27

Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang
Page 2: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

Persepsi etis merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dan

untuk hidup manusia sehari-hari. Karena dengan persepsi etis itu,

manusia memilah antara yang baik dan buruk. Menurut

pandangan Immanuel Kant, persepsi etis yang ideal adalah

persepsi etis yang didasarkan pada kebebasan UNTUK, yang

menurut Lawrence Kohlberg digolongkan sebagai persepsi etis

dari seseorang di jenjang keenam pemahaman moral.

Disertasi dalam bentuk buku ini berupaya untuk menjelaskan

kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang aborsi

berdasarkan kebebasan UNTUK. Persepsi ideal tersebut

kemudian digunakan untuk menganalisis persepsi etis tentang

aborsi dari para responden penelitian. Hasil analisis yang

menunjukkan kondisi konkret, merupakan realitas persepsi etis

tentang aborsi dari sebagian kecil masyarakat Indonesia.

Pembahasan diakhiri dengan usulan konkret untuk wacana

pembinaan etika tentang aborsi dan penyempurnaan beberapa

hukum tentang aborsi, berdasarkan kondisi konkret persepsi etis

para responden.

______________________________________________________

Susan Anggraini, dikenal dengan nama biara:

Sr. Maria Martina P.Karm. Lahir di

Lumajang-Jawa Timur, pada tanggal 21 Maret

1967. Menyelesaikan pendidikan Sarjana di

bidang Teologi – Filsafat tahun 1996 di

Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya

Sasana – Malang. Menyelesaikan

Program Lisensiat di bidang Teologi Dogmatik pada tahun 2001,

di Pontifical University of Urbaniana, Roma – Italia. Tahun 2012

menyelesaikan Program Doktor Studi Pembangunan di

Universitas Kristen Satya Wacana – Salatiga.

Page 3: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

IMPERATIF KATEGORIS

KEHENDAK BAIK DAN KEHENDAK BEBAS

DALAM PERSEPSI ETIS TENTANG ABORSI Studi Kasus di Kalangan Pekerja Sebuah Pabrik

Susan Anggraini

Page 4: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

179.76 Sus Susan Anggraini i Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas dalam Persepsi

Etis tentang Aborsi : Studi Kasus di Kalangan Pekerja Sebuah Pabrik / Susan Anggraini – Cianjur : Pertapaan Shanti Bhuana; Salatiga : Program Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana, 2012. Xv, 385hlm.; 26cm.

ISBN

1. Abortion – Moral and ethical aspects I.Title

Cetakan pertama : 2012

ISBN : 978-979-3799-20-9

Desain Cover: Susan Anggraini

© Susan Anggraini

All rights reserved. Save Exception stated by the law, no part of this publication may be

reproduced, sotred in a retrieval system of any nature, or transmitted in any form or by any

means electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, included a complete or

partial transcription, without the prior written permission of the author, application for

which should be addressed to author.

Diterbitkan oleh:

Pertapaan Shanti Bhuana PO Box 25, Cipanas, Cianjur 43253, Jawa Barat Telp. (0263) 582062

Program Pascasarjana Studi Pembangunan Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga Telp. (0298) 321212 Ext. 229, Fax. (0298) 311995

Page 5: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

IMPERATIF KATEGORIS

KEHENDAK BAIK DAN KEHENDAK BEBAS

DALAM PERSEPSI ETIS TENTANG ABORSI

Studi Kasus di Kalangan Pekerja Sebuah Pabrik

DISERTASI

Diajukan untuk memperoleh gelar Doktor

di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

disertasi ini telah dipertahankan dalam Ujian Terbuka

Program Pasca Sarjana Studi Pembangunan

Universitas Kristen Satya Wacana

yang dipimpin oleh Rektor Magnificus

Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D.

Pada hari Kamis, 30 Agustus 2012 pk. 16.00 WIB

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

Oleh:

Susan Anggraini

Lahir di Lumajang, Jawa Timur, Indonesia

Page 6: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

Promotor:

Prof. Liek Wilardjo Ph.D., D.Sc.

Ko Promotor:

Dr. Soegeng Hardiyanto

Dr. C.B. Kusmaryanto SCJ.

Penguji:

Prof. Dr. Ir. Kutut Suwondo, MS.

Prof. Dr. Daniel Nuhamara

Prof. Dr. Bernard Adeney-Risakotta

Page 7: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

v

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI v

DAFTAR BAGAN xii

DAFTAR DIAGRAM xiii

DAFTAR LAMPIRAN xvi

KATA PENGANTAR xvii

PENDAHULUAN 1

BAGIAN 1 : TELAAH DESKRIPTIF 9

I. PENGALAMAN BERSAMA PEKERJA WANITA 11

DI PABRIK “X”

II. LANGKAH DAN CARA PENELITIAN 17

1. BENTUK PENELITIAN 17

2. PENELITIAN DI BIDANG FILSAFAT 17

3. PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI 19

4. LOKASI PENELITIAN 22

5. PROFIL DAN PENCULIKAN 24

Penentuan Responden 24

Penentuan informan 38

6. PROSES PENELITIAN 39

III. PROSES ANALISIS DATA PENELITIAN 46

IV. REALITAS PANDANGAN ETIS TENTANG 48

ABORSI

Page 8: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

vi

1. PENGETAHUAN DAN PANDANGAN 48

TENTANG ABORSI

Pengertian Umum tentang Aborsi 49

Pengertian tentang Hasil Konsepsi 51

Pengetahuan tentang Saat Hidup Dimulai 55

Setuju atau Tidak Setuju? 58

2. FAKTOR BERPENGARUH DALAM 73

PEMBENTUKAN PANDANGAN ETIS

Interaksi Dalam dan Bersama Keluarga 74

Agama sebagai Faktor Dominan 89

Pengalaman Tidak Langsung dengan Aborsi 106

Kehidupan Ekonomi 112

Kehidupan Sosial 113

3. KESIMPULAN 117

BAGIAN 2 : TELAAH KONSEPTUAL 121

I. DASAR-DASAR ETIKA IMMANUEL KANT 123

1. KONSEP KEBEBASAN 123

Kebebasan Untuk 123

Kehendak Baik sebagai Dasar Kehendak Bebas 126

2. IMPERATIF KATEGORIS SEBAGAI WUJUD 129

KEHENDAK BEBAS

Imperatif Kategoris dan Imperatif Hipotetis 130

Universalitas-Humanitas-Otonomi 134

Page 9: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

vii

Imperatif Kategoris Kehendak Bebas-Moral 139

Otonom

3. MANUSIA YANG HIDUP DAN BERBUDI 142

SEBAGAI SUBJEK MORALITAS BUDI PRAKTIS

II. TIGA TINGKAT DAN ENAM TAHAP 146

PEMAHAMAN MORAL

1. DUA PERSPEKTIF: KEADILAN-PERHATIAN 146

DAN KEPEDULIAN

2. TIGA TINGKAT DAN ENAM TAHAP 151

PEMAHAMAN MORAL DENGAN ORIENTASI

KEADILAN

Tingkat Prakonvensional 153

Tingkat Konvensional 156

Tingkat Pascakonvensional 159

III. SIAPA ATAU APA HASIL KONSEPSI YANG 164

DIABORSI ITU?

1. PENDAPAT TENTANG AWAL HIDUP 167

Berbagai Pendapat 167

Perspektif Biologi-Embriologi-Genetika 172

2. HASIL KONSEPSI ADALAH MANUSIA 182

YANG HIDUP

3. IMPERATIF KATEGORIS PERLINDUNGAN 184

HIDUP MULAI DARI SEJAK SELESAINYA

KONSEPSI

IV. ABORSI DALAM PERSPEKTIF 191

IMPERATIF KATEGORIS KEHENDAK BAIK

DAN KEHENDAK BEBAS SESUAI JENJANG

Page 10: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

viii

PEMAHAMAN MORAL

1. PENGERTIAN TENTANG ABORSI 191

2. IMPERATIF KATEGORIS KEHENDAK BAIK 192

DAN KEHENDAK BEBAS DAN ABORSI

3. BEBERAPA KASUS DAN APLIKASI 197

4. SEBUAH KRITIK : IMPERATIF KATEGORIS 202

KEHENDAK BAIK DAN KEHENDAK BEBAS

TENTANG ABORSI DAN IMPERATIF

KATEGORIS AGAPE

Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan 202

Kehendak Bebas dalam Sebuah Kasus

Kritik oleh Imperatif Kategoris Agape 205

Kesimpulan: Imperatif Kategoris Kehendak Baik 209

dan Kehendak Bebas DAN-ATAU

Imperatif Kategoris Agape?

5. REALISASI IMPERATIF KATEGORIS 212

KEHENDAK BAIK DAN KEHENDAK BEBAS

DALAM PANDANGAN ETIS TENTANG ABORSI

SESUAI JENJANG PEMAHAMAN SUBJEK

BAIK

Perspektif Aborsi Sesuai Jenjang 213

Pemahaman Moral

Jenjang Keenam Pemahaman Moral Sebagai 215

Pemahaman Moral yang Imperatif Kategoris

6. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH 217

DALAM REALISASI IMPERATIF KATEGORIS

KEHENDAK BAIK DAN KEHENDAK BEBAS

TENTANG ABORSI DI INDONESIA

Page 11: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

ix

V. KESIMPULAN 225

BAGIAN 3 : TELAAH NORMATIF 229

I. JENJANG PEMAHAMAN MORAL RESPONDEN 231

1. PERSEPSI ETIS RESPONDEN MENURUT 232

JENJANG PEMAHAMAN MORALNYA

Responden di Jenjang Pertama 233

Responden di Jenjang Kedua 235

Responden di Jenjang Ketiga 240

Responden di Jenjang Keempat 242

Responden di Jenjang Kelima 244

2. PEMAHAMAN MORAL SEBAGAI HASIL 246

INTERNALISASI BUDI

II. DINAMIKA IMPERATIF KATEGORIS 250

KEHENDAK BAIK DAN KEHENDAK BEBAS

DALAM PERSEPSI ETIS RESPONDEN

MENURUT JENJANG PEMAHAMAN MORALNYA

1. REALITAS KEHENDAK BAIK DAN 252

KEHENDAK BEBAS DALAM PANDANGAN

ETIS RESPONDEN TENTANG ABORSI

Kualitas Pengetahuan 253

Pengaruh Faktor Heteronom 258

2. FINALITAS MANUSIA DALAM DIRINYA 266

SENDIRI DALAM PANDANGAN ETIS

RESPONDEN TENTANG ABORSI

Dalam Tindakan Menerima Aborsi 267

Dalam Tindakan Menolak Aborsi 276

Page 12: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

x

III. KOMPLEKSITAS ISU TENTANG ABORSI 279

DAN WACANA PEMBENTUKAN

PERSEPSI ETIS BERDASARKAN

IMPERATIF KATEGORIS KEHENDAK BAIK

DAN KEHENDAK BEBAS

1. SOSIALISASI KEBENARAN TENTANG 282

ABORSI DAN HIDUP MANUSIA

2. KELUARGA SEBAGAI FONDASI 284

IV. KOMPLEKSITAS ISU TENTANG ABORSI 286

DAN WACANA PENYEMPURNAAN

HUKUM TENTANG ABORSI DI INDONESIA

1. PENYEMPURNAAN UU KESEHATAN NO. 36 287

TAHUN 2009

2. PENYEMPURNAAN PERATURAN RUMAH 290

SAKIT TENTANG PENGELUARAN

SURAT KEMATIAN

V. WAJIB MENOLAK ABORSI, 291

ADAKAH PENGECUALIAN?

VI. KESIMPULAN 299

KESIMPULAN UMUM 303

1. REALITA (DAS SEIN) 304

2. DESIDERATA (DAS SOLLEN) 315

Wacana Pembinaan Etika Aborsi 315

Wacana Penyempurnaan Hukum dan 317

Peraturan yang Berkaitan Dengan Aborsi

Sebuah Evaluasi 318

DAFTAR PUSTAKA 321

Page 13: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

xi

ABSTRACT 368

Page 14: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

xii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1: Struktur Komunitas Pabrik “X” 29

Page 15: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

xiii

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 1: Persentase Jumlah Pekerja Wanita 30

Calon Responden Penelitian

Diagram 2: Persentase Jumlah Populasi Terjangkau 31

Sementara Hasil Penerapan

Patokan Agama

Diagram 3: Hasil Penerapan Patokan Umur 32

Diagram 4: Hasil Penerapan Patokan Pendidikan 33

Diagram 5: Persentase Hasil Penerapan Patokan 34

Perantau

Diagram 6: Prosentase Jumlah Responden Beragama 35

Islam Menurut Status

Menikah-Belum Menikah-Janda

Diagram 7: Prosentase Jumlah Responden Beragama 35

Kristen Menurut Status

Menikah-Belum Menikah-Janda

Diagram 8: Prosentase Jumlah Responden Beragama 36

Katolik Menurut Status

Menikah-Belum Menikah-Janda

Diagram 9: Prosentase Jumlah Responden Menurut 36

Status Menikah-Belum Menikah-Janda

Diagram 10: Jumlah dan Persentasi Pengertian dan 48

Pengetahuan Responden

Diagram 11: Persentase Jumlah Responden Menurut 49

Pengertian tentang Aborsi

Page 16: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

xiv

Diagram 12: Persentase Jumlah Responden Menurut 52

Pengertian tentang Hasil Konsepsi

Diagram 13: Persentase Jumlah Responden Berdasarkan 59

Sifat Konsisten atau Kasuistik dalam

Penolakan terhadap Aborsi

Diagram 14: Persentase Persetujuan pada Aborsi 61

Menurut kasus

Diagram 15: Persentase Jumlah Responden yang 62

Menyetujui Tindakan Aborsi Berdasarkan

Jumlah Kasus yang Disetujui

Diagram 16: Persentase Persetujuan pada Tindakan 67

Aborsi dalam Kasus Kedua

Diagram 17: Persentase Persetujuan pada Tindakan 70

Aborsi dalam Kasus Ketiga

Diagram 18: Persentasi Faktor Berpengaruh dalam 74

Pembentukan Persepsi Etis Responden

Diagram 19: Persentase Jumlah Responden yang 75

Dipengaruhi oleh Faktor Historis Keluarga

Diagram 20: Persentase Responden yang Dipengaruhi 93

oleh Faktor Historis Agama

Diagram 21: Persentasi Jumlah Responden Menurut 94

Variasi Pengaruh Faktor Historis

Keagamaan dalam Pembentukan

Persepsi Etis

Diagram 22: Persentase Responden yang Dipengaruhi 107

oleh Faktor Historis Agama

Page 17: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

xv

Diagram 23: Persentase responden yang dipengaruhi 115

oleh faktor historis kehidupan sosial

Diagram 24: Persentase Jumlah Responden Menurut 233

Jenjang Pemahaman Moralnya

Page 18: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Isi Formulir PSP dan Negosiasi Laporan 335

Lampiran 2: Tabel 4.4.1, Penduduk Yang Bekerja di 336

Kota Tangerang Menurut Lapangan

Usaha dan Jenis Kelamin, Agustus 2009

Lampiran 3: Kemungkinan Golongan Darah Anak 337

Berdasarkan Golongan Darah Orang Tua

Lampiran 4: Pernyataan Sikap Majelis-Majelis 338

Keagamaan tentang Aborsi

Lampiran 5: Contoh Analisis Data Penelitian 340

Terhadap Responden Mawar

Lampiran 6: Contoh Analisis Data Penelitian 350

Terhadap Responden Krisan

Page 19: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

xvii

KATA PENGANTAR

Masalah aborsi yang menjadi tema dari disertasi ini

memang merupakan masalah yang menarik bagi saya sejak saya

terjun dalam pelayanan sebagai rohaniwati pada pertengahan

tahun 1990. Waktu itu sedang diselenggarakan youth camp yang

diikuti oleh ratusan anak-anak muda. Salah satu tema yang

diberikan pada mereka adalah pendidikan seksualitas, termasuk

masalah aborsi. Pembicara dalam sesi tersebut sempat

memutarkan satu film yang berjudul “Silent Scream”. Melalui

film itu, saya menyaksikan untuk pertama kalinya bahwa janin

itu sudah hidup dan memiliki anggota badan yang lengkap seperti

manusia yang sudah lahir. Selain itu, untuk pertama kalinya juga

saya melihat bagaimana proses aborsi itu dan apa yang terjadi

pada janin. Bagi saya, apa yang terlihat terjadi pada janin karena

aborsi: bagaimana janin berusaha menghindar dari alat yang akan

melukai bahkan mematahkan satu persatu anggota tubuhnya

sampai dia mati secara perlahan-lahan, merupakan kejadian yang

mengerikan, kejam dan menakutkan. Film itu saja sudah

memunculkan pandangan yang negatif dalam diri saya tentang

tindakan aborsi. Hal itu kemudian ditambah oleh berbagai

pengalaman traumatis yang diceritakan oleh beberapa peserta

camping, yang walaupun masih remaja, tetapi sudah pernah

melakukan aborsi, bahkan ada seorang remaja putri yang baru

duduk di bangku SMP kelas 3, tetapi dia sudah melakukan aborsi

sebanyak empat kali. Setelah menyaksikan film ini, banyak di

antara peserta camping itu baru mengetahui apa dan siapa janin,

serta bagaimana proses aborsi itu terjadi. Pengalaman inilah yang

menjadi pendorong awal bagi saya untuk mempelajari secara

lebih lagi hal-hal yang berkaitan dengan aborsi.

Page 20: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

xviii

Dalam perjalanan waktu, selama pelayanan, saya

semakin banyak menjumpai, baik para ibu rumah tangga maupun

yang belum menikah, baik yang sudah maupun yang masih akan

melakukan aborsi karena berbagai alasan sebagai dasar. Saya yang

sudah berkomitmen untuk melayani sesama, berkaitan dengan

tindakan aborsi di atas, apa yang bisa saya lakukan untuk sesama,

khususnya berkaitan dengan hal ini? Apa yang bisa saya lakukan

untuk janin yang dalam peristiwa aborsi pasti menjadi korban

dan mati? Semua ini semakin mendorong saya untuk

memberikan perhatian khusus dalam pelayanan untuk

melindungi hidup sejak dini, yang kemudian saya sebut sebagai

pelayanan yang mengarah pada kehidupan.

Motivasi itu menjadi semakin kuat karena pengalaman

pribadi mendengarkan sharing dari seorang biarawati. Pada suatu

hari di tahun 2007, dalam kesempatan retreat di Pertapaan

Karmel, Ngadireso-Malang, pembicaranya yang adalah seorang

biarawati dari Amerika Serikat, bercerita tentang pengalamannya

didatangi seorang pemuda. Pemuda itu khusus mendatanginya

untuk mengucapkan terima kasih karena suster tersebut sudah

menyelamatkan nyawanya sehingga dapat hidup sampai dengan

sekarang. Awalnya Suster tersebut merasa heran, bagaimana

mungkin dia bisa menyelamatkan nyawa seseorang? Seingatnya,

dia tidak pernah melakukan tindakan heroik apapun untuk

menyelamatkan nyawa seseorang, dan dia sama sekali tidak

mengenal pemuda itu. Kemudian pemuda itu melanjutkan bahwa

suster itulah yang menyadarkan ibunya sehingga akhirnya dia

membatalkan keputusan untuk melakukan tindakan aborsi.

Karena aborsi tidak jadi dilakukan, si bayi lahir, bertumbuh

menjadi dewasa. Itulah pemuda yang menghadap suster itu dan

sangat berterima kasih.

Aborsi memang merupakan tindakan yang dari sejak

jaman dulu merupakan tindakan yang bersifat pro dan kontra.

Page 21: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

xix

dari sejak jaman dahulu. Yaitu jaman sebelum embriologi modern

yang menyajikan banyak temuan baru berkaitan dengan

kehidupan janin, sampai dengan jaman sekarang, jaman

embriologi modern yang sudah dapat menjelaskan bagaimana

kehidupan janin mulai dari sejak awal kehidupannya sampai

dengan dilahirkan. Bahkan embriologi modern jaman sekarang

dapat menunjukkan berbagai foto bertumbuhan dan

perkembangan janin tersebut. Apakah perkembangan yang

bersifat membuktikan bahwa hidup manusia itu ternyata sudah

dimulai sejak dari selesainya konsepsi, dapat meredakan berbagai

perdebatan tentang aborsi yang sudah berusia ratusan bahkan

ribuan tahun? Ternyata tidak.

Beberapa penggalan cerita yang ditulis di atas dan

berbagai perkembangan dalam dunia ilmu pengetahuan serta

perdebatan yang terjadi itu semakin meneguhkan peneliti untuk

memilih tema tentang etika aborsi sebagai tema disertasi ini.

Apalagi, dalam menyelesaikan disertasi S3, ada keharusan bagi

mahasiswa untuk melakukan penelitian lapangan. Keharusan

untuk terjun langsung ke lapangan akan memberikan

pengalaman yang sangat menarik, yaitu melalui interaksi dengan

para responden, mendengarkan bagaimana persepsi mereka

tentang aborsi, pengalaman mereka berkaitan dengan aborsi dan

sebagainya.

Pengalaman lain yang tidak kalah menarik dan sungguh

pengalaman yang mendewasakan saya adalah pengalaman

berinteraksi dan bekerja sama dengan beberapa orang tertentu

yang sangat berperan dalam penulisan disertasi ini, khususnya

promotor dan kopromotor serta para informan ahli. Setelah

melalui perjuangan naik dan turun ‘gunung’ permasalahan,

akhirnya disertasi ini dapat menapak akhir dari langkahnya.

Segala pujian dan syukur bagi Allah yang maha

pengasih, maha penyayang, yang sungguh maha segala-galanya.

Page 22: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

xx

KasihNya sungguh luar biasa. Kasih itulah yang memberikan

kemampuan dan kekuatan untuk menyelesaikan tulisan ini,

karena memang sungguh banyak tantangan dan hambatan selama

proses penulisan. Tidak jarang juga, rasa putus asa dan tidak

berdaya menghampiri. Tetapi kasih itu selalu membaharui

kehadiran dan kekuatanNya sampai pada akhir dari perjalanan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang mendalam

saya sampaikan kepada Tim Promotor dan Ko-Promotor yang

sudah mendampingi saya mulai dari sejak penyusunan rencana

penelitian sampai dengan saat terakhir. Prof. Liek Wilardjo

Ph.D., D.Sc., sebagai Promotor yang dikenal dengan sebutan LW,

sudah meluangkan waktunya yang berharga selama ini untuk

membimbing dengan penuh perhatian dan kekritisannya.

Kekritisan yang memacu saya untuk berusaha menjadi lebih teliti

dan kritis dalam berpikir dan merumuskan pemikiran. Demikian

juga Dr. Soegeng Hardiyanto atau yang dikenal dengan SH, yang

memiliki wawasan luas. Saya menerima perhatian dan dorongan

yang begitu besar untuk terus menyelesaikan tulisan ini sampai

pada akhir. Tidak bosan-bosannya beliau mengejar saya dan

bertanya bagaimana perkembangan disertasi, atau hanya sekedar

menyampaikan pesan dari Promotor. Kopromotor kedua adalah

seorang pastor dari Gereja Katolik, yaitu Romo Dr. C.B.

Kusmaryanto SCJ. Saya sudah mengenalnya sejak saya masih

tinggal di Roma, Italia. Saat itu, beliau sedang menyelesaikan

studi S3-nya dalam bidang bioetika. Karena mengetahui sendiri

bahwa inilah bidang keahliannya, saya memutuskan untuk

meminta beliau sebagai kopromotor dua. Dengan caranya sendiri,

beliau memiliki andil yang sangat besar dalam penyelesaian

tulisan ini. Rm. Kus, demikianlah panggilan populernya, adalah

juga orang yang sangat sibuk. Bahkan karena sangat sibuknya,

LW dan SH menjulukinya bagaikan gasing yang berputar terus.

Kemudian saya ikut-ikutan menyebutnya sebagai Romo Gasing.

Tetapi, di antara semua kesibukannya, selalu ada waktu bila saya

Page 23: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

xxi

membutuhkannya, entah pada waktu saya mendatanginya di

Yogyakarta, entah bila kehadirannya dibutuhkan di Salatiga.

Terima kasih juga saya sampaikan kepada Tim Penguji,

yaitu Prof. Dr. Ir. Kutut Suwondo, MS., Prof. Dr. Daniel

Nuhamara, Prof. Dr. Bernard Adeney-Risakotta. Kesan setiap

orang kalau mendengar bahwa dia akan diuji di hadapan tiga

orang, apalagi semua orang tersebut memiliki deretan gelar yang

panjang di depan namanya, setidaknya pasti merasa keder, takut

dan sebagainya. Itu juga yang saya alami. Tetapi, dalam

berinteraksi dengan mereka, saya ternyata mengalami hal yang

jauh berbeda dari yang sering menjadi bayangan orang pada

umumnya tentang penguji sebagai eksekutor atau hakim yang

bersikap mengadili dan sebagainya. Yang saya alami melalui

berbagai pertanyaan yang mereka ajukan selama ujian, adalah

sikap perhatian, mendorong dan memberikan masukan demi

kebaikan tulisan ini.

Ucapan terima kasih, saya sampaikan juga kepada

Rektor Magnificus Prof. Dr. John A. Titaley, seluruh staf pengajar

Program Doktor Studi Pembangunan: Prof. Dr. Ir. Kutut

Suwondo, MS., Marthen L. Ndoen, SE., MA., Ph.D., Prof. Dr. Kris

H. Timotius., Prof. Daniel D. Kameo, SE., MA., Ph.D., Prof.

Christantius Dwiatmadja, SE., ME., Ph.D., Prof. Dr. Sony Heru

Priyanto, MM., Marwata SE., M.Si., Akt., Ph.D., Dr. Agus Ign.

Kristijanto, MS., Ir. Rully Adi Nugroho, M.Sc., Ph.D. Khususnya,

ucapan tersebut saya sampaikan kepada Prof. Dr. Ir. Kutut

Suwondo, sebagai Direktur Pascasarjana, Kaprogdi S3 Studi

Pembangunan dan pengajar, yang terus memberikan dorongan

dan semangat sekalipun itu harus dilakukannya dari luar negeri.

Demikian juga, ucapan terima kasih yang khusus, saya ucapkan

untuk Bp. Marthen L. Ndoen, SE., MA., Ph.D. Selain sebagai

pengajar, beliau juga adalah penjabat Kaprogdi selama Prof. Kutut

Suwondo di luar negeri. Dorongan dan semangat selalu diberikan

Page 24: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

xxii

kepada saya, baik secara langsung pada saat bertemu di kampus

maupun melalui telpon.

Ucapan terima kasih yang berikutnya, saya sampaikan

kepada semua rekan S3 yang juga banyak menolong saya dengan

masukan dan kritikan serta dorongannya. Tidak lupa juga, ucapan

terima kasih secara khusus saya ucapkan untuk Kezia Ayu, SE.

Walaupun pekerjaannya banyak dan menyita semua

perhatiannya, Mbak Ayu selalu dengan sabar, perhatian dan ceria

membantu saya dalam hal administrasi.

Masukan berharga juga saya terima dari banyak

informan ahli yang tersebar di Surabaya, Bandung dan Jakarta:

Prof. Dikman Muh. Angsar Sp.OG (K) (Guru Besar Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga dan Kepala Bagian Kebidanan

RSU Dr. Sutomo – Surabaya), Dr. I.G.N. Darmawan (Dosen Unika

Widya Mandala – Surabaya), Dr. Maximus Mujur Sp.OG, Dr.

Anthony Gunadi Sp.OG (Dosen Unika Atma Jaya – Jakarta), Prof.

Dr. Musdah Mulia MA., (Ketua Lembaga Kajian Agama dan

Jender, Sekretaris Indonesian Conference on Religion and Peace,

Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta). Melalui berbagai

penjelasan dan artikel yang mereka berikan, saya memperoleh

banyak pengetahuan baru yang dulu tidak pernah saya

bayangkan akan saya pelajari atau ada kesempatan untuk saya

pelajari. Misalnya: pengetahuan yang cukup mendalam tentang

embriologi. Bahkan Dr. Anthony Gunadi Sp.OG, dengan

bersusah payah, mengirim satu CD melalui TIKI yang berisi

beberapa buku sumber embriologi. Kemudian beberapa kali

beliau juga menelpon untuk mengetahui apakah kiriman itu

sudah sampai atau belum. Itulah berbagai perhatian dan

pertolongan luar biasa yang saya terima dengan penuh rasa

syukur dan haru. Seorang lain lagi, yang sangat mendukung

penulisan disertasi ini, baik melalui dukungan spontan secara

langsung maupun melalui pemberian sumber-sumber konseptual,

Page 25: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

xxiii

yaitu Dr. Ligaya A. Costa, Executive Director for Asia-Oceania

dari Human Life International. Saya tidak tahu, bagaimanakah

saya dapat membalas budi mereka semua, hanya Yang Mahakuasa

yang akan membalasnya.

Ucapan terima kasih berikutnya saya sampaikan kepada

Bapak Eric Wijaya dan Ibu Lily Fidelia sekeluarga, yaitu: Ping

Ping, Ing Ing dan Wei Wei, yang memberi kesempatan untuk

terselenggaranya penelitian dan juga pertolongan selama masa

penelitian dilakukan. Awalnya, saya cukup bingung untuk

menentukan tempat penelitian. Bahkan, saya sempat memikirkan

tempat penelitian di Bandung atau di Bengkayang (Kalimantan

Barat). Sampai kemudian suatu hari, saya bertemu dengan Pak

Eric. Begitu mendengar saya membutuhkan tempat untuk

mengadakan penelitian, Pak Eric langsung menawarkan pabrik

tempat kerjanya. Suatu gerak cepat dilakukan P. Eric. Saya

dikenalkan dengan segenap staf perusahaan yang juga langsung

memberikan kesediaan hati untuk menolong. Karena itu ucapan

terima kasih juga saya tujukan untuk mereka yang terlibat

langsung untuk memperlancar penelitian di lokasi:

memperkenalkan dengan responden dan para

penanggungjawabnya, mengaturkan waktu untuk wawancara

dan sebagainya. Bahkan, dalam pertemuan pertama dengan

mereka, saya sudah mendapat data-data awal tentang para

pekerja yang menjadi calon responden penelitian. Secara khusus,

terima kasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada para

responden yang sudah merelakan waktunya untuk terlibat dalam

penelitian, dengan ramah, tulus dan terbuka. Merekalah tokoh

utama dalam tulisan ini.

Yang juga tidak bisa saya lupakan adalah dukungan

yang diberikan oleh banyak saudara-saudari seiman dan

sekomunitas. Dari Semarang: Ibu Ang, Felicia dan John, Bapak

dan Ibu Pandu serta Patricia, Ibu Hwa Hwa, Ibu Hananta, Ibu

Page 26: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

xxiv

Irene. Dari Ungaran: Ibu Nanan sekeluarga. Dari Salatiga: para

Romo dan Frater MSF, Sr. Gratia OSF dan Komunitas, Tante Lies

sekeluarga, Pasutri Demitrius dan Liza sekeluarga, Pasutri

Yohanes dan Agatha Susan. Dari Yogyakarta: Komunitas

Skolastikat Para Frater SCJ, Bapak dan Ibu Wijaya sekeluarga,

Drg. Eddy sekeluarga. Dari Jakarta: Bapak Michael Oetomo, Sdri.

Dian Indrayani Tamzil, Sdri. Melanie Setiadjie sekeluarga, Sdri.

Miranda Halim. Dari Surabaya: Rm. Antonius Sad Budianto CM.,

M.Sc., Ibu Watari sekeluarga, Bp. Yohanes Gede Wijaya. Tidak

lupa juga semua anggota Komunitas Tritunggal Mahakudus yang

lain yang berasal dari berbagai kota: Jakarta, Bandung, Semarang,

Solo, Yogya dan sebagainya. Mereka juga banyak memberikan

dukungan doa dan semangat. Kepada mereka semua, saya

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Terima kasih dan syukur juga saya ucapkan atas

dukungan yang diberikan oleh semua anggota keluarga saya dari

Surabaya, Pasirian, Lumajang dan Situbondo. Khususnya kakak

tertua saya dari Surabaya: Tjien Tjien Porwanto, putri dan

menantunya: Dewi Puspa dan dr. Rimba Susilo yang banyak

menolong saya dalam usaha mencari informan ahli di bidang

psikologi.

Terakhir, tetapi bukan karena paling kecil dukungan

yang diberikan, karena tanpa mereka semua, saya tidak akan

pernah memiliki kesempatan untuk memimpikan, memulai dan

menyelesaikan tulisan ini. Bahkan bagi saya, mereka adalah

pribadi-pribadi yang paling besar dan utama sehingga saya

memiliki kesempatan untuk menyelesaikan disertasi ini. Mereka

adalah Rm. Yohanes Indrakusuma O.Carm sebagai Bapa Pendiri

dan pimpinan tertinggi Kongregasi Putri Karmel, keluarga besar

di mana saya menjadi anggotanya, Sr. Justini Kesuma P.Karm.

sebagai pimpinan umum Kongregasi, Sr. Agata Maria P.Karm

sebagai wakil pimpinan umum dan pimpinan komunitas

Page 27: Imperatif Kategoris Kehendak Baik dan Kehendak Bebas …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/722/11/D_902008003_Judul.… · kepada pembaca, apa dan bagaimana persepsi etis tentang

xxv

Cikanyere di mana saya menjadi anggotanya, serta semua anggota

komunitas Putri Karmel dari berbagai komunitas: Ngadireso,

Cikanyere, Medan, Ruteng, Sabah, Roma dan Cina. Tidak lupa

juga, saya berterima kasih pada semua saudara saya: para Frater

Carmelitae Sancti Eliae yang tinggal di berbagai komunitas:

Cikanyere, Malang, Sabah, Roma dan yang tersebar di beberapa

tempat lain di Indonesia karena tugas pastoral. Saya sangat

bersyukur karena saya memiliki mereka semua sehingga saya

mendapat banyak sekali dukungan doa serta semangat yang selalu

mereka alirkan setiap hari.

Tentu masih banyak nama yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu. Hanya terima kasih yang sedalam-

dalamnya dapat saya ucapkan, semoga kasih Allah yang

membalas segala kebaikan dan perhatian mereka. Sebuah

harapan, semoga tulisan ini berguna bagi banyak orang untuk

mengembangkan budaya kehidupan di tengah-tengah maraknya

kampanye budaya kematian.