25
AY, 24, Kayu Sebagai Bahan Bangunan TAGS: ARSITEKTUR , ESSAY Bangunan bukan hanya merupakan sebuah benda yang dapat dipamerkan oleh pemiliknya, tapi juga merupakan tempat bernaung, bertdeuh dan beraktivitas. Terlebih lagi sebagian besar aktivitas sehari- hari kita lakukan di dalam ruang. Dengan pentingnya ruang sebagai bagian dari bangunan itu sendiri maka pantaslah kita harus teliti dalam memilih material dan bahan bangunan yang baik dan sesuai dengan kondisi iklim di mana bangunan itu akan berdiri. Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang berasala dari alam dan sangat sering digunakan. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan. Selanjutnya akan dibahas mengenai sifat kayu, keuntungan dan kelemahannya serta cara penggunaan atau sambungannya. A. APA ITU KAYU? Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian. Mengetahui

ilmu bahan bangunan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penggunaan kayu sebagai bahan bangunan

Citation preview

AY,24,Kayu Sebagai Bahan BangunanTAGS:ARSITEKTUR,ESSAYBangunan bukan hanya merupakan sebuah benda yang dapat dipamerkan oleh pemiliknya, tapi juga merupakan tempat bernaung, bertdeuh dan beraktivitas. Terlebih lagi sebagian besar aktivitas sehari-hari kita lakukan di dalam ruang. Dengan pentingnya ruang sebagai bagian dari bangunan itu sendiri maka pantaslah kita harus teliti dalam memilih material dan bahan bangunan yang baik dan sesuai dengan kondisi iklim di mana bangunan itu akan berdiri. Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang berasala dari alam dan sangat sering digunakan.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan. Selanjutnya akan dibahas mengenai sifat kayu, keuntungan dan kelemahannya serta cara penggunaan atau sambungannya.

A.APA ITU KAYU?

Kayu merupakan hasil hutan yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian. Mengetahui sifat-sifat dari kayu ini penting sekali dalam industri pengolahan kayu sebab dari pengetahuan sifat tersebut tidak saja dapat dipilih jenis kayu yang tepat serta macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan penggantian oleh jenis kayu lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat secara kontinyu atau terlalu mahal.

Sebagai bahan konstruksi bangunan, kayu sudah dikenal dan banyak dipakaisebelum orang mengenal beton dan baja. Dalam pemakaiannya kayu tersebut harusmemenuhi syarat : mampu menahan bermacam-macam beban yang bekerja denganaman dalam jangka waktu yang direncanakan; mempunyai ketahanan dan keawetan yang memadai melebihi umur pakainya; serta mempunyai ukuran penampang dan panjang yang sesuai dengan pemakainnya dalam konstruksi.

Salah satu kendala yang ada pada pemakaian kayu hutan tanaman atau hutanrakyat adalah ukuran dan mutu kayu yang dihasilkan sangat bervariasi sehingga pemakai seringkali merasa kesulitan dalam memilih jenis dan ukuran yang akan dipakai. Oleh karena itu perlu adanya upaya lain yaitu pemasyarakatan/pengenalan jenis dan ukuran kayu yang dihasilkan dari hutan rakyat tersebut.

B.APA SAJA SIFAT-SIFAT KAYU?

Ada banyak sekali jenis-jenis kayu. Dalam konstruksi dan pemakaian kayu sebagai bagian dari konstruksi bangunan seseorang harus benar-benar mengetahui dan memahami sifat-sifat serta jenis-jenis kayu yang biasa digunakan sebagai konstruksi bangunan itu sendiri.

Kayu memiliki kelebihan sebagai berikut:1.Mudah didapatkan di toko-toko material.2.Banyak dikuasai oleh tukang lokal.3.Bahan kayu dapat dibentuk, dipotong, dan digunakan secara fleksibel.

Kelebihan-kelebihan dari kayu sebagai bahan konstruksi bangunan itu sendiri tentu memberikan keuntungan bagi kita sendiri, namun dibalik kelebihan-kelebihannya itu kayu juga memiliki kekurangan-kekurangan. Berikut kekurangan dari kayu:1.Mudah terbakar, dan dapat dimakan rayap.2.Dapat mengembang dan menyusup.3.Bentang atap dengan konstruksi kayu seringkali terbatas karena ukuran kayu di pasaran adalah 4 meter.4.Harga kayu semakin lama semakin mahal karena semakin berkurangnya stok kayu dari alam.

Berikut sifat-sifat kayu secara kimiawi:1.Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).2.Semua kayu bersifatanisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial).3.Kayu merupakan bahan yang bersifathigroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya.4.Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.

Berikut sifat-sifat kayu secara fisik:1.Berat suatu kayu tergantung dari jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ-nya. Kayu mempunyai berat jenis yang berbeda-beda, berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani). Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat pula.2.Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya kayu teras lebih awet dari kayu gubal.3.Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.4.Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu. Berdasarkan teksturnya, kayu digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll), kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan kayu bertekstur kasar (contoh: kempas, meranti dll).5.Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal (serat miring).6.Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.7.Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal misalnya bau bawang (kulim), bau zat penyamak (jati), bau kamper (kapur) dsb.8.Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.9.Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC =Equilibrium Moisture Content).10.Kayu memiliki sifat sendiri terhadap suara:a.Sifat akustik, yaitu kemampuan untuk meneruskan suara berkaitan erat dengan elastisitas kayu.b.Sifat resonansi, yaitu turut bergetarnya kayu akibat adanya gelombang suara. Kualitas nada yang dikeluarkan kayu sangat baik, sehingga kayu banyak dipakai untuk bahan pembuatan alat musik (kulintang, gitar, biola dll).11.Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.12.Pada umumnya kayu merupakan bahan hantar yang jelek untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.

C.Sifat-sifat kayu secara mekanik:1.Kekuatan tarik kayu:a.Kekuatan tarik kayu sejajar dengan arah serat.b.Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.2.Kekuatan tekan kayu:a.Kekuatan tekan kayu sejajar dengan arah serat.b.Pada semua kayu, kekuatan tegak lurus serat lebih kecil daripada kekuatan kompresi sejajar arah serat.3.Kekuatan geser kayu:a.Kekuatan geser kayu sejajar dengan arah serat kayu.b.Kekuatan geser kayu tegak lurus arah serat.c.Kekuatangeser miring.4.Kekuatan lentur kayu:a.Kekuatanlengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan.b.Kekuatanlengkung pukul, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara mendadak.5.Kekakuan kayu:Kekakuan adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.6.Keuletan kayu:Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.7.Kekerasan kayu:Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.8.Kekuatan belah kayu:Keteguhan belah adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang berusaha membelah kayu. Sifat keteguhan belah yang rendah sangat baik dalam pembuatan sirap dan kayu bakar. Sebaliknya keteguhan belah yang tinggi sangat baik untuk pembuatan ukir-ukiran (patung). Pada umumnya kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah tangensial.Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat keku-atan kayu atau sifat mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2.a.Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan, pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga perusak kayu.b.Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dsb.Prosiding PPI Standardisasi melakukan penelitian pada tahun 2009 tentang kadar air dan kerapatan serat kayu. Kadar air kering udara berkisar antara 11.46-17.18%.Berdasarkan klasifikasi kerapatan kayu, maka kayu sengon, sengon buto, suren,mindi dan tata tergolong kayu yang ringan (0.24-0.56 g/cm3) sedangkan sisanya tergolong kelas sedang (0.56-0.72 g/cm3).

A.PENGGUNAAN KAYU SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI DAN MATERIAL BANGUNAN

1.Kayu sebagai konstruksi bangunanSampai abad ke-20 sebagian besar dari hampir semua bangunan perumahan danstruktur bangunan komersial dibangun dari kayu. Karena masih berlimpahnya sumber kayu menyebakan hampir semua struktur bangunan perumahan, jembatan, bangunan komersial ringan, pabrik dan tiang menggunakan kayu solid. Sekarang bangunan tersebut lebih banyak menggunakan bahan kayu struktural yang lebih modern. Misalnya lantai, dinding, atap untuk konstruksi ringan umumnya dibuat dari papan kayu atau panel kayu.Kayu untuk keperluan bangunan umumnya dari kelas kuat I, II dan III dengan rasio kekuatan terhadap berat yang cukup tinggi, serta mempunyai kelas awet I atau II. Bila dari kelas awet III atau di bawahnya, maka kayu tersebut harus diawetkan terlebih dahulu.

Penggunaan kayu gergajian secara konvensional untuk bahan bangunan hanyaterbatas untuk dimensi tertentu dan tidak bisa digunakan untuk konstruksi bangunan yang memerlukan bentangan yang lebar dan tinggi. Untuk mendapatkan kayu dengan bentangan dan ukuran yang besar sangat sulit, karena bentang dan ukuran terbesar sesuai dengan ukuran pohonnya. Untuk mengatasi hal itu perlu dibuat balok glulam yaitu gabungan dua atau lebih papan kayu gergajian yang direkat dengan menggunakan perekat tertentu dengan arah serat kayunya sejajar satu sama lain.

2.Lantai (Flooring)Lantai kayu ataumozaik parquet flooringsangat disukai karena selain berksesan setetis yang kental, juga memberikan kesan hangat pada ruangan. Untuk Hardwood atau kayu daun lebar sangat disukai dan sering digunakan. Untuk keperluan lantai diperlukan kayu dengan kekerasan tinggi, beberapa industri mensyaratkan kayu untuk lantai dipilih kayu yang bercorak indah, kelas kuat I-III dan kelas awet I-II.

3.DindingUntuk dinding bagian luar (eksterior) selain digunakan papan kayu, saat ini lebihumum digunakan kayu lapis eksterior, flakeboard atau papan partikel eksterior.Sedangkan untuk dinding di bagian dalam ruangan (interior) tidak diperlukanpersyaratan yang tinggi. Untuk pembuatan dinding, selain diperlukan kayu yangbercorak indah, juga kayu yang stabil dan awet, untuk berbagai keperluan dipersyaratkan mampu meredam suara (isolator).a. Kayu gergajianKayu gergajian yang telah dicoba dibuat untuk partisi dinding antara lain kayu karet, mindi, kelapa dan mangium. Partisi dinding yang dibuat dari kayu karet yang diawetkan dengan boron menunjukkan penampilan yang mirip dengan ramin. Sedangkan yang dibuat dari kayu mangium menunjukkan menampilan seperti jati.b. Kayu lapisKayu lapis indah yang dibuat dari venir mangium, tusam, mindi dan mimba dapat digunakan untuk dinding dengan penampilan yang cukup bagus.c. Papan mineralPapan mineral seperti papan gypsum dan papan mineral. Papan semen yang dibuat dari kayu karet, jeungjing ternyata dapat digunakan untuk pembuatan dinding bangunan yang tahan lama.

B.BAGAIMANA BENTUK SAMBUNGAN YANG BISA DITERAPKAN PADA KAYU?Berikut merupakan jenis-jenis sambungan pada kayu:a.Sambungan bibir lurus

b.Sambungan miring

A.JENIS DIMENSI KAYU DI PASARANUkuran kayu rakyat dalam bentuk kayu gergajian bervariasi untuk setiap jenis kayu tertentu seperti kayu mahoni yang biasanya dipakai sebagai bahan mebel, kayu buah sebagai bahan kayu pertukangan dan konstruksi. Hal ini mungkin ini disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai pemanfaatan kayu rakyat yang sesuai dengan tujuan pemakaian atau jenis peralatan yang dimiliki atau dipakai sangat sederhana.Kayu yang digergaji yang umumnya berasal dari hutan rakyat, berdiameter kecil dengan mutu batang yang kurang bagus (bengkok dan porsi gubalnya tinggi).

KESIMPULAN

1.Kayu merupakan bahan bangunan memiliki banyak kelebihan untuk digunakan sebagai material dan konstruksi bangunan karena mudah ditemukan dan mudah dibentuk sesuai keperluan.2.Kayu memiliki kuat tarik dan kuat lentur serta kekuatannya yang lain yang cukup baik untuk digunakan sebagai bahan bangunan.3.Kayu memiliki beberapa jenis sambungan yang dapat diterapkanuntuk kayu sebagai bahan konstruksi bangunan.4.Kayu memiliki tekstur yang khas yang dapat dimanfaatkan.Berdasarkan kelas mutunya, kayu karet, tata dan tusam dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan struktural, sedangkan yang lain dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan non struktural.Kayu yang diteliti baik yang berasal dari hutan tanaman (HTI) maupun dari tanaman rakyat tergolong kelas kuat III-V, hanya karet dan gmelina tergolongkelas kuat II-III.

Mengenal Jenis dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan Sebagai Bahan KonstruksiRABU, NOVEMBER 02, 2011ADI ATMADILAGA, S.T.NO COMMENTSKayu merupakan salah satu material bahan bangunan yang sering digunakan dalam konstruksi. Setiap kayu memiliki sifat dan ciri tersendiri baik dalam segi keindahan serat, kadar air, keawetan, berat jenis, kerapatan, dan kekuatan. Maka dalam memilih kayu yang akan dipergunakan ada baiknya kita mengenal Jenis dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan Sebagai Bahan Konstruksi. Selain agar kita dapat mengetahui kayu yang cocok dengan kriteria dan spesifikasi yang kita inginkan, tentunya juga agar kita tidak tertipu dengan jenis-jenis kayu lainnya. Berikut beberapa macam kayu yang sering digunakan sebagai bahan konstruksi.

KAYU JATI

Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.

Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak memakai kayu jati selain dari 2 daerah tersebut.

Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas kayu yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih. Penentuan kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type aplikasi finishing yang dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu tersebut diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut.

KAYU MERBAU

Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua. Merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua. Kayu merbau kami berasal dari Irian / Papua.

KAYU BANGKIRAI / YELLOW BALAU

Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang terlihat coklat kemerahan.

KAYU KAMPER

kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.

KAYU KELAPA

Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa umumnya berwarna terang.

KAYU MERANTI MERAH

Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras, warnanya merah muda tua hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon meranti banyak ditemui di hutan di pulau kalimantan

KAYU KARET

Botanical Name: Hevea brasiliensis

Family Name: Euphorbiaceae

Kayu Karet, dan oleh dunia internasional disebut Rubber wood pada awalnya hanya tumbuh di daerah Amzon, Brazil. Kemudian pada akhir abad 18 mulai dilakukan penanaman di daerah India namun tidak berhasil. Lalu dibawa hingga ke Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya termasuk tanah Jawa.

Warna KayuKayu karet berwarna putih kekuningan, sedikit krem ketika baru saja dibelah atau dipotong. Ketika sudah mulai mengering akan berubah sedikit kecoklatan.Tidak terdapat perbedaan warna yang menyolok pada kayu gubal dengan kayu teras. Bisa dikatakan hampir tidak terdapat kayu teras pada rubberwood.

DensitasKayu karet tergolong kayu lunak - keras, tapi lumayan berat dengan densitas antara 435-625 kg/m3 dalam level kekeringan kayu 12%.Kayu Karet termasuk kelas kuat II, dan kelas awet III, sehingga kayu karet dapat digunakan sebagai substitusi alternatif kayu alam untuk bahan konstruksi

KAYU GELAM

Kayu gelam sering digunakan pada bagian perumahan, perahu,Kayu bakar, pagar, atau tiang tiang sementara. Kayu gelam dengan diameter kecil umumnya dikenal dan dipakai sebagai steger pada konstruksi beton, sedangkan yang berdiameter besar biasa dipakai untuk cerucuk pada pekerjaan sungai dan jembatan. Kayu ini juga dapat dibuat arang atau arang aktif untuk bahan penyerap.

KAYU ULIN

Kayu ini banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah, kantor, gedung, serta bangunan lainnya. Berdasarkan catatan, kayu ulin merupakan salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Kalimantan.Jenis ini dikenal dengan nama daerah ulin, bulian, bulian rambai, onglen, belian, tabulin dan telian.Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter samapi 120 cm, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m. Kayu Ulin berwarna gelap dan tahan terhadap air laut.Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang bangunan, sirap (atap kayu), papan lantai,kosen, bahan untuk banguan jembatan, bantalan kereta api dan kegunaan lain yang memerlukan sifat-sifat khusus awet dan kuat. Kayu ulin termasuk kayu kelas kuat I dan Kelas Awet I.

KAYU AKASIA

Kayu Akasia (acacia mangium), mempunyai berat jenis rata-rata 0,75 berarti pori-pori dan seratnya cukup rapat sehingga daya serap airnya kecil. Kelas awetnya II, yang berarti mampu bertahan sampai 20 tahun keatas, bila diolah dengan baik. Kelas kuatnya II-I, yang berarti mampu menahan lentur diatas 1100 kg/cm2 dan mengantisipasi kuat desak diatas 650 kg/cm2. Berdasarkan sifat kembang susut kayu yang kecil, daya retaknya rendah, kekerasannya sedang dan bertekstur agak kasar serta berserat lurus berpadu, maka kayu ini mempunyai sifat pengerjaan mudah, sehingga banyak diminati untuk digunakan sebagai bahan konstruksi maupun bahan meibel-furnitur.

STANDART-STANDART DALAM PENENTUAN TEGANGAN IZIN1. PKKI NI-5 tahun 1961Secara singkat PKKI dimaksudkan untuk memberikan acuan baku terkait dengan aturan umum, aturan pemeriksaan dan mutu, aturan perhitungan, sambungan dan alat sambung konstruksi kayu hingga tahap pendirian bangunan dan persyaratannya. Disini juga telah dicantumkan jenis dan nama kayu Indonesia, indekssifat kayu dan klasifikasinya, kekuatan dan keawetannya.Klasifikasi Produk KayuPenggolongan kayu dapat ditinjau dari aspek fisik, mekanik dan keawetan. Secara fisik terdapat klasifikasi kayu lunak dan kayu keras. Kayu keras biasanya memiliki berat satuan (berat jenis) lebih tinggi dari kayu lunak. Klasifikasi fisik lain adalah terkait dengan kelurusan dan mutu muka kayu. Terdapat mutu kayu di perdagangan A, B dan C yang merupakan penggolongan kayu secara visual terkait dengan kualitas muka (cacat atau tidak) arah pola serat dan kelurusan batang. Kadang klasifikasi ini menerangkan kadar air dari produk kayu. Kayu mutu kering udara1. Besar mata kayu maksimum 1/6 lebar kecil tampang / 3,5 cm2. Tak boleh mengandung kayu gubal lebih dari 1/10 tinggi balok3. Miring arah serat maksimum adalah 1/74. Retak arah radial maksimum 1/3 tebal dan arah lingkaran tumbuh 1/4 tebal kayu Kayu mutu kering udara 15% 30%1. Besar mata kayu maksimum 1/4 lebar kecil tampang / 5 cm2. Tak boleh mengandung kayu gubal lebih dari 1/10 tinggi balok3. Miring arah serat maksimum adalah 1/104. Retak arah radial maksimum tebal dan arah lingkaran tumbuh 1/5 tebal kayu Konsekuensi dari kelas visual B harus memperhitungkan reduksi kekuatan dari mutu A dengan faktor pengali sebesar 0.75 (PKKI, 1961, pasal 5)Kelas Kuat Kayu Sebagaimana di kemukakan pada sifat umum kayu, kayu akan lebih kuat jika menerima beban sejajar dengan arah serat dari pada menerima beban tegak lurus serat. Ini karena struktur serat kayu yang berlubang. Semakin rapat serat, kayu umumnya memiliki kekuatan yang lebih dari kayu dengan serat tidak rapat. Kerapatan ini umumnya ditandai dengan berat kayu persatuan volume / berat jenis kayu. Ilustrasi arah kekuatan kayu dapat ditunjukkan pada Gambar 8.7. dan Gambar 8.8.Angka kekuatan kayu dinyatakan dapan besaran tegangan, gaya yang dapat diterima per satuan luas. Terhadap arah serat, terdapat kekuatan kayu sejajar (//) serat dan kekuatan kayu tegak lurus () serat yang masing masing memilki besaran yang berbeda. Terdapat pula duamacam besaran tegangan kayu, tegangan absolute / uji lab dan tegangan ijin untuk perancangan konstruksi. Tegangan ijin tersebut telah memperhitungkan angka keamanan sebesar 5 10. Dalam buku Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI NI 5) tahun 1961, kayu di Indonesia diklasifikasikan ke dalam kelas kuat I (yang paling kuat), II, III, IV (paling lemah). Tabel 8.1, menunjukkan kelas berat jenis kayu dan besaran kuat kayu.Kelas AwetBerdasarkan pemakaian, kondisinya dan perlakuannya, kayudibedakan atas kelas awet I (yang paling awet) V (yang paling tidak awet).Kondisi kayu dimaksud adalah lingkungan/tempat kayu digunakan sebagaibatang struktur. Sedangkan perlakuan meliputi pelapisan/tindakan lain agarkayu terhindar/terlindungi dari kadar air dan ancaman serangga. Tabel kelasawet dan kondisinya dapat dikemukakan dalam Tabel 8.2. Secara sederhana cukup memadai cara pemberian mutu kayu strukturalnya kurang praktis di samping data teknis yang diperhunakan sampai sekarang belum dapat dicari bukti keilmiahannya serta relevansinya dengan keadaan praktik yang berlaku sekarang.SII 0458 tahun 1981Standard Industri Indonesia (SII 0458-81) Merupakan penyempurnaan dari PKKI NI 5-61, khususnya dalam penyususnan tegangan yang diijinkan. Dalam penyusunan tegangan yang diijinkan perlu digandakan denganstrength ratio. Sstrength ratioadalah perbandingan antara kekuatan kayu yang berisi cacat dengan kekuatan kayu tanpa cacat. Penyusunan tegangan yang diijinkan (lihat tabel 4.).Tabel Teghangan ijin menurut (SII 0458-81)TeganganMutu AMutu B

(kg/cm2)( kg/cm2)( kg/cm2)(kg/cm2)170 g x SR/61150 g x SR/ 6140 g x SR/ 6120 g x SR/ 610,75 x 170 g x SR/610,75 x 150 g x SR/ 610,75 x 40 g x SR/ 610,75 x 20 g x SR/ 61

Kurang memenuhi persyaratan sebab penelitian dan percobaan yang digunakan sebagai rujukan masih sangat terbatas dengan data yang minimC.SKI tahun 1987 Departemen Kehutanan menerbitkan 2 standar penting yaitu sebagai berikut :1. SKI c-b0-010:1987 mengenai spesifikasi kayu bangunan untuk perumahan2. SKI c-b0-002:1987 mengenai penggunaan kayu lapis untuk structuralMetode MSR untuk panter :- Dasar penentuan tegangan yang diizinkan dari kayu konstruksi melalui pendugaan kekuatan- Pendugaan kekuatan kayu dilakukan oleh mesin pemilah dengan mengukur satu atau lebih parameter yang tidak merusak kayuD. ASTM D-245ASTM D 245 di gunakan untuk menilai secara visual tingkat cacat kayu. Hal ini dilakukan apakah kayu tersebut layak digunakan untuk konstruksi.Selama bertahun-tahun, semua asosiasi produsen utama kayu dikembangkan menetapkan sendiri aturan dan nilai stres didasarkan pada prinsip-prinsip ALS dan revisi berikutnya untuk mencerminkan perubahan pasokan kayu, kondisi pasar, dan produk baru. Departemen Perdagangan AS, Biro Standar, akhirnya menerima persetujuan umum dari industri kayu kayu lunak dan diterbitkan pada tahun 1970 standar produk sukarela (PS 20-70 American Standard Kayu kayu lunak). PS 20 daftar ukuran standar, nomenklatur, prosedur pemeriksaan, dan nilai untuk kayu kayu lunak sebagaimana ditetapkan oleh ALS dan prosedur A.S.T.M. D-245 untuk kelas struktural.Sejak ASTM D-245 prosedur didirikan pada tahun 1926, nilai stres ditugaskan untuk kayu telah didasarkan pada tes pada sampel yang jelas kecil (2-1/2 x 2-1/2) dengan faktor-faktor kekuatan diekstrapolasi untuk semua ukuran lainnya. Setiap kelas kayu ditugaskan nilai stres dengan menyesuaikan kekuatan spesimen jelas setelah mempertimbangkan karakteristik pertimbangan seperti kepadatan, kemiringan gandum, menghitung cincin, ukuran dan frekuensi knot, goyang, memudar, dan kelembaban, Jadi, 2 x 12 Pine balok anak yang sangat jelas, bebas cacat dan simpul memiliki stres serat dalam lentur (Fb) nilai 2550psi. Namun, nya Fb akan berkurang 16% jika balok anak itu memiliki 2 simpul diameter sepanjang garis tengah dari 12 wajah lebar, dan pengurangan 40%, jika balok tersebut memiliki 4 simpul. Bagaimana Visual Grading Capai-Visual grading dicapai dari pemeriksaan dari semua empat wajah dan ujung potongan, di mana lokasi serta ukuran dan sifat dari knot dan fitur lainnya yang muncul pada permukaan dievaluasi atas seluruh panjang. Prinsip-prinsip dasar penilaian struktural telah dibentuk yang memungkinkan evaluasi setiap bagian dari stres-kayu dinilai dalam hal rasio kekuatan bagi masing-masing properti sedang dievaluasi. Rasio kekuatan stres-kayu dinilai adalah rasio hipotetis dari properti kekuatan sedang dipertimbangkan dibandingkan dengan bahwa untuk materi tanpa karakteristik kekuatan-mengurangi. Jadi sepotong kayu stres dinilai dengan rasio kekuatan 75% di lentur akan diharapkan untuk memiliki 75% dari kekuatan lentur dari potongan jelas. Akibatnya, rasio kekuatan sistem grading struktur visual sehingga dirancang untuk memungkinkan pilihan praktis tak terbatas dalam menetapkan nilai dari setiap kualitas yang diinginkan terbaik untuk memenuhi persyaratan produksi dan pemanfaatan.Penugasan nama menunjukkan menggunakan untuk berbagai kelas stres-kayu dinilai tidak menghalangi penggunaan untuk tujuan lain. Misalnya, posting dan kayu dapat memberikan layanan sebagai balok. Prinsip-prinsip grading stres ijin tugas dari setiap jenis properti yang diijinkan untuk salah satu kelas stres-dinilai kayu, apakah dinilai terutama untuk bahwa properti atau tidak. Rekomendasi untuk properti yang diijinkan dapat mencakup semua properti untuk semua kelas atau kelas digunakan. Sementara aplikasi universal seperti dapat mengakibatkan hilangnya efisiensi dalam beberapa khusus, ia menawarkan keuntungan dari sistem yang lebih sederhana dari tingkatan stres dinilai kayu.Yang dipelajari dalam ASTM D 245 adalah sebagai berikut yaitu :Ruang LingkupSignifikansi dan PenggunaanPrinsip Dasar Rasio KekuatanEstimasi dan Batasan Karakteristik PertumbuhanDiijinkan Properties untuk Desain KayuModifikasi Properti diijinkan untuk Penggunaan DesainContoh Stres-Grade PengembanganKayu dan baja ringanPengertian kayu secara umum adalah suatu bahan konstruksi yang didapatkan dari tumbuhan dalam alam. Karena itu tidak hanya merupakan salah satubahan konstruksi yang pertama dalam sejarah umat manusia.Kayu adalah bagian keras tanaman yang digolongkan kepada pohon dan semak belukar. Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Secara kimia, kayu tersusun atas beberapa bagian utama yaitu selulosa dan lignin.Sebagai bahan konstruksi bangunan, kayu sudah dikenal dan banyak dipakai sebelum orang mengenal beton dan baja. Dalam pemakaiannya kayu tersebut harus memenuhi syarat: mampu menahan bermacam-macam beban yang bekerja dengan aman dalam jangka waktu yang direncanakan: mempunyai ketahanan dan keawetan yang memadai melebihi umur pakaiannya; serta mempunyai ukuran penampang dan panjang yang sesuai dengan pemakaiannya dalam konstruksi. Kayu mempunyai kekuatan yang tinggi dan berat yang rendah, mempunyai daya penahan tinggi terhadap pengaruh kimia dan listrik, dapat mudah dikerjakan, relative murah, dapat diganti dengan mudah dan bisa didapat dalam waktu singkat.Kerugiannya antara lain ialah sifat kurang homogeny dengan cacat cacat alam seperti arah serat yang berbentuk menampang, spiral dan diagonal, mata kayu dan sebagainya. Beberapa kayu bersifat kurang awet dalam keadaan tertentu. Kayu dapat memuai dan menyusut dengan perubahan perubahan kelembapan dan meskipun tetap elastic, pada pembebenan berjangka lama sesuatau balok akan terdapat lendutan yang relative besar. Sifat-sifat karakteristik ini memperlihatkan perbedaan-perbedaan penting anatara kayu dan bahan yang lain, untuk anak analisa matematis dalam ilmu kekuatan biasanya diidealisir sebagai bahan yang sempurna akan homogenitas dan elastisitasnya.FUNGSI BAGIAN KAYU BAHAN BANGUNANKayu sebagai bahan bangunan berasal dari pohon yang mempunyai bagian bagian dalam tubuhnya, berikut ini bagian bagian sebuah kayu beserta fungsinya,Bagian bagian kayu dan fungsinya:KulitTerdapat pada bagian terluar batang pohon. Terdiri dari dua bagian: Kulit bagian luar yang mati, mempunyai ketebalan yang bervariasi menurut jenis pohon, kering dan berwrna tua. Kulit bagian dalam bersifat hidup dan tipis yang bertugas mengangkut getah yang dirubah oleh daun kebagian pohon yang tumbuh. Selain itu kulit juga berfungsi sebagai pelindung bagian bagian terdalam terhadap pengaruh luar yang merusak seperti iklim, serangga, hama dan kebakaran.kambium merupakan jaringan yang lapisannya tipis dan bening semacam lender yang terdapat diantara kulit dan kayu, kearah luar membentuk kulit baru menggantikn kuli lama yang telah rusak, kedalam membentuk kayu baru. Dengan adanya kambium pohon tumbuh besar.Kayu gubal bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel sel yang masih hidup, terletak disebelah dalam kambium yang berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat zat makanan. Tebal kayu gubal 1-20 cm.Kayu terasMerupakan jaringan sel yang membentuk kayu keras, yaitu bagian batang yang fungsinya untuk memperkuat batang kayu agar tegar berdiri. Bagian ini merupakan susunan sel kayu yang telah menua, memadat/ mengeras, lebih keras dari pada sel sel kayu yang terdapat pada lapisan kayu gubal. Warnanya lebih tua dari kayu gubal. Bagian ini merupakan bagian terpenting dari kayu sebagai bahan konstruksi bangunan.Hati kayuMerupakana bagian kayu yang terletak pada pusat lingkaran tahun. Biasanya digunakan untuk menentukan jenis suatu pohon. Pada umumnya bersifat rapuh atau lunak untuk beberapa jenis kayu dan ada yang bersifat keras.Lingkaran tahunYaitu batas antara kayu yang berbentuk pada permulaan dan pada akhir suatu musim. Melalui lingkaran tahun ini dapat diketahui umur suatu pohon.Jari-jariSel sel kayu yang berarah tegak lurus batang mengarah dari kulit kehati (arah radial) berfungsi sebagai tempat saluran makanan yang mudah diproses did au untuk pertumbuhan pohon.CARA PENGAWETAN KAYU BAHAN BANGUNANSebuah konstruksi kayu yang kokoh perlu dihitung secara teliti dalam perencanaanya agar dapat diketahui dimensi kayu yang kuat serta ekonomis, struktur kayu yang kuat belum tentu bertahan lama jika tidak dilakukan pengawetan kayu sebelum dipasang maupun masa perawatan, hal ini tentu dapat menyebabkan pengeluaran biaya ganda untuk sebuah bangunan, berkut ini beberapa cara pengawetan kayu yang mungkin bisa dilakukan.Cara pengawetan kayu adalah:Pengawetan dengan cara pemulasan dan penyemprotanCara pengawetan yang paling sederhana dan menghasilkan pengawetan yang kurang baik karena mudah luntur. Dianjurkan hnya digunakan sementara, untuk serangan perusak kayu tidak ganas dan untuk pengawetan kayu yang telah terpasang. Contohnya member lapisan cat pada kayu, melebur kayu dengan ter, dll.Pengawetan kayu dengan cara rendamanKayu dirndam dalam bak larutan bahan pengawet yang telah ditentukan kepekatannya selama beberapa hari. Kayu harus terendam semua.Ada tiga cara pengawetan kayu dengan rendaman, yaitu: rendaman dingin, rendaman panas dan rendaman panas-dingin.bahan pengawet yang digunakan berupa garam.Keuntungannya: kayu dalam jumlah banyak dapat diawetkan bersama, larutan dapat digunakan berulangkali.Kerugiannya: waktunya lama terutama rendaman dingin, peralatannya mudah kena karat, pada proses rendaman panas kayu dapat terbakar dan kayu basah sulit diawetkan dengan cara ini.Pengawetan kayu dengan cara tekanan dan vakum (cara modern)Keuntungannya: penetrasi danretensi bahan pengawet tinggi sekali, waktunya singkat dan dapat mengawetkan kayu basah dan kering.Kerugiannya: biayanya mahal, perlu ketelitian tinggi dan hanya digunakan untuk perusahaan komersiil. Menurut cara kejanya, proses ini dibagi menjadi:1. Proses sel penuh, pada proses ini bahan pengawet mengisi seluruh lumen sel kayu. Metode sel penuh ada 2 cara yaitu metode bethel dan bernett.2. Proses sel kosong, yaitu bahan pengawet hanya mengisi ruang antar sel kayu. Ada dua cara yaitu cara rueping, menggunakan tekanan awal 4 atmosphere dinaikkan sampai dengan 8 atm. Cara kedua yaitu cara lawry menggunakan tekanan awal 7 atm.Urutan cara kerja proses sel penuh, yaitu: