52
PRINSIP – PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN Dalia Novitasari S.Kep Ners.,M.Kep

Ilmu Keperawatan Dasar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Prinsip Etika Keperawatan revisi 00

Citation preview

Page 1: Ilmu Keperawatan Dasar

PRINSIP – PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN

Dalia Novitasari S.Kep Ners.,M.Kep

Page 2: Ilmu Keperawatan Dasar

ETIKA

Ethos Adat,kebiasaan, perilaku, karakter

Ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup dlm masyarakat yg menyangkut aturan yg menentukan tingkah laku yg benar yaitu baik buruk, kewajiban dan tanggung jawab

Page 3: Ilmu Keperawatan Dasar

Nilai-nilai

Moral

Etika

RELATIONSHIP

Page 4: Ilmu Keperawatan Dasar

Etika keperawatan (PPNI)

1. Tanggung jawab terhadap individu, keluarga, masyarakat

2. Tanggung jawab thd tugas3. Tanggung jawab thd sesama perawat

& profesi kesehatan lain4. Tanggung jawab thd profesi

keperawatan5. Tanggung jawab thd pemerintah

bangsa dan tanah air

Perawat

Page 5: Ilmu Keperawatan Dasar

Otonomi (Autonomy)Berbuat baik (Beneficience)Keadilan (Justice)Tidak merugikan

(Nonmaleficience)Kejujuran (Veracity)Menepati janji (Fidelity)Karahasiaan (Confidentiality)Akuntabilitas (Accountability)

PRINSIP-PRINSIP ETISPRINSIP-PRINSIP ETIS

Page 6: Ilmu Keperawatan Dasar

AUTONOMYAUTONOMY

Pasien memiliki kebebasan untuk menentukan tindakan atau keputusan berdasarkan rencana yang mereka pilih

Contoh : Informed Consent

Page 7: Ilmu Keperawatan Dasar

Beneficience (Berbuat Baik) Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan

hal yang baik dengan begitu dapat mencegah kesalahan atau kejahatan.

Contoh perawat melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional

Justice (Keadilan) Nilai ini direfleksikan dalam praktek

professional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

Contoh : Perawat tidak membeda – bedakan pasien

Page 8: Ilmu Keperawatan Dasar

Nonmaleficince (tidak merugikan) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan

bahaya/cedera fisik dan psikologis pada pasien.

Contoh : perawat harus mengadakan pendekatan holistik agar dapat melakukan tindakan

Veracity (Kejujuran) Nilai yang harus dimiliki oleh perawat

untuk menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan agar klien mengerti. Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif.

Page 9: Ilmu Keperawatan Dasar

Fidelity (Menepati janji) Tanggung jawab besar seorang perawat adalah

meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain.

Confidentiality (Kerahasiaan) Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus

dijaga privasi klien. Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan dan peningkatan kesehatan klien.

Contoh : jangan diskusi / membicaran pasien.Accountability (Akuntabilitasi) Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa

tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanda tekecuali.

Contoh perawat bertanggung jawab terhadap apaun yang dilakukan,

Page 10: Ilmu Keperawatan Dasar

Domain etika Domain etika keperawatan keperawatan

1. Memberikan perawatan berkesinambungan

2. Tidak memandang penyakit /status sosial

3. Bertangung jawab 4. Bertindak sesuai kode etik profesi

Page 11: Ilmu Keperawatan Dasar

Jenis masalah etis Jenis masalah etis keperawatankeperawatan1. Kerahasiaan 2. Restrein 3. Hubungan saling percaya 4. Kematian dan sekarat5. Menolak perawatan

Page 12: Ilmu Keperawatan Dasar

Lanjutan Lanjutan 1. Kerahasiaan

- Informasi Dx. Medis, keperawatan, diskusi Px ditempat tertutup

2. Restrein (penggunaan pengikat)- efek keselamatan, agitasi/bingung, menanyakan anggota kluarga /relawan

3. Hubungan saling percaya - Kejujuran, tidak berbohong kepada pasien, informasi yg jelas prosedur dan diagnosa keperawatan, mengkomunikasikan pada kluarga dan dokter permintaan pasien akan informasi.

Page 13: Ilmu Keperawatan Dasar

Definisi EuthanasiaDefinisi Euthanasiaberasal dari bahasa Yunani yakni ‘eu’ (baik) dan ‘thanatos’ (kematian) .Jadi euthanasia adalah pencabutan kehidupan manusia melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau dengan memberikan rasa sakit minimal

Page 14: Ilmu Keperawatan Dasar

Macam – macam Macam – macam Euthanasia Agresif : tindakan secara

sengaja yang dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lain untuk mempersingkat hidup pasien

Euthanasia Non-agresif : pasien menolak secara tegas dan sadar untuk menerima perawatan medis dan tahu dampak dari penolakan tersebut

Euthanasia Pasif : sengaja tidak lagi mau diberikan bantuan medis yang dapat memperpanjang hidupnya

Page 15: Ilmu Keperawatan Dasar

Dilihat dari orang yang Dilihat dari orang yang membuat keputusan membuat keputusan euthanasia dibagi :euthanasia dibagi :

Voluntary euthanasia, jika yang membuat keputusan adalah orang yang sakit dan atas kemauannya sendiri;

Involuntary euthanasia, jika yang membuat keputusan adalah orang lain seperti pihak keluarga atau dokter karena pasien mengalami koma medis.

Page 16: Ilmu Keperawatan Dasar

Euthanasia aktif, yaitu tindakan secara sengaja yang dilakukan dokter atau tenaga kesehatan lain untuk memperpendek atau mengakhiri hidup si pasien. Misalnya, memberi tablet sianida atau menyuntikkan zat-zat berbahaya ke tubuh pasien.

Euthanasia pasif Dokter atau tenaga kesehatan lain secara sengaja tidak (lagi) memberikan bantuan medis yang dapat memperpanjang hidup pasien.

Autoeuthanasia Seorang pasien menolak secara tegas dengan sadar untuk menerima perawatan medis dan ia mengetahui bahwa itu akan memperpendek atau mengakhiri hidupnya penolakan, ia membuat sebuah codicil (pernyataan tertulis tangan). Autoeuthanasia pada dasarnya adalah euthanasia atas permintaas sendiri (APS).

Page 17: Ilmu Keperawatan Dasar

Negara – negara yang Negara – negara yang mengijinkan euthanasiamengijinkan euthanasiaBelandaBelgiaAustraliaAmerica SwissInggris

Page 18: Ilmu Keperawatan Dasar

Berdasarkan hukum di Berdasarkan hukum di IndonesiaIndonesiaKetentuan yang berkaitan langsung dengan

euthanasia aktif terdapat pada pasal 344 KUHP. Pasal 344 KUHP barangsiapa menghilangkan jiwa orang lain atas permintaan orang itu sendiri, yang disebutnya dengan nyata dan sungguh sungguh, dihukum penjara selama-lamanya 12 tahun.Untuk euthanasia aktif maupun pasif tanpa permintaan, beberapa pasal dibawah ini perlu diketahui oleh dokter. Pasal 338 KUHP barang siapa dngan sengaja menghilangkan jiwa orang lain, dihukum karena makar mati, dengan penjara selama-lamanya 15 tahun. Pasal 359 KUHP Barang siapa karena salahnya menyebabkan matinya orang, dihukum penjara selama-lamanya 5 th atau kurungan selama-lamanya 1 th.

Page 19: Ilmu Keperawatan Dasar

Berdasarkan agamaBerdasarkan agamaAgama Islam Dalam agama Islam atau hukum

apapun, masalah kematian adalah suatu keniscayaan, hanyalah Tuhan yang punya kewenangan terhadap hidup makhluknya. Dengan demikian, manusia tidak diberi hak atau wewenang dalam mengakhiri hidup seseorang

Page 20: Ilmu Keperawatan Dasar

Agama KatolikAgama KatolikPaus Yohanes Paulus II juga

menegaskan bahwa eutanasia merupakan tindakan belas kasihan yang keliru, belas kasihan yang semu: "Belas kasihan yang sejati mendorong untuk ikut menanggung penderitaan sesama. Belas kasihan itu tidak membunuh orang, yang penderitaannya tidak dapat kita tanggung" (Evangelium Vitae, nomor 66).

Page 21: Ilmu Keperawatan Dasar

Agama ProtestanAgama ProtestanSejak awalnya, cara pandang yang

dilakukan kaum kristiani dalam menanggapi masalah "bunuh diri" dan "pembunuhan berdasarkan belas kasihan (mercy killing) adalah dari sudut "kekudusan kehidupan" sebagai suatu pemberian Tuhan, dengan mengakhiri hidup dengan alasan apapun juga adalah bertentangan dengan maksud dan tujuan pemberian tersebut.

Page 22: Ilmu Keperawatan Dasar

Agama HinduAgama HinduBunuh diri adalah suatu perbuatan

yang terlarang di dalam ajaran Hindu dengan pemikiran bahwa perbuatan tersebut dapat menjadi suatu factor yang mengganggu pada saat reinkarnasi oleh karena menghasilkan "karma" buruk. Kehidupan manusia adalah merupakan suatu kesempatan yang sangat berharga untuk meraih tingkat yang lebih baik dalam kehidupan kembali.

Page 23: Ilmu Keperawatan Dasar

Agama BudhaAgama BudhaAjaran Budha sangat menekankan

pada "welas asih" ("karuna") Mempercepat kematian seseorang secara tidak alamiah adalah merupakan pelanggaran terhadap perintah utama ajaran Budha yang dengan demikian dapat menjadi "karma" negatif kepada siapapun yang terlibat dalam pengambilan keputusan guna memusnahkan kehidupan seseorang tersebut.

Page 24: Ilmu Keperawatan Dasar

ABORSIABORSIPengguguran kandungan-

Pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma ) janin dapat hidup di luar kandungan- Proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk tumbuh

Page 25: Ilmu Keperawatan Dasar

Ada 3 jenis aborsi Ada 3 jenis aborsi Aborsi Spontan berlangsung tanpa tindakan

apapunAborsi Buatan pengakhiran kehamilan

sebelum umur kandungan 28 minggu sebagai suatuakibat dari tindakan disengaja dan disadari pelaku .

Aborsi Terapeutik / medis : pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasimedik 

Penyebab aborsi :Kehamilan yang tidak diinginkan- kontrasepsi

yang gagalPerkosaanEkonomiHamil di luar nikah/ pernikahan yang tidak sehat

Page 26: Ilmu Keperawatan Dasar

Berdasarkan hukum di Berdasarkan hukum di IndonesiaIndonesia

UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 → dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil atau janinya dapat dilakukan tindakan medis tertentu .

UU Kesehatan Pasal 75 ayat 5 : tentang semua orang yang dilarang keras melakukan aborsi kecuali:◦ Indikasi kedaruratan medis bagi ibu hamil yang

memiliki penyakit genetic◦ Membahayakan nyawa ibu◦ Korban pemerkosaan ayat 3 : bisa dilakukan aborsi apabila sudah

konsultasi ayat 4 : diatur oleh peraturan pemerintah Hamil

Anggur

Page 27: Ilmu Keperawatan Dasar

Transplantasi OrganTransplantasi OrganTransplantasi berarti jaringan atau

organ manusia tertentu dari suatu tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan tertentu.

Asal Organ Donor :Organ dari donor hidup : kulit ,ginjal,

sumsum tulang ,darahOrgan dari donor jenazah : jantung ,hati

, paru-paru ,kornea ,pancreas ,dan sel otak 

Page 28: Ilmu Keperawatan Dasar

Jenis TransplantasiJenis TransplantasiTransplantasi Autologus :

perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dalam satu tubuh

Transplantasi Alogenik : perpindahan dari satu tubuh ke tubuh yang lain ,yang sama spesiesnya

Tranplantasi Singenik : perpindahan dari suatu tubuh ke tubuh lain yang identik 

Page 29: Ilmu Keperawatan Dasar

Hukum Transplantasi Hukum Transplantasi Indonesia Indonesia UU No. 23 Tahun 1992 tentang

Kesehatan Bagi pelaku pelanggaran baik yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan melakukan transplantasi organ dan atau jaringan tubuh manusia tanpa persetujuan donor atau ahli waras,memperjualbelikan organ dan atau jaringan tubuh manusia diancam pidana penjara paling lama 7 tahun

Page 30: Ilmu Keperawatan Dasar

Supporting DevicesSupporting DevicesSupporting Devices adalah

perangkat tambahan atau pendukung. Jika di tinjau dari segi keperawatan, maka dapat kita simpulkan kalau supporting devices itu adalah perangkat tambahan yang digunakan dalam dunia kesehatan pada para perawat dalam melakukan praktek

Page 31: Ilmu Keperawatan Dasar

Alat Bantu Teknologi medis yang canggih merupakan alat atau perkakas untuk para dokter, dan alat bantu akan mengurangi beban perawat.

Peralatan Sinar X Pemandu LM dan Cincin Roller Lintang kami digunakan untuk pergerakan reseptor sinar X mesin sinar X menggerakkan unit transmiter dan penerima sinar ke arah manapun dan mengambil gambar dari sudut manapun, tanpa bergantung pada posisi pasien.

Page 32: Ilmu Keperawatan Dasar

Peralatan analisis otomatis hematologikal

Pemindai CT sinar X medisFasilitas mandi dengan penopang

kursi roda elektrikRobot pendukung pembedahan

Page 33: Ilmu Keperawatan Dasar

Dampak Negatif Supporting Dampak Negatif Supporting DevicesDevicesSinar X hamburan pair production jarang sekali terjadi di bidang imaging diagnostik karena membutuhkan energi Sinar X yang sangat besar 1,02 MeV (mega elektron volt). Walaupun sudut pandang ini hanya dilihat secara mikroskopis, secara makroskopis dikhawatirkan akan mengganggu kestabilan atom materi dan menimbulkan kelainan pada sel tubuh manusia.

CT Scan Radiasi yang ditimbulkan berdasarkan survei terhadap 950.000 pasien. Hampir 70 persen pasien pernah mengalami sekurangnya satu kali prosedur pencitraan yang membuat mereka terpajan dlm wkt tiga tahun selanjutnya menderita kanker.

Robot pendukung pembedahan berjalan menurut rantai DNA

Page 35: Ilmu Keperawatan Dasar

IsueIsuePengetahuan klien tentang

keperawatan semakin meningkat dan ekspektasi lebih tinggi

Banyaknya tenaga-tenaga perawat non profesional

Otonomi perawat dalam praktik semakin bertambah tj menjadi lebih besar

Tuntutan hukum menuntut bekerja berdasarkan standar

Page 36: Ilmu Keperawatan Dasar

MisMis--konsepsi Masyarakatkonsepsi MasyarakatLayanan perawat harus

menghasilkan kesembuhan atau kesuksesan

Setiap perawat harus selalu siap berkorban melayani pasien

Setiap layanan yang mengakibatkan akibat buruk adalah malpraktik

Page 37: Ilmu Keperawatan Dasar

Tuntutan perdataTuntutan perdataUnintentional Tort (kesalahan yg tdk

disengaja)NecgligenceMeninggalkan benda asing di dlm tubuh

pasien stlh pembedahanGagal mengobervasi pasien sesuai dg

orderTdk memberikan informed consent

sebelum melakukan prosedurTdk melakukan upaya pengamanan

pasien

Page 38: Ilmu Keperawatan Dasar

Cont……….Cont……….Intentional Tort (kesalahan yg

disengaja)Penyerangan (assault)Mengancam pasienKekerasan (Battery)Membantu pembedahan yg tdk

bersifat darurat tanpa informend consent

Memaksa pasien berjalan pada hal pasien tdk ingin

Memaksa pasien menerima suntikanMemukul pasien

Page 39: Ilmu Keperawatan Dasar

Cont………Cont………PemenjaraanPengikatan pasien tanpa instruksiMenolak permintaan pasien untuk

pulang

Pelanggaran privasiMenyampaikan info pribadi pasien

pada pihak ketiga (termasuk anggota kel) tanpa persetujuan pasien

Page 40: Ilmu Keperawatan Dasar

Cont………..Cont………..Membiarkan orang yg tdk

berkepentingan membaca rekam medik pasien

Membiarkan orang yg tdk berkentingan mengamati prosedur

Mengambil gambar pasien tanpa persetujuan pasien.

FitnahMembuat pernyataan palsu ttg

pasien kpd pihak ketiga.

Page 41: Ilmu Keperawatan Dasar

TUNTUTAN PIDANATUNTUTAN PIDANA

KELALAIAN : 359-361 KUHPKETERANGAN PALSU : 267-268 KUHPABORSI ILEGAL : 347-349 KUHPPENIPUAN : 382 BIS KUHPEUTHANASIA : 344 KUHPPENYERANGAN SEKS: 284-294 KUHP

Page 42: Ilmu Keperawatan Dasar

TUNTUTAN PERDATA TUNTUTAN PERDATA (G(Ganti rugianti rugi))PERBUATAN MELANGGAR

HUKUM◦PASAL 1365 – 1367 KUH PERDATA

KELALAIAN◦PASAL 1366 KUH PERDATA

WANPRESTASI◦PERJANJIAN

Page 43: Ilmu Keperawatan Dasar

““TUNTUTAN” PROFESITUNTUTAN” PROFESIBIDANG : Etik dan disiplin profesi,

BUKAN PengadilanPEMERIKSA:

◦Komite Etik RS : Etik & Disiplin RS◦Komite Keperawatan : Etika

Keperawatan◦Sub komite etik profesi : Disiplin profesi

SANKSI BERSIFAT PEMBINAAN◦Tegoran, Peringatan, Perintah Re-

Edukasi, Pencabutan ijin, P.H.K.

Page 44: Ilmu Keperawatan Dasar

TANGGUNGJAWAB HUKUM TANGGUNGJAWAB HUKUM PIDANAPIDANATanggung jawab individu atas

perbuataannya, tanggung jawab atas perbuatannya TIDAK DAPAT dilimpahkan ke orang lain

Orang lain dapat ikut/turut bertanggung jawab apabila APABILA TERMASUK PIDANA PENYERTAAN (pemberi perintah, turut serta, perbantuan, dll)

Page 45: Ilmu Keperawatan Dasar

ANCAMAN PIDANAANCAMAN PIDANADIATUR DALAM KUHP,

SEBAGAIMANA DIURAIKAN TERDAHULU◦Terutama kelalaian

DIATUR DALAM UU PRAKTIK KEDOKTERAN:◦Berpraktek medis tanpa S.I.P. T.M.

Page 46: Ilmu Keperawatan Dasar

TANGGUNGJAWAB HUKUM TANGGUNGJAWAB HUKUM PERDATAPERDATA

Perawat Profesional Konsultan yang bekerja sendiri bertanggung jawab sendiri

Perawat profesional scholar (misalnya KARYAWAN RUMKIT) dapat mengalihkan tanggung jawabnya (SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA) kepada atasan, dengan merujuk HBL RS.

Page 47: Ilmu Keperawatan Dasar

PASAL 1367 KUH PERDATAPASAL 1367 KUH PERDATASESEORANG TIDAK HANYA

BERTANGGUNGJAWAB ATAS PERBUATANNYA, MELAINKAN JUGA ATAS PERBUATAN ORANG LAIN YANG MENJADI TANGGUNGANNYA DAN BARANG YANG BERADA DALAM PENGAWASANNYA.

RESPONDEAT SUPERIOR

Page 48: Ilmu Keperawatan Dasar

LINGKUPLINGKUPASUHAN MEDIS YANG MENJADI

KOMPETENSINYA, SEBAGAI LIMPAHAN / DELEGASI DARI TENAGA MEDIS (TERTENTU ATAU S.O.P.)◦DINILAI DARI RINCIAN ASPEK

(KELENGKAPAN INSTRUKSI/SOP, SARANA, KOMPETENSI, PELAKSANAAN, DAN MATERI INSTRUKSI ITU SENDIRI)

ASUHAN KEPERAWATAN

Page 49: Ilmu Keperawatan Dasar

ANCAMAN PERDATAANCAMAN PERDATA

PERMINTAAN GANTI RUGI ATAS DASAR PERBUATAN MELANGGAR HUKUM, KELALAIAN ATAU WANPRESTASI

PERMINTAAN AGAR MEMINTA MAAF DI MEDIA MASSA

PERMINTAAN AGAR ATASANNYA MEMECATNYA DARI RUMKIT

DLL

Page 50: Ilmu Keperawatan Dasar

PENYELESAIANNYAPENYELESAIANNYATUNTUTAN PIDANA:

◦MELALUI PROSES PENYIDIKAN, PENUNTUTAN, PENGADILAN DAN EKSEKUSI

TUNTUTAN PERDATA:◦MELALUI PROSES PENGADILAN◦DI LUAR PENGADILAN (A.D.R.)

NEGOSIASI, MEDIASI, ARBITRASI, DLL

Page 51: Ilmu Keperawatan Dasar

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

Page 52: Ilmu Keperawatan Dasar