Upload
others
View
34
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA
SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN SIKAP PEDULI
LINGKUNGAN PESERTA DIDIK DI SMPN 207 JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
Khairu Rahma
NIM : 11150150000092
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
ABSTRAK
Khairu Rahma (NIM: 11150150000092). Implementasi Program Sekolah
Adiwiyata Sebagai Upaya Pembentukan Sikap Peduli Lingkungan Peserta
Didik Di SMPN 207 Jakarta.
Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui implementasi program sekolah
Adiwiyata di SMPN 207 Jakarta, (2) Untuk mengetahui sikap peduli lingkungan
peserta didik di SMPN 207 Jakarta, (3) Untuk mengetahui implementasi program
sekolah Adiwiyata sebagai upaya pembentukan sikap peduli lingkungan peserta
didik di SMPN 207 Jakarta
Metode dalam penelitian adalah metode campuran (mix method), maka dalam
penelitian ini metode kualitatif lebih dominan dan sebagai metode pelengkapnya
adalah metode kuantitatif. Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi
eksploratoris sekuensial. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi program Adiwiyata di
SMPN 207 Jakarta dilaksanakan secara partisipatif dan melibatkan peran serta
seluruh warga sekolah dan mitra instansi terkait pengelolaan lingkungan.
Implementasi program tersebut sesuai dengan empat komponen program
Adiwiyata. (2) Sikap peduli lingkungan peserta didik di SMPN 207 Jakarta cukup
baik dengan ditunjukan hasil perhitungan dari angket yang telah dibagikan ke 84
peserta didik yaitu 58%. (3) Implementasi program sekolah Adiwiyata sebagai
upaya pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik di SMPN 207 Jakarta
sudah hampir sesuai dengan yang diterapkan dari panduan program Adiwiyata. Hal
ini karena masih ada warga sekolah terlebih siswa yang melanggar aturan yang
sudah diterapkan.
Kata kunci: Progam Adiwiyata, Sikap Peduli Lingkungan, SMPN 207 Jakarta
ii
ABSTRACT
Khairu Rahma (NIM: 11150150000092). Implementation of the Adiwiyata
School Program as an Effort to Establish Environmental Care Attitudes for
Students at SMPN 207 Jakarta.
The purpose of this research: (1) To know the implementation of the Adiwiyata
school program at SMPN 207 Jakarta, (2) To find out the environmental care
attitude of students at SMPN 207 Jakarta, (3) To find out the implementation of the
Adiwiyata school program as an effort to form a caring attitude towards the
environment of students at SMPN 207 Jakarta.
The method in research is a mixed method (mix method), so in this study the
qualitative method is more dominant and as a complementary method is the
quantitative method. The research strategy used is a sequential exploratory strategy.
Data collection procedures in this study using interviews, observation,
documentation, and questionnaires.
The results showed that: (1) Implementation of the Adiwiyata program at SMPN
207 Jakarta was carried out in a participatory manner and involved the participation
of all school members and partner agencies related to environmental management.
The implementation of the program is in accordance with the four components of
the Adiwiyata program. (2) The environmental care attitude of students at SMPN
207 Jakarta is quite good, as shown by the calculation results of the questionnaire
that have been distributed to 84 students, namely 58%. (3) The implementation of
the Adiwiyata school program as an effort to form the environmental care attitude
of students at SMPN 207 Jakarta is almost in accordance with what is applied from
the Adiwiyata program guide. This is because there are still school residents,
especially students who violate the rules that have been implemented.
Keywords: Adiwiyata Program, Environment Care Attitude, State Junior High
School 207 Jakarta.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji serta syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT,
karena dengan izin dan ridhoNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat
serta salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya, sahabatnya, dan kepada seluruh umatnya yang mengikuti ajarannya
sampai akhir zaman.
Dalam mengerjakan skripsi ini peneliti membutuhkan waktu yang sangat panjang
sampai di tengah-tengah penulisan skripsi ini menemukan kendala, namun pada
akhirnya Allah SWT memberikan cahaya serta pembelajaran bagi peneliti.
Akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, skripsi ini tidak mungkin selesai
tanpa bimbingan, motivasi serta dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu
peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A. Selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua program studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan.
4. Bapak Andri Noor Ardiansyah M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Dr. Muhamad Arif, S.Pd, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik,
yang telah memberikan motivasi dan bimbingan kepada penulis.
6. Dr. Jakiatin Nisa, M.Pd dan Tri Harjawati, S.Pd, M.Si, yang telah
meluangkan waktu, tenaga serta pikiran dalam membimbing peneliti guna
terselesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah
memberikan ilmunya selama ini di bangku perkuliahan.
8. Kedua orang tua tercinta Bapak Junaidi dan Ibu Misrah Hamidah yang tak
pernah lelah untuk mendoakan putrinya agar dapat menyelesaikan skripsi
ini serta kelima adikku yang Solihah dan Solih, Widat, Fizah, Nabila, Aulia
dan Riski penghibur kegundahan dalam menyelesikan skripsi, terima kasih
atas canda dan tawa kalian yang membuat ku semakin semangat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Drs. Moh Sofyan Effendi selaku Kepala Sekolah SMPN 207 Jakarta yang
sudah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian disekolah tersebut
10. Drs. Imam Hidayat selaku ketua Tim Adiwiyata SMPN 207 Jakarta yang
sudah mau meluangkan waktunya dalam membantu dan mendukung
kegiatan penelitian dengan memberikan informasi-informasi yang selama
ini peneliti butuhkan saat penelitian
iv
11. Violetta L.Tobing, S.Pd ., Dra. Sri Mulyani ., Djoko Sutarto, S.Pd yang telah
menyediakan waktunya untuk diwawancarai oleh peneliti serta seluruh
Guru maupun Staff Sekolah terlebih untuk Pak Ahmad dan Pak Suroso
karyawan kebersihan SMPN 207 Jakarta yang sudah meluangkan waktunya
untuk diwawancarai peneliti.
12. Peserta didik SMPN 207 Jakarta terlebih untuk kelas VIII dan kelas IX yang
sudah bersedia untuk mengisi angket yang dibagikan peneliti serta tak lupa
untuk yang sudah bersedia peneliti wawancarai diantaranya: Akbar siswa
kelas XI dan Aisyah siswa kelas VIII terima kasih sudah meluangkan
waktunya untuk memberikan informasi yang peneliti butuhkan.
13. Sahabat Jannahku InshaAllah Heni Ayustiana, Maretza Chandra Dewi,
Auliya Pradeisya, Faridah Mus’idah, Nurjannah, Anis Septiyana, Fairuz
Fathiya Khansa, Imas Nursa’addah dan Dinda Bestari terima kasih telah
berpores bersama-sama dari semester 1 sampai sekarang, penyemangat,
penolong, pengingat, penghibur untuk diriku selama di bangku perkuliahan
hingga sekarang.
14. Sahabatku Sari Indriyani yang selalu ada disaat peneliti butuhkan, maupun
dikala kesusahan ataupun dikala sedih dan terimakasih juga untuk Anharfi
yang telah memberikan bantuan dan semangat kepada penulis serta
menemani selama proses pembuatan skripsi ini.
15. Seluruh teman-teman seperjuangan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Angkatan 2015 yang telah mengukir kisah dan cerita bersama selama di
bangku perkuliahan.
16. Teman-teman terkenang sepanjang perjalanan praktikum terbanyak
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial konsentrasi Geografi angkatan 2015.
Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu
sehingga laporan skripsi ini terselesaikan dengan baik dan lancar.
Hanya ucapan terima kasih sebesar-besarnya yang dapat peneliti sampaikan,
semoga bantuan dan doa yang telah diberikan dapat menjadi catatan amal kebaikan
dihadapan Allah SWT aamiin.
Sebagai manusia biasa yang banyak kekurangannya, tentu dalam penulisan skripsi
ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembacanya. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, taufiq
serta hidayahNya kepada kita semua aamiin.
Tangerang Selatan, 16 September 2020
Khairu Rahma
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
LEMBAR UJI REFERENSI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
ABSTRAK ......................................................................................................................... i
ABSTRACT ...................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1
B. IDENTIFIKASI MASALAH ......................................................................... 9
C. PEMBATASAN MASALAH ...................................................................... 10
D. RUMUSAN MASALAH .............................................................................. 11
E. TUJUAN PENELITIAN ............................................................................... 12
F. MANFAAT PENELITIAN ........................................................................... 11
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................................ 12
A. DESKRIPSI TEORI ...................................................................................... 12
1. Impelementasi ......................................................................................... 12
2. Sekolah Adiwiyata .................................................................................. 12
a) Pengertian Sekolah Adiwiyata ......................................................... 12
b) Prinsip-prinsip Dasar Sekolah Adiwiyata ........................................ 14
c) Komponen Sekolah Adiwiyata ......................................................... 14
d) Dasar Hukum Sekolah Adiwiyata .................................................... 15
e) Keuntungan Mengikuti Sekolah Adiwiyata ..................................... 15
f) Indicator Sekolah Adiwiyata ............................................................ 15
3. Sikap Peduli Lingkungan ........................................................................ 17
a) Pengertian Sikap Kepedulian Lingkungan ....................................... 17
b) Tujuan Peduli Lingkuingan .............................................................. 20
c) Indicator Sikap Peduli Lingkungan .................................................. 21
B. PENELITIAN RELEVAN ............................................................................ 27
C. KERANGKA BERPIKIR ............................................................................. 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 37
vi
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITAN ............................................................. 37
B. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN ............................................... 38
C. DUMBER DAN JENIS DATA ........................................................................... 39
D. FOKUS PENELITIAN ........................................................................................ 41
E. SUBJEK PENELITIAN....................................................................................... 41
F. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN ........................................................ 42
G. TEHNIK PENGUMPULAN DATA ................................................................... 43
H. INSTRUMENT PENELITIAN ........................................................................... 45
I. TEHNIK ANALISA DATA ................................................................................ 49
BAB IV HASIL PEMBAHASAN .................................................................................. 54
A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ................................................................. 54
1. Sejarah SMPN 207 Jakarta ............................................................................ 54
2. Visi, misi dan tujuan SMPN 207 Jakarta ....................................................... 55
3. Letak geografis SMPN 207 Jakarta ............................................................... 57
4. Profil SMPN 207 Jakarta ............................................................................... 57
5. Keadaan tenaga pendidik dan peserta didik SMPN 207 Jakarta ................... 58
B. PROFIL PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA SMPN 207 JAKARTA ......... 59
C. ANALISA DATA ................................................................................................ 62
1. Data kualitatif (Implementasi Program Sekolah Adiwiyata) ........................ 62
a. Kebijakan berwawasan lingkungan ........................................................ 63
b. Kurikulum berbasis lingkungan .............................................................. 70
c. Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif ............................................... 73
1. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan ................................................ 74
d. Pengelolaan sarana pendukung dan ramah lingkungan ......................... 81
2. Data Kuantitatif (Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik Di SMPN 207
Jakarta) ......................................................................................................... 86
D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ........................................................... 100
1. Implementasi program sekolah adiwiyata di SMPN 207 Jakarta ................ 100
Kebijakan berwawasan lingkungan ....................................................... 101
Kurikulum berbasis lingkungan ............................................................ 103
Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif ............................................. 109
Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan ............................... 112
2. Sikap peduli lingkungan bagi peserta didik di SMPN 207 Jakarta ............. 116
3. Impelementasi program sekolah adiwiyata sebagai upaya pembentukan sikap
peduli lingkugan peserta didik di SMPN 207 Jakarta ................................. 120
E. KETERBATASAN PENELITIAN ................................................................... 121
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 123
A. KESIMPULAN .................................................................................................. 123
B. SARAN .............................................................................................................. 124
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Gambar 3.1 Peta Tempat Penelitian
Gambar 3.2 Bagan Strategis Eksploratoris Sekuensial
viii
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Penelitian Relevan
Table 3.1 Perencanaan Waktu Penyusunan Dan Penelitian Skripsi
Table 3.2 Jumlah Populasi Siswa Di SMPN 207 Jakarta
Table 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Program Adiwiyata
Table 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Sikap Peduli
Lingkungan
Table 3.5 Skala Pengukuran Bersifat Positif
Table 3.6 Skala Pengukuran Bersifat Negatif
Table 4.1 Jumlah Guru dan Pegawai Di SMPN 207 Jakarta
Tabel 4.2 Jumlah siswa SMPN 207 Jakarta berdasarkan jenis kelamin
tahun pelajaran 2018/2019
Table 4.3 Kegiatan Kelompok Kerja (POKJA) Adiwiyata SMPN 207
Jakarta
Table 4.4 Jadwal Petugas Kebersihan
Table 4.5 Pertanyaan 1
Table 4.6 Pertanyaan 2
Table 4.7 Pertanyaan 3
Table 4.8 Pertanyaan 4
Table 4.9 Pertanyaan 5
Table 4.10 Pertanyaan 6
Table 4.11 Pertanyaan 7
Table 4.12 Pertanyaan 8
Table 4.13 Pertanyaan 9
Table 4.14 Pertanyaan 10
ix
Table 4.15 Pertanyaan 11
Table 4.16 Pertanyaan 12
Table 4.17 Pertanyaan 13
Table 4.18 Pertanyaan 14
Table 4.19 Pertanyaan 15
Table 4.20 Pertanyaan 16
Table 4.21 Pertanyaan 17
Table 4.22 Pertanyaan 18
Table 4.23 Pertanyaan 19
Table 4.24 Pertanyaan 20
Table 4.25 Data rekapitulasi angket kepedulian lingkungan
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara
Lampiran 2 Pedoman Observasi
Lampiran 3 Pedoman Dokumentasi
Lampiran 4 Rangkuman Hasil Wawancara, Observasi dan Studi
Dokumentasi Impelementasi Program Sekolah Adiwiyata Di SMPN
207 Jakarta
Lampiran 5 Contoh RPP dan Silabus
Lampiran 6 Dokumentasi
Lampiran 7 Surat Keputusan Penerima Penghargaan Sekolah
Adiwiyata Nasional
Lampiran 8 Standar Implementasi Program Adiwiyata
Lampiran 9 Lembar Angket Penelitian
Lampiran 10 Tabulasi Data (Skor Angket Kepedulian Lingkungan
Peserta Didik)
Lampiran 11 Surat Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 12 Surat Bimbingan Skripsi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan hidup menjadi salah satu faktor penting dalam memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Hal ini dikarenakan kondisi alam yang berbeda pada
suatu tempat dengan tempat lainya sehingga membuat pemenuhan kebutuhan
hidup yang dimiliki seseorang berbeda dengan yang lainnya, sebagai contoh
seseorang yang hidup di lingkungan yang bersuhu tinggi lebih membutuhkan
baju dengan bahan tipis untuk menghindari kepanasan, sebaliknya seseorang
yang hidup di lingkungan yang bersuhu rendah pasti lebih membutuhkan baju
dengan bahan tebal untuk menghindari kedinginan. Hal itu menjadikan
manusia tidak pernah lepas bergantung pada lingkungan hidup. Seperti yang
tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 32 Tahun 2009,
tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menjelaskan bahwa
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam
itu sendiri, kelangsungan prikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.1 Dalam hal ini manusia yang bergantung pada alam, juga
haruslah memerhatikan dan menjaga lingkungan sekitar karena kalau tidak
lingkungan akan memberikan dampak negatif ke manusia itu sendiri. Oleh
karena itu sikap manusia dalam memenuhi kebutuhannya dengan
memanfaatkan lingkungan sekitar harus diimbangi pengelolaan lingkungan
yang baik sehingga menciptakan keseimbangan hidup yang harmonis.
Lingkungan hidup menjadi salah satu perhatian khusus oleh PBB
(Perserikatan Bangsa-bangsa) dengan adanya SDGs (Suistanable Development
Goals) yang dimana Indonesia menjadi salah satu negara yang ikut berperan
dalam adanya SDGs (Suistanable Development Goals) tersebut. Berdasarkan
lembar fakta SDGs (Suistana ble Development Goals) Indonesia, terjadi
1 Permen LH RI Nomor 32 Tahun 2009, Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
2009, h.2, (www.walhi.or.id). Diakses pada tanggal 28 Desember 2019 jam 13.45.
2
peningkatan kasus penyelundupan dan peredaran illegal TSL (Tanaman dan Satwa
Liar) yang sudah ditangani P21 sebanyak 43 kasus (2015) menjadi 51 kasus (2016),
bukan hanya itu saja sampai saat ini lebih dari 130 kasus yang sudah ditangani
sampai P21 untuk penebangan liar yang terjadi di Indonesia.1 Padahal Indonesia
merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah hutan terluas di dunia, yaitu
884.950 km2 dari luas wilayah Indonesia yaitu 1.904.569 km2.2 Dengan adanya
kecukupan Sumber Daya Alam yang dimiliki Indonesia serta bijak dalam
pengelolaan akan menjadikan masyarakatnya sejahtera dalam keberlangsungan
kehidupan.
Namun pada kenyataanya sampai saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang
tidak peduli akan pentingnya lingkungan hidup, sehingga banyak menimbulkan
permasalahan lingkungan. Menurut Ratih (2015) rusaknya bumi sebagian besar
merupakan ulah tangan manusia yang tidak memperdulikan lingkunganya, seperti
terjadinya pemanasan global dan efek rumah kaca, kebakaran hutan, penggundulan
hutan, tanah longsor, banjir dan lain sebagainya.3 Semua itu disebabkan adanya
ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan. Hal ini tentunya harus menjadi
perhatian khusus untuk masyarakat indonesia akan pentingnya kepedulian terhadap
lingkungan hidup, karena jika tidak masyarakat sendiri yang harus merasakan
akibat dari ulahnya yang nantinya akan berdampak pada permasalahan lingkungan.
Seperti yang dijelaskan dalam firmanNya, mengenai keseimbangan dan kelestarian
lingkungan hidup manusia (khususnya) dan makhluk-makhluk lainya maka Allah
Swt memperingatkan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf (7):56 menegaskan:
1 Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan kehutanan. 2017 . Laporan
Tahunan Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2017,
h. 18 2 GoodNewsFromIndonesia, Inilah 5 Daerah Dengan Hutan Terluas Di Indonesia,2020,
(https://www.goodnewsfrom indonesia.id). Diakses pada tanggal 10 Februari 2020 jam 16.12. 3 Ratih, Permatasari. 2015. Dampak Kerusakan Lingkungan Di Indonesia Yang Terjadi Akibat Ulah
Manusia. Jurnal Universitas Negri Yogjakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
3
Artinya: “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan)
dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap.
Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat
kebaikan”4
Dalam firman yang telah disampaikan Allah dalam Q.S. Al-A’raf:56
terdapat adanya kata-kata ba’da ishlaahihaa pada ayat 56 (Al-A’raf) ini
dengan jelas menunjukkan adanya hukum keseimbangan dalam tatanan
lingkungan hidup (alam) yang harus diusahakan agar tetap terpelihara
kelestariannya.5 Ayat ini menjelaskan bahwa adanya larangan merusak bumi.
Kerusakan lingkungan tidak akan terjadi apabila manusia memiliki
kesadaran akan cinta lingkungan. Memerhatikan setiap penggunaan sumber
daya alam yang ada dan peduli terhadap lingkungan yang rusak. Permasalahan
lingkungan baik berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan harus dijadikan
bahan utama dalam pertimbangan untuk melakukan segala jenis kegiatan
pembangunan ataupun sekedar kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup manusia
sehari-hari.
Menurut Ajeng dalam penelitianya mengatakan bahwa lingkungan hidup
berkualitas hanya dapat tercipta apabila manusia sebagai makhluk hidup
lainnya dapat menjaga dan mengelolanya dengan baik. Pengelolaan dan
penjagaan tersebut dapat dilakukan apabila manusia memiliki kesadaran akan
pentingnya lingkungan hidup sebagai penyeimbang kehidupan.6 Sama halnya
dalam meminimalisir kerusakan lingkungan juga sangat membutuhkan
kepedulian manusia.
Berkaitan dengan perilaku manusia terhadap kondisi sumber daya alam dan
lingkungan yang cenderung tidak peduli, maka mengubah sikap manusia
4 Al-Qur’an Surah Al-A’raf: 56, (ALWASIM, Al-Qur’an tajwid Kode Transliterasi Perkata
Terjemah Perkata, Cipta Bagus Segara:Bekasi), Cet. 21 Januari 2013, h.157 5 Della, Masitoh. 2018. Pengaruh penerapan konsep sekolah adiwiyata terhadap kepedulian
lingkungan bagi peserta didik SMP Negeri 3 Surabaya. skripsi pada UIN Malang. h.4 6 Milanti, Ajeng Ayu. 2015. Peranan Program Adiwiyata Dalam Membina Karakter Peduli
Lingkungan Siswa Di SMP Negeri 6 Bandung. skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia. h.2
4
menjadi prioritas utama dalam mengatasi krisis lingkungan. Hal ini juga
dikemukakan Dimas (2015) bahwa kesadaran lingkungan adalah kesadaran
individu tentang lingkungan yang bersih dan menyehatkan seperti kebersihan
lingkungan, penggunaan dan pengelolaan air, polusi kendaraan serta stabilitas
keseimbangan lingkungan.7 Kesadaran lingkungan itu sendiri dapat diperoleh
salah satunya melalui pendidikan di lingkungan sekolah.
Lingkungan sekolah merupakan segala sesuatu yang berada di sekolah, baik
itu komponen abiotic seperti bangunan, tanaman, udara, air, tanah dan lain
sebagainya maupun komponen abiotic seperti guru, siswa-siwi, dan staf
sekolah lainya. Unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi satu sama lain
dalam proses pendidikan. Apabila salah satu unsur tersebut rusak maka akan
menjadi jalanya proses pendidikan menjadi lambat dan menimbulkan hasil
pendidikan yang buruk. Seperti yang didefinisikan oleh Ngalim Purwanto
(dalam skripsi Ajeng) bahwa dalam pendidikan, lingkungan merupakan setiap
pengaruh yang terpancar dari orang-orang lain, binatang, alam, kebudayaan,
agama, adat istiadat, iklim dan sebagainya, terhadap diri manusia yang sedang
berkembang.8
Penjelasan tersebut menjelaskan bahwa lingkungan hidup tidak dapat
dipisahkan dari pendidikan, karena keduanya merupakan satu kesatuan utuh
salah satunya dapat berupa pendidikan lingkungan hidup. Menurut Barlia
(dalam skripsi Afandi), Pendidikan lingkungan hidup harus dapat mendidik
individu-individu yang responsif terhadap laju perkembangan teknologi,
memahami masalah-masalah di biosfer, dan berketerampilan siap guna yang
produktif untuk menjaga dan mempertahankan kelestarian alam.9 Secara
khusus tujuan pendidikan lingkungan hidup antara lain adalah membentuk:
7 Muhammad Dimas. Pengaruh Kesadaran Lingkungan dan Kesehatan Terhadap Perilaku Pro
Lingkungan Masyarakat Bukit Duri Jakarta. Skripsi pada Fakutas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. h.22 8 Milanti, Ajeng Ayu. Op.cit , h.2 9 Afandi, Rifki. 2013. Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS Di
Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau. Jurnal Pedagogia Vol. 2, No.1,
februari 2013. h.100
5
Kesadaran (awareness), Pengetahuan (knowledge), Sikap (attitudes),
Keterampilan (skills) dan Partisipasi (participation). Unsur-unsur tersebut
dapat dilatih atau dikembangkan sejak usia dini dan sekolah adalah salah satu
lembaga pendidikan formal yang memegang peranan penting dalam
membentuk 4 unsur tersebut, terutama sikap peduli terhadap lingkungan.
Sekolah harus bisa menjadi tempat aman dan nyaman bagi siswa untuk
belajar sehingga proses pembelajaran akan berjalan dengan baik yang nantinya
akan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan seseorang sehingga bisa
bermanfaat bagi masa depan. Tentunya dengan lingkungan yang kondusif akan
menambah minat belajar siswa. Karena sekolah merupakan tempat kita belajar
dan bermain saat istirahat, oleh karena itu lingkungan sekolah harus selalu
bersih dan rapi10. Baik siswa-siswi maupun guru/staff sekolah lainnya yang
sedang terlibat dalam kegiatan di sekolah, pastinya akan mempunyai rasa
kepemilikan terhadap sekolah tersebut, otomatis bagi siapapun itu berhak
memelihara dan menjaga apa yang ada di lingkungan sekolah. Terutama pada
siswa dan siswi, akan lebih bagus jika penanaman sikap peduli lingkungan
tumbuh sejak usia dini dikarenakan usia tersebut merupakan masa-masa kritis
dimana kepribadian seseorang mudah terbentuk. Namun kenyataanya masih
banyak siswa yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya memelihara
dan menjaga lingkungan hidup.
Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Siti (2018) bahwa
masih banyak ditemui siswa-siswi yang membuang sampah sisa makanan di
depan taman kelas, tidak hanya sampah kertas, sampah plastic, botol mereka
selipkan pada sela-sela tumbuhan di taman. Selain itu ruang kelas tempat siswa
melaksanakan pembelajaran juga terlihat sangat kotor. Meja dan kursi terlihat
10 Nurin Hanifati, Amalia. 2015. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Melalui Program Adiwiyata
Sebagai Sumber Belajar Bagi Peserta Didik (Studi Kasus SMP Negeri 2 Depok). Skripsi pada
Jurusan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. h.5
6
acak-acakan ketika selesai pembelajaran dan tidak ditata serta ditemukan
banyaknya sampah di dalam laci meja11
Selain itu pengetahuan lingkungan yang dimiliki siswa masih tergolong
rendah, hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Septy (2017)
bahwa hasil belajar mata pelajaran keterampilan lingkungan hidup siswa kelas
XI IPS sebagian besar masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari daftar nilai
akhir siswa semester 1, yaitu sebanyak 57% siswa tergolong kategori belum
tuntas, sedangkan 43% siswa yang mampu melewati nilai sesuai dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 73). Sedangkan dilihat dari daftar nilai
akhir siswa semester 1 rata-rata nilai siswa yaitu 71,1. Hal ini dikarenakan
menurut hasil data diagnose guru selama berlangsungnya kegiatan
pembelajaran terdapat beberapa gejala yang muncul yakni siswa susah dalam
memahami materi keterampilan lingkungan hidup dan kesulitan siswa dalam
memanfaatkan sumber belajar yang ada. Walaupun dalam Rencana
Pelaksanaan dan Pembelajaran Lingkungan yang dimanfaatkan sebagai
sumber belajar mudah untuk diakses dan tersedia.12
Dengan berbagai timbulnya permasalahan yang membuat siswa-siswi
sampai saat ini belum memiliki kesadaran akan lingkungan hidup, tentunya
sekolah dituntut untuk memberikan motivasi akan cinta lingkungan melalui
pendidikan lingkungan hidup pada siswa-siswi. Pendidikan lingkungan hidup
dapat diimplementasikan salah satunya melalui program Sekolah Adiwiyata.
Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang dinilai telah berhasil dalam
melaksanakan Pendidikan Lingkungan Hidup. Program Sekolah Adiwiyata
merupakan bentuk komitmen pemerintah terhadap pengelolaan dan
perlindungan lingkungan melalui pendidikan. Kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun
11 Siti Noor Rochimah. 2018 .Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan Menggunakan Media Pop Up
Berbasis Karakter Pada Siswa Kelas 1A SD Muhammadiyah Pepe. Jurnal pendidikan guru Sekolah
Dasar edisi 26 tahun ke-7 2018. h.2-3 12 Septy Tia Primavera. 2017. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Pada Mata
Pelajaran Keterampilan Lingkungan Hidup Di SMA Negeri 1 Bandar Kabupaten Batang. h.3
7
2013 diterjemahkan menjadi program sekolah Adiwiyata. Kementerian
Lingkungan Hidup mengharapkan pemerintah daerah (provinsi dan
kabupaten/kota) lebih meningkatkan pelaksanaan program Adiwiyata di
daerah masing-masing, sehingga pembinaan, evaluasi dan penghargaannya
juga harus ditingkatkan baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Capaian akhir program Adiwiyata adalah diharapkan terbentuk sekolah
berwawasan lingkungan. Sekolah berwawasan lingkungan hidup adalah
sekolah yang menerapkan nilai-nilai cinta dan peduli lingkungan pada
sekolahnya.13 Program Sekolah Adiwiyata memiliki peran strategis dalam
peningkatan kepedulian lingkungan hidup yang sedang mengalami kemoros
otan berat dewasa ini. Program Sekolah Adwiyata memiliki empat aspek
didalam pelaksanaanya, antara lain adalah aspek kebijakan berwawasan
lingkungan, aspek kurikulum sekolah berbasis lingkungan, aspek kegiatan
berbasis partisipatif dan aspek pengelolaan sarana pendukung ramah
lingkungan.
Aspek-aspek tersebut berperan dalam mengkondisikan lingkungan sekolah
untuk membiasakan perilaku peduli lingkungan siswa dan warga sekolah
lainnya. Program Sekolah Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna
sebagai tempat yang baik dan ideal di mana dapat diperoleh segala ilmu
pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi hidup kita dan
menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan sebagai dasar manusia
menuju terciptanya kesejahteraan.
Implementasi kebijakan pendidikan lingkungan hidup melalui Program
Sekolah Adiwiyata di sekolah haruslah memerlukan komitmen yang tinggi dari
seluruh warga sekolah. Namun faktanya sejak tahun 2006 sampai 2012 yang
ikut partisipasi dalam program adiwiyata baru mencapai 1.351 sekolah dari
251.415 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se-Indonesia. Padahal pemerintah
13 Landriany, Elen. 2014. Implementasi Kebijakan Adiwiyata dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan
Lingkungan Hidup di SMA Kota Malang. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Volume
2 Nomor 1, Januari 2014. h.86
8
menargetkan pencapaian jumlah sekolah Adiwiyata dari tahun 2012-2014
adalah 6.480 sekolah berati hanya sekitar 6% dari jumlah data sekolah di
Indonesia yang terlibat dalam menerapkan program sekolah adiwiyata.14
Sekolah yang belum menerapkan Program Sekolah Adiwiyata ini dikarenakan
bahwa guru kebingungan dalam menyampaikan materi lingkungan ke
pembelajaran, juga materi dan metode pelaksanaan pendidikan lingkungan
hidup yang tidak aplikatif kurang mendukung penyelesaian permasalahan
lingkungan hidup yang dihadapi di daerah masing-masing, sarana prasarana
yang belum memenuhi untuk pelaksanaan sekolah berwawasan lingkungan,
dan adanya ketidaksesuaian antara pihak-pihak sekolah terhadap program
Adiwiyata.15
Hal itu dibuktikan dalam penelitian Angga (2015) menjelaskan
bahwa dalam program sekolah adiwiyata di SMA Negeri 2 Klaten
siswa maupun guru melanggar aturan program adiwiyata di
sekolahnya, terbukti ditemukan masih adanya guru merokok di
sekitar lingkungan sekolah dan masih banyaknya siswa yang
membuang sampah tidak pada tempatnya baik di lingkungan
sekolah ataupun di parit kelas.16
Hal ini tentu sangat memprihatinkan, sekolah seharusnya sebagai lembaga
pendidikan diharapkan dapat menanamkan sikap kepedulian lingkungan yang
dapat membentuk perilaku peduli lingkungan pada seluruh warga sekolah.
Kepedulian lingkungan adalah suatu keadaan psikologis berupa perhatian,
kesadaran, dan tanggung jawab terhadap kondisi pengelolaan lingkungan. Jadi
perilaku peduli lingkungan merupakan wujud nyata dari kepedulian
lingkungan dalam bentuk tindakan. Oleh karena itu sekolah Adiwiyata
diharapkan mampu menjadi salah satu program pendidikan lingkungan hidup
yang dapat mengubah sikap peduli lingkungan pada siswa.
14 Kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup Dengan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
2012 . Panduan Adiwiyata “Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan” . h.6 15 Landriany, Elen. Op.cit, h.86 16 Angga Swasdita. 2015 .Implementasi Program Adiwiyata Di SMA Negeri 2 Klaten, Skripsi pada
program studi manajemen pendidikan Universitas Negri Yogjakarta, h.8
9
Dalam penulisan ini, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana
implementasi program sekolah Adiwiyata serta bagaimana sikap peduli
lingkungan peserta didik di SMPN 207 Jakarta dan apakah dengan adanya
penerapan program sekolah Adiwiyata di sekolah ini dapat menjadikan peserta
didiknya berupaya untuk memiliki rasa peduli pada lingkungan . SMPN 207
Jakarta ini sudah beberapa kali lolos seleksi penghargaan Adiwiyata, mulai dari
Adiwiyata kota/kabupaten, Adiwiyata provinsi, Adiwiyata nasional dan untuk
sekarang sedang mencalonkan lagi sebagai sekolah Adiwiyata mandiri. Maka
dari itu penulis tertarik untuk meneliti di sekolah ini karena dengan adanya
sekolah peduli dan berbudaya lingkungan di daerah tersebut, diharapkan dapat
membantu kepedulian siswa dan seluruh warga sekolah terhadap pentingnya
memelihara dan menjaga lingkungan agar terhindar dari dampak negatif
kerusakan lingkungan hidup. Dengan peningkatan kesadaran akan peduli
lingkungan tersebut diharapkan sekolah tersebut dapat memberikan contoh
yang baik sebagai sekolah berbudaya lingkungan terhadap sekolah lainya
maupun warga di sekitar lingkungan sekolah SMP Negeri 207 Jakarta. Oleh
karena itu peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Implementasi
Program Sekolah Adiwiyata Sebagai Upaya Pembentukan Sikap Peduli
Lingkungan Di SMP Negeri 207 Jakarta”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka permasalahan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Banyaknya kerusakan lingkungan disebabkan ketidakpedulian masyarakat
terhadap lingkungan.
2. Belum nampaknya sikap peduli lingkungan pada peserta didik di sekolah.
3. Kurangnya pengetahuan siswa tentang peduli lingkungan
4. Belum tercapainya jumlah sekolah Adiwiyata sesuai target pemerintah
5. Adanya ketidaksesuaian pemahaman antara pihak-pihak sekolah terhadap
Program Adiwiyata
10
A. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang diteliti, maka penulis
membatasi permasalahan dari identifikasi masalah yaitu:
Peneliti hanya membahas mengenai bagaimana penerapan program sekolah
Adiwiyata di SMPN 207 Jakarta
Peneliti hanya mengukur bagaimana sikap peduli peserta didik pada
lingkungan
Peneliti hanya membahas mengenai bagaimana implementasi program
sekolah Adiwiyata sebagai upaya pembentukan sikap peduli lingkungan
pada peserta didik
Sekolah yang akan diteliti adalah sekolah yang menerapkan Program
Sekolah Adiwiyata khususnya di SMP Negeri 207 yang berada di Jakarta
Barat
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukan, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana implementasi program Adiwiyata di SMPN 207 Jakarta?
2. Bagaimana sikap peduli lingkungan peserta didik di SMPN 207 Jakarta?
3. Bagaimana implementasi program sekolah Adiwiyata sebagai upaya
pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik di SMPN 207 Jakarta?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui implementasi program sekolah Adiwiyata di SMPN 207
Jakarta
2. Untuk mengetahui sikap peduli lingkungan peserta didik di SMPN 207
Jakarta
11
3. Untuk mengetahui implementasi program sekolah Adiwiyata sebagai
upaya pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik di SMPN 207
Jakarta
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka manfaat
yang akan diperoleh dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Sebagai referensi ilmu pengetahuan untuk mengkaji pendidikan berbasis
lingkungan.
Sebagai sumbangan ilmu pengetahuan tentang sikap peduli lingkungan
hidup
2. Manfaat Praktis
Bagi Peneliti
Menambah wawasan tentang program sekolah adiwiyata dan sebagai acuan
dalam mewujudkan sikap peduli lingkungan hidup di kehidupan sehari-hari.
Bagi Sekolah
Sebagai bahan evaluasi dari pengimplementasian program sekolah
adiwiyata dan menjadi acuan dalam keberlanjutan pelaksanaan program
sekolah berwawasan lingkungan hidup yang sebaik-baiknya.
Bagi Masyarakat Umum
Menambah wawasan tentang program sekolah berwawasan lingkungan
serta sebagai acuan dalam berperilaku yang mendukung pelestarian
lingkungan hidup.
Bagi Dinas Pendidikan
Sebagai bahan referensi untuk pembuatan program dan kegiatan yang lebih
mendukung pelestarian lingkungan hidup.
Bagi Dinas Lingkungan Hidup
Sebagai bahan referensi untuk pembuatan dan pengembangan suatu
kebijakan lingkungan hidup.
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat Penelitian merupakan tempat dimana penelitian dilakukan.
Lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian ini di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri 207 Jakarta yang berada di Jl. Meruya Utara,
Srengseng, Kembangan, Kota Jakarta Barat. Sekolah ini merupakan sekolah
dengan predikat A dan tentunya sudah ditetapkan sebagai salah satu sekolah
yang menerapkan program sekolah adiwiyata.
Gambar 3.1
Peta Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu penyusunan dan penelitian skripsi ini dilaksanakan selama 8
bulan. Adapun alokasi waktu penelitian yang penulis buat dalam
38
berlangsungnya penelitian ini tearah sesuai dengan keinginan dan tujuan
peneliti maka disajikan pada table berikut:
Tabel 3.1
Perencanaan waktu penyusunan dan penelitian skripsi (Juli 2019 – Februari 2020)
No. Tahapan Penelitian Waktu Penelitian
Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb
1. BAB I – BAB III
2. Penyusunan
Instrumen Penelitian
3. Persiapan Surat Izin
Penelitian
4. Pengambilan Data
5. Pengolahan Data
6. Penyusunan BAB IV
dan BAB V
7. Kelengkapan
Lampiran
8. Sidang Munaqosah
9. Revisi Skripsi
10. Pengumpulan Skripsi
B. Pendekatan dan Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode mix method yaitu
penelitian yang menggabungkan atau mengkombinasikan antara metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Mix method adalah metode dengan
menggunakan gabungan pada prosedur penelitian, dimana salah satu metode
lebih dominan terhadap metode yang lain. Metode yang kurang dominan hanya
39
diposisikan sebagai metode pelengkap sebagai data tambahan. Adapun metode
yang lebih dominan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan sebagai
metode pelengkapnya adalah metode kuantitatif. Maka dalam hal ini strategi
penelitian yang digunakan penulis adalah strategi eksploratoris sekuensial yaitu
melibatkan pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap pertama, yang
kemudian diikuti oleh pengumpulan dan analisis data kuantitatif pada tahap
kedua yang didasarkan pada hasil-hasil tahap pertama.1 Jenis penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif dimana data yang diperoleh dari hasil
data kualitatif diperkuat dengan data kuantitatif. Data kualitatif didapat dari
wawancara serta observasi mengenai implementasi program sekolah adiwiyata
yang diakhiri sebuah kesimpulan guna menjawab tujuan penelitian. Sedangkan
untuk data kuantitatif membentuk data yang berbentuk angka hasil dari
pengukuran tingkat sikap peduli lingkungan peserta didik.
Gambar 3.2
Bagan strategi eksploratoris sekuensial
KUAL KUAL kuan kuan Interpretasi
Pengumpulan Data Analisis Data Pengumpulan Analisis Data Keseluruhan
Analisis Data
C. Sumber dan Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis menjadikan dua jenis sumber data yaitu sumber
data dari data kualitatif dan sumber data dari kuantitatif. Menurut Lofland
sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.2 Maka sumber
data kualitatif yang akan diambil oleh peneliti yaitu yang berkaitan dengan kata-
kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan lain sebagainya yang didapat
1 John W. Creswell. 2010. Research Design , Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan Mixed.
Yogjakarta:Pustaka Pelajar cetakan 1 edisi ketiga, h.317
2 Prof. Dr. Lexy J. Moleong, M.A. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:Pt
Remaja Rosdakarya, h.157
KUAL kuan
40
dari ke empat responden, yang nantinya akan penulis teliti mengenai indicator
dari program adiwiyata yaitu 1) Kepala Sekolah mengenai kebijakan sekolah
peduli dan berbudaya lingkungan, 2) Wakil Kepala Bidang Kurikulum
mengenai pengembangan kurikulum berbasis lingkungan, 3) Ketua Tim
Adiwiyata mengenai pengembangan kagiatan lingkungan berbasis partisipatif
dan 4) Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana sebagai data kualitatif.
Penulis juga menanyakan perwakilan peserta didik dari kelas 8 dan kelas 9
sebagai data pelengkap kuantitatif mengenai sikap peduli lingkungan.
Sedangkan untuk data kuantitatif mengambil sampel dari populasi kelas 8 dan
kelas 9 untuk menjawab pernyataan pada angket yang akan disebarkan
mengenai sikap peduli lingkungan peserta didik.
Pelaksanaan program sekolah adiwiyata sebagai upaya pembentukan sikap
peduli lingkungan peserta diidik di SMPN 207 Jakarta, maka diperlukan data
sebagai berikut:
1. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung
secara empiric kepada pelaku langsung atau yang terlibat langsung
dengan objek penelitian, data tersebut kemudian dikumpulkan dan
diolah sendiri oleh peneliti.3 Data primer dalam penelitian ini adalah
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Ketua Tim
Adiwiyata dan Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana yang sesuai
dengan indicator adiwiyata. Sedangkan untuk sikap peduli lingkungan
penulis menyebarkan kuesioner (Angket) kepada peserta didik sebagai
responden, serta mengambil masing-masing peserta didik di tiap
tingkatan sebagai informasi tambahan.
2. Data Sekunder adalah data yang tidak berhubungan langsung dengan
masalah penelitian tetapi data ini mendukung untuk memperoleh data.4
Data sekunder dalam penelitian ini adalah yang diperoleh dari instansi
3 Yusni Oktaviani. 2015. Pengaruh Pola Asuh Terhadap Prilaku Seks Pranikah Remaja.
Perpustakaan.upi.edu, (hlm. 61)
4 Ibid, (hlm.61)
41
atau lembaga terkait, yang mencakup nama dan jumlah siswa SMPN
207 serta dokumen-dokumen penting mengenai program sekolah
adiwiyata.
D. Focus Penelitian
Batasan dalam masalah penelitian kualitatif disebut dengan fokus
penelitian, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum.5 Dalam
penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan penelitian pada proses implementasi
program Adiwiyata di SMPN 207 Jakarta. Proses implementasi program
tersebut sebagaimana tertuang dalam buku panduan Adiwiyata mengacu pada
empat komponen yaitu implementasi pengembangan kebijakan berwawasan
lingkungan, implementasi kebijakan kurikulum berwawasan lingkungan,
implementasi kebijakan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan, dan
implementasi kebijakan kegiatan lingkungan berbasis partisipatif.
E. Subjek Penelitian (Data Kualitatif)
Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang memiliki
data mengenai variabel-variabel yang diteliti. Arikunto menyebutkan bahwa
subjek penelitian adalah suatu benda, hal atau orang tempat data variabel
penelitian melekat dan yang dipermasalahkan.6 Jadi, subjek merupakan sesuatu
yang posisinya sangat penting karena pada subjek itulah terdapat data tentang
variabel yang diteliti dan diamati oleh peneliti. Subjek penelitian dapat disebut
juga sebagai responden, yaitu pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam
sebuah penelitian. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kepala sekolah,
wakil kepala bidang kurikulum, wakil kepala bidang sarana dan prasarana,
ketua tim adiwiyata serta beberapa perwakilan peserta didik SMPN 207 Jakarta
5 Prof. Dr. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta,cetakan ke-22. h.207
6 Naviza. 2016. Peran Supervisor Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Kepala Madrasah dan
Guru Di MTs Satu Atap baiturrahman Tangkit Serdang Kecamatan Pugung kabupaten tanggamus.
Tesis pada Program Ilmu Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Negeri Raden Intan
Lampung. h.93
42
F. Populasi dan Sampel Penelitian (Data Kuantitatif)
1. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto (dalam penelitian skripsi Asrianti) populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian.7 Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulanya.8 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 207
Jakarta yang berjumlah 754 siswa yang terbagi menjadi 21 kelas dalam 3
jenjang kelas, namun peneliti tidak memasukan kelas 7 dalam populasi
penelitian ini dikarenakan masih belum mengenal program Adiwiyata, jadi
yang akan diambil untuk dijadikan populasi hanya kelas 8 dan kelas 9 saja yang
berjumlah 504 siswa. Berikut peneliti sajikan jumlah populasi siswa di SMPN
207 Jakarta yang nantinya akan diambil secara random untuk dijadikan sampel
penelitian,
Tabel 3.2
Jumlah populasi siswa di SMPN 207 Jakarta
No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah Total
1 8 L 120 254
P 134
2 9 L 114 250
P 136
Jumlah 504
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Semakin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil
jumlah sampel yang diperlukan, sebaliknya jika semakin kecil tingkat kesalahan
maka akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan.9 Teknik
7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Cet. 10; Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 130.
8 Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:ALFABETA,
cetakan ke-14. (hlm.80)
9 Ibid, h. 81-86
43
pengambilan sampel secara proportionate stratified random sampling, dengan
alasan anggota populasi bersifat tidak homogen dan berstrata secara
proporsional. Penentuan jumlah sampel mengacu pada rumus Slovin yang telah
ditentukan dan untuk menghemat waktu dan biaya maka taraf kesalahanya
sebesar 10% yang diperoleh sampel sebesar 83 dari jumlah populasi yang
diambil di kelas 8 dan kelas 9 sebanyak 504 siswa, dengan perhitungan sebagai
berikut:
n = N / (N.(e)2 + 1)
ket:
n: Jumlah Sampel
N: Jumlah Populasi
e: Batas Toleransi Error (Margin Error)
n = 504 / (504 (0,1)2 + 1) n = 504 / 6,04
n = 504 / (504 (0,01) + 1) n = 83,44 atau 83 orang
n = 504 / (5,04 + 1)
Karena peneliti menggunakan proportionate stratified random
sampling yang artinya sampel diambil bersifat heterogen dengan
memperhatikan strata yang ada pada setiap jenjang kelas, maka peneliti
mengambil masing-masing 6 responden pada setiap kelas dengan
perhitungan sebagai berikut.
Kelas 8 : 7 (Kelas) x 6 (Responden) = 42 responden
Kelas 9 : 7 (Kelas) x 6 (Responden) = 42+ responden
= 84 responden
G. Tehnik Pengumpulan Data
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian
yaitu, kualitas instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data. Dalam
kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketapatan cara-cara yang
44
digunakan untuk mengumpulkan data. Sehingga nantinya akan menghasilkan
data yang valid dan reliabel apabila instrumenya telah teruji validitas dan
reliabilitasnya.10 Oleh karena itu peneliti memperoleh data sesuai dengan
permasalahan dalam skripsi ini. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan:
Wawancara
Menurut Nazir (Dalam Penelitian Skripsi Masitoh Della) Wawancara adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambal
bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau
responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (pedoman
wawancara).11 Sedangkan menurut Prof. Dr. Lexy wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.12 Dengan teknik interview ini
peneliti menanyakan secara langsung kepada pihak yang terkait seperti kepala
sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, ketua tim Adiwiyata, wakil kepala bidang
sarana dan prasarana serta beberapa peserta didik. Harapan dari tehnik interview ini
peneliti dapat memperoleh data yang berhubungan dengan implementasi program
sekolah adiwiyata sebagai upaya pembentukan sikap peduli lingkungan di SMPN
207 Jakarta.
Kuesioner
Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan tertulis yang disebut sebagai angket kepada
responden untuk dijawabnya.13 Angket menurut jenis penyusunan itemnya
dibedakan menjadi dua yaitu angket tertutup dan angket terbuka. Angket tertutup
adalah angket yang memerlukan jawaban pendek sehingga si responden dapat
menjawab dengan cepat. Teknik ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data-
10 Ibid. h.137.
11 Della, Masitoh. 2018. Pengaruh penerapan konsep sekolah adiwiyata terhadap kepedulian
lingkungan bagi peserta didik SMP Negeri 3 Surabaya. skripsi pada UIN Malang. h.63
12 Prof. Dr. Lexy J. Moleong, M.A. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:Pt
Remaja Rosdakarya, h.186
13 Ibid. h 142
45
data yang berkaitan dengan sikap peduli lingkungan peserta didik di SMPN 207
Jakarta.
Dokumentasi
Menurut Lessy dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dapat
berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.14
Dokumen yang berbentuk tulisan missal catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera,
biografi dll. Dokumen berbentuk gambar missal foto, gambar hidup dan sketsa.
Dokumen yang berbentuk karya missal karya seni yang dapat berupa gambar,
patung dan film.15 Dengan tehnik dokumentasi peneliti memperoleh data berupa
foto berupa kegiatan siswa dalam kegiatan adiwiyata, maupun dalam pengisian
kuesioner, serta dokumen-dokumen meiputi visi, misi dan tujuan, profil SMPN 207
Jakarta, RPP dan struktur kurikulum yang berkaitan dengan pelakasaan program
sekolah adiwiyata
Observasi
Menurut Kristi Purwandari (dalam penelitian skripsi Masitoh) observasi adalah
kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan
mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut.16 Tujuan
obervasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktifitas-aktifitas yang
berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktifitas, dan makna kejadian dilihat
dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut.17 Tehnik
observasi ini peneliti lakukan untuk mengamati dan mencatat secara langsung
tentang pelaksanaan program sekolah adiwiyata sebagai upaya pembentukan sikap
peduli lingkungan bagi siswa di SMPN 207 Jakarta.
14 Lessy Apri Kartika P, 2018. Pengaruh Program Sekolah Adiwiyata Terhadap Prilaku Peduli
Lingkungan Siswa di SMA Negeri 2 Pringsewu, h.56
15 Sugiyono,2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabeta:Bandung cetakan ke -14, h.54
16 Della, Masitoh. 2018. Pengaruh penerapan konsep sekolah adiwiyata terhadap kepedulian
lingkungan bagi peserta didik SMP Negeri 3 Surabaya. skripsi pada UIN Malang. h.62
17 Ibid., h.62
46
H. Instrument Penelitian
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Program Adiwiyata
No. Variabel Indikator Sub
Indikator
Tehnik
Pengambilan
Data
Instrumen Sumber
Data
Butir
Soal
1
Progam
Adiwiyata
(x)
1.
Pengembangan
kebijakan
sekolah peduli
lingkungan dan
berbudaya
lingkungan
1. Visi dan
misi sekolah
yang peduli
dan
berbudaya
lingkungan
1. Wawancara
2. Studi
Dokumentasi
3. Pedoman
Observasi
1. Pedoman
Dokumentasi
2. Pedoman
Observasi
3. Pedoman
Wawancara
Kepala
Sekolah
1
2. Kebijakan
sekolah
dalam
mengemban
gkan
pembelajara
n pendidikan
lingkungan
hidup
2
3. Kebijakan
peningkatan
kapasitas
sumber daya
manusia
(tenaga
kependidika
n dan non-
kependidika
n) di bidang
pendidikan
lingkungan
hidup.
3
4. Kebijakan
sekolah yang
mendukung
terciptanya
lingkungan
sekolah yang
bersih dan
sehat
4
47
5. Kebijakan
sekolah
untuk
pengalokasia
n dan
penggunaan
dana bagi
kegiatan
yang terkait
dengan
masalah
lingkungan
hidup
5
2.
Pengembangan
kurikulum
berbasis
lingkungan
1.
Pengembang
an dan
penggalian
materi
persoalan
lingkungan
hidup yang
ada di
masyarakat
sekitar
1. Wawancara
2. Studi
Dokumentasi
3. Pedoman
Observasi
1. Pedoman
Wawancara
2. Pedoman
Dokumentasi
3. Pedoman
Observasi
Guru
Mata
Pelajaran
/Kepala
Bidang
Kurikulu
m
1
2.
Pengembang
an metode
belajar
berbasis
lingkungan
dan budaya
2
3.
pengembangan
kegiatan
lingkungan
berbasis
partisipasif
1.
Menciptakan
kegiatan
ekstrakurikul
er di bidang
lingkungan
hidup
berbasis
partisipatif
di sekolah
1. Wawancara
2. Studi
Dokumentasi
3. Pedoman
Observasi
1. Pedoman
Wawancara
2. Pedoman
Dokumentasi
3. Pedoman
Observasi
Tim
Adiwiyat
a
1
2. Mengikuti
kegiatan aksi
peduli
lingkungan
baik di
sekolah
maupun di
luar sekolah
2 & 3
48
3.
Memprakars
ai
pengembang
an kegiatan
aksi pduli
lingkungan
di sekolah
4 & 5
4. Sarana
pendukung
sekolah yang
ramah
lingkungan
1.
Ketersediaan
sarana dan
prasarana
yang
mendukung
pembelajara
n lingkungan
hidup
1. Wawancara
2. Studi
Dokumentasi
3. Pedoman
Observasi
1. Pedoman
Wawancara
2. Pedoman
Dokumentasi
3. Pedoman
Observasi
Kepala
Sekolah/
Wakil
Kepala
Bidang
Sarana
dan
Prasaran
a
1
2.
Pengelolaan
dan
Pengembang
an sarana
dan
prasarana
baik itu
untuk
pembelajara
n ataupun
mengtasi
masalah
lingkungan
hidup di
sekolah
2 dan
3
Tabel 3.4
Kisi – kisi Instrument Penelitian Variabel Sikap Peduli Lingkungan
No Variabel Indikator Sub Indikator Tehnik
Pengambilan Data
Instrumen Sumber
Data Butir Soal
2 2. Sikap Peduli Lingkungan
1. Pemanfaatan dan Pengelolaan Air
1. Prilaku dalam penggunaan air 2. Sumber air minum 3. Prilaku penggunaan air saat mencuci
Kuesioner Lembar Angket
Siswa 1, 2, 3, 4, 5 dan 6
49
4.Pemanfaatan air bekas 5. Keberadaan area resapan air
2. Pemanfaatan Energi
1. Pemanfaatan cahaya matahari 2. Pemanfaatan lampu hemat energy 3. Prilaku rumah tangga dalam penggunaan alat elekronik 4. Penggunaan transportasi
7, 8, 9, 10, 11 dan 12
3. Prilaku terhadap Sampah
1. Sikap dalam membuang sampah baik itu sampah mudah membusuk dan sampah tidak mudah membusuk 2. Sikap terhadap barang bekas layak pakai
13, 14, 15, 16 dan 17
4. Peduli Lingkungan Sekitar
1. Prilaku terhadap menanggulangi pencemaran lingkungan 2. kesadaran dalam peduli lingkungan sekitar
18, 19 dan 20
50
I. Tehnik Analisa Data
1. Data kualitatif
Analisis data pada penelitian kualitatif dengan menggunakan Strategi
Eksploratoris Sekuensial, yaitu melibatkan pengumpulan dan analisis
data kualitatif pada tahap pertama, yang kemudian diikuti oleh
pengumpulan dan analisis data kuantitatif pada tahap kedua yang
didasarkan pada hasil-hasil tahap pertama. Selanjutnya pada data
kualitatif dikembangkan pola hubungan tertentu kemudian disimpulkan
sehingga menjadi data yang valid, mudah difahami oleh diri sendiri
maupun orang lain. Adapun langkah-langkah proses analisis data dalam
penelitian kualitatif ini adalah sebagai berikut:
Data reduction (reduksi data)
Mereduksi data merujuk pada proses merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah
direduksikan memberikan data yang lebih jelas dan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data mengenai implementasi
program Adiwiyata serta tingkat keberhasilan dan implikasinya.
Data display (penyajian data)
Setelah mereduksi data maka selanjutnya melakukan display data atau
menyajikan data. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi,
dari informasi yang kompleks ke informasi yang sederhana sehingga
mudah dipahami maksudnya. Penyajian data mengenai implementasi
program Adiwiyata terbagi dalam empat bidang atau bagian yaitu
implementasi program Adiwiyata yang mengacu pada empat standar
pelaksanaan, keberhasilan program, dan implikasinya terhadap sekolah.
Conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan)
Conclusion drawing/ verification merupakan langkah ketiga dalam
analisis data kualitatif. Penulis mencermati dan menganalisis data hasil
penelitian menggunakan pola pikir yang dikembangkan, kemudian
51
menarik kesimpulan dari data tersebut. Penarikan kesimpulan harus
menjawab rumusan masalah penelitian.
Interpretasi Data
Selanjutnya peneliti menggabungkan sebuah hasil dari analisis dengan
berbagai macam pertanyaan, kriteria, maupun pada sebuah standar
tertentu guna untuk menciptakan sebuah makna dari adanya sebuah data
yang akan dikumpulkan peneliti. Data dianalisis sampai menghasilkan
suatu kesimpulan, selanjutnya dimintakan kesepakatan kepada
beberapa sumber tersebut. Metode ini digunakan penulis untuk
mengeksplorasi data-data yang relevan dengan topik penelitian yaitu
tentang implementasi kebijakan program Adiwiyata di SMPN 207
Jakarta serta tingkat keberhasilan dan implikasinya.
2. Data Kuantitatif
Sedangkan untuk data kuantitatif, penulis menempuh cara sebagai
berikut:
Editing/verifikasi
Setelah angket diisi oleh responden dan dikembalikan kepada
penulis, penulis segera meneliti kelengkapan dalam mengisi angket
bila ada jawaban yang tidak dijawab, penulis menghubungi
responden yang bersangkutan untuk disempurnakan jawabannya
agar angket tersebut sah.
Tabulating
Langkah kedua adalah pengolahan data dengan memindahkan
jawaban yang terdapat dalam angket ke dalam tabulasi atau table.
Kemudian setelah data diolah sehingga hasil angket dinyatakan sah,
maka selanjutnya melakukan analisa data dengan teknik deskriptif
dengan presentase.
Analiting
Langkah ini adalah menganalisa data yang telah diolah secara verbal
sehingga hasil penelitian mudah dipahami.
Concluding
52
Langkah ini adalah memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan
interpretasi data. Berdasarkan data yang dikumpulkan, yaitu data
kualitatif yang diubah menjadi data kuantitatif, maka digunakan data
analisis deskriptif. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
basarnya presentase jawaban angket dari setiap responden. Adapun
untuk memberikan nilai pada setiap pertanyaan di lembar angket
yang bersifat positif, peneliti memberikan ketentuan sebagai berikut
:
Tabel 3.5
Skala pengukuran bersifat positif
No. Keterangan Skala
1. Tidak Pernah 1
2. Kadang-kadang 2
3. Jarang 3
4. Sering 4
5. Selalu 5
Sedangkan untuk yang bersifat negative, peneliti memberikan
ketentuan sebagai berikut :
Tabel 3.6
Skala pengukuran bersifat negatif
No. Keterangan Skala
1. Tidak Pernah 5
2. Kadang-kadang 4
3. Jarang 3
4. Sering 2
5. Selalu 1
Rumus yang digunakan untuk mencari besarnya persentase jawaban
angket disetiap responden adalah :
53
𝑃 = 𝐹
𝑁 × 100%
P : Angka Presentasi
F : Frekuensi (Jumlah Jawaban responden)
N : Number of Cases (Jumlah)
Setelah diketahui hasil masing-masing persentase kemudian penulis
menggunakan rumus mean untuk mengetahui nilai rata-rata tingkat
sikap peduli lingkungan di SMPN 207 Jakarta maka penulis
menjumlah setiap hasil persentase tadi menggunakan rumus :
𝑀𝑋 = ∈ 𝑋
𝑁
Keterangan :
Mx = mean (rata – rata)
X = Jumlah Variabel
N = Number of cases
Maka dari hasil perhitungan diatas penulis menggunakan
rumus dari Suharsimi Arikunto bahwa ada empat kriteria yang dapat
dijadikan ukuran yaitu baik (76- 100%), cukup (56-75%), kurang
baik (40 – 55%), tidak baik (kurang dari 40%). Dengan demikian
untuk mengetahui hasil tentang tingkat sikap peduli lingkungan
peserta didik, maka peneliti akan menganalisis data dari hasil angket
di atas. Peneliti akan mengambil nilai dari jawaban skor tertinggi,
karena jawaban alternatif nilai tertinggi di nilai paling mendukung
dalam penelitian ini.
120
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian pada penelitian yang
telah di lakukan mengenai implementasi program sekolah adiwiyata
sebagai upaya pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik di
SMPN 207 Jakarta. Maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Implementasi program adiwiyata di SMPN 207 Jakarta
dilaksanakan secara partisipatif dan melibatkan peran serta
seluruh warga sekolah dan mitra instansi terkait pengelolaan
lingkungan. Program tersebut disosialisasikan kepada seluruh
warga sekolah. Implementasi program tersebut sesuai dengan
empat komponen yaitu pengembangan kebijakan berwawasan
lingkungan, pelaksanaan kurikulum berwawasan lingkungan,
kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dan pengelolaan
sarana pendukung ramah lingkungan yang sudah semestinya
sejalan dengan panduan adiwiyata.
2. Pembentukan sikap kepedulian lingkungan peserta didik di
SMPN 207 Jakarta cukup baik dengan ditunjukan hasil
perhitungan dari angket yang telah dibagikan peneliti ke 84
peserta didik SMPN 207 Jakarta yaitu 58% yang mengenai sikap
peduli lingkungan pada siswa dengan indicator yaitu 1)
pemanfaatan air yang didasarkan pada prilaku dalam
penggunaan air, sumber air minum, pemanfaatan air bekas dan
keberadaan area resapan air; 2) pemanfaatan energy yang
didasarkan pada pemenfaatan cahaya matahari, pemanfaatan
lampu hemat energy, sikap dalam penggunaan alat eletronik dan
penggunaan transportasi; 3) sikap terhadap sampah yang
didasarkan pada sikap dalam membuang sampah baik itu
sampah mudah membusuk dan sampah tidak mudah membusuk
dan sikap terhadap barang bekas layak pakai 4) peduli
121
lingkungan sekitar yang didasarkan pada sikap dalam
menanggulangi pencemaran lingkungan dan kesadaran dalam
peduli lingkungan sekitar. Sedangkan dari hasil obervasi yang
peneliti lakukan, siswa juga sudah timbul kepekaan terhadap
dirinya untuk selalu menjaga dan merawat lingkungan sekitar.
3. Implementasi program sekolah adiwiyata sebagai upaya
pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik di SMPN
207 Jakarta sudah hampir 90% sesuai dengan yang diterapkan
dari panduan program adiwiyata. Hal ini karena masih ada
beberapa kantin yang menyediakan plastic/Styrofoam padahal
sekolah sudah memberikan aturan untuk kantin tidak boleh
memakai plastic/styrofoam dan siswa wajib membawa tempat
makan.minum sendiri dari rumah. Karena slogan dari sekolah ini
juga sekolahku cantik tanpa plastic dan Styrofoam, tapi justru
hal ini tidak menjadikan beberapa siswa untuk tidak memakai
plastic/Styrofoam. Karena hal ini juga akan berpengaruh pada
pemikiran peserta didik, jika ada salah satu warga sekolahnya
yang melanggar aturan yang sudah dibuat bersama. Karena
peran peserta didik merupakan objek terpenting dalam proses
pencapaian program sekolah adiwiyata ini.
B. Saran
Setelah peneliti melakukan pemaparan mengenai kesimpulan,
sebagai tindak lanjut bersama dengan ini peneliti menyampaikan saran
untuk dapat menjadi masukan bagi SMPN 207 Jakarta, khususnya
dalam upaya pembentukan sikap peduli lingkungan peserta didik di
SMPN 207 Jakarta melalui pelaksanaan Program Sekolah Adiwiyata,
adapun saran yang diberikan sebagian berikut:
1) Bagi Pihak SMPN 207 Jakarta
1. Komitmen dalam mengemban predikat sebagai Sekolah
Adiwiyata tingkat Nasional harus dipertahankan oleh sekolah.
122
2. Dalam pelaksanaan program Adiwiyata, siswa memiliki
peranan penting sebagai pelaksana kebijakan, sehingga harus
senantiasa disosialisasikan dan dilibatkan dalam setiap kegiatan
program adiwiyata
3. Guru harus mampu menjadi contoh bagi siswa dalam rangka
memelihara dan mengelola lingkungan sekolah.
4. Mata pelajaran yang diintegrasikan dengan wawasan
lingkungan sebaiknya disertai dengan praktek agar pengalaman
belajar yang diperoleh lebih baik.
5. Kerjasama antara seluruh warga sekolah memiliki peranan
penting, sehingga koordinasi dalam kerjasama diperlukan untuk
mencapai tujuan program Adiwiyata.
6. Seharusnya sekolah perlu penindakan yang tegas apabila terjadi
salah satu warga sekolah melanggar aturan yang sudah dibuat,
karena nantinya akan membawa pengaruh yang buruk bagi
peserta didik.
7. Sekolah harus menambah tenaga personil sebagai pemelihara
sarana ramah lingkungan agar sarana yang sudah tersedia
terawat dan dapat digunakan seterusnya.
2) Bagi Tim Adiwiyata
1. Perlu adanya penindakan tegas atas sanksi yang diberikan jika
ada yang melanggar aturan yang sudah ditetapkan di sekolah
2. Pengurus Tim Adiwiyata seharusnya lebih sering untuk
mensosialisasikan kegiatan yang berkenaan menjaga lingkungan
agar warga sekolah terutama peserta didik selalu ingat untuk
tetap menjaga lingkungannya dan juga untuk menimalisir jika
adanya aturan yang dilanggar
3) Bagi Peserta Didik
1. Peserta didik akan lebih baik juga menanamkan nilai-nilai cinta
lingkungan di rumahnya sesuai dengan yang sudah diterapkan
dan diajarkan di sekolah.
123
4) Bagi Peneliti Lain
Saran bagi peneliti lain, agar peneliti selanjutnya dapat mengambil
pelajaran dari peneliti, sehingga penelitan selanjutnya dapat lebih
baik lagi adalah:
1. Peneliti lain bisa meneliti lebih dalam lagi mengenai faktor
pendukung dari adanya impelementasi program sekolah adwiiyata
diantaranya meliputi (dukungan dari Bapak dan Ibu guru, dukungan
dari tim adiwiyata, dukungan dari peserta didik khusunya pengurus
adiwiyata sekolah, dukungan orang tua peserta didik, dan dukungan
dinas lingkungan hidup kota Tangerang Selatan), dan faktor
penghambatnya meliputi (kurangnya perencanaan manajemen
waktu, beberapa peserta didik belum mendukung, belum adanya
tindakan tegas dari pihak pengurus adiwiyata mengenai sanksi)
terhadap implementasi program sekolah adiwiyata dengan
menggunakan metode kualitatif.
2. Jika ingin mendapatkan data yang lebih mendalam serta
fleksibel lakukan survey terlebih dahulu ke beberapa sekolah-
sekolah yang besedia memberikan izin bagi peneliti untuk
mengambil data secara mendalam serta fleksibel.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
A. Sonny Keraf. Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global. Yogjakarta:KANISIUS.
2010
Anonim, Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan kehutanan.
Laporan
Tahunan Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Tahun 2017.
Anonim, Kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup Dengan Kementerian Pendidikan
Dan
Kebudayaan. Panduan Adiwiyata “Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan”.
2012
Anonim, Pedoman pelaksanaan program adiwiyata ( Jakarta: Peraturan Kementerian
Lingkungan
Hidup Republik Indonesia, 2013)
Anonim, Sub Direktorat Statistik Lingkungan Hidup. Indikator Prilaku Peduli Lingkungan
Hidup.
Jakarta:Badan Pusat Statistik. 2014
Anonim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Panduan
Adiwiyata: Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan”. Jawa Tengah: Badan
Lingkungan Hidup, 2012
I Ginting Suka. Teori Etika Lingkungan. Bali:Udayana University Press. 2012
John W. Creswell. Research Design , Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan Mixed.
Yogjakarta:Pustaka Pelajar cetakan 1 edisi ketiga, 2010
M. Soerjani. Pegangan Guru Untuk Pengajaran Pendidikan Lingkungan Siswa Sekolah
Dasar dan
Menengah. Jakarta:Yayasan Institut Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan
(IPPL). 2007
Prof. Dr. I Gusti Bagus Arjana, M.S. Geografi Lingkungan. Jakarta:PT RAJAGRAFINDO
PERSADA. 2013
Prof. Dr. K.E.S. Manik. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta:PRENADA MEDIA
GROUP.
2016
Prof. Dr. Lexy J. Moleong, M.A. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:Pt
Remaja
Rosdakarya, 2017
Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta,cetakan
ke-22. 2015
Saifuddin, Azwar. Sikap Manusia, Teori dan Pengukuranya. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
2011
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:ALFABETA.
2011
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Cet. 10; Jakarta: Rineka Cipta, 2006)
JURNAL DAN SKRIPSI
Adam, Ahmad Fajarisma Budi. “Analisis Implementasi Kebijakan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Hidup Pada Program Adiwiyata Mandiri di SDN Dinoyo 2 Malang”. Jurnal Kebijakan dan
Pengembangan Pendidikan Vol 2 No 2, Malang, 2014.
Afandi, Rifki. Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar
Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau. Jurnal Pedagogia Vol. 2, No.1, februari
2013.
Angga Swasdita. Implementasi Program Adiwiyata Di SMA Negeri 2 Klaten, Skripsi pada program
studi manajemen pendidikan Universitas Negri Yogjakarta, 2015
Ani, Handayani. Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan Melalui Imeplementasi
Pendekatan SAINS Teknologi Masyarakat (STM) Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV.1 Di
SD Keputran “A”, Yogjakarta. 2013
Apriandi, Iwan. Implementasi Qanun Nomor 11 tahun 2002 Tentang Syariat Islam Di Kota Langsa.
Tesis pada Program Studi Magister Administrasi Publik Universitas Medan Area, Medan.
2017
Badarudin. Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan Model
Problem Based Learning Berbasis Literasi Subtema Lingkungan Tempat Tinggalku di
Kelas IV MI Muhammadiyah Kramat. Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, Vol 3. 2018
Della, Masitoh. Pengaruh penerapan konsep sekolah adiwiyata terhadap kepedulian lingkungan bagi
peserta didik SMP Negeri 3 Surabaya. skripsi pada UIN Malang. 2018
Dimas, Muhammad. Pengaruh Kesadaran Lingkungan dan Kesehatan Terhadap Perilaku Pro
Lingkungan Masyarakat Bukit Duri Jakarta. Skripsi pada Fakutas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Hidayati, Nanik. Prilaku Warga Sekolah dalam Program Adiwiyata di SMK Negeri 2 Semarang.
Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 2013 ISBN
978-602-17001-1-2-149. 2013
Hidayatullah, “Implementasi Program Adiwiyata Di SD Islam Al- Azhar 29 BSB Semarang”, skripsi
pada UIN Walisongo Semarang, Semarang, 2016
Iswari, RD. dan Utomo, SW. Evaluasi Penerapan Program Adiwiyata Untuk Membentuk Perilaku
Peduli Lingkungan di Kalangan Siswa (Kasus: SMA Negeri 9 Tangerang Selatan dan MA
Negeri 1 Serpong). Jurnal Ilmu Lingkungan. 2017
Landriany, Elen. Implementasi Kebijakan Adiwiyata dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan
Lingkungan Hidup di SMA Kota Malang. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan
Volume 2 Nomor 1, Januari 2014.
Lessy, Apri. Pengaruh Program Sekolah Adiwiyata Terhadap Prilaku Peduli Lingkungan Siswa di
SMA Negeri 2 Pringsewu. 2018
Meyzilia, Arvina. Hubungan Antara Keterlibatan Siswa pada Program Adiwiyata dengan
Partisipasi Siswa dalam Pengelolaan Lingkungan Tempat Tinggal. 2015
Milanti, Ajeng Ayu. Peranan Program Adiwiyata Dalam Membina Karakter Peduli Lingkungan
Siswa Di SMP Negeri 6 Bandung. skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia. 2015
Muhammad, Firdaus. Implementasi Program Adiwiyata Di SMA Negeri 1 Sragi Kabupaten
Pekalongan. UNNES. 2017
Muldiyana Nugraha. Manajemen Kelas Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran. TARBAWI,
Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan Vo.4, h.34. 2018
Naviza. Peran Supervisor M adrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Kepala Madrasah dan Guru Di
MTs Satu Atap baiturrahman Tangkit Serdang Kecamatan Pugung kabupaten tanggamus.
Tesis pada Program Ilmu Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Negeri
Raden Intan Lampung. 2016
Nurhasim, “Tingkat pengetahuan tentang perawatan gigi siswa kelas IV dan V SD Negeri
Blengorwetan kecamatan Ambal kabupaten Kebumen” Skripsi pada UNY, Yogyakarta,
2013.
Nurin Hanifati, Amalia. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Melalui Program Adiwiyata Sebagai
Sumber Belajar Bagi Peserta Didik (Studi Kasus SMP Negeri 2 Depok). Skripsi pada
Jurusan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015
Pamuji Triyono. Manajemen Penyelenggaraan Program Keahlian Tata Boga Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Kalasan. Skripsi pada UNY, Yogjakarta. 2012
Ratih, Permatasari. Dampak Kerusakan Lingkungan Di Indonesia Yang Terjadi Akibat Ulah
Manusia. Jurnal Universitas Negri Yogjakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. 2015
Septy Tia Primavera. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Pada Mata Pelajaran
Keterampilan Lingkungan Hidup Di SMA Negeri 1 Bandar Kabupaten Batang. 2017
Siti Fatimah “Implementasi program adiwiyata dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam
kelas VIII SMPN 3 Kebumen” skripsi pada UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta, Yogjakarta,
2018.
Siti Noor Rochimah. Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan Menggunakan Media Pop Up
Berbasis Karakter Pada Siswa Kelas 1A SD Muhammadiyah Pepe. Jurnal pendidikan guru
Sekolah Dasar edisi 26 tahun ke-7 2018.
Yusni Oktaviani. Pengaruh Pola Asuh Terhadap Prilaku Seks Pranikah Remaja.
Perpustakaan.upi.edu, 2015.
INTERNET
Anonim. Permen LH RI Nomer 32 Tahun 2009, Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, www.walhi.or.id, 28 Desember 2019.
Anonim. GoodNewsFromIndonesia, Inilah 5 Daerah Dengan Hutan Terluas Di Indonesia 2020,
https://www.goodnewsfromindonesia.id, 10 Januari 2020.
KBBI. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. https://kbbi.web.id , 5 Desember 2019.
BIODATA PENULIS
Penulis bernama lengkap Khairu Rahma, lahir
di Jakarta pada tanggal 08 Agustus 1997,
merupakan anak pertama dari 6 bersaudara.
Tinggal di kel. Parung Serab kec. Ciledug kota
Tangerang.
Awalnya penulis tidak memiliki keinginan
untuk masuk ke jurusan ini karena penulis
bercita-cita lain, tapi karena permintaan dari
orang tua yang menginginkan penulis menjadi
guru, maka penulis mengambil tadris Ilmu
Pengetahuan Social dengan konsentrasi
geografi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta, dan Alhamdulillah
penulis telah menyelesaikan skripsi ini,
walaupun banyak masalah yang sempat penulis hadapi, dan walaupun ada sesuatu
yang harus diselesaikan terlebih dulu. Satu kesan yang penulis pelajari dari selama
masa pembuatan skripsi ini yaitu kesempatan tidak pernah datang dua kali, maka
selagi diberikan kesempatan ambilah. Namun tetap apa yang sudah ditanggung
jawabkan harus diselesaikan.