In Vaginasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

invaginasi

Citation preview

  • 5/19/2018 In Vaginasi

    1/3

    EPIDEMIOLOGI

    Invaginasi umumnya terjadi pada bayi usia antara 3-12 bulan dengan rata-rata kejadian

    pada usia 7-8 bulan. Dua pertiga kasus terjadi pada usia kurang dari 1 tahun, jarang terjadi

    pada usia kurang dari 3 bulan dan usia lebih dari 36 bulan. Estimasi insiden adalah 1-4 :

    1000 kelahiran hidup, dengan laki-laki-laki dibanding perempuan rasionya 3:1 (Bisset & Kirks,

    1988;Blanch et al., 2007; Gu et al,2005; Peh et al., Simpson et al., 2004).

    GEJALA KLINIS

    Secara umum terjadinya secara tba-tiba (onsetnya mendadak) dan terjadi pada anak yang

    sehat, dimulai dengan sakit perut seperti kram yang bersifat intermitten. Manifestasi

    penyakit mulai tampak dalam waktu 3-24 jam setelah terjadi invaginasi. Nyeri perut bersifat

    serangan tiap 15-30 menit, lamanya sekitar 1-2 menit, selanjutnya interval serangan

    menjadi lebih sering. Serangan nyeri sudah dapat ditemukan pada anak kurang dari 1 tahunsebanyak 60,7%, pada umur 1-2 tahun sebanyak 91,8% dan 100% pada usia lebih dari 2

    tahun (Bhisitkul et al., 1992; Crystal et al., 2002; Ein, 1975; Lagalla et al., 1994).

    Pada serangan anak biasanya menarik kedua lututnya ke atas dan menangis keras. Di antara

    interval 2 serangan anak tampak sehat, bisa beraktivitas seperti biasa, atau malah tertidur

    karena kelelahan menangis.

    Biasanya nyeri disusul oleh muntah, muntah terjadi 3 jam seteah terjadi nyeri perut, mula-

    mula terdiri atas sisa-sisa makanan yang ada dalam lambung, kemudian berisi empedu atau

    bilious vomiting. Sebanyak 80% gejala muntah terjadi pada anak berumur kurang dari 2

    tahun dan 50% pada usia lebih dari 2 tahun (Blanch et al., 2007; Bruce et al., 1987; DiFiore,

    1999; Losek & Fiere, 1991; Peh et al, 1999).

    Setelah serangan kolik yang pertama, tinja masih normal, kemudian disusul oleh defekasi

    darah bercampur lendir atau disebut red currant jelly stool karena adanya iskemia mukosa

    usus di derah invaginasi terjadi pada sekitar 50% penderita. Red currant jelly stool sendiri

    terdiri dari pengelupasan mukosa, darah dan mukus dari jaringan usus (Blanch et al., 2007;

    Conners et al, 1999; Kazez et al.,2004; Lagalla et al., 1994; Peh et al., 1999; Shanbhogue et

    al., 1994). Perdarahan terjadi pada 12 jam pertama, terdaat darah segar disertai lendir pada

    awal penyakit, keudian berangsur-angsur bercampur jaringan nekrosis yang disebut terry

    stoolkarena terjadi kerusakan jaringan dan pembuluh darah ( Kazez et al., 2004; Simon et al.,

    1994).

    Pada pemeriksaan perut dapat teraba sausage-shaped mass (Dances sign), yitu suatu massa

    dengan lekukan seperti sosis di regio atas abdomen. Disebut Dances sign karena ditemukan

    oleh Jean-Baptiste Hippolyte Dance seorang dokter ahli bedah anak dari Perancis. Perkusi

    pada tempat invaginasi terkesan suatu rongga kosong (Bhisitkul et al., 1992; Conners et al.,

    1999; DiFiore, 1999; Navarro et al., 2004). Bising usus terdengar meninggi selama serangankolik, menjadi normal kembali di luar serangan. Colok dubur memperlihatkan darah lendir

  • 5/19/2018 In Vaginasi

    2/3

    dan kadang-kadang teraba pseudo-portio bila invaginasi sudah mencapai regio sigmoid.

    Intususeptum yang keluar dari rektum jarang ditemukan, keadaan tersebut harus

    dibedaakan dari prolapsus rektum. Pada invaginasi didapatkan intussuseptum bebas dari

    dinding anus sedangkan ada prolapsus berhubungan secara sirkuler dengan dinding anus.

    Pada inspeksi sukar sekali membedakan prolapsus rektum dari invaginasi. Diagnosis dapatditegakkan dengan pemeriksaan jari sekitar penonjolan untuk menemukan ada tidaknya

    celah terbuka (Kazez et al., 2004; Bailey et al., 2007).

    Intussuseptum yang keluar dari rektum jarang ditemukan, keadaan tersebut harus

    dibedakan dari prolapsus rektum. Pada invaginasi didapatkan intussuseptum bebas dari

    dinding anus sedangkan pada prolapsus berhubungan secara sirkuler dengan dinding anus.

    Pada inspeksi sukar sekali membedakan prolapsus rektum dari invaginasi. Diagnosis dapat

    ditegakkan dengan pemerikaan jari sekitar penonjolan untuk menentukan ada tidaknya

    celah terbuka (Kazez et al., 2004; Peh et al., 1997).

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Foto polos perut dibuat dalam 2 arah, posisi supine dan lateral dekubitus kiri. Posisi lateral

    dekubitus kiri adalah posisi penderita yang dibaringkan dengan bagian kiri diatas meja dan

    sinar dari arah mendatar. Dengan posisi ini, selain untuk mengetahui invaginasi juga dapat

    mendeteksi adanya perforasi. Gambaran X-ray pada invaginasi tingkat lanjut terlihat air fluid

    levels. Pada pemeriksaan dengan menggunakan ultrasonografi didapatkan gambaran yang

    jelas adanya invaginasi. Pemeriksaan rintgen dengan pemberian barium enema yang diikuti

    oleh X-ray akan memperlihatkan kelainan anatomi pada usus. Selain sebagai diagnostik

    pemberian barium enema bisa sebagai terapi. Pemeriksaan dengan menggunakan barium

    enema dilakukan jika keadaan umum pasien memungkinkan serta tidak didapatkan tanda

    tanda perforasi dan peritonitis (Abasiyanik et al, 1997; Biley et al, 2007; Bhisitkul et al, 1992;

    Daneman & Navatto, 2004; Heller & Hernanz-Schulman, 1999; King et al, 2001;Peh et

    al,1997).

    Pemeriksaan dengan Ultrasonography didapatkan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi,

    dengan menggunakan tranduser bereslusi tinggi (5-10 MHz) akan terlihat bagian invaginasi

    pada usus biasanya terdapat pada regio sub hepatik. Gambaran USG pada invaginasi akandidapat bentukan target sign atau doughnut sign, yang terdiri dari hypoechoic outer ring

    dan hyperechoic centr. Hypoechoic doughnut adalah bagian yang udem, apex dari

    intussusceptum, membentuk gambaran bulan sait pada doughnut sign sedangkan

    hyperechoic center terdiri dari mesenterium.

  • 5/19/2018 In Vaginasi

    3/3