Upload
lydang
View
240
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLEMENTASI 2D MOTION GRAPHIC PADA PEMBUATAN
IKLAN DISTRO SNAPBACK ATTACK YK
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Oka Satria Pamungkas
13.22.1452
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2015
1
IMPLEMENTASI 2D MOTION GRAPHIC PADA PEMBUATAN IKLAN DISTRO SNAPBACK ATTACK YK
Oka Satria Pamungkas1), Melwin Syafrizal2),
1) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2) Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email : [email protected]), [email protected])
Abstract - Advertising has an important role in promoting the product to consumers. Especially in the form of video advertising that presents in the form of visual and audio. Snapback Attack YK is a company in the form of distribution that sells a variety of hats snapback that promotion is still using stickers and sponsors in several events. In order to offer products and promotional activities Snapback Attack YK for more leverage it needs to be supplemented with advertising in the form of video that can be presented on television or online media like YouTube and so on.
These ads will be presented for 45 seconds by implementing a 2D motion graphic that applying some principles of animation. By advertising is expected Snapback Attack YK able to pick up more potential customers.
Keywords – advertising, 2D, motion graphic, animation, snapback attack.
1. Pendahuluan
Penyebaran informasi sangat mudah pada jaman yang serba maju seperti ini. Semakin berkembangnya jaman semakin berkembang pula cara, waktu, serta konsep dan ide hingga media penyampaian informasinya. Mulai dari penyebaran informasi melalui mulut ke mulut yang memiliki area penyebaran yang tidak luas dan lambat sampai ke media digital seperti iklan yang memiliki waktu yang singkat, area yang luas serta ide dan konsep yang menarik dalam menyampaikan informasi.
Snapback Attack YK adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang distro. Mereka mendatangkan produk snapback yang diimport dari china dengan berbagai macam brand. Mereka mempromosikan produknya melalui media sosial dan belum menggunakan media digital seperti iklan. Dengan menambahkan media promosi berupa iklan diharapkan mampu memberi kesan kepada calon konsumen bahwa Snapback Attack YK adalah perusahaan yang serius dalam bisnisnya sehingga memunculkan kepercayaan kepada calon konsumen.
Alasan penulis menggunakan motion graphic karena dengan motion graphic penulis mampu menampilkan suatu benda yang tidak mampu diwujudkan dengan menggunakan media rekam, misalnya transisi atau objek yang melayang. Penulis sering menjumpai gerakan yang
kurang natural dalam pembuatan motion graphic, maka beberapa prinsip dari 12 prinsip animasi dari Disney perlu dipakai. Meskipun objek yang bergerak tanpa menggunakan beberapa prinsip dari 12 prinsip animasi sudah bisa disebut dengan motion graphic, tetapi akan lebih baik jika menciptakan objek yang bergerak menggunakan prinsip tersebut.
Implementasi hukum fisik membedakan antara animasi dan motion graphic. Walaupun motion graphic berbeda dengan animasi, namun hukum fisik bisa digunakan pada pembuatan motion graphic agar menciptakan gerakan yang natural. Maka dari itu penulis akan membuat sebuah iklan distro Snapback Attack YK menggunakan 2D Motion Graphic dengan menerapkan beberapa prinsip animasi dari Disney..
2. Landasan Teori
2.1 Tinjauan Pustaka
G.D.A Santika (2012) pada thesisnya yang berjudul Aplikasi Desain Motiongraph pada Media Promosi Sebagai Upaya Strategi Komunikasi Pemasaran Perusahaan First Aid Kit Media membuat sebuah motion graphic perusahaan First Aid Kit Media yang bertujuan untuk menciptakan media promosi yang inovatif sebagai strategi untuk memasarkan jasa yang ditawarkan dengan konsep yang mampu menggambarkan pelayanan mobile service consultant [1].
Rezzara Putri Irdani (2014) pada skripsinya yang berjudul Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Dengan Pendekatan Infografis Tentang Pencegahan Kanker Serviks Pada Remaja. membuat iklan layanan masyarakat dengan pendekatan infografis tentang pencegahan kanker serviks pada remaja. Iklan ini bertujuan untuk memberikan edukasi yang kompleks menjadi bentuk visual yang mudah dicerna dan disukai oleh remaja, serta disampaikan dengan desain yang menarik agar langsung menarik minat pada target audiens [2].
Iman Satriaputra Sukarno, Pindi Setiawan (2014) pada skirpsinya yang berjudul Perancangan Motion Graphic Ilustratif Mengenai Majapahit untuk Pemuda-pemudi membuat sebuah motion graphic ilustratif mengenai Majapahit yang ditujukan untuk pemuda-pemudi agar menjadi tertarik dengan budaya dan konten lokal, serta diharapkan mampu mendapat ketertarikan dari mancanegara sehingga menjadi konten global [3].
2
2.2 Motion Graphic
Banyak sekali orang yang menganggap bahwa motion graphic adalah bagian dari animasi, padahal motion graphic berbeda dengan animasi. Michael Sega Gumelar menulis dalam bukunya yang berjudul Academic Writing bahwa banyak orang yang salah dalam memproduksi animasi sehingga menjadi motion graphic dan motion graphic bukanlah animasi. Animasi dibuat berdasarkan hukum fisik di alam. Implementasi hukum fisiklah yang membedakan antara animation dengan motion graphic [4].
Motion Grafis pada umumnya merupakan gabungan dari potongan-potongan desain/animasi yang berbasis media visual yang menggabungkan bahasa film dengan desain grafis. Ini dapat dicapai dengan memasukkan sejumlah elemen yang berbeda seperti 2D/3D , animasi, video, film, tipografi, ilustrasi, fotografi, dan musik [5].
2.3 Pengertian Periklanan
Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang ataupun jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam kegiatan periklanan. Tanpa periklanan berbagai produk tidak akan dapat mengalir secara lancar ke para distributor, apalagi sampai ketangan konsumen.
Periklanan adalah penggunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tenteng produk (ide, barang, jasa) ataupun organisasi yang merupakan alat promosi yang kuat [6].
2.4 Memproduksi Iklan
Untuk memproduksi iklan televisi harus melalui tiga tahap yaitu praproduksi, tahap produksi, dan pascaproduksi. Masing-masing tahap tersebut secara dramatis akan mempengaruhi biaya dan kualitas.
1) Tahap Pra Produksi
Tahap pra produksi adalah tahap dimana pembuat iklan mengerjakan semua pekerjaan dan aktivitas sebelum iklan televisi diproduksi secara nyata. Pemesan iklan televisi dapat menghemat biaya dengan menyusun perencanaan dengan baik sebelum memproduksi iklan. Pertama-tama yang harus dipikirkan produser pada tahap praproduksi adalah mempelajari naskah, storyboard, dan menganalisa teknik produksi yang akan diterapkan dalam produksi iklan televisi, teknik tersebut meliputi, live action, animasi, dan efek-efek optis (spesial).
2) Tahap Produksi
Tahap produksi adalah periode selama iklan televisi diproduksi secara komersial. Tahap ini meliputi kegiatan syuting, perekaman suara, pengaturan pencahayaan dan pemilihan kamera.
3) Tahap Pasca Produksi
Tahap pasca produksi adalah periode dimana semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi setelah iklan televisi
di produksi secara nyata untuk keperluan komersial. Kegiatan pasca produksi meliputi pengeditan, pemberian efek-efek special, perekaman efek suara, pencampuran audio dan video, persetujuan pemesan atau agensi, penggandaan, dan penyerahan atau penyiaran (untuk iklan TV) [7].
3. Analisis dan Perancangan
3.1 Snapback Attack YK
Metode promosi yang masih digunakan Snapback Attack YK menggunakan media promosi berupa sponsorship di beberapa event-event tertentu. Event pertama yang disponsori adalah acara Go Skate Day 2014 yang dilangsungkan di Yogyakarta. Selain itu media promosi lain yang digunakan adalah menggunakan Sticker yang dibagi gratis kepada calon konsumen pada acara yang disponsori dan konsumen yang telah membeli produknya.
3.2 Analisis Masalah
3.2.1 Analisis SWOT
1) Strengths
Media promosi menggunakan stiker bisa berganti-ganti desain dan biaya murah.
Dengan menggunakan media promosi berupa sponsorship, perusahaan akan diakui keberadaannya.
2) Weaknesses
Media promosi menggunakan stiker bentuknya kecil, kadang tertumpuk dengan stiker-stiker lain.
Hampir semua orang fokus terhadap event, bukan kepada sponsor event
3) Opportunities
Media promosi menggunakan stiker masih diminati karena calon konsumen menerimanya secara gratis.
Berpartisipasi dalam suatu event akan lebih banyak bertemu dengan calon konsumen secara langsung.
4) Threats
Hampir bahkan bisa dibilang semua distro menggunakan media promosi berupa stiker.
Banyak pesaing yang memiliki modal besar untuk biaya sponsorship sehingga bisa memilih paket sponsor istimewa.
Dengan mencari ke empat aspek seperti diatas, maka strategi dapat disimpulkan seperti dibawah ini:
1) Strategi SO
Menggunakan stiker sebagai free gift untuk konsumen dan berganti desain secara berkala
Sering berpartisipasi dalam event-event yang didalamnya terdapat calon konsumen yang bisa dijadikan target penjualan
3
2) Strategi WO
Menambah media promosi tambahan yaitu membuat iklan.
Membuat iklan untuk ditampilkan di booth sponsor agar booth tampil lebih menarik, tidak hanya sekedar menaruh produk yang dijual di dalam booth.
3) Strategi ST
Menggunakan metode photo and share pada stiker untuk mendapatkan diskon pembelian.
Memperbaiki manajemen keuangan supaya mampu mendapatkan paket sponsorship tertinggi.
4) Strategi WT
Membuat iklan untuk memaksimalkan kegiatan promosi karena jarang distro yang membuat iklan.
Membuat iklan karena iklan merupakan media yang bisa dinikmati secara audio visual dan penyebarannya bisa dilakukan di internet yang bisa menekan biaya.
3.3 Solusi yang Dipilih
Penulis akan melakukan strategi Weakness – Opportunity untuk menutupi kelemahan dan meraih kesempatan dan Weakness – Threat untuk menutupi kelemahan dan mengatasi ancaman dengan membuat iklan yang dipakai sebagai media promosi karena belum semua distro mempunyai iklan, dengan memiliki iklan Snapback Attack YK akan tampil beda dari pesaing-pesaingnya.
3.4 Perancangan Iklan
3.4.1 Pra Produksi
1) Ide
Iklan akan terbagi menjadi 8 scene, scene 1 sampai 7 adalah untuk senin sampai minggu yang menggambarkan everyday dan scene yang ke-8 adalah untuk branding yang akan menampilkan logo distro Snapback Attack YK sehingga pesan yang akan d bisa tervisualisasikan.
2) Naskah
Tabel 1. Perancangan Naskah No Visual Waktu Audio 1 Motion graphic untuk
scene hari senin 00:00 – 00:04 Musik
2 Motion graphic untuk scene hari selasa
00:04 – 00:09 Musik
3 Motion graphic untuk scene hari rabu
00:09 – 00:14 Musik
4 Motion graphic untuk scene hari kamis
00:14 – 00:19 Musik
5 Motion graphic untuk scene hari jumat dan sabtu
00:19 – 00:36 Musik
6 Motion graphic untuk scene hari minggu
00:36 – 00:42 Musik
7 Motion graphic untuk branding
00:42 – 00:45 Musik
3) Storyboard
Gambar 1. Storyboard
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1 Implementasi
Tahapan ini adalah tahapan dimana penulis membanguin program sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Bagian ini adalah dimana proses produksi dan paska produksi terjadi. Pada bagian produksi meliputi tentang pembuatan objek-objek gambar yang dibutuhkan pada saat proses editing sedangkan proses paska produksi disini meliputi pengeditan, pemberian efek-efek spesial serta pencampuran audio dan video.
Gambar 2. Produksi dan Paska Produksi
4
4.1.1 Pembuatan Grafis
Pembuatan desain grafis menggunakan Corel Draw X6 dan Adobe Photoshop CC. Objek 2D yang akan dibuat akan digunakan dalam proses motioning di Adobe After Effects CC. Penulis akan membuat beberapa objek 2D berdasarkan rencana pada tahap pra produksi yaitu bagian storyboard. Pembuatan objek 2D yang dilakukan di Corel Draw X6 dan Adobe Photoshop CC adalah objek yang sulit dibuat di Adobe After Effects CC. Jika objek 2D nya hanya sebatas objek lingkaran atau persegi akan penulis buat di Adobe After Effects CC.
4.1.2 Compositing dan Editing
Penulis menggunakan Adobe After Effects CC sebagai software compositing dan editing untuk menggabungkan semua objek grafis. Penulis menggunakan 2D motion graphic dengan menerapkan beberapa prinsip animasi dari Disney yaitu teknik squash and stretch, anticipation, straight-ahead action and pose-to-pose, follow-through and overlapping action, slow in slow out, arcs dan timing dalam membuat iklan ini.
1) Penerapan Squash and Stretch
Penerapan squash and stretch ada di scene 1 pada bagian lingkaran yang melompat. Pada saat lingkaran berada di posisi atas saat melompat buat lingkaran menjadi oval vertikal dengan mengubah nominal scale pada objek lingkaran tersebut dan ubah lagi menjadi lingkaran sempurna saat berada di keyframe terakhir.
Gambar 3. Penerapan Squash and Stretch
2) Penerapan Anticipation
Penerapan anticipation dalam pembuatan iklan ini terdapat pada scene 1 pada bagian lingkaran yang akan melompat. Sebelum posisi melompat ubah lingkaran menjadi oval horizontal dengan mengubah nominal scale pada objek lingkaran tersebut.
Gambar 4. Penerapan Anticipation
3) Penerapan Straight-Ahead Action and Pose-to-Pose
Gerakan yang berulang-ulang ada pada scene pertama pada adegan lingkaran yang melompat. Penerapannya
adalah dengan cara membuat aksi awal sampai akhir yaitu pada saat posisi ancang-ancang, melompat, hingga akhirnya jatuh lagi. Setelah keyframe telah terbentuk, copy keyframe tersebut lalu paste sejumlah n untuk menghasilkan gerakan yang berulang-ulang sebanyak n+1.
Gambar 5. Penerapan Straight-Ahead Action and Pose-to-Pose
4) Penerapan Follow-Through and Overlapping Action
Penerapan Follow-Through and Overlapping Action ada di awal adegan scene 3 yaitu pada saat teks wednesday jatuh dengan menambahkan efek debu yang tersembul. Caranya adalah dengan menambah efek esensial debu dan taruh di tempat dimana debu akan tersembul.
Gambar 6. Penerapan Follow-Through and Overlapping Action
5) Penerapan Slow In dan Slow Out
Penerapan slow in dan slow out bisa ditemukan hampir di semua scene. Penulis akan mengambil salah satu scene yaitu scene. Menerapkan teknik slow in dan slow out di After Effects bisa dipermudah dengan menggunakan fasilitas graph editor yang dapat ditemukan pada bagian kanan atas gambar dibawah ini. Jika sudah aktifkan mode graph editor dan ubah bentuk kurva menjadi seperti gambar dibawah ini.
Gambar 7. Penerapan Slow In dan Slow Out
6) Penerapan Arcs
Penerapan arcs pada pembuatan iklan ini terdapat pada bagian scene 3 saat tangan menaruh topi. Penerapan teknik ini menggunakan rotation. Posisikan sumbu putar
5
atau anchor point (dilingkari merah pada gambar dibawah ini) pada posisi siku berada dan mainkan rotasi nya.
Gambar 8. Penerapan Arcs
4.1.3 Rendering
Tahap ini adalah tahap dimana project file akan di eksport dalam bentuk file video agar mampu ditayangkan di videoplayer. Penulis menggunakan software Adobe Media Encoder CC sebagai software untuk rendering. Penulis akan melakukan render sehingga project file akan menjadi file MPEG2 dan .mov.
Gambar 9. Proses Rendering
5. Kesimpulan
1) Pembuatan iklan distro Snapback Attack YK ini melalui tiga tahap, yaitu tahap pra produksi dimana penulis membuat ide, naskah dan storyboardnya kemudian masuk ke tahap produksi dimana penulis membuat semua bahan yang diperlukan untuk tahap selanjutnya yaitu tahap paska produksi dimana tahap compositing dan editing terjadi.
2) Pembuatan motion graphic tidak memerlukan penerapan hukum fisik supaya motion graphic yang dibuat dapat diakui sebagai motion graphic
3) Menerapkan hukum fisik yang terdapat di prinsip animasi yang dikemukakan oleh Disney mampu membuat pergerakan di motion graphic tampak lebih natural dan tidak kaku.
4) Penerapan beberapa prinsip animasi pada motion graphic hanya sekedar mengkonfigurasi keyframe yang dibuat pada objek yang akan digerakkan.
Daftar Pustaka
[1] Santika, Gede Danu Arya. 2012. Aplikasi Desain Motiongraph pada Media Promosi Sebagai Upaya Strategi Komunikasi Pemasaran Perusahaan First Aid
Kit Media. Undergraduate thesis, STIKOM Surabaya.
[2] Putri Irdani, Rezzara. 2014. Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Dengan Pendekatan Infografis Tentang Pencegahan Kanker Serviks Pada Remaja. Skripsi. S1 Desain Komunikasi Visual. Jurusan Seni dan desain. Fakultas Sastra. Universitas Negeri Malang.
[3] Setiawan, Pindi dan Sukarno, Iman Satriaputra. 2014. Perancangan Motion Graphic Ilustratif Mengenai Majapahit untuk Pemuda-pemudi. Skripsi, Institut Teknologi Bandung.
[4] Gumelar, M. S. 2012. Academic Writing, Penerbit Lulu.com. hal 55.
[5] Machda, F., Krishna, P., Syukri, J. History of Motion Design. MBD Magz #1, 14 Desember 2010. hal 7
[6] Suyanto, M. 2004. Multimedia: Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, Penerbit Andi. Yogyakarta. hal 3
[7] Suyanto, M. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia, Penerbit Andi. Yogyakarta. hal 172-179
Biodata Penulis
Oka Satria Pamungkas, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015.
Melwin Syafrizal, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2004. Memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng) Program Pasca Sarjana Magister Teknologi Informasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Gajah Mada Yogyakarta, lulus tahun 2009. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.