21
  INDUKTOR Willy Tambunan

induktor

Embed Size (px)

Citation preview

  • INDUKTOR

    Willy Tambunan

  • INDUKTORInduktor adalah komponen elektronik pasif yang dapat menghasilkan tegangan listrik berbanding lurus dengan perubahan sesaat dari arus listrik yang mengalir melaluinya. Induktor dapat menimbulkan medan magnet sesuai dengan kebutuhan. Solenoida panjang merupakan contoh induktor paling dikenal.

  • Jika suatu induktor menghasilkan medan magnet sedemikian rupa sehingga fluks megnetik yang dicakup oleh setiap lilitannya sebesar , induktansi (L) induktor itu adalah :

    Dengan N jumlah lilitan dan i arus yang dialirkan melalui induktor itu.

    L = N

  • Induktor Solenoida

    Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi arus yang melewatinya. Aplikasinya pada rangkaian dc salah satunya adalah untuk menghasilkan tegangan dc yang konstan terhadap fluktuasi beban arus

  • Pada aplikasi rangkaian ac, salah satu gunanya adalah bisa untuk meredam perubahan fluktuasi arus yang tidak dinginkan. Akan lebih banyak lagi fungsi dari induktor yang bisa diaplikasikan pada rangkaian filter, tuner dan sebagainya.Dari pemahaman fisika, elektron yang bergerak akan menimbulkan medan elektrik di sekitarnya. Berbagai bentuk kumparan, persegi empat, setengah lingkaran ataupun lingkaran penuh, jika dialiri listrik akan menghasilkan medan listrik yang berbeda

  • Penampang induktor biasanya berbentuk lingkaran, sehingga diketahui besar medan listrik di titik tengah lingkaran adalah :

    Medan ListrikJika dikembangkan, n adalah jumlah lilitan N relatif terhadap panjang induktor l. Secara matematis ditulis :

    Lilitan per-meter

  • Lalu i adalah besar arus melewati induktor tersebut. Ada simbol m yang dinamakan permeability dan mo yang disebut permeability udara vakum. Besar permeability m tergantung dari bahan inti (core) dari induktor. Untuk induktor tanpa inti (air winding) m = 1.Jika rumus-rumus di atas di subsitusikan maka rumus induktansi (rumus 3) dapat ditulis menjadi :

    Induktansi Induktor

  • Induktor selenoida dengan inti (core)

    Keterangan :L : induktansi dalam H (Henry) m : permeability inti (core) mo : permeability udara vakum mo : 4 x 10-7 N : jumlah lilitan induktor A : luas penampang induktor (m2) l : panjang induktor (m)

  • Induktor adalah juga kumparan yang memiliki koefisien induktansi sendiri (L), dan besarnya dinyatakan oleh persamaan sebagai berikut :

  • Tegangan yang diterapkan pada inductor, besarnya sebanding dengan perubahan arus setiap saat dalam kumparan tersebut, dan secara matematis ditulis sebagai berikut :

    U = L ( di/dt ) Volt

    Berdasarkan persamaan (U) diatas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

  • Bahwa tegangan pada inductor ada, apabila arus yang mengalir melewatinya adalah arus yang berubah-ubah setiap saatnya (di/dt). Tetapi kalau arus yang melewatinya tidak berubah-ubah dan arus itu adalah arus yang konstan (arus DC) maka tegangan pada indktor tidak ada atau inductor hanyalah sebagai kawat penghantar biasa sehingga drop tegangan padanya sama dengan nol.Bahwa apabila perubahan arus pada inductor itu terjadi cepat sekali atau (dt) hamper sama dengan nol (dt = 0) maka dibutuhkan tegangan yang besar sekali Volt sama dengan besar tegangan takterhingga. Perubahan yang tiba-tiba pada inductor akan mengakibatkan juga perubahan tiba-tiba energi yang disimpan dalam inductor itu [karena energi yang tersimpan adalah (LI2)/2]. Selain itu perubahan energi tersimpan ini secara tiba-tiba membutuhkan daya yang besar takterhingga, karena daya [(energi)/t], jadi apabila (t) itu tiba-tiba atau (t = 0) maka daya yang diperlkan sama dengan (energi/0) adalah suatu nilai yang besar tak terhingga.

  • Secara grafis kedua pernyataan tersebut diatas dapat digambarkan sebagai berikut :

    i (t)

    i (s)

    - 1

    1

    0

    3

    2

    1 A

    - 1 A

    u (t)

    i (s)

    - 1

    1

    0

    3

    2

    3 V

    - 3 V

  • Inilah rumus untuk menghitung nilai induktansi dari sebuah induktor. Tentu saja rumus ini bisa dibolak-balik untuk menghitung jumlah lilitan induktor jika nilai induktansinya sudah ditentukan.

    Toroid Ada satu jenis induktor yang kenal dengan nama toroid. Jika biasanya induktor berbentuk silinder memanjang, maka toroid berbentuk lingkaran.

  • Biasanya selalu menggunakan inti besi (core) yang juga berbentuk lingkaran seperti kue donat.

    Toroida

  • Jika jari-jari toroid adalah r, yaitu jari-jari lingkar luar dikurang jari-jari lingkar dalam. Maka panjang induktor efektif adalah kira-kira :

    Keliling lingkaran toroida

    Dengan demikian untuk toroida besar induktansi L adalah :

    Induktansi Toroida

  • Salah satu keuntungan induktor berbentuk toroid, dapat induktor dengan induktansi yang lebih besar dan dimensi yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan induktor berbentuk silinder. Juga karena toroid umumnya menggunakan inti (core) yang melingkar, maka medan induksinya tertutup dan relatif tidak menginduksi komponen lain yang berdekatan di dalam satu pcb.

  • Energi Yang Tersimpan dalam Induktor

    Energi dalam induktor (kumparan) tersimpan dalam bentuk medan magnet. Ketika sakelar pada rangkaian R-L yang dihubungkan ke tegangan searah (baterai) ditutup maka terjadi pertumbuhan arus di/dt dalam rangkaian. Ini menimbulkan ggl induksi diri antara unjung-ujung induktor, yaiu : = L di/dt

  • Usaha dW = i dt = L (di/dt) i di= L i diUsaha total yang dikerjakan selama arus melalui induktor diubah dari i = 0 ke nilai tetap i adalah :

    Energi InduktordW = L i diW = 1/2 Li2 W0i0

  • Contoh Soal1.Arus tetap 4,5 A membangkitkan fluks magnetik 1,5 x 10-4 Wb dalam kumparan yang terdiri atas 600 buah lilitan. Hitunglah induktansi diri (Induktor) di kumparan tersebut.

    Jawab :L = N = (600)(1,5 x 10-4) = 0,02 Henry i 4,5

  • 2.Sebuah solenoida terbuat dari kawat dengan 50 lilitan. Panjang solenoida 50 cm dan luasnya 10 cm2 . Tentukanlah induktasi diri (Induktor) solenoida dan energi dalam solenoida jika arus dalam solenoida sebesar 25 A

    Jawab :Induktansi Solenoida (Induktor)L = o A N2 = (4.10-7)(10-3)(50)2 l50 x 10-2 = 2 .10-5 Henry

  • Energi yang tersimpan dalam solenoidaW = 1/2 L i2 = 1/2 (2 .10-5)(25)2 = 6,25 x 10-3 Joule

    *****************