25
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR KEMUHAMADIYAHAN 1. ILMU BUDAYA DASAR Pengertian Ilmu Budaya Dasar, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar Pengertian Budaya Dasar Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus, Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.

Ilmu Budaya Dasar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ilmu Budaya Dasar

MAKALAH ILMU BUDAYA DASARKEMUHAMADIYAHAN

1. ILMU BUDAYA DASAR

Pengertian Ilmu Budaya Dasar, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

Pengertian Budaya Dasar

Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan

untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic

humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah

humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia,

berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan

bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus, Dengan demikian bisa

dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo

humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus

mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung

jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.

Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya

lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan.

Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan

dalam tiga kelompok besar yaitu :

1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui

keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini

digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku

mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu

kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat

prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah.

2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji

keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk

Page 2: Ilmu Budaya Dasar

mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.

Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah

keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.

3.  Pengetahuan budaya ( the humanities ). bertujuan untuk memahami dan mencari arti

kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan

metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat

unik, kemudian diberi arti. Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai

pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat

dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni

musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang

diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang

konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan

kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang

berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan

pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan

kebudayaan.

4. Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam

bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris

disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai

manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar

bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian

umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah

manusia dan budaya.

5. Tujuan Ilmu Budaya Dasar

Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan

dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep

yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam

salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the

humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk

mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran

serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang

lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. 

Page 3: Ilmu Budaya Dasar

Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :

1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka

lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk

kepentingan profesi mereka.

2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka

tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka

terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.

3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli

dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan

pengkotakan disiplin yang ketat

4. Menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu

berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi

diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.

2. RUANG LINGKUP LMU BUDAYA DASAR

Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, ada dua masalah pokok bisa

dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata

kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah:

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah

kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan

budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam

pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam

pengetahuan budaya.

2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam

perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.

Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan

jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya

sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame,

dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta

menjadi tema sentral dalam IBD. 

Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :

a. Manusia dan cinta kasih

b. Manusia dan Keindahan

Page 4: Ilmu Budaya Dasar

c. Manusia dan Penderitaan

d. Manusia dan Keadilan

e. Manusia dan Pandangan hidup

f.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian

g. Manusia dan kegelisahan

h. Manusia dan harapan

3. PENGERTIAN MANUSIA

Ada berbagai macam definisi manusia. Ada definisi yang memandangnya dari segi

fisiologis ada juga yang memandangnya dari segi sosiologi, dll. 

Dari segi fisiologis bahwa manusia itu makhluk yang mempunyai fisik hampir sama

dengan hewan. Hewan punya kepala, maka manusia punya kepala. Hewan punya

telinga, maka manusia punya telinga. Hewan punya kaki, maka manusia pun punya kaki.

Dari segi fisiologis bisa dikatakan tidak ada beda antara manusia dengan hewan. 

Jika kita mendefinisikan manusia hanya melalui segi fisiologis saja, maka kita akan

dibuat kebingungan. Di antara manusia itu saja terjadi perbedaan bentuk fisik. Ada yang

gendut, kurus, ada yang langsing. Ada yang bisa melihat dan ada yang (maaf) buta. Jika

terjadi perbedaan seperti itu, maka mana yang pantas disebut sebagai manusia? 

Maka dari itu, kita harus mendefinisikan manusia kembali dengan sudut pandang

lainnya. Menurut saya, definisi manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dan

dianugerahiNya akal, hati, fisik. Yang membedakan antara manusia dengan hewan

adalah akal. Maka ada yang berpendapat bahwa manusia itu hewan yang berakal.

Karena dari segi fisik memang tidak ada beda dengan hewan tetapi yang

membedakannya adalah akal.

PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

a. Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

b.  Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku

intelektual dan sosial.

c. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan

mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.

Page 5: Ilmu Budaya Dasar

d. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah

selesai (tuntas) selama hidupnya.

e.  Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk

mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik

untuk ditempati

f.  Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan

dengan potensi yang tak terbatas

g. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik

dan jahat.

h. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan

ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di

dalam lingkungan sosial.

4. PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Kebudayaan, kesenian, bukum, adat istihadat dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan

yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota suatu masyarakat. Misalnya: dari alat-alat

yang paling sederhana seperti asesoris perhiasan tangan, leher dan telinga, alat rumah

tangga, pakaian, system computer, non materil adalah unsur-unsur yang dimaksudkan

dalam konsep norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan / keyakinan serta bahasa.

Para kebudayaan sering mengartikan norma sebagai tingkah laku rata-rata, tingkah

laku khusus atau yang selalu dilakukan berulang – ulang. Kehidupan manusia sellau

ditandai oleh norma sebagai aturan sosial untuk mematok perilaku manusia yang

berkaitan dengan kebaikan bertingkah lak, tingkah laku rata-rata atau tingkah laku yang

diabstaksikan. Oleh karena itu dalam setiap kebudayaan dikenal norma-norma yang

ideal dan norma-norma yang kurang ideal atau norma rata-rata. Norma ideal sangat

penting untuk menjelaskan dan memahami tingkah laku tertentu manusia, dan ide

tentang norma-norma tersebut sangat mempengaruhi sebagian besar perilaku sosial

termasuk perlaku komunikasi manusia. 

Nilai adalah konsep-konsep abstrak yang dimiliki oleh setiap individu tentang apa yang

dianggap baik atau buruk, benar atau salah, patut atau tidak patut. 

Unsur penting kebudayaan berikutnya adalah kepercayaan / keyakinan yang

merupakan konsep manusia tentang segala sesuatu di sekelilingnya. Jadi kepercayaan /

keyakinan itu menyangkut gagasan manusa tentang individu, orang lain, serta semua

Page 6: Ilmu Budaya Dasar

aspek yang berkaitan dengan biologi, fisik, sosial, dan dunia supernatural. Unsure

penting kebudayaan adalah bahasa, yakni system kodifikasi kode dan symbol baik

verbal maupun non verbal, demi keperluan komunikasi manusia.

Definisi kebudayaan di atas seolah bergerak dari suatu kontinum nilai kepercayaan

kepada perasaan dan perilaku tertentu. Perilaku tertentu. Perilaku tersebut merupakan

model perilaku yang diakui dan diterima oleh pendukung kebudayaan sehingga

perilaku itu mewakili norma-norma budaya. 

Unsur-unsur Kebudayaan

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur

kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:

a) alat-alat teknologi

b) sistem ekonomi

c) keluarga

d) kekuasaan politik

5. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai

perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.

Dari sisi lain hubungan antar manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara

dengan hubungan manusia dan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis.

Proses dialektis ini tercupta melalui tiga tahap,yaitu :

1. Eksternalisasi: Proses manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunia.

2. Obyektivitas: Proses masyarakat menjadi realitas obyektif,menjadikan masyarakat

dengan segala pranata sosialnnya untuk mempengaruhi,dan membentuk perilaku

manusia.

3.  Internalisasi: Proses manusia mempelajari kembali masyarakatnya agar dia dapat

hidup baik,hingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

Manusia dan harapan

Page 7: Ilmu Budaya Dasar

Harapan berarti keinginan supaya sesuatu dapat terjadi,dengan demikian.harapan

menyangkut masa depan.apabila dibandingkan dengan cita cita,harapan memiliki

pengertian yang tidak terlalu muluk.

Ada tiga pernyataan tentang harapan pada diri seorang manusia yaitu:

·         Masa depan memberikan harapan

·         Masa sekarang memberikan pemikiran

·         Masa lalu memberikan pengalaman.

Manusia ingin memperoleh yang lebih baik dari pada yang telah dicapaidi masa

sekarang. keinginan manusia sebagai makhluk sosial uga terus meningkat akan

berpengaruh pada wujud kebudayaanyang pada umumnya juga meningkat.jadi manusia

selalu menginginkan dapat memperoleh masa depannya akan selalu bahagia.

Ilmu budaya dasar merupakan salah satu komponen dari sejumlah mata kuliah umum.

IBD bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran tentang

budaya.ilmu budaya dasar memiliki bagian yang saling berhubungan dalam kehidupan

manusia, diantaranya : adalah hubungan manusia dengan cinta

kasih,keindahan,penderitaan,keadilan,pandangan hidup,tanggung jawab serta

pengabdian,kegelisahan dan harapan, hal tersebut merupakan bagian yang saling

berhubungan antara manusia dan kebudayaanya.

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berperan dalam meluruskan manusia ke jalan

yang sesuai dengan keridhaan Allah SWT. Muhammadiyah tidak mengedepankan

kekerasan dalam menyampaikan ajaran-ajarannya,melainkan melalui dakwah maupun

pendidikan formal yang dikelolanya (SD, SMP, SMA, dan PT). Sebagai pergerakan Islam,

Muhammadiyah mempunyai sejarah yang panjang dalam proses terbentuknya, visi dan

misi, hal-hal yang melatar belakangi berdirinya, dan identitas pergerakan

Muhammadiyah. Banyak permasalahan yang melibatkan antara individu dengan

individu, organisasi dengan organisasi dan isu maupun gossip yang dalam

permasalahannya tidak sedikit menelan korban jiwa. Muhammadiyah dalam kaitan ini

perlu terus menerus merumuskan dan merivitalisasi perannya untuk mewujudkan

masyarakat Indonesia yang berperadaban, berkeadilan, serta berdaya secara ekonomi.

Tekad tersebut tercermin dalam berbagai amal usaha Muhammadiyah yang telah

dikembangkan, walau dalam perjalanan berikutnya mengalami kendala dalam

pelaksanaannya dan belum sepenuhnya terealisasikan dengan baik.

Page 8: Ilmu Budaya Dasar

Banyaknya masyarakat kita yang sekarang tidak mampu membuat muhammadiyah

untuk terus mengembangkan dan memperbaiki ekonomi anggota dan umat.Dimana

pada era globalisasi sekarang ini ekonomi liberalisme dan kapitalismelah yang telah

berkembang sehingga membuat masyarakat kita merasa tertekan.Sehingga pada saat

ini bagi masyarakat kita yang kehidupannya menengah kebawah hidupnya merasa

susah. Pada saat inilah peran muhammadiyah sangat diperlukan sebagai orgnisasi besar

di Indonesia untuk ikut serta dalam perekonomian yang  memberatkan

umatnya.Dengan fasilitas dan media yang dimiliki oleh muhammadiyah,maka dapat

digunakan untuk bergerak dalam bidang ekonomi demi mewujudkan masyarakat yang

sebenar-benarnya. Muhammadiyah dalam perkembangannya selalu mengikuti

perkembangan zaman dan kemasyarakatan, terbukti adanya perkembangan organisasi

vertikal dan organisasi horisontal. Muhammadiyah sejak awal periode telah menata

kelembagaan-kelembagaan di Ranting, Cabang  serta Wilayah. Meskipun secara

keseluruhan Muhammadiyah mampu mengikuti perkembangan zaman, namun masih

ada permasalahan yang ada di dalam organisasi khususnya dalam Ranting. Berbagai

permasalahn muncul di dalam ranting, peneliti lebih menitik beratkan pada sulitnya

modernisasi dalam Ranting. Sebagai bahankajian peneliti mengkaji permasalan yang

ada di Ranting Muhammadiyah Gonilan, Kartasura, Sukoharjo.   Sejajar dengan

perkembangan muhammadiyah yang berkembang pesat,dibalik itu semua juga

menghadapi tantangan dalam diri muhammadiyah itu sendiri sehingga diperlukan

introspeksi bagi seluruh jajaran Muhammadiyah.Kelemahan tersebut berkisar antara

lain:

a. terlambat atau tidak meningkatkan kualitas dan intensitas pengelolaan masjid dan

amal usaha secara optimal dan secara lebih baik

b. tidak selektif dalam menerima anggota atau mereka yang bekerja di amal usaha dan

kurang pembinaan;

c. kurang atau tidak memiliki militansi yang tinggi, berkiprah apa adanya, dan berbuat

sendiri-sendiri atau sibuk sendiri tanpa terkait dengan kepentingan Muhammadiyah;

d.  lebih tertarik pada urusan politik dan hal-hal yang bersifat mobilitas diri serta tidak

peduli pada kepentingan dakwah dan menggerakkan Muhammadiyah;

e. kurang solid dan konsolidasi gerakan;

f.kurang/lemah komitmen, pemahaman, dan pengkhidmatan terhadap misi serta

kepentingan Persyarikatan.

Page 9: Ilmu Budaya Dasar

Untuk menangani masalah tersebut maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. menanamkan kembali kepada anggota mengenai hakikat Muhammadiyah sebagai

gerakan Islam agar seluruh anggota Persyarikatan yakin dan paham betul akan

kebenaran Islam yang menjadi misi utama Muhammadiyah, sehingga tidak ragu-ragu

dan tidak memilih gerakan lain.

b. memahami dan menghayati secara mendalam mengenai hakikat Muhammadiyah 

sebagai gerakan Islam yang melaksanakan dakwah dan tajdid, sehingga mereka

berada dalam posisi untuk menampilkan Islam yang bersifat pemurnian sekaligus

pembaruann, tidak juga terjebak pada sekularisasi pemikiran Islam yang lepas dari

sumbu dasar Islam.

c. Menggerakkan Muhammadiyah dalam melaksanakan dakwah dan tajdid melalui

usaha-usahanya secara ikhlas, sungguh-sungguh, gigih, dan berkelanjutan sehingga

secara istiqamah dan militan menjadi kekuatan umat yang berjuang menegakan dan

menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-

benarnya.

d. Menggalang ukhuwah dan soliditas internal gerakan sehingga menjadi kekuatan yang

kokoh; tidak tercerai-berai, dan tidak berpaling ke gerakan lain apapun bentuknya

apalagi gerakan politik kendati bersayap dakwah sebab Muhammadiyah merupakan

gerakan dakwah yang sudah teruji dan tidak ada kepentingan politik kekuasaan.

e. Mengembangkan sistem gerakan melalui penguatan jama‘ah, jam‘iyah, dan imamah

sehingga gerak Muhammadiyah berjalan secara terorganisasi dan kuat; memiliki

disiplin organisasi yang tinggi, dan semuanya hanya bernaung dalam sistem

Muhammadiyah secara utuh.

f.Menyiapkan sumberdaya manusia dan kader yang unggul, militan, cerdas, dan siap

membela organisasi dengan istiqamah dan rasa memiliki dan berkomitmen yang

tinggi.

g. Menata dan mengkonsolidasi kembali seluruh amal usaha sebagai alat/kepanjangan

misi Persyarikatan sekaligus ajang kaderisasi Muhammadiyah, termasuk menyeleksi

dan membina seluruh orang yang berkiprah di dalamnya, sehingga amal usaha itu

benar-benar mengikatkan, memposisikan, dan memfungsikan diri sebagai milik

Muhammadiyah, dan bukan milik mereka yang berada di amal usaha apalagi nilik

Page 10: Ilmu Budaya Dasar

organisasi lain,yang harus dikelola dengan sistem dan disiplin organisasi

Muhammadiyah.

h. bersikap tegas terhadap organisasi manapun yang masuk dan dapat mengganggu

tatanan serta kelangsungan Muhammadiyah, lebih-lebih terhadap partai politik

apapun termasuk partai politik yang mengemban misi dakwah sebagai mereka adalah

organisasi lain yang berada di luar, bahwa semuanya harus dibingkai ukhuwah tentu

saja tetapi harus bersikap timbal-balik dan saling mengormati.

i.Melakukan langkah-langkah pembinaan anggota secara intensif dan sistematik dengan

pendekatan-pendekatan klasik dan baru agar tumbuh sebagai anggota, kader, dan

pimpinan Muhammadiyahh  yang istiqamah dan membela sepenuh hati misi serta

kepentingan Muhammadiyah, lebih-lebih di saat kritis dan harus memilih.

j.  Mengembangkan usaha dan kemampuan-kemampuan kompetitif serta jaringan-

jaringan kerjasama secara independen dengan pihak manapun sehingga

Muhammadiyah menjadi gerakan yang unggul dan dirasakan kehadirannya

sebagaimana layaknya gerakan Islam yang terbesar di negeri ini.

Apabila semua langkah-langkah itu dijalankan  maka muhammadiyah diRanting

Muhammadiyah Gonilan Kartasura akan lebih cepat maju dan mudah dalam

menjalankan gerakannya untuk mewujudkan masyarakat yang sebenar-

benarnya.Gerakan dakwah muhammadiyah tidak bisa lepas dari berbagai bidang yang

ada dalam muhammiyah, yang dimana di dalamnya semua itu saling berkaitan.Majunya

berbagai bidang akan mendorong untuk mudahnya muhammadiyah dalam berdakwah

amar ma’ruf nahi mungkar. Sebagaimana dikemukakan di atas, penyajian Ilmu Budaya Dasar

(IBD) tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan

pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikem-bftngkan untuk mengkaji msalah-

masalah manusia dan kebudayaan, Dengan demikian jelas bahwa matakuliah ini tidak

dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang keahlian (disiplin) yang

termasuk. dalam pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai

salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan

pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut

orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Dan bahwa dalam

masyarakat yang berkabung semakin Cepat dan rumit ini, mahasiswa harus mcngalami

pergeseran nilai-nilai yang , mungkin sekali dapat membuatnya masa bodoh atau putus asa,

suatu sikap yang tidak selayaknya dimiliki oleh seorang terpelajar. Bagaimanapun juga,

Page 11: Ilmu Budaya Dasar

mahasiswa adalah orang-orang muda yang sedang mempelajari cara memberikan tanggapan

dan penilaian terhadap apa saja yang terjadi atas dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya.

Sudah barang tentu ia perlu dibimbing untuk menemukan cara terbaik yang sesuai dengan

dirinya sendiri tanpa harus mengorbankan masyarakat dan alam sekitarnya. Secara tidak

langsung  Budaya Dasar akan membantu mereka untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Berpijak dari hal di atas, tujuan matakuliah Ilmu Budaya Dasar adalah untuk mengembangkan

kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya

tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih

halus. Untuk bidag menjangkau tujuan tersebut di atas, diharapkan Ilmu Budaya Dasar dapat:

a.Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka

akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk

kepentingan profesi mereka.

b.Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tcntang

masalah kemanusiaan dan budaya, serta mengembangkan daya kritis mercka tcrhadap

persoalan-persoalan yang mcnyangkut kedua hal tcrscbut.

c.Mcngusahakan agar mahasiswa sebagai caion pcmimpin bangsa dan ncgara, serta ahli dalatn

bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotaan

disiplin yang ketat. Usaha ini tcrjadi karcna ruang lingkup pendidikan kita amat dan condong

mem-buat manusia spcsialis yang berpandangan kurang luas. Matakuliah ini berusaha

menambah kcmampuan mahasiswa untuk menanggapi nilai-nilai dan masalah dalam

masyarakat lingkungan mereka khususnya dan masalah seria nilai-nilai umumnya tanpa terlalu

terikat oleh disiplin mereka.

d.Mcngusahakan wahana komunikasi para akademisi, agar mercka lebih mampu bcrdialog satu

sama lain. Dengan mcmiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan dapat lebih lancar

berkomunikasi. Kalau cara berkomunikasi ini selanjutnya akan lebih memperlancar

pclaksanaan pembangunan dalam bcrbagai bidang keahlian. Mcskipun spcsialisasi sangat

penting, spcsialisasi yang terlalu sempit akan membuat dunia scorang mahasiswa/sarjana

menjadi tcrlalu sempit. Masyarakat yang pcrcaya pada pentingnya modcrnisasi tidak akan dapat

memanfaat-kan sccara penuh sarjana-sarjana demikian, scbab proses modcrnisasi mcmerlukan

orang yang bcrpandangan luas.

Secara umum tujuan IBD adalah Pembentukan dan pengembangan keperibadian serta

perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada

dan timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala berkenaan dengan kebudayaan dan

kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya

dapat diperluas. Jika diperinci, maka tujuan pengajaran llmu Budaya Dasar itu adalah:

Page 12: Ilmu Budaya Dasar

1 .Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, scrta lebih

bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.

2. Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan

diri.

3. Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat

menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.

4. Mengembangkan daya kritis tcrhadap pcrsoalan kemanusiaan dan kebudayaan.

5. Memiliki latarbelakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia.

6. Menimbulkan minat untuk mendalaminya.

7. Mcndukung dan mcngcmbangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.

8. Tidak terjerumus kepada sifat kedaarahan dan pengkotakan disiplin ilmu.

9. Menambahkan kemampuan mahasiswa untuk mcnanggapi masalah nilai-nilai budaya

dalam masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh disiplin mereka.

10.Mempunyai kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah

kemanusiaan dan kebudayaan.

11.Terjalin interaksi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih positif dan

komunikatif.

12.Menjembatani para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas menghadapi

masalah kemanusiaan dan budaya.

13.Memperlancar pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh

berbagai cendekiawan.

14.Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.

15.Agar mampu memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya

dharma pendidikan.

Dari  kerangka tujuan yang telah dikemukakan tersebut diatas, dua masalah pokok

biasa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian

matakuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD). Kedua masalah pokok tersebut ialah :

a. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya mcrupakan ungkapan masalah

kemanusiaan dan budaya yang dapal didekati dengan menggunakan pengetahuan

budaya (The Humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di dalam

pengetahuan budaya, maupun sccara gabungan (anlar bidang) bcrbagai disiplin dalam

pengetahuan budaya.

Page 13: Ilmu Budaya Dasar

b. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam

perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman.

Diakui secara umum bahwa kebudayaan merupakan unsur penting dalam proses

pembangunan atau keberlanjutan suatu bangsa. Lebih-lebih jika bangsa itu sedang

membentuk watak dan kepribadiannya yang lebih serasi dengan tantangan zamannya.

Dilihat dari segi kebudayaan, pembangunan tidak lain adalah usaha sadar untuk

menciptakan kondisi hidup manusia yang lebih baik. Menciptakan lingkungan hidup

yang lebih serasi. Menciptakan kemudahan atau fasilitas agar kehidupan itu lebih

nikmat. Pembangunan adalah suatu intervensi manusia terhadap alam lingkungannya,

baik lingkungan alam fisik, maupun lingkungan sosial budaya.

Pembangunan membawa perubahan dalam diri manusia, masyarakat dan lingkungan

hidupnya. Serentak dengan laju perkembangan dunia, terjadi pula dinamika

masyarakat. Terjadi perubahan sikap terhadap nilai-nilai budaya yang sudah ada.

Terjadilah pergeseran sistem nilai budaya yang membawa perubahan pula dalam

hubungan interaksi manusia di dalam masyarakatnya.

Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan

makmur yang merata, materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila. Bahwa hakekat

pembangunan Nasional adalah pembangunam manusia Indonesia seutuhnya dan

pcmbangunan seluruh masyarakat Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, sudah

tentu pendekatan dan strategi pembangunan hendaknya menempatkan manusia

scbagai pusat intcraksi kcgiatan pcmbangunan spiritual maupun material.

Pembangunan yang melihat manusia sebagai makhluk budaya, dan sebagai sumber

daya dalam pembangunan. Hal itu berarti bahwa pembangunan seharusnya mampu

meningkatkan harkat dan martabat manusia. Menumbuhkan kepercayaan diri sebagai

bangsa. Menumbuhkan sikap hidup yang seimbang dan berkepribadian utuh. Memiliki

moralitas serta integritas sosial yang tinggi. Manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang

Mahasa Esa.

Dewasa ini kita dihadapkan paling tidak kepada tiga masalah yang saling berkaitan,

yaitu

1). Suatu kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa, dengan latar

belakang sosio budaya yang beraneka ragam. Kemajemukan tersebut tercermin dalam

berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu diperlukan sikap yang mampu mengatasi

ikata-ikatan primordial, yaitu kesukuan dan kedaerahan.

Page 14: Ilmu Budaya Dasar

2). Pembangunan telah membawa perubahan dalam masyarakat. Perubahan itu nampak

terjadinya pergeseran sistem nilai budaya, penyikapan yang berubah pada anggota

masyarakat tcrhadap nilai-nilai budaya. Pembangunan telah menimbulkan mobilitas

sosial, yang diikuti oleh hubungan antar aksi yang bergeser dalam kelompok-kclompok

masyarakat. Sementara itu terjadi pula penyesuaian dalam hubungan antar anggota

masyarakat. Dapat dipahami apabila pergeseran nilai-nilai itu membawa akibat jauh

dalam kehidupan kita sebagai bangsa.

3). Kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi massa dan transportasi, yang membawa

pengaruh terhadap intensitas kontak budaya antar suku maupun dengan kebudayaan

dari luar. Khusus dengan terjadinya kontak budaya dengan kebudayaan asing itu bukan

hanya itensitasnya menjadi lebih besar, tetapi juga penyebarannya bcrlangsung dengan

cepat dan luas jangkauannya. Terjadilah perubahan orientasi budaya yang kadang-

kadang menimbulkan dampak terhadap tata nilai masyarakat, yang sedang

menumbuhkan identitasnya sendiri sebagai bangsa.

Untuk itulah, kepada lulusan Perguruan Tinggi perlu di bekali pengetahuan yang dapat

mengembangkan kepribadiannya dan agar memiliki sikap hidup yang halus dan

terbuka.

Secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:

1.Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia, yang

meliputi:

b.kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda ciptaan manusia,

misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.

c.Kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat

dan diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.

2.Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungkin

diperoleh dengan cara belajar.

3.Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat

kemungkinannya sangat kecil untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya, tanpa

kebudayaan tidak mungkin manusia (secara individual maupun kelompok) dapat

mempertahankan kehidupannya. Jadi, kebudayaan adalah hampir semua tindakan

manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Page 15: Ilmu Budaya Dasar

6. PEMAHAMAN KEMUHAMADIYAHAN

Muhammadiyah sebagai organisasi besar di negeri ini tentu banyak faktor yang

mempengaruhi tentang keberadaanya. Selanjutnya  muhammadiyah sebagai organisasi

pembaharu pasti ada maksud dan tujuan yang melandasinya. Dengan maksud dan

tujuan tersebut muhammadiyah bergerak dengan besar kecilnya kegiatan sebagai

contoh amal usaha muhammadiyah. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang

maksud,tujuan, sejarah perumusan serta pengertian yang terkandung didalamnya.

Rumusan maksud dan tujuan muhammadiyah sejak berdiri sampai sekarang ini

mengalami beberapa kali perubahan redaksional, perubahan susunan bahasa dan

istilah. Sekalipun begitu tidak dengan sendirinya berubah isi dan jiwanya, karena

hakekatnya antara yang lama dan baru adalah sama-sama untuk perubahan yang lebih

baik.

Maksud dan tujuan yang dimaksud adalah yang termaktub dalam anggaran dasar atau

anggaran rumah tangga muhammadiyah. Pada dasarnya maksud dan tujuan

muhammadiyah adalah sebagai organisasi yang bergerak dalam berbagai bidang amal

usaha untuk perbaikan kualitaas hidup masyarakat bangsa dan negara. 

RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Muhammadiyah?

2. Siapa tokoh pendirinya?

3. Bagimana berdirinya muhammadiyah?

4. Apakah maksud dan tujuan muhammadiyah?

TUJUAN

Untuk mengenal muhammadiyah secara lebih dalam dari berbagai sudut

pandang.  Sehingga sebagai bagian dari keluarga muhammadiyah kita dapat

melakukan hal yang diinginkan dari muhammadiyah.

Visi dan Misi

Page 16: Ilmu Budaya Dasar

Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi

munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam

sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.Visi dan misi yang berlaku

didalam ranting ini menyesuaikan denganVisi dan Misi yang ada di pusat yaitu:

 Visi

 sebagai gerakan Islam yang berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunnah dengan watak tajdid

yang dimilikinya senantiasa istiqamah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam

amar ma’ruf nahi mungkar di segala bidang, sehingga menjadi rahmatan li al-‘alamin

bagi umat, bangsa dan dunia kemanusiaan menuju terciptanya masyarakat Islam yang

sebenar-benarnya yang diridhai Allah SWT dalam kehidupan di dunia ini.

Misi

Ø Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT yang

dibawa oleh Rasulullah yang disyariatkan sejak Nabi Nuh hingga Nabi Muhammad SAW.

Ø Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam

untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang bersifat

duniawi.

Ø Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada al-Qur’an sebagai kitab Allah

yang terakhir untuk umat manusia sebagai penjelasannya.

Ø Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan

masyarakat.

Di samping itu juga pandangan hidup yang teguh ini akan mampu memperbaiki segala

tingkah lakunya, baik dalam bermasyarakat ataupun dalam menyelesaikan segala

masalah hambatan, gangguan dan tantangan sehingga nantinya akan terwujud cita-cita

yang didambakannya. Oleh karetia itu scbagai makhluk yang mempunyai Cita-cita

terutama cita-cita yang akan memimpin kepada kebaikan dan keselamatan baik pribadi

maupun orang lain dan lebih-lebjh keselamatan di akherat kelak. Bila kita kaji lebih

datam maka dalam berpandangan hidup yang baik itu tentu terdapat keyakinan yang

teguh. Pandangan hidup yang demikian ini merupakan dasar akan adanya cita-cita

artinya bila adanya cita-cita ini didasari oleh pandangai hidup ini maka cita-cita ini akan

lebih besar kemungkinannya dan bila berhasil maka berarti cita-citanya itu merupakan

hasil petunjuk dan Allah sebagai pencipta seluruh makhluk yang ada.

Page 17: Ilmu Budaya Dasar

DAFTAR PUSTAKA

Nashir DR. Haedar, Manhaj Gerakan Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara

Muhammadiyah kerjasama  dengan Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah).

Tarjihbms. Files. Wordpress.com / 2007 /08 / pedoman hidup – prdf.

Buku Ilmu Budaya Dasar ;Supartono W, Drs. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia

Indonesia