IMPLEMENTASI PEMELIHARAAN LAHAN PADA TANAMAN UBIKAYU: PENGARUH PENGELOLAAN LAHAN TERHADAP HASIL TANAMAN DAN EROSI

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI PEMELIHARAAN LAHAN PADA TANAMAN UBIKAYU: PENGARUH PENGELOLAAN LAHAN TERHADAP HASIL…

    1/6

     

     Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol I No 1: 83-88, 2014

    http://jtsl.ub.ac.id

    83

    IMPLEMENTASI PEMELIHARAAN LAHAN PADA TANAMAN UBIKAYU:PENGARUH PENGELOLAAN LAHAN TERHADAP HASIL TANAMAN

    DAN EROSI

    Moh. Harrys P 1, Wani Hadi Utomo 2 dan Sugeng Prijono 2 1 Mahasiswa Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang-65145

    2 Dosen Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang-65145

     Abstract

    Land degradation in the Cassava causing damage to land, especially land due tothe loss of part of the place. The loss of this part of the land causes a decrease in soilproductivity, loss of the elements required burly plants, infiltration rate and waterholding ability of soil is reduced, and the land use of opium. This condition will result inhalted plant growth and decrease harvest. Various kinds of soil conservation activitieshas long been introduction by the government. However, results are still unsatisfactory.Not many farmers who adopt conservation technology, the government introduced theland, and land degradation continues.

     This research is to learn how different the various technical maintenance of thenature of the soil, the plants, and erosion and find out the pattern of land the right toincrease the plant Cassava. Reduction in erosion rate occurred as a result ofimprovements to the land and the nature of plant growth.

    Research conducted in the Garden Experiments Brawijaya University inMalang. Ordo Alfisols including land, land and cycle 6 - 8%. Maintenance of land isdone with the form of organic manure, and soil processing. Results of research showsthat, technical maintenance of good soil is able to increase plant growth. As a result ofimprovements to decrease the growth of plants and limpasan level erosion surface. Inthe election technology, farmers choose tumpangsari treatment combination of manureand gulud as possible options.

    Keyword: land husbandry, cassava, land management, crops, erosion.

    Pendahuluan

     Tanaman ubikayu (  Mannihot esculenta  ) merupakantanaman yang sangat potensial, memiliki berbagai varietas atau klon yang dapat langsungdikonsumsi sebagai makanan atau menjadi bahanbaku bagi industri untuk berbagai macam industriseperti makanan, makanan ternak, kertas, kayulapis dan lainnya seperti bahan baku pembuatanethanol. Di sisi lain, potensi pengembanganubikayu terganjal pada adanya anggapan bahwadibandingkan tanaman pangan pada umumnyayang rata-rata hanya berumur empat bulan,

    ubikayu berumur lebih panjang yaitu tujuh hingga12 bulan. Selain itu, harga jualnya terbilangrendah dan dianggap sebagai tanaman yangmenguruskan tanah, karena boros mengambilunsur hara dan dianggap kurang mampumelindungi tanah dari pukulan air hujan danmenjadikan lahan ubikayu peka terhadap erosi.Padahal, kondisi ini sangat tergantung kepadakesuburan tanah, produktivitas, pemupukan,serta pemeliharaan lahan. Hasil penelitianHoweler (2006) menunjukkan bahwa tanaman

    ubikayu hanya mengangkut N sebesar 55 kg/ha,

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI PEMELIHARAAN LAHAN PADA TANAMAN UBIKAYU: PENGARUH PENGELOLAAN LAHAN TERHADAP HASIL…

    2/6

     

     Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol I No 1: 83-88, 2014

    http://jtsl.ub.ac.id

    84

    lebih rendah dibandingkan dengan jagung (96kg/ha) atau kentang ( 61 kg/ha). Ditinaju darierosi, hasil penelitian lain menunjukkan bahwapada sistem agroforestri umur 4 tahun, erosi

    terendah didapatkan pada sistemMahoni+Ubikayu (85 g/m) lebih kecildibandingkan dengan Mahoni+tebu (124 g/m)(Maryani, 2004).

    Berdasarkan keadaan yang ada, maka salahsatu alternatif untuk mengantisipasi masalahtersebut di atas, adalah dengan diperlukan upaya-upaya pengelolaan yang tepat untukmeningkatkan kualitas tanah sehingga kerusakantanah dapat dicegah, upaya-upaya tersebut antaralain melakukan pemeliharaan lahan yang tepatserta dapat diterapkan oleh petani seperti

    pengolahan tanah yang baik serta pemberianpupuk organik untuk meningkatkan stabilitasstruktur dan agregat tanah sehingga dapatmeningkatkan produktivitas lahan yang dicirikandengan penurunan tingkat erosi dan limpasanpermukaan serta peningkatan hasil panen. Padapenelitian ini dipelajari pengaruh implementasipemeliharaan lahan terhadap tingkat erosi danlimpasan permukaan, pengaruhnya terhadappeningkatan hasil tanaman serta respon dantanggapan petani terhadap teknik tersebut.

    Bahan dan MetodePenelitian dilakukan di Kebun  PercobaanUniversitas Brawijaya Malang. Tanahnyatermasuk ordo Alfisols, dan lahan berlereng 6 - 8%. Penelitian berlangsung selama 6 bulan(Desember 2008-juni 2009). Selama penelitiandilakukan pengamatan lapangan dan pengambilancontoh tanah. Analisis laboratorium di lakukan diLaboratorium Fisika tanah dan kimia tanah Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian UniversitasBrawijaya, Malang.

    Bahan yang digunakan berupa contoh tanah

    utuh dan bibit ubikayu varietas tambak urangserta pupuk anorganik dan pupuk organik (pupukkandang).

     Tanaman Jagung dan ubikayu ditanamsecara bersamaan, pemberian dosis pupuk

    disesuaikan dengan kebutuhan tanaman di lokasipenelitian yaitu pupuk kandang 20 ton/ha sertapupuk buatan urea, SP-36, dan KCL masing-masing sebanyak 0,25 ton/ha, 0,15 ton/ha, 0,1

    ton/ha.Penelitian ini menggunakan 12 plot erosidengan 6 perlakuan dan 2 kali ulangan dimanamasing-masing plot erosi berukuran 5 m x 10 mdengan kemiringan 6-8 %, dari hasil analisisragam kemudian untuk mengetahui perbedaanpengaruh antar perlakuan dilakukan pengujiandengan uji Duncan dan uji Orthogonal Kontrasyang kemudian untuk dihitung koefisienkeragamannya.

    Pengamatan terhadap variabel pertumbuhan vegetatif tanaman ubikayu dilakukan dengan

    menggunakan sampel tanaman yaitu tinggi,panjang dan jumlah daun tanaman. Pengamatandilakukan sejak tanaman ubikayu berumur satubulan dengan interval waktu 2 minggu sekalisampai menjelang pemasakan umbi, umbidipanen saat tanaman berumur 7 bulan setelahtanam. Erosi diukur dengan menimbang bahanyang terlarut dalam apron, yaitu denganmengaduk larutan yang terdapat dalam apronsehingga homogen, selanjutnya diambil sampelsebanyak 500 ml kemudian disaring untukmemisahkan air dengan tanah yang terlarut .

    Respon dan tanggapan petani terhadap berbagaimacam teknik pemeliharaan lahan didasarkanatas beberapa macam pertanyaan yangdikemukakan kepada petani untuk mengetahuisejauh mana respon dan tanggapan terhadapteknik pemeliharaaan mana yang banyak diadopsidan diterapkan oleh masyarakat.

    Hasil dan Pembahasan

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadiperbaikan sifat tanah pada teknik pemeliharaanlahan. Namun demikian secara statistik hal

    tersebut tidak menunjukkan perbedaan yangnyata (Sig.>5%). Pengaruh teknik pemeliharaanlahan terhadap sifat tanah selanjutnya dapatdilihat pada Tabel 1.

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI PEMELIHARAAN LAHAN PADA TANAMAN UBIKAYU: PENGARUH PENGELOLAAN LAHAN TERHADAP HASIL…

    3/6

     

     Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol I No 1: 83-88, 2014

    http://jtsl.ub.ac.id

    85

     Tabel 1. Pengaruh Teknik Pemeliharaan Terhadap Sifat Tanah

    PerlakuanBerat isi(g/cm3 )

    Berat jenis(g/cm3 )

    Porositas(%)

    Bahanorganik (%)

    Kemantapan(DMR)

    KHJ(cm/jam)

    1. 

    P12.  P23.  P34.  P45.  P56.  P6

    1,291,351,361,181,151,17

    2,472,542,432,472,512,49

    47,52ab46,76ab44,09a

    51,98ab53,95b52,93ab

    0,83a1,02ab0,80a0,80a1,41b1,24ab

    3,194,034,322,733.503.35

    3,60a0,76a1,00a7,75b15,59c17,75c

    Keterangan:1)   Angka yang bernotasi sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut Duncan pada taraf

    5%.2)  Kode perlakuan

      P1 : Kontrol

      P2 : Ubikayu + pupuk lengkap (Urea + SP36 + KCL)* (tanpa gulud)

     

    P3 : Jagung + pupuk lengkap (Urea + SP36 + KCL) *(tanpa gulud)  P4 : Ubikayu + pupuk lengkap (Urea + SP36 + KCL) *+ di gulud

      P5 : Ubikayu + pupuk lengkap (Urea + SP36 + KCL) *+ Pupuk kandang (20 ton/ha) + digulud

      P6 : Ubikayu + Jagung + pupuk lengkap (Urea + SP36 + KCL)* + pupuk kandang (20ton/ha) + di gulud

     Teknik pemeliharaan yang baik mampumeningkatkan hampir semua sifat tanah antaralain berat isi, porositas tanah, bahan organik,kemantapan agregat, serta meningkatkan

    konduktivitas hidrolik dari tanah menjadi lebihbaik meskipun secara statistik tidak menunjukkanperbedaan yang nyata (Sig. >5%). Berdasarkanhasil uji Orthogonal kontras pengaruhpengelolaan lahan dan perbedaan tanaman padateknik pemeliharaan lahan terhadap sifat tanahtidak menunjukkan perbedaan yang nyata(Sig.>5%), pengelolaan lahan berpengaruh nyata(Sig.>5%) terhadap nilai KHJ tanah yaitu terjadipeningkatan sebesar 115 % pada perlakuanubikayu dengan gulud, 333% pada perlakuangulud dengan kombinasi pupuk kandang serta

    393 % pada perlakuan tumpangsari ubikayudigulud dengan kombinasi pupuk kandangdibandingkan dengan kontrol.

    Pengelolaan lahan seperti pengolahan tanahserta pemupukan dapat meningkatkan porositastanah serta meningkatkan kemantapan agregattanah melalui mekanisme pengikatan partikeltanah oleh bahan organik sehingga dapatmenurunkan nilai berat isi tanah, penurunan nilaiberat isi tanah juga diakibatkan adanyapenambahan bahan organik ke dalam tanahsehingga massa padatan tanah menjadi lebih

    ringan, akibatnya nilai berat isi tanah menjadisemakin rendah, sebaliknya meningkatkankemantapan serta konduktivitas hidrolik dari

    tanah. Sesuai dengan pendapat Atmojo (2006)bahwa penambahan bahan organik (pupukkandang) akan meningkatkan pori total tanah danakan menurunkan berat volume tanah.

     Teknik pemeliharaan lahan yang baik selaindapat memperbaiki sifat tanah juga dapatmeningkatkan dan memperbaiki pertumbuhantanaman yang dicirikan dengan berat biomassatanaman. Perlakuan sistem tanam tumpangsariubikayu digulud dengan kombinasi pupukkandang (P6) memberikan respon pertumbuhanyang nyata (Sig.< 5%) dibandingkan denganperlakuan yang lain, sedangkan perlakuanpemupukan (pupuk organik dan anorganik) danperlakuan guludan (gulud dan tanpa gulud) tidakmenunjukkan perbedaan yang nyata, namun

    perlakuan gulud (P4) dan pupuk organik (P5)menunjukkan pertumbuhan yang lebih baikdaripada perlakuan tanpa gulud (P2) danperlakuan pupuk anorganik (P4). Perlakuan guluddan pupuk kandang memberikan pengaruhterhadap pertumbuhan tanaman menjadi lebihbaik, pengguludan menyebabkan tanah menjadilebih ringan dan porous yang menyebabkanperakaran tanaman menjadi lebih berkembangsehingga penyerapan unsur hara untukpertumbuhan menjadi lebih optimal, pupukkandang juga memberikan suplai unsur hara yang

    cukup untuk mendukung pertumbuhan yangoptimal bagi pertumbuhan tanaman, selain itupupuk kandang sebagai bahan organik mampu

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI PEMELIHARAAN LAHAN PADA TANAMAN UBIKAYU: PENGARUH PENGELOLAAN LAHAN TERHADAP HASIL…

    4/6

     

     Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol I No 1: 83-88, 2014

    http://jtsl.ub.ac.id

    86

    memperbaiki sifat fisik tanah, meningkatkanagregasi serta mengikat air yang dibutuhkan bagipertumbuhan tanaman. Bahan organikmemainkan beberapa peranan penting di tanah.

    Sebab bahan organik berasal dari tanaman yangtertinggal, berisi unsur-unsur hara yangdibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Bahanorganik mempengaruhi struktur tanah dancenderung untuk menjaga menaikkan kondisifisik yang diinginkan. Peranan bahan organik adayang bersifat langsung terhadap tanaman, tetapisebagian besar mempengaruhi tanaman melaluiperubahan sifat dan ciri tanah (Anonymous,2008).

    Keuntungan lain dalam pengolahan tanahadalah dapat menjaga keseimbangan antara air,

    udara, dan suhu di dalam tanah. Pengolahantanah perlu dilakukan untuk menciptakanlingkungan yang cukup baik, sebagai awalkegiatan budidaya (Aak, 1983).

    Hasil analisis ragam menunjukkan bahwapengaruh perlakuan (teknik pemeliharaan lahan)dan perbaikan pertumbuhan tanaman terhadaphasil tanaman tidak menunjukkan perbedaanyang nyata (Sig.>5%) demikian juga antarperlakuan.Hal ini diakibatkan karena telah terjadi perbaikandan peningkatan bahan organik sebelumnya

    akibat pemberaan pada tanah sebelum ditanamisehingga kualitas tanah di lokasi menjadi lebihbaik, kualitas tanah yang baik dapat mendukungbagi pertumbuhan tanaman. Perlakuan

    pemberaan pada tanah dapat memberikan waktubagi tanah terdegradasi untuk kembali sepertisemula (resiliensi) sehingga mendukung bagipertumbuhan tanaman, pemberaan tanah jugadapat meningkatkan bahan organik tanah daripertumbuhan gulma diatas tanah yangselanjutnya memberikan input bahan organikbagi tanah. Pemberaan tanah berfungsimemperbaiki struktur tanah karena mendapattambahan bahan organik serta mendaur ulangserta menambah unsur hara terutama nitrogendan kalium berlangsung lebih cepat (Ruijter,

    2004). Adanya perbaikan pertumbuhan tanamansebagai akibat pemeliharaan lahan yang dicirikandengan berat biomassa tanaman secara tidaklangsung mampu menekan erosi dan limpasanpermukaan. Hasil analisis ragam menunjukkanbahwa pengaruh pertumbuhan tanaman terhadaperosi berpengaruh nyata (Sig.5%). Perbedaan antar perlakuan diketahuidengan uji Duncan taraf 5%, hasil selanjutnyadapat dilihat pada Tabel 2.

     Tabel 2. Pengaruh Pertumbuhan Tanaman Terhadap Erosi dan Limpasan

    PerlakuanErosi(ton/ha)

    Limpasan(mm)

    Hasil Tanaman (ton/ha) Pemilihanteknologi(% responden)

     Jagung Ubikayu

    P1 7,27a 181,83a - 25,5a -P2 7,05a 167,44ab - 26,5a -P3 2,77b 124,03bc 2,08 - -P4 4,01b 144,01abc - 29,25a 12P5 3,05b 139,26abc - 24,85a 29P6 1,55b 100,72c 2,24 24,25a 59

    Keterangan: Angka yang bernotasi sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata menurut Duncan pada taraf 5%.

    Erosi tertinggi terdapat pada P1 (5,45 ton/habiomassa) yaitu sebesar 7,27 ton/ha, diikutidengan P2 (6,15 ton/ha biomassa) yaitusebesar 7,05 ton/ha, dan menurun berturut-turut secara signifikan pada perlakuan P3, P4,P5 sebesar 2,77, 4,01, dan 3,05 ton/ha,sedangkan erosi terendah didapat pada P6 (8,7 ton/ha biomassa) yaitu sebesar 1,55ton/ha.

     Widiyono (2005) pola tumpangsaripaling efektif dalam menekan aliran

    permukaan dan erosi. Hal ini berkaitan eratdengan jumlah bahan organik yang tinggidipermukaan tanah dan didukung dengankeragaan pertumbuhan yang lebih baik. Tanah yang tertutup mulsa mampumenghambat dan memberikan kesempatanbagi air untuk berinfiltrasi lebih banyak kedalam tanah. Lal and Green Land (1979)dalam Juanda (2003) mengatakan bahwa

    kandungan lumpur dalam aliran airpermukaan yang diberi mulsa menjadi lebih

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI PEMELIHARAAN LAHAN PADA TANAMAN UBIKAYU: PENGARUH PENGELOLAAN LAHAN TERHADAP HASIL…

    5/6

     Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol I No 1: 83-88, 2014

    http://jtsl.ub.ac.id

    87

    sedikit, adanya aktivitas akar tanaman pagarmaupun tanaman pangan akan dapatmenggemburkan tanah sehingga akan

    berpengaruh terhadap pori mikro dan makrotanah, pada akhirnya infiltrasi air kedalamtanah dapat ditingkatkan.Hasil yang disajikan pada Tabel 2menunjukkan bahwa perlakuan tumpangsariubikayu digulud dengan pemberiankombinasi pupuk pupuk kandang (P6)ternyata menjadi sistem yang paling banyakdipilih oleh petani yaitu sebanyak 59%responden (petani) memilih sistem tersebut,selanjutnya ubikayu + gulud dengankombinasi pupuk kandang (29% responden)

    dan ubikayu+gulud +pupuk lengkap (12%responden). Petani lebih memilih teknologitersebut (P6) dikarenakan keragaanpertumbuhan tanaman di lahan lebih baikdari yang lainnya, selain itu aspek optimalisasilahan menjadi alasan bagi petani dalampenerapan secara tumpangsari, tumpangsarimampu memberikan hasil yang lebih banyakdari 2 kali masa panen (jagung dan ubikayu)sehingga aspek optimalisasi lahan terpenuhidan dapat meningkatkan pendapatan petani,selain itu pengguludan dan pemberian

    kombinasi pupuk menurut petani mampumemberikan hasil yang lebih baik yaitumeningkatkan hasil tanaman ubikayudikarenakan pada budidaya ubikayu secaragulud akan mengakibatkan perakarantanaman lebih berkembang dengan baiksehingga akan meningkatkan hasil tanaman.Pemilihan teknologi yang tepat didapatkanpada perlakuan tumpangsari ubikayu diguluddengan kombinasi pupuk organik (P6),perlakuan tersebut secara efektif mampumenekan jumlah erosi dan limpasan

    permukaan lebih kecil daripada teknikpemeliharaan lahan yang lain serta palingdiminati oleh masyarakat yang diketahui darisebanyak 59 % responden memilih teknikpemeliharaan tersebut walaupun hasiltanaman tidak menunjukkan perbedaan yangnyata.

    Kesimpulan

    1.   Teknik pemeliharaan yang baik mampumeningkatkan hampir semua sifat tanahmeskipun secara statistik tidak

    menunjukkan perbedaan yang nyata (Sig.>5%).

    2.  Perbaikan teknik pemeliharaan lahan

    diikuti dengan perbaikan pertumbuhantanaman meskipun tidak secara nyata(Sig.< 5%) diikuti dengan peningkatanhasil berat umbi tanaman.

    3.  Perbaikan pertumbuhan tanaman diikutidengan penurunan tingkat erosi sertalimpasan permukaan. Erosi terendahdidapat pada perlakuan tumpangsariubikayu digulud dengan kombinasipupuk kandang yaitu terjadi penurunansebesar 78,68% dari perlakuan kontrolatau sebesar 1,55 ton/ha.

    4. 

    Pola pemeliharaan lahan yang tepatdiperoleh pada perlakuan tumpangsariubikayu digulud dengan kombinasipupuk organik (P6), perlakuan tersebutsecara nyata mampu menekan jumlaherosi dan limpasan permukaan lebihkecil daripada teknik pemeliharaan lahanyang lain serta paling diminati olehpetani.

    DAFTAR PUSTAKA

     AAK. 1983. Dasar-dasar Bercocok Tanaman.

    Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Anonymous. 2008.   Artikel Bahan Organik

     Available athttp://kmit.faperta.ugm.ac.id/ Artikel- Bahan Organik.html (Verified 2 June.2008).

     Atmojo, S. W. 2003. Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah danUpaya Pengelolaanya. Sebelas MaretUniversity Press. Surakarta.

    Howeler, R. 2006. Cassava in Asia. Workshopon Cassava Production and

     Technology Dissemination inIndonesia and East Timor. CIAT AsiaOffice- East Timor Dept. of Agriculture. Dilli, East Timor. Available athttp://www.ciat.cgiar.org/asia_cassava/proceedings_workshop_00.htm(Verified 9 Feb. 2009).

     Juanda JS, N. Assa’ad, dan Warsana, 2003.Kajian Laju Infiltrasi Dan BeberapaSifat Fisik Tanah Pada Tiga Jenis Tanaman Pagar Dalam Sistem

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI PEMELIHARAAN LAHAN PADA TANAMAN UBIKAYU: PENGARUH PENGELOLAAN LAHAN TERHADAP HASIL…

    6/6

     Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol I No 1: 83-88, 2014

    http://jtsl.ub.ac.id

    88

    Budidaya Lorong. Jurnal Ilmu Tanahdan Lingkungan 4 (1):25-31

    Maryani, S. 2004. Studi Peranan Penutupan

    Lahan Dalam Mengurangi LimpasanPermukaan dan Erosi Pada BerbagaiSistem Agroforestri. UniversitasBrawijaya. Malang.

    Ruijter, J. dan Agus, F. 2004. Apa YangDimaksud dengan Bera?. World Agroforestry centre.

     Widiyono, H. 2005. Pengaruh sistem olahtanah dan pertanaman terhadap erositanah. Jurnal Akta Agroasia 8 (2):74-79