16
Individu dalam Organisasi I MADE YOGA DARMAWIGUNA (1315351115) I MADE BHASKARA SASTRA (1315351149) DEVY KUSUMA CENDANA (1315351182)

Individu dalam Organisasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentasi mengenai Individu dalam Sebuah Organisasi

Citation preview

Page 1: Individu dalam Organisasi

Individu dalam OrganisasiI MADE YOGA DARMAWIGUNA (1315351115)I MADE BHASKARA SASTRA (1315351149)DEVY KUSUMA CENDANA (1315351182)

Page 2: Individu dalam Organisasi

Organisasi Rasional• Bertujuan mencapai tujuan teknis atau ekonomis dengan

efisiensi maksimal• E.H Schein memberikansatu definisi ringkas tentang organisasi

dari perspektif tersebut:• Organisasi adalah koordinasi rasional atas aktivitas-aktivitas

sejumlah individu untuk mencapai tujuan atau sasaran eksplisit bersama, melalui pembagian tenaga kerja dan fungsi dan melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab.

• Model organisasi rasional mengasumsikan bahwa sebagian besar informasi dikumpulkan dari tingkat operator, naik melewati ssejumlah tingkat manajemen formal, yang masing-masing mengumpulkan informasi serupa, sampai akhirnya mencapai manajemen tertinggi.

Page 3: Individu dalam Organisasi

Tanggung Jawab Etis• Tanggung jawab etis dasar yang muncul dari aspek-sapek

”rasional” organisasi difokuskan pada dua kewajiban moral :• kewajiban pegawai untuk mematuhi atasan dalam organisasi,

mencapai tujuan-tujuan organisasi, dan tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang mengancam tujuan tersebut.

• kewajiban atasan untuk memberikan gaji yang adil dan kondisi kerja yang baik.

Page 4: Individu dalam Organisasi

Kewajiban Pegawai terhadap Perusahaan• Kewajiban moral utama pegawai adalah untuk bekerja

mencapai tujuan perusahaan dan menghindari kegiatan-kegiatan yang mungkin mengancam tujuan tersebut.

• Pandangan –pandangan tradisional tentang kewajiban pegawai pada perusahaan membentuk apa yang disebut ”hukum agensi” atau dengan kata lain, peraturan yang menetapkan kewajiban-kewajiban dari ”agen” (pegawai) kepada ”pimpinan” mererka.

• Ada sejumlah situasi dimana pegawai gagal melaksanakan kewajiban untuk mencapai tujuan perusahaan: • Adanya ”konflik kepentingan”• mencuri dari perusahaan• menggunakan jabatannya sebagai sarana untuk memperoleh

keuntungan dari orang lain melakukan pemerasan atau suap

Page 5: Individu dalam Organisasi

• Kewajiban Ketaatan• Kewajiban Konfidensialitas• Kewajiban Loyalitas• Kewajiban Melaporkan Kesalahan

Kewajiban Pegawai terhadap Perusahaan

Page 6: Individu dalam Organisasi

Kewajiban Ketaatan

• Taat kepada perintah dan petunjuk atasan• Bersedia melakukan hal

mendesak walaupun tidak tercantum dalam job description• Dapat menolak perintah

yang tidak bermoral

Kewajiban Konfidensialitas

• Kewajiban pegawai untuk menyimpan informasi perusahaan yang menurut sifatnya sepatutnya dirahasiakan• Kepemilikan rahasia

tidak terbatas secara fisik saja, juga meliputi ide, pikiran atau temuan seseorang

Kewajiban Pegawai terhadap Perusahaan

Page 7: Individu dalam Organisasi

Kewajiban Loyalitas

• Harus mendukung tujuan-tujuan perusahaan • “konflik kepentingan” –

pegawai tidak boleh menjalankan kepentingan pribadi yang bersaing dengan kepentingan perusahaan

Kewajiban Melaporkan Kesalahan

• Kewajiban untuk melaporkan aktivitas perusahaan yang merugikan masyarakat

• Whistle-blowing – suatu usaha yang dilakukan oleh seorang anggota atau mantan anggota organisasi untuk mengungkapkan atau melaporkan kesalahan atau aktivitas merugikan yang dilakukan organisasi tsb

• Whistle blowing bisa internal atau pun external

• Dibenarkan jika:• Kesalahan cukup besar• Didukung fakta yang jelas• Tidak ada motif lain• Penyelesaian internal dilakukan dahulu

Kewajiban Pegawai terhadap Perusahaan

Page 8: Individu dalam Organisasi

Kewajiban Perusahaan terhadap Pegawai• Memberikan kompensasi yang dilakukan secara sukarela dan

sadar sebagai imbalan atas jasa pegawai• 2 masalah yang berkaitan dengan kewajiban ini:• Kelayakan gaji• Kondisi kerja pegawai.

• Kesehatan dan keselamatan kerja• Kepuasan kerja

• Selain itu, ada kewajiban untuk tidak melakukan praktek diskriminasi terhadap pegawai

Page 9: Individu dalam Organisasi

Kewajiban untuk memberikan gaji yang layak• Dari sudut pandang pegawai, gaji merupakan sarana untuk memenuhi

kebutuhan ekomoni pegawai dan keluarganya. • dari sudut pandang pengusaha atau perusahaan, gaji adalah biaya produksi

yang harus ditekan agar harga produk tidak terlalu tinggi dari kemampuan pasar.

• Kelayakan gaji sebagian bergantung pada dukungan yamg diberikan masyarakat (jaminan sosial, perawatan kesehatan, kompensasi pengangguran, pendidikan umum, kesejahteraan,dll), kebebasan pasar kerja, kontribusi pegawai, dan posisi kompetitif perusahaan.

• Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalan menentukan gaji:• Gaji dalam industri dan wilayah tempat seseorang bekerja• Kemampuan perusahaan• Sifat pekerjaan• Peraturan upah minimum• Hubungan dengan gaji lain• Kelayakan negosiasi gaji• Biaya hidup lokal

Page 10: Individu dalam Organisasi

Kewajiban Menjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja• Sejauh pegawai memperoleh kompensasi penuh dalam

menghadapi resiko tersebut, dan secara sukarela, serta sadar menerimanya dan memperoleh kompensasi sebagai imbalannya – perusahaan yang bertindak secara etis

• Langkah-langkah untuk menjamin tidak dimanipulasi dan menerima kompensasi yang layak:• Perusahaan wajib menawarkan gaji yang merefleksikan prevalensi

resiko premi dalam pasar kerja yang serupa, namun kompetitif• Untuk menjamin pegawai terhadap bahaya yang diketahui,

perusahaan perlu memberi asuransi kesehatan yang sesuai• Perusahaan perlu mengumpulkan informasi ttg bahaya kesehatan

suatu pekerjaan dan menyebarkan info tsb ke pegawai

Page 11: Individu dalam Organisasi

Kewajiban Memberikan Kepuasan Kerja

• Spesialisasi pekerjaan, ada 2 dimensi:• Horizontal – membatasi

jangkauan tugas dan repetisi

• Vertikal – membatasi rentang pengawasan dan pengambilan keputusan

Kewajiban Tidak Melakukan Diskriminasi

• Kewajiban perusahaan untuk tidak membeda-bedakan pegawai dengan cara yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara moral

Page 12: Individu dalam Organisasi

Organisasi Politik• Dalam model politik, individu dilihat berkumpul membentuk koalisi yang

selanjutnya saling bersaing satu sama lain memperebutkan sumber daya, keuntungan dan pengaruh.

• Dengan demikian tujuan organisasi menjadi tujuan yang dibentuk oleh koalisi yang paling kuat dan paling dominan

• Perilaku dalam organisasi mungkin tidak ditujukan pada tujuan-tujuan rasional organisasi seperti efisiensi atau produktivitas, dan kekuasaan dan informasi munkin melewati jalur otorias komunkasi diluar jalur formal.

• Namun demikian, otoritas manajerial dan jaringan komunikasi formal memberikan sumber kekuasaan yang berlimpah.

• Permasalahan etis utama yang akan kita temui saat kita mengamati suatu organisasi adalah masalah yang berkaitan dengan akuisisi dan pelaksanaan kekuasaan.

• Masalah etis utama difokuskan bukan pada kewajiban kontraktual perusahaan dan pegawai, namun pada hambatan-hambatan moral terhadap penggunaan kekuasaan di dalam organisasi.

Page 13: Individu dalam Organisasi

Hak Pegawai • Hak-hak pegawai tersebut diantaranya

• Hak Privasi,• Kebebasan Suara Hati, • WhistleblowingHak untuk Berpartisipasi dan Manajemen Partisipatif,

• dalam suatu demokrasi pengambilan keputusan biasanya memiliki dua karakteristik. (a) Keputusan yang berpengaruh pada kelompok ditetapkan oleh mayoritas anggota dan (b) Keputusan yang ditetapkan setelah dilaksanakan diskusi yang menyeluruh, bebas dan terbuka

• Hak atas Proses yang Layak dan PHK Sepihak, • Hak Pegawai dan Penutupan Pabrik, terdapat delapan langkah yang dapat dilakukan,yaitu

pemeberitahuan, lalu pesangon, jaminan kesehatan, pensiun awal, transfer, pelatihan kembali, pembelian oleh pegawai, pembayaran pajak lokal.

• Hak untuk berserikat - Serikat Pekerja dan Hak untuk Berorganisasi, serikat pekerja merupakan hak yang sama untuk menjalin hubungan secara bebas yang membenarkan pembentukan dan keberadaan perusahaan juga mendasari organisasi pekerja. Hak pekerja untuk berorganisasi dalam serikat pekerja berasal dari hak untuk diperlakukan sebagai manusia yang bebas dan sederajat.

• Hak untuk pekerjaan• Hak untuk mogok• Hak untuk Upah yang Adil• Hak Bebas dar Pelecehan Seksual

Page 14: Individu dalam Organisasi

Konflik Kepentingan • Konflik kepentingan muncul saat kepentingan pribadi pegawai

mendorongnya untuk mungkin melakukan tindakan yang mungkin bukan merupakan tidak terbaik untuk perushaan

• Contoh-contoh:• Suap komersial • Pemberian, harus perhatikan: nilai pemberian, tujuan pemberian,

situasi saat pemberian dilakukan, Kebijakan perusahaan, Sanksi Hukum

• Pencurian • Insider Trading – tindakan membeli atau menjual saham

perusahaan berdasarkan informasi “orang dalam” perusahaan

Page 15: Individu dalam Organisasi

Organisasi yang Penuh Perhatian• Aspek kehidupan organisasional tidak cukup baik digambarkan

dalam model kontraktual yang merupakan dasar dari organisasi rasional, ataupun dengan model kekuasaan yang mendasari organisasi politik

• . Mungkin aspek teresbut paling tepat digambarkan sebagai organisasi penuh perhatian (caring) dimana konsep-konsep moral utamanya sama dengan konsep yang mendasari etika memberi perhatian.

• Jeanne M. Liedtka menggambarkan organisasi semacam itu sebagai organisasi atau bagian organisasi dimana tindakan memberi perhatian merupakan :• Difokuskan sepenuhnya pada individu• Dilihat sebagai tujuan dalam dan dari dirinya sendiri• Bersifat pribadi• Pendorong pertumbuhan bagi yang diberi perhatian

Page 16: Individu dalam Organisasi

Terima kasih.