Upload
dalia-novi
View
23
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Prinsip Etika Keperawatan revisi 00
Citation preview
PRINSIP – PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN
Dalia Novitasari S.Kep Ners.,M.Kep
ETIKA
Ethos Adat,kebiasaan, perilaku, karakter
Ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup dlm masyarakat yg menyangkut aturan yg menentukan tingkah laku yg benar yaitu baik buruk, kewajiban dan tanggung jawab
Nilai-nilai
Moral
Etika
RELATIONSHIP
Etika keperawatan (PPNI)
1. Tanggung jawab terhadap individu, keluarga, masyarakat
2. Tanggung jawab thd tugas3. Tanggung jawab thd sesama perawat
& profesi kesehatan lain4. Tanggung jawab thd profesi
keperawatan5. Tanggung jawab thd pemerintah
bangsa dan tanah air
Perawat
Otonomi (Autonomy)Berbuat baik (Beneficience)Keadilan (Justice)Tidak merugikan
(Nonmaleficience)Kejujuran (Veracity)Menepati janji (Fidelity)Karahasiaan (Confidentiality)Akuntabilitas (Accountability)
PRINSIP-PRINSIP ETISPRINSIP-PRINSIP ETIS
AUTONOMYAUTONOMY
Pasien memiliki kebebasan untuk menentukan tindakan atau keputusan berdasarkan rencana yang mereka pilih
Contoh : Informed Consent
Beneficience (Berbuat Baik) Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan
hal yang baik dengan begitu dapat mencegah kesalahan atau kejahatan.
Contoh perawat melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
Justice (Keadilan) Nilai ini direfleksikan dalam praktek
professional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
Contoh : Perawat tidak membeda – bedakan pasien
Nonmaleficince (tidak merugikan) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada pasien.
Contoh : perawat harus mengadakan pendekatan holistik agar dapat melakukan tindakan
Veracity (Kejujuran) Nilai yang harus dimiliki oleh perawat
untuk menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan agar klien mengerti. Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif.
Fidelity (Menepati janji) Tanggung jawab besar seorang perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain.
Confidentiality (Kerahasiaan) Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus
dijaga privasi klien. Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan dan peningkatan kesehatan klien.
Contoh : jangan diskusi / membicaran pasien.Accountability (Akuntabilitasi) Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa
tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanda tekecuali.
Contoh perawat bertanggung jawab terhadap apaun yang dilakukan,
Domain etika Domain etika keperawatan keperawatan
1. Memberikan perawatan berkesinambungan
2. Tidak memandang penyakit /status sosial
3. Bertangung jawab 4. Bertindak sesuai kode etik profesi
Jenis masalah etis Jenis masalah etis keperawatankeperawatan1. Kerahasiaan 2. Restrein 3. Hubungan saling percaya 4. Kematian dan sekarat5. Menolak perawatan
Lanjutan Lanjutan 1. Kerahasiaan
- Informasi Dx. Medis, keperawatan, diskusi Px ditempat tertutup
2. Restrein (penggunaan pengikat)- efek keselamatan, agitasi/bingung, menanyakan anggota kluarga /relawan
3. Hubungan saling percaya - Kejujuran, tidak berbohong kepada pasien, informasi yg jelas prosedur dan diagnosa keperawatan, mengkomunikasikan pada kluarga dan dokter permintaan pasien akan informasi.
Definisi EuthanasiaDefinisi Euthanasiaberasal dari bahasa Yunani yakni ‘eu’ (baik) dan ‘thanatos’ (kematian) .Jadi euthanasia adalah pencabutan kehidupan manusia melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau dengan memberikan rasa sakit minimal
Macam – macam Macam – macam Euthanasia Agresif : tindakan secara
sengaja yang dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lain untuk mempersingkat hidup pasien
Euthanasia Non-agresif : pasien menolak secara tegas dan sadar untuk menerima perawatan medis dan tahu dampak dari penolakan tersebut
Euthanasia Pasif : sengaja tidak lagi mau diberikan bantuan medis yang dapat memperpanjang hidupnya
Dilihat dari orang yang Dilihat dari orang yang membuat keputusan membuat keputusan euthanasia dibagi :euthanasia dibagi :
Voluntary euthanasia, jika yang membuat keputusan adalah orang yang sakit dan atas kemauannya sendiri;
Involuntary euthanasia, jika yang membuat keputusan adalah orang lain seperti pihak keluarga atau dokter karena pasien mengalami koma medis.
Euthanasia aktif, yaitu tindakan secara sengaja yang dilakukan dokter atau tenaga kesehatan lain untuk memperpendek atau mengakhiri hidup si pasien. Misalnya, memberi tablet sianida atau menyuntikkan zat-zat berbahaya ke tubuh pasien.
Euthanasia pasif Dokter atau tenaga kesehatan lain secara sengaja tidak (lagi) memberikan bantuan medis yang dapat memperpanjang hidup pasien.
Autoeuthanasia Seorang pasien menolak secara tegas dengan sadar untuk menerima perawatan medis dan ia mengetahui bahwa itu akan memperpendek atau mengakhiri hidupnya penolakan, ia membuat sebuah codicil (pernyataan tertulis tangan). Autoeuthanasia pada dasarnya adalah euthanasia atas permintaas sendiri (APS).
Negara – negara yang Negara – negara yang mengijinkan euthanasiamengijinkan euthanasiaBelandaBelgiaAustraliaAmerica SwissInggris
Berdasarkan hukum di Berdasarkan hukum di IndonesiaIndonesiaKetentuan yang berkaitan langsung dengan
euthanasia aktif terdapat pada pasal 344 KUHP. Pasal 344 KUHP barangsiapa menghilangkan jiwa orang lain atas permintaan orang itu sendiri, yang disebutnya dengan nyata dan sungguh sungguh, dihukum penjara selama-lamanya 12 tahun.Untuk euthanasia aktif maupun pasif tanpa permintaan, beberapa pasal dibawah ini perlu diketahui oleh dokter. Pasal 338 KUHP barang siapa dngan sengaja menghilangkan jiwa orang lain, dihukum karena makar mati, dengan penjara selama-lamanya 15 tahun. Pasal 359 KUHP Barang siapa karena salahnya menyebabkan matinya orang, dihukum penjara selama-lamanya 5 th atau kurungan selama-lamanya 1 th.
Berdasarkan agamaBerdasarkan agamaAgama Islam Dalam agama Islam atau hukum
apapun, masalah kematian adalah suatu keniscayaan, hanyalah Tuhan yang punya kewenangan terhadap hidup makhluknya. Dengan demikian, manusia tidak diberi hak atau wewenang dalam mengakhiri hidup seseorang
Agama KatolikAgama KatolikPaus Yohanes Paulus II juga
menegaskan bahwa eutanasia merupakan tindakan belas kasihan yang keliru, belas kasihan yang semu: "Belas kasihan yang sejati mendorong untuk ikut menanggung penderitaan sesama. Belas kasihan itu tidak membunuh orang, yang penderitaannya tidak dapat kita tanggung" (Evangelium Vitae, nomor 66).
Agama ProtestanAgama ProtestanSejak awalnya, cara pandang yang
dilakukan kaum kristiani dalam menanggapi masalah "bunuh diri" dan "pembunuhan berdasarkan belas kasihan (mercy killing) adalah dari sudut "kekudusan kehidupan" sebagai suatu pemberian Tuhan, dengan mengakhiri hidup dengan alasan apapun juga adalah bertentangan dengan maksud dan tujuan pemberian tersebut.
Agama HinduAgama HinduBunuh diri adalah suatu perbuatan
yang terlarang di dalam ajaran Hindu dengan pemikiran bahwa perbuatan tersebut dapat menjadi suatu factor yang mengganggu pada saat reinkarnasi oleh karena menghasilkan "karma" buruk. Kehidupan manusia adalah merupakan suatu kesempatan yang sangat berharga untuk meraih tingkat yang lebih baik dalam kehidupan kembali.
Agama BudhaAgama BudhaAjaran Budha sangat menekankan
pada "welas asih" ("karuna") Mempercepat kematian seseorang secara tidak alamiah adalah merupakan pelanggaran terhadap perintah utama ajaran Budha yang dengan demikian dapat menjadi "karma" negatif kepada siapapun yang terlibat dalam pengambilan keputusan guna memusnahkan kehidupan seseorang tersebut.
ABORSIABORSIPengguguran kandungan-
Pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma ) janin dapat hidup di luar kandungan- Proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk tumbuh
Ada 3 jenis aborsi Ada 3 jenis aborsi Aborsi Spontan berlangsung tanpa tindakan
apapunAborsi Buatan pengakhiran kehamilan
sebelum umur kandungan 28 minggu sebagai suatuakibat dari tindakan disengaja dan disadari pelaku .
Aborsi Terapeutik / medis : pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasimedik
Penyebab aborsi :Kehamilan yang tidak diinginkan- kontrasepsi
yang gagalPerkosaanEkonomiHamil di luar nikah/ pernikahan yang tidak sehat
Berdasarkan hukum di Berdasarkan hukum di IndonesiaIndonesia
UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 → dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil atau janinya dapat dilakukan tindakan medis tertentu .
UU Kesehatan Pasal 75 ayat 5 : tentang semua orang yang dilarang keras melakukan aborsi kecuali:◦ Indikasi kedaruratan medis bagi ibu hamil yang
memiliki penyakit genetic◦ Membahayakan nyawa ibu◦ Korban pemerkosaan ayat 3 : bisa dilakukan aborsi apabila sudah
konsultasi ayat 4 : diatur oleh peraturan pemerintah Hamil
Anggur
Transplantasi OrganTransplantasi OrganTransplantasi berarti jaringan atau
organ manusia tertentu dari suatu tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan tertentu.
Asal Organ Donor :Organ dari donor hidup : kulit ,ginjal,
sumsum tulang ,darahOrgan dari donor jenazah : jantung ,hati
, paru-paru ,kornea ,pancreas ,dan sel otak
Jenis TransplantasiJenis TransplantasiTransplantasi Autologus :
perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dalam satu tubuh
Transplantasi Alogenik : perpindahan dari satu tubuh ke tubuh yang lain ,yang sama spesiesnya
Tranplantasi Singenik : perpindahan dari suatu tubuh ke tubuh lain yang identik
Hukum Transplantasi Hukum Transplantasi Indonesia Indonesia UU No. 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan Bagi pelaku pelanggaran baik yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan melakukan transplantasi organ dan atau jaringan tubuh manusia tanpa persetujuan donor atau ahli waras,memperjualbelikan organ dan atau jaringan tubuh manusia diancam pidana penjara paling lama 7 tahun
Supporting DevicesSupporting DevicesSupporting Devices adalah
perangkat tambahan atau pendukung. Jika di tinjau dari segi keperawatan, maka dapat kita simpulkan kalau supporting devices itu adalah perangkat tambahan yang digunakan dalam dunia kesehatan pada para perawat dalam melakukan praktek
Alat Bantu Teknologi medis yang canggih merupakan alat atau perkakas untuk para dokter, dan alat bantu akan mengurangi beban perawat.
Peralatan Sinar X Pemandu LM dan Cincin Roller Lintang kami digunakan untuk pergerakan reseptor sinar X mesin sinar X menggerakkan unit transmiter dan penerima sinar ke arah manapun dan mengambil gambar dari sudut manapun, tanpa bergantung pada posisi pasien.
Peralatan analisis otomatis hematologikal
Pemindai CT sinar X medisFasilitas mandi dengan penopang
kursi roda elektrikRobot pendukung pembedahan
Dampak Negatif Supporting Dampak Negatif Supporting DevicesDevicesSinar X hamburan pair production jarang sekali terjadi di bidang imaging diagnostik karena membutuhkan energi Sinar X yang sangat besar 1,02 MeV (mega elektron volt). Walaupun sudut pandang ini hanya dilihat secara mikroskopis, secara makroskopis dikhawatirkan akan mengganggu kestabilan atom materi dan menimbulkan kelainan pada sel tubuh manusia.
CT Scan Radiasi yang ditimbulkan berdasarkan survei terhadap 950.000 pasien. Hampir 70 persen pasien pernah mengalami sekurangnya satu kali prosedur pencitraan yang membuat mereka terpajan dlm wkt tiga tahun selanjutnya menderita kanker.
Robot pendukung pembedahan berjalan menurut rantai DNA
MALPRAKTIK DALAM MALPRAKTIK DALAM KEPERAWATANKEPERAWATAN
IsueIsuePengetahuan klien tentang
keperawatan semakin meningkat dan ekspektasi lebih tinggi
Banyaknya tenaga-tenaga perawat non profesional
Otonomi perawat dalam praktik semakin bertambah tj menjadi lebih besar
Tuntutan hukum menuntut bekerja berdasarkan standar
MisMis--konsepsi Masyarakatkonsepsi MasyarakatLayanan perawat harus
menghasilkan kesembuhan atau kesuksesan
Setiap perawat harus selalu siap berkorban melayani pasien
Setiap layanan yang mengakibatkan akibat buruk adalah malpraktik
Tuntutan perdataTuntutan perdataUnintentional Tort (kesalahan yg tdk
disengaja)NecgligenceMeninggalkan benda asing di dlm tubuh
pasien stlh pembedahanGagal mengobervasi pasien sesuai dg
orderTdk memberikan informed consent
sebelum melakukan prosedurTdk melakukan upaya pengamanan
pasien
Cont……….Cont……….Intentional Tort (kesalahan yg
disengaja)Penyerangan (assault)Mengancam pasienKekerasan (Battery)Membantu pembedahan yg tdk
bersifat darurat tanpa informend consent
Memaksa pasien berjalan pada hal pasien tdk ingin
Memaksa pasien menerima suntikanMemukul pasien
Cont………Cont………PemenjaraanPengikatan pasien tanpa instruksiMenolak permintaan pasien untuk
pulang
Pelanggaran privasiMenyampaikan info pribadi pasien
pada pihak ketiga (termasuk anggota kel) tanpa persetujuan pasien
Cont………..Cont………..Membiarkan orang yg tdk
berkepentingan membaca rekam medik pasien
Membiarkan orang yg tdk berkentingan mengamati prosedur
Mengambil gambar pasien tanpa persetujuan pasien.
FitnahMembuat pernyataan palsu ttg
pasien kpd pihak ketiga.
TUNTUTAN PIDANATUNTUTAN PIDANA
KELALAIAN : 359-361 KUHPKETERANGAN PALSU : 267-268 KUHPABORSI ILEGAL : 347-349 KUHPPENIPUAN : 382 BIS KUHPEUTHANASIA : 344 KUHPPENYERANGAN SEKS: 284-294 KUHP
TUNTUTAN PERDATA TUNTUTAN PERDATA (G(Ganti rugianti rugi))PERBUATAN MELANGGAR
HUKUM◦PASAL 1365 – 1367 KUH PERDATA
KELALAIAN◦PASAL 1366 KUH PERDATA
WANPRESTASI◦PERJANJIAN
““TUNTUTAN” PROFESITUNTUTAN” PROFESIBIDANG : Etik dan disiplin profesi,
BUKAN PengadilanPEMERIKSA:
◦Komite Etik RS : Etik & Disiplin RS◦Komite Keperawatan : Etika
Keperawatan◦Sub komite etik profesi : Disiplin profesi
SANKSI BERSIFAT PEMBINAAN◦Tegoran, Peringatan, Perintah Re-
Edukasi, Pencabutan ijin, P.H.K.
TANGGUNGJAWAB HUKUM TANGGUNGJAWAB HUKUM PIDANAPIDANATanggung jawab individu atas
perbuataannya, tanggung jawab atas perbuatannya TIDAK DAPAT dilimpahkan ke orang lain
Orang lain dapat ikut/turut bertanggung jawab apabila APABILA TERMASUK PIDANA PENYERTAAN (pemberi perintah, turut serta, perbantuan, dll)
ANCAMAN PIDANAANCAMAN PIDANADIATUR DALAM KUHP,
SEBAGAIMANA DIURAIKAN TERDAHULU◦Terutama kelalaian
DIATUR DALAM UU PRAKTIK KEDOKTERAN:◦Berpraktek medis tanpa S.I.P. T.M.
TANGGUNGJAWAB HUKUM TANGGUNGJAWAB HUKUM PERDATAPERDATA
Perawat Profesional Konsultan yang bekerja sendiri bertanggung jawab sendiri
Perawat profesional scholar (misalnya KARYAWAN RUMKIT) dapat mengalihkan tanggung jawabnya (SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA) kepada atasan, dengan merujuk HBL RS.
PASAL 1367 KUH PERDATAPASAL 1367 KUH PERDATASESEORANG TIDAK HANYA
BERTANGGUNGJAWAB ATAS PERBUATANNYA, MELAINKAN JUGA ATAS PERBUATAN ORANG LAIN YANG MENJADI TANGGUNGANNYA DAN BARANG YANG BERADA DALAM PENGAWASANNYA.
RESPONDEAT SUPERIOR
LINGKUPLINGKUPASUHAN MEDIS YANG MENJADI
KOMPETENSINYA, SEBAGAI LIMPAHAN / DELEGASI DARI TENAGA MEDIS (TERTENTU ATAU S.O.P.)◦DINILAI DARI RINCIAN ASPEK
(KELENGKAPAN INSTRUKSI/SOP, SARANA, KOMPETENSI, PELAKSANAAN, DAN MATERI INSTRUKSI ITU SENDIRI)
ASUHAN KEPERAWATAN
ANCAMAN PERDATAANCAMAN PERDATA
PERMINTAAN GANTI RUGI ATAS DASAR PERBUATAN MELANGGAR HUKUM, KELALAIAN ATAU WANPRESTASI
PERMINTAAN AGAR MEMINTA MAAF DI MEDIA MASSA
PERMINTAAN AGAR ATASANNYA MEMECATNYA DARI RUMKIT
DLL
PENYELESAIANNYAPENYELESAIANNYATUNTUTAN PIDANA:
◦MELALUI PROSES PENYIDIKAN, PENUNTUTAN, PENGADILAN DAN EKSEKUSI
TUNTUTAN PERDATA:◦MELALUI PROSES PENGADILAN◦DI LUAR PENGADILAN (A.D.R.)
NEGOSIASI, MEDIASI, ARBITRASI, DLL
TERIMA KASIHTERIMA KASIH