18
Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan (Studi Kasus Rencana Tata Ruang Wilayah Di Kecamatan Kenjeran Surabaya) Oleh : Niken Elvok Widyasari (114674056) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN PMPKN S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2012

Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

Implementasi Kebijakan Pembangunan

Berkelanjutan (Studi Kasus Rencana Tata Ruang Wilayah Di Kecamatan Kenjeran Surabaya)

Oleh :

Niken Elvok Widyasari

(114674056)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN PMPKN

S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA

2012

Page 2: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kehadirat Allah, atas Rahmatnya penulis dapat menyelesaikan

proposal penelitian ini.

Penelitian ini mengambil bidang kajian Implementasi Kebijakan Pembangunan

Berkelanjutan dalam studi kasus rencana tata ruang wilayah di Kecamatan Kenjeran

Surabaya. Dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucaman terimakasih yang

sebesar-besarnya pada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian proposal

ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih jauh dari kata

sempurna, sehingga mohon untuk menyampaikan kritik dan saran yang membangun dan turut

untuk menyempurnakan tulisan ini.

Surabaya, 25 Desember 2012

Penulis

Page 3: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ......................................................................................................

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................

1.3. Tujuan penelitian ...................................................................................................

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................................

BAB II : KAJIAN TEORI

2.1. Kebijakan Publik ....................................................................................................

2.2. Tahap-Tahap Kebijakan Publik ..............................................................................

2.3. Implementasi Kebijakan Publik ..............................................................................

2.4. Model Implementasi Kebijakan Publik ..................................................................

2.4.1. Model Edward III ........................................................................................

2.4.2. Model Brian W. Hogwood dan Lewis A. Gunn ..........................................

2.4.3. Model Van Meter dan Van Horn ..................................................................

2.4.4. Model Daniel Mazmania dan Paul A. Sabatier ............................................

2.5. Pembangunan Berkelanjutan ...................................................................................

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ........................................................................................................

3.2. Fokus penelitian ......................................................................................................

3.3. Fenomena Penelitian ...............................................................................................

3.4. Lokasi Penelitian .....................................................................................................

3.5. Jenis dan Sumber Data Penelitian ...........................................................................

3.6. Instrumen Penelitian ...............................................................................................

3.7. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................

3.8. Teknik Analisis Data ...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................

Page 4: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Surabaya sebagai kota kedua terbesar di Indonesia dengan luas wilayah kurang

lebih 320 pasti memiliki berbagai persoalan. Salah satunya adalah masalah

pertambahan jumlah penduduk yang dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Laju

pertumbuhan yang tinggi membuat masyarakat untuk mengadakan pembangunan.

“Pembangunan sendiri merupakan proses pengolahan sumber daya alam dan

pendayagunaan manusia dalam memanfaatkan teknologi.” (Sugandy, Aca & Rustan

Hakim; 2007:21). Dalam proses pembangunan, manusia selalu tergantung dengan

sumber daya alam dan teknologi yang ada sehingga exploitasi dan perusakan sumber

daya alam sering kali terjadi.

Keseimbangan lingkungan hidup dengan pembangunan juga harus di

pertimbangkan agar masyarakat di masa depan tidak terkena dampaknya. Salah satu

caranya dengan mengadakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan

lingkungan hidup. Pembangunan berkelanjutan lebih menekankan mekanisme

pembangunan dengan memperhatikan keterkaitan sumber daya alam, tatanan

lingkungan dan ruang wilayah yang ada. “Hal ini memberikan konsekuensi dimana

pengembangan yang dilakukan di suatu sektor harus memperhatikan dampaknnya

pada sektor lain. (Sugandy, Aca & Rustan Hakim; 2007:4).”

Pemerintahan telah berupaya aktif dalam menangani masalah tersebut

diantaranya dengan membuat berbagai kebijakan mengenai pembangunan dan

lingkungan hidup. Secara nasional terdapat UU no 23 tahun 1997 yang saat inin

menjadi UU no 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup. Dengan berpedoman pada Undang-undang tersebut, dibuatlah beberapa

kebijakan yang membahas masalah pembangunan dan lingkungan hidup. Kebijakan-

kebijakn tersebut diantaranya adalah PP No 27 tahun 1999 tentang AMDAL, PP No

26 tahun 2008 tantang RTRWN, dan PP No 19 tahun1999 tentang PPL.

Dari berbagai produk kebijakan pemerintahan tersebut, banyak yang masih

berupa rumusan kebijakan saja. Implementasi dilapangannya masih belum bisa

dirasakan langsung oleh masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari angka pencemaran

lingkungan hidup yang tinggi serta diimbangi oleh jumlah pembangunan infrastruktur

Page 5: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

yang terus meningkat. Pembangunan infrastruktur akan lebih rinci bila kita membahas

masalah PP No 26 tahun 2008 tentang Rencana tata ruang wilayah. Didalam

Peraturan Pemerintah tersebut terdapat pada setiap Kota atau Wilayah Otonom di

Indonesia. Masing-maasing Kota setidaknya memiliki Peraturan Daerah yang

mengatur masalah tersebut.

Karena tiap daerah memiliki kewenangan masing-masing untuk mengatur

daerahnya maka ditiap daerah pengimlementasian Kebijakan yang dibuat oleh

pemerintahan ini menjadi berbeda-beda. Surabaya sendiri sebagai Kota yang memiliki

Motto „Bersih dan Hijau‟ masih belum jelas masalah kebijakan tersebut. Meskipun

tidak dapat dipungkiri bahwa Surabaya Memiliki Peraturan daerah yang membahas

masalah Rencana Tata Ruang Wilayah yang beerwawasan Lingkungan Hidup. Dari

sanalah penulis ingin meneliti apakah kebijakan yang ada sudah dilaksanakan oleh

para implementor atau tidak.

1.2.Rumusan Masalah

Dari penjabaran latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah pokoknnya sebagai

berikut :

Bagaimanakah Implementasi kebijakan pembangunan berkelanjutan (Studi kasus

Rencana Tata Ruang Wilayah) di Kenjeran Surabaya?

1.3.Tujuan Penelitian

Untuk menjelaskan implementasi kebijakan pembangunan berkelanjutan (Studi

Kasus Rencana Tata Ruang Wilayah) di Kenjeran Surabaya.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Secara teoritis

1. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan

bagi peneliti dan pembaca.

2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan juga sebagai bahan

pembanding bagi penelitian selanjutnya.

b. Secara praktis

1. Bagi pemerintahan

Page 6: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

Penelitian ini berguna bagi aparatur pemerintah untuk mengevaluasi

kembali kebijkan yang ada dan mencermati penerapan kebijakannya

dilapangan.

2. Bagi masyarakat

Sebagai bahan informasi untuk mengetahui kebijakan pembangunan

berkelanjutan yang ada di Indonesia serta sebagai pedoman masyarakat

untuk dapat ikut serta dalam mengembangkan prinsip ini di Indonesia

(khususnya Surabaya)

3. Bagi Penulis

Penelitian ini berguna sebagai penambahan ilmu pengetahuan penulis,

terutama dalam bidang implementasi kebijakan publik yang ada di

Indonesia.

Page 7: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1.Kebijakan Publik

Kebijakan publik menurut Willy N Dunn (dalam Inu Kencana, 2006:106),

adalah suatu rangkaian pilihan-pilihan yang saling berhubungan yang dibuat oleh

lembaga atau pejabat pemerintahan pada bidang-bidang yang menyangkut tugas

pemerintahan, seperti pertahanan keamanan, energi, kesehatan, pendidikan,

kesejahteraan masyarakat, kriminalitas, perkotaan dan lain-lain. sedangkan menurut

Thomas R. Dye (dalam Inu Kencana, 2006:106) mengungkapkan bahwa “kebijakan

publik adalah apapun juga yang dipilih oleh pemerintahan, apakah mengerjakan

sesuatu itu atau tidak mengerjakan (mendiamkan) sesuatu itu.”

Anderson (dalam Wahab, 2001:3) merumuskan “kebijakan sebagai langkah

tindakan yang secara sengaja dilakukan oleh seorang aktor atau sejumlah aktor

berkenaan dengan adanya masalah atau persoalan tertentu yang dihadapi.” Sehingga

dapat kita lihat bahwa terdpat kesamaan dari ketiga definisi dari para ahli tersebut.

kesamaan tersebut adalah kebijakan publik merupakan keputusan yang dibuat oleh

aparatur pemerintahan atau orang-orang yang memiliki wewenang dalam menangani

masalah-masalah publik.

2.2.Tahap-Tahap Kebijakan Publik

Terdapat beberapa pakar kebijakan yang menganalisis tentang tahapan dalam

pembuatan kebijakan publik. Salah satunya adalah menurut William Dunn (dalam

Budi Winarno, 2007:32-33) adalah :

1. Tahap penyusunan agenda

Dalam tahap ini berbagai masalah akan berkompetisi dahulu agar dapat masuk

kedalam agenda kebijakan. Pada tahap ini dimungkinankan ada masalah yang

tidak tersentuh sama sekali, sementara masalah lainnya akan menjadi fokus

pembahasan, atau ada masalah-masal tertentu yang akan tertunda dalam waktu

yang lama.

2. Tahap formulasi kegiatan

Page 8: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

Di tahap ini, masalah-masalah didefinisikan kemudian dicarikan pemecahan

masalah yang terbaik. Pemecahan permasalahan tersebut berasal dari berbagai

alternatif atau pilihan kebijakan yang ada. Dalam tahap ini, Para aktor penentu

kebijakan tersebut masing-masing juga akan ikut dalam menentukan kebijakan

yang akan dibuat.

3. Adopsi kebijakan

Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para perumus

kebijakan, pada akhirnya salah satu dari kebijkan tersebut akan diadopsi. Dengan

dukungan dari pihak legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau keputusan

peradilan.

4. Implementasi kebijakan

Keputusan program kebijakan yang telah diambil selanjutnya akan di

implementasikan. Implementasi kebijakan artinya kebijakan yang diambil akan

dilaksanakan oleh badan-badan administrasi maupun agen-agen pemerintah.

Dalam tahap ini kemungkinan yang terjadi adalah ada beberapa kebijakan yang

diterima atau dilaksanakan olem para implementor (pelaksana), ada pula yang

tidak mendapat dukungan dari pelaksana sehingga kebijkan yang telah diambil

tidak dilaksanakan di lapangan.

5. Evaluasi kebijakan

Pada tahap ini, kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau di evaluasi,

untuk mrlihat sejauh mana kebijakan tersebut dapat menyelesaikan masalah yang

ada.

2.3.Implementasi Kebijakan Publik

Menurut Jones (dalam Joko widodo,2007:86) mengatakan bahwa

“Implementasi sebagai Getting the job done and doing it.” Selanjutnya menurut Joko

Widodo (2007:85), “implementasi adalah suatu proses yang melibatkan sejumlah

sumber yang termasuk manusia, dana dan kemampuan organisional yang dilakukan

oleh pemerintahan maupun swasta (individu atau kelompok).” Sehingga dapat

dikatakan implementasi adalah suatu proses mengerjakan dan melakukan suatu

pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak swasta atau pemerintah.

Implementasi kebijakan sendiri merupakan menurut William N Dunn

(2003:132) “implementasi adalah pelaksanakan pengendalian aksi-aksi kebijakan di

dalam kurun waktu tertentu.” Menurut Joko Widodo (2007:88) mengemukakan

Page 9: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

bahwa, “implementasi kebijakan merupakan proses usaha untuk mewujudkan suatu

kebijakan yang masih bersifat abstrak kedalam realita nyata.” Jadi Implementasi

kebijakan merupakan suatu wujud nyata dari kebijakan yang telah dilaksanakan dalam

kurun waktu yang telah ditentukan

2.4.Model Implementasi Kebijakan Publik

2.4.1. Model Edward III (dalam Joko Widodo,2007:96)

Di model ini terdapat 4 faktor yang berpengaruh pada keberhasilan

atau kegagalan implementasi kebijkan. Empat faktor itu adalah

Communication, resources, dispositions dan beureucratic stuktur.

a. Faktor komunikasi (communication)

Komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian informasi

komunikator kepada komunikan. Komunikasi kebijakan berarti merupakan

proses penyampaian informasi kebijakan dari pembuat kebijakan (policy

maker) kepada pelaksanan kebijakan (policy implementors).

b. Sumber daya (Resources)

Sumber daya yang disebutkan meliputi sumber daya manusia, sumber

daya keuangan, sumber daya peralatan (gedung, peralatan, tanah, dan suku

cadang lain) yang diperlukan di dalam melaksanakan kebijakan.

c. Disposisi (Dispostion)

Disposisi merupakan kemauan, keinginan dan kecenderungan para

pelaku kebijakan untuk melaksanakan kebijakan tadi secara sungguh-

sungguh sehingga apa yang menjadi tujuan kebijakan dapat di wujudkan.

d. Struktur Birokrasi

Struktur birokrasi ini mencangkup aspek-aspek seperti struktur

organisassi, pembagian kewenangan, hubungan antara unit-unit organisasi

yang bersangkutan dan hubungan antara organisasi dengan organisasi luar

dan sebagainya. (Joko Widodo, 2007)

2.4.2. Model Brian W. Hogwood (1978) dan Lewis A. Gunn (1986)

Model ini biasa disebut dengan model Top down approach. Menurut

Hogwood dan Gunn untuk dapat mengimplementasikan kebijakasanaan secara

sempurna memerlukan beberapa syarat, yaitu :

Page 10: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

a. Kodisi eksternal yang di hadapi oleh badan/instansi pelaksana tidak akan

menimbulkan gangguan/kendala yang serius

b. Untuk pelaksanaan program tersedia waktu dan sumber-sumber yang

cukup memadai

c. Perpaduan sumber-sumber yang di perlukan benar-benar tersedia

d. Kebijaksanaan yang akan di implementasikan di dasari oleh suatu

hubungan kausalitas yang Andal

e. Hubungan kausalitas bersifat langsung dan hanya sedikit mata rantai

penghubungnya

f. Hubungan saling ketergantungan harus kecil

g. Pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap tujuan

h. Tugas-tugas diperinci dan ditempatkan dalam urutan yang tepat

i. Komunikasi dan koordinasi yang sempurna

j. Pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut dan

mendapatkan kepatuhan yang sempurna (Solichin Abdul wahab,2008:71-

78)

2.4.3. Model Van Meter dan Van Horn

Menurut Van Meter dan Van Horn (dalam Solichin Abdul

Wahab,2008:79) perbedaan dalam proses implementasi akan di pengaruhi oleh

sifat kebijaksanaan yang akan akan dilaksananakan. Mereka mencoba untuk

menghubungkan kebijaksanaan dan prestasi kerja. Yang mana didalamnya

terdapat variabel-variabel diantaranya :

a. Ukuran dan tujuan kebijaksanaan

b. Sumber-sumber kebijaksanaan

c. Ciri-ciri atau sifat badan/instansi pelaksana

d. Komunikasi antar organisasi terkait dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan

e. Sikap para pelaksana, dan

f. Lingkungan ekonomi, sosial dan politik

Gambar : Model Proses Implementasi kebijakan

Page 11: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

Komunikasi antar

organisasi dan kegiatan

pelaksanaan

Ciri Badan Pelaksana Sikap para pelaksana

Sumber-sumber

kebijaksanaan

Ukuran dan Tujuan

kebijaksanaan

Lingkungan ekonomi,

sosial, dan politik

Prestasi

kerja

Sumber : Solichin Abdul Wahab, 2008

2.4.4. Model Daniel Mazmania dan Paul A. Sabatier

Model ini sering disebut sebagai a frame work for Implementation

Analysis (kerangka analisis implementasi). Kedua ahli ini berpendapat bahwa

peran penting dari analisis implementasi kebijakan adalah mengindentifikasi

variabel-variabel yang mempengaruhi tercapainya tujuan-tujuan formal pada

keseluruhan proses implementasi.

Variabel-variabel yang dimaksud dapat dikatagorikan kedalam tiga

katagori yang besar, yaitu :

1. Mudah tidaknya masalah yang akan digarap dikendalikan

2. Kemampuan keputusan kebijaksanaan untuk menstruktur secara tepat

proses implementasinya, dan

3. Pengaruh langsung berbagai variabel politik terhadap keseimbangan

dukungan bagi tujuan yang termuat dalam keputusan kebijaksanaan

tersebut.

2.5.Pembangunan Berkelanjutan

Budimanta (2005) menyatakan bahwa, pembangunan berkelanjutan adalah

suatu cara pandang mengenai kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana

dalam kerangka peningkatan kesejahteraan, kualitas kehidupan dan lingkungan umat

manusia tanpa mengurangi akses dan kesempatan kepada generasi yang akan dating

Page 12: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

Tommorrow’s Generation

Today’s Generation

North

untuk menikmati dan memanfaatkannya. Selanjutnya menurut UU no 23 tahun 1997

mendefinisikan “pembangunan berkeanjutan berwawasan lingkungan hidup adalah

upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber

daya, kedalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan

mutu hidup generasi masa kini dan masa depan.

Dari kedua definisi diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

pembangunan berkelnjutan merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan

terencana untuk memadukan antara peningkatan kesejahteraan masyarakat dimasa

kini dengan peningkatan kualitas lingkungan hidup untuk generasi yang akan datang.

Tiga pilar pembangunan berkelanjutan sejak Deklarasi Stockholm 1972

menuju Rio De Janeiro 1992, sampai dengan Rio + 10 di Johanesburg 2002

ditekankan adanya koordinasi antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan

sumber daya buatan manusia dalam pembangunan. Ketiga pilar tersebut dapat

digambarkan kedalam Three Dimensional Model.

Sumber : Sugandy, Aca (2007)

Page 13: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif dengan

pendekatan penelitian Kualitatif. Menurut Nurul Zuriah (2006:47) “penelitian

deskriptif adalah peneltian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-

fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat

populasi atau daerah tertentu.” Peneliti mengumpulkan data berupa cerita respoden

dan latar sosial yang akan di teliti di lapangan.

Pendekatan kualitatif di pilih peneliti karena didalam penelitian ini peneliti

akan meneliti sebuah fenomena yang belum di ketahui sebelumnya dan tidak dapat di

perhitungkan sebelum peneliti terjun ke lapangan. Serupa yang dikemukakan Nurul

Zuriah (2006:91) bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti merasa „tidak tahu apa

yang tidak diketahui, sehingga desain penelitian yang dikembangkan selalu

merupakan kemungkinan yang terbuka akan berbagai perubahan sesuai kondisi di

lapangan.

3.2.Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah implementasi kebijakan pembangunan

berkelanjutan. Yang mana penelitian akan dipusatkan pada implementasi PP No 26

tahun 2008 tentang Rencana tata ruang wilayah. Pemilihan fokus penelitian ini

dikarenakan kebijakan pembangunan berkelanjutan yang ada di dalam PP No 26

tahun 2008 masih direalisasikan. Hal tersebut dapat terlihat dari keadaan

pembangunan pemukiman serta sentra-sentra industri maupun pariwisata masih belum

berwawasan lingkungan hidup.

3.3.Fenomena Penelitian

Fenomena-fenomena yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Implementasi

kebijakan merupakan suatu wujud nyata dari kebijakan yang telah dilaksanakan dalam

kurun waktu yang telah ditentukan. Dalam hal ini gejala yang diteliti adalah Sasaran

Page 14: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

kebijakan pembangunan berkelanjutan Pemerintahan kota Surabaya dan realisasi

mengenai pembangunan berkelajutan setelah munculnya PP No 26 Tahun 2008.

Dengan melihat pada model yang dikembangkan oleh Edward III bahwa terdapat

embat syarat penting yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu kebijakan

yaitu :

1. Komunikasi

Komunikasi merupakan penyampaian informasi dari para pembuat kebijakan

dengan para pelaksana kebijakan. Di dalam penelitian ini, komunikasi dikatakan

baik ketika para pelaksana kebijakan (Dinas-dinas terkait) bukan hanya

mengetahui informasi kebijakan yang telah terdokumenkan, tetapi juga

memahami setiap hal menenai kebijakan tersebut.

2. Sumber daya

Adanya komunikasi yang baik saja belum bisa menentukan suatu kebijakan dapat

terimplementasikan dengan baik. sehingga perlu adanya Sumber daya yang

memadai yang meliputi sumber daya manusia (para pelaksana kebijakan), sumber

daya keuangan, dan sumber daya peralatan (fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan).

3. Disposisi

Disposisi merupakan sikap para pelaksan kebijakan yang mengarah kepada

dukungan bukan sebaliknya. Sikap tersebut diantaranya adalah kemauan,

keinginan dan kecenderungan untuk dapat mewujudkan kebijakan yang telah

disahkan.

4. Stuktur Birokrasi

Struktur birokrasi ini mencangkup aspek-aspek seperti struktur organisassi,

pembagian kewenangan, SOP (Standard Operating Prosedures), hubungan antara

unit-unit organisasi yang bersangkutan.

3.4.Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian diadakan di kecamatan Kenjeran Surabaya. Alasan

penentuan lokasi tersebut berasal dari berbagai segi yaitu segi kepadatan penduduk.

Yang mana jumlah penduduk di kecamatan Kenjeran Surabaya berjumlah 163.438

jiwa dan pertumbuhan penduduk (2000-2010) sebesar 4,61 %. Sehingga bisa

dikatakan penduduk di kecamatan tersebut mengalami peningkatan yang signifikan

dari tahun ketahun. Dengan kepadatan penduduk yang relatif tinggi sebesar 21.034

dari luas wilayah 7,70 (berdasarkan data BPS Surabaya, 2011).

Page 15: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

Kecamatan kenjeran merupakan salah satu kecamatan di Surabaya yang

memiliki lingkungan perumahan kumuh terbanyak. Diantarannya terdapat di

kelurahan bulak banteng dan sidotopo wetan. Selain itu, terdapat beberapa industri

besar dan kecil yang berada di kecamatan ini.

3.5.Jenis Dan Sumber Data Penelitian

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini dibedakan kedalam sumber data

primer dan data sekunder. Data primer di peroleh langsung dilapangan seperti

wawancara pada para ahli dan meninjauan langsung lokasi penelitian. Untuk sumber

data sekunder diperoleh dari data-data histori kecamatan kenjeran Surabaya dan teori-

teori penunjang penelitian yang diperoleh dari beberapa buku diktat.

Mengingat peneliti menggunakan pedekatan kualitatif maka dipilihlah

informan penelitian sebagai sumber data primer penelitian. Menurut Lexy J Moleong

(dalam Devita ayu, 2007:42) pada “penelitian kualitatif tidak ada sampel asal, tetapi

sampel tujuan (purposive sampling).” Purposive sampling yang dimaksudkan dalam

penelitian ini adalah penentuan orang yang benar-benar mengerti atau pelaku yang

terlibat langsung kedalam permasalah penelitian. Dapat dikatakan bahwa orang

tersebut adalah Informan penelitian ini.

Pihak yang menjadi informan dalam penelitian adalah

1. Badan perencanaan dan pembangunan kota surabaya

2. Badan lingkungan hidup Kota Surabaya

3. Dinas Tata ruang dan Cipta karya Jatim

4. Kecamatan Kenjeran Surabaya

5. Organisasi lingkungan hidup Surabaya

6. Masyarakat kecamatan kenjeran surabaya

3.6.Instrumen Penelitian

Menurut Nurul Zuriah (2008:168), “Instrumen penelitian merupakan alat

bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data.” Instrumen penelitian ini adalah

peneliti sendiri. Penelitian sebagai instrumen mempunyai kepekaan yang sangat tinggi

terhadap fenomena-fenomena yang terjadi. Sehingga dapat memahami setiap

fenomena sosial yang terjadi pada saat penelitian dilakukan. Selain itu, sebagai alat

bantu penelitian antara lain pedoman wawancara, buku catatan, alat perekam suara,

dan kamera.

Page 16: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

3.7.Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data baik itu data primer

maupun data sekunder diantaranya

1. Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data yang paling utama dalam

penelitian ini. Hal yang akan ditelti dengan metode ini adalah keadaan sosial

ekonomi masyarakat dan keadaan fisik kota pada saat penelitian. Metode ini

dipergunakan karena masyarakat Indonesia masih sulit dipahami hanya dengan

sekali kunjungan saja sehingga dibutuhkannya metode ini untuk memahami

masalah dan dapat memperoleh data yang benar-benar valid dan realibel.(Nurul

Zuriah, 2008).

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dalam dua tahap yaitu sebelum

menulis proposal penelitian dan setelah dibuatnya proposal penelitian. Pada tahap

sebelum di tulisnya proposal peneliti melakukan penjelajahan umum di kecamatan

Kenjeran. Tahap kedua yaitu dengan cara melakukan pencarian bahan melalui

dinas-dinas terkait. Selannjutnya, peneliti akan membandingkan data-data yang

telah terkumpul dari dinas-dinas terkait dengan keadaaan yang sebenarrnya di

lapangan.

2. Wawancara (interview)

Wawancara ialah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah

pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Untuk mendapatkan data

yang diinginkan peneliti terlebih dahulu membuat pokok-pokok pertanyaan

terlebih dahulu. Wawacara yang dilakukan adalah wawancara terbuka artinya

wawancara dilakukan ketika pewawancara dan interviewee sama-sama

mengetahui permasalahan yang akan dibahas dalam wawancara tersebut.

3. Studi pustaka atau studi dokumenter

Studi pustaka atau Dokumenter ini dilakukan di perpustakaan. Dengan cara

membaca buku-buku rujukan atau referensi, perundang-undangan, dokumen-

dokumen pemerintah serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan

masalah penelitian. Sehingga yang akan dikumpulkan merupakan data sekunder

yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Page 17: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

3.8.Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif berdasarkan kurun waktunya, data dianalisis pada

saat pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan data. Teknik analisis yang

dipergunakan peneliti adalah Analisis Taksonomis (Taxonomic Analysis). Analisis

Taksonomis menfokusksan pada penelitian yang lebih terperinci dan mendalam pada

masalah atau domain penelitian. Dengan menggunakan teknik analisis ini, penelitian

akan mendeskripsikan tema utama lebih rinci dan mendalam.

Page 18: Implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan · PDF fileKATA PENGANTAR Puja dan puji syukur ... HALAMAN JUDUL ... Lingkungan ekonomi, sosial dan politik Gambar : Model Proses Implementasi

DAFTAR PUSTAKA

Budimanta, A. Memberlanjutkan Pembangunan di Perkotaan melalui Pembangunan

Berkelanjutan dalam Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam Abad 21.

2005.

Dunn, William N. 2003. Analisis kebijakan Publik. Gadja mada Univesity press. Yogyakarta

Zuriah, Nurul. 2006. Metode penelitian sosial dan pendidikan teori-aplikasi. Bumi Aksara.

Jakarta

Sugandhy, Aca & Rustam Hakim. 2007. Prinsip dasar kebijakan pembangunan berkelanjutan

berwawasan lingkungan. PT Bumi Aksara. Jakarta

Wahab, Solichin Abdul. 2001. Analisis Kebijakan : Dari Formulasi Ke Implementasi

Kebijaksanaan Negara. Bumi Aksara. Jakarta

Winarno, Budi.2007. Teori dan praktek kebijakan publik.Media Pressindo. Yogyakarta

Widodo, Joko. 2007. Analisis kebijakan publik. Bayumedia Publishing. Malang