Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII C
Di Madrasah Tsanawiyah Swasta Asas Islamiyah
Sipin Kota Jambi
SKRIPSI
Septia Fajar Astuti
NIM TP 161591
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
i
Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII C
Di Madrasah Tsanawiyah Swasta Asas Islamiyah
Sipin Kota Jambi
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (SI)
Septia Fajar Astuti
NIM TP 161591
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Tempat
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi
saudara:
Nama : Septia Fajar Astuti
NIM : TP. 161591
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul :Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Sisiwa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Kelas VIII C Di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin
Kota Jambi.
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan
Agama Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat
segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret 2020
Mengetahui,
Pembimbing I
Iskandar, S. AG., M.Pd.I
NIP.197512242009121001
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 1
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Tempat
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi
saudara:
Nama : SeptiaFajarAstuti
NIM : TP. 161591
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul :Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Sisiwa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII C
Di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat
segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Jambi, Maret 2020
Mengetahui,
Pembimbing II
Dr. Tuti Indriyani, S. Pd.I
NIP.197501102009012006
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 1
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
akidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan hasil
karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku.
Jambi,
Septia Fajar Astuti
TP 161591
Materai
6.000.-
v
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363
Nomor : B, 96/D.11 /PP.009/ V/2020
Skripsi/Tugas Akhir dengan Judul : Implementasi Metode Sosiodrama Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Akidah Akhlak Kelas VIII C Di Madrasah
Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
Nama : Septia Fajar Astuti
Nim : TP. 161591
Telah dimunaqasyahkan pada : 03 Juni 2020
Nilai Munaqasyah : 81,17 (A)
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
TIM MUNAQASYAH
Ketua Sidang
Ridwan, S.Psi., M.Psi
NIP.197310162007011017
Penguji I Penguji II
Dra. Hj. Hasnidar Karim, M.Pd.I Dr. H. Hindun, M.Pd.I
NIP.195706251983032001 NIP. 19101091997032002
Pembimbing I Pembimbing II
Iskandar. S.Ag, M.Pd, Ph.D Dr. Tuti Indriyani, M.Pd.I
NIP.197512242009121001 NIP.197501102009012006
Sekretaris Sidang
Yudi Kurniawan, M.Pd.I
NIP. 198911112019031015
Jambi, Mei, 2020
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Sekretaris Prodi PENDIDIKAN Agama Islam
Habib Muhammad, M.Ag
NIP. 196911141994011001
PENGESAHAN SKRIPSI
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tanggal No Revisi Tanggal Revisi Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 20-04-2020 R-0 - 1 dari 1
vi
PERSEMBAHAN
Kusimpuhkan kedua belah kakiku, Ku sujudkan kepalaku kearah kiblatku, Ku
haturkan do’a kepada Allah SWT., rabb-ku karena-Nya lah akhir karya kecil ini
terselesaikan sebagai ungkapan rasa puji syukur dan ku untai shalawat serta salam
kepada Nabi Muhammad SAW. merangkai pengharapan bagi syafaatnya.
Ku persembahkan skripsiku ini untuk :
Ayahanda Nursaid dan Ibunda Ambar Trisnawati untuk curahan do’a cinta
dan kasih sayang yang tak terhingga serta Adikku Subhan Barid Asyifa’, serta
sahabat-sahabat karib ku Meri Handayani, Sri Devi, Yuni Azura, Ayu Sofiyanti,
dan tak lupa juga Teman-teman PAI Angkatan 2016, khususnya PAI G,
Terimakasih atas semua perhatian saran dan nasihat selama ini yang teramat sangat
berharga.
Saudara-saudari ku seiman, Maha suci Allah SWT yang telah
mempertemukan kita dikapus UIN STS JAMBI yang menjadi kebanggaan kita,
biarlah nama-nama kalian semuanya tertulis dilembar hati ini, ku temukan arti
keikhlasan perjuangan bersama kalian “terimakasih ya Allah SWT atas nikmat
ukhuwah yang kami rasakan sehingg hari ini AAMIIN…
Jambi,
Septia Fajar Astuti
TP 161591
vii
MOTTO
{الرعد:11} نفسهمباماوايغيرحتىمبقىمايغيرلآللهاانا
Artinya: “Sesungguhnya Allah SWT tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendir. (QS. Ra’d:11) “
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat Rahmat dan
Ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini dengan baik. Pelaksanaan penulisan ini merupakan salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (SI) dalam bidang Ilmu
Pendidikan Islam, di Fakulatas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, penelitian ini berjudul “ Implementasi Metode
Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah
Akhlak Kelas VIII C di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi “.
Penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat terwujud berkat bantuan
dan jasa dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D Selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dra. Hj. Fadhila, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Muklis, M. Pd. I selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
4. Bapak Iskandar, S. Ag., M. Pd., Ph. D dan Ibu Dr. Tuti Indriyani, M. Pd.I
selaku pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu untuk
membimbing saya dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan
pengetahuan penulis.
6. Bapak M. Syuhaeri Shuhur, S.E selaku Kepala Sekolah Madrasah
Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.
ix
7. Ibu Yesi Rozawati, S. Pd selaku Wali Kelas VIII C Madrasah Tsanawiyah
Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.
8. Majelis Guru dan Karyawan serta para siswa kelas VIII di Madrasah
Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.
9. Orang tua dan Keluarga yang telah tiada henti untuk memberikan motivasi
hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan
Skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan peneliti,
semangat dan motivasi dari kalian semua sangat membantu penulis dalam
menyelesaikan Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini banyak
terdapat kelemahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis berharap kepada
semua pihak untuk kiranya memberikan sumbangan saran demi kesempurnaan
karya ilmiah ini.
Jambi,
Septia Fajar Astuti
TP 161591
x
ABSTRAK
Nama : Septia Fajar Astuti
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII C di
Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.
Skripsi ini membahas tentang Implementasi Metode Sosiodrama Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII C
di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak
kelas VIII C di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi dengan
penerapan metode Sosiodrama. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Action Research). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C di
Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, sedangkan objek penelitian
adalah penerapan pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode
Sosiodrama, peningkatan Hasil belajar siswa pada materi Akhlak Terpuji. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan penerapan metode Sosiodrama dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Sosiodrama, Mata Pelajaran Akidah Akhlak.
xi
ABSTRACT
Nama : Septia Fajar Astuti
Jurusan : Islamic Education
Judul : Implementation of the Sociodrama Method to Improve Student
Learning Outcomes in the Subjects of the Moral Law of Class VIII C
in Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin, Jambi City.
This thesis discusses the Implementation of the Sociodrama Method to
Improve Student Learning Outcomes in the Subjects of Moral Aqeedah Class VIII C
in Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Jambi City. The purpose of this study
is to improve student learning outcomes in the subjects of the Islamic Moral Class
VIII C in Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Jambi City by applying the
Sociodrama method. This research is a Classroom Action Research. The subjects of
this study were students of class VIII C in Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah
Sipin Jambi City, while the object of the study was the application of moral learning
by using the Sociodrama method, increasing student learning outcomes in the Praised
Moral material. The results showed that the application of the Sosiodrama method
can improve student learning outcomes in the learning process.
Keyword : Learning Outcomes, Sociodrama Method, Moral Subjects.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
NOTA DINAS .................................................................................................................. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................................ iv
PENGESAHAN ............................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................................... vi
MOTTO ......................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. viii
ABSTRAK ....................................................................................................................... x
ABSTRACT .................................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
B. Fokus Penelitian .................................................................................................... 7
C. Rumusan Masalah ................................................................................................. 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
E. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 8
F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konseptual .......................................................................................... 10
1. Metode Sosiodrama ....................................................................................... 10
a. Pengertian Sosiodrama ............................................................................ 10
b. Jenis Metode Sosiodrama ........................................................................ 11
c. Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Sosiodrama............................ 12
d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Sosiodrama .................................... 13
2. Konsep Belajar .............................................................................................. 14
a. Pengertian Belajar ................................................................................... 14
b. Tujuan Belajar ......................................................................................... 17
c. Faktor yang Mempengaruhi Belajar........................................................ 18
3. Hasil Belajar .................................................................................................. 21
a. Pengertian Hasil Belajar .......................................................................... 21
b. Manfaat Hasil Belajar ............................................................................. 23
xiii
c. Tujuan Hasil Belajar ............................................................................... 24
4. Pembelajaran Akidah Akhlak ....................................................................... 24
a. Pengertian Pembelajaran Akidah Akhlak ............................................... 24
b. Ruang Lingkup Akidah Akhlak .............................................................. 26
c. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak ..................................................... 27
B. Kerangka Berfikir................................................................................................ 28
C. Studi Relevan ...................................................................................................... 29
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................................. 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ................................................................................................ 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................. 34
C. Subjek Penelitian ................................................................................................. 34
D. Variable Penelitian .............................................................................................. 35
E. Prosedur Penelitian.............................................................................................. 35
1) Perencanaan ( Planning ) ............................................................................... 36
2) Pelaksanaan Tindakan ( Acting ) .................................................................. 37
3) Pengamatan ( Observasi ).............................................................................. 37
4) Refleksi (reflecting ) ..................................................................................... 37
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................... 38
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .............................................................. 40
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ............................................................. 42
F. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................. 44
G. Keabsahan Data ................................................................................................... 45
H. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 46
I. Jadwal Penelitian ................................................................................................. 49
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................................... 50
1. Sejarah Sekolah/Madrasah ............................................................................ 50
2. Visi dan Misi MTs Asas Islamiyah ............................................................... 51
3. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan............................................... 51
4. Struktur Organisasi Mts Asas Islamiyyah ..................................................... 54
5. Keadaan Sarana Dan Prasarana ..................................................................... 56
B. Temuan Penelitian ............................................................................................... 57
C. Deskripsi Data ..................................................................................................... 60
1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I ..................................................................... 61
a. Tahap Perencanaan Siklus I .................................................................... 61
xiv
b. Tahap Pelaksanaan Siklus I ..................................................................... 62
c. Hasil Observasi Siklus I .......................................................................... 66
d. Tahap refleksi .......................................................................................... 71
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II ................................................................... 73
a. Tahap Perencanaan Siklus II ................................................................... 73
b. Tahap Pelaksanaan Siklus II ................................................................... 74
c. Hasil Observasi Siklus II ......................................................................... 78
d. Tahap refleksi .......................................................................................... 83
3. Pelaksanaan Penelitian Siklus III .................................................................. 85
a. Tahap Perencanaan Siklus III.................................................................. 85
b. Tahap Pelaksanaan Siklus III .................................................................. 86
c. Hasil Observasi Siklus III ....................................................................... 91
d. Tahap refleksi .......................................................................................... 95
D. Analisis Data ....................................................................................................... 96
E. Interprestasi Hasil Analisis Data ......................................................................... 97
1. Hasil Observasi ............................................................................................. 97
2. Hasil Test .................................................................................................... 100
F. Pembahasan ...................................................................................................... 101
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 104
B. Saran ................................................................................................................. 104
C. Penutup .............................................................................................................. 105
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 106
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Hasil Prasurvei Terhadap Aktifitas Belajar Siswa ........................................... 4
Tabel 1.2 Hasi Prasurvei Terhadap Nilai Ulangan Belajar siswa ..................................... 5
Tabel 3.1 Interpretasi Indeks Gain ................................................................................. 48
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Tahun 2019-2020 ............................................................. 49
Tabel 4.1 Daftar Nama Guru MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi ............................ 52
Tabel 4.2 Jumlah Siswa/I MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi ................................. 54
Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi......... 56
Tabel 4.4 Hasil Prasurvei Terhadap Aktifitas Belajar Siswa .......................................... 57
Tabel 4.5 Hasi Prasurvei Terhadap Nilai Ulangan Belajar siswa ................................... 58
Tabel 4.6 Jadwal Pelaksanaan Siklus I ........................................................................... 61
Tabel 4.7 RPP Siklus I Pertemuan I ................................................................................ 62
Tabel 4.8 RPP Siklus I Pertemuan 2 ............................................................................... 64
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ......................................................... 66
Tabel 4.10 Hasi Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus I ........................................... 68
Tabel 4.11 Hasil Test Belajar Siswa Siklus I .................................................................. 69
Tabel 4.12 Jadwal Pelaksanaan Siklus II ........................................................................ 73
Tabel 4.13 RPP Siklus II Pertemuan I ............................................................................ 74
Tabel 4.14 RPP Siklus II Pertemuan 2 ............................................................................ 76
Tabel 4.15 Hasi Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus II.......................................... 78
Tabel 4.16 Hasi Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus II.......................................... 80
xvi
Tabel 4.17 Hasil Test Belajar Siswa Siklus II................................................................. 82
Tabel 4.18 Jadwal Pelaksanaan Siklus III ....................................................................... 86
Tabel 4.19 RPP Siklus III Pertemuan I ........................................................................... 87
Tabel 4.20 RPP Siklus III Pertemuan 2 .......................................................................... 88
Tabel 4.21 Hasi Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus III ........................................ 91
Tabel 4.22 Hasi Observasi Aktifitas Guru Siklus III ...................................................... 92
Tabel 4.23 Hasil Test Belajar Siswa Siklus III ............................................................... 94
Tabel 4.24 Presentase Keaktifan siswa ........................................................................... 98
Tabel 4.25 Presentasi Keaktifan Guru ............................................................................ 99
Tabel 4.26 Hasil Test Akhir Siswa ............................................................................... 100
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Daur Siklus PTK ........................................................................................ 36
Gambar 4.1 Stuktur Organisasi ...................................................................................... 55
Gambar 4.2 Diagram Skor Keaktifan Belajar Siswa Menggunakan Metode
Sosiodrama ................................................................................................. 98
Gambar 4.3 Diagram Skor Keaktifan Guru .................................................................... 99
Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Sosiodrama .......... 101
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 3 : RPP
Lampiran 4 : Foto Dokumentasi Riset
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.(Ramayulis, 2013, hal.32).
Menurut Undang-undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang
sistem pendidikan nasional fungsi pendidikan, disebutkan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis
dan bertanggung jawab. Tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut, tidak
terlepas dalam memahami makna pendidikan itu sendiri. Sehingga dalam proses
pembelajaran, seorang pendidik senantiasa mempunyai peranan penting dalam
keberhasilan pendidikan, dalam mengembangkan potensi peserta didik.(Adi
Wijaya, 2019:30).
Di dalam pendidikan tentu juga ada hal-hal yang perlu dibutuhkan dan
diterapkan dalam proses belajar mengajar. Dizaman yang semakin berkembang,
banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh seorang pendidik,
terutama dalam masalah menyampaikan materi pelajaran. Karena pendidik tidak
hanya sebatas menyampaikan tapi dapat memahamkan anak didiknya, sehingga
materi yang disampaikan tidak hanya sebatas ranah kognitif tetapi juga dalam
ranah afektif dan psikomotorik. Karena di zaman yang modern ini anak didik lebih
kreatif dibandingkan pendidiknya. Maka dari itu pendidik juga banyak belajar
tentang bagaimana mendidik anak dengan kreatif dan tidak monoton dalam
mengajar.
2
Dalam pembelajaran, Guru Merupakan fasilitator untuk peserta didik
dalam membentuk kompetensi. Hal tersebut tentu saja menuntut aktivitas dan
kreativitas guru dalam menciptakan lingkungan yang kondusif, serta
mengembangkan dan memodifikasi kegiatan pembelajaran, apabila kegiatan itu
menuntut adanya pengembanganan modifikasi. Pernyataan diatas merupakan
tantangan bagi pelaku pendidikan khususnya guru mata pelajaran akidah akhlak.
Hal hal seperti itulah yang menjadi masalah di dalam pendidikan sekarang
ini, penggunaan metode pembelajaran yang harus diperhatikan ketika proses
pembelajaran berlangsung di dalam kelas. bahwa setiap peserta didik memiliki
kecerdasan dan daya tangkap yang berbeda-beda, memiliki latar belakang yang
berbeda. Penurunan tingkat prestasi belajar merupakan sebuah kendala yang harus
diperhatikan oleh pendidik.Mencari sebab mengapa prestasi belajar siswa bisa
berkurang. Terutama dalam zaman ini permasalahan yang menjadi penghambat
yaitu tentang minat kreatifitas belajar perlu ditumbuhkan, terutama dalam
pendidikan Akidah Akhlak.(Nur Cahayati.2018: 2-4).
Pendidikan agama selain didapatkan dari lingkungan keluarga juga
didapatkan dari lingkungan sekolah. Dalam lingkungan sekolah tersebut
khususnya bagi agama islam, pendidikan agama biasanya tertuang pada mata
pelajaran pendidikan agama islam (PAI), pendidikan agama islam sendiri meliputi
fiqih, akidah ahklak, al-qur’an hadits dan ski. Diantara pelajaran agama tersebut,
akidah akhlak merupakan satu bidang ilmu dalam syariat islam yang secara khusus
membahas bagaimana cara mengenal, memahami, menghayati dan mengimani
Allah Swt. dan meralisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Oleh karena itu, Akidah Akhlak
dipelajari pada setiap jenjang pendidikan mulai dari SD yang dikenal dengan
pelajaran agama sampai sekolah menengah, hingga perguruan tinggi. Namun
dalam pembelajaran Akidah Akhlak setiap individu memiliki pandangan yang
berbeda. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa di sekolah MTs
Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, diperoleh pernyataan yang menganggap Akidah
3
Akhlak sebagai pelajaran yang menyenangkan. Akan tetapi kebanyakan siswa
beranggapan bahwa pelajaran Akidah Akhlak itu susah dan membosankan.
Keadaan inilah yang menuntut guru untuk terus meningkatkan kreativitas dalam
belajar-mengajar, baik itu dalam bentuk penggunaan metode belajar yang lebih
menarik dan efesien, serta cara mengajar yang menyenangkan dan dapat
menciptakan suasana yang mengasikkan sehingga siswa tidak merasa bahwa
pelajaran Akidah Akhlak membosankan yang hanya bergelut dengan metode
ceramah saja. Dengan demikian, siswa dapat mencapai prestasi belajar secara
optimal dan lebih baik.
Dari hasil observasi prasurvei guru mata pelajaran Akidah Akhlak kelas
VIII C pada tanggal 16 Januari 2020 di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi,
diperoleh keterangan bahwa proses belajar-mengajar Akidah Akhlak masih kurang
diminati siswa sehingga aktivitas siswa dan hasil belajar siswa masih rendah. Hal
ini di karenakan selama proses pembelajaran masih lebih dominan satu arah, di
mana guru lebih mendominasi dan sibuk menjelaskan materi yang menyebabkan
pembelajaran tidak berpusat pada siswa. Hal ini terlihat masih banyaknya siswa
yang tidak aktif saat ditanya oleh guru, siswa cendrung diam, siswa bertanya
dengan teman sebangkunya, dan siswa tidak terlibat langsung dalam berbagai
kegiatan seperti diskusi, tanya-jawab, presentasi serta kegiatan lain yang berkaitan
dengan keterampilan pembelajaran Akidah Akhlak sehingga kondisi inilah yang
menyebabkan keterampilan pembelajaran Akidah Akhlak kurang maksimal.
Hal ini dibuktikan Dari hasil prasurvei terhadap Aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran yang
ditujukan pada 15 orang peserta didik kelas VIII C Madrasah Tsanawiyah Asas
Islamiyah Sipin Kota Jambi dengan nilai keaktifan yang kurang aktif dan nilai
rata-rata hasil belajar Akidah Akhlak yang diperoleh siswa masih kurang dari nilai
standar kriteria ketuntasan minimum (KKM) 70. Adapun persentase aktivitas
belajar siswa dan hasil belajar yang di ikuti 15 siswa seperti terlihat pada tabel
berikut:
4
Tabel 1.1. Hasil Prasurvei Terhadap Aktifitas Belajar Siswa Tahun
Ajaran 2019/2020
(Sumber : Guru Akidah Akhlak Kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin Kota
Jambi)
No Indikator atau Aspek yang
dinilai Skor
Kriteria
Keaktifan
1 Keaktifan Siswa :
a. Siswa aktif mencatat
materi pelajaran
b. Siswa aktif bertanya
c. Siswa aktif mengajukan
ide-ide
2
2
2
Kurang Aktif
Kurang Aktif
Kurang Aktif
2 Perhatian Siswa :
d. Diam, tenang
e. Terfokus pada materi
f. Antusias
2
2
2
Kurang Aktif
Kurang Aktif
Kurang Aktif
3 Kedisiplinan :
g. kehadiran/absensi
h. datang tepat waktu
i. pulang tepat waktu
2
3
3
Kurang Aktif
Cukup Aktif
Cukup Aktif
4 Penugasan/Resitasi
j. Mengerjakan semua
tugas
k. ketepatan
mengumpulkan tugas
sesuai waktunya
l. Mengerjakan sesuai
perintah
2
2
3
Kurang Aktif
Kurang Aktif
Cukup Aktif
Jumlah 26
Rata-Rata Keseluruhan (%) 13% Kurang Aktif
5
Tabel 1.2
Hasil Prasurvei Terhadap Nilai Ulangan Siswa Mata Pelajaran Akidah
Akhlak Kelas VIII C Tahun Ajaran 2019/2020.
No Nama Siswa KKM Nilai Ulangan
Harian Keterangan
1 Agustina 70 60 Tidak Tuntas
2 Bunga Dahlia S. 70 55 Tidak Tuntas
3 Cahaya Ananda S. 70 70 Tuntas
4 Fathan Al-Muthi A. 70 65 Tidak Tuntas
5 Fahri Al-Prizal 70 60 Tidak Tuntas
6 Gading Aprian 70 55 Tidak Tuntas
7 Kamiludin 70 65 Tidak Tuntas
8 Laila Nur Permata 70 70 Tuntas
9 M. Firmansyah 70 65 Tidak Tuntas
10 M. Zikri 70 65 Tidak Tuntas
11 M. Ananda
Ferdiyansyah 70 70
Tuntas
12 Nabilla 70 50 Tidak Tuntas
13 Nadia 70 75 Tuntas
14 Ridho Pratama 70 45 Tidak Tuntas
15 Wendi Anando 70 50 Tidak Tuntas
Jumlah Nilai 920
Nilai Terendah 45
Nilai Tertinggi 75
Nilai Rata-rata Siswa 61 Belum Tuntas
Jumlah Siswa yang Tuntas 4
Persentase Siswa yang
Tuntas
27%
6
Jumlah Siswa tidak Tuntas 11
Presentase siswa tidak
Tuntas
73%
(Sumber : Guru Akidah Akhlak Kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin Kota
Jambi)
Berdasarkan pada hasil wawancara terhadap guru yang mengajar Akidah
Akhlak di Kelas VIII C Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi
mengatakan bahwa jika dilihat dari segi siswanya sendiri, masih banyak siswa
yang kurang perduli akan pentingnya belajar, karena masih ada sebagian siswa di
sekolah tersebut yang merupakan bagian dari anak pank dan dari panti asuhan,
sehingga kurangnya perhatian tersebut membuat mereka kurang disiplin dan
mempunyai sifat kurang baik. Dan dari segi pendidiknya dalam pembelajaran di
kelas VIII C memang masih di dominasi dengan metode ceramah disamping
pemberian tugas dan latihan. Pembelajaran diawali dengan penjelasan mengenai
konsep-konsep yang diajarkan, dilanjutkan dengan pemberian contoh soal
kemudian siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan. Alasan guru Akidah
Akhlak menggunakan metode tersebut karena metode tersebut mudah untuk
dilaksanakan baik dari segi persiapan, waktu dan peralatan.
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang
terjadi, yaitu dengan mengubah strategi pembelajaran yang telah dibuat oleh guru
dengan strategi yang mampu membuat peserta didik dapat mengembangkan
aktivitas mental dan fisik secara optimal. Adapun strategi yang dapat digunakan
oleh guru untuk membantu siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar yang
maksimal yaitu dengan menggunakan metode Sosiodrama merupakan metode
belajar yang menuntut siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Kerena
metode Sosiodrama itu sendiri merupakan metode pembelajaran bermain peran
7
untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena social,
untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu (Wina Sanjaya,2007:159).
Berdasarkan pemikiran dari latar belakang yang telah peneliti kemukakan
di atas ada sebuah fenomena yang menarik, bagaimana guru dituntut untuk dapat
mengajarkan mata pelajaran Akidah Akhlak dengan alokasi waktu yang terbatas
dengan latar belakang kemampuan siswa yang berbeda. Guru harus menerapkan
strategi atau metode belajar yang tepat bagi siswa, agar materi yang disampaikan
dapat diterima dan dipahami dengan baik dan benar dalam waktu yang telah
ditentukan. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengadakan sebuah
penelitian dan menjawab sebuah permasalahan yang berkaitan dengan hal tersebut
sehingga peneliti mengangkat sebuah penelitian tentang “Implementasi Metode
Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII C Pada
Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Madrasah Tsanawiya Asas Islamiyah
Sipin Kota Jambi ”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah peneliti akan membatasi masalah dalam
penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Peneliti hanya meneliti siswa kelas VIII C Madrasah Tsanawiyah Asas
Islamiyah Sipin Kota Jambi.
2. Objek yang diteliti adalah peningkatan hasil belajar pada materi Akhlak
Terpuji mata pelajaran Akidah Akhlak .
3. Metode yang di gunakan adalah Metode Sosiodrama.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut: “Apakah implementasi metode
sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII C pada mata
8
pelajaran akidah akhlak di Madrasah Tsanawiya Swasta Asas Islamiyah Kota
Jambi “?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yang pertama adalah sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (SI) dan yang ke dua
adalah mengimplementasikan metode Sosiodrama untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VIII C pada mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah
Tsanawiyah Asas Islamiyah Kota Jambi Tahun Pelajaran 2019/2020.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1) Bagi siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran pada kualitas yang
lebih baik dan perlu diuji cobakan pada kelas yang lain khususnya pada
mata pelajaran Akidah Akhlak
2) Dapat membantu guru untuk memperbaiki media pembelajaran yang
sesuai dengan kondisi siswa dan meningkatkan mutu pendidikan di
kelasnya.
3) Sebagai bahan masukan untuk mengikuti pelajaran Akidah Akhlak
dengan Metode Sosiodrama terbukti dapat meningkatkan hasil belajar.
E. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
identifikasi masalah yang di dapatkan yaitu sebagai berikut:
1. Masih banyak siswa yang belum mencapai standar kompetensi KKM.
2. Dalam pembelajaran siswa kurang aktif dan hanya mencatat, mendengarkan,
dan menghafal seharusnya siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik
9
3. Guru dalam menyampaikan pembelajaran terlalu membosankan dan hanya
menggunakan metode ceramah seharusnya pembelajaran harus bervariatif
dan menyenangkan
F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Dengan menggunkan metode Sosiodrama dalam mata pelajaran
Akidah Akhlak materi Akhlaq Terpuji dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Kota JambiTahun ajaran 2019/2020.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang diperoleh peserta didik dengan kriteria
ketuntasan minimum (KKM) 70, peserta didik dikatakan berhasil apabila
peserta didik sudah mendapatkan nilai>70. Pemahaman siswa dikatakan
meningkat apabila dalam proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan
jumlah siswa yang tuntas dalam kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Kota
Jambi.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konseptual
1. METODE SOSIODRAMA
Metode merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah
disusun tercapai secara optimal. Dengan demikian, metode dalam rangkaian
system pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan
implentasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru
menggunakan metode pembelajaran karena suatu strategi pembelajaran
hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode
pembelajaran. Ada beberapa jenis metode, salah satunya adalah jenis metode
sosiodrama. (Abdul Majid, 2017:193)
a. Pengertian Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama dan bermain peranan merupakan dua buah
metode mengajar yang mengandung pengertian yang dapat dikatakan
bersama dan karenanya dalam pelaksanaan sering disilih gantikan. Istilah
sosiodrama berasal dari kata sosio atau sosial dan drama. Kata drama
adalah suatu kejadian atau peristiwa dalam kehidupan manusia yang
mengandung konflik kejiwaan, pergolakan, benturan antara dua orang
atau lebih Sedangkan bermain peranan berarti memegang fungsi sebagai
orang yang dimainkannya, misalnya berperan sebagai guru, anak yang
sombong, orang tua dan sebagainya.
Kedua metode tersebut biasanya disingkat menjadi metode
“sosiodrama” yang merupakan metode mengajar dengan cara
mempertunjukkan kepada siswa tentang masalah-masalah hubungan
sosial, untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Masalah hubungan
sosial tersebut didramatisasikan oleh siswa dibawah pimpinan guru.
11
Melalui metode ini guru ingin mengajarkan cara-cara bertingkah laku
dalam hubungan antara sesama. (Tri Hardani,2015:126 dalam Artikel
PDF Richmawati,2012:19).
Menurut Abdul Azis Wahab (2007:114) Dalam bukunya
menyatakan bahwa Sosiodrama merupakan sebuah cara memerankan
pemecahan masalah secara kelompok yang memfokuskan pada masalah-
masalah tentang hubungan manusia. Oleh karena itu sosiodrama sering
dikaitkan dengan metode bermain peran maka apa yang terjadi dalam
kegiatan menggunakan strategi bermain peran dapat pula dikaitkan
dengan penggunaan metode sosiodrama.(Abdul Azis Wahab, 2007:114)
Dari pemaparan diatas dapat di simpulkan bahwa Metode
Sosiodrama merupakan metode pembelajaran bermain peran untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial,
permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti
masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan
lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman
dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan
kemampuan siswa untuk memecahkanya. (Wina Sanjaya, 2007:159)
b. Jenis Metode Sosiodrama
Adapun jenis metode sosiodrama adalah :
1) Penuh
Permainan penuh dapat digunakan untuk proyek besar yang
tidak dibatasi waktu dan sumber. Permainan penuh ini merupakan
alat yang sangat baik untuk menangani masalah yang kompleks dan
kelompok yang berhubungan dengan masalah itu.Permainan
mungkin asli atau disesuaikan dengan situasi, untuk memenuhi
permintaan distributor komersial atau organisasi perjuangan,
keagamaan, sosial, pendidikan, industri, dan professional.
12
2) Pementasan situasi atau kreasi baru
Teknik ini mungkin setingkat dengan permainan penuh,
tetapi dirancang hanya untuk memainkan sebagian masalah atau
situasi. Bentuk permainan drama memerlukan orientasi awal dan
diskusi tambahan atau pengembangan lanjutan kesimpulan dengan
menggunakan metode lain. Pementasan situasi dapat digunakan
untuk memerankan kembali persidangan pengadilan, pertemuan dan
persidangan badan legislative.
3) Playlet
Playlet adalah jenis permainan drama ketiga. Playlet meliputi
kegiatan berskala kecil untuk menangani masalah kecil atau bagian
kecil dari masalah besar. Jenis ini dapat digunakan secara tunggal
atau untuk mengemas pementasan masalah yang menggunakan
metode lain, atau serangkaian playlet dapat digunakan bersama
untuk menggambarkan perkembangan masalah secara bertahap.
4) Blackout
Blackout adalah jenis permainan drama yang ke empat. Jenis ini
biasanya hanya meliputi dua atau tiga orang dengan dialog singkat
mengembangkan latar belakang secukupnya dalam pementasan yang
cepat berakhir. (Wina Sanjaya, 2007:120-122)
c. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Sosiodrama
Menurut Saminanto (2010:39) Model pembelajaran sosiodrama
mempunyai langkah-langkah sebagai berikut :
1) Guru menyusun atau menyiapkan sekenario yang akan ditampilkan.
2) Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari sekenario dua hari
sebelum KBM.
3) Guru membentuk kelompok sosial
4) Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.
13
5) Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan
sekenario yang sudah di siapkan.
6) Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing
sambil memperhatikan, mengamati sekenario yang sedang
diperagakan.
7) Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas
sebagai lembar kerja untuk membahas.
8) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.
9) Evaluasi
10) Penutup. (Muhaimin,2011:20)
d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama mempunyai beberapa kelebihan dan
kekurangan, sebagai berikut :
Kelebihan metode sosiodrama ;
1. Peserta didik melatih dirinya untuk memahami dan mengingat
isi bahan yang akan didramakan.
2. Peserta didik akan berlatih untuk berinisiatif dan berkreatif.
3. Bakat yang terpendam pada peserta didik dapat dipupuk
sehingga dimungkinkan akan muncul bibit seni drama dari
sekolah.
4. Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan
sebaik-baiknya.
5. Peserta didik memperoleh kebiasaan untuk menerima dan
membagi tanggung jawab dengan sesamanya.
6. Bahasa lisan peserta didik dapat dibina menjadi bahasa yang
baik agar mudah dipahami oleh peserta didik.
14
Kekurangan Metode Sosiodrama ;
1. Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka
menjadi kurang kreatif.
2. Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka
pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan
pertunjukan.
3. Memerlukan tempat yang cukup luas.
4. Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton
yang kadang-kadang bertepuk tangan dan sebagainya. (Daryanto,
2017:131-132)
2. Konsep Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua
situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat di pandang sebagai
proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui
berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat,
mengamati dan memahami sesuatu. (Sudjana,2009: 192). Sedangkan
Menurut Suprijono,2009:2-3 dalam buku (Slameto,2003:13), ada
beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar sebagi berikut:
1) Gagne
Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang di
capai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi itu bukan di
peroleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara ilmiah.
2) Travers
Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.
Secara psikologis, belajar merupaka suatu proses perubahan yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-
15
perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut : “Belajar
merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.” (Slameto,2003:13)
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai
macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Usaha untuk mencapai
kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhannya, mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai
sebelumnya.Sehingga dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami,
mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu. Dalam
keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar
merupakan kegiatan paling pokok. Hal ini berarti bahwa keberhasilan
atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses
belajar yang dilakukan siswa sebagai anak didik.
Munif Chatib (20009:4) mengatakan bahwa belajar
sesungguhnya merupakan kegiatan dari kerangka kehidupan yang dapat
memberikan sebuah peta kehidupan yang bermakna bagi semua dan
sesame. Belajar bukan berarti menafikkan hal-hal lain, termasuk di
antaranya adalah dukungan lingkungan yang mendukung bagi
keberlangsungan pendidikan yang berkemanusiaan. Dalam bukunya, ia
menjelaskan bahwa belajar merupakan sebuah kegiatan yang terus
berproses untuk memperoleh sesuuatu yang bermanfaat bagi
kepentingan bersama di atas segala-galanya. Belajar memberikan
inspirasi-inspirasi baru bagi perbaikan masa depan.(Moh. Yamin,
2015:6)
16
Menurut pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa,
belajar merupakan upaya yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh pengetahuan baru dari pengalaman yang kemudian akan
memberikan perubahan perilaku terhadap individu. Selain itu juga dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh
pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan
kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap. Memandu
setiap orang agar mereka memiliki jalannya sendiri dalam mengarungi
bahtera hidup dan kehidupan. Belajar sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan manusia sesungguhnya merupakan media
transformasi dalam menciptakan perubahan demi perubahan.
Belajar sebagai sebuah kegiatan yang bermakna selanjutnya dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Belajar sebenarnya merupakan satu kegiatan menemukan sesuatu
yang belum ditemukan;
b. Belajar dimaknai sebagai aktivitas untuk menyempurnakan apa
yang belum sempurna;
c. Belajar merupakan proyek diri untuk bisa mengembangkan dan
memajukan diri agar semakin bermakna;
d. Belajar berfungsi untuk menetapkan tujuan diri untuk mengetahui
banyak hal dari suatu hal yang masih tersirat, kecil dan sederhana;
e. Dengan belajar akan dijumpai banyak hal baru yang belum pernah
disadari sebelumnya;
f. Belajar merupaka sebuah gerakan diri untuk membebaskan diri dari
ketidak tahuan;
g. Belajar sesungguhnya merupakan sebuah aksi terhadap sebuah
kemajuan hidup.
17
b. Tujuan Belajar
Tujuan belajar merupakan hal yang sangat esensial, baik dalam
rangka perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian. Tujuan
memberikan petunjuk untuk memilih pelajaran, menata urutan topik-
topik, mengalikasikan waktu, memilih alat bantu pembelajaran serta
menyediakan ukuran untuk mengukur hasil belajar siswa. Sejumlah
hasil belajar yang menunjukan bahwa siswa telah melakukan kegiatan
belajar, yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang
baru. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang
diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar.
Menurut Oemar Hamalik (2008: 73-75) tujuan belajar terdiri dari tiga
komponen, yaitu:
1) Tingkah laku terminal. Tingkah laku terminal adalah komponen
tujuan belajar yang menentukan tingkah laku siswa setelah belajar.
2) Kondisi-kondisi tes. Komponen kondisi tes tujuan belajar
menentukan situasi di mana siswa dituntut untuk mempertunjukkan
tingkah laku terminal.
3) Ukuran-ukuran perilaku. Komponen ini merupakan suatu
pernyataan tentang ukuran yang digunakan untuk membuat
pertimbangan mengenai perilaku siswa.
Sedangkan menurut Sadirman (2011: 26-28), secara umum ada tiga
tujuan belajar, yaitu:
1) Untuk Memperoleh Pengetahuan
Hasil dari kegiatan belajar dapat ditandai dengan
meningkatnya kemampuan berfikir seseorang. Jadi, selain
memiliki pengetahuan baru, proses belajar juga akan membuat
kemampuan berfikir seseorang menjadi lebih baik. Dalam hal ini,
pengetahuan akan meningkatkan kemampuan berpikir seseorang,
18
dan begitu juga sebaliknya kemampuan berpikir akan berkembang
melalui ilmu pengetahuan yang dipelajari.
2) Menanamkan Konsep dan Keterampilan
Keterampilan yang dimiliki setiap individu adalah melalui
proses belajar. Penanaman konsep membutuhkan keterampilan,
baik itu keterampilan jasmani maupun rohani.Dalam hal ini,
keterampilan jasmani adalah kemampuan individu dalam
penampilan dan gerakan yang dapat diamati. Keterampilan ini
berhubungan dengan hal teknis atau pengulangan. Sedangkan
keterampilan rohani cenderung lebih kompleks karena bersifat
abstrak. Keterampilan ini berhubungan dengan penghayatan, cara
berpikir, dan kreativitas dalam menyelesaikan masalah atau
membuat suatu konsep.
3) Membentuk Sikap
Kegiatan belajar juga dapat membentuk sikap seseorang.
Dalam hal ini, pembentukan sikap mental peserta didik akan
sangat berhubungan dengan penanaman nilai-nilai sehingga
menumbuhkan kesadaran di dalam dirinya. Dalam proses
menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak didik,
seorang guru harus melakukan pendekatan yang bijak dan hati-
hati.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Sriyanti (2003:7)Dalam pembelajaran banyak faktor
yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari individu
maupun faktor yang eksternal yang datang dari lingkungan indivdu.
Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari dua aspek,
yaitu fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis. Faktor-
faktor psikis memiliki peran yang sangat menentukan di dalam belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sebagai berikut :
19
1) Faktor Intern
Faktor yang berasal dari anak itu sendiri, yaitu :
a) Faktor Psikologis
1. Tingkat intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga
jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan
menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat
dan efektif, mengetahui / menggunakan konsep-konsep
yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan
mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar
pengaruhnya terhadap kemajuan belajar, tinggi rendahnya
intelegensi siswa akan mempengaruhi hasil belajar.
2. Minat
Minat merupakan kecenderungan untuk
memperhatikan dan berbuat sesuatu, minat siswa
terhadap pelajaran akan banyak pengaruhnya terhadap
keberhasilan belajarnya.
3. Bakat
Bakat Merupakan kemampuan potensial pada anak,
yang akan menjadi aktual jika sudah melalui proses
belajar / latihan. Dengan adanya bakat membuat anak
hanya memerlukan waktu sedikit dalam menyelesaikan
sesuatu, termasuk dalam hal pencapaian hasil belajar.
4. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang mendasari
dan mempengaruhi dalam setiap usaha dan kegiatan
seseorang. Hal ini akan memperbesar kegiatan dan
usahanya dalam belajar yang pada akhirnya akan
memungkinkan pencapaian hasil belajar yang tinggi.
20
5. Kematangan
Kematangan merupakan kondisi siap baik
jasmani maupun rohani untuk melakukan aktivitas
belajar. Tanpa adanya kematangan akan menyulitkan
proses belajar. Kematangan tiap anak untuk melakukan
aktivitas belajar tidaklah sama, disamping faktor umur
juga karena faktor pembawaan.
6. Konsentrasi dan perhatian
Hanya dengan perhatian dan konsentrasi anak
dapat memahami dan menyerap pelajaran. Anak dengan
kemampuan konsentrasi tinggi dan perhatian yang
terfokus terhadap belajar akan lebih mudah meraih
sukses, daripada anak yang kurang mempunyai daya
konsentrasi dan kekuatan perhatian.
7. Kepribadian
Kepribadian seseorang seperti ketekunan, daya
saing, ketabahan, atau kondisi pribadi yang mudah putus
asa, takut gagal, cemas, rendah diri, besar pengaruhnya
terhadap keberhasilan belajar.
b) Faktor Fisik
Faktor fisik yang berpengaruh terhadap keberhasilan
belajar diantaranya adalah :
1. Kesehatan, penyakit kronis
2. Cacat fisik
3. Gangguan panca indera
4. Kelelahan.
2) Faktor Ekstern
Merupakan faktor yang berasal dari luar diri anak, yang
termasuk faktor ekstern adalah :
21
a) Keadaan keluarga
Keadaan keluarga yang turut berpengaruh terhadap
keberhasilan belajar antara lain kondisi ekonomi, status anak
dalam keluarga, pendidikan orang tua, hubungan antar
anggota keluarga dan sebagainya.
b) Faktor sekolah
Banyak faktor dari sekolah yang berperan mempengaruhi
keberhasilan belajar, diantaranya adalah kualitas guru,
pengajar, hubungan antar anggota sekolah, kurikulum yang
dipakai, kedisiplinan yang ditegakkan di sekolah, kondisi
gedung dan fasilitas sekolah, suasana lingkungan sekolah
dan sebagainya.
c) Lingkungan masyarakat
Anak sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dari
interaksi dengan orang lain beserta lingkungan. Lingkungan
yang turut mempengaruhi belajar antara lain, teman
pergaulannya, adat/ kebiasaan masyarakatnya, kondisi alam
tempat tinggalnya serta tata tertib yang berlaku di
masyarakat. (Muhaimin,2011:16)
3. HASIL BELAJAR
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Nashar (2004:77) Hasil Belajar adalah merupakan
kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar.
Berbagai pemikiran mengenai taksonomi hasil belajar telah
dikemukakan oleh para ahli pendidikan dewasa ini, Bloom sebagaimana
dikutip oleh Briggs mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah,
yaitu : ranah kognitif, ranah sikap, dan ranah psikomotor. ”Setiap ranah
22
dapat diklasifikasikan yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan,
analisa, sintesis dan evaluasi.”(Muhaimin, 2011:16)
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik. Kognitif adalah pengetahuan (knowledge),
pemahaman, menjelaskan (comprehension), menerapkan (application),
menguraikan, menentukan hubungan (analysis), mengorganisasikan
(synthesis), menilai (evolution).Afektif adalah sikap menerima
(received), memberikan respon (responding), nilai (valuing), organisasi
(organization), karakterisasi (characterication). Psikomotorik adalah
meliputi initiatory, pre-routine, rountinized.(Cahyati,2018:19)
Menurut Oemar Hamalik (2008) mengemukakan bahwa hasil
belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
seseorang yang dapat di amati dan dapat di ukur bentuk pengetahuan,
sikap, dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai
terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya
yang tidak tahu menjadi tahu.Sedangkan Menurut Nana Sudjana
(2010:3) hasil belajar adalah Perubahan tingkah laku siswa setelah
melalui proses pembelajaran. Semua perubahan dari proses belajar
merupakan suatu hasil belajar dan mengakibatkan manusia berubah
dalam sikap dan tingkah lakunya. Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh seorang siswa
setelah melakukan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhannya.
Dari Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan hasil yang dicapai oleh seorang siswa setelah melakukan
suatu usaha untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu hasil belajar juga
dapat disimpulkan sebagai hasil dari perubahan tingkah laku yang
diperoleh sebagai tujuan dari perbuatan belajar yang dilakukan,
contohnya: siswa belajar membaca tadinya belum bisa membaca
23
menjadi bisa membaca dan lain sebagainya. Hasil belajar di sini
dimaksudkan pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Bloom mengemukakan ada tiga tipe prestasi belajar, yaitu :
1) Kognitif Adalah keberhasilan belajar yang diukur oleh taraf
penguasaan intelektualitas. keberhasilan ini biasanya dilihat dengan
bertambahnya pengetahuan siswa.
2) Afektif Adalah keberhasilan belajar yang diukur dalam taraf sikap
dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam
berbagai tingkah laku seperti berakhlak mulia, disiplin, mantaati
norma-norma yang baik.
3) Psikomotorik Adalah keberhasilan belajar dalam bentuk skill
(keahlian) bisa dilihat dengan adanya siswa yang mampu
mempraktekkan hasil belajar dalam bentuk yang tampak.
b. Manfaat Hasil Belajar
Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku
seseorang yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor setelah mengikuti suatu proses belajar mengajar
tertentu.(Sudjana, 2009:3) Pendidikan dan pengajaran dikatakan
berhasil apabila perubahan-perubahan yang tampak pada siswa
merupakan akibat dari proses belajar mengajar yang dialaminya yaitu
proses yang ditempuhnya melalui program dan kegiatan yang
dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam proses pengajarannya.
Berdasarkan hasil belajar siswa, dapat diketahui kemampuan dan
perkembangan sekaligus tingkat keberhasilan pendidikan.
Hasil belajar harus menunjukkan perubahan keadaan menjadi
lebih baik, sehingga bermanfaat untuk: (a) menambah pengetahuan,
24
(b) lebih memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya, (c)
lebih mengembangkan keterampilannya, (d) memiliki pandangan
yang baru atas sesuatu hal, (e) lebih menghargai sesuatu daripada
sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa istilah hasil belajar
merupakan perubahan dari siswa sehingga terdapat perubahan dari
segi pegetahuan, sikap, dan keterampilan.
c. Tujuan Hasil Belajar
Pelaksanaan penilaian hasil belajar pada proses belajar
mengajar bertujuan untuk:
1) mengetahui kemajuan belajar siswa, baik sebagai individu
maupun anggota kelompok/kelas setelah ia mengikuti
pendidikan dan pembelajaran dalam jangka waktu yang telah
ditentukan.
2) mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi berbagai komponen
pembelajaran yang dipergunakan guru dalam jangka waktu
tertentu. Komponen pembelajaran itu misalnya menyangkut
perumusan materi pembelajaran, pemilihan metode
pembelajaran, media, sumber belajar, dan rancangan sistem
penilaian yang dipilih.
3) menentukan tindak lanjut pembelajaran bagi siswa, dan
4) membantu siswa untuk memilih sekolah, pekerjaan, dan jabatan
yang sesuai dengan bakat, minat, perhatian, dan kemampuannya.
4. PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK
a. Pengertian Pembelajaran Akidah Akhlak
Secara etimologi (bahasa) akidah berasal dari kata
“aqadaya’qidu-aqdan”, berarti ikatan perjanjian, sangkutan dan
kokoh.(Mahmud Yunus,1972:274 dalam artikel N. Faizah,
2010:11). Disebut demikian, karena ia mengikat dan menjadi
25
sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Dalam pengertian teknis
artinya adalah iman atau keyakinan. Menurut istilah (terminologi)
akidah ialah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati
seorang muslim yang bersumber ajaran Islam yang wajib dipegang
oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
Sedangkan Kata akhlak secara etimologi berasal dari bahasa Arab,
bentuk jamak kata khuluq atau al-khulq yang secara bahasa antara
lain berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Definisi Akhlak menurut al-Gazali yaitu :
فس راسخة عنها تصدرالخلق عبارة عن هيئة في الن
الافعال بسهولة ويسر من غير حا خة الى فكر ورؤية
“Akhlak ialah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia)
yang melahirkan tindakan-tindakan dengan gampang dan mudah
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.”(Yunahar
Ilyas,2007:3 dalam Artikel N. Faizah,2010:12)
Menurut pengertian di atas, jelaslah bahwa hakikat akhlak
menurut Al-Ghazali harus mencakup 2 syarat:
1) Perbuatan itu harus konstan yaitu dilakukan berulang kali
(kontinu) dalam bentuk yang sama sehingga dapat menjadi
kebiasaan.
2) Perbuatan konstan itu harus tumbuh dengan mudah sebagai
wujud refleksi dari jiwanya tan pertimbangan dan pikiran,
yakni bukan adanya tekanan atau paksaan dari orang lain.
Dari beberapa definisi akhlak di atas dapat dilihat ciri-ciri
sebagai berikut:
26
1) Pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah
tertanam kuat dalam diri seseorang sehingga telah menjadi
kepribadiannya.
2) Kedua, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan
dengan mudah dan tanpa pemikiran. Ini tidak berarti bahwa
pada saat melakukan suatu perbuatan yang bersangkutan dalam
keadaan tidak sadar, tidur atau gila. Pada saat yang
bersangkutan melakukan suatu perbuatan dalam keadaan sehat
akal pikirannya.
3) Ketiga, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari
dalam diri orang yang mengerjakannya tanpa adanya paksaan
atau tekanan dari orang, yakni atas kemauan pikiran atau
keputusan dari yang bersangkutan.
4) Keempat, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan
sesungguhnya bukan main-main atau bukan karena sandiwara.
5) Kelima, perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata
karena Allah, bukan karena ingin dipuji-puji orang atau karena
ingin mendapatkan suatu pujian.
Dari pengertian akidah dan akhlak di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran akidah akhlak adalah upaya sadar
dan terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal,
memahami, menghayati, dan mengimani Allah dan
merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan
sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,
penggunaan pengalaman dan pembiasaan.(N. Faizah,2010:11-13).
b. Ruang Lingkup Akidah Akhlak
Ruang lingkup pembelajaran dari mata pelajaran Aqidah Akhlak
di Madrasah Tsanawiyah meliputi:
27
1. Aspek aqidah terdiri atas dasar dan tujuan aqidah Islam, Iman
Kepada Rasul Allah, Nama-nama Rasul, Sifat-sifat Rasul,
Perilaku Orang yang ber Iman Kepada Rasul-rasul Allah.
2. Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhiid, ikhlaas, ta’at,
khauf, taubat, tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur, qanaa’ah,
tawaadu', husnuzh-zhan, tasaamuh dan ta’aawun, berilmu,
kreatif, produktif, dan pergaulan remaja.
3. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaaq,
anaaniah, putus asa, ghadlab, tamak, takabbur, hasad, dendam,
giibah, fitnah, dan namiimah.(Sri Mulyani,2013:4)
c. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak
Akidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang
mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan pengenalan
dan penghayatan terhadap Al-asma’ al-husna, serta penciptaan
suasana keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak
terpuji dan adab islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku
dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara
substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi
dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk mempraktikkan al-
akhlakul karimah dan adab Islami dalam kehidupan sehari-hari
sebagai manifestasi dari keimanannya kepada Allah, malaikat-
malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir, serta Qada
dan Qadar.
Mata pelajaran Akidah-Akhlak ini bertujuan untuk:
1) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang
28
terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT;
2) Mewujudkan manusia yang berakhlak mulia dan menghindari
akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari
ajaran dan nilai-nilai akidah Islam. (Khalimi, 2009:51)
B. Kerangka Berfikir
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses
komunikasi yang didalamnya terdapat berbagai kegiatan. Salah satu
kegiatan tersebut adalah penyampaian materi pembelajaran. Apabila
materi ini hanya disampaikan dengan metode yang monoton dan tidak
variative dalam proses pembelajaran maka akan membuat siswa merasa
jenuh, malas, dan bosan. Sebagai akibatnya pemahaman siswa rendah dan
hasil belajar menjadi kurang memuaskan. Dengan demikian dalam proses
pembelajaran guru harus pandai dalam memilih metode dan strategi
belajar mengajar yang tepat.
Dalam hal ini penerapan metode Sosiodrama merupakan salah
satu cara untuk dapat menggugah minat, motivasi belajar, pola pikir
kritis siswa. Dengan demikian bila siswa memiliki minat dan motivasi
yang tinggi diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan dapat
meneladani materi Akidah Akhlak.Suatu pembelajaran dapat dikatan
berhasil apabila tujuan pembelajaran yang dirumuskan telah
tercapai.Dengan penerapan metode Sosiodrama diharapkan mampu
menarik perhatian dan keaktifan siswa sehingga konsep pemahaman
siswa dapat meningkat.
29
C. Studi Relevan
1. Muhaimin (2011) mahasiswa Institut Agama Islam Negeri
Walisongo Semarang, berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar
Aqidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak Terpuji Melalui
Metode Sosiodrama pada Siswa Kelas V di MI An Nur Deyangan
Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi,
tes tertulis individual pada akhir pembelajaran, dan melihat
dokumentasi nilai mata pelajaran Aqidah Akhlak sebelum
penerapan metode sosiodrama, data yang diperoleh dari
dokumentasi nilai mata pelajaran Aqidah Akhlak sebelum
penerapan metode sosiodrama dan nilai rata-rata tes tertulis akhir
pembelajaran tiaptiap siklus dengan penerapan metode sosiodrama
dianalisis menggunakan kualitatif deskriptif. Penerapan metode
sosiodrama dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mata
pelajaran aqidah akhlak kelas V MI An Nur Deyangan yaitu pada
siklus I 40%, siklus II 54,9% dan siklus III 78,3%. Penerapan
metode sosiodrama dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran aqidah akhlak kelas V MI An Nur Deyangan
yaitu dari 65,2 menjadi 82,8 atau meningkat 17.6 poin.
Berdasarkan analisis diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan
positif yang signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan
metode sosiodrama dalam pembelajaran Aqidah Akhlak. dari sini
terbukti bahwa penerapan metode sosiodrama dapat meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar peserta didik.
2. Nur Cahyati (2018) Institut Agama Islam Negeri (Iain) Salatiga,
berjudul Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Akhlak
Terpuji dengan Metode Role Playing pada Siswa Kelas X MIA
30
Semester II Madrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat Temanggung
Tahun Pelajaran 2017-2018. Berdasarkan analisis hasil tes dan
observasi yang sudah dilakukan peneliti memperoleh kesimpulan
bahwa terdapat peningkatan kegiatan belajar dan aktivitas siswa
sehingga hasil belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya. Hasil
nilai pra siklus 3 (16,67%) siswa tuntas dengan nilai rata-rata
59,33%. Siklus I 10 (55,56%) siswa tuntas dengan nilai rata-rata
72,22%. Siklus II 16 (88,89%) siswa tuntas dengan nilai rata-rata
81,83%. dari sini terbukti bahwa penerapan Role playing dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik.
3. Asep Saefudin (2016) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar
Akidah Akhlak Melaui Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas Viii
Di Smp Islam Teratai Putih Global Bekasi. Metode penelitian yang
digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kemudian menggunakan
instrumen tes berupa pretest dan posttest, serta instrumen non tes
berupa lembar wawancara, lembar observasi dan catatan lapangan.
Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Islam Teratai
Putih Global Bekasi tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah
siswa sebanyak 27 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 12
siswa perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar Akidah Akhlak di SMP Islam Teratai
Putih Global Bekasi dengan menggunakan metode Sosiodrama
yaitu dengan cara bermain peran. Adapun indikator keberhasilan
yang dicapai KKM adalah ≥66. Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa melalui pembelajaran metode Sosiodrama dapat
31
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari skor pra
siklus ke skor siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Pada pra siklus
siswa yang mencapai nilai KKM adalah 18,5%, pada siklus I siswa
yang mencapai nilai KKM adalah 37% dan untuk siklus II siswa
yang mencapai nilai KKM adalah 100%.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir yang telah disampaikan, maka
dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Melalui
implementasi metode Sosiodrama pada mata pelajaran Akidah Akhlak
dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VIII C di Madrasah
Tsanawiya Swasta Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain atau rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
(action research).Sesuatu tindakan yang secara khusus diamati terus-menerus,
dilihat plusminusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada
upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat. (Suharsimi,2007:2)
Oleh karena itu dalam konteks inilah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menjadi
urgen/penting, karena PTK menawarkan solusi yang terencana, sistematis,
terukur, berdaya dan hasil guna. (Nusa Putra, 2014:104) Hal ini sesuai dengan
yang dilakukan oleh peneliti.
1. Pengertian PTK
Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa Inggris Classrom Action
Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk
mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada subyek penelitian dikelas
tersebut.(Kardiawan,207:2) Secara lebih luas penelitian tindakan diartikan
sebagai penelitian yang berorientasikan pada penerapan tindakan dengan
tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek
yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya,
untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan
tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil
yang lebih baik. (Paizaluddin, 2016:6-7)
Menurut Suharsimi Arikunto, dalam hal ini arti kelas tidak terikat pada
pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yaitu
kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima
pelejaran yang sama dari guru yang sama juga. Sama seperti pendapat
suharsimi, Purwadi menyetakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sustu
bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru dalam melaksanakan tugas
pokoknya, yaitu mengelola pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
33
dalam arti luas.Dari pengertian ini, maka dapat dipahami bahwa PTK
sebenrnya disebut dengan penelitian tindakan (action research). Menurut
Isaac, action research adalah nama yang diberikan pada suatu aliran dalam
penelitian pendidikan. Untuk membedakannya dengan action research dalam
bidang lain para peneliti pendidikan sering menggunakan istilah classroom
action research atau classroom research.
2. Jenis-jenis PTK
Menurut (Chein, Cook, dan Harding:1990) dalam (Madya, Suawarsih:
2006:66) Ada empat jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu: (1) PTK
diasnogtik, (2) PTK partisipan, (3) PTK empiris, dan (4) PTK eksperimental.
Berikut pemaparan secara singkat mengenai keempat jenis PTK tersebut :
a) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Diagnostik adalah penelitian yang
dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan.
b) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Partisipan adalah apabila orang yang
akan melaksanakan penilaian harus terlibat langsung dalam proses
penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan.
c) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Empiris adalah apabila peneliti
berupaya melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan membukakan
apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung.
d) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Eksperimantal; jenis eksperimental
memliliki nilai potensial terbesar dalam kemajuan pengetahuan ilmiah,
yang dikategorikan sebagai PTK eksperimen adalah apabila PTK
diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau
strategi secara efektif dan efisien didalam suatu kegiatan belajar
mengajar. Di dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar,
dimungkinkan terdapat lebih dari satu strategi atau teknil yang di
terapkan untuk mencapai suatu tujuan intruksional. Dengan
diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat menentukan cara
34
mana yang paling efektif dalam rangka untuk mencapai tujuan
pengajaran.(Iskandar,2010:28)
Fokus penelitian ini adalah terletak pada tindakan-tindakan alternatif
yang dibuat oleh peneliti, kemudian diuji cobakan dan dievaluasi apakah
tindakan itu dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa.Secara
ringkas tujuan utama penelitian tindakan adalah untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan praktik atau layanan pembelajaran secara berkesinambungan
sehingga meningkatkan mutu hasil instruksional, mengembangkan
keterampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensi
pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Asas
Islamiyah Sipin. Objek penelitian ini adalah siswa anak kelas VIII C MTs
Asas Islamiyah Sipin sebanyak 15 siswa.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2019/2020.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah 15 siswa kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin
tahun ajaran 2019/2020. Kelas VIII C dipilih karena kelas tersebut dinilai
memiliki rata-rata keaktifan belajar dalam proses belajar sangat kurang,
sehingga kurangnya pemahaman konsep terhadap materi yang di ajarkan
dibandingkan dengan kelas lainnya.
35
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010:18). Variabel dalam penelitian ini ada
dua variabel yaitu:
1) Variabel bebas
Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini
adalah penggunaan metode sosiodrama dalam meningkatkan hasil belajar
Akidah Aklak pada materi Akhlak Terpuji.
2) Variabel terikat
Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah
meningkatnya hasil belajar Akidah Akhlak pada siswa kelas VII, jadi
kesimpulan dari kedua variabel tersebut yaitu penelitian ini meningkatkan
hasil belajar siswa menggunaka metode sosiodrama pada kelas VII MTs
Asas Islamiyah Sipin.
E. Prosedur Penelitian
Dalam peosedur pelaksanaannya, penelitian tindakan kelas ini
menggunakan model Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa dalam satu siklus
terdiri dari empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (planning), (2) Tindakan
(acting), (3) Observasi (observing), (4) refleksi (reflecting). Secara keseluruhan,
empat tahapan dalam PTK tersebut membentuk suatu siklus PTK yang
digambarkan dalam bentuk spiral.
36
Adapun daur siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin
sebagai berikut :
Daur Siklus PTK
Gambar 3.1. Model Kurt Lewin (Paizaludin, 2016:30)
Penelitian di desain dan dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing
siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai dan tahap setiap siklus
diantaranya tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi, dan
dilaksanakan peneliti dalam pelaksanaan metode Sosiodrama untuk
meningkatkan hasil belajar di desain sebagai berikut :
1) Perencanaan (planning)
Kegiatan perencanaan ini meliputi tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan.
Rancangan harus dilakukan bersama antara guru yang sebagai peneliti dan
37
tindakan yang akan mengamati proses jalannya tindakan. Kegiatan
perancangan tindakan meliputi: (a) peneliti menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi, dan kompetensi dasar, (b)
peneliti memilih metode pembelajaran yang sesuai, (c) peneliti membuat dan
merancang lembar observasi siswa.
2) Pelaksanaan tindakan (acting)
Pelaksanaan tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan
secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan
bijaksana. Tahap pelaksanaan tindakan meliputi: (a) peneliti melaksanakan
proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, (b)
peneliti melaksanakan observasi terhadap kemampuan siswa saat
pembelajaran berlangsung, (c) peneliti mengadakan pengamatan terhadap
proses pembelajaran dan mengelola kelas, (d) Guru membangkitkan motivasi
siswa, (e) Guru menjelaskan konsep pembelajaran melalui penerapan media
audio visual tahap demi tahap, (f) Guru membimbing siswa dalam proses
pembelajaran.(g) Guru melakukan tes kemampuan dengan menunjuk siswa
secara acak dari peserta didik yang memiliki kemampuan lebih.
3) Pengamatan (observasi)
Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
tindakan.Tujuannya untuk mengetahui minat siswa dan keaktifan siswa serta
kemampuan peneliti dalam membimbing siswa dalam menerapkan media
audio visual. Pengamatan dilaksanakan untuk mengamati aktivitas guru,
aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran kemudian dilakukan evaluasi
untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan
4) Refleksi (reflecting)
Berdasarkan hasil observasi tersebut peneliti mengadakan refleksi untuk
diketahui kekurangan, hambatan pada saat berlangsungnya proses
pembelajaran, dan data yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar bagi
guru untuk mengevaluasi guru dan siswa selama pembelajaran. Hasil evaluasi
38
digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus selanjutnya, agar
nantinya pembelajaran pada siklus selanjutnya diperoleh hasil yang lebih baik.
Secara rinci prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini dijabarkan dalam
uraian berikut ini.
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut:
1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan
evaluasi terhadap pembelajaran Aqidah Akhlak yang selama ini
dilakukan.
2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk
memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam
pembelajaran.
3) Menyusun RPP sesuai dengan pokok bahasan, dan instrumen
pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan.
4) Menyusun naskah drama yang sesuai dengan pokok bahasan.
5) Memilih anak yang akan memainkan peran tokoh dalam naskah
drama.
6) Memberikan naskah drama kepada masing-masing anak yang
telah ditunjuk untuk bermain peran.
7) Metode yang digunakan adalah metode sosiodrama.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi pembelajaran
sesuai dengan RPP, menggunakan Metode Sosiodrama, pokok
bahasan yang diajarkan adalah Akhlak Terpuji. Langkah-langkah
pelaksanaan meliputi :
1) Guru mengucapkan salam pembuka
39
2) Appersepsi dan menanyakan materi yang sudah dipelajari di
rumah.
3) Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran mengenai pokok
bahasan Akhlak Terpuji
4) Membaca naskah drama
5) Bertanya jawab seputar isi dari naskah drama
6) Siswa memberikan tanggapan seputar naskah drama yang telah
dibacakan
7) Bersama siswa membuat kesimpulan
8) Melaksanakan evaluasi untuk mengetahui pengetahuan siswa
tentang Membiasakan perilaku ikhlas dengan menggunaka Metode
Sosiodrama.
9) Dicocokkan, setelah diketahui hasilnya kemudia guru memberi
tugas untuk pertemuan yang akan datang
10) Anak diberikan naskah drama untuk dipelajari di rumah
11) Guru memberi motivasi
12) Salam penutup
c. Observasi
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui
efektifitas metode sosiodrama dalam pembelajaran Aqidah Akhlak dan
untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar (SKM) dalam mata
pelajaran Aqidah Akhlak, maka observasi difokuskan pada perhatian
siswa, keaktifan siswa, dan hasil prestasi belajar siswa terhadap
penggunaan metode sosiodrama. Untuk melakukan observasi terhadap
situasi kelas pada saat pembelajaran peneliti melaksanakan sendiri.
d. Tes
Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana penguasaan dan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran setelah melaksanakan
tindakan metode sosiodrama pada mata pelajaran Akidah Akhlak
40
Kelas VIII C semester 2 di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi
sebagai evaluasi setelah proses tindakan berlangsung.
e. Refleksi
Pada tahap refleksi kegiatannya meliputi analisis data yang
diperoleh melalui observasi pengamatan. Berdasarkan hasil observasi
tersebut, guru dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan. Dengan demikian, guru akan dapat mengetahui
efektivitas kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.berdasarkan
hasil refleksi akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan
tindakan pada siklus selanjutnya.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
1) Refleksi dari hasil siklus pertama
2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk
memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam
pembelajaran.
3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
pokok bahasan dilengkapi dengan instrumen pengumpulan data
selama penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
4) Mengatur kelas agar anak bisa lebih nyaman dalam proses
pembelajaran
5) Mengumpulkan tugas anak dalam siklus I
6) Mengumpulkan naskah drama yang telah dipelajari anak
7) Anak-anak memainkan peran tanpa menggunakan naskah drama
8) Menggunakan metode sosiodrama.
41
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh adalah:
1) Guru mengucapkan salam
2) Apersepsi : menanyakan pelajaran minggu lalu.
3) Siswa menyusun tempat duduk biar lebih memperhatikan.
4) Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran menganai pokok
bahasan Akhlak Terpujidengan indikator pencapaian
mengidentifikasi manfaat Akhlak Terpuji dalam kehidupan sehari-
hari.
5) Melaksanakan drama tanpa menggunakan teks
6) Siswa memberikan tanggapan terhadap penampilan drama yang
telah disajikan
7) Guru melakukan tanya jawab seputar materi
8) Bersama siswa guru membuat kesimpulan.
9) Melaksanakan evaluasi
10) Dicocokkan secara silang, untuk mengetahui hasil yang dicapai
oleh siswa.
11) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari kembali
naskah drama yang telah diberikan
12) Guru memberikan motivasi kepada siswa
13) Salam penutup.
c. Observasi
Sesuai dengan tujuan pembelajaran pada siklus I, maka
observasi pada siklus II ini masih peneliti fokuskan pada perhatian
siswa, keaktifan, dan hasil prestasi belajar siswa terhadap
pembelajaran dengan menggunakan metode sosiodrama.
42
d. Tes
Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan
dan pemahaman siswa terhadap materi Akhlak Terpuji setelah
melaksanakan tindakan metode sosiodrama pada siklus II sebagai
evaluasi setelah proses tindakan berlangsung.
e. Refleksi
Pada siklus kedua ini menunjukkan adanya peningkatan dari
siklus I yaitu siswa lebih memperhatikan, siswa lebih tertarik dalam
mengikuti pelajaran, siswa sudah mengurangi bermain dan bergurau
di dalam kelas, aktif dalam proses pembelajaran, siswa sudah mulai
berani dan tidak malu bertanya terhadap materi yang telah diberikan
dan hasil prestasi belajar siswa lebih baik dari siklus I. Namun
demikian Standar Ketuntasan Belajar Mengajar belum bisa tercapai,
untuk itu peneliti akan melaksanakan Siklus III.
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Refleksi dari hasil siklus kedua
2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk
memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam
pembelajaran.
3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
pokok bahasan dilengkapi dengan instrumen pengumpulan data
selama penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
4) Mengatur kelas sedemikian rupa agar siswa lebih memperhatikan
5) Mengumpulkan tugas siswa pada siklus II
6) Menyusun tempat duduk siswa agar lebih menyenangkan
43
7) Naskah drama dikunpulkan dan siswa bermain peran tanpa
menggunakan teks
8) Menggunakan metode sosiodrama
b. Pelaksanaan
Tindakan Pelaksanaan tindakan sesuai dengan skenario
pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh adalah:
1) Guru mengucapkan salam
2) Apersepsi : menanyakan pelajaran minggu lalu.
3) Siswa menyusun tempat duduk biar lebih memperhatikan.
4) Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran menganai pokok
bahasan Akhlak Terpuji.
5) Melaksanakan drama tanpa menggunakan teks
6) Siswa memberikan tanggapan terhadap drama yang telah disajikan
7) Guru melakukan tanya jawab seputar materi
8) Bersama siswa guru membuat kesimpulan.
9) Melaksanakan evaluasi
10) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
11) Salam penutup.
c. Observasi
Sesuai dengan tujuan pembelajaran pada siklus II, maka observasi
pada siklus III ini masih peneliti fokuskan pada perhatian, keaktifan
dan hasil prestasi belajar siswa terhadap pembelajaran menggunakan
metode sosiodrama.
d. Tes
Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan
dan pemahaman siswa terhadap materi Akhlak Terpuji setelah
melaksanakan tindakan metode sosiodrama pada siklus III sebagai
evaluasi setelah proses tindakan berlangsung.
44
e. Refleksi
Berdasarkan pengamatan pembelajaran aqidah akhlak melalui
metode sosiodramapada siklus III ini menunjukkan adanya
peningkatan dari siklus sebelumnya, siswa lebih perhatian, siswa
lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran, siwa cenderung diam
dan tidak membuat suasana kelas gaduh, aktif, siswa berlomba-lomba
bertanya terhadap materi yang telah disampaikan dan prestasi belajar
siswa pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus III ini
sudah mengalami peningkatan dan sudah mencapai hasil yang
diharapkan dan sesuai dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimal
(SKBM).
F. Instrumen Pengumpulan Data
Instrument Pengumpulan Data (IPD) merupakan alat bantu yang dipilihdan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya untuk mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah. Di dalan PTK ini meliputi
instrument pengumpulan data untuk observasi, tes, dan wawancara sebagai
berikut :
1. Observasi
Observasi menurut Arikunto adalah suatu pengamatan yang
meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan
menggunakan seluruh alat indra. Penelitian ini menggunakan observasi
yang dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa di dalam belajar pada
pembelajaran Akidah Akhlak. Observasi terhadap guru untuk
meningkatkan keberhasilan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
2. Tes
Tes adalah berbagai pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
45
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh setiap individu atau kelompok.
Metode ini dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar kognitif dalam
pembelajaran dengan media belajar audio visual.Tes digunakan untuk
menggukur keberhasilan siswa pada mata pelajaran PAI. Data hasil belajar
siswa diperoleh dari hasil evaluasi disetiap akhir siklus.
Tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
meningkatkan pemahaman konsep belajar Akidah Akhlak adalah dengan
tes pilihan ganda, yaitu tes dimana setiap butir soal memiliki jumlah
alternative jawaban lebih dari satu.Soal pilihan ganda dapat mengukur
beberapa aspek pengetahuan, pengertian aplikasi dan analisis.
3. Wawancara
Menurut Denzin dalam Goetz dan Le Compte (1984) wawancara
merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada
orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan
hal-hal yang dipandang perlu. (Rochiati Wiriaatmadja, 2014:117)
Penelitian ini menggunakan wawancara bebas terpimpin, di mana peneliti
membawa berbagai pertanyaan kepada informan dan menanyakan hal-hal
yang berkaitan dengan penelitian, informan dalam penelitian ini adalah
wali kelas, guru bidang studi, siswa kelas VIII C MTs Asas Islamiyah
Sipin dan orang-orang yang terkait dengan penelitian yang dapat
memberikan informasi.
G. Keabsahan Data
Untuk menjamin keabsahan data peneliti menggunakan teknik kriteria
derajat kepercayaan. Derajat kepercayaan yang direncanakan untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah tiga cara dari sepuluh cara yang
dikembangkan oleh Moleong, yaitu : (1) Ketekunan Pengamatan, (2)
Triangulasi, (3) Pemeriksaan sejawat.
46
1) Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara peneliti mengadakan
pengamatan secara teliti, rinci, dan terus menerus selama proses
penelitian. Kegiatan ini diikuti dengan pelaksanaan wawancara secara
intensif, aktif dalam kegiatan belajar sehingga dapat terhindar dari hal-
hal yang tidak diinginkan, misalnya subjek tidak jujur, menipu, atau
berpura-pura.
2) Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.Teknik
trangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui
sumber lainnya.
3) Pengecekan Sejawat
Pengecekan sejawat yang dimaksud disini adalah mendiskusikan
proses dan hasil penelitian dengan dosen pembimbing atau teman
mahasiswa yang telah atau sedang mengadakan penelitian.
H. Tehnik Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisis data.Penelitian ini menggunakan teknik
deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang bersifat menggambarkan
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujian untuk
mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa. Untuk menganalisis tingkat
keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar
mengajar setiap putarannya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi
berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana, sebagai
berikut:
47
1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif
Penelitian melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa,
yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas
tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
Keterangan: X = Nilai rata-rata
∑X = Jumlah semua nilai siswa
∑N = Jumlah siswa
2. Untuk Ketuntasan Belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar, yaitu secara propaganda dan
secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar
kurikulum 1994 (Depdikbud,1994), seorang siswa telah tuntas belajar
bila telah mencapai skor 70% atau nilai 70. Semetara kelas disebut
tuntas belajar bila terdapat 85% siswa yang telah mencapai daya serap
lebih dari atau sama dengan 70%. Untuk menghitung persentase
ketuntasan belajar menggunakan rumus sebagai berikut :
3. Untuk Lembar Observasi
a. Lembar observasi pengelolaan metode pembelajaran sosiodrama.
Untuk menghitung lembar observasi pengelolaan metode
pembelajaran Sosiodrama menggunakan rumus :
X
48
Keterangan : P1 = Pengamat 1
P2 = Pengamat 2
b. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa
Untuk menghitung lembar observasi aktivitas guru dan siswa dapat
menggunakan rumus :
%
dengan X
Keterangan :
% = Persentase Pengamatan
X = Rata-rata
∑X = Jumlah rata-rata
P1 = Pengamar 1
P2 = Pengamat 2 (Zainal dkk, 2017:59-65)
4. Untuk Mengetahui Peninggkatan Hasil Belajar
Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan komunikasi
matematis siswa maka data pretest dan data posttest dianalisis
sehingga mendapatkan data gain. Menurut Hake (1999) perhitungan
rumus indeks gain ternormalisasi (g) yaitu:
N-g =
x 100
Interpretasi indeks gain menurut Hake (1999) adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.1. Interpretasi Indeks Gain
Indeks gain (g) Kriteria
g > 0,7 Tinggi
0,3 < g ≤ 0, Sedang
g ≤ 0,3 Rendah
49
I. Jadwal Penelitian
Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian
dilapangan, maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang
terlihat tabel jadwal penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.2. Jadwal Penelitian Tahun 2019-2010
NO
KEGIATAN
TAHUN 2019-2020
Septemb
er Februari Mart April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
penelitian x
2
Menyusun
/menulis
konsep
proposal
x
3
Mengajuk
an judul
keFakultas
untuk
persetujua
n judul
x
4
Konsultasi
dengan
dosen
pembimbi
ng
x x x
5 Perbaikan
proposal x x
50
dan
seminar
proposal
6
Izin atau
perintah
riset x
7 Pelaksana
an riset x
8
Penulisan
konsep
skripsi x
9
Konsultasi
kepada
dosen
pembimbi
ng
x x x x x
10 Penggand
aan skripsi
11
Munaqasa
h dan
perbaikan
x x X
Catatan : Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah
50
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Sekolah/Madrasah
Mts asas islamiyyah kota jambi merupakan salah satu lembaga
pendidikan islam swasta yang sederajat dengan SMP yang bertempat di
simpang IV sipin telanai pura jambi. Status Mts asas islamiyyah terdaftar
di dapartemen agama provinsi jambi no. We/6KTPS/pp. 03.3/87/1992
tanggal 19 desember 1992.
Latar belakang berdirinya MTs Asas Islamiyyah adalah karena
adanya keinginan besar dari tokoh agama dan masyarakat sekitar
kelurahan simpang IV sipin terhadap perlunya mendidik anak-anak
mereka dibidang ilmu agama yabg tentunya nanti akan menjadi generasi
penerus mereka. Oleh karena itu, keinginan mereka direalisasikan dengan
didirikannya MTs asas islamiyyah kota jambi.
Musyawarah pertama kali untuk mendirikan MTs Asas Islamiyyah
ini yaitu dari tokoh-tokoh agama dengan masyarakat sekitar, yang idenya
dari bapak H. Agus Saleh, orang-orang yang terlibat dalam pendirian
yayasan yaitu :
1. Ketua : H. Agus Saleh
2. Sekretaris : H. Abdul aziz qosim
3. Bendahara : H. Sulaiman
4. Anggota : H. awaludin nancik
(sumber : dokumentasi kepala sekolah MTs asas islamiyyah jambi,
2012)
51
MTs asas islamiyyah didirikan di atas tanah wakaf dari bapak H.
Ahmad dengan luas ± 20 x 50 M, dananya dari swadaya masyarakat.
Pada waktu itu hanya 1 lokal dengan siswa hanya 2 orang, berkembang
dan meningkat sehingga sekarang menjadi 8 lokal ditambah 1 kantor, 1
ruang guru, 1 perpustakaan, 1 laboratorium, 1 musholla, 1 ruang OSIS, 1
ruang BK dan 1 kantin.
2. Visi dan Misi MTs Asas Islamiyah
1) Visi
Berpacu dalam prestasi, santun, dan terampil dalam berkompetisi,
cerdas dan mandiri dalam berkarya berdasarkan pada budaya Islam.
2) Misi
a. Membekali siswa dengan pengetahuan umum dan agama islam
b. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama islam.
c. Meningkatkan kesadaran peserta didik sebagai insan yang
berakhlakul karimah.
d. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan melalui
pengalaman langsung sesuai dengan minat dan bakat peserta didik.
e. Mengembangkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
pendidikan berikutnya.
3. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
a. Keadaan Tenaga Pendidik/Guru
Tenaga pendidik /Guru mempunyai peranan yang besar dalam
keberhasilan siswanya dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran
disekolah. Keberhasilan guru mengajar tergantung dari sejauh mana
guru tersebut melaksanakan peranan dan tanggung jawabnya.Untuk
saat ini guru di MTs asas islamiyyah jambi berjumlah 20 orang dan 1
orang satpam. Masing-masing guru memiliki tugas dan tanggung
jawab masing-masing yang dikordinir langsung oleh kepala sekolah
MTs asas islamiyyah jambi yaitu bapak M. Suhaeri Suhur, SE.
52
DAFTAR NAMA GURU
MTs ASAS ISLAMIYYAH TAHUN 2019
Tabel 4.1.Daftar nama guru MTs Asas Islamiyyah,2019
NO NAMA
LENGKAP
L/
P JABATAN
PENDIDIKA
N
MATA
PELAJARAN
JUMLAH
JAM
1 M.
SUHAERI
SUHUR,SE
L KEPALA
SEKOLAH
ASM/AKUNT
ANSI
EKONOMI &
MATEMATI
KA
30
2 Drs.
MUHAM
MADIYA
H
L Wk.
KEPALA
SEKOLAH
IAIN/
SYARIAH
FIQH 10
3 ALFIAN,
S. Ag
L Wk.
KURIKUL
UM
IAIN/USHUL
UDDIN
A.AKHLAK
& PORKES
32
4 Drs ASMA P GURU IAIN/TARBI
YAH
SKI &
AQ.HADITS
32
5 ALAMSY
AH, S.Pd
L GURU IAIN/TADRIS MATEMATI
KA
13
6 SAPIAH,S.
Ag
P WALI
KIELAS
IAIN/TARBI
YAH
B.ARAB &
B.INDONESI
A
28
7 AGUSTIA
H, S.Pd
P WALI
KELAS
UNJA/FKIP B.INDONESI
A
26
8 YESI
ROZAWA
TI, SP
P WALI
KELAS
UNJA/PERTA
NIAN
BIOLOGI 24
9 MARDAL
ENA, S.Pd
P WALI
KELAS
UNJA/FKIP MATEMATI
KA & FISIKA
26
10 HAMZAH, L GURU IAIN/SYARI SEJARAH 16
53
( Sumber : Dokumen sekolah MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, 2019 ).
S.HI AH
11 ABDUL
HARIS,
S.Pd.I
L WALI
KELAS
IAIN/TARBI
YAH
EKONOMI 6
12 SYAHRU
DDIN,
S.Pd.I
L GURU IAIN/TARBI
YAH
BAHASA
INGGRIS
12
13 FIRDAUS,
S.Pd
L TATA
USAHA
IAIN/TARBI
YAH
PRAKARYA 16
14 RENI
MULYANI
, S.Pd.I
P WALI
KIELAS
IAIN/TARBI
YAH
KTKS 16
15 DEDEN
MULYAN
SYAH,
S.Pd.i
L GURU IAIN/TARBI
YAH
GEOGRAFI,
EKONOMI,
MULOK
24
16 FARIDA,
S.Pd
P WALI
KELAS
UNBARI/EK
ONOMI
PKN 16
17 SALMIAH P WALI
KELAS
PGA FIQH 6
18 ABDUL
WAHAB,
S.Pd
L WALI
KELAS
UNBARI/FKI
P
BAHASA
INGGRIS
20
19 ARIEF
SUMANT
RI, S.Pd
P GURU UNJA/FIK PORKES 16
20 HADI
SUCIPTO
L SATPAM
54
b. Keadaan Kependidikan
Kependidikan Siswa yang ada di MTs asas islamiyyah jambi
adalah siswa yang diterima melalui proses seleksi yang telah
ditetapkan melalui ketentuan sekolah. Berikut ini data keadaan siswa
dan distribusinya untuk setiap kelas.
JUMALAH SISWA/I
MTs ASAS ISLAMIYYAH
Table 4.2.Jumlah siswa/iMTs asas islamiyyah Kota Jambi,2019
NO KELAS JENIS KELAMIN JUMLAH
SISWA LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 VII 34 9 43
2 VIII 27 18 45
3 IX 28 29 57
JUMLAH 89 56 145
( Dokumen sekolah MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, 2019)
4. Struktur Organisasi Mts Asas Islamiyyah
Sekolah merupakan suatu organisasi yang mempunyai visi dan
misi, oleh karena itu di butuhkan Sesutu struktur dimana setiap bagian
pada struktur itu mempunyai fungsi dan sosialisasi kerja sehingga sekolah
terorganisasi dengan baik. Adapun struktur organisasi MTs asas
islamiyyah jambi adalah sebagai sebagai berikut :
55
STRUKTUR ORGANISASI MTs ASAS ISLAMIYYAH
JAMBI TAHUN AJARAN 2018/2019
Gambar 4.1. Struktur Organisasi MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi
Tahun Ajaran 2018/2019. (Sumber : Dokumentasi kepala sekolah MTs
asas islamiyyah jambi, 2019)
KEPALA SEKOLAH
M. Suhaeri Suhur, SE
KETUA YAYASAN
Drs. Marzuki Arsyad Ash, MA
WAKA KURIKULUM
Alfian, S. Ag
WAKA
KESISWAAN
Deden Mulyansyah,
S.Pd.I
WALI KELAS BIDANG TATA USAHA
Firdaus, S.Pd.
KELAS VII A
Farida, S. Pd
KELAS VII B
Mardalena, A. Pd
KELAS VIII B
Abdul Wahab, S. Pd
KELAS VIII C
Yesi Rozawati, S. Pd
KELAS VIII A
Sapiah, S. Ag
KELAS IX A
Agustia, S.Pd
KELAS IX B
Abdul Haris, S. Pd. I
KELAS IX C
Salmiyah
56
5. Keadaan Sarana Dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang di pergunakan untuk mencapai
tujuan. Sedangkan prasarana adalah sesuatu yang terwujud sebelum
adanya sarana. Sarana dan prasarana maksudnya disini adalah sesuatu
yang digunakan sebagai alat dan fasilitas yang digunakan untuk
menunjang terjadinya proses belajar mengajar tercapai tujuan pendidikan.
Untuk mendukung lancarnya proses pembelajaran didukung oleh
sarana dan prasarana yang ada di MTS asas islamiyah jambi adalah:
KEADAAN SARANA DAN PRASARANA
Table 4.3. Keadaan sarana dan prasarana, 2019
NO SARANA DAN
PRASARANA
KETERANGAN
BAIK TIDAK BAIK
1 Ruang Kepala Sekolah
2 Ruang Majelis Guru
3 Perpustakaan
4 Ruang Kelas
5 Ruang OSISdan PMR
6 Ruang Laboratorium
7 Musholla
8 Wc Guru dan Siswa
9 Ruang BK
10 Kantin
( Dokumentasi sekolah MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, 2019)
57
B. Temuan Penelitian
1. Hasil Posttest Belajar Siswa
Hasil posttest belajar siswa kelas VIII C di MTs Asas Islamiyah
Sipin Kota Jambi masih rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil observasi
awal penelitian.
Tabel 4.4. Hasil Prasurvei Terhadap Aktifitas Belajar Siswa Tahun Ajaran
2019/2020
(Sumber : Guru Fiqih Kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin Kota
Jambi)
No Indikator atau Aspek yang
dinilai
Jumlah
Skor
Kriteria
Keaktifan
1 Keaktifan Siswa :
a. Siswa aktif mencatat materi
pelajaran
b. Siswa aktif bertanya
c. Siswa aktif mengajukan
ide-ide
2
2
2
Kurang Aktif
Kurang Aktif
Kurang Aktif
2 Perhatian Siswa :
d. Diam, tenang
e. Terfokus pada materi
f. Antusias
2
2
2
Kurang Aktif
Kurang Aktif
Kurang Aktif
3 Kedisiplinan :
g. kehadiran/absensi
h. datang tepat waktu
i. pulang tepat waktu
2
3
3
Kurang Aktif
Cukup Aktif
Cukup Aktif
4 Penugasan/Resitasi
j. Mengerjakan semua tugas
k. ketepatan mengumpulkan
tugas sesuai waktunya
l. Mengerjakan sesuai
perintah
2
2
3
Kurang Aktif
Kurang Aktif
Cukup Aktif
Jumlah 26
Rata-Rata Keseluruhan (%) 13% Kurang Aktif
58
Keterangan :
1 : Sangat Tidak Baik P1 : Pertemuan Pertama
2 : Kurang Aktif P2 : Pertemuan Kedua
3. Cukup Aktif
4. Aktf
5 : Sangat Aktif
Tabel 4.5. Hasil Posttest Belajar Siswa Kelas VIII C, tanggal 16 Januari
2020
No Nama Siswa KKM Nilai Ulangan
Harian Keterangan
1 Agustina 70 60 Tidak Tuntas
2 Bunga Dahlia S. 70 55 Tidak Tuntas
3 Cahaya Ananda S. 70 70 Tuntas
4 Fathan Al-Muthi A. 70 65 Tidak Tuntas
5 Fahri Al-Prizal 70 60 Tidak Tuntas
6 Gading Aprian 70 55 Tidak Tuntas
7 Kamiludin 70 65 Tidak Tuntas
8 Laila Nur Permata 70 70 Tuntas
9 M. Firmansyah 70 65 Tidak Tuntas
10 M. Zikri 70 65 Tidak Tuntas
11 M.Ananda
Ferdiyansyah 70 70
Tuntas
12 Nabilla 70 50 Tidak Tuntas
13 Nadia 70 75 Tuntas
14 Ridho Pratama 70 45 Tidak Tuntas
15 Wendi Anando 70 50 Tidak Tuntas
59
Jumlah 920
Nilai Terendah 45
Nilai Tertinggi 75
Nilai Rata-rata 61 Belum Tuntas
(Sumber : Peneliti melakukan posttest pada tanggal 16 Januari 2020 di
MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi)
Berdasarkan pada hasil observasi awal dapat diperoleh bahwa peserta
didik yang mencapai ketuntasan terdapat 4 peserta didik dengan
persentase 27%, sedangkan peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
terdapat 11 peserta didik dengan persentase 73 %, dengan rata-rata 61
sehingga membuat peserta didik mendapatkan nilai ulangan yang dibawah
KKM 70.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa
kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi yang belum tuntas
dalam mencapai nilai KKM. Hal tersebut disebabkan karena pada saat
proses pembelajaran Akidah Akhlak guru masih sering menggunakan
metode maupun model pembelajaran yang berpusat pada guru, seperti
guru masih menggunakan metode ceramah saat proses pembelajaran, dan
membaca teks secara bergiliran, guru masih kurang mengkreasikan
penggunaan media maupun metode pembelajaran yang tepat sebagai alat
pemahaman siswa. Sehingga prosses pebelajaran berlangsung secara
monoton dan tidak ada umpan balik/feedback dari siswa.
Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran Akidah Akhlak yang
diperoleh siswa hanya mengikuti apa yang diberikan oleh guru, tanpa
siswa mengetahui sendiri seperti apa dan bagaimana mendapat
pengetahuan melalui pembelajaran, karena siswa tidak diajak menemukan
konsep sendiri sesuai pemahaman dan pengetahuan siswa, yang
menyebabkan siswa cenderung ribut dan termenung sendiri saat proses
60
pembelajaran berlangsung. Sehingga keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran Akidah Akhlak tidak seperti yang diharapkan. Hal ini
berdampak pada pemahaman dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu guru
harus menerapkan model atau metode pembelajaran yang efektif dan
efisien yang menarik sehingga akan tercipta feedback dan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran.
C. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 Januari 2020 sampai 20 Maret
2020 penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan
dalam tiga kali pertemuan, dimana dua pertemuan pemberian tindakan dengan
penerapan metode Sosiodramadan satu kali tes kemampuan hasil belajar
siswa selama proses pembelajaran siklus yang setiap pertemuannya terdiri dari
2x40 menit. Tindakan pembelajaran yang dilakukan pada setiap siklus
disesuaikan dengan rencana pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran Akidah
Akhlak dengan menggunakan metode Sosiodrama di kelas VIII C MTs Asas
Islamiyah Sipin Kota Jambi dengan jumlah siswa 15 anak, yang terdiri 9
siswa dan 6 siswi.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini melalui empat tahap
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Setelah melalui tahap-tahap
tersebut maka diperoleh data-data yang berkaitan dengan tujuan penelitian
yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
Sosiodrama di kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi. Sebelum
peneliti terjun langsung untuk menerapkan pembelajaran menggunakan
metode Sosiodrama, peneliti terlebih dahulu mengikuti guru kelas mengajar
Akidah Akhlak selama satu hari, dimulai tanggal 16 Januari 2020, hal ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara guru mengajar, model dan
strategi apa saja yang digunakan guru serta mendekatkan diri kepada siswa
sebelum menerapkan metode Sosiodrama.
61
1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan selama tiga kali pertemuan
pembelajaran pada tanggal 23 Januari 2020 dan di akhiri pada tanggal 6
Februari 2020 dengan memberikan tes siklus I kepada siswa. Kegiatan
yang dilakukan dalam pelaksanaan siklus I meliputi perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan Siklus I
Tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang Akhlak Tercela yang akan
dipelajari menggunakan metode Sosiodrama, menyusun dan
mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan, mempersiapkan
lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, mempersiapkan
soal tes akhir siklus I.
Table 4.6. Jadwal Pelaksanaan Siklus I
No Hari/Tanggal Pertemuan Materi
1 23 Januari 2020 Pertemuan I Akhlak Tercela
Pembelajaran I
2 30 Januari 2020 Pertemuan II Akhlak Tercela
Pembelajaran II
3 6 Februari 2020 Pertemuan III Pemberian Soal Tes
(Siklus I)
b. Tahap Pelaksanaan Siklus I
Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rencangan yang akan dilaksanakan, yaitu: yaitu menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tahap pelaksanaan siklus I.
pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan
62
pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan pemberian soal tes akhir
siklus I untuk mengukur hasil belajar siswa selama proses
pembelajaran yang dilakukan selama 2x40 menit atau 2 jam pelajaran
dengan materi Akhlak Terpuji. Berikut deskripsi pelaksanaan dan
pengamatan kegiatan pembelajaran Akidah Akhlak dengan
menggunakan metode Sosiodrama.
1) Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada harikamis, 23
Januari 2020 jam ke 5-6 dengan materi yang akan disampaikan
yaitu Akhlak Terpuji pembelajaran I.
Tabel 4.7.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan
I.
Tahap
Kegiatan Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru meminta ketua kelas memimpin
do’a
3. Guru melakukan absensi dan
memeriksa kerapian siswa
4. Guru memberi motovasi kepada siswa
5. Siswa diajak mengingat kembali
tentang pelajaran yang lalu
6. Guru mengadakan Tanya jawab untuk
menguji pemahaman siswa tentang
materi
7. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
10 Menit
Kegiatan 8. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok 60 Menit
63
(Sumber : Kolaborasi peneliti dengan guru bidang studi Akidah
Akhlak semester 2 di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, 2020)
Inti yang beranggotakan 5 anak
9. Siswa diminta membaca teks pada
buku siswa mengenai pokok bahasan
secara bergantian.
10. Siswa membuat naskah drama
mengenai pokok bahasan
11. Siswa membaca dan memahami
naskah drama yang telah dibuat.
12. Bertanya jawab seputar isi dari
naskah drama
13. Siswa memberikan tanggapan seputar
naskah drama yang telah dibacakan.
Kegiatan
Penutup
14. Guru memberi penguatan,
sekaligus mengajak parapeserta
didik untuk menyimpulkan
materi
15. Guru melakukan test
16. Guru mengingatkan untuk
mempelajari materiberikutnya.
17. Guru memberi tugas kepada peserta
didik untuk mengerjakan soal-soal
latihan
18. Sebelum berdoa, guru
mengingatkan peserta didik untuk
mengerjakan tugasnya dirumah.
19. Guru dan peserta didik membaca
hamdalah lalu mengucap salam
10 Menit
64
2) Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari kamis, 30
Januari 2020 jam ke 5-6 dengan materi yang akan disampaikan
yaitu Akhlak Terpuji pembelajaran II.
Tabel 4.8.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan
II.
Tahap
Kegiatan Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru meminta ketua kelas memimpin
do’a
3. Guru melakukan absensi dan
memeriksa kerapian siswa
4. Guru memberi motivasi kepada siswa
5. Siswa diajak mengingat kembali
tentang pelajaran yang lalu
6. Guru mengadakan Tanya jawab
untuk menguji pemahaman siswa
tentang materi
7. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
10 Menit
Kegiatan
Inti
8. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok
yang beranggotakan 5 anak
9. Siswa diminta membaca teks pada
buku siswa mengenai pokok bahasan
secara bergantian.
10. Siswa membuat naskah drama
60 Menit
65
(Sumber : Kolaborasi peneliti dengan guru bidang studi Akidah
Akhlak semester 2 di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, 2020)
3) Pertemuan III
Pertemuan III pada siklus I dilaksanakan pada hari kamis, 06
Februari 2010 jam ke 5-6 Pada pertemuan ini guru mengadakan
tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.
mengenai pokok bahasan
11. Siswa membaca dan memahami
naskah drama yang telah dibuat.
12. Bertanya jawab seputar isi dari
naskah drama
13. Siswa memberikan tanggapan seputar
naskah drama yang telah dibacakan.
Kegiatan
Penutup
14. Guru memberi penguatan,
sekaligus mengajak parapeserta
didik untuk menyimpulkan
materi
15. Guru melakukan test
16. Guru mengingatkan untuk
mempelajari materi berikutnya.
17. Guru memberi tugas kepada
peserta didik untuk mengerjakan
soal-soal latihan
18. Sebelum berdoa, guru
mengingatkan peserta didik untuk
mengerjakan tugasnya di rumah.
19. Guru dan peserta didik membaca
hamdalah lalu mengucap salam
10 Menit
66
a) Kegiatan Awal
Awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan
doa. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan
dilaksanakan tes mengisi soal untuk mengukur hasil belajar
siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
1. Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan
mengerjakan soal dalam mengukur hasil akhir belajar
siswa siklus I.
2. Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan
mengerjakan soal dengan jujur dan benar.
c) Penutup
Guru memberi intruksi kepada siswa untuk
mengumpulkan lembar jawaban dengan tertib dan guru
menutup pelajaran.
c. Hasil Observasi Siklus I
Tabel 4.9. Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa dengan
Menggunakan Metode Sosiodrama.
No Indikator atau Aspek yang
dinilai
Skor
Jumlah
Rata-
Rata
%
P1 P2
1 Keaktifan Siswa :
a. Siswa aktif mencatat
materi pelajaran
b. Siswa aktif bertanya
c. Siswa aktif mengajukan
ide-ide
3
2
2
3
3
3
6
5
5
60
50
50
2 Perhatian Siswa :
d. Diam, tenang
e. Terfokus pada materi
3
3
4
4
7
7
70
70
67
Keterangan :
1 : Kurang Aktif (<20%) P1 : Pertemuan Pertama
2 : Cukup Aktif (>30%) P2 : Pertemuan Kedua
3 : Aktif (>40%)
4 : Sangat Aktif (50%)
Sebagaimana ditunjukkan pada table 4.9 dapat diketahui
bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak
cukup aktif yaitu dengan presentase rata-rata sebesar 38%, masih
terdapat beberapa kekurangan, yaitu dalam Keaktifan Belajar
(Siswa aktif mencatat materi pelajaran dengan presentase 60%,
Siswa aktif bertanya dengan presentase 50%, dan siswa aktif
mengajukan ide-ide dengan nilai presentase 50%), perhatian siswa
(antusias dengan nilai persentase 60%), dan dalam
Penugasan/Resitasi (Mengerjakan semua tugas dengan presentase
60% ).
f. Antusias 3 3 6 60
3 Kedisiplinan :
g. kehadiran/absensi
h. datang tepat waktu
i. pulang tepat waktu
4
3
4
4
4
4
8
7
8
80
70
80
4 Penugasan/Resitasi
j. Mengerjakan semua tugas
k. ketepatan mengumpulkan
tugas sesuai waktunya
l. Mengerjakan sesuai
perintah
3
3
3
3
4
4
6
7
7
60
70
70
Jumlah 36 40 76
Rata-Rata Keseluruhan (%) 38
68
Tabel 4.10. Hasil Observasi Aktifitas Mengajar Guru Dengan Metode
Pembelajaran Akidah Akhlak Siklus I
No Indikator Atau Aspek
Yang Diamati
Skor
Jumlah
Rata-
rata
(%) P1 P2
1 Guru memasuki kelas tepat
waktu 3 3 6 75
2 Guru menggali pengetahuan
awal atau memotivasi siswa 2 2 4 50
3
Guru melakukan apresiasi
yang berkaitan dengan
topik pembelajaran
2 2 4 50
4
Guru memberikan
penjelasan umum tentang
materi ajar atau prosedur
kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa dan
penggunaan metode
sosiodrama
3 3 6 75
5
Guru memberikan
pertanyaan tentang materi
yang sedang dipelajari
3 3 6 75
6
Guru memberikan
kesempatan pada siswa
untuk berpikir menjawab
pertanyaan yang dilakukan
3 3 6 75
7
Guru memotivasi siswa
untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompok
2 3 5 62,5
8 Guru mengevaluasi hasil
presentasi siswa 3 3 6 75
9 Guru mendiskusikan hasil
dari kerja kelompok siswa 3 3 6 75
10
Guru bersama siswa
menarik kesimpulan untuk
pembelajaran Akidah
2 2 4 37.5
69
Akhlak yang dilaksanakan
hari ini
Jumlah 26 27 53
Rata-rata (%) 65 67,5 66,25
Rata-rata keseluruhan (%) 66,25
Keterangan:
1 : kurang (<40%) P1 : Pertemuan 1
2 : Cukup (41% - 60%) P2 : Pertemuan 2
3 : Baik (61% - 80%)
4 : Sangat Baik (81% - 100%)
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.10 dapat diketahui
bahwa aktifitas mengajar guru dalam proses pembelajaran Akidah
Akhlak sudah baik dengan persentase rata-rata sebesar 66,25%, namun
masih terdapat beberapa kekurangan yaitu Guru kurang menggali
pengetahuan awal atau memotivasi siswa, Guru kurang melakukan
apresiasi yang berkaitan dengan topik pembelajaran, dan guru belum
bisa mengajak siswa untuk menarik kesimpulan pembelajaran yang
sudah berlangsung.
Tabel 4.11. Hasil Test Belajar Siswa Menggunakan Metode
Sosiodrama Siklus I.
No Nama Siswa KKM Nilai Ulangan
Harian Keterangan
1 Agustina 70 70 Tuntas
2 Bunga Dahlia S. 70 60 Tidak Tuntas
3 Cahaya Ananda 70 70 Tuntas
70
S.
4 Fathan Al-Muthi
A. 70 60
Tidak Tuntas
5 Fahri Al-Prizal 70 65 Tidak Tuntas
6 Gading Aprian 70 55 Tidak Tuntas
7 Kamiludin 70 75 Tuntas
8 Laila Nur
Permata 70 80
Tuntas
9 M. Firmansyah 70 65 Tidak Tuntas
10 M. Zikri 70 65 Tidak Tuntas
11 M.Ananda
Ferdiyansyah 70 70
Tuntas
12 Nabilla 70 55 Tidak Tuntas
13 Nadia 70 60 Tuntas
14 Ridho Pratama 70 45 Tidak Tuntas
15 Wendi Anando 70 60 Tidak Tuntas
Jumlah 960
Nilai Terendah 45
Nilai Tertinggi 80
Nilai Rata-rata 64 Belum
Tuntas
(Sumber : Peneliti melakukan test pada tanggal 6 Februari 2020
di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi)
Pada table 4.11. terlihat hasil test dalam penggunan metode
pembelajaran sosiodrama yang dilakukan pada setiap akhir siklus I.
Hasil test pada siklus I menyatakan bahwa peserta didik yang
mencapai ketuntasan terdapat 6 peserta didik dengan persentase
71
40%, sedangkan peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
terdapat 9 peserta didik dengan persentase 60 %, dengan rata-rata
64. Dari hasil tersebut dapat kita lihat bahwa adanya peningkatan
dari hasil posttest dengan test siklus I yang dilakukan oleh peneliti.
d. Tahap refleksi
Tahap refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan
tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus I sudah
mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar siswa
pada saat posttest awal. Hal ini terlihat dari hasil Posttest siswa yang
telah mengalami peningkatan dari nilai rata-rata awal 61% menjadi
64%, setelah peneliti dan guru berkolaborasi berdiskusi dengan
menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan
tindakan dan observasi, dapat diketahui hasil test siswa pada siklus I
dalam kategori cukup baik, yaitu sudah mencapai 64%.
Hasil yang diperoleh sebagian besar siswa menunjukkan
bahwa nilai belajar yang lebih baik dibandingkan dengan
sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada
pembelajaran Akidah Akhlak melaui metode Sosiodrama di kelas
VIII C MTs Asas Islamiyah Kota Jambi meningkat.
Berdasarkan hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran Akidah Akhlak melalui metode
Sosiodramapada siklus I, adalah sebagai berikut :
1. Pada saat proses pembelajaran berlangsung pada pertemuan
pertama, sudah sedikit siswa yang tampak berbicara sendiri
dengan teman, tidak menyimak penjelasan guru dan masih
tergantung pada teman yang pintar dalam kelompoknya.
72
2. Sudah ada sebagian siswa yang mampu mengemukakan suatu
pendapat dan menjawabnya secara baik sesuai dengan
pemahamannya, walaupun masih terdapat beberapa siswa yang
belum mampu mengemukakan pendapat dan menjawabnya
dengan baik.
3. Sebagian besar anggota kelompok sudah tampak aktif, namun
masih terdapat bebrapa kelompok yang terlihat masih pasif (
kurang menunjukkan partisipasinya) dalam kegiatan
pembelajaran.
4. Terdapat kelompok yang masih tergesa-gesa dalam membuat
tugas, sehingga hasil presentasinya kurang baik dan masih
terdapat kesalahan.
Berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan
aktivitas mengajar guru masih terlihat adanya beberapa kekurangan
dalam proses pembelajaran pada siklus I yaitu :
1. Masih banyak siswa dalam kelompok yang kurang aktif
(misalnya siswa aktif mencatat materi pelajaran dengan
persentase 60%, siswa aktif bertanya dngan persentase 50% dan
siswa aktif mengajukan ide-ide dengan persentase 50%).
2. Masih terdapat siswa yang kurang dalam penugasan (misalnya
mengerjakan semua tugas dengan persentase 60%).
3. Masih terdapat beberapa siswa yang kurang dalam perhatian
siswa seperti antusias siswa dalam belajar dengan nilai
persentase 60%.
Namun setelah mulai terlihat dari hasil test dan observasi
keaktifan siswa selama pembelajaran dapat dikategorikan “cukup
baik”, peneliti akan melanjutkan pada siklus II dimana akan
diterapkan pembelajaran Akidah Akhlak melalui metode
73
pembelajaran Sosiodrama.disini yang akan direncanakan adalah
merevisi RPP, dengan menambah pelaksanaan dalam pembelajaran
yaitu guru lebih memotivasi siswa untuk berfikir serta berfikir kritis,
guru juga akan lebih mendorong siswa untuk menggali pengetahuan
siswa.
2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan selama tiga kali pertemuan
pembelajaran pada tanggal 13 Februari 2020 dan di akhiri pada tanggal 27
Februari 2020 dengan memberikan tes siklus II kepada siswa. Kegiatan
yang dilakukan dalam pelaksanaan siklus II meliputi perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan Siklus II
Tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang Akhlak Terpuji yang akan
dipelajari menggunakan metode Sosiodrama, menyusun dan
mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan, mempersiapkan
lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, mempersiapkan
soal tes akhir siklus II.
Table 4.12. Jadwal Pelaksanaan Siklus II
No Hari/Tanggal Pertemuan Materi
1 13 Februari 2020 Pertemuan I Akhlak Tercela
Pembelajaran I
2 20 Februari 2020 Pertemuan II Akhlak Tercela
Pembelajaran II
3 27 Februari 2020 Pertemuan III Pemberian Soal Tes
(Siklus I)
74
b. Tahap Pelaksanaan Siklus II
Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rencangan yang akan dilaksanakan, yaitu: yaitu menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tahap pelaksanaan siklus II.
pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan
pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan pemberian soal tes akhir
siklus II untuk mengukur hasil belajar siswa selama proses
pembelajaran yang dilakukan selama 2x40 menit atau 2 jam pelajaran
dengan materi Akhlak Terpuji. Berikut deskripsi pelaksanaan dan
pengamatan kegiatan pembelajaran Akidah Akhlak dengan
menggunakan metode Sosiodrama.
1) Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada harikamis, 13
Februari 2020 jam ke 5-6 dengan materi yang akan disampaikan
yaitu Akhlak Terpuji pembelajaran I.
Tabel 4.13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
pertemuan I.
Tahap
Kegiatan Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru meminta ketua kelas
memimpin do’a
3. Guru melakukan absensi dan
memeriksa kerapian siswa
4. Guru memberi motovasi kepada
siswa
10
Menit
75
5. Siswa diajak mengingat kembali
tentang pelajaran yang lalu
6. Guru mengadakan Tanya jawab
untuk menguji pemahaman siswa
tentang materi
7. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok
yang beranggotakan 5 anak
9. Siswa diminta membaca teks pada
buku siswa mengenai pokok bahasan
secara bergantian.
10. Siswa membuat naskah drama
mengenai pokok bahasan
11. Siswa membaca dan memahami
naskah drama yang telah dibuat.
12. Bertanya jawab seputar isi dari
naskah drama
13. Siswa memberikan tanggapan
seputar naskah drama yang telah
dibacakan.
60
Menit
Kegiatan
Penutup
14. Guru memberi penguatan,
sekaligus mengajak parapeserta
didik untuk menyimpulkan
materi
15. Guru melakukan test
16. Guru mengingatkan untuk
mempelajari materi berikutnya.
17. Guru memberi tugas kepada
peserta didik untuk mengerjakan
10
Menit
76
(Sumber : Kolaborasi peneliti dengan guru bidang studi Akidah
Akhlak semester 2 di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, 2020)
2) Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada harikamis, 20
Februari 2020 jam ke 5-6 dengan materi yang akan disampaikan
yaitu Akhlak Terpuji pembelajaran II.
Tabel 4.14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
pertemuan II.
soal-soal latihan
18. Sebelum berdoa, guru
mengingatkan peserta didik untuk
mengerjakan tugasnya dirumah.
19. Guru dan peserta didik membaca
hamdalah lalu mengucap salam
Tahap
Kegiatan Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru meminta ketua kelas
memimpin do’a
3. Guru melakukan absensi dan
memeriksa kerapian siswa
4. Guru memberi motivasi kepada siswa
5. Siswa diajak mengingat kembali
tentang pelajaran yang lalu
6. Guru mengadakan Tanya jawab
untuk menguji pemahaman siswa
tentang materi
10 Menit
77
7. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok
yang beranggotakan 5 anak
9. Siswa diminta membaca teks pada
buku siswa mengenai pokok bahasan
secara bergantian.
10. Siswa membuat naskah drama
mengenai pokok bahasan
11. Siswa membaca dan memahami
naskah drama yang telah dibuat.
12. Bertanya jawab seputar isi dari
naskah drama
13. Siswa memberikan tanggapan seputar
naskah drama yang telah dibacakan.
60 Menit
Kegiatan
Penutup
14. Guru memberi penguatan,
sekaligus mengajak para peserta
didik untuk menyimpulkan
materi
15. Guru melakukan test
16. Guru mengingatkan untuk
mempelajari materi berikutnya.
17. Guru memberi tugas kepada
peserta didik untuk mengerjakan
soal-soal latihan
18. Sebelum berdoa, guru
mengingatkan peserta didik untuk
mengerjakan tugasnya di rumah.
19. Guru dan peserta didik membaca
hamdalah lalu mengucap salam
10 Menit
78
(Sumber : Kolaborasi peneliti dengan guru bidang studi Akidah
Akhlak semester 2 di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, 2020)
3) Pertemuan III
Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari kamis 27
Februari 2020 jam ke 5-6 Pada pertemuan ini guru mengadakan
tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.
a) Kegiatan Awal
Awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan
doa. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan
dilaksanakan tes mengisi soal untuk mengukur hasil belajar
siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
1. Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan
mengerjakan soal dalam mengukur hasil akhir belajar
siswa siklus II.
2. Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan
mengerjakan soal dengan jujur dan benar.
c) Penutup
Guru memberi intruksi kepada siswa untuk
mengumpulkan lembar jawaban dengan tertib dan guru
menutup pelajaran.
c. Hasil Observasi Siklus II
Tabel 4.15. Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa dengan
Menggunakan Metode Sosiodrama.
No Indikator atau Aspek yang
dinilai
Skor
Jumlah
Rata-
Rata
%
P1 P2
79
1 Keaktifan Siswa :
a. Siswa aktif mencatat
materi pelajaran
b. Siswa aktif bertanya
c. Siswa aktif mengajukan
ide-ide
3
3
3
4
3
3
7
6
6
70
60
60
2 Perhatian Siswa :
d. Diam, tenang
e. Terfokus pada materi
f. Antusias
3
3
3
4
4
4
7
7
7
70
70
70
3 Kedisiplinan :
g. kehadiran/absensi
h. datang tepat waktu
i. pulang tepat waktu
4
4
4
4
4
4
8
7
8
80
70
80
4 Penugasan/Resitasi
j. Mengerjakan semua
tugas
k. ketepatan
mengumpulkan tugas
sesuai waktunya
l. Mengerjakan sesuai
perintah
4
3
3
4
4
4
8
7
7
80
70
70
Jumlah 40 46 86
Rata-Rata Keseluruhan (%) 43
Keterangan :
1 : Kurang Aktif (<20%) P1 : Pertemuan Pertama
2 : Cukup Aktif (>30%) P2 : Pertemuan Kedua
3 : Aktif (>40%)
4 : Sangat Aktif (50%)
Sebagaimana ditunjukkan pada table 4.15 dapat diketahui
bahwa setelah dilakukan siklus II keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran Akidah Akhlak sudah termasuk dalam kategori
“Aktif” yaitu dengan presentase rata-rata sebesar 43%, tetapi masih
80
terdapat beberapa kekurangan, yaitu dalam Keaktifan Belajar
(Siswa aktif bertanya dengan presentase 60%, dan siswa aktif
mengajukan ide-ide dengan nilai presentase 60%).
Tabel 4.16. Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II
No Indikator atau aspek
yang diamati
Skor
Jumlah
Rata-
rata
(%) P1 P2
1 Guru memasuki kelas
tepat waktu 3 3 6 75
2
Guru menggali
pengetahuan awal atau
memotivasi siswa
3 3 6 75
3
Guru melakukan apresiasi
yang berkaitan dengan
topik pembelajaran
3 3 6 75
4
Guru memberikan
penjelasan umum tentang
materi ajar atau prosedur
kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa dan
penggunaan metode
sosiodrama
4 4 8 100
5
Guru memberikan
pertanyaan tentang materi
yang sedang dipelajari
3 4 7 87,5
6
Guru memberikan
kesempatan pada siswa
untuk berpikir menjawab
pertanyaan yang
dilakukan
4 4 8 100
7
Guru memotivasi siswa
untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompok
3 3 6 75
81
8 Guru mengevaluasi hasil
presentasi siswa 3 3 6 75
9 Guru mendiskusikan hasil
dari kerja kelompok siswa 3 3 6 75
10
Guru bersama siswa
menarik kesimpulan
untuk pembelajaran
Akidah Akhlak yang
dilaksanakan hari ini
2 3 5 62,5
Jumlah 31 33 64
Rata-rata (%) 77,5 82,5 80
Rata-rata keseluruhan (%) 80
Keterangan:
1 : kurang (<40%) P1 : Pertemuan 1
2 : Cukup (41% - 60%) P2 : Pertemuan 2
3 : Baik (61% - 80%)
4 : Sangat Baik (81% - 100%)
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.16 aktifitas mengajar
guru mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari nilai
rata-rata siklus I 66,25 menjadi 80% pada siklus II. Dalam siklus II
Guru semakin baik dalam menciptakan suasana belajar yang
mengaktifkan siswa, tetapi masih terdapat kekurangan pada Guru
bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran Akidah
Akhlak yang dilaksanakan hari ini.
82
Tabel 4.17. Hasil Test Belajar Siswa Menggunakan Metode
Sosiodrama Siklus II.
No Nama Siswa KKM Nilai Ulangan
Harian Keterangan
1 Agustina 70 85 Tuntas
2 Bunga Dahlia S. 70 65
Tidak
Tuntas
3 Cahaya Ananda S. 70 75 Tuntas
4 Fathan Al-Muthi
A. 70 75
Tuntas
5 Fahri Al-Prizal 70 65
Tidak
Tuntas
6 Gading Aprian 70 60
Tidak
Tuntas
7 Kamiludin 70 75 Tuntas
8 Laila Nur Permata 70 80 Tuntas
9 M. Firmansyah 70 75 Tuntas
10 M. Zikri 70 60
Tidak
Tuntas
11 M.Ananda
Ferdiyansyah 70 75
Tuntas
12 Nabilla 70 65
Tidak
Tuntas
13 Nadia 70 65
Tidak
Tuntas
14 Ridho Pratama 70 60
Tidak
Tuntas
83
15 Wendi Anando 70 65
Tidak
Tuntas
Jumlah 1045
Nilai Terendah 60
Nilai Tertinggi 85
Nilai Rata-rata 69 Belum
Tuntas
(Sumber : Hasil test yang dilakukan peneliti pada tanggal 27
Februari 2020 terhadap anak kelas VIII C di MTs Asas Islamiyah
Sipin Kota Jambi )
Pada table 4.17. terlihat hasil test dalam penggunan metode
pembelajaran sosiodrama yang dilakukan pada setiap akhir siklus
II. Hasil test pada siklus II menyatakan bahwa peserta didik yang
mencapai ketuntasan terdapat 7 peserta didik dengan persentase
47%, sedangkan peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
terdapat 8 peserta didik dengan persentase 53 %, dengan rata-rata
69. Dari hasil tersebut dapat kita lihat bahwa adanya peningkatan
dari hasil test siklus I dengan test siklus II yang dilakukan oleh
peneliti.
d. Tahap refleksi
Tahap refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan
tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah
mengalami peningkatan dibandingkan siklus I. Hal ini dapat dilihat
dari hasil test siswa yang telah mengalami peningkatan dari nilai test
siklus I dengan rata-rata 64% menjadi 69%, setelah peneliti dan guru
berkolaborasi berdiskusi dengan menggunakan data-data yang
84
diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi, dapat
diketahui hasil posttest siswa pada siklus II dalam kategori baik,
yaitu sudah mencapai 69%.
Hasil yang diperoleh sebagian besar siswa menunjukkan
bahwa nilai belajar yang lebih baik dibandingkan dengan
sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada
pembelajaran Akidah Akhlak melaui metode Sosiodrama di kelas
VIII C MTs Asas Islamiyah Kota Jambi meningkat.
Berdasarkan hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran Akidah Akhlak melalui metode
Sosiodrama pada siklus II, adalah sebagai berikut :
1. Pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa mulai tampak
memperhatikan menyimak penjelasan guru dan hanya beberapa
siswa yang masih tergantung pada teman yang pintar dalam
kelompoknya.
2. Sudah banyak siswa yang mampu mengemukakan suatu
pendapat dan menjawabnya secara baik sesuai dengan
pemahamannya.
3. Setiap kelompok sudah tampak aktif, namun masih terdapat satu
kelompok yang terlihat masih pasif (kurang menunjukkan
partisipasinya) dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan
aktivitas mengajar guru masih terlihat adanya beberapa kekurangan
dalam proses pembelajaran pada siklus II yaitu Masih ada beberapa
siswa dalam kelompok yang kurang aktif (misalnya siswa aktif
mencatat materi pelajaran dengan persentase 60%, siswa aktif
bertanya dengan persentase 50% dan siswa aktif mengajukan ide-ide
dengan persentase 60%.
85
Namun setelah dilakukannya observasi pada siklus II keaktifan
siswa selama pembelajaran dapat dikategorikan “baik”. Peneliti akan
melanjutkan pada siklus III dimana akan lebih ditekankan lagi dalam
penerapkan pembelajaran Akidah Akhlak melalui metode
pembelajaran Sosiodrama. Disini yang akan direncanakan adalah
merevisi RPP, dengan menambah pelaksanaan dalam pembelajaran
yaitu guru lebih memotivasi siswa untuk lebih berfikir kritis, guru
juga akan lebih mendorong siswa agar lebih berani dan guru juga
akan lebih mendorong siswa untuk lebih menggali pengetahuan
siswa dan mengembangkan potensinya.
3. Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Pelaksanaan siklus III dilaksanakan selama tiga kali pertemuan
pembelajaran pada tangga l5 Maret 2020 dan di akhiri pada tanggal 19
Maret 2020 dengan memberikan tes siklus III kepada siswa. Kegiatan
yang dilakukan dalam pelaksanaan siklus III meliputi perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan Siklus III
Tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang Akhlak Terpuji yang akan
dipelajari menggunakan metode Sosiodrama, menyusun dan
mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan, mempersiapkan
lembar observasi keterlaksanaan proses pembelajaran, mempersiapkan
soal tes akhir siklus III.
86
Tabel 4.18. Jadwal Pelaksanaan Siklus III
No Hari/Tanggal Pertemuan Materi
1 5 Maret 2020 Pertemuan I Akhlak Tercela
Pembelajaran I
2 12 Maret 2020 Pertemuan II Akhlak Tercela
Pembelajaran II
3 19 Maret 2020 Pertemuan III Pemberian Soal Tes
(Siklus I)
b. Tahap Pelaksanaan Siklus III
Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rencangan yang akan dilaksanakan, yaitu: yaitu menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tahap pelaksanaan siklus III.
pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan
pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan pemberian soal tes akhir
siklus III untuk mengukur hasil belajar siswa selama proses
pembelajaran yang dilakukan selama 2x40 menit atau 2 jam pelajaran
dengan materi Akhlak Terpuji. Berikut deskripsi pelaksanaan dan
pengamatan kegiatan pembelajaran Akidah Akhlak dengan
menggunakan metode Sosiodrama.
1) Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus III dilaksanakan pada hari kamis, 5
Maret 2020 jam ke 5-6 pada dengan materi yang akan
disampaikan yaitu Akhlak Tercela pembelajaran I.
87
Tabel 4.19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
pertemuan I.
Tahap
Kegiatan Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru meminta ketua kelas memimpin
do’a
3. Guru melakukan absensi dan
memeriksa kerapian siswa
4. Guru memberi motovasi kepada siswa
5. Siswa diajak mengingat kembali
tentang pelajaran yang lalu
6. Guru mengadakan Tanya jawab untuk
menguji pemahaman siswa tentang
materi
7. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
10 Menit
Kegiatan
Inti
8. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok
yang beranggotakan 5 anak
9. Siswa diminta membaca teks pada
buku siswa mengenai pokok bahasan
secara bergantian.
10. Siswa membuat naskah drama
mengenai pokok bahasan
11. Siswa membaca dan memahami
naskah drama yang telah dibuat.
12. Bertanya jawab seputar isi dari
naskah drama
60 Menit
88
(Sumber : Kolaborasi peneliti dengan guru bidang studi Akidah
Akhlak semester 2 di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi, 2020)
2) Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus III dilaksanakan pada hari kamis, 12
Maret 2020 jam ke 5-6 dengan materi yang akan disampaikan
yaitu Akhlak Terpuji pembelajaran II.
Tabel 4.20. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
pertemuan II.
13. Siswa memberikan tanggapan seputar
naskah drama yang telah dibacakan.
Kegiatan
Penutup
14. Guru memberi penguatan,
sekaligus mengajak para peserta
didik untuk menyimpulkan
materi
15. Guru melakukan test
16. Guru mengingatkan untuk
mempelajari materi berikutnya.
17. Guru memberi tugas kepada peserta
didik untuk mengerjakan soal-soal
latihan
18. Sebelum berdoa, guru
mengingatkan peserta didik untuk
mengerjakan tugasnya dirumah.
19. Guru dan peserta didik membaca
hamdalah lalu mengucap salam
10 Menit
Tahap Kegiatan Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru meminta ketua kelas
10
Menit
89
memimpin do’a
3. Guru melakukan absensi dan
memeriksa kerapian siswa
4. Guru memberi motivasi kepada
siswa
5. Siswa diajak mengingat kembali
tentang pelajaran yang lalu
6. Guru mengadakan Tanya jawab
untuk menguji pemahaman
siswa tentang materi
7. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 3
kelompok yang beranggotakan 5
anak
9. Siswa diminta membaca teks
pada buku siswa mengenai
pokok bahasan secara
bergantian.
10. Siswa membuat naskah drama
mengenai pokok bahasan
11. Siswa membaca dan memahami
naskah drama yang telah dibuat.
12. Bertanya jawab seputar isi dari
naskah drama
13. Siswa memberikan tanggapan
seputar naskah drama yang telah
dibacakan.
60
Menit
90
(Sumber : Kolaborasi peneliti dengan guru bidang studi Akidah
Akhlak semester 2 di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi,
2020)
3) Pertemuan III
Pertemuan III pada siklus III dilaksanakan pada hari kamis,
19 Maret 2020 jam ke 5-6 Pada pertemuan ini guru mengadakan
test untuk mengetahui hasil belajar siswa.
a) Kegiatan Awal
Awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan
doa. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan
dilaksanakan tes mengisi soal untuk mengukur hasil belajar
siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
Kegiatan
Penutup
14. Guru memberi penguatan,
sekaligus mengajak
parapeserta didik untuk
menyimpulkan materi
15. Guru melakukan test
16. Guru mengingatkan untuk
mempelajari materi berikutnya.
17. Guru memberi tugas kepada
peserta didik untuk
mengerjakan soal-soal latihan
18. Sebelum berdoa, guru
mengingatkan peserta didik
untuk mengerjakan tugasnya
di rumah.
19. Guru dan peserta didik
membaca hamdalah lalu
mengucap salam
10
Menit
91
b) Kegiatan Inti
1. Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan
mengerjakan soal dalam mengukur hasil akhir belajar
siswa siklus II.
2. Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan
mengerjakan soal dengan jujur dan benar.
c) Penutup
Guru memberi intruksi kepada siswa untuk
mengumpulkan lembar jawaban dengan tertib dan guru
menutup pelajaran.
c. Hasil Observasi Siklus III
Tabel 4.21. Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa dengan
Menggunakan Metode Sosiodrama.
No Indikator atau Aspek yang
dinilai
Skor
Jumlah
Rata-
Rata
%
P1 P2
1 Keaktifan Siswa :
a. Siswa aktif mencatat
materi pelajaran
b. Siswa aktif bertanya
c. Siswa aktif
mengajukan ide-ide
3
4
3
4
4
4
7
8
7
70
80
70
2 Perhatian Siswa :
a. Diam, tenang
b. Terfokus pada materi
c. Antusias
3
3
4
4
4
4
7
7
8
70
70
80
3 Kedisiplinan :
d. kehadiran/absensi
e. datang tepat waktu
f. pulang tepat waktu
4
4
4
4
4
4
8
8
8
80
80
80
4 Penugasan/Resitasi
g. Mengerjakan semua
92
tugas
h. ketepatan
mengumpulkan tugas
sesuai waktunya
i. Mengerjakan sesuai
perintah
4
4
4
4
4
4
8
8
8
80
80
80
Jumlah 44 48 92
Rata-Rata Keseluruhan (%) 46
Keterangan :
1 : Kurang Aktif P1 : Pertemuan Pertama
2 : Cukup Aktif P2 : Pertemuan Kedua
3 : Aktif
4 : Sangat Aktif
Sebagaimana ditunjukkan pada table 4.21 dapat diketahui
bahwa setelah dilakukan siklus III keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran Akidah Akhlak sudah termasuk dalam kategori
“Aktif” dan mendekati sangat aktif yaitu dengan presentase rata-
rata sebesar 46%.
Tabel 4.22. Hasil Observasi Aktifitas Mengajar Guru dengan Metode
sosiodrama siklus III
No Indikator Atau Aspek
Yang Diamati
Skor
Jumlah
Rata-
rata
(%) P1 P2
1 Guru memasuki kelas tepat
waktu 3 4 7 87,5
2
Guru menggali
pengetahuan awal atau
memotivasi siswa
3 4 6 75
3 Guru melakukan apresiasi
yang berkaitan dengan 3 3 6 75
93
topik pembelajaran
4
Guru memberikan
penjelasan umum tentang
materi ajar atau prosedur
kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa dan
penggunaan metode
Sosiodrama
4 4 8 100
5
Guru memberikan
pertanyaan tentang materi
yang sedang dipelajari
3 4 7 87,5
6
Guru memberikan
kesempatan pada siswa
untuk berpikir menjawab
pertanyaan yang dilakukan
3 4 7 87,5
7
Guru memotivasi siswa
untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompok
3 4 7 87,5
8 Guru mengevaluasi hasil
presentasi siswa 3 3 6 75
9 Guru mendiskusikan hasil
dari kerja kelompok siswa 3 4 7 87,5
10
Guru bersama siswa
menarik kesimpulan untuk
pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam yang
dilaksanakan hari ini
3 3 6 75
Jumlah 31 37 68
Rata-rata (%) 77,5 92,5 85
Rata-rata keseluruhan (%) 85
Keterangan:
1 : kurang (<40%) P1 : Pertemuan 1
94
2 : Cukup (41% - 60%) P2 : Pertemuan 2
3 : Baik (61% - 80%)
4 : Sangat Baik (81% - 100%)
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.22 dapat diketahui
bahwa adanya peningkatan aktifitas mengajar guru dalam proses
pembelajaran Akidah Akhlak dari hasil rata-rata siklus II 80%
meningkat menjadi 85% pada siklus III, dengan persentase rata-rata
sebesar 85%. Hal tersebut dapat di kategorikan peningkatan aktivitas
guru pada siklus III sudah sangat baik.
Tabel 4.23. Hasil Test Belajar Siswa Menggunakan Metode
Sosiodrama Siklus III.
No Nama Siswa KKM Nilai Ulangan
Harian Keterangan
1 Agustina 70 85 Tuntas
2 Bunga Dahlia S. 70 75 Tuntas
3 Cahaya Ananda
S. 70 90
Tuntas
4 Fathan Al-Muthi
A. 70 75
Tuntas
5 Fahri Al-Prizal 70 80 Tuntas
6 Gading Aprian 70 65 Tidak Tuntas
7 Kamiludin 70 85 Tuntas
8 Laila Nur
Permata 70 80
Tuntas
9 M. Firmansyah 70 90 Tuntas
10 M. Zikri 70 65 Tidak Tuntas
11 M.Ananda 70 85 Tuntas
95
Ferdiyansyah
12 Nabilla 70 65 Tidak Tuntas
13 Nadia 70 65 Tidak Tuntas
14 Ridho Pratama 70 75 Tuntas
15 Wendi Anando 70 85 Tuntas
Jumlah 1165
Nilai Terendah 65
Nilai Tertinggi 90
Nilai Rata-rata 78 Tuntas
(Sumber : Hasil test yang dilakukan peneliti pada tanggal 27
Februari 2020 terhadap anak kelas VIII C di MTs Asas Islamiyah
Sipin Kota Jambi )
Pada table 4.23. Setelah dilaksanakan siklus III dapat
diketahui bahwa hasil test siswa dalam pembelajaran Akidah
Akhlah dengan menggunakan metode Sosiodrama siswa sudah
mengalami peningkatan dari siklus I dengan hasil persentase rata-
rata 64% dan siklus II dengan persentase rata-rata 69% hal ini
dapat dibuktikan hasil persentase rata-rata pada siklus III sebesar
78%. Upaya peningkatan hasil belajar siswa sudah dapat terlihat
walaupun secara keseluruhan belum memuaskan masih terdapat
beberapa kekurangan yaitu siswa masih kurang aktif dalam
bertanya dan menyampaikan ide-ide.
d. Tahap refleksi
Tahap refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan
tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus III sudah
96
mengalami peningkatan dibandingkan siklus I dan siklus II. Hal ini
dapat dilihat dari hasil test siswa yang telah mengalami peningkatan
dari nilai test siklus I dengan rata-rata 64%, siklus II dengan rata-rata
69% dan siklus III dengan rata-rata 78% , setelah peneliti dan guru
berkolaborasi berdiskusi dengan menggunakan data-data yang
diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi, dapat
diketahui hasil test siswa pada siklus III dalam kategori “baik” yaitu
sudah mencapai 78%.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut penelitian pada siklus III
dikatakan sudah berhasil karena sudah memenuhi indikator
keberhasilan tindakan yang telah ditetapkan, yaitu adanya
peningkatan aktivitas keaktifan dan hasil belajar siswa kedalam
kategori mendekati sangat baik yaitu keaktifan dalam belajar dengan
skor 46 dan hasil belajar dengan sekor 77. Maka pemberian tindakan
pada penelitian ini diakhiri pada siklus III.
D. Analisis Data
Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data
tersebut berupa hasil observasi keaktifan dalam belajar dan test belajar siswa.
Hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik observasi dan
test adalah sebagai berikut :
1. Hasil test belajar siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata
persentase 64%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata
persentase sebesar 69%, dan pada siklus III diperoleh rata-rata
persentase sebesar 74%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak dengan
menggunakan metode Sosiodrama.
2. Hasil observasi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pada siklus
I diperoleh nilai rata-rata persentase 38%, sedangkan pada siklus II
97
diperoleh rata-rata persentase sebesar 43%, dan pada siklus III
diperoleh nilai rata-rata sebesar 46%. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran
Akidah Akhlak dengan menggunakan metode Sosiodrama.
3. Hasil observasi keaktifan guru dalam proses pembelajaran pada siklus
I diperoleh nilai rata-rata presentase 66,25%, sedangankan pada siklus
II diperoleh nilai rata-rata sebesar 80%, dan Siklus III memperoleh
nilai rata-rata sebesar 85%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
keaktifan guru dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak dengan
menggunakan metode sosiodrama.
E. Interprestasi Hasil Analisis Data
Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi
bahwa pada pelaksanaan siklus I dari hasil observasi dan test yang dilakukan
selama proses pembelajaran menunjukkan hasil belajar dan keaktifan siswa
belum begitu optimal. Namun terjadi peningkatan pada hasil belajar dan
keaktifan siswa dalam belajar setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada
siklus II dan III. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Hasil Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam
melakukan pengamatan terhadap keaktifan belajar siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh dari lembar observasi
digunakan peneliti dan observer sebagai bahan untuk melakukan refleksi
terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dan sebagai acuan
untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Hasil observasi yang
diperoleh pada penelitian ini dapat adalah sebagai berikut:
98
Table 4.24. Presentase Keaktifan Belajar Siswa dengan menggunakan
Metode Pembelajaran Sosiodrama.
Tes Akhir Skor Kriteria
Skor Awal 13% Kurang Aktif
Siklus I 38% Aktif
Siklus II 43% Mendekati
Sangat Aktif
Siklus III 46% Sangat Aktif
Sebagaimana ditunjukkan pada table 4.24 terjadi peningkatan
keaktifan belajar siswa dari siklus I sampai siklus III. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan
metode pembelajaran Sosiodrama dapat meningkatkan keaktifan belajar
siswa selama proses pembelajaran di kelas VIII C MTs Asas Islamiyah
Sipin Kota Jambi.
Adapun persentase keaktifan belajar siswa pada siklus I, II, dan III
digambarkan pada diagram berikut:
Gambar 4.2 Diagram Skor Keaktifan Belajar Siswa Menggunakan
Metode Sosiodrama.
0%
50%
PrasurveiSiklus I
Siklus IISiklus III
Skor Keaktifan
Skor Keaktifan
99
2. Hasil Observasi Aktivitas Guru
Table 4.25. Presentase Keaktifan Guru Dalam Proses Pembelajaran
dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Sosiodrama.
Skor Aktivitas Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata
Siklus I 65% 67,5% 66,25%
Siklus II 77,5% 82,5% 80%
Siklus III 77,5% 92,5% 85%
Sebagaimana yang di tunjukkan pada tabel 4.25 terjadi peningkatan
mengajar guru dari siklus I ke siklus II dan siklus II ke siklus III. Hal ini
menunjukkan bahwa guru mengalami perbaikan dalam menciptakan
kegiatan pembelajran Akidah Akhlak dengan menggunakan Metode
pembelajaran Sosiodrama sebagai upaya untuk meningkatkan hasil
belajar dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran kelas VIII C
Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.
Adapun persentase aktivitas mengajar guru pada siklus I,II, dan III
disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Siklus I Siklus II Siklus III
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Rata-rata
100
Gambar 4.3 Diagram Skor Keaktifan Guru dalam Pembelajaran
Menggunakan Metode Sosiodrama.
3. Hasil Test
Test digunakan untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa, test ini
dilakukan setiap akhir siklus. Adapun hasil test belajar siswa pada setiap
test akhir tersebut dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 4.26. Hasil Test Akhir Siswa Kelas VIII C dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Sosiodrama.
Test Akhir Hasil Test (%) Kategori
Prasurvei 60% Tidak Tuntas
Siklus I 64% Tidak Tuntas
Siklus II 69% Mendekati
Tuntas
Siklus III 78% Tuntas
Sebagaimana ditunjukkan pada table 4.26 dapat dilihat dari hasil test
bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa. Dimana dapat kita lihat
dari hasil rata-rata siklus I memperoleh nilai rata-rata 64% dengan
kategori Tidak Tuntas, siklus II memperoleh nilai rata-rata 69% dengan
kategori Mendekati Tuntas, dan siklus III memperoleh nilai rata-rata
sebesar 78% dengan kategori Tuntas.
Adapun persentase Hasil Belajar belajar siswa pada siklus I, II, dan
III digambarkan pada diagram berikut:
101
Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode
Sosiodrama.
F. Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran
sosiodrama pada kelas VIII C di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.
Pembelajaran pada penelitian ini sudah dilaksanakan dengan mengikuti
tahapan metode pembelajaran Sosiodrama. Tahapan-tahapan pembelajaran
pada metode Sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan
siswa.
Sesuai dengan hasil penelitian bahwa hasil belajar siswa dapat
meningkat setelah diterapkan metode pembelajaran Sosiodrama. Metode
Sosiodrama merupakan metode pembelajaran bermain peran untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial,
permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah
0%
20%
40%
60%
80%
PrasurveiSiklus I
Siklus IISiklus III
Hasil Belajar Siswa
Hasil Belajar Siswa
102
kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain
sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan
penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan
siswa untuk memecahkanya. (Wina Sanjaya, 2007:159)
Dari hasil observasi Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan
metode sosiodrama ini telah menunjukkan hasil yang cukup efektif dalam
pelaksanaan proses pembelajaran Akidah Akhlak di kelas VIII C MTs Asas
Islamiyah Sipin Kota Jambi. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan hasil test
belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya metode pembelajaran
Sosiodrama. Seperti terlihat bahwa hasil belajar siswa meningkat dari pra
siklus ke siklus I, siklus I ke siklus II, dan siklus II ke siklus III, hasil test
belajar siswa pada siklus I mencapai 64%, pada siklus II mengalami
peningkatan menjadi 69%, dan mengalami peningkatan pada siklus III
menjadi 78%. Sejalan dengan peningkatan hasil belajar siswa dengan
menerapkan metode pembelajaran Sosiodrama, hal serupa terjadi pada
keaktifan belajar siswa. Hal ini terbukti berdasarkan observasi keaktifan
belajar siswa akhir siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 38% dengan
kategori cukup aktif, pada siklus II keaktifan siswa meningkat menjadi 43%
dengan kategori aktif, dan mengalami peningkatan pada siklus III menjadi
46% dengan kategori sangat aktif. Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran pada siklus I, siklus II, dan siklus III, keaktifan
belajar siswa kelas VIII C di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi
mengalami peningkatan pada setiap indikatornya. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa metode sosiodrama dapat juga meningkatkan keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran di kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.
Dampak yang diperoleh siswa dari diterapkannya metode
pembelajaran Sosiodrama yaitu siswa yang semula banyak mendapat hasil
belajar dibawah KKM kini sudah banyak yang mendapatkan nilai di atas
KKM, siswa yang semula tidak aktif dan malas mengikuti proses
103
pembelajaran kini sudah terlihat aktif saat pembelajaran Akidah Akhlak
berlangsung, siswa yang jarang bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru
kini sudah berani untuk bertantanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru, siswa kini aktif dalam menyelesaikan soal-soal dan terlibat
langsung dalam proses pembelajaran, dan siswa yang semula takut bahkan
malu-malu saat disuruh mempresentasikan hasil diskusi kelompok maupun
individunya kini sudah mulai berani dan percaya diri dalam
mempresentasikan hasil jawabannya. Penggunaan metode pembelajaran
sosiodrama ini dapat mengoptimalkan pembelajaran Akidah Akhlak di kelas
VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi.
104
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan
Metode Sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal tersebut
dapat dilihat pada setiap siklus. Pada pra siklus hasil rata-rata belajar siswa
sebesar 61 dengan kategori tidak tuntas, dan hanya 4 siswa dari 15 siswa saja
yang mencapai nilai diatas rata-rata. Setelah dilakukan tindakan siklus I hasil
belajar siswa naik menjadi 64, dalam siklus ini masih dikategorikan tidak
tuntas tetapi ada beberapa siswa yang mengalami peningkatan, dengan jumlah
siswa yang tuntas sebanyak 6 siswa dan 9 siswa masih belum tuntas. Pada
siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 64
dengan kategori mendekati tuntas, dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak
7 siswa dan 8 siswa belum tuntas. Dan pada siklus III siswa mengalami
peningkatan yang signifikan, dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10
siswa dan 5 siswa lainnya mendekati ketuntasan dengan nilai rata-rata sebesar
78.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomondasikan saran
kepada guru sebagai berikut :
1. Metode Sosiodrama pada kelas VIII C di MTs Asas Islamiyah Sipin Kota
Jambi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga dapat dijadikan
sebagai alternative dalam pembelajaran Akidah Akhlak. Jadi focus
pembelajaran dapat lebih tertuju pada siswa untuk memperoleh
pengetahuannya secara langsung melalui pengalaman dan konteks nyata
sekitar siswa.
105
2. Disarankan kepada guru kelas sebelum mengajar terlebih menyiapkan
rencana pembelajaran, media pembelajaran, metode maupun model
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Karena dengan
lengkapnya alat pembelajaran tersebut, tujuan embelajaran yang ingin
dicapai pun dapat terwujud dengan baik.
3. Penulis menyarankan kepada guru dan siswa hendaknya menyadari bahwa
setiap siswa mempunyai kemampuan dan keaktifan yang berbeda yang
diharapkan kemampuan dan keaktifan itu untuk dapat diasah terus agar
dapat ditingkatkan. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan
baik.
C. Penutup
Dengan mengucap rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah
SWT., bahwa penulis telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini, namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih banyak
terdapat terdapat kekurangan-kekurangan, baik dalam sistematika penulisan
maupun bentuk kata-kata yang terdapat dalam penulisan karya ilmiah ini.
Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan penulis demi perbaikan
penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Kemudian penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia
memberikan bantuan kepada penulis dalam penelitian karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para guru di MTs Asas
Islamiyah Sipin Kota Jambi.
106
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Anonim.(2013). Al-Qur’anul Karim Tafsir Perkata Tajwid Kode Arab.Jakarta:Alfatih
Qur’an
A.M.Sudirman.2011. Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo
Arikunto, Suharsimi,dkk.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Aqib, Zainal , DKK.2017. Penelitian Tindakan Kelas Smp/MTs.Yogyakarta : Ar-
Ruzz Media.
Chatib, Munif.2009.Sekolahnya Manusia.Bandung: Kaifa.
Daryanto dan Syaiful Karim.2017.Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta : Penerbit
Gava Media.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain .2002. Stategi Belajar Mengajar.
Jakarta:Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar.2008.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Iskandar. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi (GP Press Group)
Khalimi.2009. Pembelajaran Akidah dan Akhlak Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI.
Majid, Abdul.2017. Strategi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Melong Lexi.2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: TP Remaja
Rosdakarya
Mulyani, Sri.2013. Akidah Akhlak Untuk MTs dan yang Sederajat Kelas VIII.
Surakarta: Putra Nugraha.
Nashar.2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Jakarta: Delia Press.
107
Nusa Putra.2014.Penelitian Tindakan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Paizaluddin & Ermalinda. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta
Rahyubi, Heri.2016. Teori-Teori Belajar Dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Jawa
Barat: Nusa Media.
Sanjaya, Wina.2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan.Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta : PT
Rineka Cipta
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan .Jakarta : Rajawali Pers.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Suminanto.2010. Model-Model Pembelajaran. Bandung: PT Refika.
Usman, Basyirudin.2010. Metode Pembelajaran Agama Islam.Jakarta : Ciputat Press.
Wahab Abdul Azis.2014.Metode dan Model-Model Mengajar.Bandung:Alfabeta
Wiriaatmadja Rochiati.2014.Metode Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Yamin, Moh.,2015.Teori Dan Metode Pembelajaran. Malang: Madani.
JURNAL
Hardani, Tri.2015. Peningkatan Keaktifan Dan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
PKn Melalui Metode Sosiodrama Di kelas 5 SD Tlompakan 01-Tuntang.Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan.Volume 5. Nomor 3
Sriyanti, Lilik.2011. Psikologi Belajar. Jawa Tengah: STAIN Salatiga Press. E-Book.
Wijaya, Adi.2019. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan
Dasar. Volume 4, Nomor 1.
108
SKIPSI
Cahyati,Nur.2018. Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji
Dengan Metode Role Playing Pada Siswa Kelas X Mia Semester Ii Madrasah
Aliyah Darul Falah Pringsurat Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018.
Program Studi Pendidikan Agama Islam .Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Muhaimin, Muhammad.2011. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Pada
Materi Membiasakan Akhlak Terpuji Melalui Metode Sosiodrama Pada Siswa
Kelas V Di Mi An Nur Deyangan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten
Magelang. Jurusan Ilmu Pendidikan Islam. Fakultas Tarbiyah. Institut Agama
Islam Negeri Walisongo.Semarang.
Saepudin,Asep.2016. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Melaui
Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Teratai Putih
Global Bekasi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
ARTIKEL
Faizah.N.2010.Bab II Pembelajaran Akidah Akhlak. Artikel. eprints.walisongo.ac.id.
Rochmawati R.2012. Bab II Kajian Teori (Metode Sosiodrama). PDF.
Digilip.uinsby.ac.id
Lampiran I : Lampiran Pengumpulan Data
Lembar Observasi
A. Lembar Observasi Nilai Siswa
Hasil Nilai Ulangan Siswa Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII C
Tahun Ajaran 2019/2020.
No Nama Siswa KKM Nilai Ulangan
Harian Keterangan
1 Agustina 70 60 Tidak Tuntas
2 Bunga Dahlia S. 70 55 Tidak Tuntas
3 Cahaya Ananda S. 70 70 Tuntas
4 Fathan Al-Muthi A. 70 65 Tidak Tuntas
5 Fahri Al-Prizal 70 60 Tidak Tuntas
6 Gading Aprian 70 55 Tidak Tuntas
7 Kamiludin 70 65 Tidak Tuntas
8 Laila Nur Permata 70 70 Tuntas
9 M. Firmansyah 70 65 Tidak Tuntas
10 M. Zikri 70 65 Tidak Tuntas
11 M. Ananda
Ferdiyansyah 70 70
Tuntas
12 Nabilla 70 50 Tidak Tuntas
13 Nadia 70 75 Tuntas
14 Ridho Pratama 70 45 Tidak Tuntas
15 Wendi Anando 70 50 Tidak Tuntas
Jumlah Nilai 920
Nilai Terendah 45
Nilai Tertinggi 75
Nilai Rata-rata Siswa 61 Belum Tuntas
Jumlah Siswa yang Tuntas 4
Persentase Siswa yang
Tuntas
27%
Jumlah Siswa tidak Tuntas 11
Presentase siswa tidak
Tuntas
73%
(Sumber : Guru Akidah Akhlak Kelas VIII C MTs Asas Islamiyah Sipin Kota
Jambi)
B. Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Siklus pertemuan ke :
Pengamat :
Jumlah Siswa :
Berilah skor 1-4 dengan kriteria sebagai berikut :
1. Kurang Aktif
2. Cukup Aktif
3. Aktif
4. Sangat Aktif
No Hal yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Keaktifan Siswa :
a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran
b. Siswa aktif bertanya
c. Siswa aktif mengajukan ide-ide
2 Perhatian Siswa :
a. Diam, tenang
b. Terfokus pada materi
c. Antusias
3 Kedisiplinan :
a. kehadiran/absensi
b. datang tepat waktu
c. pulang tepat waktu
4 Penugasan/Resitasi
a. mengerjakan semua tugas
b. ketepatan mengumpulkan tugas sesuai
waktunya
c. mengerjakan sesuai perintah
C. Lembar Observasi Guru
Siklus :
Pertemuan :
No Indikator atau aspek yang
diamati
Skor
Jumlah
Rata-
rata
(%) P1 P2
1 Guru memasuki kelas tepat waktu
2 Guru menggali pengetahuan awal
atau memotivasi siswa
3
Guru melakukan apresiasi yang
berkaitan dengan topik
pembelajaran
4
Guru memberikan penjelasan
umum tentang materi ajar atau
prosedur kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa dan
penggunaan metode Sosiodrama
5
Guru memberikan pertanyaan
tentang materi yang sedang
dipelajari
6
Guru memberikan kesempatan
pada siswa untuk berpikir
menjawab pertanyaan yang
dilakukan
7
Guru memotivasi siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompok
8 Guru mengevaluasi hasil
presentasi siswa
9 Guru mendiskusikan hasil dari
kerja kelompok siswa
10
Guru bersama siswa menarik
kesimpulan untuk pembelajaaran
Sejarah Kebudayaan Islam yang
dilaksanakan hari ini
Jumlah
Rata-rata (%)
Rata-rata keseluruhan (%)
Lembar Wawancara
A. Lembar Wawancara Siswa
Nama :
Kelas :
No Absen :
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah kamu suka pembelajar yang
menggunakan berbagai metode ?
2 Bagaimana cara mengajar yang digunakan
guru selama mengajar di kelas VII A ?
3 Pernahkah kamu mendengar atau
mengetahui metode pembelajaran
Sosiodrama ?
4 Apakah yang kamu rasakan saat belajar
menggunakan metode Sosiodrama ?
5 Apakah kamu percaya diri saat
menyampaikan ide-ide di dalam kelompok ?
6 Apa yang kamu dapat setelah belajar
menggunakan metode Sosiodrama ?
7 Apakah dengan diterapkan metode
Sosiodrama dapat membuat kamu lebih giat
belajar ?
8 Keterampilan apa yang kamu dapat setelah
belajar menggunakan metode sosiodrama ?
9 Apakah kamu masih ingat apa yang kamu
pelajari saat belajar menggunakan metode
sosiodrama ?
10 Apakah kamu tidak merasa malu saat
menyampaikan hasil diskusi di depan kelas
?
11 Apakah kamu bertanya kepada guru saat
kamu tidak paham dengan pelajaran ?
12 Apakah saat diskusi mengerjakan soal kamu
dan teman sekelompokmu saling membantu
?
13 Apa yang kamu rasakan tentang belajar
Akidah Akhlak setelah belajar
menggunakan metode sosiodrama ?
14 Dibanding dengan pelajaran sebelumnya
apakah pembelajaran Akidah Akhlak pada
saat ini lebih menyenangkan ?
B. Lembar Wawancara Guru
Nama Guru :
Mata Pelajaran :
Instrumen Wawancara Dengan Guru Sebelum Pembelajaran
No Pertanyaan Jawaban
1 Berapa lama Bapak mengajar di MTs Asas
Islamiyah Sipin Kota Jambi ?
2 Berapa lama Bapak mengajar di kelas VII A
?
3 Berapa jumlah siswa kelas VII A ?
4 Berapa lama Bapak mengajar mata pelajaran
Akidah Akhlak di kelas VII A ?
5 Bagaimana hasil belajar siswa dalam
pelajaran Akidah Akhlak ?
6 Bagaimana cara Bapak dalam menyampaikan
materi kepada siswa ?
7 Bagaimana respon siswa saat pembelajaran
berlangsung ?
8 Apa metode pembelajaran yang sering Bapak
terapkan dalam pembelajaran ?
9 Bagaimana respon siswa terhadap metode
pembelajaran yang Bapak terapkan dalam
pembelajaran Akidah Akhlak ?
10 Apakah dalam pembelajaran Bapak pernah
menggunakan metode pembelajaran
Sosiodrama ?
Lembar wawancara Guru
Nama :
Mata Pelajaran :
Instrumen Wawancara Dengan Guru Setelah Pembelajaran
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah dengan menggunakan Metode
pembelajaran Sosiodrama materi
pembelajaran Akidah Akhlak lebih mudah
untuk dipahami oleh siswa ?
2 Apakah dengan menggunakan metode
pembelajaran Sosiodrama dapat mengecek
pemahaman masing-masing siswa dalam
diskusi kelompok ?
3 Apakah dengan menggunakan metode
pembelajaran Sosiodrama siswa lebih aktif
dalam proses pembelajaran ?
4 Apakah dengan menggunakan metode
Sosiodrama siswa lebih berani untuk
mengemukakan jawabannya ?
5 Bagaimana hasil belajar siswadan sikap
kerjasama siswa setelah diterapkannya
metode pembelajaran Sosiodrama ?
Lampiran II : RPP Pembelajaran Akidah Akhlak
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi
Mata Pelajaran : Akidah Ahlak
Kelas/Semester : VIII/Genap
Tahun Pelajaran : 2019-2020
Materi Pokok : Husnudzan
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 2 Jam pelajaran @ 40Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut
pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.1 Menghayati sifat husnuzh-
zhan
1.1.1 Memiliki penghayatan terhadap sifat husnuzh-
zhan
2.1 Terbiasa berperilaku
husnuzh-zhan dalam
kehidupan sehari-hari
2.1.1 Menunjukan sikap perilaku husnuzh-zh dalam
kehidupan sehari-hari
3.1 Mensimulasikan dampak
positif dari akhlak terpuji
husnuzh-zhan
3.1.1 Menjelaskan pengertian husnuzh-zhan
3.1.2 Menunjukkan dalil naqli dan aqli terkait
perilaku husnuzh-zhan
3.1.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk perilaku
husnuzh-zhan
3.1.4 Memahami hikmah berperilaku husnuzh-zhan
4.1 Memahami pengertian,
contoh dan dampak
positifnya sifat husnuzh-zhan
4.1.1 Menyajikan fakta dan fenomena tentang
perilaku husnuzh-zhan
4.1.2 Mempraktikkan contoh bentuk berakhlak terpuji
yaitu husnuzh-zhan
4.1.3 Mensimulasikan akhlak husnudz-zhan dan
dampak positifnya dalam kehidupan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menghayati sifat husnuzh-zhan
2. Terbiasa berperilaku husnuzh-zhan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mensimulasikan dampak positif dari akhlak terpuji (husnuzh-zhan)
4. Memahami pengertian, contoh dan dampak positifnya sifat husnuzh-zhan
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Husnuzh-zhan
Husnuzh-zhan secara bahasa berasal dari dua kata, yaitu husana dan az-
zannu. Kata husana artinya “Baik” dan az-zannu artinya “Prasangka”. Jadi
husnuzh-zhan adalah berprasangka baik. Husnuzh-zhan dapat diartikan
prasangka, perkiraan, dan dugaan baik. Husnuzh-zhan secara istilah adalah
berprasangka baik terhadap segala hal.
2. Macam-macam Husnuzh-zhan
1) Husnuzhan Kepada Allah Swt
Husnuzan kepada Allah Swt. adalah sikap berbaik sangka terhadap
semua ketentuan Allah Swt
2) Husnuzhan kepada Diri Sendiri
Husnuzhan kepada diri sendiri adalah adanya keyakinan yang kuat
terhadap kemampuan diri sendiri atau bersikap optimis.
3) Husnudzan kepada Orang Lain
Husnuzhan kepada orang lain adalah selalu mempunyai prasangka
baik terhadap orang lain.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Sosiodrama
F. Media Pembelajaran
Papan Tulis
Sepidol
Naskah Drama
G. Sumber Belajar
Al Quran dan terjemah
Buku Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII.
Buku Siswa Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII.
Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 ( 2x40 menit)
Kegiatan Deskipsi Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru meminta ketua kelas memimpin do’a
3. Guru melakukan absensi dan memeriksa
kerapian siswa
4. Guru memberi motovasi kepada siswa
5. Siswa diajak mengingat kembali tentang
pelajaran yang lalu
6. Guru mengadakan Tanya jawab untuk menguji
pemahaman siswa tentang materi
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
10
menit
Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang
beranggotakan 5 anak
9. Siswa diminta membaca teks pada buku siswa
mengenai pokok bahasan secara bergantian.
10. Siswa membuat naskah drama mengenai pokok
bahasan
11. Siswa membaca dan memahami naskah drama
yang telah dibuat.
60
menit
Pertemuan Ke-1 ( 2x40 menit)
Kegiatan Deskipsi Waktu
12. Bertanya jawab seputar isi dari naskah drama
Siswa memberikan tanggapan seputar naskah
drama yang telah dibacakan.
Kegiatan
Penutup
13. Guru memberi penguatan, sekaligus
mengajak para peserta didik untuk
menyimpulkan materi
14. Guru melakukan posttest
15. Guru mengingatkan untuk mempelajari
materi berikutnya.
16. Guru memberi tugas kepada peserta didik
untuk mengerjakan soal-soal latihan
17. Sebelum berdoa, guru mengingatkan
peserta didik untuk benar-benar menjaga
ibadah dalam kehidupan sehari-hari
sebagai implementasi dari ketentuan shalat
lima waktu.
18. Guru dan peserta didik membaca hamdalah
lalu mengucap salam
10
menit
Pertemuan Ke-2 ( 2x40 menit)
Kegiatan Deskipsi Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru meminta ketua kelas memimpin do’a
3. Guru melakukan absensi dan memeriksa
kerapian siswa
4. Guru memberi motovasi kepada siswa
5. Siswa diajak mengingat kembali tentang
pelajaran yang lalu
6. Guru mengadakan Tanya jawab untuk menguji
pemahaman siswa tentang materi
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
10
menit
Pertemuan Ke-2 ( 2x40 menit)
Kegiatan Deskipsi Waktu
Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang
beranggotakan 5 anak
9. Siswa diminta membaca teks pada buku siswa
mengenai pokok bahasan secara bergantian.
10. Siswa membuat naskah drama mengenai pokok
bahasan
11. Siswa membaca dan memahami naskah drama
yang telah dibuat.
12. Bertanya jawab seputar isi dari naskah drama
13. Siswa memberikan tanggapan seputar naskah
drama yang telah dibacakan.
60
menit
Kegiatan
Penutup
14. Guru memberi penguatan, sekaligus
mengajak para peserta didik untuk
menyimpulkan materi
15. Guru melakukan posttest
16. Guru mengingatkan untuk mempelajari
materi berikutnya.
17. Guru memberi tugas kepada peserta didik
untuk mengerjakan soal-soal latihan
18. Sebelum berdoa, guru mengingatkan peserta
didik untuk benar-benar menjaga ibadah
dalam kehidupan sehari-hari sebagai
implementasi dari ketentuan shalat lima
waktu.
19. Guru dan peserta didik membaca hamdalah
lalu mengucap salam
10
menit
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian
a. Kompetensi Afektif : Observasi
b. Kompetensi Kognitif : Tes tertulis dan lisan
Jambi, 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Alfian, S.Ag Septia Fajar Astuti
NIP TP.161591
Kepala MTs Asas Islamiyah Sipin
M. Suhaeri, SE
NIP.
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam:
A. Kompetensi Sikap
Observasi
Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi
oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran),
siswa, dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis
dalam buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal).
Nama Sekolah : .................................................
Kelas/Semester : ...............................................
Tahun Pelajaran : ..............................................
No Waktu Nama Siswa Catatan
Perilaku Butir Sikap
Keterangan
(spiritual/social)
1.
2.
3.
Dsb
B. Kompetensi Pengetahuan
Tes Tertulis
a. Kolom pilihan ganda dan uraian
1) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 =
10).
2) Uraian:
Rubik penilaian
No Rubuk Penilaian Skor
1. Apabila siswa dapat menjawab kebalikan dari
sifat husnuzan
20
2. Apabila siswa dapat menjawab bagaimana 20
dampak yang ditimbulkan dari sifat husnuzan
3. Apabila siswa dapat menjawab Kepada siapa
kita harus berhunuzan
20
4. Apabila siswa dapat menjawab makna
husnuzan kepada allah
20
5. Apabila siswa dapat menjawab Bagaimana
bentuk husnuzan kepada allah
20
Jumlah Skor 100
b. Tugas
Skor penilaian sebagai berikut.
1) Tugas individu
a) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada
waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta
alasanya benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah
waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta
alasanya benar, skor 90.
c) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah
waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta
alasanya sedikit ada kekurangan, skor 80.
2) Tugas kelompok
a) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan
tentang perilaku husnuzan dengan sempurna, nilai 100
b) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan
tentang perilaku husnuzan kurang sempurna, nilai 90
c) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan
tentang perilaku husnuzan masih ada kesalahan, nilai 80
Nilai= Nilai tugas individu + kelompok : 2
Latihan Soal Pilihan Ganda Bab Prasangka Baik (Husnuzhan)
1. Kata zhan artinya....
a. baik
b. buruk
c. prasangka
d. i’tikad
2. Husnuzhan kepada Allah hukumnya....
a. sunnah
b. wajib
c. mubah
d. haram
3. Berikut ini merupakan akhlak terpuji, kecuali....
a. husnuzhan
b. su’uzhan
c. sabar
d. jujur
4. Sikap husnuzhan harus diterapkan dalam....
a. bergaul
b. beribadah
c. perbuatan
d. perkataan
5. Salah satu bentuk perilaku husnuzhan terhadap diri sendiri adalah....
a. sombong
b. bersikap tegas
c. malas bekerja
d. mandiri
6. Dalam sebuah hadits Nabi SAW. dikatakan bahwa “Sebaik-baik manusia
adalah orang yang paling baik....”
a. ketaqwaannya
b. shalatnya
c. ibadahnya
d. puasanya
7. Salah satu sikap husnuzhan kepada Allah....
a. beribadah
b. berkeluh kesah
c. keadaan senang
d. gelisah
8. Hikmah memiliki sikap husnuzhan, kecuali
a. Hidup menjadi tenang, tentram, dan damai
b. Hati selalu terjaga kebersihannya
c. Menumbuhkan sikap tulus, ikhlas, dan sabar
d. Mudah putus asa
9. Orang yang beriman harus memiliki prasangka yang baik, kecuali....
a. Kepada Allah,
b. Diri sendiri
c. Sesama manusia
d. Setan
10. Meyakini bahwa ada hikmah dibalik penciptaan manusia yang berbeda-
beda termasuk sikap …..
a. Tasamuh
b. Husnuzan
c. Tawaduk
d. Ta’awun
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi
Mata Pelajaran : Akidah Ahlak
Kelas/Semester : VIII/Genap
Tahun Pelajaran : 2019-2020
Materi Pokok : Tawaduk
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 2 Jam pelajaran @ 40Menit
A. Kompetensi Inti
19. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
20. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
21. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
22. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.1 Menghayati sifat tawaduk 1.1.1 Memiliki penghayatan terhadap sifat
tawaduk
2.1 Terbiasa berperilaku
tawaduk dalam kehidupan
sehari-hari
2.1.1 Menunjukan sikap perilaku tawaduk
dalam kehidupan sehari-hari
3.1 Mensimulasikan dampak
positif dari akhlak terpuji
tawaduk
3.1.1 Menjelaskan pengertian tawaduk
3.1.2 Menunjukkan dalil naqli dan aqli terkait
perilaku tawaduk
3.1.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk perilaku
tawaduk
3.1.4 Memahami hikmah berperilaku tawaduk
4.1 Memahami pengertian,
contoh dan dampak
positifnya sifat tawaduk
4.1.1 Menyajikan fakta dan fenomena tentang
perilaku tawaduk
4.1.2 Mempraktikkan contoh bentuk berakhlak
terpuji yaitu tawaduk
4.1.3 Mensimulasikan akhlak tawaduk dan
dampak positifnya dalam kehidupan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menghayati sifat tawaduk
2. Terbiasa berperilaku tawaduk dalam kehidupan sehari-hari
3. Mensimulasikan dampak positif dari akhlak terpuji tawaduk
4. Memahami pengertian, contoh dan dampak positifnya sifat tawaduk
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Tawaduk
Tawaduk merupakan akhlak mulia yang menggambarkan keagungan
jiwa., kebersihan hati, dan ketinggian derajat manusia. Rasululluah saw.
bersabda, “ barang siapa yang bersikap tawaduk karena mencari ridho Allah
Swt., maka Allah akan meninggikan derajatnya.ia menganggapdirinya tiada
berharga, namun dalam pandangan orang lain ia sangat terhormat. Barang
siapa yang menyombongkan diri, maka Allah akan menghinakannya. Ia
menganggap dirinya terhormat, padahal dalam pandangan orang lain ia sangat
hina, bahkan lebih hina dari pada anjing dan babi.”(H.R. Al-Baihaqi).
2. Contoh Sikap Tawaduk
Sikap tawaduk harus kita biasakan dalam kehidupan sehari-hari, baik di
lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Contoh sikap tawaduk
yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut.
1) Berbicara dengan orang tua dan saudara menggunakan tutur kata yang
sopan.
2) Mau menerima saran, kritikan, dan masukan tentang kebaikan dari orang
lain.
3) Menampakkan muka berseri ketika berjumpa dengan orang lain.
4) Bersedia berbagi ilmu dan pengalaman dengan orang lain.
5) Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih
muda, dll.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Sosiodrama
F. Media Pembelajaran
Papan Tulis
Sepidol
Naskah Drama
G. Sumber Belajar
Al Quran dan terjemah
Buku Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII.
Buku Siswa Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII.
Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 ( 2x40 menit)
Kegiatan Deskipsi Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru meminta ketua kelas memimpin do’a
3. Guru melakukan absensi dan memeriksa
kerapian siswa
4. Guru memberi motovasi kepada siswa
5. Siswa diajak mengingat kembali tentang
pelajaran yang lalu
6. Guru mengadakan Tanya jawab untuk menguji
pemahaman siswa tentang materi
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
10
menit
Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang
beranggotakan 5 anak
9. Siswa diminta membaca teks pada buku siswa
mengenai pokok bahasan secara bergantian.
10. Siswa membuat naskah drama mengenai pokok
bahasan
60
menit
Pertemuan Ke-1 ( 2x40 menit)
Kegiatan Deskipsi Waktu
11. Siswa membaca dan memahami naskah drama
yang telah dibuat.
12. Bertanya jawab seputar isi dari naskah drama
Siswa memberikan tanggapan seputar naskah drama
yang telah dibacakan.
Kegiatan
Penutup
13. Guru memberi penguatan, sekaligus
mengajak para peserta didik untuk
menyimpulkan materi
14. Guru melakukan postest
15. Guru mengingatkan untuk mempelajari materi
berikutnya.
16. Guru memberi tugas kepada peserta didik
untuk mengerjakan soal-soal latihan
17. Sebelum berdoa, guru mengingatkan peserta
didik untuk benar-benar menjaga ibadah dalam
kehidupan sehari-hari sebagai implementasi
dari ketentuan shalat lima waktu.
18. Guru dan peserta didik membaca hamdalah
lalu mengucap salam
10
menit
Pertemuan Ke-2 ( 2x40 menit)
Kegiatan Deskipsi Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru meminta ketua kelas memimpin do’a
3. Guru melakukan absensi dan memeriksa
kerapian siswa
4. Guru memberi motovasi kepada siswa
5. Siswa diajak mengingat kembali tentang
pelajaran yang lalu
6. Guru mengadakan Tanya jawab untuk menguji
pemahaman siswa tentang materi
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
10
menit
Pertemuan Ke-2 ( 2x40 menit)
Kegiatan Deskipsi Waktu
Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang
beranggotakan 5 anak
9. Siswa diminta membaca teks pada buku siswa
mengenai pokok bahasan secara bergantian.
10. Siswa membuat naskah drama mengenai pokok
bahasan
11. Siswa membaca dan memahami naskah drama
yang telah dibuat.
12. Bertanya jawab seputar isi dari naskah drama
13. Siswa memberikan tanggapan seputar naskah
drama yang telah dibacakan.
60
menit
Kegiatan
Penutup
14. Guru memberi penguatan, sekaligus
mengajak para peserta didik untuk
menyimpulkan materi
15. Guru melakukan posttest
16. Guru mengingatkan untuk mempelajari materi
berikutnya.
17. Guru memberi tugas kepada peserta didik
untuk mengerjakan soal-soal latihan
18. Sebelum berdoa, guru mengingatkan peserta
didik untuk benar-benar menjaga ibadah dalam
kehidupan sehari-hari sebagai implementasi
dari ketentuan shalat lima waktu.
19. Guru dan peserta didik membaca hamdalah
lalu mengucap salam
10
menit
I. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian
1. Kompetensi Afektif : Observasi
2. Kompetensi Kognitif : Tes tertulis dan lisan
Jambi, 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Alfian, S.Ag Septia Fajar Astuti
NIP TP.161591
Kepala MTs Asas Islamiyah Sipin
M. Suhaeri, SE
NIP.
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam:
A. Kompetensi Sikap
Observasi
Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi
oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran),
Siswa dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis
dalam buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal).
Nama Sekolah : .................................................
Kelas/Semester : ...............................................
Tahun Pelajaran : ..............................................
No Waktu Nama Siswa Catatan
Perilaku Butir Sikap
Keterangan
(spiritual/social)
1.
2.
3.
Dsb
B. Kompetensi Pengetahuan
Tes Tertulis
a. Kolom pilihan ganda dan uraian
1) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10).
2) Uraian:
Rubik penilaian
No Rubuk Penilaian Skor
1. Apabila siswa dapat menyebutkan Apa pengertian
tawadhu menurut bahasa dan istilah
20
2. Apabila siswa dapat menyebutkan bagaimana kita
bersifat tawadhu
20
3. Apabila siswa dapat menyebutkan contoh sifat
tawadhu
20
4. Apabila siswa dapat menyebutkan apa manfaatnya
bersifat tawadhu
20
5. Apabila siswa dapat menyebutkan apa perbedaan
orang yang bertawadhu dan orang yang tidah
bertawadhu
20
100
b. Tugas
Skor penilaian sebagai berikut.
1) Tugas individu
a) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada
waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta
alasanya benar, skor 100.
b) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah
waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta
alasanya benar, skor 90.
c) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah
waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta
alasanya sedikit ada kekurangan, skor 80.
2) Tugas kelompok
a) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan
tentang perilaku tawaduk dengan sempurna, nilai 100
b) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan
tentang perilaku tawaduk kurang sempurna, nilai 90
c) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan
tentang perilaku tawaduk masih ada kesalahan, nilai 80
Nilai= Nilai tugas individu + kelompok : 2
Latihan Soal Pilihan Ganda Bab Rendah Hati ( Tawaduk )
1. Sikap rendah hati terhadap Allah Swt. dan terhadap sesama manusia
yang diwujudkan dalam ucapan, sikap, dan tindakan dalam kehidupan
sehari-hari adalah pengertian sikap….
a. Sabar
b. Tawaduk
c. Qanaah
d. Taat
2. Dalil yang berisi tentang sikap tawaduk terdapat dalam ….
a. Q.S. al-Furqan (25): 32
b. Q.S. al-Furqan (25): 36
c. Q.S. al-Furqan (25): 63
d. Q.S. al-Furqan (25): 62
3. Sikap tawaduk akan menjadi kebiasaan baik jika kita ….
a. Menghormati orang yang memiliki status social tertentu
b. Bersikap emosional dalam mewujudkan cita-cita
c. Merenungkan keagungan dan nikmat Allah
d. Suka menganiaya diri sendiri
4. Contoh pengalaman sikap tawaduk dalam kehidupan sehari-hari
adalah ….
a. Makan bersama orang miskin karena tujuan tertentu
b. Rela berdesak-desakan mengantri karena terpaksa
c. Berpenampilan sederhana meskipun kaya raya
d. Duduk dibangku paling belakang karena datang terlambat
5. Perilaku tawadu akan menimbulkan sifat . . . .
a. menganggap dirinya yang mulia
b. rasa persaudaraan
c. patuh terhadap perintah Allah swt. dan Nabi Muhammad saw.
d. merasa cukup atau hidup sederhana.
6. Sikap tawaduk sama artinya dengan ….
a. Rendah hati
b. Sombong
c. Tinggi hati
d. Takabur
7. Kita diperintahkan memiliki sikap rendah hati, oleh karena itu ketika
kita disapa dengan sapaan buruk maka yang akan kita lakukan adalah
….
a. Mengabaikan
b. Pergi
c. Menyapa kembali dengan sapaan baik
d. Membalas dengan sapaan buruk
8. Tidak ada yang lebih agung dan mulia kecuali Allah SWT., oleh
karena itu kita harus bersikap…
a. Husnudzon
b. Tawaduk
c. Tasamuh
d. Ta’awun
9. Setiap berjabat tangan, Rasulullah saw. tidak pernah melepaskan
genggaman tangan terlebih dahulu. Ini menunjukkan keluhuran budi
beliau, yaitu ….
a. Husnuzan
b. Tawaduk
c. Takabur
d. Qanaah
10. Perilaku orang yang bersikap tawaduk adalah ….
a. Menjalankan kehidupan sesuai syariah
b. Bekerja keras tanpa menyerah
c. Merendahkan orang lain
d. Menghormati orang lain
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MTs Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi
Mata Pelajaran : Akidah Ahlak
Kelas/Semester : VIII/Genap
Tahun Pelajaran : 2019-2020
Materi Pokok : Tasamuh dan Ta’awum
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 2 Jam pelajaran @ 40Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut
pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.1 Menghayati sifat
tasamuh dan ta’awun
1.1.1 Memiliki penghayatan terhadap sifat
tasamuh dan ta’awun
2.1 Terbiasa berperilaku
tasamuh dan ta’awun
dalam kehidupan sehari-
hari
2.1.1 Menunjukan sikap perilaku tasamuh dan
ta’awun dalam kehidupan sehari-hari
3.1 Mensimulasikan dampak
positif dari akhlak terpuji
tasamuh dan ta’awun
3.1.1 Menjelaskan pengertian tasamuh dan
ta’awun
3.1.2 Menunjukkan dalil naqli dan aqli terkait
perilaku tasamuh dan ta’awun
3.1.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk perilaku
tasamuh dan ta’awun
3.1.4 Memahami hikmah berperilaku tasamuh
dan ta’awun
4.1 Memahami pengertian,
contoh dan dampak
positifnya sifat tasamuh
dan ta’awun
4.1.1 Menyajikan fakta dan fenomena tentang
perilaku tasamuh dan ta’awun
4.1.2 Mempraktikkan contoh bentuk berakhlak
terpuji yaitu tasamuh dan ta’awun
4.1.3 Mensimulasikan akhlak tasamuh dan
ta’awun dan dampak positifnya dalam
kehidupan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Menghayati sifat tasamuh dan ta’awun
2. Terbiasa berperilaku tasamuh dan ta’awun dalam kehidupan sehari-hari
3. Mensimulasikan dampak positif dari akhlak terpuji tasamuh dan ta’awun
4. Memahami pengertian, contoh dan dampak positifnya sifat tasamuh dan
ta’awun
D. Materi Pembelajaran
1. Tasamuh
a. Pengertia Tasamuh
Secara bahasa tasamuh artinya kelapangan dada, keluasan pikiran,
atau toleransi. Adapun menurut istilah, tasamuh adalah sikap
menghormati orang lain untuk melaksanakan hak-haknya. Sikap ini
dibutuhkan dalam pergaulan karena setiap manusia memiliki kelebihan
dan kekurangan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Sikap tasamuh akan
menumbuhkan persatuan dan kerukunan umat manusia karena sikap
tasamuh berfungsi sebagai pengikat persatuan dan kerukunan.
b. Contoh Perilaku Tasamuh
Sikap tasamuh harus dibiasakan dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Berikut bebrapa cara menerapkan sikap tasamuh dalam
kehidupan sehari-hari.
1) Tidak memaksakan kehendak, kepercayaan, atau keyakinan terhadap
golongan lain, apalagi dengan jalan kekerasan.
2) Tidak menjelek-jelekkan Tuhan dan agama lain karena hal tersebut
justru akan menimbulkan kebencian dan rasa antipasti terhadap
Islam.
3) Tidak mencampur adukkan keyakinan Islam dengan keyakinan atau
agama lain, termasuk ritualnya.
4) Menunjukkan bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam dengan
tidak mengintimidasi kelompok yang minoritas atau beragama lain.
5) Menghormati dan menghargai keberadaan agama atau keyakinan
orang lain.
6) Bertutur kata lemah lembut dan bersifat amanah, tetapi berani
membela kebenaran Islam apabila mendapatkan serangan dari pihak
lain.
3. Ta’awun
a. Pengertian Ta’awun
Ta’awun merupakan perbuatan terpuji selama dilaksanakan untuk hal-hal
yang mengandung kebaikan dan tidak bertentangan dengan perintah Allah
Swt..
b. Hikmah Sikap Ta’awun
Sikap ta’awun memiliki banyak hikmah. Hikmah sikap ta’awun sebagai
berikut.
1) Terwujud kesatuan dan persatuan generasi muda dalam masyarakat.
2) Terjalin hubungan batin yang mesra antar sesame warga masyarakat.
3) Terwujud kehidupan yang rukun dan damai.
4) Terwujud masyarakat yang aman dan berkeadilan social.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Sosiodrama
F. Media Pembelajaran
Papan Tulis
Sepidol
Naskah Drama
G. Sumber Belajar
Al Quran dan terjemah
Buku Guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII.
Buku Siswa Mata Pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII.
Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 ( 2x40 menit)
Kegiatan Deskipsi Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru meminta ketua kelas memimpin do’a
3. Guru melakukan absensi dan memeriksa
kerapian siswa
4. Guru memberi motovasi kepada siswa
5. Siswa diajak mengingat kembali tentang
pelajaran yang lalu
6. Guru mengadakan Tanya jawab untuk menguji
pemahaman siswa tentang materi
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
10
menit
Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang
beranggotakan 5 anak
9. Siswa diminta membaca teks pada buku siswa
mengenai pokok bahasan secara bergantian.
10. Siswa membuat naskah drama mengenai pokok
bahasan
11. Siswa membaca dan memahami naskah drama
yang telah dibuat.
12. Bertanya jawab seputar isi dari naskah drama
13. Siswa memberikan tanggapan seputar naskah
drama yang telah dibacakan.
60
menit
Kegiatan
Penutup
14. Guru memberi penguatan, sekaligus
mengajak para peserta didik untuk
menyimpulkan materi
15. Guru melakukan postest
16. Guru mengingatkan untuk mempelajari materi
berikutnya.
17. Guru memberi tugas kepada peserta didik
untuk mengerjakan soal-soal latihan
18. Sebelum berdoa, guru mengingatkan peserta
10
menit
Pertemuan Ke-1 ( 2x40 menit)
Kegiatan Deskipsi Waktu
didik untuk benar-benar menjaga ibadah
dalam kehidupan sehari-hari sebagai
implementasi dari ketentuan shalat lima
waktu.
19. Guru dan peserta didik membaca hamdalah
lalu mengucap salam
Pertemuan Ke-2 ( 2x40 menit)
Kegiatan Deskipsi Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru meminta ketua kelas memimpin do’a
3. Guru melakukan absensi dan memeriksa
kerapian siswa
4. Guru memberi motovasi kepada siswa
5. Siswa diajak mengingat kembali tentang
pelajaran yang lalu
6. Guru mengadakan Tanya jawab untuk menguji
pemahaman siswa tentang materi
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
10
menit
Kegiatan Inti 8. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang
beranggotakan 5 anak
9. Siswa diminta membaca teks pada buku siswa
mengenai pokok bahasan secara bergantian.
10. Siswa membuat naskah drama mengenai pokok
bahasan
11. Siswa membaca dan memahami naskah drama
yang telah dibuat.
12. Bertanya jawab seputar isi dari naskah drama
13. Siswa memberikan tanggapan seputar naskah
drama yang telah dibacakan.
60
menit
Kegiatan
Penutup
14. Guru memberi penguatan, sekaligus
mengajak para peserta didik untuk
menyimpulkan materi
15. Guru melakukan posttest
10
menit
Pertemuan Ke-2 ( 2x40 menit)
Kegiatan Deskipsi Waktu
16. Guru mengingatkan untuk mempelajari materi
berikutnya.
17. Guru memberi tugas kepada peserta didik
untuk mengerjakan soal-soal latihan
18. Sebelum berdoa, guru mengingatkan peserta
didik untuk benar-benar menjaga ibadah dalam
kehidupan sehari-hari sebagai implementasi
dari ketentuan shalat lima waktu.
19. Guru dan peserta didik membaca hamdalah
lalu mengucap salam
I. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian
1. Kompetensi Afektif : Observasi
2. Kompetensi Kognitif : Tes tertulis dan lisan
Jambi, 2020
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Alfian, S.Ag Septia Fajar Astuti
NIP TP.161591
Kepala MTs Asas Islamiyah Sipin
M. Suhaeri, SE
NIP.
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam:
A. Kompetensi Sikap
Observasi
Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi
oleh guru mata pelajaran (selama proses pembelajaran pada jam pelajaran),
Siswa dan wali kelas (selama siswa di luar jam pelajaran) yang ditulis
dalam buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal).
Nama Sekolah : .................................................
Kelas/Semester : ...............................................
Tahun Pelajaran : ..............................................
No Waktu Nama Siswa Catatan
Perilaku Butir Sikap
Keterangan
(spiritual/social)
1.
2.
3.
Dsb
1. Kompetensi Pengetahuan
Tes Tertulis
a. Kolom pilihan ganda dan uraian
1) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10).
2) Uraian:
Rubik penilaian
No Rubuk Penilaian Skor
1. Apabila siswa dapat menyebutkan Kapan kita
melakukan ta’awun
20
2. Apabila siswa dapat menyebutkan Kapan seorang
muslim dilarang bertoleransi terhadap sesame
manusia
20
3. Apabila siswa dapat menyebutkan Kapan seorang
muslim dilarang bertoleransi terhadap sesame
manusia
20
4. Apabila siswa dapat menyebutkan Siapakah orang
yang memiliki sikap tasamuh
20
5. Apabila siswa dapat menyebutkan Mengapa manusia
tidak boleh bersikap sombong
20
100
b. Tugas
Skor penilaian sebagai berikut.
1) Tugas individu
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada
waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta
alasanya benar, skor 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah
waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta
alasanya benar, skor 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah
waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta
alasanya sedikit ada kekurangan, skor 80.
2) Tugas kelompok
a) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan
tentang perilaku tasamuh dan ta’awun dengan sempurna,
nilai 100
b) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan
tentang perilaku tasamuh dan ta’awun kurang sempurna,
nilai 90
c) Jika peserta didik dapat menuliskan/mempresentasikan
tentang perilaku tasamuh dan ta’awun masih ada kesalahan,
nilai 80
Nilai= Nilai tugas individu + kelompok : 2
Latihan Soal Pilihan Ganda Bab Toleransi dan Tolong Menolong Dalam
Kebaikan
( Tasamuh dan Ta’awun )
1. Salah satu dasar diperitahkannya berperilaku tasamuh adalah prinsip
dalam Al-Qur’an bahwa sesama muslim adalah ….
a. Keluarga
b. Tubuh
c. Saudara
d. Sama
2. Penerapan toleransi dalam masyarakat yang beragam, baik agama,
kebudayaan, maupun bahasa akan menimbulkan ….
a. Kekacauan dan ketidak ketenteraman dalam kehidupan
b. Perselisihan antar anggota masyarakat
c. Percekcokan yang terjadi setiap saat
d. Ketenteraman dan kerukunan
3. Berbagi ilmu dan pengalaman dengan orang lain adalah contoh sikap ….
a. Tawaduk
b. Tasamuh
c. Husnuzan
d. Ta’awun
4. Arti ta’awun secara bahasa adalah ….
a. Bersepakat
b. Perjanjian
c. Tolong-menolong
d. Saling menghormati
5. Sikap tolong menolong yang dibenarkan adalah ….
a. Membantu memperjual belikan minuman keras
b. Membantu menebang pohon di hutan secara illegal
c. Memberi contekan kepada teman saat ujian
d. Kerja bakti membersihkan lingkungan
6. Allah Swt. memberi kebebasan manusia untuk memilih beriman atau
kafir. Jika manusia memilih kafir, yang akan bertanggung jawab adalah
….
a. Sahabat karib
b. Anak-anak mereka
c. Diri sendiri
d. Orang tua
7. Salah satu tujuan penting dari sikap toleransi dalam beragama adalah ….
a. Membentuk masyarakat yang mau menyamakan semua agama
b. Menciptakan kehidupan yang berwarna agamis dalam Negara
c. Mewujudkan kerukunan dalam kehidupan beragama
d. Mendidik bangsa supaya bermental religious
8. Berikut ini yang bukan hikmah dari sikap ta’awun adalah ….
a. Mendapat keuntungan secara materi
b. Dapat menjalin kebersamaan dan kekeluargaan dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
c. Menambah banyak teman dan terjalin persahabatan yang kuat
d. Dapat meringankan beban orang lain dan diri sendiri apabila sedang
mengalami kesusahan atau mendapatkan musibah
9. Perbuatan ta’awun di bawah ini yang tidak dibenarkan oleh syariat Islam
adalah ….
a. Mengajarkan membaca Al-Quran pada orang yang belum bisa
membacanya
b. Mendonorkan darah pada sebuah acara donor darah di sekolah
c. Menunjukkan jalan pada orang yang tersesat
d. Membantu teman agar bisa membolos
10. Penerapan nilai toleransi yang benar sesuai dengan Surah al-Kafirun
adalah ….
a. Ikut merayakan perayaan hari raya umat agama lain
b. Melebur ajaran Islam dengan ajaran agama-agama yang lain
c. Memberikan uang kepada non muslim yang miskin agar mau masuk
islam
d. Bekerja sama dengan umat beragama lain dalam kegiatan 17 Agustus
Lampiran III : Dokumentasi Penelitian
Dokumentasi Penelitian di Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin
Kota Jambi
Kegiatan awal pembelajaran
Foto saat menggali pengetahuan siswa tentang materi
Foto bersama anak-anak Kelas VIII C MTs Asas Islamiyah
Fto bersama Kepala sekolah saat penyerahan surat bukti telah selesai
melakukan Riset
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 2
Nama Mahasiswa : Septia Fajar Astuti
NIM : TP.161591
Pembimbing I : Iskandar, S. Ag., M.Pd.I
Judul : Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Sisiwa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII C Di
Madrasah Tsanawiyah Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
No Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan
Pembimbing
1. 05 November 2019 Penyerahan surat penunjukan dosen
pembimbing
2. 18- 27 November 2019 Bimbingan Bab I,II, dan III
3. 28 November 2019 Perbaikan Daftar Pustaka
4. 21 Januari 2020 ACC Proposal untuk Diseminarkan
5. 18 Februari 2020 Seminar Proposal
6. 24 Februari 2020 Perbaikan Proposal Sesuai Hasil
Seminar
7. 27 Februari 2020 ACC Riset
8. 15 April 2020 Bimbingan Bab I, II, III,IV dan V
9. 27 April 2020 Perbaikan Latar Belakang dan Daftar
Pustaka
10. 11 Mei 2020 ACC Skripsi
Jambi, 2020
Pembimbing I
Iskandar, S. Ag., M.Pd.I
NIP.197512242009121001
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 2
Nama Mahasiswa : SeptiaFajarAstuti
NIM : TP.161591
Pembimbing II : Dr, Tuti Indriyani, M.Pd.I
Judul :Implementasi Metode Sosiodrama Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah AkhlakKelas VIII C
Di Madrasah Tsanawiya Swasta Asas Islamiyah Sipin Kota Jambi
Fakultas : TarbiyahdanKeguruan
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
No Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan
Pembimbing
1. 17 September 2019
Penyerahan surat penunjukan dosen
pembimbing sekaligus bimbingan Bab
I, II, dan III
2. 8 Oktober2019 Bimbingan Bab I,II, dan III
3. 9 Oktober2019 Perbaikan Proposal
4. 29 Oktober2019 ACC Proposal untuk Diseminarkan
5. 18 Februari2020 Seminar Proposal
6. 27 Februari2020 Perbaikan Proposal Sesuai Hasil
Seminar
7. 27 Februari 2020 ACC Riset
8. 13 April 2020 Perbaikan Sikripsi Lengkap
9. 15 April 2020 ACC Skripsi
Jambi, April 2020
Pembimbing II
Dr, Tuti Indriyani, M.Pd.I
NIP.195708131991031001
DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)
Nama : Septia Fajar Astuti
JenisKelamin : Perempuan
Tempat/tgllahir : Sarko, 20 September 1998
Alamat : Pamenang Selatan, Merangin.
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat email : [email protected]
No. Kontak : 0853-6846-4634
No TamatTahun Jenis Pendidikan Tempat
1.
2.
3.
2010
2013
2016
SD
MTS
SMA
SDN 194 Merangin
SMPN 12 Merangi
SMAN 05 Merangin
Motto : “Jika kau tak dapat melakukan sesuatu maka tinggalkanlah, lakukanlah
apa yang bisa kau lakukan”
Jambi, Mei 2020
Penulis
Septia Fajar Astuti
TP.161591