dkk, 4: 2004) :
1) Independent store
Yaitu toko yang tidak dimiliki ofoh sekelompok orang,
melainkaµ milik pribadi seseorang yang juga merupakan pimpinan
dari toko tersebut. Dalfill.l kategori ini, pengusalla lebih bebas dalam
Tabel 2.1. Pembagian Retail Modern dan Tradisional
Klasifikasi Retail Modern Retail Tradision;;f] Lini Produk
© Toko Klmsus © Mom&Pop © Toko Serba Store
Ada © Mini Market © Toko
Swalayan © Toko
Convenience © Toko Super,
Kombinasi, dan Pasar Hyper
© Toko Diskon © Pengerer
Potongan Harga © Ruang Penjual
Kata log
KepemI1ikan © Corporate © Independent
Chain Store Store
Penggunaan Fasilitas © Alat-alat © Alat
pembayaran modem Pembayaran tradisional · (komputer, credit card, (manual I calculator, autodebet) casll)
© AC, Eslralator © Truigga, tanpa /Lift AC
Promosi ©Ada © TidakAda
Keuangan © Tercatat dan © Belum tentu
Dapat dipublikasikan tem1t11t dan tidak dipublikasikan
Tenaga Kerja © Banyak © Sedikit,
biasanya keluarga
Fleksibilitas Operasi © Tidak © Fleksibel
Fleksibel
Sumber : (Tulus Tambunan.Dkk, 4: 2004)
C. Sikap Pada Produk Merk Toko
Komponen proses pada produk merk toko berhubungan dengan earn
konsumen mengambil kcputusan. Untuk memahaminya dibutuhkan
pertimbangan psikologis yang mewakili pengaruh dalam diri (motivasi,
persepsi, pembelajaran, kepribadian clan sikap ) yang mempengarnhi proses
pengambilan keputusan konsumen. Apa yang mt:reka butuhkan atau rnginkan
serta kesadaran mereka terhadap berbagai pilihru~ produk (awareness),
kegiatan mereka dalam pen~pulan informasi (int.~rest) dan penilaian
mereka mengenai berbagai alternative (desire). Yang ter<liri dari tiga tahap: a.
Pengenalan kebutuhan (awareness), b. Penelitia111 sebelum pembelian
(interest), c. Penilaian berbagai alternatif (desire). (Scllrlffinan, Dkk., 2004:
492).
Menurut Hawkins (1980), sikap dapat clidefinisikan :iebagai earn kita
berfikir, merasakan dan bertindak terhadap bebeirapa aspek. Sedangkan
Newcomb (dalam Mar'at, 1982) memberikan pengertian sikap adalah
kesiapan, kesecliaan untuk bertindak. YJ.nner dan Taylor (1987) menyatakan
bahwa sikap adalah pemandangan inclividu berdasarkan pengetahuan penilaian
dan proses orientasi tindakan terhadap suatu obyek atau gejala. Menurnt
Engel, Blackwell dan Miniard (1992), sikap :sebagai suatu evaluasi
menyeluruh yang menunjukkan orang berespon dengan. cara menguntungkan
atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan obyek atau
alternatif yang diberikan. Sikap dalam kamus Marketing (1995) juga
mencerminkan suatu pandangan pribadi yang negati:f atau positif mengenai
suatu obyek/konsep; atau suatu keadaan ac:ih talc acuh yang menunjukkan titik
tengah (mid point) diantara dua titik ataupun dua pokok yang saling
berlawanan. ( Noorhudha Muchsin, Dkk., 2003).
Model sikap terhadap obyek secara khusus cocok untuk pengukuran sikap
terhadllp suatu produk atau merek 1ertentu (Fishbein tfalam Scbiffinan dan
Kanuk, 1994). Menurut model ini, sikap konsumen didefinisikan sebagai
suatu fungsi dari penampilan dan evaluasi terhadap sejumlah keyaldnan dari
produk tertentu atau atribut-atribut yang dimiliki olelil suatu produk atau
merek tertentu (Schiffinan dan Kanuk, 1994). Seianjutnya dalam model ini
Fishbein (1975) mengatalcan bahwa sikap seseorang terhadap suatu obyek
adalah fungsi dari keyaldnan dia bahwa obyek tersebut berkaitan dengan
atribut-atribut tertentu dan tanggapan evall!!ltif yang dikaitkan dengan
keyakinan tersebut. ( Noorhudha Muchsin, Dkk., 2003).
Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan
seseorang untuk merespon dengan cam yang menguntungkan atau tidak
terhadap obyek yang dinilai. Menurut Robbins (2006:169) sikap adalah
pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,orang
atau suatu peristiwa. Sedangkan menurut Simamora (2002:14) bahwa di
dalam sikap terdapat tiga komponen yaitu 1) Cognitive component:
kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek. Yang dimaksud
obyek adalah atribut produk, semakin positif kept.-rcayaan terhadap suatu
sikap secara keseluruhan. 2) Affective component : emosional yang
merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu obyek, apakah obyek
tersebut diinginkau atau disukai. 3) Behavioral component: merefleksikan
kecenderungan dan perilaku aktual terhadap suatu obyek, yang m!lllll
komponen h-ll menunjuklam kecenderungan melakulmn suatu tindakan. (Dewi
Urip Wahyuni, 2008:32).
D. Tinjauan Persepsi
Persepsi adalah seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu
perbuatan. Bagaimana seseorang yang termotivasi berouat sesuatu adalah
dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya. (Philip
Kotler, 1991: 248)
Solomon (l 999) mendefinisikan persepsi sebagai proses dimana sensasi
yang diterima oleh seseorang dipilah dan dipilib, lk:emudian diatur dan
akhirnya diinterpretasikan. Dapat diartikan secara sederhana persepsi
kousumen adalah bagaimana kousumen menginterpretasi suatu produk.
Menurut (Prasetijo dan Ihafauw 2003:68) dalam (Ristiyanti.P& Agus.S,
2007:107).
Sedangkan pengertian persepsi adalah suatu proses dari seomng individu
dalam menyeleksi, mengorganisasikan, dan ment<irjemahkan stimulus
stimulus atau informasi yang datang menjadi suatu gambaran yang
menyeluruh. (Schiffinan, Kanuk, 2000 dan Kotfor, 1999) dalam (Isman
Denga11 demikian penilaian teihadap harga suatu produk dikatakan mahal,
murah atau biasa saja dari setiap individu tidaklah hruus sama, karena
tergantung dari persepsi individu yang dilatar - belakangi oleh lingkungan
kehidupan dan kondisi individu.
Pada dasarnya setiap orang bertindak sesuai dengan persepsi mereka
terhadap suatu ha!. Setiap individu melakukan aksi dan reaksi berdasarkan
persepsinya bukan pada objek nyata Persepsi konsumen sangat penting bagi
pemasar daripada pengetahuan mereka mengenai objek nyata.
Setlap orang adalah konsumen. Berbagai tllill:ant persepsi turut
mempengaruhi konsumen dalam tindaJcannya. Buktiinya dapat dilihat pada
kebiasaan berbelanja, bagaimana memanfaatkan waktu foang dan sebagainya.
Karena setiap konsumen dalam mengambil kep111tusan dan melakukan
tindakan berdasarkan ·apa yang mereka persepsi dari kenyataan maka sangat
penting bagi pemasar memahami seluruh gagasan m{:ngenai persepsi dan
konsep yang berhubungan dengan persepsi sehingga. dapat menentukan apa
yang mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk (Schifinan,
1987:171).
Produk berbeda dengan merk. Prociuk hanyalah sesuatu yang dihasilkan
pabrik. Sementara itu merk mempakan sesuatu yang dibeli konsumen. Bila
produk bisa dengan mudab ditiru pesaing, merk selalu memiliki keunikan.
Produk biasanya cepat usang. Sebaliknya, merek yang sukses akan terns
bertahan sepanjang masa.
Selain merk, persepsi memegang peran penting pula dalam pemasaran.
Pasar dimiliki mereka yang pandai bermain dengllll persepsi. Pemasaran
merupakan ajang pertempuran persepsi, bukan pertempuran produk. Dalam
pemasaran, persepsi dianggap lebih penting daripada kenyataan. Perilaku
manusia biasanya lebih dilcuasai kepercayaan terhadap sesuatu yang dianggap
benar daripada apa yang sesunggullllya benar. Akibatnya, seseorang dapat
dikelabui olch gagasan dan harapannya.
Hasilnya, persepsi seseorang dengan orang lain bisa berbeda-beda. Apa .
yang diketahui seseorang menceiminkan apa yang diJ.'leiajarinya di masa lalu,
keadaan pikirannya saat ini. Hal tersebut, sedikit ban.yak dapat menerangk:au
mengapa produk yang berharga sama, berknalitas sania, bisa dipersepsikan
berbeda.
Pemasar dalam menentukan bagaimana produk baru dibuat dan dipersepsi
baik oleh konsumen sebaiknya mempertimbangkan 11engaruh-pengaruh yang
dapat mendistorsi persepsi sebagai berikut: (Prasetijo& Ihalauw 2003 :84-86).
a. Physical Appearance. Orang cenderung suka pada knalitas yang
mereka asosiasikan dengan orang-orang terte:ntu yang mirip dengan
mereka.
b. Stereotype. Gambaran yang selalu ada dalam benak seseorang
(stereotype) merupakan harapan orang tersebut alran terjadinya situasi
situasi khusus atau munculnya orang-orang tertentu atau kejadian
kejadian tertentu dalam suatu situasi. Hal ini penting dalam
menentukan persepsi konsumen rerhadap suatu stimulus.
c. Sumber-s!Jllber yang dihormati biasanya memberi bobot persepsi
lebih.
d. Irrelevant cues. Orang membeli sesuatu dengan ambut produk yang
sebetulnya bukan prcduk inti.
e. First Impressions atau kesa."l pertama. Sesuam yang saugat berkesan,
sulit untuk diubah dan bahkan cenderung selamanya. Perkenalan
produk adalah tahap sangat pe!lting yang llkan masuk dalarn persepsi
konsumen, oleh karena itu harus didahului de!lg.an perancangan yang
hati-hati. Bila kesan pertama ini positif, maka pemasar sudah
memperoleh keuntungan besar dalam positioning dan repositioning
produk tersebut.
f. Jumping to Conclusior.s. Seringkali orang menyimpulkan, terutama
dalam hal performansi produk, sebelum melilmt bukti-bukti yang
relevan.
g. Halo Effect. Halo Effect adalah kesan umum (jelek maupun baik) yang
diberikan pada suatu interpretasi stimuli .
Jika isyarat-isyarat lain tersedia hagi konsumen (misalnya, merk atau citra
toko ), maka kadang-kadang lebih berpengaruh daiipada harga dalam
menentukan kualitas yang dirasakan. Suatu studi yang mempelajari pengaruh
isyarat-isyarat ekstrinsik hafga, merk dan informasi toko pada persepsi
pengaruh positif terhadap kualitas yang dirasakan tetapi pengaruhnya negatif
terhadap nilai yang dirasakan da.! kesediaan responden untuk membe!i.
(Schiffimm clan L.L. Kanuk, 2004: 166).
E. Harga
Harga ada!ah jumlah uang ditambah beberapa produk kalau mllllgkin
yang dibutuhkan untuk mendapatkan ~jumlah kombirutllt dari barang beserta
pelayanannya (M.Sumarni dan J.Soeprihanto, 1998:281).
Menyatakan bahwa harga merupakan pengorbamm ekonomis yang
dilakukan pelanggan untuk. memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga
adalah salah satu faktor penting bngi konsumen dalam mengambil keputusan
untuk melalmkan transaksi atau tidak. (M:onroe,1990 dart Kotler, 1996) dalam
(Isman Pepadri, 2002: 15).
Dalam pertukaran atau pengukuran nilai suatu produk dalam pasar
biasanya menggunakan uang. Jumlah uang tersebut biasanya menunjukan
harga SIJlltu produk ataujilrn seseorang ingin membeli sem.tatu barang danjasa,
maka orang tersebut akan mengeluarkan sejumlah uang sebagai pengganti.
Pengertian harga menurut Djaslim Saladin, mengemukakan bahwa "harga
adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa
a tau dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu prodluk dibenak konsumen".
(Djaslim Saladin, 2003:95)
uang yang dibutuhkan untuk meudapatkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanannya". (Wiliam J Stanton, 1993: 13)
Dan menurut Basu Swastha, bahwa pengertian harga adalah " jumlah
uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanannya. (Basu Swastha, 1998:97)
Harga merupakan variabel yang mempengaruhi 1iersepsi nilai konsumen
terhadap keputusan pembelian. membedakan antara objective price yaitu
barga aktual dari suatu produk dan perceJved price yaitu harga yang berada di
pikiran konsumen. (Zeithaml, 1988) dalam (Jacoby dan Olson 1977).
Harga aktual adalah harga yang <ertera pada produk. sedangkan perceived
price adalah barga yang mahal atau murah dalam pikiiran konsmnen .. Bukti
lain yang diungkapkan Zeithaml (1988) bahwa konsumen menggunakan
barga untuk menilai kualitas produk saat tidak terdapat petunjuk lain,
(M.F.Shellyana.J.&H.Hidayat 2002:76).
Dari beberapa pengertian harga di atas, malra harga dapat diartikan
sebagai nilai pertukaran yang ditetapkan oleh p~jual dan pembeli untuk
memperoleh suatu produk.
F. Persepsi Harga
Persepsi konsumen tentang barga didefinisikan sebagai perhatian
bagaimana informasi barga difahami oleh konsumen dan menjadi berarti bagi
kesadaran niiai. (Peter dan Olson,1993) dalam M.F.Shc:llyana.J.&H.Hidayat
(2002:70).
Dalam kenyataannya konsumen dalam menilai harga terhadap suatu
produk, sangat tergantung bukan hanya dari nilai nomiilal secara absolut tetapi
melalui persepsi mereka terbadap harga. (Nagle dan Holden, 1995) dalam
(Isman Pepadri, 2002: 16).
Kesadaran harga merupakan sesUlltu yang rela diberikan atau dikorbankan
untuk mendapat suatu produk. Jadi seseorang dengan kemauannya sendi!i
memberikan sesuatu baik material atau nonmaterial 1untuk memiliki atau
menggunakan produk atau jasa dengan asumsi bahwa orang tersebut mau
karena persepsi mereka akan sesuatu yang mereka be:rikan bernilai sesuai
dengan yang mereka dapatkan. (Zheitaml, 1988) dalam
(M.F.Shellyana.J.&H.Hidayat, 2002:70).
Persepsi harga terhadap penilaian kualitas suatu produk, sangat
tergantung dari informasi yang melekat pada prodU:k tersebut dan juga
tergantung dari seberapa besar informasi tersebut difahami oleh setiap
individu. Informasi tersebut dapat berupa ektrinsik dan intrinsik. Dan jika
konsumen sudah akrab dengan suatu merek atau mempunyai pengalaman
dengan suatu produk atau jasa, maka harga sebagai sebuah faktor dalam
pernilihan produk akan berkurang ke1ientingannya (Sc:hiffinan dan Kanuk,
2004: 163,167).
Pengertian dari perceived value yaitu persepsi harga terhadap nilai adalah
evaluasi menyeluruh dari kegunaan suatu produk yang didasari oleh persepsi
konsumen terhadap sejumlah manfaat yang akan diterima dibandingkan
dengan pengorbanan yang dilakukan atau secara umum dipikiran konsumen
value dikenal dengan istilah "Value for money". "Best value". (Morris dan
Morris, 1990) dalam (Ismrui Pepadri, 2002: 17).
Sudah sejak dulu harga digunakan oleh konsumen sebagai indikator
kualitas suatu produk ataa jasa. Dalam benak konsumen telah tertanam bahwa
harga yang lebih tinggi atau premium pl'ice menanjukkau kualitas produk atau
jasa tersebut lebih baik daripada kelas produk yang s.amia dengan harga yang
lebih rendah. Persepsi kualitas harga merupukan keyakinan bahwa harga yang
rendah diasosiasikan dengan kualitas yang rendah dan menjadikan produk
dengan harga yang lebih rendah di kelasnya latrang disukaL (Burton
dkk,1988) dalam (M.F.Shellyana.J.&H.Hidayat, 2002; 69).
Konsumen memperoleh pengetahuan tentang barga melalui informasi
yang didapat pada saat melakukan pembelian, melalui komunikasi dan juga
membandingkan harga suatu barang dari beberapa tempat.
Penilaian merupakan kegiatan atau proses yang dilallrukan oleh kollSumen
sebelum membeli suatu produk atau jasa. Kesadaran. nilai adalah pandangan
konsumen dalam membandingkan manfaat yang dirasalam yang didapat dari
produk dan pengorbanan yang diperlukan untuk mendapatkannya. Manfaat
tersebut juga digunukan untuk mengukur kualitas, se&angkan pengorbanannya
tidak hanya berupa harga (uang) tetapi juga biaya nonkeuangan, termasuk
produk dan menggunakan produk penting bagi konsumen. (Zeithaml, 1988).
Konsumen memperoleh pengeiahuan tentang harga melalui infonllBsi yang
didapat pada saat melakukan pembelian, melalui komunikasi dan juga
membandingkan harga suatu barang drui beberapa tempat. Namun terkadang
informasi yang diperoleh setelah melakukan pembelian.
Nilai suatu barang ditentukan juga o!eh harga, bu.lam hanya yang tertera
pada produk namun juga pengorbanan yang diberikan untuk memperoleh
kc nyamanan, keamanan, dan kemudahan selama melakukan pembelian atau
berbelanja
Nilai berkaitan dengan perasaan atau persepsi pelanggan, dengan
demikian faktor penting yang diperlukan untuk menge1tahui dan memahami
nilai adalah benar-benar menyadari kebutnhan peianggan individual dan
segmen-segmen pasar yang menjadi target pasar pengecer. (Keegan, 1995).
G. Konsepsi Pemasanm/ Gagasan Pemasanm
1. Loyalitas merk
a. Merk
Dalam dunia industri, istilah merk menjadi salah satu kata yang
popular dalam kehidupan sehari-hari. Merk sc:karang tidak hanya
dikaitkan oleh produk tetapi juga dengan berbagai strategi yang
dilakukan oleh perusahaan (Knapp, 2000) dalam (Fajrianthi, 277: 2005)
Menurut American Marketing Association merk adalah nama,
istilah, tanda, simbol rancangan, atau lmmbinasi yang dapat
mengidentifikasikan barang atau josa dari seora:ng atau sekelompok
penjual agar dapat membedakan produk tersebut dari produk pesaing.
Merk memberi sejumlah keuntungan pdda produsen maupun konsumen.
(Kotler, 2000).
Simamora menyebutkan dengan adanya merk, masyarakat
mendapat jaminan tentang mutu suatu produk yaitu dengan memperoleh
informasi yang berkaitan dengan merek tersebut. Dikenalnya merk oleh
masyarakat membuat pihak perusahaan meningkatkan inovasi produk
untuk menghadapi persaingan. Sedangkan bagi produsen merk tentunya
bermanfaat untuk melakukan segmentasi pasar, menarik konsumen
untuk membeli produk dari meek tersebut serta memberikan
perlindungan terhadap produk yang dihasilkan. Merk mempunyai makna
yang berbeda-beda bagi para produsen. (Fajrianthi, 277: 2005)
Menurut Hermawan Kertajaya, perusaham memiliki cara yang
berbeda-beda dalam memanda.11g merk. Hal i1tu tergantung pada tipe
pemasaran yang digunakan oleh perusahaan tersebut Berikut ini adalah
tipe-tipe pemasaran yang biasa digunakan oleh berbagai perusahaan.
(Fajrianthi, 278 : 2005) :
1) No marketing
Tipe pemasaran ini dilakukan pada saat perusahaan
memonopoli pasar clan tidak memiliki pc~saing. Konsumen pasti
mencari produk karena tidak ada pilihan. :Oalam ha! ini, merk
hanya dianggap sekedar nama.
2) Mass marketing
Tipe pemasa.ran ini dilakukan ketila1 pemsahaan sudah
memiliki pesaing walaupun pesaingnya !email, umtuk itu
perusahaan masih menguasai sebagiari besar pasar dengan
melakukan pemasaran missal (mass marketing), dan pada saac ini
merk tidak lebih dari sekedar mengenalkan produk (brand
awareness).
3) Segmented marketing
Dilakukan pada saat persaingan mulai ketat, oleh karena itu
perusahaan perlu melakukan segmentasi pasar. Dalam tipe
pemasaran ini, perusahaan harus menancapkan citra yang baik
tentang merknya, karena itu merk di~lukan sebagai jangkar
asosiasi (brand association).
4) Niche marketing
Ketika persaingan bertambah ketat lagi, perusahaan tidak bisa
hanya mengandalkan segmen, melainkan ceruk pasar (niche
marketing) yang ukurannya lebih kecil tetapi memiliki ~aku
khas. Oleh karena itu, perusahaan perlu mendptakan kesan bahwa
(perceived quality).
5) Individualized marketing
Ketika sudah mencapai puncak persaingan, b:igi perusahaan
merk berkaitan dengan loyalitas (brand loyalty). Dalam puncak
persaingan tent.mya jumlah pesaing sangat banyak dengan
berbagai strategi yang digunakan d~ konsumen tidak mau banya
sekedar dipandang sebagai pembeli saja, karena itu perusahaan
harus menjalin kemitraan dengan konsumen melalui indivi<lualized
marketing. (Fajrianthi, 278 : 2005).
b. Loyalitas merk
Loyalitas merk merupakan piliban konsisiten dan pembelian satu
merk dalam suatu produk spesifik atau kategori jasa. Hal ini berarti
merupakan kondisi dimana konswnen mempunyai sikap positif terbadap
suatu merk, mempunyai komitmen dan llennaksud meneruskan
pembeliannya dimasa datang. (Schiffinan dan Krumk, 2000).
Sedangkan menumt Mowen dan Minor dalam menggunakan
definisi loyalitas merk dalam arti kondisi dimana konsumen mempunyai
sikap positif terbadap sebuah merk, mempuny:ai komitmen pada merk
tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa mendatang.
Definisi ini didasarkan pada pendekatan kepetilakuan dan pendekatan
sikap. Pendekatan keperilakua.t1 mengungk.apkan bahwa loyalitas
Seclangkan Aaker (1996) menyebutkan bahwa loyalitas merk adalah
kelekatan konsumen pada nili>J yang tinggi dari suatu merk, dengan
kelekatan yang dibangun ini maka konsumen akan menolak segala
strategi yang dilakukan oieh competitor merk. Konsumen akan
rnemberikan Ioyalitas dan kepercayaannya pada rnerk selama merk
tersebut sesuai dengan harapan yang dimiliki oleh konsumen, bertindak
dalam cara-cara tertentu clan menawarka11 nilai-nilai tertentu.
(www.pyrarnidupdate.com).
Loyalitas pada merk ini timbul karena kon~urnen mempersepsikan
merk tersebut menghasilkan produk yang memiliki sejumlab manfaat
clan kualitas dengan harga yang sesuai. Loyalitas merk juga menjadi
indikasi adanya kekuatan merk, karena tanpa loyalitas merk tidak akan
tercipta .kekuatan merk. Hal ini dapat dilihat pada merk-merk yang
menjadi pemimpin di pasaran, dapat dipastikan bahwa merk tersebut
memiliki pelanggan yang loyal pada merk tersebut (Giddens, 2002)
dalam (Fajrianthi, 279 : 2005).
Definisi dari J11COby clan Kryner, menyatakan loyalitas merk adali:h
respon perilaku yang bersifat bias, terungkap secara terus menerus oleh
unit pengambilan keputusan dengan memperhalikan satu atau beberapa
merk alternative dari sejumlah merk sejenis dan merupakan fungsi
proses psikologis. (JllCOby clan Kryner dalam Emmy Indrayani, 174:
2004).
• Konsumen yang lebih loyal mungkin meras'!kan tingkat risiko
yang lebih tinggi dalam pembeliannya
• Konsumen yang loyal terhadap merk juga lebih mungkin loyal
terhadap toko.
• Kelompok konsumen yang minoritns cenderung untuk lebih
loyal terhadap merk.
2. Persepsi Pembeli Bijak
Persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk
memilih, mengatur, dan menafsllkan stimuli ke dalam gambar yang berarti
dan masuk aka! mengenai dunia
Stimuli rnana yang terpilih tergantung pada dua faktor utama selain
sifat stimulus itu sendiri: (1) Pengalaman konsumen sebelumnya karena
ha! tersebut mempengaruhi harapan-harapan mereka (apa yang mereka
siapkan atau"tetapkan" untuk dilihat) dan (2) Motif mereka pada waktu itu
(kebutuhan, keinginan, minat mereka dan sebagainya) (Schiffman dan
Kanuk, 2004: 146).
3. Penolakan resiko
Resiko adalah konsekuensi negatif yang timbul saat melakukan suatu
tindakan seperti membeli suatu produk. Tipe konsumen yang menolak
resiko biasanya membeli merk dengan harga terendah, merk yang sama
atau membeli merk yang paling popular. (Peter dan Olson, 1993) dalam
Konsekuensi negative yang didapat karena melakukan suatu tindakan
dapat be;:upa kerugi1U1 tn:lterial atau non material yaitu:
a. Functional Risk
Y aitu resiko suatu prodnk yang diperoleh tidak berfungsi sesuai
dengan yang diharapkan semula.
b. Physical Risk
Yaitu resiko yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang
lain akibat penggunaan produk.
c. Financial Risk
Y aitu resiko yang didapat karena suatu produk tidak bernilai sesuai
dengan harga sesungguhnya.
d. Social Risk
Y aitu resiko akibat penggunaan prodnkyang burnk menimbulkan
kerugian sosial.
e. Psychological risk
Yaitu resiko yang timbul akibat pilihan prod.uk yang burnk maka
melukai ego konsumen.
f. Time Risk
Yaitu resiko untnk waktu yang dikeluarkan saat mencari prodnk
terbuang percuma karena prodnk tersebut tidak S•~suai dengan harapan
Istilah risiko sudah biasa dipakai dalam kehidupan kita sehari-hari,
yang kita umumnya secara intuitif sudah memahami apa yang
dimaksudkan. Tetapi pengertian secaca ilmiah dari risiko sarnpai saat ini
masih tetap beragam, yaitu antara lain :
a. Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hli!sil yang dapat terjadi
selama periode tertentu.
b. Resiko adalah ketidaktentuan (uncertainy) yang muugkin
melahirkan peristiwa :~erugian (loss).
c. Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
d. Resiko merupakan penyebaran I penyimpfillgan hasil aktua1 dari
hasil yang diharapkan.
e. Resiko adalah probalitas sesuatu hasil I outcome yang berbeda
dengan yang diharapkan.
Dengan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa risiko
selalu dihubungkan dengan kemungkinan te1:jadinya sesuatu yang
merugikan yang tidak dapat diduga I tidak diinginkan. Jadi merupakan
ketidak pastian atau kemungkinan terjadinya sesUllltu, yang bila terjadi
akan mengakibatkan kerugian. Dengan demikiar1 risilm mempunyai
karakterisitik :
• Merupakan ketidakpastian atas terjadinya sua1u peristiwa.
• Merupakan ketidak pastian yang bila terjadi akan menimbulkan
kemgian.
a. Risiko dapat dibedakan dengan berbagai macrun cara, antara lain :
1) Menumt sifatn.ya risiko dapat dibedakan kedalam :
(a) Resiko Murni (risiko ye.ng tidak diseng~ja)
Adalah risiko yang apabila terjadi tentu menimbulkan
kerugian dan terjadinya tanpa disegaja. Contoh : risiko
terjadinya kebakaran, bencana alrun, pencurian, dsb.
(b) Resiko Spdrulatif (risiko disengaja)
Adalah resiko yang sengaja ditimbullkan oieh yang
bersangkutan, agar terjadinya ketidakpastian memberikan
keuntungan kepadanya. Contoh : n:sil!m produksi, resiko
moneter (kurs valuta asing).
( c) Resiko Fundrunental
Adalah risko yang penyebab11ya tidak dapat dilimpahkan
kepada seseorang dan yang menderita tiidak hanya satu atau
beberapa orang saja, tetapi banyak orang. Contoh : risiko
terjadinya kebakaran, bencana alam, resiko perang, po!usi
udara.dsb.
(d) Resiko K.husus
Adalah risiko yang bersumber pada peristiwa yang
kapal kandas, pesawat jatuh, di!.
{ e) Resiko Dinemis
Adalah risiko yang timbul karena perkembangan dan
kemajuan (dinamika) masyarakat di bidiang ekonomi, ilmu dan
teknologi, seperti risiko keusangan, risik:o penerbangan luar
angkasa Kebalikannya disebut, Resiko :Statis, seperti risiko
bari tua, risiko kematian dan sebagainya.
b. Menurut surnber I penyebab timbulnya, risiko dapat dibedakan kedalam
1) Resiko Intern
Y aitu risiko yang berasal dari dalam, seperti kebakaran yang
berasa1 dari rumah si tertanggung sendiri.
2) Resiko ekstem
Y aitu risiko yang berasal dari luar , seperti risiko kebakaran
dari rembetan rumah yang bersebelahan, benc:ana alam.
4. Pembelian Impulsif
Pembelian impulsive merupakan perilaku pembelian konsumen yang
tidak direncanakan. Alasan pembelian tersebut karcna waktu dan usaha
dalam pencarian alternative di luar toko bermasalab. sehingga konsumen
membeli berdasar ingatannya atau biasa disebut inersia.Alasan lainnya
adalah konsumen ingin mencari variasi atau sesuatu yang barn sehingga
mereka melaksanakan nembelian van I! tidak direncanakan. (Assael. 1998)
dalam (M.F .Shellyana.J, dkk., 2002: 69).
Beberapa pakar teori mengemukakan bahwa kesetiaan terhadap merk
me!llptw.yai korelasi dengan ting!rat keterlibatan konsumen. Keterlibatan
yang tinggi menimbulka11 pencarian infonnasi yang elcstensif dan akhimya
kesetiaan terhadap merk, sedangkan keterlibatan yang renciah
menimbulkan kesadaran terhadap merk dan kemudian mungkin ke
kebiasaan membeli merk tersebut.
Perilaku pembelian yang tidak clirencanakan (unplanned buying) atau
pembelian impulsif (impulsive buying) mempakan sesuatu yang menarik
bagi produsen maupun pengecer, karena mempakan pangsa pasar terbesar
dalam pasar modem. Konsumen sebagai pengambil keputusan pembelian
atau yang berpengaruh dalam proses pengambilan lk:eputusan tesebut, perlu
dipahami melalui suatu penelitian yang teratur. Patda umumnya pembelian
yang dilakukan pelanggan dalam pasar modem seperti supermarket atau
hipermarket, tidak semuanya direncanakan. Dip<:rldrakan 65 persen
keputusan pembelian di seluruh supermarket dilakukan di dalam toko
dengan lebih dari 50 persen merupakan pembelian yang tidak
direncanakan sebelumnya. (Bayley,1998) dalan1 (Hatane Samuel, 32:
2007).
Pembelian impulsif dapat dikategorikan dalam empat kategori, yaitu
pembelian impulsive mumi, pembelian impulsif karena ingatan,
pembelian impulsif secara sugesti, dan pembelian impulsif yang
H. Penelitian Terdahulu
M.F. Shellyana Junaedi & Hendrik Hidayat meneliti tentang
"HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI HARGA KONSUMEN DAN
KONSEPSI PEMASARAN TERHADAP PRODUK MERK TOKO : STUDI
PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN MODEL
STRUKTURAL ". Dalam penelitiannya mereka melihat dalam keadaan
ekonomi yang lesu seperti sekarang ini permintaan akan produk-produk merk
toko semakin meningkat brena adanya efek mirror images yaitu bila
pendapatan seseorang meningkat maka p.,cmbelian ak:an produk-produk merk
toko menurun, begitu juga sebaliknya bila pendapatan seseorang menurun,
pembelian ak:an produk-produk merk toko meningkal~ seperti bayangan pada
sebuah cermin (Keller,1998). Dalam penelitiannya, untuk mengetahui
hubungan antara kesadaran harga, kesadaran nilai, persepsi kualitas harga,
loyalitas merk, penolak:an resiko, impulsive dan persepsi diri pembelanja bijak
dengan sikap terhadap produk-produk merk toko digunakan model persamaan
AMOS (Analysis Of Moment Structures). Hasilnya baihwa hubungan antar
variabel-variabel yang saling mempengaruhi, berdasarkan hasil yang
diperoleh gagasan pemasaran yang terdiri dari loyalitas merk, persepsi
pembeli bijak, penolakan resiko dan impulsive berpengaruh signifikan
terhadap persepsi harga konsumen yang terdiri dari persepsi kualitas harga,
kesadaran nilai dan kesadaran harga. .
PENGARUH PERSEPSI PELANGGAN ATAS KUALITAS DAN
PADA PT.X. Penelitian ini bertujuan untulc (1) Mengetahui persepsi
pelanggan atas kualitas produk clan harga produk PT X, (2) mengetahui
pengaruh persepsi pelanggan atas kualitas produk (Xl) terhadap keputt;san
pembelian (Y) produk PT X, (3) mengetahui pengaruh persepsi pelanggan atas
harga produk (X2) terhadap keputusan pembelian produlc (Y) pada PT X, (4)
mengetahui pengaruh Xl dan X2 secara bersama-sama terhadap Y pada PT X.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu melalui penyebaran
kuisioner yang diedarkan dan kemudian diisi oleh 75 responden yang
dijadikan sebagai sampel. Sampel ditentukan beJ:da:sarkan random dan
alcsidental. Atribut kualitas produk yang digunakan mengacu ke atribut
produk: performance (daya guna), reliability (lmhandalan), features
(keistimewaan}, dan durahility (ketahanan). Skala yang digunakan adalah
skala likert dengan 5 alternatif jawaban. Teknik analisis data menggunakan:
Uji validitas dan reliabilitas instrumen, uji korelasi, l.lii regresi,uji t dan uji F.
Dari tahulasi data basil kuesioner, diperoleh kesimpulan persepsi pelanggan
atas Kualitas dan Harga adalah baik; dan keputusau pembelian pun tinggi.
Dari perhitungan korelasi partial (terpisah) maupun korelasi berganda
diperoleh kesimpulan bahwa antara variabel bebas (Pe1rsepsi Pelanggan alas
Kualitas dan Persepsi Pelanggan atas Harga produk) dan variabel terikat
(Keputusan Pembelian) terdapat hubungan yang kuat. Hal itu juga didukung
dengan basil uji hipotesis menggunakan uji t, yang merniliki kesimpulan
ditolalmya HO, dimana hal itu membuktikan bahwa benar-benar terdapat
huhun11an vanl! kuat ( sil!nifikan) antara variabel be has demian variabel terikat.
Dari perhitungan regresi bergan<la, terbukti bahwa terdapat poia pengaruh
yang positif dan signifikan antara variabei Persepsi Pelanggan atas Kualitas
dan Harga produk terhadap Keputusan Pembelian. Dengan formulasi
persamaan regresi Y = -2.937 + 0.585 XI + 0.588 X2. Hal itu didukung
dengan nilai basil uji hipotesis dengan menggunakan Ujii F, di mana terdapat
kesimpulan ditolaknya HO, dengan demikian bahwa antara variabel bebas dan
variabel terikat benar-benar terdapat pengaruh yang signifikan.
PERSEPSI DESAIN KATALOG, PROMOSI, KATEGORI PRODUK
DAN PENETAPAN HARGA TERHADAP KEINGINAN KONSUMEN
BERBELANJA (STUDI KASUS PADA KONSUMEN CARREFOUR
LEBAK BULUS-JAKARTA) oleh Antoni Gelorawan. Direct Marketing
Association (DMA) menyatakan bahwa terdapat lebih dari 10.000 jenis
katalog dikirimkan kepada kommmen. Konsumen dapat menerima sekitar 70
katalog dalam satu minggunya di musim liburan. Dalam penelitiannya pada
awal tahun 2000, Chiger (2001) mec.dapati adanya peningkatan konsumen
yang berbelanja melalui katalog_ Reynolds (1974) mengungkapkan bahwa
konsumen yang berbelanja melalui katalog biasanya memilild tingkat
penghasilan yang Iebih tinggi dan merupakan keluarga yang memiliki anak
kecil. Kehadiran Carrefour di Indonesia pada penghujung tahun 1999,
merupakan fenomena tersendiri disebabkan keberaniannya menanamkan
investasi yang sangat besar dalam mela!rukan penetrasi di pasar retail, padahaI
baru saja Indonesia mengalami krisis ekonomi yang sangat berat, Dengan 11
Market Leader di biclangnya. Dalam mensukseskar1 tujuannya, Carrefour
mener~.pk:an strategi promosi tertentu yang salah satunya adalah penyampain
catalog (direct mail) kepada calon pembeli, Dengan frekuensi 1-2 minggu
sekali clan desain yang selalu dibuat menarik (rnisalkan dengan cover artis
terkena!), Carrefour berusaha menarik konsumen berbelanja dengan ketalog
ini. Tes is ini merupakan studi terhadap usalta promosi Carrefour meialui
katalog dikaitkan dengan keinginan konsumen untuk berbelanja. Empat unsur
dalam katalog yaitu desain, kategori/pilihan produk, cam promosi clan harga
diduga dapat mempengaruhi keinginan berbelanja konsumen. Hasii penelitian
menunjukkan bahwa bauran keempat unsur tersebut secara statistik
mempengaruhi keingiaan berbelanja konsumen secan1 signifikan . Dengan
dernikian, Carrefour dapat menerusk:an strategi promosi yang dilakukannya
sekarang ini dengan meningkatkan ftmgsi katalog dalam mempengaruhi
keinginan berbelanja konsumen
PENGUJIAN MODEL PERSEPSI HARGA - PERILAKU BELANJA
SERTA MODEL ALTERNATIFNYA: (Suatu Penelitian Pada Hypermarket
Asing Di Jakarta) oleh Lilik Trianah. Penelitiau ini bertnjuan untuk:
mengetahui berbagai ha! tentang persepsi harga konswnen dan pengaruhnya
terhadap perilaku belanja pada hypermarket asing sc::rta menguji modelnya.
Beberapa pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan konsep atau konstruk
persepsi harga clan perilaku belanja pada hypermarket asing (Carrefour)
berusaha untuk: dicari jawabannya. Kuesioner disebarlkan kepada individu
f f .. • ,,., "v.,., . '
Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan PRELIS-2 dan LISREL-!S.
Pada model persepsi harga - perilaku b~lanja, pernepsi harga merupalam
model konfirmatori 2 tingkat, yang mempunyai 2 variabel laten tingkat satu,
dan tliukur melalui 7 variabel teramati atau indikator. Demikian pula dengan
perilaku belanja yang menunjukkan model konfirmatori 2 tingkat, yang
mempunyai 2 variabel laten tingkat satu, dan diukur melalui 5 variabel
teramati. Sedangkan pada model alternatif persepsi harga - pencarian harga
dan respon terhadap obral, untuk persepsi harga tetap menggunakan model
konfirmatori 2 tingkat dengan 2 variabel laten tingkat satu, yang diukur
melalui 7 variabel teramati. Sedangkan pencarian harga merupakan model
konfirmatori 1 tingkat, yang diukur melalui 3 variabel reramati. Demikian
pula dengan respon terhadap obral mempakan model konfinnatori I tingkat,
yang diukur melalui 2 variabel teramati. Dalam hubunga11 kausal untuk model
persepsi harga - perilaku belanja dapat disimpulkan bahwa persepsi harga
tidak berpengaruh terhadap perilaku belanja. Sedangkan Jpada model alternatif
persepsi harga - pencarian harga dan respon terhadap obrnl dapat disimpulkan
bahwa persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pencarian harga
dan respon terhadap obral. Implikasi penelitian ini bagi manajemen ritel
adalah perlunya meningkatkan faktor-faktor selain harga (misalnya pelayanan)
dalam pasar persaingan monopolistic.
I. Kenmgka Pemikiran
Perkembangan pasar modem (rite/) di Indonesia yang pesat akhir-akhir ini
membawa perubahan pada kebiasaan belanja masyar&lcrt. Masyarakat yang
tadinya berbelanja pada pasar tradisional, perlahan-1.ahan beralih ke pasar
modem dcngan berbagai alasannya. Demikian pula dengan krisis ekonorni
yang telah melanda negara ini, membuat masyarakat semakin pandai d;tlam
membelanjakan uangnya. Kehadiran pasar modem asing (hypermarket) yang
dalarn satu sisi menawarkan sebagian produk dengan harga yang rendah clan
pada sisi yang lain tetap menjaga kualitas, menimbu.lkan berbagai persepsi
harga. Persepsi harga ini yang di dalam penelitian ini merupakan variabel
independent.
Salah satu strateginya adalah memberikan konsumen jaizji akan
memberikan haiga yang lebih murah dari tempat berbelanja yang lain clan
apabila menemukan yang lebih murah malca uang dapat dikembalikan, sebagai
cara untuk mempertahankan konsumen lama clan menarik konsumen barn.
Dengan itu konsumen clituntut secara cermat dalam membeli, karena persepsi
pembeli tentang harga bermacam-macarn yang pada akhimya bisa
mempengaruhi sikap dan loyalitas konsumen pada produlk merk toko.
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bemtjuan untuk meneliti
pengaruh persepsi harga clan konsepsi pemasaran terhadap produk merk toko,
peneliti melakukan survey lapangan terhadap konsumen Carrefour yang ada di
wilayah Ciputat dengan membagikan kuesioner kepada responden.
J. Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara tentang pengaruil antara variabel
independen terhadap variabel dependen, yang akan dilakukan pengujian dalam
penelitian. Hipotesis yang telab dibuat dau akan C:iuji dalam penelitian ini
adalah:
1. Ho I: Persepsi harga yang terdiri dari pers1epsi lrualitas harga,
kesadara..'l nilai clan kesadaran harga tidak berpengaruh signifikan
terhadap sikap konsumen pada produk merk toko.
Hal: Persepsi harga yang terdfri dari p<:rsepsi kualitas harga,
kesadaran nilai clan kesadaran harga berpengarulli signifikan terhadap
sikap konsumen pada produk merk toko.
2. Ho2 : Konsepsi pemasaran yang terdiri dari loyalitas merk, persepsi
diri pembelanja bijak, penolakan resiko clan pembelian impulsive tidak
berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen pada produk merk
toko.
Ha2: Konsepsi pemasaran yang terdiri dari loyalitas merk, persepsi diri
pembelanja bijak, penolakan resiko clan pembelian impulsive
berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen pada produk merk
toko.
BAB ill
METODOLOGI Jll'ENELITIAN
A. R!.!ang Linglrnp Pen'3iitian
Objek dari pene!itian ini ooalah Hypem1arket Carrefour Lebak Bulus. Ruwg
lingkup dari penelitian ini akan membahas rnengenai persepsi harga cian konsepsi
pemasaran serta pengaruhnya pada sikap konsumen terhadap produk merk toko
Carrefour.
TujU811 penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh persepsi harga dan
konsepsi pemasaran pada sikap konsumen terhadap produk merk toko, untuk
menganalisis bagaimana sikap konsumen terhadap produk merk toko Carrefour, dan
untuk menganalisis tingkat pengaruh persepsi harga dan kon:sepsi pemasaran pada
sikap konsumen terhadap produk merk toko Carrefour .
B. Metode Penentuan Sample
1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdili atas: objek atau subjek ywg
mempunyai kualitas dan karak:teristik tertentu yang ditet11pkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditalik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah
para konsumen di wilayah Ciputat.
2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
;x>pulasi tersebut. Metode peng:llilbilan sample yang digunakan adalah
Judgement Sampling (Purposive) yaitu teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan dan kriteria tertentu. (Sugiyono 200 I :78).
3. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampe!. Sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah scbanyak l 00 orang responden yang
merupakan konsumen atau pembeli produk Carerefour di wilayah Ciputat,
clan dianggap sudah cukup mewakiii populasi yang ada. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
melalui cara Convinience Sampling, dimana kita abn menjadilmn sampel
terhadap orang yang mudah ditemui atau dihubungi, mudah untuk
mengukur dan kooperatif (Freddy Rangkuti, 2003:32).
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer dan sekunder. Sedangkan sumber data internal didapat dari
Carrefour dan situsnya dan eksternal didapat dari konsumen dengan
menggunakan knesioner.
I. Data Primer
Adapun cara untuk mendapatkan data prime1r, yaitu dengan cara
meninjau langsung Carrefour yang menjadi objek penelitian, dan teknik
a. Observasi (Observation)
Obsetvasi atau pengamatau adalah suatu teknis mencari atau
mengumpu!kan data dengan mengamati dan melibat secara nyata
keadaan dan kond:si Carrefour dengan segala aspek kegiatan yang
berhubungan dengan penelitian.
b.Vlawancara
Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data yang
dilakuka.Tl dengan cara tanya jawab kepada para pembeli untuk
mendapatkan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam ha!
ini penulis melakukan survey langsung dengan para pembeli.
c. Angket (Kuesioner)
Y aitu teknik peugumpulan data deugan cara memperoleh data
melalui responden dengan menyebar bebera.pa pertanyaan tertulis
kepada pasien.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data y~g diJ.>eroleh dengan cara
mengumpulkan dokurnen atau laporan yang bersumber dari Hypermarket
Carrefour yang berkaitan.
a Studi Kepustakrum (Library Research)
Y aitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data
yang relevan dengan penyusunan skripsi ini.
b. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data dengan earn
mengutip langsung data yang diperoleh dari Carrefour, yang terdiri dari
sejarah perusahaan, struktur organisasi dan bidang usaha.
D. Metode Amdisis dnn Uji Hipotesis
l. Metode Analisis
Setelah data yang diperlukan terkumpul lalu dinyatakan valid dan
reliable, maka langkah selanjutnya ada!ah melakukan analisis data
sehingga dapat mempermudah dalarn penarikan kesimpulan. Ada.pun
analisis data yang digunakan dalarn penelitian ini adalah Analisis
Kuantitatif, yaitu suatu metode yang menggarnbarkan hubungan antara
variabel-variabel penelitian dengan metode statistik Untuk mengetahui
bagaimana analisis Kesadaran Harga, Kesadaran Nilai, Kualitas Harga,
Loyalitas Konswnen, Persepsi Pembeli Bijak, Penolakan Resiko dan
Pembelian Impulsive pada sikap konswnen terhadap produk merk toko
dilakukan dengan ska.la likert, mengembangkan prosedur penskalaan
dimana mewakili suatu kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri (dengan
angka rendah) menggambarkan suatu jawaban negatif, sedangkan ujung
kanan ( dengan angka besar) mengga.'llbarkan positif.
Skala Likert menurut Sugiyono adalah skala yang digunakan untuk
menguk'.lf sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
t<:nt!lng fenomena sosial dengan bobot dan kategori sebagai berikut
Sugiyono (2001 :86)
Tabel3.l
Skala Likert
Sangat Tidak Tidak Setuju Ragu Setuj u Sangat Setuju
Setuju (STS) (TS) (R) (S) (SS)
1 2 3 4 5
·---~-----·-Sumber: (Sugiyono, 2001)
2. Uji Hipotesis
a. Uji F hitung (simultan)
Digunakan untuk mengetahui pengujian variable bebas secara
simultan menurut Sugiyono (2005: 190), langkah-langkah uji F statistik
adalah sebagai berikut:
Hipotesis noi dan hipotesis alternative yang digunalbm yaitu :
l) Ho : bl = 0, artinya tidak ada pengaruh antam persepsi harga dan
konsepsi pemasaran terhadap produk merk toko.
2) Ho : b 1 f. 0, artinya ada pengaruh antara persepsi harga dan konsepsi
pemasaran pada sikap konsumen terbadap prod111k merk toko.
Tinnlrnt t!ionifilrnn vnno tlim1nnlrnn vRih1 f'f = 0 O"\
Mengetahui nilai F : •
f hitung= R' I k
(l-R2) I (n-k-l)
Dimana:
R2 = Koefisien regresi yang ditemukan
k = Jumlah variable bebas
n = Jumlah sampel
F = F hitung yang selanjutnya diuji dengan F tabel
Uji F dilaknkan untuk melihat kemak:naan daii basil model regresi
bila F hitung lebih besar dari F tabel tingkat signifikan lebih kecil dari 5%
(a5%=0,05), maka ha! ini menunjukkan bahwa Ho ditolak clan HI
diterima. Berarti bahwa variable independen secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen.
Kriteria pengujian :
F hitung > F tabel : Ho ditolak, HI diterirna
F hitung < F ta1>e1 : Ho diterima, HI ditolak
b. Uji t Hitung
Untuk melaknkan uji hipotesis dalam menjawab perumusan masalah,
yaitu merumuskan hipotesis no! (Ho) clan harus disertai pula dengan
hipotesis altemf'tive (Ha), seperti dibawah ini :
l) Ho : ~ = 0. Jika ~ig t > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, bernrti
secara parsial tidak terdapat pengarul1 antam variabel X denga.TJ.
variabel Y.
2) Ha : ~ = u. Jika sig t < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, berarti
secara parsial terdapai: pengaruh antal'l! variabel X dengan variahel Y.
Ur.tuk membuktikan dan mengctahui apalaili ada pengaruh antal'l!
v&.-iabel bebas (persepsi harga) clan (konsepsi pemasall'l!!l) dengan veriabe!
terikat ( merk toko) maka digimakan 111111.us uji t sebag:ai berikut :
Dimana:
a = Konstanta
b = Koefisien korelasi
11 = Jumlah sampel
Sb = Kesalahan baku koefisien Korelasi
Se = Kesalahan baku estimasi
t hitung = b - Se
Sb
e
n
Se= ~I,Y2-aI,Y-bI,XY (n-2)
3. Uji Koefisier:. Determinasi R2
Uji koefisien determinasi (R2) di~jukan untuk melihat sebernpa besar
kemampuan variable independen menjelaskan variable dependen, maka
perlu diketabui melalui adjusted R, jika adjusted R Square adalah sebesar
I bernrti fluktuasi variable dependen seluruhnya dlapat dijelaskan oleh
variable independen dan tidak ada faktor fain yang menyebabkan fluktuasi
variable dependen. Nilai adjusted R Square berkisar hampir 1, bernrti
semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel
dependen. Sebaliknya, jika nilai adjusted R Squ1are semakin mendekati
angka no! berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat
menjelaskan fluktuasi variabel depeuden (Djalal Nachrowi, 2006:20).
Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square
berkisar antara 0 sampai I. Pada umumnya sampl•~ dengan data waktu
(time series) memiliki R Square maupun Adjusted R Square cukup tiuggi
(di atas 0,5), sedangkan sample dengan data item tertentu yang disebut
Actjusted R Square agak rendah (di bawah 0,5) namun tidak menutup
kemt:ngkinan sebal.ikmya. (Bhuono Agung dal:un SPSS 13, 2005 :50)
4. Uji Adju;ted R
Perubahan statistik R kuadrat dihasilkan dari penambahall atau
pengurangan variabel independen. Jika R kuadrat lx~rubah meo,jadi lebih
besar, ha! itu berarti variabel independen merupakan prediktor yang baik
bagi variabel dependen. (SPSS 12, 2004: 215).
5. Uji Vallditas dan Reliabilitas
Untuk mendapatkan basil penelitian yang baik, maka sebeium dilakukan
uji statistic di atas, terlebih dahulu data yang dipemleh harus dilalrnkan uji
validitas dan uji reliabilitas agar basil penelitian akan menjadi valid dan
reliable. (Sugiyono, 2005:267)
a. Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu
variabel. Daftar pertanyaan ini pada umunmya: mendukung suatu
kelompok variabel tertentu. Hasil penelitian yrutg valid bila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti.
V aliditas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada basil output SPSS
pada tabel dengan judul Item-Total Statistic. Mentllai kevalidan masing-
Correlation masing-masing butir pertanyaan.
Dalam hasil analisis item ini Sugiyono menyatakan bahwa "Validitas
suatu butir pertaayaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada table
deugan judul Item Total-Statistics". Meni!ai kevalidan masing-masing
butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item Total Correlation
masing-masing bt.'tir pertanyaan. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid
jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item -Total
Correlation > dari 0,3. Uji Validitas sebaiknya dilakukan secara terpisah
pada lembar kerja yang berada antara satu konstruk variabel dengan
konstruk variabel yang lain sehingga dapat diketahui butir-butir
pertanyaan variabel rnana yang paling banyak tidak valid. (Sugiyono,
2005:267)
b. Reliabilitas
Uji Realibilitas (keandalan) merupakan ukurrut suatu kestabilan dan
konsistensi responden dalam rnenjawab hal yang berkaitan dengan
konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimeasi suatu variabel dan
disusun dalam bentuk kuesioner. Selanjutnya basil penelitian yang
reliable, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda
Menghitung Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach's Alpha.
Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatak:an baik jika merniliki nilai
Cronbach's Alpha> dari 0,60. (Agung Bhuono Nugroho, 2005:72)
Model regresi yang baik adaiah model regresi yang memiliki
persamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan periode
pengamatan lain, Atau adanya hubungan antara nilai yang diprediksi
dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut sehingga dapat
dikatakan ;node! tersebut homokedastisitas. (Djalal Nachrowi
2006:109)
Heteroskesdastisitas menunjukkan bahwa variasi variabel tidak
sama untuk semua pengamatan. Pada hei:eroskesdastisitas kesalahan
yang terjadi tidak secara acak, tetapi menunjukkan hubungan yang
sistematis sesuai dengan besarnya satu atau !ebih variabel.
Untuk mengetahui 11.da atau tidaknya heteroskesdastisitas yaitu jika
ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur
(bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskesdastisitas. Jika tidak ada pola
yang jelas secara titik-titik menyebar di atas clan. di bawah titik origin
pada sumbu Y, maka tidak ada heteroskesdastisitas (Djalal Nachrowi,
2006:109).
E, Operasional V ariabel Penelitian
Variabel No.
Persepsi Harga 1. Konsumen (Xl) 2.
3.
1.
2.
Konsepsi Pemasa.ran (X2) 3.
4.
l.
Sikap Pada Produk Merk Toko( Retail) 2. (Y)
3.
Tabel 3.2
Operasional V ariabel Penelitian
Indikato!'
Persepsi kualitas harga
Kesadaran nilai
Kesadaran harga
Loyalitas merk
Pei,,;epsi diri pembelanja bijak
Penolakan resiko
Peinbelian Impulsif
Kesadaran akan kebutuhan /pengetahuan produk
Perhatian/ pencarian informasi
Keinginan/ penilaian terhadap produk
Sumber : MF.Shellyana.J. dan Philip Kotler
Skala
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Operasional varialJel penelitian ini menjelaskan pengertian da..-i
variabel yang akan diteliti dan terkait dengan sikap konsumen terhadap
produk merk toko:
a. Persepsi harga konsumen sebagai variabel bebas (Xl)
Persepsi harga terdiri dari kesadaran harga, kualitas harga, dan
kesadaran nilai.
Konsepsi pemasaran I gagasan pemasaran yang terdil'i dari
loyalitas merk, persepsi did pembeli bijak, penolakar.. resiko clan
pembelian impulsive.
c. Sikap pada produk merk toko (Y)
Sikap terhadap merk toko terdil'i dari apa yang mereka butuhkan
atau inginkan serta kesadaran mereka terhachtp berbagai pilihan produk
(awareness), kegiatan mereka dalam pengumpulan informasi (interest)
clan penilaian me•eka mengenai berbagai alternative: (des::e).
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran 1Jmnm Objek Penelida11
I. Sejarah Singkat Perusahaan
Carrefour Indonesia memulai sejarahr.ya di Indonesia pada bulan Oktober
1998 dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada saat yang sama,
Contiuent, juga sebuah paserba dari Perancis, membuka uni1t pertamanya di Pasar
Festival. Pada penghujung I 999, Carrefour dan Promodes (InJ1~k pcirusahaan
Continent) sepakat untuk melalrukan penggabungan atas semua usahanya di
seluruh dunia. Penggabungan ini membentuk suatu gr.up usaha ritel terbesar
kedua di dunia dengan memakai nama Carrefour.
Penggabungan ini memungkinkan untuk meninglrutkan kinerja paserba -
paserba Carrefour, mend11pat manfaat dari keahlian karyawan - ka;yawan
Carrefour di Indonesia dan di dunia, dan mengantisipasi tl!rjadinya evolusi rite!
dalam skala nasional dan global.
Fokus terhad11p konsumen ini di terjemahkan dalam 3 pilar utama kami, yang
diyakini akan dapat membuat Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para
konsumen Indonesia. Ketiga pilar utama tersebut adalah : Harga yang bersaing,
Pilihan yang lengkap dan pelayanan yang memuaskan.
Saat ini CaiTefour Indonesia memiliki 60 ( enain puluh gerai) yang
tersebar di Jaka_rta, Bandung, Surl!baya, Denpasar, Yogyakartll, Semarang,
Medan Palembang dan Makassar yang <lidulmng lebih dari 11.000
(sebelas ribu) karyawan professional yang siap untuk melayani para
k:ou.sumen.
Kovsep paserha merupakan konsep perclagangan eceran yang
diciptakan oleh Carrefour yang dirancang w1tuk memuaskan para
konsumen. Di Indonesia, terutama di Jahrta, Carrefour, dengan cepat,
menjadi suatu alternatif belanja pilihan bagi seluruh ke!uarga. Ditambah
dengan adanya fasilitas - fasilitas pelengkap seperti snack comer, food
court, parkir gratis di paserba - paserba tertentu, bahkan dengan adanya
garansi harga dan garansi !rualitas, maka paserba Carrefour benar - benar
merupakan tempat belimja keluarga.
2. Karakteristik Responden
Menurut kuesioner yang telah katni bagillam kepada konswnen
Carrefour Lebak Bulus maka didapat karakteristik responden sebagai
berikut:
a. Gender: - Pria : 51 orang
-Wanita : 49 orang
b. Pekerjaan : -Karyawan : 24orang
- Wiraswasta : 19 orang
- Thu Rumah tangga : 13 orang
- Mahasiswa Ii : 17 orang
- Lain-lain : 14 orang
Dari data diaias respo11den yang; berasal dari kalangan i.<aryawau dan
wiraswasta mendominasi konsumen Carrefour Lebak. Bulus, dimana rata
rata pendapatan karyawan saat ini diatas 500 ribu rupiah perbulan begitu
juga wir!!swasta yang berarti mempm1yai usaha sendiri yang sedikit
kemllilgkinan berpendapatan dibawah 500 ribu rupiah.
Disamping data diatas banyak pasar-pasar modern maupun tradisional
yang menawarkan produk merk mereka uengan lIBrga yang juga murah,
tetapi hanya sedikit yang mempunyai konsep St:perti Carrefour dengan
fasilitas-fasilitas pelengkapnya yang dirancang untuk memuaskan
konsumen bahkan Carrefour dijadikan sebagai wisata belanja yang juga
salah satu darijargon mereka.
Artinya bahwa berbelanja di Carrefour terutama Lebak Bulus tidak
hanya semata-mata berbelanja murah saja tetapi dfaana ada unsur enjoy
and fun yang dijadikan sebagai kebutuhan primer dalam memenuhi desire
mereka dalam berbelanja yaitufun shopping dan dengan pendapatan para
konsumen yang telah dijelaskan diatas kiranya bukalli masalah besar dalam
menjadikan berbelanja di Carrefour sebagai bagian dari lifestyle dan gaya
hidup belanja mereka yang Wlik.
3. Komitrnen Carrefour
Carrefour pun mempunyai komitrnen dalam perusahaannya dengan
slcgan "ada yang lebih murah kami ganti lOx lipat". Hal ini dibulcikan
adanya beterapa persyaratan (prosedur harga jaminan lebih murah) :
l. Penggantian hanya berlaku pada hari yang sama pada saat pembelian.
2. Penggantian selisih 10 kali hanya bisa dilakukan di Carrefour tempat
anda belanja. Program ber!aku sampai 31 Desember 2008.
3. Satu pelanggan (dan satu keluarga) hanya dapii1t mengklaim I kali
dalam S11tu minggu.
4. Perbandingan selisih hanya bisa dilakukan uintuk gerai modem
(Griya/Yogya, Giant Superindo, Hero dan Hype1rmart) yang berjarak
maksimum 2 km dari Carrefour tempat anda mengldaim dan tidak
berlaku untuk pembelian di pasar tradisional maupun toko kecil.
5. Hanya berlaku untuk produk kebutuhan seharii-hari (grocery) dan
produk segar, kecuali Departemen Bakery clan Salad Bar.
6. Selisih ha:ga akan diganti sebesar l 0 kali lipat. Pelanggan hams
menunjukkan struk belanja Carrefour dan struk belanja gerai modem
lain pada hari yang sama.
7. Khusus untuk harga promosi competitor, klaim hanya akan
diberlakukan penggantian selisih l kali lipat .
B. Va!iditas dan Realibilitas
Unruk mendapatkan data primer dilakukan penyebaran kuesioner kepada
para korummen Carrefour Lebuk Bulus eebanyuk l 00 responden dianggap
dapat mcwakili dari berbagai golongan.
Penulis me!ukukan tzy out atau pra survey terhadap 15 responden sebelum
kuesioner diberikan kepada l 00 responden, dengan 40 butir pertanyaan untuk
menguji validitas serta realibilitas dari seluruh p.manyaan tersebut.
Kuesioner dibagi menjadi tiga veriabel uta!na, yaitu variabel persepsi
harga, variabel konsepsi pemasaran dan sikap konsume:n pada produk merk
toko, dimana masing-masing variabel utama tersebut dibagi lagi menjadi
beberapa indikator, yaitu kesadaran harga, kualitas harga, kesadaran uilai,
loyalitas merk, persepsi pembeli bijak, pembelian impulsif dan penolakan
resiko, serta awareness, interest dan desire.
Uji Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinis.ikan suatu variabel.
Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendulrung suatu kelompok variabel
tertentu. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
Pada tabel 4.1 dibawah akan menjelaskan hasil dari tzy out, yang
menghasilkan valid atau tidaknya butir-butir pertanyaan.
-V2 V3 V4 vs V6 V7 VB V9 V10 V11 'J12 V13 V14 V15 V16 V17 V18 V19 V20 V21 V22 V23 V24 V25 V26 V27 V28 V29 V30 V31 V32 V33 V34 V35 V36 V37 V38 V39 V40 V41 V42
Tabel 4.1
HilSil Try Out instrument Persepsi Harga, Konsepsi Pemasaran dan Pruduk MerkToko
ltom-Tolzlll Stm&tle"
Scale Corrected Scale Mean if Variance if Item-Total Item Deleted Item Deleted Correlation
14'..87 432.267 .122 141.53 422.552 .301 142.73 411.781 .618 142.87 424.552 .217 142.60 418.543 .425 141.67 406.238 .734 141.40 414.114 .678 142.00 415.571 .618 142.67 4-05.233 .566 141.87 411.838 .6113 14~.67 432.236 .127 142.40 423.666 .218 142.40 415.829 .414 142.00 417.429 .638 141.80 420.171 .619 141.73 413.924 .762 141.33 417.810 .736 141.53 431.695 .341 142.33 403.524 .717 142.53 398.838 .817 142.73 414.924 .653 141.93 406.495 .829 141.93 406.210 .709 141.87 410.267 .621 142.80 422.314 .363 142.40 440.829 -.117 142.47 417.981 .429 142.27 425.210 .267 141.47 428.124 .497 142.27 400.087 .747 142.07 421.924 .296 142.93 405.638 .781 143.40 429.400 .148 142.20 423.457 .304 141.87 415.124 .542 141.60 425.971 .428 143.07 420.007 .427 141.67 434.095 .109 142.47 397.695 .827 142.47 412.695 .522 142.93 398.638 .793
ed Cronbach's Squar Muttlp le Alpha ;f l!em
Correla ~ ~ .935 .934 .931 .9::5 .933 .930 .931 .932 .932 .931 .935 .936 .933 .932 .932 .!131 .931 .934 .930 .929 .931 .930 .930 .931 .933 .938 .933 .934 .933 .930 .934 .930 .936 .934 .932 .933 .933 .935 .929 .932 .929
Dari hasil try out tersebut cliperoleh data yang menyatakan bahwa dari 42
item pertanyaan yang diberikan kepada 15 respondt:n, dilihat dari Corrected
Item-Total Correlation terdapat 10 butir pertanyaan yang tidak valid karena kurang
dari 0,3 sehingga terjadi perbaikan butir pertanyaan yang mana dari 10
pertanyaan 2 diantaranya tidak dipakai kembali :Ian butir yang lain diganti
dengan pertanyaaan barn.
Cronbach's AJr.h•
Tabel 4.2.
Reliabilitas
Reliability Slatistics
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
items .934 .938'
Nofltems
4:i --Dilihat dari output tersebut menllltjukkan table Reliability Statistic yang
terlihat sebagai Cronbach's Alpha 0,934 > 0,60. Dapa1t disimpulkan bahwa
konstruk pertanyaan adalah reliable.
C. Hasil dan Pembahasan
Pengaruh Persepsi Harga dan Konsepsi Pemasaran terhadap sikap
konsumen pada Produk Merk Toko Carrefour Lebak Btdus dipengaruhi ofoh
beberapa faktor, yang dapat dilihat dari hasil output kuesioner yang diberikan
kepada responden, sebagai berikut :
t. Pel!'llepsi Harga
Adapun dalam variabel Persepsi Harga pada kuesioner penulis
mema•ukbm beberapa indikator antara lain : Kesadaran harga, Persepsi
Kualitas Harga dan Kesadaran nilai, adapun basil outputnya adalah :
Tabel4.3
Kesadaran Harga
Frekmmsi & orusentase (Kesadaran Hamal SS s R TS STS
·-. Membeli produk: merk Carrefour sesuai 8 40 33 14 5 dengan mmg yang anda miliki 8,10 40,0 33,0 14,0 5,0 Kenaikan harga produk: merk Carrefour 20 64 12 4 0 sudah biasa 20,0 64,0 12,0 4,0 0,0 Tetap berbelanja produk: merk Carrefour 14 26 30 30 0 walaupun rumah anda cukup jauh dari 14,0 26,0 30,0 30,0 0,0 Carrefour. Tetap membeli produk: merk Carrefour 7 39 14 32 8 walaunnn harga BBM naik 7,0 39,0 14,0 32,0 8,0
Dari table kesadaran harga terliliat bahwa terdapat pemyataan bahwa
sebagian besar responden menyatakan setuju dengan pertanyaan nomor 2
yaitu kenaikan harga produk: merk Carrefour sudah biasa menurut
konsumen, ha! tersebut dapat dilihat dari frekuensi serta prosentase yang
ada yaitu sebesar 64 responden, dengan keadaan itu berarti. bila ada
kenaikan harga pada produk: merk Carrefour kebanyakan dari mereka
menganggap hal itu masih terjangkau untuk: m.erc::ka dan tidak terlalu
terpengaruh kepada sikap maupun pembelian mereka, sebaliknya
konsumen lebih terpengaruh kepada ha! yang diluar produk: seperti
V.•nailrnn hRraR RRM hAI tP..,,,,hnt tfan"t dilihRt deri lehih henvaknva
konsumen yang tidak setuju daripade pertanyaan lain sebesar 32
responden.
Taiiel 4.4
Persepsi Kualitas Harga
iFrekuensi & prosenmsll {feriiel!si K1.111:1iw lbg:ga} SS I s R TS STS
Andli suka produk merk Carrefour k:irerut 4 ~[ 26 32 4 barganya lebih murah daripada produk merk 4,0 34,0 26,0 32,0 4,0 Giant atau Alfa Ivienurut anda produk merk Cllf!'efour sesuai 29 34 25 13 2 dengan k.ualitas yang anda peroleh 29,0 34,o I 2s,o 10,0 2,0 Harga produk merk Carrefour lebih mw'ah 1..1 46 i 9 18 0
I dari Hypermarket lain seperti Giant atau Alfa 27,0 4610 9,0 18,0 0,0 Produk merk Carrefour saugat mencerminkan 9 47 29 12 3 gaya hidup belanja anda 9,0 47,0 29,0 12,0 3,0
Persepsi Kualitas Harga merupakan keyakirum bahwa barga yang
rendah diasosiasibn dengan kualitas yang rendah dan menjadikan produk
dengan barga yang lebih rendah di kelasnya kurang disukai, dari tabel 4.4
dapat dikatakan bahwa baa.yak dari mereka yang seru~u dengan pemyataan
bahwa barga produk merk Carrefour lebih murah dari harga procluk merek
toko pesaing, hal ini ditunjukkan dengan lebih besarnya yang setuju
daripada pertanyaan lain sebesar 46 responden. Hal ini bukan berarti
mereka berbelanja karena itu, sebab banyakjuga yarig tidak setuju dengan
pertanyaan pertama, yaitu mereka suka produk. merk Carrefour karena
Iebih murah daripada produk merk pesaing, ini ditunjukkan dengan lebih
banyaknya konsumen yang tidak setuju daripada pertanyaan lain yaitu
merk Carrefour harganya tidak terlalu jauh bedanya daripada harga merk
toko pesffing. Alasannya bahwa kebanyakan dari mereka berbelanja
produk Carrefour karena lebih mencerminkan gaya hidup (life style) 47 %.
Tabel 4.5
Kesadaran Nilai
Firektt1ellilsi1 & prosentasl'
(Kesadarall! Nilail SS s R TS I STS
Kemasan produk merk Carrefour lebih 12 54 14 10 10 baik daripada Hypermarket lain 12,0 54,0 14,0 10,0 10,0
Produk merk toko Carrefour yang anda 14 53 18 12 3 pakai sangat bermanfaat di kehidupan 14,0 53,0 18,0. 12,0 3,0 sehari-hari anda
Anda sangat menginginkan produk merk 12 58 19 8 3 Carrefour yang anda bell. 12,0 58,0 19,0 8,0 3,0
Anda selalu mendapatkan produk merk 24 39 14 20 3 Carrefour yang anda inginkan 24,0 39,0 14,0 20,0 3,0
Anda sangat puas dengan produk merk 12 46 27 7 8 Carrefour 12,0 46,0 27,0 7,0 I 8,0
Kepuasan anda akan produk merk 12 61 23 4 0 Carrefour sesuai dengan uang yang 12,0 61,0 23,0 4,0 0,0 dikeluarkan
Kesadaran nilai i:dalah pandangan konsumen dalam membandingkan
manfaat yang dirasakan yang didapat dari produk dan pengorbanan yang
diperlukan untuk mendapatkannya. Pada tabel 4.5 diatas menunjukkan
rata-rata konsumen kebanyakan setuju dengan pertanyaan kesadaran nilai
yang diajukan, namun yang lebih banyak setuju yaitu pada pertanyaan
nomor lima yaitu kepuasan akan produk merk Carrefour sesuai dengan
dari konsumen memandang manfaat dan kepuasan y!llllg mereka dapatkan
ternyata sudah sesuai denga.'1 uang maupun usaha yang dikeluarkan
dengan produk yang mereka dapatkan.
2. Konsepsi Pemasanm
Adapun pada variabel Konsepsi Pemasaran pemtlis dalam kuesioner
penulis memasukkan beberapa indikator antara lafa : Loyalitas Merk,
Penolakan Resiko, Persepsi Pembeli Bijak dan Pembelian Impulsif.
Adapun hasil outputnya adalah :
Tabel4.6
Loyalitas Merk
Freknensi & prosentase (Loyalitas Merk)
SS s R TS STS Image produk merk Carrefour yang selama 16 59 19 6 0 ini anda nemah beli adalah oositif 16,0 59,0 19,0 6,0 0,0 Produk merk Carrefour yang anda beli 18 69 9 4 0 adalah pilihan anda. 18,0 69,0 9,0 4,0 0,0 Anda konsisten membeli produk merk 24 38 15 20 3 Carrefour yang biasa anda beli 24,0 38,0 15,0 20,0 3,0 Selalu belanja produk merk Carrefour 12 62 15 8 3 dalam sebulan sekali 12,0 62,0 15,0 8,0 3,0
Berkomitmen akan meneruskan pembelian IO 47 17 19 7 anda dimasa mendatang 10,0 47,0 17,0 19,0 7,0
Loyalitas konsumen adalah kondisi dimana konsumen mempunyai
sikap positif terhadap suatu merk, mempunyai komitmen dan bermaksud
ba.1iwa 69 responden menjawab setuju pertanyaan kedua yaitu produk
yang dibeli merupakan pilihan sendiri. Hal ini berarti kebnnyakan
konsumen adalah pembeli dewasa yang mempunyui komitmen akan
kebutuhan sendiri tanpa dipengaruhi orang la.in, begitu juga pada
pertanyaan pertama dan kedua masing-masing mendapatkan nilai 59,0 dan
62,0, yang berarti rata-rata konsumen berpendapat image produk merk
Carrefour adalah positif dan berbelanja untuk persediaan selama sebulan
sekali.
Tabel 4.7
Penolakan Resiko
Frek 11e111
(l"enoialmn Resiko}
Anda merasa nyaman apabila membeli merk Carrefour yang biasa anda beli
Anda membeli produk merk Carrefour karena ingin berhemat
Anda memilih produk merk Carrefour karena sebelumnya sudah pernah membeli produkitu Produk merk Carrefour lebih anda kenal dari merek toko pesaing
SS
9 9,0
3 3,0
12 12,0
22 22,0
• s 2 ,0
3 32
1 9 9,0 L
5 9 9,0 5
4 5 ",0 4 •.
si&prosentuse
R TS STS
32 20 7 32,0 20,0 7,0
44 27 7 44,0 27,0 7,0
9 17 3 9,0 17,0 3,0
20 12 l 20,0 12,0 1,0
Penolakan resiko b..,"rafti konsekuensi negative yang tirnbul saat
melakukan suatu tindakan seperti membeli suatu produk. Tipe konsumen
yang menolak resiko biasanya membeli merek de111gan harga terendah,
didapatkan fakta bahwa kebanyakan responden menjawab setuju
pertanyaan ketiga sebesar 59 responden, yaitu Illi~milih produk merk
Carrefour karena sebelurnnya sudab pemab membeli produk itu. Hal ini
menjelaskan bahwa kebanyakan responden sudah pemah membeli produk
merk Carrefour sebelumnya cian menolak resiko w1tulk mernbeli merk toko
yang lain. Dan dari pert3nyaan kedua responden lebih banyak menjawab
ragu-ragu dan tidak setuju duripada pertanyaan lainnya sebesar masing-
masing 44% dan 27%. Hal ini terjadi karena memang pembeli Carrefour
merupakan kalangan menengah keatas yang mwta telah menyiapkan
budget yang cukup bahkan lebih sebelum berbelanja.
Tabel4.8
Pembeiian lmpulsif
Frek11e11si&prosentase {fembelian Imeulsifl
SS s R TS STS -· Pernah belanja produk merk Carrefour 16 66 5 12 l dengan teman atau keluarga 16,0 66,0 5,0 12,0 1,0
.
Anda membeli produk merk Carrefour 3 28 25 44 4. tanpa tujuan membeli terlebih dahulu 3,0 28,0 25,0 44,0 4,0
Anda belanja produk merk Carrefour sambil 7 39 25 27 2 jalan-jalan dan cuci mata 7,0 39,0 25,() 27,0 2,0
Anda langsung membeli produk merk 17 38 29 14 2 Carrefour yang anda temukan tanpa terlalu 17,0 38,0 29,0 14,0 2,0 nertimbanakan merek toko lain Anda mengingat produk merk Carrefour 28 68 I 3 0 yang mau dibeli 28,0 68,0 l,O 3,0 0,0
Pembelian impulsif adalah perilaku pembelian konsumen yang tidak
"
responden lebih banyak setuju pada pertanyaan kdima sebesar 68% yaitu
mengingat produk merk Carrefour yang mau di!beli. Hal iui berarti
menunjukkan kebanyakan responden tidak melakukan pembelian impulsif,
karena sudah merencanakan pembelian 8ebelumnya dengan cara
mengingat saja atau dengan mempll!lyai daftar belanjaan sendiri, fakta ini
diperkuat pertanyaan kedua yang mana paling banyak tidak setuju sebesar
44 %, yaitu membeli tanpa tujuan terlebih dahulu. Artinya kebruiyakan
responden sudah mempunyai rencana terlebih dahulu sebelum belinrja.
Tabel4.9
Persepsi Pembeli Bijak
cersensi Pembeli Bijak} Frekuensi&prosentasil
SS s R TS STS -
Anda membeli produk merk Carrefour 3 38 30 20 9 secukupnya saja 3,0 311,0 30,5 20,0 9,0
Anda berhemat saat belanja produk merk 7 35 23 31 4 Carrefour 7,0 35,0 23,0 31,0 4,0
Membeli produk merk Carrefour sesuai 20 55 21 4 0 kebutuhan anda 20,0 55,0 21,0 4,0 0,0
Membeli produk yang masih ada masa 28 61 11 0 0 bedakunva <Unexnired) 2&,0 61,0 11,0 0,0 0,0
Persepsi pembeli bijak diartikan sebagai proses yang dilakukan
individu untuk memilih, mengatur dan menafsirkan stimuli ke dalam
gambar yang berarti dan masuk llllcal mengenai dunia. Pada tabel 4.9
didapatkan informasi tentang bagaimana kebijakar1 si pembeli terhadap
pertanyaan keempat sebesar 61 %, yaitu membeli produk merk Carrefour
yang masih ada masa berlaf:tmya (unexpired) dan kebanyakan tidak setuju
pada pertanyaan keclua sebesar 31 %, yaitu berhellllllt saat berbelanja Hal
ini telah dijelaskan bahwa kebanyakan konsumen Carrefour adalah
kalangan menengah keatas yang me;npunyai cukup budget dala'Il
berbelanja Sedangkan untuk konsumen yang mengatakan setuju pada
produk yang tidak kadaluarsa Hal ini menunjukkan bahwa para konsumen
kebanyakan memang mencari produk yang belum kadaluarsa dan tidak
ada yang mencari sebaliknya, fakta ini diperkuat deugan tidak ada yang
tidak setuju pada pertanyaan keempat atau 00/o.
3. Sikap Kcnsumen pada Produk Merlk Toko
Yaitu sikap konsumen terhadap Merk toko, yaitu produk-produk
yang dipasarkan oleh pengecer dan para anggota Jain dari rantai distribusi
Tabel4.10
Awarene£s
Frek11e11si&prosentase (Awareness/ Pengetahuan nroduk}
SS s R TS STS
Belanja produk merk Carrefour karena 14 61 22 3 0 nersediaan dirumah anda sudah habis 14,0 61,0 22,0 3,0 0,0 Belanja produk merk Carrefour karena 17 48 18 11 6 mencari produk baru yang menarik buat 17,0 48,0 18,0 11.0 6,0 anda Atau anda ingin membeli produk merk 5 36 27 28 4 Carrefour yang sarna dengan punya teman 5,0 36,0 27,0 28,0 4,0 anda
a. Uji Normalitas dan Asumsi Klasik Linear Berganda
Untuk menguji model regresi berganda iru baik, model tersebut
harus memem::hi asumsi normalitas data dan asumsi-asumsi ldasik.
I) Uji Nonnalita:J
Salah satu cara mengecek kenormalitasan adalah dengan plot
probabilitas normal atau kurva normalitas. Bila menggunakan
kurva normal maka data yang terdistribusi mi~ndekati normal akan
memi!iki nilai skewness yang mendelmti angka 0. SehinggR
memiliki kemiringan yang cenderung seimbang.
Normalitas data bila dilihat dengan cara ini dapat ditentukan
berdasarkan bentuk gambar kurva. Data dikatakan normal jilm
bentuk kurva memiliki kew.iringan yang cenderung seimbang, baik
sisi kiri maupun sisi karum, dan kurva berbentuk menyerupai
lonceng yang hampir sempuma.
Berikut ini adalah gambar kurva yang menjelaskan
kenormalan data dependent varillbel silmp kcinsumen pada produk
merktoko.
Gambar4.1
Histogram
Dependent Variabel: Sibp Konsumen Pada Produk Merk Toko
14
12
"' 10
" c ! • " e IL
4
2
0
-2 _,
0
U&!n=6.<fBE..16 St!. ow.= 0.00 N=100
Dari basil gambar 4.1 di atas, memperlihatkan bahwa kurva
berbentuk seperti lonceng ke tengah chin kemiringan yang
cenderung seimbang, jadi data memiliki kecenderungan
terdistribusi ser..ara normal
2) Multikolinearitas
Multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independent yang memiliki kerniripan dengan variabel
independent lain dalam satu model. Kemiripan variabel
independent dalam suatu model menyebabkan terjadinya korelasi
Unstandardized Coefficients I 8
Std. Error :onstanl) -.511 2.0691 1ersepsi .021 .095 larga
.0731 :onsepsi .420 1emasaran
Tabel 4.13
Coefflclantlfl(a)
Standardized Coefficients
Bela ,
.030
.790
t Sia. Collineari!IJ Statistics
Tolerance VIF -.247 .806
.222 .825 .183 5.466
5.782 .000 .183 5.466
a Dependent Vanabfe: Produk Merk Toko
Deteksi Multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat da...-i
beberapa hal antara lain :
Pada nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10
dan nilai Tolerance tidak lrurang dari 0,1, maka model dapat
dikatakan terbebas dari multikolinearitas VIF = l!folerance, dan
VIF= 10 maka Tolerance= 1/10 =O,l. Semakin tlnggi VIF maka
semakin rendah Tolerance.
Hasil uji melalui (VIF) dari data diatas menunjukkan masing-
masing variabel-variabel independent memiliki VIF tidak lebih
dari l 0 dan nilai Tolerance tidak lrurang dari 0, 1. Maka dapat
dinyatakan model regresi linier berganda terbebas dari asumsi
klasik statistik dan dapat digunakan dalam penelitian.
3
-2
3) Heteroskesdastisitas
-3
Gambar 4.2
Scmtterpl<>I
Dep<>nd<>nt lfari'11ble: Pro<luk WleMk Tok<>
0 0 0
0
00 0
0 0 0
0 0 ' o 0 o 00 00
00 " 0
0 0 " 00 0 0 0 o.,, 0
0 0 0 0
0 :> 00 "
I -2 -1 0 1
Regreslllon Standar<llziod Prodl<:md Value
0 0
0
"' 0 00
0 0
I 2
Dari basil gambar 4.2 terlihat bahwa penyebaran residual
adalah tidak teratur. Hal tersebut dapat di!ihat dari plot yang
berpencar serta tidak membentuk pola tmte:ntu. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi linear herganda bebas dari
Heteroskesdastisitas.
b. Uji Regresi
Tabel4.14
-N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Persepsl Harga 100 31 64 •19.44 7.616 Konsepsl Pemasaran 100 40 83 03.88 9.939 Produk Merek Toko 100 13 37 :!7.38 5.2R7
Model 1
Tabel 4.14 menunjukkan deskripsi dari g,emua variabel yang
diregresikan, berisika.'1 mengcnai statistik deskri_ptif yang
menampilkan rata-rata (mean), standar deviasi dan d2ita valid masing-
masing variabel.
Variabel Y (produk Merk Toko) mempunyai rata-rata 27,38 dan
standar de\iasi 5,287 variabel Xl (Persepsi Harga) mempunyai rata-
rata 49,44 dan standar deviasi 7,616 sedang X2 (Konsepsi Pemasaran)
memilild rata-rata 63,88 dm standar deviasi 9,939
R .818(aj
Taool4.15 Model Summ11ry(b)
Adjusted R R Snuare Snuare
.669 .662
l
Sid. Error of the I Estima.J! I
3.075 --Durbl n-Wa!son I
1.309 a Predictors: {Constant), Konsepsi Pemasaran, Persepsi Harga b Dependent Variable: Produk Merek Toko
Berdasarkan table 4.15 diatas, nilai ko11elasi antara variabel
produk merek toko dengan seluruh variabel independent secara umum
(R) sebesar 0,818. Menunjukkan babwa variabel Persepsi Harga dan
Konsepsi Penmsaran terhadap Pl'oduk Merk Toko Carrefour
mempunyai hubungan dengan kategori kuat
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilcetahui babwa terdapat
hubungan yang positif antara variabel Persepsi Harga dan Konsepsi
Pemasaran terhadap Produk Merk toko, yaitu sebesar 0,818 dan untuk
d2ipat memberikan interpretasi terhadap kuatnya. hubungan itu, maka
d2ipat digunakan pedoman pada table di bawa.h ini :
Tabel 4.16
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisit:n korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00-0.20 Sangat Rendah
0.21 - 0.40 Rendah
0.41-0.70 Sedang
0.71-0.90 Kuat
0.91-0.99 SangatKuat
1 Korelasi sempuma
Sumber : Bhuono Agung (2005:36)
Nilai R Square sebesar 0,669 (adalah pengkuadratan dari
koefisien kore!asi, atau 0.818 x 0.818 = 0.669 ). Namun karena
menggunakan regresi iinier berganda, maka sebaiknya menggunakan
R Square yang sudah disesuailrnn Atau tertulis Adjm;ted R Square,
karena disesuaikan dengan jumlah variabel independent yang
digunakan dalam penelitian.
Y aitu memiliki nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan
(Adjusted R Square) sebesar 0,662. Artinya 66,2 % variabel dependen
produk merk toko dijelaskan oleh variabel independent persepsi harga
dan konsepsi pemasaran dan sisanya 33,8 % (100 % - 66,2 %)
dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan.
Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu dlari M.F.
Shellyana dan Hendrik Hidayat dengan metode SEM menunjukkan
korelasi antar variable bebas untuk setiap konstruk yang diukur dalam
::Onstant) 1ersepsi larga :onsepsi •emasaran
Toko) ierdapat hubungan.
Kesimpuian yang sama dapat diperoleh diiri perbandingan nilai
Sig. dengan taraf signifikansi (a) :
Sig.
0,000 < 0,05
Karena Sig. < a maka disimpulkan bahwa dapat menolak Ho,
yang artinya terdapat hubungan ant:lra Persepsi Harga dan Konsepsi
Pemasaran terhadap Produk Merk Toko.
Hasil uji F hitung ini sesuai dengan penelitian terdahulu diiri
M.F.Shellyana dan Hendrik Hidayat tentang persepsi harga dan
konsepsi pemasaran yang menggunakan mt1tode SEM bahwa
diperoleh persepsi harga dan konsepsi pemasaran berpengaruh
signifikan terhadap sikap konsumen pada produk hermerk toko.
d. Persamaan Regresi dan Uji t hitung
Tabel4.18
Coefficients( a)
Standardized -Unstandardized Coefficients Coefficients t Sia. Collinearilv Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
-.511 2.069 -.247 .. 806
.021 .095 .030 .222 .825 .183 5.466
.420 .073 .790 5.782 ~oool .183 5.466 .
Tabel 4.18 menggambarkan persamaan regres1 :
Y=-0.511 +0.021 xl +0.420x2
pengaruh persepsi harga clan konsepsi pemasaran, make sikap
konsumen pada prodclc merk toko atlalah -0.51.1.
Kodisien regresi sebesar 0.021 menyatakan hahwa setiap
penambahan (karena positit) I% faktor persep:>i hm:ga akan
meningkatkan sikap konsumen pada produk merk toko sebesar 0.021.
Begitu juga setiap penambahan I% fa.lctor konsepsi pemssaran akan
meningkatkan sikap konsumen pada produk merk toko sebesar 0.420.
Tabel 4.18 juga menggambarkan uji t
Uji t dipakai untuk melihat signifikansii pengaruh variabel
independent (persepsi harga clan konsepsi pemasaran) secara individu,
terhadap variabel dependen (produk merk toko ).
Uji ini dilakukan untuk memperbandingkan t bitung dan t table •
1) Menguji signifikansi koefisien variabel pe:rsepsi harga
Dari table coefficients diperoleh nilai 11hitung = 0.222, karena
menggunakan taraf signif-tkansi 5% maim untuk tt.ble akan
diperoleh nilai t 98 : 0.05 = 2.00 ( dipel'Oleh dari table nilai
statistik t dengan derajat bebas df = 98 pada taraf signifikansi
0.05, sebab memakai uji 2 arah (two tailed) )
Dengan membandingkan nilai tl1irung clan t.tabd didapatkan :
Thitung ftabel
Karena nilai thitung < ttabeJ maka disimpulkan bahwa dapat
menerima Ho : artinya i:oefisien regresi pada persepsi harga
tidak signifikan.
Husil yang sama juga diperoleh dari p;:rbaru:lingan nilai Sig.
dengan taraf signifikansi :
Sig. a
0.825 > 0.05
Karena Sig. > a maka disimpulkan bahwa Ho diterima :
artinya koefisien regresi pada persepsi harga tidak signiifik:an.
Artinya Pe:-sepsi Herga secara parsial tidak berpengaruh
terhadap sikap konsumen pada Produk Merk Toko.
Sesuai dengan teori pada. bab sebelmnnya (Bab II : 30). Jika
isyarat-isyarat lain tersedia bagi konsumen (misalnya, merk atau
citra toko ), maka kadang-kadang lebih berpengaruh daripada
harga dalam menentukan kualitas yang dirasakan. Suatu studi
yang mempelajrui pengaruh isyarat-isyamt ekstrinsik hsrga,
merk dan informasi toko pada persepsi konsumen mengenai
kualitas produk menemukan bahwa harga mempunyai pengaruh
positif terhadap kualitas yang dirasakan tetapi pengaruhnya
negatif terhadap nilai yang dirasakan dan kesediaan responden
untuk membeli. (Schiffinan dan L.L. Kanulr., 2004: 166).
Lilik Trianah yang berjudul Pengujian Model Persepsi Harga -
Perilaku Belanja Serta Model Alternatifuya: (Suatu Penelitfan
Pada Hypermarket Asing Di Jakarta} Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui berbagai ha! tentang persepsi harga konsumen
dan pengaruhnya terhadap perilaku belanja pada hypermarket
asing serta menguji modelnya. Menurut penelitian tersebut
dalam hubungan kausal untuk model persepsi harga - perilaku
belanja dapat disimpulkan balrwa persepsi harga tidak
berpengaruh terhadap perihil,"U belanja.
Dengan keterangan diatas memperkuat basil dari penelitian
penulis balrwa persepsi harga tidak signifikan berpengaruh
terhadap sikap konsumen pada produk merk toko.
2) Menguji signifikansi koefisien variabel kons<:psi pemasaran
Dari table coefficients diperoleh nilai thitwig = 5.782, karena
menggunakan taraf signiftkansi 5% maka untuk tu.hie akan
diperoleh nilai t 98 : 0.05 = 2.00 (dipemleh dari table nilai
statistik t dengan derajat bebas elf = 98 pada taraf signifikansi
0.05 : sebab memakai uji 2 aralI (two tailed) ).
Dengan membandingkan nilai 1httung dan twk didapatkan :
Thitwig tt.bel
5.782 > 2.00
menolak Ho : artinya koefisien regresi pada konsepsi pemasaran
adulah signifikan.
Hasil ya'lg sama juga diperoleh dari perbandingan nilai Sig.
dengan taraf signifikensi :
Sig.
0.000 < 0.05
Karena Sig. < a maim disimpulknn bahwa Ho ditolak :
artinya koefisien regresi pa<la konsepsi pemasaran adulah
signifikan.
Artinya Konsepsi Pemasaran secara parsial be1pengaruh
terhadap sikap konsumen pada Produk Merk Toko.
Hasil ini sesuai bila dibandingkan dengan penelitian
terdahulu tentang Konsepsi Pemasaran olelil M.F.Shellyana dan
Hendrik Hidayat dengan memakai metod;~ SEM, yaitu bahwa
sala!I satu dari unsur konsepsi pemasaran yaitu persepsi pembeli
bijak berpengaruh signifik:an terhadap silrnp konsumen pada
produk merk toko.
Bila dibandingkan dengan penelitian yang dilakulran penulis
adala!I ba!Iwa metode yang dipakai :yaitu regresi berganda
mengukur seluruh variable independent yaitu konsepsi
pemasaran beserta indikatomya signifilran mempengaruhi silrnp
BABV
KESIMPULAN DAN ™PLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan kepada analisis bab IV, maka permlis mengambil beberapa
kesimpulan mengenai persepsi harga da'l konsepsi pemasaran terhadap sikap
konsumen pada produk merk toko di Hypermarket Carrefour Lelbak Bui us, yaitu :
1. Nilai tJt;.,,.8 pada persepsi harga adalah 0.222 dengan signifikansi 0.825, dengan
nilai tahel 2.00, dirnana thitung < t.ahe1 maka Ho diterima, dengan kesimpulan bahwa
koefisien regresi pada persepsi harga tidak signifikan dan tidak berpengaruh pada
sikap konsumen pada produk merk toko. Adapun nilai lhitung pada konsepsi
pemasaran adalah 5.782 dengan signifikansi 0.000 denga11 ttabel 2.00 dimana thitung
> ttabe1 maka Ho ditolak, dengan kesimpulan lbahwa koefisien regresi pada
konsepsi pemasaran adalah signifikan dan memiliki pengaruh terhadap sikap
konsurnen pada produk merk toko.
2. Dan Jika nilai Fhitung yang diperoleh adalah 97 .840 dengan signifikansi 0.000 dan
nilai Ftnbel sebesar 3.15, jika Fhitung > Ftnbel dan taraf signifikansi 0.000 < 0.05,
maka Ho ditolak yang artinya terdapat hubungan antara persepsi harga dan
konsepsi pemasaran terhadap sikap konsumen pada produk merk toko.
H. Implikasi
1. Pengujian koefisien regresi melalui uji t rnengidentifikasilam bahwa
pe;:sepsi harga tidak berpengaruh terhadap s~kap konsumen pada produk
merk toko. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap harga
produk merk toko Carrefour adalah tidak berp~:ngaruh terhadap sikap
mereka pada produk karena perbedaan harga &ngan pesaing yang tidak
ter!alu s1gnifikan, rnelair.kan rnereka berbelanja lebih cenderung kepada
gaya hidup . Sesuai dengan teori pada Bab sebelumnya yaitu jik.a isyarat
isyarat Iain tersedia bagi konsumen ( misalrtya, merk atau citra toko ), maka
kadang-kadang lebih berpengaruh daripada harga dalarn rnenentukan
kualitas yang dirasakan, dan jika konsumen sudah akrab dengan suatu
merk atau rnempunyai pengalaman dengan sua1u produk, maka harga
sebagai sebuah faktor dalarn pemilihan produk akan berkurang
kepentingannya. Suatu studi yang mempelajari ]lengaruh isyarat-isyarat
ekstrinsik harga, merk dan informasi toko pada persepsi konsumen
mengenai kualitas produk menemukan bahwa harga mempunyai pengaruh
positif terhadap kualit:is yang dirasakan tetapi ]pengaruhnya negatif
terhadap nilai yang dirasakan dan kesediaan respo111de111 untuk membeli.
2. Pengujian koefisien regresi melalui uji t mengidentikasikan bahwa
konsepsi pemasaran yang terdiri dari loyalitas rneirk, persepsi pembeli
bijak, penolakan resiko dan pembelian impulsif berpengaruh terhadap
sikap konsumen pada produk merk toko. Hal ini menunjukkan sikap
produk merk Carrefour clan sikap serta kepribaaialll clan aturM-aturan
sendiri yMg dimiliki dan diinginkalll koP-sumen saat berbelalllja.
3. Memberi masukan kepada pengusaha bagaimru:ia 11!'.enmik konsumen lebih
baik lagi clan memballltu manajer produksi clan pengecer produk bermerk
toko untuk mengetahui perubahan sikap secara umum yang terjadi pada
konsumen.
4. Untuk produsen dapat melihat basil penelitialll persepsi harga clan konsepsi
pemasaralll yalllg penting bagi konsumc. n clan mendukung penjuallllll produk
bermerk toko.
C. Saran
Konsepsi pemasanm yang terdiri atas Loyalitas Merk, Persepsi Pembeli
Bijak, Penolakan Resiko clan Pembelian Impulsif menjadi suatu pertimbangalll
oleh konsumen menentukan sikap mereka pada produk merek toko Carrefour
dalll faktor tersebut patut menjadi bahan rujukan yang perlu dipei·batikaill
pengusaha Dengalll koefisien determinasi sebesar 66.9 % menunjukkan
Carrefour Lebak Bulus harus terns beiinovasi dalam menentukan strategi
menarik perhatian konsumen serta mempertallllllkrumya. Daill hairga yang
sudah ditetapkalll harus tetap dijaga bila suatu saat terjadi perubahan, maka
diperhatikalll pula persepsi harga konsumen agar tetap terjaga pula
kepercayaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Bhuono Nugroh.o, "Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Pe11elitian De11gan SPSS", CV. Andi Offset, Yogyakarta, 2005.
Aaker, David. A. Building Strong Brands, New York: The Free Press. 1996.
Assael, H., Consumer Behaviour and Marketing Action, Fifth Edition, Cincinnati,
Ohio, 1995.
Dhannmesta, D.S., loyalitas Pelar.ggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai
Panduan Bagi Peneliti, dalam Jurnal Ekonomi clan Bisni$ Indonesia.Vol.
14 No.3, pp73-88.
Farrah, Zatui clan Fajrianthi, Strategi Perluasan Merek dm1 Loyalitas Ko11sumen,
dalam INSAN Vol. 7 No. 3, FP. Universitas Airlangga, 2005.
Ha..-nid, Abdul, Panduan Penulisan Skripsi, FEIS UIN, Jakarta, 2007.
lndrayani, Emmy, Loyalitas Jferek Sebagai Dasar Strategi P,enentuan harga
(sebuah kajian), dalam Jurnal Ekonomi & Bisnis No .. 3, Jilid 9, PE,
Universitas Gunadanna, 2004
Jasfar, Farida, Pentingnya Kualitas Pelayanan Dalam Membangun Kepercayaan
Pe/anggan Dan Kepuasan Membeli, dalam Jurnal Manajemen clan
Pemasaran Jasa, Vol.1. No. l, Maret, 2005.
Keller, Kevin Lane, Strategic Brand Management Building, Jifeasuring and Managing Brand Equity, Prentice Hall, New Jersey, 1993.
Keel!an. Warren.J .. "Marketinrr l~ Ahnut Value Creation" tfa!Am TkAhnw"n
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian), Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta, 1991
Kotler, Philip & Gary Armstrong, Principles of Marketing, Prentice Hall, New
Jersey, 2001.
Koontz, Harold, O'Donnell, Cyrill dan Weihrich, Heinz, Manajemen Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta, 1994.
Murti Sumami dan John.S, Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Elwnomi Perusahaan), Liberty, Yogyakarta, 1998.
M.F.Shee!lyana.J&Hendrik.H., Hubunga11 Antara Persepsi Barga Konsumen Dan
Konsepsi Pemasaran Terhadap Produk Merek Toko, dalam Jurnal
Ekonomi Pembangunan (JEP), X (l ), 2002
Nachrowi, Djalal Nachrowi, Pendekatan Populer dan Praktis Elwnometrika untuk Analisis Elwnomi dan Keuangan oleh Djalal Nachrowi- Hardius Usman, LP FE Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.
Pepadri, Isman, Pricing is '/'he Moment Of Truth, UsahlllW!llll No. I 0 Th. XXXI, Oktober, 2002.
Rangknti, Freddy, Riset Pemasaran, Gramedia, Jakarta, 1997.
Ristiyanti.P & Agus Sutiyono, Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Diferensiasi Produk Rokak Djarum Black Cappucino di Salatiga, Jumal Ekonomi dan Bisnis Vol.XIII, No.I, FE UK, Satya Wacana, Salatiga, 2007.
Schlffinan, Leon dan Kanuk,L.L., Perilaku Konsumer~ Prentice Hall, Inc., P.T.lndeks, Jakarta, 2004.
SPSS, Inc, SPSS Base 13.0, Application Guide, SPSS, Inc, Chicago, (2003).
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, CV, Bandung, 2005.
Sukimo, Sadono, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, P.T.RJija Grafindo Persada, Jal=ta, 1996.
Semuel, Haiane, Pangaruh Stimulus Media lk!an, Uang Saku, Usia, Dan Gender
Terhadap Kecenderungan Perilaku Pembelian Impulsif (Studi Kasus
Produk Pariwisata) dalam Jurnal Manajemen Pemasaran, vol. 2, no. 1,
april 2007: 31-42, FEUK Petra, 2007.
Sudarmadi, Lika-liku Menembus Gerai Pasar ~Modern, Swascmbada, 05/XX/4,
Maret : 68-70, 2004.
Swastha, Basu dan T.Hani Handoko, Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku
Kor.sumen, Edisi VIII, Liberty, Y ogyakarta, 1999.
Tambunan, Tulus,Dkk., Kajian Persaingan Dalam Industri Retail, KPPU, 2004.
Trianah, Lilik, Pengujian Model Persepsi Harga-Perilaku Belanja Serta
Alternatifnya : Penelitian Pada Hypermarket Asing d;i Jakarta, VI Jakarta,
2007.
Muchsin, Noorhudha, Dkk., Analisis Sikap Konsumen Dalam Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Merek Sanex Dan Kanzen Di Kota Malang,
Jurnal Sikap Konsumen Online, 2003.
Wahyuni, Dewi Urip, Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek "Honda" di
Kawasan Surabaya Baral, STIE FATAHILLAH, Srby, dalam Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.IO, No. 1, 2008: 30-37.
Nama
NIM
Fakultas/Jurusan
Universitas
KUESIONER RESPON!lEN,
: Sufi Arqon::
: l 03081029209
: Ekonomi clan Ilnm SosiaJ&,fanajemen
: UIN Syarif Hidayatulla.11 Jakarta
Penelitian ini dibuat untuk tugas akhir pada program strata 1 (S 1) dengan
judul:
" Analisill Pengamh Pe:rsepsi Harp da11 Koruiepsi Pe1111asaran Terliadap
Produk Merk Toko"
(Studi kasus pelanggan Carrefour yang berdomisili di wilayah ciputat).
Tujuan dari angket ini untuk mengetahui pengamh persepsi harga clan
konsepsi pemasaran terhadap produk merk toko Carrefour. Atas perlmtian clan
bantuannya saya ucapkan terima kasih.
KARAl..7TERISTIK RESPONDEN
Nama
Usia
JerJs kelamin :
Pekerjaan
Tempat belanja yang sedang dikunjungi :
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini sejumlah pertanyaau. Anda diminta menjawab dengau jujur
dan jawabau tidak dinilai sebagai sesuatu yang benar atau salah. Berilah tanda
sihmg (X) pada salah satu jawabau yang auda auggl\)J paling cocok dengau
keadaau auda sekarang.
SS : Sangat Setuju
s : Setuju
R :Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Saugat Tidak Seruju
SS s R TS STS
lO Produk merk toko Carrefour yang anda pakai
sangat bennanfaat di kehldupan sehari-hari anda
r 1;ro<luk . meri~
~·-r---11 Anda sang at menginginkan
Carrefour yang anda beli.
i2 Anda selalu mendapatkan produk merk Carrefour
yang anda inginkan
L Anda sangat puas dengan produk m<irk Carrefour
14 Kepuasan anda akan produk merk Carrefour
sesuai dengan uang yang dikeluarkan .
KONSEPSI PEMASARAN (X2)
SSSRTSSTS
No Pertanyaan (Loyalitas Merek)
15 tda Image produk merk Carrefour yang selama ini ar
pemah beli adalah positif
16 Produk merk Carrefour yang anda beli adalah pilil tan
!lllda.
17 Anda konsisten membeli produk merk Carref1 our
yang biasa anda beli
18 ulan Selalu belanja produk merk Carrefour dalam seb
sekali
19 Berkomitmen akan 1da meneruskan pembelian ar
dimasa mendatang
SS s R TS STS
No Pertan1aan (Penolakan R.esiko}
20 Anda merasa nyama.1 apabila membeli merk
Carrefour yang biasa anda beli
21 Anda membeli produk merk Carrefour karena ingin
berhemat
22 Anda memilih produk merk Carrefour karena
sebelu:nnya sud!!h pernah membeli produk itu
23 Produk merk Carrefour lebih anJa kenal dari merek
toko pesaing I
SS s R TS STS
No Pemn1a~n !f:embehn lm11nlllifl
24 Pernah belanja produk merk Carrefour dengan teman
atau keluarga
25 Anda membeli produk merk Carrefour tanpa tujuan
membeli terlebih dahulu
26 Anda belanja produk merk Carrefour sambil jalan-
jalan dan cuci mata
27 Anda langsung membeli produk merk Carrefour yang
anda temukan tanpa terlalu pertimbangkan merk toko
1 • • run
28 Anda mengingat produk merk Carrefour yang mau
dibeli
anda cari dari iklan di televise
38 Anda mengetahui produk merk Carrefour yani~
anda cari dari teman atau saudara anda
'
-· SS s R TS STS
No Pemnyaim !Desire/ J>enili!ian teirJlii,ullll!
I niroduk}
39 Anda meilliliki daftar produk rnerk Carrefour apa
I saja yang ingin anda beli
4o Anda sudah mengetahui kriteria yang akan
digunakan untuk menilai setiap merk Carrefour _J_
Persepsi Konsepsi responden Harga Pemasaran Prociuk Marek Toko
1 5'1 67 26 2 52 60 28 3 44 57 23 4 31 65 26 5 53 70 34 6 55 66 23 7 64 78 32 8 41 51 18 9 59 75 31
10 37 44 16 11 47 59 23 12 49 64 30 13 49 66 24 14 62 79 32 15 46 67 28 16 58 79 31 17 43 63 26 18 44 60 23 19 34 42 13 20 62 713 33 21 53 60 23 22 50 72 26 23 39 49 18 24 61 77 32 25 53 65 23 26 52 63 31 27 54 63 30 28 49 56 22 29 48 69 30 30 47 59 26 31 54 67 26 32 52 60 28 33 44 57 23 34 51 65 26 35 53 70 34 36 55 66 23 37 64 76 32 38 41 51 18 39 59 75 31 40 37 44 16 41 47 59 23 42 49 64 30 43 49 66 24 44 62 79 32 45 46 67 28 46 58 79 31
49 34 42 13 51) 62 78 33 51 53 60 21 52 ' 50 72 26 53 39 49 18 54 61 77 32 55 53 65 23 56 52 63 31 57 54 63 30 58 49 56 22 59 48 69 30 60 47 59 26 61 52 68 28 62 44 66 30 63 45 57 26 64 48 63 30 65 56 74 31 66 50 63 31 67 59 78 36 68 37 49 22 69 57 78 33 70 34 46 19 71 44 59 29 72 47 67 31 73 49 57 31 74 58 78 37 75 51 61 31 76 59 74 37 77 42 56 31 78 43 53 29 79 31 40 19 80 60 83 33 81 45 64 28 82 54 61 32 83 36 48 22 84 58 78 36 85 49 63 31 86 48 68 31 87 47 68 30 86 44 58 26 89 53 64 30 90 42 60 30 91 52 68 28 92 44 66 30 93 45 57 26 94 48 63 30 95 56 74 31 96 50 63 31
99 100
57 34
Regression
-var.ables
Model Enlered 1
1 Konsopsi Pemasara n, Perseasi Harga
78 46
Variables Removed Method
Enter
a. Al! requested variables entered.
b. Dependent Var.able: Prociuk Mere¥. Toko
Model Summary'>
Adjusted Model R RSouare RSouare
33 19
Std. Error of the Estimate
IDurbinWatson
1 .818" .669 .662 3.075 - 1.309
:::Onstant)
•ersepsl larga ;onsepsi
a. Predictors: (Constant), Konsepsi Pemasaran, Persepsi Harga
b. Dependent Variable: Produk Merek Toko
-Sum of Model Snuares df Mean S<iuare 1 Regression 1850.338 2 925.169
Residual 917.222 97 9.456 Total 2767.560 99
a. Predictors: (Constant), Konsepsi Pemasaran, Persepsi Harga
b. Dependent Variable: Produk Merek Toko
Coefflclenl!ll(a)
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients
B Sid. Error Beta
-.511 2.069
.021 .095 .030
420 073 700
I
-.247
.222
!i7R?
F 97.840
s ill.
.806
.825
nnn
Si!I. .000"
Collinear1tu S1a1istics
Tolerance VIF
.183 5.466
111~ '"'""
Colllnearity Dlagnostlcil . riance Pronnrlions Va.
Condition Model Dimension Eiaanvalue Index IConsbn~)
1 1 2.983 1.000 .00 2 .015 14.1911 1.00
s .002 3<3.598 .00
a. Dependent Variable: Prociuk Merak Toko
Reslduale Slatlmtlcs!'
Minimum Maxim~m II/lean r'lt:ulctea Vaiue 16.95 35.64 27.38 Std. PredH:w.I Value -2.411 1.910 .000 standard Error of
.309 .824 .517 Predicted Value
Adjusted Predicted Value 16.BC 35.79 27.39
Residual -5.368 7.009 .000 Std. Residual -1.752 2.301; .000 Stud. Residual -1.776 2.329 -.001
Deleted Residual -5.534 7.234 -.000
Stud. Deleted Residual -1.796 2.384 .000 Mahal. Distance .011 6.112 1.980
Cook's Dista11ce .000 .007 .010 Centered Leverage Value .000 .062 .020
a. Dependent Variable: Produk Merek Toko
Persepsi Konsepsi Haraa Pemasarar.
- .00 .00
.05
.95
Std. Deviation 4.323
1.<iuO
.130
4.320
3.044
.990
1.004
3.134 1.011
1.426
.013
.014
.05
.95
N 100
100
100
100
100
100
100
100 100
100
100 100
4-
2·
:er
8·
6· -
4-
I 2- I)
ov -2
--
,__ r-..... -ii -J I- ' -,,
-... ' -
' -- -r.. -
-..J.
-1 0 2
ReglllSllion standardized Residual
I
3
-
Meen=6.~16 Std. Dev.= 0.99 N=100
Normal P-P Plot of Regression Stam:l~rdizlld R®Sid11al
0.8
J:I 2 fl. E o.s :s
(.)
J ! 0.4
01
0.0 01 0.4 0.6 0.6 1.0
Observed Cum Prob
u.noont Variable: Produk Merck Toko
31 ii ~ c tl 0 0 i 2 0 ~ () a: 00 1l 0 0 0 © 0 0 .!l 1 •o .. 0 ~ G 0 o0o © 00 00 tl 0(1 ~ 0 0
• ·1 0 0 00 1)0
i-1
0 0 0
0 oco 0 00
0 0 0 0 0
0 0
& -2~ 0 00 0
I I I I -3 -2 -1 0 2
Regressior. Standardized Predictlld Value