320
IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN GERAKAN PEMBANGUNAN UNTUK MASYARAKAT (PDPM GERBANG UTAMA) DI KECAMATAN BAROS SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh Ulfah Fadilah NIM. 6661120307 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2017

IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

  • Upload
    dothuy

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN

GERAKAN PEMBANGUNAN UNTUK

MASYARAKAT (PDPM GERBANG UTAMA) DI

KECAMATAN BAROS

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh

Ulfah Fadilah

NIM. 6661120307

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2017

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

ABSTRAK

Ulfah Fadilah, 6661120307, 2017. Implementasi Program Daerah

Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Masyarakat

(PDPM GERBANG UTAMA) di Kecamatan Baros

Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa, Gandung Ismanto, S.Sos., MM (Pembimbing 1)

dan Titi Stiawati S.Sos., M.Si (Pembimbing 2)

Kata Kunci : Implementasi, PDPM GERBANG UTAMA

Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat Gerakan Pembangunan Untuk

Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) sesuai dengan Peraturan Bupati

Serang Nomor 7 tahun 2015 adalah program untuk mempercepat

penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan bertujuan agar

tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan.

Masalah yang muncul dalam program ini adalah kurangnya kesadaran dari

masyarakat dalam pengembalian dana Simpan Piinjam Perempuan (SPP),

kurangnya kemampuan masyarakat dalam hal pelaporan administrasi, Sumber

Daya Kurang memadai, Keterlambatan dalam pencairan dana, kegiatan sarana

prasarana yang kualitasnya kurang bagus. Penelitian ini menggunakan teori

dari Van Metter dan Van Horn dalam Leo agustino (2006 : 161) , yang

mempengaruhi kinerja implementasi kebijakan publik tersebut adalah yang

terdiri dari ukuran dan tujuan kebijakan, sumberdaya, karakteristik agen

pelaksana, Sikap atau kecenderungan (Dispotition) para pelaku, komunikasi

antar organisasi, lingkungan ekonomi, sosial, dan politik. Metode penelitian

yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil

temuan lapangan penelitian menyimpulkan bahwa pelaksanaan PDPM

GERBANG UTAMA di kecamatan Baros sudah berjalan dengan baik

meskipun masih terdapat masalah yang menghambat dalam pelaksanaan

kebijakannya. Saran dari peneliti adalah Ketegasan dalam penerapan sanksi

program PDPM Gerbang Utama perlu dipatuhi dan ditegakan oleh semua

pihak mulai dari tingkat desa sampai dengan tingkat kabupaten dan

Pemerintah desa harus bisa memaksimalkan anggaran yang disediakan oleh

pemerintah kabupaten.

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

ABSTRACT

Ulfah Fadilah, 6661120307, 2017. Implementasi Program Daerah

Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Masyarakat

(PDPM GERBANG UTAMA) di Kecamatan Baros

Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa, Gandung Ismanto, S.Sos., MM (Pembimbing 1)

dan Titi Stiawati S.Sos., M.Si (Pembimbing 2)

keywords : Implementation, PDPM GERBANG UTAMA

The Region Program Society Empowerment Development Movement for

Society (PDPM GERBANG UTAMA) based on the Serang Regent’s Rule No

7 year 2015 is a program that aimed to accelerate proverty tackling that all

integrated and sustainable aimed to achieve the prosperous and independently

of the poor people in the villages. There are some problems on this program

such as less awareness from the villagers to return the loan fund, less the

capability of the villagers to report the administration system, less resources,

delayed about the fund liquefaction so the quality of the infrastructure was

bad. This research is using the theory from Van Metter and Van Horn in Leo

Agustino (2006 : 161), the influence of public policy implementation consist

of the dimension and purpose of the policy, recources, characteristic of the

implementor, implementoor’s attitude or tendency, the communication

between organizations, the economical’s surrounding, social and political

situation. The method used descriptive method with qualitative approach. The

result of research concluded that the implementation of PDPM GERBANG

UTAMA in Baros Subdistrict already good but there is some problem that

obstruct on the implementation’s phase. Researcher’s advice is all people from

district until regency area must apply the punishment regulation based on the

Judgement and the village’s government have to maximize the fund that have

been prepared by the regency’s government.

Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat

dan inayah-Nya, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi

yang berjudul Implementasi Program Daerah Pembertdayaan Masyarakat dan

Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) di

Kabupaten Serang tanpa menemukan hambatan dan kesulitan yang berarti.

Dalam skripsi ini penulis berusaha menyampaikan beberapa hal mengenai

deskripsi beberapa permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian, landasan

teori, dan metode penelitian yang tertuang dalam proposal skripsi ini. Ucapan

terimakasih juga peneliti sampaikan kepada pihak yang telah memberikan arahan,

bimbingan, pelajaran, serta motivasi dan dukungan dalam upaya penyusunan

proposal skripsi ini. Untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. DR. Agus Sjafari S.Sos M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Rahmawati, S.Sos., M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Iman Mukhroman, S.Ikom., M.Ikom selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

ii

5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Listyaningsih, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara

7. Gandung Ismanto, S.Sos., MM selaku Dosen Pembimbing I Skripsi yang

selalu membimbing, memberikan ilmunya, memotivasi penulis serta

membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.

Terimakasih atas ilmu dan bantuannya.

8. Titi Stiawati, S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing II Skripsi yang

selalu membimbing, memberikan ilmunya, serta memotivasi penulis

dalam menyelesaikan proposal skripsi ini. Terimakasih atas ilmu dan

bantuannya.

9. Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing penulis dari awal hingga akhir.

10. Semua Dosen dan Staff Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali

penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

11. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan

(BKBPMP) Kabupaten Serang yang telah memberikan data dan informasi

kepada peneliti.

12. Pelaksana Program PDPM GERBANG UTAMA yang telah memberikan

data dan informasi kepada peneliti.

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

iii

13. Kedua orang tua yang selalu membimbing dan mengantarkan anaknya

sampai ke dalam tahap perguruan tinggi. Terimakasih banyak Mamah dan

Bapak. Dan kaka-kakaku Te wiwi, A eko, Bang Nurli.

14. Sahabat-sahabatku yang selalu mendukung yaitu Ngebet lulus, Scima,

Angels, dan sahabat yang sering menemani saat penelitian yaitu Glen,

Rahma, Andam, adiku Lita dan teman-teman seperjuangan Administrasi

Negara angkatan 2012. Semoga kami semua dapat berjuang dan sukses

bersama.

Peneliti menyadari bahwa proposal skripsi ini terdapat kekurangan. Oleh

karena itu peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat

membangun. Penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam

proposal skripsi ini terjadi kesalahpahaman yang kurang berkenan selama penulis

melakukan penelitian. Terimakasih.

Serang, Juni 2017

Ulfah Fadilah

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

iv

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 19

1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 19

1.4 Rumusan Masalah ..................................................................................... 19

1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 19

1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................... 20

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI

DASAR PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 22

2.1.1 kebijakan Publik ................................................................................... 22

2.1.1.1 Tahap-tahap Kebijakan Publik ....................................................... 24

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

v

2.1.2 Implementasi Kebijakan ...................................................................... 26

2.1.2.1 Model-model Implementasi Kebijakan .......................................... 29

2.1.2.2 Implementasi Kebijakan publik model Donald Van Metter

Van Horn ......................................................................................... 32

2.1.3 Konsep Kemiskinan ............................................................................. 34

2.1.4 Konsep Pemberdayaan ......................................................................... 36

2.1.5 Konsep Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan

Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) .... 38

2.1.5.1 Tujuan PDPM GERBANG UTAMA .............................................. 40

2.1.5.2 Keluaran Program ........................................................................... 41

2.1.5.3 Prinsip Dasar PDPM GERBANG UTAMA ................................... 41

2.1.5.4 Sasaran PDPM GERBANG UTAMA ............................................ 42

2.1.5.5 Pendanaan ....................................................................................... 43

2.1.5.6 Ketentuan Dasar PDPM GERBANG UTAMA .............................. 44

2.1.5.7 Peran Pelaksana PDPM GERBANG UTAMA ............................... 48

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 58

2.3 Kerangka Berfikir ........................................................................................ 59

2.4 Asumsi Dasar .............................................................................................. 61

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian .......................................................................................... 62

3.2 Fokus Penelitian ............................................................................................ 64

3.3 Lokasi Penelitian ........................................................................................... 64

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

vi

3.4 Variabel Penelitian ........................................................................................ 65

3.4.1 Definisi Konsep ....................................................................................... 66

3.4.2 Definisi Operasional ................................................................................ 67

3.5 Instrumen Penelitian ...................................................................................... 69

3.6 Informan Penelitian ....................................................................................... 70

3.7 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 72

3.7.1 Observasi ................................................................................................. 73

3.7.2 Wawancara .............................................................................................. 75

3.7.2.1 Macam-macam wawancara dalam penelitia kualitatif ..................... 75

3.7.3 Studi Dokumentasi .................................................................................. 79

3.8 Teknik Analisis Data dan Uji Keabsahan Data ............................................. 80

3.8.1 Teknik Analisis Data ............................................................................... 80

3.8.2 Uji Keabsahan Data ................................................................................ 83

3.9 Jadwal Penelitian ........................................................................................... 85

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ............................................................................ 87

4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Serang ...................................................... 87

4.1.2 Gambaran Umum Kecamatan Baros ....................................................... 88

4.2. Deskripsi Data .............................................................................................. 89

4.2.1. Data Informan Penelitian ....................................................................... 92

4.4 Deskripsi dan Data Temuan Lapangan ......................................................... 94

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

vii

4.5 Implementasi Kebijakan Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan

Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat ......................................................... 94

4.5.1 Ukuran dan Tujuan Kebijakan ............................................................ 94

4.5.2 Sumber Daya ...................................................................................... 111

4.5.3 Karakteristik agen pelaksana .............................................................. 121

4.5.4 Sikap/ Kecenderungan (Disposisi) para Implementor ....................... 124

4.5.5 Komunikasi antar organisasi .............................................................. 129

4.5.6 Lingkungan ekonomi, social dan politik ............................................. 134

4.6 Pembahasan .................................................................................................. 139

4.6.1 Ukuran dan Tujuan Kebijakan ............................................................... 141

4.6.2 Sumberdaya ............................................................................................ 149

4.6.3 Karakteristik agen pelaksana .................................................................. 152

4.6.4 Sikap/ kecenderungan (disposisi) para implementor ............................. 153

4.6.5 Komunikasi antar organisasi .................................................................. 154

4.6.6 Lingkungan Ekonomi, sosial dan politik ............................................... 155

4.7 Temuan Lapangan ........................................................................................ 156

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 158

5.2 Saran ............................................................................................................. 162

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Pengembalian SPP ...................................................................... 12

Tabel 1.2 Daftar Fasilitator Kabupaten dan Kecamatan PDPM – GU ............... 14

Tabel 3.4.2 Definisi Operasional ........................................................................ 69

Tabel 3.6 Data Informan ..................................................................................... 73

Tabel 3.7.2.1 Pedoman Wawancara .................................................................... 77

Table 3.9 Jadwal Penelitian ................................................................................. 89

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 tahap-tahap kebijakan publik .......................................................... 24

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berfikir ................................................................ 62

Gambar 3.8 Komponen Dalam Analisis Data Mode Interaktif ........................... 85

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

x

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Surat Ijin Penelitian

LAMPIRAN II Peraturan Bupati No 7 Tahun 2015 tentang Program

Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan

Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM

GERBANG UTAMA)

LAMPIRAN III Dokumentasi Penelitian

LAMPIRAN IV Data Pendukung Penelitian

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemiskinan terus menjadi fenomena sepanjang sejarah Indonesia.

Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam

pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya

tabungan dan tidak adanya investasi, kurangnya akses ke pelayanan publik,

kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya jaminan sosial dan perlindungan

tehadap keluarga, menguatnya arus urbanisasi ke kota, dan yang lebih parah

kemiskinan membuat rakyat memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan

secara terbatas. Permasalahan kemiskinan membutuhkan keterlibatan semua

pihak secara bersama dan terkoordinasi agar cita-cita kesejahteraan dapat

tercapai dengan lebih dinamis.Hal ini sesuai denga Peraturan Presiden Nomor

15 Tahun 2010 tentang percepatan penanggulangan kemiskinan.

Kemiskinan sering dianalogkan dengan semua sifat kekurangan dan

ketidakberdayaan. Analog ini mengakibatkan definisi kemiskinan menjadi

sangat luas sehingga sulit untuk memahaminya dan kesulitan untuk

menentukan langkah kebijakan yang perlu dilakukan untuk menanggulangi

kemiskinan. Kemiskinan dapat didefinisikan dalam berbagai versi. Ada

batasan sederhana yang mengkaitkan kemiskinan dengan standar minimal

yang dihitung berdasarkan pendapatan (income based poverty line). Mereka

yang dinyatakan miskin adalah individu, rumah tangga, masyarakat, atau

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

2

kelompok sosial lainnya yang memperoleh pendapatan dibawah standar

minimal. Batasan ini mengabaikan sumber daya tunai (non cash) yang tersedia

di masyarakat dan sulit digunakan dalam situasi setempat yang terbatas

(Soedijanto Padmowihardjo, 2004).

Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa,

yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia yaitu pangan, sandang,

papan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketentraman

hidup.Pembangunan negara Indonesia seperti yang tercantum dalam Garis

Besar Haluan Negara (GBHN) bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat

yang adil dan makmur merata dalam materiil dan spiritual berdasarkan

pancasila.Untuk mencapai tujuan tersebut maka pembangunan di segala

bidang pun harus dilakukan.

Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam undang-undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.Adapun

bentuk pembangunan akan selalu diartikan mengandung unsur proses dan

adanya suatu perubahan yang direncanakan untuk mencapai kemajuan

masyarakat. Karena ditujukan untuk masyarakat, itulah maka sewajarnya

masyarakatlah sebagai pemilik kegiatan pembangunan.Hal ini dimaksudkan

supaya perubahan yang hendak dituju adalah perubahan yang diketahui dan

sebenarnya yang dikehendaki oleh masyarakat.Pemberdayaan masyarakat

adalah sebagai alternatif dari pembangunan masyarakat.

Hal tersebut membuat pemerintah semakin intensif menggulirkan

program. Kondisi tersebut membuat peranan pemerintah semakin besar.

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

3

Pemerintah berperan dominan sejak dari perencanaan hingga pelaksanaan

program. Dalam hal ini pemerintah perlu membimbing dan memberi

pengarahan kepada masyarakat sampai masyarakat dinilai mampu, karena

seperti yang kita ketahui lemahnya tingkat pendidikan masyarakat miskin

mengakibatkan sulitnya untuk menerima bimbingan dan arahan. Maka dari itu

pemerintah juga harus melakukan pengawasan setiap bulannya. Agar program

yang pemerintah buat menjadi tepat sasaran dan terimplementasi dengan baik.

Dalam hal ini perlu ada kesiapan masyarakat dalam menerima program untuk

perubahan itu. Untuk itu masyarakat perlu terlibat sejak perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi hingga pemanfaatannya.Sehingga program

pemberdayaan yang dijalankan dapat memberdayakan masyarakat bukan

memperdayakan masyarakat.

Pemberdayaan merujuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok

rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam

(a) memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

(freedom), dalam arti bukan saja bebas dalam mengemukakan pendapat,

melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan;

(b) menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan; dan (c) berpartisipasi dalam proses pembangunan dan

keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka (Suharto : 2005).

Pemberdayaan masyarakat muncul karena adanya suatu kondisi sosial

ekonomi masyarakat yang rendah yang mengakibatkan masyarakat miskin

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

4

tidak mampu dan tidak tahu dalam hal pengembangan usaha.Ketidakmampuan

dan ketidaktahuan mengakibatkan produktivitas mereka rendah.Pemberdayaan

masyarakat tersebut harus ditujukan langsung kepada yang memerlukan,

dengan program yang dirancang untuk mengatasi masalah sesuai dengan

kebutuhannya.Agar pemberdayaan masyarakat tersebut efektif sesuai dengan

kehendak dan mengenali kemampuan serta kebutuhan masyarakat

miskin.Selain itu sekaligus meningkatkan kemampuan masyarakat dengan

pengalaman dalam merancang, mengelola, melaksanakan dan

mempertanggungjawabkan upaya peningkatan diri dan

ekonominya.Kemampuan masyarakat yang dapat dikembangkan tentunya

banyak sekali seperti kemampuan untuk berusaha, kemampuan untuk mencari

informasi, kemampuan untuk mengelola kegiatan usaha.

Peran Pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat pun

semakin terlihat ketika Pemerintah meluncurkan program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun 2007 yang

dinyatakan dengan keputusan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang

Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2004-2009. Melalui program

tersebut dirumuskan kembali dirumuskan kembali mekanisme upaya

penanggulangan kemiskinan yang melibatkan masyarakat mulai dari tahap

perencanaan, pelaksanaan hingga pemantauan dan evaluasi.. Melalui proses

pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat,

terutama masyarakat miskin. Tujuannya agar masyarakat mampu berdaya dan

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

5

dapat ditumbuh kembangkan, sehingga mereka bukan hanya sebagai objek

melainkan sekaligus sebagai upaya penanggulangan kemiskinan tersebut.

Provinsi Banten merupakan salah satu wilayah penyanggah Ibukota

Negara yang banyak memiliki potensi untuk pembangunan.Pembangunan di

berbagai sektor tentunya harus diimbangi dengan pemenuhan hak-hak

masyarakat.Penanggulangan kemiskinan telah dilakukan melalui berbagai

program berbasis pemberdayaan masyarakat, karena kemiskinan merupakan

permasalahan bangsa yang mendesak.Yang menjadi sumber masalah tidak

terangkatnya masyarakat lapisan bawah adalah faktor utama ketidakberdayaan

maka pendekatan yang kemudian banyak digunakan oleh perspektif ini adalah

pemberdayaan masyarakat, Ketidakberdayaan tersebut diwujudkan dalam

bentuk kurangnya wewenang masyarakat dalam pengambilan keputusan dan

kurangnya kapasitas untuk mengelola pembangunan secara mandiri..Dalam

hal ini pemberdayaan masyarakat tidak hanya sebagai pemberdayaan yang

hanya sekedar pemenuhan kebutuhan manusia.Pemberdayaan masyarakat

lebih diartikan sebagai upaya menjadikan manusia sebagai sumber, pelaku dan

yang menikmati hasil pembangunan. Dengan kata lain pembangunan dari,

oleh dan untuk masyarakat.

Kabupaten Serang sama dengan daerah lain memiliki persoalan

kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga

pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan

antar wilayah. Persoalan pengangguran lebih dipicu oleh rendahnya

kesempatan dan peluang kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Upaya untuk

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

6

menanggulanginya harus menggunakan pendekatan multi disiplin yang

berdimensi pemberdayaan. Pemberdayaan yang benar harus memadukan

aspek-aspek penyadaran, pengkapasitasan, dan pendayaan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang tahun 2015,

ada 29.423 rumah tangga miskin, kemudian jumlah rumah tangga hampir

miskin sebanyak 29.424 rumah tangga miskin, sedangkan rumah tangga

sangat miskin sebanyak 12..860. sementara untuk kategori rumah tangga

miskin berdasarkan individu, yakni individu miskin berjumlah 125 ribu jiwa,

jumlah individu hampir miskin berjumlah 146 ribu jiwa, dan jumlah individu

sangat miskin sebanyak 81 ribu jiwa (BPS, 2015).

Seiring dengan itu pada Tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Serang

melaksanakan Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan

(PDPM-MPd) dilaksanakan di 15 kecamatan yang tidak mendapatkan bantuan

Program PNPM-MPd, sebagai inisiatif lokal untuk mendorong percepatan

dalam pembangunan perdesaan yang berbasis pemberdayaan masyarakat

melalui mekanisme perencanaan pembangunan secara partisipatif, dimana

masyarakat perdesaan diberikan hak dan keleluasaan dalam merencanakan dan

melaksanakan pembangunan di desa.

Dalam rangka peningkatan kapasitas pemerintah Daerah, penguatan

kelembagaan masyarakat, keberlanjutan pendampingan masyarakat, integrasi

program dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, maka Tahun

2015 Pemerintah Kabupaten Serang melaksanakan kembali Program Daerah

Pemberdayaan Masyarakat Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

7

(PDPMGERBANG UTAMA) sesuai dengan Peraturan Bupati Serang Nomor

7 tahun 2015 tentang Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan

Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM Gerbang Utama) adalah

program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan

berkelanjutan, sebagai reflikasi dari PNPM MPd yang selama ini pelaksanaan

di Kabupaten Serang melaksanakan kembali Program Daerah Pemberdayaan

Masyarakat Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG

UTAMA) sebagai kelanjutan dari kebijakan pemerintah sebelumnya melalui

PNPM MPd yang dihentikan secara mendadak melalui surat Dirjen PMD

Tanggal 29 Desember Tahun 2014.

Konsep pemberdayaan masyarakat berpihak kepada lapisan

masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan. Permasalahan yang

dihadapi oleh masyarakat sebagian besar diakibatkan oleh kesenjangan

terhadap akses modal, prasarana, informasi pengetahuan, teknologi

keterampilan, ditambah oleh kemampuan sumber daya manusia, serta kegiatan

ekonomi lokal yang tidak kompetitif menunjang pendapatan masyarakat.selain

itu lembaga pemerintah belum optimal dalam meyalurkan dan

mengakomodasikan kebutuhan masyarakat dalam rangka meningkatkan

produktivitas yang mampu memberi nilai tambah usaha masyarakat Miskin.

Adapun alasan peneliti melakukan penelitian di Kabupaten Serang

dikarenakan Kabupaten Serang adalah satu-satunya kabupaten di Provinsi

banten yang melaksanakan program PDPM GERBANG UTAMA.

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

8

Sejalan dengan Visi PNPM MPd maka visi PDPM GERBANG

UTAMA adalah tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat

miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar

masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk

memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses

sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut

untuk mengatasi masalah kemiskinan. Misi PDPM GERBANG UTAMA

adalah: (1) peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya; (2)

pelembagaan sistem pembangunan partisipatif; (3) pengefektifan fungsi dan

peran pemerintahan lokal; (4) peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana

sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat; serta (5) pengembangan jaringan

kemitraan dalam pembangunan.

Dalam rangka melaksanakan visi dan misi PDPM GERBANG

UTAMA, strategi yang dikembangkan yaitu menjadikan rumah tangga miskin

(RTM) sebagai kelompok sasaran, menguatkan sistem pembangunan

partisipatif, serta mengembangkan kelembagaan kerja sama antar desa. Dari

visi, misi, dan strategi maka Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan

Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA)

berupaya menggarisbawahi pentingnya pemberdayaan sebagai pendekatan

yang dipilih yaitu menuntaskan tahapan pelembagaan sistem pembangunan

partisipatif, setelah tahapan inisiasi dan internalisasitelah selesai dilakukan

oleh PPK dan PNPM MPd.

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

9

PDPM Gerbang Utama memiliki nilai-nilai dasar yang selalu menjadi

landasan atau acuan dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan

yang akan diambil dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan PDPM Gerbang

Utama. Nilai-nilai tersebut adalah :

1. Bertumpu pada pembangunan manusia

2. Otonomi

3. Desentralisasi

4. Berorientasi pada masyarakat miskin

5. Partisipasi

6. Kesetaraan dan keadilan gender

7. Demokratis

8. Transparansi dan akuntabel

9. Prioritas

10. Keberlanjutan

Alokasi anggaran Program PDPM Gerbang Utama yang perencanaannya

dintegrasikan dan disinergikan dengan perencanaan reguler SKPD pada Tahun

2015, yaitu sebesar Rp. 18.175.000.000.- (Delapan Belas Milyar Seratus Tujuh

Puluh Lima Juta Rupiah) yang bersumber dari APBD Kabupaten Serang

dialokasikan untuk 29 kecamatan yang direalisasikan pada 25% untuk Kegiatan

Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dan 75% untuk Kegiatan sarana dan

Prasarana. Berikut kriteria dan jenis kegiatan yang diusulkan oleh masyarakat

diperlakukan sama. Kegiatan yang akan dibiayai melalui dana BLM diutamakan

untuk kegiatan yang memenuhi kriteria;

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

10

a. Diutamakan lokasi desa tertinggal

b. Lebih bermanfaat bagi RTM,

c. Berdampaklangsung dalam peningkatan kesejahteraan

d. Dapat dikerjakan oleh masyarakat,

e. Didukung oleh sumber daya yang ada,

f. Memiliki potensi berkembang dan berkelanjutan.

Besaran dana BLM disesuaikan dengan Alokasi pada masing-masing

Kecamatan ditetapkan berdasarkan tingkat kemiskinan di masing-masing

Kecamatan dan Desa serta disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah

sehingga jumlah penyaluran disetiap kecamatan berbeda.

Setelah peneliti melakukan observasi awal mengenai Program Daerah

Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembagunan Untuk Masyarakat (PDPM

GERBANG UTAMA) di Kabupaten Serang, dan berdasarkan wawancara awal

peneliti dengan beberapa pihak terkait, maka terdapat beberapa masalah dalam

realisasi Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembagunan

Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) di Kabupaten Serang, antara

lain sebagai berikut.

Pertama, kurangnya kesadaran dari masyarakat dalam pengembalian dana

Simpan Piinjam Perempuan (SPP). Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara pada

Hari Senin, 15 Februari 2016 pukul 14.00 WIB dengan Pak Usep dadang, usia 44

Tahun selaku fasilitator Kabupaten Kegiatan PDPM GERBANG UTAMA

Kabupaten Serang. pada pelaksanaannya program daerah ini juga bertujuan untuk

mengembangkan aset-aset yang telah di realisasikan program PNPM MPd,

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

11

diantara asset tersebut adalah adanya dana perguliran kelompok SPP yang pada

pelaksanaannya menerapkan sanksi lokal kepada desa-desa partisipan dengan cara

menentukan batas minimal pengembalian tiap tiap desa di tingkat kecamatan,

sehingga dengan diberlakukannya sanksi yang sama pada penyelenggaraan

program PDPM GU ini tidak semua desa dapat berpartisipasi karena tingkat

pengembalian SPP di desa masih rendah. Dalam hal ini masih ada paradigma

lama yang beranggapan bahwa dana dari pemerintah tidak usah dikembalikan.

Desa yang tingkat pengembalian SPP nya tidak mencapai batas minimal

sanksi lokal sehingga terancam tidak dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan

PDPM-GU, berupaya untuk membayar kekurangannya dengan menggunakan

dana talangan dan pembayarannya disinyalir menggunakan sebagaian dana

sarpras sehingga berdampak terhadap penurunan kualitas.Adanya ketidak tegasan

dalam penerapan sanksi lokal oleh Pemerintah Desa, sehingga desa dengan

tingkat pengembalian SPP rendah/tidak memenuhi syarat minimal sanksi lokal

tetap dapat mengikuti MAD Prioritas dan MAD Penetapan Usulan, sehingga pada

pelaksanaannya terhambat oleh janji-janji Pemerintah Desa (Kades) yang tidak

direalisasikan, janji tersebut antara lain seperti :Berjanji akan

mengupayakan/mendorong kelompok SPP yang menunggak membayar sampai

dengan batas MAD Prioritas dan berlanjut minta kebijakan sampai MAD

Pendanaan dan setelah diberikan kesempatan tetap tidak merealisasikannya.

Berikut adalah data tingkat pengembalian dana SPP :

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

12

Tabel 1.1 Data Pengembalian SPP

NO Kecamatan Aset Dana

Bergulir Dana

Mengendap pinjaman Tunggakan

Tingkat Pengembalian

SPP SPP SPP

78,364,534,689

8,767,552,441

61,768,176,415

23,718,457,115 93%

1 . Cinangka 4,110,948,590

315,060,391

3,021,224,100

1,230,994,100 96%

2 Padarincang 4,263,536,146

39,421,446

4,179,623,200

1,861,979,767 90%

3 Ciomas 2,765,251,412

30,674,712

2,734,576,700

301,287,000 93%

4 Pabuaran 1,477,409,165

41,546,365

1,434,786,800

229,374,300 96%

5 Gunung Sari 2,496,782,788

616,316,088

1,862,036,700

1,138,333,700 85%

6 Baros 1,600,456,966

229,771,335

420,163,603

390,517,591 67%

7 Petir 3,900,879,040

168,479,012

2,409,698,225

513,302,450 97%

8 Tunjung Teja 2,633,787,988

252,998,363

2,376,979,625

1,016,656,525 92%

9 Cikeusal 6,495,804,835

314,066,014

6,136,884,421

662,122,200 99%

10 Pamarayan 3,165,316,065

631,393,377

2,533,922,688

894,868,371 94%

11 Bandung 1,553,962,225

155,150,173

1,398,812,052

704,640,142 88%

12 Jawilan 3,046,834,168

316,524,175

2,704,361,102

1,196,496,816 93%

13 Kopo 1,711,054,746

189,863,246

1,518,896,500

590,706,000 90%

14 Cikande 1,537,143,595

77,307,845

1,457,075,750

647,648,250 90%

15 Kibin 3,082,782,793

440,751,360

2,641,246,433

794,133,100 95%

16 Kragilan 2,265,775,247

99,483,797

2,019,791,450

768,523,700 76%

17 Waringinkurung 2,446,562,460

355,704,721

2,052,993,918

1,427,403,406 83%

18 Mancak 2,917,245,683

298,356,230

2,599,063,098

972,214,831 86%

19 Anyar 2,184,711,326

181,930,226

2,011,377,300

802,750,750 90%

20 Bojonegara 3,268,823,454 762,153,254 2,265,728,800 488,125,800 96%

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

13

21 Pulo Ampel 1,833,004,293

198,335,393

1,634,668,900

1,068,847,900 84%

22 Kramatwatu 2,720,949,559

667,530,659

2,053,418,900

655,542,600 95%

23 Ciruas 3,322,073,719

98,363,219

3,197,710,500

641,798,000 96%

24 Pontang 2,182,102,858

290,101,108

1,892,001,750

1,171,321,750 87%

25 Carenang 2,824,936,599

942,762,351

1,436,355,600

634,533,300 93%

26 Binuang 1,521,417,668

44,024,568

1,302,000,500

919,060,167 77%

27 Tirtayasa 3,079,523,557

130,479,696

2,472,777,800

1,184,576,600 91%

28 Tanara 3,894,229,834

867,146,614

2,852,997,500 791,168,000 84%

29 Lebak Wangi 41,231,188

11,856,703 29,237,000 19,530,000 78%

(Sumber : BKBPMP, 2016)

Dari data table diatas dapat dilihat bahwa kecamatan Baros yang memiliki

tunggakan persentase pembayaran SPP paling rendah sedangkan kecamatan

Cikeusal sebaliknya yaitu memiliki tunggakan persentase pembayaran SPP paling

tinggi diantara kecamatan lainnya di Kabupaten Serang.

Kedua, kurangnya kemampuan masyarakat dalam hal pelaporan

administrasi. Hal ini dapat dilihat pada hasil wawacara pada Hari Senin, 15

Februari 2016 Pukul 14.00 WIB dengan Pak Usep dadang, Usia 44 Tahun

(Fasilitator Kabupaten Kegiatan PDPM GERBANG UTAMA Kabupaten Serang)

mengemukakan adanya keterlambatan dalam penyusunan Laporan

Penanggungjawaban Dana (LPD). Hal ini dikarenakan pergantian tim pelaksana

kegiatan di tingkat Desa (Kader Pemberdayaan Masyarakat) karena pergantian

Kepala Desa. Akibatnya pergantian pelaksana kegiatan yang baru kurang

memahami cara, struktur pelaporan yang sebelumnya sudah dibimbing dan

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

14

disosialisasikan kepada pelaksana kegiatan yang lama (Usep dadang, 15 Februari

2016).

Ketiga, Sumber Daya masih kurang memadai baik Sumberdaya Mausia

ataupun Sumberdaya Lokal dalam pelaksanaan kegiatan.Pada saat itu peneliti

mengikuti kegiatan laporan Tahunan yang dilaksanakan pada tanggal 24

februarydi Rumah makan taktakan. Masyarakat mengeluhkan masih ada

Kecamatan yang tidak ada Fasilitator Teknik (FT)yang mengakibatkan

terlambatnya proses pelaksanaan. Sedangkan menurut Panduan Teknis

Operasional (PTO) PDPM GERBANG UTAMAdi setiap Kecamatan lokasi

PDPM GERBANG UTAMA ditugaskan 2 (Dua) orang pendamping yaitu

Fasilitator Pemberdayaan (FK) dan Fasilitator Teknik (FT).hal ini dapat dilihat

dari data sebagai berikut :

Tabel 1.2 DAFTAR

FASILITATOR KABUPATEN DAN KECAMATAN PDPM-GU

KABUPATEN SERANG

2015

NO

KABUPATEN /

N A M A

GENDER

P O S I S I KETERANGAN

KECAMATAN Laki-

laki Perempuan

A. KABUPATEN :

1 Serang Usep Dadang, SP. 1 Koordinator

Faskab.

2 Serang Amri Wahyu Jatmiko 1 Fastekab

3 Serang Ir. Muliadiy BU. 1 Fas.Keu

4 Serang Andes Widiansyah 1 FPPU

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

15

5 Serang Agus Setiawan 1 Assisten Faskab

6 Serang Tanjung TS. 1 Assisten

Fas.T.Kab

7 Serang Bintang Anugia Arraqi 1 Operator

JUMLAH TIM FASKAB. 8 0

B. KECAMATAN :

1 Anyar

Iwan Rohmawan 1 FK

2 Eka Yulidar

1 FT

3

Bandung

Edi Suardi 1 FK

4 Heri Mujiyanto 1 FT

5 Baros

Abdul Latif 1 FK

FT Kosong

6

Binuang

Andrianto 1 FK

7 Sani Selamet 1 FT

8 Bojonegara

Munira Ibnu Abbas 1 FK

9 Oliviani Husaeni 1 FT

10

Carenang

H.Emus Mulyadi 1 FK

11 Nur Azizahtul Khotimah 1 FT

12 Cikande

Rusma Permana 1 FK

9 FT Kosong

14

Cikeusal

Akhmad Yani 1 FK

Diah Mumpuni Aprianti 1 FT

15 Cinangka

Ernani Sanuyah 1 FK

15 Devi April Melia 1 FT

17 Ciomas Priyo Widiatmono 1 FK

18

FT Kosong

19 Ciruas Ratu Liana 1 FK

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

16

20 FT Kosong

21

Gunung Sari

Nina Kuniawati 1 FK

22 Akhlis Alfa Rezano 1 FT

23

Jawilan

Anton Suherman 1 FK

24 Hanny Nurhanifah M. 1 FT

25

Keragilan

FK Kosong

26 FT Kosong

27 Kibin

Prima Novirani 1 FK

28 Robert Eddy. S 1 FT

29

Kopo

Yudi Hartian Alentino 1 FK

30 Sigit Digdo Nugroho 1 FT

31 Kramatwatu

Ratu Aisah 1 FK

32 FT Kosong

33

Mancak

Indri Yani Sapitri 1 FK

34 FT Kosong

35 Pabuaran

Ahmad Jaenudin 1 FK

36 Tuti Handayani 1 FT

37

Padarincang

Ruy Fasya 1 FK

38 Omah Nurhamimah 1 FT

39 Pamarayan

Abdulah HPN. 1 FK

40 Ari Budiarto 1 FT

41

Petir

Mulyana 1 FK

42 FT Kosong

43 Pontang

Siti Umayati 1 FK

44 Etik Suhartanti 1 FT

45

Pulo Ampel

Ibnu Daroni 1 FK

46 FT Kosong

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

17

47 Tanara

FK Kosong

48 Hendra Hamami 1 FT

49

Tirtayasa

Cece Tajudin 1 FK

50 Nawang Dwi Retno 1 FT

51 Tunjungteja

Daimy Laffa 1 FK

52 FT Kosong

53 Waringinkurung

Yeli Kusmawati 1 FK

54 Devi Widyaningrum 1 FT

55

Lebak Wangi

Asep Sadeli 1 FK

56 Apriyadi Andeska 1 FT

JUMLAH FK DAN FT 26 20 46

TOTAL 34 20 54

(Sumber : BKBPMP : 2016)

Dari data table diatas Kecamatan Baros tidak mempunyai Fasilitator yang

lengkap, yait tidak terdapat fasilitator teknik. Sedangkan kecamatan Cikeusal

memiliki Fasilitator kegiatan dan fasilitator teknik yang lengkap.

Juga keterbatasan Sumber Daya Lokal, peneliti melakukan wawancara

kepada Pak Edi, Usia 46 Tahun (Kasi Pemerintahan Desa Kecamatan Baros) pada

Hari Selasa, 23 Februari 2015.Ketersedian material mengakibatkan terlambatnya

droping Material dan Pemberlian Material harus dari luar. Menurut Panduan

Teknis Operasional (PTO) PDPM GERBANG UTAMA dalam Peraturan Bupati

Nomor 07 Tahun 2015 terdapat tujuan salah satunya adalah Melembagakan

pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber daya

lokal. Namun pada kenyataannya keterbatasan Sumber Daya Alam di desa-desa

menyebabkan pengadaan material harus membeli dari luar desa.

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

18

Keempat, keterlambatan dalam pencairan dana BLM. Seperti yang

dikatakan oleh Ibu Epon, Usia 50 Tahun (Kabid BKBPMP) Kabupaten Serang,

pada Hari, Jumat 19 Februari pukul 11.00 WIBKeterlambatan dikarenakan dana

APBD Murni untuk PDPM GERBANG UTAMA dipakai untuk dana Desa

sehingga dana untuk program PDPM GERBANG UTAMA yang ditargetkan pada

Bulan April 2015 cair di APBD perubahan melalui dua tahap yaitu pada bulan

November dan Desember. Bulan Agustus 2015 progres tahapan pelaksanaan

PDPM Gerbang Utama seharusnya telah masuk pada tahapan pelaksanaan akan

tetapi menjadi stagnan karena harus menunggu ditetapkannya APBD Perubahan

Tahun 2015 yang menjadi sumber BLM PDPM-GU TA. 2015 pengganti BLM

alokasi APBD Murni yang terpakai untuk pemenuhan kekurangan alokasi dana

desa sebagai implementasi kebijakan UU Desa Tahun 2014.

Kelima, terdapat kegiatan sarana prasarana yang kualitasnya kurang bagus.

Pekerjaan fisik tidak sesuai dengan design perencanaan akhirnya harus dibongkar

dan memerlukan dana lebih. Berdasarkan laporan evaluasi tahunan Program

Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembagunan Untuk Masyarakat

yang sesuai sertifikasi kegiatan sarana dan prasarana yang tidak sesuai dengan

perencanaan, dari 29 Kecamatan yang terdiri dari 259 desa terdapat 90 desa yang

pembagunan sarana dan prasarananya tidak sesuai dengan perencanaan.

Dari beberapa permasalahan diatas, maka peneliti ingin mengetahui

“Implementasi Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan

Pembangunan Untuk Masyarakat) di Kabupaten Serang” (studi kasus

Kecamatan Baros dan Kecamatan Cikeusal).

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

19

1.2 Identifikasi Masalah

Dilihat dari latar belakang masalah diatas, maka peneliti

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. kurangnya kesadaran dari masyarakat dalam pengembalian dana

Simpan Pinjam Perempuan (SPP)

2. kurangnya kemampuan masyarakat dalam hal pelaporan administrasi

3. Sumber Daya Kurang memadai

4. Keterlambatan dalam pencairan dana

5. kegiatan sarana prasarana yang kualitasnya kurang bagus

1.3 Batasan Masalah

Supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, Dalam

penelitian ini, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada aspek yang

berkaitan dengan Implementasi Program daerah Pemberdayaan Masyarakat Dan

Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA di

Kabupaten serang.

1.4 Rumusan Masalah

Bagaimana Implementasi Program daerah Pemberdayaan Masyarakat dan

Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) di

Kabupaten Serang?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan Latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan

penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana Implementasi Program Daerah

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

20

Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM

GERBANG UTAMA) di Kabupaten Serang.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah:

a) Manfaat Teoritis

1. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

masukan bagi perkembangan ilmu administrasi negara khususnya

mengenai implementasi kebijakan publik.

2. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti yang

lainnya.

b) Manfaat Praktis

1. Untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang

berkepentingan mengenai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah

Daerah Kabupaten Serang melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah

dalam pelaksanaan Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan

Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG

UTAMA) di Kabupaten Serang.

2. Diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan kemampuan dan

penguasaan ilmu-ilmu yang pernah diperoleh peneliti selama

mengikuti pendidikan di Program Studi Ilmu Admnistrasi Negara

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa hingga saat ini.

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

21

3. Untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar sarjana S-1 pada

Program Studi Ilmu Administrasi negara Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN ASUMSI

DASAR

2.1 Tinjauan Pustaka

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, peneliti menggunakan beberapa

istilah yag berkaitan dengan masalah penelitian. Untuk itu pada bab ini peneliti

menggunakan beberapa teori yang mendukung masalah dalam penelitian. Teori

yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya teori kebijakan publik, teori

implementasi, teori kemiskinan, teori pemberdayaan masyarakat.Dalam penelitian

kualitatif, teori digunakan sebagai indikator pedoman wawancara, sehingga

memudahka peneliti untuk mendapatkan informasi di lapangan. Teori bagi

peneliti kualitatif akan berfungsi sebagai bekal untuk bisa memahami konteks

sosial secara lebih luas dan mendalam. (Sugiyono, 2009: 47).

2.1.1 Kebijakan Publik

Eystone (1971) dalam Wahab (2012: 13) yang merumuskan dengan

pendek bahwa kebijakan publik ialah antar hubungan yang berlangsung diantara

unit/ satuan pemerintah dengan lingkungannya.

Demikian pula definisi dari Wilson (2006) dalam Wahab (2012 : 13) yang

merumuskan kebijakan publik sebagai berikut:

“tindakan-tindakan, tujuan-tujuan, dan pernyataan-pernyataan pemerintah

mengenai masalah-masalah tertentu, langkah-langkah yang telah/ sedang diambil

(atau gagal diambil) untuk diimplementasikan, dan penjelasan-penjelasan yang

diberikan oleh mereka mengenai apa yang telah terjadi (atau tidak terjadi)”.

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

23

Definisi lain yang tak kalah luasnya, dikemukakan oleh Thomas R. Dye

(1978) dalam Wahab (2012 : 14) yang menyatakan bahwa kebijaka publik ialah

“whatever governments choose to do or not to do”.

Pakar Ingrris, W.I. Jenkins (1978) dalam Wahab (2012 : 15) merumuskan

kebijakan publik sebagai berikut:

“serangkaian keputusan yang saling berkaitan yang diambil oleh seorang

aktor politik atau sekelompok aktor, berkenaan dengan tujuan yang telah dipilih

beserta cara-cara untuk mencapainya dalam suatu situasi. Keputusan-keputan itu

pada prinsipnya masih berada dalam batas-batas kewenangan kekuasaan dari pada

aktor tersebut”.

Chief J. O. Udoji, seorang pakar dari Nigeria (1981) dalam Wahab (201 :

15) telah mendefinisikan kebijakan publik sebagai suatu tindakan bersanksi yang

mengarah pada suatu tujuan tertentu yang saling berkaitan dan memengaruhi

sebagian besar warga masyarakat).

Pakar Prancis, Lemieux (1995) dalam Wahab (2012 : 15), merumuskan

kebijakan publik sebagai berikut:

“Produk aktivitas-aktivitas yang dimaksudkan untuk memecahkan

masalah-masalah publik yang terjadi dilingkungan tertentu yang dilakukan oleh

aktor-aktor politik yang hubungannya terstruktur. Keseluruhan proses aktifitas itu

berlangsung sepanjang waktu”.

Nugroho dalam bukunya yang berjudul kebijakan publik: Formulasi,

Implementasi dan Evaluasi (2003 : 54), mengatakan bahwa hal-hal yang

diputuskan oleh pemerintah untuk tidak dikerjakan atau dibiarkan. Untuk itu,

kebijakan publik tidak harus selalu berupa perundang-undangan, namun bisa

berupa peraturan-peraturan yang tidak tertulis namun disepakati.

Secara sederhana dapat dikatakan oleh Nugroho dalam bukunya Public

Policy (20011 : 96) bahwa

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

24

“kebijakan publik adalah “setiap keputusan yang dibuat oleh Negara,

sebagai strategi untuk merealisasikan tujuan dari Negara. Kebijakan publik adlah

strategi untuk mengantar masyarakat pada masa awal, memasuki masyarakat

pada masa transisi, untuk menuju masyarkaat yang dicita-citakan.”

Dari perbincangan tentang definisi kebijakan publik diatas, kebijakan

publik adalah tindakan yang diambil oleh pemerintah dengan tujuan

menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat.kini kita menyadari

bahwa semua pembuatan kebijakan publik itu akan selalu melibatkan pemerintah,

dan masyarakat.

2.1.1.1 Tahap-Tahap Kebijakan Publik

Proses pembuatan kebijakan publik merupakan proses yang kompleks

karena melibatkan banyak proses maupun variabel yang harus dikaji. Oleh karena

itu, beberapa ahli politik yang menaruh minat untuk mengkaji kebijakan publik

membagi proses-proses penyusunan kebijakan publik kedalam beberapa tahap.

Tujuan pembagian seperti ini adalah untuk memudahkan kita didalam mengaji

kebijakan publik (Charles Lindblom : 1986).

Namun demikian, bebrapa ahli mungkin membagi tahap-tahap ini dengan

urutan yang berbeda. Seperti misalnya tap penilaian kebijakan seperti yang

tercantum dalam bagan dibawah ini bukan merupakan tahap akhir dari proses

kebijakan publik, sebab masih ada satu tahap lagi, yakni tahap perubahan

kebijakan dan terminasi atau penghentian kebijakan ( William Dunn : 1999).

Tahap-tahap kebijakan Publik adalah sebagai berikut :

1. Tahap penyusunan agenda. Para pejabat dipilih dan diangkat

menempatlan masalah pada agenda publik. Sebelumnya masalah-

masalah ini berkompetisi terlebih dahulu untuk dapat masuk kedalam

agenda kebijakan. Pada akhirnya, beberapa masalah masuk ke agenda

kebijaka para perumusan kebijakan. Pada tahap ini suatu masalah

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

25

mungkin tidak disentuh sama sekali, sementara masalah yang lain

ditetapkan menjadi focus pembahasan, atau ada pula masalah karena

alasan-alasan tertentu ditunda untuk waktu yang lama.

Gambar 2.1.1.1 Tahap-tahap Kebijakan Publik

Penyusunan Agenda

Formulasi Kebijakan

Adopsi Kebijakan

Implementasi Kebijakan

Evaluasi Kebijakan

2. Tahap formulasi kebijakan. Masalah yang telah masuk ke agenda

kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah-

masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah

terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif

atau pilihan kebijakan (policy alternatives/ policy options) yang ada.

Sama halnya dengan perjuangan suatu masalah untuk masuk kedalam

agenda kebijakan, dalam tahap perumusa kebijakan masing-masing

alternative bersaing untuk dpaat dipilih sebagai kebijakan yang diambil

untuk memecahkan masalah. Pada tahap ini, masing-masing aktor akan

“bermain” untuk mengusulkan pemecahan maslah terbaik.

3. Tahap adopsi kebijakan. Dari sekian banyak alternative kebijakan yang

ditawarkan oleh para perumus kebijakan, pada akhirnya salah satu dari

alternatif kebijakan tersebut diadopsi dengan dukungan dari mayoritas

legislative, consensus antara direktur lembaga atau keputusan

peradilan.

4. Tahap implementasi kebijakan. Suatu program kebijakan hanya akan

menjadi catatan-catatan elite, jika program tersebut tidak

diimplementasikan. Oleh karena itu, keputusan program kebijakan

yang telah diambil sebagai alternatif pemecahan masalah harus

diimplementasikan, yakni dilaksanakan oleh badan-badan administrasi

maupun agen-agen pemerintah ditingkat bawah. Kebijakan yang telah

diambil dilaksanakan oleh unit-unti adminstrasi yang memobilisasikan

sumberdaya finansial dan manusia. Pada tahap implementasi itu

berbagai kepentingan akan saling bersaing. Beberapa implementasi

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

26

kebijakan mendapat dukungan para pelaksana (implementators),

namun beberapa yag lain mungkin akan ditentang oleh para pelaksana.

5. Tahap evaluasi kebijakan. Pada tahap ini kebijakan yang telah

dijalankan akan dinilai atau dievaluasi, untuk melihat sejauh mana

kebijaka yang dibuat telah mampu memecahkan masalah. Kebijakan

publik pada dasaranya dibuat untuk meraih dampak yang diiinginkan.

Dalam hal ini memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. Oleh

karena itu ditentukanlah ukuran-ukuran atau kriteria-kriteria yang

menjadi dasar untuk menilai apakah kebijakan pubik telah meraih

dampak yang diinginkan.

2.1.2 Implementasi Kebijakan

Suatu kebijakan publik bukan hanya proses formulasi dan melegitimasi

kebijakan saja, tetapi terkait dengan implementasi dan evaluasinya. Sebaik apapun

suatu substansi kebijakan publik yang dibuat atau diformulasikan, tidak akan

berguna jika tidak terimplementasikan dengan baik dan suskes.

Suatu implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah

kebijakan dapat mencapai tujuannya. Tidak lebih dan tidak kurang digunakan

untuk mengimplementasikan suatu kebijakan publik. Perlu kiranya disadari bahwa

mempelajari masalah implementasi kebijakan berarti berusaha untuk memahami

apa yang senyatanya terjadi setelah program diberlakukan atau dirumuskan, yakni

peristiwa dan kegiatan yang terjadi setelah proses pengesahan kebijakan publik.

Menurut Gordon dalam Pasolong (208 :58) :

“Implementasi berkenaan dengan berbagai kegiatan yang diarahkan pada

realisasi program. Dalam hal ini administrator mengatur cara untuk

mengorganisir, menginterpretasikan dan menetapkan kebijakan yang telah

diseleksi. Mengorganisir berarti mengatur sumberdaya, unit-unit dan metode-

metode dan melaksanakan program.Melakukan interpretasi berkenaan dengan

mendefiniskan istilah-istilah program kedalam rencana-rencana dan petunjuk-

petunjuk yang dapat diterima dan feasible.Menerapkan berarti menggunakan

instrument-instrumen mengerjakan atau memberikan pelayanan rutin, melakukan

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

27

pembayaran-pembayaran. Atau dengan kata lain implementasi merupakan tahap

realisasi tujuan-tujuan program”.

Implementasi menurut teori Jones (1078) dalam Mulyadi (2015: 45)

proses mewujudkan program hingga memperlihatkan hasilnya).

Implementasi kebijakan menurut Udoji (1981) dalam Wahab (2012 : 126):

“implementasi kebijakan adalah sesuatu yang penting, bahkan mungkin

jauh lebih penting dari pembuatan kebijakan. Kebijakan-kebijakan hanya akan

berupa impian atau rencana yang bagus, yag tersimpan rapi dalam arsip jika tidak

dapat diimplementasikan”

Pengertian implementasi menurut Grindle (1980) dalam Haedar, Akib;

Antonius menyatakan:

“implementasi merupakan proses umum tindakan administrative yang

dapat diteliti pada tingkat program tertentu. Grindle (1980: 7) menambahkan

bahwa proses implementasi baru akan dimulai apabila tujuan dan sasaran telah

ditetapkan, program kegiatan telah tersusun dan dana telah siap dan telah

disalurkan untuk mencapai sasaran”.

Sementara itu, Grindle dalam Budi Winarno (2014 : 149) juga

memberikan pandangannya tentang Implementasi kebijakan dengan mengatakan

“bahwa secara umum tugas implementasi adalah membentuk suatu kaitan

(linkage) yang memudahkan tujuan-tujuan kebijakan bisa direalisasikan sebagai

dampak dari suatu kegiatan pemerintah. Oleh karena itu, tugas implementasi

mencakup terbentuknya “a policy delivery system” dimana sarana-sarana tertentu

dirancang dan dijalankan dengan harapan sampai pada tujuan-tujuan yang

diinginkan.”

Sedangkan Van meter dan Van Horn dalam Budi Winarno (2005 : 102)

merumuskan implementasi kebijakan publik sebagai

“tindakan-tindakan yang dilakukan oleh badan publik yang diarahkan

untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam serangkaian keputusan

sebelumnya. Tindakan-tindakan ini mencakup usaha-usaha untuk mengubah

keputusan-keputusan menjadi tindakan-tindakan operasional dalam kurun waktu

tertentu maupun dalam rangka melanjutkan usaha-usaha untuk mencapai

perubahan-perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh keputusan-keputusan

kebijakan.”

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

28

Lester dan Stewart dalam Winarno (2014 : 147)

“Implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian yang luas,

merupakan tahap dari proses kebijakan segera setelah penetapan undag-undang.

Implementasi dipandang secara luas mempunyai makna pelaksanaan undang-

undang dimana berbagai aktor, organisasi, prosedur dan teknik bekerjabersama-

sama untuk menjalankan kebijakanatau program-program.”

Ibid dalam Winarno (2014 : 147) Implementasi pada sisi lain merupakan

“Fenomena yang kompleks yang mungkin dapat dipahami sebagai suatu

proses, suatu keluaran (output) maupun sebagai suatu dampak (outcome).”

Ripley dan Franklin dalam Winarno (2014 : 148) berpendapat bahwa

“Implementasi adalah apa yag terjadi setelah undang-undang ditetapkan

yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan (benefit) atau suatu

jenis keluaran yang nyata (Tangible output).Istilah implementasi menunjuk pada

sejumlah kegiatan yang mengikuti pernyataan maksud tentang tujuan-tujuan

program da hasil-hasil yang diinginkan oleh para pejabat

pemerintah.Implementasi mencakup tindakan-tindakan (tanpa tindakan-tindakan)

oleh berbagai aktor, khususnya para birokrat, yang dimaksudkan untuk membuat

program berjalan.”

Bardach dalam Agustino (2006:54) mengemukakan bahwa

“Implementasi kebijakan sebagai: “Adalah cukup untuk membuat sebuah

program dan kebijakan umum yang kelihatannya bagus diatas kertas. Lebih sulit

lagi merumuskannya dalam kata-kata dan slogan-slogan yang kedengarannya

mengenakan bagi telinga para pemimpin dan para pemilih yang

mendengarkannya.Dan lebih sulit lagi untuk melaksanakannya dalam bentuk yang

memuaskan orang”.

Mazmanian dan Sabatierdalam Agustino (2006:139)

“Implementasi kebijakan adalah: “Pelaksanaan keputusan kebijakan dasar,

biasanya dalam bentuk undang-undang, namun dapat pula berbentuk perintah-

perintah atau keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau keputusan badan

peradilan. Keputusan tersebut mengidentifikasikan masalah yang ingin diatasi,

menyebutkan secara tegas tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dan berbagai

cara untuk menstrukturkan atau mengatur proses implementasinya”.

Dari beberapa definisi teori implementasi menurut para ahli diatas

implementasi merupakan perwujudan atau pelaksanaan tindakan oleh pemerintah

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

29

dari suatu program atau kebijakan untuk mewujudkan tujuan dari program atau

kebijakan tersebut. implementasi kebijakan menyangkut (minimal) tiga hal yaitu:

(1) adanya tujuan atau sasaran kebijakan, (2) adanya aktifitas atau kegiatan

pencapaian tujuan dan (3) adanya hasil kegiatan.

2.1.2.1 Model-model Implementasi Kebijakan Publik

A. Model Merilee S. Grindle (1980)

Keberhasilan imlementasi menurut Merilee S. Grindle dalam Nugroho

(2006:634) dipengaruhi oleh isi kebijakan (content of policy) dan lingkungan

kebijakan (content of implementation).Ide dasarnya adalah bahwa setelah

kebijakan ditransformasikan, barulah implementasi kebijakan

dilakukan.Keberhasilannya ditentukan oleh derajat implementability dari

kebijakan tersebut.

Isi kebijakan tersebut mencakup hal-hal berikut :

1. Kepentingan yang terpengaruhi oleh kebijakan;

2. Jenis manfaat yang dihasilkan;

3. Derajat perubahan yang diinginkan;

4. Kedudukan pembuat kebijakan;

5. Siapa pelaksana program;

6. Sumber daya yang dikerahkan.

Sedangkan lingkungan kebijakan (content of implementation) mencakup :

1. Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat;

2. Karakteristik lembaga dan penguasa;

3. Kepatuhan dan daya tanggap;

Namun demikian, jika dicermati model Grindle dapat dipahami bahwa

keunikan model ini terletak pada pemahamannya yang komprehensif akan konteks

kebijakan, khususnya yang menyangkut dengan implementor, penerima

implementasi, serta kondisi-kondisi sumberdaya yang diperlukan.

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

30

B. Model George C. Edward III (1980)

Selanjutnya George C. Edward III dalam Subarsono (2005)

mengemukakan bebrapa 4 (empat) variable yang mempengaruhi implementasi

kebijakan yakni komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan struktur birokrasi.

Keempat variable tersebut saling berhubungan satu sama lain.

1. Komunikasi

Keberhasilan implementasi kebijakan mensyaratkan agar implementor

mengetahui apa yang harus dilakukan. Apa yang menjadi tujuan dan

sasaran (target group) sehingga akan mengurangi distorsi

implementasi. Apabila tujuan dan sasaran suatu kebijakan tidak jelas

atau bahkan tidak diketahui sama sekali oleh kelompok sasaran, maka

kemungkinan akan terjadi resistensi dari kelompok sasaran.

2. Sumberdaya

Walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara jelas dan

konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan sumberdaya untuk

melaksanakan, implementasi tidak akan berjalan efektif. Sumberdaya

tersebut dapat terwujud sumberdaya manusia, yakni kompetensi

implementor, dan sumberdaya finansial.Sumberdaya adalah faktor

penting untuk implementasi kebijakan agar efektif.Tanpa sumberdaya,

kebijakan hanya tinggal dikertas menjadi dokumen saja.

3. Disposisi

Disposisi adalah watak dan karakteristik yang dimiliki oleh

implementor, seperti komitmen, kejujuran, sifat demokratis. Apabila

implementor memiliki disposisi yang baik, maka dia dapat

menjalankan kebijakan dengan baik sepertiapa yang diinginkan oleh

pembuat kebijakan, maka proses implementasi kebijakan juga menjadi

tidak efektif.

4. Struktur Birokrasi

Struktur organisasi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan

memiliki pengaruh yang signifikanterhadap implementasi

kebijakan.Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap

organisasi adalah adanya prosedur operasi yang standar (standar

operating procedures atau SOP). SOP menjadi pedoman bagi setiap

implementor dalam bertindak. Struktur organisasi yang terlalu panjang

akan cenderung melemahkan pengawasan dan menimbulkan red-tape,

yakni prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks. Ini pada gilirannya

menyebabkan aktifitas organisasi tidak fleksibel.

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

31

C. Model Daniel Mazmanian dan Paul A.Sabatier (1983)

Selanjutnya Mazmanian dan Sebatier dalam Subarsono (2005)

menjelaskan bahwa ada tiga kelompok variable yang mempengaruhi keberhasilan

implementasi, yakni:

1. Karakteristik dari masalah (Tractability of the problems), indikatornya:

a. Tingkat kesulitan teknis dari masalah yang bersangkutan;

b. Tingkat kemajemukan dari kelompok sasaran;

c. Proporsi kelompok sasaran terhadap total populasi;

d. Cakupan perubahan perilaku yang diharapkan.

2. Karakteristik kebijakan / undang-undang (ability of statute to structure

implementation), indikatornya :

a. Kejelasan isi kebijakan;

b. Seberapa jauh kebijakan tersebut memiliki dukungan teoritis;

c. Besarnya alokasi sumberdaya financial terhadap kebijakan

tersebut;

d. Seberapa besar adanya keterpautan dan dukungan antar berbagai

institusi pelaksana;

e. Kejelasan dan konsistensi aturan yang ada pada badan pelaksana;

f. Tingkat komitmen aparat terhadap tujuan kebijakan;

g. Seberapa luas akses kelompok-kelompok luar untuk berpartisipasi

dalam implementasi kebijakan;

3. Variable lingkungan (nonstatutory variables affecting implementation)

indikatornya :

a. Kondisi sosial ekonomi masyarakat dan tingkat kemajuan

teknologi;

b. Dukungan public terhadap sebuah kebijakan;

c. Sikap dari kelompok pemilih (constituency groups);

d. Tingkat komitmen dan keterampilan dan keterampilan dari aparat

dan implementor.

D. Model Donald S. Van Meter dan Carl E.Van Horn

Van Meter dan Van Horn dalam Subarsono (2005) menjelaskan bahwa ada

6 variabel yang mempengaruhi kinerja implementasi, yaitu

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

32

1. Standar dan sasaran kebijakan

Standard an sasaran kebijakan harus jelas dan terukur, sehingga tidak

menimbulkan interpretasi yang menyebabkan terjadinya konflik

diantara para agen implementasi.

2. Sumber daya

Kebijakan perlu didukung oleh sumber daya manusia maupun maupun

sumber daya non manusia

3. Komunikasi antar organisasi dan penguatan aktivitas

Dalam berbagai kasus, implementasi sebuah program terkadang perlu

didukung dan dikoordinasikan dengan instansi lain agar tercapai

keberhasilan yang diinginkan

4. Karakteristik agen pelaksana

Sejauhmana kelompok-kelompok kepentingan memeberikan dukungan

bagi implementasi kebijakan.Termasuk didalamnyakarakteristik para

partisipan yakni mendukung atau menolak, kemudian juga bagaimana

sifat opini publik yang ada dilingkungan dan apakah elite politik

mendukung implementais kebijakan.

5. Kondisi sosial, ekonomi dan politik

Kondisi sosial, ekonomi dan politik mencakup sumberdaya ekonomi

lingkungan yang dapat mendukung ekonomi keberhasilan

implementasi kebijakan.

6. Disposisi implementor

Disposisi implementor mencakup tiga hal penting, yaitu :

a. Respons implementor terhadap kebijakan, yang akan

mempengaruhi kemauannya untuk melaksanakan kebijakan;

b. Kognisi, yakni pemahamannya terhadap kebijakan;

c. Intensitas disposisi implementor yakni preferensi nilai yang

dimiliki oleh impelementor.

2.1.2.2 Implementasi kebijakan publik model Donald Van Metter dan Van

Horn

Implementasi kebijakan publik model Donald van Metter dan van Horn

yaitu model pendekatan top-down yang disebut dengan A model of the policy

implementation. Proses implementasi ini merupakan sebuah abstrak performanis

suatu implementasi kebijakan pada dasarnya secra sengaja dilakukan untuk

meraih kinerja implementasi kebijakan publik yang tinggi yang berlangsung

dalam hubungan sebagai variabel. Model ini mengandalkan bahwa implementasi

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

33

kebijaka secara linier dari keputusan politik yang tersedia, pelaksanaan, dan

kinerja kebijakan publik.

Ada enam variabel, menurut Van Metter dan Van Horn dalam Leo

agustino (2006 : 161) , yang mempengaruhi kinerja implementasi kebijakan

publik tersebut adalah :

1. Ukuran dan tujuan kebijakan

Kinerja implementasi kebijaka dapat diukur tingkat keberhasilannya

jika-dan-hanya.Jika ukuran da tujuan dari kebijakan memang realistis da

soiso-kultur yang mengada dilevel pelaksanaan kebijakan. Ketika ukuran

kebijakan atau tujuan kebijaka terlalu utopisi untuk dilaksanakan di level

warga, maka agak sulit memang merealisasikan kebijakan publik hingga

titiik yang dapat dikatakan berhasil.

2. Sumberdaya

Keberhasilan proses implementasi kebijaka sangat tergantung dari

kemampuan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia. Manusia

merupakan sumberdaya yang pentin dalam menentukan suatu eberhasilan

proses implementasi. Tetpi diluar Sumber Daya Manusia (SDM),

sumberdaya-sumberdaya lain yang perlu diperhitungkan juga, ialah:

sumberdaya finansial dan sumber daya waktu. Karena mau tidak mau,

ketika sumberdaya manusia yang kompeten dan kapabel telah tersedia

sedangkan kucuran dana melalui anggaran tidak tersedia, maka akan

menjadi persoalan pelik untuk merealisasikan apa yang hendak dituju oleh

tujuan kebijaka publik. Demikian pula halnya dengan Sumberdaya waktu.

Saat sumberdaya manusia giat bekerja dan kucuran dana berjalan dengan

baik, tetapi terbentur dengan persoalan waktu, maka hal ini pun dapat

menjadi penyebab ketidakberhasilan implementasi kebijakan.

3. Karakteristik Agen Pelaksana

Pusat perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi formal dan

organisasi informal yang akan terlibat pengimplementasian kebijakan

publik. Hal ini sagat penting karena kinerja implementasi kebijakan

(publik) akan sangat banyak dipengaruhi oleh ciri-ciri yang tepat serta

cocok dengan para agen pelaksananya.

4. Sikap atau kecenderungan (Dispotition) para pelaku

Sikap menerima atau penolakan dari (agen) pelaksana aka

mempengaruhi keberhasilan-keberhasilan atau tindakan implementasi

kebijakan.Hal ini sagat mungkin terjadi oleh karena kebijaka yang

dilaksanakan bukanlah hasil formulasi warga setempat yang mengenal

betul persoalan dan permasalahan yang mereka rasakan. Tetapi kebijakan

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

34

yang akan implementor pelaksana kebijakan “dari atas” (topdown) yang

sagat mungkin para pengambil keputusan tidak pernah mengetahui

(bahkan tidak mampu menyentuh) kebutha, keinginan atau permasalahan

warga yang ingin diselesaikan warga.

5. Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Pelaksanaan

Koordinasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam implementasi

kebijakan publik. Semakin baik koordinasi komunikasi diantara pihak-

pihak yang terlibat dalam suatu proses implementasi, maka asumsinya

kesalahan-kesalahan akan sagat kecil untuk terjadi dan begitupula

sebaliknya.

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

Hal terakhir yang juga harus diperhatikan guna menilai kinerja

implementais kebijakan publik dalam perspektif yang ditawarkan oleh Van

Metter da Van Horn adalah sejauhmana lingkungan eksternal turut

mendorong keberhasilan kebijakan publik yang telah ditetapkan.

Lingkungan sosial, ekonomi dan politik yag tidak kondusif dapat menjadi

biang keladi dari kegagalan kinerja implementasi kebijakan. Karena itu,

upaya untuk pengimplementasian kebijaka harus pula memperhatikan

kekondusifan kondisi lingkungan eksternal.

Teori Van Metter dan Van Horn ini merupakan kebijakan yang dilakukan

dan diputuskan tetap oleh para pembuat kebijakan dan dilakukan dengan sengaja

untuk mengukur kinerja implementasi yag tinggi dengan memperhatikan dan

mempertmbangkan keenam variabel diatas. Cara ini baik jika menjadi acuan tapi

pada dasarnyajika haya untuk mengukur implementasi masih ada keraguan

terhadap suatu tujua karena yang harus dipegang oleh para pelaku kebijakan

adalah tujuan tersebut.Selain itu mencegah terjadinya pelanggaran da

meminimalisisr konflik karena semuanya berpgenag pada tujuan.

2.1.3 Konsep Kemiskinan

Dalam setiap penanganan kemiskinan di Indonesia sering kali pemerintah

menanggulangi kemiskinan dengan mengeluarkan program yang berprioritas pada

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

35

tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu program untuk mengatasi masalah

kemiskinan yaitu Program daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan

Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) di Kabupaten

Serang, yang diharapkan sebagai inisiatif lokal untuk mendorong percepatan

dalam pembangunan perdesaan yang berbasis pemberdayaan masyarakat melalui

mekanisme perencanaan pembangunan secara partisipatif, dimana masyarakat

perdesaan diberikan hak dan keleluasaan dalam merencanakan dan melaksanakan

pembangunan di desa.

Menurut Seabrook (2002 : 20) mendefiniskan kemiskinan ialah “Suatu

keadaan kekurangan yang absolute dimana tidak adanya suatu kebutuhan pokok

yag menunjang untuk kebutuhan hidup”

Bappenas dalam sahdan (2005 : 02) mendefinisikan kemiskinan sebagai

berikut:

“kemiskinan adalah kondisi dimana seseorang atau sekelompok

orang laki-laki dan perempuan, tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya

untuk memepertahankan da mempertimbangkan kehidupan yang

bermartabat. Hak-hak dasar masyarakat antara lain, terpenuhinya

kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air

bersih, pertanahan, sumberdaya dan lingkungan hidup, rasa aman dari

perlakuan atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi

dalam kehidupan sosial politik bagi perempuan maupun laki-laki.

Menurut Sar A. Levitan dalam Ala (1981:3) menyatakan “kemiskinan

adalah kekurangan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan

untuk mencapai suatu standar hidup yang layak.”

Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik dan Departemen Sosial (2002:3-

4)“kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan

dasar minimum untuk hidup layak.”

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

36

Solehatul Mustofa (2005) berpendapat :

“Kemiskinan diartikan sebagai ketidakmampuan berpartisipasi dalam

bermasyarakat secara ekonomi, sosial budaya dan politik. Pengertian ini melihat

kemiskinan bersipat multidemensi yang mencakup kemiskinan insani dan

martabat, konsep kemiskinan multidemensi melihat kemiskinan menjadi berapa

katagori yaitu kemiskinan pendapatan, kesehatan, pendidikan, ketenaga kerjaan,

ketimpangan struktur usaha, ketidakberdayaan, penyandang masalah kesejahtraan

sosial, ketimpangan gender dan kesenjangan antar golongan dan wilayah.”

Effendi, (1993:201-204) mengemukakan :

“Definisi kemiskinan dapat ditinjau dari tinjauan ekonomi, sosial dan

politik. Secara ekonomi kemiskinan adalah kekurangan sumber daya yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan. Secara sosial kemiskinan diartikan

kekurangan jaringan sosial dan struktur untuk mendapatkan

kesempatankesempatan meningkatkan produktivitas. Sedangkan secara politik

kemiskinan diartikan kekurangan akses terhadap kekuasaan.”

Tinjauan yang sama dengan dengan penjelasan berbeda

dikemukakanNugroho dan Dahuri (2004:165-166)

“Dari aspek ekonomi, kemiskinan merupakan kesenjangan antara

lemahnya daya pembelian (positif) dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan

dasar (normatif). Dari aspek sosial, kemiskinan mengindikasikan potensi

perkembangan masyarakat yang rendah. Sedangkan dari aspek politik, kemiskinan

berhubungan dengan rendahnya kemandirian masyarakat.”

2.1.4 Konsep Pemberdayaan

Konsep pemberdayaan dalam wacana pembangunan masyarakat selalu

dihubungkan dengan konsep mandiri, partisipasi, jaringan kerja, dan

keadilan.Pada dasarnya, pemberdayaan diletakkan pada kekuatan tingkat individu

dan sosial.

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

37

Pemberdayaan merujuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok

rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam (a)

memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom),

dalam arti bukan saja bebas dalam mengemukakan pendapat, melainkan bebas

dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan; (b) menjangkau

sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan

pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka

perlukan; dan (c) berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-

keputusan yang mempengaruhi mereka (Suharto 2005).

Menurut Hikmat (2006) menyatakan “Pemberdayaan diartikan sebagai

pemahaman secara psikologis pengaruh kontrol individu terhadap keadaan sosial,

kekuatan politik, dan hak-haknya menurut undang-undang.”

Sedangkan McArdle (1989) mengartikan

“Pemberdayaan sebagai proses pengambilan keputusan oleh orang-orang

yang secara konsekwen melaksanakan keputusan tersebut. Orang-orang yang

telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan

merupakan keharusan untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan

akumulasi pengetahuan, keterampilan serta sumber lainnya dalam rangka

mencapai tujuan mereka tanpa bergantung pada pertolongan dari hubungan

eksternal.”

Dari beberapa definisi pemberdayaan menurut para ahli diatas maka

pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat keberdayaan

kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami

masalah kemiskinan.maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang

ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat yang berdaya.

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

38

2.1.5 konsep Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan

Pembagunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA)

Upaya penanggulangan kemiskinan telah dilakukan melalui berbagai

program berbasis pemberdayaan masyarakat, karena kemiskinan merupakan

permasalahan bangsa yang mendesak dan memerlukan langkah-langkah

penanganan dan pendekatan yang sistematik, terpadu, dan menyeluruh dalam

rangka mengurangi beban dan memenuhi hak-hak dasar masyarakat secara layak

melalui pembangunan inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan untuk mewujudkan

kehidupan yang bermartabat.

Seiring dengan itu pada Tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Serang

melaksanakan Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan

(PDPM-MPd) dilaksanakan di 15 kecamatan yang tidak mendapatkan bantuan

Program PNPM-MPd, sebagai inisiatif lokal untuk mendorong percepatan dalam

pembangunan perdesaan yang berbasis pemberdayaan masyarakat melalui

mekanisme perencanaan pembangunan secara partisipatif, dimana masyarakat

perdesaan diberikan hak dan keleluasaan dalam merencanakan dan melaksanakan

pembangunan di desa.

Kabupaten Serang sama dengan daerah lain memiliki persoalan

kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga

pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan

antar wilayah. Persoalan pengangguran lebih dipicu oleh rendahnya kesempatan

dan peluang kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Upaya untuk

menanggulanginya harus menggunakan pendekatan multi disiplin yang

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

39

berdimensi pemberdayaan. Pemberdayaan yang benar harus memadukan aspek-

aspek penyadaran, pengkapasitasan, dan pendayaan.

Dalam rangka peningkatan kapasitas pemerintah Daerah, penguatan

kelembagaan masyarakat, keberlanjutan pendampingan masyarakat, integrasi

program dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, maka Tahun

2015Pemerintah Kabupaten Serang melaksanakan kembali Program Daerah

Pemberdayaan Masyarakat Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM

GERBANG UTAMA). PDPM Gerbang Utama adalah program untuk

mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan,

sebagai reflikasi dari PNPM MPd yang selama ini pelaksanaan di Kabupaten

Serang dinilai berhasil. Di antara keberhasilan PNPM MPd adalah penyediaan

lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat miskin, efisiensi dan

efektivitas kegiatan serta menumbuhkan kolektivitas dan partisipasi masyarakat.

Sejalan dengan Visi PNPM MPd maka visi PDPM GERBANG UTAMA

adalah tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan.

Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian

berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di

lingkungannya, mampu mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta

mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. Misi

PDPM GERBANG UTAMA adalah: (1) peningkatan kapasitas masyarakat dan

kelembagaannya; (2) pelembagaan sistem pembangunan partisipatif; (3)

pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal; (4) peningkatan kualitas dan

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

40

kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat; serta (5)

pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.

Dalam rangka melaksanakan visi dan misi PDPM GERBANG UTAMA,

strategi yang dikembangkan yaitu menjadikan rumah tangga miskin (RTM)

sebagai kelompok sasaran, menguatkan sistem pembangunan partisipatif, serta

mengembangkan kelembagaan kerja sama antar desa. Dari visi, misi, dan strategi

maka PDPM GERBANG UTAMA berupaya menggarisbawahi pentingnya

pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih yaitu menuntaskan tahapan

pelembagaan sistem pembangunan partisipatif, setelah tahapan inisiasi dan

internalisasitelah selesai dilakukan oleh PPK dan PNPM MPd.

2.1.5.1 Tujuan PDPM GERBANG UTAMA

Tujuan Umum PDPM GERBANG UTAMA adalah meningkatnya

kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan

mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan

pembangunan.

Tujuan khususnya meliputi:

a. Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat

miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan,

b. Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif dengan

mendayagunakan sumber daya lokal,

c. Mengembangkan kapasitas pemerintahan lokal dalam memfasilitasi

pengelolaan pembangunan partisipatif,

d. Menyediakan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi yang

diprioritaskan oleh masyarakat,

e. Melembagakan pengelolaan dana bergulir,

f. Mendorong terbentuk dan berkembangnya Badan Kerja Sama Antar

Desa.

g. Mengembangkan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam

upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan.

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

41

2.1.5.2 KeluaranProgram

a. Terjadi peningkatan keterlibatan Rumah Tangga Miskin (RTM)

dankelompok perempuan mulai perencanaan sampai dengan

pelestarian,

b. Terlembagakannya sistem pembangunan partisipatif di desa dan antar

desa,

c. Terjadi peningkatan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi

pembangunan partisipatif,

d. Berfungsi dan bermanfaatnya hasil kegiatan PDPM GERBANG

UTAMA bagi masyarakat,

e. Terlembaganya pengelolaan dana bergulir dalam peningkatan

pelayanan sosial dasar dan ketersediaan akses ekonomi terhadap RTM,

f. Terbentuk dan berkembangnya BKAD dalam pengelolaan

pembangunan,

g. Terjadi peningkatan peran serta dan kerja sama para pemangku

kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan.

2.1.5.3 Prinsip Dasar PDPM GERBANG UTAMA

PDPM GERBANG UTAMA mempunyai prinsip ataunilai-nilai dasar

yang selalu menjadi landasan atau acuan dalam setiap pengambilan keputusan

maupun tindakan yang akan diambil dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan

PDPM GERBANG UTAMA. Nilai-nilai dasar tersebut diyakini mampu

mendorong terwujudnya tujuan PDPM GERBANG UTAMA. Prinsip-prinsip itu

meliputi:

a. Bertumpu pada pembangunan manusia. Pengertian prinsip bertumpu

pada pembangunan manusia adalah masyarakat lebih memilih

kegiatan yang berdampak langsung terhadap upaya pembangunan

manusia daripada pembangunan fisik semata.

b. Otonomi. Pengertian prinsip otonomi adalah masyarakat memiliki

hak dan kewenangan mengatur diri secara mandiri dan bertanggung

jawab, tanpa intervensi negatif dari luar.

c. Desentralisasi. Pengertian prinsip desentralisasi adalah memberikan

ruang yang lebih luas kepada masyarakat untuk mengelola kegiatan

pembangunan sektoral dan kewilayahan yang bersumber dari

pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kapasitas

masyarakat.

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

42

d. Berorientasi pada masyarakat miskin. Pengertian prinsip berorientasi

pada masyarakat miskin adalah segala keputusan yang diambil

berpihak kepada masyarakat miskin.

e. Partisipasi. Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan

secara aktif dalam setiap tahapan proses, mulai dari tahap sosialisasi,

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian kegiatan

dengan memberikan tenaga, pikiran, dana, waktu maupun barang.

f. Kesetaraan dan keadilan gender. Pengertian prinsip kesetaraan dan

keadilan gender adalah masyarakat baik laki-laki dan perempuan

mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahap pembangunan

dan dalam menikmati manfaat kegiatan pembangunan, kesetaraan juga

dalam pengertian kesejajaran kedudukan pada saat situasi konflik.

g. Demokratis. Pengertian prinsip demokratis adalah masyarakat

mengambil keputusan pembangunan secara musyarawah dan mufakat.

h. Transparansi dan Akuntabel. Pengertian prinsip transparansi dan

akuntabel adalah masyarakat memiliki akses terhadap segala informasi

dan proses pengambilan keputusan sehingga pengelolaan kegiatan

dapat dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan

baik secara moral, teknis, legal, maupun administratif.

i. Prioritas. Pengertian prinsip prioritas adalah masyarakat memilih

kegiatan yang diutamakan dengan mempertimbangkan kemendesakan

dan kemanfaatan untuk pengentasan kemiskinan.

j. Keberlanjutan. Pengertian prinsip keberlanjutan adalah bahwa dalam

setiap pengambilan keputusan atau tindakan pembangunan, mulai dari

tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan

kegiatan harus telah mempertimbangkan sistem pelestariannya.

2.1.5.4 Sasaran PDPM GERBANG UTAMA

a. Lokasi Sasaran :

Seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Serangyang selanjutnya

ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati serta lokasi penetapan desa

berdasarkan hasil pemrioritasan pada Musyawarah Antar Desa ditetapkan

dengan Surat Penetapan Camat (SPC)

b. Kelompok Sasaran :

1. Rumah Tangga Miskin (RTM) di perdesaan,

2. Kelembagaan masyarakat di perdesaan,

3. Kelembagaan pemerintahan lokal./desa

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

43

2.1.5.5 Pendanaan

Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) untuk PDPM GERBANG UTAMA

pada setiap kecamatan ditentukan sebagai berikut :

Alokasi pada masing-masing Kecamatan ditetapkan berdasarkan tingkat

kemiskinan di masing-masing Kecamatan dan Desa serta disesuaikan dengan

kemampuan keuangan daerah.

Data yang dipergunakan untuk menilai proporsi BLM Kecamatan adalah

a. Hasil pendataan Program Layanan Sosial (PPLS) Tahun 2011

yang menjadi dasar penentuan tingkat kemiskinan setiap

kecamatan yang dikeluarkan oleh TNP2K (Tim Nasional

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan).

b. Hasil Rekapitulasi Pendataan Keluarga Tingkat Kabupaten

Serang Tahun 2013 yang dikeluarkan oleh BKBPMP.

Perhitungan persentase penduduk miskin yaitu :

% Penduduk Miskin :

∑ Penduduk Miskin + Penduduk Sangat Miskin (PPLS 2011)

∑ Penduduk Kecamatan (Pendataan Keluarga 2013 BKBPMP).

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

44

2.1.5.6 Ketentuan Dasar PDPM GERBANG UTAMA

Ketentuan dasar PDPM GERBANG UTAMA merupakan ketentuan-

ketentuan pokok yang digunakan sebagai acuan bagi masyarakat dan pelaku

lainnya dalam melaksanakan kegiatan, mulai dari tahap perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, dan pelestarian. Ketentuan dasar PDPM GERBANG

UTAMA dimaksudkan untuk mencapai tujuan secara lebih terarah. Ketentuan

dasar meliputi :

1. Desa Berpartisipasi

Seluruh Desa di Kecamatan penerima PDPM GERBANG UTAMA berhak

untuk ikut berpartisipasi dalam proses atau alur tahapan kecuali Desa dalam status

kena sanksi. Untuk dapat berpartisipasi dalam PDPM GERBANG UTAMA,

dituntut adanya kesiapan dari masyarakat dan desa dalam menyelenggarakan

pertemuan-pertemuan musyawarah secara swadaya dan menyediakan kader-kader

desa yang bertugas secara sukarela serta adanya kesanggupan untuk mematuhi

dan melaksanakan ketentuan dalam PDPM GERBANG UTAMA.

2. Kriteria dan Jenis Kegiatan

Kriteria dan jenis kegiatan yang diusulkan oleh masyarakat diperlakukan

sama. Kegiatan yang akan dibiayai melalui dana BLM diutamakan untuk kegiatan

yang memenuhi kriteria;

a. Diutamakan lokasi desa tertinggal

b. Lebih bermanfaat bagi RTM,

c. Berdampaklangsung dalam peningkatan kesejahteraan

d. Dapat dikerjakan oleh masyarakat,

e. Didukung oleh sumber daya yang ada,

f. Memiliki potensi berkembang dan berkelanjutan.

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

45

Jenis-jenis kegiatan yang dapat dibiayai melalui BLM PDPM

GERBANG UTAMA diarahkan kepada prioritas usulan yang mendukung

terhadap Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia melalui Indikator Daya Beli

Masyarakat dan Tujuan MDGs untuk goal Kemiskinan dan kelaparan, antara lain :

a. Penambahan permodalan simpan pinjam untukKelompok Perempuan

(SPP)

b. Kegiatan pembangunan atau perbaikan sarana prasarana dasar yang dapat

memberikan manfaat langsung secara ekonomi bagi RTM.

c. Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan (non

formal) termasuk kegiatan pelatihan pengembangan ketrampilan

masyarakat/kelompok usaha berkaitan dengan produksi berbasis sumber

daya lokal (tidak termasuk penambahan modal)

d. Pembangunan/perbaikan Sarana dan Prasarana Fisik yang mendukung

terhadap akses perekonomian masyarakat desa, pendidikan dan kesehatan,

seperti :

1. Jalan poros Desa

2. Jembatan

3. Sarana dan prasarana air bersih

4. Sanitasi lingkungan, drainase, Polindes, Pustu,

5. Tempat pelelangan ikan

6. Tambatan perahu

7. Gedung PAUD/Madrasah

8. Saluran Irigasi

9. Dan lain-lain

3. Mekanisme usulan kegiatan

Untuk memanfaatkan dana BLM, setiap desa boleh mengajukan usulan

paling banyak 2 (dua) usulan di mana tiap usulan terdiri dari :

a. Satu usulan simpan pinjam kelompok khusus perempuan yang

ditetapkan oleh musyawarah desa khusus perempuan (MKP).

b. Usulan kegiatan sarana prasarana dasar yang mendukung terhadap

pencapaian target IPM (Daya beli) dan target MDGs atau kegiatan

keterampilan masyarakat yang ditetapkan dalam musyawarah desa

berdasarkan skala prioritas desa yang terinventarisir dalam RPJMDes

hasil MUSRENBANGDES serta dapat didanai oleh BLM PDPM

GERBANG UTAMA.

c. Maksimal nilai satu usulan kegiatan yang dapat didanai adalah sebesar

Rp. 100 juta.

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

46

d. Usulan kegiatan pendidikan atau kesehatan mempertimbangkan rencana

induk dari instansi pendidikan atau kesehatan di kabupaten

4. Swadaya Masyarakat dan Desa

Swadaya masyarakat dan desa merupakan salah satu wujud partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan tahapan PDPM GERBANG UTAMA. Orientasi

setiap pelaksanaan kegiatan harus didasarkan atas keswadayaan dari masyarakat

atau desa. Swadaya bisa diwujudkan dengan menyumbangkan tenaga, dana (tidak

boleh dipotong dari kompensasi HOK/upah harus diterima secara utuh oleh setiap

pekerja kegiatan), maupun material pada saat pelaksanaan kegiatan. Sekalipun

dasar keswadayaan adalah kerelaan masyarakat, tetapi diutamakan swadaya bukan

berasal dari RTM. Tenaga kerja yang diperhitungkan dengan kompensasi HOK

diutamakan dari RTM, dengan mempertimbangkan penyerapan maksimal jumlah

RTM yang ada. Kompensasi HOK bagi tenaga kerja RTM tidak boleh diminta

untuk berkontribusi swadaya, karena kompensasi ini ditujukan untuk

meningkatkan pendapatan mereka.

5. Keberpihakan Kepada Perempuan

Pemihakan memberi makna berupa upaya pemberian kesempatan, upaya

pemihakan, dan upaya perlindungan. Kegiatan dilaksanakan juga mengutamakan

kepentingan dan kebutuhan kaum perempuan yang kurang beruntung, pemenuhan

kebutuhan dasar, ekonomi, dan politik serta perlindungan dari penguasaan aset

produktif yang tidak seimbang.Sebagai salah satu wujud keberpihakan kepada

perempuan, PDPM GERBANG UTAMA mengharuskan adanya keterlibatan

perempuan dalam pengambilan keputusan pada semua tahap perencanaan,

pelaksanaan dan pelestarian. Kepentingan perempuan harus terwakili secara

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

47

memadai dalam setiap proses pengambilan keputusan, termasuk dalam

perencanaan melalui pertemuan kelompok perempuan dan keikutsertaan

perempuan dalam berbagai forum pengambilan keputusan.

6. Jenis Kegiatan yang dilarang (Negative list)

Jenis kegiatan yang tidak boleh didanai melalui PDPM GERBANG

UTAMA adalah sebagai berikut:

a. Pembiayaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan militer atau

angkatan bersenjata, pembiayaan kegiatan politik praktis/partai

politik,

b. Pembangunan/rehabilitasi bangunan kantor pemerintah dan tempat

Ibadah,

c. Pembelian chainsaw, senjata, bahan peledak, asbes dan bahan-bahan

lain yang merusak lingkungan (pestisida, herbisida, obat-obat

terlarang dan lain-lain.),

d. Pembelian kapal ikan yang berbobot di atas 10 ton dan

perlengkapannya,

e. Pembiayaan gaji pegawai negeri,

f. Pembiayaan kegiatan yang memperkerjakan anak-anak di bawah usia

kerja,

g. Kegiatan yang berkaitan dengan produksi, penyimpanan, atau

penjualan barang-barang yang mengandung tembakau,

h. Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas perlindungan alam pada

lokasi yang telah ditetapkan sebagai cagar alam, kecuali ada ijin

tertulis dari instansi yang mengelola lokasi tersebut,

i. Kegiatan pengolahan tambang atau pengambilan terumbu karang,

j. Kegiatan yang berhubungan pengelolaan sumber daya air dari sungai

yang mengalir dari atau menuju negara lain,

k. Kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan jalur sungai,

l. Kegiatan yang berkaitan dengan reklamasi daratan yang luasnya lebih

dari 50 Ha,

m. Pembangunan jaringan irigasi baru yang luasnya lebih dari 50 Ha,

n. Kegiatan pembangunan bendungan atau penampungan air dengan

kapasitas besar, lebih dari 10.000 meter kubik.

o. Kegiatan konstruksi dan pemanfaatan lahan di wilayah kawasan

konservasi dan hutan lindung tanpa izin tertulis dari instansi

pemangku kawasan/pihak yang berwenang, kecuali untuk desa-desa

yang sudah masuk dalam kawasan konservasi (enclave)

p. Kegiatan yang mengarah pada perdagangan tumbuhan dan satwa

yang dilindungi.

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

48

7. Sanksi

Sanksi adalah bentuk-bentuk pelaksanan peraturan terhadap pelanggaran

kesepakatan yang telah dibuat dalam PDPM GERBANG UTAMA. Sanksi

bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab berbagai pihak terkait dalam

pengelolaan kegiatan PDPM GERBANG UTAMA,Sanksi dapat berupa :

a. Sanksi masyarakat, yaitu sanksi yang ditetapkan melalui kesepakatan

dalam musyawarah masyarakat. Semua kesepakatan sanksi dituangkan

secara tertulis dan dicantumkan dalam berita acara pertemuan.

b. Sanksi hukum, yaitu sanksi yang diberikan sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku,

c. Sanksi program adalah pemberhentian bantuan apabila kecamatan atau

desa yang bersangkutan tidak dapat mengelola PDPM GERBANG

UTAMA dengan baik, seperti: menyalahi prinsip-prinsip,

menyalahgunakan dana atau wewenang, penyimpangan prosedur, hasil

kegiatan tidak terpelihara atau hasil kegiatan tidak dapat dimanfaatkan.

Kecamatan tersebut akan dimasukkan sebagai kecamatan bermasalah

sehingga dapat ditunda pencairan dana yang sedang berlangsung, serta

tidak dialokasikan untuk tahun berikutnya.

2.1.5.7 Peran Pelaksana PDPM GERBANG UTAMA

Masyarakat adalah pelaku utama PDPM GERBANG UTAMA pada tahap

perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian. Sedangkan pelaku-pelaku lainnya di

desa, kecamatan, kabupaten dan seterusnya berfungsi sebagai pelaksana,

fasilitator, pembimbing dan pembinaagar tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur dan

mekanisme PDPM GERBANG UTAMA tercapai dan dilaksanakan secara benar

dan konsisten.

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

49

1. Pelaku di Desa

Pelaku di desa adalah pelaku-pelaku yang berkedudukan dan berperan

dalam pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA di desa. Pelaku di desa

meliputi:

a. Kepala Desa (Kades)

Peran Kepala Desa adalah sebagai pembina dan pengendali

kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PDPM GERBANG

UTAMA di desa. Bersama BPD, kepala desa menyusun peraturan

desa yang relevan dan mendukung terjadinya proses pelembagaan

prinsip dan prosedur PDPM GERBANG UTAMA sebagai pola

pembangunan partisipatif, serta pengembangan dan pelestarian aset

PDPM GERBANG UTAMA yang telah ada di desa. Kepala desa

juga berperan mewakili desanya dalam pembentukan forum

musyawarah atau badan kerja sama antar desa.

b. BPD (atau sebutan lainnya)

Dalam pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA, BPD (atau

sebutan lainnya) berperan sebagai lembaga yang mengawasi

proses dari setiap tahapan PDPM GERBANG UTAMA, termasuk

sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian di desa.

Selain itu juga berperan dalam melegalisasi atau mengesahkan

peraturan desa yang berkaitan dengan pelembagaan dan

pelestarian PDPM GERBANG UTAMA di desa. BPD juga

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

50

bertugas mewakili masyarakat bersama Kepala Desa dalam

membuat persetujuan pembentukan badan kerja sama antar desa.

c. TPK

TPK terdiri dari anggota masyarakat yang dipilih melalui

musyawarah desa yang mempunyai fungsi dan peran untuk

mengelola dan melaksanakan PDPM GERBANG UTAMA. TPK

terdiri dari Ketua sebagai penanggung jawab operasional kegiatan

di desa. Ketua mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan di lapangan,

dan pengelolaan administrasi serta keuangan program. Sekretaris

dan Bendahara membantu Ketua TPK terutama dalam masalah

administrasi dan keuangan.

d. TPU

TPU berasal dari anggota masyarakat yang dipilih melalui

musyawarah desa. Peran Tim Penulis Usulan adalah menyiapkan

dan menyusun gagasan-gagasan kegiatan yang telah ditetapkan

dalam musyawarah desa dan musyawarah khusus perempuan.

Anggota TPU dipilih oleh masyarakat berdasarkan keahlian dan

ketrampilan yang sesuai dengan jenis kegiatan yang diajukan

masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, TPU bekerja sama

dengan kader-kader desa yang ada.

e. Tim Pemelihara

Tim Pemelihara berperan menjalankan fungsi pemeliharaan

terhadap hasil-hasil kegiatan yang ada di desa, termasuk

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

51

perencanaan kegiatan dan pelaporan. Keanggotaannya berasal dari

anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa.

Jumlah anggota tim pemelihara sesuai dengan kebutuhan dan

kesepakatan saat musyawarah. Hasil laporan pemeliharaan

disampaikan saat musyawarah desa dan antar desa (jika

diperlukan). Dalam menjalankan fungsinya tim pemelihara

didukung dengan dana yang telah dikumpulkan atau yang berasal

dari swadaya masyarakat setempat.

f. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa

KPMD adalah warga desa terpilih yang memfasilitasi

ataumemandu masyarakat dalam mengikuti atau melaksanakan

tahapan PDPM GERBANG UTAMA di desa dan kelompok

masyarakat pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun

pemeliharaan. Sebagai kader masyarakat peran dan tugasnya

membantu pengelolaan pembangunan di desa diharapkan tidak

terikat oleh waktu. Jumlah Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa

minimal dua orang, satu orang laki-laki dan satu perempuan atau

jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan desa dengan

mempertimbangkan keterlibatan atau peran serta kaum

perempuan, kemampuan teknik, serta kualifikasi pendampingan

kelompok ekonomi dan sebagainya.

Kualifikasi kemampuan teknik berguna untuk memfasilitasi dan

membantu TPU membuat penulisan usulan dan membantu

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

52

pelaksanaan kegiatan prasarana infrastruktur yang diusulkan

masyarakat.

Kualifikasi keterlibatan kader dari perempuan adalah perwujudan

kebijakan untuk lebih berpihak, memberi peran dan akses dalam

kegiatan pembangunan untuk kaum perempuan, terutama

meningkatkan mutu fasilitasi musyawarah khusus perempuan.

Kualifikasi kemampuan pemberdayaan masyarakat terutama untuk

memfasilitasi dan membantu FK dalam tahapan kegiatan dan

pendampingan kelompok masyarakat.

g. Pokmas

Yang dimaksudkan dengan Pokmas adalah kelompok masyarakat

yang terlibat dan mendukung kegiatan PDPM GERBANG UTAMA,

baik kelompok sosial, kelompok ekonomi maupun kelompok

perempuan. Termasuk sebagai kelompok masyarakat misalnya

kelompok arisan, pengajian, pertemuan PKK, kelompok SPP,

kelompok UEP, kelompok pengelola air, kelompok pengelola pasar

desa, pengelola BUMDes dsb.

2. Pelaku di Kecamatan

a. Camat

Camat atas nama Bupati berperan sebagai pembina dan

pengendali pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA kepada desa-

desa di wilayah kecamatan. Selain itu camat juga bertugas untuk

membuat Surat Penetapan Camat (SPC) tentang usulan-usulan

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

53

kegiatan yang telah disepakai musyawarah antar desa untuk didanai

melalui PDPM GERBANG UTAMA.

b. Penanggung jawab Operasional Kegiatan (PjOK)

PjOK adalahseorang Kasi pemberdayaan masyarakat atau pejabat

lain yang mempunyai tugas pokok sejenis di kecamatan yang

ditetapkan berdasar Surat Keputusan Bupati dan bertanggung jawab

atas penyelenggaraan operasional kegiatan dan keberhasilan seluruh

kegiatan PDPM GERBANG UTAMA di kecamatan.

c. Badan Kerja sama Antar Desa (BKAD)

BKAD adalah sebuah lembaga yang dibentuk atas dasar

kesepakatan antar desa di satu wilayah dalam satu kecamatan dan

atau antar kecamatan dengan tujuan untuk melindungi dan

melestarikan hasil-hasil program yang terdiri dari kelembagaan UPK,

sarana-prasarana, hasil kegiatan bidang pendidikan, hasil kegiatan

bidang kesehatan, dan perguliran dana.

BKAD berfungsi untuk melakukan tugas pokok sebagai lembaga

pengelola partisipasi masyarakat, kegiatan antar desa, aset produktif,

serta program-program dari pihak ketiga.

Dalam hubungan dengan lembaga-lembaga bentukan program PPK

(UPK, BP-UPK, TV, TPK, dan lain-lain) BKAD menjadi jalan

keluar dari masalah statuta dan payung hukum. BKAD menjelaskan

tentang status kepemilikan, keterwakilan, dan batas kewenangan.

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

54

Dalam kaitan dengan UPK, maka fungsi BKAD adalah merumuskan,

membahas, dan menetapkan rencana strategis untuk pengembangan

UPK dalam bidang micro finance, pelaksanaan program, dan

pelayanan usaha kelompok. BKAD juga berperan dalam

pengawasan, pemeriksaan, serta evaluasi kinerja UPK.

d. Tim Verifikasi (TV)

TV adalah tim yang dibentuk dari anggota masyarakat yang

memiliki pengalaman dan keahlian khusus, di bidang teknik

prasarana, simpan pinjam, pendidikan, kesehatan atau pelatihan

ketrampilan masyarakat sesuai usulan kegiatan yang diajukan

masyarakat dalam musyawarah desa perencanaan. Peran TV adalah

melakukan pemeriksaan serta penilaian usulan kegiatan semua desa

peserta PDPM GERBANG UTAMA dan selanjutnya membuat

rekomendasi kepada musyawarah antar desa sebagai dasar

pertimbangan pengambilan keputusan. TV menjalankan tugas ini

berdasarkan penugasan yang diperoleh dari BKAD.

e. UPK

Peran UPK adalah sebagai unit pengelola dan operasional

pelaksanaan kegiatan PDPM GERBANG UTAMA di tingkat antar

desa termasuk mengkoordinasikan pertemuan-pertemuan di

kecamatan. Pengurus UPK terdiri dari ketua, sekretaris dan

bendahara. Pengurus UPK berasal dari anggota masyarakat yang

diajukan oleh desa berdasarkan hasil musyawarah desa dan

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

55

selanjutnya dipilih dalam musyawarah antar desa. UPK mendapatkan

penugasan BKAD untuk menjalankan tugas pengelolaan dana

program dan tugas pengelolaan dana perguliran.

f. BP-UPK

BP-UPK berperan dalam mengawasi pengelolaan kegiatan,

administrasi, dan keuangan yang dilakukan oleh UPK. BP-UPK

dibentuk melalui musyawarah antar desa, minimal tiga orang terdiri

dari ketua dan anggota. BP-UPK menjalankan tugas ini berdasarkan

penugasan yang diperoleh dari BKAD.

g. Pendamping Lokal (PL)

Pendamping lokal adalah tenaga pendamping dari masyarakat

yang membantu FK dan FT untuk memfasilitasi masyarakat dalam

melaksanakan tahapan dan kegiatan PDPM GERBANG UTAMA

pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian. Di setiap

kecamatan akan ditempatkan minimal satu orang pendamping lokal.

h. Setrawan Kecamatan

Setrawan Kecamatan diutamakan dari pegawai negeri sipil di

lingkungan kecamatan yang dibekali kemampuan khusus untuk dapat

melaksanakan tugas akselerasi perubahan sikap mental di lingkungan

pemerintah kecamatan dan perubahan tata pemerintahan serta

mendampingi masyarakat, khususnya dalam manajemen

pembangunan partisipatif. Dalam hal tertentu pegawai negeri sipil di

lingkungan pemerintah daerah dapat ditugaskan di kecamatan

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

56

sebagai setrawan kecamatan. Dalam kaitan dengan PDPM

GERBANG UTAMA, setrawan melibatkan diri dalam proses

kegiatan pada perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan.

i. FK dan FT

Di setiap Kecamatan lokasi PDPM GERBANG UTAMA

ditugaskan 2 (Dua) orang pendamping yaitu Fasilitator

Pemberdayaan (FK) dan Fasilitator Teknik (FT). fasilitator yaitu

tenaga terlatih attau berpengalaman, yag memiliki

kompetensi/kecakapan substantive dan teknis serta memiliki

keterampilan menerapkan berbagai teknik dan instrument untuk

menunjag efektivitas pelaksanaan tugas memandu masyarakat da

pemerintah desa melaksanakan tugas-tugasnya.

3. Pelaku di Kabupaten

a. Bupati

Bupati merupakan pembina Tim Koordinasi PDPM

GERBANG UTAMA Kabupaten, Penanggung jawab Operasional

Kegiatan (PjOK) dan Penanggung jawab Administrasi Kegiatan

(PjAK) serta bertanggung jawab atas pelaksanaan PDPM

GERBANG UTAMA di tingkat kabupaten. Bersama DPRD, Bupati

bertanggung jawab untuk melakukan kaji ulang terhadap peraturan

daerah yang berkaitan dengan pengaturan desa sesuai komitmen

awal.

b. Tim Pengendali PDPM GERBANG UTAMA

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

57

Tim Pengendali PDPM GERBANG UTAMA Kabupaten

dibentuk oleh Bupati untuk melakukan pembinaan pengembangan

peran serta masyarakat, pembinaan administrasi, dan fasilitasi

pemberdayaan masyarakat pada seluruh tahapan program. TP-PDPM

GERBANG UTAMA Kab juga berfungsi dalam memberikan

dukungan koordinasi program antar instansi, pelayanan dan proses

administrasi di tingkat kabupaten. Dalam melaksanakan fungsi dan

perannya, TP-PDPM GERBANG UTAMA Kab dibantu oleh

Sekretariat PDPM GERBANG UTAMA Kabupaten.

c. Penanggung jawab Operasional Kabupaten (PjOKab)

PjOKab adalah seorang pejabat di lingkungan Badan Keluarga

Berencana,Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (BKBPMP)

atau pejabat lain yang mempunyai tugas pokok sejenis di Kabupaten

yang berperan sebagai pelaksana harian TP PDPM GERBANG

UTAMA kabupaten. PjOKab ditetapkan berdasarkan Surat

Keputusan Bupati.

d. Fasilitator Kabupaten (Faskab)

Fasilitator Kabupatenmerupakan mitra Satuan Kerja (Satker)

atau Tim Pengendali PDPM GERBANG UTAMA di tingkat

kabupaten, Fasilitator Kabupaten terdiri dari Fasilitator Kabupaten

Pemberdayaan yang bertindak sebagai Koordinator Faskab,

Fasilitator Kabupaten Teknik, Fasilitator Kabupaten Keuangan, dan

Fasilitator Kabupaten Perguliran dan Pengembangan Usaha.

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

58

Fasilitator Kabupaten dibantu oleh Asisten Faskab dan Asisten

Fastekab.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu sangat penting sebagai bahan pertimbangan dan dasar

pijakan dalam penyusunan skripsi ini. Beberapa penelitian terdahulu yang akan

mengarahkan penelitian ini diantaranya :

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Andri Wijaya (2015) Mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan

judul Implementasi Peraturan Gubernur Nomor 13 tahun 2012 tentang Program

Gerakan Pembangunan kecamatan Banten Bersatu (GERBANG RATU) di

Kecamatan Kasemen Kota Serang. Masalah dalam penelitian ini adalah

pelaksanaan program tidak memahami permasalahan di daerah karena tidak

melakukan sosialisasi tentang kebutuhan dari masing-masing daerah,

ketidakmampuanya pelaksana program dalam menentukan prioritas pembangunan

di daerah masing-masing, kurang ykelurahan. Teori yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teori implementasi kebijakan publik dari Edward III yaitu

komunikasi, sumber daya, disposisi, strukutur birokrasi. Adapun kesimpulan dari

penelitian yag berjudul Implementasi Peraturan Gubernur banten Nomor 13 tahun

2012 tentang Program Gerakan Kecamatan Banten Bersatu (GERBANG RATU)

di Kecamatan Kasemen Kota Serang sudah berjalan dengan baik seperti yang

diharapkan.

Kedua, penelitian yag dilakukan oleh Imron Rosyadi (2014) Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

59

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

Pedesaan (studi kasus Program Simpan Pinjam Perempuan di Kec. Sukamulya

Kab. Tangerang). Masalah dalam penelitian ini adalah pembagian dana program

PNPM Mandiri Pedesaan tidak merata dan tidak jelasnya alokasi waktu mengenai

anggaran dikeluarka oleh pemerintah pusat, adanya kesenjangan dalam pembagia

dana PNPM mandiri Pedesaan pada setiap desa, kurangnya kesadaran masyarakat

dalam pengembalian dana simpan pinjam perempuan (SPP) di kecamatan Suka

Mulya Kabupaten Tangerang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teori Implementasi Kebijakan Publik dari Edward III yaitu komunikasi, sumber

daya, disposisi, strkutur birokrasi.Adapun kesimpulan dari hasil Penelitian tentang

Implementasi PNPM Mandiri Pedesaan (studi kasus Program Simpan Pinjam

Perempuan) di Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang belum berjalan

dengan baik.

2.3Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah

yang penting.Kerangka berpikir disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil

penelitian yang relevan. Untuk mengetahui bagaimana alur berfikir peneliti dalam

menjelaskan permasalahan peneliti, maka dibuatlah kerangka berfikir sebagai

berikut :

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

60

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berfikir

Implementasi Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan gerakan

Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) di Kabupaten

Serang (studi kasus Kecamatan Baros dan Kecamatan Cikeusal)

Input

Masalah :

1. Masyarakat kurang berpartisipatif, masih ada beberapa kelompok Simpan

Pinjam Perempuan (SPP) yang lambat dalam pengembaian dana SPP

2. Kurangnya kemampuan masyarakat dalam hal pelaporan administrasi

3. Sumber Daya Manusia Kurang memadai

4. Keterlambatan dalam pencairan dana

5. Keterbatasan Sumber Daya Lokal

6. Beberapa kegiatan sarana prasarana yang kualitasnya kurang bagus

Proses

Implementasi Program Van Metter dan Van Horn dalam Leo agustino (2006 :

161)

1. Ukuran dan tujuan kebijakan

2. Sumberdaya

3. karakteristik agen pelaksana

4. Sikap atau kecenderungan (disposisi) para pelaku

5. Komunikasi antar organisasi dan pelaku

6. Lingkungan ekonomi, sosial dan politik

Output

Terciptanya peran serta dan kerja sama yang baik dan sesuai para pihak-pihak

yang terkait dalam upaya penanggulangan kemisikinan perdesaan yang sesuai

dengan Peraturan Bupati Nomor 07 tahun 2015 tentang Program Daerah

Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat

(PDPM GERBANG UTAMA) di Kabupaten Serang (kecamatan Baros dan

Kecamatan Cikeusal) agar berjalan secara optimal.

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

61

2.4 Asumsi dasar

Berdasarkan pada teori yang sudah disampaikan dan melalui hasil

observasi awal mengenai implementasi Program daerah pemberdayaan

Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG

UTAMA) di Kabupaten serang maka peneliti memiliki asumsi dasar bahwa

Program daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembagunan Untuk

Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) di Kabupaten Serang masih belum

optimal.

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

62

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode peneltiian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah jenis-jenis penelitian yang

menghasilkan penemuan – penemuan yang tidak dapat dicapai dengan

menggunakan prosedur – prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya.

Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk meneliti kehidupan masyarakat,

sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, gerakan sosial, atau hubungan

kekerabatan Staruss dan Corbin (1997) dalam Basrowi dan Suwandi (2008 : 1).

Bogdan dan Taylor (1992) dalam Basrowi dan Suwandi (2008 : 1)

menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang –

orang yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut

secara holistic (utuh).Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau

organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai

bagian dari suatu keuthan. Rurchan (1992) dalam Basrowi dan Suwandi (2008 :

1) mengatakan melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali subjek,

merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari – hari.

Suatu penenlitian kualitatif dieksplorasi dan diperdalam dari suatu

fenomena sosial atau suatu lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku, kejadian,

tempat dan waktu. Penelitian kualitatif adalah mengembangkan pertanyaan dasar

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

63

tentang apa dan bagaimana kejadian itu terjadi, siapa yang terlibat dalam kejadian

tersebut, kapan terjadinya dan dimana tempat kejadiannya. Untuk mendapatkan

hasil penelitian kualitatif yag terpercaya masih dibutuhkan beberapa persyaratan

yag harus diikuti sebagai suatu pendekatan kualitatif, mulai dari syarat data,

cara/teknik pencarian, pengolahan dan analisisnya (Satori dan Komariah, 2010 :

23).

Penelitian kualitatif sendiri bersifat deskriptif.Langkah kerja untuk

mendeskripsikan suatu obyek, fenomena, atau setting social terjawablah dalam

suatu tulisan yang bersifat naratif.Artinya, data, fakta yang dihimpun berbentuk

kata atau gambar daripada angka-angka.Mendeskripsikan sesuatu berarti

menggambarkan apa, mengapa dan bagaimana suatu kejadian terjadi. Dalam

menuangkan suatu tulisan, laporan penelitian kualitatif berisi kutipan, kutipan dari

data atau fakta yang diungkap di lapangan untuk memberikan ilustrasi yang utuh

dan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan (Satori &

Komariah, 2010:28).

Metode penelitian digunakan peneliti dalam penelitian mengenai

“Implementasi Program daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan

Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) di kabupaten

serang”, yaitu kualitatif deskriptif. Hal ini ditujukan untuk dapat memahami serta

menghayati segala kejadian yang terjadi dengan fokus penelitian, dan diharapkan

hasil dari penelitian dapat menjawab rumusan masalah yaitu mengetahui

permasalahan yang terjadi lebih mendalam pada sasaran penelitian, serta

mendapatkan hasil penelitian yang akurat dan mendalam.

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

64

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan bagian yang membatasi dan menjelaskan

substansi materi kajian penelitian yang akan dilakukan. Dalam hal ini, fokus

penelitian digunakan sebagai batasan penelitian agar terfokus pada penelitian.

Dengan itu maka diharapkan dapat memudahkan peneliti untuk lebih fokus pada

penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai “Implementasi Program Daerah

Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM

GERBANG UTAMA) di Kabupaten serang”.

Pembatasan fokus penelitian sendiri didasarkan pada penjabaran yang

terdapat pada latar belakang masalah yang mana dipaparkan secara ringkas dalam

identifikasi masalah. Adapun, fokus dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan

fenomena terkait bagaimana Implementasi Program Daerah Pemberdayaan

Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG

UTAMA) di Kabupaten serang secara mendalam.

3.3 Lokasi penelitian

Lokasi atau locus pada penelitian ini adalah di Kabupaten

serang.Kabupaten Serang sama dengan daerah lain memiliki persoalan

kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga

pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan

antar wilayah. Persoalan pengangguran lebih dipicu oleh rendahnya kesempatan

dan peluang kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Upaya untuk

menanggulanginya harus menggunakan pendekatan multi disiplin yang

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

65

berdimensi pemberdayaan. Pemberdayaan yang benar harus memadukan aspek-

aspek penyadaran, pengkapasitasan, dan pendayaan.

Dalam rangka peningkatan kapasitas pemerintah Daerah, penguatan

kelembagaan masyarakat, keberlanjutan pendampingan masyarakat, integrasi

program dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, maka Tahun 2015

Pemerintah Kabupaten Serang melaksanakan kembali Program Daerah

Pemberdayaan Masyarakat Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM

GERBANG UTAMA) sesuai dengan Peraturan Bupati Serang Nomor 7 tahun

2015. PDPM Gerbang Utama adalah program untuk mempercepat

penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan, sebagai reflikasi

dari PNPM MPd yang selama ini pelaksanaan di Kabupaten Serang melaksanakan

kembali Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat Gerakan Pembangunan

Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) sebagai kelanjutan dari

kebijakan pemerintah sebelumnya melalui PNPM MPd yang dihentikan secara

mendadak melalui surat Dirjen PMD Tanggal 29 Desember Tahun 2014.

Kabupaten Serang adalah satu-satunya kabupaten di Provinsi banten yang

melaksanakan program PDPM GERBANG UTAMA

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya merupakan segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel

dalam penelitian tentang “Implementasi Program daerah Pemberdayaan

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

66

Masyarakat dan gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG

UTAMA)” dapat didefinisikan sebagai berikut:

3.4.1 Definisi Konsep

Definisi konseptual digunakan untuk menegaskan konsep-konsep yang

jelas, yang digunakan supaya tidak menjadi perbedaan penafsiran antara penulis

dan pembaca. Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Implementasi kebijakan

Implementasi kebijakan merupakan pelaksanaan kegiatan /aktivitas

yang mengacu pada pedoman-pedoman yang telah disiapkan sehingga

dari kegiatan atau aktivitas yang dilaksanakan tersebut memberikan

akibat/dampak bagi masyarakat.

2. Program daerah pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembaguna

Untuk Masyarakat

Adalah sebuah program yang dibuat oleh pemerintah Kabupaten

Serang dalam rangka peningkatan kapasitas pemerintah Daerah,

penguatan kelembagaan masyarakat, keberlanjutan pendampingan

masyarakat, integrasi program dan mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik. program untuk mempercepat penanggulangan

kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan, sebagai reflikasi dari

PNPM MPd yang selama ini pelaksanaan di Kabupaten Serang dinilai

berhasil.

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

67

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran konsep atau objek penelitian

dalam rincian yang terukur berdasarkan indikator penelitian.Definisi operasional

penelitian menjabarkan pedoman wawancara penelitian yang berisikan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian sesuai dengan teori yang

digunakan.

Tabel 3.4.2

Definisi Operasional

Indikator Dimensi Penilaian

Ukuruan dan Tujuan

Kebijakan

- Tujuan PDPM GERBANG UTAMA di

Kabupaten Serang

- Dampak bagi masyarakat luas

- Kesesuaian kebijakan dengan kondisi

pelaksanan kebijakan

- Faktor penghambat kebijakan

- Tingkat keberhasilan program

Sumber Daya

- Jumlah sumber daya manusia dari para

implementor

- Latar belakang pendidikan para implementor

- Kemampuan kinerja para implementor

- Kondisi sarana dan prasarana tempat

pelaksanaan kebijakan/implementor

- Kecukupan waktu dalam menjalankan

kebijakan

Karakteristik Agen

Pelaksana

- karakteristik/peran dari masing-masing stake

holder

- kesesuaian implementor pada pelaksanaan

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

68

Teknis sesuai Petunjuk Teknis Operasional

dalam Peraturan Bupati Nomor 7 Tahun 2015

tentang PDPM GERBANG UTAMA

Sikap/Kecendrungan

(Disposition) para

Pelaksana

- Respon pelaksana terhadap PDPM

GERBANG UTAMA

- Pemahaman para implementor akan Peraturan

Bupati Nomor 7 Tahun 2015 tentang Program

Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan

Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat

(PDPM GERBANG UTAMA)

- Kesesuaian pelaksanaan kegiatan oleh

implementor sudah sesuai dengan tupoksinya

Komunikasi Antar

Organisasi dan

Aktivitas Agen

Pelakasana

- Bentuk kordinasi yang terjalin antara stake

holder,siapa saja yang melakukan kordinasi,

dan kapan kordinasi dilakukan

- Bagaimana sosialisai yang dilakukan, siapa

pihak yang terlibat dalam sosialisai, dan

kapan sosialisasi dilakukan

Lingkungan Ekonomi,

sosial, dan politik

- Bagaimana kondisi ekonomi lingkungan

dalam implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kabupaten Serang?

- Bagaimana kondisi sosial lingkungan dalam

PDPM GERBANG UTAMA di Kabupaten

Serang?

- Bagaimana dukungan kelompok-kelompok

kepentingan dan elite politik dalam

implementasi PDPM GERBANG UTAMA di

Kabupaten Serang?

- Bagaimana dukungan para partisipan

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

69

Kebijakan Program PDPM GERBANG

UTAMA di Kabupaten Serang (stakeholder),

yakni menolak atau mendukung?

Bagaimana Sifat opini publik yang ada di

lingkungan implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kabupaten Serang?

(Sumber: Peneliti, 2016)

3.5 Instrumen Penelitian

Nilai kepercayaan suatu penelitian terletak pada hasil penelitian yang

diperoleh secara valid dan reliable dan ini sangat tergantung pada kualitas data

yang diperoleh dari sumber data yag tepat melalui pengungkapan (instrument)

yang berkualitas. Instrument dalam peneltiian kualitatif adalah yang melakukan

penelitian itu sendiri yaitu peneliti. Peneliti dalam penelitian kualitatif merupakan

orang yang membuka kunci, menelaah dan mengeksplorasi seluruh ruang secara

cerma, tertib dan leluasa, da bahkan ada yang menyebutnya sebagai key

instrument (Satori dan Komariah, 2010 : 61).

Konsep human instrumentdipahami sebagai alat yang dapat mengungkap

fakta – fakta lapangan dan tidak ada alat yang paling elastis dan tepat untuk

mengungkap data kualitatif kecuali peneliti itu sendiri. Lincoln dan Guba (1985)

(Satori dan Komariah, 2010 : 62) menjelaskan bahwa manusia sebagai instrument

pengumpula data memberikan keuntungan, dimana ia dapat bersifat fleksibel da

adaptif, serta dapat menggunakan keseluruhan alat indera yang dimilikinya untuk

memahami sesuatu.

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

70

Pernyataan sebagai insttrumen kunci dikatan Bogdan dan Biklen (1982)

(Satori dan Komariah, 2010 : 62) berikut ini : penelitian kualitatif mempunyai

setting yang alami sebagai sumber langsung dari data dan peneliti itu adalah

instrument kunci. Maksud sebagai instrumen kunci adalah peneliti sebagai alat

pengumpul data utama. Dalam penelitian kualitatif, data masih belum diketahui

sumber data belum teridentifikasi secara past, cara – cara menggali, mengungkap

dan mengeksplorasi data belum teridentifikasi secara jelas sehingga keberadaan

alat pengumpul data utama sangat diandalkan. Peneliti kualitatif memliki

keleluasan yang bertanggungjawab untuk mengembangkan penelitia berdasarkan

etika dan feasibilitas kondisi lapanga yang terjewantahkan dalam rancangan yang

bersifat emergent.Hal ini karena penelitilah yang memiliki judgement yang tepat

untuk menilai apakah rancangan perlu direvisi sesuai kondisi lapangan atau batasi

eksplorasi unit analisis sesuai rancangan.

3.6 Informan Penelitian

Didalam penelitian ini peneliti merupakan instrument kunci yang sesuai

dengan karakteristik penelitian kualitatif. Untuk itu peneliti secara individu akan

turun ke tengah – tengah masyarakat guna memperoleh data dan informan.

Informan diperoleh dari kunjungan lapangan yang dilakukan di lokasi penelitian.

Adapun teknik yang digunakan untuk menenukan siapa saja yang menajdi

informan dalam penelitian Implementasi Program Daerah Pemberdayaan

Masyarakat dan Gerakan Pembaguna Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG

UTAMA) Dimana dipilih secara purposive yang merupakan penentuan informan

yang berdasarkan informasi yang dibutuhkan, artinya teknik pengambilan

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

71

informan sumber data dengan pertimbangan tertentu. Informan tersebut ditentukan

dan ditetapkan tidak berdasarkan pada jumlah yang dibutuhkan, melainkan

berdasarkan fungsi dan peran informasi sesuai focus masalah penelitian

(Moeleong, 2006 : 217). Adapun informan dalam penelitian ini adalah :

Tabel 3.6 Data Informan

Kode

Informan

Kategori

Informan

Spesifikasi Informan Peran dan Fungsi Informan

I1-1

Unsur

Pemerintah

1. Kepala Bidang Badan

Keluarga

Berencana,Pemberda

yaan Masyarakat dan

Perempuan

(BKBPMP)

Membantu Bupati dalam

penyelenggaraan pemerintah

Kabupaten dalam Bidang Badan

Keluarga

Berencana,Pemberdayaan

Masyarakat dan Perempuan

(BKBPMP) sesuai dengan

Peraturan Perundang-undangan

yang berlaku juga sebagai

pelaksana harian PDPM

GERBANG UTAMA

kabupaten Serang.

11-2 2. Kepala Seksi

Pemberdayaan

Masyarakat atau

Kepala seksi

Pemerintahan Desa

Penanggung Jawab Operasional

Kegiatan Tingkat Kecamatan

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

72

Kecamatan Baros

I1-3

I1-4

3. Kepala Desa Baros

4. Kepala Desa Curug

Agung

Pembina pelaksanaan kegiatan

PDPM GERBANG UTAMA

I2-1 Unsur

pengelola

program

5. Koordinator

Fasilitator Kabupaten

Kegiatan PDPM

GERBANG UTAMA

Tim Pengendali PDPM

GERBANG UTAMA di tingkat

kabupaten.

I2-2

I2-3

I2-4

I2-5

6. Kepala UPT Desa

Curug Agung

7. UPK (Unit Pengelola

kegiatan)

8. KPMD ( Kader

Pemberdayaan

Masyarakat Desa)

9. FK (Fasilitator

Kegiatan)

Merupakan bidang yang

membantu pemerintah dalam

mengelola kegiatan PDPM

GERBANG UTAMA

13-1

13-2

Unsur

Penerima

Program

10. Tokoh Masyarakat

Kecamatan Baros

11. Masyarakat penerima

program

Sebagai penerima manfaat

program da penilai kebijakan

pemerintah

( Sumber : Peneliti, 2016)

3.7 Teknik pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2009 : 62).

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

73

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai

sumber, dan berbagai data. Bila dilihat dari setting – nya, data dapat dikumpulkan

pada setting alamiah (natural seting), pada laboratorium dengan metode

eksperimen, dirumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di

jalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data

dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah

sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, da sumber

sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selajutnya bila

dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan

data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara),

kuisioner (angket), dokumentasi.

3.7.1 Observasi

Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik

secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus

dikumpulkan dalam penelitian.Secara langsung adalah terjun ke lapangan terlibat

seluruh pancaindera. Secara tidak langsung adalah pengamatan yag dibantu

melalui media visual/ audiovisual, misalnya teleskop, handycam, dll. Namun yang

terakhir ini dalam penelitian kualitatif berfungsi sebagai alat bantu karena yang

sesungguhnya observasi adalah pengamatan langsung pada natural setting bukan

setting yang sudah direkayasa. Dengan demikian pengertian observasi penelitian

kualitatif adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

74

keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya dalam upaya mengumpulkan

data penelitian (Satori dan Komariah, 2010 : 105).

Dalam konteks penelitian kualitatif, observasi tidak untk menguji

kebenaran tetapi untuk mengetahui keebenaran yang berhubungan dengan aspek/

kategori sebagai aspek studi yag dikembangkan peneliti. Observasi ialah

kunjungan ke tempat kegiatan secara langsung, sehingga semua kegiatan yang

sedang berlangsung atau objek yang ada tidak luput dari perhatian dan dapat

dilihat secara nyata. Semua kegiatan, objek, serta kondisi penunjang yang ada

dapat diami dan dicatat (Satori dan Komariah, 2010 : 106).

3.7.2 Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sering digunakan

dalam penelitian kualitatif.Melaksanakan teknik wawancara berarti melakukan

interaksi komunikasi atau melakukan percakapan antara pewawacara (interviewer)

dan terwawancara (interviewee) dengan maksud menghimpun informasi dari

interviewee. Interviewee pada penelitian kualitatif adalah informan yang dari

padanya pengetahuan dan pemahaman diperoleh (Satori dan Komariah, 2010 :

129).

Wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap

muka antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau

penjawab (interviewee) (Sudjana, 2000 dalam Satori dan Komariah (2010 : 130).

Wawancara merupakan suatu pertemuan dua orang untk bertukar

informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstuksikan makna

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

75

dalam suatu topik tertentu (Esterberg, 2002 dalam Satori dan Komariah, 2010 :

130).

3.7.2.1 macam-macam Wawancara Dalam Penelitian Kualitatif

1. Wawancara mendalam

Wawancara mendalam dilakukan dalam konteks observasi

partisipasi.Peneliti terlibat secara intensif dengan setting penelitian

terutama pada keterlibatannya dalam kehidupan informan. Wawacara

mendalam adalah suatu proses mendapatkan informasi untuk

kepentingan penelitian dengan cara dialog antara peneliti sebagai

pewawancara dengan informan atau yang memberi informasi dalam

konteks observasi partisipasi.

2. wawancara bertahap

wawacara bertahap adalah wawancara yang mana peneliti

melakukannya dengan sengaja dating berdasarkan jadwal yag

ditetapkan sendiri untuk melakukan wawancara dengan informan dan

peneliti tidak sedang observasi partisipasi, ia bisa tidak terlibat intensif

dalam kehidupan sosial informan, tetapi dalam kurun waktu terntentu,

peneliti bisa dating berkali-kali untuk melakukan wawancara. Sifat

wawancaranya tetap mendalam tetapi dipandu oleh pertanyaan-

pertanyaan pokok.

Table 3.7.2.1 pedoman wawancara

Dimensi Pedoman wawancara Informan

Ukuran dan

Tinjauan

Kebijakan

a. Apakah dengan adanya PDPM

GERBANG UTAMA partisipasi

seluruh masyarakat, khususnya

masyarakat miskin dan atau kelompok

perempuan, dalam pengambilan

keputusan perencanaan, pelaksanaan,

dan pelestarian pembangunan

meningkat?

b. Apakah dengan adanya PDPM

GERBANG UTAMA kesejahteraan

masyarakat miskin atau Rumah Tangga

Miskin dipedesaan di Kabupaten

Serang meningkat?

a. Kabid BKBPMP (

Badan Keluarga

Berencana

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Perempuan

b. Kepala Seksi Kepala

Seksi Pemberdayaan

Masyarakat atau

Kepala seksi

Pemerintahan Desa

Kecamatan

c. Kepala Desa

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

76

c. Apakah dengan adanya PDPM

GERBANG UTAMA pelembagaan

dana bergulir pelayanan sosial dasar

dan ketersediaan akses ekonomi

terhadap rumah tangga miskin

meningkat?

d. Apakah dengan adanya PDPM

GERBANG UTAMA sarana dan

prasarana di Kabupaten Serang

menjadi lebih baik?

e. Apakah dengan adanya PDPM

GERBANG UTAMA kesehatan dan

pendidikan di Kabupaten Serang

meningkat?

f. Apakah dengan adanya PDPM

GERBANG UTAMA dapat

membangun dan mengembangkan

modal sosial (social capital), seperti

kepercayaan, jaringan, dan

kegotongroyongan melalui kelompok

dan pendampingan?

g. Apakah yang menjadi Faktor

penghambat kebijakan?

h. Apakah strategi yang digunakan

pelaksana kebijakan dalam menghadapi

hambatan program tersebut?

d. Koordinator Faskab

PDPM GERBANG

UTAMA

e. Ketua UPK

f. Ketua TPK

g. KPMD

h. FK

i. Masyarakat

Sumberdaya - Apakah Jumlah sumber daya manusia

dari para implementor sudah sesuai

dengan tupoksinya?

- Siapa saja yang terlibat dalam

- Kabid BKBPMP (

Badan Keluarga

Berencana

Pemberdayaan

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

77

menjalankan Program (organisasi

formal dan organisasi informal)?

- Bentuk dukungan seperti apa yang

diberikan terhadap pendamping

maupun operator PDPM GERBANG

UTAMA?

- Apakah Latar belakang pendidikan

para implementor?

- Bagaimana kemampuan kinerja para

implementor?

- Bagaimana pemerintah mencukupi

fasilitas (sarana/prasraana) untuk

menunjang pelaksanaan kebijakan

tersebut?

- Bagaimana pengelolaan pembangunan

partisipatif dengan mendayagunakan

sumber daya lokal?

- Bagaimana kecukupan waktu dalam

menjalankan program?

- Bagaimana pencapaian tugas dengan

sumber daya yang tersedia?

Masyarakat dan

Perempuan

- Kepala Seksi Kepala

Seksi Pemberdayaan

Masyarakat atau

Kepala seksi

Pemerintahan Desa

Kecamatan

- Kepala Desa

- Koordinator Faskab

PDPM GERBANG

UTAMA

- Ketua UPK

- Ketua TPK

- KPMD

- FK

Masyarakat

Karakteristik

agen pelaksana a. Bagaimana karakteristik Stake holder

(pelaksana program) dalam PDPM

GERBANG UTAMA?

b. Bagaimana Pelaksanaan dari PDPM

GERBANG UTAMA sejauh ini?

c. Apakah pelaksanaan teknis yang

dilakukan oleh para implementator

sudah sesuai dengan Peraturan Bupati

Nomor 7 tahun 2015 tentang PDPM

GERBANG UTAMA tersebut?

a. Kabid BKBPMP (

Badan Keluarga

Berencana

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Perempuan

b. Kepala Seksi Kepala

Seksi Pemberdayaan

Masyarakat atau

Kepala seksi

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

78

Pemerintahan Desa

Kecamatan

c. Kepala Desa

d. Koordinator Faskab

PDPM GERBANG

UTAMA

e. Ketua UPK

f. Ketua TPK

g. KPMD

h. FK

Sikap/

Kecenderungan

(Disposisi)

para

implementor

a. Bagaimanakah pemerintah mengangkat/

memilih pelaksana kebijakan untuk diberi

wewenang melaksanakan kebijakan?

b. Bagaimana pemahaman para implementor

mengenai isi kebijakan PDPM GERBANG

UTAMA?

c. Bagaimana sistematika pembuatan

kebijakan pembinaan ini ? pola apa yang

digunakan ? pola top down atau bottom up?

d.

a. Kabid BKBPMP

b. Kasi pemberdayaan

Masyarakat dan Kasi

PMD

c. Kepala Desa

d. Faskab PDPM

GERBANG UTAMA

e. Ketua UPK

f. Ketua TPK

g. KPMD

h. FK

Komunikasi

antar organisai

dan aktivitas

pelaksana

a. Bagaimana bentuk kordinasi yang terjalin

antara pihak – pihak yang terlibat dalam

proses implementasi,siapa saja yang

melakukan kordinasi, dan kapan kordinasi

dilakukan?

b. Apakah dengan adanya koordinasi sudah

sesuai dengan manfaat dan tujuannya ?

c. Apakah ada sosialisasi yang

a. Kabid BKBPMP

b. Kasi pemberdayaan

Masyarakat dan Kasi

PMD

c. Kepala Desa

d. Faskab PDPM

GERBANG UTAMA

e. Ketua UPK

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

79

dilakukan?Bagaimana sosialisai yang

dilakukan, siapa pihak yang terlibat dalam

sosialisai, dan kapan sosialisasi dilakukan?

d. Apakah Musrenbang rutin dilaksanakan?

f. Ketua TPK

g. KPMD

h. FK

Lingkungan

ekonomi,

sosial dan

politik

a. Bagaimana kondisi ekonomi, sosial dan

politik dalam implementasi PDPM

GERBANG UTAMA di Kecamatan Baros

Kabupaten Serang?

b. Bagaimana dukungan para partisipan

Kebijakan Program PDPM GERBANG

UTAMA di Kabupaten Serang

(stakeholder), yakni menolak atau

mendukung?

c. Bagaimana Sifat opini publik yang ada di

lingkungan implementasi PDPM

GERBANG UTAMA di Kabupaten

Serang?

a. Kabid BKBPMP

b. Kasi pemberdayaan

Masyarakat dan Kasi

PMD

c. Kepala Desa

d. Faskab PDPM

GERBANG UTAMA

e. Ketua UPK

f. Ketua TPK

g. KPMD

h. FK

i. Masyarakat

(Sumber : Peneliti, 2016)

3.7.3 Studi Dokumentasi

Dengan studi dokumentasi ini, peneliti dapat memperoleh informasi bukan

dari orang sebagai narasumber, tetapi mereka memperoleh informasi dari macam-

macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan.Studi

dokumentasi dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari penggunaan

metode observasi dan wawancara.Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan

dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu

ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan

pembuktian suatu kejadian. Hasil observasi atau wawancara akan lebih kredibel

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

80

atau dapat dipercaya kalau didukung oleh dokumen yang terkait dengan focus

penelitian. Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang

menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan

perkiraan. Metode ini juga digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah

tersedia dalam catatan dokumen.Dalam penelitian sosial, fungsi data yang berasal

dari dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap

bagi data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara

mendalam.Penggunaan metode dokumentasi dalam penelitian mengenai

“Implementasi Program daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan

Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) di Kabupaten

Serang”, digunakan sebagai data pendukung terkait masalah penelitian.Dengan

adanya data pendukung tersebut ditujukan sebagai penguat argumentasi dari data-

data primer yang didapatkan dari hasil observasi dan wawancara yang telah

dilakukan peneliti sebelumnya.

3.8 Teknik Analisis Data dan Uji Keabsahan Data

3.8.1 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen (dalam Moleong 2010:248)

adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain. Dalam menganalisis data penelitian yang diperoleh dari hasil

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

81

penelitian di lapangan, maka peneliti menggunakan analisis data model Miles

&Huberman. Model interaktif Miles & Huberman dapat dipahami dengan gambar

dibawah ini:

Gambar 3.8

Komponen-Komponen Analisis Data Model Interaktif

(Sumber: Miles dan Huberman (2009:20)

Berikut adalah penjelasan mengenai gambar analisis data menurut Miles &

Huberman (dalam Fuad & Nugroho, 2014:16-18), yang diantaranya:

1. Reduksi Data (Data Reduction), dimaknai sebagai proses memilah dan

memilih, menyederhanakan data yang terkait dengan kepentingan penelitian

saja, abstraksi dan transformasi data-data kasar dari catatan lapangan.

Reduksi data perlu dilakukan karena ketika peneliti semakin lama di kancah

penelitian akan semakin banyak data atau catatan lapangan yang peneliti

kumpulkan. Tahap dari reduksi adalah memilah dan memilih data yang

pokok, fokus pada hal-hal yang penting, mengelompokkan data sesuai dengan

tema, membuat ringkasan, member kode, membagi data dalam partisi-partisi

dan akhirnya dianalisis sehingga terlihat pola-pola tertentu.

Data Collection Data Display

Data

Reduction

Verification

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

82

2. Penyajian Data (Data Display) berupa uraian singkat, bagan, hubungan

kausal dengan kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data dapat

membantu peneliti dalam memahami apa yang terjadi, merencanakan analisis

selanjutnya berdasarkan apa yang sudah dipahami sebelumnya.

3. Menarik kesimpulan/ verifikasi (Conclusion: Drawing/Verifying), merupakan

langkah terakhir dalam analisis data menurut Miles dan Huberman.

Berdasarkan pola-pola yang sudah tergambarkan dalam penyajian data,

terdapat hubungan kausal atau interaktif antara data dan didukung dengan

teori-teori yang sesuai, peneliti kemudian mendapatkan gambaran utuh

tentang fenomena yang diteliti dan kemudian dapat menyimpulkan fenomena

tersebut sebagai temuan baru.

Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian mengenai “Implementasi

Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Untuk

Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) di Kabupaten Serang”, menggunakan

teknik analisis data Miles & Huberman. Teknik analisis data dalam penelitian ini

dilakukan dengan empat langkah analisis data, yaitu pengumpulan data, reduksi

data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hal ini digunakan sebagai alat

untuk mempermudah peneliti untuk menganalisis data yang didapat dari hasil

penelitian lapangan dan mendapatkan kesimpulan mengenai penelitian yang

dilakukan peneliti.

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

83

3.8.2 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dapat dilakukan dengan triangulasi pendekatan dengan

kemungkinan melakukan terobosan metodologis terhadap masalah-masalah

tertentu yang kemungkinan dapat dilakukan seperti seperti yang dikatakan Denzin

dengan “Triangulasi”. Istilah penggabungan metode ini dikenal lebih akrab di

kalangan pemula dengan istilah „meta-metode‟ atau „mix-method‟, yaitu metode

campuran, dimana metode kuantitatif dan kualitatif digunakan bersama-sama

dalam sebuah penelitian Bungin (2010:257). Metode ini digunakan sebagai alat

untuk menguji apakah data hasil penelitian yang telah dikumpulkan terdapat

perbedaan atau tidak, sehingga dapat diketahui data tersebut dianggap absah atau

tidak.Penelitian mengenai “Implementasi Program daerah Pemberdayaan

Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG

UTAMA) di Kabupaten Serang”, menggunakan dua teknik triangulasi pendekatan

untuk menguji keabsahan data dari hasil penelitian lapangan.

1. Triangulasi sumber

Triagulasi sumber dapat dilakukan dengan mengecek data yang sudah

diperoleh dari berbagai sumber.Data dari berbagai sumber tersebut kemudian

dipilah dan dipilih dan disajikan dalam bentuk tabel matriks. Data dari sumber

yang berbeda dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama,

berbeda dan mana yang lebih spesifik dari sumber data tersebut.

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yag sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

84

Teknik dapat dilakukan dengan melakukan cek data dari berbagai macam teknik

pengumpulan data.Misalnya dengan menggunakan teknik wawancara mendalam,

observasi, dan dokumentasi.Data dari ketiga teknik tersebut dibandingkan, adakah

konsistensi.Jika berbeda, maka dapat dijadikan catatan dan dilakukan

pengecekkan selanjutnya mengapa data bisa berbeda (Fuad & Nugroho, 2014:19-

20).

Berdasarkan pemaparan tersebut, dalam menguji keabsahan data, peneliti

menggunakan dua teknik triangulasi pendekatan.Dengan menggunakan teknik

triangulasi sumber, peneliti memperoleh dari sudut pandang pemerintah, dan

masyarakat.Sedangkan, teknik triangulasi teknik, peneliti melakukan cek data dari

berbagai sumber, yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.Hal ini

dijadikan dasar oleh peneliti, untuk mengetahui apakah data yang didapatkan

terdapat perbedaan atau tidak.Dan jika terdapat perbedaan, maka selanjutnya

peneliti dapat melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain, mengapa data yang diterima berbeda dan untuk

memastikan data mana yang diaggap benar.

3. member Check

Member check dilakukan dengan melakukan pengecekan data yang

diperoleh kepada informan penelitian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh telah sesuai dengan apa yang telah diberikan

oleh informan penelitian, sehingga data yang didapat merupakan data yang valid

dan kredibel (dapat dipercaya) sesuai dengan yang telah disesuaikan dan

disepakati oleh informan penelitian yang kemudian ditandatangani sebagai bukti

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

85

autentik bahwa peneliti telah melakukan member check.tetapi apabila data yang

ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi

data, maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data, dan apabila

perbedaannya tajam, maka peneliti harus merubah temuannya, dan harus

menyesuaikan dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuannya

member check adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam

penulisan laporan sesuai dengan apa yag dimaksud sumber data atau informan.

Pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah satu periode

pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu temuan atau kesimpulan.

Caranya dapat dilakukan secara individual, dengan cara peneliti datang ke

pemberi data, mungkin ada data yang disepakati, dtambah, dikurangi atau ditolak

oleh pemberi data. Setelah data disepakati bersama, maka pemberi data diminta

untuk menandatangani, supaya lebih otentik.Selain itu juga sebagai bukti bahwa

peneliti telah melakukan member check.

3.9 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian berisi aktivitas yang dilakukan dan kapan akan

dilakukan proses penelitian (Sugiyono, 2009:286). Berikut ini merupakan

jadwalpenelitian Implementasi Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan

Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) di

Kabupaten Serang :

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

86

Tabel 3.9

Tabel Waktu Penelitian

No. Kegiatan

Tahun

2016 2017

Bulan Bulan bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7

1 Pengajuan

Judul

2 Observasi

Awal

3

Bimbingan

skripsi Bab I,

II, III

4 Seminar

Proposal

5

Revisi dan

Bimbingan

proposal

skripsi

6 Pengumpulan

Data

7

Pengolahan

,Analisis

Data dan

bimbingan

skripsi bab

IV, V

8 Sidang

Skripsi

9 Revisi

Skripsi

Keterangan Tabel :

1: Januari 4: April 7: Juli 10: Oktober

2: Februari 5: Mei 8: Agustus 11: November

3: Maret 6. Juni 9: September

Page 103: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

87

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Serang

Kabupaten Serang adalah salah satu Kabupaten dari 8 kota/kabupaten yang

ada di Provinsi Banten. Letak geografis yang demikian merupakan keuntungan

bagi Kabupaten Serang. Kabupaten Serang merupakan pintu gerbang atau

transit perhubungan darat antar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Selain itu

dengan posisinya yang hanya berjarak ± 70 km dari Kota Jakarta, Kabupaten

Serang merupakan salah satu daerah penyangga Ibukota Negara.

Secara topografi, Kabupaten Serang merupakan wilayah dataran rendah

dan pegunungan dengan ketinggian antara 0 sampai 1.778 m di atas

permukaan laut. Sebagian besar dataran rendah memiliki ketinggian kurang

dari 500 meter, sementara dataran tinggi berupa rangkaian pegunungan yang

terdapat di perbatasan dengan Kabupaten Pandeglang. Secara geografis terletak

posisi koordinat antara 105°7‟ – 105°22‟ bujur timur dan 5°50‟ – 6°21‟ Lintang

Selatan. Batas wilayah Kabupaten Serang terdiri dari :

1. Sebelah Utara : Laut Jawa

2. Sebelah Selatan : Kabupaten Lebak dan Pandeglang

3. Sebelah Barat : Kota Cilegon dan selat sunda

4. Sebelah Timur : Kabupaten Tangerang

Page 104: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

88

Kabupaten Serang terdiri atas 29 kecamatan yaitu Anyar, Bandung, Baros,

Binuang, Bojonegara, Carenang, Cikande, Cikeusal, Cinangka, Ciomas,

Ciruas, Gunungsari, Jawilan, Kibin, Kopo, Kragilan, Kramatwatu, Mancak,

Pabuaran, Padarincang, Pamarayan, Petir , Pontang, Puloampel, tanara,

Tirtayasa, Tunjungteja, Lebakwangi dan Waringin Kurung.

4.1.2 Gambaran Umum Kecamatan Baros

Baros adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Serang, Propinsi Banten,

Indonesia dengan Ibu Kota Kecamatan yaitu Desa Baros. Menurut BPS

Kabupaten Serang (Kecamatan Baros Dalam Angka 2015) jumlah penduduk di

Kecamatan Baros, yaitu 48.996 jiwa dengan penduduk laki-laki 26.124 jiwa dan

penduduk perempuan 22.872 jiwa. 3653 Jiwa masyarakat Kecamatan Baros

berprofesi sebagai Petani. Wilayah Kecamatan Baros sebagian besar adalah

dataran rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 mdpl dan beriklim

tropis. Luas daerah Baros 35,47 Km dengan pembagian daerah secara

administratif terdiri dari 14 Desa.

1. Desa Sukacai

2. Desa Sukamenak

3. Desa Tejamari

4. Desa Panyirapan

5. Desa Sindangmandi

6. Desa Curug Agung

7. Desa Sukamanah

8. Desa Sinarmukti

Page 105: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

89

9. Desa Sidamukti

10. Desa Padasuka

11. Desa Baros

12. Desa Cisalam

13. Desa Suka Indah

Desa Tamansari Kecamatan Baros dengan ibu kota kabupaten Serang

(Kec. Ciruas) ialah 22 Km. Adapun batas wilayah kecamatan Baros, Yaitu :

Utara : Kecamatan Curug Kota Serang

Selatan : Kecamatan Cadasari Kab. Pandeglang

Barat : Kecamatan Pabuaran Kab. Serang

Timur : Kecamatan Petir Kab. Serang

Baros adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Serang, Propinsi Banten,

Indonesia dengan Ibu Kota Kecamatan yaitu Desa Baros. Menurut BPS

Kabupaten Serang (Kecamatan Baros Dalam Angka 2010) jumlah penduduk di

Kecamatan Baros, yaitu 48.996 jiwa dengan penduduk laki-laki 26.124 jiwa dan

penduduk perempuan 22.872 jiwa.3653 Jiwa masyarakat Kecamatan Baros

berprofesi sebagai Petani.Wilayah Kecamatan Baros sebagian besar adalah

dataran rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 mdpl dan beriklim

tropis.

4.2. Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan bagian untuk menjelaskan penelitian yang telah

diolah dari data mentah dengan mempergunakan teknik analisis data, baik data

kualitatif maupun kuantitatif. Peneliti dalam tahap ini akan melakukan analisis

Page 106: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

90

data berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada 11 (sebelas)

informan penelitian, yang terdiri dari pilar pemerintah dan pilar masyarakat.

Dengan menggunakan teknik pengumpulan informan Purposive Sampling dan

Snowball Sampling. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian, yaitu

untuk mengetahui bagaimana Implementasi Program Daerah Pemberdayaan

Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG

UTAMA) di Kecamatan Baros Kabupaten Serang. Analisis data hasil penelitian

dilakukan dengan menggunakan model teori implementasi kebijakan dari Van

Metter dan Van Horn dalam Leo agustino (2006 : 161). Berdasarkan model

pendekatan implementasi kebijakan publik yang dikemukakan oleh Van Metter

dan Van Horn dikatakan bahwa isi kebijakan yang mempengaruhi di dalamnya

adalah ukuran dan tinjauan kebijakan, sumberdaya, karakteristik agen pelaksana,

sikap atau kecenderungan (dispotition) para pelaku, komunikasi antar organisasi

dan aktivitas pelaksanaan, lingkungan sosial, ekonomi da politik. Penelitian ini

merupakan penelitian kualitatif, maka dalam proses menganalisis datanya pun

peneliti melakukan analisa secara bersamaan. Seperti yang telah dipaparkan dalam

bab sebelumnya, bahwa dalam prosesnya analisa dalam penelitian ini

menggunakan model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman,

yaitu melakukan tiga kegiatan penting, yaitu reduksi data, penyajian data dan

menarik kesimpulan atau verifikasi hasil penelitian. Untuk mempermudah peneliti

dalam melakukan analisis data hasil penelitian tersebut, maka peneliti

memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Kode-kode tersebut ditentukan

Page 107: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

91

berdasarkan jawaban-jawaban yang sama dan berkaitan dengan permasalahan

penelitian, diantaranya:

Tabel 4.1

Kode Penelitian

Kode Keterangan

I1-… Informan dari Pilar Pemerintah

I2-… Informan dari unsur Pengelola Program

I3-… Informan dari Pilar Masyarakat (penerima

program)

Sumber: Peneliti, 2016

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat beberapa kode-kode penelitian,

yang terdiri dari Pertanyaan dan informan penelitian. Adapun kode informan

dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga bagian, yang mana kode informan I1-

1, I1-2, I1-3, I1-… merupakan kode untuk informan dari Pilar Pemerintah, kode

informan I2-1, I2-2, I2-3, I2-… merupakan kode untuk informan dari unsur pengelola

program, serta kode informan I3-1, I3-2, I3-3, I3-… merupakan kode untuk informan

dari Pilar Masyarakat. Kode informan tersebut ditujukan untuk memudahkan

peneliti menganalisis data hasil penelitian serta untuk mempermudah pembaca

dalam mengenali informan dalam penelitian mengenai “Implementasi Program

Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Untuk

Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) di Kabupaten Serang (Kecamatan

Baros dan Kecamatan cikeusal)”.

Page 108: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

92

4.2.1. Data Informan Penelitian

Data informan penelitian menjelaskan deskripsi informan yang menjadi

sumber data utama dalam penelitian mengenai “Program Daerah Pemberdayaan

Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG

UTAMA) di Kabupaten Serang (Kecamatan Baros)”. Deskripsi informan

penelitian meliputi nama informan, usia, dan pekerjaan atau jabatan dari informan

penelitian tersebut. Penjelasan mengenai data informan penelitian tersebut dapat

menjelaskan bagaimana peran dari masing-masing informan dalam Implementasi

Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Untuk

Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) di Kabupaten Serang (Kecamatan

Baros). Sesuai dengan pemilihan informan penelitian ini menggunakan teknik

purposive dan snowball, hal ini dilakukan untuk mendapatkan informan penelitian

yang tepat dan kredibel. Adapun jumlah informan dalam penelitian ini adalah 11

(sebelas) informan yang terdiri dari 2 informan dari pilar pemerintah, 7 informan

dari pilar pelaksana program dan 2 informan dari pilar masyarakat. Berikut adalah

daftar deskripsi informan penelitian mengenai “Implementasi Program Daerah

Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat

(PDPM GERBANG UTAMA) di Kabupaten Serang (Kecamatan Baros)”, sebagai

berikut:

Page 109: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

93

Tabel 4.2

Daftar Spesifikasi Informan

No

.

Nama Informan

Usi

a

Pekerjaan/Jabatan

Kode

Informan

Peran dan Fungsi

Informan dalam

Penelitian

1. Epon 50

Kepala Bidang Badan Keluarga

Berencana, Pemberdayaan

Masyarakat dan Perempuan

I1-1 Key Informant

2. Edi 46

Kepala seksi Pemerintahan Desa

Kecamatan Baros

I1-2 Key Informant

3. Suhaeli 43 Lurah Curug Agung I1-3 Key Informant

4. Ahmad Suparlan 45 Lurah Baros I1-4 Key Informant

5. Usep Dadang 44 Koordinator fasilitator Kabupaten I2-1

6. Badri 52 Ketua UPT Desa Curug Agung I2-2 Key Informant

7. Bustomi 37 Ketua UPK I2-3 Key Informant

8. Edi R Supriyadi 40 KPMD I2-4 Key Informant

9. Latif 43 Fasilitator Kegiatan I2-5 Key Informant

10. Erwin Setiawan 54 Tokoh Masyarakat I3-1 Secondary

Informant

11. Shalihah 38 Masyarakat I3-2 Secondary

Informant

Sumber: Peneliti, 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui deskripsi dari masing-masing

informan dalam penelitian mengenai “Implementasi Program Daerah

Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat

(PDPM GERBANG UTAMA) di Kabupaten Serang (Kecamatan Baros) ”.

Informan di atas merupakan informan peneliti anggap paling tepat untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait permasalahan Implementasi Program

Page 110: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

94

Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat

(PDPM GERBANG UTAMA) di Kabupaten Serang (Kecamatan Baros dan

Kecamatan Cikeusal). Hal ini ditujukan untuk dapat mencapai hasil penelitian

yang sesuai dan kredibel dalam mencapai hasil penelitian yang diharapkan.

4.4 Deskripsi dan Data Temuan Lapangan

Pembahasan dan analisis dalam penelitian ini merupakan data dan fakta

yang peneliti dapatkan dari lapangan serta disesuaikan dengan teori yang peneliti

gunakan yaitu menggunakan teori implementasi menurut Van Metter dan Van

Horn (Agustino, 2006: 141-144). Dalam teori Van Metter dan Van Horn, proses

implementasi ini merupakan sebuah abstraksi atau performansi suatu

implementasi kebijakan yang pada dasarnya secara sengaja dilakukan untuk

meraih kinerja implementasi kebijakan publik yang tinggi yang berlangsung

dalam hubungan berbagai variabel. Menurut Metter dan Horn ada beberapa

variabel yang perlu diperhatikan dalam proses implementasi kebijakan, 1) Ukuran

dan Tujuan Kebijakan 2) Sumber-Sumber Kebijakan 3) Komunikasi Antar

Organisasi 4) Karakteristik Agen Pelaksana 5) Sikap atau Kecenderungan

(disposition) para pelaksana dan 6) Lingkungan Sosial, Ekonomi, dan Politik.

4.5 Implementasi Kebijakan Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat

dan Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat

4.5.1 Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Kinerja Implementasi kebijakan dapat diukur tingkat keberhasilanya jika

ukuran dan tujuan dari kebijakan memang realistis dengan sosio kultur yang

berada di level pelaksana kebijakan dan pengawas kebijakan. Ketika ukuran

Page 111: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

95

kebijakan atau tujuan kebijakan terlalu ideal (bahkan terlalu utopis) untuk

dilaksanakan di level warga, maka agak sulit memang merealisasikan kebijakan

publik hingga bisa dikatakan efektif atau berhasil.

Kabupaten Serang sama dengan daerah lain memiliki persoalan

kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga

pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan

antar wilayah. Persoalan pengangguran lebih dipicu oleh rendahnya kesempatan

dan peluang kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Upaya untuk

menanggulanginya harus menggunakan pendekatan multi disiplin yang

berdimensi pemberdayaan. Pemberdayaan yang benar harus memadukan aspek-

aspek penyadaran, pengkapasitasan, dan pendayaan.

Dalam hal ini pemerintah perlu membimbing dan memberi pengarahan

kepada masyarakat sampai masyarakat dinilai mampu, karena seperti yang kita

ketahui lemahnya tingkat pendidikan masyarakat miskin mengakibatkan sulitnya

untuk menerima bimbingan dan arahan. Maka dari itu pemerintah juga harus

melakukan pengawasan setiap bulannya. Agar program yang pemerintah buat

menjadi tepat sasaran dan terimplementasi dengan baik. Dalam hal ini perlu ada

kesiapan masyarakat dalam menerima program untuk perubahan itu. Untuk itu

masyarakat perlu terlibat sejak perencanaan, pelaksanaan, evaluasi hingga

pemanfaatannya. Sehingga program pemberdayaan yang dijalankan dapat

memberdayakan masyarakat bukan memperdayakan masyarakat.

Forum musyawarah stakeholder kecamatan untuk mendapatkan masukan

prioritas kegiatan dari desa serta menyepakati kegiatan lintas Desa di kecamatan

Page 112: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

96

tersebut sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja SKPD kabupaten pada tahun

anggaran berikutnya. Maka perlu adanya partisipasi dari masyarakat yaitu

membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi sebanyak-banyaknya pihak yang

dapat memberikan kontribusi, terutama untuk mencapai suatu tujuan atau hasil

yang telah ditetapkan. Juga mendorong dan memberi ruang bagi

pemanfaat/sasaran kegiatan untuk berperan secara aktif mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian dan pelestarian hasil kegiatan. diungkapkan oleh (I1-4) :

“meningkat tentunya, masyarakat sangat antusias dalam mengikuti

musyawarah perencanaan untuk program PDPM GERBANG UTAMA ini ada

semua terutama kelompok perempuan yang mendapat dana spp” (Wawancara :

Jumat, 30 September 2016, 01.50 WIB Kantor Desa Baros Kecamatan Baros

Kabupaten Serang).

Pendapat di atas dapat diketahui bahwa kegiatan perencanaan yang dibuat

oleh Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan Keluarga Berencana

Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan sudah sesuai dengan tujuan umum

program tersebut yaitu memberdayakan masyarakat dan masyarakat yang menjadi

objek utama ukuran keberhasilan. Sehingga partisipasi masyarakat rumah tangga

miskin dan kelompok perempuan menjadi hal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan

program karena harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat

khususnya masyarakat Rumah Tangga Miskin dan Kelompok Perempuan.

Terutama kelompok perempuan yang mendapat dana spp karena ingin

mendapatkan kembali modal dari dana spp. Partisipasi masyarakat dalam

perencanaan program sangat baik karena masyarakat ingin menyampaikan apa

yang menjadi permasalahan dan kebutuhan di kampungnya masing-masing.

Misalnya permasalahan infrastruktur jalan yang sudah rusak dan sangat buth

Page 113: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

97

perbaikan. Maka dari itu masyarakat memang harus ikut berpartisipasi dalam

proses perencanaan.

Peneliti mencoba menguatkan pendapat diatas dengan mewawancarai dari

pilar masyarakat yaitu sebagai penerima program. Masyarakat yang peneliti

wawancarai adalah kelompok perempuan yang menerima dana SPP (I3-2)

Mengatakan :

“Ya kami dilibatkan dalam segala kegiatan yang dilakukan oleh desa baik

itu dalam perencenaan maupun saat pembangunan. Walaupun perempuan kami

juga turut membantu bapak-bapak yang sedang melakukan pembangunan dengan

menyiapkan makan, minum.‟ (wawancara : Rabu, 05 Oktober 2016, 12.25 WIB

Rumah Pak Erwin).

Berdasarkan hasil wawancara dengan (I3-2) dari pilar masyarakat sebagai

penerima program bahwasannya pemerintah ataupun pelaksana program memang

sudah menginformasikan kepada masyarakat agar mengikuti musyawarah untuk

pengambilan keputusan perencanaan. Masyarakat berpartisipasi dan bergotong

royong yaitu ibu-ibu warga Desa Baros menyediakan konsumsi untuk Bapak-

bapak yang sedang melaksanakan pembangunan.

Dari kesimpulan pendapat-pendapat diatas dapat diketahui bahwa kegiatan

perencanaan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan

Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan sudah sesuai

dengan tujuan umum program tersebut. Sehingga partisipasi masyarakat rumah

tangga miskin dan kelompok perempuan menjadi hal yang dibutuhkan untuk

pelaksanaan program karena harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan

masyarakat khususnya masyarakat Rumah Tangga Miskin dan Kelompok

Perempuan.

Page 114: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

98

Sejalan dengan Visi PDPM GERBANG UTAMA adalah tercapainya

kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan

berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu

mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya,

mampu mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber

daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. Indikator keberhasilan dalam

suatu kebijakan adalah adanya perubahan menjadi yang lebih baik dari keadaan

sebelumnya atau adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana (I1-

3) menyatakan pendapatnya sebagai berikut :

“Alhamdulillah dengan adanya program gerbang utama ini, khususnya di

desa curug agung jadi ada perubahan walaupun tidak meningkat yang

tinggi sekali.” (Wawancara : Kamis, 8 Oktober 2016, 09.50 WIB kantor

kelurahan Curug Agung).

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa suatu kebijakan yang

dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan Keluarga Berencana

Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan harapannya adalah adanya

peningkatan kesejahteran masyarakat dan adanya perubahan dari keadaan

sebelumnya.

Pendapat lainnya diungkapkan oleh (I2-2) sebagai berikut :

“kalau dilihat dari aspek pembangunan ada perubahan, itu kan bisa

termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mana membangun yang

menjadi kebutuhan masyarakat, untuk dana SPP pun walaupun tidak semua yang

mendapatkan pasti ada perubahan pada masyarakat nya.” (Wawancara : kamis, 8

Oktober 2016, 11.20 WIB kantor Kelurahan Curug Agung Kecamatan baros)

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa suatu kebijakan yang

dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan Keluarga Berencana

Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan harapannya adalah adanya

Page 115: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

99

peningkatan kesejahteran masyarakat dan adanya perubahan dari keadaan

sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari aspek pembangunan karena dilakukannya

pembangunan adalah untuk perubahan menjadi lebih baik. Dan masyarakat yang

mendapat dana SPP pun mengalami perubahan keadaan atau peningkatan akses

ekonomi karena mendapat modal lebih dari program PDPM GERBANG UTAMA

ini walaupun tidak semua masyarakat yang mendapatkan.

Namun terdapat perbedaan pendapat dari (I1-2) sebagai berikut :

“kalau dikatakan kesejahteraan masyarakat miskin meningkat

keselurahan, tidak bisa dikatakan keseluruhan meningkat. Karena disini

anggaran untuk dana SPP saja hanya 25% dan otomatis tidak semua masyarakat

atau Rumah Tangga Miskin menerima dana SPP tersebut. (Wawancara : Senin,

12 Oktober 2016, 01. 35 WIB Kantor Kecamatan Baros Kabupaten Serang).

Berdasarkan pendapat diatas dalam program PDPM GERBANG UTAMA

ini terdpaat kegiatan program dana bergulir yaitu 25%. Dan menurut pendapat

diatas kesejahteraan masyarakat miskin di Baros tidak dapat dikataka meningkat

secara keseluruhan karena anggaran yang diberikan untuk dana SPP tersebut

terbatas dan tidak semua masyarakat miskin yang membutuhkan mendapatkannya.

Hal lain diungkapkan oleh (I2-1) menyatakan pendapatnya sebagai berikut :

“kalau untuk ukuran kesejahteraan masyarakat memang tidak dapat

diukur dari satu faktor saja, namun dilihat dari berbagai faktor. PDPM

GERBANG UTAMA dalam upaya mensejahterakan masyarakat diantaranya

meningkatkan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung masyarakat

dalam memfasilitasi pembangunan didesanya misalnya pembangunan jalan yang

menghubungkan satu desa dengan desa yang lainnya, dalam bidang kesehatan

dengan menyediakan air bersih. Dan yang kedua yaitu dengan memberikan dana

bergulir kepada masyarakat untuk modal usaha. Jadi harapan program memang

meningkat.” (wawancara : Selasa, 15 November 2016, 09.22 WIB Kantor

Fasilitator Kabupaten Taktakan Serang).

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa suatu kebijakan yang

dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan Keluarga Berencana

Page 116: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

100

Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan harapannya adalah adanya

peningkatan kesejahteran masyarakat dan adanya perubahan dari keadaan

sebelumnya. Ukuran keberhasilan tidak dapat dilihat hanya dari satu faktor saja,

dalam program ini bisa dilihat dari faktor meningkatnya ekonomi masyarakat dan

pembangunan sarana dan prasarana yang menjadi lebih baik lagi. Harapan setiap

program memang adanya peningkatan dari keadaan sebelumnya. Hal ini dapat

dilihat dari fasilitas sarana dan prasarana masyarakat yang menjadi lebih baik, dan

memberikan modal usaha kepada masyarakat agar lebih maju.

Hal serupa juga diungkapkan oleh (I3-1) sebagai berikut :

„saya tidak merasa kesejahteraan perekonomian saya meningkat, karena

saya tidak menerima dana apapun, istri sayapun tidak mendapat dana dari

program tersebut. Namun kesejahteraan kan tidak dilihat dari program SPP saja,

dilihat dari sarana dan prasrana yang diperbaiki pun menjadi tolak ukur tingkat

kesejahteraan masyarakat.” ( Wawancara : Rabu, 5 Oktober 2016, 03.45 WIB

Rumah Tokoh Masyarakat Desa Sidamukti Kecamatan baros Kabupaten Serang).

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa suatu kebijakan yang

dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan Keluarga Berencana

Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan harapannya adalah adanya

peningkatan kesejahteran masyarakat dan adanya perubahan dari keadaan

sebelumnya. Ukuran keberhasilan tidak dapat dilihat hanya dari satu faktor saja,

dalam program ini bisa dilihat dari faktor meningkatnya ekonomi masyarakat dan

pembangunan sarana dan prasarana yang menjadi lebih baik lagi. Hal ini dapat

dilihat dari fasilitas sarana dan prasarana masyarakat yang lebih layak dan

menjadi lebih baik.

Dari kesimpulan pendapat-pendapat diatas dapat diketahui bahwa suatu

kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan

Page 117: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

101

Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan harapannya

adalah adanya peningkatan kesejahteran masyarakat dan adanya perubahan dari

keadaan sebelumnya. Ukuran keberhasilan tidak dapat dilihat hanya dari satu

faktor saja, karena program PDPM GERBANG UTAMA ini terbagi menjadi dua

aspek yaitu 25 % untuk kegiatan penguatan usaha ekonomi melalui pinjaman

bergulir Kelompok SPP dan 75% dialokasikan untuk pembangunan sarana dan

prasarana. Maka dari itu kesejahteraan masyarakat di Baros bisa dikatakan adanya

perubahan dari keadaan sebelumnya, karena terdapat pembangunan sarana dan

prasarana yang menjadi lebih baik lagi juga adanya program dana bergulir untuk

menambah modal usaha masyarakat. Seluruh Desa di Kecamatan penerima PDPM

GERBANG UTAMA berhak untuk ikut berpartisipasi dalam proses atau alur

tahapan kecuali Desa dalam status kena sanksi. Untuk dapat berpartisipasi dalam

PDPM GERBANG UTAMA, dituntut adanya kesiapan dari masyarakat dan desa

dalam menyelenggarakan pertemuan-pertemuan musyawarah secara swadaya dan

menyediakan kader-kader desa yang bertugas secara sukarela serta adanya

kesanggupan untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan dalam PDPM

GERBANG UTAMA. Termasuk pelembagaan dana bergulir yang harus dituntut

adanya kesiapan dan rasa tanggung jawab dari masyarakat khususnya kelompok

perempuan yang mendapat dana SPP tersebut. Dana ini diberikan berupa

pinjaman kepada masyarakat dan harus dikembalikan sesuai waktu yang

ditentukan. Berjalannya dana bergulir (SPP) tersebut dapat dilihat dari lancarnya

pengembalian dari kelompok masyarakat penerima dana SPP kepada UPK. Hal ini

dapat dilihat dari ungkapan (I1-3) sebagai berikut :

Page 118: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

102

”kalau sampai saat ini program spp sangat membantu masyarakat, karena

jadi ada penambahan modal untuk yang mempunyai usaha. Program spp pun ada

beberapa kelompok yang mandet untuk pengembaliannya.” (Wawancara : kamis,

8 Oktober 2016, 09.50 WIB kantor Kelurahan Curug Agung Kecamatan baros).

Berdasarkan pendapat diatas alokasi dana 25% untuk dana bergulir

Simpan Pinjam perempuan (SPP) dari PDPM GERBANG UTAMA yang

Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan Keluarga Berencana

Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan belum optimal dengan tujuan umum

program tersebut yaitu meningkatkan ketersediaan akses ekonomi terhadap

Rumah Tangga miskin dikarenakan masih banyak kelompok perempuan yang

mandet dalam pengembaliannya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh (I1-2) yaitu sebagai berikut :

“kalau untuk pelembagaan dana bergulir masyarakat di kecamatan Baros

ini kurang, masih banyak paradigma masyarakat yang menganggap dana tersebut

tidak usah dikembalikan karena dana tersebut adalah uang pemerintah, jadi dana

bergulir tersebut mandet.” (Wawancara : Senin, 12 Oktober 2016, 01. 35 WIB

Kantor Kecamatan Baros Kabupaten Serang).

Berdasarkan pendapat diatas alokasi dana 25% untuk dana bergulir

Simpan Pinjam perempuan (SPP) dari PDPM GERBANG UTAMA yang

Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan Keluarga Berencana

Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan belum optimal dengan tujuan umum

program tersebut yaitu meningkatkan ketersediaan akses ekonomi terhadap

Rumah Tangga miskin dikarenakan masih banyak kelompok perempuan yang

mandet dalam pengembaliannya. Dalam hal ini masih ada paradigma lama yang

beranggapan bahwa dana dari pemerintah tidak usah dikembalikan.

Hal yang sama diungkapkan oleh (I3-2) yakni sebagai berikut :

Page 119: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

103

“kalau saya pribadi sebagai ketua kelompok SPP, ibu-ibu yang mendapat

dana spp ada yang lancar ada juga yang tidak lancar dalam pengembaliannya,

kadang saya juga bingung harus bertanggung jawab, tapi dari masyarakatnya

mungkin usahanya kurang lancar, makanya tidak lancar dalam

pengembaliannya.” (wawancara : Rabu, 05 Oktober 2016, 12.25 WIB Rumah

warga masyarakat Desa Baros).

Berdasarkan pendapat diatas alokasi dana 25% untuk dana bergulir

Simpan Pinjam perempuan (SPP) dari PDPM GERBANG UTAMA yang

Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan Keluarga Berencana

Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan belum optimal dengan tujuan umum

program tersebut yaitu meningkatkan ketersediaan akses ekonomi terhadap

Rumah Tangga miskin dikarenakan masih banyak kelompok perempuan yang

tidak tepat waktu dalam pengembaliannya.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

Berdasarkan pendapat diatas alokasi dana 25% untuk dana bergulir Simpan

Pinjam perempuan (SPP) dari PDPM GERBANG UTAMA yang Pemerintah

Kabupaten Serang khususnya Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan

Masyarakat dan Perempuan belum optimal dengan tujuan umum program

tersebut yaitu meningkatkan ketersediaan akses ekonomi terhadap Rumah Tangga

miskin dikarenakan masih banyak kelompok perempuan yang tidak tepat waktu

dalam pengembaliannya. Dalam hal ini masih ada paradigma lama yang

beranggapan bahwa dana dari pemerintah tidak usah dikembalikan.

Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan desa tidak bisa lepas dari

maslaah kemiskinan masyarakat desa, ini membutuhkan solusi untuk

mengatasinya. Eksistensi desa langsung bersentuhan dengan seluruh aspek

Page 120: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

104

kehidupan masyarakat. Sebagai unit pemerintahan terkecil, desa yang maju akan

menjadi landasan yang kokoh dalam pembangunan nasional. Pemerintah dengan

segenap kemampuannya akan terus mendorong, memajukan dan mengentaskan

ketertinggalan desa-desa, melalui program pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat desa. program pembangunan itu antara lain dalam bentuk fasilitasi

pelaksanaan kebijakan pembangunan sarana dan prasarana desa.

Harus dihindari melampirakan gambar-gambar desain dalam dokumen

penyelesaian tanpa menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Jika

terjadi perubahan di lapangan, di samping dilakukan perubahan pada gambar juga

harus dituangkan dalam berita acara revisi.

Sebagaimana pernyataan dari (I1-1) sebagai berikut :

“iya pasti menjadi lebih baik karena ada pembangunan, dan

pembangunannya pun masyarakat daerahnya sendiri yang menjalankan dari

mulai pelaksanaan pembangunan sampai merawatnya. Karena merasa memiliki

dari hasil kerjanya.” (Wawancara : Senin, 03 oktober 11.20 WIB Kantor

BKBPMP Kabupaten Serang).

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa kegiatan

perencanaan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan

Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan sudah sesuai

dengan tujuan umum program tersebut. Dimana pembangunan sarana dan

prasarana agar menjadi lebih baik dan layak untuk digunakan. Adanya perubahan

menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya menjadi salah satu indikator

keberhasilan program pembangunan atau pemberdayaan.

Pembangunan sarana dan prasarana agar menjadi lebih baik dan layak

untuk digunakan. Adanya perubahan menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya

Page 121: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

105

menjadi salah satu indikator keberhasilan program pembangunan atau

pemberdayaan. Namun peningkatan sarana dan prasarana di Kecamatan Baros

tidak menyeluruh dikarenakan keterbatasan anggaran. Pernyataan yang sama juga

diungkapkan oleh (I1-2) sebagai berikut :

“kalau dilihat dari anggaran yang berdasarkan perengkingan, skala

prioritas dari tiap-tiap desa. Kalau di PDPM Gerbang utama ini ada

konsultannya yang mengontrol pekerjaan fisik yaitu fasilitator teknik dan

fasilitator kegiatan ditingkat kecamatan, jadi sarana dan prasarananyapun

menjadi lebih baik. Dari segi kualitas dan segi waktu itu tepat sasaran, kalau

dilihat dari anggaran tidak cukup namun karena dari keterlibatan masyarakatnya

tinggi jadi hasil sarana dan prasarananya pun semakin bagus.” (Wawancara :

kamis, 12 Oktober 2016, 01. 35 WIB Kantor Kecamatan Baros Kabupaten

Serang).

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa kegiatan

perencanaan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan

Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan sudah sesuai

dengan tujuan umum program tersebut. Dimana pembangunan sarana dan

prasarana agar menjadi lebih baik dan layak untuk digunakan. Karena kegiatan

pembangunan diawasi langsung oleh ahli nya yaitu fasilitator kegiatan dan

fasilitator teknik. Partisipasi masyarakat pun sangat mempengaruhi kelancaran

dalam pembangunan sarana dan prasarana. Adanya perubahan menjadi lebih baik

dari keadaan sebelumnya menjadi salah satu indikator keberhasilan program

pembangunan atau pemberdayaan.

Sebagaimana pernyataan dari (I2-4) yaitu sebagai berikut : “Iya kalau ada

pembangunan tentunya menjadi lebih baik, namun kadang pembangunan tidak

sesuai dengan yang direncanakan.” (Wawancara : Kamis, 29 September 2016,

12.14 WIB Rumah warga).

Page 122: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

106

Berdasarkan pernyataan diatas dengan adanya PDPM GERBANG

UTAMA yaitu adanya pembangunan fisik sarana dan prasarana di Kecamatan

Baros menjadi lebih baik. Namun terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan RKB.

Pada kegiatan pembangunan prasarana perincian volume dan biaya yang

tercantum pada format RKB harus sesuai dengan lapangan dan berkaitan erat

dengan gambar-gambar purnalaksana yang juga merupakan lampiran dalam

dokumen penyelesaian. Namun pendapat diatas menyatakan pada kenyataannya

pembangunan tidak sesuai dengan apa yang direncanakan.

Hal lain diungkapkan oleh (I1-4) sebagai berikut : “kalau meningkat tidak,

karena tidak sebanding dana yang diberikan dengan luas wilayah.” (Wawancara

: jumat, 30 september 01.50 WIB Kantor Kelurahan Baros Kecamatan Baros

Kabupaten Pandeglang).

Berdasarkan pernyataan diatas dengan adanya PDPM GERBANG

UTAMA yaitu adanya pembangunan fisik sarana dan prasarana di Kecamatan

Baros tidak dapat dikatakan meningkat karena alokasi dana untuk sarana dan

prasarana tidak sebanding dengan luas wilayah. Akibatnya masih banyak sarana

dan prasarana yang memang harus diperbaiki namun belum terealisasi. Walaupun

kebutuhan yang diajukan oleh masyarakat tidak terpenuhi karena keterbatasan

anggaran. Jadi mengutamakan kegiatan yang harus diperbaiki.

Pendapat lain dari (I1-3) mengemukakan : “alhamduliilah meningkat,

misalnya sarana jalan yang tadinya tidak bisa dilewati roda dua jadi bisa

dilewati karena sudah layak.” ( Wawancara : kamis, 8 Oktober 2016,

Page 123: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

107

09.50 WIB kantor kelurahan Curug Agung Kecamatan Baros Kabupaten

Serang).

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui bahwa kegiatan

perencanaan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan

Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan sudah sesuai

dengan tujuan umum program tersebut. Dimana pembangunan sarana dan

prasarana agar menjadi lebih baik dan layak untuk digunakan. Adanya perubahan

menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PDPM

GERBANG UTAMA yang mengalokasikan dana 75% terhadap pembangunan

sarana dan prasarana menjadi lebih baik dan layak untuk digunakan. kegiatan

perencanaan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan

Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan sudah sesuai

dengan tujuan umum program tersebut. Kesehatan dan pendidikan merupakan dua

faktor penting dalam pembangunan yang berorientasi pada manusia.

Meningkatkan pendidikan dan kesehatan merupakan suatu tantangan yang

besar dalam pembangunan dan pemberdayaan. seperti hal nya PDPM GERBANG

UTAMA diarahkan kepada prioritas usulan yang mendukung terhadap

Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia melalui Indikator Daya Beli

Masyarakat dan Tujuan MDGs untuk goal Kemiskinan dan kelaparan, diantaranya

Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan (non formal).

Pernyataan yang sama diungkapkan oleh (I2-3) yaitu sebagai berikut :

“Tidak ada alokasi untuk kesehatan atapun pendidikan, pernah ada

pengajuan pembangunan PAUD namun tidak disetujui karena ada pembangunan

Page 124: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

108

yang memang harus diutamakan.” (Wawancara : Rabu, 12 Oktober 2016, 08.40

WIB kantor UPK Kecamatan Baros Kabupaten Serang).

Berdasarkan pendapat diatas Kegiatan peningkatan bidang pelayanan

kesehatan dan pendidikan (non formal) di Kecamatan baros ini tidak ada anggaran

yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut. Pernah ada pengajuan untuk

pembangunan di bidang pendidikan yaitu PAUD, namun ternyata tidak disetujui

karena lebih mengutamakan pembangunan sarana dan prasarana yang lain.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan (I1-1) yakni :

“karena di Baros sudah dekat dengan perkotaan, untuk sekolah pun sudah

banyak. Jadi alokasi dana digunakan memang untuk pembangunan sarana dan

prasarana yang lain.” (Wawancara : Senin, 03 oktober 11.20 WIB Kantor

BKBPMP kabupaten Serang).

Berdasarkan pendapat diatas Kegiatan peningkatan bidang pelayanan

kesehatan dan pendidikan (non formal) di Kecamatan baros ini tidak ada anggaran

yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut. Pernah ada pengajuan untuk

pembangunan di bidang pendidikan yaitu PAUD, namun ternyata tidak disetujui

karena lebih mengutamakan pembangunan sarana dan prasarana yang lain. Hal ini

dilihat karena baros sudah dekat dengan perkotaan dan dekat dengan sekolah.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh (I3-1) yakni sebagai berikut :

“kalau dari musyawarah desa yang saya ikuti, tidak ada dana untuk

pendidikan ataupun kesehatan. Sempat ada yang mengajukan untuk

pembangunan PAUD namun ada pembangunan lain yang lebih diutamakan.”

(Wawancara : Rabu, 5 Oktober 2016, 03.45 WIB Tempat kediaman bapak ).

Berdasarkan pendapat diatas Kegiatan peningkatan bidang pelayanan

kesehatan dan pendidikan (non formal) di Kecamatan baros ini tidak ada anggaran

yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut. Pernah ada pengajuan untuk

pembangunan di bidang pendidikan yaitu PAUD, namun ternyata tidak disetujui

Page 125: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

109

karena lebih mengutamakan pembangunan sarana dan prasarana yang lain. Hal ini

dilihat karena baros sudah dekat dengan perkotaan dan dekat dengan sekolah.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan

yang dapat dibiayai melalui BLM PDPM GERBANG UTAMA diarahkan kepada

prioritas usulan yang mendukung terhadap Peningkatan Indeks Pembangunan

Manusia melalui Indikator Daya Beli Masyarakat dan Tujuan MDGs untuk goal

Kemiskinan dan kelaparan, diantaranya Kegiatan peningkatan bidang pelayanan

kesehatan dan pendidikan (non formal) di Kecamatan baros ini tidak ada anggaran

yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut. Pernah ada pengajuan untuk

pembangunan di bidang pendidikan yaitu PAUD, namun ternyata tidak disetujui

karena lebih mengutamakan pembangunan sarana dan prasarana yang lain. Hal ini

dilihat karena baros sudah dekat dengan perkotaan dan dekat dengan sekolah.

Dalam sebuah kebijakan tentu terdapat hambatan-hambatan yang harus ditangani.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh (I2-1) yakni sebagai berikut:

“sebetulnya kebijakan ingin memberikan kelancaran dalam memberikan

program, yang sering menjadi kendala itu paradigma atau cara berpikir baik

pemerintahan desa maupun masyarakat yang diantaranya masih ada yang

berpikir kalau bantuan dari pemerintah tidak usah dikembalikan.” (Wawancara :

Selasa 15 November 2016, 09.22 WIB Kantor Fasilitator Kabupaten Taktakan

Serang).

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa hambatan dari

kebijakan adalah paradigma dari masyarakatnya itu sendiri yang kurang

memahami tentang dana pinjaman bergulir, dimana masyarakat menganggap dana

yang diberikan pemerintah tidak perlu dikembalikan. Seperti hal nya yang

disampaikan oleh (I1-1) yakni sebagai berikut :“Dalam program ini kan ada dana

SPP, yang menjadi penghambatnya adalah masyarakat yang kurang sadar dalam

Page 126: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

110

pengembaliannya.” (Wawancara : Senin, 03 oktober 11.20 WIB Kantor

BKBPMP Kabupaten Serang).

Pendapat diatas sama halnya dengan pendapat I3 yaitu mengenai

paradigma masyarakat yang masih banyak yang tidak bertanggung jawab dalam

pengembalian dana pinjaman bergulir.

Dalam setiap kebijakan pasti terdapat bermacam-macam hambatan yang

ada dalam setiap pelaksanaannya yang dikeluhkan oleh pelaksana kebijakan.

Seperti hal nya yang dikatakan (I1-3) sebagai berikut :

“menurut saya, berbelit-belit dalam hal administrasi. Memang bagus

administrasi agar jelas, namun untuk menjalankan programnya jadi terhambat

karena harus menunggu persetujuan dari administrasi yang banyak tangan.”

(Wawancara : jumat, 30 september 01.50 WIB Kantor Kelurahan Baros

Kecamatan baros Kabupaten Serang).

Menurut pendapat diatas hambatan yang dialami oleh (I1-3) adalah

mengenai system administrasi yang berbelit-belit yang menyebabkan proses

persetujuan menjadi lama. Karena persetujuan mengalami proses yang lama

akibatnya dana yang turun pun tidak akan cepat. Sebagaimana diungkapkan oleh

(I2-5) sebagai berikut:

“sistem pencairan dana yang diakhir, jadi kami harus menyediakan

material menggunakan uang yang ada di desa terlebih dahulu kemudian dana

baru disalurkan.” (Wawancara : Kamis, 29 September 2016, 04.35 WIB

Kediaman rumah bapak latif).

Berdasarkan pendapat diatas dana untuk kegiatan pelaksanaan tidak berada

diawal kegiatan, menurut nya system keterlambatan dana ini menghambat

kegiatan pelaksanaan. Anggaran memang hal yang paling utama untuk

berlangsungnya suatu kegiatan pelaksanaan. Keterbatasan anggaran sering

Page 127: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

111

menjadi permasalahan kebijakan karena menyebabkan bantuan tidak bisa

dirasakan secara keseluruhan. Seperti pendapat (I1-2) sebagai berikut :

“Faktor penghambatnya hanya di anggaran saja, keterbatasan anggaran

yang kurang yang tidak bisa memenuhi semua kebutuhan dan keinginan

masyarakat. Oleh karena itu tidak semua desa mendapatkan dana dari PDPM ini,

jadi hanya desa-desa yang sudah layak juga mendapat rangking saja yang

mendapatkan program bantuan PDPM.” ( Wawancara : Senin, 12 Oktober 2016,

01. 35 WIB kantor Kecamatan Baros Kabupaten Serang).

Dari pendapat diatas keterbatasan anggaran menjadi penghambat

kebijakan karena bantuan dana tidak dapat menyeluruh ke semua desa-desa yang

ada di Kecamatan Baros. Hal ini diperkuat dengan pendapat dari (I2-4) sebagai

berikut :“keterbatasan anggaran yang membuat pembangunan dilakukan tidak

menyeluruh.” (Wawancara : Kamis, 29 September 2016, 12.14 WIB Rumah

kediaman Bapak KPMD).

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam

suatu kebijakan tidaka akan berjalan mulus begitu saja. Pasti terdapat kendala atau

hambatan selama pelaksanaan kegiatan. Setiap pelaksana kegiatan mengalami

hambatan atau kendala yang berbeda dalam setiap pelaksanaan. Hambatan-

hambatan tersebut adalah keterlambatan dalam pengembalian dana bergulir (SPP),

system administrasi yang berbelit-belit, system pencairan dana yang terlambat,

dan juga adanya keterbatasan anggaran.

4.5.2 Sumber Daya

1. Sumber Daya Manusia

Dalam kebijakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi

adalah sumberdaya. Sumberdaya merupakan hal penting dalam suatu kebijakan,

salah satunya adalah sumberdaya manusia. Sumberdaya manusia yang ada di

Page 128: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

112

Kecamatan Baros Kabupaten Serang cukup mendukung agar Program ini

terlaksana dengan baik. Implementor di Kecamataan baros sudah ditempatkan di

bidangnya masing-masing sesuai dengan tupoksinya, namun implementor atau

pelaksana kebijakan yang ada di Kecamatan Baros ini kurang lengkap. Ada

beberapa implementor yang mengundurkan diri sebelum waktunya. Seperti yang

diungkapkan oleh (I2-3) yaitu sebagai berikut :

“Di UPK ini sekarang sudah 3 orang, ketua, bendahara dan sekretaris.

pernah hanya satu orang dan itu yang menyebabkan keterlambatan dalam

pelaporan karena pekerjaan dilakukan sendiri. namun akhirnya bertambah jadi

dua orang dan Alhamdulillah sekarang sudah 3 orang.” (Wawancara : Senin, 12

Oktober 2016, 08.40 WIB kantor UPK kecamatan Baros Kabupaten Serang).

Berdasarkan pendapat diatas jumlah sumberdaya manusia atau

implementor yang ada di kecamatan baros khususnya bidang UPK pernah

mengalami kekurangan sumberdaya manusia yang kemudian mengakibatkan

keterlambatan dalam pelaporan. Namun akhirnya sudah lengkap menjadi 3 orang.

Hal ini juga diungkapkan oleh (I1-2) yaitu:

“Di Baros ini tidak ada fasilitator teknik dikarenakan fasilitator teknik

mengundurkan diri sebelum waktunya. Jadi masih belum lengkap

impelementornya dan otomatis harus dilimpahkan kepada fasilitator kabupaten.”

(Wawancara : Kamis, 29 September 2016, 04.35 WIB Tempat kediaman Rumah

Bapak Latif).

Pendapat diatas dapat diketahui bahwa pelaksana kebijakan yang ada di

Kecamatan Baros masih belum lengkap sesuai tupoksinya dikarenakan adanya

implementor yang mengundurkan diri.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sumber

daya manusia di Kecamatan Baros kabupaten Serang belum memenuhi

tupoksinya. Terdapat beberapa implementor yang tidak menempati tupoksi yang

sudah ditetapkan dalam kebijakan PDPM GERBANG UTAMA. Hal ini

Page 129: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

113

mengakibatkan tugas yang dilaksanakan tidak selesai tepat pada waktunya.

Namun implementor di Baros sudah bekerja dengan baik dan sesuai prosedur. Hal

ini dikarenakan adanya dukungan berupa pelatihan dan finansial atau gaji

terhadap para impelementor. Hal ini diungkapkan oleh (I2-4) sebagai berikut:

“Diberikan sosialisasi pemahaman dan pelatihan tentang PDPM GERBANG

UTAMA agar para implementor bekerja dengan baik.” (Wawancara : Kamis, 29

September 2016, 12.14 WIB tempat kediaman Rumah Bapak KPMD).

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat diketahui bahwa bentuk

dukungan yang diberikan kepada implementor adalah diberikannya pelatihan

khusus. Diadakan pelatihan kepada pemerintahan desa meliputi pemerintah desa

dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau bentuk kegiatan lain yang dapat

menunjang pelaksanaan fungsi dan tugasnya. Pelatihan yang akan diadakan di

antaranya meliputi: penyusunan peraturan desa, pengawasan terhadap

pelaksanaan, pemerintahan, dan pembangunan, pengelolaan penanganan masalah

dan perencanaan kegiatan pembangunan yang partisipatif. Juga diberikan

dukungan berupa gaji tehadap para pelaksana program. Bentuk dukungan seperti

ini sangat menunjang pelaksana program untuk bekerja dengan baik sesuai dengan

tugas dan fungsinya masing-masing. Sebagaimana yang diungkapkan oleh (I1-2)

sebagai berikut : “Tugas dan wewenang yang diberikan kepada para implementor

sudah dilaksanakan dengan baik.” (Wawancara : Senin, 12 Oktober 2016, 01. 35

WIB Kantor Kecamatan Baros Kabupaten Serang).

Implementor di Kecamatan Baros sudah melaksanakan tugasnya dengan

baik, hal ini juga didukung karena pengalaman para implementor yang

Page 130: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

114

kebanyakan sudah berpengalaman bekerja di program yang serupa yaitu

pemberdayaan masyarakat. Hal yang sama juga diungkapkan oleh (I2-1) yaitu

sebagai berikut :

”kemampuan kinerja para implementor sudah tidak diragukan lagi,

karena memang para implementor mendapatkan pembinaan untuk menjalankan

program juga kebanyakan para implementor berpengalaman dalam program-

program seperti PDPM GERBANG UTAMA ini.” (Wawancara : Selasa, 15

November 2016, 09.22 WIB Kantor Fasilitator Kabupaten Serang).

Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa pelaksana program atau

impelentor memang kemampuannya sudah tidak diragukan lagi, disamping

mendapatkan pembinaan pemahaman program para impelementor juga

kebanyakan sudah memiliki pengalam dalam program yang sama yaitu

pemberdayaan masyarakat. Hal ini diperkuat oleh ungkapan dari (I2-5)

“kalau untuk implementor disini saya rasa sudah menjalankan tugasnya

dengan baik. hal ini dapat dilihat dari latarbelakang pendidikannya, meskipun

keilmuannya ada yang tidak sesuai dengan bidangnya, namun impelementor

dibekali pelatihan-pelatihan agar jadi pelaksana kebijakan yang sesuai dengan

yang diharapkan.” (Wawancara : Kamis, 29 September 2016, 04.35 WIB

ditempat kediaman Rumah Bapak Latif).

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa implementor sudah

melaksakan tugasnya dengan baik. Hal ini didukung oleh latar pendidikan para

impelementor. Meskipun ada implementor yang ditempatkan tidak sesuai dengan

bidangnya, namun implementor sudah dibekali ilmu dan pembinaan mengenai

pemahaman tentang PDPM GERBANG UTAMA.

Berdasarkan kesimpulan dari pendapat-pendapat diatas dapat diketahui

bahwa implementor sudah melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan

prosedur PDPM GERBANG UTAMA. Kemampuan para impelementor tentu

Page 131: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

115

didukung oleh latar belakang pendidikan nya juga. Sebagaimana diungkapkan

oleh (I2-1) yakni sebagai berikut :

“latar belakang pendidikan untuk yang ditingkat desa itu memang banyak

yang hanya lulusan SLTA, tetapi untuk ditingkat kabupaten, kecamatan, dan

fasilitator yang memang harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam hal

melaksanakan program tentunya berlatar belakang sarjana.” (Wawancara :

Selasa, 15 November 2016, 09.22 WIB kantor Fasilitator Kabupaten Serang).

Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa para implementor PDPM

GERBANG UTAMA di tingkat desa memang banyak yang berlatar pendidikan

SLTA, karena para implementor dipilih dari daerahnya itu sendiri. namun untuk

ditingkat kecamatan, Kabupaten sudah banyak berlatar pendidikan Sarjana

dikarenakan implementor harus memiliki ilmu dan pengetahuan dalam

melaksanakan program sesuai dengan bidangnya. Latar belakang pendidikan para

implementor bermacam-macam ada yang hanya lulusan SMA dan ada yang

sarjana, dan untuk fasilitator memang harus sarjana yang memiliki ilmu sesuai

dengan bidangnya. Dan walaupun hanya lulusan SLTA tetapi sudah memiliki

kemampuan karena ada pembinaan sebelumnya. seperti yang diungkapkan oleh

(I1-1) yakni sebagai berikut :

“kalau untuk tingkat pendidikan alhamdulilah dalam program ini

sebagian lulusan sarjana sebagian lagi lulusan sma, walaupun lulusannya tidak

sesuai dengan keilmuannya, namun ada pembinaan terhadap para pelaksana

program, sehingga tidak kesulitan dalam menjalankan program.” (Wawancara :

Senin, 03 oktober 11.20 WIB Kantor BKBPMP Kabupaten Serang).

Berdasarkan pendapat diatas bahwa latar belakang pendidikan para

implementor memang ada yang hanya lulusan SMA namun sudah banyak juga

yang berlatar pendidikan sarjana, walaupun tidak sesuai dengan keilmuannya

Page 132: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

116

namun pemerintah memberikan pembinaan terhadap para implementor agar tidak

kesulitan dalam menjalankan program. Hal ini diperkuat oleh ungkapan dari (I2-3)

yakni sebagai berikut :

“sudah banyak yang sarjana dan pastinya memiliki kemampuan

dibidangnya masing-masing. Kalau di UPK ini saya sendiri sarjana pendidikan,

bendaharanya sarjana ekonomi dan sekretarisnya sedang kuliah SI jurusan

bahasa inggris.” (Wawancara : Senin, 12 Oktober 2016, 08.40 WIB Kantor UPK

Kecamatan Baros Kabupaten Serang).

Dari pendapat diatas dapat dilihat bahwa implementor PDPM GERBANG

UTAMA khususnya di UPK berlatar belakang pendidikan sarjana dan masih ada

yang menjalankan pendidikan perkuliahan. Walaupun latar belakang pendidikan

tidak sesuai dengan bidangnya, namun sudah ada pembinaan sebelumnya dalam

pengelolaan keuangan.

Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa para implementor

PDPM GERBANG UTAMA memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-

beda. Ada yang hanya lulusan SMA dan sudah banyak juga yang sarjana, dan

tidak sedikit yang berlatar pendidikan yang tidak sesuai dengan bidangnya.

Implementor perangkat Desa memang banyak yang hanya lulusan SMA, dan

walaupun demikian para implementor sudah memiliki pengalaman dalam

program-program pemberdayaan masyarakat. Para implementor pun diberikan

pembinaan agar dapat menjalankan program dengan baik dan sesuai Petunjuk

Teknis Operasional PDPM GERBANG UTAMA.

Page 133: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

117

2. Sumberdaya sarana dan prasarana

Dalam suatu Implementasi kebijakan fasilitas fisik juga merupakan faktor

penting dalam menjalankan suatu kebijakan. Memiliki imlementor yang sesuai

dengan tupoksinya, mengetahui apa yang menjadi tugasnya, tetapi tanpa adanya

fasilitas pendukung akan sulit untuk menjalankan suatu kegiatan pelaksanaan

program. Dalam pelaksanaan suatu kebijakan jika ingin pelaksanaan dan hasilnya

sesuai dengan yang diinginkan maka pembuat kebijakan dan pelaksana kebijakan

terkait harus memiliki sarana dan prasanan yang medukung dan memadai dalam

pelaksanaan suatu kebijakan. Sebagaimana diungkapkan oleh (I1-1) beliau

mengatakan bahwa : “tentunya kami sudah menyediakan fasilitas yang menjadi

kebutuhan para pelaksana program untuk menjalankan program dengan baik.”

(Wawancara : Senin, 03 oktober 11.20 WIB – Kantor BKBPMP Kabupaten

Serang).

Berdasarkan hasil wawancara dengan (I1-1) tersebut dapat diketahui bahw

fasilitas sudah disediakan oleh dinas terkait untuk para pelaksana program agar

menjalankan program dengan baik. Hal ini juga diungkapkan (I1-4) beliau

mengakatakan bahwa “Pemerintah sudah menyediakan fasilitas apa saja yang

menjadi kebutuhan masing-masing kelurahan.” (Wawancara : Jumat, 30

september 01.50 WIB Kantor Kelurahan Baros Kec. Baros)

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa pemerintah sudah

menyediakan fasilitas apa saja yang menjadi kebutuhan masing-masing

kelurahan/desa. hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh (I2-2) ”fasilitas

sudah ada, tinggal digunakan saja” (Wawancara : kamis, 8 Oktober 2016, 11.20

Page 134: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

118

WIB Kantor Kelurahan Curug Agung Kec. Baros). Hal ini sesuai dengan apa yang

diutarakan oleh (I2-4) “fasilitas sudah ada dari pemerintah dan tidak ada

masalah.” (Wawancara : Kamis, 29 September 2016, 12.14 WIB Rumah Bapak

KPMD Pak Edi R Supriyadi).

Berdasarkan hasil wawancara dengan (I2-2) dan (I2-4) dapat diketahui bahwa

fasilitas yang dibutuhkan pelaksana program sudah disediakan oleh pemerintah,

pelaksana program hanya tinggal menggunakan saja dan tidak ada masalah

mengenai pengadaan fasilitas. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan dari (I2-1)

yaitu :

“Pemerintah membantu menyediakan fasilitas dari segi mencukupi alat

pendukung yang dibutuhkan pelaksana program, dan fasilitas yang disediakan

sudah cukup untuk lancarnya dalam menjalankan program.” (Wawancara :

Selasa, 15 November 2016, 09.22 WIB Kantor Fasilitator Kabupaten Serang).

Dari pendapat diatss dapat diketahui bahwa pemerintah sudah

menyediakan fasilitas dari segi mencukupi alat pendukung yang dibutuhkan oleh

pelaksana program untuk lancarnya dalam menjalankan program.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan-informan diatas dapat

ditarik kesimpulan bahwa penyediaan fasilitas dalam PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang sudah dipenuhi dengan baik.

Sehingga dapat membantu para pelaksana program menjalankan tugasnya dengan

lebih mudah, efektif dan efisien.

3. Sumberdaya lokal

Tujuan Umum PDPM GERBANG UTAMA adalah meningkatnya

kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan

mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan

Page 135: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

119

pembangunan. Kemandirian disini adalah diantaranya Melembagakan pengelolaan

pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber daya lokal. Hal ini

sebagaimana diungkapkan oleh (I2-5) sebagai berikut :

“Dalam program PDPM ini memang bertujuan meningkatkan partisipatif

masyarakat, dengan memberdayakan masyarakat dalam setiap prosesnya. Dan

untuk pembangunan di daerah baros ini tidak membayar atau memakai tenaga

ahli bangunan, semua masyarakat baros yang ikut dalam pembangunan di desa

nya.” (Wawancara : Kamis, 29 September 2016, 04.35 WIB ditempat kediaman

Rumah Bapak Latif).

Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa tujuan dari PDPM

GERBANG UTAMA dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dan

mendayagunakan pembangunan sumberdaya lokal sudah baik. Masyarakat Baros

ikut berpartisipasi dalam pembangunan di desa nya dan tidak membayar tenaga

ahli bangunan untuk menyelesaikan kegiatan pembangunan. Hal ini juga

diungkapkan oleh (I2-1) yakni sebagai berikut :

“memang dalam program ini mengutamakan sumberdaya yang ada di

Kecamatan Tersebut baik itu sumberdaya manusia maupun sumberdaya materil,

namun karena implementor harus memiliki keahlian atau harus yang

berkompeten jadi di kecamatan baros memiliki implementor diluar daerah baros.

Untuk sumberdaya materil diutamakan dari baros, namun apabila masih

kekurangan mau tidak mau harus membeli diluar. (Wawancara : Selasa, 15

November 2016, 09.22 WIB Kantor Fasilitator Kabupaten Serang)

Dari pendapat diatas bahwa PDPM GERBANG UTAMA mengutamakan

sumberdaya yang ada di daerah lokal baik sumberdaya manusia, maupun

sumberdaya alam (material). Namun pada kenyataannya fasilitator kecamatan

bukan dari daerah Baros karena memang harus memiliki keahlian khusus. Dan

untuk sumberdaya material nya pun apabila tidak ada di daerah lokal mau tidak

Page 136: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

120

mau harus membeli dari luar daerah. Sebagaimana diungkapkan oleh (I1-2) sebagai

berikut :

“Dalam pengelolaan pembangunan semua masyarakat di Kecamatan

Baros terlibat, paling hanya tenaga ahli seperti fasilitator teknik dan fasilitator

kegiatan yang tidak berasal dari daerah Baros. Dari sumberdaya alamnya pun

sebagian memakai bahan material yang ada di Baros, namun pasti ada

kekurangan. Oleh karena itu membeli dari luar.” (Wawancara : Senin, 12

Oktober 2016, 01. 35 WIB Kantor Kecamatan Baros Kabupaten Serang).

Pendapat diatas juga mengungkapkan bahwa terdapat implementor dari

Baros yang bukan berasal dari Baros yaitu fasilitator Teknik dan Fasilitator

Kegiatannya. Dan untuk materialnya pun diutamakan mengambil dari daerah

lokal, tapi karena material tidak lengkap yang ada di Daerah lokal jadi membeli

dari luar Baros. Namun untuk yang melakukan pembangunan semua masyarakat

dari daerah Barosnya yang terlibat. Sebagaimana diungkapkan oleh masyarakat

Baros nya sendiri (I3-1) yakni sebagai berikut :

“kami masyarakat ikut aktif terlibat dalam pembangunan, tidak membayar

tenaga kerja, disini seluruh masyarakat yang menjadi tenaga kerja nya.”

(Wawancara : Rabu, 5 Oktober 2016, 03.45 WIB Rumah Tokoh Masyarakat).

Pendapat diatas juga menjelaskan bahwa dalam pembangunan ini tidak

membayar tenaga kerja bangunan, pembangunan ini semua masyarakat lokal yang

berpartisipasi menjadi tenaga kerja.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan

Umum PDPM GERBANG UTAMA dalam mendorong kemandirian dalam

pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Di Baros ini belum

optimal pencapaian tujuan Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif

dengan mendayagunakan sumber daya lokal nya. Hal ini dapat dilihat dalam

Page 137: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

121

wawancara yang dilakukan peneliti terhadap informan-informan yaitu sumberdaya

manusia untuk tenaga kerja dalam pembangunan memang dai daerah Baros nya

sendiri namun untuk sumberdaya manusia sebagai implementor berasal dari luar

daerah Baros. Dan untuk sumberdaya alamnya pun (material) tidak sepenuhnya

berasal dari Daerah Baros karena memang di Baros nya pun tidak lengkap semua

material ada.

4.5.3 Karakteristik agen pelaksana

Kinerja implementasi kebijakan akan sangat dipengaruhi oleh ciri yang

tepat dan cocok dengan para agen pelaksananya. Hal ini berkaitan dengan konteks

kebijakan yang akan dilaksanakan, pada beberapa kebijakan dituntut pelaksana

yang ketat dan disiplin. Pada konteks lain diperlukan agen pelaksana yang

demokratis dan persuasif.

Dalam Peraturan Bupati Serang ini terkait PDPM GERBANG UTAMA di

Kecamatan Baros ini, setiap implementor memiliki karakteristik yang berbeda,

namun para implementor sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini

sesuai dengan yang diungkapkan oleh (I2-1) yaitu sebagai berikut :

“Di kecamatan Baros ini karakteristiknya pelaksana programnya sudah

cukup baik dan bisa dilihat dari latarbelakang pendidikannya dan sudah sesuai

dengan bidangnya masing”. (Wawancara : Selasa, 15 November 2016, 09.22

WIB Kantor Fasilitator Kabupaten Serang).

Pendapat diatas mengungkapkan bahwa pelaksana program sudah

melaksanakan tugasnya dengan baik dan dapat dilihat dari latar belakang

pendidikan para implementor. Hal ini juga diungkapkan oleh (I2-4) yakni sebagai

berikut :

Page 138: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

122

”kalau untuk pelaksana program disini saya rasa bisa dikatakan baik hal

ini dapat dilihat dari latarbelakang pendidikannya, meskipun keilmuannya tidak

sesuai dengan bidangnya, namun dibekali ilmu melalui pelatihan-pelatihan agar

jadi pelaksana kebijakan yang mempunya kinerja yang baik.” (Wawancara :

Kamis, 29 September 2016, 12.14 WIB Rumah Kediaman Bapak KPMD).

Pendapat diatas juga mengatakan bahwa implementor PDPM GERBANG

UTAMA kecamatan Baros sudah dikatakan baik. Meskipun keilmuannya ada

yang tidak sesuai dengan bidangnya namun terdapat pelatihan-pelatihan untuk

pelaksana kebijakan agar mampu melaksanakan tugas dengan baik.

Hal ini juga diperkuat oleh ungkapan dari (I2-3) yakni sebagai berikut :

“Pelaksana program bisa dikatakan baik dari segi disiplin dan

kepatuhannya terhadap prosedur yang ada. Dan memang disesuaikan dengan

bidangnya dan telah banyak pengalaman. (Wawancara : Senin, 12 Oktober 2016,

08.40 WIB Kantor UPK Kecamatan Baros).

Berdasarkan pendapat (I2-3) bahwa pelaksana Program sudah melaksanakan

tugasnya dengan baik sesuai topoksinya masing-masing. Pelaksana program sudah

baik dari segi kedisiplinan dan kepatuhannya terhadap prosedur. Kemudian

sebagian para implementor memang sudah memiliki banyak pengalaman dalam

program pemberdayaan.

Berbeda hal nya yang disampaikan oleh informan yang lainnya, bahwa

setiap stakeholder pasti memiliki paradigma yang berbeda-beda terkait kegiatan

pembangunan PDPM GERBANG UTAMA. Dalam kegiatan pembangunan masih

ada stakeholder yang mengutamakan pemberian dana kepada orang-orang

terdekat. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh (I1-2) yakni sebagai berikut :

“Tentu ada perbedaan pendapat, keinginan dari setiap stakeholder.

Kemudian dari segi kemampuan dan pengetahuannya pun berbeda karena

dilatarbelakangi dari kultur dan pendidikan yang berbeda. Dari pandangan

saya, karena masih ada stakeholder yang mengutamakan pemberian dana

program ini kepada orang-orang terdekat. Jadi keluarga atau orang-orang

Page 139: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

123

terdekat yang mendapatkan bantuan program terlebih dahulu. (Wawancara :

Senin, 12 Oktober 2016, 01. 35 WIB Kantor Kecamatan Baros Kabupaten

Serang).

Pendapat diatas menjelaskan bahwa setiap stakeholder pasti terdapat

perbedaan pendapat. Kemudian dari segi kemampuan dan pengetahuannya pun

berbeda karena dilatarbelakangi kultur dan pendidikan yang berbeda.

Berdasarkan informan masih ada stakeholder yang mengutamakan pemberian

dana program untuk orang-orang terdekat. karakteristik setiap orang

(implementor) pasti memiliki perbedaan karena sifat dan karakter setiap orang

berbeda jadi kadang terdapat selisih paham antara sesama stakeholder dalam

setiap pembangunan.

Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan semua informan

karakteristik agen pelaksana kebijakan PDPM GERBANG UTAMA

kecamatan Baros sudah dikatakan baik hal ini dapat dilihat dari latar belakang

pendidikan setiap implementor. Meskipun keilmuannya ada yang tidak sesuai

dengan bidangnya namun terdapat pelatihan-pelatihan untuk pelaksana

kebijakan agar mampu melaksanakan tugas dengan baik. Para pelaksana

program juga memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Masih ada

stakeholder yang mementingkan diri sendiri, keluarga dan orang-orang terdekat

dalam hal pemberian dana PDPM GERBANG UTAMA.

Pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA sejauh ini dapat dikatakan baik

dan sudah sudah sesuai dengan prosedur yang ada, tentunya mengacu pada

Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2015 tentang PDPM GERBANG UTAMA.

Hal ini diungkapkan oleh (I2-2) yakni sebagai berikut :

Page 140: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

124

“Sesuai, karena tidak mungkin menyalahi peraturan yang sudah

ditentukan. Pelaksanaan teknis para impelementor harus sesuai dengan

perbup. Kalau menyalahi aturan ya ada sanksi nya.” (Wawancara : Kamis, 29

September 2016, 04.35 WIB Rumah Bapak Latif).

Pendapat diatas mengungkapkan bahwa pelaksana kebijakan sudah sesuai

dengan Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2015 tentang PDPM GERBANG

UTAMA. Karena apabila menyalahi aturan PERBUP akan mendapatkan

sanksi. Hal ini juga ungkapan dari (I1-1) yaitu :

“Tentunya harus sesuai, para pelaksana kebijakan atau para impelementor melaksanakan tugasnya memang mengacu pada Peraturan Bupati tersebut. Karena memang sebelumnya sudah diberikan pemahaman mengenai Perbup ini.” (Wawancara : Senin, 03 oktober 11.20 WIB Kantor BKBPMP Kabupaten Serang).

Pendapat diatas menjelaskan bahwa dalam setiap pelaksanaan kebijakan

para implementor harus mengacu pada Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2015

tentang PDPM GERBANG UTAMA. Dan sebelumnya sudah diberikan

pemahaman tentang PERBUP tersebut.

Berdasarkan wawancara dengan para informan-informan diatas dapat

disimpulkan bahwa pelaksaan kebijakan PDPM GERBANG UTAMA sudah

sesuai dengan prosedur yang ada yaitu mengacu pada Peraturan Bupati Nomor

7 tahun 2015 tentang PDPM GERBANG UTAMA. Dalam hal ini implementor

tidak boleh menyalahi atau melanggar PERBUP dalam pelaksanaan kebijakan

tersebut.

4.5.4 Sikap/ Kecenderungan (Disposisi) para Implementor

1. Pengangkatan birokrasi

Disposisi atau sikap para pelaksana kebijakan akan menimbulkan

hambatan-hambatan yang nyata terhadap implementasi kebijakan bila personil

Page 141: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

125

yang ada tidak melaksanakan kebijakan-kebijakan oleh pejabat-pejabat tinggi.

Karena itu pemilihan atau pengangkatan pelaksana kebijakan haruslah orang-

orang yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih dalam hal

pelaksanaan kebijakan, memiliki dedikasi pada kebijakan yang telah

ditetapkan, lebih khususnya lagi pada kepentingan masyarakat. Jadi dalam

pemilihan atau pengangkatan pelaksana kebijakan itu harus melalui seleksi

yang jelas agar kebijakan yang akan dijalankan berjalan dengan baik. Dalam

PDPM GERBANG UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang ini

pengangkatan atau pemilihan pelaksanaan kebijakannya sudah cukup baik

dikarenakan melalui tahap musyawarah dan dipilih berdasarkan kemampuan

dan pengetahuannya. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh (I2-1) yakni

sebagai berikut :

“Dalam pengangkatan pelaksana kebijakan di PDPM GERBANG UTAMA

ini sebenarnya kebanyakan orang-orang yang sudah berpengalaman di

program sebelumnya yaitu PNPM Mandiri Pedesaan, adapaun cara

pengangkatan atau pemilihan nya dengan cara musyawarah dan ditunjuk

langsung dengan melihat kemampuan yang dimiliki sesuai dengan bidangnya.”

(Wawancara : Selasa, 15 November 2016, 09.22 WIB Kantor Faislitator

Kabupaten Serang).

Pendapat diatas menjelaskan bahwa pelaksana kebijakan PDPM

GERBANG UTAMA memang kebanyakan adalah orang-orang yang

berpengalaman dalam program sebelumnya yang sama dalam hal

pemberdayaan masyarakat yaitu PNPM Mandiri Pedesaan. Adapun dalam

pengangkatan atau pemilihan personil pelaksana kebijakan adalah melalui

musyawarah desa dan ditunjuk langsung dengan melihat kemampuan yang

dimiliki sesuai dengan bidangnya. Hal ini juga diungkapkan oleh (I1-1) yaitu :

Page 142: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

126

“Pelaksana program dipilih berdasarkan hasil keputusan masyarakat dan

memang hasil pertimbangan dan dilihat dari segi pengetahuan dan

kemampuannya tidak asal memilih.” (Wawancara : Senin, 03 oktober 11.20

WIB kantor BKBPMP Kabupaten Serang).

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa pelaksana program

dipilih berdasarkan hasil keputusan masyarrakat melalui musywarah desa yang

dilihat dari hasil pertimbangan dan dilihat berdasarkan pengetahuan dan

kemampuannya. Sebagaimana yang dinyatakan oleh (I2-5) yakni sebagai berikut:

“Kalau dari perangkat desa dipilih berdasarkan hasil keputusan

masyarakat di musyawarah desa. Dan kalau untuk fasilitator kabupaten itu

penunjukan langsung dari pemerintah Kabupaten dan tentunya sudah

dipertimbangkan berdasarkan kemampuan di bidangnya. Termasuk saya juga

ditunjuk langsung oleh pemerintah Kabupaten untuk menjadi fasilitator di

Kecamatan Baros.” (Wawancara : Kamis, 29 September 2016, 04.35 WIB

Rumah Bapak Latif).

Berdasarkan pernyataan informan diatas menyatakan bahwa untuk

perangkat desa dipilih berdasarkan hasil keputusan masyarakat di musyawarah

Desa. Tetapi ada juga pelaksana kebijakan yang diangkat dengan sistem

penunjukan langsung yang dipilih berdasarkan dilihat dari pengetahuan dan

kemampuannya. Hal ini juga diungkapkan oleh (I2-4) yakni sebagai berikut :

“Kalau untuk pemilihan pelaksana kebijakan perangkat desa dipilih pada saat

musyawarah desa.” (Wawancara : Kamis, 29 September 2016, 12.14 WIB

Rumah KPMD). Hal demikian juga disampaikan oleh (I2-3) yakni sebagai

berikut: “kalau saya dipilih pada saat musyawarah desa dan pelaksana

kebijakan yang lain pun dipilih pada saat musyawarah desa. Dan tentunya

dilihat dari pengetahuan dan kemampuannya.” (Wawancara: Senin, 12

Oktober 2016, 08.40 WIB Kantor UPK Kecamatan Baros Kabupaten Serang).

Page 143: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

127

Berdasarkan pendapat kedua informan diatas dapat diketahui bahwa

pemilihan atau pengangkatan pelaksana kebijakan dipilih berdasarkan hasil dari

musyawarah Desa.

Berdasarkan wawancara dengan semua informan penelitian dapat

disimpulkan mengenai pengangkatan birokrat dalam PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang untuk perangkat Desa melalui

musyawarah Desa dan ada juga dengan penunjukan langsung yang dilihat dari

pengetahuan dan kemampuannya.

2. Partisipatif

Dalam pelaksanaannya, implementor harus mengetahui betul tentang

esensi yang terkandung dalam suatu kebijakan dengan memahami isi

kebijakannya sehingga para implementor dapat berpartisipasi sepenuhnya

dalam menjalankan kebijakannya, sehingga pelaksanaan kebijakan bisa

dipastikan berhasil dan tanpa mengalami kendala. Selain dari implementor,

partisipasi juga harusnya datang dari warga sekitar yang membantu dalam

pelaksanaannya. Seperti halnya dalam pembuatan kebijakan PDPM

GERBANG UTAMA seperti yang disampaikan oleh (I1-2) yaitu :

“sistematikanya bottom up yaitu sistematika usulan dari masyarakat.

Karena program ini melibatkan masyarakat dari proses perencanaan,

pelaksanaan sampai dengan evaluasi.” (Wawancara : Senin, 12 Oktober 2016,

01. 35 WIB Kantor Kecamatan Baros Kabupaten Serang).

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa pembuatan kebijakan

merupakan usulan dari masyarakat, program ini memiliki system bottom up

yang melibatkan masyarakat sebagai penerima program terlibat dalam proses

Page 144: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

128

perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi. Hal demikian juga

diungkapkan oleh (I1-3) yaitu : “Dari pendapat masyarakat, masyarakat yang

terlibat, yang berpendapat dan melaksanakan kegiatan juga.” (Wawancara :

kamis, 8 Oktober 2016, 09.50 WIB Kantor Kelurahan Curug Agung).

Pendapat diatas menyatakan bahwa pelaksanaan kebijakan PDPM

GERBANG UTAMA merupakan hasil dari pendapat masyarakat dan

masyarakat juga terlibat dalam pelaksanaan kegiatannya. Hal demikian juga

diungkapkan oleh (I2-1) yaitusebagai berikut :

“sistematika dari kebijakan program ini adalah bottom up planning,

maksudnya adalah kebijakan dari bawah keatas. Program ini mekanismenya

untuk usulan-usulan. Masyarakat dipersilahkan berpartisipasi langsung untuk

mengemukakan usulan-usulannya dalam musyawarah yang kemudian

dimusyawarahkan dampak dan tujuannya.” (Wawancara : Selasa, 15

November 2016, 09.22 WIB Kantor fasilitator Kabupaten Serang).

Hal serupa juga diungkapkan oleh (I1-4) yaitu : “pola di program ini yaitu

pola yang melibatkan masyarakat.” (Wawancara : Jumat, 30 september 01.50

WIB Kantor Kelurahan Baros Kecamatan Baros).

Pendapat kedua informan diatas menjelaskan bahwa sistematika kebijakan

PDPM GERBANG UTAMA ini adalah kebijakan dari bawah keatas.

Mekanismenya adalah usulan-usulan dari masyarakat. Masyarakat dilibatkan

dari mulai proses perencanaan yang membebaskan masyarakat untuk

mengemukakan pendapat atau usulannya mengenai apa yang menjadi

kebutuhan masyarakat yang kemudian akan dimusyawarahkan mengenai

dampak dan tujuannya.

Berdasarkan wawancara dengan semua informan dapat disimpulkan

mekanisme kebijakan PDPM GERBANG UTAMA di Kecamatan Baros

Page 145: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

129

Kabupaten Serang ini memiliki pola dari bawah ke atas. Maksudnya disini

adalah yang menajadi objek dalam kebijakan ini adalah masyarakat. Jadi

masyarakat dilibatkan dari mulai proses perencananaan, pelaksanaan,

pelestarian pembangunan dan sampai dengan evaluasi melibatkan perwakilan

dari masyarakat.

4.5.5 Komunikasi antar organisasi

Komunikasi yang baik akan mendapatkan suatu impelemntasi yang baik

pula. Komunikasi diperlukan agar para pelaksana kebijakan akan semakin

konsisten dalam melaksanakan setiap kebijakan yang akan diterapkan dalam

masyarakat. pelaksanaan kebijakan publik bisa berjalan dengan baik jika di

dalamnya terdapat kegiatan komunikasi yang lancar. Menurut Van Metter dan

Van Horn (dalam agustino 2012) kebijakan publik bisa berjalan dengan baik

dan efektif jika implementor bisa memahami standard dan tujuan dari

kebijakannya. Komunikasi dalam kerangka penyampaian informasi kepada

para pelaksana kebijakan tentang apa yang menjadi standard dan tujuan harus

konsisten dan seragam dari berbagai sumber informasi. Disamping itu

koordinasi juga merupakan mekanisme yang ampuh dalam implementasi

kebijakan. Semakin baik koordinasi komunikasi di antara pihak-pihak yang

terlibat dalam implementasi kebijakan, maka kesalahan akan semakin kecil,

demikian sebaliknya.

Komunikasi antara para pelaksana kebijakan dengan masyarakat sudah

berjalan dengan baik. Karena dengan adanya komunikasi yang baik maka

Page 146: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

130

pelaksana kebijakan akan paham apa yang harus mereka lakukan. Hal ini sesuai

dengan yang diungkapkan oleh (I1-2) yaitu :

“koordinasi nya baik dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai tingkat

desa. Koordinasi dilakukan oleh semua pelaksana kebijakan sesuai dengan

tupoksinya masing-masing. Koordinasi dilakukan ketika memang ada masalah

yang perlu diselesaikan, namun koordinasi rutin dilaksanakan pada saat

musyawarah desa.” (Wawancara : Senin, 12 Oktober 2016, 01. 35 WIB Kantor

Kecamatan Baros Kabupaten Serang).

Berdasarkan wawancara dengan informan diatas dapat diketahui bahwa

koordinasi antara pelaksana kebijakan sudah baik dari tingkat kabupaten

sampai dengan tingkat desa. komunikasi atau koordinasi juga sudah

dilaksanakan sesuai dengan tupoksinya. Koordinasi juga dilakukan ketika

terdapat masalah yang harus diselesaikan dan rutin melaksanakan komunikasi

saat musyawarah desa. hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh (I2-3)

yaitu:

“Komunikasi kita berjalan dengan baik dari tingkat kabupaten sampai

tingkat desa, adapun komunikasi yang dilakukan yaitu dengan cara sosialisasi

atau pelatihan yang diberikan kepada perangkat desa selaku implementor

utama dalam kebijakan ini.” (Wawancara : Senin, 12 Oktober 2016, 08.40

WIB Kantor UPK Kecamatan Baros).

Berdasarkan ungkapan informan diatas dapat diketahui bahwa

komunikasi berjalan dengan baik. Komunikasi yang dilakukan dengan cara

sosialisasi dan pelatihan yang diberikan kepada perangkat desa selaku

implementor utama dalam kebijakan. Hal yang sama juga diungkapkan oleh (I2-

1) yaitu sebagai berikut:

“koordinasi antara para impelementor kebijakan lancar, karena

memang sudah diatur sedemikian rupa melalui petunjuk teknis operasional

sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Menyelesaikan masalah yang ada

secara berjenjang, kalau memang permasalahan kecil masih bisa diselesaikan

diitngkat desa, cukup koordinasi ditingkat desa, kalau memang tidak bisa naik

Page 147: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

131

ke tingkat kecamatan, dan kalau tidak bisa diselesaikan di kecamatan

diselesaikan diitingkat kabupaten.” (Wawancara : Selasa, 15 November 2016,

09.22 WIB Kantor Fasilitator Kabupaten Serang).

Berdasarkan pendapat informan diatas dapat diketahui bahwa

komunikasi antar implementor berjalan dengan lancar sesuai dengan

tupoksinya masing-masing, karena memang sudah diatur sedemikian rupa

melalui Petunjuk Teknis Operasional PDPM GERBANG UTAMA. Cara

komunikasi untuk menyelesaikan masalah dilakukan dengan cara berjenjang.

Maksudnya berjenajnag disini adalah, apabila masalah yang timbul di desa

masih bisa diselesaikan oleh perangkat desa cukup koordinasi tingkat desa,

namun kalau memang tidak bisa diselesaikan oleh perangkat desa maka yingkat

kecamatan akan turun, dan selanjutnya sampai dengan pelaksana kebijakan

tingkat kabupaten.

Berdasarkan pendapat informan-informan diatas dapat disimpulkan

komunikasi yang dilakukan para pelaksana kebijakan PDPM GERBANG

UTAMA sudah berjalan dengan baik sesuai dengan petunjuk Teknis

Operasional yang ada. Komunikasi juga dilakukan padasaat musyawarah desa,

dan diadakannya sosialisasi. Seperti yang diungkapkan oleh (I1-4) yakni sebagai

berikut: “ada sosialisasi dari pihak kabupaten melakukan sosialisasi kepada

para pelaksana kebijakan dan masyarakat.” (Wawancara : Jumat, 30

september 01.50 WIB Kantor Kelurahan Baros).

Pendapat informan diatas mengungkapkan pihak kabupaten melakukan

sosialisasi kepada para pelaksana kebijakan dan masyarakat. Hal ini juga

diungkapkan oleh (I2-5) yaitu: “saat sosialisasi semua perangkat desa harus

Page 148: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

132

mengikutinya, pemerintah kabupaten dan fasilitator kabupaten yang

mengarahkan sosialisasi.” (Wawancara : Kamis, 29 September 2016, 04.35

WIB Rumah Bapak Latif).

Berdasarkan pendapat informan diatas dapat diketahui bahwa sosialisasi

diikuti oleh semua perangkat desa. dan yang mengarahkan sosialisasi adalah

pemerintah Kabupaten. Seperti yang diungkapkan oleh (I1-1) yaitu:

“Sosialisasi sangat penting dilakukan, selain untuk pemahaman

mengenai PDPM GERBANG UTAMA juga untuk pendekatan antara

stakeholder dengan stakeholder, stakeholder dengan masyarakat.”

(Wawancara : Senin, 03 oktober 11.20 WIB Kantor BKBPMP Kabupaten

Serang).

Pendapat diatas menjelaskan bahwa sosialisasi sangat penting dilakukan

untuk pemahaman mengenai PDPM GERBANG UTAMA. Selain itu juga

untuk pendekatan antara sesame stakeholder dan stakeholder dengan

masyarakat. Hal ini juga diungkapkan oleh (I2-2) yaitu sebagai berikut: “ada,

sosialisasi untuk pembinaan kepada para pelaksana kebijakan.”(Wawancara :

kamis, 8 Oktober 2016, 11.20 WIB Kantor Kelurahan Desa Curug Agung).

Pendapat informan diatas menyatakan bahwa adanya sosialisasi untuk

pembinaan kepada para pelaksana kebijakan agar pelaksana kebijakan lebih

memahami tentang PDPM GERBANG UTAMA. Hal ini juga diungkapkan

oleh (I2-1) yakni sebagai berikut:

“Sosialisasi itu menjadi rencana kegiatan tindak lanjut dalam program

ini. sosialisasi untuk pemahaman terhadap isi kebijakan program agar

program berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Semua pihak terlibat

terutama masyarakat, karena program ini menjadikan masyarakat sebagai

pelaku pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian

sampai evaluasi.” (Wawancara: Selasa, 15 November 2016, 09.22 WIB Kantor

Fasiliattor Kabupaten Serang).

Page 149: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

133

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa sosialisasi itu harus

dilakukan karena menjadi rencana kegiatan tindak lanjut dalam program

tersebut. Sosialisasi dilaksanakan agar para pelaksana kebijakan dan

masyarakat lebih memahami tentang PDPM GERBANG UTAMA dan

program berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Peneliti mencoba mewawancarai pihak penerima program yang menjadi

objek program. Dalam hal ini masyarakat mengatakan “diadakan sosialisasi

dari pemerintah menjelaskan tentang program ini”. (Wawancara : Rabu, 05

Oktober 2016, 12.25 WIB Rumah Masyarakat). Hal ini juga diungkapkan oleh

tokoh masyarakat, beliau mengatakan bahwa: sosialisasi ada dilakukan, waktu

itu pun saya mendapat undangan pemberitahuannya, hanya saja tidak bisa

hadir dalam sosialisasi tersebut. (Wawancara : Rabu, 5 Oktober 2016, 03.45

WIB Rumah Tokoh masyarakat).

Berdasarkan pendapat kedua informan diatas dapat diketahui bahwa

pemerintah Kabupaten mengadakan sosialisasi kepada masyarakat untuk

pemahaman mengenai PDPM GERBANG UTAMA.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan informan-informan diatas

dapat disimpulkan bahwa sosialisasi ada dilakukan di kecamatan Baros.

Sosialisasi ini penting dilaksanakan karena selain untuk pemahaman mengenai

PDPM GERBANG UTAMA juga untuk pendekatan antara stakeholder dengan

stakeholder juga stakeholder dengan masyarakat. Sosialisasi ini juga agar

mengetahui masalah selama pelaksanaan program berjalan. Agar program berjalan

dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

Page 150: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

134

4.5.6 Lingkungan Ekonomi, sosial dan Politik

Hal terakhir yang perlu diperhatikan guna menilai kinerja implementasi

kebijakan adalah sejauh mana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan

kebijakan publik. Lingkungan ekonomi, sosial dan politik yang tidak kondusif

dapat menjadi sumber masalah dari kegagalan kinerja implementasi kebijakan.

Karena itu, upaya implementasi kebijakan mensyaratkan kondisi lingkungan

eksternal yang kondusif.

Dalam kebijakan ini lingkungan ekonomi, social, dan politik sangat

mempengaruhi berhasil atau tidaknya kebijakan ini. Seperti hal nya yang

dikatakan (I2-2) yaitu: “ekonomi, social dan politik sudah mendukung adanya

program.” (Wawancara: kamis, 8 Oktober 2016, 11.20 WIB Kantor Kelurahan

Curug Agung).

Berdasarkan pendapat informan diatas dapat diketahui bahwa lingkungan

ekonomi, sosial dan politik di Kecamatan Baros sudah mendukung adanya

program. Hal ini juga diungkapkan oleh (I2-1) yaitu:

“Kondisi lingkungan ekonomi, sosial, dan politik di Kecamatan Baros

sejauh ini sudah kondusif. Mengenai unsur politik semua program pasti akan

melewati politis, karena pasti dalam anggaran harus disetujui oleh pihak

legislative yaitu DPRD yang menyetujui anggaran yang harus dilkeluarkan untuk

mendukung adanya program ini.” (Wawancara: Selasa, 15 November 2016, 09.22

WIB Kantor BKBPMP Kabupaten Serang).

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa kondisi ekonomi, sosial,

dan politik sudah mendukung adanya program. Hal ini dapat dilihat dari unsur

politik yang memang sangat berperan dalam suatu kebijakan. Yaitu dukungan

DPRD yang mendukung adanya program.

Page 151: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

135

Hal ini juga diungkapkan oleh (I1-4) yakni sebagai berikut: “kondisi

masyrakat yang kondusif baik itu dari segi ekonomi, keadaan sosial dan politik

sangat mempengaruhi kebijakan ini.” (Wawancara: Jumat, 30 september 01.50

WIB Kantor kelurahan Baros).

Pendapat informan diatas juga menyatakan bahwa kondisi ekonomi, sosial

dan politik yang kondusif sangat mempengaruhi kebijakan. Namun berbeda hal

nya dengan pendapat informan yang lain, yang menyatakan bahwa kondisi

ekonomi di Baros belum kondusif. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh

(I1-2) yakni sebagai berikut:

“kondisi lingkungan ekonomi, sosial, dan politik di Kecamatan Baros sejauh

ini sudah mendukung adanya program. Dari segi ekonomi memang tidak terlalu

banyak oleh karena itu tidak semua desa di kecamatan baros merasakan program

ini.” (Wawancara : Senin, 12 Oktober 2016, 01. 35 WIB Kantor Kecamatan

Baros).

Berdasarkan pendapat diatas dari segi kondisi ekonomi belum optimal

mendukung keberhasilan kebijakan, karena keterbatasan anggaran yang

mengakibatkan ketidakmerataan pemberian dana program ke semua desa. hal ini

juga diungkapkan oleh (I2-4) yaitu sebagai berikut :

“kondisi ekonomi belum menyeluruh semua desa mendapatkan dana, dan

untuk kondisi social dan politik sudah mendukung adanya program dan berjalan

dengan kondusif.” (Wawancara : Kamis, 29 September 2016, 12.14 WIB Rumah

Pak Edi).

Berdasarkan pendapat informan doatas dapat diketahui bahwa kondisi sosial

dan politik di Kecamatan Baros sudah kondusif dan mendukung adanya program

Page 152: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

136

meskipun kondisi ekonomi belum menyeluruh ke semua desa. hal demikian juga

diungkapkan oleh (I2-3) yaitu:

“kondisi ekonomi, sosial dan politik sangat mempengaruhi keberhasilan

kebijakan ini dan di Kecamatan Baros masyarakatnya dalam segi ekonomi belum

terlalu kondusif, misalnya masih banyak kelompok SPP yang lambat dalam

pengembalian dana. keadaan sosial dan politik karena dapat dilihat dari

dukungan masyarakat kepada kami dalam setiap kebijakan atau program yang

akan kami jalankan semua masyarakat sangat mendukung.” (Wawancara: Senin,

12 Oktober 2016, 08.40 WIB Kantor UPK Kecamatan Baros).

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa kondisi ekonomi di

Kecamatan Baros belum mendukung terhadap program ini. Karena masih ada

kelompok SPP yang masih lambat dalam pengembalian dana. Namun keadaan

sosial dan politik sudah mendukung adanya program. hal ini juga diungkapkan

oleh (I1-3) yakni sebagai berikut:

“Kondisi ekonomi memang belum kondusif, karena memang jumlah bantuan

dana harus dibatasi. Untuk kondisi social maupun poliitk sudah berjalan

kondusif.” (Wawancara: kamis, 8 Oktober 2016, 09.50 WIB Kantor Kelurahan

Curug Agung).

Berdasarkan pendapat diatas kondisi ekonomi Kecamatan Baros belum

optimal mendukung keberhasilan program. Karena memang pemberian bantuan

dana harus dibatasi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan-informan diatas dapat

disimpulkan bahwa kondisi sosial dan politik di Kecamatan Baros sudah

mendukung adanya program. Hal ini dapat dilihat dari keterlibatan atau partisipasi

masyarakat dalam mengikuti kegiatan pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA.

Dari unsur politik pun pemerintah sudah mendukung adanya program namun dari

segi ekonomi masih belum optimal mendukung keberhasilan program karena

Page 153: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

137

keterbatasan anggaran yang membuat ketidakmerataan pemberian dana ke seluruh

desa di Kecamatan Baros.

Respon dari para penerima progran dalam suatu kegiatan merupakan hal

yang positif untuk berjalannya suatu kegiatan. Karena dengan adanya respon yang

baik maka kegiatan tersebut bisa dikatakan berhasil atau tepat sasaran namun

apabila sebaliknya maka perlu ada perbaikan. Dalam hal kegiatan PDPM

GERBANG UTAMA di Kecamatan Baros respon dari masyarakat dan pelaksana

program PDPM GERBANG UTAMA sudah baik. Hal ini diungkapkan oleh (I1-4)

yaitu sebagai berikut: “Masyarakat menerima dengan baik dan merasa senang

karena ingin pembangunan yang lebih baik.” (Wawancara: Jumat, 30 september

01.50 WIB Kantor kelurahan Baros Kecamatan Baros).

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa opini masyarakat sangat

menerima dengan baik terhadap adanya program. Hal demikian juga diungkapkan

oleh (I2-5) yaitu: “Tentunya masyarakat sangat antusias mengenai program

pemberdayaan, karena memang program ini untuk membantu kesejahteraan

masyarakat.” (Wawancara: Kamis, 29 September 2016, 04.35 WIB Rumah

Bapak Latif).

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa masyarakat sangat

antusias terhadap program karena untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini juga diungkapkan oleh (I1-3) yaitu: “Pada dasarnya tidak ada yang

menentang, sejauh ini masyarakat mendukung dan setuju dengan program ini.”

(Wawancara: kamis, 8 Oktober 2016, 09.50 WIB Kantor Kelurahan Curug

Page 154: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

138

Agung). Hal demikian juga diungkapkan oleh (I2-2) yaitu: “kalau ada bantuan

tentunya masyarakat sangat menerima dengan senang.” (Wawancara: kamis, 8

Oktober 2016, 11.20 WIB Kantor Kelurahan Curug Agung).

Berdasarkan pendapat kedua informan diatas dapat diketahui bahwa

masyarakat sangat mendukung adanya program. Hal demikian juga diungkapkan

oleh (I8) yaitu sebagai berikut:

”kami sangat mendukung, asal sosialisai kepada kaminya benar-benar

sampai kami memahami isi kebijakan tersebut jangan hanya sekali atau dua kali

tapi sampai kami memahami agar kami dapat melaksanakan kebijakan dengan

baik.” (Wawancara: Kamis, 29 September 2016, 12.14 WIB Rumah Pak Edi).

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa pelaksana program

sangat mendukung adanya program, pelaksana program membutuhkan sosialisasi

yang sering agar pemahaman terhadap isi kebijakan lebih baik agar dapat

menjalankan program dengan baik. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh

(I2-3) yaitu: “apapun kebijakannya kalau untuk kebaikan dan kesejahteraan

masyarakat pasti dukung sepenuhnya” (Wawancara: Senin, 12 Oktober 2016,

08.40 WIB Kantor UPK Kecamatan Baros).

Berdasarkan pendapat diatas daoat diketahui bahwa setiap kebijakan yang

memiliki tujuan untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat pasti akan

mendapat respon baik dan tentunya didukung sepenuhnya.

Peneliti mencoba mewawancarai masyarakat yang disini adalah penerima

program. (I3-1) mengatakan “Disini masyarakatnya sangat mendukung setiap

kebijakan atau kegiatan yang dilakukan desa untuk kebaikan masyarakat.”

(Wawancara: Rabu, 5 Oktober 2016, 03.45 WIB Rumah Tokoh Masyarakat). Hal

Page 155: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

139

demikian juga diungkapkan oleh (I11) yaitu sebagai berikut: “Yang pasti saya

sebagai masyarakat disini mendukung program pemerintah asalkan programnya

sesuai dengan yang dibutuhkan dan tujuannya baik untuk kesejahteraan

masyarakat.” (Wawancara: Rabu, 05 Oktober 2016, 12.25 WIB).

Berdasarkan wawancara dengan kedua penerima program tersebut dapat

diketahui bahwa masyarakat sangat mendukung adanya program karena memang

untuk kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan wawancara dengan informan-informan diatas dapat

disimpulkan bahwa respon dari pelaksana program dan penerima program sudah

baik terhdapap adanya program.

4.6 Pembahasan

Dalam rangka peningkatan kapasitas pemerintah Daerah, penguatan

kelembagaan masyarakat, keberlanjutan pendampingan masyarakat, integrasi

program dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Pemerintah

Kabupaten Serang melaksanakan kembali Program Daerah Pemberdayaan

Masyarakat Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG

UTAMA). PDPM Gerbang Utama adalah program untuk mempercepat

penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan, sebagai reflikasi

dari PNPM MPd yang selama ini pelaksanaan di Kabupaten Serang dinilai

berhasil.

PDPM GERBANG UTAMA ini diadakan dengan tujuan untuk tercapainya

kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan

berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu

Page 156: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

140

mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya,

mampu mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber

daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan.

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada pelaksanaan PDPM

GERBANG UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang. dimana

berdasarkan mekanisme implementasi kebijakan menurut Donald Van Metter dan

Carl Van Horn ada enam faktor yang mempengaruhi agar implementasi kebijakan

bisa berjalan dengan baik, yaitu:

1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan: Ukuran dan Tujuan Kebijakan.

2. Sumber-sumber Kebijakan: Manusia, Sarana dan Prasarana, lokal

3. Komunikasi Antar Organisasi

4. Karakteristik Agen Pelaksana: Birokrasi/Lembaga.

5. Sikap/Kecenderungan Para Pelaksana: pengangkatan birokrasi,

Partisipatif.

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik: Ekonomi, Sosial, Politik.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai

pelaksanaan Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan

Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) masih belum

optimal, Dari hasil observasi dan didukung dengan hasil wawancara peneliti dari

berbagai sumber dan informan terdapat masalah-masalah teknis dalam

pelaksanaan Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kota Tangerang.

Hal ini berdasarkan dari pambahasan dimensi-dimenasi yang peneliti gunakan

sebagai pedoman penelitian, yaitu:

Page 157: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

141

4.6.1.Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Ukuran dan Tujuan Kebijakan, Pelaksanaan kebijakan sangat membutuhkan

perencanaan pelaksanaan dan perencanaan pencapaian yang baik, dimana

implementor yang bertugas sudah seharusnya mengetahui ukuran pelaksanaan dan

tujuan dari pelaksanaan tersebut agar bisa berjalan dengan sesuai perencanaan

dalam pelaksanaannya maupun tujuannya.

Dalam penelitian ini, ukuran dan tujuan kebijakan ini adalah bagaimana para

implementor memahami dan mengetahui ukuran dan maksud tujuan dari

dibuatnya Peraturan Bupati Serang no 7 tahun 2015 tentang PDPM GERBANG

UTAMA ini sendiri. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan

beberapa lembaga pemerintah, pelaksana program dan lapisan masyarakat yang

terkait dan mengetahui serta paham dengan maksud dan tujuan dari kebijakan ini.

Dari indikator tujuan kebijakannya adalah sejauh mana tercapainya kesejahteraan

dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan.

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa ukuran dan tujuan kebijakan sangat

positif karena dapat meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja

masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam

pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Salah satu tujuan dari

program ini adalah Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya

masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan. Dalam

program ini pemerintah bermaksud melibatkan masyarakat dari proses

perencanaan kebijakan sampai dengan pelestarian pembangunan.

Page 158: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

142

Peran Pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat pun

semakin terlihat ketika Pemerintah meluncurkan Peraturan Bupati No 7 Tahun

2015 tentang Peraturan Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan

Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) di Kabupaten

Serang. Yang menjadi sumber masalah tidak terangkatnya masyarakat lapisan

bawah adalah faktor utama ketidakberdayaan maka pendekatan yang kemudian

banyak digunakan oleh perspektif ini adalah pemberdayaan masyarakat,

Ketidakberdayaan tersebut diwujudkan dalam bentuk kurangnya wewenang

masyarakat dalam pengambilan keputusan dan kurangnya kapasitas untuk

mengelola pembangunan secara mandiri.. Dalam hal ini pemberdayaan

masyarakat tidak hanya sebagai pemberdayaan yang hanya sekedar pemenuhan

kebutuhan manusia. Pemberdayaan masyarakat lebih diartikan sebagai upaya

menjadikan manusia sebagai sumber, pelaku dan yang menikmati hasil

pembangunan. Dengan kata lain pembangunan dari, oleh dan untuk masyarakat.

Terkait dengan implementasinya salah satu tujuan kebijakan PDPM

GERBANG UTAMA yaitu Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat,

khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan

keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan

sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari salah satu kecamatan di

Kabupaten Baros yang peneliti teliti yaitu Kecamatan Baros. Forum musyawarah

stakeholder kecamatan untuk mendapatkan masukan prioritas kegiatan dari desa

serta menyepakati kegiatan lintas Desa di kecamatan tersebut sebagai dasar

penyusunan Rencana Kerja SKPD kabupaten pada tahun anggaran berikutnya.

Page 159: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

143

Maka perlu adanya partisipasi dari masyarakat yaitu membuka kesempatan yang

seluas-luasnya bagi sebanyak-banyaknya pihak yang dapat memberikan

kontribusi, terutama untuk mencapai suatu tujuan atau hasil yang telah ditetapkan.

Juga mendorong dan memberi ruang bagi pemanfaat/sasaran kegiatan untuk

berperan secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan

pelestarian hasil kegiatan. kegiatan perencanaan yang dibuat oleh Pemerintah

Kabupaten Serang khususnya Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan

Masyarakat dan Perempuan sudah sesuai dengan tujuan umum program tersebut

yaitu memberdayakan masyarakat dan masyarakat yang menjadi objek utama

ukuran keberhasilan. Sehingga partisipasi masyarakat rumah tangga miskin dan

kelompok perempuan menjadi hal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program

karena harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan masyarakat khususnya

masyarakat Rumah Tangga Miskin dan Kelompok Perempuan.

Gambar 4.6.1 partisipasi masyarakat |Baros dalam kegiatan PDPM

GERBANG UTAMA

(Sumber : Peneliti 2016)

Page 160: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

144

Sejalan dengan Visi PDPM GERBANG UTAMA adalah tercapainya

kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan

berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. suatu kebijakan yang dibuat

oleh Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan Keluarga Berencana

Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan harapannya adalah adanya

peningkatan kesejahteran masyarakat dan adanya perubahan dari keadaan

sebelumnya. Ukuran keberhasilan tidak dapat dilihat hanya dari satu faktor saja,

dalam program ini bisa dilihat dari faktor meningkatnya ekonomi masyarakat dan

pembangunan sarana dan prasarana yang menjadi lebih baik lagi. Harapan setiap

program memang adanya peningkatan dari keadaan sebelumnya. Hal ini dapat

dilihat dari fasilitas sarana dan prasarana masyarakat yang menjadi lebih baik, dan

memberikan modal usaha kepada masyarakat agar lebih maju.

PDPM GERBANG UTAMA ini terbagi menjadi dua aspek yaitu 25 %

untuk kegiatan penguatan usaha ekonomi melalui pinjaman bergulir Kelompok

SPP dan 75% dialokasikan untuk pembangunan sarana dan prasarana. Maka dari

itu kesejahteraan masyarakat di Baros bisa dikatakan adanya perubahan dari

keadaan sebelumnya, karena terdapat pembangunan sarana dan prasarana yang

menjadi lebih baik lagi juga adanya program dana bergulir untuk menambah

modal usaha masyarakat. Seluruh Desa di Kecamatan penerima PDPM

GERBANG UTAMA berhak untuk ikut berpartisipasi dalam proses atau alur

tahapan kecuali Desa dalam status kena sanksi. Untuk dapat berpartisipasi dalam

PDPM GERBANG UTAMA, dituntut adanya kesiapan dari masyarakat dan desa

dalam menyelenggarakan pertemuan-pertemuan musyawarah secara swadaya dan

Page 161: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

145

menyediakan kader-kader desa yang bertugas secara sukarela serta adanya

kesanggupan untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan dalam PDPM

GERBANG UTAMA. Termasuk pelembagaan dana bergulir yang harus dituntut

adanya kesiapan dan rasa tanggung jawab dari masyarakat khususnya kelompok

perempuan yang mendapat dana SPP tersebut. Dana ini diberikan berupa

pinjaman kepada masyarakat dan harus dikembalikan sesuai waktu yang

ditentukan.

Tabel 4.6.1 Rekapitulasi Kegiatan PDPM GERBANG UTAMA di

Kecamatan baros

BAROS kelompok kegiatan jenis kegiatan Nama Kegiatan

Baros Prasarana Umum Bangunan Pelengkap TPT

Baros Simpan Pinjam Perempuan SPP

Simpan Pinjam Perempuan

Curug Agung Prasarana Umum Jalan Rabat Beton

Curug Agung Simpan Pinjam Perempuan SPP

Simpan Pinjam Perempuan

Padasuka Prasarana Umum Bangunan Pelengkap TPT

Padasuka Simpan Pinjam Perempuan SPP

Simpan Pinjam Perempuan

Panyirapan Prasarana Umum Jalan Rabat Beton

Panyirapan Simpan Pinjam Perempuan SPP

Simpan Pinjam Perempuan

Sidamukti Prasarana Umum Bangunan Pelengkap Drainase

Sidamukti Simpan Pinjam Perempuan SPP

Simpan Pinjam Perempuan

Sindangmandi Prasarana Umum Bangunan Pelengkap Drainase

Sindangmandi Simpan Pinjam Perempuan SPP

Simpan Pinjam Perempuan

Sukacai Prasarana Umum Bangunan Pelengkap Drainase

Sukacai Simpan Pinjam Perempuan SPP

Simpan Pinjam Perempuan

Tejamari Prasarana Umum Jalan Perkerasan Aspal

Tejamari Simpan Pinjam Perempuan SPP

Simpan Pinjam Perempuan

Page 162: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

146

(Sumber : BKBPMP Kabupaten Serang)

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa kegiatan pembangunan

dalam rangka mensejahterakan masyarakat pelaksanaan PDPM GERBANG

UTAMA sudah berjalan dan tentunya merubah dari keadaan sebelumnya.

Berjalannya dana bergulir (SPP) tersebut dapat dilihat dari lancarnya

pengembalian dari kelompok masyarakat penerima dana SPP kepada UPK. dana

bergulir Simpan Pinjam perempuan (SPP) dari PDPM GERBANG UTAMA yang

Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan Keluarga Berencana

Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan belum optimal dengan tujuan umum

program tersebut yaitu meningkatkan ketersediaan akses ekonomi terhadap

Rumah Tangga miskin dikarenakan masih banyak kelompok perempuan yang

tidak tepat waktu dalam pengembaliannya. Dalam hal ini masih ada paradigma

lama yang beranggapan bahwa dana dari pemerintah tidak usah dikembalikan. Hal

ini dapat dilihat pada tabel 1.1 yang menunjukan bahwa tingkat pengembalian

dana SPP dio kecamatan Baros hanya 67%. Hal ini juga diperkuat oleh data

sebagai berikut :

Tabel laporan dana SPP

Kecamatan Asset dana bergulir Dana mengendap

Baros 1,600,456,966 229,771,335

(sumber : UPK Kecamatan Baros)

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa masih ada dana yang

mengendap atau tidak lancar dalam pengembalian dari beberapa kelompok SPP.

PDPM GERBANG UTAMA juga mempunyai kegiatan meningkatkan

sarana dan prasarana menjadi lebih baik lagi. Sarana dan prasarana merupakan hal

Page 163: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

147

yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan desa tidak bisa lepas dari maslaah kemiskinan masyarakat desa, ini

membutuhkan solusi untuk mengatasinya. Eksistensi desa langsung bersentuhan

dengan seluruh aspek kehidupan masyarakat. Sebagai unit pemerintahan terkecil,

desa yang maju akan menjadi landasan yang kokoh dalam pembangunan nasional.

Pemerintah dengan segenap kemampuannya akan terus mendorong, memajukan

dan mengentaskan ketertinggalan desa-desa, melalui program pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat desa. program pembangunan itu antara lain dalam

bentuk fasilitasi pelaksanaan kebijakan pembangunan sarana dan prasarana desa.

PDPM GERBANG UTAMA yang mengalokasikan dana 75% terhadap

pembangunan sarana dan prasarana menjadi lebih baik dan layak untuk digunakan

sudah berjalan dengan baik di Kecamatan Baros. kegiatan perencanaan yang

dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Serang khususnya Badan Keluarga Berencana

Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan sudah sesuai dengan tujuan umum

program tersebut. Meskipun masih ada kekurangan karena masih ada

penyelesaian tanpa menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Jika

terjadi perubahan di lapangan, di samping dilakukan perubahan pada gambar juga

harus dituangkan dalam berita acara revisi.

Data Sarana dan Prasarana di Kecamatan Baros

No Desa Jenis Prasarana Kelompok Laporan

Tipe Konstruksi

Utama

Rencana Realisasi Fisik (100%)

Jumlah BA

Revisi

Fisik

Volume & Satuan/Ukuran

Utama (M;M2:M3:Unit)

(Volume & Satuan/Ukuran

Utama)

Vol Sat Vol Sat

Page 164: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

148

3 BAROS 2

1 Baros Bangunan Pelengkap Prasarana Umum TPT 85 m 85 m

2 Curug Agung Jalan Prasarana Umum Rabat Beton 265 m 265 m

3 Padasuka Bangunan Pelengkap Prasarana Umum TPT 450 m 367 m 1

4 Panyirapan Jalan Prasarana Umum Rabat Beton 209 m 209 m

5 Sidamukti Bangunan Pelengkap Prasarana Umum Drainase 450 m 137 m 1

6 Sindangmandi Bangunan Pelengkap Prasarana Umum Drainase 150 m 150 m

7 Sukacai Bangunan Pelengkap Prasarana Umum Drainase 150 m 150 m

8 Tejamari Jalan Prasarana Umum

Perkerasan Aspal 300 m 300 m

(sumber : Kantor Kecamatan Baros kabupaten Serang)

PDPM GERBANG UTAMA juga diarahkan kepada prioritas usulan yang

mendukung terhadap Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia melalui

Indikator Daya Beli Masyarakat dan Tujuan MDGs untuk goal Kemiskinan dan

kelaparan, diantaranya Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan

pendidikan (non formal). Namun di Kecamatan Baros tidak ada anggaran yang

dialokasikan untuk kegiatan tersebut. Pernah ada pengajuan untuk pembangunan

di bidang pendidikan yaitu PAUD, namun ternyata tidak disetujui karena lebih

mengutamakan pembangunan sarana dan prasarana yang lain. Hal ini dilihat

karena baros sudah dekat dengan perkotaan dan dekat dengan sekolah.

Dalam setiap pelaksanaan kebijakan pasti terdapat kendala atau hambatan

selama pelaksanaan kegiatan. Setiap pelaksana kegiatan mengalami hambatan

atau kendala yang berbeda dalam setiap pelaksanaan. Di Kecamatan Baros ini

terdapat beberapa hambatan diantaranya tidak akan berjalan mulus begitu saja.

Hambatan-hambatan tersebut adalah keterlambatan dalam pengembalian dana

bergulir (SPP), system administrasi yang berbelit-belit, system pencairan dana

yang terlambat, dan juga adanya keterbatasan anggaran.

Page 165: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

149

PROGRES PELAKSANAAN PDPM-GU TA. 2015

KABUPATEN SERANG

No. Kecamatan

Total

Penyaluran

Dana (Rp.)

Progres

Penyalur

an Dana

(%)

Progr

es

Fisik

(%)

Target Penyelesaian s.d. MD.

Serah Terima

Saldo Kas

UPK (RP)

Baros

323,286,824

48% 85% Minggu ke

3

Bulan Januari

2016 401,713,176

Kendala dan masalah Lambatnya penyusunan LPD oleh TPK dan hujan sehingga pekerjaan terhambat

(Sumber : BKBPMP Kabupaten Serang)

4.6.2 Sumberdaya

Indikator yang kedua yang juga mempengaruhi keberhasilan dari

implementasi kebijakan adalah sumber daya. Sumber daya merupakan hal yang

penting, seperti yang diungkapkan oleh Van Metter dan Van Horn bahwa sumber

daya kebijakan harus juga tersedia dalam rangka untuk memperlancar administrasi

implementasi suatu kebijakan. Dalam penelitian ini ada dua indikator yang

mempengaruhi dari sumber daya yaitu, sumber daya manusia dan sumber daya

sarana dan prasarana.

Pertama yaitu Sumberdaya manusia, Sumberdaya manusia yang ada di

Kecamatan Baros Kabupaten Serang cukup mendukung agar Program ini

terlaksana dengan baik. sumber daya manusia di Kecamatan Baros kabupaten

Serang belum memenuhi tupoksinya. Terdapat beberapa implementor yang tidak

menempati tupoksi yang sudah ditetapkan dalam kebijakan PDPM GERBANG

UTAMA. Hal ini mengakibatkan tugas yang dilaksanakan tidak selesai tepat pada

waktunya. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 1.2 yang menunjukan bahwa masih ada

Page 166: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

150

implementor yang kosong atau tidak ada pada tupoksi yang sudah ditentukjan

yaitu fasilitator teknik. Namun implementor di Baros sudah bekerja dengan baik

dan sesuai prosedur. Hal ini dikarenakan adanya dukungan berupa pelatihan dan

finansial atau gaji terhadap para impelementor.

Bentuk dukungan yang diberikan kepada implementor adalah diberikannya

pelatihan khusus. Diadakan pelatihan kepada pemerintahan desa meliputi

pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau bentuk kegiatan

lain yang dapat menunjang pelaksanaan fungsi dan tugasnya. Pelatihan yang akan

diadakan di antaranya meliputi: penyusunan peraturan desa, pengawasan terhadap

pelaksanaan, pemerintahan, dan pembangunan, pengelolaan penanganan masalah

dan perencanaan kegiatan pembangunan yang partisipatif. Juga diberikan

dukungan berupa gaji tehadap para pelaksana program. Bentuk dukungan seperti

ini sangat menunjang pelaksana program untuk bekerja dengan baik sesuai dengan

tugas dan fungsinya masing-masing.

Para implementor PDPM GERBANG UTAMA memiliki latar belakang

pendidikan yang berbeda-beda. Ada yang hanya lulusan SMA dan sudah banyak

juga yang sarjana, dan tidak sedikit yang berlatar pendidikan yang tidak sesuai

dengan bidangnya. Implementor perangkat Desa memang banyak yang hanya

lulusan SMA, dan walaupun demikian para implementor sudah memiliki

pengalaman dalam program-program pemberdayaan masyarakat. Para

implementor pun diberikan pembinaan agar dapat menjalankan program dengan

baik dan sesuai Petunjuk Teknis Operasional PDPM GERBANG UTAMA.

Page 167: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

151

Dalam suatu Implementasi kebijakan fasilitas fisik juga merupakan faktor

penting dalam menjalankan suatu kebijakan. Memiliki imlementor yang sesuai

dengan tupoksinya, mengetahui apa yang menjadi tugasnya, tetapi tanpa adanya

fasilitas pendukung akan sulit untuk menjalankan suatu kegiatan pelaksanaan

program. Dalam pelaksanaan suatu kebijakan jika ingin pelaksanaan dan hasilnya

sesuai dengan yang diinginkan maka pembuat kebijakan dan pelaksana kebijakan

terkait harus memiliki sarana dan prasanan yang medukung dan memadai dalam

pelaksanaan suatu kebijakan. Penyediaan fasilitas dalam PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang sudah dipenuhi dengan baik.

Sehingga dapat membantu para pelaksana program menjalankan tugasnya dengan

lebih mudah, efektif dan efisien.

Salah satu tujuan Umum PDPM GERBANG UTAMA adalah

meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di

perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan

pengelolaan pembangunan. Kemandirian disini adalah diantaranya Melembagakan

pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber daya

lokal. Di Kecamatan Baros ini belum optimal pencapaian tujuan Melembagakan

pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber daya

lokal nya. Hal ini dapat dilihat dalam wawancara yang dilakukan peneliti terhadap

informan-informan yaitu sumberdaya manusia untuk tenaga kerja dalam

pembangunan memang dari daerah Baros nya sendiri namun untuk sumberdaya

manusia sebagai implementor berasal dari luar daerah Baros. Dan untuk

Page 168: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

152

sumberdaya alamnya pun (material) tidak sepenuhnya berasal dari Daerah Baros

karena memang di Baros nya pun tidak lengkap semua material ada.

4.6.3 Karakteristik Agen Pelaksana

Kinerja implementasi kebijakan akan sangat dipengaruhi oleh ciri yang

tepat dan cocok dengan para agen pelaksananya. Hal ini berkaitan dengan konteks

kebijakan yang akan dilaksanakan, pada beberapa kebijakan dituntut pelaksana

yang ketat dan disiplin. Pada konteks lain diperlukan agen pelaksana yang

demokratis dan persuasif. Dalam Peraturan Bupati Serang ini terkait PDPM

GERBANG UTAMA di Kecamatan Baros ini, setiap implementor memiliki

karakteristik yang berbeda, namun para implementor sudah melaksanakan

tugasnya dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikan setiap

implementor. Meskipun keilmuannya ada yang tidak sesuai dengan bidangnya

namun terdapat pelatihan-pelatihan untuk pelaksana kebijakan agar mampu

melaksanakan tugas dengan baik. Para pelaksana program juga memiliki sifat dan

karakter yang berbeda-beda. Masih ada stakeholder yang mementingkan diri

sendiri, keluarga dan orang-orang terdekat dalam hal pemberian dana PDPM

GERBANG UTAMA.

Pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA sejauh ini dapat dikatakan baik

dan sudah sudah sesuai dengan prosedur yang ada, tentunya mengacu pada

Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2015 tentang PDPM GERBANG UTAMA.

Page 169: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

153

4.6.4 Sikap/ Kecenderungan (Disposisi) para pelaksana

1. pengangkatan pelaksana program

Pelaksana yang tersedia dalam pelaksanaannya adalah pelaksana yang sudah

terpilih sesuai dengan tingkat pendidikan yang dimilikinya, maka dari itu sebisa

mungkin pelaksana yang bertanggung jawab di lapangan ialah para pelaksana

yang sudah seharusnya paham akan tugas pokok dan fungsinya serta tidak ada

masalah ataupun penolakan dalam pemberian tugas menangani kebijakan ini.

Sikap atau kecenderungan (disposisi) para pelaksana akan menimbulkan

hambatan-hambatan yang nyata terhadap implementasi kebijakan bila

pelaksana kebijakan tidak melaksanakan kebijakan dengan baik. Karena itu,

pemilihan dan pengangkatan para pelaksana kebijakan haruslah orang-orang

yang memiliki dedikasi pada kebijakan yang telah ditetapkan, lebih khususnya

lagi pada kepentingan masyarakat. Jadi dalam pemilihan atau pengangkatan

pelaksana kebijakan itu harus melalui seleksi yang jelas agar kebijakan yang

akan dijalankan berjalan dengan baik. Dalam PDPM GERBANG UTAMA di

Kecamatan Baros Kabupaten Serang ini pengangkatan atau pemilihan

pelaksanaan kebijakannya sudah cukup baik dikarenakan melalui tahap

musyawarah dan dipilih berdasarkan kemampuan dan pengetahuannya.

pengangkatan birokrat dalam PDPM GERBANG UTAMA di Kecamatan Baros

Kabupaten Serang untuk perangkat Desa melalui musyawarah Desa dan ada

juga dengan penunjukan langsung yang dilihat dari pengetahuan dan

kemampuannya.

Page 170: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

154

2. Partisipatif

Dalam pelaksanaannya, implementor harus mengetahui betul tentang

esensi yang terkandung dalam suatu kebijakan dengan memahami isi

kebijakannya sehingga para implementor dapat berpartisipasi sepenuhnya

dalam menjalankan kebijakannya, sehingga pelaksanaan kebijakan bisa

dipastikan berhasil dan tanpa mengalami kendala. Selain dari implementor,

partisipasi juga harusnya datang dari warga sekitar yang membantu dalam

pelaksanaannya. mekanisme kebijakan PDPM GERBANG UTAMA di

Kecamatan Baros Kabupaten Serang ini memiliki pola dari bawah ke atas.

Maksudnya disini adalah yang menajadi objek dalam kebijakan ini adalah

masyarakat. Jadi masyarakat dilibatkan dari mulai proses perencananaan,

pelaksanaan, pelestarian pembangunan dan sampai dengan evaluasi melibatkan

perwakilan dari masyarakat.

4.6.5 Komunikasi antar organisasi

Komunikasi merupakan suatu variabel yang tidak kalah penting dalam

pelaksanaan kebijakan, karena dengan adanya komunikasi yang lancar bisa

mewujudkan pelaksanaan yang baik dan lancar juga. Komunikasi yang baik

akan mendapatkan suatu impelemntasi yang baik pula. Komunikasi diperlukan

agar para pelaksana kebijakan akan semakin konsisten dalam melaksanakan

setiap kebijakan yang akan diterapkan dalam masyarakat. pelaksanaan

kebijakan publik bisa berjalan dengan baik jika di dalamnya terdapat kegiatan

komunikasi yang lancar.

Page 171: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

155

Dalam pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA di Kecamatan Baros

Kabupaten Serang komunikasi antar implementor berjalan dengan lancar sesuai

dengan tupoksinya masing-masing, karena memang sudah diatur sedemikian

rupa melalui Petunjuk Teknis Operasional PDPM GERBANG UTAMA. Cara

komunikasi untuk menyelesaikan masalah dilakukan dengan cara berjenjang.

Maksudnya berjenjang disini adalah, apabila masalah yang timbul di desa

masih bisa diselesaikan oleh perangkat desa cukup koordinasi tingkat desa,

namun kalau memang tidak bisa diselesaikan oleh perangkat desa maka yingkat

kecamatan akan turun, dan selanjutnya sampai dengan pelaksana kebijakan

tingkat kabupaten.

Komunikasi juga dilakukan padasaat musyawarah desa, dan diadakannya

sosialisasi. bahwa sosialisasi ada dilakukan di kecamatan Baros. Sosialisasi ini

penting dilaksanakan karena selain untuk pemahaman mengenai PDPM

GERBANG UTAMA juga untuk pendekatan antara stakeholder dengan

stakeholder juga stakeholder dengan masyarakat. Sosialisasi ini juga agar

mengetahui masalah selama pelaksanaan program berjalan. Agar program

berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

4.6.6 Lingkungan Ekonomi, sosial dan Politik

Hal terakhir yang perlu diperhatikan guna menilai kinerja implementasi

kebijakan adalah sejauh mana lingkungan eksternal turut mendorong

keberhasilan kebijakan publik. Lingkungan ekonomi, sosial dan politik yang

tidak kondusif dapat menjadi sumber masalah dari kegagalan kinerja

implementasi kebijakan. Karena itu, upaya implementasi kebijakan

Page 172: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

156

mensyaratkan kondisi lingkungan eksternal yang kondusif. Dalam kebijakan ini

lingkungan ekonomi, social, dan politik sangat mempengaruhi berhasil atau

tidaknya kebijakan ini.

Dalam pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA di Kecamatan Baros ini

mengenai kondisi sosial dan politik di Kecamatan Baros sudah mendukung

adanya program. Hal ini dapat dilihat dari keterlibatan atau partisipasi

masyarakat dalam mengikuti kegiatan pelaksanaan PDPM GERBANG

UTAMA. Dari unsur politik pun pemerintah sudah mendukung adanya

program namun dari segi ekonomi masih belum optimal mendukung

keberhasilan program karena keterbatasan anggaran yang membuat

ketidakmerataan pemberian dana ke seluruh desa di Kecamatan Baros.

Respon dari para penerima progran dalam suatu kegiatan merupakan hal

yang positif untuk berjalannya suatu kegiatan. Karena dengan adanya respon

yang baik maka kegiatan tersebut bisa dikatakan berhasil atau tepat sasaran

namun apabila sebaliknya maka perlu ada perbaikan. respon dari pelaksana

program di dan penerima program di Kecamatan Baros sudah baik terhdapap

adanya program.

4.7 Tabel temuan Lapangan

Implementasi Van Meter Van Horn dalam Leo agustino (2006 : 161)

Dimensi Temuan lapangan

1. Ukuran dan

Tujuan

Kebijakan

a. Berjalannya dana bergulir (SPP) tersebut dapat dilihat

dari lancarnya pengembalian dari kelompok masyarakat

penerima dana SPP kepada UPK. dana bergulir Simpan

Pinjam perempuan (SPP) dari PDPM GERBANG

Page 173: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

157

UTAMA yang Pemerintah Kabupaten Serang khususnya

Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat

dan Perempuan belum optimal dengan tujuan umum

program tersebut yaitu meningkatkan ketersediaan akses

ekonomi terhadap Rumah Tangga miskin dikarenakan

masih banyak kelompok perempuan yang tidak tepat

waktu dalam pengembaliannya. Dalam hal ini masih ada

paradigma lama yang beranggapan bahwa dana dari

pemerintah tidak usah dikembalikan

b. Ketidaksesuaian penyelesaian pembangunan sarana dan

prasarana dengan kondisi lapangan. masih ada

kekurangan karena masih ada penyelesaian tanpa

menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi di lapangan.

Jika terjadi perubahan di lapangan, di samping dilakukan

perubahan pada gambar juga harus dituangkan dalam

berita acara revisi.

c. PDPM GERBANG UTAMA juga diarahkan kepada

prioritas usulan yang mendukung terhadap Peningkatan

Indeks Pembangunan Manusia melalui Indikator Daya

Beli Masyarakat dan Tujuan MDGs untuk goal

Kemiskinan dan kelaparan, diantaranya Kegiatan

peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan

(non formal). Namun di Kecamatan Baros tidak ada

anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut.

Pernah ada pengajuan untuk pembangunan di bidang

pendidikan yaitu PAUD, namun ternyata tidak disetujui

karena lebih mengutamakan pembangunan sarana dan

prasarana yang lain.

Sumberdaya a. sumber daya manusia di Kecamatan Baros kabupaten

Serang belum memenuhi tupoksinya. Terdapat beberapa

implementor yang tidak menempati tupoksi yang sudah

Page 174: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

158

ditetapkan dalam kebijakan PDPM GERBANG

UTAMA. Hal ini mengakibatkan tugas yang

dilaksanakan tidak selesai tepat pada waktunya.

b. Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif

dengan mendayagunakan sumber daya lokal. Di

Kecamatan Baros ini belum optimal pencapaian tujuan

Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif

dengan mendayagunakan sumber daya lokal nya. Hal ini

dapat dilihat dalam wawancara yang dilakukan peneliti

terhadap informan-informan yaitu sumberdaya manusia

untuk tenaga kerja dalam pembangunan memang dari

daerah Baros nya sendiri namun untuk sumberdaya

manusia sebagai implementor berasal dari luar daerah

Baros. Dan untuk sumberdaya alamnya pun (material)

tidak sepenuhnya berasal dari Daerah Baros karena

memang di Baros nya pun tidak lengkap semua material

ada.

Karakteristik

agen pelaksana

a. Kinerja implementasi kebijakan akan sangat dipengaruhi

oleh ciri yang tepat dan cocok dengan para agen

pelaksananya. Hal ini berkaitan dengan konteks

kebijakan yang akan dilaksanakan, pada beberapa

kebijakan dituntut pelaksana yang ketat dan disiplin.

Pada konteks lain diperlukan agen pelaksana yang

demokratis dan persuasif. Dalam Peraturan Bupati

Serang ini terkait PDPM GERBANG UTAMA di

Kecamatan Baros ini, setiap implementor memiliki

karakteristik yang berbeda, namun para implementor

sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini dapat

dilihat dari latar belakang pendidikan setiap

implementor. Meskipun keilmuannya ada yang tidak

sesuai dengan bidangnya namun terdapat pelatihan-

Page 175: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

159

pelatihan untuk pelaksana kebijakan agar mampu

melaksanakan tugas dengan baik.

Sikap/

kecenderungan

agen pelaksana

a. pemilihan dan pengangkatan para pelaksana kebijakan

haruslah orang-orang yang memiliki dedikasi pada

kebijakan yang telah ditetapkan, lebih khususnya lagi

pada kepentingan masyarakat. Jadi dalam pemilihan atau

pengangkatan pelaksana kebijakan itu harus melalui

seleksi yang jelas agar kebijakan yang akan dijalankan

berjalan dengan baik. Dalam PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang ini

pengangkatan atau pemilihan pelaksanaan kebijakannya

sudah cukup baik dikarenakan melalui tahap

musyawarah dan dipilih berdasarkan kemampuan dan

pengetahuannya. pengangkatan birokrat dalam PDPM

GERBANG UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten

Serang untuk perangkat Desa melalui musyawarah Desa

dan ada juga dengan penunjukan langsung yang dilihat

dari pengetahuan dan kemampuannya.

b. Dalam pelaksanaannya, implementor harus mengetahui

betul tentang esensi yang terkandung dalam suatu

kebijakan dengan memahami isi kebijakannya sehingga

para implementor dapat berpartisipasi sepenuhnya dalam

menjalankan kebijakannya, sehingga pelaksanaan

Page 176: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

160

kebijakan bisa dipastikan berhasil dan tanpa mengalami

kendala. Selain dari implementor, partisipasi juga

harusnya datang dari warga sekitar yang membantu

dalam pelaksanaannya. mekanisme kebijakan PDPM

GERBANG UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten

Serang ini memiliki pola dari bawah ke atas. Maksudnya

disini adalah yang menajadi objek dalam kebijakan ini

adalah masyarakat. Jadi masyarakat dilibatkan dari mulai

proses perencananaan, pelaksanaan, pelestarian

pembangunan dan sampai dengan evaluasi melibatkan

perwakilan dari masyarakat.

Komunikasi

antar Organisasi

Dalam pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA di

Kecamatan Baros Kabupaten Serang komunikasi antar

implementor berjalan dengan lancar sesuai dengan

tupoksinya masing-masing, karena memang sudah diatur

sedemikian rupa melalui Petunjuk Teknis Operasional

PDPM GERBANG UTAMA. Cara komunikasi untuk

menyelesaikan masalah dilakukan dengan cara

berjenjang. Maksudnya berjenjang disini adalah, apabila

masalah yang timbul di desa masih bisa diselesaikan oleh

perangkat desa cukup koordinasi tingkat desa, namun

kalau memang tidak bisa diselesaikan oleh perangkat

desa maka yingkat kecamatan akan turun, dan

Page 177: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

161

selanjutnya sampai dengan pelaksana kebijakan tingkat

kabupaten.

Lingkungan

ekonomi, social

dan politik

mengenai kondisi sosial dan politik di Kecamatan

Baros sudah mendukung adanya program. Hal ini dapat

dilihat dari keterlibatan atau partisipasi masyarakat

dalam mengikuti kegiatan pelaksanaan PDPM

GERBANG UTAMA. Dari unsur politik pun pemerintah

sudah mendukung adanya program namun dari segi

ekonomi masih belum optimal mendukung keberhasilan

program karena keterbatasan anggaran yang membuat

ketidakmerataan pemberian dana ke seluruh desa di

Kecamatan Baros.

(Sumber : peneliti)

Page 178: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

162

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan temuan lapangan yang telah peneliti

uraikan pada BAB IV, berikut peneliti simpulkan hasil penelitian terkait

Implementasi Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan

Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) di Kecamatan

Baros belum optimal, masih ada beberapa masalah yang menghambat dalam

pelaksanaan kebijakannya di Kecamatan Baros.

1. Dari Dimensi ukuran dan tujuan kebijakan, peneliti menarik kesimpulan

bahwa ukuran dan tujuan kebijakan Implementasi Program Daerah

Pemberdayaan Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Untuk

Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA) di Kecamatan Baros sudah

baik meskipun masih terdapat kekurangan. Pertama, dana bergulir

Simpan Pinjam perempuan (SPP) dari PDPM GERBANG UTAMA

belum optimal dikarenakan masih banyak kelompok perempuan yang

tidak tepat waktu dalam pengembaliannya, juga tidak ada sanksi yang

tegas dari pemerintah. Dalam hal ini masih ada paradigma lama yang

beranggapan bahwa dana dari pemerintah tidak usah dikembalikan.

Kedua, dalam hal peningkatan sarana dan prasarana masih ada

kekurangan karena masih ada penyelesaian tanpa menyesuaikan dengan

kondisi yang terjadi di lapangan. Jika terjadi perubahan di lapangan, di

Page 179: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

163

samping dilakukan perubahan pada gambar juga harus dituangkan dalam

berita acara revisi.Ketiga, dalam hal kegiatan peningkatan bidang

pelayanan kesehatan dan pendidikan (non formal). Namun di Kecamatan

Baros tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut.

2. Untuk dimensi sumber daya bahwa pembuat kebijakan masih belum

memaksimalkan sumber-sumber kebijakan seperti Sumber daya

manusia, kualitas sumber daya manusia pelaksana kebijakan bisa

dibilang baik karena sudah banyak yang berpendidikan tinggi namun

sumber daya manusia di Kecamatan Baros kabupaten Serang belum

memenuhi tupoksinya. Terdapat beberapa implementor yang tidak

menempati tupoksi yang sudah ditetapkan dalam kebijakan PDPM

GERBANG UTAMA. Hal ini mengakibatkan tugas yang dilaksanakan

tidak selesai tepat pada waktunya. Lalu sumber daya anggaran juga

menjadi faktor yang membuat program PDPM GERBANG UTAMA ini

belum efektif karena anggaran ini masih minim untuk menampung

kebutuhan PDPM GERBANG UTAMA. Kemudian untuk sumberdaya

lokal yakni melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif

dengan mendayagunakan sumber daya lokal juga belum optimal karena

sumberdaya manusia sebagai implementor berasal dari luar daerah

Baros. Dan untuk sumberdaya alamnya pun (material) tidak sepenuhnya

berasal dari Daerah Baros karena memang di Baros nya pun tidak

lengkap semua material ada.

Page 180: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

164

3. Dari Dimensi karakteristik agen pelaksana dalam pelaksanaan program

PDPM GERBANG UTAMA di Kecamatan Baros, setiap implementor

memiliki karakteristik yang berbeda, namun para implementor sudah

melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari latar

belakang pendidikan setiap implementor. Meskipun keilmuannya ada

yang tidak sesuai dengan bidangnya namun terdapat pelatihan-pelatihan

untuk pelaksana kebijakan agar mampu melaksanakan tugas dengan

baik.

4. Untuk Dimensi Sikap/kecenderungan agen pelaksana ada 2 yaitu

pengangkatan birokrasi dan partisipatif. Dalam PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang ini pengangkatan atau

pemilihan pelaksanaan kebijakannya sudah cukup baik dikarenakan

melalui tahap musyawarah dan dipilih berdasarkan kemampuan dan

pengetahuannya dan ada juga dengan penunjukan langsung yang dilihat

dari pengetahuan dan kemampuannya. Partisipatif dalam penelitian ini

lebih kepada seberapa jauh masyarakat, pelaksana kebijakan, Dinas

Terkait, dan yang lainnya terlibat dalam penyusunan program-program,

pelaksanaan sampai dengan tahap evaluasi.

5. Untuk dimensi komunikasi antar organisasi dalam pelaksanaan PDPM

GERBANG UTAMA ini komunikasi yang terjalin antara lembaga

pemerintah dan para pelaksana di lapangan sudah terjalin dengan baik.

PDPM GERBANG UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang

komunikasi antar implementor berjalan dengan lancar sesuai dengan

Page 181: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

165

tupoksinya masing-masing, karena memang sudah diatur sedemikian

rupa melalui Petunjuk Teknis Operasional PDPM GERBANG UTAMA.

6. Untuk dimensi Kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan politik. Dalam

pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA di Kecamatan Baros ini

mengenai kondisi sosial dan politik di Kecamatan Baros sudah

mendukung adanya program. Hal ini dapat dilihat dari keterlibatan atau

partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan pelaksanaan PDPM

GERBANG UTAMA. Dari unsur politik pun pemerintah sudah

mendukung adanya program namun dari segi ekonomi masih belum

optimal mendukung keberhasilan program karena keterbatasan anggaran

yang membuat ketidakmerataan pemberian dana ke seluruh desa di

Kecamatan Baros.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti berikan, maka peneliti

memberikan beberapa saran sebagai bahan masukan sebagai berikut :

1. Ketegasan dalam penerapan sanksi untuk sekelompok perempuan yang

tidak membayar dana bergulir SPP dengan tepat waktu perlu dipatuhi dan

ditegakan oleh semua pihak mulai dari tingkat desa sampai dengan tingkat

kabupaten karena telah diamanatkan dalam surat keputusan bupati serang

tahun 2015 sebagai PTO nya program PDPM Gerbang Utama. Kemudian

peningkatan pengawasan terhadap sektor pelaksanaan kebijakan dalam hal

pelaksanaan pembangunan. Mengingat di Kecamatan Baros masih ada

pelaksanaan pembangunan kegiatan sarana dan prasarana yang masih ada

Page 182: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

166

penyelesaian tanpa menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi di lapangan.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan pemantauan secara intensif dari mulai

proses awal pembangunan sampai dengan pembangunan selesai. Dan perlu

adanya pembangunan untuk kesehatan dan pendidikan informal, karena

hal tersebut adalah salah satu kegiatan yang sudah ada dalam PTO PDPM

GERBANG UTAMA.

2. Diharapkan kepada Pemerintah agar dibuat suatu perjanjian tertulis untuk

pelaksanaan kebijakan agar bertanggung jawab penuh terhadap tugasnya

sampai dengan akhir masa jabatannya berakhir agar tidak ada implementor

yang berhenti ditengah masa jabatan. Kemudian lebih memanfaatkan

sumberdaya lokal baik dari segi SDM maupun material agar lebih efektif

dan efisien.

3. Diharapkan kepada pemerintah agar memberikan pelatihan-pelatihan

program secara menyeluruh dan bertahap kepada para implementor

sehingga kinerja pegawai dan pelaksanaan tugas dan fungsi di Desa

berjalan dengan baik

4. Agar terjadi peningkatan kualitas diharapkan kepada pemerintah dalam

setiap perekrutan implementor agar sesuai dengan latar belakang

pendiidkan serta kemampuan yang dimilikinya.

5. Diharapkan kepada pemerintah dalam hal ini SKPD terkait seperti

BKBPMP perlu memberikan bimbingan teknis dalam rangka peningkatan

kapasitas terhadap pelaksana-pelaksana kebijakan agar memahami

tupoksinya dan program berjalan sesuai dengan perencanaan. Pemerintah

Page 183: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

167

kabupaten Serang dalam membuat setiap kebijakan harus

mensosialisasikannya dengan sungguh-sungguh dan memastikan bahwa

sosialisasi betul-betul sampai kepada Kepala Desa dan perangkatnya

paham tentang isi yang terdapat dalam kebijakan tersebut sehingga dapat

menjalankannya sesuai dengan isi yang terdapat dalam peraturan tersebut.

6. Adanya kebijakan perubahan penganggaran sebaiknya di prioritaskan pada

alokasi untuk masyarakat miskin agar anggaran untuk PDPM GERBANG

UTAMA lebih maksimal. Pemerintah desa harus bisa memaksimalkan

anggaran yang disediakan oleh pemerintah kabupaten untuk Pelaksanaan

PDPM GERBANG UTAMA di Kabupaten Serang dalam memenuhi

kebutuhan pelaksanaan kebijakan.

Page 184: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

168

DAFTAR PUSTAKA

Agustino, Leo. 2006. Politik dan Kebijaka Publik. Bandung: IPI Puslit KPZW

lemlit Unpad.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT

RINEKA CIPTA

Djaman Satori dan Aan Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung : ALFABETA

Miles B, Matthew dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber

Metode-metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia Press

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Mulyadi, Deddy. 2015 Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik. Bandung :

Alfabeta

Nugroho D. Riant, 2003. Kebijakan Publik : Formulasi Implementasi dan

Evaluasi. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Nugroho D. Riant, 2011. Public Policy Edisi Ketiga. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Sahdan, Gregorius. 2005. Ekonomi Rakyat dan Kemiskinan.

Seabrook, Jeremy. 2000. Kemiskinan Global. Yogyakarta : Resist book

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA

Dokumen:

Peraturan Bupati Nomor 7 Tahun 2015 tentang Program Daerah Pemberdayaan

Masyarakat dan Gerakan Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM

GERBANG UTAMA) Kabupaten Serang.

Keputusan Bupati Serang Nomor : 147.34/Kep.789-Huk/2015 tentang Penetapan

Alokasi Dana Batuan Langsung Prpgram Daerah Pemberdayaan

Masyarakat dan Gerakan Pembanguna Untuk Masyarakat Kabupaten

Serang Tahun 2015.

Page 185: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

169

Sumber lain :

https://serangkab.bps.go.id/

andri Wijaya. 2015. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa. Implementasi Peraturan Gubernur Nomor 13 Tahun

2012 tentang Program Gerakan Pembangunan Kecamatan Banten

Bersatu (GERBANG RATU) di Kecamatan Kasemen Kota Serang

Imron Rosyadi. 2014. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa. Implementasi Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan (studi kasus program simpan

pinjam perempuan di Kec. Sukamulya Kab. Tangerang).

Page 186: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

MEMBER CHECK

Nama : Epon M. Si

Jabatan : Kepala Bidang (Kabid) Badan Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan(BKBPMP)

Kabupaten Serang

Waktu Wawancara : Senin, 03 oktober 11.20 WIB

Lokasi Wawancara : Kantor BKBPMP Kabupaten Serang

Hasil Wawancara :

1. Ukuran dan Tinjauan Kebijakan

a. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA partisipasi seluruh masyarakat,

khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan

keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan

meningkat?

Iya tentu meningkat, karena program ini dari masyarakat dan untuk masyarakat, dalam

program ini masyarakat jadi objek utama ukuran keberhasilan kebijakan ini, dalam

kebijakan ini masyarakat berperan dari mukai proses perencanaan, pelaksanaan.

b. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesejahteraan masyarakat miskin

atau Rumah Tangga Miskin dipedesaan di Kecamatan Baros meningkat?

setiap program pemberdayaan masyarakat ya memang bertujuan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, kalau dikatakan meningkat yang signifikan tidak namun

pasti ada perubahan sebelum dan sesudah ada program ini.

c. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA pelembagaan dana bergulir

pelayanan sosial dasar (Simpan Pinjam Perempuan) dan ketersediaan akses ekonomi

terhadap rumah tangga miskin meningkat?

Dalam program ini memang 25% dana dianggarkan untuk SPP yang sasarannya

adalah ibu-ibu yang sudah memiliki usaha. Dan yang seperti saya katakan tadi, pasti

ada perubahan sebelum dan sesudah menerima dana SPP ini, misalnya usaha jualan

Page 187: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

warungnya semakin banyak dan penuh warungnya karena modalnya bertambah.

d. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA sarana dan prasarana di

Kecamatan baros Kabupaten Serang menjadi lebih baik?

Iya pasti menjadi lebih baik karena ada pembangunan, dan pembangunannya pun

masyarakat daerahnya sendiri yang menjalankan dari mulai pelaksanaan pembangunan

sampai merawatnya. Karena merasa memiliki dari hasil kerjanya.

e. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesehatan dan pendidikan di

Kecamatan Baros meningkat?

Karena di Baros sudah dekat dengan perkotaan, untuk sekolah pun sudah banyak. Jadi

alokasi dana digunakan memang untuk pembangunan sarana dan prasarana yang lain.

f. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA dapat membangun dan

mengembangkan modal sosial (social capital), seperti kepercayaan, jaringan, dan

kegotongroyongan melalui kelompok dan pendampingan?

Karena program ini sifatnya transparan, masyarakat terlibat dan tahu perencanaan,

anggaran, pelaksanaan, maka dari itu masyarakat pasti tumbuh rasa kepercayaan. Dan

sifat kegotongroyongannya pun terbangun, dapat dilihat pada saat pembangunan

semua masyarakat kami ajak terlibat untuk membangun daerahnya.

g. Bagaimana kesesuaian kebijakan dengan kondisi pelaksanan kebijakan?

Sudah sesuai, karena secara procedural sudah berjalan sesuai kebijakan tidak ada yang

menyalahi aturan PTO (Petunjuk teknis Operasional).

h. Apakah yang menjadi Faktor penghambat kebijakan?

Dalam program ini kan ada dana SPP, yang menjadi penghambatnya adalah

masyarakat yang kurang sadar dalam pengembaliannya.

i. Apakah strategi yang digunakan pelaksana kebijakan dalam menghadapi hambatan

program tersebut?

Memberikan sanksi kepada kelompok SPP yang mengalami kemacetan dalam

pengembalian dengan tidak memberikan lagi dana nya.

2. Sumber Daya

a. Apakah Jumlah sumber daya manusia dari para implementor sudah sesuai dengan

tupoksinya?

Page 188: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

Sudah sesuai, para implementor bekerja bekerja sesuai dengan tupoksinya dan memang

sudah ditempatkan di bidang nya masing-masing sesuai dengan kemampuannya. Hanya

saja di kecamatan baros terkadang ada pelaksana kebijakan yang mengundurkan diri

sebelum masa kerja nya habis.

b. Siapa saja yang terlibat dalam menjalankan Program (organisasi formal dan organisasi

informal)?

Semua terlibat baik dari masyarakat maupun pelaksana programnya, pelaksana

programnya pun diambil dari daerahnya sendiri karena mereka yang mengetahui apa

yang menjadi kebutuhan didaerahnya. Kalau organisasi formal saja yang menjalankan

program yang sudah disepakati dari hasil musyawarah desa.

c. Bentuk dukungan seperti apa yang diberikan terhadap pendamping maupun operator

PDPM GERBANG UTAMA?

Para pendamping kami berikan gaji sesuai dengan tugasnya, karena setiap pekerjaan

yang dilakukan harus ada imbalan agar kerjanya juga semangat.

d. Apakah Latar belakang pendidikan para implementor?

Kalau untuk tingkat pendidikan alhamdulilah dalam program ini sebagian lulusan

sarjana sebagian lagi lulusan sma, walaupun lulusannya tidak sesuai dengan

keilmuannya, namun ada pembinaan terhadap para pelaksana program, sehingga tidak

kesulitan dalam menjalankan program

e. Bagaimana kemampuan kinerja para implementor?

Kualitas para implementor sudah cukup baik, karena memang sudah dibekali ilmu

terkait pemahaman dalam menjalankan program PDPM GERBANG UTAMA ini.

f. Bagaimana pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber

daya lokal?

Kami yang terus menerus mengajak masyarakat agar terlibat langsung baik dalam

pelaksanaan pembangunan maupun perencanaannya. Karena dalam program ini

masyarakat daerahnya sendiri yang melakukan pembangunan.

g. Bagaimana pemerintah mencukupi fasilitas (sarana/prasraana) untuk menunjang

pelaksanaan kebijakan tersebut?

Tentunya kami sudah menyediakan fasilitas yang menjadi kebutuhan para pelaksana

program untuk menjalankan program dengan baik.

Page 189: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

h. Bagaimana kecukupan waktu dalam menjalankan program?

Sudah cukup dan sudah dipikirkan waktu yang ditentukan untuk menjalankan program

i. Bagaimana pencapaian tugas dengan sumber daya yang tersedia?

Pelaksana program dalam menjalankan tugas sudah bagus berkualitas dan baik namun

harus terus belajar dan berlatih agar dapat menjalankan program lebih baik lagi.

3. Karakteristik Agen Pelaksana

a. Bagaimana karakteristik Stake holder (pelaksana program) dalam PDPM GERBANG

UTAMA?

Karakteristik stakeholder sudah cukup baik dan mampu menjalankan tugasnya sesuai

dengan prosedur.

b. Bagaimana Pelaksanaan dari PDPM GERBANG UTAMA sejauh ini?

Sejauh ini program terlaksana dengan baik dan lancar, semua berjalan sesuai dengan

PTO.

c. Apakah pelaksanaan teknis yang dilakukan oleh para implementator sudah sesuai

dengan Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2015 tentang PDPM GERBANG UTAMA

tersebut?

Tentunya harus sesuai, para pelaksana kebijakan atau para impelementor

melaksanakan tugasnya memang mengacu pada Peraturan Bupati tersebut. Karena

memang sebelumnya sudah diberikan pemahaman mengenai Perbup ini.

4. Sikap/ Kecenderungan (Disposisi) para implementor

a. Bagaimanakah pemerintah mengangkat/ memilih pelaksana kebijakan untuk diberi

wewenang melaksanakan kebijakan?

Pelaksana program dipilih berdasarkan hasil keputusan masyarakat dan memang hasil

pertimbangan dan dilihat dari segi pengetahuan dan kemampuannya tidak asal memilih

b. Bagaimana sistematika pembuatan kebijakan pembinaan ini ? pola apa yang digunakan

? pola top down atau bottom up ?

Pola yang digunakan adalah bottom up, biasanya setiap kebijakan dibuat pola top down

yaitu dari atas kebawah. Namun dalam program ini menggunakan pola bottom up yaitu

Page 190: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

dari bawah keatas, karena masyarakat yang mengetahui kebutuhannya jadi masyarakat

dilibatkan dari proses perencanaan sampai evaluasinya.

5. Komunikasi antar organisai dan aktivitas pelaksana

a. Bagaimana bentuk kordinasi yang terjalin antara pihak – pihak yang terlibat dalam

proses implementasi, siapa saja yang melakukan kordinasi, dan kapan kordinasi

dilakukan?

Koordinasi dan komunikasi berjalan dengan baik. Baik koordinasi antar stakeholder

maupun koordinasi stakeholder dengan masyarakat.

b. Apakah dengan adanya koordinasi dan sosialisasi sudah sesuai dengan manfaat dan

tujuannya ?

Sangat bermanfaat, koordinasi dan sosialisasi dari pemerintah sudah jelas mengenai

arahan PDPM GERBANG UTAMA ini

c. Apakah ada sosialisasi yang dilakukan? Bagaimana sosialisai yang dilakukan, siapa

pihak yang terlibat dalam sosialisai, dan kapan sosialisasi dilakukan?

Sosialisasi sangat penting dilakukan, selain untuk pemahaman mengenai PDPM

GERBANG UTAMA juga untuk pendekatan antara stakeholder dengan stakeholder,

stakeholder dengan masyarakat.

d. Apakah Musrenbang rutin dilaksanakan?

Iya tentunya harus rutin dilaksanakan, setiap tahun munsrenbang dilaksanakan untuk

menampung aspirasi-aspirasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar tercipta

pembangunan yang lebih baik dari segi ekonomi maupun sarana dan prasarana.

6. Lingkungan Ekonomi, sosial dan Politik

a. Bagaimana kondisi ekonomi, sosial dan politik dalam implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

Kondisi lingkungan ekonomi, sosial dan politik sejauh ini sudah mendukung adanya

program, seperti halnya dari segi politik seperti anggota DPRD yang memang

mendukung program-program pemberdayaan masyarakat, karena memang untuk

kesejahteraan rakyat.

Page 191: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

b. Bagaimana dukungan para partisipan Kebijakan Program PDPM GERBANG UTAMA

di Kecamatan Baros Kabupaten Serang (stakeholder), yakni menolak atau mendukung?

Tentunya semua sangat mendukung, sejauh ini tidak ada yang menentang atau menolak

program ini.

c. Bagaimana Sifat opini publik yang ada di lingkungan implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

Respon dari masyarakat sangat baik, apalagi program ini memang untuk

kepentingan masyarakat dan membantu kehidupan masyarakat.

Tanda Tangan

Epon, M.Si

Page 192: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

MEMBER CHECK

Nama : Edi Sumardi S.Pd

Jabatan : Kepala Seksi Pemerintahan Desa

Waktu Wawancara : Senin, 12 Oktober 2016, 01. 35 WIB

Lokasi Wawancara : Kantor Kecamatan Baros Kabupaten Serang

Hasil Wawancara :

7. Ukuran dan Tinjauan Kebijakan

j. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA partisipasi seluruh masyarakat,

khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan

keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan

meningkat?

masyarakat sangat berpartisipasi dalam program ini, baik dalam pengambilan

keputusan perencanaan terutama kelompok perempuan yang mendapat dana SPP

dilibatkan dalam perencanaan, dalam pelaksaannyapun Alhamdulillah keterlibatan

masyarakat di baros sangat berpartisipasi, misalnya dalam hal pembangunan sarana

dan prasarana mereka ikut bergotong royong dan perempuannya memberikan

makanan. Dan dalam pelestarian pembangunan tentu meningkat karena disini yang

membangun adalah masyarakatnya itu sendiri, jadi mereka merasa harus menjaganya”

(Wawancara: Kamis, 29 September 2016, 13.12 WIB. Kantor Kecamatan Baros Kabupaten Serang).

k. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesejahteraan masyarakat miskin

atau Rumah Tangga Miskin dipedesaan di Kecamatan Baros meningkat?

“kalau dikatakan kesejahteraan masyarakat miskin meningkat keselurahan, tidak bisa

dikatakan keseluruhan meningkat. Karena disini anggaran untuk dana SPP saja hanya

25% dan otomatis tidak semua masyarakat atau Rumah Tangga Miskin menerima dana

SPP tersebut.

Page 193: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

l. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA pelembagaan dana bergulir

pelayanan sosial dasar (Simpan Pinjam Perempuan) dan ketersediaan akses ekonomi

terhadap rumah tangga miskin meningkat?

Jawab : “kalau untuk pelembagaan dana bergulir masyarakat di kecamatan Baros ini

kurang, masih banyak paradigma masyarakat yang menganggap dana tersebut tidak

usah dikembalikan karena dana tersebut adalah uang pemerintah, jadi dana bergulir

tersebut mandet.

m. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA sarana dan prasarana di Kabupaten

Serang menjadi lebih baik?

Jawab : “kalau dilihat dari anggaran yang berdasarkan perengkingan, skala prioritas

dari tiap-tiap desa. Kalau di PDPM Gerbang utama ini ada konsultannya yang

mengontrol pekerjaan fisik yaitu fasilitator teknik dan fasilitator kegiatan ditingkat

kecamatan, jadi sarana dan prasarananyapun menjadi lebih baik. Dari segi kualitas

dan segi waktu itu tepat sasaran, kalau dilihat dari anggaran tidak cukup namun karena

dari keterlibatan masyarakatnya tinggi jadi hasil sarana dan prasarananya pun

semakin bagus.

n. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesehatan dan pendidikan di

Kecamatan Baros meningkat?

Jawab : “kalau dari sisi kesehatan dan pendidikan di kecamatan baros tidak ada

alokasi dana perencanaan anggaran untuk itu, karena anggarannya yang kurang.

o. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA dapat membangun dan

mengembangkan modal sosial (social capital), seperti kepercayaan, jaringan, dan

kegotongroyongan melalui kelompok dan pendampingan?

Jawab : “tentu, karena program PDPM GERBANG UTAMA ini melibatkan masyarakat

dai tahap perencanaan sampai pelestarian pembangunan. Jadi masyarakat pun percaya

dan bisa bekerja sama yang baik dengan para pendamping desa.

p. Apakah yang menjadi Faktor penghambat kebijakan?

Page 194: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

Jawab : faktor penghambatnya hanya di anggaran saja, keterbatasan anggaran yang

kurang yang tidak bisa memenuhi semua kebutuhan dan keinginan masyarakat. Oleh

karena itu tidak semua desa mendapatkan dana dari PDPM ini, jadi hanya desa-desa

yang sudah layak juga mendapat rangking saja yang mendapatkan program bantuan

PDPM.

q. Apakah strategi yang digunakan pelaksana kebijakan dalam menghadapi hambatan

program tersebut?

Jawab : Strategi untuk menutupi keterbatasan anggaran disini yaitu melibatkan semua

masyarakat, seperti pembangunan sarana dan prasarana masyarakat tidak mendapat

bayaran kecuali tenaga ahli nya saja. Jadi anggaran untuk kuli atau yang membangun

sarana dan prasarana bisa ditutupi.

8. Sumber Daya

j. Apakah Jumlah sumber daya manusia dari para implementor sudah sesuai dengan

tupoksinya?

Jawab : kalau di Kecamatan Baros ini kurang, seperti pegawai UPK pada tahun 2015 1,

dan tahun 2016 ini 2

k. Siapa saja yang terlibat dalam menjalankan Program (organisasi formal dan organisasi

informal)?

Jawab : semua terlibat dari masyarakat, organisasi yang dibentuk seperti UPK,

kelompok SPP Perempuan, karena program ini memang melibatkan semua masyarakat.

l. Bentuk dukungan seperti apa yang diberikan terhadap pendamping maupun operator

PDPM GERBANG UTAMA?

“Jawab : bentuk dukungannya ya berupa finansial, para pendamping diberikan gaji.

Gaji nya itu sesuai kinerja, kalau memang kinerja nya tepat waktu maka akan diberikan

gaji nya. Kalau kinerja belum selesai, gaji nya pun di pending

m. Apakah Latar belakang pendidikan para implementor?

“Jawab : Bermacam-macam, ada yang SLTA, yang sarjana juga sudah banyak seperti

fasilitator teknik, fasilitator kegiatan itu kan harus yang kompeten yang memiliki

kemampuan dalam mengontrol setiap kegiatan.

Page 195: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

n. Bagaimana kemampuan kinerja para implementor?

Jawab : tugas dan wewenang yang diberikan kepada para implementor sudah

dilaksanakan dengan baik

o. Bagaimana pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber

daya lokal?

Jawab : Dalam pengelolaan pembangunan semua masyarakat di Kecamatan Baros

terlibat, paling hanya tenaga ahli seperti fasilitator teknik dan fasilitator kegiatan yang

tidak berasal dari daerah Baros. Dari sumberdaya alamnya pun sebagian memakai

bahan material yang ada di Baros, namun pasti ada kekurangan. Oleh karena itu

membeli dari luar.

p. Bagaimana pemerintah mencukupi fasilitas (sarana/prasraana) untuk menunjang

pelaksanaan kebijakan tersebut?

Jawab : fasilitas sudah ada dan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-

masing Desa

q. Bagaimana kecukupan waktu dalam menjalankan program?

Jawab : kalau waktu sebenarnya cukup dalam setahun, namun keterlambatan dalam

menjalankan program memang terjadi, misalnya pembangunan jalan karena

permasalahan cuaca, akibatnya proses pembangunan terhambat.

r. Bagaimana pencapaian tugas dengan sumber daya yang tersedia?

Jawab : pencapaian tugas masih kurang dalam hal administrasi, sering terjadi

keterlambatan pelaporan. Ini terjadi karena sumberdaya manusia yang sering berganti

diwaktu yang belum ditentukan.

9. Karakteristik Agen Pelaksana

d. Bagaimana karakteristik Stake holder (pelaksana program) dalam PDPM GERBANG

UTAMA?

Page 196: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

Jawab : “Tentu ada perbedaan pendapat, keinginan dari setiap stakeholder. Kemudian

dari segi kemampuan dan pengetahuannya pun berbeda karena dilatarbelakangi dari

kultur dan pendidikan yang berbeda. Dari pandangan saya, karena masih ada

stakeholder yang mengutamakan pemberian dana program ini kepada orang-orang

terdekat. Jadi keluarga atau orang-orang terdekat yang mendapatkan bantuan program

terlebih dahulu.

e. Bagaimana Pelaksanaan dari PDPM GERBANG UTAMA sejauh ini?

Jawab : sejauh ini pelaksanaan program PDPM GERBANG UTAMA dalam hal

kegiatan sarana dan prasarana cukup baik, dan dalam pemeliharaan dana bergulir

memang belum ada kesadaran masyarakat yang baik dalam hal pengembalian dana

bergulir.

f. Apakah pelaksanaan teknis yang dilakukan oleh para implementator sudah sesuai

dengan Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2015 tentang PDPM GERBANG UTAMA

tersebut?

Jawab : sudah sesuai, karena setiap pelaksanaan mengacu pada Peraturan Bupati

tersebut.

10. Sikap/ Kecenderungan (Disposisi) para implementor

c. Bagaimanakah pemerintah mengangkat/ memilih pelaksana kebijakan untuk diberi

wewenang melaksanakan kebijakan?

Jawab : pengangkatan atau pemilihan para pelaksana program ada yang dipilih melalui

musyawarah Desa untuk tingkat Desa, ada yang melalui penunjukan langsung oleh

pemerintah yang berwenang namun penunjukan langsung tersebut didasari pada

kemampuan para pelaksana program.

d. Bagaimana pemahaman para implementor mengenai isi kebijakan PDPM GERBANG

UTAMA?

Jawab : sudah paham pastinya tentang isi kebijakan, karena memang setiap kegiatan

yang dilakukan harus berpacu pada kebijakan tersebut.

Page 197: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

e. Bagaimana sistematika pembuatan kebijakan pembinaan ini ? pola apa yang digunakan

? pola top down atau bottom up ?

Jawab : sistematikanya bottom up yaitu sistematika usulan dari masyarakat. Karena

program ini melibatkan masyarakat dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai

dengan evaluasi.

11. Komunikasi antar organisai dan aktivitas pelaksana

e. Bagaimana bentuk kordinasi yang terjalin antara pihak – pihak yang terlibat dalam

proses implementasi, siapa saja yang melakukan kordinasi, dan kapan kordinasi

dilakukan?

Jawab : koordinasi nya baik dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai tingkat desa.

Koordinasi dilakukan oleh semua pelaksana kebijakan sesuai dengan tupoksinya

masing-masing. Koordinasi dilakukan ketika memang ada masalah yang perlu

diselesaikan, namun koordinasi rutin dilaksanakan pada saat musyawarah desa.

f. Apakah dengan adanya koordinasi dan sosialisasi sudah sesuai dengan manfaat dan

tujuannya ?

Jawab : tentu sangat sesuai dengan manfaatnya, karena sosialisasi dan koordinasi

penting untuk menjalankan program agar sesuai dengan apa yang diharapkan.

g. Apakah ada sosialisasi yang dilakukan? Bagaimana sosialisai yang dilakukan, siapa

pihak yang terlibat dalam sosialisai, dan kapan sosialisasi dilakukan?

Jawab : tentu ada sosialisasi untuk pemahaman terhadap isi kebijakan program agar

program berjalan optimal, pihak yang terlibat yaitu dari pemerintah kabupaten,

kecamatan, pelaksana program dan masyarakat.

h. Apakah Musrenbang rutin dilaksanakan?

Jawab : rutin, dilaksanakan satu tahun sekali untuk membahas permasalahan-

permasalahan yang ada di masyarakat agar bisa terselesaikan.

12. Lingkungan Ekonomi, sosial dan Politik

d. Bagaimana kondisi ekonomi, sosial dan politik dalam implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

Page 198: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

Jawab : kondisi lingkungan ekonomi, sosial, dan politik di Kecamatan Baros sejauh ini

sudah mendukung adanya program. Dari segi ekonomi memang tidak terlalu banyak

oleh karena itu tidak semua desa di kecamatan baros merasakan program ini.

e. Bagaimana dukungan para partisipan Kebijakan Program PDPM GERBANG UTAMA

di Kecamatan Baros Kabupaten Serang (stakeholder), yakni menolak atau mendukung?

Jawab : tentunya sangat mendukung, karena program ini adalah untuk mensejahterakan

masyarakat.

f. Bagaimana Sifat opini publik yang ada di lingkungan implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

Jawab : Masyarakat sangat senang dan berpartisipasi terhadap program

PDPM GERBANG UTAMA. Karena program ini melibatkan masyarakat

dari mulai perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi.

Tanda Tangan

Edi Sumardi,

S.Pd

Page 199: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

MEMBER CHECK

Nama : Suhaeli

Jabatan : Kepala Desa Curug Agung

Waktu Wawancara : kamis, 8 Oktober 2016, 09.50 WIB

Lokasi Wawancara : Kantor Desa Curug Agung

Hasil Wawancara :

13. Ukuran dan Tinjauan Kebijakan

r. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA partisipasi seluruh masyarakat,

khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan

keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan

meningkat?

Ya masyarakat disini sangat berpartisipasi dan kami yang terus menerus mengajak

masyarakat agar terlibat langsung baik dalam pelaksanaan pembangunan maupun

perencanaannya.”

s. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesejahteraan masyarakat miskin

atau Rumah Tangga Miskin dipedesaan di Kecamatan Baros meningkat?

Alhamdulillah dengan adanya program gerbang utama ini, khususnya di desa curug

agung jadi ada perubahan walaupun tidak meningkat yang tinggi sekali.

t. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA pelembagaan dana bergulir

pelayanan sosial dasar (Simpan Pinjam Perempuan) dan ketersediaan akses ekonomi

terhadap rumah tangga miskin meningkat?

kalau sampai saat ini program spp sangat membantu masyarakat, karena jadi ada

penambahan modal untuk yang mempunyai usaha. Program spp pun ada beberapa

kelompok yang mandet untuk pengembaliannya

Page 200: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

u. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA sarana dan prasarana di Kabupaten

Serang menjadi lebih baik?

alhamduliilah meningkat, misalnya sarana jalan yang tadinya tidak bisa dilewati roda

dua jadi bisa dilewati karena sudah layak.

v. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesehatan dan pendidikan di

Kecamatan Baros meningkat?

kelurahan curug agung pernah mengajukan untu pembangunan sekolah PAUD, namun

tidak terealisasi. Karena dana memprioritaskan yang lainnya.

w. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA dapat membangun dan

mengembangkan modal sosial (social capital), seperti kepercayaan, jaringan, dan

kegotongroyongan melalui kelompok dan pendampingan?

itu pasti membangun kepercayaan, karena sekarang kalau tidak ada keterbukaan

masyarakat itu masyarakat sulit percaya dan diajak bekerjasama dengan pemerintah.

Tapi karena program ini melibatkan asyarakat dan sifatnya terbuka jadi menumbuhkan

kepercayaan masyarakat.

x. Bagaimana kesesuaian kebijakan dengan kondisi pelaksanan kebijakan?

bisa dikatakan hamper sesuai, namun disetiap pelaksanaan kan pasti ada saja

kendalanya tidak mungkin berjalan dengan mulus saja

y. Apakah yang menjadi Faktor penghambat kebijakan?

keterlambatan dalam pencairan dana

z. Apakah strategi yang digunakan pelaksana kebijakan dalam menghadapi hambatan

program tersebut?

kalau strategi demi kelancaran kegiatan memilih orang-orang yang bisa diandalkan

Page 201: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

14. Sumber Daya

s. Apakah Jumlah sumber daya manusia dari para implementor sudah sesuai dengan

tupoksinya?

Semua sudah bekerja dengan tupoksinya masing-masing

t. Siapa saja yang terlibat dalam menjalankan Program (organisasi formal dan organisasi

informal)?

semua organiusasi yang sudah dibentuk sesuai dengan PTO itu yang terlibat

menjalankan program.

u. Bentuk dukungan seperti apa yang diberikan terhadap pendamping maupun operator

PDPM GERBANG UTAMA?

Dukungan dari segi ilmu berupa pelatihan dan berupa finansial untuk para pelaksana

kebijakan

v. Apakah Latar belakang pendidikan para implementor?

tergantung, dilihat dari tugasnya kalau untuk fasilitator harus yang mempunyai

kemampuan yang lebih, jadi ada yang memang sarjana, SLTA, bahkan SLTP kalau

ditingkat desa

w. Bagaimana kemampuan kinerja para implementor?

para pelaksana kebijakan pasti bekerja dengan baik, karena kalau tidak bisa bekerja

tidak akan dipilih jadi pelaksana kebijakan

x. Bagaimana pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber

daya lokal?

untuk sumberdaya manusia dalam pembangunan sarana dan prasarana melibatkan

seluruh warga kampung setempat, namun untuk material membeli dari luar karena

tidak ada disini.

Page 202: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

y. Bagaimana pemerintah mencukupi fasilitas (sarana/prasraana) untuk menunjang

pelaksanaan kebijakan tersebut?

fasilitas sudah cukup menunjang untuk menjalankan program

z. Bagaimana kecukupan waktu dalam menjalankan program?

biasanya kalau waktu pelaksanaan sudah sesuai dan tepat dalam menjalankan kegiatan

paling kelebihan waktu 2-3 hari. Itu dari keterlambatan bahan material jika habis dan

cuaca

aa. Bagaimana pencapaian tugas dengan sumber daya yang tersedia?

karena semua masyarakat aktif terlibat dalam menjalankan kegiatan, jadi pencapaian

tugas dijalankan dengan baik

15. Karakteristik Agen Pelaksana

g. Bagaimana karakteristik Stake holder (pelaksana program) dalam PDPM GERBANG

UTAMA?

karena setiap manusia mempunyai karakter dan sifat yang berbeda, jadi ada saja selisih

faham dari setiap pelaksana kegiatan.

h. Bagaimana Pelaksanaan dari PDPM GERBANG UTAMA sejauh ini?

Alhamdulillah untuk sejauh ini berjalan dengan baik walaupun tidak terlalu mulus,

karena pasti ada saja kendalanya.

i. Apakah pelaksanaan teknis yang dilakukan oleh para implementator sudah sesuai

dengan Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2015 tentang PDPM GERBANG UTAMA

tersebut?

sudah sesuai ya memang tidak boleh menyalahi peraturan bupati

16. Sikap/ Kecenderungan (Disposisi) para implementor

f. Bagaimanakah pemerintah mengangkat/ memilih pelaksana kebijakan untuk diberi

wewenang melaksanakan kebijakan?

Page 203: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

ada yang penunjukan langsung diberi SK, ada juga yang dipilih dari hasil musyawarah

desa.

g. Bagaimana pemahaman para implementor mengenai isi kebijakan PDPM GERBANG

UTAMA?

pasti memahami karena memang sudah dibekali ilmu-ilmu terkait tugas para

implementor sebelumnya.

h. Bagaimana sistematika pembuatan kebijakan pembinaan ini ? pola apa yang digunakan

? pola top down atau bottom up ?

dari pendapat masyarakat, masyarakat yang terlibat, yang berpendapat dan

melaksanakan kegiatan juga

.

17. Komunikasi antar organisai dan aktivitas pelaksana

i. Bagaimana bentuk kordinasi yang terjalin antara pihak – pihak yang terlibat dalam

proses implementasi, siapa saja yang melakukan kordinasi, dan kapan kordinasi

dilakukan?

semua pelaksana kebijakan melakukan koordinasi sesuai dengan tugasnya masing-

masing dari tingkat desa sampai tingkat kabupaten.

j. Apakah dengan adanya koordinasi dan sosialisasi sudah sesuai dengan manfaat dan

tujuannya ?

pasti bermanfaat, koordinasi itu penting untuk mengetahui apa yang belum

terselesaikan dan mengetahui apa yang menjadi kekurangan agar dapat diselesaikan

bersama.

k. Apakah ada sosialisasi yang dilakukan? Bagaimana sosialisai yang dilakukan, siapa

pihak yang terlibat dalam sosialisai, dan kapan sosialisasi dilakukan?

sosialisasi dilakukan oleh pihak kabupaten kepada para pelaksana kebijakan

sekecamatan dan perwakilan masyarakat

Page 204: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

l. Apakah Musrenbang rutin dilaksanakan?

iya rutin karena dari musrenbang bisa mengetahui apa yang dibutuhkan dan yang

harus diutamakan.

18. Lingkungan Ekonomi, sosial dan Politik

g. Bagaimana kondisi ekonomi, sosial dan politik dalam implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

kondisi ekonomi memang belum kondusif, karena memang jumlah bantuan dana harus

dibatasi. Untuk kondisi social maupun poliitk sudah berjalan kondusif.

h. Bagaimana dukungan para partisipan Kebijakan Program PDPM GERBANG UTAMA

di Kecamatan Baros Kabupaten Serang (stakeholder), yakni menolak atau mendukung?

Sebetulnya bukan penolakan pada dasarnya tidak ada yang menentang, sejauh ini para

stakeholder mendukung dan setuju dengan program yang ada.

i. Bagaimana Sifat opini publik yang ada di lingkungan implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

pada dasarnya tidak ada yang menentang, sejauh ini masyarakat

mendukung dan setuju dengan program ini.

Tanda Tangan

Suhaeli

Page 205: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

MEMBER CHECK lurah baros

MEMBER CHECK

Nama : Ahmad Suparlan

Jabatan : Lurah Baros

Waktu Wawancara : Jumat, 30 september 01.50 WIB

Lokasi Wawancara : Kantor Kelurahan Baros

Hasil Wawancara :

1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan

aa. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA partisipasi seluruh masyarakat,

khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan

keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan

meningkat?

meningkat tentunya, masyarakat sangat antusias dalam mengikuti musyawarah

perencanaan untuk program PDPM GERBANG UTAMA ini ada semua terutama

kelompok perempuan yang mendapat dana spp”

bb. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesejahteraan masyarakat miskin

atau Rumah Tangga Miskin dipedesaan di Kecamatan Baros meningkat

alhamdulilah, program ini kita mengutamakan yang sangat membutuhkan. Program ini

kan tidak lepas dari program SPP untuk bantuan masyarakat.

cc. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA pelembagaan dana bergulir

pelayanan sosial dasar (Simpan Pinjam Perempuan) dan ketersediaan akses ekonomi

terhadap rumah tangga miskin meningkat?

ada perubahan yang diharapkan semakin meningkat, di desa baros ini sekarang sudah

lancar untuk program SPP nya.

Page 206: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

dd. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA sarana dan prasarana di Kabupaten

Serang menjadi lebih baik?

kalau meningkat tidak, karena tidak sebanding dana yang diberikan dengan luas

wilayah.

ee. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesehatan dan pendidikan di

Kecamatan Baros meningkat?

idak ada pengajuan di pendidikan dan kesehatan.

ff. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA dapat membangun dan

mengembangkan modal sosial (social capital), seperti kepercayaan, jaringan, dan

kegotongroyongan melalui kelompok dan pendampingan?

sifatnya disini gotong royong, masyarakat terlibat dari awalnya sampai akhir jadi pasti

tingkat kepercayaannya juga semakin baik karena sifatnya terbuka.

gg. Bagaimana kesesuaian kebijakan dengan kondisi pelaksanan kebijakan?

disini kebijakan dari peraturan bupati itu sudah sesuai, misalnya di program spp kalau

spp macet diberi sanksi tidak akan diberikan lagi. Jadi sudah sesuai mengikuti

kebijakan yang ada.

hh. Apakah yang menjadi Faktor penghambat kebijakan?

menurut saya, berbelit-belit dalam hal administrasi. Memang bagus administrasi agar

jelas, namun untuk menjalankan programnya jadi terhambat karena harus menunggu

persetujuan dari administrasi yang banyak tangan.

ii. Apakah strategi yang digunakan pelaksana kebijakan dalam menghadapi hambatan

program tersebut?

mengikuti prosedur yang ada saja, tidak ada strategi.

2. Sumber Daya

bb. Apakah Jumlah sumber daya manusia dari para implementor sudah sesuai dengan

tupoksinya?

Page 207: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

sudah sesuai, sudah memegang masing-masing pekerjaannya sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

cc. Siapa saja yang terlibat dalam menjalankan Program (organisasi formal dan organisasi

informal)?

organisasi ada KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) itu dibentuknya sekampung dan

lain-lain. Itu dibentuk oleh masyarakat dan hasil musyawarah juga

dd. Bentuk dukungan seperti apa yang diberikan terhadap pendamping maupun operator

PDPM GERBANG UTAMA?

mendapatkan gaji tergantung tugas dan fungsinya

ee. Apakah Latar belakang pendidikan para implementor?

sudah banyak yang sarjana, ada SLTA juga, walaupun SLTA tetap memiliki kemampuan

karena ada pembinaan sebelumnya.

ff. Bagaimana kemampuan kinerja para implementor?

sudah bekerja dengan bagus, karena sudah berpengalaman dari PNPM. Kebanyakan

implementornya lanjutan dari program PNPM

gg. Bagaimana pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber

daya lokal?

iya memang yang bisa digunakan di daerah baros ya pastinya menggunakan

sumberdaya yang ada di baros, kalau memang tidak ada harus membeli dari luar.

hh. Bagaimana pemerintah mencukupi fasilitas (sarana/prasraana) untuk menunjang

pelaksanaan kebijakan tersebut?

Pemerintah sudah menyediakan fasilitas apa saja yang menjadi kebutuhan masing-

masing kelurahan

ii. Bagaimana kecukupan waktu dalam menjalankan program?

sudah cukup kalau waktunya, hanya itu tadi karena administrasi yang banyak tangan

Page 208: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

jadi lambat untuk menjalankan programnya.

jj. Bagaimana pencapaian tugas dengan sumber daya yang tersedia?

Jawab : tugas terlaksana dengan baik dengn sumberdaya yang ada

3. Karakteristik Agen Pelaksana

j. Bagaimana karakteristik Stake holder (pelaksana program) dalam PDPM GERBANG

UTAMA?

paradigma setiap orang pasti berbeda, ada yang suka dan tidak suka setiap adanya

pembangunan. Misalnya dalam setiap membangun sarana dan prasarana ada saja yang

saling menyalahkan.

k. Bagaimana Pelaksanaan dari PDPM GERBANG UTAMA sejauh ini?

sejauh ini dilaksanakan dengan bagus, para pelaksana bekerja dengan bagus dasn

bertanggung jawab

l. Apakah pelaksanaan teknis yang dilakukan oleh para implementator sudah sesuai

dengan Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2015 tentang PDPM GERBANG UTAMA

tersebut?

sesuai, tidak boleh keluar dari peraturan bupati tersebut. Harus mengikuti prosedurnya

.

4. Sikap/ Kecenderungan (Disposisi) para implementor

i. Bagaimanakah pemerintah mengangkat/ memilih pelaksana kebijakan untuk diberi

wewenang melaksanakan kebijakan?

untuk perekrutan pegawai di desa semuanya tergantung pada saat musyawarah Desa.

Yang penting perekrutannya harus sesuai dengan tugas, fungsi dan kemampuan yang

dimilikinya asal jangan asal merekrutnya.”

j. Bagaimana pemahaman para implementor mengenai isi kebijakan PDPM GERBANG

UTAMA?

sudah paham pastinya karena adanya sosialisasi terhadap para pelaksana kebijakan

Page 209: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

k. Bagaimana sistematika pembuatan kebijakan pembinaan ini ? pola apa yang digunakan

? pola top down atau bottom up ?

pola di program ini yaitu pola yang melibatkan masyarakat

5. Komunikasi antar organisai dan aktivitas pelaksana

m. Bagaimana bentuk kordinasi yang terjalin antara pihak – pihak yang terlibat dalam

proses implementasi, siapa saja yang melakukan kordinasi, dan kapan kordinasi

dilakukan?

setiap pelaksana kebijakan mempunyai tupoksinya masing-masing dan koordinasinya

juga sesuai dengan PTO, siapa harus berkoordinasi dengan siapa. Koordinasi

dilakukan saat laporan pekerjaan dari pelaksana kebijakan dari tingkat desa sampat

pelaksana kebijakan tingkat kabupaten

n. Apakah dengan adanya koordinasi dan sosialisasi sudah sesuai dengan manfaat dan

tujuannya ?

karena memang harus ada komunikasi yang baik untuk menjalankan kegiatan, jadi pasti

bermanfaat.

o. Apakah ada sosialisasi yang dilakukan? Bagaimana sosialisai yang dilakukan, siapa

pihak yang terlibat dalam sosialisai, dan kapan sosialisasi dilakukan?

ada sosialisasi dari pihak kabupaten melakukan sosialisasi kepada para pelaksana

kebijakan dan masyarakat

p. Apakah Musrenbang rutin dilaksanakan?

rutin, karena menyangkut permasalahan desa. Agar mengetahui apa yang dibutuhkan

dan harus diutamakan

6. Lingkungan Ekonomi, sosial dan Politik

j. Bagaimana kondisi ekonomi, sosial dan politik dalam implementasi PDPM GERBANG

Page 210: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

kondisi masyrakat yang kondusif baik itu dari segi ekonomi, keadaan sosial dan politik

sangat mempengaruhi kebijakan ini.

k. Bagaimana dukungan para partisipan Kebijakan Program PDPM GERBANG UTAMA

di Kecamatan Baros Kabupaten Serang (stakeholder), yakni menolak atau mendukung?

semua mendukung, karena mensejahterakan semuanya.

l. Bagaimana Sifat opini publik yang ada di lingkungan implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

masyarakat menerima dengan baik dan merasa senang karena ingin

pembangunan yang lebih baik.

Tanda Tangan

Ahmad Suparlan

Page 211: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

MEMBER CHECK Fasilitator Kegiatan

Nama : Usep dadang S.T

Jabatan : coordinator Fasilitator kegiatan Kabupaten Serang

Waktu Wawancara : Selasa, 15 November 2016, 09.22 WIB

Lokasi Wawancara : Kantor Fasilitator Kabupaten

Hasil Wawancara :

1. Ukuran dan Tinjauan Kebijakan

a. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA partisipasi seluruh masyarakat,

khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan

keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan di

Kecamatan Baros meningkat?

Jawab : dalam program ini memang masyarakat adalah sebagai pelaku pembangunan.

Maksudnya adalah masyarakat dilibatkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan,

pemantauan dan pelestarian pembangunan. Maka dari itu partisipasi masyarakat miskin,

kelompok perempuan pun meningkat. Karena program ini membuka usulan-usulan

masyarakat agar mengemukakan apa yang menjadi kebutuhannya.

b. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesejahteraan masyarakat miskin

atau Rumah Tangga Miskin dipedesaan di Kecamatan Baros meningkat?

Jawab : “kalau untuk ukuran kesejahteraan masyarakat memang tidak dapat diukur dari

satu faktor saja, namun dilihat dari berbagai faktor. PDPM GERBANG UTAMA dalam

upaya mensejahterakan masyarakat diantaranya meningkatkan sarana dan prasarana

dalam rangka mendukung masyarakat dalam memfasilitasi pembangunan diidesanya

misalnya pembangunan jalan yang menghubungkan satu desa dengan desa yang lainnya,

dalam bidang kesehatan dengan mnyediakan air bersih. Dan yang kedua yaitu dengan

memberikan dana bergulir kepada masyarakat untuk modal usaha. Jadi harapan program

Page 212: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memang meningkat.

c. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA pelembagaan dana bergulir

pelayanan sosial dasar (Simpan Pinjam Perempuan) dan ketersediaan akses ekonomi

terhadap rumah tangga miskin di Kecamatan Baros meningkat?

Jawab : Pelembagaan dana begulir memang memiliki tujuan agar akses ekonomi

terhadap rumah tinggi miskin meningkat, dengan memberikan modal dan masyarakat

bisa mempunyai modal tambahan untuk usahanya. Walaupun tidak semua rumah tangga

miskin di Baros mendapatkannya karena anggaran dana yang terbatas.

d. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA sarana dan prasarana di

Kecamatan Baros Kabupaten Serang menjadi lebih baik?

Jawab : sudah pasti dengan adanya pembangunan akan menjadi lebih baik,

meningkatkan sarana dan prasarana dalam rangka mendukung masyarakat dalam

memfasilitasi pembangunan didesanya misalnya pembangunan jalan yang

menghubungkan satu desa dengan desa yang lainnya, dalam bidang kesehatan dengan

menyediakan air bersih dan pembangunan yang lainnya.

e. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA dapat membangun dan

mengembangkan modal sosial (social capital), seperti kepercayaan, jaringan, dan

kegotongroyongan melalui kelompok dan pendampingan?

Jawab : sudah pasti, karena program ini memang melibatkan masyarakat dari proses

perencanan hingga evaluasi, maka dari itu tingkat transparansi dan kegotoongroyongan

pun lebih baik. Masyarakat harus

f. Bagaimana kesesuaian kebijakan dengan kondisi pelaksanan kebijakan di Kecamatan

Baros?

Jawab : secara keseluruhan sudah sesuai, hanya saja dalam pengumpulan dokumen

sering terlambat tidak sesuai waktu yang sudah ditentukan Petunjuk Teknis

Operasional.

Page 213: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

g. Bagaimana pemerintah mencukupi fasilitas (sarana/prasraana) untuk menunjang

pelaksanaan kebijakan tersebut?

Jawab : Pemerintah membantu menyediakan fasilitas dari segi mencukupi alat

pendukung yang dibutuhkan pelaksana program, dan fasilitas yang disediakan sudah

cukup untuk lancarnya dalam menjalankan program.

h. Apakah yang menjadi Faktor penghambat kebijakan?

Jawab : sebetulnya kebijakan ingin memberikan kelancaran dalam memberikan

program, yang sering menjadi kendala itu paradigma atau cara berpikir baik

pemerintahan desa maupun masyarakat yang diantaranya masih ada yang berpikir kalau

bantuan dari pemerintah tidak usah dikembalikan.

i. Apakah strategi yang digunakan pelaksana kebijakan dalam menghadapi hambatan

program tersebut?

Jawab : PDPM GERBANG UTAMA ini memiliki konsultan atau fasilitator yang

memang memiliki tugas untuk mensosialisasikan bahwa program ini bukan hanya miliki

elit-elit politik saja, bukan hanya milik pemerintah baik dari tingkat desa sampai

kabupaten saja, namun program ini adalah program yang mengharuskan masyarakat

harus terlibat dalam pembangunan agar program ini berjalan optimal. Strategi yang lain

adalah musyawarah melalui pendekatan religi yaitu apabila hutang tetap hutang sampai

kapanpun harus dibayar.

2. Sumber Daya

a. Apakah Jumlah sumber daya manusia dari para implementor sudah sesuai dengan

tupoksinya?

Jawab : Implementor sudah sesuai dengan tupoksinya, namun karena pertengahan

jabatan ada yang berhenti sebelum waktunya, akibatnya ada implementor yang kosong

atau tidak ada.

b. Siapa saja yang terlibat dalam menjalankan Program (organisasi formal dan organisasi

informal)?

Page 214: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

Jawab : kalau dalam menjalankan program hanya organisasi yang sudah dibentuk saja

dalam hal ini organisasi formal sesuai Petunjuk Teknis Operasional.

c. Bentuk dukungan seperti apa yang diberikan terhadap pendamping maupun operator

PDPM GERBANG UTAMA?

Jawab : “semua implementor atau pelaksana kegiatan mendapat gaji dalam hal ini

dukungan finansial yang berbeda sesuai dengan tugas dan fungsinya.

d. Apakah Latar belakang pendidikan para implementor?

“Jawab : “latar belakang pendidikan untuk yang ditingkat desa itu memang banyak yang

hanya lulusan SLTA, tetapi untuk ditingkat kabupaten, kecamatan, dan fasilitator yang

memang harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam hal melaksanakan

program tentunya berlatar belakang sarjana.”

e. Bagaimana kemampuan kinerja para implementor?

Jawab : kemampuan kinerja para implementor sudah tidak diragukan lagi, karena

memang para implementor mendapatkan pembinaan untuk menjalankan program juga

kebanyakan para implementor berpengalaman dalam program-program seperti PDPM

GERBANG UTAMA ini.

f. Bagaimana pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber

daya lokal?

Jawab : memang dalam program ini mengutamakan sumberdaya yang ada di Kecamatan

Tersebut baik itu sumberdaya manusia maupun sumberdaya materil, namun karena

implementor harus memiliki keahlian atau harus yang berkompeten jadi di kecamatan

baros memiliki implementor diluar daerah baros. Untuk sumberdaya materil diutamakan

dari baros, namun apabila masih kekurangan mau tidak mau harus membeli diluar.

g. Bagaimana kecukupan waktu dalam menjalankan program?

Jawab : kalau waktu dalam setahun itu sudah efisien dan memang sudah diperhitungkan

agar program berjalan dengan baik.

Page 215: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

h. Bagaimana pencapaian tugas dengan sumber daya yang tersedia di Kecamatan Baros?

Jawab : pencapaian tugas dalam sarana dan prasarana sudah tepat waktu. Namun dalam

pencapaian tugas dalam hal pelaporan tidak tepat waktu ini karena adanya pergantian

pengurus yang mengakibatkan dokumen tidak utuh dan lambat dalam pengumpulan

dokumen.

4. Karakteristik Agen Pelaksana

a. Bagaimana karakteristik Stake holder (pelaksana program) dalam PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros?

Jawab : Di kecamatan Baros ini karakteristiknya pelaksana programnya sudah cukup

baik dan bisa dilihat dari latarbelakang pendidikannya dan sudah sesuai dengan

bidangnya masing”.

b. Bagaimana Pelaksanaan dari PDPM GERBANG UTAMA sejauh ini di Kecamatan

Baros?

Jawab : sejauh ini pelaksanaan program PDPM GERBANG UTAMA di Kecamatan

Baros, memang belum terlalu optimal. Seperti dalam hal pelaporan, kelengkapan

dokumen sangat lambat. Ini dikarenakan sering adanya pergantian petugas sebelum

masa jabatannya habis. Dalam hal pengembalian dana nya pun di Kecamatan Baros

masih kurang, masih sering terjadi penunggakan.

c. Apakah pelaksanaan teknis yang dilakukan oleh para implementator sudah sesuai

dengan Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2015 tentang PDPM GERBANG UTAMA

tersebut?

Jawab : iya, sudah sesuai karena para implementor melaksanakan tugasnya sesuai

dengan Petunjuk Teknis Operasional.

Page 216: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

4. Sikap/ Kecenderungan (Disposisi) para implementor

a. Bagaimanakah pemerintah mengangkat/ memilih pelaksana kebijakan untuk diberi

wewenang melaksanakan kebijakan?

Jawab : Dalam pengangkatan pelaksana kebijakan di PDPM GERBANG UTAMA ini

sebenarnya kebanyakan orang-orang yang sudah berpengalaman di program sebelumnya

yaitu PNPM Mandiri Pedesaan, adapaun cara pengangkatan atau pemilihan nya dengan

cara musyawarah dan ditunjuk langsung dengan melihat kemampuan yang dimiliki

sesuai dengan bidangnya.

b. Bagaimana pemahaman para implementor mengenai isi kebijakan PDPM GERBANG

UTAMA?

Jawab : para implementor dipilih tidak sembarangan terutama dipihak Kabupaten,

tentunya orang-orangnya memang sudah memiliki pengalaman dan paham terhadap isi

kebijakan PDPM GERBANG UTAMA. Juga terdapat pembinaan terhadap para

implementor tentang isi daroi kebijakan program.

c. Bagaimana sistematika pembuatan kebijakan pembinaan ini ? pola apa yang digunakan

? pola top down atau bottom up ?

Jawab : sitematika dari kebijakan program ini adalah bottom up planning, maksudnya

adalah kebijakan dari bawah keatas. Program ini mekanismenya untuk usulan-usulan.

Masyarakat dipersilahkan berpartisipasi langsung untuk mengemukakan usulan-

usulannya dalam musyawarah yang kemudian dimusyawarahkan dampak dan tujuannya.

5. Komunikasi antar organisai dan aktivitas pelaksana

a. Bagaimana bentuk kordinasi yang terjalin antara pihak – pihak yang terlibat dalam

proses implementasi, siapa saja yang melakukan kordinasi, dan kapan kordinasi

dilakukan?

Page 217: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

Jawab : koordinasi antara para impelementor kebijakan lancar, karena memang sudah

diatur sedemikian rupa melalui petunjuk teknis operasional sesuai dengan tupoksinya

masing-masing. Menyelesaikan masalah yang ada secara berjenjang, kalau memang

permasalahan kecil masih bisa diselesaikan diitngkat desa, cukup koordinasi ditingkat

desa, kalau memang tidak bisa naik ke tingkat kecamatan, dan kalau tidak bisa

diselesaikan di kecamatan diselesaikan diitingkat kabupaten.

b. Apakah dengan adanya koordinasi dan sosialisasi sudah sesuai dengan manfaat dan

tujuannya ?

Jawab : koordinasi dan sosialisasi dalam program PDPM GERBANG UTAMA ini

sudah terjadwalkan dengan baik melalui Rencana Kegiatan Tindak Lanjut (RKTL), jadi

sudah ada alur-alurnya.

c. Apakah ada sosialisasi yang dilakukan? Bagaimana sosialisai yang dilakukan, siapa

pihak yang terlibat dalam sosialisai, dan kapan sosialisasi dilakukan?

Jawab : sosialisasi itu menjadi rencana kegiatan tindak lanjut dalam program ini.

sosialisasi untuk pemahaman terhadap isi kebijakan program agar program berjalan

sesuai dengan yang diharapkan. Semua pihak terlibat terutama masyarakat, karena

program ini menjadikan masyarakat sebagai pelaku pembangunan mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian sampai evaluasi.

Apakah Musrenbang rutin dilaksanakan?

Jawab : pastinya harus rutin, karena memang setiap permasalahan yang ada harus

dimusyawarahkan yang kemudian masyarakat bisa usulkan apa yang menjadi kebutuhan

dari desanya. Yang kemudian bisa dimusyawarahkan usulan mana yang harus

diutamakan.

6. Lingkungan Ekonomi, sosial dan Politik

a. Bagaimana kondisi ekonomi, sosial dan politik dalam implementasi PDPM GERBANG

Page 218: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

Jawab : kondisi lingkungan ekonomi, sosial, dan politik di Kecamatan Baros sejauh ini

sudah kondusif. Mengenai unsur politik semua program pasti akan melewati politis,

karena pasti dalam anggaran harus disetujui oleh pihak legislative yaitu DPRD yang

menyetujui anggaran yang harus dilkeluarkan untuk mendukung adanya program ini.

b. Bagaimana dukungan para partisipan Kebijakan Program PDPM GERBANG UTAMA

di Kecamatan Baros Kabupaten Serang (stakeholder), yakni menolak atau mendukung?

Jawab : pastinya semua pihak mendukung program yang memang untuk kesejahteraan

masyarakat.

c. Bagaimana Sifat opini publik yang ada di lingkungan implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

Jawab : sejauh ini saya lihat respon masyarakat sangat baik terhadap

program ini, dapat dilihat dari partisipasi masyarakat yang baik.

Tanda Tangan

Usep Dadang S.T

Page 219: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

MEMBER CHECK

Nama : Badri

Jabatan : Kepala UPT Desa Curug Agung Kecamatan Baros

Waktu wawancara : Kamis, 8 oktober 2016, 11.20 WIB

Hasil Wawancara :

1. Ukuran dan Tinjauan Kebijakan

a. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA partisipasi seluruh masyarakat,

khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan

keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan

meningkat?

Jawab : iya, karena dalam program ini masyarakat dilibatkan dari awal

b. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesejahteraan masyarakat miskin

atau Rumah Tangga Miskin dipedesaan di Kecamatan Baros meningkat?

Jawab : dikatakan kesejahteraan meningkat yang mendapat dana spp pasti ada

perbedaan sebelum mendapatkan dana tersebut misalnya yang punya warung jadi penuh

barang jualannya.

c. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA pelembagaan dana bergulir

pelayanan sosial dasar (Simpan Pinjam Perempuan) dan ketersediaan akses ekonomi

terhadap rumah tangga miskin meningkat?

Jawab : untuk dana SPP dikecamatan baros ini masih kurang lancar dalam

pengembaliannya

d. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA sarana dan prasarana di Kabupaten

Serang menjadi lebih baik?

Jawab : pastinya menjadi lebih baik karena ada pembangunan

Page 220: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

e. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesehatan dan pendidikan di

Kecamatan Baros meningkat?

Jawab : kalau dana untuk kesehatan dan pendidikan tidak menjadi pengajuan di

kecamatan baros ini.

f. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA dapat membangun dan

mengembangkan modal sosial (social capital), seperti kepercayaan, jaringan, dan

kegotongroyongan melalui kelompok dan pendampingan?

Jawab : iya, karena kegiatannya melibatkan masyarakat lebih terbuka

g. Bagaimana kesesuaian kebijakan dengan kondisi pelaksanan kebijakan?

Jawab : sejauh ini sudah sesuai

h. Apakah yang menjadi Faktor penghambat kebijakan?

Jawab : hanya di keterlambatan dalam pengembalian dana SPP saja sejauh ini

i. Apakah strategi yang digunakan pelaksana kebijakan dalam menghadapi hambatan

program tersebut?

Jawab : ada sanksi yang diberikan kepada anggota penerima bantuan dana SPP

2. Sumber Daya

a. Apakah Jumlah sumber daya manusia dari para implementor sudah sesuai dengan

tupoksinya?

Jawab : iya, saya sudah lama di TPK sejak program PNPM, kerjanya bagus dan bareng-

bareng

b. Siapa saja yang terlibat dalam menjalankan Program (organisasi formal dan organisasi

informal)?

Jawab : organisasi yang sudah diformalkan oleh pemerintah saja.

c. Bentuk dukungan seperti apa yang diberikan terhadap pendamping maupun operator

PDPM GERBANG UTAMA?

“Jawab : mendapat gaji, agar yang bekerja semangat

d. Apakah Latar belakang pendidikan para implementor?

Page 221: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

“Jawab : ada yang SMA ada juga yang sarjana, tapi kalau fasilitator memang sarjana

karena harus memiliki ilmu yang sesuai dengan bidangnya.

e. Bagaimana kemampuan kinerja para implementor?

Jawab : bekerja dengan baik karena saya dan teman-teman pelaksana yang lain

kebanyakan memang sudah berpengalaman dari program sebelumnya yaitu PNPM MPd.

f. Bagaimana pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber

daya lokal?

Jawab : untuk pembangunan sarana dan prasarana semua masyarakat di Kecamatan

Baros bergotong royong, tenaga ahli seperti fasilitator teknik dan fasilitator kegiatan

yang tidak berasal dari daerah Baros. Dari sumberdaya alam ada yang dari baros ada

yang dari luar, kalau dari luar semacam beli batu, pasir, sewa molen.

g. Bagaimana pemerintah mencukupi fasilitas (sarana/prasraana) untuk menunjang

pelaksanaan kebijakan tersebut?

Jawab : fasilitas sudah ada, tinggal digunakan saja

h. Bagaimana kecukupan waktu dalam menjalankan program?

Jawab : waktu yang ditentukan sudah pas untuk menjalankan program

i. Bagaimana pencapaian tugas dengan sumber daya yang tersedia?

Jawab : sudah baik, sudah sesuai dengan waktu yang ditentukan.

3. Karakteristik Agen Pelaksana

a. Bagaimana karakteristik Stake holder (pelaksana program) dalam PDPM GERBANG

UTAMA?

Jawab : karakteristik setiap orang-orang pastinya tidak akan sama dan pasti ada

perbedaan pendapat. Juga akan lebih mengutamakan diri sendiri dan orang-orang

terdekatnya.

b. Bagaimana Pelaksanaan dari PDPM GERBANG UTAMA sejauh ini?

Jawab : sudah baik dan lancar

c. Apakah pelaksanaan teknis yang dilakukan oleh para implementator sudah sesuai

Page 222: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

dengan Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2015 tentang PDPM GERBANG UTAMA

tersebut?

Jawab : tentunya harus sesuai tidak boleh keluar dari aturan kebijakan yang sudah

ditentukan

4. Sikap/ Kecenderungan (Disposisi) para implementor

a. Bagaimanakah pemerintah mengangkat/ memilih pelaksana kebijakan untuk diberi

wewenang melaksanakan kebijakan?

Jawab : dipilih pada saat musyawarah

b. Bagaimana pemahaman para implementor mengenai isi kebijakan PDPM GERBANG

UTAMA?

Jawab : sudah memahami karena isi kebijakannya juga tidak beda jauh dengan program

sebelumnya.

5. Komunikasi antar organisai dan aktivitas pelaksana

a. Bagaimana bentuk kordinasi yang terjalin antara pihak – pihak yang terlibat dalam

proses implementasi, siapa saja yang melakukan kordinasi, dan kapan kordinasi

dilakukan?

Jawab : koordinasi berjalan dengan baik dari pihak kabupaten sampai desa

b. Apakah dengan adanya koordinasi dan sosialisasi sudah sesuai dengan manfaat dan

tujuannya ?

Jawab : sudah pasti, tanpa koordinasi dan sosialisasi yang baik, program tidak akan

berjalan dengan baik

c. Apakah ada sosialisasi yang dilakukan? Bagaimana sosialisai yang dilakukan, siapa

pihak yang terlibat dalam sosialisai, dan kapan sosialisasi dilakukan?

Jawab : ada, sosialisasi untuk pembinaan kepada para pelaksana kebijakan

d. Apakah Musrenbang rutin dilaksanakan?

Page 223: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

Jawab : rutin, karena penting untuk menampung aspirasi masyarakat

6. Lingkungan Ekonomi, sosial dan Politik

a. Bagaimana kondisi ekonomi, sosial dan politik dalam implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

Jawab : ekonomi, social dan politik sudah mendukung adanya program

d. Bagaimana dukungan para partisipan Kebijakan Program PDPM GERBANG UTAMA

di Kecamatan Baros Kabupaten Serang (stakeholder), yakni menolak atau mendukung?

Jawab : sangat mendukung

e. Bagaimana Sifat opini publik yang ada di lingkungan implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

Jawab : kalau ada bantuan tentunya masyarakat sangat menerima dengan

senang

Tanda Tangan

Badri

Page 224: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

MEMBER CHECK

Nama : Bustomi S.Pd

Jabatan : Ketua UPK Kecamatan Baros

Waktu wawancara : Senin, 12 oktober 2016, 08.40 WIB

Hasil Wawancara :

1. Ukuran dan Tinjauan Kebijakan

a. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA partisipasi seluruh masyarakat,

khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan

keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan

meningkat?

Jawab :“Iya pasti melibatkan masyarakat, dalam kebijakan ini masyarakat berperan

dalam proses perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan.

b. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesejahteraan masyarakat miskin

atau Rumah Tangga Miskin dipedesaan di Kecamatan Baros meningkat?

Jawab : iya pasti meningkat kalau dana bergulir atau SPP lancar berarti ada peningkatan

karena pengembaliannya lancar dan otomatis usaha yang dijalankan juga ada

peningkatan.

c. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA pelembagaan dana bergulir

pelayanan sosial dasar (Simpan Pinjam Perempuan) dan ketersediaan akses ekonomi

terhadap rumah tangga miskin meningkat?

Jawab : untuk dana bergulir di kecamatan baros ini masih ada beberapa kelompok yang

tidak tepat waktu dalam pengembaliannya. Karena masih banyak yang berpikir uang

Page 225: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

pemerintah memang untuk membantu masyarakat dan tidak dikembalikanpun tidak

masalah.

d. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA sarana dan prasarana di Kabupaten

Serang menjadi lebih baik?

Jawab : iya menjadi lebih baik, sayangnya tidak menyeluruh karena keterbatasan

anggaran.

e. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesehatan dan pendidikan di

Kecamatan Baros meningkat?

Jawab : tidak ada alokasi untuk kesehatan atapun pendidikan, pernah ada pengajuan

pembangunan PAUD namun tidak disetujui karena ada pembangunan yang memang

harus diutamakan.

f. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA dapat membangun dan

mengembangkan modal sosial (social capital), seperti kepercayaan, jaringan, dan

kegotongroyongan melalui kelompok dan pendampingan?

Jawab : masyarakat baros memang pernah dikecewakan karena pernah ada

penyelewengan pada saat program sebelumnya yaitu PNPM. Namun dalam program ini

karena sifatnya terbuka diharapkan masyarakat bisa kembali percaya kepada

pemerintah. Dan sifat gotong royong Alhamdulillah masyarakat disini sangat

bekerjasama dalam pembangunan untuk daerahnya.

g. Bagaimana kesesuaian kebijakan dengan kondisi pelaksanan kebijakan?

Jawab : iya sudah sesuai, pelaksanaan mengikuti prosedur yang ada.

h. Apakah yang menjadi Faktor penghambat kebijakan?

Jawab : anggaran yang minim, akibatnya yang mendapat dana untuk SPP khususnya

tidak semua.

i. Apakah strategi yang digunakan pelaksana kebijakan dalam menghadapi hambatan

program tersebut?

Page 226: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

Jawab : iya paling dananya digilir setiap tahunnya, agar semuanya kebagian.

2. Sumber Daya

a. Apakah Jumlah sumber daya manusia dari para implementor sudah sesuai dengan

tupoksinya?

Jawab : Di UPK ini sekarang sudah 3 orang, ketua, bendahara dan sekretaris. Pada tahun

2015 pernah hanya satu orang dan itu yang menyebabkan keterlambatan dalam

pelaporan karena pekerjaan dilakukan sendiri. namun akhirnya bertambah jadi dua

orang dan Alhamdulillah sekarang sudah 3 orang.

Siapa saja yang terlibat dalam menjalankan Program (organisasi formal dan organisasi

informal)?

Jawab : hanya organisasi yang sudah diformalkan saja pada saat musyawarah desa dan

sudah ada di PTO.

b. Bentuk dukungan seperti apa yang diberikan terhadap pendamping maupun operator

PDPM GERBANG UTAMA?

Jawab : adanya pelatihan, pembinaan, sosialisasi dan pemahaman mengenai program

PDPM GERBANG UTAMA

c. Apakah Latar belakang pendidikan para implementor?

Jawab : sudah banyak yang sarjana dan pastinya memiliki kemampuan dibidangnya

masing-masing. Kalau di UPK ini saya sendiri sarjana pendidikan, bendaharanya sarjana

ekonomi dan sekretarisnya sedang kuliah SI jurusan bahasa inggris.

d. Bagaimana kemampuan kinerja para implementor?

Jawab : “kalau untuk pegawai disini saya rasa bisa dikatakan baik hal ini dapat dilihat

dari latarbelakang pendidikannya, meskipun keilmuannya tidak sesuai, paling tinggal

butuh pelatihan-pelatihan agar jadi implementor yang sesuai dengan yang diharapkan.”

e. Bagaimana pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber

daya lokal?

Page 227: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

Jawab : untuk sumberdaya manusia memang rata-rata asli daerah baros, namun

fasilitator teknik dan fasilitator kegiatannya bukan dari daerah baros. Tapi kalau untuk

pembangunan tidak memakai tenaga kerja dari luar karena semua masyarakat baros

bergotong royong

f. Bagaimana pemerintah mencukupi fasilitas (sarana/prasraana) untuk menunjang

pelaksanaan kebijakan tersebut?

Jawab : “Disini untuk fasilitas sudah memadai, kami punya komputer, printer jadi saya

rasa untuk sarana dan prasarana sudah mendukung untuk kebijakan ini.”

g. Bagaimana kecukupan waktu dalam menjalankan program?

Jawab : sebenarnya waktu yang ditentukan dalam menjalankan program sudah cukup,

namun pernah ada keterlambatan dalam pelaporan karena kekurangan sumberdaya

manusia.

h. Bagaimana pencapaian tugas dengan sumber daya yang tersedia?

Jawab : kalau untuk pencapaian tugas karena sekarang sudah ada 3 orang pegawai di

UPK semoga tidak ada keterlambatan lagi.

3. Karakteristik Agen Pelaksana

a. Bagaimana karakteristik Stake holder (pelaksana program) dalam PDPM GERBANG

UTAMA?

Jawab : “Pelaksana program bisa dikatakan baik dari segi disiplin dan kepatuhannya

terhadap prosedur yang ada. Dan memang disesuaikan dengan bidangnya dan telah

banyak pengalaman.

b. Bagaimana Pelaksanaan dari PDPM GERBANG UTAMA sejauh ini?

Jawab : semakin kesini semakin baik dari implementornya, masyarakatnya juga.

c. Apakah pelaksanaan teknis yang dilakukan oleh para implementator sudah sesuai

dengan Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2015 tentang PDPM GERBANG UTAMA

tersebut?

Jawab : sudah sesuai mengacu pada Peraturan Bupati tersebut.

Page 228: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

4. Sikap/ Kecenderungan (Disposisi) para implementor

a. Bagaimanakah pemerintah mengangkat/ memilih pelaksana kebijakan untuk diberi

wewenang melaksanakan kebijakan?

Jawab : kalau saya dipilih pada saat musyawarah desa dan pelaksana kebijakan yang

lain pun dipilih pada saat musyawarah desa. Dan tentunya dilihat dari pengetahuan dan

kemampuannya.

b. Bagaimana pemahaman para implementor mengenai isi kebijakan PDPM GERBANG

UTAMA?

Jawab : sudah memahami karena diadakan sosialisasi, pelatihan dan pembinaan

tentang PDPM GERBANG UTAMA.

5. Komunikasi antar organisai dan aktivitas pelaksana

a. Bagaimana bentuk kordinasi yang terjalin antara pihak – pihak yang terlibat dalam

proses implementasi, siapa saja yang melakukan kordinasi, dan kapan kordinasi

dilakukan?

Jawab : “Komunikasi kita berjalan dengan baik dari tingkat kabupaten sampai tingkat

desa, adapun komunikasi yang dilakukan yaitu dengan cara sosialisasi atau pelatihan

yang diberikan kepada perangkat desa selaku implementor utama dalam kebijakan ini.”

b. Apakah dengan adanya koordinasi dan sosialisasi sudah sesuai dengan manfaat dan

tujuannya ?

Jawab : “sudah ada manfaatnya dengan melakukan sosialisasi, para implementor akan

melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar sesuai dengan isi kebijakan.

c. Apakah ada sosialisasi yang dilakukan? Bagaimana sosialisai yang dilakukan, siapa

pihak yang terlibat dalam sosialisai, dan kapan sosialisasi dilakukan?

Jawab : sosialisasi dilakukan oleh fasilitator dari kabupaten dan semua pelaksana

kebijakan tingkat desa, kecamatan mengikutinya.

Page 229: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

d. Apakah Musrenbang rutin dilaksanakan?

Jawab : Alhamdulillah rutin untuk membahas masalah bersama dan tentunya untuk

pemecahan masalah

6. Lingkungan Ekonomi, sosial dan Politik

a. Bagaimana kondisi ekonomi, sosial dan politik dalam implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

Jawab: kondisi ekonomi, sosial dan politik sangat mempengaruhi keberhasilan kebijakan

ini dan di Kecamatan Baros masyarakatnya dalam segi ekonomi belum terlalu kondusif,

misalnya masih banyak kelompok SPP yang lambat dalam pengembalian dana. keadaan

sosial dan politik karena dapat dilihat dari dukungan masyarakat kepada kami dalam

setiap kebijakan atau program yang akan kami jalankan semua masyarakat sangat

mendukung.”

b. Bagaimana dukungan para partisipan Ke\]\bijakan Program PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang (stakeholder), yakni menolak atau

mendukung?

Jawab : sejauh ini tidak ada yang menolak, semua mendukung karena ini bersifat positif

c. Bagaimana Sifat opini publik yang ada di lingkungan implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

Jawab : ”apapun kebijakannya kalau untuk kebaikan dan kesejahteraan

masyarakat pasti dukung sepenuhnya”

Tanda Tangan

Bustomi, S.Pd

Page 230: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

MEMBER CHECK

Nama : Abdul Latif

Jabatan : Fasilitator kegiatan Kecamatan Baros

Waktu Wawancara : kamis, 29 September 2016, 04.35 WIB

Lokasi Wawancara : Rumah kediaman Bapak abdul latif

Hasil Wawancara :

1. Ukuran dan Tinjauan Kebijakan

a. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA partisipasi seluruh masyarakat,

khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan

keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan

meningkat?

Jawab : “iya masyarakat dilibatkan dengan mengikuti musrenbang yang mana disitu

seluruh aspirasi masyarakat bisa ditampung, dan masyarakat baros sangat berpartisipasi

dalam pembangunan daerahnya.”

b. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesejahteraan masyarakat miskin

atau Rumah Tangga Miskin dipedesaan di Kecamatan Baros meningkat?

Jawab : lebih cocoknya dikatakan ada perubahan pastinya dari sebelumnya.

c. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA pelembagaan dana bergulir

pelayanan sosial dasar (Simpan Pinjam Perempuan) dan ketersediaan akses ekonomi

terhadap rumah tangga miskin meningkat?

Jawab : iya ada perubahan ketersediaan akses ekonomi tentunya, bisa dikatakan

meningkat atau ada perubahan kalau memang kelompok perempuan itu lancar dalam

pengembalian, berarti usaha yang dijalani juga lancar.

Page 231: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

d. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA sarana dan prasarana di Kabupaten

Serang menjadi lebih baik?

Jawab : tentunya menjadi lebih baik karena ada pembangunan walaupun tidak semua

sarana dan prasarana yang masyarakat ajukan dapat dipenuhi.

e. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesehatan dan pendidikan di

Kecamatan Baros meningkat?

Jawab : sepertinya tidak ada dana untuk kesehatan ataupun pendidikan yang menjadi

skala prioritas utama di baros ini.

f. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA dapat membangun dan

mengembangkan modal sosial (social capital), seperti kepercayaan, jaringan, dan

kegotongroyongan melalui kelompok dan pendampingan?

Jawab :

g. Bagaimana kesesuaian kebijakan dengan kondisi pelaksanan kebijakan?

Jawab : kadang tidak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan di musrenbang,

seperti pembangunan yang semula sudah disepakati begini pada hasil akhirnya malah

tidak sesuai.

h. Apakah yang menjadi Faktor penghambat kebijakan?

Jawab : system pencairan dana yang diakhir, jadi kami harus menyediakan material

menggunakan uang yang ada di desa terlebih dahulu kemudian dana baru disalurkan.

i. Apakah strategi yang digunakan pelaksana kebijakan dalam menghadapi hambatan

program tersebut?

Jawab : paling hanya sebisa mungkin mempunyai anggaran desa yang cukup untuk

membeli kebutuhan material dan yang lainnya.

2. Sumber Daya

Page 232: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

a. Apakah Jumlah sumber daya manusia dari para implementor sudah sesuai dengan

tupoksinya?

Jawab : Di Baros ini tidak ada fasilitator teknik dikarenakan fasilitator teknik

mengundurkan diri sebelum waktunya. Jadi masih belum lengkap impelementornya dan

otomatis harus dilimpahkan kepada fasilitator Kabupaten

b. Siapa saja yang terlibat dalam menjalankan Program (organisasi formal dan organisasi

informal)?

Jawab : hanya organisasi yang sudah tertera di PTO saja yang terlibat menjalankan

program.

c. Bentuk dukungan seperti apa yang diberikan terhadap pendamping maupun operator

PDPM GERBANG UTAMA?

Jawab : dukungan berupa ilmu pemahaman mengenai PDPM GERBANG UTAMA,

pelatihan, dan dukungan berupa finansial tentunya untuk meningkatkan semangat kerja

d. Apakah Latar belakang pendidikan para implementor?

Jawab : berbeda-beda, ada yang hanya tamatan SLTA kalau untuk impelementor

ditingkat desa, namun sudah banyak yang sarjana dan sesuai dengan bidangnya masing-

masing. Seperti saya fasilitator berlatar pendidikan teknik sipil kan sesuai dengan bidang

yang saja kerjakan.

e. Bagaimana kemampuan kinerja para implementor?

Jawab : “kalau untuk implementor disini saya rasa bisa dikatakan sudah menjalankan

tugasnya dengan baik. hal ini dapat dilihat dari latarbelakang pendidikannya, meskipun

keilmuannya ada yang tidak sesuai dengan bidangnya, namun impelementor dibekali

pelatihan-pelatihan agar jadi pelaksana kebijakan yang sesuai dengan yang diharapkan.”

f. Bagaimana pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber

daya lokal?

Jawab : Dalam program PDPM ini memang bertujuan meningkatkan partisipatif

masyarakat, dengan memberdayakan masyarakat dalam setiap prosesnya. Dan untuk

Page 233: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

pembangunan di daerah baros ini tidak membayar atau memakai tenaga ahli bangunan,

semua masyarakat baros yang ikut dalam pembangunan di desa nya.

g. Bagaimana pemerintah mencukupi fasilitas (sarana/prasraana) untuk menunjang

pelaksanaan kebijakan tersebut?

Jawab : fasilitas yang dibutuhkan sudah cukup untuk menjalankan program

h. Bagaimana kecukupan waktu dalam menjalankan program?

Jawab : sudah sangat cukup waktu yang sudah ditentukan untuk menjalankan program.

Hanya tinggal sumberdaya manusianya saja yang memang harus tepat waktu agar

program berjalan sesuai yang ditentukan.

i. Bagaimana pencapaian tugas dengan sumber daya yang tersedia?

Jawab : pencapaian tugas masih kurang dalam hal administrasi, sering terjadi

keterlambatan pelaporan. Ini terjadi karena sumberdaya manusia yang sering berganti

diwaktu yang belum ditentukan.

3. Karakteristik Agen Pelaksana

a. Bagaimana karakteristik Stake holder (pelaksana program) dalam PDPM GERBANG

UTAMA?

Jawab : “pelaksana program sudah bekerja dengan baik sesuai dengan tupoksinya

masing-masing. Mereka sudah memiliki kemampuan dibidangnya karena memang

banyak pelaksana program yang sudah berpengalaman dalam program yang sama

mengenai pemberdayaan.

b. Bagaimana Pelaksanaan dari PDPM GERBANG UTAMA sejauh ini?

Jawab : untuk pembangunan berjalan lancar sebagaimana mestinya, meski ada yang

tidak sesuai dengan perencanaan namun bisa diselesaikan. Dan terdapat masalah di

program dana bergulir (SPP) kecamatan baros ini termasuk yang rendah dalam

pengembalian dana yang tepat waktu.

Page 234: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

c. Apakah pelaksanaan teknis yang dilakukan oleh para implementator sudah sesuai

dengan Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2015 tentang PDPM GERBANG UTAMA

tersebut?

Jawab : sesuai, karena tidak mungkin menyalahi peraturan yang sudah ditentukan.

Pelaksanaan teknis para impelementor harus sesuai dengan perbup. Kalau menyalahi

aturan ya ada sanksi nya.

4. Sikap/ Kecenderungan (Disposisi) para implementor

a. Bagaimanakah pemerintah mengangkat/ memilih pelaksana kebijakan untuk diberi

wewenang melaksanakan kebijakan?

Jawab : kalau dari perangkat desa dipilih berdasarkan hasil keputusan masyarakat di

musyawarah desa. Dan kalau untuk fasilitator kabupaten itu penunjukan langsung dari

pemerintah Kabupaten dan tentunya sudah dipertimbangkan berdasarkan kemampuan di

bidangnya. Termasuk saya juga ditunjuk langsung oleh pemerintah Kabupaten untuk

menjadi fasilitator di Kecamatan Baros.

b. Bagaimana pemahaman para implementor mengenai isi kebijakan PDPM GERBANG

UTAMA?

Jawab : karena dari awal sudah diberikan pelatihan dan pemahaman mengenai kebijakan

PDPM GERBANG UTAMA pastinya mereka sudah paham. dan diberikan buku

panduan kebijakan, agar para implementor lebih memahaminya.

5. Komunikasi antar organisai dan aktivitas pelaksana

a. Bagaimana bentuk kordinasi yang terjalin antara pihak – pihak yang terlibat dalam

proses implementasi, siapa saja yang melakukan kordinasi, dan kapan kordinasi

dilakukan?

Jawab : sejauh ini komunikasi atau koordinasi antara stakeholder berjalan dengan baik.

Apalagi jaman sekarang sudah modern jadi tidak sulit untuk komunikasi.

b. Apakah dengan adanya koordinasi dan sosialisasi sudah sesuai dengan manfaat dan

tujuannya ?

Page 235: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

Jawab : sudah sesuai, dengan adanya koordinasi dan sosialisasi selain memahami antar

stakeholder juga memudahkan kebijakan berjalan sebagaimana mestinya.

c. Apakah ada sosialisasi yang dilakukan? Bagaimana sosialisai yang dilakukan, siapa

pihak yang terlibat dalam sosialisai, dan kapan sosialisasi dilakukan?

Jawab : saat sosialisasi semua perangkat desa harus mengikutinya, pemerintah

kabupaten dan fasilitator kabupaten yang mengarahkan sosialisasi.

d. Apakah Musrenbang rutin dilaksanakan?

Jawab : rutin, dan memang sudah ada di Rencana Pembangunan jangka Menengah

daerah Kabupaten.

6. Lingkungan Ekonomi, sosial dan Politik

a. Bagaimana kondisi ekonomi, sosial dan politik dalam implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

Jawab : kondisi sosial, dan politik sejauh ini sudah kondusif. Pemerintah dan masyarakat

bekerjasama dengan baik untuk keberhasilan kebijakan. Namun kondisi ekonomi belum

terlalu mencukupi dan menyeluruh.

b. Bagaimana dukungan para partisipan Kebijakan Program PDPM GERBANG UTAMA

di Kecamatan Baros Kabupaten Serang (stakeholder), yakni menolak atau mendukung?

Jawab : sejauh ini tidak ada yang menentang ataupun menolak terhadap program ini.

Masyarakat dan stakeholder sangat berpartisipasi dalam program ini.

c. Bagaimana Sifat opini publik yang ada di lingkungan implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

Jawab : tentunya masyarakat sangat abntusias mengenai program

pemberdayaan, karena memang program ini untuk membantu

kesejahteraan masyarakat.

Tanda Tangan

Abdul Latif

Page 236: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

MEMBER CHECK

Nama : Edi Supriyadi

Jabatan : Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD

Waktu Wawancara : kamis, 29 September 2016, 12.14 WIB

Lokasi Wawancara : Rumah kediaman Bapak Edi

Hasil Wawancara :

1. Ukuran dan Tinjauan Kebijakan

a. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA partisipasi seluruh masyarakat,

khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan

keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan

meningkat?

Jawab : “Sangat meningkat, masyarakat Rumah Tangga Miskin dan Kelompok

Perempuan ada dan berpartisipasi dalam proses perencanaan karena setiap kampung

ingin menyampaikan apa yang menjadi permasalahan di kampungnya .”

b. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesejahteraan masyarakat miskin

atau Rumah Tangga Miskin dipedesaan di Kecamatan Baros meningkat?

Jawab : kalau dilihat dari aspek pembangunan ada perubahan, itu kan bisa termasuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mana membangun yang menjadi

kebutuhan masyarakat, untuk dana SPP pun walaupun tidak semua yang mendapatkan

pasti ada perubahan pada masyarakat nya.

c. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA pelembagaan dana bergulir

pelayanan sosial dasar (Simpan Pinjam Perempuan) dan ketersediaan akses ekonomi

terhadap rumah tangga miskin meningkat?

Jawab : menurut saya biasa saja, karena memang yang mendapatkan dana SPP tidak

Page 237: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

semua masyarakat miskin medapatkannya. Dan kelompok yang mendapatkan dana SPP

tidak digilir, seharusnya kelompok yang sudah pernah mendapatkan tidak

mendapatkannya lagi, bergilir dengan ibu-ibu yang lain.

d. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA sarana dan prasarana di Kabupaten

Serang menjadi lebih baik?

Jawab : iya kalau ada pembangunan tentunya menjadi lebih baik, namun kadang

pembangunan tidak sesuai dengan yang direncanakan.

e. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesehatan dan pendidikan di

Kecamatan Baros meningkat?

Jawab : Di Kecamatan Baros tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk kesehatan atau

pun pendidikan.

f. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA dapat membangun dan

mengembangkan modal sosial (social capital), seperti kepercayaan, jaringan, dan

kegotongroyongan melalui kelompok dan pendampingan?

Jawab : karena masyarakat terlibat dalam setiap proses dari PDPM ini maka menurut

saya membangun sifat kegotongroyongan, tingkat kepercayaan nya pun menjadi lebih

percaya karena sifatnya terbuka.

g. Bagaimana kesesuaian kebijakan dengan kondisi pelaksanan kebijakan?

Jawab : sejauh ini sudah sesuai dengan kebijakan

h. Apakah yang menjadi Faktor penghambat kebijakan?

Jawab : keterbatasan anggaran yang membuat pembangunan dilakukan tidak

menyeluruh

i. Apakah strategi yang digunakan pelaksana kebijakan dalam menghadapi hambatan

program tersebut?

Jawab : dengan merengking dan mengutamakan desa yang memang benar-benar sangat

membutuhkan

Page 238: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

2. Sumber Daya

a. Apakah Jumlah sumber daya manusia dari para implementor sudah sesuai dengan

tupoksinya?

Jawab : implementor sudah bekerja sudah sesuai dengan tupoksinya namun jumlah

implementor di Baros masih ada yang kosong dan otomatis dibebankan kepada yang

lain.

b. Siapa saja yang terlibat dalam menjalankan Program (organisasi formal dan organisasi

informal)?

Jawab : yang terlibat hanya organisasi formal yang sudah tercantum dalam PTO.

c. Bentuk dukungan seperti apa yang diberikan terhadap pendamping maupun operator

PDPM GERBANG UTAMA?

Jawab : diberikan sosialisasi pemahaman dan pelatihan tentang PDPM GERBANG

UTAMA agar para implementor bekerja dengan baik.

d. Apakah Latar belakang pendidikan para implementor?

Jawab : untuk implementor perangkat desa memang banyak yang hanya lulusan SLTA,

dan untuk implementor tingkat kecamatan dan kabupaten memang memiliki gelar

sarjana.

e. Bagaimana kemampuan kinerja para implementor?

Jawab : para implementor sejauh ini bekerja dengan baik, kemampuannya sudah tidak

diragukan lagi karena memang sebelumnya sudah dibekali pelatihan dan sosialisasi

pemahaman kebijakan.

f. Bagaimana pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber

daya lokal?

Jawab : dalam program ini memang mmeberdayakan sumberdaya lokal baik dalam

Page 239: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

sumberdaya manusia, sumberdaya material, kalau untuk pembangunan semua

masyarakat baros yang terlibat dalam pembangunan, kami tidak membayar tenaga ahli

bangunan, namun untuk material karena tidak ada di Baros otomatis harus membeli dari

luar untuk kelengkapan bahan material.

g. Bagaimana pemerintah mencukupi fasilitas (sarana/prasraana) untuk menunjang

pelaksanaan kebijakan tersebut?

Jawab : fasilitas sudah ada dari pemerintah dan tidak ada masalah

h. Bagaimanana kecukupan waktu dalam menjalankan program?

Jawab : sudah cukup waktu yang ditentukan

i. Bagaimana pencapaian tugas dengan sumber daya yang tersedia?

Jawab : kurang tepat waktu, karena keterlambatan dalam administrasi. Karena untuk

pengajuan pembangunan harus ada dokumen pengajuan terlebih dahulu, dan semakin

cepat proses administrasi maka semakin cepat untuk persetujuan pembangunan.

3. Karakteristik Agen Pelaksana

a. Bagaimana karakteristik Stake holder (pelaksana program) dalam PDPM GERBANG

UTAMA?

Jawab : ”kalau untuk pelaksana program disini saya rasa bisa dikatakan baik hal ini

dapat dilihat dari latarbelakang pendidikannya, meskipun keilmuannya tidak sesuai

dengan bidangnya, namun dibekali ilmu melalui pelatihan-pelatihan agar jadi pelaksana

kebijakan yang mempunya kinerja yang baik.

b. Bagaimana Pelaksanaan dari PDPM GERBANG UTAMA sejauh ini?

Jawab : sejauh ini program sudah berjalan dengan baik meskipun masih ada kekurangan

misalnya dalam hal keterlambatan administrasi tadi, keterlambatan dalam pengembalian

dana SPP.

c. Apakah pelaksanaan teknis yang dilakukan oleh para implementator sudah sesuai

Page 240: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

dengan Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2015 tentang PDPM GERBANG UTAMA

tersebut?

Jawab : memang harus sesuai dan tidak boleh ada yang melaksanakan kegiatan apapun

diluar peraturan Bupati tersebut. Karena Perbup tersebut sebagai acuan dari pelaksanaan

kebijakan

4. Sikap/ Kecenderungan (Disposisi) para implementor

a. Bagaimanakah pemerintah mengangkat/ memilih pelaksana kebijakan untuk diberi

wewenang melaksanakan kebijakan?

Jawab : kalau untuk pemilihan pelaksana kebijakan perangkat desa dipilih pada saat

musyawarah desa.

b. Bagaimana pemahaman para implementor mengenai isi kebijakan PDPM GERBANG

UTAMA?

Jawab : kalau mengenai pemahaman terhadap kebijakan sudah tidak diragukan lagi

karena memang sudah ada sosialisasi dan pelatihan yang berguna untuk pemahaman

para implkementor terhadap isi kebijakan.

5. Komunikasi antar organisai dan aktivitas pelaksana

a. Bagaimana bentuk kordinasi yang terjalin antara pihak – pihak yang terlibat dalam

proses implementasi, siapa saja yang melakukan kordinasi, dan kapan kordinasi

dilakukan?

Jawab : komunikasi sudah berjalan dengan baik, karena memang harus terjalin

komunikasi yang baik agar program tersebut berjalan dengan semestinya.

b. Apakah dengan adanya koordinasi dan sosialisasi sudah sesuai dengan manfaat dan

tujuannya ?

Jawab : sangat bermanfaat, karena tanpa adanya sosialisasi dan koordinasi tidak akan

ada hubungan yang baik antara para pelaksana kebijakan, antara pemerintah dengan

pelaksana kebijakan, dan pemerintah dengan masyarakat

Page 241: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

c. Apakah ada sosialisasi yang dilakukan? Bagaimana sosialisai yang dilakukan, siapa

pihak yang terlibat dalam sosialisai, dan kapan sosialisasi dilakukan?

Jawab : pasti ada sosialisasi untuk pemahaman kepada para pelaksana kebijakan juga

masyarakat.

d. Apakah Musrenbang rutin dilaksanakan?

Jawab : tentu, untuk pendekatan antara pemerintah dengan masyarakat salah satunya

melalui musrenbang. Karena pemerintah bisa mengetahui apa yang menjadi kebutuhan

masyarakat.

6. Lingkungan Ekonomi, sosial dan Politik

a. Bagaimana kondisi ekonomi, sosial dan politik dalam implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

Jawab : kondisi ekonomi belum menyeluruh semua desa mendapatkan dana, dan untuk

kondisi social dan politik sudah mendukung adanya program dan berjalan dengan

kondusif.

b. Bagaimana dukungan para partisipan Kebijakan Program PDPM GERBANG UTAMA

di Kecamatan Baros Kabupaten Serang (stakeholder), yakni menolak atau mendukung?

Jawab : tidak ada yang menolak, semua mendukung program ini untuk kesejahteraan

masyarakat

c. Bagaimana Sifat opini publik yang ada di lingkungan implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

Jawab : ”kami sangat mendukung, asal sosialisai kepada kaminya benar-

benar sampai kami memahami isi kebijakan tersebut jangan hanya sekali

atau dua kali tapi sampai kami memahami agar kami dapat melaksanakan

kebijakan dengan baik.”

Tanda tangan

Edi supriyadi

Page 242: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

MEMBER CHECK

Nama : Erwin Setiawan

Jabatan : Tokoh Masyarakat

Waktu Wawancara : Senin, 03 oktober 03.45 WIB

Lokasi Wawancara : Rumah kediaman Bapak Erwin

Hasil Wawancara :

1. Ukuran dan Tinjauan Kebijakan

a. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA partisipasi seluruh masyarakat,

khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan

keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan

meningkat?

Jawab : Ya kami ikut berpartisipasi dalam segala kegiatan yang dilakukan oleh desa

baik dalam perencanaan di musyawarah desa, aspirasi kami ditampung dan dalam

pembangunannyapun kami dilibatkan.

b. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesejahteraan masyarakat miskin

atau Rumah Tangga Miskin dipedesaan di Kecamatan Baros meningkat?

Jawab : saya tidak merasa kesejahteraan perekonomian saya meningkat, karena saya

tidak menerima dana apapun, istri sayapun tidak mendapat dana dari program tersebut.

Namun kesejahteraan kan tidak dilihat dari program SPP saja, dilihat dari sarana dan

prasrana yang diperbaiki pun menjadi tolak ukur tingkat kesejahteraan masyarakat.

c. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA sarana dan prasarana di

Kecamatan Baros Kabupaten Serang menjadi lebih baik?

Jawab : iya kalau ada pembangunan ya pasti menjadi lebih baik dari sebelumnya,

Page 243: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

misalnya jalan yang tadinya rusak jadi lebih bagus.

d. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesehatan dan pendidikan di

Kecamatan Baros meningkat?

Jawab : kalau dari musyawarah desa yang saya ikuti, tidak ada dana untuk pendidikan

ataupun kesehatan. Sempat ada yang mengajukan untuk pembangunan PAUD namun

ada pembangunan lain yang lebih diutamakan.

e. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA dapat membangun dan

mengembangkan modal sosial (social capital), seperti kepercayaan, jaringan, dan

kegotongroyongan melalui kelompok dan pendampingan?

Jawab : dikatakan percaya sepenuhnya sih tidak, namun program ini sifatnya terbuka

dari anggaran yang digunakan untuk apa saja. Jadi menumbuhkan rasa kepercayaan

masyarakat.

2. Sumber Daya

a. Bagaimana pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber

daya lokal?

Jawab : kami masyarakat ikut aktif terlibat dalam pembangunan, tidak membayar tenaga

kerja, disini seluruh masyarakat yang menjadi tenaga kerja nya.

3. Karakteristik Agen Pelaksana

a. Bagaimana Pelaksanaan dari PDPM GERBANG UTAMA sejauh ini?

Jawab : lancar-lancar saja yang saya ketahui, dari pembangunannya pun tidak ada

hambatan apapun. Dana yang ada juga digunakan dengan transparan.

4. Sikap/ Kecenderungan (Disposisi) para implementor

a. Bagaimanakah pemerintah mengangkat/ memilih pelaksana kebijakan untuk diberi

wewenang melaksanakan kebijakan?

Page 244: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

Jawab : Dipilih saat musyawarah Desa, ada juga yang dipilih secara penunjukan

langsung, mendapat SK untuk menjadi pelaksana kebijakan.

5. Komunikasi antar organisai dan aktivitas pelaksana

a. Apakah ada sosialisasi yang dilakukan? Bagaimana sosialisai yang dilakukan, siapa

pihak yang terlibat dalam sosialisai, dan kapan sosialisasi dilakukan?

Jawab : sosialisasi ada dilakukan, waktu itu pun saya mendapat undangan

pemberitahuannya, hanya saja tidak bisa hadir dalam sosialisasi tersebut.

b. Apakah Musrenbang rutin dilaksanakan?

Jawab : kalau musenbang rutin dilaksanakan dan memang penting untuk menampung

aspirasi seluruh masyarakat.

c. Lingkungan Ekonomi, sosial dan Politik

a. Bagaimana Sifat opini publik yang ada di lingkungan implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

Jawab : “Yang pasti saya sebagai masyarakat disini mendukung program

pemerintah asalkan programnya sesuai dengan yang dibutuhkan dan

tujuannya baik untuk kesejahteraan masyarakat”

Tanda Tangan

Erwin Setiawan

Page 245: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

MEMBER CHECK

Nama : Shalihah

Jabatan : Masyarakat

Waktu Wawancara : Rabu, 05 Oktober 2016, 12.25

Lokasi Wawancara : Rumah kediaman Bapak ErwinIbu Shalihah

Hasil Wawancara :

19. Ukuran dan Tinjauan Kebijakan

jj. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA partisipasi seluruh masyarakat,

khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok perempuan, dalam pengambilan

keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan

meningkat?

Jawab : “Ya kami dilibatkan dalam segala kegiatan yang dilakukan oleh desa baik itu

dalam perencenaan maupun saat pembangunan. Walaupun perempuan kami juga turut

membantu bapak-bapak yang sedang melakukan pembangunan dengan menyiapkan

makan, minum.

kk. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesejahteraan masyarakat miskin

atau Rumah Tangga Miskin dipedesaan di Kecamatan Baros meningkat?

Jawab : kalau dikatakan meningkat tidak juga, Cuma ada perubahan saja dilihat dari

sarana dan prasarana ada yang diperbaiki yang mempermudah akses masyarakat

misalnya jalan.

ll. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA pelembagaan dana bergulir

pelayanan sosial dasar (Simpan Pinjam Perempuan) dan ketersediaan akses ekonomi

terhadap rumah tangga miskin meningkat?

Jawab : kalau saya pribadi sebagai ketua kelompok SPP, ibu-ibu yang mendapat dana

Page 246: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

spp ada yang lancar ada juga yang tidak lancar dalam pengembaliannya, kadang saya

juga bingung harus bertanggung jawab, tapi dari masyarakatnya mungkin usahanya

kurang lancar, makanya tidak lancar dalam pengembaliannya.

mm. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA sarana dan prasarana di

Kecamatan Baros Kabupaten Serang menjadi lebih baik?

Jawab : biasa saja, karena tidak keseluruhan juga dilakukan pembangunan.

nn. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA kesehatan dan pendidikan di

Kecamatan Baros meningkat?

Jawab : yang saya ketahui tidak ada bantuan dana untuk kesehatan dan pendidikan.

oo. Apakah dengan adanya PDPM GERBANG UTAMA dapat membangun dan

mengembangkan modal sosial (social capital), seperti kepercayaan, jaringan, dan

kegotongroyongan melalui kelompok dan pendampingan?

Jawab : iya, jadi lebih percaya karena kami terlibat langsung dari mulai perencanaan

sampai evaluasi nya. Jadi kami mengetahui anggaran digunakan untuk apa saja.

20. Sumber Daya

kk. Bagaimana pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber

daya lokal?

Jawab : iya disini semua masyarakat barosnya sendiri yang bergotongroyong dalam

membangun sarana dan prasarana yang ada di Baros.

21. Karakteristik Agen Pelaksana

m. Bagaimana Pelaksanaan dari PDPM GERBANG UTAMA sejauh ini?

Jawab : sejauh ini tidak ada masalah yang serius, kalau dulu saat program PNPM

sebelum PDPM GERBANG UTAMA pernah ada penyelewengan. Dana SPP yang

dibawa kabur oleh pendamping lokalnya.

Page 247: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

22. Sikap/ Kecenderungan (Disposisi) para implementor

a. Bagaimanakah pemerintah mengangkat/ memilih pelaksana kebijakan untuk diberi

wewenang melaksanakan kebijakan?

Jawab : dipilih pada saat musyawarah desa, karena saya pun dipilih menjadi ketua

kelompok SPP pada saat musyawarah Desa.

23. Komunikasi antar organisai dan aktivitas pelaksana

q. Bagaimana bentuk kordinasi yang terjalin antara pihak – pihak yang terlibat dalam

proses implementasi, siapa saja yang melakukan kordinasi, dan kapan kordinasi

dilakukan?

Jawab : kalau saya melakukan koordinasi dengan UPK untuk melaporkan dan menyetor

uang SPP.

r. Apakah dengan adanya koordinasi dan sosialisasi sudah sesuai dengan manfaat dan

tujuannya ?

Jawab : “sudah ada manfaatnya dengan melakukan koordinasi, agar mengetahui yang

menajdi hambatan dalam SPP ini.

s. Apakah ada sosialisasi yang dilakukan? Bagaimana sosialisai yang dilakukan, siapa

pihak yang terlibat dalam sosialisai, dan kapan sosialisasi dilakukan?

Jawab : diadakan sosialisasi dari pemerintah menjelaskan tentang program ini

t. Apakah Musrenbang rutin dilaksanakan?

Jawab : iya, setahun sekali saya mengikuti musrenbang. Karena saya ingin

menyampaikan aspirasi saya, apa yang menjadi kebutuhan di desa saya.

24. Lingkungan Ekonomi, sosial dan Politik

Page 248: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

a. Bagaimana Sifat opini publik yang ada di lingkungan implementasi PDPM GERBANG

UTAMA di Kecamatan Baros Kabupaten Serang?

Jawab : “Disini masyarakatnya sangat mendukung setiap kebijakan atau

kegiatan yang dilakukan desa untuk kebaikan masyarakat.”

Tanda Tangan

Shalihah

Page 249: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
Page 250: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
Page 251: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
Page 252: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
Page 253: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
Page 254: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
Page 255: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
Page 256: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

1

BAB. I

KEBIJAKAN POKOK

1.1. LATAR BELAKANG

Upaya penanggulangan kemiskinan telah dilakukan melalui berbagai program berbasis

pemberdayaan masyarakat, karena kemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang

mendesak dan memerlukan langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistematik,

terpadu, dan menyeluruh dalam rangka mengurangi beban dan memenuhi hak-hak dasar

masyarakat secara layak melalui pembangunan inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan

untuk mewujudkan kehidupan yang bermartabat.

Seiring dengan itu pada Tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Serang melaksanakan Program

Daerah Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PDPM-MPd) dilaksanakan di 15

kecamatan yang tidak mendapatkan bantuan Program PNPM-MPd, sebagai inisiatif lokal

untuk mendorong percepatan dalam pembangunan perdesaan yang berbasis pemberdayaan

masyarakat melalui mekanisme perencanaan pembangunan secara partisipatif, dimana

masyarakat perdesaan diberikan hak dan keleluasaan dalam merencanakan dan

melaksanakan pembangunan di desa.

Kabupaten Serang sama dengan daerah lain memiliki persoalan kemiskinan dan

pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan

alamiah, kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Persoalan pengangguran

lebih dipicu oleh rendahnya kesempatan dan peluang kerja bagi angkatan kerja di

perdesaan. Upaya untuk menanggulanginya harus menggunakan pendekatan multi disiplin

yang berdimensi pemberdayaan. Pemberdayaan yang benar harus memadukan aspek-

aspek penyadaran, pengkapasitasan, dan pendayaan.

Dalam rangka peningkatan kapasitas pemerintah Daerah, penguatan kelembagaan

masyarakat, keberlanjutan pendampingan masyarakat, integrasi program dan mewujudkan

tata kelola pemerintahan yang baik, maka Tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Serang

melaksanakan kembali Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat Gerakan

Pembangunan Untuk Masyarakat (PDPM GERBANG UTAMA). PDPM Gerbang Utama

adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan

berkelanjutan, sebagai reflikasi dari PNPM MPd yang selama ini pelaksanaan di Kabupaten

Serang dinilai berhasil. Di antara keberhasilan PNPM MPd adalah penyediaan lapangan

kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat miskin, efisiensi dan efektivitas kegiatan serta

menumbuhkan kolektivitas dan partisipasi masyarakat.

Sejalan dengan Visi PNPM MPd maka visi PDPM GERBANG UTAMA adalah tercapainya

kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti

terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri

untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber

daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah

kemiskinan. Misi PDPM GERBANG UTAMA adalah: (1) peningkatan kapasitas masyarakat

dan kelembagaannya; (2) pelembagaan sistem pembangunan partisipatif; (3) pengefektifan

fungsi dan peran pemerintahan lokal; (4) peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana

sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat; serta (5) pengembangan jaringan kemitraan

dalam pembangunan.

Page 257: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

2

Dalam rangka melaksanakan visi dan misi PDPM GERBANG UTAMA, strategi yang

dikembangkan yaitu menjadikan rumah tangga miskin (RTM) sebagai kelompok sasaran,

menguatkan sistem pembangunan partisipatif, serta mengembangkan kelembagaan kerja

sama antar desa. Dari visi, misi, dan strategi maka PDPM GERBANG UTAMA berupaya

menggarisbawahi pentingnya pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih yaitu

menuntaskan tahapan pelembagaan sistem pembangunan partisipatif, setelah tahapan

inisiasi dan internalisasi telah selesai dilakukan oleh PPK dan PNPM MPd.

1.2. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4309);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4588);

9. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pedoman Pembangunan Yang Berkeadilan.

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa.

12. Peraturan Direktur Jendral Perbendaharaan Nomor PER 66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

13. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pembentukan Peraturan Desa.

14. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa.

15. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi Kecamatan di Kabupaten Serang

16. Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi

Page 258: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

3

Kecamatan 17. Surat Keputusan Bupati Serang Nomor 16 Tahun 2003 tentang Pelimpahan

Sebagian Wewenang Bupati kepada Camat. 1.3. ACUAN TEKNIS

1. Surat Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Departemen Dalam Negeri Nomor : 414.2/1408/PMD tanggal 31 Maret 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan Desa.

2. Surat Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Departemen Dalam Negeri Nomor : 414.2/2207/PMD tanggal 18 Mei 2010 tentang Panduan Teknis Integrasi Perencanaan Pembangunan.

3. Surat Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Departemen Dalam Negeri Nomor 414.2/8509/PMD tanggal 16 Desember 2013 tentang Penetapan Lokasi PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN TA. 2014.

4. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Musyawarah Perencanaan Pembangunan di desa dan kelurahan.

1.4. PENGERTIAN

1. Alokasi Dana Desa (ADD) adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah

Kabupaten/Kota untuk desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten/kota.

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB-Desa) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.

3. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan untuk melakukan penilaian terhadap hasil-hasil kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan.

5. Fasilitator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman, yang memiliki kompetensi/kecakapan substantif dan teknis serta memiliki keterampilan menerapkan berbagai teknik dan instrumen untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas memandu masyarakat dan pemerintah desa melaksanakan tugas-tugasnya.

6. Forum SKPD (Forum yang berhubungan dengan fungsi/sub fungsi, kegiatan/sektor dan lintas sektor) adalah wadah bersama antar pelaku pembangunan untuk membahas prioritas kegiatan pembangunan hasil Musrenbang Kecamatan dengan SKPD atau gabungan SKPD sebagai upaya mengisi Rencana Kerja SKPD yang tata cara penyelenggaraannya difasilitasi oleh SKPD terkait.

7. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/ Daerah untuk mencapai tujuan.

8. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa adalah laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Desa kepada BPD mengenai seluruh proses pelaksanaan peraturan-peraturan desa termasuk APB-Desa, yang disampaikan 1 (satu) kali dalam satu tahun dalam musyawarah BPD.

Page 259: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

4

9. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

10. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah forum antarpelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah.

11. Musrenbang Desa adalah forum musyawarah tahunan stakeholder desa (pihak yang berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran berikutnya.

12. Musrenbang Kecamatan adalah forum musyawarah stakeholder kecamatan untuk mendapatkan masukan prioritas kegiatan dari desa serta menyepakati kegiatan lintas Desa di kecamatan tersebut sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja SKPD kabupaten pada tahun anggaran berikutnya.

13. Partisipasi adalah membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi sebanyak-banyaknya pihak yang dapat memberikan kontribusi, terutama untuk mencapai suatu tujuan atau hasil yang telah ditetapkan.

14. Partisipatif adalah mendorong dan memberi ruang bagi pemanfaat/sasaran kegiatan untuk berperan secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelestarian hasil kegiatan.

15. Pengintegrasian adalah penyatupaduan proses perencanaan partisipatif kedalam mekanisme reguler.

16. Pembangunan adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk melakukan perubahan sosial ke arah yang lebih baik.

17. Pengelolaan adalah cara atau teknik untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara optimal dengan menggunakan sumberdaya yang dimiliki, baik dalam perencanaan, pendanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut serta pengendalian maupun dalam pelestarian pembangunan.

18. Perencanaan adalah rangkaian kegiatan untuk merumuskan program dan kegiatan pembangunan yang didasarkan pada identifikasi masalah, pemetaan wilayah dan analisis para pelaku dengan menggunakan pendekatan tertentu untuk mencapai tujuan/hasil yang telah ditetapkan.

19. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.

20. Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun, merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan RPJM-Desa.

21. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

22. Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang selanjutnya disingkat RPJM, adalah dokumen perencanaan desa/daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

Page 260: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

5

23. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa, kebijakan umum, dan program, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencana kerja.

24. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran.

25. Setrawan adalah pegawai negeri sipil yang dibekali kemampuan khusus untuk dapat melaksanakan tugas akselerasi perubahan sikap mental dikalangan lingkungan pemerintah dan perubahan tata keperintahan serta mendampingi masyarakat, khususnya dalam manajemen pembangunan partisipatif.

26. Sinergi adalah keterpaduan dan keselarasan pendekatan, arah dan atau kebijakan untuk mencapai tujuan secara tepat.

27. Strategi adalah rumusan langkah dan cara yang tepat dan efektif untuk mewujudkan visi dan misi.

28. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

29. Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha mewujudkan visi.

30. NPBSD adalah Naskah Perjanjian Bantuan Sosial Daerah

1.5. TUJUAN

Tujuan Umum PDPM GERBANG UTAMA adalah meningkatnya kesejahteraan dan

kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam

pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan.

Tujuan khususnya meliputi:

a. Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan atau

kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan,

pemantauan dan pelestarian pembangunan,

b. Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber

daya lokal,

c. Mengembangkan kapasitas pemerintahan lokal dalam memfasilitasi pengelolaan

pembangunan partisipatif,

d. Menyediakan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi yang diprioritaskan oleh

masyarakat,

e. Melembagakan pengelolaan dana bergulir,

f. Mendorong terbentuk dan berkembangnya Badan Kerja Sama Antar Desa.

g. Mengembangkan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam upaya

penanggulangan kemiskinan perdesaan.

1.6. KELUARAN PROGRAM

a. Terjadi peningkatan keterlibatan Rumah Tangga Miskin (RTM) dan kelompok perempuan

mulai perencanaan sampai dengan pelestarian,

Page 261: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

6

b. Terlembagakannya sistem pembangunan partisipatif di desa dan antar desa,

c. Terjadi peningkatan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi pembangunan

partisipatif,

d. Berfungsi dan bermanfaatnya hasil kegiatan PDPM GERBANG UTAMA bagi

masyarakat,

e. Terlembaganya pengelolaan dana bergulir dalam peningkatan pelayanan sosial dasar

dan ketersediaan akses ekonomi terhadap RTM,

f. Terbentuk dan berkembangnya BKAD dalam pengelolaan pembangunan,

g. Terjadi peningkatan peran serta dan kerja sama para pemangku kepentingan dalam

upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan.

1.7. PRINSIP DASAR PDPM GERBANG UTAMA

PDPM GERBANG UTAMA mempunyai prinsip atau nilai-nilai dasar yang selalu menjadi

landasan atau acuan dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan yang akan

diambil dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan PDPM GERBANG UTAMA. Nilai-nilai dasar

tersebut diyakini mampu mendorong terwujudnya tujuan PDPM GERBANG UTAMA. Prinsip-

prinsip itu meliputi:

a. Bertumpu pada pembangunan manusia. Pengertian prinsip bertumpu pada

pembangunan manusia adalah masyarakat lebih memilih kegiatan yang berdampak

langsung terhadap upaya pembangunan manusia daripada pembangunan fisik semata.

b. Otonomi. Pengertian prinsip otonomi adalah masyarakat memiliki hak dan

kewenangan mengatur diri secara mandiri dan bertanggung jawab, tanpa intervensi

negatif dari luar.

c. Desentralisasi. Pengertian prinsip desentralisasi adalah memberikan ruang yang lebih

luas kepada masyarakat untuk mengelola kegiatan pembangunan sektoral dan

kewilayahan yang bersumber dari pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan

kapasitas masyarakat.

d. Berorientasi pada masyarakat miskin. Pengertian prinsip berorientasi pada

masyarakat miskin adalah segala keputusan yang diambil berpihak kepada masyarakat

miskin.

e. Partisipasi. Pengertian prinsip partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif

dalam setiap tahapan proses, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan dan pelestarian kegiatan dengan memberikan tenaga, pikiran, dana, waktu

maupun barang.

f. Kesetaraan dan keadilan gender. Pengertian prinsip kesetaraan dan keadilan gender

adalah masyarakat baik laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam

perannya di setiap tahap pembangunan dan dalam menikmati manfaat kegiatan

pembangunan, kesetaraan juga dalam pengertian kesejajaran kedudukan pada saat

situasi konflik.

g. Demokratis. Pengertian prinsip demokratis adalah masyarakat mengambil keputusan

pembangunan secara musyarawah dan mufakat.

h. Transparansi dan Akuntabel. Pengertian prinsip transparansi dan akuntabel adalah

masyarakat memiliki akses terhadap segala informasi dan proses pengambilan

keputusan sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan

dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, teknis, legal, maupun administratif.

Page 262: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

7

i. Prioritas. Pengertian prinsip prioritas adalah masyarakat memilih kegiatan yang

diutamakan dengan mempertimbangkan kemendesakan dan kemanfaatan untuk

pengentasan kemiskinan.

j. Keberlanjutan. Pengertian prinsip keberlanjutan adalah bahwa dalam setiap

pengambilan keputusan atau tindakan pembangunan, mulai dari tahap perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan kegiatan harus telah mempertimbangkan

sistem pelestariannya.

1.8. SASARAN PDPM GERBANG UTAMA

1.8.1. Lokasi Sasaran :

Seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Serang yang selanjutnya ditetapkan

dengan Surat Keputusan Bupati serta lokasi penetapan desa berdasarkan hasil

pemrioritasan pada Musyawarah Antar Desa ditetapkan dengan Surat

Penetapan Camat (SPC)

1.8.2. Kelompok Sasaran :

a. Rumah Tangga Miskin (RTM) di perdesaan,

b. Kelembagaan masyarakat di perdesaan,

c. Kelembagaan pemerintahan lokal./desa

1.9. PENDANAAN

Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) untuk PDPM GERBANG UTAMA pada setiap

kecamatan ditentukan sebagai berikut :

1.9.1. Alokasi pada masing-masing Kecamatan ditetapkan berdasarkan tingkat

kemiskinan di masing-masing Kecamatan dan Desa serta disesuaikan dengan

kemampuan keuangan daerah.

1.9.2. Data yang dipergunakan untuk menilai proporsi BLM Kecamatan adalah :

a. Hasil pendataan Program Layanan Sosial (PPLS) Tahun 2011 yang

menjadi dasar penentuan tingkat kemiskinan setiap kecamatan yang

dikeluarkan oleh TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan

Kemiskinan).

b. Hasil Rekapitulasi Pendataan Keluarga Tingkat Kabupaten Serang Tahun

2013 yang dikeluarkan oleh BKBPMP.

1.9.3. Perhitungan persentase penduduk miskin yaitu :

% Penduduk Miskin :

∑ Penduduk Miskin + Penduduk Sangat Miskin (PPLS 2011)

∑ Penduduk Kecamatan (Pendataan Keluarga 2013 BKBPMP)

1.9.4. Klasifikasi Tingkat Kemiskinan untuk lokasi PDPM GERBANG UTAMA

ditentukan dengan kriteria sebagai berikut :

Page 263: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

8

% Penduduk Miskin

Tingkat kemiskinan

< 10 %

Tidak Miskin

10 % - 20 %

Sedang

20 % - 30 %

Miskin

< 30 %

Sangat Miskin

1.9.5. Alokasi BLM GERBANG UTAMA ditentukan berdasarkan kriteria sebagai

berikut :

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Tingkat Kemiskinan

Alokasi BLM (Rp)

< 40.000

Tidak Miskin

Sedang

Miskin

Sangat Miskin

400.000.000,-

500.000.000,-

600.000.000,-

700.000.000,-

40.000 – 60.000

Tidak Miskin

Sedang

Miskin

Sangat Miskin

425.000.000,-

525.000.000,-

625.000.000,-

725.000.000,-

60.000 – 70.000

Tidak Miskin

Sedang

Miskin

Sangat Miskin

450.000.000,-

550.000.000,-

650.000.000,-

750.000.000,-

> 70.000

Tidak Miskin

Sedang

Miskin

Sangat Miskin

475.000.000,-

575.000.000,-

675.000.000,-

775.000.000,-

1.9.6. Ketentuan penggunaan dana Bantuan Langsung Masyarakat terdiri dari :

a. Maksimal 25 % untuk kegiatan penguatan usaha ekonomi melalui

pinjaman bergulir Kelompok SPP.

b. Usulan kegiatan sarana prasarana dasar, kegiatan peningkatan kualitas

hidup masyarakat (kesehatan atau pendidikan), dan peningkatan

kapasitas/keterampilan kelompok usaha ekonomi yang mendukung

terhadap Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, melalui Indikator

Daya Beli Masyarakat dan Tujuan MDGs untuk goal kemiskinan dan

kelaparan.

Page 264: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

9

c. Peruntukkan BOP Tingkat Kecamatan yang dikelola oleh UPK sebesar

3% dari BLM dengan rincian sebagai berikut :

Honor Pengelola Dana Program sebesar Rp. 850.000,- selama tujuh

bulan

Pendamping Lokal (PL) sebesar Rp. 700.000,- selama tujuh bulan

Verifikasi Usulan sebesar Rp. 2.000.000,-

MAD Penetapan Usulan sebesar Rp. 2.000.000,-

Operasional lainnya disesuaikan dengan sisa alokasi BOP 3%

d. Peruntukan BOP Tingkat Desa yang dikelola oleh TPK sebesar 3 % dari

BLM yang diterima Desa, dengan rincian sebagai berikut :

Honor Pengurus TPK

Desain RAB dan SPPB

Biaya Laporan

Biaya Laporan Akhir

e. Besaran dana APBD yang disalurkan ke masyarakat, dikenakan pajak

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

1.9.7. Dana BOP Satker Kabupaten akan diatur melalui Belanja Langsung pada

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam membangun desa

melalui kegiatan Fasilitasi pemberdayaan masyarakat PDPM Gerbang

Utama, yang diarahkan untuk :

Honor-honor Tim Kabupaten

Biaya-biaya Pelatihan

Rapat Koordinasi dan Evaluasi

Biaya perjalanan dinas dalam rangka Monev dan supervisi

Dana BLM ini harus mampu meningkatkan swadaya masyarakat minimal

10 % dari total BLM dalam bentuk Tenaga, Material, Bahan, dan Hibah

tanah yang dikonversi.

1.10. MEKANISME PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA BLM PDPM GU

Mekanisme Pencairan Dana BLM APBD GERBANG UTAMA dibagi dalam 2 (Dua)

Tahapan, yang ditransfer melalui rekening kolektif yang ada di UPK dengan nama

“Bantuan PDPM Gerbang Utama Kec......” pada Bank pemerintah termasuk Bank

Pemerintah Daerah yang ada atau terdekat dengan lokasi kecamatan sesuai

keputusan masyarakat. Rekening tersebut dibuka dengan specimen Tanda Tangan:

(1). Ketua UPK; (2). Sejumlah dua orang fasilitator kecamatan yang bertugas sebagai

fasilitator kecamatan pemberdayaan dan fasilitator kecamatan teknik; dan (3). Salah

satu wakil masyarakat yang telah ditetapkan dalam Musyawarah Antar Desa (MAD).

Apabila terjadi pergantian fasilitator kecamatan, maka sambil menunggu penetapan

dapat dilakukan pergantian specimen sementara dengan mengalihkannya kepada

fasilitator kabupaten. Selanjutnya Nomor Rekening Dilaporkan kepada Satker

Kabupaten Serang melalui Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat pada

BKBPMP Kabupaten Serang.

Page 265: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

10

1.10.1 Mekanisme Pencairan dana

Pencairan dana BLM dari Kas Daerah ke rekening bersama yang dikelola oleh

UPK dilakukan melalui 2 (dua) tahap sebagai berikut:

a. Tahap pertama 50 %, dengan cara : UPK bersama PJOK mengajukan

surat permohonan kepada Satker Kabupaten, yang ditandatangani oleh

PJOK dan diketahui oleh Camat dengan melampirkan Proposal

Pengajuan Dana Pencairan yang berisi :

Ringkasan kontrak

Surat Perjanjian Pendanaan

Berita Acara Penggunaan Dana

Berita Acara Pembayaran

Surat Pernyataan Kesiapan Penggunaan Dana

Rencana Penggunaan Dana

Surat Penetapan Camat (SPC) tentang Alokasi Desa dan Dana

Nomor Rekening Bersama

Kwitansi

Contoh Specimen tanda tangan

Copy Surat Keputusan Pengurus UPK

Copy Surat Penetapan PJOK

Berita Acara MAD Penetapan Pendanaan dan Daftar Hadir

NPBSD (Naskah Perjanjian Bantuan Sosial Daerah)

b. Tahap kedua 50 %, dengan cara UPK dan PJOK melalui Camat

mengajukan Surat Permohonan Pencairan tahap Kedua dengan dilampiri

selain kelengkapan dokumen tersebut pada point (a) ditambah dengan

Laporan Penggunaan dana (LPD) dan bukti-bukti pengeluaran yang sah,

Slip penarikan dari bank, serta Surat Pernyataan Kesiapan

Menyelesaikan Pekerjaan.

c. Setiap tahapan pengajuan dokumen proposal terlebih dahulu

disampaikan kepada Faskab untuk diverifikasi.

1.10.2 Mekanisme Penyaluran Dana Ke Tingkat Desa

a. Sebelum penyaluran dana ke desa dilakukan, maka dibuat Surat

Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) antara UPK dan TPK yang diketahui oleh camat dan tiap-tiap kepala desa. SPPB memuat jenis-jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, dengan melampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut:

Lampiran dokumen kegiatan prasarana sarana meliputi : - Gambaran umum desa; - Peta desa yang menunjukkan lokasi kegiatan; - Hasil verifikasi usulan desa; - Gambar rencana teknis yang dinyatakan layak oleh Fasilitator

Kecamatan atau Fasilitator Kabupaten.; - Formulir masalah dampak lingkungan; - Rencana Anggaran Biaya Detail; - Foto 0% dari prasarana yang akan dibangun/direnovasi; - Jadwal pelaksanaan;

Page 266: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

11

- Surat pernyataan sanggup memelihara prasarana yang akan dibangun.

Lampiran dokumen kegiatan simpan pinjam, yaitu: - Hasil pemetaan RTM; - Peta sosial desa dan lokasi penerima manfaat; - Daftar penerima manfaat, besarnya nilai manfaat, dan jangka waktu

pengembalian pinjaman (SPP); - Jadwal pengembalian untuk kegiatan simpan pinjam; - Sanksi yang telah disepakati baik dalam musyawarah kelompok,

Musdes maupun MAD; b. Dokumen pengajuan tersebut diperiksa kelengkapan dan keabsahannya

oleh UPK dan Fasilitator Kecamatan. Kemudian UPK menyiapkan slip penarikan dari rekening kolektif dan Kuitansi-2 (KW-2).

c. Penyaluran dana dari UPK ke TPK harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan jadwal pelaksanaan kegiatan desa. Kebutuhan dan jadwal pelaksanaan kegiatan desa selanjutnya dituangkan dalam Rencana Penggunaan Dana (RPD) yang disiapkan oleh Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) dan TPK tiap-tiap desa untuk selanjutnya diverifikasi oleh UPK dan Fasilitator Kecamatan di kecamatan.

d. Proses pembayaran kepada pemasok/suplier yang telah disepakati dan dituangkan dalam surat perjanjian kerjasama (SPK) antara TPK dengan pemasok/suplier harus dilakukan melalui transfer langsung dari UPK kepada pemasok. Mekanisme penyaluran dana dari UPK ke pemasok/suplier diatur sebagai berikut: - TPK membuat surat yang memberikan kuasa kepada UPK untuk

mentransfer sejumlah dana untuk pembayarak kepada pemasok/suplier, sesuai dengan yang tercantum dalam RPD.

- TPK Mengajukan RPD kepada UPK dengan melampirkan SPK, copy buku rekening pemasok/suplier yang namannya harus sama dengan pihak pembuat perjanjian yang tercantum dalam SPK, surat jalan sebagai bukti penerimaan material dan alat, dan surat kuasa.

- UPK menyiapkan KW-2 yang berisi total dana yang akan disalurkan kepada TPK sesuai dengan RPD.

- Selain menyiapkan KW 2, UPK menyiapkan 2 slip yang terdiri dari slip penarikan dana kolektif untuk penyaluran ke TPK sesuai dengan KW 2 dan slip setoran yang berisi sejumlah dana yang akan ditransfer langsung kepada pemasok (supplier) sesuai yang tercantum di dalam SPK dan RPD

- Berdasarkan KW 2, sisa dana tunai yang tidak ditransfer kepada pemasok (supplier), diserahkan kepada TPK

- TPK menandatangani KW 2 dengan terlebih dahulu melakukan verifikasi terhadap bukti transfer untuk memastikan sisa dana tunai yang akan diterima dari UPK. Bukti transfer ke pemasok (supplier) yang asli diserahkan kepada TPK, sedangkan UPK mengarsip salinannya.

- Pencatatan administrasi di UPK dicatat seperti halnya penyaluran dana ke desa.

- Pencatatan adminstrasi di TPK : dicatat sebagai penerimaan dari UPK dengan jumlah sesuai yang tercantum dalam KW 2 dan dicatat sebagai pengeluaran dalam buku kas TPK sejumlah dana yang ditransfer ke pemasok (supplier) oleh UPK (slip transfer yang asli sebagai bukti transaksi)

Page 267: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

12

e. Setiap pengajuan penyaluran dana, TPK harus menyampaikan Laporan Penggunaan Dana (LPD) dari RPD sebelumnya disertai dengan bukti-bukti pertanggungjawabannya.

f. Sebelum penyaluran dana terakhir, TPK membuat Surat Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan (SKMP) yang ditandatangani oleh TPK dan Kepala Desa.

g. Setelah kegiatan selesai 100 persen dan sebelum dilaksanakan Musyawarah Desa Serah Terima (MDST), terlebih dahulu harus dilakukan sertifikasi oleh Fasilitator Kecamatan terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

h. Sebelum dilakukan MDST, dokumen-dokumen pencairan dan penggunaan dana harus sudah lengkap, diisi dengan benar sesuai dengan fakta penggunaannya.

1.11. KETENTUAN DASAR PDPM GERBANG UTAMA

Ketentuan dasar PDPM GERBANG UTAMA merupakan ketentuan-ketentuan pokok

yang digunakan sebagai acuan bagi masyarakat dan pelaku lainnya dalam

melaksanakan kegiatan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,

dan pelestarian. Ketentuan dasar PDPM GERBANG UTAMA dimaksudkan untuk

mencapai tujuan secara lebih terarah. Ketentuan dasar meliputi :

1.11.1 Desa Berpartisipasi

Seluruh Desa di Kecamatan penerima PDPM GERBANG UTAMA berhak

untuk ikut berpartisipasi dalam proses atau alur tahapan kecuali Desa dalam

status kena sanksi. Untuk dapat berpartisipasi dalam PDPM GERBANG

UTAMA, dituntut adanya kesiapan dari masyarakat dan desa dalam

menyelenggarakan pertemuan-pertemuan musyawarah secara swadaya dan

menyediakan kader-kader desa yang bertugas secara sukarela serta adanya

kesanggupan untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan dalam PDPM

GERBANG UTAMA.

1.11.2 Kriteria dan Jenis Kegiatan

Kriteria dan jenis kegiatan yang diusulkan oleh masyarakat diperlakukan

sama. Kegiatan yang akan dibiayai melalui dana BLM diutamakan untuk

kegiatan yang memenuhi kriteria;

a. Diutamakan lokasi desa tertinggal

b. Lebih bermanfaat bagi RTM,

c. Berdampak langsung dalam peningkatan kesejahteraan

d. Dapat dikerjakan oleh masyarakat,

e. Didukung oleh sumber daya yang ada,

f. Memiliki potensi berkembang dan berkelanjutan.

Jenis-jenis kegiatan yang dapat dibiayai melalui BLM PDPM GERBANG

UTAMA diarahkan kepada prioritas usulan yang mendukung terhadap

Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia melalui Indikator Daya Beli

Masyarakat dan Tujuan MDGs untuk goal Kemiskinan dan kelaparan, antara

lain :

a. Penambahan permodalan simpan pinjam untuk Kelompok Perempuan

(SPP)

Page 268: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

13

b. Kegiatan pembangunan atau perbaikan sarana prasarana dasar yang

dapat memberikan manfaat langsung secara ekonomi bagi RTM.

c. Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan (non

formal) termasuk kegiatan pelatihan pengembangan ketrampilan

masyarakat/kelompok usaha berkaitan dengan produksi berbasis

sumber daya lokal (tidak termasuk penambahan modal)

d. Pembangunan/perbaikan Sarana dan Prasarana Fisik yang mendukung

terhadap akses perekonomian masyarakat desa, pendidikan dan

kesehatan, seperti :

1. Jalan poros Desa

2. Jembatan

3. Sarana dan prasarana air bersih

4. Sanitasi lingkungan, drainase, Polindes, Pustu,

5. Tempat pelelangan ikan

6. Tambatan perahu

7. Gedung PAUD/Madrasah

8. Saluran Irigasi

9. Dan lain-lain

1.11.3 Mekanisme usulan kegiatan

Untuk memanfaatkan dana BLM, setiap desa boleh mengajukan usulan

paling banyak 2 (dua) usulan di mana tiap usulan terdiri dari :

a. Satu usulan simpan pinjam kelompok khusus perempuan yang

ditetapkan oleh musyawarah desa khusus perempuan (MKP).

b. Usulan kegiatan sarana prasarana dasar yang mendukung terhadap

pencapaian target IPM (Daya beli) dan target MDGs atau kegiatan

keterampilan masyarakat yang ditetapkan dalam musyawarah desa

berdasarkan skala prioritas desa yang terinventarisir dalam RPJMDes

hasil MUSRENBANGDES serta dapat didanai oleh BLM PDPM

GERBANG UTAMA.

c. Maksimal nilai satu usulan kegiatan yang dapat didanai adalah sebesar

Rp. 100 juta.

d. Usulan kegiatan pendidikan atau kesehatan mempertimbangkan

rencana induk dari instansi pendidikan atau kesehatan di kabupaten.

1.11.4 Swadaya Masyarakat dan Desa

Swadaya masyarakat dan desa merupakan salah satu wujud partisipasi

masyarakat dalam pelaksanaan tahapan PDPM GERBANG UTAMA.

Orientasi setiap pelaksanaan kegiatan harus didasarkan atas keswadayaan

dari masyarakat atau desa. Swadaya bisa diwujudkan dengan

menyumbangkan tenaga, dana (tidak boleh dipotong dari kompensasi

HOK/upah harus diterima secara utuh oleh setiap pekerja kegiatan), maupun

material pada saat pelaksanaan kegiatan. Sekalipun dasar keswadayaan

adalah kerelaan masyarakat, tetapi diutamakan swadaya bukan berasal dari

RTM. Tenaga kerja yang diperhitungkan dengan kompensasi HOK

Page 269: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

14

diutamakan dari RTM, dengan mempertimbangkan penyerapan maksimal

jumlah RTM yang ada. Kompensasi HOK bagi tenaga kerja RTM tidak boleh

diminta untuk berkontribusi swadaya, karena kompensasi ini ditujukan untuk

meningkatkan pendapatan mereka.

1.11.5 Keberpihakan Kepada Perempuan

Pemihakan memberi makna berupa upaya pemberian kesempatan, upaya

pemihakan, dan upaya perlindungan. Kegiatan dilaksanakan juga

mengutamakan kepentingan dan kebutuhan kaum perempuan yang kurang

beruntung, pemenuhan kebutuhan dasar, ekonomi, dan politik serta

perlindungan dari penguasaan aset produktif yang tidak seimbang.

Sebagai salah satu wujud keberpihakan kepada perempuan, PDPM

GERBANG UTAMA mengharuskan adanya keterlibatan perempuan dalam

pengambilan keputusan pada semua tahap perencanaan, pelaksanaan dan

pelestarian. Kepentingan perempuan harus terwakili secara memadai dalam

setiap proses pengambilan keputusan, termasuk dalam perencanaan melalui

pertemuan kelompok perempuan dan keikutsertaan perempuan dalam

berbagai forum pengambilan keputusan.

1.11.6 Jenis Kegiatan yang dilarang (Negative list)

Jenis kegiatan yang tidak boleh didanai melalui PDPM GERBANG UTAMA

adalah sebagai berikut:

a. Pembiayaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan militer atau

angkatan bersenjata, pembiayaan kegiatan politik praktis/partai politik,

b. Pembangunan/rehabilitasi bangunan kantor pemerintah dan tempat

Ibadah,

c. Pembelian chainsaw, senjata, bahan peledak, asbes dan bahan-bahan

lain yang merusak lingkungan (pestisida, herbisida, obat-obat terlarang

dan lain-lain.),

d. Pembelian kapal ikan yang berbobot di atas 10 ton dan perlengkapannya,

e. Pembiayaan gaji pegawai negeri,

f. Pembiayaan kegiatan yang memperkerjakan anak-anak di bawah usia

kerja,

g. Kegiatan yang berkaitan dengan produksi, penyimpanan, atau penjualan

barang-barang yang mengandung tembakau,

h. Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas perlindungan alam pada lokasi

yang telah ditetapkan sebagai cagar alam, kecuali ada ijin tertulis dari

instansi yang mengelola lokasi tersebut,

i. Kegiatan pengolahan tambang atau pengambilan terumbu karang,

j. Kegiatan yang berhubungan pengelolaan sumber daya air dari sungai

yang mengalir dari atau menuju negara lain,

k. Kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan jalur sungai,

l. Kegiatan yang berkaitan dengan reklamasi daratan yang luasnya lebih

dari 50 Ha,

m. Pembangunan jaringan irigasi baru yang luasnya lebih dari 50 Ha,

Page 270: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

15

n. Kegiatan pembangunan bendungan atau penampungan air dengan

kapasitas besar, lebih dari 10.000 meter kubik.

o. Kegiatan konstruksi dan pemanfaatan lahan di wilayah kawasan

konservasi dan hutan lindung tanpa izin tertulis dari instansi pemangku

kawasan/pihak yang berwenang, kecuali untuk desa-desa yang sudah

masuk dalam kawasan konservasi (enclave)

p. Kegiatan yang mengarah pada perdagangan tumbuhan dan satwa yang

dilindungi.

1.11.7 Sanksi

Sanksi adalah bentuk-bentuk pelaksanan peraturan terhadap pelanggaran

kesepakatan yang telah dibuat dalam PDPM GERBANG UTAMA. Sanksi

bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab berbagai pihak terkait

dalam pengelolaan kegiatan PDPM GERBANG UTAMA,

Sanksi dapat berupa :

a. Sanksi masyarakat, yaitu sanksi yang ditetapkan melalui kesepakatan

dalam musyawarah masyarakat. Semua kesepakatan sanksi dituangkan

secara tertulis dan dicantumkan dalam berita acara pertemuan.

b. Sanksi hukum, yaitu sanksi yang diberikan sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku,

c. Sanksi program adalah pemberhentian bantuan apabila kecamatan atau

desa yang bersangkutan tidak dapat mengelola PDPM GERBANG

UTAMA dengan baik, seperti: menyalahi prinsip-prinsip,

menyalahgunakan dana atau wewenang, penyimpangan prosedur, hasil

kegiatan tidak terpelihara atau hasil kegiatan tidak dapat dimanfaatkan.

Kecamatan tersebut akan dimasukkan sebagai kecamatan bermasalah

sehingga dapat ditunda pencairan dana yang sedang berlangsung, serta

tidak dialokasikan untuk tahun berikutnya.

1.11.8 Peningkatan Kapasitas Masyarakat dan Pemerintahan Lokal

Dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal

menuju kemandirian, maka :

a. Di setiap desa dipilih, ditetapkan, dan dikembangkan: Badan Kerjasama

Desa (BKD), Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD dengan

kualifikasi teknik dan pemberdayaan), Tim Penulis Usulan (TPU), Tim

Pengelola Kegiatan (TPK) dan Tim Pemelihara.

b. Di kecamatan dibentuk dan dikembangkan : Badan Kerja sama Antar

Desa (BKAD), Tim Verifikasi, UPK, Badan Pengawas UPK (BP-UPK) dan

Pendamping Lokal (PL),

c. Diadakan pelatihan kepada pemerintahan desa meliputi pemerintah desa

dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau bentuk kegiatan lain yang

dapat menunjang pelaksanaan fungsi dan tugasnya. Pelatihan yang akan

diadakan di antaranya meliputi: penyusunan peraturan desa, pengawasan

terhadap pelaksanaan, pemerintahan, dan pembangunan, pengelolaan

Page 271: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

16

penanganan masalah dan perencanaan kegiatan pembangunan yang

partisipatif,

d. Dilakukan kategorisasi tingkat perkembangan kelembagaan UPK di desa

dan kecamatan. Kategorisasi meliputi tahapan pembentukan dan tahapan

pengakaran. Tahapan pembentukan untuk mengetahui hubungan antara

dinamika kolektifitas dan strategi pendampingan. Tahapan pengakaran

untuk mengetahui dinamika kolektifitas dan statuta.

Masyarakat dan pemerintahan lokal dalam melaksanakan PDPM

GERBANG UTAMA mendapatkan bantuan pendampingan dari fasilitator

kecamatan. Peran pendampingan ditujukan bagi penguatan atau

peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal dalam

mengelola pembangunan secara mandiri di wilayahnya. Fasilitator yang

akan mendampingi masyarakat dan pemerintahan lokal adalah sebagai

berikut:

a. Di setiap kecamatan diperbantukan Fasilitator Kecamatan (FK),

Fasilitator Teknik (FT) dan Setrawan yang bertugas selaku

pendamping PDPM Gerbang Utama.

b. Di setiap kecamatan ada Penanggungjawan Operasional Kegiatan

(PjOK),

c. Di Kabupaten disediakan PJO Kab sebagai Koordinator dan 1 (satu)

orang Koordinator Faskab, 3 (tiga) orang Faskab (Keuangan, Teknik,

dan Perguliran dan Pengembangan Usaha), serta 2 (dua) orang

Asisten Faskab, yang membantu fasilitasi dan kelancaran teknis

PDPM GERBANG UTAMA.

1.11.9 Penataan dan Pengembangan Kelembagaan Desa serta Antar Desa

dalam rangka PDPM GERBANG UTAMA

Salah satu komponen penting dalam kelembagaan lokal adalah tentang

penataan organisasi kerja. Peran organisasi kerja dalam pelembagaan sistem

adalah sebagai pendorong dan pelaksana kegiatan kolektif masyarakat.

Fungsi organisasi kerja adalah menjalankan dan mengembangkan relasi

fungsional antar komponen di masyarakat. Organisasi Kerja juga menjalankan

tugas mengembangkan kepemilikan, keterwakilan dalam delegasi, dan

pengambilan keputusan kolektif masyarakat. Organisasi kerja menyediakan

lahan bagi para pelaku untuk mematangkan kebiasaan dan merumuskan

kesepakatan.

Organisasi kerja pada awalnya adalah lembaga-lembaga yang dibentuk untuk

kebutuhan fungsional program. Dalam perkembangannya kini, organisasi

kerja diharapkan mampu menjalankan dan mengelola tindakan teknis-

mekanis untuk dilakukan transformasi menjadi kesadaran fungsional dan

kesadaran kritis di masyarakat. Untuk mencapai kemampuan ini perlu

dilakukan kebijakan penataan kelembagaan. Kebijakan penataan

menyesuaikan perkembangan yang terjadi di lapangan dan kebijakan serta

peraturan perundangan yang ada.

Page 272: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

17

Penataan sebagaimana di atas memadukan aspek statuta dan payung

hukum. Statuta menuntaskan status hak milik, keterwakilan dalam delegasi,

serta batas kewenangan.

Pokok-pokok kebijakan penataan organisasi kerja/kelembagaan masyarakat

desa dan antar desa dalam kaitan PDPM GERBANG UTAMA adalah sebagai

berikut:

a. Kebijakan diarahkan kepada kebutuhan pelestarian dan pengembangan

hasil-hasil program, terutama menegaskan kedudukan UPK dalam wadah

Badan Kerja sama Antar Desa (BKAD), hubungan UPK dalam bentuk

kesepakatan kerja sama antar desa melalui BKAD, hubungan BKAD

dengan lembaga-lembaga lain di desa dan antar desa, dan penguatan

organisasi UPK dalam menjalankan peran dan fungsinya.

b. Dengan strategi ini diharapkan BKAD dapat menjalankan empat fungsi

manajemen pokoknya, yakni manajemen pembangunan partisipatif,

manajemen kegiatan antar desa, manajemen aset produktif, serta

manajemen program untuk masyarakat. Sebagian dari empat fungsi ini

secara „teknis‟ didelegasikan kepada UPK atau lembaga penunjang lain,

sesuai kebutuhan.

c. BKAD dibentuk berdasarkan peraturan perundangan dan kebijakan

pelestarian dan pengembangan hasil-hasil PNPM Mandiri Perdesaan atau

PPK sebelumnya. Proses pembentukan BKAD dilakukan secara

partisipatif melalui beberapa tahapan pokok yakni sosialisasi kepada

masyarakat, Statuta dan fungsi BKAD secara operasional diatur dan

ditetapkan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

(AD/ART) mengacu pada Pedoman Umum PNPM Mandiri Perdesaan dan

PTO PDPM GERBANG UTAMA.

d. UPK dan BP-UPK dalam menjalankan fungsinya wajib mempunyai

standar prosedur operasional. Standar prosedur dibuat dan

dikembangkan mengacu kepada AD-ART BKAD yang telah ditetapkan

oleh MAD sesuai dengan fungsi yang dijalani. UPK memiliki fungsi pokok

dan fungsi pengembangan. Fungsi pokok UPK adalah dalam hal

pengelolaan perguliran dan pengelolaan teknis program. Fungsi

pengembangan UPK adalah dalam hal pembinaan kelompok,

penanganan pinjaman bermasalah. BP-UPK memiliki fungsi sebagai

pengawas teknis dan pemeriksa keuangan UPK, TPK dan kelompok SPP.

e. Kelompok SPP merupakan langkah penguatan kapasitas lembaga

kelompok usaha ekonomi/SPP.

f. Penguatan aspek kelembagaan pokmas meliputi komponen statuta dan

payung hukum. Penguatan ini dilaksanakan dalam bentuk strategi

pendampingan dengan sifat partisipatif, kolektif, dan representatif.

Page 273: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

18

BAB. II

PERAN PELAKU-PELAKU

Masyarakat adalah pelaku utama PDPM GERBANG UTAMA pada tahap perencanaan,

pelaksanaan dan pelestarian. Sedangkan pelaku-pelaku lainnya di desa, kecamatan,

kabupaten dan seterusnya berfungsi sebagai pelaksana, fasilitator, pembimbing dan

pembina agar tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur dan mekanisme PDPM GERBANG

UTAMA tercapai dan dilaksanakan secara benar dan konsisten.

2.1. Pelaku di Desa

Pelaku di desa adalah pelaku-pelaku yang berkedudukan dan berperan dalam

pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA di desa. Pelaku di desa meliputi:

2.1.1. Kepala Desa (Kades)

Peran Kepala Desa adalah sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta

keberhasilan pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA di desa. Bersama BPD,

kepala desa menyusun peraturan desa yang relevan dan mendukung terjadinya

proses pelembagaan prinsip dan prosedur PDPM GERBANG UTAMA sebagai

pola pembangunan partisipatif, serta pengembangan dan pelestarian aset

PDPM GERBANG UTAMA yang telah ada di desa. Kepala desa juga berperan

mewakili desanya dalam pembentukan forum musyawarah atau badan kerja

sama antar desa.

2.1.2. BPD (atau sebutan lainnya)

Dalam pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA, BPD (atau sebutan lainnya)

berperan sebagai lembaga yang mengawasi proses dari setiap tahapan PDPM

GERBANG UTAMA, termasuk sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan

pelestarian di desa. Selain itu juga berperan dalam melegalisasi atau

mengesahkan peraturan desa yang berkaitan dengan pelembagaan dan

pelestarian PDPM GERBANG UTAMA di desa. BPD juga bertugas mewakili

masyarakat bersama Kepala Desa dalam membuat persetujuan pembentukan

badan kerja sama antar desa.

2.1.3. TPK

TPK terdiri dari anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa

yang mempunyai fungsi dan peran untuk mengelola dan melaksanakan PDPM

GERBANG UTAMA. TPK terdiri dari Ketua sebagai penanggung jawab

operasional kegiatan di desa. Ketua mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan di

lapangan, dan pengelolaan administrasi serta keuangan program. Sekretaris

dan Bendahara membantu Ketua TPK terutama dalam masalah administrasi

dan keuangan.

2.1.4. TPU

TPU berasal dari anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa.

Peran Tim Penulis Usulan adalah menyiapkan dan menyusun gagasan-

gagasan kegiatan yang telah ditetapkan dalam musyawarah desa dan

Page 274: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

19

musyawarah khusus perempuan. Anggota TPU dipilih oleh masyarakat

berdasarkan keahlian dan ketrampilan yang sesuai dengan jenis kegiatan yang

diajukan masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, TPU bekerja sama dengan

kader-kader desa yang ada.

2.1.5. Tim Pemelihara

Tim Pemelihara berperan menjalankan fungsi pemeliharaan terhadap hasil-hasil

kegiatan yang ada di desa, termasuk perencanaan kegiatan dan pelaporan.

Keanggotaannya berasal dari anggota masyarakat yang dipilih melalui

musyawarah desa. Jumlah anggota tim pemelihara sesuai dengan kebutuhan

dan kesepakatan saat musyawarah. Hasil laporan pemeliharaan disampaikan

saat musyawarah desa dan antar desa (jika diperlukan). Dalam menjalankan

fungsinya tim pemelihara didukung dengan dana yang telah dikumpulkan atau

yang berasal dari swadaya masyarakat setempat.

2.1.6. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa

KPMD adalah warga desa terpilih yang memfasilitasi atau memandu

masyarakat dalam mengikuti atau melaksanakan tahapan PDPM GERBANG

UTAMA di desa dan kelompok masyarakat pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, maupun pemeliharaan.

Sebagai kader masyarakat peran dan tugasnya membantu pengelolaan

pembangunan di desa diharapkan tidak terikat oleh waktu. Jumlah Kader

Pemberdayaan Masyarakat Desa minimal dua orang, satu orang laki-laki dan

satu perempuan atau jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan desa dengan

mempertimbangkan keterlibatan atau peran serta kaum perempuan,

kemampuan teknik, serta kualifikasi pendampingan kelompok ekonomi dan

sebagainya.

Kualifikasi kemampuan teknik berguna untuk memfasilitasi dan membantu TPU

membuat penulisan usulan dan membantu pelaksanaan kegiatan prasarana

infrastruktur yang diusulkan masyarakat.

Kualifikasi keterlibatan kader dari perempuan adalah perwujudan kebijakan

untuk lebih berpihak, memberi peran dan akses dalam kegiatan pembangunan

untuk kaum perempuan, terutama meningkatkan mutu fasilitasi musyawarah

khusus perempuan.

Kualifikasi kemampuan pemberdayaan masyarakat terutama untuk

memfasilitasi dan membantu FK dalam tahapan kegiatan dan pendampingan

kelompok masyarakat.

2.1.7. Pokmas

Yang dimaksudkan dengan Pokmas adalah kelompok masyarakat yang terlibat

dan mendukung kegiatan PDPM GERBANG UTAMA, baik kelompok sosial,

kelompok ekonomi maupun kelompok perempuan. Termasuk sebagai kelompok

masyarakat misalnya kelompok arisan, pengajian, pertemuan PKK, kelompok

SPP, kelompok UEP, kelompok pengelola air, kelompok pengelola pasar desa,

pengelola BUMDes dsb.

Page 275: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

20

2.2. Pelaku di Kecamatan

2.2.1. Camat

Camat atas nama Bupati berperan sebagai pembina dan pengendali

pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA kepada desa-desa di wilayah

kecamatan. Selain itu camat juga bertugas untuk membuat Surat Penetapan

Camat (SPC) tentang usulan-usulan kegiatan yang telah disepakai musyawarah

antar desa untuk didanai melalui PDPM GERBANG UTAMA.

2.2.2. Penanggung jawab Operasional Kegiatan (PjOK)

PjOK adalah seorang Kasi pemberdayaan masyarakat atau pejabat lain yang

mempunyai tugas pokok sejenis di kecamatan yang ditetapkan berdasar Surat

Keputusan Bupati dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan operasional

kegiatan dan keberhasilan seluruh kegiatan PDPM GERBANG UTAMA di

kecamatan.

2.2.3. Badan Kerja sama Antar Desa (BKAD)

BKAD adalah sebuah lembaga yang dibentuk atas dasar kesepakatan antar

desa di satu wilayah dalam satu kecamatan dan atau antar kecamatan dengan

tujuan untuk melindungi dan melestarikan hasil-hasil program yang terdiri dari

kelembagaan UPK, sarana-prasarana, hasil kegiatan bidang pendidikan, hasil

kegiatan bidang kesehatan, dan perguliran dana.

BKAD berfungsi untuk melakukan tugas pokok sebagai lembaga pengelola

partisipasi masyarakat, kegiatan antar desa, aset produktif, serta program-

program dari pihak ketiga.

Dalam hubungan dengan lembaga-lembaga bentukan program PPK (UPK, BP-

UPK, TV, TPK, dan lain-lain) BKAD menjadi jalan keluar dari masalah statuta

dan payung hukum. BKAD menjelaskan tentang status kepemilikan,

keterwakilan, dan batas kewenangan.

Dalam kaitan dengan UPK, maka fungsi BKAD adalah merumuskan,

membahas, dan menetapkan rencana strategis untuk pengembangan UPK

dalam bidang micro finance, pelaksanaan program, dan pelayanan usaha

kelompok. BKAD juga berperan dalam pengawasan, pemeriksaan, serta

evaluasi kinerja UPK.

2.2.4. Tim Verifikasi (TV)

TV adalah tim yang dibentuk dari anggota masyarakat yang memiliki

pengalaman dan keahlian khusus, di bidang teknik prasarana, simpan pinjam,

pendidikan, kesehatan atau pelatihan ketrampilan masyarakat sesuai usulan

kegiatan yang diajukan masyarakat dalam musyawarah desa perencanaan.

Peran TV adalah melakukan pemeriksaan serta penilaian usulan kegiatan

semua desa peserta PDPM GERBANG UTAMA dan selanjutnya membuat

rekomendasi kepada musyawarah antar desa sebagai dasar pertimbangan

pengambilan keputusan. TV menjalankan tugas ini berdasarkan penugasan

yang diperoleh dari BKAD.

Page 276: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

21

2.2.5. UPK

Peran UPK adalah sebagai unit pengelola dan operasional pelaksanaan

kegiatan PDPM GERBANG UTAMA di tingkat antar desa termasuk

mengkoordinasikan pertemuan-pertemuan di kecamatan. Pengurus UPK terdiri

dari ketua, sekretaris dan bendahara. Pengurus UPK berasal dari anggota

masyarakat yang diajukan oleh desa berdasarkan hasil musyawarah desa dan

selanjutnya dipilih dalam musyawarah antar desa. UPK mendapatkan

penugasan BKAD untuk menjalankan tugas pengelolaan dana program dan

tugas pengelolaan dana perguliran.

2.2.6. BP-UPK

BP-UPK berperan dalam mengawasi pengelolaan kegiatan, administrasi, dan

keuangan yang dilakukan oleh UPK. BP-UPK dibentuk melalui musyawarah

antar desa, minimal tiga orang terdiri dari ketua dan anggota. BP-UPK

menjalankan tugas ini berdasarkan penugasan yang diperoleh dari BKAD.

2.2.7. Pendamping Lokal (PL)

Pendamping lokal adalah tenaga pendamping dari masyarakat yang membantu

FK dan FT untuk memfasilitasi masyarakat dalam melaksanakan tahapan dan

kegiatan PDPM GERBANG UTAMA pada tahap perencanaan, pelaksanaan,

dan pelestarian. Di setiap kecamatan akan ditempatkan minimal satu orang

pendamping lokal.

2.2.8. Setrawan Kecamatan

Setrawan Kecamatan diutamakan dari pegawai negeri sipil di lingkungan

kecamatan yang dibekali kemampuan khusus untuk dapat melaksanakan tugas

akselerasi perubahan sikap mental di lingkungan pemerintah kecamatan dan

perubahan tata pemerintahan serta mendampingi masyarakat, khususnya

dalam manajemen pembangunan partisipatif. Dalam hal tertentu pegawai

negeri sipil di lingkungan pemerintah daerah dapat ditugaskan di kecamatan

sebagai setrawan kecamatan. Dalam kaitan dengan PDPM GERBANG

UTAMA, setrawan melibatkan diri dalam proses kegiatan pada perencanaan,

pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan.

2.2.9. FK dan FT

Di setiap Kecamatan lokasi PDPM GERBANG UTAMA ditugaskan 2 (Dua)

orang pendamping yaitu Fasilitator Pemberdayaan (FK) dan Fasilitator Teknik

(FT).

2.3. Pelaku di Kabupaten

2.3.1. Bupati

Bupati merupakan pembina Tim Koordinasi PDPM GERBANG UTAMA

Kabupaten, Penanggung jawab Operasional Kegiatan (PjOK) dan Penanggung

jawab Administrasi Kegiatan (PjAK) serta bertanggung jawab atas pelaksanaan

PDPM GERBANG UTAMA di tingkat kabupaten. Bersama DPRD, Bupati

Page 277: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

22

bertanggung jawab untuk melakukan kaji ulang terhadap peraturan daerah yang

berkaitan dengan pengaturan desa sesuai komitmen awal.

2.3.2. Tim Pengendali PDPM GERBANG UTAMA

Tim Pengendali PDPM GERBANG UTAMA Kabupaten dibentuk oleh Bupati

untuk melakukan pembinaan pengembangan peran serta masyarakat,

pembinaan administrasi, dan fasilitasi pemberdayaan masyarakat pada seluruh

tahapan program. TP-PDPM GERBANG UTAMA Kab juga berfungsi dalam

memberikan dukungan koordinasi program antar instansi, pelayanan dan

proses administrasi di tingkat kabupaten. Dalam melaksanakan fungsi dan

perannya, TP-PDPM GERBANG UTAMA Kab dibantu oleh Sekretariat PDPM

GERBANG UTAMA Kabupaten.

2.3.3. Penanggung jawab Operasional Kabupaten (PjOKab)

PjOKab adalah seorang pejabat di lingkungan Badan Keluarga

Berencana,Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (BKBPMP) atau

pejabat lain yang mempunyai tugas pokok sejenis di Kabupaten yang berperan

sebagai pelaksana harian TP PDPM GERBANG UTAMA kabupaten. PjOKab

ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati.

2.3.4. Fasilitator Kabupaten (Faskab)

Fasilitator Kabupaten merupakan mitra Satuan Kerja (Satker) atau Tim

Pengendali PDPM GERBANG UTAMA di tingkat kabupaten, Fasilitator

Kabupaten terdiri dari Fasilitator Kabupaten Pemberdayaan yang bertindak

sebagai Koordinator Faskab, Fasilitator Kabupaten Teknik, Fasilitator

Kabupaten Keuangan, dan Fasilitator Kabupaten Perguliran dan

Pengembangan Usaha. Fasilitator Kabupaten dibantu oleh Asisten Faskab dan

Asisten Fastekab.

Page 278: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

23

BAB. III

ALUR KEGIATAN

Alur kegiatan PDPM GERBANG UTAMA meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan

pelestarian kegiatan. Sebelum memulai tahap perencanaan, hal penting yang harus

dilakukan adalah melakukan orientasi atau pengenalan kondisi yang ada di desa dan

kecamatan. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengenalan desa diantaranya adalah:(1)

mengidentifikasi potensi dan sumber daya yang dapat mendukung pelaksanaan PDPM

GERBANG UTAMA di tingkat desa,(2) inventarisasi dokumen rencana pembangunan desa

(tahunan atau jangka menengah);(4) inventarisasi data kependudukan, dll. Dalam masa

pengenalan kondisi desa sekaligus juga dilakukan sosialisasi PDPM GERBANG UTAMA

secara informal kepada masyarakat. Pada tahap ini harus dapat dimanfaatkan oleh seluruh

pelaku PDPM GERBANG UTAMA di semua tingkatan sebagai upaya untuk mendorong

partisipasi dan pengawasan dari semua pihak, sehingga semua pelaku PDPM GERBANG

UTAMA memiliki pemahaman atau persepsi yang sama terhadap program. Pada dasarnya

sosialisasi dapat dilakukan pada setiap saat atau kesempatan oleh pelaku-pelaku PDPM

GERBANG UTAMA.

Sistem kelembagaan lokal dan pertemuan informal masyarakat seperti: pertemuan

keagamaan; (pengajian, yasinan, persekutuan gereja,dll), pertemuan adat istiadat; (gotong

royong, arisan, upacara adat dan lain-lain) merupakan alternatif untuk menyebarluasan

informasi PDPM GERBANG UTAMA dan media penerapan prinsip transparansi. Media

cetak, seperti koran dan tabloid, serta media elektronika, seperti radio dan TV, dapat

digunakan untuk menyebarluaskan informasi PDPM GERBANG UTAMA.

3.3 Perencanaan Kegiatan

Secara umum perencanaan dapat dikategorikan sebagai perencanaan di desa, di

kecamatan, dan di kabupaten. Perencanaan kegiatan di desa, dimulai dengan musdes

perencanaan atau dikenal dengan istilah Menggagas Masa Depan Desa (MMDD).

Perencanaan kegiatan di kecamatan dimulai dengan MAD prioritas usulan sampai

dengan MAD penetapan usulan. Perencanaan kegiatan di kabupaten adalah

perencanaan koordinatif dan terintegrasi dimulai dari keterlibatan utusan kecamatan

dalam forum SKPD sampai dengan musrenbang kabupaten.

3.1.1. Musyawarah Antar Desa (MAD) Sosialisasi

MAD sosialisasi merupakan pertemuan antar desa untuk sosialisasi tentang

tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan

PDPM GERBANG UTAMA serta untuk menentukan kesepakatan-kesepakatan

antar desa dalam melaksanakan PDPM GERBANG UTAMA.

Hasil yang diharapkan dalam MAD sosialisasi adalah sebagai berikut :

a. Dipahaminya informasi pokok PDPM GERBANG UTAMA meliputi tujuan,

prinsip, kebijakan, pendanaan, organisasi, proses, dan prosedur yang

dilakukan,

b. Dipahaminya kebijakan tentang pemetaan RTM, BKAD, penanganan

masalah, pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi, pola penyampaian

informasi,

Page 279: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

24

c. Dipahaminya panduan penyusunan RPJMDes dengan menggunakan pola

MMDD, serta rencana program/proyek kabupaten atau pihak lain yang akan

dilaksanakan di kabupaten,

d. Disepakatinya waktu tahapan perencanaan,

e. Disepakatinya mekanisme musyawarah antar desa meliputi terpilihnya

ketua rapat, pokok-pokok kesepakatan dalam penyelenggaraan

musyawarah, dan penetapan anggota tim perumus,

f. Disepakatinya jadwal kegiatan musyawarah desa sosialisasi dari tiap desa

dan rencana pelaksanaan musyawarah antar desa prioritas usulan,

g. Disepakatinya waktu penyusunan detail desain dan RAB usulan kegiatan

(apakah dilakukan sebelum atau sesudah MAD Prioritas Usulan),

h. Tersosialisasikannya tugas, kewenangan, dan kategori kinerja lembaga

UPK dan BP- UPK kepada peserta yang hadir.

i. Disampaikannya hasil evaluasi pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA

yang telah berjalan sebelumnya terutama berkaitan dengan kegiatan

pelestarian sarana prasarana yang telah dibangun, serta pengelolaan

kegiatan perguliran.

Peserta MAD Sosialisasi terdiri dari:

a. Enam orang wakil per desa: Kepala desa, 2 orang wakil dari BPD/nama lain

yang sejenis (jika sudah ada), dan 3 orang tokoh masyarakat (minimal 3 dari

keenam wakil tersebut adalah perempuan) untuk desa di kecamatan yang

telah ditetapkan.

b. Secara umum unsur-unsur yang hadir dalam MAD adalah:

Camat dan staf terkait,

Wakil dari seluruh instansi sektoral kecamatan (ISK),

Kades di lingkungan kecamatan,

BPD atau sebutan lainnya,

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM),

Wakil RTM dari setiap desa,

Wakil perempuan dari setiap desa,

Komite sekolah,

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/Organisasi Massa (ormas),

Tokoh masyarakat, tokoh agama,

Anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir.

Sebagai narasumber dalam pertemuan MAD Sosialisai adalah: Tim Koordinasi

PDPM GERBANG UTAMA Kabupaten, Camat dan Instansi tingkat kecamatan

terkait. Sedangkan fasilitator pertemuan adalah: PjOK, UPK dan FK dan FT./

Setrawan

Sumber pendanaan berasal stimulan dana operasional kecamatan dari PDPM

GERBANG UTAMA dan swadaya desa dan/atau kecamatan.

3.1.2. Musyawarah Desa (Musdes) Sosialisasi

Musdes sosialisasi merupakan pertemuan masyarakat desa sebagai ajang

sosialisasi atau penyebarluasan informasi PDPM GERBANG UTAMA di desa.

Hasil yang diharapkan dalam musdes sosialisasi adalah sebagai berikut:

Page 280: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

25

a. Tersosialisasinya informasi pokok PDPM GERBANG UTAMA meliputi :

tujuan, prinsip, kebijakan, pendanaan, organisasi, proses dan prosedur yang

dilakukan kepada masyarakat desa,

b. Dipahaminya kebijakan tentang pemetaan RTM, BKAD, penanganan

masalah, pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi, pola penyampaian

informasi,

c. Tersosialisasinya keputusan yang dihasilkan dalam musyawarah antar desa

sosialisasi,

d. Adanya pernyataan kesanggupan atau kesedian desa untuk mematuhi dan

melaksanakan ketentuan PDPM GERBANG UTAMA,

e. Terpilihnya Pengurus TPK terdiri dari; Ketua, Sekretaris, dan Bendahara,

f. Tersosialisasinya konsep, kebijakan, dan rencana kegiatan dalam rangka

Menggagas Masa Depan Desa (MMDD),

g. Disosialisasikannya pola pemantauan, pemeriksaan, dan evaluasi,

h. Ditetapkannya BPD (jika sudah terbentuk) atau terpilihnya Tim Monitoring

Desa (jika belum terbentuk BPD) sebagai lembaga pengawas pelaksanaan

PDPM GERBANG UTAMA di desa.

i. Dibentuk tim monitoring masyarakat di lokasi-lokasi kegiatan seperti tim

checker yang melakukan pengecekan kuantitas dan kualitas setiap barang

yang datang ke lokasi,

j. Dipilih dan ditetapkannya kader desa dan kader teknik yang akan

memfasilitasi masyarakat dalam menyelenggarakan proses PDPM

GERBANG UTAMA,

k. Disepakati dan ditetapkannya jadwal musyawarah desa perencanaan,

l. Disepakati pembuatan dan lokasi pemasangan papan informasi PDPM

GERBANG UTAMA dan media informasi lainnya,

Peserta Musdes Sosialisasi terdiri dari:

a. Kepala desa dan aparat desa,

b. BPD atau sebutan lainnya,

c. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM),

d. Wakil RTM desa,

e. Wakil perempuan,

f. LSM/ormas,

g. Tokoh masyarakat, tokoh agama,

h. Anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir.

Fasilitator dalam musdes sosialisasi adalah FK dan FT atau PjOK dan

Setrawan. Sedangkan pendanaan atas penyelenggaraan musdes berasal dari

swadaya desa atau masyarakat.

3.1.3. Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa

KPMD yang telah terpilih dalam musyawarah desa sosialisasi, akan memandu

serangkaian tahapan kegiatan PDPM GERBANG UTAMA yang diawali dengan

proses penggalian gagasan di tingkat dusun dan kelompok masyarakat.

Sebelum melakukan tugasnya, KPMD akan mendapat pelatihan. Hasil yang

diharapkan dalam pelatihan KPMD adalah:

Page 281: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

26

a. Dipahaminya latar belakang, tujuan, prinsip, kebijakan dan tahapan atau

mekanisme PDPM GERBANG UTAMA,

b. Dipahaminya peran dan tugas KPMD,

c. Bertambahnya keterampilan melakukan teknik-teknik fasilitasi pertemuan

masyarakat dalam tahapan kegiatan PDPM GERBANG UTAMA, termasuk

perencanaan secara partisipatif,

d. Bertambahnya keterampilan memberikan pendampingan dan

pembimbingan kepada masyarakat agar mampu mengelola PDPM

GERBANG UTAMA secara mandiri,

e. Bertambahnya kemampuan administrasi dan pelaporan yang diperlukan,

f. Bertambahnya kemampuan KPMD dalam menyusun rencana kerja,

g. Dipahaminya langkah-langkah fasilitasi dalam rangka Menggagas Masa

Depan Desa.

h. Dipahaminya instrumen pemetaan RTM basis dusun secara partisipatif,

i. Dipahaminya materi diagram Venn kelembagaan masyarakat,

j. Dipahaminya pola penyampaian informasi,

k. Dipahaminya pola penanganan pengaduan dan masalah,

l. Dipahaminya pola pemantauan dan evaluasi.

3.1.4. Pertemuan Kelompok untuk Penggalian Gagasan

Perencanaan kegiatan di desa, dimulai dengan tahap penggalian gagasan

sampai dengan musdes perencanaan atau dikenal dengan istilah Menggagas

Masa Depan Desa (MMDD). Ada 2 tahap yang harus dilakukan dalam

pertemuan kelompok untuk penggalian gagasan yakni pertemuan dusun untuk

pembuatan peta sosial dan musyawarah penggalian gagasan itu sendiri.

Kelompok yang dimaksud dalam proses sosialisasi dan penggalian gagasan di

sini adalah sekumpulan warga masyarakat (kelompok laki-laki, perempuan,

atau campuran) yang tergabung dalam:

1. Ikatan kemasyarakatan yang berlatar belakang wilayah (misalnya RW/ RK/ RT/ Dusun/ Kampung atau yang lainnya).

2. Kelompok–kelompok yang sudah ada (kelompok arisan, kelompok usaha bersama, kelompok keagamaan, dan lain lain).

3. Pengelompokan masyarakat lainnya sesuai kondisi setempat.

3.1.5. Musyawarah Desa Khusus Perempuan

MDKP dihadiri oleh kaum perempuan dan dilakukan dalam rangka membahas

gagasan-gagasan dari kelompok-kelompok perempuan dan menetapkan

usulan kegiatan yang merupakan keinginan khusus dari kelompok perempuan.

Usulan yang disampaikan perlu mempertimbangkan hasil penggalian gagasan

yang telah dilakukan sebelumnya. Usulan hasil musyawarah tersebut

selanjutnya dilaporkan ke musyawarah desa perencanaan untuk disahkan

sebagai bagian dari usulan desa. Bahan-bahan yang harus disiapkan adalah

peta semua dusun, rekap data RTM dusun, diagram venn kelembagaan dusun,

rekap gagasan semua dusun, rekap masalah semua dusun.

Hasil yang diharapkan melalui pertemuan ini adalah :

Page 282: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

27

a. Ditetapkannya usulan kegiatan simpan pinjam kelompok perempuan, jika

ada gagasan yang diusulkan,

b. Ditetapkannya usulan yang merupakan keinginan perempuan selain usulan

kegiatan simpan pinjam,

c. Terpilihnya calon-calon wakil perempuan yang akan hadir di musyawarah

antar desa prioritas usulan.

MDKP dilakukan untuk mendapatkan usulan dari kelompok perempuan. Ada

kecenderungan gagasan perempuan lebih nyata menggambarkan kegiatan

yang berkaitan langsung dengan kondisi kemiskinan, karena merekalah yang

seringkali merasakan sehari-hari dalam kehidupan rumah tangganya.

Metode yang digunakan dalam MKP adalah analisis penyebab kemiskinan

dengan tujuan:

a. Mengajak perempuan mencari permasalahan penyebab kemiskinan yang

seringkali dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, kemudian menganalisis

dan mencari akar permasalahannya,

b. Menentukan kegiatan apa saja yang diperkirakan dapat mengatasi

permasalahannya dari sudut pandang kelompok perempuan.

3.1.6. Musrenbang Desa/Musdes perencanaan

Musrenbang Desa/Musdes perencanaan merupakan pertemuan masyarakat di

desa yang bertujuan untuk membahas seluruh gagasan kegiatan, hasil dari

proses penggalian gagasan di kelompok-kelompok/dusun. Bahan-bahan yang

harus disiapkan adalah peta desa hasil penggabungan semua peta dusun,

rekap data RTM dusun, diagram Venn kelembagaan, rekap gagasan semua

dusun, rekap masalah semua dusun, dan usulan kelompok perempuan.

3.1.7. Penulisan Usulan Desa

Penulisan usulan merupakan kegiatan untuk menguraikan secara tertulis

gagasan-gagasan kegiatan masyarakat yang sudah disetujui sebagai usulan

desa yang akan diajukan pada MAD. Proses ini dilakukan oleh TPU yang telah

dipilih dalam forum musyawarah desa perencanaan. Sebelum melakukan

penulisan, TPU akan mendapatkan pelatihan atau penjelasan terlebih dahulu

dari FK dan FT.

Hasil yang diharapkan dari proses penulisan usulan adalah dokumen usulan

kegiatan desa yang telah disetujui dalam musyawarah desa perencanaan dan

musyawarah desa khusus perempuan, termasuk data dan isian formulir

pendukungnya.

Pengajuan usulan oleh desa harus disertai dengan desain sederhana, yaitu

berupa gambar dari usulan kegiatan secara umum dengan perkiraan besaran

pembiayaannya. Desa juga dapat mengajukan usulan dengan dilengkapi desain

detail dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Page 283: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

28

3.1.8. Verifikasi Usulan

Verifikasi usulan merupakan tahap kegiatan yang bertujuan untuk memeriksa

dan menilai kelayakan usulan kegiatan dari setiap desa untuk didanai PDPM

GERBANG UTAMA. Verifikasi usulan kegiatan dilakukan oleh Tim Verifikasi

yang dibentuk di kecamatan dengan beranggota 5 - 10 orang yang memiliki

keahlian sesuai usulan kegiatan. Sebelum menjalankan tugasnya TV akan

mendapatkan pelatihan atau penjelasan terlebih dulu dari FK dan FT atau

Fasilitator Kabupaten.

Tim Verifikasi akan menilai setiap usulan kegiatan untuk melihat kesesuaian

usulan dengan kriteria penilaian usulan kegiatan yang meliputi:

a. diutamakan lokasi desa tertinggal

b. Lebih bermanfaat bagi RTM

c. Berdampak meningkatkan kesejahteraan RTM

d. Dapat dikerjakan oleh masyarakat

e. Memiliki potensi pengembangan dan keberlanjutan cukup tinggi

f. Didukung oleh sumber daya yang ada di masyarakat

TV harus memberi umpan balik di desa sebelum menyusun rekomendasi

kelayakan usulan. Rekomendasi penilaian kelayakan usulan diperiksa oleh FK

dan FT, terutama yang berkaitan dengan aspek teknis usulan kegiatan.

Selanjutnya, TV membuat rekomendasi hasil penilaian disertai dengan catatan

hasil pemeriksaan oleh FK dan FT. Rekomendasi TV akan menjadi dasar

pembahasan dalam MAD Prioritas Usulan.

3.1.9. Musrenbang Kecamatan/MAD Prioritas Usulan

MAD prioritas usulan adalah pertemuan di kecamatan yang bertujuan

membahas dan menyusun peringkat usulan kegiatan. Penyusunan peringkat

didasarkan atas kriteria kelayakan sebagaimana yang digunakan oleh TV dalam

menilai usulan kegiatan.

Hasil yang diharapkan dari MAD Prioritas Usulan adalah:

a. Disepakati cara memeriksa dan menilai (sesuai kriteria yang digunakan TV)

usulan kegiatan yang diajukan desa,

b. Ditetapkannya urutan atau peringkat usulan kegiatan sesuai skala prioritas

kelayakan dan kebutuhan masyarakat,

c. Dipilih dan ditetapkannya pengurus UPK (Ketua, Sekretaris, Bendahara),

d. Disampaikan laporan pertanggungjawaban tahunan UPK (bila UPK sudah

terbentuk),

e. Disampaikan laporan kemajuan penanganan masalah beserta rencana

tindak lanjut,

f. Disepakatinya sanksi-sanksi yang akan diterapkan selama pelaksanaan

PDPM GERBANG UTAMA di kecamatan tersebut,

g. Disampaikannya keputusan desa-desa yang bersepakat untuk membentuk

BKAD sekaligus deklarasi pembentukan BKAD. Setelah keputusan ini maka

Page 284: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

29

F-KEC memfasilitasi penyusunan AD/ART BKAD secara partisipatif dengan

melibatkan wakil-wakil desa. Bagi kecamatan yang sudah terbentuk BKAD

agendanya adalah Perumusan Rencana Kerja BKAD/Prioritas

Pembangunan Kecamatan berdasarkan dari hasil perumusan visi desa-

desa,

h. Disampaikannya usulan-usulan desa yang akan diajukan dan didanai dari

sumber lain (APBD, ADD, dan pihak ketiga lain). Usulan ini dapat

disampaikan melalui musrenbang kecamatan dan musyawarah antar desa

tahap selanjutnya.

i. Dirumuskannya dokumen prioritas kegiatan pembangunan kecamatan dari

hasil dokumen prioritas kegiatan pembangunan desa yang telah dihasilkan

pada Musdes Perencanaan.

Peserta MAD Prioritas Usulan terdiri dari:

a. Enam orang wakil per desa : Kepala Desa, Ketua BPD, Ketua LPM, dan 3

orang wakil perempuan dari semua desa di kecamatan. Terhadap enam

wakil per desa ini mempunyai hak memberikan suara/pendapat pada saat

pengambilan keputusan.

b. Secara umum unsur-unsur yang hadir dalam MAD adalah:

Camat dan staf terkait,

Wakil dari seluruh instansi sektoral kecamatan (ISK) / UPTD

Kades di lingkungan kecamatan,

BPD atau sebutan lainnya,

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM),

Wakil RTM dari setiap desa,

Wakil perempuan dari setiap desa,

Komite sekolah,

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/Organisasi Massa (ormas),

RT/RW.

Tokoh masyarakat, tokoh agama,

Anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir.

Page 285: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

30

PROSES PENENTUAN KEGIATAN

DALAM MAD PRIORITAS USULAN

PLENO BAHAS HASIL DISKUSI

KELOMPOK

KELOMPOK

DISKUSI

PERTEMUAN MUSYAWARAH

ANTAR DESA

DAFTAR URUTAN PRIORITAS

USULAN KEGIATAN

TIM

VERIFIKASI

KELOMPOK

DISKUSI

KELOMPOK

DISKUSI

Page 286: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

31

3.1.10. Disain dan RAB

Langkah berikutnya setelah MAD Prioritas Usulan adalah Penyusunan Desain

dan RAB yaitu:

a. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Kegiatan, Desain, dan RAB

TPU bersama KPMD dengan dibimbing oleh FK dan FT melakukan survei

dan pengukuran lokasi serta survei harga material. Bila TPU dan KPMD

sudah mampu, selanjutnya berdasarkan atas hasil survei dibuatkan desain,

gambar teknis (rencana prasarana) atau rencana pelaksanaan kegiatan,

dan RAB-nya. Proses pembuatan desain dan RAB tetap mengacu kepada

kaidah dan spesifikasi teknis sehingga terjamin mutu kegiatan.

b. Pemeriksaan Desain dan RAB

Setiap desain dan RAB yang telah selesai dibuat oleh tim desa harus

diperiksa oleh FT-Kec. Sedangkan desain dan RAB yang pembuatannya

difasilitasi oleh FT-Kec harus diperiksa oleh Fasilitator Teknis Kabupaten.

Khusus untuk usulan kegiatan prasarana termasuk rencana pelaksanaan

kegiatan dan rencana pengadaan bahan yang diajukan, harus memenuhi

beberapa kriteria teknis dan aspek lingkungan serta memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

i. Komponen RAB yang menyertakan dana swadaya dilampiri dengan

surat pernyataan kesanggupan memberikan swadaya senilai yang

tercantum dalam RAB,

ii. Setiap kegiatan yang akan dilakukan dimungkinkan adanya sumbangan

lahan atau aset lain dari masyarakat. Sumbangan ini dapat bersifat

sukarela demi kepentingan umum dan dapat pula bersifat sumbangan

dengan kompensasi. Oleh sebab itu, masyarakat wajib diberi penjelasan

yang lengkap dan tepat tentang persyaratannya, serta prosesnya

didokumentasikan dengan baik,

iii. Apabila diberikan kompensasi, maka prosesnya mengikuti ketentuan

yang berlaku dan layak sesuai kondisi setempat. Biaya kompensasi

tersebut tidak boleh dialokasikan dari dana BLM, tetapi berasal dari

sumber lain yang tidak mengikat.

iv. Sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan maka proses pemberian

kompensasi harus sudah diselesaikan,

v. Rencana pemeliharaan harus sudah dibuat mencakup tugas tim

pemelihara, persiapan pelatihan, dan identifikasi sumber dana yang

akan digunakan,

vi. Setiap pelaksanaan kegiatan harus meminimalkan pengaruh buruk

sosial ekonomi masyarakat sekitar.

Revisi desain atau RAB adalah perubahan oleh FT-Kec / setelah melakukan

pemeriksaan berkaitan dengan kebutuhan teknis semata, perubahan ini

terkait dengan dimensi, spesifikasi, perlengkapan (misal: proyek jalan

kemudian ditambah gorong-gorong, drainase, dan lain-lain), harga, dan

volume. Revisi dalam kaitan ini masih dalam satu jenis proyek (misal:

jembatan tetap jembatan dan sebagainya). Revisi perlu disetujui oleh TPK,

PjOK,dan Fasilitator sebelum revisi dilaksanakan.

Page 287: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

32

c. Sosialisasi Desain dan RAB

Sosialisasi desain dan RAB di desa bertujuan untuk menjelaskan kepada

masyarakat terutama kelompok pengusul tentang pokok-pokok rencana

yang telah disusun sesuai kaidah teknis dan sesuai dengan standar

lingkungan. Sosialisasi dilakukan dalam musyawarah desa yang difasilitasi

oleh TPU dibantu F-KEC dan atau FT-Kec. Desain dan RAB ini juga harus

ditempelkan pada papan informasi yang telah disediakan.

3.1.11. Musyawarah Antar Desa (MAD) Penetapan Usulan

MAD penetapan usulan merupakan musyawarah untuk mengambil keputusan

terhadap usulan yang akan didanai melalui PDPM Gerbang Utama. Keputusan

pendanaan harus mengacu pada peringkat usulan yang telah dibuat pada saat

MAD prioritas usulan. Jika pada saat MAD prioritas usulan, seluruh usulan telah

selesai dibuat berikut detail desain dan RABnya, maka keputusan penetapan

usulan yang akan dibiayai melalui PDPM Gerbang Utama bisa langsung

diselenggarakan setelah agenda MAD prioritas usulan diselesaikan. Namun jika

belum selesai desain dan RABnya, maka MAD penetapan usulan dilakukan

pada waktu yang berbeda.

Hasil yang akan dicapai dari MAD Penetapan Usulan adalah:

a. Ditetapkannya pendanaan usulan sesuai dengan keputusan MAD Prioritas

Usulan,

b. Disetujuinya ketetapan tentang pemberlakuan sanksi lokal,

c. Disampaikannya rancangan jadwal pelaksanaan kegiatan di kecamatan,

d. Disepakatinya rancangan jadwal pelaksanaan kegiatan setiap desa,

e. Ditetapkannya rancangan AD-ART BKAD menjadi ketetapan AD/ART

BKAD. Penyusunan AD-ART BKAD ini sendiri dilakukan setelah MAD

prioritas usulan. Bagi kecamatan yang sudah mempunyai AD-ART BKAD,

agendanya adalah pembahasan Rencana Kerja BKAD/Prioritas

Pembangunan Kecamatan berdasarkan dari hasil perumusan pada MAD

prioritas usulan,

f. Disampaikannya usulan-usulan desa yang akan diajukan dan didanai dari

sumber lain (APBD, ADD, atau pihak ketiga lain), yang dapat disampaikan

melalui musrenbang kecamatan sekaligus ditetapkannya penunjukan wakil

MAD/BKAD untuk memproses pada tahapan berikutnya di kabupaten

(forum SKPD) sebagai bagian dari utusan kecamatan.

g. Ditetapkannya prioritas kegiatan pembangunan kecamatan yang dapat

diajukan sebagai renstra kecamatan, serta utusan kecamatan yang nantinya

mewakili masyarakat dalam Forum SKPD.

Peserta MAD Penetapan Usulan terdiri dari:

a. Enam orang wakil per desa: Kepala desa, Ketua BPD, Ketua LPM dan 3

orang wakil perempuan (BKD) dari semua desa di kecamatan.

b. Secara umum unsur-unsur yang hadir dalam MAD adalah:

Camat dan staf terkait,

Page 288: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

33

Wakil dari seluruh instansi sektoral kecamatan (ISK),

Kades di lingkungan kecamatan,

BPD atau sebutan lainnya,

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM),

Wakil RTM dari setiap desa,

Wakil perempuan dari setiap desa,

Komite sekolah,

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/Organisasi Massa (ormas), RT

dan RW

Tokoh masyarakat, tokoh agama,

Anggota masyarakat lainnya yang berminat untuk hadir.

Sedangkan pendanaan atas penyelenggaraan MAD berasal dari operasional

kecamatan, swadaya desa atau masyarakat.

3.1.12. Musyawarah Desa Informasi Hasil MAD

Musdes ini merupakan musyawarah sosialisasi atau penyebarluasan hasil

penetapan alokasi dana PDPM Gerbang Utama yang diputuskan dalam MAD

penetapan usulan. Musyawarah desa informasi hasil MAD dilaksanakan di

desa yang mendapatkan dana maupun yang tidak mendapatkan dana PDPM

Gerbang Utama.

3.1.13. Pengesahan Alokasi Bantuan oleh Camat

Hasil dari keputusan MAD penetapan usulan disahkan oleh Camat atas nama

Bupati menjadi Surat Penetapan Camat (SPC) yang berisi tentang daftar

alokasi bantuan PDPM GERBANG UTAMA di Kecamatan yang bersangkutan.

SPC berikut lampirannya, mencantumkan nama desa, jenis kegiatan termasuk

jumlah alokasi dananya, dikirimkan oleh PjOK kepada Tim Koordinasi PDPM

GERBANG UTAMA Kabupaten dengan tembusan kepada Bupati, FK, FT dan

Fasilitator Kabupaten.

3.1.14. Pengesahan Dokumen SPPB

Ketua TPK, PjOK dan Ketua UPK akan membuat SPPB, yang diketahui Kades

dan Camat atas nama Bupati. Pengesahan SPPB dilakukan langsung segera

sesudah diterbitkan SPC, dan tidak perlu menunggu persetujuan dari

kabupaten.

Kelengkapan dokumen sebagai lampiran SPPB, terdiri dari:

a. Usulan kegiatan,

b. RAB detail per kegiatan,

c. Jadwal pelaksanaan,

d. Formulir Penanganan Masalah Dampak Lingkungan,

e. Komitmen sumbangan dari masyarakat,

f. Foto 0 % dari kegiatan yang akan dibangun/dikerjakan.

Page 289: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

34

3.2 Pelaksanaan Kegiatan

Untuk menjamin kualitas pelaksanaan kegiatan yang tetap mengacu pada prinsip dan

mekanisme PDPM GERBANG UTAMA, maka perlu adanya persiapan pelaksanaan

yang matang dan terencana. Persiapan pelaksanaan ini lebih ditujukan kepada

penyiapan aspek sumber daya manusia, termasuk masyarakat, TPK, UPK, dan seluruh

pelaku PDPM GERBANG UTAMA lainnya. Karena itu, TPK dan UPK perlu

mendapatkan pelatihan terlebih dahulu sebelum melaksanakan kegiatan yang didanai

PDPM GERBANG UTAMA. Pelatihan UPK, BP-UPK, TPK, dan pelaku desa lainnya

dilakukan dalam masa setelah penandatanganan SPPB oleh Camat, sampai dengan

masa persiapan pelaksanaan.

3.2.1 Persiapan Pelaksanaan

a. Rapat Koordinasi Awal di Kecamatan

Rapat koordinasi ini difasilitasi oleh PL, Fasilitator, Setrawan dan PjOK. Rapat

dihadiri oleh pengurus UPK, Kades, dan TPK setiap desa penerima dana

PDPM GERBANG UTAMA. Waktu penyelenggaraan rapat, diharapkan tidak

lebih dari satu minggu setelah pelaksanaan pelatihan bagi TPK dan UPK.

Hasil yang diharapkan:

Disepakati mekanisme koordinasi dan rapat-rapat lain selama periode

pelaksanaan,

Penyamaan persepsi dan langkah dari seluruh unsur yang ada di kecamatan

terhadap pelaksanaan program, termasuk dalam hal evaluasi dan pelaporan,

Terjadi tukar pendapat dan pemberian saran antar desa terhadap rencana

setiap desa,

Dibahas dan disepakati tentang mekanisme penyelesaian kendala dan

masalah yang muncul.

b. Rapat Persiapan Pelaksanaan di Desa

Pengurus TPK bersama Kades secepatnya mengadakan rapat persiapan

pelaksanaan di desa sebelum memulai pelaksanaan kegiatan. Rapat persiapan

di desa difasilitasi oleh KPMD. Hasil rapat persiapan pelaksanaan menjadi

acuan langkah kerja selanjutnya.

Hasil yang diharapkan :

Dibahas dan disepakati tentang peran, fungsi dan pembagian tugas tiap

pengurus TPK dalam pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA di desa,

Menyusun rencana kerja detail termasuk penjadwalannya, seperti rencana

pendaftaran tenaga kerja, pengadaan bahan dan alat, pembuatan contoh

dan trial pekerjaan,

Disepakati jadwal, tata cara, dan sanksi-sanksi pertemuan rutin mingguan

atau bulanan TPK untuk evaluasi pelaksanaan.

3.2.2 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan adalah tahap pelaksanaan seluruh rencana yang telah

disepakati dalam pertemuan MAD penetapan usulan dan musdes informasi hasil

MAD serta rapat-rapat persiapan pelaksanaan.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini perlu diperhatikan hal-hal penting sebagai berikut:

Page 290: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

35

Masyarakat merupakan pemilik kegiatan, sehingga keputusan pelaksanaan dan

tanggung jawab ada pada masyarakat,

Masyarakat desa mendapat prioritas untuk turut bekerja dalam pelaksanaan

kegiatan, terutama bagi RTM,

Apabila ada bagian pekerjaan yang belum mampu dikerjakan oleh masyarakat

sendiri, masyarakat dapat mendatangkan tenaga trampil atau ahli dari luar

sepanjang disepakati dalam musdes, dan kebutuhan tersebut di atas harus

diperhitungkan dalam RAB kegiatan,

Penggunaan dana sesuai dengan rencana dan kegiatan agar mencapai hasil

yang memuaskan serta selesai tepat waktu.

a. Penyaluran Dana

Untuk penyaluran dana bantuan PDPM GERBANG UTAMA, mengikuti

proses dan prosedur yang diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal

Perbendaharaan, Kemenkeu.

b. Pengadaan Tenaga Kerja

TPK mengumumkan adanya rencana pelaksanaan kegiatan kepada

masyarakat dan kebutuhan tenaga kerjanya, serta upah dan hari kerja

yang dibutuhkan sesuai RAB dan desain teknisnya. Pengumuman

kebutuhan tenaga kerja ini terbuka bagi warga desa termasuk bagi kaum

perempuan dan diutamakan bagi RTM. Pengumuman disampaikan

melalui papan informasi di tempat strategis dimana masyarakat biasa

berkumpul, sehingga setiap warga masyarakat tahu bahwa ada

pembangunan di desanya. Calon tenaga kerja mengisi Format

Pendaftaran satu kali sebelum mulai bekerja, akan tetapi boleh

mendaftarkan diri sampai pelaksanaan selesai.

c. Pengadaan Bahan dan Alat

Proses pengadaan bahan dan alat harus dilaksanakan secara transparan

dan tetap menggunakan bahan serta alat sesuai spesifikasi yang telah

dicantumkan dalam desain teknis dan RAB.

d. Rapat Evaluasi TPK

Rapat dimaksudkan untuk mengevaluasi perkembangan pelaksanaan

kegiatan di lapangan untuk penyiapan bahan dan rencana kerja periode

berikutnya. Rapat evaluasi dilaksanakan secara periodik (mingguan dan

bulanan).

Hasil yang diharapkan:

Laporan kemajuan target pekerjaan dibandingkan rencana yang sudah

dibuat,

Adanya pembahasan tentang kendala dan masalah yang terjadi serta

mencari penyelesaian atau tindak lanjut yang diperlukan,

Evaluasi kinerja setiap pengurus TPK,

Tersusunnya laporan penggunaan dana (LPD).

Tersusunnya rencana kerja detail untuk periode berikutnya,

Page 291: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

36

3.2.3 Musdes Pertanggungjawaban

Musdes ini dimaksudkan untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban

pelaksanaan kegiatan oleh TPK kepada masyarakat. Musyawarah

pertanggungjawaban ini dilakukan secara bertahap minimal dua kali yaitu setelah

memanfaatkan dana PDPM GERBANG UTAMA tahap pertama dan tahap kedua.

Hasil yang diharapkan dari musdes pertanggungjawaban adalah:

a. Penyampaian laporan dari TPK tentang penerimaan dan penggunaan dana,

status atau kemajuan dari tiap kegiatan, tingkat partisipasi, dan keterlibatan

perempuan dan RTM,

b. Pernyataan diterima atau ditolaknya laporan pertanggungjawaban dari TPK,

berdasarkan hasil voting tertutup dari seluruh peserta pertemuan,

c. Evaluasi terhadap kinerja TPK serta upaya peningkatan pada periode

selanjutnya,

d. Kesepakatan tentang penyelesaian masalah atau keluhan yang timbul di

masyarakat,

e. Pembuatan rencana kerja dan pendanaan untuk periode berikutnya,

f. Penyampaian kemajuan penanganan masalah dan rencana tindak lanjutnya.

3.2.4 Sertifikasi

Sertifikasi adalah penerimaan hasil pekerjaan dan kegiatan berdasarkan

spesifikasi teknis oleh FK dan FT. Tujuan sertifikasi adalah untuk mendorong

peningkatan kualitas pekerjaan. Jenis kegiatan sertifikasi meliputi sertifikasi

terhadap penerimaan bahan dan pelaksanaan pekerjaan. Sertifikasi dilakukan oleh

FK dan FT pada saat melakukan kunjungan lapangan. Hasil sertifikasi

disampaikan di papan informasi agar dapat diketahui seluruh masyarakat.

Terhadap semua kegiatan sertifikasi yang dilakukan oleh FK dan FT maka

Fasilitator kabupaten berkewajiban melakukan pengujian baik terhadap dokumen

maupun realisasinya di lapangan secara acak, sebagai bagian tindakan

pengendalian.

3.2.5 Revisi

Revisi adalah perubahan terhadap rencana kegiatan dan desain/RAB. Revisi

kegiatan hanya dapat dilakukan dengan syarat tidak menambah dana BLM.

Penetapan suatu kondisi dinyatakan bencana alam/force majeur ditetapkan

melalui MD atau MAD. Revisi kegiatan dibuat oleh TPK berdasarkan keputusan

musyawarah desa yang dituangkan dalam berita acara revisi dan mendapatkan

persetujuan PJOK dan Fasilitator. Berita acara revisi harus diumumkan melalui

papan informasi.

Revisi desain/RAB juga dapat dilakukan atas saran Faste-Kab berdasarkan

pertimbangan teknis hasil kunjungan lapangan. Pertimbangan teknis tersebut

harus disampaikan secara terbuka kepada masyarakat. Setiap bentuk revisi

desain/RAB harus dituangkan dalam Berita Acara Revisi.

Page 292: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

37

3.2.6 Dokumentasi Kegiatan

Seluruh kegiatan dari PDPM GERBANG UTAMA harus didokumentasikan oleh FK

dan FT. Meskipun demikian, untuk kepentingan desa dan kecamatan, maka TPK

dan UPK juga harus mengelola dokumentasi kegiatan.

Pada akhir periode pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA, FK dan FT harus

memastikan adanya dokumentasi foto yang disusun dalam satu album khusus,

dengan ketentuan :

a. Foto-foto yang ditampilkan merupakan foto PDPM GERBANG UTAMA di

Kecamatan yang bersangkutan. Bukan kumpulan foto dari setiap desa

penerima PDPM GERBANG UTAMA, namun sudah merupakan hasil seleksi

dari semua arsip foto yang ada. Tetapi tidak boleh hanya foto dari satu desa

saja.

b. Setiap foto perlu diberikan catatan atau keterangan ringkas.

c. Foto yang ditampilkan meliputi :

Foto kondisi 0%, 50%, dan 100% yang diambil dari sudut pengambilan

yang sama.

Foto yang memperlihatkan orang sedang bekerja secara beramai-ramai.

Foto yang memperlihatkan peran serta perempuan dalam kegiatan

prasarana.

Foto yang memperlihatkan pembayaran insentif secara langsung kepada

masyarakat.

3.2.7 Penyelesaian Kegiatan

Penyelesaian kegiatan yang dimaksud disini adalah penyelesaian dari tiap jenis

kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bagian dari pertanggungjawaban TPK di

desa. Terdapat beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dan diselesaikan,

meliputi:

a. Pembuatan Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan

Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K) memuat pernyataan

bahwa seluruh jenis kegiatan telah selesai dilaksanakan (100%) serta siap

diperiksa oleh PjOK. Untuk kegiatan SPP (yang dananya ada pada

masyarakat) pelaporannya hanya sampai dengan tanggal dibuatnya laporan.

LP2K ditandatangani oleh TPK dan FK dan FT. Pada saat LP2K

ditandatangani, seluruh administrasi baik pertanggungjawaban dana maupun

jenis administrasi lainnya sudah dilengkapi dan dituntaskan, termasuk

Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB). LP2K yang sudah ditandatangani

diserahkan pada PjOK dengan tembusan kepada PJO Kab untuk

ditindaklanjuti berupa pemeriksaan di lapangan.

b. Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB)

Untuk kejelasan tentang apa saja yang telah dilaksanakan di lapangan serta

penggunaan dana bantuan PDPM GERBANG UTAMA di desa, TPK

bersama KPMD yang dibantu oleh FK dan FT harus membuat rincian

realisasi kegiatan dan biaya berikut rekapitulasinya. Di dalam realisasi

kegiatan dan biaya dibuat secara terpisah antara setiap kegiatan. Realisasi

Kegiatan dan Biaya (RKB) harus dibuat sesuai dengan kondisi terlaksana di

Page 293: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

38

lapangan dan menunjukkan target akhir dari pelaksanaan PDPM GERBANG

UTAMA di desa. Harga-harga satuan, volume, jumlah HOK terserap,

besarnya, dan distribusi dana dari setiap kegiatan di luar prasarana harus

berdasar kepada kondisi aktual di lapangan dan sesuai dengan catatan yang

ada pada buku kas umum. Harus dihindari sikap yang hanya menyalin atau

menulis ulang RAB awal tanpa melihat realisasi yang setelah terjadi di

lapangan. Pembuatan RKB hanyalah merekap atau merangkum seluruh

catatan penggunaan dana dan pelaksanaan kegiatan yang dibuat selama

pelaksanaan. Jika terdapat kontribusi swadaya masyarakat selama periode

pelaksanaan, perlu dicantumkan dalam RKB.

RKB merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari LP2K, sehingga

harus sudah dapat diselesaikan sebelum LP2K ditandatangani. RKB juga

akan banyak manfaatnya untuk menjelaskan terhadap pertanyaan-

pertanyaan yang muncul pada saat pemeriksaan atau audit. Pada kegiatan

pembangunan prasarana perincian volume dan biaya yang tercantum pada

format RKB harus sesuai dengan lapangan dan berkaitan erat dengan

gambar-gambar purnalaksana yang juga merupakan lampiran dalam

dokumen penyelesaian. Gambar-gambar yang dilampirkan dalam dokumen

penyelasaian, yaitu denah atau lay out, peta situasi, detai konstruksi dan

gambar lain-lain yang juga merupakan bagian dari RKB, harus dibuat sesuai

dengan kondisi yang ada atau terlakasana di lapangan. Harus dihindari

melampirakan gambar-gambar desain dalam dokumen penyelesaian tanpa

menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Jika terjadi

perubahan di lapangan, di samping dilakukan perubahan pada gambar juga

harus dituangkan dalam berita acara revisi.

c. Musyawarah Desa Serah Terima (MDST)

MDST merupakan bentuk pertanggungjawaban seluruh pengelolaan dana

dan kegiatan oleh TPK kepada masyarakat setelah pekerjaan/kegiatan

selesai dilaksanakan. Tujuan musyawarah ini untuk menghindari

kesalahpahaman di kemudian hari sehingga hasil kegiatan yang telah

dilaksanakan dapat diterima oleh masyarakat. Hasil MDST dituangkan dalam

berita acara.

Jika hasil pelaksanaan kegiatan yang disampaikan TPK belum dapat

diterima oleh MDST, TPK diberikan kesempatan untuk menyelesaikan

pekerjaan dan dokumen yang dipersyaratkan, yang akan disampaikan

melalui MDST berikutnya.

Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K) disahkan

setelah masyarakat menerima hasil pekerjaan/kegiatan dalam musyawarah

desa tersebut.

Hasil yang diharapkan dari MDST:

Penjelasan kepada masyarakat bahwa setelah Surat Pernyataan

Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K) disahkan maka berakhir

sudah tanggung jawab TPK terhadap kegiatan di lapangan,

Laporan hasil pelaksanaan dari setiap jenis kegiatan, termasuk

pertanggungjawaban seluruh penerimaan dan penggunaan dana.

Page 294: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

39

Hasil evaluasi terhadap pekerjaan, kinerja TPK, dan penggunaan dana.

Serah terima hasil pekerjaan kepada masyarakat agar dapat

dimanfaatkan dan dilestarikan, serta ditetapkannya Tim Operasional dan

Pemeliharaan.

Ditetapkannya rencana pemeliharaan terhadap kegiatan yang telah

diserahterimakan, mencakup tugas tim pemelihara, persiapan pelatihan,

dan identifikasi sumber dana yang akan digunakan.

d. Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K)

Secara resmi pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA di desa dinyatakan

selesai jika telah diserahterimakan kepada masyarakat dalam MDST dan

setelah ditandatangani SP3K oleh Ketua TPK dan PjOK serta diketahui

Kepala Desa dan Camat atas nama Bupati. Kegiatan tambahan atau

lanjutan yang bersumber dana dari luar PDPM GERBANG UTAMA baru

dapat dimulai setelah diterbitkan SP3K, misalnya: pengaspalan ruas jalan

melalui dana APBD lainnya, pemasangan dinding pasangan batu oleh

pengairan pada saluran irigasi, tambahan modal dari bank terhadap

kegiatan simpan pinjam dan lain-lain. PjOK harus memastikan bahwa

kegiatan yang diserahterimakan atau yang tercantum dalam SP3K benar-

benar telah memenuhi syarat, sesuai dengan RKB, gambar-gambar

purnalaksana sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan, dan catatan-

catatan tentang kegiatan sesuai dengan data di masyarakat.

Jika dalam pemeriksaan di lapangan ditemui adanya kekurangan dalam

pelaksanaan termasuk dalam hal administrasi maka PjOK dapat

memberikan kesempatan waktu kepada TPK untuk melakukan perbaikan

terlebih dahulu. Baru kemudian SP3K dapat ditandatangani. Termasuk

syarat dalam pengesahan SP3K bahwa pekerjaan diterima masyarakat

dan TPK sudah membuat dan merumuskan bersama masyarakat

mengenai rencana pelestarian.

e. Pembuatan Dokumen Penyelesaian

Dokumen penyelesaian merupakan satu buku yang secara garis besar

berisi tentang Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan

Kegiatan(SP3K), Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K),

rincian realisasi penggunaan biaya dan lampiran pendukung lainnya.

Dokumen tersebut harus sudah dapat diselesaikan oleh TPK bersama FK

dan FT dan KPMD untuk didistribusikan oleh PjOK selambat-lambatnya 1

(satu) bulan sejak tanggal ditandatanganinya LP2K. Jika sampai batas

waktu tersebut Dokumen Penyelesaian belum dituntaskan maka Ketua

TPK, FK , FT, Setrawan dan PjOK harus membuat Berita Acara

Keterlambatan dan Kesanggupan Penyelesiannya untuk disampaikan

kepada TK-PDPM GERBANG UTAMA Kabupaten.

Pendistribusian dari dokumen penyelesaian ini dilaksanakan oleh PjOK

dan Setrawan dibantu oleh FK dan FT. Biaya pembuatan dari dokumen

penyelesaian seluruhnya dimasukan pada biaya umum dari alokasi dana

Page 295: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

40

PDPM GERBANG UTAMA di desa, sehingga sejak tahap perencanaan

sudah dialokasikan besarnya biaya ini secara wajar.

f. Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (kondisi khusus)

Apabila sampai batas waktu penyelesaian ternyata kegiatan

pembangunan prasarana belum dapat diselesaikan atau dana belum

disalurkan seluruhnya, maka Ketua TPK , FK dan FT dengan diketahui

oleh Kades membuat Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK)

sebagai pengganti LP2K. BASPK menunjukkan kondisi hasil pelaksanaan

kegiatan yang dicapai pada saat itu. Jika sudah dibuat BASPK maka tidak

perlu lagi dibuat LP2K. SP3K tetap harus dibuat setelah seluruh kegiatan

telah dituntaskan (100%) sebagai bukti selesainya pekerjaan. Lampiran

yang harus dibuat jika muncul BASPK, sama dengan LP2K, yaitu realisasi

kegiatan dan biaya hingga saat itu maupun gambar-gambar purnalaksana

hingga saat itu.

3.3 Pelestarian Kegiatan

Pengelolaan kegiatan PDPM GERBANG UTAMA harus dijamin dapat memberi

manfaat kepada masyarakat secara berkelanjutan (sustainable). Di samping manfaat

dari hasil kegiatan, aspek pemberdayaan, sistem dan proses perencanaan, aspek

good governance, serta prinsip-prinsip PDPM GERBANG UTAMA harus memberi

dampak perubahan positif secara berkelanjutan bagi masyarakat. Untuk dapat

mencapai hal itu maka semua pelaku PDPM GERBANG UTAMA harus mengetahui

dan mampu memahami latar belakang, dasar pemikiran, prinsip, kebijakan, prosedur,

dan mekanisme PDPM GERBANG UTAMA secara benar.

3.3.1 Hasil Kegiatan

Hasil-hasil kegiatan PDPM GERBANG UTAMA yang berupa prasarana, simpan

pinjam, dan kegiatan bidang pendidikan dan kesehatan merupakan aset bagi

masyarakat yang harus dipelihara, dikembangkan, dan dilestarikan. Sebagaimana

sanksi yang ditentukan dari pemerintah, bahwa jika hasil kegiatan tidak dikelola

dengan baik seperti tidak terpelihara atau bahkan tidak bermanfaat atau

pengembalian macet maka desa atau kecamatan tidak akan mendapat dana

PDPM GERBANG UTAMA untuk tahun berikutnya.

3.3.2 Proses Pelestarian

Pelestarian kegiatan merupakan tahapan pascapelaksanaan yang dikelola dan

merupakan tanggung jawab masyarakat. Namun demikian dalam melakukan

tahapan pelestarian, masyarakat tetap berdasarkan atas prinsip PDPM GERBANG

UTAMA.

Hasil yang diharapkan dari upaya pelestarian kegiatan adalah:

Keberlanjutan proses dan penerapan prinsip PDPM GERBANG UTAMA

dalam pelaksanaan pembangunan secara partisipatif di masyarakat,

Menjamin berfungsinya secara berkelanjutan prasarana/sarana yang telah

dibangun, kegiatan yang menunjang kualitas hidup masyarakat bidang

Page 296: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

41

pendidikan–kesehatan, serta pengembangan kegiatan simpan pinjam

kelompok perempuan dengan kemampuan masyarakat sendiri,

Menjamin kelanjutan sistem dan mekanisme pengelolaan dana masyarakat,

Meningkatkan berfungsinya kelembagaan masyarakat di desa dan kecamatan

dalam pengelolaan program,

Menumbuhkan dan meningkatkan rasa memiliki masyarakat terhadap hasil

kegiatan yang telah dilaksanakan.

3.3.3 Komponen Pendukung Pelestarian

Guna mendukung upaya pelestarian maka diperlukan beberapa komponen :

Peningkatan kemampuan teknis dan manajerial yang harus dimiliki oleh

kelompok-kelompok masyarakat, TPK, serta pelaku-pelaku lain PDPM

GERBANG UTAMA di desa dan kecamatan,

Penyediaan sistem dan mekanisme monitoring, evaluasi, perencanaan, dan

pengendalian secara partisipatif yang memungkinkan anggota masyarakat

dapat mengetahui serta ikut mengontrol kegiatan yang direncanakan, sedang

berjalan, maupun yang sudah selesai dilaksanakan,

Penguatan lembaga-lembaga masyarakat di kecamatan dan desa, termasuk

lembaga pengelola prasarana/sarana.

Selama tahap pelestarian peran kader desa dan teknik secara berkelanjutan

sangat diharapkan, mengingat yang bersangkutan telah memperoleh alih

pengetahuan dan ketrampilan dari para Fasilitator.

3.3.4 Sistem Pemeliharaan

Sistem pemeliharaan PDPM GERBANG UTAMA diarahkan kepada adanya

perawatan dan pengembangan berbagai sarana dan prasarana yang ada,

sehingga dapat secara terus-menerus dimanfaatkan oleh masyarakat secara

efektif dan efisien.

Untuk menjamin terjadinya pemeliharaan, kegiatan yang harus dilakukan adalah:

Rencana pemeliharaan sudah dimasukkan dalam usulan kegiatan. Tim

Pemelihara segera dibentuk dan dilatih paling lambat setelah MAD Penetapan

Usulan. Tim Pemelihara selanjutnya dilibatkan dalam memantau pekerjaan

yang dilakukan oleh TPK.

Untuk setiap jenis prasarana tertentu, telah dibuat daftar penanggung jawab

dan penetapan iuran,

Untuk jenis kegiatan lain, ditetapkan kelompok pengelola dan pemeliharaan.

PjOK akan dilibatkan dalam rangka pemantauan pemeliharaan rutin.

Pada dokumen penyelesaian harus sudah disediakan garis besar rencana

pemeliharaan yang diwajibkan sebagai lampiran SP3K.

3.3.5 Pelatihan Pemeliharaan

FK dan FT dibantu Fasilitator Kabupaten wajib memberikan pelatihan kepada

anggota Tim Pemelihara atau yang ditunjuk pada waktu pelaksanaan program

hampir selesai. Dalam pelatihan tersebut, masyarakat diberi penjelasan mengenai

kepentingan pemeliharaan, organisasi pengelola dan pemeliharaan, dan teknik-

Page 297: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

42

teknik yang digunakan seperti: teknik membuat inventarisasi masalah dan teknik

memperbaikinya. Di samping itu akan dilakukan praktik di lapangan agar materi

pelatihan lebih

Page 298: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

43

MAD

Sosialisasi

Musdes

Sosialisasi

PKD/

PENGGALIAN GAGASAN

Pelatihan Kader

Pember-dayaan

Masyarakat Desa

Musy. Desa Khusus

Perempuan

Musrenbang Desa/

Musdes Perencanaan

Musrenbang Kec/MAD

Prioritas Usulan

Penulisan Usulan dng/tanpa desain

RAB

Verifikasi Usulan

Musdes Informasi

Hasil MAD

Musdes Pertanggungjawaban

(2X)

Musdes

Serah Terima

Persiapan Pelaksanaan (Pendaftaran

tenaga, pelatihan TPK, UPK , dan

pelaku desa lainnya)

Supervisi Pelaksanaan dan Kunjungan Antar

Desa

Pencairan Dana dan Pelaksanaan

Kegiatan

Supervisi Pelaksanaan,

Kunjungan Antar Desa, Pelatihan Tim Pemliharaan

Operasional Pemeliharaan

Evaluasi

MAD Penetapan

Usulan

ALUR TAHAPAN PDPM GERBANG UTAMA

Desain & RAB, Verifikasi

Teknis SPP

Pencairan Dana dan Pelaksanaan Kegiatan

ORIENTASI DAN

PENGAMATAN LAPANG

Musrenbang

Kab

Forum SKPD

Form;

survey dusun

criteria

kesejahteraan

pemetaan RTM

diagram

kelembagaan

kalender musin

peta sosial

Form;

survey dusun

criteria kesejahteraan

pemetaan RTM

diagram kelembagaan

peta sosial

1. Visi Desa

2. Peta Sosial Desa

3. Usulan Desa

(BLM, ADD, PJM, Lainnya)

4. PJM (RKP Des, RPJMDes)

-Rangking Usulan -Renstra Kecamatan

Penetapan Pendanaan,

-utusan kecamatan

Page 299: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

44

BAB. IV

PENGENDALIAN

Pengendalian PDPM GERBANG UTAMA dilakukan melalui kegiatan pemantauan,

pengawasan, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan serta tindak lanjutnya.

Pengendalian terhadap pelaksanaan seluruh proses dan kegiatan PDPM GERBANG

UTAMA bertujuan :

a. Menjaga setiap proses PDPM GERBANG UTAMA selalu sesuai dengan aturan, prinsip,

dan kebijakan PDPM GERBANG UTAMA,

b. Menjaga bahwa hasil-hasil dalam seluruh tahapan kegiatan diperoleh melalui proses dan

mekanisme yang benar,

c. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan,

d. Menjaga kualitas dari setiap kegiatan yang dilaksanakan agar memuaskan dan

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan,

e. Mengendalikan pemanfaatan dana PDPM GERBANG UTAMA agar sesuai dengan yang

direncanakan dan dikelola secara transparan.

f. Mengendalikan agar setiap pelaku PDPM GERBANG UTAMA dapat menjalankan tugas

dan tanggung jawabnya secara baik sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Strategi dasar dalam pengendalian PDPM GERBANG UTAMA adalah :

a. Semua pihak terkait melakukan pemantauan secara obyektif dan mampu memberikan

umpan balik terhadap setiap proses dan kegiatan yang dilaksanakan,

b. Pelaku PDPM GERBANG UTAMA di semua tingkatan menjalankan mekanisme

pelaporan baik formal maupun informal dengan disiplin, akurat, dan efektif termasuk

temuan kendala dan masalah,

c. Harus ada pemerikasaan yang detail dan akurat sesuai dengan mekanisme yang

ditetapkan terhadap setiap proses dan tahapan kegiatan yang dilaksanakan,

d. Pengawasan yang ketat dan tegas terhadap setiap proses dan kegiatan pada setiap

tahapan yang dilaksanakan,

e. Setiap saat dilakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja serta menegakkan aturan

dengan pemberian sanksi.

4.1. Pemantauan dan Pengawasan

Pemantauan dan pengawasan adalah kegiatan pengumpulan informasi dan mengamati

perkembangan pelaksanaan suatu kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk

memastikan apakah kegiatan tersebut sudah dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan. Tujuan pemantauan dan pengawasan juga untuk

memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan prinsip dan prosedur PDPM

GERBANG UTAMA, melihat kinerja semua pelaku PDPM GERBANG UTAMA, serta

melakukan identifikasi dan mengantisipasi timbulnya permasalahan.

Pemantauan dan pengawasan adalah proses yang terus menerus dilakukan sepanjang

tahapan PDPM GERBANG UTAMA termasuk pelatihan, sosialisasi, perencanaan,

pelaksanaan dan pelestarian. Hasil dari kegiatan pemantauan dan pengawasan

digunakan untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan dan penyesuaian terhadap

perencanaan. Hasil pemantauan ini menjadi masukan untuk evaluasi terhadap

Page 300: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

45

pelaksanaan program maupun dasar pembinaan kepada pelaku PDPM GERBANG

UTAMA dan masyarakat.

Pemantauan dan pengawasan merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan

oleh setiap pelaku PDPM GERBANG UTAMA, yaitu: masyarakat, aparat pemerintahan

di berbagai tingkatan, konsultan, fasilitator, LSM, wartawan, lembaga donor, dan lain-

lain.

Jenis Kegiatan pemantauan dalam PDPM GERBANG UTAMA meliputi:

4.1.1. Pemantauan dan pengawasan Partisipatif oleh Masyarakat

Adalah pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan program yang

dilakukan oleh masyarakat sendiri. Masyarakat adalah pemilik proses dari

suatu kegiatan program, dan mereka bertanggung jawab untuk memantau dan

mengawasi proses kegiatan program. Masyarakat diberi kesempatan untuk

memilih dan membentuk kelompok/tim khusus yang akan melakukan

pemantauan dan pengawasan melalui forum musyawarah desa. Semua

anggota kelompok berasal dari masyarakat desa dan bekerja secara sukarela

demi kepentingan masyarakat. Diharapkan anggota tim ini terdiri dari warga

dusun yang ada serta merupakan tokoh agama/adat/masyarakat setempat.

Mereka mewakili masyarakat untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan PDPM

GERBANG UTAMA di desanya. Dalam pelaksanaan PDPM GERBANG

UTAMA, musyawarah desa juga menetapkan Badan Permusyawaratan Desa

(BPD) berperan dalam pemantauan dan pengawasan kegiatan PDPM

GERBANG UTAMA di desa.

4.1.2. Pemantauan dan Pemeriksaan oleh Pemerintah

Dana PDPM GERBANG UTAMA adalah bagian dari anggaran belanja daerah,

sehingga pemerintah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa PDPM

GERBANG UTAMA berjalan sesuai prinsip dan prosedur serta dipakai

sebagaimana mestinya. Semua pegawai pemerintah yang terlibat dalam PDPM

GERBANG UTAMA (Tim Koordinasi, Bupati, Camat, Kepala Desa, PjOK, dan

lain-lain) mempunyai tugas untuk memantau PDPM GERBANG UTAMA.

Pegawai pemerintah harus sering mengunjungi lapangan, baik secara rutin

maupun mendesak untuk membantu memfasilitasi penyelesaian masalah.

Mereka bisa melihat dan memeriksa masalah-masalah ataupun isu yang ada

atau memeriksa beberapa hal yang jmenjadi tugas pemantauan dan

pemeriksaan fasilitator.

4.1.3. Pemantauan dan Pemeriksaan Berjenjang

Tim Koordinasi PDPM dan PJO Kab Wajib Memantau kegiatan sesuai dengan

rencana dan apakah prinsip maupun prosedur PDPM GERBANG UTAMA

diterapkan dengan benar.

Pemeriksaan yang perlu dilakukan oleh fasilitator meliputi:

a Pemeriksaan terhadap penerapan prinsip dan prosedur PDPM GERBANG

UTAMA.

b Pemeriksaan terhadap pengelolaan dan penggunaan dana PDPM

Page 301: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

46

c Pemeriksaan terhadap poses pelaksanaan kegiatan termasuk pengelolaan

dokumen dan administrasi.

d Pemeriksaan terhadap kualitas proses pelaksanaan dari setiap tahapan

kegiatan.

4.1.4. Pemantauan oleh Pihak Lain

Pemantauan yang dilakukan secara independen, oleh organisasi atau pihak lain

sehingga program bisa menerima sudut pandang yang berbeda, yaitu pihak

independen yang mungkin memiliki pandangan lebih obyektif atau sudut

pandang yang berbeda dari para pelaksana program. Pemantauan eksternal

dilakukan antara lain oleh DPR/DPRD, LSM, dan wartawan. Dengan adanya

keberadaan pemantau dari pihak lain bersama pelaku-pelaku PDPM

GERBANG UTAMA, diharapkan akan terjadi sinergi yang mendorong terjadinya

forum lintas pelaku dalam rangka pembelajaran program pemberdayaan

masyarakat.

4.1.5. Audit dan Pemeriksaan Keuangan

a. Pemeriksaan Rutin

Pemeriksaan rutin dilakukan oleh FK dan FT pada setiap kunjungan ke

desa untuk memeriksa proses pelaksanaan kegiatan. serta pengelolaan

dananya. Hasil pemeriksaan rutin dibahas bersama Tim Pengelola

Kegiatan, kemudian mereka diberi saran-saran perbaikan yang ditulis dalam

buku bimbingan.

b. Pemeriksaan Eksternal Struktural

Pemeriksaan eksternal struktural secara resmi akan dilaksanakan oleh

Inspektorat Kabupaten. Untuk kegiatan pemeriksaan ini, Inspektorat

mengeluarkan petunjuk pemeriksaan terhadap PDPM GERBANG UTAMA

sebagai acuan pemeriksaan.

4.2. Evaluasi

Evaluasi dalam PDPM GERBANG UTAMA dapat dilakukan pada saat selesainya

suatu tahapan kegiatan atau pada saat berakhirnya satu fase program. Tujuan

evaluasi adalah untuk menilai hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan

berikut kualitasnya, termasuk di dalamnya adalah kinerja para pelaku PDPM

GERBANG UTAMA. Sedangkan pada akhir program, evaluasi lebih ditujukan untuk

melihat dampak program. Hasil dari pemantauan, pemeriksaan dan pengawasan

dapat dijadikan dasar dalam evaluasi pelaksanaan program di desa maupun di

kecamatan. Hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai dasar upaya perbaikan terhadap

kelemahan dan mengatasi hambatan yang terjadi.

Apabila dari hasil penilaian isi laporan dinyatakan terjadi penyimpangan dari rencana,

kriteria, atau standar yang ditentukan, maka dilakukan pengecekan ke lapangan,

melalui berbagai sumber yang dapat dipercaya.

Sementara itu, kegiatan evaluasi juga dapat dilakukan pada saat tertentu (bisa

dilakukan di pertengahan atau pada akhir tahun program atau siklus). Hasil kegiatan

Page 302: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

47

evaluasi yang dilakukan perlu diketahui juga oleh pelaku-pelaku di lapangan.

Indikator yang dipakai dalam evaluasi adalah sebagai berikut:

Indikator sukses: Dirumuskan dari tujuan spesifik yang ingin dicapai dari setiap

jenis kegiatan dalam PDPM GERBANG UTAMA, misalnya tingkat partisipasi,

tingkat perkembangan kelembagaan, dan jumlah prasarana sarana yang

terbangun

Indikator kinerja : Dirumuskan dari tujuan khusus PDPM GERBANG UTAMA,

misalnya adakah peningkatan partisipasi masyarakat, adakah peningkatan

kualitas kelembagaan, dan adakah peningkatan anggaran yang pro poor dari

Pemda.

Indikator dampak : Dirumuskan dari tujuan umum PDPM GERBANG UTAMA.

Mengenai indikator, parameter, dan mekanisme evaluasi untuk ketiga hal tersebut di

atas akan dijabarkan dalam panduan tersendiri.

4.3. Pelaporan

Pelaporan merupakan proses penyampaian data dan atau informasi mengenai

perkembangan atau kemajuan setiap tahapan dari pelaksanaan program, kendala atau

permasalahan yang terjadi, penerapan dan pencapaian dari sasaran atau tujuan

PDPM GERBANG UTAMA.

Mekanisme pelaporan dalam pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA dilakukan

melalui jalur struktural dan jalur fungsional, sebagai upaya untuk mempercepat proses

penyampaian data dan atau informasi dari lapangan atau desa ke tingkat Kecamatan

dan Kabupaten.

Agar dapat diperoleh laporan yang lengkap dan informatif, maka materi yang disajikan

minimal harus memperlihatkan 6 (enam) hal penting, yaitu :

a. Kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan,

b. Pencapaian sasaran dan atau target dari kegiatan yang sedang dilaksanakan,

c. Gambaran kemajuan dari pelaksanaan kegiatan,

d. Target dan realisasi biaya dari kegiatan yang sedang dilaksanakan,

e. Kendala dan permasalahan yang dihadapi, termasuk tindak lanjutnya,

f. Gambaran dan atau tingkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

program.

Sistem laporan dari Tim Pengelola Kegiatan dalam PDPM GERBANG UTAMA dibuat

sesederhana mungkin, mengingat keterbatasan kemampuan administratif TPK. Sistem

laporan mengutamakan informasi yang akurat.

4.3.1. Pelaporan Jalur Struktural

Pelaporan jalur struktural melibatkan beberapa pihak baik sebagai pembuat

maupun penerima laporan seperti Ketua TPK, PjOK, Camat, TK-PDPM

GERBANG UTAMA Kabupaten, kepada Bupati,

Mekanisme untuk pelaporan jalur struktural dilakukan secara berjenjang

sebagai berikut:

a. Ketua TPK dengan bimbingan dari fasilitator kecamatan membuat laporan

bulanan yang ditujukan kepada PjOK.

b. PjOK dengan bantuan FK dan FT menelaah dan mengambil langkah-

langkah yang diperlukan setelah menerima laporan dari ketua TPK.

Page 303: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

48

Selanjutnya PjOK menyusun dan membuat laporan bulanan yang ditujukan

kepada Bupati c.q Tim Koordinasi PDPM GERBANG UTAMA Kabupaten

dengan tembusan kepada Camat dan arsip.

c. Ketua Tim Koordinasi PDPM GERBANG UTAMA kabupaten berdasarkan

laporan dari PjOK, hasil-hasil rapat evaluasi, dan kunjungan atau monitoring

ke lapangan menyusun dan membuat laporan triwulan yang disampaiakn

kepada Bupati.

4.3.2. Pelaporan Jalur Fungsional

Pelaporan jalur fungsional akan melibatkan beberapa pihak baik sebagai

pembuat maupun penerima laporan seperti fasilitator kecamatan,

FK dan FT membuat satu laporan bulanan tentang perkembangan pelaksanaan

kegiatan PDPM GERBANG UTAMA di kecamatannya yang dibuat dalam 3

(tiga) rangkap. Laporan ditujukan kepada PJOK setiap bulan pada setiap

tanggal 1 dengan tembusan kepada PjOKab kabupaten dan arsip.

4.4. Penanganan Pengaduan dan Masalah

Penanganan pengaduan dan masalah merupakan bagian dari tindak lanjut hasil

kegiatan pemantauan, pengawasan dan pemeriksaan. Setiap pengaduan dan

keluhan yang muncul dari masyarakat atau pihak manapun yang berkompeten

melakukan pemantauan, pengawasan, dan pemeriksaan harus segera ditanggapi

secara serius dan proposional serta cepat. Munculnya pengaduan terhadap

pelaksanaan kegiatan merupakan wujud pengawasan oleh masyarakat. Pengaduan

terhadap pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA dapat dilakukan melalui

Surat/berita langsung kepada FK dan FT, PJO Kab.Kabupaten

Dalam menangani setiap pengaduan dan permasalahan dilakukan berdasarkan

prinsip-prinsip :

a Rahasia. Iidentitas yang melaporkan (pelapor) pengaduan harus dirahasiakan.

b Berjenjang, Semua pengaduan ditangani pertama kali oleh pelaku PDPM

GERBANG UTAMA setempat. Jadi bila permasalahan muncul di tingkat desa,

maka pertama kali yang bertanggung jawab untuk menanganinya adalah

masyarakat desa tersebut difasilitasi oleh PjoK, F-Kec, pendamping lokal, Kader

Desa, dan Kepala Desa. Pelaku di jenjang atasnya memantau perkembangan

penanganan. Bila pelaku di tempat tidak berhasil menangani pengaduan, maka

pelaku di jenjang atasnya memberi rekomendasi penyelesaian atau bahkan turut

memfasilitasi proses penyelesaiannya.

c Transparan dan Partisipatif.Sejauh mungkin masyarakat harus diberitahu dan

dilibatkan dalam proses penanganan pengaduan terhadap masalah yang ada di

wilayahnya dengan difasilitasi oleh fasilitator. Sebagai pelaku utama

pelaksanaan PDPM GERBANG UTAMA, masyarakat harus disadarkan untuk

selalu mengendalikan jalannya kegiatan.

d Proporsional. Penanganan sesuai dengan cakupan kasusnya. Jika kasusnya

hanya berkaitan dengan prosedur, maka penanganannya pun harus pada

tingkatan prosedur saja. Jika permasalahannya berkaitan dengan prosedur dan

pengaduan dana, maka masalah atau kasus yang ditangani tidak hanya masalah

prosedur atau penyalahgunaan dana saja.

Page 304: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

49

e Objektif. Sedapat mungkin dalam penanganan pengaduan, ditangani secara

objektif. Artinya pengaduan-pengaduan yang muncul harus selalu diuji

kebenarannya, melalui mekanisme uji silang. Sehingga tindakan yang dilakukan

sesuai dengan data yang sebenarnya. Tindakan yang dilakukan bukan

berdasarkan pemihakan salah satu pihak, melainkan pemihakan pada prosedur

yang seharusnya.

BAGAN ALIR PENANGANAN PENGADUAN DAN TEMUAN MASALAH

Keterangan:

Garis Alur Penanganan

Garis Pemantauan

Pengaduan / Masalah

Uji Silang / Klarifikasi

Benar Tidak

Tindak Turun Tangan

Jenjang Pelaku

di Atasnya

Selesai Tidak Selesai

Diseminasi Hasil Penanganan kepada

Masyarakat

Pelaku Pada

Jenjang Masalah

Page 305: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

50

Page 306: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

51

Page 307: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

52

Page 308: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

53

Page 309: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

54

Page 310: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

55

Page 311: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

56

Page 312: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

57

Page 313: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

58

Page 314: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

59

Page 315: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

60

Page 316: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

61

Page 317: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

62

Page 318: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

63

Page 319: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

64

Page 320: IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN …repository.fisip-untirta.ac.id/899/1/IMPLEMENTASI PROGRAM DAERAH... · Anis Fuad, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

65