17
1 IMPLIKASI PENDIDIKAN BAGI ANAK USIA SD MAKALAH Perkembangan Peserta Didik Disusun oleh: Alvi Zairi (F03112030) Nurhasanah (F03112086) Yusran (F03112046) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013

Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

  • Upload
    yusran

  • View
    417

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

1

IMPLIKASI PENDIDIKAN BAGI ANAK USIA SD

MAKALAH

Perkembangan Peserta Didik

Disusun

oleh:

Alvi Zairi (F03112030)

Nurhasanah (F03112086)

Yusran (F03112046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2013

Page 2: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada kami sehigga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“IMPLIKASI PENDIDIKAN BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR” .

Kami para penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Bapak Usman, selaku dosen mata kuliah Perkembangan Peserta Didik, yang telah

memberikan tugas dan bimbingan kepada kami untuk menulis makalah ini sehingga kami

dapat mendapatkan ilmu mengenai perkembangan peserta didik secara lebih mendalam

Penyusun makalah ini bertujuan untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah

Perkembangan Peserta Didik dan untuk mengetahui perkembangan pendidikan anak usia

Sekolah Dasar. Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini masih

terdapat banyak kekurangan, baik menyangkut isi maupun penulisan. Kekurangan-

kekurangan tersebut terutama disebabkan karena kelemahan dan keterbatasan pengetahuan

serta kemampuan penulis. Hanya dengan kearifan dan bantuan dari berbagai pihak untuk

memberikan kritik dan saran yang konstruktif maka kekurangan-kekurangan tersebut dapat

diperkecil. Namun dalam penulisan makalah ini ada sepercik harapan semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi kita semua, serta diridhai oleh Allah SWT amin.

Pontianak, April 2013

Penulis

Page 3: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................... 2

Daftar Isi .............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4

C. Tujuan ...................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5

A. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar .................................................................. 5

1. Senang Bermain ................................................................................................ 6

2. Senang Bergerak ............................................................................................... 6

3. Senangnya Bekerja dalam Kelompok ............................................................... 6

4. Senang Merasakan atau Melakukan Sesuatu Secara Langsung ....................... 6

B. Tugas-Tugas Perkembangan Anak Usia SD dan Implikasinya ............................... 7

1. Pembelajaran keterampilan fisik motorik yang diperlukan untuk

permainan sehari-hari ....................................................................................... 7

2. Membangun keutuhan sikap terhadap diri sendiri sebagai organisme

yang sedang tumbuh ......................................................................................... 8

3. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya ....................................... 8

4. Mempelajari peran sosial sebagai pria dan wanita ........................................... 9

5. Pengembangan keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung ............ 9

6. Pengembangan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-

hari .................................................................................................................... 10

7. Pengembangan kata hati, moral dan nilai-nilai................................................. 11

8. Mancapai kemandirian pribadi ......................................................................... 12

C. Peneyelenggaraan Pendidikan Bagi Anak Usia SD ................................................. 12

BAB III ANALISIS ............................................................................................................. 14

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................. 16

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 16

B. Saran ........................................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 17

Page 4: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Karakteristik perkembangan anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang

berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan

anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya. Oleh

karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga

akan berkembang secara optimal. Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua

dan tiga SD biasanya pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah

mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya. Untuk perkembangan kecerdasannya

anak usia kelas awal SD ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi,

mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya

perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya

pemahaman terhadap ruang dan waktu.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian anak usia SD?

2. Siapa yang menjadi objek dalam materi ini?

3. Bagaimana penyelenggaraan pendidikan bagi anak usia SD?

4. Dimana materi ini cocok dikembangkan?

5. Kapan materi ini cocok dilaksanakan?

6. Mengapa materi ini dibahas oleh jurusan Fisika?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian anak usia SD

2. Mengetahui objek dalam implikasi pendidikan bagi anak usia SD

3. Mengetahui penyelenggaraan pendidikan bagi anak usia SD

4. Mengetahui tempat yang cocok bagi implikasi pendidikan bagi anak usia SD

5. Menentukan waktu yang cocok untuk implikasi pendidikan bagi anak usia SD

6. Menjelaskan kaitan antara jurusan Fisika dengan implikasi pendidikan bagi anak

usia SD

Page 5: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

5

BAB II

PEMBAHASAN

A. KARAKTERISTIK ANAK USIA SEKOLAH DASAR (SD)

Masa Usia Sekolah Dasar disebut juga masa intelektual, atau masa keserasian

bersekolah pada umur 6-7 tahun anak dianggap sudah matang untuk memasuki sekolah.

Masa Usia Sekolah Dasar terbagi dua, yaitu : (a) masa kelas-kelas rendah dan (b) masa

kelas tinggi.

Ciri-ciri pada masa kelas-kelas rendah(6/7 – 9/10 tahun) :

1. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi.

2. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan tradisional.

3. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.

4. Membandingkan dirinya dengan anak yang lain.

5. Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting.

Pada masa ini (terutama usia 6 – 8 tahun) anak menghendaki nilai angka rapor yang

baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.

Ciri-ciri pada masa kelas-kelas tinggi (9/10-12/13 tahun) :

1. Minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.

2. Sangat realistik, rasa ingin tahu dan ingin belajar.

3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal atau mata pelajaran khusus

sebagai mulai menonjolnya bakat-bakat khusus.

Sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya untuk

menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas usia ini pada umumnya anak

menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya.

Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran tepat mengenai

prestasi sekolahnya.

Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. Dalam permainan itu

mereka tidak terikat lagi dengan aturan permainan tradisional (yang sudah ada), mereka

membuat peraturan sendiri.

Setiap fase perkembangan anak menunjukkan karakteristik yang berbeda-beda.

Demikian pula pada anak usia SD mempunyai karakteristik tersendiri. Menurut

Sumantri dan Nana Syaodih (2006) karakteristik anak pada usia SD adalah:

Page 6: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

6

1. Senang Bermain

Pada umumnya anak SD terutama kelas-kelas rendah itu senang bermain.

Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang

bermuatan permainan lebih – lebih untuk kelas rendah. Guru SD seyogyanya merancang

model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru

hendaknya mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai. Penyusunan

jadwal pelajaran hendaknya diselang saling antara mata pelajaran serius seperti IPA,

Matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti pendidikan

jasmani, atau Seni Budaya dan Keterampilan (SBK)

2. Senang Bergerak

Karakteristik yang kedua adalah senang bergerak, orang dewasa dapat duduk

berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30

menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang

memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk

jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.

3. Senangnya Bekerja dalam Kelompok

Melalui pergaulannya dengan kelompok sebaya,anak dapat belajar aspek-aspek

penting dalam proses sosialisasi seperti : belajar memenuhi aturan-aturan kelompok,

belajar setia kawan,belajar tidak tergantung pada orang dewasa di sekelilingnya,

mempelajari perilaku yang dapat diterima oleh lingkungannya, belajar menerima

tanggung jawab, belajar bersaing secara sehat bersama teman-temannya, belajar

bagaimana bekerja dalam kelompok,belajar keadilan dan demokrasi melalui kelompok.

Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran

yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok. Guru dapat

meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk

mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok.

4. Senang Merasakan atau Melakukan Sesuatu Secara Langsung

Berdasarkan teori tentang psikologi perkembangan yang terkait dengan

perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap operasi konkret. Dari apa yang

dipelajari di sekolah, anak belajar menghubungkan antara konsep-konsep baru dengan

konsep-konsep lama. Pada masa ini anak belajar untuk membentuk konsep-konsep

tentang angka, ruang, waktu, fungsi badan, peran jenis kelamin, dan moral.

Page 7: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

7

Pembelajaran di SD cepat dipahami anak, apabila anak dilibatkan langsung melakukan

atau praktik apa yang diajarkan gurunya. Dengan demikian guru hendaknya merancang

model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses

pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami tentang arah mata angin,

dengan cara membawa anak langsung keluar kelas, kemudian menunjuk langsung setiap

arah angin, bahkan dengan sedikit menjulurkan lidah akan diketahui secara persis dari

arah mana angin saat itu bertiup.

B. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA SD DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP PENDIDIKAN

Setiap individu mempunyai tugas-tugas perkembangan untuk memenuhinya.

Demikian anak usia SD memerlukan kemampuan untuk memenuhi tugas-tugas

perkembangannya.

Perincian tugas-tugas perkembangan anak SD menurut Havigusrt (1961) dan

implikasinya terhadap pelaksanaan pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran keterampilan fisik motorik yang diperlukan untuk permainan

sehari-hari

Dilihat dari perkembangan dan fisik motorik, anak SD dituntut untuk menguasi

keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan aktivitas fisik motorik.

Nabi Muhammad saw bersabda: ” ajarilah putra-putrimu berenang memanjat”

(HR At­-Tahatwi). Dalam hadis lain beliau juga bersabda ” mengajari anak-anakmu

berenang dan memanah adalah kewajiban,” beliau lalu berkata” ajari anakmu memanah

latihlah berkuda sampai mereka lancar” (HR. Bukhari).

Menurut Hasan (2006), tujuan pengembangan dan fisik motorik adalah untuk

melatih keterampilan fisik terutama melatih motorik kasar motorik halus sehingga anak

dapat meloncat, memanjat, dan lain sebagainya, disamping ia juga dapat bermain musik,

menari bahkan dapat membuat kerajinan tangan. Perkembangan dan fisik motorik anak

SD dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki

perempuan, bahkan guru di tuntut untuk menciptkaan budaya lingkundan teman sebaya

yang mengajarkan keterampilan fisik dengan cara mencoba membantu seseorang yang

mengalami hambatan dalam tugas-tugas perkembangan ini.

Perkembangan fisik motorik ini ditandai hal-hal sebagai berikut:

a. Pertumbuhan anak pesat, lengan dan kaki panjang tungkai kurus, kemudian menjadi

gemuk.

b. Gigi susu berganti gigi tetap.

Page 8: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

8

c. Penuh energi, suka bergerak aktif sekali, makin lama keaktifan lebih terarah

d. Masih senang berlari

Sementara itu, implikasi pada pekembangan ini adalah sebagai berikut:

a. Perlu makanan yang bergizi, cukup banyak istirahat, dan aktivitas ramai berselang

seling dengan activitas tenang.

b. Perlu melatih fisik anak, melalui permainan sepak bola atau permainan lain

berenang, dsb.

c. Permainan dibutuhkan sebagai selingan belajar, bekerja, dan bermain kegaiatan-

­kegiatan harus seimbang.

Para pendidik membutuhkan cara pengajaran yang lebih terbuka, lansung

memberikan kesempatan anak berperan mengoptimalkan perkembangan fisik dan

perceptual mereka. Dengan cara ini anak dapat lebih bersemangat dan timbul rasa

senang dalam menjalani aktivitas pembelajaran. Sehingga berdampak positif juga bagi

perkembangan mereka. Cara pembelajaran yang diharapakan dengan : program

pengajaran yang fleksibel dan tidak kaku serta membedakan perbedaan individu, tidak

monoton dan verbalistik yang di beri banyak variasi ( terdapat eksperimen, praktek,

observasi,dll ), dan menggunakan berbagai media sehingga anak dapat berperan aktif

secara mental dan perseptualnya. Di harapkan dengan cara ini anak dapat lebih

berkembang, aktif dan membantu timbulnya suasana yang menyenangkan selama

proses belajar. Karena anak lebih butuh banyak aktivitas yang membantu perkembangan

mereka.

2. Membangun keutuhan sikap terhadap diri sendiri sebagai organisme yang

sedang tumbuh.

Pada umumnya anak usia SD telah terjadi pertumbuhan fisik secara pesat. Untuk

dapat melaksanakan tugas perkembangan ini kebiasaan kesehatan seperti menjaga

kebersihan, waktu tidur, makan, dan lain sebagainya masih perlu dibatasi.

Memperhatikan hal-hal tersebut diatas, sekolah hendaknya memperhatikan

kesulitan dan permasalahan siswa serta memberikan bimbingan dan konseling baik

secara individual maupun kelompok. Hal ini bertujuan agar anak mencapai keutuhan

dan keserasian sikap dirinya sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh secara

optimal.

3. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya

Page 9: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

9

Anak pada usia SD mulai belajar tidak bergantung pada lingkungan keluarga.

Anak (siswa) SD mulai untuk belajar memberi dan menerima dalam kehidupan sosial

diantara teman sebaya. Proses pembelajaran dalam memasuki kelompok sebaya

merupakan proses pembelajaran “kepribadian sosial” yang sesungguhnya.

Pemenuhan tugas perkembangan ini membawa implikasi terhadap

penyelenggarakan pendidikan di SD. Sekolah merupakan tempat yang kondusif bagi

kebanyakan siswa untuk belajar bergaul dan bekerja bersama teman sebaya. Guru harus

terampil mempelajari dan memahami budaya teman pada lingkungan sekolah dan

masyarakat.

4. Mempelajari peran sosial sebagai pria dan wanita

Menurut Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih (2006), dalam mencapai tugas

perkembangan perbedaan anatomi antara pria dan wanita tidak menuntut perbedaan

peran jenis kelamin selama anak Sekolah Dasar. Tubuh anak wanita sebagaimana anak

laki-laki tumbuh dengan baik melalui aktivitas fisik sehingga menjadi kuat dan besar.

Baru mulai usia 9 atau 10 tahun terdapat perbedaan anatomi antara anak laki-laki

dengan anak wanita.

Berkenaan dengan peran anak sesuai dengan jenis kelaminnya,telah diawali dalam

asuhan keluarga. Harapan yang sama berlanjut pada usia sekolah melalui pergaulan

dalam budaya teman sebaya. Dalam hal ini sekolah hendaknya lebih menekankan pada

fungsi perbaikan jika ada anak yang mengalami hambatan dalam pencapaian tugas

perkembangan ini.

5. Pengembangan keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung

Berdasarkan hasil studi psikologis menunjukkan, bahwa membaca dipelajari oleh

kebanyakan masyarakat hingga usia 12 atau 13tahun. Kecepatan membaca dalam hati

dan kemauan membaca bersuara jarang meningkat lagi setelah usia tersebut. Namun

tentang kemampuan dalam mengambil makna isi bacaan terus bertambah selama ia

belajar.

Keterampilan menulis sejalan dengan membaca, bahwa penguasaan menulis

dipengaruhi oleh frekuensi anak melakukan/belajar menulis. Karena menulis

memerlukan kebiasaan penggunaan aktivitas fisik/tangan. Pada anak usia SD sudah

mencapai kematangan dalam hal aktivitas fisik/tangan. Keterampilan berhitung

berkembang hingga usia 12 atau 13 tahun, dan jarang berkembang lagi jika tidak

melanjutkan ke sekolah menengah atau perguruan tinggi memungkinkan anak SD

Page 10: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

10

memperoleh ilmu pengetahuan serta menggunakan ilmu pengetahuan yang telah

diperoleh untuk dihubungkan dengan lingkungan dan masalah-masalah yang terjadi di

sekitar anak.

Menurut Yusuf (2006), secara umum pada usia sekolah dasar (6-12) tahun, anak

sudah dapat mereaksi rangsang dan inteklektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar

yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif seperti menulis,

membaca, menghitung. Pada tahap perkembangan kognitif ini, anak SD harus dibekali

pengalaman-pengalaman kemampuan tertentu untuk menambah pengertian

menanamkan tingkah laku dengan pola-pola baru agar mereka dapat

mempergunakannya secara efektif.

Implikasi perkembangan ini ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan

baru yaitu mengkalisifikasikan (mengelompokkan), menyusun, atau mengasosiasikan

(menghubungkan atau menghitung) angka-angka atau bilangan, dan kegiatan yang

berkaitan dengan perhitungan angka, seperti menambah, mengurangi, mengalikan,

membagi. Disamping itu, anak SD sudah memiliki kemampuan memecahkan masalah.

Pada tahap ini juga kemampuan intelektual anak cukup dapat dibekali kecapakan

untuk berfikir bernalar, termasuk pemberian pengetahuan tentang manusia, hewan,

berserta lingkungan alam sekitar. Disamping itu, anak cukup mampu untuk

mengungkapkan pendapat gagasan atau penilaian atas berbagai hal yang dialami di

lingkungan dan sekitarnya.

Sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam pengembangan kemampuan

intelektual anak. Dalam hal ini guru harus memberikan perhatian agar menunjang

proses pendidikan anak. Guru juga harus memberikan kesempatan kepada anak untuk

mengemukakan hasil belajarnya serta memberikan komentar terhadap pekerjaan yang

telah dilakukan oleh anak SD dalam proses belajar. Kegiatan seperti ini diharapkan

dapat membentuk proses pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan oleh sekolah.

Hal tersebut dipertegas oleh Piaget bahwa kemampuan berfikir anak berbeda

dengan orang dewasa. ini berarti bahwa urutan bahan pendidikan dan metode harus

menjadi perhatian utama. Anak SD akan sulit memahami bahan pelajaran jika urutan

bahan pelajaran ini tidak teratur. Bagi anak SD, pengoperasian suatu penjumlahan harus

menggunakan benda-benda nyata, terutama di kelas-kelas awal karena tahap

perkembangan berfikir mereka baru mencapai pada tahap kongret

6. Pengembangan konsep - konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari

Page 11: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

11

Keterkaitan manusia dengan lingkungannya menjadikan ia harus mampu

menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut. Untuk dapat menyesuaikan diri maka ia

perlu memahami dan mengembangkan konsep-konsep tertentu yang perlu dalam

kehidupan sehari-hari. Tugas perkembangan ini menuntut anak usia SD untuk

memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk bisa berfikir efektif berkenaan

dengan pekerjaan, kewarganegaraan, dan peristiwa-peristiwa sosial.Secara psikologis

pada saat anak siap memasuki sekolah, ia sebenarnya telah memiliki perbendaharaan

banyak konsep, terutama konsep-konsep yang sederhana.

Berkenaan dengan tugas-tugas perkembangan tersebut, maka sekolah merupakan

tempat yang kondusif untuk mempelajari sejumlah konsep dalam kehidupan. Kurikulum

sekolah hendaknya memberikan pengalaman dan pembelajaran yang sekonkret mungkin

terutama pada kelas-kelas bawah. Hal ini akan membantu anak dalam membangun

konsep-konsep baru berdasar hal-hal yang nyata, misalnya tentang konsep yang

berhubungan dengan waktu, ruang, tempat, dan angka.

7. Pengembangan kata hati, moral dan nilai - nilai

Perkembangan moral adalah perkembangan moral anak yang merupakan hal yang

sangat bagi perkembangan kepribadian dan sosial anak dalam kehidupannya sehari-hari.

Anak usia SD sudah dituntut untuk mengembangkan kontrol moral dari dalam,

menghargai aturan moral, dan memulai dengan skala nilai yang rasional. Melalui proses

identifikasi terhadap kedua orang tuanya, anak mengembangkan sendiri penerapan

“peringatan-hukuman” dari orang tua sebagai perwujudan kata hati. Piaget berpendapat,

bahwa anak usia SD merupakan tahapan yang sangat penting dalam mempelajari

moralitas kerja sama.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, mempunyai peranan penting dalam

rangka pengembangan kata hati, moral dan nilai-nilai melalui proses pembelajaran.

Bimbingan merupakan salah satu tehnik untuk membantu siswa utamanya yang

mengalami hambatan atau permasalahan yang berkaitan dengan pengembangan ini.

Impliksi perkembangan terhadap penyelenggraaan pendidikan di SD guru

mengarahkan anak didikanya untuk melakukan kebaikan dan selalu menanamkan

kejujuran karena pada tahap perkembangan ini anak SD sudah mengetahui peraturan

dan tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosial, disamping itu anak telah dapat

mengasosiasikan perbuatannya dengan lingkungan di sekiranya. Misalnya perbuatan

nakal, jujur, adil serta sikap hormat baik terhadap orang tua, guru dan lingkuangan

sekitamya.

Page 12: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

12

8. Mancapai kemandirian pribadi

Tugas-tugas perkembangan ini menuntut anak usia SD mampu menjadi pribadi-

pribadi yang mandiri. Kemandirian ini ditunjukkan pada kemampuan membuat

perencanaan dan melaksanakan kegiatan belajar/sekolahnya tanpa harus selalu

diarahkan oleh guru maupun orang tua.

Sehubungan tugas pencapaian kemandirian ini, maka guru dalam melaksanakan

proses pembelajarannya mengacu pada kemandirian. Baik kemandirian dalam tugas

individual maupun kemandirian dalam tugas-tugas kelompok.

C. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BAGI ANAK USIA SD

Pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) adalah pendidikan yang paling lama

penyelenggaraannya (6 tahun) dibanding jenjang pendidikan yang lain. Diantara jenjang

pendidikan, pendidikan SD merupakan jenjang yang memiliki peranan yang sangat

penting dalam upaya peningkatan kualitas SDM. Pada jenjang inilah kemempuan dan

ketrampilan dasar dikembangkan, baik sebagai bekal untuk pendidikan lanjutan maupun

terjun kemasyarakat untuk bersosialisasi.

Kebijakan Pemerintah RI tentang pedidikan Sekolah Dasar diatur pada beberapa

peraturan perundang-undangan antara lain :

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 47 tahun 2008 tentang

”Wajib Belajar”. Peraturan ini menyangkut beberapa hal, seperti: fungsi dan

tujuan wajib belajar, penyelenggaraan wajib belajar, program wajib belajar,

pengelolaan wajib belajar, evaluasi wajib belajar, penjaminan wajib belajar, hak

dan kewajiban masyarakat, serta pengawasan wajib belajar.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesianomor 17 Tahun 2010 Tentang

“Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan”.

Permendiknas Nomor 2 Tahun 2011 tentang Ujian Sekolah/ Madrasah Dan Ujian

Nasional Pada Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah Dan Sekolah Dasar Luar

Biasa tahun Pelajaran 2010/2011.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 78 Tahun

2009 Tentang “Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional Pada Jenjang

Pendidikan Dasar Dan Menengah”. Peraturan ini menyangkut beberapa hal,

seperti: Tujuan penyelenggaraan SBI, Standar Penyelenggaraan SBI, Kurikulum,

Proses Pembelajaran, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Sarana Prasarana,

Pengelolaan, Pembiayaan, Penilaian, Peserta Didik, Kultur Sekolah,

Page 13: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

13

Kewenangan Penyelenggaraan, Perizinan Penyelenggaraan, Pengendaliaan

Penyelenggaraan, Pengendalian, Pengawasan, Sanksi, dan Peraturan Peralihan.

Permen Diknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang “Standar Sarana dan Prasarana”.

Peraturan ini antara lain meliputi: Lahan (tanah), bangunan (gedung), ketentuan

ruang kelas, ruang perpustakaan, laboraturium, ruang pimpinan/guru, tempat

ibadah, UKS, Jamban, gudang, ruang sirkulasi, tempat bermain/olahraga.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang

“Guru”. Peraturan ini antara lain meliputi: Kompetensi Dan Sertifikasi,

Anggaran Peningkatan Kualifikasi Akademik dan Sertifikasi Pendidik Bagi

Guru Dalam Jabatan, Tunjangan Profesi, Penilaian, Penghargaan, dan Sanksi

oleh Guru kepada Peserta Didik, Perlindungan dalam Melaksanakan tugas dan

Hak atas Kekayaan Intelektual, Akses Memanfaatkan Sarana dan Prasarana

Pembelajaran, Pengembangan dan Peningkatan Kualifikasi Akademik,

Kompetensi, dan Keprofesian Guru.

Page 14: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

14

BAB III

ANALISIS

Analisis menurut kelompok kami bahwa Anak usia SD masih suka bermain.

Mereka tidak begitu suka pelajaran yang diberikan hanya melalui penjelasan atau model

ceramah,karena hal itu terasa sangat monoton dan membosankan. Maka, guru harus

lebih kreatif lagi dalam merancang model pembelajaran. Misalnya saja dengan sedikit

permainan atau kuis dalam pembelajaran, dari sini anak juga dapat bergerak dan terlihat

aktif. Anak tidak suka terlalu lama berdiam diri, duduk, dan mereka suka berpindah-

pindah tempat.

Didalam pembelajaran, anak juga harus dapat bersosialisasi dengan teman-teman

sebayanya. Guru dapat membentuk kelompok belajar agar anak dapat belajar aspek-

aspek penting dalam bersosialisasi melalui kelompok, serta menerima tanggung jawab.

Selain itu, anak perlu dilibatkan langsung dalam proses belajar. Tidak hanya menjadi

audiens saja, tetapi harus ada sautu kegiatan yang merangsang psikologi perkembangan

anak. Hal ini dapat di wujudkan dengan melakukan praktek dari materi yang telah

disampaikkan gurunya.

Tugas perkembangan anak SD meliputi beberapa hal yaitu pembelajaran fisik

dimana anak sangat aktif sekali melakukan kegiatan-kegiatan fisik yang memacu daya

kerja otot dan tenaga untuk melakukan suatu aktivitas ,hal ini dilakukan untuk

mengembangkan kreativitas yang anak miliki, karena basic anak pada usia SD sangat

senang sekali bermain. Anak memiliki karakter untuk mencoba hal-hal baru dan

memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Untuk membangun keutuhan sikap terhadap diri sendiri dalam hal ini selain peran

serta dari pihak sekolah. Peran orang tua juga ikut berpengaruh karena berkembangnya

anak didik dimulai dari lingkungan keluarga, sehingga peran sekolah hanyalah sebagai

jembatan untuk memberikan bimbingan dan memberikan teguran apabila siswa

melakukan suatu pelanggaran. Setiap lingkungan dimana anak bersosialisasi maka akan

berpengaruh juga terhadap pembentukan keutuhan anak segabai organisme yang

tumbuh.

Anak didik bisa berkembang daya kreatifitasnya apabila mereka sering bergaul

dan berkelompok dengan teman sebayanya, mereka dapat memahami mengerti satu

sama lain sekaligus sebagai sarana untuk sosialisasi. Dalam bersosialisasi tidak

Page 15: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

15

membedakan jenis kelamin antara wanita dan pria. Mereka semua sama yang

membedakan hanyalah pertumbuhan fisiknya.

Untuk meningkatkan prestasi dan intelektual anak, anak didik berlatih untuk

mengembangkan ketrampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung dengan. Karena

hal yang paling dasar tersebut akan mempengaruhi kinerja anak saat mendapatkan

materi pembelajaran di sekolah. Seorang anak apabila salah satu dari ketrampilan dasar

tidak terpenuhi maka proses pembelajaran akan terhambat. Saat anak memasuki bangku

sekolah dasar mereka memperoleh konsep baru yang di dapat dari lingkungan. Sehingga

anak merasakan pengetahuaanya bertambah. Dari konsep baru inilah anak mulai

berkembang pola berfikirnya. Dalam pengembangan pola berfikir anak juga harus

mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai. Nilai dan moral merupakan tolak ukur

sang anak dalam berperilaku. Sekolah memiliki peran penting dalam hal memberikan

bimbingan kepada anak didik untuk memperbaiki sikap dan perilaku yang baik dalam

proses pembelajaran sehingga anak dapat mencapai suatu kemandirian. Selain dari guru

dan anak didik, penyelenggaraan pendidikan harus disertai juga fasilitas, sarana

prasarana, standar penilaian yang sudah di atur dalam peraturan perundang-undangan

dan permendiknas.

Page 16: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

16

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Anak pada usia SD menunjukkan beberapa karakteristik yaitu senang bermain,

senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, senang melakukan sesuatu secara

konkret. Kebanyakan anak lebih suka praktek dari pada diberikan teori. Pendidikan di

SD pada dasarnya mendorong dan mengembangkan anak dalam merealisir tugas-tugas

perkembangannya. Oleh sebab itu guru SD dituntut untuk mampu

mengimplikasikannya tugas-tugas perkembangan ini dalam proses pembelajaran.

Untuk melaksanakan penyelenggaraan pendidikan di SD mengacu pada Perundang-

undangan dan peraturan pemerintah, baik standar pengelolaannya, penilaiannya, sarana

dan prasaranannya, UASBN, dan kualifikasi pendidik/guru.

B. SARAN

Untuk membangun keutuhan sikap terhadap diri sendiri dalam hal ini selain peran

serta dari pihak sekolah .peran orang tua juga ikut berpengaruh karena berkembangnya

anak didik dimulai dari lingkungan keluarga, sehingga peran sekolah hanyalah sebagai

jembatan untuk memberikan bimbingan dan memberikan teguran apabila siswa

melakukan suatu pelanggaran.

Page 17: Implikasi Pendidikan Bagi Anak Usia Sd-lengkap

17

DAFTAR PUSTAKA

Dianzansori.2010. Implikasi Perkemban dan Anak Terhadap Penyelenggaraan

Pendidikan. (online). (dianzansori.wordpress.com, diakses tanggal 23 Maret 2011)

Massofa.2008.”Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar”. (online).

(http://massofa.wordpress.com/, diaksses tanggal 18 Maret 2013)

Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tentang Pengelolaan dan Penyelengaraan Pendidikan

Poerwanti, Endang, dan Nur Widodo. 2000. Perkembangan Peseserta Didik. Malang: UMM

Press

Rosyid.2009. Karakteristik Anak Usia SD. (online). (http://www.rosyid.info/, diakses

tanggal 23 Maret 2013)

Rubiyanto, Saring Marsudi, dan Sri Hartini.2008. Perkembanagan Peserta Didik. Surakarta:

BP-FKIP UMS

Sofa.2008. Karakteristik Anak Usia SD. (online). ( http://www.ilmukami.co.cc, diakses

tanggal 23 Maret 2013)

Wardani, Dwi. 2012. makalah-prkembangan-peserta-didik. (online).

(http://pulungdwiwardani.wordpress.com, diakses maret 2013)

Yusuf, Syamsul. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja

Rosdakarya