Upload
trantu
View
228
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS 4
SDN CIJANTUNG 03 PAGI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
REZA RISKY FAHDARANI
NIM. 1111018300027
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
ABSTRAK
Reza Risky Fahdarani (1111018300027). Implementasi Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 di Kelas 4 SDN Cijantung 03 Pagi. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013. Kendala yang dialami dan cara sekolah menyikapi permasalahan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cijantung 03 Pagi pada Kelas 4 tahun ajaran 2015/2016.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi guna melengkapi penelitian.
Berdasarkan observasi dan wawancara hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan rata-rata skor pelaksanaan mengajar sebesar 145,5 dengan presentase 80,8% dan rata-rata skor pelaksanaan belajar sebesar 147,9 dengan presentase 82,1%. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi termasuk dalam kategori Baik.
Adapun kesulitan guru dan peserta didik dalam implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi, di antaranya: 1. Pada tahap pra pembelajaran. Guru kurang memotivasi peserta didik sehingga
motivasi peserta didik terhadap pembelajaran menjadi berkurang. 2. Pada tahap mengamati. Guru tidak menyajikan objek secara nyata dalam
pembelajaran sehingga perhatian peserta didik terhadap pembelajaran menjadi berkurang. Peserta didik juga kurang telatih untuk melakukan pengamatan. Ini terlihat pada tahap mengamati peserta didik kurang fokus. Pengamatan yang dilakukan pada objek nyata lebih menarik minat peserta didik. Namun, jika harus mengamati pada lembar kerja/buku paket peserta didik kurang tertarik.
3. Pada tahap bertanya. Guru kurang member kesempatan peserta didik dalam bertanya dan peserta didik pun tidak berani untuk mengajukan pertanyaan. Solusi dalam implementasi pendekatan saintifik padaKurikulum 2013 di SDN
Cijantung 03 Pagi yaitu dengan dengan mengadakan pembinaan, mendiskusikan hasil-hasil pertamuan di lapangan, kesulitan yang dialami di lapangan, mencari jalan keluar/solusi yang terbaik bersama-sama, menambah wawasan, menelaah apa yang kurang dalam proses pembelajaran, kemudian mencari celah yang kurang untuk diperbaiki Kata kunci: Implementasi, PendekatanS aintifik, Kurikulum 2013, SDN Cijantung 03 Pagi
ABSTRACT
Reza Risky Fahdarani (1111018300027).Implementation of Scientific Approach In Curriculum 2013 in Grades 4 Cijantung SDN 03 Pagi. Thesis Program Islamic Elementary Teacher Education, Faculty of Science and Teaching Tarbiyah, SyarifHidayatullah State Islamic University Jakarta in 2015.
This study aims to determine the application of the scientific approach in the curriculum of 2013’s. The problem faced and how schools address these problems. This research was conducted at SDN 03 Pagi Cijantung in Class 4 school year 2015/2016.
The method used in this research is descriptive analysis, using data collection techniques such as interviews, observation, and documentation in order to complete the study.
Based on observations and interviews the results showed that the calculation of the average score of the implementation of the teaching of 145.5 with a percentage of 80.8% and the average score of the implementation of the study amounted to 147.9 with a percentage of 82.1%. This shows that the implementation of the scientific approach to the curriculum in 2013 at SDN 03 Pagi Cijantung included in the Good category.
As for the difficulties of teachers and learners in the implementation of the scientific approach to the curriculum in 2013 at SDN 03 Pagi Cijantung, among them: 1. In the pre-study phase. Teachers are less motivated learners so that
themotivation of learners towards learning is reduced. 2. At the stage of observing. Teachers do not present a real object in learning so
that the attention of learners towards learning is reduced. Learners are also less telatih to make observations. It looks at the stage of observing learners less focused. The observations made on the real object is to attract learners. However, if it must be observed on a worksheet / book package less interested learners.
3. At the stage of asking. Teachers lacking allow learners to ask and learners did not dare to ask questions. Solutions in the implementation of the approach scientific on Curriculum 2013
in SDN Cijantung 03 Morning ie with the holding of coaching, to discuss the results pertamuan in the field, the difficulties experienced in the field, looking for a way out / the best solutions together, add insight, examines what less daam learning process, then find a gap less for repair Keywords: Implementation, Scientific Approaches, Curriculum 2013, SDN 03 Pagi Cijantung
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang selalu memberikan nikmat yang
tiada terhingga dan berkat nikmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Skripsi merupakan salah satu kegiatan wajib yang harus ditempuh di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu syarat
kelulusan sebagai S1.
Pada dasarnya proses penulisan skripsi ini, penulis mengalami berbagai
rintangan dan halangan. Akan tetapi, karena adanya bantuan, bimbingan serta
dorongan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Khalimi, M.Ag dan Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Ketua Jurusan/Prodi
dan Sekretaris Jurusan/Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
3. Dr. Fauzan, M.A., selaku dosen pembimbing skripsi, atas kesabaran,
bimbingan, saran, kritik, dan motivasi sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen dan staf Jurusan/Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan sehingga mampu
menyelesaikan skripsi ini.
5. Suti Rahayu, M. Pd., Kepala SDN Cijantung 03 Pagi yang telah memberikan
izin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di SDN
Cijantung 03 Pagi.
6. Sri Yuliastuti, S.Pd., guru, karyawan dan siswa-siswi SDN Cijantung 03 Pagi
yang telah memberikan kontribusi, motivasi dan inspirasi bagi penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
ii
7. Ayahanda tercinta (Alm. H. Bambang sutidjo) dan Ibunda tercinta (Hj. Sari)
yang dengan bersusah payah telah mengasuh dan mendidik penulis dari kecil,
tidak lepas pula doa yang mungkin tak pernah terputus untuk penulis setiap
harinya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi penulis untuk menempuh
gelar sarjana di UIN Syarif Hidayatullah ini. Semoga Ananda penulis selalu
menjadi anak yang berbakti, mengabdi dan bermanfaat bagi orang banyak.
Amiin.
8. Keluarga ku tersayang (Mba Wiwiek, Mba Ade, Ka Erwin, Mas Eko, Rifqi,
Ihsan, Dira, Maudy, Khansa, Almira) yang selalu memberikan semangat dan
motivasi serta doa dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Ilham Nurul Asror, yang penulis sayangi. Terimakasih selalu memberikan
support baik secara moril maupun materil, secara langsung maupun tidak
langsung sehingga penulis termotivasi dan mampu menyelesaikan skripsi ini.
10. Sahabat-sahabatku tercinta Annisa, Riza, Nita, Fitri, Mia, Tami yang selalu
memberikan motivasi, inspirasi, dan menemani perjuangan penulis sejak
pertama menjadi mahasiswi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bersama
kalian penulis mengukir kenangan indah.
11. Teman-temanku seperjuangan satu bimbingan Sisi dan Saidatussaniyah yang
selalu memberikan semangat dan motivasi bersama dalam penyelesaian
skripsi ini.
12. Sahabat-sahabat tercintaku mahasiswa/i UIN khususnya teman-teman satu
angkatan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Kelas A dan B 2011.
13. Dan semua yang membantu menyemangati penyusun yang tidak dapat
pentusun sebutkan satu persatu hingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan.
Akhirnya penulis berharap semoga amal baik semua pihak serta jasa-jasanya
mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan hanya kepada Allah
jualah penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan para pembaca umumnya.
Jakarta, 24 November 2015
Reza Risky Fahdarani
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………...…… iii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………...…… v
DAFTAR TABEL ……………………………………………….............. vi
DAFTAR GRAFIK ………………………………………………............ vii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………... 1
A. Latar Belakang Masalah ………..………………………………….. 1
B. Identifikasi Masalah …………...……………………….………….. 6
C. Pembatasan Masalah ………………...…………………….………. 6
D. Perumusan Masalah ………………...…………………………….. 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian … …………………….…………… 7
BAB II KAJIAN TEORITIS …………………………………………….. 8
A. Esensi Pendekatan Pembelajaran ………………………………….. 8
1. Pengertian Pendekatan, Strategi, dan Metode ………………….. 8
B. Pendekatan Saintifik ………………………………………………. 11
1. Filosofi Pendekatan Saintifik ………………………………...... 11
2. Pengertian Pendekatan Saintifik ……………………………….. 12
3. Tujuan Pendekatan Saintifik …………………………………… 14
4. Kriteria Pendekatan Saintifik ………………………………....... 14
5. Langkah-langkah Pembelajaran Pendekatan Saintifik …………. 15
C. Esensi Pendekatan saintifik dengan Penanaman Karakter ………. 21
D. Implementasi Pendekatan Saintifik ………………………………. 25
1. Tahap Perencanaan…………...……………………………....... 25
2. Tahap Pelaksanaan …………….………………………………. 29
3. Tahap Penilaian ……………………………………………….. 34
E. Hasil Penelitian Relevan ………………..………………………… 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………. 37
A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………….. 37
B. Metode Penelitian ………………………………………………… 37
iv
C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ………………………. 38
D. Teknik Analisis Data …………...…………………………………. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN ………………………………………… 43
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian …………..…………………. 43
1. Profil SDN Cijantung 03 Pagi ………...………………………. 43
2. Perangkat SDN Cijantung 03 Pagi ………...………………….. 44
B. Deskripsi Data …….……………………………………………… 45
C. Pembahasan ……………………………….……………………… 65
1. Data Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum
2013 ……………..……………………..………………........... 45
2. Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik
Pada Kurikulum 2013 ………………..…………………………. 64
3. Solusi untuk Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan
Saintifik Pada Kurikulum 2013 …………………………………. 65
D. Temuan Penelitian …………………………………………………. 66
1. Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum
2013 ……..……..……………………..……………….…........... 66
2. Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik
Pada Kurikulum 2013 ………………..………………………….. 67
BAB V PENUTUP ……………………………………………………….. 69
B. Kesimpulan ………………………………………………………. 69
B. Saran …………………………………………………………...... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Kelas VI
Lampiran 2 Penilaian Observasi Mengajar
Lampiran 3 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Mengajar
Lampiran 4 Penilaian Observasi Aktivitas Belajar
Lampiran 5 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Belajar
Lampiran 6 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
Lampiran 7 Hasil Wawancara Kepala Sekolah
Lampiran 8 Pedoman Wawancara Guru
Lampiran 9 Hasil Wawancara Kepala Guru
Lampiran 10 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 11 Surat Izin Penelitian
Lampiran 12 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 13 Daftar Uji Reverensi
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar …………...………….. 46
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar …………...…………….. 48
vii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Data Guru SDN Cijantung 03 Pagi Berdasarkan Lulusan … 44
Grafik 4.2 Data Jumlah Peserta Didik SDN Cijantung 03 Pagi ...……. 45
Grafik 4.3 Penerapan Aktivitas Mengajar dan Aktivitas Belajar
Pada Pendekatan Saintifik …...……………………………. 66
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta
didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan
lingkungannya., dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam
dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam
kehidupan masyarakat.1 Sehingga kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari
faktor pendidikan. Karena, pendidikan mempunyai peranan penting dalam
usaha meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan
bermanfaat. Oleh karena itu, pengelolaan pendidikan harus berorientasi
kepada bagaimana menciptakan perubahan yang lebih baik.
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.2
Berdasarkan Undang-undang tersebut maka pendidikan memiliki
peranan yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan
kelangsungan hidup suatu bangsa karena pendidikan merupakan usaha
untuk membentuk manusia yang memiliki spiritual, kecerdasan dan
keterampilan yang berkualitas serta mampu bersaing menghadapi tantangan
di masa yang akan datang.
Untuk menuju ke arah efisiensi dalam mengelola pendidikan, kegiatan
belajar mengajar di sekolah idealnya harus mengarah pada kemandirian
peserta didik dalam belajar. Menurut teori kontruktivisme, peserta didik
harus dapat menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi
1 Oemar, Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 3 2 Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, h. 2
2
kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan
merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi.3
Proses belajar mengajar atau pembelajaran merupakan suatu kegiatan
melaksanakan kurikulum dalam lembaga pendidikan agar siswa dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pendidikan diharapkan agar
siswa dapat hidup mandiri sebagai makhluk individu maupun makhluk
social. Proses pembelajaran itu sendiri menekankan pada terjadinya
interaksi yang baik antara dua komponen yaitu guru dengan siswa.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 menyebutkan
bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggaran secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.4 Melalui proses
pembelajaran tersebut, siswa difasilitasi oleh guru untuk terlibat secara aktif
dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dengan pengalaman
belajar yang disediakan oleh guru melalui berbagai kegiatan yang dapat
dilakukan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompetensi
yang ditetapkan dalam kurikulum.
Disamping itu, upaya dalam meningkatkan kualitas di bidang
pendidikan terus menerus dilakukan. Hal tersebut lebih terfokus lagi setelah
diamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan
mutu pada setiap jenis jenjang pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa
dalam tatanan global, kita dihadapkan oleh berbagai macam tantangan,
seperti persaingan pasar bebas, kemajuan illmu pengetahuan dan teknologi,
dan persaingan ekonomi.
Oleh karena itu, merupakan langkah positif ketika Pemerintah
merevitalisasi pendidikan karakter dalam seluruh jenis dan jenjang
3 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2011), Cet. 2, h. 26 4 Permendikbud No. 65 Tahun 2013, Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah h. 1
3
pendidikan. Kurikulum yang mulai diberlakukan pada tahun ajaran
2013/2014 adalah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah serentetan
rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis tahun
2004 yang berbasis kompetensi lalu diteruskan dengan kurikulum 2006
(KTSP). Menuurut Mulyasa, pembelajaran dalam Kurikulum 2013
menuntut perubahan pola dari teaching centered learning (TCL) kearah
student centered learning (SCL). Pola pembelajaran berpusat pada guru
yang banyak dipraktikkan sekarang nampaknya sudah tidak sesuai lagi
dengan kebutuhan, karena kurang memadai untuk merealisasikan tujuan
pendidikan berbasis karakter dan kompetensi.5
Berdasarkan Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran
Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah bahwa pembelajaran
pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan
berbasis keilmuan. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 tidak hanya
menekankankan pada pengembangan pengetahuan, kemampuan berpikir,
dan kemampuan keterampilan yang diperoleh melalui kegiatan mengamati
menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Namun, disamping
itu diharapkan menghasilkan dampak pengiring pada peserta didik terhadap
nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2.
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif
mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati, (untuk menentukan identifikasi atau penemuan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan dengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”.6 Pedekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal dan memahami materi
5 E Mulyasa, Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Rosdakarya, 2014), h.
48 6 Imas Kurniasih, Berlin Sani, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Memahami
Berbagai Aspek dalam Kurikulum 2013, (Surabaya: Katapena, 2014), h. 29
4
menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa pengetahuan/informasi bisa
diperoleh dari mana saja dan siapa saja, tidak hanya diperoleh melalui dari
guru. Oleh karena itu pembelajaran diharapkan dapat mendorong peserta
didik untuk mencari tahu informasi dari berbagai sumber melalui observasi
bukan hanya diberi tahu.
Banyak para ahli yang meyakini bahwa melalui pendekatan
saintifik/imliah, selain dapat menjadikan peserta didik lebih aktif dalam
mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong
siswa untuk melakuan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu
fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, peserta didik
dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan
diajak untuk beropini apalagi fitnah dalam melihat suatu fenomena. Mereka
dilatih untuk mampu berfikir logis, runtut dan sistematis, dengan
menggunakan kapasitas berfikir tingkat tinggi (High Order Thinking/HOT).
Combie White dalam bukunya yang berjudul “Curriculum Innovation; A
Celebration of Classroom Practice” telah mengingatkan pentingnya
membelajarkan siswa dengan fakta-fakta. “Tidak ada yang lebih penting
selain fakta”, demikian ungkapnya.7
Selanjutnya, tahapan perkembangan anak yang penting adalah pada
masa usia sekolah dasar. Karakteristik siswa pada kelas IV sekolah dasar
masih termasuk dalam tahap atau fase pertumbuhan dan perkembangan.
Pada periode ini, anak mencapai objektivitas tertinggi dan pada tahap ini
dapat dikatakan sebagai tahap menyelidik, mencoba, dan bereksperimen
yang distimulasi oleh dorongan-dorongan menyelidik dan rasa ingin tahu
yang besar, masa pemusatan dan penimbunan tenaga untuk berlatih,
menjelajah, dan bereksplorasi. Selain itu, secara tidak sadar anak berpikir
tentang dirinya sendiri dan anak sering mengasingkan diri dan mulai
menemukan diri sendiri. Kemudian, anak sudah mampu untuk berpikir
secara logis. Mereka mampu berpikir secara sistematis untuk mencapai
7 Akhmad Sudrajat, Pendektan Saintifik/ ilmiah dalam Proses Pembelajaran,
(https://akhmadsudrajat.wordpress.com), Diakses pada tanggal 9 Februari 2015.
5
suatu pemecahan masalah dan pada tahap ini permasalahan yang muncul
pada anak adalah permasalahan yang konkret. Anak akan menemui
kesulitan apabila diberi tugas untuk mengungkapkan sesuatu yang
tersembunyi.
Namun, dewasa ini yang kita lihat bahwa sebagian besar pola
pembelajaran masih bersifat transmisif, pengajar mentransfer dan
memberikan konsep secara langsung kepada peserta didik. Dalam
pandangan ini, siswa secara pasif “menyerap” struktur pengetahuan yang
diberikan guru atau yang terdapat dalam buku pelajaran. Pembelajaran
hanya sekedar penyampaian fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan kepada
siswa.8
Berdasarkan hasil penelusuran internet menunjukkan, bahwa sebagian
guru belum menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Beberapa
guru yang mengajar masih mengalami hambatan dalam penerapan
pendekatan saintifik. Dalam pelaksanaan pembelajaran, hambatan yang
dialami guru yaitu: (1) sulitnya menarik minta siswa untuk bertanya, (2)
kurangnya waktu, (3) rumitnya persiapan, (4) guru kurang mampu
mengelola kelas, (5) siswa banyak yang terlambat mengumpulkan tugas.9
SDN Cijantung 03 Pagi adalah salah satu sekolah yang dipercaya siap
dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Berbekal pengalaman
berkecimpung di dunia pendidikan yang pernah dilalui oleh SDN Cijantung
03 Pagi nampaknya belum cukup untuk menjadi modal dalam melaksanakan
Kurikulum 2013 secara sempurna. Masih banyak masalah yang dialami oleh
guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 khususnya dalam
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik.
Dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan sistem
tradisional yaitu guru masih berperan sebagai sumber belajar bukan sebagai
fasilitator, peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran karena guru masih
8 Trianto, Pengembangan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011),
Cet 2, h. 26 9 Mei Fita Aryani, Studi Kasus Penerapan pendekatan saintifik pada guru-guru di SMAN 1
Bawang (Studi Pada Tahun Ajaran 2013/2014), Jurnal Edukasi, Vol 3, 2014, h. 559
6
menggunakan metode ceramah dalam mengajar, selain itu penerapan pada
prosedur pembelajaran seperti mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
membentuk jaring-jaring belum sepenuhnya terlaksana.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk
mengetahui lebih lanjut kesulitan dan solusi bagi guru dalam implementasi
pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 dan menjadikannya sebagai
karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul “Implementasi Pendekatan
Saintifik Pada Kurikulum 2013 di Kelas 4 SDN Cijantung 03 Pagi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan judul penelitian “Implementasi Pendekatan Saintifik
Pada Kurikulum 2013 di Kelas 4 SDN Cijantung 03 Pagi”, maka penulis
mengidentifikasi masalah antara lain:
1. Pembelajaran di sekolah masih sekedar penyampaian fakta, konsep,
prinsip, dan keterampilan kepada siswa.
2. Guru kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik pada Kurikulum
2013.
3. Kurangnya sarana dan prasarana yang mencukupi dalam menjalankan
pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013.
4. Kesulitan yang dialami ketika pelaksanaan pendekatan saintifik pada
Kurikulum 2013.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terfokus, maka masalah yang akan diteliti dibatasi
tentang implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di kelas 4
SDN Cijantung 03 Pagi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Bagaimana implementasi pendekatan saintifik
dalam standar proses di kelas 4 SDN Cijantung 03 Pagi?”
7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum
2013 di SDN Cijantung 03 Pagi.
b. Untuk mengetahui tingkat kesulitan dalam implementasi
pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03
Pagi.
c. Untuk mengetahui solusi alternatif bagi guru dalam
mengimplementasikan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013
di SDN Cijantung 03 Pagi.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara akademis
1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi guru tentang menciptakan pembelajaran yang
efektif dan menarik dengan menggunakan pendekatan saintifik.
2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi alternatif
untuk guru dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik
pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi.
b. Secara praktis
1) Bagi peneliti, penelitian ini berguna untuk mengetahui tingkat
kesulitan dan solusi alternatif dalam mengimplementasikan
pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013.
2) Bagi lembaga pendidikan yang bersangkutan, penelitian ini
kiranya dapat dijadikan salah satu sarana monitoring dann
evaluasi untuk membantu pengembangan kualitas
pembelajaran.
8
BAB II
KAJIAN TEORETIS
A. Esensi Pendekatan Pembelajaran
1. Pengertian Pendekatan, Strategi, dan Metode
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki
kemiripan makna, sehingga banyak orang yang merasa bingung untuk
membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: 1) pendekatan
pembelajaran; 2) strategi pembelajaran; 3) metode pembelajaran. Berikut
ini adalah pengertian mengenai pendekatan, strategi, dan metode.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginspirasi menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.10
Adapun pendekatan pembelajaran menurut Gladene Robertson dan
Hellmut Lang dalam buku strategi pembelajaran dapat dimaknai menjadi
dua pengertian, yaitu pendekatan pembelajaran sebagai dokumen tetap,
dan pendekatan pembelajaran sebagai bahan kajian yang terus
berkembang. Pendekatan bagai dokumen tetap dimaknai sebagai suatu
kerangka umum dalam praktek professional guru, yaitu serangkaian
dokumen yang dikembangkan untuk mendukung pencapaian kurikulum.
Hal tersebut berguna untuk: 1) mendukung kelancaran guru dalam proses
pembelajaran; 2) membantu para guru menjabarkan kurikulum dalam
praktik pembeljaran di kelas; 3) sebagai panduan bahan kurikulum bagi
guru dalam menghadapi perubahan kurikulum; 4) sebagai bahan masukan
bagi para penyusun kurikulum untuk mendisain kurikulum dan
pembelajaran terintegrasi.11
10 Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2013), h. 186-187 11 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h.19
9
Menurut pengertian di atas pendekatan pembelajaran merupakan cara
atau jalan yang ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam
memberikan pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam memahami
materi ajar yang disampaikan guru dengan susasana yang menyenangkan.
Dilihat dari pendekatannya, terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: 1)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa
(student centered approach); dan 2) pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada guru (teacher centered approach).
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya
diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Istilah strategi (strategy)
berasal dari “kata benda” dan “kata kerja” dalam bahasa Yunani. Sebagai
kata benda, strategos merupakan gabungan kata stratus (militer) dengan
“ago” (memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berarto merencanakan (to
plan). Hardy, Langley, dan Rose dalam buku Sudjana mengemukakan
strategi is perceived as a plan or a set of explisit intention preceeding and
controlling actions (strategi dipahami sebagai rencana atau kehendak yang
mendahuli dan mengendalikan kegiatan).12
Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi
pembelajaran. Wina Sanjaya menyatakan bahwa strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan
metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran. Menurut J.R David menyebutkan bahwa strategi
pembelajaran adalah a plan, method, or series of activities designed to
achieves a particular educational goal (strategi pembelajaran adalah
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan tertentu.13
12 Abdul Majid, op.cit., h.3 13
Ibid., h.8
10
Secara umum, terdapat empat unsur dalam strategi, yaitu:
a) Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out
put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan
mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang
memerlukannya.
b) Mempertimbangkan dan memilih jalan utama (basic way) yang paling
efektif untuk mencapai sasaran.
c) Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang
akan ditempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
d) Mempertimbangkan dan menetapkan tolak ukur (criteria) dan patokan
ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan
(achievement) usaha.14
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsure
tersebut adalah:
a) Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni
perubahan pada profil pelaku dan pribadi peserta didik.
b) Mempertimbangkan dan memilih system pendekatan pembelajaran
yang dipandang paling efektif.
c) Mempertimbangkan norma-norma dan batas minimum ukuran
keberhasilan atau criteria dan ukuran keberhasilan.
Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa strategi pembelajaran
adalah pola tindakan terencana dalam melakukan suatu kegiatan atau
tindakan yang termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan sumber
daya dalam pembelajaran. Strategi merupakan suatu dasar atau haluan
dalam bertindak untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan
dalam guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Strategi pembelajaran merupakan perencanaan, masih
bersifat konseptual tentang keputusan yang diambil. Dan dilihat dari
14
Zubaedi, op.cit., h.187
11
strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian,
yaitu: 1) exposition-discovery learning dan 2) group-individual learning.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan metode
pembelajaran merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi
yang telah ditetapkan
Metode-metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran metode
ceramah, demonstrasi aadalah diskusi, simulasi, pemberian tugas, dan
resitasi, tanya jawab, pemecahan masalah (problem solving), system regu,
metode latihan (drill) , karya wisata (field trip), ekspositori, inkuiri,
kontekstual, bermain peran, induktif dan deduktif.15
Metode digunakan oleh guru untuk menciptakan lingkungan belajar
yang baik dimana guru dan siswa terlibat dalam proses pembelajaran yang
berlangsung di kelas. Metode digunakan melalui salah satu strategi, namun
tidak menutup kemungkinan bahwa metode dapat divariasikan melalui
strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan
konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
B. Pendekatan Saintifik
1. Filosofi Pendekatan Saintifik
Menurut Kemdikbud, secara filosofi pendekatan saintifik didasari oleh
pergeseran paradigma belajar abad 21. Ciri abad 21 ditandai dengan era
informasi (tersedia dimana saja dan kapan saja), era komputasi (lebih
cepat menggunakan mesin), era otomasi (menjangkau semua pekerjaan
rutin), dan era komunikasi (dimana saja dan kemana saja).
Esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran merujuk pada
pandangan bahwa pembelajaran pada dasarnya merupakan proses ilmiah.
15
Muhammad Yaumi, Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 206
12
Pendekatan ilmiah dipandang paling cocok dalam pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau
proses kerja ilmiah, para ilmuwan lebih mengedepankan penalaran
induktif (inductive reasoning) ketimbang penalaran deduktif (deductive
reasoning). Penalaran deduktif dilakukan dengan mengamati fenomena
umum untuk menarik kesimpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran
induktif dilakukan dengan mengamati fenomena atau situasi spesifik untuk
menarik kesimpulan secara keseluruhan.
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa dalam memenuhi abad ke-21 ini,
pendidikan berperan penting dalam menjamin peseta didik untuk memiliki
keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan dalam menggunakan
teknologi dan media informasi, serta dapat bekerja dan bertahan dengan
menggunakan keterampilan untuk hidup. Pemilihan pendekatan
pembelajaran ini dipandang mampu mencapai tujuan pendidikan yaitu
keseimbangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam diri peserta
didik.
2. Pengertian Pendekatan Saintifik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendekatan adalah: 1) proses
perbuatan, cara mendekati, 2) usaha dalam rangka aktivitas penelitian
untuk mengadakan penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang
yang diteliti.16
Dalam Permendikbud No. 103 Tahun 2014, pembelajaran pada
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan
berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan
beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran
merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak,
16 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, (http://kbbi.web.id/). Diakses pada tanggal 9
Febuari 2015.
13
pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based
learning, problem-based learning, inquiry learning.17
Pendekatan saintifik atau lebih dikenal dengan pendekatan ilmiah
merupakan pendekatan dalam kurikulum 2013. Metode Saintifik atau
Scientific Method diperkenalkan dalam ilmu pendidikan pada akhir abad
ke-19, sebagai penekanan pada metode laboratorium formalistik yang
mengarah pada fakta-fakta ilmiah.18
Ahmad Yani mengemukakan bahwa, model pembelajaran saintifik
pada dasarnya memberi pengalaman kepada peserta didik untuk
memperoleh pengetahuan berdasarkan metode ilmiah secara mandiri.
Dengan demikian, proses transfer pengetahuan dari guru ke peserta tidak
melalui ceramah tetapi melalui fasilitasi untuk mengantarkan peserta didik
menemukan pengetahuan.19
Nurul sebagaimana dikutip oleh Johari dkk menyebutkan,
Pembelajaran berpendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang
menggunakan pendekatan ilmiah dan inkuiri, dimana siswa berperan
secara langsung baik secara individu maupun kelompok untuk menggali
konsep dan prinsip selama kegiatan pembelajaran, sedangkan tugas guru
adalah mengarahkan proses belajar yang dilakukan siswa dan memberikan
koreksi terhadap konsep dan prinsip yang didapatkan siswa.20
Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa pendekatan adalah hal
yang mendasari tentang metode yang akan diterapkan. Pendekatan
saintifik atau pendekatan ilmiah adalah metode yang digunakan untuk
memperoleh pengetahuan dengan menggalinya sendiri dari pengalaman
17
Lampiran Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Sekolah Dasar dan Pendidikan Menengah, h. 4
18 M.F. Atsnan dan Rahmita Yuliana Gazali, Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan (Pecahan), Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia yang lebih Baik (Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika), PMIPA UNY Yogyakarta, 9 November 2013
19 Ahmad Yani, Mindset Kurikulum 2013, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 121 20
Johari Marjan, Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, Elektronik Jurnal Program Pascasarjana Pendidikan Ganesha, Vol. 4, 2014. h. 4
14
selama proses pembelajaran peserta didik. Pendekatan pembelajaran ini
juga menekankan pada siswa untuk terlibat secara aktif, dan tugas guru
yaitu membimbing serta mengkoreksi konsep dan prinsip peserta didik
dalam proses pembelajaran. Pendekatan saintifik tidak hanya
menekankankan pada pengembangan pengetahuan, kemampuan berpikir,
dan kemampuan keterampilan yang diperoleh melalui kegiatan mengamati
menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Namun,
disamping itu diharapkan menghasilkan dampak pengiring pada peserta
didik terhadap nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2.
3. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan tematik menurut
Imas Kurniasih dan Berlin Sani adalah sebagai berikut:
a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa.
b. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.
c. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
d. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. e. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide,
khususnya dalam menulis artikel ilmiah. f. Untuk mengembangkan karakter siswa.21
Jadi dapat disimpulkan bahwa, tujuan dari pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir,
menyelesaikan masalah, menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik
dan berkembangnya karakter siswa.
4. Kriteria Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Dalam pendekatan ilmiah peserta didik dilatih agar melakukan
kegiatan layaknya seperti ilmuan dalam penyelidikan ilmiah. Penerapan
21 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013
Memahami Berbagai Aspek dalam Kurikulum 2013, (Surabaya: Katapena, 2014), h. 33-34
15
pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses
seperti mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengkomunikasikan.
Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani, proses pembelajaran dikatakan ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini: a. Substansi atau materi pembelajaran berbasis fakta atau
fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
b. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
c. Mendorong dan mengisnspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi substansi atau materi pembelajaran.
d. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berfikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran.
e. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran.
f. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.22
Dari uraian di atas, kriteria pembelajaran dengan pendekatan saintifik
adalah substansi atau materi pembelajaran yang dirumuskan secara
sederhana dengan penyajian menarik, berbasis fakta atau fenomena,
berfikir kritis sesuai dengan konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
5. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi
22 Ibid., h. 35-36
16
substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘mengapa’. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘bagaimana’. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘apa’. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills)dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.23
Pendekatan Saintifik diadaptasi dari konsep Inovator’s DNA yang
menyatakan bahwa seseorang memiliki karakteristik sebagai innovator
jika memiliki kemampuan untuk mengasosiasikan suatu peristiwa dengan
peristiwa lainnya (assiociating), bertanya tentang hal-hal yang belum
pernah ada atau belum pernah dilakukan (questioning), melakukan
pengamatan sekelilingnya (observing), membuat jejaring untuk
memperoleh hasil yang lebih baik (networking) dan melakukan
eksperimen untuk mencapai inovasi (experimenting).24
Gambar 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam
proses pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan,
23 Kemdikbud, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), (Jakarta: Kemdikbud, 2013), h. 152 24
Kuntari Eri Murti, Pendidikan Abad 21 dan Implementasinya Pada Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk Paket Keahlian Desain Interior, Artikel Kurikulum 2013 SMK, h.5
17
bertanya, percobaan, kemudian mengolah data, atau informasi, menyajikan
data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian
menyimpulkan, dan mencipta.
Gambar 2.2 Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
a. Mengamati/Observasi Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya.25 Proses mengamati dapat dilakukan melalui kegiatan observasi lingkungan, menonton video, mengamati gambar, membaca tabel dan grafik data, menganalisis peta, membaca buku, mendengar radio, menyimak cerita, dan berselancar mencari informasi yang ada di media masa atau dan jejaring internet.26
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin
tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki
kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis
dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.27
Dalam proses mengamati peserta didik dibimbing untuk
mengamati media yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran
dengan menggunakan panca indera. Media tersebut antara lain:
25 Kemdikbud, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas I,
(Jakarta: Kemdikbud, 2013), h. 209 26 Ahmad Yani, op. cit., h. 125 27 Kemdikbud, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), op.cit., h. 153
18
gambar, video, buku cerita, radio, internet, lingkungan, dll. Adapun
kompetensi yang diharapkan dari proses mengamati adalah cermat,
objektif, jujur, dan fokus.
b. Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk
meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia
membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik.
Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia
mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar
yang baik.28
Bertanya memiliki beberapa fungsi yaitu: 1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian
peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran. 2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif
belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partisipasipeserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
28 Kemdikbud, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas I, op.cit.,
h. 211-212
19
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.29
Berdasarkan uraian di atas guru yang efektif mampu menginspirasi
peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat siswa bertanya, saat itu
pula guru membimbing peserta didik untuk belajar dengan baik. Pada
saat guru menjawab pertanyaan, saat itu pula siswa mennjadi
penyimak yang baik.
c. Mengumpulkan Informasi/ Eksperimen
Menurut Permendikbud No. 81a Tahun 2013, tindak lanjut dari
bertanya adalah menggali informasi dari berbagai sumber melalui
berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih
banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau
bahkan melakukan eksperimen.30
Belajar dengan menggunakan pendekatan ilmiah akan melibatkan
siswa dalam melakukan aktivitas menyelidiki fenomena dalam upaya
menjawab suatu permasalahan. Guru juga dapat menugaskan siswa
untuk mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber.31
Kegiatan mengumpulkan informasi dapat dilakukan dengan cara
membimbing peserta didik untuk membaca buku, observasi lapangan,
dan wawancara Adapun kompetensi yang diharapkan dari proses
mengumpulkan informasi adalah mengembangkan sikap teliti, cermat,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, mampu berkomunikasi
dengan baik, dan memotivasi untuk mencari tahu lebih banyak ilmu
pengetahuan.
29 Ibid., h. 7 30 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, op. cit., h.51 31 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 62
20
Kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar sepanjang hayat.32
d. Mengolah Informasi/ Menalar
Permendikbud No. 81a Tahun 2013 yang dikutip oleh Imas
Kurniasih dan Berlin sani adalah “Memproses informasi yang sudah
dikumpulkan baik terbatas dari hal kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mauun dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi”.33 Menalar adalah aktivitas mental
khusus dalam melaksanakan inferensi. Inferensi adalah menarik
kesimpulan berdasarkan pendapat (premis), data, fakta, atau
informasi.34
Kemampuan mengolah informasi melalui penalaran dan berpikir rasional merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh siswa. informasi yang diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang dilakukan harus diproses untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan ppola dari keterkaitan informasi, dan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.35
Dengan mengumpulkan informasi, peserta didik dapat
membandingkan, menilai, dan menarik kesimpulan berdasarkan data
yang telah diteliti. Adapun kompetensi yang diharapkan dari proses
mengolah informasi adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, disiplin,
kerja keras, mampu menyimpulkan informasi.
32 M. Lazim, Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013, Jurnal Edukasi (Yogyakarta: PPPPTK SB, 2013), h. 5
33 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, op. cit., h.51 34 Ridwan Abdullah Sani, op. cit., h. 66-67 35 Ibid., h. 66
21
e. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan saintifik diharapkan guru dapat memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang
telah dipelajarinya. Mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil
pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya.
Kemampuan untuk membangun jaringan dan berkomunikasi perlu
dimiliki oleh siswa karena kompetensi tersebut sama pentingnya
dengan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman. Bekerja sama
dalam sebuah kelompok merupakan salah satu cara membentuk
kemampuan siswa untuk dapat membangun jaringan berkomunikasi.36
Dalam proses mengkomunikasikan peserta didik dibimbing untuk
menyampaikan hasil temuannya di hadapan teman-temannya. Kegiatan
ini bisa dilakukan secara lisan dan juga menggunakan media seperti
komputer dll. Adapun kompetensi yang diharapkan dari proses
mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur,
toleransi, mampu berfikir sistematis, mampu mengkomunikasikan
pendapatnya dengan baik, dan mampu mengembangkan bahasa dengan
baik.
C. Esensi Pendekatan Saintifik dengan Penanaman Nilai Karakter
Penerapan pendekatan saintifik menajadi tantangan bagi guru melalui
pengembangan aktivitas siswa yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar,
dan mengkomunikasikan. Kurikulum 2013 mengembangkan dua proses
pembelajaran yaitu pembelajaran langsung dan tidak langsung. Pembelajaran
langsung berkenaan dengan pembelajaran untuk KD yang dikembangkan dari
KI-3 dan KI-4. Keduanya dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses
pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan
KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang
menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
36 Ibid., h. 71
22
Esensi pendekatan saintifik dengan penanam karakter tidak lepas dari
pendidikan karakter. Pendidikan karakter tidak terbatas pada transfer
pengetahuan mengenai nilai-nilai yang baik, namun lebih dari itu menjangkau
pada bagaimana menjadikan nilai-nilai tersebut tertanam dan menyatu dalam
totalitas pikiran-tindakan peserta didik sehari-hari.
Beberapa nilai karakter yang masuk kedalam proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan saintifik berdasarkan langkah-langkah pendekatan
saintifik, yaitu:
1. Mengamati
a. Rasa ingin tahu. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari dari sesuatu yang
dipelajarinya, dilihat, dan didengar.37
b. Kerja keras. Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Selain meningkatkan rasa ingin tahu dan kerja keras, beberapa karakter
lain juga masuk ke dalam kegiatan mengamati yaitu kesungguhan,
ketelitian, dan mencari informasi. Dalam proses mengamati peserta didik
harus memiliki rasa ingin tahu dengan apa yang dipelajari, dilihat, dan
didengar agar termotivasi untuk mencari lebih tau tentang informasi yang
diperoleh dari proses mengamati. Kerja keras, kesungguhan dan ketelitian
juga harus dilakukan peserta didik. Karna, dengan kerja keras,
kesungguhan dan ketelitian maka peserta didik akan mendapatkan
informasi yang jelas dan lengkap dari proses mengamati tersebut.
2. Menanya
a. Rasa ingin tahu. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari dari sesuatu yang
dipelajarinya, dilihat, dan didengar.38
37 Retno Listyarti, Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, & Kreatif, (Jakarta:
Erlangga, 2012), h.6
38 Ibid., h.6
23
b. Bersahabat/komunikatif. Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.
Dalam kegiatan bertanya peserta didik juga diharapkan dapat
bertanggung jawab dengan apa yang ia pertanyakan, tidak hanya sebatas
bertanya namun juga berpikir apakah pertanyaan yang ia ajukan
berhubungan dengan masalah yang sedang dipelajari atau hanya sekedar
bertanya yang tidak ada kaitannya pada pembelajaran.
3. Mengumpulkan informasi/eksperimen
a. Jujur. Perilaku yang didasakan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dpercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
b. Demokratis sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
c. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau
hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
d. Mandiri. Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Kegiatan mengumpulkan informasi/mencoba dapat dilakukan dengan
menggali informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Peserta
didik dapat menggali informasi dari buku, teman sekelas, guru, lingkungan
ataupun dari internet. Kemudian peserta didik dapat pula memperhatikan
fenomena atau objek dengan teliti agar mendapatkan informasi yang
banyak. Dalam menggali informasi siswa diharapkan dapat
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang
lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara, dan mengembangkan
kegiatan belajar dan belajar sepanjang hayat.
4. Menalar
a. Jujur. Perilaku yang didasakan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dpercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
24
b. Kerja keras. Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
c. Mandiri. Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Kegiatan menalar/mengolah informasi bersifat menambah keleluasaan
dan kedalam dalam memperoleh informasi yang bersifat mencari solusi
dari berbagai sumber yang memiliki berbagai pendapat yang berbeda.
Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan suatu informasi
dengan informasi lainnya, dan menemukan pola keterkaitan informasi
tersebut. Selain sikap jujur, kerja keras dan mandiri peserta didik
diharapkan memiliki sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, dan mampu
menyimpulkan dari banyaknya informasi yang telah diperoleh dengan
bahasa .
5. Mengkomunikasikan
a. Bersahabat/komunikatif. Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.
b. Toleransi. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari
dirinya.
c. Menghargai prestasi. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya
untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain.
Kegiatan mengkomunikasikan dilakukan dengan menyampaikan hasil
pengamatan, menyimpulkan hasil analisis yang telah dikerjakan pada
tahap sebelumnya kemudian dituangkan melalui tulisan, lisan atau lainnya.
Dengan kegiatan ini peserta didik akan memiliki sikap
bersahabat/komunikatif, toleransi, menghargai prestasi, jujur, teliti,
mampu berfikir sistematis, dan mampu mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan benar
25
D. Implementasi Pendekatan Saintifik
Sebagaimana di kutip E. Mulyasa, Miller dan Seller mengatakan bahwa
pelaksanaan atau implementasi kurikulum merupakan suatu proses penerapan
konsep, ide, program, atau tatanan kurikulum ke dalam praktek pembelajaran
atau aktivitas-aktivitas baru sehingga terjadi perubahan pada sekelompok
orang yang diharapkan untuk berubah.39
1. Tahap Perencanaan
a. Desain Pembelajaran
Seperangkat rencana dapat diartikan bahwa dalam kurikulum
memuat berbagai rencana yang berhubungan dengan proses
pembelajaran. Rencana tersebut bersifat fleksibel dapat berubah sesuai
dengan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi dalam proses
pembelajaran.40
Perencanaan menyangkut penetapan tujuan, dan kompetensi, serta
memeperkirakan cara mencapainya. Perencanaan merupakan fungsi
sentral dari manajemen pembelajaran dan harus berorientasi ke masa
depan. Dalam pengambilan dan pembuatan keputusan tentang proses
pembelajaran, guru sebagai manajer pembelajaran harus melakukan
berbagai pilihan menuju pencapaiannya tujuan. 41
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar
Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran
yang digunakan.
1) Silabus
39
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. 2, h. 179
40 Zurinal dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendiikan & Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan,
(Jakarta: UIN Press, 2006), h. 86 41
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. 4, h. 77
26
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran
untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus dapat diartikan
sebagai rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran
dengan tema tertentu. Silabus merupakan kerangka inti dari setiap
kurikulum yang sedikitnya memuat tiga komponen utama sebagai
berikut:
a) Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik
melalui suatu sistem kegiatan pembelajaran.
b) Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk
kompetensi tersebut.
c) Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa
kompetensi tersebut sudah dimiliki peserta didik.42
Komponen-komponen silabus terdiri atas: a) Identitas mata pelajaran (khusus SMP/ mts/ SMPLB/ Paket B
dan SMA/ MA/ SMALB/ SMK/ MAK/ Paket C/ Paket C Kejuruan);
b) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas; c) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
d) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
e) Tema (khusus SD/ MI/ SDLB/ Paket A); f) Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
g) Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
h) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
i) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
j) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
42
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, op. cit., h. 132
27
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.43 Silabus adalah sebuah program yang dilaksanakan dalam jangka waktu lama dan menjadi acuan di dalam pengembangan rencana pembelajaran yang menggunakan waktu lebih singkat. Selain itu silabus juga merupakan rencana pembelajaran dalam kelompok mata pelajaran yang di dalamnya mencakup materi pembelajaran, kompetensi dasar, indicator, alokasi waktu, penilaian, sumber atau alat.
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyusunan RPP
yang dikembangkan guru baik secara individual maupun kelompok
yang mengacu pada buku pegangan guru, buku siswa atau silabus
yang telah ditetapkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi
Dasar (KD). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan
upaya untuk memperkirakan tindakan-tindakan yang akan
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Upaya tersebut perlu
dilakukan untuk mengoordinasikan komponen-komponen
pembelajaran.44
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
43
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 5
44 E. Mulyasa, op. cit., h. 154
28
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun
berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih.
Pengembangan RPP harus memperhatikan minat dan perhatian
peserta didik terhadap materi. Dalam hal ini, harus diperhatikan
agar guru jangan hanya berperan sebagai transformator, tetapi juga
harus berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan
keinginan anak untuk belajar lebih giat lagi, mendorong peserta
didik berperan sevara aktif dalam pembelajaran, dengan
menggunakan berbagai macam media dan sumber belajar yang
sesuai dan menunjang pembenyukkan kompetensi pada peserta
didik. Untuk kepentingan tersebut, berikut ini terdapat beberapa
prinsip yang harus diperhatikan dalam menyusun RPP.
a) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b) Partisipasi aktif peserta didik. c) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat
belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
d) Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedial.
f) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
g) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
29
h) Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.45
Penyusunan desain pembelajaran pada tahap perencanaan bisa
dilakukan oleh tim guru atau tim ahli mata pelajaran. Maka rencana
pembelajaran seyogyanya disusun oleh guru sebelum melakukan
kegiatan pembelajaran. Rencana pembelajaranbersifat khusus dan
kondisional, setiap sekolah tidak memiliki kondisi siswa, sumber
beelajara, sarana dan prasarana yang sama. Oleh karena itu,
penyusunan rencana pembelajaran didasarkan pada silabus dan kondisi
pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung sesuai
harapan.
2. Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan perlu dilakukan sesuai
dengan standar proses agar dapat menyukseskan implementasi kurikulum
2013, sebagai keseluruuhan proses usaha belajar serta pembentukkan
kompetensi inti dan dan kompetensi dasar (KI-KD). Untuk menjamin
kelangsungan standar proses, agar pembentukkan KI-KD berjalan lancer
dan mancapai hasil yang efektif, perlu pembelajaran yang melalui
serangkaian tahapan yang saling terkait.
Menurut Franco yang dikutib oleh E. Mulyasa rangkaian pembelajaran
terdiri dari tiga tahap yaitu: stage I. Pre implementation activities; II.
Implementation activities; III. Post implementation activities. Berdasarkan
standar proses, maka pembentukkan KI-KD dalam pembelajaran
mencakup tiga tahapan kegiatan, yaitu: 1) membuka pembelajaran, sebagai
kegiatan prea pembelajaran; 2) membentuk KI-KD sebagai kegiatan inti
implementasi pembelajaran; dan 3) menutup pembelajaran, sebagai
kegiatan pasca atau akhir pembelajaran.46
45 Permendikbud, op. cit., h. 6-7 46
E. Mulyasa, Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 93
30
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,
meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
a. Kegiatan Membuka Pembelajaran/Pendahuluan
Kegiatan pendahulan pembelajaran dilakukan untuk menciptakan
suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa memfokuskan
dirinya agar dapat mengikuti proses pembelajaran secara baik.
Kegiatan pembuka pembelajaran merupakan kegiatan yang digunakan
untuk pemanasan. Dalam kegiatan pembuka, siswa dapat menggali
pengetahuannya melalui pengalaman tentang tema yang akan disajikan
oleh guru.
Dalam metode saintifik tujuan utama kegiatan pendahulan adalah
memantapkan pemahaman siswa terhadap kosep-konsep yang telah
dikuasai yang berkaitan dengan materi pelajaran baru yang akan
dipelajari oleh siswa. Dalam kegiatan ini guru harus mengupayakan
agar peserta didik yang belum memahami suatu konsep akan
memahami konsep tersebut, sedangkan siswa yang mengalami
kesalahan konsep, kesalahan tersebut dapat dihilangkan.
Beberapa kegiatan pendahuluan yang perlu dilakukan dalam
pembelajaran. Diantaranya sebagai berikut:
1) Menciptakan iklim belajar
Iklim belajar dapat memperkuat atau memperlemah
keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Jika iklim
belajar yang diciptakan mendukung kegiatan pembelajaran, maka
ada kecenderungan mereka akan senang dan semangat dalam
proses pembelajaran. Sebaliknya, jika iklim belajar yang
diciptakan kurang mendukung, maka kecenderungan semangat dan
keterlibatan siswa akan menurun.
Untuk mewujudkan kondisi awal pembelajaran yang baik,
perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran. Pertama: menciptakan semangat dan
kesiapan belajar. Kedua: menciptkan suasana demokrasi dalam
31
pembelajaran, yaitu dengan mendorong siswa untuk kreatif dalam
belajara dan mengembangkan keunggulan yang dimilikinya.
2) Membina keakraban
Tahap ini bertujuan untuk mengkondisikan peserta didik agar
siap untuk melakukan kegiatan belajar. Untuk itu peserta didik
perlu saling mengenal terlebih dahulu satu sama lain, karena saling
mengenal merupakan persyaratan tumbuhnya keakraban antara
peserta didik dan antara peserta didik dengan sumber belajar
(guru/fasilitator).
3) Melakukan pretes (tes awal)
Pretes memiliki peranan yang cukup penting dalam proses
pembelajaran. Pretes memiliki fungsi untuk menyiapkan peserta
didik dalam proses pembelajaran, mengetahui tingkat kemajuan
peserta didik, mengetahui kemapuan awal peserta didik dan
mengetahui dari mana proses pengetahuan dimulai.
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa setidaknya
dalam kegiatan awal (pendahuluan), guru diharapkan mampu
menciptakan iklim belajar yang baik yaitu dengan menciptakan
semangat dan kesiapan siswa dalam belajar, membina keakraban
antara peserta didik dan mengadakan pretes atau mengajukan
pertanyaan di awal pembelajaran
b. Kegiatan Inti
Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani, kegiatan inti merupakan
kegiatan utama dalam proses pembelajaran atau dalam proses
penguasaan pengalaman belajar (experience) siswa. Kegiatan inti
dalam pembelajaran suaru proses pembentukkan pengalaman dan
kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi
waktu tertentu. Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan untuk
32
terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh siswa dengan
bantuan dari guru melalui langkah-langkah kegiatan.47
Kegiatan inti implementasi pembelajaran antara lain mencakup
penyampaian informasi tentang bahan belajar atau materi standar yang
telah disiapkan, membahas materi standar untuk membentuk
kompetensi peserta didik, serta melakukan tukar pengalaman yang
dihadapi bersama. Dalam pembelajaran, peserta didik dibantu oleh
guru sebagai fasilitator untuk melibatkan diri dalam membentuk
kompetensi, serta mengembangkan dan memodifikasi kegiatan
pembelajaran, apabila kegiatan itu menuntut adanya pengembangan
atau modifikasi.
Kegiatan inti pembelajaran mencakup berbagai langkah yang
ditempuh oleh peserta didik dan guru sebagai fasilitator dan untuk
mewujudkan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Mengacu pada
buku pedoman guru dan pedoman peserta didik pembentukkan
kompetensi inti dan kompetensi dasar dapat ditempuh dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Berdasarkan kompetensi dasar dan materi standar yang telah dituangkan dalam rencana pelaksanaaan pembelajaran (RPP), guru menjelaskan kompetensi minimal yang harus dicapai peserta didik, cara belajar kelompok dan cara belajar individual.
2) Guru menjelaskan materi standar secara logis dan sistematis sesuai dengan buku pedoman guru, pokok bahasan dikemukakan dengan jelas, ditayangkan melalui infokus atau ditulis di papan tulis. Member kesempatan peserta didik untuk bertanya sampai materi standar tersebut benar-benar dipahami.
3) Peserta didik mengkaji buku teks, untuk menganalisis materi standar atau sumber belajar yang akan dipelajari. Untuk mengembangkan materi standar yang telah diuraikan dalam buku teks atau buku pedoman peserta didik dapat mendayagunakan perpustakaan sebagai sumber belajar, dapat juga memfotokopi dari sumber lain, seperti majalah, dan surat kabar.
47
Imas Kurniasih, Berlin Sani, op. cit., h. 57
33
4) Membagikan lembaran kegiatan untuk setiap peserta didik. Lembaran kegiatan berisi tugas tentang materi standar yang telah dijelaskan oleh guru dan dipelajari oleh peserta didik.
5) Guru memantau dan memeriksa kegiatan peserta didik dalam mengerjakan lembaran kegiatan, sekaligus memberikan bantuan, arahan bagi mereka yang memerlukan.
6) Setelah selesai diperiksa bersama-sama dengan cara menukar pekerjaan dengan teman lain, lalu guru menjelaskan setiap jawabannya.
7) Kekeliruan dan kesalahan jawaban diperbaiki oleh peserta didik, jika ada yang kurang jelas guru member kesempatan bertanya, tugas atau kegiatan mana yang perlu penjelasan lebih lanjut.
8) Sesuai dengan pendekatan dan model pembelajaran yang direkomendasikan dan dilatihkan dalam pendidikan dan pelatihan Kurikulum 2013, yang dimotori oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), gurur dalam setiap pembelajaran harus mengupayakan keterlibatan dan aktivitas peserta didik secara optimal melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan48
Kegiatan inti dalam pembelajaran harus melinatkan peserta didik
seoptimal mungkin. Yaitu dengan memberikan kesempatan dan
mengikutsertakan mereka untuk ambil bagian dalam proses
pembelajaran. Ini dilakukan agar peserta didik dengan guru dapat
saling bertukar informasi mengenai topik yang dibahas, dan mencapai
kecocokan atau keselarasan pikiran mengenai apa yang akan dipelajari.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara
individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
1) seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang
telah berlangsung;
2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
48
E. Mulyasa, op. cit., h. 96-97
34
3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,
baik tugas individual maupun kelompok; dan
4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.49
Kegiatan penutup merupakan kegiatan ahkir dalam suatu
pembelajaran. Kegiatan akhir pembelajaran tidahk hanya diartikan
sebagai kegiatan penutup pembelajaran, tetapi lebih untuk mengetahui
penguasaan siswa terhadap kempetensi dan usaha pemantapan
penguasaan kompetensi yang diharapkan. Dengan melakukannya
diharapkan guru dapat mengetahui kompetensi yang sudah atau belum
dikuasai oleh peserta didik. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan
meninjau kembali penguasaan siswa dan pemberian tes, baik lisan
maupun tulisan (penilaian).
3. Tahap Penilaian
Penilaian merupakan bagian sangat penting dalam upaya mengetahui
hasil pendiikan. Banyak orang beranggapan bahwa penilaian merupakan
suatu bagian kecil dalam proses penidikan, yang menyatakan bahwa
penilaian sama artinya dengan pemberian angka atas prestasi belajar siswa.
Penilaian atau pengukuran adalah suatu upaya untuk mengetahui
berapa banyak hal-hal yang dimilik oleh siswa dari hal-hal yang telah
diajarkan oleh guru. Penilaian pada hasil pembelajaran dengan pendekatan
saintifik meliputi penilaian proses, penilaian produk, penilaian sikap.
Penilaian pada tiga aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi,
saat siswa bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun
saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja.
b. Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum
dilakukan dengan tes tertulis.
49 Permendikbud, op. cit., h. 10
35
c. Penilaian sikap, melalui observasi saat siswa bekerja kelompok,
bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan
menggunakan lembar observasi sikap50
Dari pengertian di atas penilaian dapat diartikan sebagai alat atau cara
yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar seorang peserta
didik. Tujuan dari penilaian adalah untuk mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran, memberikan gambaran objektif tentang kemampuan siswa
dalam pembelajaran, dan untuk memberikan motivasi belajar pada peserta
didik. Penilaian dalan kurikulum 2013 memiliki 3 aspek yaitu penilaian
proses, produk, dan sikap.
E. Hasil Penelitian Relevan
1. Skripsi dari Ahmad Shofa yang berjudul “Persepsi Guru Sekolah Dasar
Negeri Terhadap Pembelajaran Kurikulum 2013 Kabupaten Jepara”. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini pada
persepsi guru sekolah dasar negeri terhadap langkah-langkah penilaian
autentik unjuk kerja di Kabupaten Jepara. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah kuosioner (angket), wawancara, dan dokumentasi.
Teknik analisis data dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa persepsi guru sekolah dasar negeri yang sudah
mendapatkan pengetahuan Kurikulum 2013 di Kabupaten Jepara terhadap
perencanaan penilaian unjuk kerja adalah mendekati sangat baik,
pelaksanaan penilaian unjuk kerja adalah mendekati sangat baik,
pelaporan penilaian unjuk kerja adalah mendekati sangat baik, acuan
kualitas tugas untuk penilaian unjuk kerja adalah sangat baik, dan kriteria
rubrik penilaian unjuk kerja adalah sangat baik.
2. Skripsi dari Arifudin Hidayat yang berjudul “Penerapan Pendekatan
Saintifik Pada Mata Pelajaran Pendidik Agama Islam Untuk
Meningkatkan Prestasi Belaja di Kelas IB”. Skripsi Fakultas Tarbiyah UIN
Sunan Kalijaga. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas.
50 Imas Kurniasih, Berlin Sani, op. cit., h.61
36
Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat
tahanpan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara,
dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian menunjukan penerapan pendekatan
saintifik pada mata pelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi belajar di
kelas IB secara garis besar sudah terlaksana dengan baik. Prestasi belajar
ranah kognitif pada siklus II naik menjadi baik. Sedangkan prestasi belajar
ranah afektif pada siklus II naik menjadi baik.
3. Skripsi dari Ika Budhi Utami yang berjudul “Implementasi Pendekatan
Saintifik dalam Kurikulum 2013 Pada Siswa Kelas II SDN Rembulan,
Pandowan, Galur, Kulon Progo”. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta. Peneliti mengunakan alat bantu pedoman
observasi, pedoman wawancara, lembar angket, dan pedoman analisis
RPP. Data dianalisis dengan menggunakan reduksi data, display data, dan
penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik
dan sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan
pembelajaran yang dilakukan guru adalah mengkaji silabus dan buku guru,
serta menyusun RPP yang menjabarkan langkah kegiatan Pendekatan
Saintifik. Guru sudah melaksanakan pembelajaran menggunakan
Pendekatan Saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi/menalar, dan
mengkomunikasikan. Namun, pelaksanaan pembelajaran tersebut belum
maksimal. Guru sudah menggunakan penilaian autentik untuk menilai
sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa. Namun guru jarang
menggunakan instrumen dan rubrik penilaian. Hambatan yang dialami
guru dalam implementasi pendekatan saintifik meliputi hambatan dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 03 Cijantung Pagi yang beralamat
di Jl. R.A. Fadhillah Kec. Pasar Rebo Kel. Cijantung Jakarta Timur.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2015 s.d November 2015.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 di sekolah tersebut.
Hambatan yang dialami dan solusi alternatif dalam menerapkan
pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan studi lapangan (Field
research), yaitu meneliti langsung ke lapangan untuk mencari informasi
sebanyak-banyaknya mengenai hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian
ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dalam bentuk
deskriptif analitis, yaitu penelitian yang dilakukan dengan
menggambarkan suatu keadaan atau sifat seperti adanya untuk kemudian
dilakukan analasis dengan teknik analisa kualitatif.51 Yaitu dengan
mengumpulkan data secara sistematis dan konsisten, kemudian
menyeleksi, membandingkan, menganalisa data dari hasil penelitian
berupa data dan informasi yang berkaitan dengan tema yang akan diteliti
serta mengambil kesimpulan dalam bentuk narasi.
Jenis data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat kualitatif yang
terdiri dari data primer dan sekunder mengenai pelaksanaan pendekatan
saintifik pada Kurikulum 2013. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini
adalah:
51 Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara 2008), h.157
38
1. Data primer, data yang bersumber dari responden yang langsung
ditemui di lokasi penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah
data yang diambil melalui wawancara.
2. Data sekunder, data yang bersumber dari observasi dan dokumentasi
berupa data-data tertulis seperti data guru, data peserta didik, RPP,
daftar inventaris dan lain-lain.
C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Untuk memperoleh data-data di lapangan maka penulis menggunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan
hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia
kenyataan yang diperoleh melalui observasi.52
Observasi merupakan suatu teknik yang dilakukan untuk mencari
data yang valid. Yang berkenaan dengan objek penelitian itu
dilaksanakan, dan instrumen ini lebnih sering digunakan sebagai alat
pelengkap instrumen lain.53 Observasi berarti melakukan pengamatan
secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat
kegiatannya dalam situasi yang alami. Oleh karena itu, pada penelitian
ini observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati secara
langsung penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 yang
dilaksanakan oleh guru dan siswa di sekolah.
2. Wawancara
Wawancara didefinisikan sebagai diskusi antara dua orang atau
lebih dengan tujuan tertentu. Wawancara yang dilakukan dengan lebih
52 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2008), h.310
53 Sukardi, op. cit.,h.157
39
dari satu partisipan disebut focus group. Dengan wawancara peneliti
dapat memperoleh banyak data yang berguna bagi penelitinya.54
Dalam teknik ini peneliti melakukan wawancara langsung dengan
kepala sekolah dan guru kelas di kelas IV SDN Cijantung 03 Pagi
mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada
Kurikulum 2013. Wawancara ini dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Wawancara tidak terstruktur, wawancara yang bebas yaitu peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pedoman wawancara yang digunakan yang digunakan hanya
berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.55
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan
umum yang sifatnya deskriptif dengan meminta informan
memberikan gambaran atau melukiskan pelaksanaan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013
b. Wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan peneliti
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya telah
disusun untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam
tentang pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi.
3. Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data
historis.56
Studi dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan data-data tertulis
sehingga dapat digunakan sebagai penguat dalam penyusunan dan
54 Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar, (Jakarta: Indeks, 2012), h. 45
55 Tajul Arifin, Metode Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), h.192
56 Samiaji Sarosa, op.cit, h. 179
40
penyampaian informasi yang akan diberikan atau disajikan oleh
penulis. Pada teknik ini peneliti melakukan pengumpulan dan
pengambilan data yang diperoleh melalui pengumpulan dokumen-
dokumen contoh silabus dan RPP. Dengan dikumpulkannya dokumen
tersebut berfungsi sebagai data informasi yang sangat diperlukan
dalam penelitian sehingga membantu penyelesaian penelitian.
D. Teknik Analisis Data
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang
lain.57 Analisis yang akan digunakan adalah analisis deskriptif dengan
pendekatan kualitatif, dengan menggambarkan hasil temuan di lapangan
mengenai implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di
SDN Cijantung 03 Pagi.
Proses analisa data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari
berbagai sumber dengan tahapan sebagai berikut:
1. Reduksi data yaitu kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu.58 Maksudnya reduksi data ini yaitu
peneliti memgumpulkan dan mencatat data yang diperoleh dari
lapangan kemudian mengambil satu data yang penting sebagai fokkus
penelitian.
2. Display data yaitu kategorisasi dengan menyusun sekumpulan data
berdasarkan pola pikir, pendapat dan kriteria tertentu untuk menarik
57 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif dan R &
D, (Jakarta: Alfabeta, 2010), h. 335
58 Ibid., h. 338
41
kesimpulan. Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan
peneliti untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.59
3. Pembuktian atau penyimpulan yaitu penarikan kesimpulan berdasarkan
data yang telah disajikan.60
4. Untuk hasil observasi pelaksanaan pembelajaran akan dianalisis
dengan teknik analisis data deskriptif yang digunakan untuk
mengetahui besarnya persentase ketercapaian pembelajaran. Dengan
rumus:
P = x 100%
Keterangan:
F : frekuensi yang sedang dicari
N : number of case
P : angka persentase
Kemudian dari hasil observasi implementasi pendekatan saintifik pada
Kurikum 2013 ditafsirkan menjadi beberapa kategori menurut Samiaji
Arikunto. Dengan menggunakan patokan sebagai berikut:
Persentase (%) Kategori
81 – 100
61 – 80
41 – 60
21 – 40
< 21
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Berdasarkan patokan di atas dapat diperoleh kategori:
59 Ibid., h. 341
60 Ibid., h. 345
42
Sangat baik, apabila 5 langkah dari pendekatan saintifik sudah terpenuhi
dan nilai karakter pada peserta didik juga terlihat dan melekat di saat
pembelajaran atau di luar pembelajaran.
Baik, apabila 5 langkah dari pendekatan saintifik hanya terpenuhi 4
langkah. Namun, nilai karakter pada peserta didik sudah terlihat dan
melekat di saat pembelajaran atau di luar pembelajaran.
Cukup, apabila 5 langkah dari pendekatan saintifik hanya terpenuhi 3
langkah dan nilai karakter pada peserta didik kurang di saat pembelajaran
atau di luar pembelajaran.
Kurang, apabila 5 langkah dari pendekatan saintifik hanya terpenuhi 2
langkah dan nilai karakter pada peserta didik kurang di saat pembelajaran
atau di luar pembelajaran.
Dan sangat kurang, apabila 5 langkah dari pendekatan saintifik hanya
terpenuhi 1 langkah dan nilai karakter pada peserta didik kurang di saat
pembelajaran atau di luar pembelajaran.
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Profil SDN Cijantung 03 Pagi
Nama : SDN Cijantung 03 Pagi
NSS : 101016404050
NIS : 100110
Jenjang Akreditasi : A Tahun: 2006
Alamat : Jl. RA. Fadhillah No.1 Komplek Kopasus,
Cijantung, Kec.Pasar Rebo, Jakarta Timur. 021-
8404859
Luas Tanah :
Luas Bangunan : (3 Lantai)
Tahun dibangun : Tahun 1972
Digunakan : Tahun 1974
Rehab Total : Tahun 2005
Visi : Berakhlak Mulia, Jujur, Disiplin, Cinta
Lingkungan, dan Unggul Dalam Prestasi,”
Misi :
1. Menanamkan karakter religius melalui pembiasaan.
2. Menanamkan perilaku jujur, disiplin dan anti korupsi.
3. Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan hidup dengan cara Reuse
(Guna ulang) Reduce (Mengurangi) dan Recycle (Mendaur ulang).
4. Mengoptimalkan pembiasaan memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup.
5. Mengoptimalkan pembelajaran PAIKEM dan bimbingan konseling.
6. Meningkatkan profesionalisme guru melalui pendidikan formal,
pembinaan dan sertifikasi guru.
7. Menanamkan jiwa kewirausahaan dan ekonomi kreatif.
44
8. Mengembangkan kerjasama pendidikan dan kepramukaan secara
global.
9. Mengoptimalkan peran komite sekolah dan pengurus kelas dalam
pemberdayaan lingkungan hidup.
10. Menjalin kerjasama yang harmonis antara sekolah, lingkungan
masyarakat dan dunia usaha.
MOTO: “Senyum, Sapa, Salam, Santun, Jujur dan Cinta Lingkungan”
2. Perangkat SDN Cijantung 03 Pagi
Berikut ini dipaparkan perangkat yang ada di SDN Cijantung 03 Pagi
dimulai dari guru, siswa, sarana prasarana.
Grafik 4.1
Data Guru SDN Cijantung 03 Pagi Berdasarkan Lulusan
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa guru dengan lulusan S2
terdapat 10% antara lain yaitu Kepala Sekolah Suti Rahayu M.Pd dan
Abd. Wahid M.Pd guru kelas III B. Kemudian, guru dengan lulusan S1
terdapat 80% antara lain Putut Tri Handayani,S.Pd (I A), Retno
Wulandari, S.Pd.SD (I B), Puji Astuti S.Pd (II A), Karna, S.Pd (III A),
Ana Maulia, S.Pd (IV B), Fajar Hariyadi, S.Pd (V A), Sriyatun, S.Pd (V
B), Elprida Junita Sianturi, S.Pd (VI A), P. Panca Utami, S.Pd (VI B).
Suharti, S.Pd I (Agama Islam kelas I-IV), M. Nurdin, S.Pd (Agama Islam
kelas V-VI), Ni Ketut Rastini, S.Pd (Agama Hindu kelas I-VI), Yohana,
S.Pak (Agama Kristen I-VI), Agus Salam, S.Pd (MP), I.Dewa Gede
45
Mahendra S.Pd (Penjaskes I-III), Muhammad Haikal Farobi, S.Pd
(Mulok/Bahasa Inggris). Kemudian, guru dengan lulusan D3 yaitu Sri
Yuliastuti, S.Pd (IV A). dan guru dengan lulusan SPG yaitu Jefri, S.Pd (II
B).
Grafik 4.2
Data Jumlah Peserta Didik SDN Cijantung 03 Pagi
Berdasarkan grafik data diatas dapat disimpulkan bahwa perserta didik
di SDN Cijantung 03 pagi seluruhnya berjumlah 378 peserta didik.
Dengan jumlah laki-laki dari kelas I sampai kelas IV berjumlah 179 dan
perempuan 199 peserta didik.
B. Deskripsi Data
4. Data Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013
Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui bagaimana
pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di sekolah
tersebut, apakah dalam penerapannya sekolah ini mengalami kendala, lalu
bagaimana solusi sekolah ini untuk menyikapi permasalahan tersebut.
Dari data yang diperoleh tentang implementasi pendekatan saintifik
pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi, peneliti memperoleh
data melalui observasi dan wawancara. Observasi dilakukan pada saat
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik pada
mata pelajaran Tematik di SDN Cijantung 03 Pagi. Wawancara dilakukan
46
oleh peneliti dengan kepala sekolah, guru kelas dan tenaga kependidikan
yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian.
Berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah pembelajaran
Kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik sudah
diterapkan sejak 3 tahun yang lalu, sekolah SDN Cijantung 03 Pagi
merupakan sekolah sasaran Implementasi Kurikum 2013. Tujuan yang
diharapkan dari pelaksanaan pendekatan saintifik adalah nilai karakter
yang nantinya terbangun pada anak seperti kejujuran, kedisiplinan,
tanggungjawab, kemudian sosial antar teman. 61
Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi
pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung
03 Pagi dapat dilihat data seperti dalam tabel berikut:
Tabel 4.1
Hasil Observasi Aktivitas Mengajar
No. Pertemuan ke- Skor Persentase Keterangan
1 Pertemuan 1 132 72,2% Cukup
2 Pertemuan 2 143 79,4% Cukup
3 Pertemuan 3 108 60% Kurang
4 Pertemuan 4 140 77,7% Cukup
5 Pertemuan 5 139 77,2% Cukup
6 Pertemuan 6 154 85,5% Baik
7 Pertemuan 7 159 88,3% Baik
8 Pertemuan 8 168 93,3% Sangat Baik
9 Pertemuan 9 142 78,8% Cukup
10 Pertemuan 10 146 81,1% Baik
11 Pertemuan 11 159 88,3% Baik
12 Pertemuan 12 157 87,2% Baik
Rata-rata 145,5 80,8% Baik
61 Wawancara dengan Bu Suti Rahayu Kepala Sekolah SDN Cijantung 03 Pagi pada Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kepala Sekolah.
47
Berdasarkan tabel di atas hasil observasi aktivitas mengajar, pada
pertemuan pertama dan ke-2 penilaian terhadap aktivitas mengajar cukup,
dengan persentase skor sebesar 72,2% dan 79,4%. Hal ini ditunjukkan
karena guru kurang memotivasi peserta didik pada langkah bertanya dan
kurang membimbing peserta didik dalam memahami materi untuk dapat
menarik kesimpulan pada langkah menalar. Pada pertemuan ke-3 penilaian
terhadap aktivitas mengajar kurang baik, dengan persentase skor sebesar
60%. Hal ini ditunjukkan karena guru kurang memotivasi peserta didik
pada langkah bertanya sehingga pada langkah mencoba peserta didik tidak
dapat menjalankan dengan maksimal dan pada saat mengemukakan
pendapat peserta didik kurang termotivasi pada pembelajaran. Pada
pertemuan ke-4 dan ke-5 penilaian aktivitas mengajar cukup dengan
persentase skor sebesar 77,7% dan 77,2%. Hal ini ditunjukkan karena guru
kurang memotivasi peserta didik pada langkah bertanya. Pada pertemuan
ke-6 dan ke-7 penilaian aktivitas mengajar baik dengan persentase skor
sebesar 85,5% dan 88,3%. Hal ini ditunjukkan dengan guru menciptakan
pembelajaran yang baik, melakukan percobaan untuk menarik minat
peserta didik. Pada pertemuan ke-8 penilaian aktivitas mengajar sangat
baik dengan persentase skor sebesar 93,3%. Hal ini ditunjukkan dengan
guru membimbing peserta didik mengamati lingkungan sekitar di luar
kelas pada langkah mengamati sehingga peserta didik sangat bersemangat
untuk melakukan pengamatan. Pada pertemuan ke-9 penilaian aktivitas
mengajar cukup dengan persentase skor sebesar 78,8%. Hal ini
ditunjukkan karena guru kurang memberikan pengetahuan awal mengenai
materi yang dipelajari. Pada pertemuan ke-10, ke-11, dan ke-12 penilaian
aktivitas mengajar baik dengan persentase skor sebesar 81,1%, 88,3% dan
8,72%. Hal ini ditunjukkan oleh guru yang membimbing pada langkah
mengamati, mencoba, menalar dan membentuk jaring sehingga peserta
didik tertarik mengikuti pembelajaran.
Setelah diberikan perhitungan, rata-rata skor diperoleh 145,5 dengan
persentase rata-rata sebesar 80,8% menunjukkan bahwa pelaksanaan
48
aktivitas mengajar termasuk dalam kategori baik. Karena, dari 12
pertemuan guru telah terbiasa mengajar dengan menggunakan langkah-
langkah pendekatan saintifik meskipun beberapa pertemuan tidak
terpenuhi dalam menggunakan 5 langkah pendekatan saintifik.
Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
No. Pertemuan ke- Skor Persentase Keterangan
1 Pertemuan 1 130 72,2% Cukup
2 Pertemuan 2 142 78,8% Cukup
3 Pertemuan 3 124 68,8% Kurang
4 Pertemuan 4 144 80% Baik
5 Pertemuan 5 148 82,2% Baik
6 Pertemuan 6 141 78,3% Baik
7 Pertemuan 7 156 86,6% Baik
8 Pertemuan 8 162 90% Sangat Baik
9 Pertemuan 9 158 87,7% Baik
10 Pertemuan 10 155 86,1% Baik
11 Pertemuan 11 155 86,1% Baik
12 Pertemuan 12 160 88,8% Baik
Rata-rata 147,9 82,1% Baik
Berdasarkan tabel di atas hasil observasi aktivitas belajar, pada
pertemuan pertama dan ke-2 penilaian terhadap aktivitas belajar cukup
dengan persentase skor sebesar 72,2% dan 78,8%. Hal ini ditunjukkan
oleh kurangnya keberanian peserta didik pada langkah bertanya dan
peserta didik tidak tepat waktu dalam mengumpulkan hasil kerja pada
langkah mencoba. Pada pertemuan ke-3 penilaian terhadap aktivitas
belajar kurang baik dengan persentase skor sebesar 68,8%. Hal ini
ditunjukkan oleh kurangnya peserta didik dalam memperhatikan
penjelasan guru pada langkah mengamati, kurangya bertanya mengenai
hal yang belum diketahui pada langkah bertanya. Pada pertemuan ke-4
49
hingga pertemuan ke-7 penilaian aktivitas belajar baik dengan persentase
skor sebesar 80%, 82,2%, 78,3% dan 86,6%. Hal ini ditunjukkan oleh
peserta didik yang sangat antusias pada langkah observasi, bertanya,
mencoba, dan membuat jaring. Pada pertemuan ke-8 penilaian aktivitas
belajar sangat baik dengan persentase skor sebesar 90%. Hal ini
ditunjukkan oleh peserta didik yang sangat antusias pada langkah
observasi, bertanya, mencoba, menalar, membuat jaring. Pada pertemuan
kesembilan hingga pertemuan ke-12 penilaian aktivitas belajar baik
dengan persentase skor sebesar 87,7%, 87,7%, 86,1%, dan 88,8%. Hal ini
ditunjukkan oleh oleh peserta didik yang sangat antusias pada langkah
observasi, mencoba, menalar, dan membuat jaring.
Setelah diberikan perhitungan, rata-rata skor diperoleh 147,9 dengan
persentase rata-rata sebesar 82,1% menunjukkan bahwa pelaksanaan
aktivitas belajar termasuk dalam kategori baik. Karena, dari 12 pertemuan
peserta didik telah terbiasa menggunakan langkah-langkah pendekatan
saintifik dalam pembelajaran meskipun beberapa pertemuan tidak
terpenuhi dalam menggunakan 5 langkah pendekatan saintifik.
Bersamaan dari hasil observasi mengajar dan belajar, Ibu Suti Rahayu
berpendapat mengenai penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum
2013 di SDN Cijantung 03 Pagi 80% berjalan dengan baik belum
sepenuhnya sempurna. Karena kami berada pada tataran implementasi dan
juga masih belajar untuk menerapkannya.62
Peneliti mengamati proses pembelajaran selama dua minggu (12X
pertemuan). Berikut adalah gambaran pelaksanaan pendekatan saintifik
pada Kurikulum 2013 di kelas.
a. Pertemuan Pertama, Senin, 21 September 2015
Pada pertemuan pertama langkah-langkah pendekatan saintifik
pada Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya
62 Wawancara dengan Bu Suti Rahayu Kepala Sekolah SDN Cijantung 03 Pagi pada
Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kepala Sekolah.
50
dan Gerak, pembelajaran 1 yaitu sebelum memulai pembelajaran guru
menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran. Setelah peserta didik
tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama dan guru memberikan
cerita pendek untuk memotivasi peserta didik dengan mengaitakan
pada materi yang akan diajarkan (Kegiatan Pendahuluan).
Peserta didik bersama-sama ke perpustakaan untuk mencari buku
dan membaca tentang ilustrasi benda bergerak untuk memperoleh
gambaran konkret tentang gaya dan gerak (Langkah Mengamati).
Kemudian guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya
mengenai apa yang sudah dilihat, dibaca, dan disimak (Langkah
Bertanya). Setelah itu guru mengajak siswa untuk meremas selembar
kertas, dan mendorong/menarik meja (Langkah Mencoba). Setelah
mencoba, peserta didik menjawab pertanyaan di buku dan berdiskusi
bersama teman sebangku (Langkah Menalar). Setelah menjawab
pertanyaan pada buku teks salah seorang peserta didik maju dan
membacakan hasil diskusi tentang materi gaya dan gerak. Kemudian,
guru memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik (Langkah
Membentuk jaring)
Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik
bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari,
kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan
Penutup)
Pada pertemuan pertama penilaian terhadap aktivitas mengajar dan
aktivitas belajar cukup, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor
sebesar 72,2%. Karena pada pembelajaran guru kurang memotivasi
peserta didik untuk kegiatan bertanya dan peserta didik kurang berani
dalam mengemukakan pendapat kepada teman sekelas. Namun, selain
itu pembelajaran dengan pendekatan saintifik berjalan dengan baik.
Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap
51
teliti, memiliki rasa ingin tahu dalam percobaan, bekerja keras,
menghargai pendapat temannya pada proses pembelajaran.
b. Pertemuan Ke-2, Rabu, 23 September 2015
Pada pertemuan ke-2 langkah-langkah pendekatan saintifik pada
Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya dan
Gerak, pembelajaran 2 yaitu seperti biasa sebelum memulai
pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran.
Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama
dan guru memberikan pertanyaan tentang pembelajaran yang telah
dipelajari. Kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok
(Kegiatan Pendahuluan).
Peserta didik mengamati dan membaca buku teks mengenai contoh
gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari (Langkah Mengamati).
Setelah mengamati dan membaca buku teks, peserta didik bersama
guru melakukan percobaan menggelindingkan kelereng di dua tempat
berbeda yaitu pada permukaan yang halus/lantai pada permukaan
tanah/rumput (Langkah Mencoba). Kemudian peserta didik membuat
mobil-mobilan dari kotak obat yang sudah tidak terpakai dengan
berkelompok (Langkah Mencoba). Setelah itu peserta didik
mendiskusikan hasil percobaan di luar kelas kedalam bentuk tulisan
(Langkah Menalar). Setelah berdiskusi salah seorang peserta didik
maju dan membacakan hasil pengamatan yang telah didiskusikan.
Kemudian, guru memberikan penguatan dan bersama-sama peserta
didik menjelaskan alasan pentingnya dalam kegiatan pembelajaran hari
ini. (Langkah Membentuk jaring)
Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik
bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari,
kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan
Penutup)
52
Pada pertemuan ke-2 penilaian terhadap aktivitas mengajar dan
aktivitas belajar cukup, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor
sebesar 79,4% dan 78,8%. Karena pada pembelajaran guru masih
kurang memotivasi peserta didik untuk kegiatan bertanya dan
kurangnya keberanian peserta didik dalam bertanya, tidak tepat waktu
dalam mengumpulkan hasil kerja pada langkah mencoba, kemudian
pada proses pembelajaran dilakukan secara berkelompok masih ada
peserta didik yang tidak ikut berkontribusi dalam kelompok. Namun,
selain itu pembelajaran dengan pendekatan saintifik berjalan dengan
baik. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki
sikap teliti, meliliki rasa ingin tahu dalam percobaan dan bekerja keras
pada proses pembelajaran.
c. Pertemuan Ke-3, Kamis, 24 Oktober 2015
Pada pertemuan ke-3 langkah-langkah pendekatan saintifik pada
Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya dan
Gerak, pembelajaran 3 yaitu seperti biasa sebelum memulai
pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran.
Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama
dan guru memberikan pertanyaan tentang pembelajaran yang telah
dipelajari. Kemudian guru menginformasikan tentang tema
pembelajaran dan menjelaskan tentang tahapan kegiatan yang meliputi
proses kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengkomunikasikan, membuat jejaring (Kegiatan Pendahuluan).
Peserta didik mengamati gambar dan membaca teks yang tertera
pada buku (Langkah Mengamati). Peserta didik menuju lapangan
untuk melakukan senam irama bersama guru PJOK (Langkah
Mencoba). Setelah mencoba, peserta didik dibimbing untuk
menemukan gaya otot dan gaya lainnya pada gambar yang
menunjukkan gerakan senam. Kemudian, guru membimbing siswa
untuk mencari contoh lain dari kegiatan senam yang telah dilakukan
53
bersama teman sekelompoknya (Langkah Menalar). Setelah
menjawab pertanyaan kemudian salah seorang peserta didik maju dan
membacakan hasil diskusi. Kemudian, guru memberikan penguatan
terhadap jawaban peserta didik (Langkah Membentuk jaring)
Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik
bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari,
kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan
Penutup)
Pada pertemuan ke-3 penilaian terhadap aktivitas mengajar kurang,
hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 60% dan penilaian
terhadap aktivitas belajar juga kurang, hal ini ditunjukkan oleh
persentase skor sebesar 68,8%. Karena pada pertemuan ini kondisi
kelas tidak kondusif dan peserta didik mengeluarkan energi cukup
banyak pada saat pembelajaran PJOK di luar kelas, maka dari itu
peserta didik menjadi kurang bersemangat pada kegiatan di dalam
kelas. Suasana kelas menjadi ramai, banyak peserta didik yang
bertanya dan belum mengerti mengenai gaya otot.
d. Pertemuan Ke-4, Senin, 5 Oktober 2015
Pada pertemuan ke-4 langkah-langkah pendekatan saintifik pada
Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya dan
Gerak, pembelajaran 4 yaitu seperti biasa sebelum memulai
pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk pembelajaran.
Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama
dan guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Kemudian guru
memberikan sedikit nasihat kepada peserta didik mengenai kejadian
yang terjadi di kelas dan mengaitakan cerita dengan materi yang akan
diajarkan. (Kegiatan Pendahuluan)
Peserta didik membaca teks yang tertera pada buku mengenai gaya
gravitasi dalam kehidupan sehari-hari dan mengamati bagaimana cara
54
membuat parasut (Langkah Mengamati). Peserta didik melakukan
percobaan untuk mengetahui gaya gravitasi dengan menggunakan
benda-benda yang berada di dalam kelas. Kemudian peserta didik
membuat parasut sesuai dengan langkah-langkah pengerjaan bersama
kelompoknya (Langkah Mencoba). Setelah membuat parasut guru
membimbing peserta didik untuk berdiskusi untuk mengambil
kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan dan menceritakan
pengalaman bermain parasut dalam bentuk karangan (Langkah
Menalar). Setelah membuat kesimpulan dan menceritakan
pengalaman dalam bentuk karangan kemudian perwakilan kelompok
dari peserta didik maju dan bercerita kepada teman sekelasnya
mengenai apa yang telah didiskusikan (Langkah Membentuk
jaring) . Kemudian guru bertanya mengenai sikap yang harus
ditunjukkan saat bermain parasut dan manfaat yang diperoleh dari
mempraktikan sikap tersebut (Langkah Bertanya).
Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik
bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran, kemudian
berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup)
Pada pertemuan ke-4 penilaian terhadap aktivitas mengajar cukup,
hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 77,7% dan penilaian
terhadap aktivitas belajar baik hal ini ditunjukkan oleh skor persentase
sebesar 80%. Karena pada pertemuan ini guru kurang memotivasi
peserta didik dalam bertanya. Namun, peserta didik antusias dan
tertarik dalam langkah-langkah pendekatan saintifik terutama pada
langkah mencoba. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah
memiliki sikap teliti, jujur, memiliki rasa ingin tahu, dan bekerja keras
pada langkah mencoba.
e. Pertemuan Ke-5, Kamis, 5 Oktober 2015
Pada pertemuan ke-5 langkah-langkah pendekatan saintifik pada
Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya dan
55
Gerak, pembelajaran 5 guru menyiapkan peserta didik sebelum
memulai pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa
berdoa bersama-sama dan guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok. Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan untuk memancing
keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
materi sebelumnya (Kegiatan Pendahuluan).
Peserta didik mengamati gambar dan membaca teks tentang
pesawat kertas (Langkah Mengamati). Kemudian guru memberi
kesempatan peserta didik untuk menjawab pertanyaan pada buku teks
(Langkah Bertanya). Setelah membaca mengenai pesawat kertas dan
cara menerbangkannya peserta didik menceritakan pengalamannya
sesuai yang tertera pada buku (Langkah Mencoba). Setelah
menjawab pertanyaan kemudian peserta didik berdiskusi mengenai
kasus yang terdapat pada buku secara berkelompok (Langkah
Menalar). Setelah menjawab pertanyaan kemudian salah seorang
peserta didik menyampaikan hasil yang telah didiskusikan di depan
kelas. Kemudian, guru memberikan penguatan terhadap jawaban
peserta didik (Langkah Membentuk jaring)
Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik
bersama-sama menuliskan perenungan pelajaran hari ini dan
menjelaskan cara menerapkan pembelajaran ini dalam kehidupan
sehari-hari, membuat kesimpulan terhadap pembelajaran, melakukan
tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari, kemudian berdoa
sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup)
Pada pertemuan ke-5 penilaian terhadap aktivitas mengajar cukup,
hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 77,2% dan penilaian
terhadap aktivitas belajar baik karena diperoleh persentase skor sebesar
82,2%. Karena pada pertemuan ini guru kurang memotivasi anak
untuk bertanya. Namun, dalam kegiatan pembelajaran peserta didik
sangat tertarik mengenai materi pesawat kertas. Dalam langkah
membentuk jarring banyak peserta didik yang sangat antusias untuk
56
bercerita di depan kelas. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik
sudah memiliki sikap komunikatif, berani mengungkapkan pendapat
dan menghargai setiap perbedaan pendapat.
f. Pertemuan Ke-6, Selasa, 6 Oktober 2015
Pada pertemuan ke-6 langkah-langkah pendekatan saintifik pada
Tema 2 Selalu Berhemat Energi dan Sub Tema 3 mengenai Gaya dan
Gerak, pembelajaran 6 guru menyiapkan peserta didik sebelum
memulai pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa
berdoa bersama-sama dan guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
sebelumnya (Kegiatan Pendahuluan).
Peserta membaca buku teks tentang gaya magnet (Langkah
Mengamati). Setelah membaca mengenai gaya magnet kemudian
peserta didik melakukan percobaan mengenai benda yang dapat
tertarik dengan magnet dan tidak tertarik dengan magnet (Langkah
Mencoba). Kemudian peserta didik menjawab hasil pengamatan pada
tabel pengamatan (Langkah Bertanya). Setelah mencatat peserta
didik menyimpulkan bersama percobaan dengan cara berdiskusi
(Langkah Menalar). Setelah menjawab pertanyaan kemudian salah
seorang peserta didik menyampaikan hasil diskusi dan guru
memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik (Langkah
Membentuk jaring) . Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru
dan peserta didik bersama-sama menuliskan perenungan pelajaran hari
ini dan mengerjakan evaluasi.
Kegiatan terakhir pada pembelajaran yaitu guru dan peserta didik
bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari,
kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan
Penutup)
57
Pada pertemuan ke-6 penilaian terhadap aktivitas mengajar baik,
hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 85,5% dan penilaian
terhadap aktivitas belajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor
sebesar 78,3%. Karena pada pertemuan ini peserta didik tertarik pada
percobaan tentang benda yang dapat tertarik dengan magnet dan benda
yang tidak dapat tertarik dengan magnet. Meskipun ada beberapa
peserta didik yang hanya diam tidak berpartisipasi dalam
kelompoknya. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah
memiliki sikap teliti, jujur, memiliki rasa ingin tahu, dan bekerja keras
pada kegiatan percobaan.
g. Pertemuan Ke-7, Rabu, 7 Oktober 2015
Pada pertemuan ke-7 langkah-langkah pendekatan saintifik pada
Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup dan Sub Tema 1 mengenai
Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, pembelajaran 1 guru
menyiapkan peserta didik sebelum memulai pembelajaran. Setelah
peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa bersama-sama dan guru
membagi siswa dalam beberapa kelompok. Selanjutnya guru
mengajukan pertanyaan untuk memancing keberanian siswa dalam
menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi sebelumnya
(Kegiatan Pendahuluan).
Peserta didik mengamati gambar dan membaca buku teks
mengenai pecahan dan bagian tubuh pada hewan merpati (Langkah
Mengamati). Kemudian guru memberi pertanyaan yang ada pada
buku mengenai konsep pecahan (Langkah Bertanya). Kemudian,
peserta didik mengerjakaan soal pertanyaan pada buku teks (Langkah
Mencoba). Setelah mengerjakan soal, peserta didik dibimbing untuk
mendiskusikan dan menemukan jawaban dari masalah yang terdapat
pada buku teks bersama kelompoknya (Langkah Menalar). Salah
seorang peserta didik membacakan hasil yang di dapat dari masalah
tadi di depan kelas (Langkah Membentuk jaring).
58
Selanjutnya guru bersama peserta didik menyimpulkan
pembelajaran hari ini dan memberikan pekerjaan rumah kepada siswa
untuk mengamati hewan apa saja yang ada di sekitar rumah mereka.
Selanjutnya peserta didik bersama-sama berdoa sebelum mengakhiri
pembelajaran. (Kegiatan Penutup)
Pada pertemuan ke-7 penilaian terhadap aktivitas mengajar baik,
hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 88,3% dan penilaian
terhadap aktivitas belajar juga baik hal ini ditunjukkan oleh persentase
skor sebesar 87%. Karena pada pertemuan ini guru memacu peserta
didik untuk bertanya dan peserta didik turut serta bertanya mengenai
hal yang sudah didapat maupun hal yang belum dimengerti. Dari
kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap
komunikatif, berani mengungkapkan pendapat dan menghargai setiap
perbedaan pendapat dan memiliki rasa ingin tahu yang besar.
h. Pertemuan Ke-8, Kamis, 8 Oktober 2015
Pada pertemuan ke-8 langkah langkah-langkah pendekatan
saintifik pada Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup dan Sub Tema
1 mengenai Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku,
pembelajaran 2. Sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan
peserta didik untuk pembelajaran. Setelah peserta didik tenang,
kemudian berdoa dan selanjutnya guru memberikan pertanyaan-
pertanyaan yang mengenai pengetahuan peserta didik tentang
pembelajaran kemarin. (Kegiatan Pendahuluan)
Guru dan peserta didik bersama-sama ke luar kelas menuju kebun
sekolah. Peserta didik mengamati sekeliling kebun dan mencari
beberapa hewan yang ada di kebun (Langkah Mengamati).
Kemudian peserta didik melengkapi gambar laba-laba dan serangga
yang belum sempurna pada buku teks dan membuat deskripsi hewan
(Langkah Mencoba). Setelah melengkapi gambar peserta didik
membuat diagram venn tentang persamaan dan perbedaan antara laba-
59
laba dan serangga (Langkah Menalar). Kemudian guru memberi
pertanyaan kepada peserta didik mengenai pertanyaan yang telah ada
pada buku teks (Langkah Bertanya). Setelah menjawab pertanyaan
kemudian salah seorang peserta didik maju ke depan kelas untuk
menyampaikan deskripsi hewan dan peserta didik lain menjawab
hewan apakah yang dimaksud. Kemudian, guru memberikan
penguatan dan bersama-sama peserta didik menjelaskan alasan
pentingnya dalam kegiatan pembelajaran hari ini. (Langkah
Membentuk jaring)
Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik
bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang baru saja dipelajari,
kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan
Penutup)
Pada pertemuan ke-8 penilaian terhadap aktivitas mengajar dan
belajar sangat baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar
93% dan 90%. Karena pada pertemuan ini peserta didik sangat
antusias di dalam kegiatan pembelajaran, mencari tahu lebih banyak
hewan yang ada di sekitar sekolah dan kebun, membuatnya menjadi
deskripsi untuk temannya menebak dan berebut untuk maju ke depan
kelas membacakan hasil deskripsi hewan. Dari kegiatan ini terlihat
bahwa peserta didik sudah memiliki sikap komunikatif, berani untuk
tampil di depan kelas, teliti, kerja keras, dan menghargai perbedaan
pendapat.
i. Pertemuan Ke-9, Jum’at, 9 Oktober 2015
Pada pertemuan ke-9 langkah-langkah pendekatan saintifik pada
Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup dan Sub Tema 1 mengenai
Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, pembelajaran 3.
Sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk
pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa
60
bersama-sama dan guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan pembelajaran kemarin. Kemudian peserta didik
dibagi menjadi beberapa kelompok dan membuat lingkaran besar
(Kegiatan Pendahuluan)
Peserta didik bersama kelompok mengamati dan membaca buku
teks (Langkah Mengamati). Kemudian peserta didik menjawab
pertanyaan yang terdapat pada buku teks (Langkah Bertanya).
Setelah menjawab pertanyaan peserta didik bersama kelompoknya
mendiskusikan ciri-ciri beberapa tumbuhan melalui pengamatan
(Langkah Mencoba). Setelah melakukan melakukan pengamatan dan
mengelompokkan tumbuhan peserta didik menuliskan hasil
pengamatannya kedalam bentuk tulisan (Langkah Menalar). Salah
seorang peserta didik bergiliran mengemukakan jawaban yang telah
ditulis pada buku teks searah jarum jam (Langkah Membentuk
jaring)
Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik
bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari, memberi
kesempatan peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang
pembelajaran yang telah diikuti, kemudian berdoa sebelum mengakhiri
pembelajaran. (Kegiatan Penutup)
Pada pertemuan ke-9 penilaian terhadap aktivitas mengajar cukup,
hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 79% dan penilaian
terhadap aktivitas belajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor
88%. Karena pada pertemuan ini guru kurang memberikan
pengetahuan awal mengenai materi yang akan didiskusikan. Namun,
keingintahuan peserta didik memacu mereka untuk bertanya kepada
guru dan mencari jawaban dengan diskusi bersama kelompok. Dari
kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap teliti,
jujur, memiliki rasa ingin tahu, dan bekerja keras pada langkah
mencoba dan menalar.
61
j. Pertemuan Ke-10, Senin, 12 Oktober 2015
Pada pertemuan ke-10 langkah-langkah pendekatan saintifik pada
Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup dan Sub Tema 1 mengenai
Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, pembelajaran 4.
Sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk
pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa
bersama-sama dan guru bercerita pendek untuk memotivasi peserta
didik untuk mengingat materi yang berhubungan dengan pembelajaran
kemarin. Kemudian peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok
(Kegiatan Pendahuluan).
Peserta didik bersama kelompok mengamati dan membaca buku
teks (Langkah Mengamati). Kemudian guru mengajukan pertanyaan
mengenai interaksi anatara manusia, tumbuhan, dan hewan (Langkah
Bertanya). Peserta didik mengerjakan soal latihan yang terdapat pada
buku teks (Langkah Mencoba). Peserta didik mengamati dan
membaca buku teks tentang bagian-bagian bunga (Langkah
Mengamati). Setelah melakukan pengamatan pesera didik bersama
kelompok mendiskusikan pertanyaan yang ada pada buku teks
(Langkah Menalar). Salah seorang peserta didik mengemukakan
jawabannya yang telah didiskusikan berkelompok di depan kelas
(Langkah Membentuk jaring)
Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik
bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari, memberi
kesempatan peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang
pembelajaran yang telah diikuti, guru meminta kepada masing-masing
kelompok untuk membawa bahan-bahan percobaan pada hari esok,
kemudian berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan
Penutup)
Pada pertemuan ke-10 penilaian terhadap aktivitas mengajar dan
belajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 81% dan
62
86%. Karena pada pertemuan ini pendekatan saintifik berjalan dengan
baik. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki
sikap teliti, jujur, memiliki rasa ingin tahu, dan bekerja keras pada
langkah menalar.
k. Pertemuan Ke-11, Selasa, 13 Oktober 2015
Pada pertemuan ke-11 langkah pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan saintifik pada Tema 3 Sub Tema 1
Pembelajaran 5 langkah pendekatan saintifik pada pembelajaran yaitu
sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk
pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa
bersama-sama dan guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan pembelajaran kemarin. Kemudian peserta didik
dibagi menjadi beberapa kelompok dan membuat lingkaran besar
(Kegiatan Pendahuluan)
Peserta didik dibimbing menuju lapangan dan memainkan
permainan Ikan, Katak, dan Kadal (Langkah Mencoba). Setelah
melakukan permainan kemudian siswa melakukan percobaan di dalam
kelas. Peserta didik bersama kelompok dibimbing untuk mengamati
dan membaca buku teks tentang proses percobaan (Langkah
Mengamati). Kemudian guru mengajukan pertanyaan mengenai
hipotesis pada percobaan (Langkah Bertanya). Peserta didik
dibimbing untuk melakukan percobaan dan mengamati apa yang akan
terjadi (Langkah Mencoba). Setelah melakukan pengamatan pesera
didik bersama kelompok mendiskusikan hasil pengamatan bersama
kelompok (Langkah Menalar). Peserta didik dibimbing untuk
mengemukakan jawabannya yang telah didiskusikan bersama
kelompok di depan kelas (Langkah Membentuk jaring)
Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik
bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari, memberi
63
kesempatan peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang
pembelajaran yang telah diikuti, guru memberikan tugas untuk
mengambar pemandangan di rumah, kemudian berdoa sebelum
mengakhiri pembelajaran. (Kegiatan Penutup)
Pada pertemuan ke-11 penilaian terhadap aktivitas mengajar dan
belajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 88% dan
86%. Karena pada pertemuan ini pendekatan saintifik berjalan dengan
baik, peserta didik sangat antusias dalam proses pembelajaran terutama
pada kegiatan percobaan. Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik
sudah memiliki sikap teliti, jujur, memiliki rasa ingin tahu yang besar,
dan bekerja keras pada kegiatan percobaan.
l. Pertemuan Ke-12, Rabu, 14 Oktober 2015
Pada pertemuan ke-12 langkah-langkah pendekatan saintifik pada
Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup dan Sub Tema 1 mengenai
Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku, pembelajaran 4.
Sebelum memulai pembelajaran guru menyiapkan peserta didik untuk
pembelajaran. Setelah peserta didik tenang, kemudian siswa berdoa
bersama-sama dan guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan pembelajaran kemarin. Kemudian peserta didik
dibagi menjadi beberapa kelompok dan membuat lingkaran besar
(Kegiatan Pendahuluan)
Salah seorang peserta didik maju ke depan kelas untuk
memperlihatkan gambar pemandangan yang telah dibuat dan
menceritakan tentang gambar tersebut (Langkah Membentuk
jejaring). Peserta didik lain bertanya mengenai gambar yang telah
dipresentasikan teman-teman mereka (Langkah Bertanya). Peserta
didik mengamati pohon pecahan dan mewarnai sesuai instrukti pada
buku (Langkah Mengamati). Kemudian, peserta didik dibimbing
untuk mengerjakan soal yang ada pada buku teks (Langkah
Mencoba). Setelah melakukan pengamatan peserta didik bersama
64
kelompok mendiskusikan hasil pengamatan bersama kelompok
(Langkah Menalar).
Setelah melakukan kegiatan inti kemudian guru dan peserta didik
bersama-sama membuat kesimpulan terhadap pembelajaran,
melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari, memberi
kesempatan peserta didik untuk menyampaikan pendapat tentang
pembelajaran yang telah diikuti, kemudian berdoa sebelum mengakhiri
pembelajaran. (Kegiatan Penutup)
Pada pertemuan ke-12 penilaian terhadap aktivitas mengajar dan
belajar baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase skor sebesar 87% dan
89%. Karena pada pertemuan ini banyak peserta didik yang sangat
antusias untuk bercerita mengenai gambar yang dibuat di depan kelas.
Dari kegiatan ini terlihat bahwa peserta didik sudah memiliki sikap
komunikatif, berani mengungkapkan pendapat dan menghargai setiap
perbedaan pendapat.
Dari hasil analisis pembahasan hasil observasi penilaian implementasi
pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di dapat rata-rata skor
pelaksanaan mengajar sebesar 145,5 dengan persentase 80,8% dan pada
pelaksanaan belajar di dapat rata-rata skor 147,9 dengan persentase 82,1%.
Hal ini menunjukkan bahwa implementasi pendekatan saintifik pada
Kurikulum 2013 kelas 4 di SDN Cijantung 03 Pagi termasuk dalam
kategori baik.
5. Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum
2013
Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada Kepala Sekolah SDN
Cijantung 03 Pagi bahwa, pendekatan saintifik ini sebenarnya sudah
dilaksanakan pada pembelajaran di Kurikulum CBSA. Namun, hambatan
dan kesulitan dalam penerapan pendekatan saintifik pasti ada walaupun
tidak banyak. Seperti, pada kelas rendah anak belum paham untuk
kegiatan mengamati, bertanya kemudian untuk mengumpulkan,
65
mengkonfirmasikan, mengkomunikasikan. Kemudian, sulitnya
memancing peserta didik untuk berani bertanya untuk itu perlu dibantu
oleh guru dalam kegiatan tersebut. Namun, pada kelas atas tidak terlalu
sulit karena dari segi bahasa mereka sudah komunikatif.63
Selanjutnya, kendala lain seperti peserta didik belum memahami
materi yang didapat dari buku yang dipegangnya, wawasan anak belum
memadai, kemudian informasi yang diperoleh dari buku juga kurang,
maka ketika baru mengenal biasanya dimulai dengan menjelaskan
materinya terlebih dahulu.64
6. Solusi untuk Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada
Kurikulum 2013
Dari beberapa hambatan yang ditemui dalam penerapan pendekatan
saintifik maka perlu adanya solusi yang tepat dalam menyikapi hambatan
tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah alternatif
yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan
mengadakan pembinaan, kemudian mendiskusikan hasil-hasil pertamuan
di lapangan, kesulitan yang dialami di lapangan, mencari jalan
keluar/solusi yang terbaik bersama-sama. Sarana dan prasarana sekolah
seperti media-media pembelajaran, alat peraga juga dilengkapi agar dapat
digunakan untuk menunjang pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013.65
Solusi lain dalam menghadapi berbagai hambatan dalam pelaksanaan
pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 menurut Guru Kelas 4 A yaitu
dengan menambah wawasan, menelaah apa yang kurang dalam proses
pembelajaran, kemudian mencari celah yang kurang untuk diperbaiki.
63 Wawancara dengan Bu Suti Rahayu Kepala Sekolah SDN Cijantung 03 Pagi pada
Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kepala Sekolah. 64 Wawancara dengan Bu Sri Yuliastuti Guru Kelas IV SDN Cijantung 03 Pagi pada
Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kelas. 65 Wawancara dengan Bu Suti Rahayu Kepala Sekolah SDN Cijantung 03 Pagi pada
Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kepala Sekolah.
66
Upaya agar penerapan saintifik berjalan dengan baik juga dilakukan
dengan.66
C. Temuan Penelitian
1. Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013
Melalui hasil penelitian yang telah penulis lakukan, penulis melihat
dan mengamati bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik pada
Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi. Pelaksanaan pendekatan
saintifik pada Kurikulum 2013 yang diamati oleh peneliti di SDN
Cijantung 03 Pagi dilakukan oleh guru kelas IV A.
Penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN
Cijantung 03 Pagi berdasarkan aktivitas mengajar dan aktivitas belajar dari
pertemuan pertama hingga pertemuan ke-12 digambarkan dengan grafik
berikut ini:
Grafik 4.3
Penerapan Aktivitas Mengajar dan Aktivitas Belajar Pada Pendekatan Saintifik
Hasil pengamatan selama 12 kali pertemuan menunjukkan bahwa
pelaksanaan pendekatan saintifik dengan langkah-langkah mengamati,
menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan pada Kurikulum
2013 sudah berjalan dengan Baik. Hal ini terlihat pada tahap-tahap berikut
ini:
66 Wawancara dengan Bu Sri Yuliastuti Guru Kelas IV SDN Cijantung 03 Pagi pada
Kamis, 22 Oktober 2015 di Ruang Kelas.
67
1. Pada tahap mengamati. Guru tidak menggunakan metode ceramah
dalam proses observasi. Kelas dan luar kelas seperti kebun sekolah,
perpustakaan, lapangan dijadikan bahan pembelajaran dan siswa
sangat tertarik, memperhatikan, mengobservasi objek tersebut.
2. Pada tahap mencoba. Karakter peserta didik terbangun yaitu teliti,
jujur dan tidak bergantung pada teman apabila mengerjakan secara
individu.
3. Pada tahap menalar. Peserta didik berusaha dengan baik individu atau
berkelompok untuk menarik kesimpulan terhadap materi
pembelajaran.
4. Pada tahap membentuk jaring. Peserta didik berlomba untuk
menyampaikan hasil temuannya dan jawaban soal yang sudah
dikerjakannya. Karakter peserta didik yang terbangun yaitu berani
mengungkapkan pendapat, komunikatif, berani bertanggung jawab,
dan menghargai pendapat orang lain
2. Kesulitan dalam Pelaksanaan Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum
2013
Penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN
Cijantung 03 Pagi dari pertemuan pertama hingga pertemuan ke-12
mengalami peningkatan dan juga penurunan. Hal ini terjadi karena guru
mengalami kesulitan dalam penerapan pendekatan saintifik pada
Kurikulum 2013
Kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru dalam penerapan
pendekatan saintifik terlihat pada tahap berikut ini:
4. Pada tahap pra pembelajaran. Guru kurang memotivasi peserta didik
dan motivasi peserta didik terhadap pembelajaran sehingga motivasi
peserta didik dalam belajar menjadi berkurang.
5. Pada tahap mengamati. Guru tidak menyajikan objek secara nyata
dalam pembelajaran sehingga perhatian peserta didik terhadap
pembelajaran menjadi berkurang.
68
6. Pada tahap bertanya. Guru kurang memberi kesempatan peserta didik
dalam mengajukan pertanyaan.
Peserta didik juga mengalami kesulitan dalam penerapan pendekatan
saintifik. Hal ini terlihat pada tahap berikut ini:
1. Pada tahap mengamati. Peserta didik kurang telatih untuk melakukan
pengamatan. Ini terlihat pada tahap mengamati peserta didik kurang
fokus. Pengamatan yang dilakukan pada objek nyata lebih menarik
minat peserta didik. Namun, jika harus mengamati pada lembar
kerja/buku paket peserta didik kurang tertarik.
2. Pada tahap bertanya. Peserta didik kurang berani dalam mengajukan
pertanyaan.
69
BAB V
PENUTUP
Setelah melakukan penelitian dan melakukan pengolahan data yang
diperoleh penulis, maka tahap akhir dari penyusunan skripsi ini adalah
memberikan kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan serta pengolahan data melalui hasil
observasi bahwa perhitungan rata-rata skor pelaksanaan mengajar sebesar
145,5 dengan presentase 80,8% dan rata-rata skor pelaksanaan belajar sebesar
147,9 dengan presentase 82,1%. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan
pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi
termasuk dalam kategori Baik.
Adapun kesulitan guru dan peserta didik dalam implementasi pendekatan
saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi, di antaranya:
7. Pada tahap pra pembelajaran. Guru kurang memotivasi peserta didik
sehingga motivasi peserta didik terhadap pembelajaran menjadi berkurang.
8. Pada tahap mengamati. Guru tidak menyajikan objek secara nyata dalam
pembelajaran sehingga perhatian peserta didik terhadap pembelajaran
menjadi berkurang. Peserta didik juga kurang telatih untuk melakukan
pengamatan. Ini terlihat pada tahap mengamati peserta didik kurang fokus.
Pengamatan yang dilakukan pada objek nyata lebih menarik minat peserta
didik. Namun, jika harus mengamati pada lembar kerja/buku paket peserta
didik kurang tertarik.
9. Pada tahap bertanya. Guru kurang memberi kesempatan peserta didik
dalam bertanya dan peserta didik pun tidak berani untuk mengajukan
pertanyaan.
Dari beberapa kesulitan di atas guru melakukan langkah-langkah solusi
dalam implementasi pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN
Cijantung 03 Pagi yaitu dengan dengan mengadakan pembinaan,
70
mendiskusikan hasil-hasil pertamuan di lapangan, kesulitan yang dialami di
lapangan, mencari jalan keluar/solusi yang terbaik bersama-sama, menambah
wawasan, menelaah apa yang kurang daam proses pembelajaran, kemudian
mencari celah yang kurang untuk diperbaiki
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang sudah dipaparkan oleh penulis, maka
penulis memberikan saran-saran antara lain sebagai berikut:
1. Hendaknya guru lebih memancing siswa dalam kegiatan bertanya.
2. Hendaknya guru lebih kreatif dalam menyajikan suatu pembelajaran agar
peserta didik lebih antusias dan tertarik pada untuk mengikuti
pembelajaran.
3. Siswa hendaknya bersikap kreatif dan aktif utnuk mencari bahan belajar
selain dari guru dan buku pegangan siswa/buku teks.
4. Bagi guru dan peserta didik pertahankan atau lebih ditingkatkan lagi
penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 yang sudah baik ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. Tajul. Metode Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia, 2008.
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013
Memahami Berbagai Aspek dalam Kurikulum 2013. Surabaya: Katapena,
2014.
Listyarti, Retno Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, & Kreatif.
Jakarta: Erlangga, 2012.
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
Mulyasa, E. Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosdakarya,
2014.
__________. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
__________. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009.
Sani, Ridwan Abdullah. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum
2013. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Sarosa, Samiaji. Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar. Jakarta: Indeks, 2012.
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif
dan R & D. Jakarta: Alfabeta, 2010.
Sukardi. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara 2008.
Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.
(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), Cet. 2, h. 26
______. Pengembangan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka,
2011.
Yani, Ahmad. Mindset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta, 2014.
Yaumi, Muhammad. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana,
2013.
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Group, 2013.
Zurinal dan Wahdi Sayuti. Ilmu Pendiikan & Dasar-dasar Pelaksanaan
Pendidikan. Jakarta: UIN Press, 2006.
Aryani, Mei Fita. Studi Kasus Penerapan pendekatan saintifik pada guru-guru di
SMAN 1 Bawang (Studi Pada Tahun Ajaran 2013/2014). Jurnal Edukasi
Atsnan, M.F dan Rahmita Yuliana Gazali. Penerapan Pendekatan Scientific
dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan
(Pecahan), Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia yang
lebih Baik. (Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika
dan Pendidikan Matematika). PMIPA UNY Yogyakarta, 9 November
2013.
Lazim, M. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Kurikulum
2013. Jurnal Edukasi. Yogyakarta: PPPPTK SB, 2013.
Marjan, Johari. Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil
Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW
Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.
Elektronik Jurnal Program Pascasarjana Pendidikan Ganesha, Vol. 4,
2014.
Murti, Kuntari Eri. Pendidikan Abad 21 dan Implementasinya Pada
Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk Paket
Keahlian Desain Interior. Artikel Kurikulum 2013 SMK.
Kemdikbud. Diklat Guru dalam Rangka Implementasi Kurikullum 2013 Analisis
Materi Ajar Jenjang SD, SMP, SMA, Konsep Pendekatan Scientific.
Jakarta: Kemdikbud, 2013.
_________. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas I.
Jakarta: Kemdikbud, 2013.
_________. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN). Jakarta:
Kemdikbud, 2013.
Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan
Sekolah Dasar dan Pendidikan Menengah.
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online (http://kbbi.web.id/).
Sudrajat, Akhmad. Pendektan Saintifik/ ilmiah dalam Proses Pembelajaran.
(https://akhmadsudrajat.wordpress.com).
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 2 : Selalu Berhemat Energi Sub Tema 3 : Gaya dan Gerak Pembelajaran : 1 Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,
gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya, dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih dan memilah kosakata baku.
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
Indikator :
� Menceritakan pengalaman mengenai gaya dan gerak dengan menggunakan kosakata baku
MATEMATIKA Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Menentukan kelipatan persekutuan dua buah bilangan dan
menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK)
4.1 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait dengan aktivitas seharihari di rumah, sekolah, atau tempat bermain, serta memeriksa kebenarannya
Indikator :
� Menjelaskan konsep yang berhubungan dengan KPK
IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui
pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari
4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik
Indikator :
� Menjelaskan tentang hubungan antara gaya dan gerak setelah melakukan percobaan
SBDP Kompetensi Dasar (KD) 3.2 Membedakan panjang-pendek bunyi, dan tinggi-rendah nada dengan
gerak tangan
4.5 Menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada
Indikator :
� Menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
� Dengan kegiatan eksplorasi menggerakkan benda-benda di sekitar sekolah, siswa mampu mengidentifikasi jenis gaya (tarikan/dorongan) yang terjadi dengan tepat.
� Setelah kegiatan eksplorasi, siswa mampu menjelaskan konsep KPK dengan benar.
� Dengan menyanyikan lagu “Kring-Kring ada Sepeda”, siswa mampu menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan badan sesuai dengan tinggi rendah nada
� Dalam tulisan yang dibuatnya, siswa mampu menceritakan pengalamannya mengenai gaya dan gerak dengan menggunakan kosakata baku.
D. MATERI PEMBELAJARAN � Bereksplorasi melakukan aktivitas sehari-hari tentang gaya dan gerak
� Latihan soal cerita KPK
� Bernyanyi
E. METODE PEMBELAJARAN
� Pendekatan : Saintifik
� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”.
� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
10 menit
Inti � Siswa diberi kesempatan membaca ilustrasi tentang benda bergerak agar memperoleh gambaran konkret tentang gaya dan gerak di sekitar mereka. (Mengamati)
� Guru mengajak siswa untuk membuka dan menutup pintu, mendorong, dan menarik meja, serta meremas selembar kertas, seperti yang diilustrasikan pada buku. (Mengekplorasi)
35 Menit X 30 JP
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
� Usahakan seluruh siswa mendapat kesempatan melakukan kegiatan.
� Siswa menjawab pertanyaan di buku dan mereka diminta untuk mendiskusikan jawabannya dengan teman sebelahnya. (Menanya) dan (Mengekplorasi)
� Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa. (Mengkomunikasikan)
Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
� Melakukan penilaian hasil belajar � Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
15 menit
G SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
� Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Benda-benda di lingkungan kelas dan di sekolah.
H PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Lembar kerja Matematika dinilai dengan angka.
2. Daftar Periksa IPA.
Kriteria Ketercapaian
Sudah Belum Siswa dapat menyebutkan jenis gaya yang terjadi saat kursi ditarik dan didorong
Siswa dapat menyebutkan jenis gaya yang terjadi saat kertas diremas
3. Daftar Periksa Bahasa Indonesia.
Kriteria Ketercapaian
Sudah Belum Dalam cerita yang dibuat sudah memuat jenis benda-benda yang aku pilih
Dalam cerita yang dibuat sudah memuat cara bagaimana aku menggerakkan benda-benda yang aku pilih
Dalam cerita yang dibuat sudah memuat jenis gaya yang aku berikan pada benda-benda yang aku pilih
4. Daftar Periksa SBdP.
Kriteria Ketercapaian
Sudah Belum Siswa dapat menyanyikan lagu “Ada Sepeda” sesuai dengan syair
Siswa dapat menyanyikan lagu “Ada Sepeda” sesuai dengan tinggi rendah nada
Siswa dapat menyanyikan lagu “Ada Sepeda” sesuai dengan gerak tangan dan badan
5. Penilaian sikap (rasa ingin tahu,tekun dan teliti, cinta tanah air).
Penilaian Sikap
Sikap Belum
Terlihat Mulai
Terlihat Mulai
Berkembang Membudaya Ket.
Teliti √
Bertanggung Jawab √
Disiplin
Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 2 : Selalu Berhemat Energi Sub Tema 3 : Gaya dan Gerak Pembelajaran : 2 Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar (KD) 3.2 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,
gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan dengan memilih dan memilah kosakata baku.
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
Indikator :
� Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang gaya dan gerak dengan memperhatikan penggunaan kosa kata baku
PPKN
Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan
masyarakat
4.3 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
Indikator :
� Menstimulasikan nilai bersatu
IPA
Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui
pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari
4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik
Indikator :
� Mengidentifikasi hubungan dan pemanfaatan gaya gesek dalam aktivitas sehari-hari
SBDP Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Membedakan panjang-pendek bunyi, dan tinggi-rendah nada dengan
gerak tangan
4.4 Membentuk karya seni tiga dimensi dari bahan alam
4.14 Membuat karya kreatif yang diperlukan untuk melengkapi proses pembelajaran dengan memanfaatkan bahan di lingkungan
Indikator :
� Membuat karya kreatif yang diperlukan untuk melengkapi proses pembelajaran dengan memanfaatkan bahan di lingkungan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN � Dengan kegiatan bereksplorasi dan mengamati kegiatan sehari-hari,
siswa mampu mengidentifikasi gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari.
� Setelah kegiatan eksplorasi dan pengamatan, siswa mampu menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya gesek dengan memperhatikan kosakata baku.
� Dengan kegiatan membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk bali dan kardus, siswa mampu meningkatkan keterampilan motorik.
� Dengan kegiatan membuat mobil-mobilan dalam kelompok, siswa mampu mengungkapkan alasan tentang pentingnya bekerja sama.
D. MATERI PEMBELAJARAN � Bereksplorasi melakukan aktivitas sehari-hari tentang gaya gesek
� Berkreasi membuat model mobil mainan menggunakan kulit jeruk Bali.
� Menulis laporan
E. METODE PEMBELAJARAN
� Pendekatan : Saintifik
� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”.
� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
10 menit
Inti � Sebagai pembuka kegiatan, guru meminta siswa untuk mengamati gambar dan membaca teks. Kegiatan itu dimaksudkan agar siswa dapat menemukan contoh gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari. (Mengkomunikasikan) dan (Mengamati)
� Siswa menjawab pertanyaan yang ada dalam buku dan guru meminta mereka untuk mendiskusikan
35 Menit X 30 JP
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
jawabannya dengan teman kelompok. (Menanya)
� Siswa menggosokkan dua telapak tangannya, guru mengajukan pertanyaan.
� Guru mengajak siswa keluar kelas dan melakukan percobaan menggelindingkan kelereng di dua tempat yang berbeda, yaitu di permukaan dengan lantai yang halus (ubin), dan di lapangan rumput atau tanah. (Mengekplorasi)
� Sebelum keluar kelas, guru mengajak siswa untuk membaca aturan permainan tradisional dengan kelereng dengan membagi kelas sesuai kebutuhan.
� Permainan berlangsung sekitar 15 – 20 menit. Apabila waktu tidak mencukupi, permainan dapat dilakukan saat waktu istirahat.
� Siswa mengamati laju kelereng di dua tempat yang berbeda dan mendiskusikan hasilnya di kelas secara klasikal. (Mengamati)
� Guru mengajak siswa untuk mengingat kegiatan menggosok tangan dan menghubungkan dengan permainan kelereng. Guru memberikan penguatan tentang gaya gesek.
� Melalui kegiatan mengamati gambar, siswa diharapkan dapat memahami lebih jauh tentang gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari. (Mengamati)
� Siswa mengamati gambar dan mendesain mobil dari kulit jeruk bali atau kardus bekas.
Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
� Melakukan penilaian hasil belajar
� Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
15 menit
G SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN � Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Benda-benda di kelas, lingkungan sekolah, jeruk bali/kardus bekas.
H PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Rubrik penilaian unjuk kerja SBdP.
Kriteria Bagus Sekali Bagus Cukup Berlatih Lagi
Model
Mobil berbentuk
sesuai dengan
instruksi dan
dapat berputar
dengan sempurna.
Mobil kurang sesuai
dengan instruksi,
tetapi dapat berputar
dengan sempurna.
Mobil berbentuk
sesuai dengan instruksi,
tetapi tidak
dapat berputar dengan
sempurna.
Mobil tidak
berbentuk
sesuai instruksi
dan tidak
dapat berputar.
Sikap
(kemandirian
dan
ketertiban)
Tertib meng-ikuti instruksi, dan selesai tepat waktu, serta mam-pu mende-sain setiap bagian de-ngan mandiri
Tertib meng-ikuti instruksi, dan selesai tepat waktu, tetapi dibim-bing untuk mengerjakan beberapa ba-gian dari mo-bil-mobilan.
Tertib meng-ikuti instruk-si, dan sele-sai tepat waktu, tetapi dibimbing untuk meng-erjakan selu-ruh bagian mobil mobilan
Tidak
tertib tidak
mandiri dan
dibimbing untuk
mengerjakan
semua bagian.
Keterampilan
mengomunikasikan
hasil
Penjelasan
mudah difahami,
pemilihan
kata sesuai
dengan bahasa
Indonesia baku.
Penjelasan mudah
difahami, pemilihan
beberapa kata sesuai
dengan bahasa
Indonesia baku.
Penjelasan kurang
difahami, pemilihan
beberapa kata
sesuai/tidak sesuai
dengan bahasa
Indonesia baku.
Penjelasan
sulit difahami,
pemilihan kata
tidak sesuai
dengan bahasa
Indonesia baku.
2. Daftar Periksa IPA.
Kriteria Ketercapaian
Sudah Belum Siswa dapat menjelaskan alasan perbedaan laju kelereng dengan benar.
Siswa dapat menemukan gaya gesek yang terjadi pada saat bermain kelereng dan menggosok tangan.
Siswa dapat menemukan contoh-contoh gaya gesek pada gambar.
3. Daftar Periksa Bahasa Indonesia dan PPKn.
Kriteria Ketercapaian
Sudah Belum Dapat membuat cerita pengalaman bermain kelereng di dua tempat yang berbeda.
Cerita berisi pengalaman membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk/kardus bekas.
Penjelasan langkah-langkah membuat mobil-mobilan runtut dan benar.
Menuliskan sikap yang seharusnya dilakukan saat bekerjasama.
Menggunakan huruf kapital dan tanda baca yang dengan benar.
4. Penilaian sikap (rasa ingin tahu, kerjasama, tekun, teliti)
Penilaian Sikap
Sikap Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Mulai Berkembang
Membudaya Ket.
Teliti √
Bertanggung Jawab
√
Disiplin
Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi_ Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 2 : Selalu Berhemat Energi Sub Tema 3 : Gaya dan Gerak Pembelajaran : 3 Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR PPKN Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan
masyarakat
4.5 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
Indikator :
� Menyimulasikan nilai bersatu.
MATEMATIKA Kompetensi Dasar (KD)
3.6 Menentukan faktor persekutuan dua buah bilangan dan faktor persekutuan terbesar (FPB)
4.1 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal, dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta memeriksa kebenarannya
Indikator :
� Menjelaskan konsep factor persekutuan terbesar
� Menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan FPB
� Menemukan hasil dari soal cerita yang berhubungan dengan FPB
� Mengomunikasikan strategi penyelesaian masalah yang berhubungan dengan FPB
IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui
pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari
4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik
Indikator :
� Mengidentifikasi hubungan dan pemanfaatan gaya otot dan gerak dalam aktivitas sehari-hari
� Menyajikan laporan dari percobaan tentang gaya otot
PJOK Kompetensi Dasar (KD) 3.6 Mengetahui konsep kombinasi gerak dasar langkah dan ayunan
lengan bertema budaya daerah mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak ritmik
4.6 Mempraktikkan gerak dasar langkah dan ayunan lengan bertema budaya daerah mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak ritmik
Indikator :
� Mempraktikkan gerak senam irama
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
� Dengan melihat demonstrasi dari guru, siswa mempraktikkan gerakan senam irama dengan benar.
� Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menuliskan beberapa contoh gaya yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
� Setelah kegiatan bercerita, siswa mampu menuliskan pengalamannya bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
� Setelah bereksplorasi, siswa dapat menemukan konsep faktor persekutuan terbesar dengan benar..
D. MATERI PEMBELAJARAN � Eksplorasi menemukan konsep Faktor
� Persekutuan Terbesar
� Senam Irama
� Interaksi sosial
E. METODE PEMBELAJARAN
� Pendekatan : Saintifik
� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”.
� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
10 menit
Inti � Kegiatan dibuka dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan senam irama di luar kelas. (Mengekplorasi)
� Irama bisa disesuaikan dengan kondisi daerah. Langkah dan gerakan yang diberikan pada buku ini hanyalah sebagai alternatif kegiatan. Guru bisa
35 Menit X 30 JP
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
menggunakan jenis senam irama lain dan bahkan mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan.
� Siswa mengamati gambar dan membaca teks yang tertera pada buku. (Mengamati)
� Guru mendiskusikan hasil jawaban siswa dan memberikan penguatan. (Mengekplorasi)
� Siswa menemukan gaya otot dan gaya lainnya pada gambar yang menunjukkan gerakan senam. Guru dapat meminta siswa untuk menyebutkan contoh lain dari kegiatan senam yang baru mereka lakukan. (Mengasosiasi)
� Jawaban siswa dapat saling ditukarkan dengan teman sebelah, didiskusikan dengan teman kelompok. Guru dapat menguatkan konsep secara klasikal. (Mengkomunikasikan)
Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
� Melakukan penilaian hasil belajar � Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
15 menit
G SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
� Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Pensil warna.
H PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Lembar kerja Matematika dinilai dengan angka.
2. Daftar Periksa IPA
Kriteria Ketercapaian
Sudah Belum Siswa dapat menjelaskan penerapan gaya otot pada gerakan senam yang dilakukan
Siswa dapat menemukan penerapan gaya otot dalam kehidupan sehari-hari
Siswa dapat menemukan contoh-contoh gaya lain pada gerakan senam yang dilakukan
3. Daftar Periksa PJOK.
Kriteria Ketercapaian
Sudah Belum Siswa mampu mengayun kedua lengan dengan benar
Siswa mampu melakukan gerakan awal semua senam irama dengan benar
Siswa melakukan senam dengan hitungan yang benar
4. Rubrik unjuk kerja PPKn dan Bahasa Indonesia.
Kriteria Bagus Sekali Bagus Cukup Berlatih Lagi
Bekerja sama Bekerja untuk
menyelesaikan
tugas.
Menunjukkan
sikap positif
terhadap teman.
(4)�
Sebagian besar sikap
menunjukkan sikap
positif terhadap
tugas dan teman,
dan terlibat untuk
menyelesaikan
sebagian besar
tugas.
(3)
Terkadang dapat
bekerja sama,
menertawakan
teman atau hasil
kerja teman.
(2)
Tidak bisa bekerja
sama dengan
teman dan
menunjukkan
sikap negatif
terhadap teman.
(1)
Cerita yang
dihasilkan
Cerita runtut,
isi cerita sesuai
dengan gambar.
(4)
Cerita runtut. namun
sebagian cerita tidak
sesuai gambar.
(3�
Sebagian cerita
runtut dan
sebagian cerita
tidak sesuai
gambar.
(2 )
Cerita tidak
runtut, setiap
kalimat berdiri
sendiri .
(1)
5. Penilaian sikap (rasa ingin tahu, kerjasama, tekun, teliti)
Penilaian Sikap
Sikap Belum
Terlihat Mulai
Terlihat Mulai
Berkembang Membudaya Ket.
Teliti √
Bertanggung Jawab
√
Disiplin
Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 2 : Selalu Berhemat Energi Sub Tema 3 : Gaya dan Gerak Pembelajaran : 4 Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan
dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator :
� Menggali informasi tentang unsure-unsur cerita dari teks cerita
IPA
Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui
pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari
4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik
Indikator :
� Mengidentifikasi tentang gaya gravitasi dalam aktivitas sehari-hari
IPS
Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan
alam, sosial, budaya, dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
Indikator :
� Menjelaskan cara berinteraksi dengan orang lain di sekolah
SBDP
Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif
4.4 Membuat karya seni tiga dimensi dari bahan alam
Indikator :
� Membuat parasut untuk menunjukkan pengaruh gaya gravitasi dalam kehidupan sehari- hari
C. TUJUAN PEMBELAJARAN � Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menyimpulkan tentang
gaya gravitasi dengan benar.
� Dengan mengamati langkah-langkah pengerjaan, siswa dapat membuat parasut sesuai dengan runtutan yang benar.
� Setelah bermain parasut, siswa dapat menceritakan kembali kegiatan bermain mereka dengan memperhatikan unsur-unsur cerita dalam sebuah karangan.
� Dengan membuat refleksi sikap, siswa dapat menuliskan cara berinteraksi yang baik dengan orang lain.
D. MATERI PEMBELAJARAN
� Pengaruh gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari
� Unsur-unsur cerita dari teks cerita yang ada
� Dinamika interaksi sosial di sekolah
E. METODE PEMBELAJARAN
� Pendekatan : Saintifik
� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”.
� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
10 menit
Inti � Siswa membaca teks yang ada di buku tentang gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari. (Mengamati)
� Siswa melakukan percobaan untuk mengetahui gaya gravitasi. (Mengekplorasi)
� Siswa juga diberikan kesempatan untuk bereksplorasi dengan benda-benda lainnya di kelas. (Mengekplorasi)
� Siswa dapat melakukan kegiatan secara berpasangan.
� Siswa berdiskusi untuk mengambil kesimpulan dari tabel yang dibuatnya. (Mengekplorasi) dan (Mengkomunikasikan)
� Siswa menyimpulkan percobaan yang telah dilakukan. (Mengkomunikasikan)
� Siswa membuat parasut untuk membuktikan adanya gaya gravitasi. (Mengekplorasi)
35 Menit X 30 JP
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
� Siswa menceritakan pengalamannya bermain parasut dengan memperhatikan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan memperhatikan unsur-unsur ceritanya. (Mengkomunikasikan)
� Dalam kegiatan bercerita, siswa juga menjelaskan tentang sikap yang harus ditunjukan saat bermain parasut dan manfaat yang diperoleh dari mempraktikkan sikap itu.
� Siswa menuliskan perenungan di buku siswa.
� Guru dapat menambahkan pertanyaan perenungan berdasarkan perenungan di halaman 150. (Mengkomunikasikan)
Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
� Melakukan penilaian hasil belajar
� Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
15 menit
G SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
� Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Tas kresek � Isolasi � Benang
� Kertas kantong � Kertas HVS � Kelereng
� Mistar � Spidol, pulpen � Gunting
H PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Daftar periksa Bahasa Indonesia.
Kriteria Ketercapaian
Sudah Belum Cerita yang dibuat sudah terdapat unsur-unsur cerita,seperti:
Tema
Tokoh
Latar
Amanat
2. Daftar periksa IPS.
Kriteria Ketercapaian
Sudah Belum Siswa mampu menjelaskan tentang interaksi sosial yang dilakukannya saat kegiatan bermain parasut
Siswa mampu menuliskan refleksi sikap saat berinteraksi dengan teman
Siswa mampu menuliskan minimal 3 sikap yang peril dimiliki saat kegiatan berinteraksi (bekerjasama) dengan orang lain
3. Unjuk kerja SBdP.
Kriteria Bagus Sekali Bagus Cukup Berlatih Lagi
Model parasut Parasut berbentuk sesuai dengan instruksi dan dapat bekerja dengan sempurna
(4) �
Parasut kurang sesuai dengan instruksi tetapi dapat bekerja dengan sempurna
(3)
Parasut berbentuk sesuai dengan instruksi tetapi tidak dapat bekerja dengan sempurna
(2)
Parasut tidak berbentuk sesuai instruksi dan tidak dapat bekerja
(1)
Sikap (keman-dirian dan
ketertiban)
Tertib mengikuti
instruksi,
dan selesai
tepat waktu
serta mampu
mendesain
setiap bagian
dengan mandiri
(4)
Tertib mengikuti
instruksi, dan
selesai tepat
waktu, tetapi
dibimbing untuk
mengerjakan
beberapa bagian
dari kincir.
(3) �
Tertib mengikuti
instruksi, dan
selesai tepat
waktu tetapi
dibimbing untuk
mengerjakan
seluruh bagian
kincir.
(2)
Tidak tertib
tidak mandiri
dan dibimbing
untuk
mengerjakan
semua bagian.
(1)
Keterampilan mengkomunikasikan
hasil.
Penjelasan
mudah
difahami,
pemilihan
kata sesuai
dengan bahasa
Indonesia baku.
(2)
Penjelasan
mudah difahami,
pemilihan
beberapa
kata sesuai
dengan bahasa
Indonesia baku.
(1,5) �
Penjelasan
kurang difahami,
pemilihan
beberapa
kata sesuai/
tidak sesuai
dengan bahasa
Indonesia baku.
(1)
Penjelasan
sulit difahami,
pemilihan kata
tidak sesuai
dengan bahasa
Indonesia baku
(0,5)
Catatan : Centang �pada bagian yang memenuhi kriteria.
4. Daftar periksa IPA.
Kriteria Ketercapaian
Sudah Belum Siswa mampu menjelaskan konsep gaya gravitasi
Siswa mampu menjelaskan hal yang memengaruhi kecepatan jatuh benda
5. Penilaian sikap (berani berekspresi, rasa ingin tahu, santun, toleran, kerja sama).
Penilaian Sikap
Sikap Belum
Terlihat Mulai
Terlihat Mulai
Berkembang Membudaya Ket.
Teliti √
Bertanggung Jawab
√
Disiplin
Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 2 : Selalu Berhemat Energi Sub Tema 3 : Gaya dan Gerak Pembelajaran : 5 Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR PPKN
Kompetensi Dasar (KD) 4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah,
sekolah dan masyarakat 4.3 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan
rumah, sekolah, dan masyarakat
Indikator : � Menjelaskan pentingnya menjalankan kewajiban sebagai anak di rumah
dan di sekolah
IPA Kompetensi Dasar (KD)
3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari
4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik
4.4 Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi � Mengidentifikasi hubungan antara gaya, gerak, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari
SBDP
Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media karya kreatif 4.4 Membentuk karya seni tiga dimensi dari bahan alam
Indikator : � Membuat pesawat kertas untuk membuktikan hubungan gaya gerak dan
energi dalam kehidupan seharihari
C. TUJUAN PEMBELAJARAN � Dengan kegiatan membuat pesawat kertas, siswa mampu meningkatkan
keterampilan melipat. � Setelah membuat pesawat kertas, menerbangkan dan mengamatinya,
siswa mampu membuktikan hubungan gaya, gerak, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.
� Setelah kegiatan diskusi, siswa mampu menjelaskan pentingnya menjalankan kewajiban sebagai anak di rumah dan di sekolah.
D. MATERI PEMBELAJARAN � Bereksplorasi tentang gaya, gerak, energi. � Berdiskusi memecahkan masalah tentang hak dan kewajiban anak � Menyelesaikan masalah soal cerita KPK
E. METODE PEMBELAJARAN
� Pendekatan : Saintifik
� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 10 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”.
� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti � Siswa membaca teks tentang pesawat kertas. (Mengamati)
� Mereka diminta untuk menjawab pertanyaan di buku. (Menanya)
� Berdasarkan kegiatan membuat pesawat dan menerbangkannya, siswa diminta untuk menceritakan pengalamannya lewat suatu cerita. (Mengekplorasi)
� Setelah selesai menulis cerita, siswa menukarkan ceritanya kepada salah satu temannya dan meminta mereka untuk membaca dan menceritakan kembali isi bacaan. (Mengkomunikasikan)
� Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan hak dan kewajiban. Untuk memudahkan siswa, konsep tersebut diberikan lewat suatu situasi dan siswa dibantu dengan pertanyaan arahan sebagai berikut.
� Guru meminta siswa mendiskusikan kasus secara kelompok. (Mengekplorasi)
� Siswa menjawab pertanyaan di buku dan mendiskusikannya. (Menanya)
� Beberapa kelompok bisa menyampaikan hasilnya di depan kelas. Guru memberikan penguatan di akhir.
� Siswa menuliskan perenungan di buku siswa. (Mengkomunikasikan)
35 Menit X 30 JP
Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
� Melakukan penilaian hasil belajar
� Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
G SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
� Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Benda-benda di kelas untuk eksplorasi gaya, gerak, dan energi.
H PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Daftar periksa IPA
Kriteria Ketercapaian
Sudah Belum Siswa dapat menuliskan pengalaman saat membuat pesawat kertas.
Siswa dapat menuliskan pengalaman saat menerbangkan pesawat kertas
Siswa dapat menuliskan pengalaman membuat dan memainkan pesawat kertas dengan menghubungkan dengan penerapakan gaya, gerak, dan energi yang aku temukan.
2. Pesawat kertas siswa dinilai menggunakan rubrik
Kriteria Bagus Sekali Bagus Cukup Berlatih Lagi
Model Pesawat berbentuk sesuai dengan instruksi dan dapat melayang
Pesawat berbentuk kurang sesuai dengan instruksi tetapi dapat
Pesawat berbentuk sesuai dengan instruksi tetapi tidak dapat melayang
Pesawat tidak berbentuk sesuai instruksi dan tidak dapat
dengan sempurna. (4) �
melayang dengan sempurna. (3)
dengan sempurna. (2)
melayang. (1)
Sikap (kemandirian dan ketertiban)
Tertib mengikuti instruksi, dan selesai tepat waktu serta mampu melakukan semua instruksi. (4)
Tertib mengikuti instruksi, dan selesai tepat waktu, tetapi dibimbing untuk melipat beberapa bagian dari pesawat. (3) �
Tertib mengikuti instruksi, dan selesai tepat waktu tetapi dibimbing untuk melipat. (2)
Tidak tertib tidak mandiri dan dibimbing untuk mengerjakan semua lipatan. (1)
Keterampilan mengomunikasikan hasil
Penjelasan mudah dipahami, pemilihan kata sesuai dengan bahasa Indonesia baku. (2)
Penjelasan mudah difahami, pemilihan beberapa kata sesuai dengan bahasa Indonesia baku. (1,5) �
Penjelasan kurang difahami, pemilihan beberapa kata sesuai/tidak sesuai dengan bahasa Indonesia baku. (1)
Penjelasan sulit difahami, pemilihan kata tidak sesuai dengan bahasa Indonesia baku
(0,5)
Catatan: Centang (�) pada bagian yang memenuhi kriteria.
3. Daftar periksa PPKn
Kriteria Ketercapaian
Sudah Belum Hasil diskusi yang diceritakan membahas tentang analisa sikap Udin dan Edo saat bermain pesawat kertas
Hasil diskusi yang diceritakan membahas tentang bagaimana seharusnya sikap yang ditunjukkan saat bermain bersama.
4. Penilaian sikap (berani berekspresi, rasa ingin tahu, santun, toleran, kerja sama).
Penilaian Sikap
Sikap Belum
Terlihat Mulai
Terlihat Mulai
Berkembang Membudaya Ket.
Teliti √
Bertanggung Jawab
√
Disiplin
Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 2 : Selalu Berhemat Energi Sub Tema 3 : Gaya dan Gerak Pembelajaran : 6 Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI) KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR IPA
Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui
pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari
4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik Membedakan benda magnetis dan tidak magnetis dari kegiatan percobaan yang dilakukan
Indikator :
� Membedakan benda magnetis dan tidak magnetis dari kegiatan percobaan yang dilakukan
� Membuat kesimpulan dari hasil percobaan dalam bentuk tabel
IPS
Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan
alam, sosial, budaya, dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
Indikator :
� Membuat refleksi sikap saat berinteraksi dan bekerja sama
C. TUJUAN PEMBELAJARAN � Setelah melakukan percobaan, siswa dapat menentukan ciri-ciri benda-
benda magnetis dan nonmagnetis.
� Setelah kegiatan bekerja sama, siswa dapat membuat refleksi sikap bekerjasama dalam belajar .
D. MATERI PEMBELAJARAN � Benda magnetis dan tidak magnetis dari kegiatan percobaan yang
dilakukan
� Refleksi sikap saat berinteraksi
� Evaluasi
E. METODE PEMBELAJARAN
� Pendekatan : Saintifik
� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Selalu Berhemat Energi”.
� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
10 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti � Siswa membaca teks tentang gaya magnet. (Mengamati)
� Siswa melakukan percobaan untuk membukti-kan benda magnetis dan nonmagnetis (Mengasosiasi)
� Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan percobaan. (Mengekplorasi)
� Siswa juga dapat bereksplorasi untuk mencari benda-benda lain yang ingin dicobanya.
� Siswa mengamati tabel percobaan dan menjawab pertanyaan yang ada. (Mengamati) dan (Menanya)
� Siswa membandingkan sifat bahan dari benda-benda yang tertarik magnet dan tidak tertarik magnet.
� Siswa menyimpulkan percobaan dengan cara mendiskusikan secara berkelompok. (Mengkomunikasikan)
� Siswa membuat refleksi saat berinteraksi dan bekerja sama dengan teman-teman di kelas.
� Siswa mengerjakan evaluasi. (Mengkomunikasikan) � Siswa menuliskan perenungan di buku siswa. � Guru dapat menambahkan pertanyaan perenungan
berdasarkan perenungan di halaman 150.
35 Menit X 30 JP
Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
� Melakukan penilaian hasil belajar � Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
15 menit
G SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
� Buku Pedoman Guru Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Buku Siswa Tema : Selalu Berhemat Energi Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Pensil
� Magnet batang (2 batang) � Cermin
� Uang logam � Karet penghapus
� Peniti � Potongan kertas
� Potongan kain � Paku payung
H PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Daftar periksa IPA dan IPS
Kriteria Ketercapaian
Sudah Belum Siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang dapat tertarik magnet.
Siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang tidak dapat tertarik magnet.
Siswa dapat menyimpulkan tentang gaya magnet.
Siswa dapat merefleksikan sikap saat bekerja sama dalam belajar.
Siswa dapat menuliskan cara-cara perbaikan sikap saat bekerja sama dalam belajar.
2. Evaluasi dinilai dengan angka.
3. Penilaian sikap (rasa ingin tahu, kerja sama, tekun, dan teliti)
Penilaian Sikap
Sikap Belum
Terlihat Mulai
Terlihat Mulai
Berkembang Membudaya Ket.
Teliti √
Bertanggung Jawab
√
Disiplin
3. Evaluasi dinilai dengan angka.
Refleksi Guru
Guru membuat refleksi hasil pencapaian belajar siswa selama satu minggu.
� Apa yang telah berhasil dicapai?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
� Apa yang belum berhasil dicapai?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
� Apa kendala yang dihadapi?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
� Apa yang perlu dikembangkan?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan
Rumahku Pembelajaran : 1 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR MATEMATIKA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengenal konsep pecahan senilai dan melakukan operasi hitung
pecahan menggunakan benda kongkret/gambar
4.3 Mengurai sebuah pecahan menjadi sebagai hasil penjumlahan atau pengurangan dua buah pecahan lainnya dengan berbagi kemungkinan jawaban
Indikator :
� Menentukan pecahan setelah mengamati gambar dan melengkapi tabel
� Membedakan pecahan senilai dan tidak senilai setelah melakukan eksplorasi dengan gambar pecahan dan diskusi kelas
IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya
4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya
Indikator :
� Menjelaskan bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan fungsinya setelah mengamati gambar
SBdP Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengenal karya dua dan tiga dimensi berdasarkan pengamatan
4.2 Membuat karya seni kolase
Indikator :
� Menciptakan karya seni kolase menggunakan bahan alam dan barang bekas
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
� Setelah mengamati gambar dan melengkapi tabel, siswa mampu menentukan nilai pecahan dengan benar.
� Setelah melakukan eksplorasi dengan gambar dan diskusi kelas, siswa mampu menentukan pecahan yang senilai dengan pecahan yang ditentukan.
� Setelah mengamati gambar, siswa mampu menjelaskan bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan fungsinya dengan benar.
� Dengan menggunakan bahan alam dan barang bekas, siswa mampu membuat karya seni kolase dengan teknik yang benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
� Mengeksplorasi pecahan senilai melalui media pecahan
� Membuat karya seni kolase dengan bahan alam
� Mengenal bagian tubuh hewan
E. METODE PEMBELAJARAN
� Pendekatan : Saintifik
� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”.
� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
10 menit
Inti � Siswa mengamati gambar, membaca teks, dan menjawab pertanyaan, dan kemudian mendiskusikan jawaban dalam kelompok. (Mengamati)
� Siswa dipandu menjawab pertanyaan yang terdapat di buku siswa untuk memahami konsep pecahan, khususnya pecahan yang merupakan bagian dari sekelompok benda. (Menanya)
� Setelah memahami pecahan yang merupakan bagian dari suatu kelompok benda, siswa diajak bereksplorasi dengan pecahan yang merupakan bagian dari suatu benda utuh. (Mengekplorasi)
� Siswa memperkirakan pecahan sederhana dengan cara menggambarkan di gambar pohon yang terdapat pada buku siswa. Kemudian, siswa diminta menceritakan.
� Siswa mengamati bagian tubuh merpati yang terdapat di buku siswa dan melengkapi tabel yang telah disediakan. Kegiatan ini merupakan pengenalan awal untuk bagianbagian tubuh hewan dan diharapkan dapat membantu siswa dalam melaksanakan observasi tentang hewan di lingkungan rumah mereka. (Mengamati)
� Siswa menuliskan perenungan mereka di buku siswa. (Mengkomunikasikan)
35 Menit X 30 JP
Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
� Melakukan penilaian hasil belajar � Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
� Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Daun kering atau bahan lain dari alam dan bulu ayam/ burung/bebek.
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Rubrik Penilaian Kolase. (SBdP)
Kriteria Perlu Berlatih lagi Cukup Bagus Bagus Sekali
Desain Seluruh bahan dipotong dengan ukuran dan bentuk yang tepat dan disusun dengan rapi.
(3)
Sebagian besar bahan dipotong dengan ukuran dan bentuk yang tepat dan disusun dengan rapi.
(2)
Sedikit bahan dipotong dengan ukuran dan bentuk yang tepat dan disusun dengan rapi.
(1)
Bahan Menggunakan sedikitnya 4 jenis bahan alam.
(3)
menggunakan 3 jenis bahan alam.
(2)
menggunakan 2 jenis bahan alam.
(1)
Waktu Menyelesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
(1,5)
Menyelesaikan 5 menit setelah waktu yang ditentukan.
(1)
Tidak menyelesaikan dalam waktu yang ditentukan.
(0,5)
Catatan: Centang (�) pada bagian yang memenuhi kriteria.
2. Lembar kerja matematika pecahan dinilai dengan angka. (Matematika) 3. Fungsi dan bagian tubuh burung dinilai dengan daftar periksa. (IPA)
Kriteria Keterangan
Ya Tidak Siswa mampu menuliskan fungsi paruh dengan benar
Siswa mampu menuliskan fungsi sayap dengan benar
Siswa mampu menuliskan fungsi ekor dengan benar
Siswa mampu menuliskan fungsi cakar dengan benar
Bila terdapat kesalahan pengisian data, minta siswa untuk memperbaiki.
4. Penilaian sikap teliti, kreatif, rasa ingin tahu.
No Sikap Belum
Terlihat Mulai
Terlihat Mulai
Berkembang Membudaya Ket.
1 Teliti
2 Bertanggung Jawab
3 Disiplin
Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan
Rumahku Pembelajaran : 2 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,
gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator :
� Menggali informasi dari teks laporan pengamatan tentang hewan
IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya
4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya
Indikator :
� Membedakan serangga dan laba-laba
IPS Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan
alam, sosial, budaya, dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
� Menghubungkan suatu akibat dengan tindakan yang dilakukan
PJOK Kompetensi Dasar (KD) 3.9 Memahami pengaruh aktivitas fisik dan istirahat yang cukup terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tubuh
4.3 Mempraktikkan kombinasi pola gerak dasar lokomotor untuk membentuk gerakan dasar atletik jalan cepat dan lari yang dilandasi konsep gerak melalui permainan dan atau olahraga tradisional
Indikator :
� Mempraktikkan kombinasi gerak dasar untuk membentuk gerakan dasar atletik jalan dan lari
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
� Dengan berdiskusi dan menjawab pertanyaan, siswa mampu menggali informasi dari teks laporan pengamatan tentang hewan dengan baik.
� Setelah melakukan pengamatan, siswa mampu membedakan serangga dan laba-laba dengan benar.
� Dengan permainan, siswa mampu mempraktikkan gerak dasar untuk membentuk gerakan dasar atletik jalan dan lari dengan teknik yang benar.
� Setelah mengamati gambar dan diskusi, siswa mampu menghubungkan suatu akibat dengan tindakan yang dilakukan manusia dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
� Melaporkan hasil pengamatan tentang hewan
� Mempraktikkan keterampilan dasar atletik melalui permainan
� Mendiskusikan sikap peduli terhadap hewan
E. METODE PEMBELAJARAN
� Pendekatan : Saintifik
� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”.
� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
10 menit
Inti � Siswa menggambar dan menulis teks deskriptif berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di rumah dan menuliskan di kolom yang telah disediakan di buku siswa. (Mengasosiasi)
� Siswa melengkapi gambar dan tabel di buku siswa setelah melakukan pengamatan terhadap laba-laba dan serangga yang mereka bawa dari rumah.
� Siswa melengkapi gambar laba-laba dan serangga yang belum sempurna.
� Siswa membuat diagram Venn tentang persamaan dan perbedaan antara laba-laba dan serangga yang dibawa dari rumah.
35 Menit X 30 JP
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
� Siswa diarahkan oleh guru menuju lapangan sekolah. (Mengekplorasi)
� Mereka diminta berbaris secara tertib. Tiba di lapangan guru terlebih dahulu melakukan pemanasan.
� Siswa melakukan permainan dalam bentuk jalan dan lari sambil menjelaskan perbedaan jalan dan lari.
� Siswa diperkenalkan pada permainan Burung Pelatuk dan Serangga. (Mengkomunikasikan)
� Guru menyampaikan bahwa seperti halnya manusia, hewan juga membutuhkan kasih sayang.
� Mereka ingin hidup tenang di alam bebas. Namun, hak mereka menjadi terganggu ketika manusia merusak tempat tinggal mereka dan bahkan mengurung mereka dalam sangkar atau kandang.
� Siswa melakukan perenungan dengan menjawab pertanyaan yang terdapat di buku siswa. (Mengkomunikasikan)
Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan /
rangkuman hasil belajar selama sehari � Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) � Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
� Melakukan penilaian hasil belajar � Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
15 menit
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
� Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Laba-laba dan serangga.
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
Teks deskriptif tentang hewan dinilai dengan daftar periksa. (Bahasa Indonesia)
Kriteria Keterangan
Ya Tidak Saya mampu menyebutkan sedikitnya 4 bagian tubuh hewan dan jumlahnya dengan benar.
Saya mampu menyebutkan sedikitnya 4 bagian tubuh hewan dan fungsinya dengan benar.
Saya mampu menyebutkan warna yang terdapat pada hewan dengan benar.
Saya mampu menyebutkan 3 ciri khusus lainnya dari hewan dengan benar (ukuran, tekstur permukaan kulit/bulu, cara bergerak).
Diagram Venn persamaan dan perbedaan laba-laba dan serangga dinilai dengan daftar periksa. (IPA)
Kriteria Keterangan Ya Tidak
Saya mampu menyebutkan sedikitnya 3 persamaan laba-laba dan serangga
Saya mampu menyebutkan sedikitnyaan 3 perbedaan laba-laba dan serangga
Keterampilan jalan, lari, dan lompat pada permainan Burung Pelatuk dan Serangga dinilai dengan daftar periksa. (PJOK)
Kriteria Keterangan
Ya Tidak Siswa dapat mempraktikkan teknik dasar atletik jalan dengan teknik yang benar
Siswa dapat mempraktikkan teknik dasar atletik lari dengan teknik yang benar
Siswa dapat mempraktikkan teknik dasar atletik lompat dengan teknik yang benar.
Keterampilan menjawab pertanyaan tentang tindakan manusia terhadap hewan dinilai dengan daftar periksa. (IPS)
Kriteria Keterangan
Ya Tidak Siswa dapat menuliskan pendapatnya tentang gambar dengan benar.
Siswa dapat menuliskan pendapatnya tentang cara
memperlakukan hewan pada gambar dengan benar
Penilaian sikap teliti, kreatif, rasa ingin tahu.
No Sikap Belum
Terlihat Mulai
Terlihat Mulai Ber-kembang
Membu-daya Ket.
1 Teliti
2 Bertanggung Jawab
3 Disiplin
Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan
Rumahku Pembelajaran : 3 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
BAHASA INDONESIA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,
gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator :
� Menggali informasi laporan hasil pengamatan
PPKN Kompetensi Dasar (KD) 3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan
sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
Indikator :
� Memberikan contoh kewajiban sebagai warga terhadap tumbuhan dan hewan setelah berdiskusi
IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya
4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya
Indikator :
� Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar tumbuhan dan fungsinya
IPS Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan
alam, sosial, budaya, dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
Indikator :
� Menjelaskan hubungan antara hewan dengan tumbuhan dan manusia dengan tumbuhan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
� Setelah melakukan pengamatan, siswa mampu menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar tumbuhan dan fungsinya dengan benar.
� Setelah membaca dan berdiskusi tentang laporan hasil pengamatan, siswa mampu menggali informasi dari teks laporan pengamatan lebih mendalam.
� Setelah mengamati gambar dan membaca teks, siswa mampu menjelaskan hubungan antara hewan dengan tumbuhan dan manusia dengan tumbuhan dengan benar.
� Setelah berdiskusi, siswa mampu memberikan contoh kewajiban sebagai warga terhadap hewan dan tumbuhan sebanyak-banyaknya.
D. MATERI PEMBELAJARAN
� Melakukan pengamatan terhadap tumbuhan dan menulis laporan
� Memahami teks bagian-bagian tumbuhan
� Mendiskusikan hubungan antara manusia, tumbuhan, dan hewan
E. METODE PEMBELAJARAN
� Pendekatan : Saintifik
� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”.
� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
10 menit
Inti � Siswa mengamati tumbuhan di sekitar mereka. (Mengamati)
� Siswa membaca teks yang terdapat dalam buku siswa secara berkelompok.
� Siswa mengamati dua gambar yang terdapat dalam buku siswa.
� Siswa menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku siswa. (Menanya)
35 Menit X 30 JP
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
� Setelah siswa menjawab pertanyaan secara indvidu, mereka kemudian saling mempertanyakan jawaban yang ditulis di buku siswa dengan cara bertukar buku searah jarum jam dalam kelompok. Masing-masing siswa bisa menambahkan atau memberi saran tentang jawaban yang terdapat pada buku temannya. (Mengasosiasi) dan (Mengkomunikasikan)
Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
� Melakukan penilaian hasil belajar
� Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
15 menit
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
� Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Tumbuhan di sekitar sekolah, lembar pengamatan dan alat tulis.
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Hasil pengamatan tentang bentuk luar tumbuhan dinilai dengan daftar periksa. (IPA)
Kriteria Keterangan
Ya Tidak Siswa mampu menggambarkan dan menuliskan sedikitnya 3 ciri-ciri daun.
Siswa mampu menggambarkan dan menuliskan sedikitnya 3 ciri-ciri bunga dan akar.
Siswa mampu menggambarkan dan menuliskan sedikitnya 3 ciri-ciri akar.
Siswa mampu menuliskan deskripsi tentang daun/bunga dan buah/akar berdasarkan bentuk, warna, ukuran, dan tekstur.
2. Diskusi untuk menggali informasi laporan hasil pengamatan dinilai
dengan rubric diskusi. (Bahasa Indonesia)
Kriteria Bagus Cukup Bagus Perlu Berlatih
Mendengarkan Selalu mendengarkan teman yang sedang berbicara.
(2)
Mendengarkan teman yang berbicara namun sesekali masih perlu diingatkan.
(1,5)
Masih perlu diingatkan untuk mendengarkan teman yang sedang berbicara.
( 1)
Komunikasi non verbal (kontak mata, bahasa tubuh, postur, ekspresi wajah, suara)
Merespon dan menerapkan komunikasi non verbal dengan tepat.
(3)
Merespon dengan tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
(2)
Membutuhkan bantuan dalam memahami bentuk komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
(1)
Partisipasi (menyampaikan ide, perasaan, pikiran)
Isi pembicaraan menginspirasi teman. Selalu mendukung dan memimpin lainnya saat diskusi.
(3)
Berbicara dan menerangkan secara rinci, merespon sesuai dengan topik.
(2)
Jarang berbicara selama proses diksusi berlangsung.
(1)
3. Hubungan manusia, hewan, dan tumbuhan dinilai dengan daftar
periksa. (IPS)
Kriteria Keterangan Ya Tidak
Siswa mampu menuliskan hubungan antara lebah dan bunga Siswa mampu menuliskan manfaat yang diperoleh oleh lebah Siswa mampu menuliskan manfaat yang diperoleh oleh bunga
4. Kewajiban sebagai warga terhadap tumbuhan dinilai dengan daftar periksa. (PPKn)
Kriteria Keterangan Ya Tidak
Siswa mampu memberikan sedikitnya 2 contoh kewajiban mereka terhadap hewan dengan benar.
Siswa mampu memberikan sedikitnya 2 contoh kewajiban mereka terhadap tumbuhan dengan benar.
5. Penilaian sikap teliti, kreatif, rasa ingin tahu.
No Sikap Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Mulai Ber-kembang
Membu-daya
Ket.
1 Teliti �
2 Bertanggung Jawab
�
3 Disiplin
Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan
Rumahku Pembelajaran : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR PPKN Kompetensi Dasar (KD) 3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan
sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
Indikator :
� Memberikan contoh kewajiban manusia terhadap hew an dan tumbuhan
MATEMATIKA
Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengenal konsep pecahan senilai dan melakukan operasi hitung
pecahan menggunakan benda kongkret/gambar
4.3 Mengurai sebuah pecahan menjadi sebagai hasil penjumlahan atau pengurangan dua buah pecahan lainnya dengan berbagi kemungkinan jawaban
Indikator :
� Mengurutkan bilangan pecahan dari yang terkecil hingga terbesar dan sebaliknya berdasarkan data pada table
� Membandingkan pecahan
IPA Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya
4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya
Indikator :
� Menggali informasi melalui teks tentang bagian-bagian bunga dan fungsinya
IPS Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan
alam, sosial, budaya, dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
Indikator :
� Mengaitkan interaksi antarmakhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
� Setelah berdiskusi, siswa mampu mengaitkan interaksi antarmakhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan) dengan benar.
� Setelah membaca teks, siswa mampu menggali informasi berdasarkan teks tentang bagian-bagian bunga dan fungsinya dengan tepat.
� Setelah berdiskusi, siswa mampu memberikan contoh kewajiban manusia terhadap hewan dan tumbuhan dengan tepat.
� Melalui permainan petualangan, siswa mampu menentukan pecahan senilai, membanding, mengurutkan pecahan dengan benar
D. MATERI PEMBELAJARAN
� Mengamati gambar dan mengaitkan hubungan antara manusia, tumbuhan, dan hewan
� Memahami teks tentang bagian-bagian bunga
� Mendiskusikan kewajiban terhadap lingkungan
E. METODE PEMBELAJARAN
� Pendekatan : Saintifik
� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”.
� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
10 menit
Inti � Siswa mengamati gambar yang terdapat di buku siswa dan menjawab pertanyaan. Kemudian secara berpasangpasangan, mereka mendiskusikan jawaban mereka. (Mengamati)
� Kemudian mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan diri dan pengalaman siswa, misalnya: (Menanya) - Apakah kamu pernah berinteraksi dengan
tumbuhan? Ceritakan. - Mengapa kamu melakukan hal tersebut?
� Siswa melengkapi tabel yang terdapat di buku siswa. (Mengkomunikasikan)
35 Menit X 30 JP
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
� Melakukan penilaian hasil belajar � Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
15 menit
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
� Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Media pecahan
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Pecahan dinilai dengan angka. (Matematika)
2. Mengaitkan interaksi antarmakhluk hidup dinilai dengan daftar periksa. (IPS)
Kriteria Keterangan
Ya Tidak Siswa mampu menuliskan 3 alasan mengapa manusia, hewan, dan tumbuhan saling membutuhkan dengan rinci.
Siswa mampu menyimpulkan berdasarkan gambar dengan benar.
3. Menggali informasi dari teks tentang bagian-bagian tumbuhan dinilai dengan daftar periksa. (IPA)
Kriteria Keterangan
Ya Tidak Siswa mampu menyebutkan sedikitnya 5 bagian bunga dengan benar
Siswa mampu menyebutkan sedikitnya 3 fungsi dari bagian bunga dengan benar.
4. Kewajiban manusia terhadap tumbuhan dan hewan dinilai dengan daftar periksa. (PPKn)
Kriteria Keterangan Ya Tidak
Siswa mampu menuliskan 2 contoh kewajiban terhadap tumbuhan dan alasannya dengan benar.
Siswa mampu menuliskan 2 contoh kewajiban terhadap hewan dan alasannya dengan benar.
5. Penilaian sikap teliti, kreatif, rasa ingin tahu.
No Sikap Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Mulai Ber-kembang
Membu-daya
Ket.
1 Teliti
2 Bertanggung Jawab
3 Disiplin
Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan
Rumahku Pembelajaran : 5 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,
gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator : � Menggali informasi dari teks laporan pengamatan tentang fungsi
tumbuhan IPA
Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya 4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh
hewan dan tumbuhan serta fungsinya Indikator : � Menyimpulkan tentang fungsi batang pada tumbuhan PJOK Kompetensi Dasar (KD) 3.9 Memahami pengaruh aktivitas fisik dan istirahat yang cukup terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tubuh 4.3 Mempraktikkan kombinasi pola gerak dasar lokomotor untuk
membentuk gerakan dasar atletik jalan cepat dan lari yang dilandasi konsep gerak melalui permainan dan atau olahraga tradisional
Indikator : � Mempraktikkan kombinasi gerak dasar untuk membentuk gerakan dasar
atletik jalan dan lari C. TUJUAN PEMBELAJARAN
� Dengan permainan, siswa mampu mempraktikkan kombinasi gerak dasar atletik, jalan, dan lari dengan teknik yang benar.
� Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menyimpulkan fungsi batang pada tumbuhan dengan benar.
� Dengan berdiskusi, siswa mampu menggali informasi dari teks laporan pengamatan tentang fungsi tumbuhan dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
� Mempraktikkan gerak dasar atletik melalui permainan � Melakukan percobaan tentang fungsi batang pada tumbuhan � Membuat gambar pemandangan setelah mengamati lingkungan sekitar
E. METODE PEMBELAJARAN
� Pendekatan : Saintifik � Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
dan ceramah F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
10 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”.
� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti � Siswa membentuk sebuah lingkaran besar. (Mengekplorasi)
� Satu siswa diminta berdiri di tengah lingkaran. � Setiap siswa membuat gambar lingkaran
menggunakan kapur di tempat mereka berdiri kecuali siswa yang di tengah (Mengekplorasi)
� Siswa menghitung satu sampai tiga dan diulang sampai semua siswa mendapat giliran.
� Siswa yang menyebut angka 1 diberi nama Ikan. � Siswa yang menyebut angka 2 diberi nama Katak. � Siswa yang menyebut angka 3 diberi nama kadal.
(Mengekplorasi)
35 Menit X 30 JP
Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
� Melakukan penilaian hasil belajar � Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
15 menit
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
� Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Gelas air mineral bekas 6 buah, batang seledri atau tanaman sejenis, pewarna makanan atau pewarna makanan alami, wadah untuk menempatkan cairan berwarna dan Kapur
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Keterampilan jalan, lari, dan lompat pada permainan ikan, katak, atau kadal dinilai dengan daftar periksa. (PJOK)
Kriteria Keterangan
Ya Tidak Siswa mampu mempraktikkan teknik dasar atletik jalan dengan teknik yang benar
Siswa mampu mempraktikkan dasar atletik lari dengan teknik yang benar
2. Percobaan fungsi batang dinilai dengan daftar periksa. (IPA)
Kriteria Keterangan
Ya Tidak Siswa mampu menuliskan fungsi zat warna pada kegiatan dengan benar.
Siswa mampu menuliskan apa yang terjadi pada batang tanaman setelah dibiarkan selama 30 menit sesuai percobaan.
Siswa mampu menuliskan alasan mengapa hasil pengamatan pada no. 2 terjadi.
Siswa mampu menyimpulkan hasil percobaan dengan benar. 3. Menggali informasi dari teks pengamatan dinilai dengan rubrik
diskusi. (Bahasa Indonesia)
Rubrik Diskusi
Kriteria Bagus Sekali Cukup Bagus Perlu Berlatih Mendengarkan Selalu
mendengarkan teman yang sedang berbicara.
(2)
Mendengarkan teman yang berbicara namun sesekali masih perlu diingatkan.
(1.5) √
Masih perlu diingatkan untuk mendengarkan teman yang sedang berbicara.
(1) Komunikasi non verbal (kontak mata, bahasa tubuh, postur, ekspresi wajah, suara)
Merespon dan menerapkan komunikasi non verbal dengan tepat.
(3)
Merespon dengan tepat terhadap komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
(2) √
Membutuhkan bantuan dalam memahami bentuk komunikasi non verbal yang ditunjukkan teman.
(1)
Partisipasi (menyampaikan ide, perasaan, pikiran)
Isi pembicaraan menginspirasi teman. Selalu mendukung dan memimpin lainnya saat diskusi.
(3) √
Berbicara dan menerangkan secara rinci, merspon sesuai dengan topik.
(2)
Jarang berbicara selama proses diksusi berlangsung
(1)
Catatan: Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.
Penilaian : Total nilai x 10 = ..... 8
Contoh : 1,5+2+3 x 10= 6,5 x 10= 8,1
8 8 4. Penilaian sikap.
No Sikap Belum Terlihat
Mulai Terlihat
Mulai Ber-kembang
Membu-daya Ket.
1 Teliti �
2 Bertanggung Jawab
�
3 Disiplin
Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Cijantung 03 Pagi Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema 1 : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan
Rumahku Pembelajaran : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,
gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator :
� Menggali informasi tentang laporan hasil pengamatan tentang alam yang didukung dengan media gambar hasil karya siswa
SBdP Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengenal karya dua dan tiga dimensi berdasarkan pengamatan
4.2 Membuat karya seni kolase dengan berbagai bahan di lingkungan sekitar
Indikator :
� Menggambar pemandangan alam di sekitar rumah
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
� Setelah melakukan pengamatan, siswa mampu menggambar pemandangan alam di sekitar rumah dengan menarik.
� Dengan media gambar yang dibuat sendiri, siswa mampu menggali informasi tentang hasil pengamatan tentang alam secara lebih mendalam.
D. MATERI PEMBELAJARAN
� Menceritakan tentang gambar pemandangan alam
� Evaluasi
E. METODE PEMBELAJARAN
� Pendekatan : Saintifik
� Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan � Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
� Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
� Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
10 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
yaitu tentang ”Peduli Terhadap Makhluk Hidup”.
� Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti � Siswa memperlihatkan gambar pemandangan yang telah digambar mereka di rumah di hari sebelumnya dan kemudian menceritakan tentang gambar tersebut kepada temanteman dalam satu kelompok. (Mengkomunikasikan)
� Siswa mengamati pohon pecahan dan mewarnai sesuai instruksi. Siswa diminta memilih sepuluh pecahan dari pohon tersebut secara acak dan mengurutkannya dari yang terbesar hingga terkecil. (Mengamati)
� Siswa diminta menjelaskan secara tertulis kewajiban yang dilakukan di rumah terhadap hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar rumah. (Mengkomunikasikan)
35 Menit X 30 JP
Penutup � Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
� Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
� Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
� Melakukan penilaian hasil belajar
� Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
15 menit
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
� Buku Pedoman Guru Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Buku Siswa Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
� Gambar hasil karya siswa
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Evaluasi dinilai dengan angka. 2. Penilaian sikap (rasa ingin tahu, kerja sama, tekun, dan teliti) Penilaian Sikap
Sikap Belum
Terlihat Mulai
Terlihat Mulai
Berkembang Membudaya Ket.
Teliti √
Bertanggung Jawab
√
Disiplin
Refleksi Guru
Guru membuat refleksi hasil pencapaian belajar siswa selama satu minggu.
� Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pecan ini? Pembelajaran mana yang
sudah berjalan efektif? Jelaskan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
� Pembelajaran atau kegiatan mana yang masih memerlukan peningkatan?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
� Materi apa yang sudah dikuasai siswa dengan baik? Jelaskan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
� Apakah ada meteri yang sulit dipahami oleh siswa? Jelaskan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
� Rencana perbaikan yang akan dilakukan untuk pembelajaran yang akan
datang? Jelaskan langkah-langkahnya
…………………………………………………………………………………
……………….…………………………………………………………………
Mengetahui Kepala Sekolah, (Suti Rahayu, M.Pd.) NIP 196205221982012001
Guru Kelas IV (Sri Yuliastuti, S.Pd.) NIP 196407131985032005
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SDN CIJANTUNG 03 PAGI
Skor pada butir-butir pelaksanaan pendekatan saintifik dengan cara
melingkari angka pada kolom skor (1,2,3,4) sesuai dengan kriteria tersebut: 1 : kurang 2 : cukup 3 : baik 4 : sangat baik
No. Indikator/ Aspek yang diamati Skor
GURU DALAM KEGIATAN PRA PEMBELAJARAN
1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran.
1 2 3 4
2. Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar.
1 2 3 4
3. Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya.
1 2 3 4
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai
1 2 3 4
LANGKAH PENDEKATAN SAINTIFIK
Mengamati (Observing):
5. Guru memfasislitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan dan observasi.
1 2 3 4
6. Guru membimbing peserta didik dalam observasi melalui kegiatan melihat, mendengar dan membaca (tanpa atau dengan alat).
1 2 3 4
7. Guru melatih peserta didik memperhatikan hal yang penting dari suatu objek/materi
1 2 3 4
8. Guru menyajikan obyek secara nyata dalam pembelajaran
1 2 3 4
9. Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil observasi
1 2 3 4
10. Guru melatih peserta didik dalam kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi
1 2 3 4
Menanya (Questioning):
11. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, dibaca, atau disimak.
1 2 3 4
12. Guru membimbing peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, dibaca, atau disimak.
1 2 3 4
13. Guru membimbing peserta didik dalam mengajukan pertanyaan
1 2 3 4
14. Guru memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik mengenai pembelajaran yang belum dipahami maupun yang sudah dipahami peserta didik.
1 2 3 4
Mencoba (Experimenting):
15. Guru merumuskan tujuan eksperimen kepada peserta didik
1 2 3 4
16. Guru dan peserta didik bersama-sama menyiapkan perlengkapan yang dipergunakan dan memperhintungkan tempat dan waktu.
1 2 3 4
17. Guru menyiapkan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan eksperimen
1 2 3 4
18. Guru menjelaskan masalah yang akan dijadikan eksperimen
1 2 3 4
19. Guru mengumpulkan hasil kerja peserta didik dan mengevaluasinya.
1 2 3 4
Menalar (Associating):
20. Guru melatih peserta didik agar mandiri dalam mengolah suatu informasi atau materi pembelajaran.
1 2 3 4
21. Guru melatih peserta didik dalam memcahkan suatu masalah atau menjawab pertanyaan yang sukar baginya secara individual ataupun berkelompok.
1 2 3 4
22. Guru membimbing peserta didik dalam memahami materi pembelajaran sehingga peserta didik dapat menarik kesimpulan terhadap materi pembelajaran.
1 2 3 4
23. Guru tidak banyak menggunakan metode ceramah 1 2 3 4
24. Guru menyusun bahan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.
1 2 3 4
25. Guru membimbing siswa dalam menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarjan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
1 2 3 4
26. Guru memberi instruksi singkat dan jelas baik dilakukan sendiri maupun dengan contoh disertai simulasi
1 2 3 4
Membentuk Jaring (Networking):
27. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi dalam pembelajaran.
1 2 3 4
28. Guru sebagai mediator. 1 2 3 4
KEBIJAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
Karakteristik Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran 29. Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik. 1 2 3 4
30. Banyak melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
1 2 3 4
31. Pembelajaran terhindar dari verbalisme. 1 2 3 4
32. Guru menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif.
1 2 3 4
33. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.
1 2 3 4
34. Pembelajaran meningkatkan motivasi mengajar guru. 1 2 3 4
Sumber dan Sarana Pendidikan
35. Buku pegangan siswa yang mengacu pada kurikulum 2013 kurang mengarahkan siswa untuk memahami kompetensi yang harus dikuasai.
1 2 3 4
36.
Bahan belajar utama bagi guru beragam. Seperti buku, majalah, peta, lingkungan sekitar, dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam pelaksanaan pendekatan saintifik 2013.
1 2 3 4
37. Guru mengintruksikan siswa untuk membaca sumber selain buku teks.
1 2 3 4
TEKNIK PENILAIAN
Penilaian Proses
38. Saat observasi guru menilai proses dan keterampilan siswa dalam mengerjakan secara individu maupun kelompok
1 2 3 4
39. Guru menilai siswa saat berdiskusi. 1 2 3 4
40. Guru menilai siswa saat presentasi. 1 2 3 4
Penilaian Produk
41. Guru menilai pemahaman konsep dan prinsip dilakukan dengan tes tertulis.
1 2 3 4
Penilaian Sikap
42. Saat observasi guru menilai sikap siswa bekerja kelompok maupun individu.
1 2 3 4
43. Menilai siswa saat berdiskusi. 1 2 3 4
44. Menilai sikap siswa saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi sikap.
1 2 3 4
KEGIATAN PENUTUP
45. Melakukan konfirmasi dan memberikan kesimpulan dan tindak lanjut.
1 2 3 4
Jakarta, 2015
Responden Observer
(Sri Yuliastuti, S.Pd) (Reza Risky Fahdarani)
Lampiran 3
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SDN CIJANTUNG 03 PAGI
NO SKOR PERTEMUAN
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke- 6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10 Ke- 11 Ke- 12 1 2 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 7 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 8 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 9 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 10 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 11 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 12 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 13 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 14 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 15 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 16 2 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 17 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 18 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 19 2 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 20 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 21 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 22 2 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 23 4 2 2 4 2 3 4 3 4 3 3 3 24 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 25 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 26 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 27 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 28 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 29 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 30 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 31 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3
32 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 33 3 2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 4 34 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
35 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4
36 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4
37 3 2 2 3 2 2 4 3 2 3 3 3
38 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4
39 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3
40 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3
41 3 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4
42 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4
43 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3
44 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3
45 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 TOTAL SKOR 132 142 108 140 139 154 159 168 142 146 159 157
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SDN CIJANTUNG 03 PAGI
Skor pada butir-butir pelaksanaan pendekatan saintifik dengan cara
melingkari angka pada kolom skor (1,2,3,4) sesuai dengan kriteria tersebut: 5 : kurang 6 : cukup 7 : baik 8 : sangat baik
No. Indikator/ Aspek yang Diamati Skor
PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN PRA PEMBELAJARAN
1. Peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran.
1 2 3 4
2. Mendengarkan motivasi belajar yang diberikan guru untuk meningkatkan minat dalam belajar.
1 2 3 4
3. Menjawab pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya.
1 2 3 4
4. Mendengarkan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai
1 2 3 4
LANGKAH PENDEKATAN SAINTIFIK
Mengamati (Observing):
5. Melakukan pengamatan dan observasi 1 2 3 4
6. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam kegiatan observasi.
1 2 3 4
7. Melakukan kegiatan observasi melalui kegiatan melihat, mendengar dan membaca (tanpa atau dengan alat).
1 2 3 4
8. Memperhatikan hal yang penting dari suatu objek/materi yang dijelaskan oleh guru.
1 2 3 4
9. Memperhatikan dengan saksama objek yang diperlihatkan oleh guru.
1 2 3 4
10. Mengamati objek/materi dengan kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.
1 2 3 4
11. Memiliki sikap cermat, objektif, jujur dan fokus. 1 2 3 4
Menanya (Questioning):
12. Berani bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, dibaca, 1 2 3 4
atau disimak.
13. Mengajukan pertanyaan yang ingin diketahui oleh peserta didik.
1 2 3 4
Mencoba (Experimenting):
14. Mendengarkan penjelasan dari guru tentang tujuan eksperimen
1 2 3 4
15. Guru dan peserta didik bersama-sama menyiapkan perlengkapan yang dipergunakan dan memperhintungkan tempat dan waktu.
1 2 3 4
16. Mendengarkan penjelasan tentang masalah yang akan dijadikan eksperimen
1 2 3 4
17. Melakukan kegiatan mencoba dengan teliti, jujur, dan menghargai pendapat orang lain.
1 2 3 4
18. Mengumpulkan hasil kerja tepat waktu kepada guru. 1 2 3 4
19. Memiliki sikap teliti, jujur, dan menghargai pendapat orang lain.
1 2 3 4
Menalar (Associating):
20. Mengolah suatu informasi atau materi pembelajaran dengan mandiri.
1 2 3 4
21. Memcahkan suatu masalah atau menjawab pertanyaan yang sukar baginya secara individual ataupun berkelompok.
1 2 3 4
22. Memahami materi pembelajaran dan dapat menarik kesimpulan terhadap materi pembelajaran.
1 2 3 4
23. Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
1 2 3 4
24. Mudah memahami instruksi yang diberikan oleh guru. 1 2 3 4 25. Memiliki sikap teliti, jujur, dan kerja keras. 1 2 3 4
Membentuk Jaring (Networking):
26. Menyampaikan hasil analisis dari kegiatan pembelajaran kepada teman sekelas.
1 2 3 4
27. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi dalam pembelajaran.
1 2 3 4
28. Memiliki sikap komunikatif, berani mengungkapkan pendapat dan menghargai pendapat orang lain.
1 2 3 4
KEBIJAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
Karakteristik Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
29. Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik. 1 2 3 4
30. Banyak melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
1 2 3 4
Jakarta, 2015 Observer
(Reza Risky Fahdarani)
31. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.
1 2 3 4
32. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa 1 2 3 4
Sumber dan Sarana Pendidikan
33. Interaksi antara siswa dan sumber pembelajaran yang digunakan guru.
1 2 3 4
34. Tertarik pada materi yang disajikan. 1 2 3 4
35. Ketekunan dalam mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru.
1 2 3 4
TEKNIK PENILAIAN
Penilaian Proses
36. Melakukan kegiatan observasi secara individu maupun kelompok
1 2 3 4
37. Menjawab pertanyaan guru dengan benar. 1 2 3 4 38. Mengajukan pertanyaan kepada guru. 1 2 3 4
39. Memecahkan masalah dan menjawab pertanyaan yang sukar.
1 2 3 4
40. Mengemukakan hasil kegiatan pembelajaran kepada teman sekelas.
1 2 3 4
Penilaian Produk
41. Mengumpulkan tugas tes tertulis yang diberikan guru. 1 2 3 4
Penilaian Sikap
42. Memiliki sikap patuh, tertib dan disiplin. 1 2 3 4
43. Menggunakan kata-kata santun dalam proses pembelajaran.
1 2 3 4
44. Berpakaian rapi, sopan dan bersih. 1 2 3 4
KEGIATAN PENUTUP
45. Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan. 1 2 3 4
Lampiran 5
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA KURIKULUM 2013 DI KELAS IV SDN CIJANTUNG 03 PAGI
NO SKOR PERTEMUAN
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke- 6 Ke-7 Ke-8 Ke-9 Ke-10 Ke- 11 Ke- 12 1 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 7 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 8 2 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 9 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 10 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 11 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 12 2 2 2 3 2 3 2 4 3 3 4 3 13 2 3 2 4 2 4 2 3 4 3 3 3 14 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 15 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 16 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 17 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 18 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 19 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 20 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 21 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 22 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 23 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 24 2 4 3 4 3 2 4 2 4 4 3 3 25 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 26 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 27 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3
28 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 29 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 30 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
31 3 2 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 32 3 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 33 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 34 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4
35 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 36 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 37 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3
38 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4
39 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 40 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3
41 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 42 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3
43 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4
44 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4
45 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 TOTAL SKOR 130 142 124 144 148 141 156 158 162 155 155 160
Lampiran 6
PEDOMAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH TENTANG
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013
DI KELAS VI SDN CIJANTUNG 03 PAGI
Hari/Tanggal :
Waktu :
Nama :
Tempat :
1. Apakah sekolah SDN Cijantung 03 Pagi ini menggunakan pendekatan
saintifik dalam proses pembelajaran? Sudah berapa lama pendekatan saintifik
ini dilaksanakan?
2. Menurut ibu, apakah tenaga pengajar di sini sudah menjalankan dengan baik
proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik?
3. Dari segi fasilitas sekolah, dukungan apa yang diberikan sekolah untuk
mendukung proses pembelajaran?
4. Apakah ada upaya yang dilakukan Ibu agar penerapan pendekatan saintifik
berjalan dengan baik?
5. Apakah para guru di SDN 03 Cijantung mengalami hambatan/kesulitan
dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik?
6. Solusi apa yang Ibu berikan dalam menghadapi kesulitan tersebut?
7. Nilai karakter seperti apa yang diharapkan dari pelaksanaan pendekatan
saintifik di SDN 03 Cijantung ini?
Lampiran 7
HASIL WAWANCARA KEPALA SEKOLAH TENTANG
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013
DI KELAS VI SDN CIJANTUNG 03 PAGI
Hari/Tanggal : 22 Oktober 2015
Waktu : 08.00 WIB
Nama : Suti Rahayu, M.Pd
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
Pertanyaan
1. Apakah sekolah SDN Cijantung 03 Pagi ini menggunakan pendekatan
saintifik dalam proses pembelajaran? Sudah berapa lama pendekatan saintifik
ini dilaksanakan?
Jawab: Iya benar, karena kita merupakan sekolah sasaran implementasi
Kurikulum 2013. Pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 sudah berjalan
di sekolah ini selama tiga tahun.
2. Menurut ibu, apakah tenaga pengajar di sini sudah menjalankan dengan baik
proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik?
Jawab: 80% sudah berjalan dengan baik. Kami belum 100% baik karena
kami masih belajar dalam mengimplementasikannya.
3. Dari segi fasilitas sekolah, dukungan apa yang diberikan sekolah untuk
mendukung proses pembelajaran?
Jawab: Adanya sarana dan prasarana sekolah, media-media pembelajaran,
alat peraga, yang dapat dijadikan untuk menunjang adanya pembelajaran
saintifik pada Kurikulum 2013.
4. Apakah ada upaya yang dilakukan Ibu agar penerapan pendekatan saintifik
berjalan dengan baik?
Jawab: Ada, seperti pembinaan, kemudian diskusi hasil pertemuan-
pertemuan lapangan, kesulitan di lapangan didiskusikan bersam-sama dan
dicari jalan keluar atau solusi terbaik.
5. Apakah para guru di SDN 03 Cijantung mengalami hambatan/kesulitan
dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik?
Jawab: Hambatan dan kesulitan dalam penerapan pendekatan saintifik pasti
ada walaupun tidak banyak. Seperti, pada kelas rendah anak belum paham
untuk kegiatan mengamati, bertanya kemudian untuk mengumpulkan,
mengkonfirmasikan, mengkomunikasikan. Kemudian, sulitnya memancing
peserta didik untuk berani bertanya untuk itu perlu dibantu oleh guru dalam
kegiatan tersebut. Namun, pada kelas atas tidak terlalu sulit karena dari segi
bahasa mereka sudah komunikatif.
6. Solusi apa yang Ibu berikan dalam menghadapi kesulitan tersebut?
Jawab: Untuk kelas bawah dilatih membaca dan menulis dengan lancar.
Dengan lancar membaca dan menulis maka peserta didik akan paham pada
tahapan pendekatan saintifik. Karena kegiatan mengamati, menyanya,
mencoba, menalar, membentuk jaring ada kaitannya pada pembelajaran
Bahasa Indonesia.
7. Nilai karakter seperti apa yang diharapkan dari pelaksanaan pendekatan
saintifik di SDN 03 Cijantung ini?
Jawab: kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, kemudian social antar
teman.
Lampiran 8
PEDOMAN WAWANCARA GURU TENTANG
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA
KURIKULUM 2013 DI KELAS VI SDN CIJANTUNG 03
PAGI
Hari/Tanggal :
Waktu :
Nama :
Tempat :
1. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan atau seminar mengenai
kurikulum 2013? Pelatihan seperti apa yang Bapak/Ibu dapatkan?
2. Apakah Bapak/Ibu menggunakan pendekatan saintifik dalam proses
pembelajaran? Apa saja langkah-langkah dalam pendekatan saintifik?
3. Bagaimana Bapak/Ibu menerapkan langkah-langkah tersebut?
4. Nilai karakter apa yang Bapak/Ibu harapkan dari setiap langkah-langkah
pendekatan saintifik?
5. Apakah sarana dan prasarana di sekolah ini sudah mendukung pada
penerapan
Kurikulum 2013 khususnya pendekatan saintifik?
6. Hambatan/kesulitan apakah yang Bapak/Ibu selama pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Saintifik pada Kurikulum
2013?
7. Upaya apakah yang dilakukan Bapak/Ibu agar penerapan pendekatan saintifik
berjalan dengan baik?
8. Solusi apa yang Bapak/Ibu berikan dalam menghadapi kesulitan tersebut?
Lampiran 9
HASIL WAWANCARA GURU TENTANG
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA
KURIKULUM 2013 DI KELAS VI SDN CIJANTUNG 03
PAGI
Hari/Tanggal : 22 Oktober 2015
Waktu : 11.00 WIB
Nama : Sri Yuliastuti, S.Pd.
Tempat : Ruang Kelas IV A
1. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan atau seminar mengenai
kurikulum 2013? Pelatihan seperti apa yang Bapak/Ibu dapatkan?
Jawab: Ya, saya pernah mengikuti pelatihan tentang kurikulum 2013.
Pelatihan awal untuk mengenal dari kurikulum lama ke kurikulum baru dan
bagaimana cara menerapkannya di kelas.
2. Apakah Bapak/Ibu menggunakan pendekatan saintifik dalam proses
pembelajaran? Apa saja langkah-langkah dalam pendekatan saintifik?
Jawab: Iya, kami menggunakan pendekatan saintifik dalam proses
pembelajarannya dimulai dari mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
membentuk jaring.meskipun belum sempurna.
3. Bagaimana Bapak/Ibu menerapkan langkah-langkah tersebut?
a. Mengamati dengan cara membimbing siswa dalam melakukan kegiatan
observasi dengan cara melihat, membaca, atau mendengarkan dari
penjelasan/ informasi yang disajikan.
b. Setelah itu kegiatan bertanya, dengan cara memancing siswa untuk
bertanya
c. Kegiatan mencoba dengan membimbing siswa untuk mengerjakan
lembar soal yang sudah diterimanya.
d. Menalar dengan cara melatih peserta didik untuk memecahkan suatu
pertanyaan yang nantinya mereka akan mendapatkan jawaban dari
pertanyaan tersebut.
e. Membentuk jaring membimbing siswa untuk berani dalam
mengemukakan jawaban yang telah dia peroleh dengan cara berdiskusi
ataupun individu.dari langkah-langkah tersebut kepada teman
sekelasnya.
4. Nilai karakter apa yang Bapak/Ibu harapkan dari setiap langkah-langkah
pendekatan saintifik?
Jawab: Dalam setiap langkah kita mengharapkan berbagai karakter yang
nantinya akan diperoleh siswa untuk dijadikan sebagai sikap dalam
kesehariannya. Contohnya seperti sikap teliti, bersungguh-sungguh, berani
mengungkapkan pendapat dan berani bertanya, memiliki sikap mau bekerja
keras, toleransi dll.
5. Apakah sarana dan prasarana di sekolah ini sudah mendukung pada
penerapan Kurikulum 2013 khususnya pendekatan saintifik?
Jawab: Sarana dan prasarana disekolah ini sudah mencukupi walaupun belum
maksimal.
6. Hambatan/kesulitan apakah yang Bapak/Ibu selama pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Saintifik pada Kurikulum
2013?
Jawab: Hambatan dalam menggunakan pendekatan santifik yaitu pada
kegiatan bertanya siswa masih belum banyak berani bertanya mengenai apa
yang belum ia mengerti. Anak ketika baru mengenal biasanya dimulai oleh
guru terlebih dahulu dengan menjelaskan. Anak juga belum paham dengan
materi yang ada pada buku pegangan siswa dan informasi di dalamnya
kurang, kemudian wawasan anak belum memadai terhadap materi
pembelajaran.
7. Upaya apakah yang dilakukan Bapak/Ibu agar penerapan pendekatan saintifik
berjalan dengan baik?
Jawab: Memotivasi peserta didik terlebih dahulu sebelum memulai
pembelajaran agar minat belajar peserta didik meningkat dalam mengikuti
pembelajaran
8. Solusi apa yang Bapak/Ibu berikan dalam menghadapi kesulitan tersebut?
Jawab: Dengan menambah wawasan, menelaah apa yang kurang dalam
proses pembelajaran, kemudian mencari celah yang kurang untuk diperbaiki.