288

INFEKSI MENULAR LEWAT

  • Upload
    others

  • View
    34

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

INFEKSI MENULAR LEWAT

TRANSFUSI DARAH

Jilid 1

Dr.Christina Roosarjani, M.Si.

Sutami Wahyuningsih, A.Md.

Atik Sumiati, A.Md.

2 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

INFEKSI MENULAR LEWAT TRANSFUSI DARAH Copyright © PT Cipta Gadhing Artha, 2020 Penulis: Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati ISBN: 978 – 623 – 7689 – 73 – 7 (jilid lengkap) 978 – 623 – 7689 – 74 – 4 (jilid 1) Editor: Syarifah Penyunting dan Penata Letak: Istiqomah Desain Sampul: Wawan Penerbit: PT Cipta Gadhing Artha Redaksi: Centennial Tower Level 29, Jl. Gatot Subroto No.27, RT.2/RW.2, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950 Web : http://terbit.in E-mail : [email protected] WhatsApp : +62811354321 Cetakan Pertama, April 2020 287 halaman; 14 x 20 cm

Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak maupun mengedarkan buku dalam

bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit maupun penulis

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 3

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa, sehingga Buku Modul Infeksi Menular Lewat

Transfusi Darah (IMLTD) Infeksi Menular Lewat Transfusi

Darah (IMLTD) Akademi Teknologi Bank Darah telah dapat

diselesaikan .

Buku Modul ini disusun dalam rangka

mempersiapkan mahasiswa melakukan Praktikum Infeksi

Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) di semester 3

Program Studi Diploma Tiga Teknologi Bank Darah yang

menghasilkan tenaga kesehatan sebagai teknisi pelayanan

darah khususnya dalam bidang Praktikum Infeksi Menular

Lewat Transfusi Darah (IMLTD). Buku Modul Infeksi Menular

Lewat Transfusi Darah (IMLTD) ini diharapkan dapat

menjadi pedoman bagi mahasiswa, dosen dan asisten

praktikum dalam menyelenggarakan seluruh kegiatan

praktikum hematologi Program Studi Diploma 3 Teknologi

Bank Darah yang sesuai dengan peran dan fungsi serta

kompetensi yang ditetapkan.

4 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim

penyusun dan berbagai pihak yang telah membantu

tersusunnya Modul Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah

(IMLTD). Saran dan masukan kami harapkan demi

kesempurnaan buku Modul Infeksi Menular Lewat Transfusi

Darah (IMLTD) ini.

Surakarta, November 2019

Penulis

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................... 3

DAFTAR ISI .................................................................. 5

1. PENGENALAN ALAT IMLTD .................................... 8

2. LEMBAR HASIL PEMERIKSAAN PRAKTIKUM

IMLTD ...................................................................... 13

3. PEMERIKSAAN HBsAg ONCOPROBE .................... 28

4. PEMERIKSAAN HBsAg CARD INTEC ..................... 29

5. PEMERIKSAAN HBsAg SD ...................................... 32

6. PEMERIKSAAN HBsAgRIGHTSIGN ........................ 33

7. PEMERIKSAAN SYPHILIS ONCOPROBE ............... 43

8. PEMERIKSAAN SYPHILIS CARD INTEC ................ 44

9. PEMERIKSAAN SYPHILIS SD ................................. 46

10. PEMERIKSAAN SYPHILIS RIGHTSIGN ................ 47

11. PEMERIKSAAN MALARIA ..................................... 57

12. PEMERIKSAAN UJI SARING IMLTD METODA

CMIA...................................................................... 64

13. PEMELIHARAAN INSTRUMEN ARCHITECT ...... 84

14. PEMERIKSAAN UJI SARING IMLTD METODA

CHEMILUMINESCENCE ....................................... 87

6 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

15. PEMELIHARAAN INSTRUMEN ADVIA CENTAUR

CP ....................................................................... 115

16. PROSEDUR KERJA COBAS E 601 ....................... 126

17. KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM ....... 129

18. PENGENALAN ALAT ETI-MAX 3000 ..................... 158

19. PREPARASI REAGENT HBSAG ............................ 172

20. PREPARASI REAGENT SYPHILIS ........................ 175

21. PEMERIKSAAN Anti-HCV Oncoprobe.................... 178

22. PEMERIKSAAN Anti-HCV Intec ............................. 180

23. PEMERIKSAAN Anti-HCV RIGHT SIGN ................ 182

24. PEMERIKSAAN Anti-HCV SD ............................. 184

25. PEMERIKSAAN ANTI-HIV ONCOPROBE .............. 186

26. PEMERIKSAAN ANTI-HIV Intec ............................. 189

27. PEMERIKSAAN ANTI HIV SD ................................ 191

28. PEMERIKSAAN ANTI-HIV Right Sign ................... 193

29. LAPORAN KEGIATAN IMLTD ................................ 206

30. PENGENALAN PEMERIKSAAN NAT ................... 209

31. PROSEDUR PENATALAKSANAAN PENDONOR

DARAH REAKTIF .................................................. 245

32. PENGGUNAAN DAN PERAWATAN

REFRIGERATOR .................................................. 249

33. PROSEDUR MAMPU TELUSUR DARAH .............. 252

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 7

34. PROSEDUR MAMPU TELUSUR PASIEN YANG

MENINGGAL ....................................................... 255

35. PROSEDUR PENYIMPANAN SAMPEL YANG

SUDAH DIPERIKSA UJI SARING IMLTD ............ 257

8 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

1. PENGENALAN ALAT IMLTD

No Nama Alat Fungsi Gambar

1

Rak Tabung Untuk tempat

sampel darah

donor

2

2

Tempat

Limbah non

Medis

Untuk tempat

sampah barang-

barang non medis

(kertas, plastik)

dan ditandai

dengan tas plastic

lorek atau hitam

3

Tempat

Limbah

Medis

Untuk tempat

sampah barang-

barang medis (sisa

reagen, sisa

sampel) dan

ditandai dengan

tas plastik kuning

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 9

4

Labu

Semprot

Untuk menyimpan

cairan desinfectan

(bleach 0.5 %,

alkohol, dan

aquadest)

5

Centrifuge Untuk memisahkan

sampel IMLTD dan

NAT

6

Mikropipet

adjustable

single

channel

Untuk memipet

sampel

7. Multicanel

Mikropipet

Untuk memipet

reagen

10 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

8 Inkubator Untuk tempat

inkubasi

pemeriksaan

ELIZA

9 Washer Untuk mencuci

pemeriksaan

ELIZA

10 Reader Untuk membaca

pemeriksan ELIZA

11 Advia

Centaur Xp

Untuk memeriksa

uji saring IMLTD

metoda Chlia

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 11

12

Refrigerator Untuk menyimpan

reagen

13 Mecanical

Rotator

Untuk mencampur

bahan

14 Timer Untuk menghitung

waktu

15 Gelas Ukur Untuk mengukur

cairan (bleach,

aquadest )

12 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

16 Printer Untuk mencetak

hasil pemeriksaan

17 Advia

Centaur Cp

Untuk memeriksa

Uji Saring IMLTD

Metoda Chlia

18 Architect

2000

Untuk memeriksa

Uji Saring IMLTD

Metoda Chlia

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 13

2. LEMBAR HASIL PEMERIKSAAN

PRAKTIKUM IMLTD

PROGRAM D3 AKADEMI TEKNOLOGI BANK DARAH

SURAKARTA

Nama : ………………… Tanggal : ……………

NIM :………………..... Praktikum Ke :………

Persiapan :

Hasil :

14 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Kesimpulan :

Surakarta, …………………………

Praktikan, Pembimbing,

(………………………..) (………………………..)

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 15

INSTRUKSI KERJA PENERIMAAN SAMPEL

Lihatlah pengepakan sampel apakah dalam kondisi

yang baik atau sudah rusak

Lihat label pada sampel apakah sama dengan yang

tertera pada surat pengantar.

Lihat jenis sampel

Lihat volume sampel apakah sesuai dengan

kebutuhan pemeriksaan

Lihat kondisi sampel .

Lihat apakah ada dokumen yang menyertai.

Lihat apakah ada informasi klinis yang menyertai.

INSTRUKSI KERJA PERSIAPAN SAMPEL

Lihat apakah formulir penerimaan sampel sudah

dilengkapi:

• Identitas sampel sudah benar

• Jenis sampel sesuai dengan jenis

pemeriksaan yang akan dilakukan

• Volume sampel sesuai dengan volume yang

dibutuhkan untuk pemeriksaan

• Kondisi sampel baik / tidak

16 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Catat kedalam buku penerimaan sampel di

laboratorium

Lakukan sentrifugasi

Siapkan tabung-tabung untuk sampel-sampel yang

telah disentrifuge

Beri label masing-masing tabung tersebut sesuai

nomor sampel

Pisahkan sampel yang sudah disentrifuge, pastikan

bahwa sampel dipindahkan kedalam tabung yang benar

Cocokkan kembali nomor sampel tersebut dengan

lembar kerja pemeriksaan sampel

Siapkan sampel Eksternal Quality Control jika ada

INSTRUKSI KERJA PERSIAPAN REAGENSIA

Biarkan reagensia pada suhu kamar.

Lihat tanggal kadaluarsa reagensia

Lihat nomor lot. Reagensia

Lihat kelengkapan kit reagensia

Lihat jumlah reagensia apakah cukup untuk

melakukan reagensia

Lihat secara visual kualitas reagensia

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 17

INSTRUKSI KERJA PERSIAPAN ALAT

TIP KUNING

Siapkan tip kuning sesuai dengan kebutuhan

pemeriksaan

TIP BIRU

Siapkan tip biru sesuai dengan kebutuhan

pemeriksaan.

TABUNG REAKSI

Siapkan tabung reaksi sesuai dengan kebutuhan

pemeriksaan

RAK TABUNG

Siapkan rak tabung sesuai dengan kebutuhan

pemeriksaan

MIKROPIPET

Siapkan mikropipet dengan ukuran sesuai dengan

volume yang akan digunakan untuk pemeriksaan

Perhatikan tanggal berakhirnya kalibrasi mikropipet

INKUBATOR

Periksa apakah inkubator dapat dinyalakan

Periksa apakah suhu yang digunakan untuk

pemeriksaan dapat tercapai

18 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

WASHER

Periksa apakah washer dapat dinyalakan

Periksa apakah washer dapat digunakan untuk

pemeriksaan

READER

Periksa apakah reader dapat dinyalakan

Periksa apakah reader dapat digunakan untuk

pemeriksaan

PRINTER

Siapkan kertas untuk mencetak hasil pemeriksaan

Periksa apakah printer dapat dinyalakan.

Periksa apakah printer dapat digunakan untuk

mencetak hasil pemeriksaan

MECHANICAL ROTATOR

Periksa apakah rotator dapat dinyalakan

Periksa apakah rotator dapat digunakan untuk

pemeriksaan

TIMER

Periksa apakah timerdapat dinyalakan

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 19

UNTUK ALAT OTOMATIS

Perhatikan tanggal berakhir kalibrasi alat

Siapkan asesoris atau perlengkapan pendukung

operasional alat untuk pemeriksaan

Apakah sudah dilakukan perawatan harian pada alat

Periksa apakah alat dapat dinyalakan

Periksa apakah alat dapat digunakan untuk

melakukan pemeriksaan

CHECK LIST PENERIMAAN SAMPEL

1. Lihatlah pengepakan sampel apakah dalam

kondisi yang baik atau sudah rusak

2. Lihat label pada sampel apakah sama dengan

yang tertera pada surat pengantar.

3. Lihat jenis sampel

4. Lihat volume sampel apakah sesuai dengan

kebutuhan pemeriksaan

5. Lihat kondisi sampel .

6. Lihat apakah ada dokumen yang menyertai.

7. Lihat apakah ada informasi klinis yang menyertai

20 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

LEMBAR KERJA PENERIMAAN SAMPEL

Disahkan oleh :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 21

CHECK LIST PERSIAPAN SAMPEL 1. Lihat apakah formulir penerimaan sampel sudah

lengkap:

Identitas sampel sudah benar

Jenis sampel sesuai dengan jenis pemeriksaan

yang akan dilakukan.

Volume sampel sesuai dengan volume yang

dibutuhkan untuk pemeriksaan.

Kondisi sampel baik/tidak .

2. Catat kedalam buku penerimaan sampel di

laboratorium.

3. Lakukan sentrifugasi.

4. Siapkantabung-tabunguntuksampel-sampel yang

telah disentrifugasi.

5. Beri label masing-masing tabung tersebut sesuai

nomor sampel.

6. Pisahkan sampel yang sudah disentrifuge, pastikan

bahwa sampel dipindahkan kedalam tabung yang

benar.

7. Cocokan kembali nomor sampel tersebut dengan

lembar kerja pemeriksaan sampel.

22 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

LEMBAR KERJA PERSIAPAN SAMPEL

Disahkan oleh :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 23

CHECK LIST PERSIAPAN ALAT 1. TIP KUNING

Siapkan tip kuning sesuai dengan yang dibutuhkan

untuk pemeriksaan.

2. TIP BIRU

Siapkan tip biru sesuai dengan yang dibutuhkan untuk

pemeriksaan.

3. TABUNG REAKSI

Siapkan tabung reaksi sesuai dengan yang dibutuhkan

untuk pemeriksaan.

4. RAK TABUNG

Siapkan rak tabung sesuai dengan yang dibutuhkan

untuk pemeriksaan.

5. MIKROPIPET

a. Siapkan mikropipet sesuai dengan volume yang

akan digunakan

untuk pemeriksaan.

b. Perhatikan tanggal berakhir kalibrasi mikropipet

6. UNTUK ALAT OTOMATIS

● Perhatikan tanggal berakhir kalibrasi alat

● Siapkan asesoris atau perlengkapan pendukung

operasional alat untuk pemeriksaan

24 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Apakah sudah dilakukan perawatan harian pada

alat

● Periksa apakah alat dapat dinyalakan

Periksa apakah alat dapat digunakan untuk

melakukan pemeriksaan

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 25

LEMBAR KERJA PERSIAPAN ALAT

No Tgl Nama

Alat

Persediaan Dipakai Sisa Dapat

digunakan

Ya Tidak

Dicatat

oleh :

Dicek

oleh :

26 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

CHECK LIST PERSIAPAN REAGENSIA

1. Biarkan reagensia pada suhu kamar.

2. Lihattanggalkadaluarsareagensia.

3. Lihatnomor lot. reagensia.

4. Lihat kelengkapan kit reagensia.

5. Lihat jumlah reagensia apakah cukup untuk

melakukan pemeriksaan.

6. Lihat secara visual kualitas reagensia.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 27

LEMBAR KERJA PERSIAPAN REAGEN

Disahkan oleh

28 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

3. PEMERIKSAAN HBsAg ONCOPROBE

a. Metoda : Immunochromatography

b. Reagensia : Oncoprobe

c. Bahan Pemeriksaan : Serum atau plasma

d. Persiapan Reagensia : Biarkan semua reagensia

pada suhu kamar.

e. Cara Kerja :

Untuk Serum / Plasma

1) Bawa tes dan sampel ke suhu ruang

2) Keluarkan tes Card dari bungkusnya, letakkan test

Card pada permukaan datar. Ambil pipet kecil

dalam bungkus Card.

3) Beri identitas sampel pada Card

4) Teteskan 3 tetes sampel ( 120 ul ) ke lubang

sampel.

5) Bacalah hasil dalam waktu 10 – 30 menit setelah

meneteskan sampel.

f. Pembacaan Hasil :

Reaktif (R) : Terbentuk dua garis berwarna,

satu pada zona garis test dan satu pada zona

garis control.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 29

Non Reaktif (NR) : Terbentuk satu garis warna

pada zona garis control saja.

Invalid : Jika tidak timbul garis warna

pada zona control maka test dinyatakan gagal.

Ulangi test dengan alat baru.

4. PEMERIKSAAN HBsAg CARD INTEC

a. Reagensia : HBsAg Card Intec

b. Metoda : Immunochromatography Rapid Test

c. Prinsip Test :

Sandwhich immunoassay untuk mendeteksi HbsAg

telah dijelaskan oleh Wisdom, Wolters,dan lain lain dan

Wei dan lain lain. Produksi, karakterisasi dan aplikasi

antibodi monoklonal untuk mendeteksi HbsAg telah di

laporkan. Test HbsAg ini merupakan koloid emas untuk

mendeteksi permukaan antigen hepatitis B dalam serum

atau plasma manusia. Sampel akan bereaksi dengan

30 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

antibodi monoklonal cunjugate emas dalam bantalan

sampel. Campuran bermigrasi melewati membran

dengan aksi kapiler dan bereaksi dengan anti HbsAg

dalam region tes. Jika sampel reaktif HBsAg garis akan

nampak diatas membran,jika sampel non reaktif garis

tidak akan nampak diatas membran. Campuran akan

melanjutkan mengalir menuju area kontrol dimana garis

yang terbentuk menunjukkan hasil yang valid.

d. Bahan Pemeriksaan : serum atau plasma

e. Peralatan : sudah tersedia dalam kit

f. Cara Kerja :

1) Diamkan sampel dan reagensia pada suhu kamar,

hingga suhu nya sama dengan suhu kamar

2) Buka aluminium pembungkus, keluarkan card dan

letakkan ditempat yang permukaannya kering

3) Beri identitas sampel pada card

4) Teteskan 3 tetes ( 100 ul) sampel serum/plasma

kedalam lubang sampel card tersebut

5) Inkubasi selama 15 menit

6) Baca hasil pemeriksaan

7) Pembacaanhasillebihdari 15 menitdianggap invalid

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 31

g. Pembacaan Hasil :

Reaktif (R) : Tampak 2 garis berwarna

merah muda/pink pada garis test dan garis kontrol

Non Reaktif (NR) : Tampak hanya 1 garis

berwarna merah muda / pink Pada garis kontrol

Invalid : Test dinyatakan invalid

apabila pada garis kontrol tidak tampak garis

berwarna merah muda/pink.

h. Interpretasi hasil :

32 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

5. PEMERIKSAAN HBsAg SD

a. Metoda : Rapid Test

b. Reagensia : SD HBsAg

c. Peralatan : Adjustable Mikropipet ukuran 20 - 200 ul.

d. Bahan Pemeriksaan : serum, plasma .

e. Cara Kerja :

1) Buka pembungkus membrane test.

2) Beri identitas sampel pada membrane test.

3) Masukkan 100 ul sampel serum/plasma pada sumur

sampel.

4) Baca hasil dalam waktu 20 menit, (jangan

menginterpretasi hasil setelah 20 menit).

f. Pembacaan Hasil :

Reaktif (R) = terdapat 2 garismerah yang terlihat.

Non Reaktif (NR) = terdapat 1 garis merah yang

terlihat.

Invalid = Tes dikatakan invalid apabila

control tidak tampak / tidak ada dua garis merah.

g. Interpretasi Hasil :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 33

6. PEMERIKSAAN HBsAgRIGHTSIGN

a. Metoda : Rapid Test

b. Reagensia : RightSignHBsAg

c. Peralatan : Sudah tersedia dalam kit

d. Bahan Pemeriksaan : serum, plasma.

e. Prinsip : HBsAg One Step Hepatitis B

Surface Antigen Test Strip (Serum/Plasma) adalah tes

kualitatif imunoligi secara aliran lateral untuk

mendeteksi HbsAg pada serum/plasma. Membran

dilapisi dengan anti antibody HBsAgpoliklonal di

garistes. Selama tes berlangsung spesimen serum

atau plasma berekasi dengan partikel yang dilapisi

dengan anti-HBsAg anti bodi monoklonal. Campuran

tersebut akan bergerak sepanjang membrane secara

kapilaritas dan bereaksi dengan anti-HBsAg antibody

poliklonal pada membrane dan menghasilkan garis

berwarna. Munculnya garis berwarna pada garis tes

mengindikasikan hasil positif dan jika tidak ada garis

berwarna pada garis tes menandakan hasil negatif.

Sebagai prosedur kontrol, garis berwarna harus selalu

muncul pada garis kontrol yang menandakan volume

sampel cukup dan telah mengisi membrane.

34 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

f. Cara Kerja :

1) Buka pembungkus membrane test.

2) Beri identitas sampel pada membrane test.

3) Masukkan 3 tetes (120 ul) sampel serum/plasma

pada sumur sampel.

4) Baca hasil dalam waktu 15-30 menit, (jangan

menginterpretasi hasil setelah 30 menit).

g. Pembacaan Hasil :

Reaktif (R) : terdapat 2 garismerah yang terlihat.

Non Reaktif (NR) : terdapat 1 garismerah yang terlihat.

Invalid : tes dikatakan invalid apabila control

tidak tampak / tidak ada dua garis merah.

h. Interpretasi hasil :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 35

Check List Pemeriksaan HBsAg Oncoprobe

Cara Kerja :

1. Bawa tes dan sampel ke suhu ruang

2. Keluarkan tes Card dari bungkusnya, letakkan

test Card pada permukaan datar. Ambil pipet

kecil dalam bungkus Card.

3. Beri identitas sampel pada Card

4. Teteskan 3 tetes sampel ( ± 120 ul ) ke lubang

sampel.

5. Bacalah hasil dalam waktu 10 – 30 menit setelah

meneteskan sampel.

36 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN HBsAg

Reagensia : Oncoprobe

No. Lot :

Tgl. Kadaluarsa :

Tgl

Pem No

Asal

Sampel Nomor Sampel

Garis

Kontrol

(Validitas)

Hasil

Dicatat

Oleh :

Dicek

Oleh :

Disahkan Oleh :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 37

Check List Pemeriksaan HBsAg Card Intec

Cara Kerja :

1. Diamkan sampel dan reagensia pada suhu kamar,

hingga suhunya sama dengan suhu kamar

2. Buka aluminium pembungkus, keluarkan card dan

letakkan ditempat yang permukaannya kering

3. Beri identitas sampel pada card

4. Teteskan 3 tetes (100 ul) sampel serum/plasma

kedalam lubang sampel card tersebut

5. Inkubasiselama 15 menit

6. Baca hasilpemeriksaan

7. Pembacaan hasil lebih dari 15 menit dianggap invalid

8. Pembacaan Hasil :

Reaktif (R) : Tampak 2 garis berwarna merah

muda/pink pada garis test dan garis kontrol

Non Reaktif (NR) : Tampak hanya 1 garis berwarna

merah muda / pink Pada garis kontrol

Invalid : Test dinyatakan invalid apabila

pada garis kontrol tidak tampak garis berwarna

merah muda/pink.

38 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN HBsAg

Reagensia : Card Intec

No. Lot :

Tgl. Kadaluarsa :

Tgl

Pem No

Asal Sampel

Nomor Sampel Garis

Kontrol (Validitas)

Hasil

Dicatat Oleh :

Dicek Oleh :

Disahkan Oleh

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 39

Check List Pemeriksaan HBsAg SD

Cara Kerja :

1. Buka pembungkus membrane test.

2. Beri identitas sampel pada membrane test.

3. Masukkan 100 ul sampel serum/plasma pada sumur

sampel.

4. Baca hasil dalam waktu 20 menit, (jangan

menginterpretasi hasil setelah 20 menit).

Pembacaan Hasil :

Reaktif (R) = terdapat 2 garis merah yang terlihat.

Non Reaktif (NR) =terdapat 1 garis merah yang

terlihat.

Invalid =Tes dikatakan invalid apabila

control tidak tampak / tidak ada dua garis merah

40 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN HBsAg

Reagensia : HBsAg SD

No. Lot :

Tgl. Kadaluarsa :

Tgl

Pem No

Asal

Sampel

Nomor

Sampel

Garis

Kontrol

(Validitas)

Hasil

Dicatat

Oleh :

Dicek

Oleh :

Disahkan Oleh :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 41

Check List Pemeriksaan HbsAg RightSign

Cara Kerja : Sampel Serum/Plasma

1. Buka Card test dari penutup

2. Beri identitas

3. Teteskan 3 tetes (120 ul) sampel pada card

4. Tunggu sekurang-kurangnya 15- 30 menit

5. Baca Hasil , Jangan mambaca hasil lebih dari 30

menit

Pembacaan Hasil :

Reaktif (R) = terdapat 2 garismerah yang terlihat.

Non Reaktif (NR) = terdapat 1 garismerah yang

terlihat.

Invalid =Tes dikatakan invalid apabila

control tidak tampak / tidak ada dua garis merah.

42 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN HBsAg

Reagensia : RightSign

No. Lot :

Tgl. Kadaluarsa :

Tgl

Pem No

Asal

Sampel

Nonor

Sampel

Garis Kontrol

(Validitas) Hasil

Dicatat

Oleh :

Dicek

Oleh :

Disahkan Oleh :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 43

7. PEMERIKSAAN SYPHILIS ONCOPROBE

a. Metoda : Immunochromatography

b. Reagensia : Oncoprobe Syphilis

c. Bahan Pemeriksaan : Serum atau plasma

d. Persiapan Reagensia : Biarkan semua reagensia

pada suhu kamar.

e. Cara Kerja :

Untuk Serum / Plasma :

1) Biarkan reagen pada suhu kamar.

2) Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada

membran.

3) Teteskan 3 tetes sampel (± 75l) dengan

menggunakan dropper dalam sumur (s) pada

membran.

4) Baca Hasil dalam waktu 10- 30 menit setelah

penambahan sampel (jangan melebihi 30 menit).

f. Interpretasi hasil :

44 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

8. PEMERIKSAAN SYPHILIS CARD INTEC

a. Reagensia : One Step anti-TP Card

(Treponemapallidum) Intec untuk Serum atau plasma

b. Metoda : Immunochromatography Rapid Test

c. Prinsip Test :

1) Reagen One Step Anti-TP (Treponemapallidum /

Syphillis) Test merupakan prinsip Double Antigen

Sandwich yang menggunakan membran

nitrocellulose untuk pemeriksaan antibody dalam

serum/plasma.

2) Pada TP Ag 2 mengandung recombinant antigen

sifilis.

3) Garis kontrol mengandung antibody sifilis

4) Pada TP Ag 1 mengandung antigen sifilis lainnya

yg bergandengan dgn partikel colloidalemas yang

dikeringkan pada bantalan konjugat.

5) Saat pemeriksaan sampel bereaksi dengan

pewarna konjugat (terbentuk antigen kolloi dalema

skonjugat) dengan gaya kapiler.

6) Jika sampel mengandung antibody sifilis, maka

recombinant antigen sifilis akan menangkap dan

terbentuk antibodi-antigen-kolloidalemas kompleks

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 45

dan mengubah membrane menjadi berwarna

merah/pink pada test strip, sehingga reaksi

dinyatakan reaktif

7) Bila pada membrane tidak terjadi perubahan warna,

maka reaksi dinyatakan nonreaktif

d. Bahan Pemeriksaan : serum atau plasma

e. Peralatan : sudah tersedia dalam kit

f. Cara Kerja :

1) Diamkan reagen dan sampel pada suhu kamar

2) Keluarkan test card dari kantong aluminium dan

letakkan pada tempat dengan permukaan yang

kering.

3) Beri identifikasi test card untuk setiap sampel

4) Teteskan 100 l (3 tetes) sampel dengan

menggunakan dropper/pipet kedalam sumur

sampel (s) yang bundar pada card

5) Baca hasil test dalam waktu 15 menit setelah

penambahan sampel. Pembacaan hasil jangan

melebihi waktu 20 menit

g. Interpretasi hasil :

46 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

9. PEMERIKSAAN SYPHILISSD 3.0

a. Metoda : Immunochromatography

b. Reagensia : SD SYPHILIS 3.0

c. Bahan Pemeriksaan : Serum, plasma, whole blood

d. Cara Kerja :

1) Biarkan reagen pada suhu kamar.

2) Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada

membrane.

3) Pipet sampel dengan menggunakan mikropipet

10 µl untuk serum/plasma, atau

20 µl untuk whole Blood

4) Teteskan ke dalam sumur (s) pada membran.

5) Tambahkan 4tetes diluent (120 ul).

6) Baca Hasil dalam waktu 5-20 menit (jangan melebihi

20 menit

e. Interpretasi hasil :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 47

26

10. PEMERIKSAAN SYPHILISRIGHTSIGN

a. Metoda : Rapid Test

b. Reagensia : RIGHTSIGN SYPHILIS

c. Peralatan : Adjustable Mikropipet ukuran 5 - 50 ul.

d. Bahan Pemeriksaan : Serum, Plasma , Whole Blood

e. Cara Kerja :

Sampel Serum/Plasma :

1) Bukapembungkus membrane test.

2) Beri identitas sampel pada membrane test.

3) Masukkan 1 tetes (40 ul) serum.plasma

4) Teteskan 1 tetes (40 ul) buffer

5) Baca hasil dalam waktu 5 menit, (jangan menginterpretasi hasil setelah 20

menit).

Sampel Whole Blood (dari vena):

1) Bukapembungkus membrane test.

2) Beri identitas sampel pada membrane test.

3) Masukkan 2 tetes (80 ul) whole blood

4) Teteskan 1 tetes (40 ul) buffer

5) Baca hasil dalam waktu 5 menit, (jangan menginterpretasi hasil setelah 20

menit).

Sampel Whole Blood (dari perifer)

1) Bukapembungkus membrane test.

2) Beri identitas sampel pada membrane test.

3) Masukkan 2 tetes (80 ul) whole blood

4) Teteskan 1 tetes (40 ul) buffer

5) Baca hasil dalam waktu 5 menit, (jangan menginterpretasi hasil setelah 20

menit).

48 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Check List Pemeriksaan Syphilis RightSign

Cara Kerja :

Biarkan reagen pada suhu kamar

Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada

membrane.

Pipet sampel dengan menggunakan mikropipet

10 µl untuk serum/plasma, atau

20 ul untuk whole Blood

Teteskan ke dalam sumur (s) pada membran

Tambahkan 3 tetes diluent (110 ul).

Baca Hasil dalam waktu 5-20 menit (jangan

melebihi 20 menit)

Interpretasi Hasil

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 49

LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN SYPHILIS

Reagensia : SD SYPHILIS 3.0

No Lot :.............................

Tgl. Kadaluarsa :.................................

Disahkan Oleh :

Tgl Pem No Asal

Sampel Nonor Sampel

Garis

Kontrol

(Validitas)

Hasil

Dicatat

Oleh :

Dicek

Oleh :

50 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Check List Pemeriksaan Syphilis Oncoprobe

Cara Kerja :

Untuk Serum / Plasma :

Biarkan reagen pada suhu kamar.

Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada

membran

Teteskan 3 tetes sampel (± 75l) dengan

menggunakan dropper dalam sumur (s) pada

membran.

Baca Hasil dalam waktu 10- 30 menit setelah

penambahan sampel (jangan melebihi 30 menit).

Interpretasi hasil :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 51

LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN SYPHILIS

Reagensia : Oncoprobe

No. Lot :

Tgl. Kadaluarsa :

Tgl

Pem No

Asal

Sampel Nonor Sampel

Garis

Kontrol

(Validitas)

Hasil

Dicatat

Oleh :

Dicek

Oleh :

Disahkan Oleh :

52 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Check List Pemeriksaan Syphilis Card Intec

Cara Kerja :

Biarkan reagen pada suhu kamar.

Keluarkan test card dari kantong aluminium dan

letakkan pada tempat dengan permukaan yang kering

Beri identifikasi test card untuk setiap sampel

Teteskan 100 l (3 tetes) sampel dengan menggunakan

dropper/pipet kedalam sumur sampel (s) yang bundar

pada card

Baca hasil test dalam waktu 15 menit setelah

penambahan sampel

Pembacaan hasil jangan melebihi waktu 20 menit

Interpretasi hasil :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 53

LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN SYPHILIS

Reagensia : Card Intec

No. Lot :

Tgl. Kadaluarsa :

Tgl

Pem No

Asal

Sampel Nonor Sampel

Garis

Kontrol

(Validitas)

Hasil

Dicatat

Oleh :

Dicek

Oleh :

Disahkan Oleh

54 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Check List Pemeriksaan Syphilis RightSign

Cara Kerja : Sampel Serum/Plasma

1. BukaCard test daripenutup

2. Beri identitas

3. Teteskan 1 tetes (40 ul) sampel pada card

4. Tambahkan 1 tetes buffer (40 ul)

5. Tunggu sekurang-kurangnya 5 menit

6. Baca Hasil , Jangan mambaca hasil lebih dari 20

menit

Untuk sampel WB ( dari vena) :

1. BukaCard test daripenutup

2. Beri identitas

3. Teteskan 2 tetes (80 ul) whole blood pada card

4. Tambahkan 1 tetes buffer (40 ul)

5. Tunggusekurang-kurangnya 5 menit

6. Baca Hasil , Jangan mambaca hasil lebih dari 20

menit

Untuk sampel WB ( dari darah perifer) :

1. Buka Card test dari penutup

2. Beri identitas

3.Teteskan (80 ul) whole blood pada card

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 55

4. Tambahkan 1 tetes buffer (40 ul)

5. Tunggu sekurang-kurangnya 5 menit

6. Baca Hasil, jangan membaca hasil lebih dari 20

menit

Pembacaan Hasil :

- Reaktif : terdapat 2 garis merah pada garis

control dan garis pasien

- Non Reaktif : terdapat 1 garis merah pada garis

kontrol

- Invalid : tidak ada garis merah baik garis

control dan garis pasien

56 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN SYPHILIS

Reagensia : RightSign

No. Lot :

Tgl. Kadaluarsa :

Tgl

Pem No

Asal

Sampel Nonor Sampel

Garis Kontrol

(Validitas) Hasil

Dicatat

Oleh :

Dicek

Oleh :

Disahkan Oleh :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 57

11. PEMERIKSAAN MALARIA

a. Reagen : First Response Malaria Ag

pLDH/HRP2

b. Peralatan : Tersedia dalam kit

c. Bahan Pemeriksaan : Darah dari vena atau perifer

d. Prinsip Tes :

First Response Malaria Ag pLDH/HRP2 Combo Card

Test menggunakan prinsip immunochromatography

dengan membran nitroselulosa yang dilapisi dua macam

antibodi monoclonal. Antibodi monoclonal untuk garis

tes PAN adalah Lactate Dehydro-genase (pLDH) untuk

spesies Plasmodium (P.falciparum, P.Vivax, P.Ovale

dan P.malariae), sedang an antibodi monoclonal

spesisfik yang lain adalah Histidine-Rich Protein 2

(HRP2) dari Plasmodium falciparum untuki garis tes P.f.

Spesimen bersama dengan buffer mengalir melalui

membran nitroselulosa, antibodi monoklonal konjugaasi

dengan colloidal gold untuk pLDH akan memunculkan

garis berwarna pada area PAN. P.falciparum dapat

terdeteksi jika spesimen mengandung HRP2 akan

mengikat antibodi monoklonal anti-HRP2 yang telah

dilapiskan pada area P. Falciparum. Antigen – antibodi

58 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

terkonjugasi kompleks ini selanjutnya bereaksi dengan

colloidal gold sehingga muncul garis berwarna pada

area P.f yamg menunjukkan hasil positif P.falciparum .

Garis kontrol akan muncul dari spesimen yang reaktif

atau spesimen non reaktif. Jadi First Response Malaria

Ag pLDH/HRP2 Combo Card Test mempunyai nilai lebih

diagnosis yakni dapat membedakan Plasmodium

falciparum dengan spesies Plasmodium lainnya.

e. Pengumpulan spesimen dan penyimpanan :

1) Dari Vena :

Kumpulkan seluruh darah kedalam tabung

sampel (mengandung EDTA/citrate/heparin)

dengan venipuncture.

Jika spesimen tidak segera diperiksa harus

disimpan pada suhu 2–8oC maksimal 3

hari.Menggunakan spesimen lebih 3 hari dapat

meyebabkan reaksi non spesifik.

2) Dari Perifer :

Bersihkan area yang akan ditusuk dengan

alkohol swab.

Pijat ujung jari yang akan ditusuk dengan lancet

steril yang disediakan.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 59

Bersihkan tetesan pertama darah dengan kasa

steril atau kapas

Ambil pipet sampel yang disediakan , tekan

kepala pipet tempelkan bagian ujung yang

terbuka ke tetesan darah dan kemudian dengan

lembut lepaskan tekanan pada kepala pipet

sehingga darah masuk ke dalam sampel pipet

sampai penanda 5 ul.

f. Prosedur Kerja :

1) Tempatkan device dan buffer pada suhu ruang

sebelum digunakan

2) Keluarkan tes device dan tempatkan pada tempat

datar

3) Teteskan 5 ul darah kedalam lubang sampel pada

device

4) Tambahkan 2 tetes buffer kedalam lubang buffer

5) Baca hasil dalam waktu 20 menit. Jangan dibaca

jika lebih 30 menit.

Catatan : Untuk pengujian spesimen yang telah terlihat

hasilnya sebelum 5 menit dikarenakan spesimen sangat

60 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

reaktif, tetap disarankan untuk pembacaan hasil pada

20 menit.

g. Interpretasi Hasil :

Negatif :

Jika terlihat satu garis berwarna pada area kontrol

C dengan garis pada area P.f, menunjukkan

spesimen adalah negatif

Positif :

1) Jika terlihat satu garis berwarna pada area

kontrol C dan garis pada area P.f, speseimen

diduga positif

2) Jika terlihat garis berwarna pada area kontrol

C,P.f,dan PAN spesimen diduga positif

P.falciparum atau infeksi campuran

P.falciparum dan spesies malaria PAN

lainnya.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 61

Check List Pemeriksaan Malaria

Cara Kerja :

Untuk sampel WB ( daridarahperifer) :

1. Sebelum digunakan, keluarkan card dari

bungkusnya. Pegang card pada bagian

plastik. Letakkan card mendatar pada tempat

kerja.

2. Gunakan lancet steril dan kapiler sampel

bersih, ambil darah dengan menusuk ke

daerah yang tepat ( contoh jari atau tumit ).

Biarkan darah membentuk tetesan dan

sentuhkan ujung kapiler dengan darah .

Biarkan darah memenuhi kapiler . Sebaga

pilihan lain, 5 ul darah EDTA dari pembuluh

darah vena dapat digunakan. Pastikan sampel

darah mencapai suhu ruang sebelum

digunakan.

3. Pindahkan sampel darah dari tube kapiler ke

tes card dengan memegang kapileri secara

vertikal dan menyentuhkan ujungnya terhadap

bantalan putih sampai menjadi merah. Buang

kapile dengan benar. Bila memakai

62 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

mikropipet, letakkan 5 ul darah perlahan-lahan

ke bantalan putih sampel. ( Lubang yang lebih

kecil )

4. Tambahkan 1 tetes reagen buffer keatas

bantalan sampel yang sudah diberi darah.

5. Tambahkan 3 tetes reagen buffer ke lubang

buffer.

6. Gunakan timer , biarkan tes card selama 15

menit.

7. Baca hasil setelah 15 menit. Bila masih

tersisa latar belakang berwarna kemerahan,

tes card didiamkan 15 menit lagi. Hasil bisa

dibaca selama 15 – 30 menit, Jangan baca

hasil setelah 30 menit.

Pembacaan Hasil :

- Reaktif : terdapat 2 garis biru pada

garis control dan garis pasien

- Non Reaktif : terdapat 1 garis biru pada

garis kontrol

- Invalid : kontrol dan garis pasien

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 63

LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN MALARIA

Reagensia : ...............................

No. Lot :

Tgl. Kadaluarsa :

Tgl Pem No

Asal

Sampel

Nonor

Sampel

Garis Kontrol

(Validitas) Hasil

Dicatat Oleh :

Dicek

Oleh :

Disahkan Oleh :

64 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

12. PEMERIKSAAN UJI SARING IMLTD

METODA CMIA

Alat Yang Dipakai : Architech

a. Menghidupkan alat

Pada saat menghidupkan SCC modul harus

dalam keadaan mati.

Tekanlah tombol Power pada CPU untuk

menghidupkan SCC.

Tekan tombol power pada monitor.

b. Mematikan alat

Tekan tombol F3-Shutdown dari menu

Snapshot

Tekan OK untuk memulai Shutdown.

Tunggu sampai muncul pesan di layar,

kemudian secara bersamaan tekan

CTRL+ALT+DEL

Tunggu sampai di layar muncul pesan untuk

mematikan CPU

Tekan dan tahan tombol Power pada CPU

sampai layar monitor mati.

Matikan Power pada layar monitor

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 65

Pastikan SCC dalam keadaan hidup dan

Snapshot menu tampil dilayar

Tekan tombol ON/OFF dibagian kiri belakang

Modul.

Pada saat alat dihidupkan secara otomatis

system mulai dari keadaan Offline menuju

Stopped

Pilih Modul 0 dan modul 1 kemudian tekan

F5-Start Up

Sistem akan berubah menjadi Ready.

c. Mematikan Modul

Pastikan modul dalam keadaan Offline,

stopped, Warming atau Ready

sebelum tombol Power ditekan

Tekan tombol Power yang ada di bagian kiri

belakang ke posisi OFF atau tekan tombol

Emergency

Pada system dengan satu modul saja ,

mematikan modul berarti mematikan Sample

Handler juga

66 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

d. Menghentikan Sementara Prosesing Modul

1) Tujuan menghentikan semetara modul ini

adalah untuk mengubah status modul dari

RUNNING menjadi READY untuk melakukan

hal – hal sebagai berikut:

Menambahkan Reagen

Menambahkan Bulk Solution ( Triger/ Pre Triger)

Mengganti komponen

2) Pastikan Sampler handler tidak dalam

keadaan Running

3) Pilih Modul ( Misal modul 1) lalu tekan F7 –

Pause

4) Pesan akan muncul dilayar, lalu tekan OK

e. Menghentikan Sementara SSH

1) Tujuan menghentikan sementara SSH

diperlukan saat perlu menambahkan sample

prioritas atau mau menghentikan sementara

Prosesing modul

2) Pilih modul SSH pada menu Snapshot

3) Tekan F7 – PAUSE

4) Tekan OK untuk memulai

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 67

f. Cek Inventory

Dari menu Snapshot tekan Supplies

Tekan Supply Status

Pada layar akan muncul

Dari layar SUPPLY STATUS bisa dicek hal –

hal berikut:

1) Volume dan persentase Bulk Solution

2) Status dari limbah padat

3) Satus dari RV

4) Untuk mengupdate saat ditambahkan

Bulk solution RV dan juga Wash Buffer.

Kalau pada layar Supply ada supply yang

kurang maka perlu ditambahkan dan

diUpdate.

g. Update Supply

Dari menu Snapshot tekan Supplies

Tekan F2 – Update Supply

Pada layar akan muncul / tekan tombol sesuai

dengan inventory yang baru saja ditambahkan

Tekan DONE.

68 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

h. Cara Pengosongan Limbah

Buka pintu Supply dan Waste

Angkat sedikit kontainer limbah padat

melewati pembatas yang ada pada lantai

Supply dan menariknya keluar. Bagian “Cute

“akan menutup dan mampu menampung 50

RV

Keluarkan kantong limbah padat

Ganti kantong limbah padat dengan yang

baru.

Masukkan kembali container limbah padat ini

melewati lantai dan tekan ke belakang

sehingga “Cute “ terbuka

Pada layar Snapshot pilih modul yang sesuai

lalu tekan Supplies dan Supply Status

Tekan Update Supply.

i. Cara Penambahan RV

Buka pintu RV Hopper

Tambahkan RV dengan salah satu langkah

berikut:

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 69

- Masukkan setengah bagian dari kantong

plastik RV dan perkirakan jumlah RV

yang ditambahkan.

- Masukkan seluruh isi kantong RV (500

RV) pada RV Hopper

Tutup pintu RV Hopper

Pada layar Snapshot pilih Supplies dan

Supply Status

Tekan F2 – Update Supplies, pada layar akan

muncul:

Pilih “RVs Added” yang sesuai

Tekan DONE

j. Cara Persiapan dan Penambahan Wash Buffer

Pastikan konsentrat Wash Buffer belum

Kadaluarsa

Bolak – balikkan botol Wash Buffer (1 L)

beberapa kali sehingga homogen

Tuangkan Wash Buffer kedalam botol

Pengencer Wash Buffer (10 L)

70 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Secara perlahan tambahkan air Grade II pada

botol sampai batas larutan mencapai garis

putus – putus pada botol.

Buka pintu Supply dan Waste

Masukkan selang transfer kedalam botol 10 L

Sambungkan selang tersebut ke “Quick

Disconnect” yang terletak di sebelah kiri

tabung Wash Buffer.

Dari menu Snapshot, pilih modul yang sesuai,

tekan Supplies dan Supply Status

Tekan Update Supplies

Pilih kotak “Add Buffer”

Pilih DONE

Pilih OK untuk memulai transfer Buffer, maka

layar Supply Status akan menunjukkan “FILL

IN PROGRESS”.

Tunggu sampai pengisian selesai lalu

lepaskan selang dari “Quick Disconect”

Keluarkan selang dari Botol persiapan Buffer

(10 L)

Keringkan bagian luar selang dengan tisu

kering

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 71

Tutup pintu Supply dan Waste

Cuci Botol Wash Buffer 10 L dengan air grade

II

Siapkan Wash Buffer untuk pengisian

berikutnya.

k. Cara Penambahan Triger dan Pre - Triger

Periksa tanggal kadaluarsa dari Triger/ Pre

Triger

Cantumkan tanggal buka Triger/ Pre – trigger

pada botolnya

Cantumkan tanggal kadaluarsa Stabilitas On

Board

Buka pintu Supply dan Waste

Tarik laci Triger dan Pre Triger

Letakkan Botol yang akan diganti pada bagian

tengah laci

Letakkan botol yang baru pada tempat yang

sesuai

Lepaskan tutup botol yang baru dan letakkan

dibagian tutup botol dibagian depan laci

72 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Keluarkan tutup botol yang sudah digunakan

beserta sensor level yang melekat padanya

Masukkan tutup dan sensor tersebut pada

botol yang baru.

Masukkan sensor level ini sedemikian hingga

arah tanda panah menghadap ke depan.

Dorong laci trigger dan Pre trigger kembali ke

tempatnya.

Tutup pintu Supply dan Waste.

Dari menu Snapshot pilih Supplies dan Supply

status

Tekan Update supply

Pilih kotak Triger dan atau Pre trigger

Tekan DONE

l. Status Reagen

Untuk melihat cukup tidaknya reagen yang tersedia

dengan cara:

Tekan Regents dari menu Snapshot

Pilih Reagent Status

Pilih Modul yang sesuai

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 73

Pilih View All jika ingin melihat kondisi reagen

secara keseluruhan termasuk Stabilitas On

Board.

Grafik Reagent Carousel

Arti warna – warna pada grafik reagent carousel

adalah:

1) Putih

Tidak terdapat reagen yan diletakkan pada

posisi tersebut

2) Hijau (teal muda)

Status reagen OK atau Mixing (hanya untuk IA)

3) Kuning (emas)

Status reagen adalah Low Alert atau

Overridden

4) Merah

Status reagen adalah BC Fail, Load Error,

Missing Bottle, Extra Bottle, Mismatch (hanya

untuk IA) , No Assay, Empty, LLS Error, or

Expired

74 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Status Reagen

1) BC Fail

Barcode pada botol reagen tak bisa terbaca

2) Load Error

c System

reagen dimasukkan kedalam reagent supply

centre yang salah.

i system

reagent kit terisi lebih dari 3 botol dan diisi

pada posisi 25 dan 1 pada reagent carousel.

3) Missing Bottle

reagent kit tidak mendapati botol yang

diperlukan

4) Extra Bottle

Botol yang terdeteksi bukan merupakan

bagian dari reagen kit yang diketahui dan

jumlah botol yang dimasukkan kurang untuk

membuat kit baru

5) Missmatch

Satu atau lebih botol yang terdeteksi tidak

(i2000SR) terhubung dengan reagen kit.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 75

m. Cara Penambahan Reagen

Reagen carousel dapat menyimpan sampai

dengan 25 kit reagen.

Crousel diberi kode warna untuk mempermudah

pada saat pemasukan botol reagen dengan

kode warna.

- Kuning – reagen terletak dibagian dalam

- Pink – reagen terletak dibagian tengah

- Hijau – reagen terletak dibagian luar

Satu reagent kit terdapat 2 – 6 botol, tergantung

dari assay.

Jika terdapat lebih dari 3, maka botol diberi label

“1” atau “2”

Reagent tersedia pada 100 tes atau 500 tes tiap kit.

n. Order Kalibrasi

Tekan Orders

Pilih tombol Carier

Masukkan ID Carrier pada kotak “C”

Masukkan Posisi kontrol pada kotak “P”

Pilih jenis Parameter dari list Assay

76 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Pilih F5-Assay Option (Untuk memasukkan data

lot kalibrator, ED dsb Jika diperlukan )

Tekan F2-Add Order

o. Order Kalibrasi

Tekan Orders

Pilih tombol Carier

Masukkan ID Carrier pada kotak “C”

Masukkan Posisi kontrol pada kotak “P”

Pilih jenis Parameter dari list Assay

Pilih F5-Assay Option (Untuk memasukkan data

lot kalibrator, ED dsb Jika diperlukan )

Tekan F2-Add Order.

p. Order Kontrol Single Analyte

Range kontrol harus dikonfigurasi sebelum

Running kontrol

Pilih Single analyte

Pilih pilihan STAT yang ada pada bagian kanan

atas layar

Pilih tombol Carier

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 77

Masukkan ID Carrier pada kotak “C”

Masukkan Posisi kontrol pada kotak “P”

Masukkan nilai faktor pengenceran (jika

diperlukan)

Pilih jenis parameter dari list Assay

Pilih lot yang sesuai dari tombol lot.

Pilih kotak level kontrol, jika dipilih semua level

sekaligus maka kontrol harus diletakkan dalam

satu Carrier

Pilih F5-Assay Option (Jika diperlukan)

Tekan F2-Add Order.

q. OrderSampel Pasien (Satu Pasien)

Pilih pilihan STAT yang ada pada bagian kanan

atas layar (jika diperlukan)

Pilih Single Patient pada “Order Type”

Pilih tombol Carier

Masukkan ID Carrier pada kotak “C”

Masukkan Posisi kontrol pada kotak “P”

Masukkan Sampel ID pada kotak “SID”

78 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Masukkan nilai faktor pengenceran (jika

diperlukan)

Pilih jenis Parameter dari list Assay

Pilih F2- Sampel Details untuk menambahkan

informasi pasien (Jika diperlukan)

Pilih F5-Assay Option (Jika diperlukan)

Tekan F2-Add Order

r. Order Sampel Pasien (Sistem Batch Tanpa

Barcode)

Pilih pilihan Batch pada “Order Type”

Masukkan ID Carrier yang pertama pada kotak “

Starting C”

Masukkan Posisi kontrol pada kotak “P”

Masukkan Sampel ID pada kotak “ Starting SID”

Masukkan nilai faktor pengenceran (jika diperlukan)

Pilih jenis Parameter dari list Assay

Pilih F2- Batch Details untuk menambahkan

informasi Pasien (Jika diperlukan)

Pilih F5-Assay Option (Jika diperlukan)

Tekan F2-Add Order.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 79

s. Order Sampel Pasien (Sistem Batch Dengan

Barcode)

Pilih pilihan Batch pada “Order Type”

Masukkan Sampel ID pada kotak “ Starting SID”

Masukkan Sampel ID pada kotak “ Ending SID”

Masukkan nilai faktor pengenceran ( jika

diperlukan )

Pilih Pemeriksaannya dari list Assay

Pilih F2- Batch Details untuk menambahkan

informasi ( Jika diperlukan )

Pilih F5-Assay Option (Jika diperlukan )

Tekan F2-Add Order

t. Melihat Hasil Pemeriksaan

Pemeriksaan yang sudah selesai dikerjakan

dapat dilihat pada layar Result

1. Tekan Menu Results

2. Tekan Result Review

Dari layar Results ini dapat dilakukan hal -hal

sbb:

80 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

1. Print Pasient Report, detail hasil , List hasil,

dan laporan sampel

2. Mencari hasil yang diinginkan

3. Menambahkan komentar pada hasil yang

didapat

4. Rerun test

5. Menghapus hasil yang sudah selesai

dikerjakan

6. Release Hasil.

u. Melihat Hasil Secara Detail

Untuk melihat hasil detail :

1) Pilih hasil yang diinginkan dari tabel hasil

yang terlihat. Atau pilih F2-Select All

2) Pilih F5_Details

3) Gunakan tombol Previous atau Next untuk

hasil yang lain.(Jika diperlukan)

4) Pilih DONE

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 81

v. Print Hasil Pemeriksaan

Untuk mencetak hasil sampel yang diinginkan:

a. Pilih hasil yang diinginkan dari tabel hasil yang

terlihat atau pilih F2-Select All

b. Pilih F4-Print

c. Pilih Selected items/ All items dari print

selection

d. Pilih Salah satu Reports Availlable (Berupa list /

Hasil detail / Sample Report atau Patien Report

e. Isi Number Of Copy yang diperlukan ( optional )

f. Pilih DONE

w. Maintenance

A. Prosedur Maintenance Harian

1. Pilih System

2. Pilih Maintenace

3. Pilih Modul ( Misal 1 )

4. Pilih Daily

5. Pilih Prosedur Daily Maintenance

6. Pilih F5-Perform

7. Ikuti Petunjuk Layar

82 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

8. Setelah Selesai tekan DONE

B. Prosedur Maintenace Mingguan

B.1. Membersihkan Filter Udara

1. Pilih System

2. Pilih Maintenace

3. Pilih Modul (Misal 1)

4. Pilih Weekly

5. Pilih Prosedur Air Filter Cleaning

6. Pilih F5-Perform

7. Ikuti Petunjuk Layar

8. Setelah Selesai tekan DONE

B.2. Membersihkan Bagian Luar Probe

1. Pilih System

2. Pilih Maintenace

3. Pilih Modul ( Misal 1 )

4. Pilih Weekly

5. Pilih Prosedur Pipettor Probe Cleanning

6. Pilih F5-Perform

7. Ikuti Petunjuk Layar

8. Setelah Selesai tekan DONE.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 83

B 3. Membersihkan Bagian Luar Probe Wash

Zone

1. Pilih System

2. Pilih Maintenace

3. Pilih Modul (Misal 1)

4. Pilih Weekly

5. Pilih Prosedur WZ-Probe Cleanning-

Manual

6. Pilih F5-Perform

7. Ikuti Petunjuk Layar

8. Setelah Selesai tekan DONE

84 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

13. PEMELIHARAAN INSTRUMEN

ARCHITECT

Untuk memastikan kinerja dari sistim Architect i 2000 SR

yang handal, harus dilakukan pemeliharaan peralatan yang

rutin sesuai dengan instruksi dan jadwal Pemeliharaan alat.

a. Prosedur maintenance

1) Ganti limbah padat dan cek supplies.

2) Lakukan daily cleaning

Maintenance harian membutuhkan waktu sampai

60 menit untuk selesai, pada saat proses cleaning

berlangsung instrument tidak dapat melakukan

aktifitas runing lainnya

Bahan yang diperlukan :

Conditioning solution

Natrium Hipoklorit 0.5%

Prosedur Maintenance Harian

1. Pilih System

2. Pilih Maintenace

3. Pilih Modul ( Misal 1 )

4. Pilih Daily

5. PilihProsedur Daily Maintenance

6. Pilih F5-Perform

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 85

7. Ikuti Petunjuk Layar

8. Setelah Selesai tekan DONE

Prosedur Maintenace Mingguan

Membersihkan Filter Udara

1. Pilih System

2. Pilih Maintenace

3. Pilih Modul ( Misal 1 )

4. Pilih Weekly

5. Pilih Prosedur Air Filter Cleaning

6. Pilih F5-Perform

7. Ikuti Petunjuk Layar

8. Setelah Selesai tekan DONE

Membersihkan Bagian Luar Probe

1. Pilih System

2. PilihMaintenace

3. PilihModul ( Misal 1 )

4. Pilih Weekly

5. Pilih Prosedur Pipettor Probe Cleanning

6. Pilih F5-Perform

7. Ikuti Petunjuk Layar

8. Setelah Selesai tekan DONE.

86 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Membersihkan Bagian Luar Probe Wash

Zone

1. Pilih System

2. Pilih Maintenace

3. Pilih Modul (Misal 1)

4. Pilih Weekly

5. Pilih Prosedur WZ-Probe Cleanning-

Manual

6. Pilih F5-Perform

7. Ikuti Petunjuk Layar

8. Setelah Selesai tekan DONE

Perawatan : Bila diperlukan

a. Bersihkan rak sampel

b. Pemeliharaan alat bila tidak dijalankan

b. DOKUMENTASI

Prosedur ini didokumentasikan dalam bentuk hard copy

(kertas) dan file data

c. LAMPIRAN

Lembar Kerja Pemeliharaan Alat Architect

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 87

14. PEMERIKSAAN UJI SARING IMLTD

METODA CHEMILUMINESCENCE

a. Alat Yang Digunakan : Advia Centaur Cp

Bagian –Bagian : Luar

a. Acid & Base2. Sampel tip drawers

b. Waste drawer

c. Sampel Compartment

d. Reagents compartment

e. Touch screen monitor

Quality Control

a. Prosedur Kerja untuk melakukan QC

1) Buat folder QC

2) Tempelkan barcode QC (jika ada) ke dalam

sample cup, masukkan QC sesuai dengan

barcode di sample cup,

3) Masukkan sample cup berisi QC ke dalam

sample tray dan ke dalam sample

compartement,

4) Jika folder QC sudah di dalam instrument

dan menggunakan barcode QC, maka

88 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

instrument akan otomatis mengenali

barcode tsb sbg QC, tekan START, atau

5) Jika tidak tersedia barcode QC, maka

lakukan langkah-langkah sbb :

- Workspace, sentuh Sample

Compartement,

- Sample Compartement, sentuh jalur

yang berisi sample rack QC

- Sentuh QC, masukkan Sample ID

secara manual

6) Sentuh jenis pemeriksaan yang digunakan,

sentuh Close

b. Membuat Folder QC

1) Workspace, pilih Definition,pilih Control,

2) Pilih Add,

3) Pilih Name, masukkan nama control

(menggunakan 11 karakter huruf atau

angka),

4) Pilih Routine untuk pemeriksaan rutin atau

menggunakan QC diluar SIEMENS, pilih KIT

untuk QC ID (Infectious Diseases)

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 89

5) Sentuh dan masukkan Lot Number, Expiry

Date (DD-MM-YYYY), kecualiuntuk QC KIT,

Expiry Date tidak perlu dimasukkan karena

secara otomatis akan dikenali oleh

instrument.

6) Masukkan level QC, instrument secara

otomatis membuat barcode QC yang dimulai

dengan huruf “K”,

7) Pilih Usage, pilih Primary,

8) Pilih Assay Name, masukkan nilai Low

Range and High Range, (Instrumentakan

menghitung secara otomatis mean dan nilai

2SD, jika nilai batas atas dan batas bawah

dimasukkan).

9) PilihReplicates, masukkan jumlah replikasi

yang akan dikerjakan,

10) Masukkan CHECKSUM, jika menggunakan

QC KIT.

11) Pilih Add,setelah langkah ke 7,

12) Ulangi langkah ke 6 – 7 untuk seluruh

pemeriksaan dalam 1 (satu) jenis control.

90 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Pilih Save. Ulangi langkah ke 2 – 9 untuk

membuat QC baru

c. Edit QC

1) Workspace,pilih Definition, pilih Control.

2) Pilih Control Name and Lot Number, pilih

Details

3) Pilih jenis pemeriksaan yang diedit,

masukkan nilaiLow Range dan High Range

atau

4) Pilih jenis pemeriksaan yang ditambahkan,

masukkan nilai Low Range dan High Range,

atau

5) Pilih jenis pemeriksaan yang dihapus,

6) Pilih Save untuk menyimpan nilai, atau Add

untuk menambahkan jenis test, atau

7) Delete untuk menghapus jenis test.

8) Setelah selesai, pilihSave

d. Menghapus QC

1) Workspace, pilih Definition, pilih Control.

2) Pilih Control name and lot number, pilih

Delete, pilih Ok

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 91

e. Menjalankan QC

1) Masukkan sampel QC ke dalam sample tray

dan ke sample compartement,

2) Sampel Compartement, pilih jalur yang berisi

sampel QC,

3) Sentuh tombol Sample Selection, Cal

Control (ctrl) Sample (smp)

4) Masukkan Control ID, instrument secara

otomatis memberikan informasi mengenai

Control ID tsb

5) Pilih Assay, pilih Start

ADVIA QC

ADVIA QC merupakan software QC Real Time

a. Workspace, pilih Results

b. Results, pilih Control

c. Pilih ADVIA QC

Catatan :

Barcode QC dimulai dengan K + no Lot QC

a. Sampel Pasien

Menjalankan sampel pasien melalui sample

compartement

92 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Sampel ID dapat menggunakan 4 – 17 karakter

huruf dan angka. Jangan menggunakan simbol

(%) sebagai bagian dari sampel ID.

1) Workspace, pilih Sample Rack.

2) Sample Compartement, pilih Sampel Rack

3) Pilih Sampel yang berada di Samples,

4) Pilih Sample Type, Sentuh tombol Sample

Selection, Cal Control (ctrl) Sample (smp)

5) Masukkan Sample ID, tekan enter,

6) Pilih jenis pemeriksaan atau profile yang

diinginkan,

7) Pilih Close

b. Menjalankan worklist menggunakan result tab

1) Workspace, pilih Results

2) Today, pilih Schedule Worklist,

3) Masukkan Sampel ID,

4) Masukkan demografik pasien

5) Masukkan offline Dilution Factor (jika

diperlukan),

6) Pilih jenis pemeriksaan yang diinginkan,

7) Pilih Nextuntuk menambah worklist,

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 93

8) Pilih Ok untuk menyelesaikan worklist

9) Pilih Close

c. Menghapus hasil

1) Workspace, pilih Result Result.

2) Delete untuk menghapus hasil yang sudah

ditandai.

3) Delete Result, pada layar akan muncul “Select

Records, Order than 30 days, All records dan

Range”. Pilih Ok

d. Menyalakan dan mematikan instrument

Menyalakan Instrument

1) Nyalakan komputer

2) Layar computer akan menampilkan

“Windows XP sign-in”, pilih Lab, password

“welcome”.

3) Software instrument akan tampil secara

otomatis, layar akan muncul Sign in.

4) User Name : Level 1, password : Level 1

5) Ok

94 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

6) Setelah workspace tampil di layar, tekan

power switch yang terletak sebelah kiri

instrument untuk menyalakan instrument

7) Tunggu kurang lebih 5 menit karena

instrument melakukan initialisasi

Keterangan :

1. Sign In

2. Ok

3. Level 1

4. Level 1

e. Mematikan Instrument

1) Pastikan instrument dalam kondisi Ready

2) Tekan power switch yang terletak sebelah kiri

instrument.

3) Exit untuk keluar dari software instrument.

4) ”Are you sure you want to exit the system

software”, tekan Yesuntuk konfirmasi

mematikan software.

5) “Do you want to create a back up”, tekan

Nountuk tidak membuat back up.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 95

6) Tekan Shutdown Computer untuk mematikan

computer; tekan Restart Softwareuntuk

merestart software; tekan “Exit to

Desktop”untuk ke menu windows.

Perhatian :

Jika instrument mati lebih dari 5 (lima) menit,

keluarkan Primary Reagent dan Ancillary

Reagent simpan di tempat yang sesuai

f. Perawatan

No. Keterangan Frekuensi

1 Melakukan maintenance harian secara otomatis Harian

2 Melakukan maintenance mingguan secara

otomatis

Mingguan

3 Membersihkan tutup incubator Mingguan

4 Membersihkan bagian luar dari probe reagensia Mingguan

5 Membersihkan bagian luar dari probe limbah Mingguan

6 Membersihkan Probe rail Mingguan

7 Melakukan maintenance bulanan secara otomatis Bulanan

8 Membersihkan container Wash 1 Bulanan

96 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Jika diperlukan :

1) Menyiapkan Cleaning Solution yang

diperlukan oleh instrument

2) Dokumentasi laporan maintenance

3) Review laporan maintenance

4) Mencetak laporan maintenance

5) Melakukan maintenance

6) Menghapus maintenance

7) Import dan ekspor maintenance log

8) Membersihkan Acid dan Base Reagent

Compartement

9) Membersihkan Solid Waste Drawer dan Liner

10) Membersihkan Sample Compartement

11) Membersihkan Sample Compartement

Shutter

12) Membersihkan Sample Rack

13) Membersihkan Reagent Compartement

14) Membersihkan Reagent Compartement

Shutter

15) Membersihkan interior instrument

16) Membersihkan workstation

17) Back up data

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 97

18) Menyimpan data

19) Menjaga sistem database

a. Perawatan Harian

Perhatian :

- Maintenance harian hanya menggunakan

Tubing DI Water.

- Jangan melepaskan kabel sensor DI water (DI

Water Sensor Cable).

1) Masukkan1 botol Cleaning Solution

Concentrateke dalam 2 L Cleaning Solution

Bottle (2L Cleaning Bottle / Cleaning Bottle)

2) Tambahkan aquabidest ke dalam 2 L Cleaning

Solution Bottle hingga mencapai2L.

3) Pastikan instrument dalam kondisi Ready

4) Workspace, pilih Maintenance.

5) Pilih Maintenance Schedule.

6) Pilih Automated Daily Cleaning.

7) Pilih Perform

8) Langkah 1Pemasangan Cleaning Bottledengan

langkah-langkah sbb :

Keterangan : 1. Langkah 1

98 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

- Lepaskan tubing DI water.

- Pasangkan tubing dengan 2L Cleaning Bottle

- Pilih Accept

9) Langkah 5

Pemasangan kembali DI Water Container

dengan langkah-langkah sbb :

Keterangan : 1. Langkah 5; 2. Accept; 3. Ok;

4.Succesful

- Lepaskan tubing dari 2L Cleaning Bottle.

- Pasangkan kembali ke DI water container.

- Pilih Accept

10) .Succesful,jika pengerjaan telah selesai danpilih

Ok,agar instrument dapat mengerjakan sampel

b. Perawatan Mingguan

Maintenance mingguan hanya menggunakan tubing

DI water.

1) Masukkan1 botol Cleaning Solution

Concentrateke dalam 2 L Cleaning Solution

Bottle (2L Cleaning Bottle/Cleaning Bottle)

2) Tambahkan aquabidest ke dalam 2 L Cleaning

Solution Bottlehingga mencapai volume 2L.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 99

3) Pastikan instrument dalam kondisi Ready

4) Lepaskan DI water Containerdari instrument :

- Lepaskan tubing dari DI water Containerdan

keringkan dengan menggunakan tisu bebas

serat atau kain kasa.

- Lepaskan sensor dari tempatnya. (Gambar 54).

5) Lepaskan tutup dari tempatnya.

6) Tuang Cleaning Solution ke dalam DI water

Containerdan tutup kembali.

7) Kocok tempat tsb 10x.

8) Diamkan selama 10 menit.

9) Tempatkan DI water Containerkembali tempat

semula.

10) Workspace, pilih Maintenance\

11) Automated Weekly Cleaning.

12) Perform

13) Langkah 1PemasanganDI water Containeryang

berisi Cleaning Solution, dengan langkah-

langkah sbb : Keterangan : 1. Langkah 1; 2.

Accept

- Pasang tubing DI water dengan DI water

Container yang berisi Cleaning Solution

100 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

- Accept (tunggu kira-kira 16 menit). (Gambar

57).

14) Langkah 5 Membersihkan dan memasang

kembali DI water Container, dengan langkah-

langkah sbb :

- Lepaskan tubing DI water dari DI water

Container,

- Buang Cleaning Solution,

- Bilas DI water Containerdan tutup:

Isi DI water Containerdengan DI water

kurang lebih 3L

Kocok tempat tsb kurang lebih 10

menit

Buang DI water tsb

Ulang prosedur tsb kurang lebih 3x

Isi kembali tempat DI water dengan DI

water baru

Pasang kembali tubing DI water

dengan tempatnya

Accept(tunggu kurang lebih 11 menit).

(Gambar 58)

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 101

15) Succesful, Jika maintenance telah selesai.

16) Ok untuk instrument dapat bekerja kembali.

Keterangan : 1. Successful; 2. Ok

c. Maintenance bulanan

- Maintenance bulanan menggunakan tubing DI

water dantubing Wash 1. Waktu Maintenance

: 40 menit

- Jumlah kuvet : 32

- Volume Cleaning Solution : 180 mL

1) Masukkan1 botol Cleaning Solution

Concentrateke dalam 2 L Cleaning

SolutionBottle (2L Cleaning Bottle/Cleaning

Bottle)

2) Tambahkan aquabidest ke dalam 2 L Cleaning

Solution Bottlehingga mencapaivolume 2L.

3) Pastikan instrument dalam kondisiReady

4) Workspace, pilih Maintenanceatau pilih

Maintenance Status.

5) Pilih Automated Monthly Cleaning

6) Pilih Perform.

102 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Keterangan : 1. Maintenance

2. Maintenance Schedule

3. Perform

4. Automated Monthly Cleaning

7) Langkah 1 Pemasangan Cleaning Bottle,

dengan langkah-langkah sbb :

- Lepaskan tubing dari DI Water Containerdan

pasangkan ke Cleaning Bottle 2L.

- Lepaskan tubing dari Wash 1 Containerdan

pasangkan ke Cleaning Bottle 2L.

- PilihAccept

8) Langkah 6: Pengisian Cleaning Bottledengan

DI water, dengan langkah-langkah sbb :

- Lepaskan tubing DI water dari Cleaning

Bottle 2L

- Lepaskan tubing wash 2 dari Cleaning

Bottle 2L

- Buang Cleaning Solution

- Cuci Cleaning bottle dan tutup kurang lebih

3x dengan DI water

- Isi Cleaning Bottle dengan DI water dan

tutup kembali

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 103

- Pasang kembali tubing DI water dengan

Cleaning bottle 2L

- Pasang kembali tubing wash 1 dengan

Cleaning bottle2L

- Pilih Accept

9) Langkah 10

Mengisi Cleaning Bottle dengan DI water

dengan langkah-langkah sbb :

- Lepaskan tubing Di water dari Cleaning

Bottle 2L

- Lepaskan tubing wash 1 dari Cleaning

Bottle 2L

- Pasangkan kembali tubing DI water

denganDI Water Container

- Pasangkan kembali tubing wash 1

dengan Wash 1 Container

- Pilih Accept

10) Succesful, jika maintenance telah selesai

11) Ok untuk instrument dapat bekerja kembali.

104 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

PROSEDUR

a. Menghidupkan alat

- Nyalakan computer

- Layar computer akan menampilkan“ Windows

CP sign-in “ pilih Lab

Password “ welcome”

- User Name : Level1, password : Level1

- OK. Tunggu 5 menit karena instrument

melakukan initialisasi.

b. Mematikan Instrument

1) Pastikan instrument dalam kondisi Ready

2) Tekan power switch yang terletak sebelah

kiri instrument.

3) Exit untuk keluar dari software instrument

4) Tekan Yes untuk konfirmasi mematikan

software.

5) “do you want to create a backup “Tekan No

untuk tidak membuat back up.

6) Tekan Shutdown Computer untuk

mematikan computer, tekan Restat

Software untuk merestart, tekan “Exit to

desktop” untuk ke menu windows.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 105

c. Persiapan Instrument

1) Menjalankan Instrument

- Periksa dan buang limbah padat dalam

Solid Waste Drawer.

- Periksa dan buang limbah cair dalam

Liquid Waste Container.

- Periksa, buang dan isi kembali DI Water

dan Wash 1 Container.

- Periksa dan masukkan sampel Tip ke

Sampel Tip Drawer.

- Periksa dan masukkan Cuvette.

- Ganti Acid dan Base Reagents.

- Verifikasi jumlah dan jenis Primary

Reagents dan Ancillary Reagents

Yang berada di Reagents Compartement

dalam jumlah yang cukup.

Sampel siap untuk dijalakan.

2) Memasukkan Tip Sampel

- Workspace pilih Tip Tray Drawer.

- Tip Drawer Screen, pilih posisi rak tip

yang akan diganti.

106 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

- Pilih Withdrawn Tray, pilih Close untuk

kembali ke workspace.

- Buka Tip Tray Drawer buang rak sampel

tips lama.

- Buka rak sampel tip yang baru, msukkan

rak sampel tip baru ke Tip Traydrawer

yang diiinginkan.

- Tip Drawer Screen pilih Set All untuk

menandakan posisi semua tip dalam rak

dalam keadaan penuh.

- Pilih Assign Tray, pilih Close untuk

kembali ke Workspace

d. Penanganan Primary Reagent

- Pegang kedua ujung Primary Reagent

dengan kedua tangan.

- Naikkan salah satu ujung Primary reagent

keatas dengan perlahan dan kembalikan

ke posisi mendatar dengan perlahan

- Naikan salah satu ujung lain Primary

Reagent ke atas dengan perlahan dan

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 107

kembalikan ke posisi mendatar dengan

perlahan

- Ulangi minimal 20 x.

- Homogenkan 5 – 10 x lagi untuk

memastikan homogenitas solid phase.

- Masukkan primary Reagent de dalam

instrument.

e. Prosedur Kerja Melakukan Kalibrasi

- Masukkan semua informasi yang terdapat di

ADVIA Centaur CP Assign ValueCard.

- Masukkan semau informasi yang terdapat di

ADVIA Centaur CP Master Curve

- Tempelkan barcode kalibrasi ke tabung yang

akan digunakan, masukkan tabung tersebut

ke dalam sample compartement. Sampel

Compartement screen, pilih posisi yang

berisi kalibrator, tekan Close.

- Workspace, pilih Primary Reagent untuk

memilih jenis pemeriksaan yang dikalibrasi.

Reagensia yang dipilih akan berwarna hijau.

108 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

- Pilih Calibrate, maka instrument akan

memulai proses sampling secara otomatis.

f. Melihat, Mencetak dan Waive Hasil Kalibrasi

- Workspace, pilih Result, pilih Current

Calibrator.

- Pilih jenis pemeriksaan, pilih Print untuk

mencetak hasil kalibrasi

- Pilih jenis pemeriksaan, pilih Details untuk

melihat hasil kalibrasi

- Pilih jenis pemeriksaan, pilih Details, pilih

waived, pilih Close.

- Waived untuk memperpanjang masa

kalibrasi.

g. Memasukkan Data Kontrol

- Dari menu Workspace, pilih Control

Definition

- Pilih Add

- Masukkan nama kontrol

- Pada kolom Type pilih Routine atau Kit

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 109

Pilih Routine jika kontrol tersebut

bukan dari produk siemens

Pilih Kit jika kontrol tersebut dari

produk siemens

- Masukkan no Lot dan tanggal expired

- Pilih test :

Pilih tombol Test

Pilih test yang akan disetting kontrol

Pilih Continue

- Masukkan nilai batas atas dan batas

bawah atau nilai mean dan 2 SD

- Pilih Save Test

- Ulangi prosedur no 3 sampai 8 untuk test

yang lain

- Pilih S

h. Prosedur Kerja Melakukan Quality Control

- Buat folder QC

- Tempelkan barcode QC ke dalam sampel

cup, masukkan QC sesuai dengan barcode di

sampel cup.

110 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

- Masukkan sampel cup berisi QC ke dalam

sampel tray dan ke dalam Sampel

compartement.

- Jika folder QC sudah di dalam instrument dan

menggunakan barcode QC,maka instrument

akan otomatis mengenali barcode tsb sbg

QC,tekanSTART.

- Sentuh jenis pemeriksaan yang digunakan,

sentuh Close.

- Barcode QC dimulai dengan K + no Lot QC

i. Prosedur Kerja Instrument

- Instrument memindahkan Cuvette ke Cuvette

Loader

- Cuvette Loader menempatkan Cuvette ke

dalam Incubator Ring

- Sampel Probe mengambil Sampel Tips untuk

memulai pemeriksaan

- Sampel Probe mengambil sampel di sampel

Compartement dan memasukkan sampel ke

cuvette di incubator ring

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 111

- Incubator Ring bergerak ke Reagent Probe

Area

- Reagent Probe mengambil Ancillary atau

Primary Reagent di reagent Compartement

dan memasukkan reagensia ke Cuvette di

incubator RingRinse Station mencuci Reagent

probe dengan DI Water setelah pengambilan

Reagensia.

- Sampel pasien dan reagensia yang diperlukan

dimasukkan ke dalam Cuvette tepat waktu

sesuai dengan prosedur pemeriksaan yang

digunakan

- Setelah semua reagensia ditambahkan dan

diinkubasi sampel dicuci

- Incubator ring memindahkan cuvette ke Acid

probe yang memasukkan Acid reagent ke

dalam Cuvette

- Incubator Ring memindahkan cuvette ke

Elevator yang menaikkan Cuvette dari

incubator ring ke Luminometer

- Cuvette masuk ke Luminometer, dimana

reaksi Chemiluminescent yang terjadi diukur .

112 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

- Cuvette dijatuhkan ke dalam Solid Waste

Drawer.

j. Prosedur Menjalankan Sampel Pasien Melalui

Sampel Compartement

1) Workspace, pilih sampel rack

2) Sample Compartement pilih sampel Rack

3) Pilih Sampel yang berada di samples

4) Pilih sampel Type

5) Masukkan sampel ID tekan enter

6) Pilih jenis pemeriksaan atau profile yang

diinginkan

7) Pilih Close

k. Prosedur melihat hasil

Lakukan review hasil, interprestasi hasil, dan

flags pada menu Worklist-Summary

- Dari menu Workspace, pilih Worklist

- Pilih Summary

- Pilih hasil yang dikehendaki, pilih Result

Details

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 113

- Sistem akan mengurutkan sesuai alphabet

dari setiap test atau berdasarkan Kronologis

order

- Hasil final ditandai dengan huruf yang di cetak

tebal / bold, pilihan melihat hasil dapat

dilakukan sortir berdasarkan rak, SID, PID ,

Nama Pasien dll.

- Untuk melihat hasil saat ini pilih current

results dan untuk hasil setelah 24 jam pilih

Historical.

l. Mencetak Hasil

Mencetak hasil per Sampel

- Dari menu Workspace, pilih Print

- Pilih Report Option

- Pilih Result Report

- Masukkan tanggal mulai dan akhir, view

dan sort ( sort untuk memilih hasil yang

akan di cetak)

- Pilih Print Report

Mencetak hasil per Test

- Dari menu Workspace, pilih Print

114 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

- Pilih Report Options

- Pilih Test Report

- Masukkan tanggal awal dan akhir, test

dan sort

- Pilih Print Report

DOKUMENTASI

Prosedur ini didokumentasikan dalam bentuk hard

copy (kertas) dan file data.

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Log Book Advia Centaur CP

Lampiran 2 : Lembar kerja harian pemeriksaan Uji

Saring.

Lampiran 3 : Print Out hasil Advia Centaur CP

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 115

15. PEMELIHARAAN INSTRUMEN ADVIA

CENTAUR CP

Untuk memastikan kinerja dari sistim Advia Centaur

CP yang handal, harus dilakukan pemeliharaan

peralatan yang rutin sesuai dengan instruksi dan

jadwal Pemeliharaan alat.

a. Daily maintenance

Gantikontainer air

Lakukan automated daily cleaning

Maintenance harian membutuhkan waktu sampai

60 menit untuk selesai, pada saat proses

cleaning berlangsung instrument tidak dapat

melakukan aktifitas running lainnya.

Bahan yang diperlukan :

1) Cleaning solution

2) Aquadest

Prosedur :

1) Buang / kosongkan container limbah cair

2) Jika perlu tambahkan / ganti cleaning

solution

3) Pastikan kontainer air terisi minimal 2,5 L

116 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

4) Pastikan jumlah cuvette cukup

5) Dari menu Workspace, pilih Maintenance

Status

6) Pilih Daily Cleaning, pilih Perform, pilih

Yes. Tunggu sampai proses selesai

Jika pada saat cleaning tersebut berhenti/ stop

oleh alat dikarenakan terdapat error makasistem

maintenance akan gagal dan indicator pada

maintenance status untuk daily maintenance

akan berwarna merah kemudian Sistem akan

melakukan pencucian secara otomatis .Jika

pencucian berhasil maka indikator daily

maintenance akan berwarna kuning. Lakukan

troubleshooting untuk error yang yang terjadi

setelah itu lakukan daily maintenance lagi.

b. Weekly maintenance

Prosedur :

1) Pastikan status instrument Ready,

Warming up, Diagnostic, Mechanism Off

atau Check Status

2) Tarik Waste & Water Drawer keluar

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 117

3) Buka kontainer water trap dan buang

isinya, pasang kembali

4) Mengganti cleaning solution

5) Dari menu Workspace, plih Maintenance

Status

6) Pilih Replace Cleaning Solution, pilih

Perform

Prosedur :

1) Tuang 1 botol CSC (Cleaning Solution

Concentrate) kedalam kontainer cleaning

kemudian tambahkan aquadest sampai

batas tutup kontainer.

2) Cleaning Solution Concentrate setelah

diencerkan akan stabil selama 7 hari.

3) Bersihkan reservoir dan manifold

Dari menu Workspace, pilih System

Status

Pilih Turn System Mechanism Off, pilih

Yes

Tunggu sampai kolom Turn System

On aktif

Tarik keluar drawer Air &limbah

118 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Lepaskan sensor danselang reservoir

air dengan hati –hati

Keluarkan botol reservoir dan buang

isinya

Buka tiga baut dan lepaskan

manifoldnya

Afa

Setelah selesai Turn System

Mechanism On

4) Prime Water Reservoir

Dari menu Workspace, pilih

Maintenance Status

Pilih Prime Water from Reservoir to

Manifold, pilih Perform

Setelah selesai alat siap digunakan

c. Monthly maintenance

Bersihkan bagian luar reagen probe

1) Dari workspace pilih System Status

2) PilihTurn System Mechanis Off, tunggu

beberapa saat sampai tanda kotakTurn

System Mechanis On menjadi aktif

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 119

3) Buka cover depan atas alat

4) Buka cover samping alat

5) Dengan hati hati arahkan reagan probe 1,

2 dan 3 ke incubator ring

6) Bersihkan masing-masing reagen probe

dengan tisu yang dibasahi dengan

cleaning solution secara hati-hati dari

atas kebawah

7) Bersihkan reagen probe dengan tisu yang

dibasahi dengan aquadest untuk

menghilangkan sisa cleaning solution

pada reagen probe

8) Pastikan reagen tidak bengkok

9) Pasang kembali cover samping dan cover

depan atas

10) Dari Workspace pilihSystem status

11) PilihTurn System Mechanics On

120 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Bersihkan bagian luar Ancillary probe

1) Dari Workspace pilihSystem Status

2) PilihTurn System Mechanis Off, tunggu

beberapa saat sampai tanda kotak Turn

System Mechanis On menjadi aktif

3) Buka cover depat atas alat

4) Dorong rakin proses kearah kanan

5) Tarik ancillary probe kedepan

6) Bersihkan dengan tisu yang dibasahi

dengan cleaning solution dari atas

kebawah dengan hati hati, terutama pada

bagian tengah

7) Bersihkan dengan tisu yang dibasahi

dengan aquadest dari atas kebawah

dengan hati-hati, pastikan ancillary probe

tidak bengkok

8) Tutup kembali cover depan atas

9) Dari Workspace pilihSystem status

10) PilihTurn System Mechanics On

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 121

Bersihkan bagian luar Aspirate Probe

1) Dari Workspace pilih System Status

2) Pilih Turn System Mechanis Off, tunggu

beberapa saat sampai tanda kotak Turn

System Mechanis On menjadiaktif

3) Buka cover alat depan atas

4) Tarik aspirate probe sampai ketinggian

maksimal dengan perlahan

5) Bersihkan bagian aspirate probe yang

terlihat dengan tisu yang dibasahi dengan

cleaning solution

6) Bersihkan bagian aspirate probe

dengantisu yang dibasahi aquadest

7) Turunkan kembali aspirate probe sekitar

1,27 cm (0,5 inchi)

8) Tutup cover atas depan

9) Dari Workspace pilihSystem status

10) PilihTurn System Mechanics On

122 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Bersihkan Filter Udara

1) Lepaskan filter udara dibelakang alat

dengan ditarik

2) Bersihkan filter udara

3) Pasang kembali filter udara tersebut

Monthly cleaning

Prosedur :

1) Dari menu Workspace, pilih

Maintenance Status

2) Pilih Automated Monthly Cleaning

3) Pilih Perform

Tahap 1

1) Lepaskan selang dan sensor pada

kontainer air

2) Isi kontainer air dengan 4 Liter

campuran aquadestdan CSC

3) Kosongkan limbah cair dan padat

4) Pasang kembali container pada alat

dan pastikan selang dan sensor telah

tersambung

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 123

5) Lepaskan selang dan sensor pada

reservoir air dan kosongkan isinya

6) Pasang reservoir air beserta selang

dan sensornya

7) Pilih Continue, tunggu sampai selesai

Tahap 2

1) Lepaskan selang dan sensor kontainer

air, buang isi container tsb kemudian

bilas dengan air sampai tidak berbau

tajam lagi

2) Isi kontainer air tsb dengan 2 Liter

aquadest ( tidak boleh lebih atau

kurang karena akan dapat

menyebabkan proses cleaning menjadi

gagal)

3) Pasang kontainer air berserta selang

dan sensornya

4) Pastikan sisa cairan pada reservoir air

ketinggianya tidak lebih dari 1,27 cm

atau 0,5 inchi

5) Pilih Continue, tunggu sampai selesai

124 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Tahap 3

1) Lepaskan container dan reservoir air

kemudian buang sisa cairan

2) Cuci container dan reservoir air

dengan aquadest sampai bersih

3) Isi kontainer air dengan 2 Liter

aquadest dan pasangkan kembali ke

alat

4) Pasangkan kembali reservoir air

5) Pastikan selang dan sensor telah

terpasang dengan baik

6) Pilih Continue, tunggu sampai selesai

Tahap 4

1) Lepaskan selang dan sensor pada

container dan reservoir air

2) Buang isi cairan pada container dan

reservoir air cuci sampai bersih dan

keringkan

3) Ambil container dan reservoir

cadangan

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 125

4) Isi container cadangan dengan

aquadest dan pasang kembali ke alat

5) Pasang reservoir air cadangan

(kosong) kealat

6) Pastikan kembali selang dan sensor

terpasang dengan baik

7) Pilih Continue, tunggu sampai selesai

d. Perawatan : Bila diperlukan

c. Bersihkan rak sampel

d. Pemeliharaan alat bila tidak dijalankan

e. DOKUMENTASI

Prosedur ini didokumentasikan dalam bentuk hard

copy (kertas) dan file data

f. LAMPIRAN

Lembar Kerja Pemeliharaan alat Advia Cenatur

CP

126 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

16. PROSEDUR KERJA COBAS E 601

a. Persiapan Harian

1) Siapkan semua reagen, kalibrator, control, sampel

pada suhu ruang kurang lebih selama 15 menit.

2) Cek reagen/bahan pelengkap : magazine Assay

Cup, Assay Tip, ProCell M, CleanCell M, Pre

Clean M, Probe Wash.

3) Buang limbah konsentrat.

4) Cek conductivity air RO, pastikan nilainya< 1 (bila

lebih, buang air kran sampai nilai< 1) kemudian

buka saluran air RO menuju alat.

5) Cek semua kabel yang terhubung dengan

instrument, pastikan terhubung dengan baik,

kemudian Switch On UPS, dan Printer.

6) Switch On instrument dengan menarik keatas tuas

Power di sebelah kiri instrument lalu Switch On

computer dan cobas link.

7) Masukkan Operator ID dan Password, lalu tekan

Logon

8) Setelah alat selesai initial, pada posisi stand by

buka penutup reagen lalu masukkan reagen pada

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 127

reagen disk, tutup kembali penutup reagen disk,

alat akan otomatis Reagent Registration.

b. Kalibrasi

1) Tekan Calibration, tekan Status, bila sudah

muncul tulisan Full langsung tekan Save.

2) Masukkan Snap Cap Vial Calibrator ke rack

calibrator warna hitam (Calset 1 harus selalu di

depan Calset 2) (Kalibrasi beberapa parameter

dapat dilakukan bersamaan)

3) Pasang rack dalam rack loader.

4) Tekan Start kecil, Start besar.

c. Kontrol Harian

1) Tekan QC, tekan Install, pilih Download, klik lot,

ketik 6 angka lot number qc diikuti angka 00, klik

Search, setelah data muncul, klik pada data, klik

Download, OK,OK

2) Setelah data masuk, klik pada data yang baru,

klik Active Test.

3) No 1 & 2 khusus untuk qc lot baru.

4) Tekan QC, tekan Status, blok semua parameter

yang akan di qc, pilih Select, Save.

128 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

5) Masukkan Snap Cap Vial Preci Control ke rack

qc warna putih, pasang rack dalam rack loader.

6) Tekan Start kecil, Start besar.

d. PengerjaanSampel

1) Pastikan sampel tidak lisis, bersih dari fibrin

daneritrosit, telah mencapai suhu ruang dan

dihomogenkan (jika disimpan di lemari

pendingin).

2) Pasang sampel di rak sample warna abu-abu.

3) Tekan Work Place, tekan Test Selection, isi

Sample ID, enter, klik Lengkap, klik Barcode

Read Error, masukkan no rak & no posisi, klik

Add, Save.

4) Masukkan semua data pasien

5) Cekurutan data pasien :klik Barcode Read Error.

6) Pasang rak sample di rack loader, tekan Start

kecil, Start besar.

e. Penutupan Harian

1) Tekan Utility, tekan Maintenance, tekan

Finalization Maintenance, tekan Select, tekan

Start, tunggu hingga Stand By.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 129

2) Tutup semua reagen dan simpan pada suhu

sesuai petunjuk pada kemasan.

3) Tekan Logoff, tekan Shutdown, tekan OK,

tunggu hingga layar monitor gelap

4) Switch Off tombol power di sebelah kanan

instrument.

5) Switch Off layar computer cobas link & printer.

17. KESELAMATAN KERJA DI

LABORATORIUM

a. Resiko umumnya terjadi karena beberapa hal,

antara lain :

- Petugas laboratorium bekerja dengan sesuatu

yang belum diketahui.

- Petugas laboratorium merupakan orang yang

paling awal terkena bahaya.

- Keinginan pasien untuk memperoleh hasil yang

cepat, beban kerja yang berlebihan serta

rutinitas pekerjaan mendorong ke arah situasi

yang membahayakan karena pada umumnya

130 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

tidak mengindahkan pedoman kerja yang

benar.

Secara umum yang harus diperhatikan :

- Sebelum memulai bekerja, seluruh petugas

laboratorium harus mengenakan jas

laboratorium dan mencuci tangan serta

menggunakan sarung tangan.

- Para petugas laboratorium diharuskan

mengenakan sepatu tertutup.

- Bila akan melakukan kegiatan lain seperti

mengangkat telefon, menggunakan komputer,

membuka/memegang gagang pintu, maka

sarung tangan harus dibuka atau mencuci

tangan menggunakan handsoap dengan air

mengalir.

- Apabila akan meninggalkan laboratorium

karena pekerjaan sudah selesai atau akan

beristirahat, maka jas laboratorium harus

dilepas begitu pula halnya dengan sarung

tangan dan masker kemudian dibuang kedalam

tempat sampah yang berlabel "Limbah Medis ".

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 131

b. Infeksi laboratorik didapat dari :

- Terminum/termakan (akibat memipet dengan

mulut, makan, minum, merokok dan

menggunakan kosmetik tanpa mencuci tangan

terlebih dahulu selesai bekerja).

- Percikan sample atau reagen ke muka dan

mata.

- Infeksi yang disengaja.

c. Sumber aerosol yang menginfeksiadalah :

- Proses membukasumbat

- Penggunaan alat pengocok berkecepatan tinggi

(vortex)

- Proses menghilangkangelembungudara

- Proses centrifugasi

- Proses pencampuran

d. Prosedur K3 di Laboratorium

Persyaratan umum keselamatan pribadi &

laboratorium :

Pakaian

Jas laboratorium wajib digunakan, jas

laboratorium yang baik adalah yang berlengan

132 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

panjang, sepanjang lutut, tertutup kancing di

muka dan bersih.

SarungTangan

Sebelum memegang dan mengerjakan

specimen, harus menggunakan sarung tangan

yang masih bersih.

Masker

Pergunakan masker yang bersih untuk

mengerjakan pemeriksaan yang dapat

menyebabkan infeksi melalui udara

Sepatu

Gunakan sepatu yang nyaman, menutupi

seluruh kaki dan tidak licin.

Cuci Tangan

Pencucian tangan perlu dilakukan sesering

mungkin, yaitu :

- Setelah melepas sarung tangan.

- Sebelum meninggalkan laboratorium.

- Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.

- Sebelum makan dan minum.

- Segera setelah kontak dengan darah/cairan

tubuh atau bahan terkontaminasi.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 133

Pengaturan Rumah Tangga

Hal – halumum yang menyangkut pengaturan

rumah tangga yang baik perlu dipelihara,

seperti pemeliharaan kebersihan (Ruangan,

peralatan, furniture), pengelolaan sampah dan

penempatan barang.

Bahan Pecah Belah

Bila terjadi pecahan, hindari pecahan terkena

tubuh, buang pecahan dalam wadah tahan

tusukan dan bersihkan permukaan bekas

pecahan.

Label

Gunakan dimana perlu mengingatkan karyawan

akan bahaya yang ada.

Centrifuge

Usahakan penggunaan centrifuge agar

sesedikit mungkin timbul aerosol.

134 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

e. Prosedur Keselamatan Kerja

Prosedur keselamatan kerja bagi petugas

laboratorium, pasien dan lingkungan:

1) Setiap pengambilan darah HARUS ada

suratrujukan atau pengantar dari dokter yang

bersangkutan.

2) Dalam melaksanakan tugas, beberapa hal

yang harus diperhatikan:

- Selalu berpedoman pada PKS yang telah

ditetapkan.

- Menggunakan jas laboratorium

3) Alat disposable atau limbah cairan yang telah

digunakan, dibuang atau dilarutkan pada

tempat yang telah ditentukan (Jerigen) untuk

dibuang dan diolah sesuai dengan sifatnya,

yaitu :

- Limbah padat : Dibakar di incenerator

- Limbah cair : Dibuang diseptitan kkhusus.

4) Pengamanan dan Penanggulangan Dampak

dari Penggunaan Alat Medik, Limbah Klinis,

Limbah Kimia di Laboratorium

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 135

- Lab jas

- Sarung tangan disposible

- Masker

- Tempat pembuangan limbah berlabel

“Limbah Medis, Limbah Non Medis,

Limbah benda – benda tajam” dan tempat

pembuangan limbah cair.

- Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

- Sabun

- Desinfektan

5) Ada Beberapa Hal yang harus Diketahui, yaitu :

- Jenis alat yang digunakan.

- Resiko yang ditimbulkan dari penggunaan

alat dan bahan – bahan specimen dan

reagensia yang digunakan.

- Apakah ada limbahnya dan bagaimana

cara penanggulangannya.

6) Langkah – Langkah Pengamanan (Safety

Prosedur)

- Memeriksa / mengawasi pengaman

peralatan secara rutin/berkala

136 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

- Limbah laboratorium sebelum dibuang ke

tempat pembuangan akhir (sewage)

dilakukan treatmen terlebih dahulu.

- Para petugaslaboratoriumwajib :

Melakukan pekerjaan sesuai

dengan Standart Operasional

Prosedur yang telah ditetapkan.

Menggunakan perlengkapan

pelindung kerja, seperti jas

laboratorium, sarung tangan, dan

masker.

Meningkatkan pengetahuan yang

dimiliki para petugas laboratorium

tentang dampak dari laboratorium

dan prosedur kerja yang tepat

dengan cara ikut seminar, diskusi

kelompok, atau membaca buku–

buku tentang laboratorium dan

sebagainya.

Melakukan pengamanan

laboratorium terhadap donor yaitu

dengan melaksanakan tata cara

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 137

pemeriksaan terhadap donor

sesuai dengan Standart

Operasional Prosedur (SOP).

f. Prosedur Pencegahan, Tindak Lanjut &

Pengamanan di Laboratorium

1) Pencegahan Tusukan Jarum

- Jika ingin melakukan suatu pekerjaan,

gunakanlah sarung tangan latex.

- Buang jarum ke dalam “wadah tahan

tusukan” (Jerigen plastik) yang

berlabelkan “Limbah Benda – Benda

Tajam”.

- Jangan menutup kembali jarum dengan

tangan.

- Jangan membengkokan atau

mematahkan (Selain resiko tertusuk,

dapat timbul aerosol).

- Sedapatnya hindari manipulasi jarum.

- Jangan membuang jarum di tempat

pembuangan sampah umum.

138 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

2) Pengamanan Terhadap Bahaya Listrik

- Semua instrumen di laboratorium harus

dibumikan (Grounding).

- Jangan memperbaiki instrumen pada saat

masih dihubungkan dengan aliran listrik,

kecuali untuk kalibrasi yang memerlukan

“adjustment”.

- Perbaiki sistem listrik oleh personal yang

bertanggung jawab.

3) Prosedur Bahaya Zat Kimia

Pengenalan

- Korosif yaitu kerusakan yang tampak

jelas atau perubah jaringan yang

irreversible.

- Racun (Toksik) yaitu memberikan efek

– efek biologik yang serius melalui

inhalasi, saluran cerna atau melalui

kulit dan mukosa.

- Zat yang dapat menimbulkan api

(Ignitable), yaitu :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 139

a. Cairan yang mudah menyala

(Flammable) : titik nyala <1000F.

b. Cairan yang mudah terbakar

(Combustible) : titik nyala> 1000F

dan < 1400C.

- Zat kimia yang mudah meledak

(Eksplosif).

Penanganan

- Hindari kontak dengan kulit, pakaian,

saluran nafas dan saluran ce

g. Prosedur Penanganan Specimen

1) Sample dengan mengunakan EDTA

- Setelah dilakukan pemeriksaan, darah

dengan penampung EDTA dikumpulkan

kedalam wadah yang telah diberitanggal.

- Simpan dalam kulkas selama satu

minggu. Setelah satu minggu ditampung

kedalam kantong plastik kuning untuk

dibakar di Incenerator oleh petugas

Rumah Tangga UTD PMI Cabang Kota

Sura.karta.

140 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

2) Serum

- Serum didapat setelah melakukan

pemisahan dari darah beku.

- Setelah melakukan pemeriksaan, serum

tersebut ditampung dalam tabung dan

disimpan di dalam lemari pendingin

selama satu minggu.

- Setelah satu minggu, serum tersebut

ditampung ke dalam kantong plastik

kuning untuk dibakar di incenerator oleh

petugas Tumah Tangga UTD PMI

Cabang Kota Surakarta

h. Faktor-faktor yang menjadi dasar untuk

melakukan pengamanan atau penanggulangan,

Dengan resiko yang ditimbulkan ada dua faktor

yang menjadi dasar, yaitu :

1) Jenis – jenis alat laboratorium

Laboratorium UTD PMI Cabang Kota Surakarta

mempunyai peralatan serta bahan – bahan

penunjang (Reagen) sebagai berikut :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 141

Alat dan Bahan Resiko Pengamanan /

Penanggulangan

Mikroskop Infeksi

terhadap mata

Bagian yang terkena atau

dekat mata harus steril (Di-

desinfektan)

Lemari Es Infeksi darah Disteril

Centrifuge Suara bising Menutup telingga

Davinci Quttro

Washer

Infeksi limbah

cair

Sebelum pembuangan akhir,

didesinfektan terlebih dahulu

Inkubator Idem Idem

Bahan mudah

terbakar :

- Alkohol

Kebakaran Lemarikhusus

Merusak

pernafasan

Menggunakan masker

142 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

2) Limbah Klinis

Limbah

Klinis/kimia

Resiko Pengamanan /

penanggulangan

Cairan darah :

- Sisa hasil

pemeriksaan

- Sisa darah yang

tidak terpakai

Infeksi

Buang ke bagian pengolahan

limbah (Sampah plastik kuning),

untuk dibakar

Reagensia Infeksi Buang kedalam saluran air

Jarum suntik Tertusuk

sampai

dengan

infeksi

Buang kedalam tempat sampah

yang berlabel “Limbah benda

tajam” dan dibakar melalui

incenator

Sarung tangan

disposible

Infeksi - Menggunakan hanya untuk

kerja, tidak pada saat

memegamg telefon, alat

tulis, komputer atau

memegang handle pintu.

- Buang di tempat khusus

yang berlabelkan “Limbah

Medis”

Kapas alcohol &

tissue

Infeksi Buang kedalam tempat sampah

yang berlabelkan “Limbah Non

Medis”

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 143

i. Pencucian Alat Laboratorium

1) Cairan Pencuci: Larutan Netral 2%

Cara membuat :

- Ekstran netral 20 ml.

- Air sampai 1 liter.

2) Cara Pencucian Alat Laboratorium

- Rendam alat yang dicuci dalam air ledeng

sampai bersih, kemudian dalam larutan

ekstran netral 2% selama 2 – 24 jam. Bila

alat terlalu kotor, rendam lebih lama.

- Setelah itu dibilas lagi dalam air ledeng

sampai sisa – sisa larutan ekstran tidak

tertinggal pada alat yang dicuci.

Perhatikan : bila sisa – sisa larutan masih

tertinggal dalam alat yang dicuci akan

mempengaruhi hasil pemeriksaan.

- Alat – alat baca dimasukan dalam

incubator dengan suhu 50 – 60 oC dan

alat plastik dikeringkan dengan suhu yang

sama.

144 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

- Letakakn alat tersebut pada tempatnya

bila telah kering, untuk pipet diletakan

terbalik.

- Membersihkan meja laboratorium

Bahan pembersih : larutan Natrium

hipoklorit 0,5 %.

3) Cara Membersihkan Meja

- Bersihkan meja dari kotoran yang ada di

permukaan meja.

- Kemudian dibersihkan dengan larutan

hipoklorit 0,5 % sampai kering.

- Tindakan ini dilakukan pagi hari sebelum

dinas pagi mulai bekerja dan siangnya

sebelum dinas sore mulai bekerja.

4) Alat - Alat yang Dicuci :

- Obyekglas

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 145

j. Prosedur Pembuangan Limbah Laboratorium

UTD PMI Cabang Kota Surakarta

1) Ada 2 jenis limbah yang berasal dari

laboratorium, yaitu :

Limbah padat, terdiri dari :

- Kelompok A : Benda – benda yang

terkontaminasi.

- Kelompok B : Spuit bekas, jarum

suntik, pecahan kaca.

Limbah cair, yaitu :.

- Sisa darah, reagen, dll.

2) Tata cara pembuangan

Limbah padat

- Kelompo kA :Bahan – bahan yang

terkontaminasi dimasukan kedalam

kantong plastic kuning dan diberi label

“Limbah Medis” kemudian siap

dibakar.

- Kelompok B : Spuitatau jarum bekas

dimasukan kedalam jerigen

yang berlabelkan “Limbah Benda

Tajam” kemudian siap dibakar.

146 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Limbah Cair

- Sisa darah, reagensia dan bahan cair

lainnya, ditampung ke dalam jerigen

dan dibunag dalam lubang

pembuangan (Wastafel/scrubbing)

yang berhubungan langsung dengan

sewage (Pengelolaan limbah cair UTD

PMI Cabang Kota Surakarta.

k. Pengendalian Barang atau Sampah Yang Dapat

Membahayakan Lingkungan

Dengan menggunakan ciri – ciri dan warna – warna

khusus pada tempat pembuangan sampah, akan

memudahkan petugas lapangan untuk memilah –

milah barang bekas pakai untuk dibawa atau

dibuang ke tempat sampah yang sudah ditentukan.

Untuk itu pihak UTD PMI Cabang Kota

Surakarta sudah menetapkan warna – warna

kantong plastik sebagai wadah barang atau

sampah, yaitu:

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 147

Warna Keterangan Digunakan untuk DitujukanKe

Plastik HITAM

Sampah rumah

tangga (Sisa

makanan, kertas, dll)

Tempat

pembakaran

/ TPA

Plastik KUNING

(Sampah

terkontaminasi)

Bahan-bahan

laboratorium yang

terkontaminasi

(Bahan – bahan

dengan daya tular

tinggi)

Tempa

tpembakaran

/ Incenerator

(Dibakar)

Catatan : Untuk pecahan kaca, jarum suntik

dipisahkan dalam wadah tersendiri

(Jerigen) yang berlabelkan “limbah benda

tajam” yang kemudian akan dibakar di

incenerator.

148 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

l. Bahan Berbahaya Laboratorium UTD PMI Cabang

Kota Surakarta

1) Daftar Bahan Berbahaya Laboratorium UTD

PMI Cabang Kota Surakarta:

- Alkohol

- AsamSulfat

2) Prosedur Penerimaan dan Penyimpanan

Bahan Berbahaya

Penerimaan

Memeriksa wadah dan pengemas,

kemasan yang diterima harus dalam

bentuk asli dan dalam keadaan utuh

serta mencatumkan :

- Nama sediaan atau nama barang.

- Isi/bobotnetto.

- Komposisi isinya dalam nama

kimia.

- Nomor registrasi.

- Petunjuk cara penggunaan.

- Petunjuk cara penangganan untuk

mencegah bahaya.

- Tanda peringatan lainnya.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 149

- Nama dan alamat pabrik yang

memproduksi.

- Cara pertolongan pertama akibat

bahan berbahaya.

Memperhatikan label berupa

symbol, gambar dan atau tulisan

berupa kalimat peringatan bahaya,

missal :bahan peledak, bahan

racun, bahan korosif, bahan

berbahaya, bahan iritasi, bahan

mudah terbakar dll.

Penyimpanan

Menyimpan bahan sesuai dengan

keterangan pada pengemas, misalnya:

- Harus terpisah dari bahan

makanan, pakaian.

- Tidak menimbulkan interaksi antar

bahan berbahaya satu sama lain.

- Bahan yang mudah menguap

harus disimpan dalam wadah

tertutup rapat.

150 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

- Bahan yang mudah menyerap uap

air harus disimpan dalam wadah

tertutup rapat yang berisi zat

penyerap lembab.

m. Analisa Resiko Alat Kesehatan

1) Ruang Atap

JENIS

ALAT

RESIKO PENGAMANAN &

PENGENDALIAN

Baju ganti Kontaminasi

bahan infensius

- Bersihkan / cuci secara

rutin / desinfektan.

- Tidak memakai baju orang

lain.

Alat – alat

habis pakai :

- Spuit

Tertusuk - Pemisahan sampah medis

dan non medis.

- Menggunakan sarung

tangan.

- Jarum suntik pisahkan

dari sampah lain.

- Tidak mematahkan jarum

sebelum dibuang

Tensimeter Air Raksa - Rapikan manset & kabel.

- Kalibrasi alat.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 151

- Kain manset dibersihkan

secara rutin.

Alat – alat

Instrumen

Berkarat - Lakukan sterilisasi dengan

benar ( Septik & Aseptik ).

- Inventarisasi alat yang

baik.

- Peralatan disimpan di

tempat tertutup.

2) Ruang Laboratorium Croosmathcing

JENIS

ALAT

RESIKO PENGAMANAN &

PENGENDALIAN

Baju ganti Kontaminasi

bahan infensius

- Bersihkan / cuci secara

rutin / desinfektan.

- Tidak memakai baju orang

lain.

Alat – alat

habis pakai :

- Spuit

Tertusuk - Pemisahan sampah medis

dan non medis.

- Menggunakan sarung

tangan.

- Jarum suntik pisahkan

dari sampah lain.

- Tidak mematahkan jarum

sebelum dibuang.

152 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

JENIS

ALAT

RESIKO PENGAMANAN &

PENGENDALIAN

Alat – alat

Instrumen

Berkarat - Lakukan sterilisasi dengan

benar ( Septik & Aseptik ).

- Inventarisasi alat yang

baik.

- Peralatan disimpan di

tempat tertutup.

Inkubator Tersetrum - Periksa roda dalam

keadaan baik.

- Bersihkan setiap habis

digunakan.

- Kalibrasi alat rutin.

- Kabel – kabel dicek

sebelum digunakan.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 153

v. Ruang Laboratorium Komponen

JENIS

ALAT

RESIKO PENGAMANAN &

PENGENDALIAN

Baju ganti Kontaminasi

bahan infensius

- Bersihkan / cuci secara

rutin / desinfektan.

- Tidak memakai baju orang

lain.

Alat – alat

habis pakai :

- Kantong

Darah

Tertusuk - Pemisahan sampah medis

dan non medis.

- Menggunakan sarung

tangan.

- Jarum suntik pisahkan

dari sampah lain.

- Tidak mematahkan jarum

sebelum dibuang.

Alat – alat

Instrumen

Berkarat - Lakukan sterilisasi dengan

benar ( Septik & Aseptik ).

- Inventarisasi alat yang

baik.

- Peralatan disimpan di

tempat tertutup.

Freezer Terstrum

Output tidak

sesuai dengan

- Kalibrasi rutin.

- Perhatikan sistim

grounding.

154 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

JENIS

ALAT

RESIKO PENGAMANAN &

PENGENDALIAN

skala / nilai

sebenarnya.

- Kabel – kabel dicek

sebelum digunakan.

Ultra Violet Terstrum

Output tidak

sesuai dengan

skala / nilai

sebenarnya.

Radiasisinar

ultra violet.

- Pakai kaca mata

pelindung.

- Perhatikan sistim

grounding.

- Gunakan pelindung untuk

daerah yang bukan obyek

terapi.

- Kabel – kabel dicek

sebelum digunakan.

- Menggunakan baju

pelindung.

Waterbath Terstrum

Output tidak

sesuai dengan

skala / nilai

sebenarnya.

- Kalibrasi rutin.

- Perhatikan sistim

grounding.

- Kabel – kabel dicek

sebelum digunakan.

Plasma

Ektractor

Terjepit

Refrigerator Terstrum - Kalibrasi rutin.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 155

JENIS

ALAT

RESIKO PENGAMANAN &

PENGENDALIAN

Centrifuge

Elektrik

Sealer

Pletelet

Agitator

Output tidak

sesuai dengan

skala / nilai

sebenarnya

- Perhatikan sistim

grounding.

- Kabel – kabel dicek

sebelum digunakan.

w. Ruang Laboratorium Uji Saring IMLTD

JENIS

ALAT

RESIKO PENGAMANAN &

PENGENDALIAN

Davinci

Quatto

Infeksi

Terstrom aliran

listrik

Menggunakan sarung

tangan, jas lab, masker

Perhatikan sistim

grounding

Kalibrasi rutin

Kabel – kabel dicek

sebelum digunakan

Whaser Infeksi Terstrom

aliran listrik

Menggunakan sarung

tangan, jas lab, masker.

Perhatikan sistim

grounding

Kalibrasirutin

Kabel – kabel dicek

156 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

JENIS

ALAT

RESIKO PENGAMANAN &

PENGENDALIAN

sebelum digunakan.

Photometer Infeksi

Terstrom aliran

listrik

Menggunakan sarung

tangan, jas lab, masker.

Perhatikan sistim

grounding

Kalibrasi rutin

Kabel – kabel dicek

sebelum digunakan.

Centrifuge Infeksi

Terstrom aliran

listrik

Menggunakan sarung

tangan, jas lab, masker.

Perhatikan sistim

grounding

Kalibrasi rutin

Kabel – kabel dicek

sebelum digunakan.

BEP II Plus

Dade

Behring

Infeksi

Terstrom aliran

listrik

Menggunakan sarung

tangan, jas lab, masker.

Perhatikan sistim

grounding

Kalibrasi rutin

Kabel – kabel dicek

sebelum digunakan.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 157

JENIS

ALAT

RESIKO PENGAMANAN &

PENGENDALIAN

Rotator Infeksi

Terstrom aliran

listrik

Menggunakan sarung

tangan, jas lab, masker.

Perhatikan sistim

grounding

Kalibrasi rutin

Kabel – kabel dicek

sebelum digunakan.

Inkubator Panas, luka

bakar

Terstrom aliran

listrik

Perhatikan sistim

grounding

Kalibrasi rutin

Kabel – kabel dicek

sebelum digunakan.

x. Ruang Blood Bank

Blood

Bank

Infeksi

Terstrom aliran

listrik

Menggunakan sarung

tangan, jas lab, masker.

Perhatikan sistim

grounding

Kalibrasi rutin

Kabel – kabel dicek sebelum

digunakan.

158 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

18. PENGENALAN ALAT ETI-MAX 3000

a. Menghidupkan Alat ETI-Max 3000

- Hidupkan Alat ETI-Max 3000

- Hidupkan Komputer

- Hidupkan Printer

- Klik Icon ETI-Max 3000 pada layar monitor/

Desktop

- User Name & Password biarkan kosong, klik OK

- Alat akan otomatis melakukan Self Test dan Cek

semua fungsi dari bagian alat, hasil dari

pengecekan tersebut akan ditampilkan pada

layar monitor.

b. Input Data Pasien

- Utilities | Patient Details atauklikPatient Editor.

- Klik pada tombol Add Patient (s) untuk membuka

Add Patient(s) dialogue box

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 159

- Masukan data sample pada First patient ID.

- Opsional, penomoran sampel berturut-turut dapat

dimasukkan pada Number of Patients.

- Klik OK

- Klik tombol Add Test (s) pada Patient Editor window.

160 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

- Pada Add Tests dialogue, pilih assay (tes) untuk

setiap pasien (sample). Caranya pilih pasien

kemudian pilih assay.

- Klik OK

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 161

c. Membuat Worklist

- Klik New| Tombol Worklist

- Pada Set-Up Panel Dialogue Box ( window ),

kliktombol Add Plate

- Klik Add Assay

162 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

- Pilih Assay file yang di inginkan

- Klik Open

- Klik Add Patient

- Pilihpasient ( sample ) yang di inginkanlaluklik OK

- Untuk program Assay / Tes lain ulangilangkahdari

no.2

d. Memasukan Data Reagent

- Isi dan lengkapi informasi atau Data semua

Reagent lalu tekan OK

Note : Data diisi setiap pergantian LOT

Reagent

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 163

e. Start Worklist

Periksa dan Penuhi semua kebutuhan dibawah

1) Schedule

2) Plate Layouts

164 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

3) Reagent Requirements

4) System Status

5) Active Event Log

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 165

6) Job List

f. Memasukan Reagent, Reagent & Control

1) Persiapkan semua Reagent, Control dan sample

yang dibutuhkan kedalam Rak yang sesuai

2) Klik Start , dan akan otomatis menampilkan

gambar berikut:

3) Masukan Rak yang telah berisi Reagent, control

dn sample kedalam Reagent Sample Area

166 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

4) Sesuaikan lokasi reagent dengan cara men-drag

gambar reagent diposisikan atas pada layar

keposisi Rak yang telah diletakan reagent yang

sesuai.

5) Untuk control akan otomatis tampil karena

menggunakan barcode

6) Gunakan tombol “ Auto Arrange Sample “ untuk

sample

g. Memasukan Consummable

1) Masukan disposable Tips sesuai dengan gambar

yang ditampilkan

2) Cek dan tambahkan Wash Buffer jika kurang

3) Cek Distilated Water dan tambahkan jika kurang

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 167

h. Cek Volume Reagent

1) Setelah semua kebutuhan telah terpenuhi klik OK

2) Alat akan otomatis cek seluruh Volume Reagents

3) Jika Volume Reagent cukup maka alat

melanjutkan proses selanjutnya untuk

memasukan Test Plate

i. Memasukan Plate

1) Buka Pintu dan letakan Test Plate secara benar

2) Isikan Nama Test Plate jika diinginkan

3) Klik OK

168 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

j. Memulai dan Memproses RUN

1) Setelah Test Plate dimasukan, alat otomatis

Running, dan pastikan semua pintu tertutup

dengan baik.

k. Maintenance Harian

1) Start Up:

- Periksa volume pada Tangki System Liquid,

tambahkan bila diperlukan.

- Kosongkan dan bersihkan tempat limbah Tips

- Periksa volume Tangki limbah cair,

kosongkan dan bersihkan jika diperlukan

- Periksa volume dan tambahkan aquadest jika

diperlukan pada Clean Fluid Bottle ( Tutup

Merah )

- Hidupkan computer dan instrument

- Klik Start ETI-Max 3000 Software

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 169

hanyaketika "Ready" Lampu LED pada

instrument “HIDUP”

- Lakukan SelfTest ( Dilakukan oleh alat secara

otomatis ):

Self Test dan Maintenance harian akan

secara otomatis dilakukan oleh alat.

- Peiksa Self Test Passed atau tidak

- Periksa Jarum pada system pencucian

dan bersihkan menggunakan cleaning

tools.

- Bersihkan permukaan instrument.

2) End of Work:

- Tutup Worklist yang sudah selesai

- Tutup ETI-Max 3000Software

- Tutup Windows dan matikan komputer

- Keluarka Reagent Bottles dan Sample Racks

170 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 171

ETI-MAX 3000 USER MAINTENANCE PLAN

- S/N :

MONTH :

YEAR :

WEEKLY MAINTENANCE

1 2 3 4

Na

me

Da

te

172 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

19. PREPARASI REAGENT HBSAG

a. Coated Wells

Biarkan Well padasuhu 18-30°C sebelum

dikeluarkan dari Bag

Kembalikan Well yang tidak digunakan kedalam

bag dan segera simpan pada suhu 2-8°C

b. Sample Diluent

Siap digunakan tanpa preparasi

Berisi 1 botol 16 ml buffer

Homogenkan sebelum digunakan

c. Negative Control

Siap digunakan tanpa preparasi

Berisi 2,5 ml normal human serum

d. Positive Control

Siap digunakan tanpa preparasi

Berisi 2 ml inactivated human serum

e. Conjugate

Siap digunakan tanpa preparasi

Terdiri dari 2 Botol masing-masing berisi 16 ml

(9F80-05)

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 173

f. Substrate Solution ( Pink Substrate )

Terdiridari Substrate Diluent dan Substrate

Concentrate

Masing – masing botol berisi 35 ml

Preparasi kedalam wadah botol plastic dengan

perbandingan 1:1

Lakukan preparasi Substrate Solution sesuai

kebutuhan

Hindari cahaya langsung atau simpan pada ruang

gelap

Substrate Solution jangan digunakan Jika

Substrate menjadi Ungu

Substrate Solution biasa digunakan bersamaan

dengan parameter A-HCV dan Syphylis

174 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Stabilitas setelah di preparasi adalah 2 Hari pada

suhu 2-8°C atau pada suhu 15-25°C, tetapi bila

terbentuk Kristal substrate jangan digunakan.

g. Wash Fluid

Terdiri dari 1 Botol

Setiap botol berisi 125 ml Wash Fluid

Concentrate

Larutkan Wash Fluid Concentrate dengan

Aquades 1:20 ( 100 ml + 1900 ml )

Bisa digunakan bersama-sama dengan test yang

lain, Anti-HCV, Syphylis dan Anti-HIV Stabilitas

setelah dipreparasi adalah 1 Bulan pada suhu 18-

30°C

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 175

20. PREPARASI REAGENT SYPHILIS

a. Coated Wells

Biarkan Well padasuhu 18-30°C sebelum

dikeluarkan dari Bag

Kembalikan Well yang tidak digunakan kedalam

bag dan segera simpan pada suhu 2-8°C

b. Sample Diluent

Siap digunakan tanpa preparasi

Berisi 1 botol 36 ml buffer

Homogenkan sebelum digunakan

c. Negative Control

Siap digunakan tanpa preparasi

Berisi 2,5 ml normal human serum

d. Positive Control

Siap digunakan tanpa preparasi

Berisi 1,5 ml normal human serum

e. Conjugate Solution

Terdiri dari Conjugate padat dan Conjugate

Diluent

Conjugate padat terdiri dari 5 Botol ( 8E04-01 )

Conjugate Diluent berisi 36 ml ( 8E04-01 )

176 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Pippete 5 ml ( 8E04-01 ) Conjugate Diluent

kedalam Botol Conjugate Padat

Biarkan 5 – 10 menit dan homogenkan

Pippete seluruh cairan tersebut dan masukan

kedalam sisa Botol Diluent

Homogenkan dengan perlahan

Stabilitas setelah preparasia dalah 10 hari pada

suhu 2-8°C atau 3 Bulan pada suhu -15°C

Bisa di lakukan beku ulang maksimal 11 kali

f. Substrate Solution ( Pink Substrate )

Terdiri dari Substrate Diluent dan Substrate

Concentrate

- Masing – masing botol berisi 35 ml

- Preparasi kedalam wadah botol plastic

dengan perbandingan 1:1

- Lakukan preparasi Substrate Solution sesuai

kebutuhan

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 177

Hindari cahaya langsung atau simpan pada ruang

gelap

Substrate Solution jangan digunakan Jika

Substrate sudah berubah warna menjadi Ungu

Substrate Solution bisa digunakan bersamaan

dengan parameter HBsAg dan Syphylis

Stabilitas setelah di preparasi adalah 2 Hari pada

suhu 2-8°C atau pada suhu 15 - 25°C, tetapi bila

terbentuk Kristal substrate jangan digunakan

g. Wash Fluid

Terdiri dari 2 Botol ( 8E04-01 )

Setiap botol berisi 125 ml Wash Fluid

Concentrate

Larutkan Wash Fluid Concentrate dengan

Aquades 1:20 ( 100 + 1900 ml ). Bisa digunakan

bersama-sama dengan test yang lain, Anti-HCV,

HBsAg dan Anti-HIV Stabilitas setelah dipreparasi

adalah 1 Bulan pada suhu 18-30°C

178 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

21. PEMERIKSAAN ANTI-HCV ONCOPROBE

a. Metoda : Rapi Test

b. Reagensia : HCV Oncoprobe

c. Bahan Pemeriksaan : Serum atau plasma

d. Prinsip : Membrane dilekati dengan

recombinant antigen HCV pada daerah garis test &

anti protein A antibodi pada daerah garis kontrol.

Selama test, serum bereaksi dengan conjugate (

protein A colloidal gold conjugate yang telah melekat

pada test divice. Campuran tersebut bergerak keatas

dengan proses kapilarisasi dan bereaksi dengan

recombinant antigen HCV.

e. Peralatan : Sudah tersedia pada kit

f. Persiapan Reagensia :Biarkan semua reagensia

pada suhu kamar.

g. Cara Kerja :

Untuk Serum / Plasma :

1) Biarkan semua reagensia pada suhu kamar

2) Keluarkan tes Card dari bungkusnya, letakkan

test Card pada permukaan datar.

3) Beri identitas sampel pada Card

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 179

4) Gunakan disposable dropper yang tersedia

pada kit

5) Teteskan 1 tetes sampel ( ± 5 ul ) ke lubang

sampel.

6) Tunggu dan biarkan menyerap

7) Teteskan 2 tetes buffer.

8) Bacalah hasil dalam waktu 15 - 20 menit (

Jangan melebihi 20 menit ).

h. Pembacaan Hasil :

Reaktif (R) : Terbentuk dua garis

berwarna, satu pada zona garis test dan satu

pada zona garis control.

Non Reaktif (NR) : Terbentuk satu garis

warna pada zona garis control saja.

Invalid : Jika tidak timbul garis

warna pada zona control maka test dinyatakan

gagal. Ulangi test dengan alat baru.

180 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

22. PEMERIKSAAN ANTI-HCV INTEC

a. Reagensia : Anti-HCV Card Intec

b. Metoda : Immunochromatography Rapid Test

c. Prinsip Test :

Sandwhich immunoassay untuk mendeteksi HCV telah

dijelaskan oleh Wisdom, Wolters,dan lain lain dan Wei

dan lain lain. Produksi, karakterisasi dan aplikasi

antibodi monoklonal untuk mendeteksi HCV telah di

laporkan. Test HCV ini merupakan koloid emas untuk

mendeteksi permukaan antigen hepatitis C dalam serum

atau plasma manusia. Sampel akan bereaksi dengan

antibodi monoklonal cunjugate emas dalam bantalan

sampel. Campuran bermigrasi melewati membran

dengan aksi kapiler dan bereaksi dengan anti HCV

dalam region tes. Jika sampel reaktif HCV garis akan

nampak diatas membran ,jika sampel non reaktif garis

tidak akan nampak diatas membran . Campuran akan

melanjutkan mengalir menuju area kontrol dimana garis

yang terbentuk menunjukkan hasil yang valid.

d. Bahan Pemeriksaan : serum atau plasma

e. Peralatan : sudah tersedia dalam kit

f. Cara Kerja :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 181

1) Diamkan sampel dan reagensia pada suhu kamar,

hingga suhu nya sama dengan suhu kamar

2) Buka aluminium pembungkus, keluarkan card dan

letakkan ditempat yang permukaannya kering

3) Beri identitas sampel pada card

4) Teteskan 1 tetes sampel serum/plasma kedalam

lubang sampel card tersebut

5) Teteskan 2 tetes buffer

6) Inkubasi selama 15 menit

7) Baca hasil pemeriksaan

8) Pembacaan hasil lebih dari 15 menit dianggap

invalid

g. Pembacaan Hasil :

Reaktif (R) : Tampak 2 garis

berwarna merah muda/pink pada garis test dan

garis kontrol

Non Reaktif (NR) : Tampak hanya 1 garis

berwarna merah muda / pink Pada garis kontrol

Invalid : Test dinyatakan

invalid apabila pada garis kontrol tidak tampak

garis berwarna merah muda/pink.

182 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

h. Interpretasi hasil :

23. PEMERIKSAAN Anti-HCV RIGHT SIGN

a. Metode : Immunochromatography

b. Reagensia : Right Sign Anti-HCV

c. Prinsip :Teteskan sampel pada

bantalan sampel dan sampel akan masuk melalui

bantalan konjugat, larut dan bercampur dengan

selenium colloid antigen konjugat, kemudian

masuk melalui benda padat dan bereaksi dengan

antigen pada pasien window site. Bila pada

sampel tersebut mengandung HCV, antigen akan

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 183

mengikat antibody window, dan membentuk garis

merah pada patient window site.

d. Peralatan : Adjustable Mikropipet

ukuran 5-50µl

e. Bahan pemeriksaan : serum, plasma,

f. Cara Kerja :

a. Diamkan sampel dan reagensia pada suhu

kamar, hingga suhu nya samadengan suhu

kamar

b. Buka aluminium pembungkus, keluarkan card

dan letakkan ditempat yang permukaannya

kering

c. Beri identitas sampel pada card

d. Teteskan 1 tetes (25 ul) sampel serum/plasma

kedalam lubang sampel card tersebut

e. Tambahkan 2 tetes buffer (80 ul )

f. Inkubasi selama 10 menit

g. Baca hasil pemeriksaan

h. Pembacaan hasil lebih dari 20 menit dianggap

invalid

184 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

g. Pembacaan Hasil :

Reaktif (R) : Tampak 2 garis

berwarna merah muda/pink pada garis test dan

garis kontrol

Non Reaktif (NR) : Tampak hanya 1 garis

berwarna merah muda/ pink Pada garis kontrol

Invalid : Test dinyatakan

invalid apabila pada garis kontrol tidak tampak

garis berwarna merah muda/pink.

24. PEMERIKSAAN Anti-HCV SD

a. Metoda : Rapid Test

b. Reagensia : Anti-HCV SD

c. Peralatan : Adjustable Mikropipet ukuran

5 - 50 ul.

d. Bahan Pemeriksaan : serum, plasma

e. Cara Kerja :

1) Biarkan reagen pada suhu kamar.

2) Buka pembungkus membrane test

3) Beri identitas sampel pada membrane test.

4) Masukkan 10 ul sampel serum/plasma

pada sumur sampel.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 185

5) Tambahkan 3 tetes diluent.

6) Baca hasil dalam waktu 5-20 menit,

(jangan menginterpretasi hasil setelah 30

menit).

f. Pembacaan Hasil :

Reaktif (R) : terdapat 2 garis merah yang terlihat.

Non Reaktif (NR): terdapat 1 garis merah yang terlihat.

Invalid : tes dikatakan invalid apabila

control tidak tampak / tidak ada dua garis merah.

g. Interpretasi Hasil :

186 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

25. PEMERIKSAAN ANTI-HIV ONCOPROBE

a. Metoda : Rapid Test

b. Reagensia : HIV Oncoprobe

c. Bahan Pemeriksaan : Serum atau plasma

d. Prinsip : Tes ini berdasarkan prinsip

immunokromatography. Membran dilekatkan dengan

antibody HIV-1 dan HIV-2 yang sudah dilumpuhkan.

Antigen pengikatnya adalah antigen recombinant dari

HIV-1 ada region gp-120 dan gp-41, sedangkan

untuk HIV-2 termasuk juga recombinan gp-36.

Selama test, serum bereaksi dengan

conjugate ( protein A-colloidal gold conjugate)

yang telah melekat pada test device.

Campuran tersebut bergerak keatas dengan

proses kapilarisasi dan bereaksi dengan

recombinat antigen HIV.

Hasilnya hanya dapat dibaca bila tampak

garis merah pada garis C.

Hasil yang reaktif akan tampak garis merah

pada garis 1 atau 2 atau keduanya & hasil yang non

reaktif tidak tampak garis merah pada garis 1 atau 2.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 187

e. Persiapan Reagensia :Biarkan semua reagensia

pada suhu kamar.

f. Peralatan : Sudah tersedia pada kit.

g. Cara Kerja :

Untuk Serum / Plasma :

1) Biarkan reagen pada suhu kamar.

2) Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada

membran.

3) Teteskan 1 tetes sampel (± 30 l) dengan

menggunakan dropper dalam sumur (s) pada

membran.

4) Tunggu dan biarkan meresap.

5) Lalu teteskan 1 tetes buffer (± 30 l)

6) Baca Hasil dalam waktu 15 - 30 menit setelah

penambahan sampel (jangan melebihi 30 menit).

Untuk Darah :

1) Biarkan reagen pada suhu kamar.

2) Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada

membran.

188 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

3) Teteskan 2 tetes darah (± 60 l) dengan

menggunakan dropper dalam sumur (s) pada

membran.

4) Tunggu dan biarkan meresap.

5) Lalu teteskan 2 tetes buffer (± 60l)

6) Baca Hasil dalam waktu 15 - 30 menit setelah

penambahan sampel (jangan melebihi 30 menit).

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 189

26. PEMERIKSAAN ANTI-HIV INTEC

a. Reagensia : Anti-HIV(1/2) Tri-Line Test Intec

untuk serum/plasma dan whole blood

b. Metoda : Immunochromatography Rapid Test

c. Prinsip Test :

- Anti-HIV (1&2) Tri-Line Test Intec dapat

mendeteksi semua isotype (IgG,IgM, IgA) yang

spesifik terhadap HIV1 termasuk subtype O dan

HIV2 secara bersamaan

- Test terdiriatas 2 garis test dan 1 gariskontrol

- Garis test T1 mengandung : recombinant gp41,

p24 dan gp120. Kebanyakan sampel yang

reaktif terhadap HIV1 atau HIV2 akan bereaksi

positip pada garis test T1 tersebut.

- Garis test T2 mengandung : recombinant gp36,

yang spesifik terhadap HIV2

- Garis control merupakan control terhadap

prosedur kerja yang telah dilakukan dan

sekaligus sebagai control terhadap Colloidal

Gold Conjugate

190 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

d. Bahan Pemeriksaan : serum, plasma atau whole

blood

e. Peralatan : sudah tersedia didalam kit

f. Cara Kerja :

- Biarkan sampel dan reagen pada suhu kamar

- Teteskan 1 tetes sampel (30 l) dgn

menggunakan dropper/pipet yang tersedia

- Biarkan meresap

- Teteskan 1 tetes diluent

- Baca hasil dalam 15 menit

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 191

27. PEMERIKSAAN ANTI HIV SD

a. Metoda : Rapid Test

b. Reagensia : SD HIV 1/2 3.0

c. Prinsip :

- Sd Bioline HIV 1/2 3.0 dilekati dengan

rekombinan HIV 1 antigen capture (gp 41, p24)

pada garis test 1 dan rekombinan HIV 2 antigen

capture (gp 36) pada garis test 2.

- Selama test, rekombinan HIV1/2 antigen (gp41,

p24, gp36) bereaksi dengan serum dan

conjugate (protein A – colloidal gold conjugate)

yang telah melekat pada test device.

- Campuran tersebut bergerak keatas dengan

proses kapilarisasi dan bereaksi dengan

recombinant antigen HIV.

- Hasil hanya dapat dibaca bila tampak garis

merah pada garis C.

- Hasil yang reaktip akan tampak garis merah

pada garis 1 atau 2 atau keduanya & hasil yang

negatip tidak tampak garis merah pada garis 1

atau 2.

192 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

d. Bahan Pemeriksaan : Serum / plasma

e. Peralatan : Sudah tersedia pada kit.

f. Cara kerja :

- Biarkan reagen pada suhu kamar.

- Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada

membrane.

- Gunakan disposable dropper yang tersedia

pada kit atau mikropipetukuran 10 ul.

- Ambil serum/ plasma (10 ul) dengan

menggunakan dropper sampai garis batas lalu

teteskan kelubang sampel.

- Tunggu dan biarkan menyerap.

- Lalu teteskan 3 tetes buffer (± 110 ul)

- Baca Hasil dalam waktu 5 – 20 menit (jangan

melebihi 20 menit).

g. Interpretasi Hasil :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 193

28. PEMERIKSAAN ANTI-HIVRight Sign

a. Reagensia : Right Sign

b. Metoda :Immunochromatography Rapid Test

c. Prinsip Test :

Anti-HIV (1&2) Tri-Line Test Intec dapat

mendeteksi semua isotype (IgG, IgM, IgA)

yang spesifik terhadap HIV1 termasuk

subtype O dan HIV2 secara bersamaan

Test terdiri atas 2 garis test dan 1 garis

kontrol

Garis test T1 mengandung : recombinant

gp41, p24 dan gp120. Kebanyakan sampel

yang reaktif terhadap HIV1 atau HIV2 akan

bereaksi positip pada garis test T1 tersebut.

Garis test T2 mengandung : recombinant

gp36, yang spesifik terhadap HIV2

Garis control merupakan control terhadap

prosedur kerja yang telah dilakukan dan

sekaligus sebagai control terhadap Colloidal

Gold Conjugate

194 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

d. Bahan Pemeriksaan : serum, plasma atau whole

blood

e. Peralatan : sudah tersedia didalam kit

f. Cara Kerja : Sampel Serum/Plasma

1) Buka Card test dar ipenutup

2) Beri identitas

3) Teteskan 1 tetes (25 ul) sampel pada card

4) Tambahkan 1 tetes buffer (40 ul)

5) Tunggu sekurang-kurangnya 10 menit

6) Baca Hasil, Jangan mambaca hasil lebih dari

20 menit

Untuk sampel WB ( dari vena) :

1) Buka Card test dari penutup

Beri identitas

2) Teteskan 2 tetes (50 ul) whole blood pada

card

3) Tambahkan 2 tetes buffer (80 ul)

4) Tunggu sekurang-kurangnya 10menit

5) Baca Hasil, Jangan mambaca hasil lebih dari

20 menit

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 195

Untuk sampel WB ( dari darah perifer) :

1) Buka Card test dari penutup

Beri identitas

2) Teteskan (50 ul) whole blood pada card

3) Tambahkan 2 tetes buffer (80 ul)

4) Tunggu sekurang-kurangnya 10 menit

5) Baca Hasil, Jangan mambaca hasil lebih dari

20 menit

g. Pembacaan Hasil :

- Reaktif : terdapat 2 garis merah pada

garis control dan garis pasien

- Non Reaktif : terdapat 1 garis merah pada

garis control

- Invalid : tidak ada garis merah baik

garis control dan garis pasien

196 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Check List Pemeriksaan Anti-HIV Oncoprobe

Biarkan semua reagensia pada suhu kamar

Keluarkan tes Card dari bungkusnya, letakkan

test Card pada permukaan datar

Beri identitas sampel pada Card

Gunakan disposable dropper yang tersedia

pada kit

Teteskan 1 tetes sampel ( ± 5 ul ) ke lubang

sampel.

Tunggu dan biarkan menyerap

Teteskan 2 tetes buffer.

Bacalah hasil dalam waktu 15 - 20 menit (

Jangan melebihi 20 menit ).

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 197

Pembacaan Hasil :

Reaktif (R) : Terbentuk dua garis

berwarna, satu pada zona garis test dan satu pada

zona garis control.

Non Reaktif (NR) : Terbentuk satu garis warna

pada zona garis control saja.

Invalid : Jika tidak timbul garis warna

pada zona control maka test dinyatakan gagal. Ulangi

test dengan alat baru.

198 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN Anti-HIV

Reagensia : Oncoprobe

No. Lot :

Tgl. Kadaluarsa :

Tgl

Pem No

Asal

Sampel

Nonor

Sampel

Garis Kontrol

(Validitas) Hasil

Dicatat

Oleh :

Dicek

Oleh :

Disahkan Oleh :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 199

Check List Pemeriksaan Anti-HIV Card Intec

Cara Kerja :

Diamkan sampel dan reagensia pada suhu kamar,

hingga suhu nya sama dengan suhu kamar

Buka aluminium pembungkus, keluarkan card dan

letakkan ditempat yang permukaannya kering

Beri identitas sampel pada card

Teteskan 1 tetes sampel serum/plasma kedalam

lubang sampel card tersebut

Teteskan 1 tetes buffer

Inkubasi selama 15 menit

Baca hasil pemeriksaan

Pembacaanhasillebihdari 15 menitdianggap invalid

Pembacaan Hasil :

Reaktif (R) : Tampak 2 garis berwarna

merah muda/pink pada garis test dan garis kontrol

Non Reaktif (NR) : Tampak hanya 1 garis

berwarna merah muda / pink Pada garis kontrol

Invalid : Test dinyatakan invalid

apabila pada garis kontrol tidak tampak garis berwarna

merah muda/pink.

200 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN Anti-HIV

Reagensia : Card Intec

No. Lot :

Tgl. Kadaluarsa :

Tgl

Pem No

Asal

Sampel

Nonor

Sampel

Garis

Kontrol

(Validitas)

Hasil

Dicatat

Oleh :

Dicek

Oleh :

Disahkan Oleh :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 201

Check List Pemeriksaan Anti-HIV SD

Cara Kerja :

Biarkanreagenpadasuhukamar.

Bukapembungkus membrane test

Beri identitas sampel pada membrane test.

Masukkan 10 ul sampel serum/plasma pada

sumur sampel.

Tambahkan 3 tetes diluent.

Baca hasil dalam waktu 5-20 menit, (jangan

menginterpretasi hasil setelah 30 menit).

Pembacaan Hasil :

Reaktif (R) : terdapat 2 garis merah yang terlihat.

Non Reaktif (NR) : terdapat 1 garis merah yang

terlihat.

Invalid : Tes dikatakan invalid apabila

control tidak tampak/ tidak ada dua garis merah.

202 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN Anti-HIV

Reagensia : Anti-HIV SD

No. Lot :

Tgl. Kadaluarsa :

Tgl

Pem No

Asal

Sampel

Nonor

Sampel

Garis Kontrol

(Validitas) Hasil

Dicatat

Oleh :

Dicek

Oleh :

Disahkan Oleh :

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 203

Check List Pemeriksaan Anti-HIV RightSign

Cara Kerja : Sampel Serum/Plasma

Buka Card test dari penutup

Beri identitas

Teteskan 1 tetes (25 ul) sampel pada card

Tambahkan 1 tetes buffer (40 ul)

Tunggu sekurang-kurangnya 10menit

Baca Hasil, Jangan mambaca hasil lebih dari

20 menit

Untuk sampel WB ( dari vena) :

Buka Card test dari penutup

Beri identitas

Teteskan 2 tetes (50 ul) whole blood pada

card

Tambahkan 2 tetes buffer (80 ul)

Tunggu sekurang-kurangnya 10menit

Baca Hasil, Jangan mambaca hasil lebih dari

20 menit

Untuk sampel WB ( dari darah perifer) :

Buka Card test dari penutup

Beri identitas

204 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Teteskan (50 ul) whole blood pada card

Tambahkan 2 tetes buffer (80 ul)

Tunggu sekurang-kurangnya 10 menit

Baca Hasil , Jangan mambaca hasil lebih dari

20 menit

Pembacaan Hasil :

- Reaktif : terdapat 2 garis merah pada garis

control dan garis pasien

- Non Reaktif : terdapat 1 garis merah pada garis

kontrol

- Invalid : tidak ada garis merah baik garis

control dan garis pasien

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 205

LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN Anti-HIV

Reagensia : RightSign

No. Lot :

Tgl. Kadaluarsa :

Tgl

Pem No

Asal

Sampel

Nonor

Sampel

Garis Kontrol

(Validitas) Hasil

Dicatat

Oleh :

Dicek

Oleh :

Disahkan Oleh :

206 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

29. LAPORAN KEGIATAN IMLTD

BULAN : .......................... TAHUN ....................

LAPORAN UJI SARING DARAH TERHADAP IMLTD

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 207

208 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Jum

lah P

em

eriksaan

Jenis

Re

age

nsia

Keadaan Reagensia

Sis

a L

alu

Pen

ggu

naa

n

Sis

a s

ekara

ng

Kad

alu

wars

a

1 2 3 4 5 6

1. Sifilis

2. HBsAg

3. Anti HIV

4. Anti HCV

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 209

30. PENGENALAN PEMERIKSAAN NAT

Alur Kerja Operator Tigris NAT

210 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

A. INSTRUKSI KERJA PERSIAPAN PEMERIKSAAN

1. Siapkan instrumen Tigris sebelum melakukan

pemeriksaan

a. Nyalakan instrumen dan jalankan sistim

b. Masuk pada menu log on pada sistim software

c. Pastikan sistim pintu, cover dan drawer

instrumen sudah tertutup

d. Nyalakan instrumen dengan menekan power on

e. Nyalakan komputer setelah menyalakan

instrumen

f. Biarkan monitor dan printer dalam keadaan

hidup setiap waktu meskipun instrumen dan PC

dalam keadaan mati

2. Bersihkan area kerja sebelum dan sesudah bekerja

menggunakan Assay Reagent atau mengoperasikan

alat

a. Siapkan larutan bleach setiap hari

b. Bersihkan seluruh permukaan meja dengan

larutan bleach dan meratakan larutan tersebut

menggunakan tissue bersih

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 211

c. Biarkan larutan bleach kontak dengan

permukaan meja selama kurang lebih 15 menit

d. Bilas permukaan meja dengan Aquadest

e. Keringkan permukaan meja dengan tissue

bersih

f. Sediakan alas bersih untuk melapisi permukaan

meja kerja

3. Siapkan Assay Reagent (AR), atur reagensia yang

baru dengan nomor barcode sesuai nomor lot pada

lembar Master Lot

a. Assay Reagent harus dari Master Lot yang

sama

b. Assay Reagent yang sudah pernah dimasukkan

dalam Procleix Tigris System harus disiapkan

sesuai dengan kelompoknya

c. Masukkan Assay Reagent ke dalam RPI

Cek reagensia dengan AR Report untuk

verifikasi terhadap penyimpanan dan waktu

stabilitas (on board time)

212 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Cek kondisi tutup botol reagensia,

kencangkan dan pastikan kondisi barcode

masih bersih dan dapat terbaca

Jangan memutar botol reagensia setelah

diletakkan pada penjepit botol yang dapat

merusak barcode

Reagensia yang boleh dimasukkan kedalam

RPI

a) TCR/wTCR

b) Probereagent

c) Enzymreagent

d) Amplificationreagent

e) Discriminatory Probe Reagent

Reagensia yang tidak boleh dimasukkan

kedalam RPI

a) Calibrator

b) Control

c) Selection Reagent (kecuali untuk

perlakuan khusus bila reagensia

tersebut disimpan dalam refrigerator)

d) Internal Control

e) Assay Fluid

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 213

Atur RPI untuk menjalankannya

a) Tutup pintu dan cek penampung

tumpahan cairan pada RPI

b) Jalankan RPI dengan menekan

tombol start

c) Atur putaran dengan menekan

tombol Continuous

d) Pilih nomor file / program sesuai

kondisi reagensia

File /

program

Kondisi

Penyimpanan Temperatur Waktu

1 Freezer

(-15 s.d -35°C) 32°C 1 : 45

2 Refrigerator

(2 s.d 8°C) 32°C 1 : 00

3 Temperatur Ruang 25°C Tidak ada

pengaturan

4 Pemulihan

Selection Reagents 60°C 0 : 45

214 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

e) Bila reagensia penyimpanan pada

freezer dan refrigerator disiapkan

bersamaan, gunakan file/program 1

Jalankan ITM (Independent Temperature

Monitor)

a) Tekan tombol power untuk

menyalakan ITM

b) Tekan Hi/Lo Limits untuk

mengaktifkan fitur alarm

c) Tekan Min/Max untuk mengaktifkan

fitur rekaman

d. Pindahkan reagensia dari RPI, bila waktu file

/ program telah selesai, alarm sudah

berbunyi dan lampu indikator telah menyala

a) Matikan alarm, tekan tombol HOLD /

RUNsebanyak 4 kali

b) Tekan kembali tombol HOLD / RUN

sebanyak 2 kali, akan tampak layar

LED menunjukan suhu 32°C kembali

dan tekan HOLD / RUN kembali 1

kali

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 215

c) Pindahkan reagensia dengan

menggunakan tangan yang satu

memegang Carousel dan yang

lainnya mengeluarkan botol. Hati-

hati jangan menggoyangkan botol

terlalu keras

d) Jangan menggunakan tombol JOG

yang akan mengakibatkan

gelembung / busa pada reagensia

e. Verifikasi temperatur dan matikan ITM

Temperatur RPI selama dijalankan rata-

rata suhu harus 32±2°C dan tidak boleh

melebihi 35°C

Bila temperatur melebihi 35°C, rekam

maksimum suhu dan rata-rata dan

laporkan kepada teknisi (Novartis

Diagnostic)

f. Matikan ITM dengan menekan Min / Max

selama 3 detik untuk mematikan fitur

rekaman dan tekan tombol power

216 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

g. Tuliskan tanggal buka reagensia untuk

pertama kali dengan inisial petugas pada

botol reagensia

4. Lihat kebutuhan bahan habis pakai pada layar

software

a. Verifikasi kebutuhan disposable tip dan MTU

dengan melihat pada layar software

b. Masukkan disposable tip ke dalam

caraousel pada instrumen dengan menekan

tombol Load pada layar. Caraousel Tip Ring

dapat menampung 5 rak dengan 96 tip/rak

total 480 tip

c. Seluruh disposable tip yang sudah kosong

harus diganti semuanya

d. Disposable tip harus selalu penuh saat

mengganti. Jangan memasukkan tip yang

sudah pernah terpakai, sistim hanya

membaca rak tip yang penuh dan sudah

otomatis terekam pada instrumen

e. Masukkan MTU bila indikator menunjukan

warna hijau berubah menjadi warna merah

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 217

f. Verifikasi MTU barcode, kemasan, dan tiplet

baik. Pastikan barcode bersih dan mudah

terbaca

g. Gunakan MTU yang masih dalam kemasan

untuk dimasukkan pada instrumen. Jangan

menyentuh MTU dan tiplet menggunakan

tangan

h. Sebelum menutup MTU Drawer, pastikan

ada celah yang cukup antara MTU dan akhir

MTU Drawer. Jangan melebihi kapasitas

MTU Drawer yang akan berakibat adanya

error

5. Lihat Lower Bay Inventory pada layar software,

Lakukan pengelolaan bila salah satu fluid habis

atau kadaluarsa dan salah satu limbah sudah terisi

penuh

a. Verifikasi sisa jumlah tes setiap fluid pada

layar inventory status termasuk botol A dan

B, sisa setiap fluid paling sedikit harus 90 tes

yang akan digunakan pada saat prime

218 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

b. Pastikan sisa fluid sesuai dengan total

jumlah tes yang akan diperiksa sebelum

inventory dilakukan baik botol A maupun B

c. Ganti fluid yang telah habis atau kadaluarsa

dengan menekan tombol change inventory

d. Pastikan setiap botol fluid A dan B

menggunakan nomor lot yang sama

e. Lihat dan bersihkan tutup sambungan selang

bila diperlukan pada saat mengganti botol

auto detect 2 untuk menghilangkan kristal

f. Lakukan pemindaian fluid barcode setiap

mengganti fluid yang telah habis atau

kadaluarsa dalam fluid drawer sesuai urutan

: wash solution B>wash solution

A > auto detect 1 A > auto detect 1 B >

auto detect 2 A > auto detect 2 B > Oil A >

Oil B > System Fluid > Deactivation Fluid

g. Kosongkan dan ganti wadah limbah padat

maupun cair

Kosongkan wadah limbah tiplet. Pastikan

wadah tiplet bersentuhan dengan sensor

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 219

dan wadah tiplet terletak dibelakang botol

fluid pada fluid drawer

Kosongkan wadah limbah cair 1 dan

ganti dengan menambahkan 200 mL

larutan bleach pada wadah limbah cair 1.

Pastikan volume bleach jangan lebih

maupun kurang yang berakibat error

system

Kosongkan wadah limbah cair 2

Kosongkan wadah limbah MTU setelah

mengganti seluruh botol limbah cair

a) Tarik rak limbah MTU ke bagian

depan drawer setelah botol limbah

cair diangkat

b) Ganti plastik limbah, deflector tip, dan

cover

c) Kembalikan rak limbah dan botol

limbah cair ke posisi semula

Pastikan setelah mengganti seluruh

limbah untuk mengencangkan dan

menghubungkan kembali tutup selang

220 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

h. Validasi lower bay inventory

Tutup dan kunci rak, tutup pintu, pilih

inventory pada layar change inventory

Jika ada pesan kesalahan, cek kembali

dan perbaiki masalah tersebut

Pindai kembali seluruh fluid dan pilih

inventory kembali

Jika seluruh prosedur benar maka sistim

akan menambahkan seluruh inventory

pada lower bay inventory. Lihat pada

layar inventory status adanya jumlah/sisa

tes, tanggal kadaluarsa dan stabilitas

pada instrumen setiap lower bay fluid

i. Prime sistim setelah melakukan lower bay

inventory, jika selama 4 jam tidak melakukan

proses pemeriksaan maka selang fluid harus

dilakukan prime untuk menghilangkan

gelembung udara. Prime dapat dilakukan bila

indikator menunjukan warna merah

Lower bay inventory harus valid sebelum

prime dilakukan

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 221

Lakukan 2 kali prime bila instrumen tidak

digunakan selama 3 hari atau lebih

6. Buat lembar kerja dan siapkan rak sampel

a. Buat lembar kerja pada layar pilih create

carousel worklist atau worklist manager

ataupun run manager

b. Pilih jenis pemeriksaan dan jumlah sampel,

sistim akan otomatis menambahkan

calibrator dan kontrol sesuai kebutuhan

c. Cetak lembar kerja bila dibutuhkan sebagai

panduan persiapan sampel pada rak sampel

d. Masukkan sampel pada rak

Urutkan tabung calibrator, control dan

sampel sesuai urutan pada lembar kerja.

Pastikan rak sampel dan meja kerja

dalam keadaan bersih

Sebelum memasukkan, pastikan

calibrator, control dan sampel tidak

terlihat adanya partikel, gelembung udara

maupun clot

222 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Hilangkan partikel, gelembung udara

maupun clot bila memungkinkan atau

ganti tabung tersebut

7. Lakukan Perawatan Harian

a. Tekan pada layar Maintenance, pilih status detail

untuk mengecek jadwal status perawatan

b. Verifikasi temperatur laboratorium, temperatur

harus berada pada suhu 15º sampai dengan 25ºC

dan kelembaban berada pada 20 hingga 85%

c. Cek drip pan dan lihat kondisi permukaan

penampung dari kebocoran dan tumpahan.

d. Jika terdapat kebocoran dan tumpahan pada

penampung, segera hubungi teknisi dan jangan

mengoperasikan instrumen

e. Bersihkan DiTi cone

Sebelum membersihkan DiTi cone, keluarkan

semua sampel rak atau Assay Reagent

Lihat pada layar maintenance, pilih clean Diti

cone, lalu buka pintu TCR pada instrumen

Bersihkan DiTi cone menggunakan alcohol

70%

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 223

f. Cek tekanan vakum

Tekanan vakum harus ≤ 12 inches Hg dan

ketentuan minimum dapat dilihat sbb :

Ketinggian lokal Tekanan Minimum

1 sampai 2000 feet (0 sampai 610m) 6.5 inches Hg

2001 sampai 4000 feet (611 sampai 1219m) 6.0 inches Hg

4001 sampai 5000 feet (1220 sampai 1524m) 5.5 inches Hg

5001 sampai 7355 feet (1525 sampai 2242m) 5.0 inches Hg

g. Cek pegas pada pintu TCR dari kebocoran dan

fungsinya

h. Bersihkan Reagent Pipettor Probes

Bersihkan Amplification dan HPA pipettor

setelah melakukan prime dengan lower bay

fluid, dilakukan sebelum memasukkan assay

reagent (AR)

Lakukan prosedur sbb :

a) Siapkan botol maintenance sesuai

reagen pada assay reagent carousel,

barcode tidak dibutuhkan untuk

prosedur ini

b) Isi botol maintenance (selection

reagent dan amplification) dengan TAP

water dan botol maintenance (probe

224 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

dan Enzym) dengan larutan bleach

sebanyak ½ volume dari botol

c) Letakkan pada assay reagent carousel

dalam quadrant 1

d) Keluarkan rak sampel atau assay

reagent sebelum melakukan prosedur

ini

e) Tekan tombol start pada layar untuk

memulai maintenance

8. Masukkan assay reagent pada instrumen setelah

melakukan Lower Bay Inventory, prime, dan

melenyelesaikan perawatan harian

a. Verifikasi dengan melihat pada layar View

Master Lot Report. Pastikan assay reagent

sudah terdaftar

Pastikan hanya kelompok master lot yang

spesifik yang bisa digunakan bersama

Setiap Master Lot hanya bisa dimasukkan

sekali kedalam sistim

b. Jika diperlukan, dapat menambahkan Master

Lot yang baru

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 225

Pindai Master Lot yang baru berdasarkan

lembar Master Lot barcode

c. Pada panel Upper Bay Inventory di layar

Inventory Status, pilih Load

Untuk mencegah kontaminasi, hindari

menyentuh Amplification dan HPA Pipettor

ketika memindahkan AR Carousel dan cover

d. Masukkan assay reagent kedalam carousel

Tersedia 4 (empat) kuadrant untuk

menempatkan assay reagent

Letakan assay reagent pada kuadrant 1

Untuk discriminatory reagent letakan pada

kuadran 4

Pastikan barcode reagen menghadap

kedepan atau celah pembacaan pada

caraousel

Pastikan barcode dapat terbaca pada

instrumen

e. Masukkan wTCR kedalam TCR Carousel

Pastikan barcode reagen menghadap

kedepan atau celah pembacaan pada

caraousel

226 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Pastikan barcode dapat terbaca pada

instrumen

f. Pilih inventory

Sistim akan membaca setiap barcode pada

botol reagen, Bila terdapat sistim error

pada layar, baca pesan yang muncul lalu

perbaiki. Pilih Inventory kembali

Bila assay reagent dengan kelompok yang

baru (baru dipersiapkan), maka sistim akan

meminta memindai pada barcode Internal

Control dan isilah tanggal pembuatan dan

persiapan reagen

g. Tekan continue

Sistim akan mengecek volume setiap

assay reagent

Perhatikan dan perbaiki bila ada error

message

h. Tekan Done

Reagen akan secara otomatis terlihat pada

upper inventory panel, akan terlihat jumlah

tes dan tanggal kadaluarsa setiap assay

reagent

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 227

9. Proses pemeriksaan

a. Antrikan lembar kerja pada software

Pilih lembar kerja dari stored worklist,

pindahkan pada layar Run Manager, lalu

tekan add

b. Masukkan rak kedalam sample carousel

Rak akan langsung otomatis dijalankan

oleh instrumen setelah diletakan bila

tombol Load Rack diaktifkan

c. Memulai proses

Jika diperlukan, tekan start pipetting status

pada layar

Tunggu konfirmasi pada saat memipet,

jangan meninggalkan instrumen sebelum

selesai memipet (sampai terlihat warna rak

menjadi kuning)

d. Pemantauan proses

Pemantauan dapat dilakukan dengan 2

jalan. Lihat pada Assay Prosesing Status

pada Run Manager untuk melihat tiap

lembar kerja

228 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

dan perkiraan proses pemeriksaan selesai

atau dengan melihat Sample Pipetting

Status pada Run Manager, setiap posisi

rak menggunakan simbol dan warna

Warna Status

Abu abu Rak tidak dimuat

Biru Rak dimuat

Kuning Proses pemipetan

Hijau Selesai memipet

Merah Error atau dibatalkan

e. Mengeluarkan sampel rak

Bila warna rak pada status berwarna biru

maka rak sampel dapat dikeluarkan dari

instrumen

Tekan Unload Rack untuk mengaktifkan

Keluarkan sampel dan lakukan

dekontaminasi pada rak menggunakan

larutan Bleach

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 229

10. Pembacaan Hasil

a. Hasil bisa dilihat pada layar Results dan dapat

dilihat pada tombol View Results Report

b. Cetak hasil sebagai dokumentasi

c. Informasi pada lembar hasil :

Assay Components, meliputi :

a) Nomor Master Lot dan tanggal

kadaluarsa

b) Barcode assay reagent dan tanggal

buka/menyiapkan reagen

c) Barcode Calibrator dan tanggal

kadaluarsa pabrik

d) Barcode assay fluid dan tanggal

kadaluarsa pabrik

e) Barcode Procleix Tigris Control dan

tanggal kadaluarsa pabrik

Test Results Report meliputi informasi

seluruh proses pemeriksaan mengenai

setiap sampel pada lembar kerja

a) Nomor sampel

b) ID rak dan posisi

c) ID sampel

230 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

d) Internal Control RLU

e) Internal Control Result

f) Analyte RLU

g) Analyte S/CO

h) Keseluruhan interpretasi (hasil reaktif

berwarna merah, invalid dan suspect

berwarna biru

i) Flags

Reactive Report, meliputi informasi

keseluruhan sampel yang reaktif

Invalid Report, meliputi informasi

keseluruhan sampel yang invalid atau

sampel dengan hasil suspect.

Invalid Report juga meliputi simbol dari flags, tes yang

ditolak, atau status pesan pada lembar kerja setiap sampel

yang diperiksa.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 231

B. PEMELIHARAAN INSTRUMEN PROCLEIC TIGRIS

Untuk memastikan kinerja dari sistim Procleix Tigris yang

handal, harus dilakukan pemeliharaan peralatan yang

rutin sesuai dengan instruksi dan jadwal.

1. Pemeliharaan secara umum

a. Rekomendasi bahan untuk pembersih

Bahan Definisi Digunakan sebagai :

Alkohol 70% ethanol, 70%

isopropyl alcohol

solution, atau 70%

isopropyl alcohol

swab

Membersihkan DiTi Cones,

mengeringkan permukaan

setelah dibersihkan dengan

larutan bleach dan dibilas

dengan air, membersihkan

kipas pendingin

Larutan

Bleach

0.5% sodium

hypochlorite dalam

aquadest untuk

sistim Procleix

Tigris

Membersihkan pippetor

probes, sistim Fluid lines dan

botol sistim fluid

0.5% sodium

hypochlorite dalam

aquadest untuk

sistim Procleix

Tigris atau Distilled

Membersihkan tumpahan,

permukaan luar area kerja

dan permukaan komponen

instrumen : Liquid Waste

Container, AR Cover, AR

232 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Water (Aquadest) Carousel, Sample Carousel,

Pelindung Pipettor, Tip Ring,

Tutup TCR, Plexiglass diatas

area fluid, Tiplet Waste

Container, Waste Drawer,

Liquid Waste Container

(permukaan bagian luar),

MTU Waste Container,

instrumen (permukaan

bagian luar) dan rak sampel

Air Air untuk sistim

Procleix Tigris

Mencuci / membilas

komponen setelah

dibersihkan dengan larutan

bleach :

Botol Perawatan

Pipettor probes

Selang sistim fluid dan

botol sistim fluid

Air Air untuk sistim

Procleix Tigris atau

Distilled Water

(Aquadest)

Mencuci / membilas

permukaan luar komponen

setelah dibersihkan dengan

larutan bleach :

Membersihkan area

kerja

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 233

AR Cover danAR

carousel Permukaan

sample container,

pelindung Pipettor, Tip

Ring dan tutup TCR

Permukaan Plexiglass

diatas area fluid, Tiplet

Waste Container

Waste Drawer, MTU

Waste Container

Permukaan bagian luar

instrumen

Distilled Water

(Aquadest) atauTap

water (Type 1

water)

Mencuci / membilas

permukaan luar komponen

setelah dibersihkan dengan

larutan bleach :

Rak sampel

Liquid Waste Container

(permukaan bagian

dalam dan luar)

Advanced

Cleaning

Solution

Endozime AW Plus Membersihkan Advanced

Magbetic Wash Aspirator

234 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

b. Prosedur membersihkan area kerja :

Setiap sampel atau fluid tertumpah diluar

instrumen, ulangi prosedur ini setiap kali terjadi

tumpahan dengan cara, sbb:

1) Bersihkan area kerja di laboratorium

sebelum melakukan pemeliharaan alat

2) Siapkan larutan bleach setiap hari

3) Bersihkan seluruh permukaan meja

dengan larutan bleach dengan meratakan

cairan tersebut menggunakan tissue

bersih

4) Biarkan larutan bleach kontak dengan

permukaan meja selama kurang lebih 15

menit

5) Bilas permukaan meja dengan Aquadest

6) Keringkan permukaan meja dengan tissue

bersih

7) Sediakan alas bersih untuk melapisi

permukaan meja kerja

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 235

c. Prosedur membersihkan botol perawatan

Bersihkan botol perawatan setelah digunakan

untuk :

1) Membuang cairan pembersih setelah

digunakan sesuai standar

2) Mengisi botol perawatan dengan larutan

bleach sampai penuh

3) Membersihkan bagian luar botol

4) Mendiamkan larutan bleach didalam botol

setelah 15 menit

5) Membilas dan mencuci bagian dalam dan

luar botol setidaknya 3 kali dengan air untuk

sistim Procleix Tigris

2. Ringkasan Jadwal Pemeliharaan / Perawatan

Perawatan Harian

Verifikasi temperature laboratorium 15º - 25ºC

dan kelembaban 20 – 85%

Cek Drip Pan dan permukaan diluar instrument

dari kebocoran dan tumpahan

Bersihkan DiTi Cone

Verifikasi tekanan vakum

236 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Bersihkan Reagent Pipettor Probe

Periksa pegas pintuTCR

Perawatan Mingguan

Mematikan instrument dan menyalakan kembali

sistim

Melakukan Advanced Magnetic Wash Cleaning

Perawatan Bulanan

a. Bersihkan area kerja computer

b. Bersihkan Assay Reagent Bay

c. Bersihkan Fluid Drawer

d. Bersihkan Sample Bay

e. Bersihkan Waste Drawer

- Bersihkan Waste Container 1 dan 2

f. Bersihkan permukaan luar dari instrument

g. Bersihkan Pipettor fluid lines

- Bersihkan botol sistim Fluid

Perawatan : Bila diperlukan

Bersihkan rak sampel

Pemeliharaan alat bila tidak dijalankan

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 237

3. Instruksi Kerja Perawatan Instrumen

a. Perawatan Harian

1) Cek adanya tumpahan dan kebocoran

Cek drip pan dan lihat kondisi

permukaan penampung dari kebocoran

dan tumpahan.

Jika terdapat kebocoran dan tumpahan

pada penampung, segera hubungi

teknisi dan jangan mengoperasikan

instrumen

2) Bersihkan DiTi cone

Sebelum membersihkan DiTi cone,

keluarkan semua sampel rak atau

Assay Reagent

Lihat pada layar maintenance, pilih

clean Diti cone, lalu buka pintu TCR

pada instrumen

Bersihkan DiTi cone menggunakan

alcohol 70%

Perawatan ini harus diulangi setelah 24

jam atau bila instrumen digunakan

terus menerus

238 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

3) Cek pegas pada pintu TCR dari kebocoran

dan fungsinya

Cek adanya kebocoran dan verifikasi

fungsi pegas saat mengangkat /

menahan

4) Cek tekanan vakum

Tekanan vakum harus ≤ 12 inches Hg

dan ketentuan minimum dapat dilihat

sbb :

Ketinggian lokal Tekanan

Minimum

1 sampai 2000 feet (0 sampai 610m) 6.5 inches Hg

2001 sampai 4000 feet (611 sampai 1219m) 6.0 inches Hg

4001 sampai 5000 feet (1220 sampai 1524m) 5.5 inches Hg

5001 sampai 7355 feet (1525 sampai 2242m) 5.0 inches Hg

5) Bersihkan Reagent Pipettor Probes

Bersihkan Amplification dan HPA

pipettor setelah melakukan prime

dengan lower bay fluid, dilakukan

sebelum memasukkan assay reagent

(AR)

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 239

Lakukan prosedur sbb :

a) Siapkan botol maintenance

sesuai reagen pada assay

reagent carousel, barcode tidak

dibutuhkan untuk prosedur ini

b) Isi botol maintenance (selection

reagent dana mplification)

dengan TAP water danbotol

maintenance (probe dan Enzym)

dengan larutan bleach sebanyak

½ volume dari botol

c) Letakkan pada assay reagent

carousel dalam quadrant 1

d) Keluarkan rak sampel atau assay

reagent sebelum melakukan

prosedur ini

e) Tekan tombol start pada layar

untuk memulai maintenance

240 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

b. Perawatan Mingguan

1) Matikan Sistim

Matikan dan nyalakan kembali sistim setiap 7

hari sekali

2) Advanced Magnetic Wash Cleaning

Setelah Lower Bay Inventory danPrime

selesai dikerjakan, Lakukan Advanced

Magnetic Wash Cleaning untuk

menghilangkan kotoran yang timbul /

menempel pada aspirator line

Magnetic Wash Aspirator harus dibersihkan

setiap minggu atau lebih sesuai jumlah tes

yang dikerjakan

Pastikan terdapat sisa minimum 10 tes setiap

botol Wash Solution A danB sebelum

melakukan prosedur ini

Siapkan minimum 5 MTU, 25 tip dan 25

tabung reaksi yang berisi paling sedikit 4 mL

larutan Endozyme®AW Plus sebelum

dimasukkan kedalam alat dan prosedur

dilakukan

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 241

Prosedur ini mungkin dapat dilakukan setelah

worklist terakhir setiap minggu dilakukan.

Ketika diantrikan, perawatan ini akan

dilakukan otomatis setelah worklist terakhir

diselesaikan.

Cara lainnya yaitu dengan melakukan

prosedur ini pada saat instrument dalam

keadaan Standby, bila tidak ada worklis,

operator dapat melakukannya dengan

menekan start maintenance.

c. Perawatan Bulanan

Bersihkan seluruh sistim Procleix Tigris sekali

dalam sebulan. Matikan sistim sebelum melakukan

aktifitas perawatan bulanan. Jangan menyemprot

larutan Bleach 0.5% langsung ke permukaan

instrumen. Larutan tersebut dapat merusak metal dan

bilas dengan aquadest setelah selesai membersihkan

a. Bersihkan area kerjakomputer

Pastikan komputer dan monitor dalam

keadaan mati saat dibersihkan

242 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

b. Bersihkan Assay Reagent Bay

Jangan terlalu keras dalam mengencangkan

baut saat melepaskan AR carousel

Jika menemukan tumpahan dan bocoran

dalam AR carousel, hubungi teknisi instrumen

Untuk mencegah kontaminasi, hindari

menyentuh Amplification dan HPA Pipettor

ketika melepaskan AR carousel dan Cover

c. Bersihkan area sampel

Sebelum membersihkan area sampel,

pindahkan seluruh sampel rak dan rak tip

yang berada pada instrument

d. Bersihkan Fluid Drawer

Pindahkan Oil, Auto Detect, dan botol Wash

Solution

Periksa botol dan drawer dari tumpahan dan

residu

Bersihkan seluruh sambungan selang, tutup

dan bagian luar sistim fluid dan botol

Deactivation Fluid, pegangan drawer dan

seluruh area drawer. Bersihkan Plexiglass

diatas area fluid, Tiplet Waste Container

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 243

Pasang kantong limbah Tiplet

Ganti Lower Bay Inventory dengan fluid baru

e. Bersihkan Waste Drawer

Bersihkan pegangan drawer dan bagian

dalam area drawer

Bersihkan Liquid Waste Container 1dan 2

Ganti kantong limbah MTU didalam MTU

Waste Container

Pasang Waste Deflector yang baru danMTU

Waste Cover ke MTU Waste Container

Jika ada kebocoran dan tip yang ditemukan,

hubungi teknisi instrumen

f. Bersihkan permukaan luar dari instrument

Bersihkan semua panel bagianluar, drip pan,

dan bagian pintu yang diakses oleh operator

dan pegangannya dengan larutan Bleach

0.5%. Biarkan larutan Bleach kontak selama

lebih kurang 15 menit, lalu bilas dengan

aquadest dan langkah terakhir bersihkan

dengan alcohol 70%. Biarkan permukaan

kering setelah dibersihkan

244 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

g. Bersihkan Pipettor fluid lines

Bersihkan saluran sistim Fluid daribotol sistim

Fluid ke pipettor

Sistim akan memberitahukan 3 hari sebelum

jadwal pelaksanaan. Worklist tidak dapat

diantrikan jika perawatan ini lewat waktu dari

jadwal

Instrumen harus dalam keadaan menyala saat

melakukan kegiatan ini dan operator harus

mempunyai panduan umum perawatan

dengan benar

d. Perawatan : Bila diperlukan

e. Bersihkan rak sampel

f. Pemeliharaan alat bila tidak dijalankan

4. DOKUMENTASI

Prosedur ini didokumentasikan dalam bentuk hard copy

(kertas) dan file data

5. LAMPIRAN

Lembar Maintenance Instrumen Procleix Tigris

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 245

31. PROSEDUR PENATALAKSANAAN PENDONOR

DARAH REAKTIF

a. Tujuan

Untuk memberitahu kepada pendonor atas hasil uji

saring darah reaktif dan memberikan rujukan pendonor

darah ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan

diagnostik dan penanganan selanjutnya.

b. Ruang Lingkup

Prosedurkerjastandarinidilaksanakanoleh dokter yang

bekerja di Unit Transfusi Darah PMI Kota Surakarta.

c. Definisi

Konseling donor reaktif adalah pemberitahuan kepada

pendonor dengan hasil uji saring darah reaktif dan

memberikan rujukan ke rumah sakit untuk

mendapatkan pemeriksaan diagnostik dan

penanganan lebih lanjut.

d. Referensi

WHO Guidelines on GMP for blood

establishments, WHO Technical Deport series No

941, 2007

246 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

nomor 91 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan

Transfusi Darah

e. Informasi Umum

Pemeriksaandarah donor menggunakanparameter uji

saring IMLTD dilakukan dengan metode CLIA dan

terkadang juga menggunakan metode NAT.

f. Uraian Prosedur

1) Pemanggilan terhadap pendonor dengan hasil uji

saring IMLTD reaktif dilakukan secara tertulis

menggunakan formulir pemanggilan donor untuk

konsultasi.

2) Pendonor yang datang ke PMI menyerahkan surat

panggilan konseling dan diterima oleh bagian CSO

dan kasir untuk kemudian diserahkan ke bagian

IMLTD untuk dicari data pendonor dan hasil

reaktifnya.

3) Pendonor dipersilahkan memasuki ruang

konseling.

4) Pendonor diberi penjelasan tentang parameter uji

saring IMLTD yang menunjukan hasil uji saring

reaktif dan artinya.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 247

5) Hasil uji saring IMLTD reaktif bukan merupakan

diagnosa namun menetapkan bahwa darah yang

disumbangkan tidak dapat digunakan untuk

transfusi.

6) Pendonor diberikan motivasi untuk dirujuk ke

rumah sakit guna mendapatkan pengujian

diagnostik yang akan menentukan diagnosa

penyakitnya.

7) Untuk hasil pengujian anti-HIV reaktif di rujuk ke

bagian Voluntary Counseling Test (VCT) HIV.

Untuk hasil pengujian HbsAg dan anti-HCV reaktif

di rujuk ke bagian penyakit dalam, sub bagian

hepatologi. Untuk hasil pengujian TPHA reaktif di

rujuk ke bagian kulit dan kelamin.

8) Hasil konseling donor dituangkan kedalam formulir

konseling donor.

9) Penjelasan harus jelas, ringkas dan dilaksanakan

dengan empati.

10) Formulir konseling donor ditandatangani oleh

pendonor dan dokter yang memberikan konseling.

248 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

g. Peran Dan Tanggung Jawab

Peran Tanggung Jawab

Kepala

Bidang

(Pengguna)

Memastikan bahwa SPO ini digunakan dan dipahami oleh

semua staf dibidangnya.

Menentukan kebutuhan akan validasi atau kualifikasi.

Mengawasi pembuatan spesifikasi.

Mengawasi pembuatan protokol.

Mengawasi jalannya kegiatan validasi atau kualifikasi.

Kepala

Bagian

Memastikan bahwa SPO ini digunakan dan dipahami oleh

semua staf dibidangnya.

Review dan menyetujui protokol validasi dan kualifikasi

sesuai kebutuhan.

Review hasil validasi dan kualifikasi dan menyetujui hasil

laporan sesuai kebutuhan.

Mengotorisasi pelaksanaan atau penggunaan hasil validasi

dan kualifikasi yang sudah disetujui sesuai kebutuhannya.

Manajer

Kualitas

Review dan menyetujui protokol validasi dan kualifikasi

sesuai dengan kebutuhan.

Review hasil validasi dan kualifikasi serta menyetujui hasil

laporan sesuai kebutuhan.

Mengotorisasi pelaksanaan atau penggunaan hasil validasi

dan kualifikasi yang sudah disetujui sesuai kebutuhannya.

h. Lampiran

- Formulir konseling donor

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 249

32. PENGGUNAAN DAN PERAWATAN

REFRIGERATOR

a. Tujuan

Untuk menjaga kualitas darah dan reagen .

b. Ruang Lingkup

Prosedur Kerja Standar ini harus dilaksanakan oleh

bagian Distribusi darah, Komponen, IMLTD,

Crossmatching, Quality Control, dan Logistik pada Unit

Tranfusi Darah.

c. Definisi

Penggunaan dan perawatan refrigerator adalah cara

menggunakan dan maintenent refrigerator agar tidak

menyimpang dari standar yang berlaku.

d. Persyaratan Sistiem Kualitas

Alat ini harus dibersihkan secara periodik

Apabila tidak digunakan harus dimatikan

e. Referensi

ISO 9001 : 2008

WHO Guidelines on GMP for blood establisment

WHO Technical Report series No: 961.2011 Annex 4.

PERMENKES No: 91 Tahun 2015 Tentang Standar

Pelayanan Tranfusi Darah.

250 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

f. Informasi Umum

Suhu penyimpanan darah dalam refrigerator adalah 2.0

°C – 6.0 °C, Sedangkan suhu penyimpanan reagen

adalah 2.0 °C – 8.0 °C dengan akurasi setting ±1°C

g. Peran Dan Tanggung Jawab

Peran Tanggung jawab

Manajer

Pemastian Mutu

Menyiapkan, Merevisi, Dan melatih

Penggunaan dan Penerapan SPO

Kepala Bagian

Terkait

Bertanggung jawab untuk

memastikan bahwa SPO

dilaksanakan dengan benar

Personil Melaksanakan SPO

h. Prosedur

Langkah Kegiatan

1 Pencatatan Suhu Refrigerator dilihat pada layar

monitor refrigerator setiap 4 jam sekali.

2 Pencatatan suhu Refrigerator juga bias dilihat

dari Chart recorder yang diganti setiap 7 hari

sekali.

3 Standart suhu yang di set padalayar refrigerator

antara 2.0 °C – 6.0 °C untuk penyimpanan

darah dan antara 2.0 °C – 8.0 °C untuk

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 251

penyimpanan reagen, dengan akurasi setting

±1°C.

4 Apabila suhu kurang atau lebih dari suhu

standard, alarm akan berbunyi, kemungkinan

disebabkan karena :

Suhu Melewati Spesifikasi

Pintu terbuka lebih lama dari waktu yang

telah diset

Pemadaman power terjadi lebih lama

waktu set power.

5 Segera pindahkan darah atau reagen yang

adadi refrigerator ( Maximal 30 menit ) bila

alarm berbunyi.

6 Laporkan kerusakan (suhu tidak sesuai

standard) refrigerator kebagian rumah tangga

agar segera ditindaklanjuti, dengan disertai form

kerusakan.

7 Bersihkan segera apabila refrigerator terkena

percikan darah atau reagen dengan tisu yang

dibasahi hipoklorit.

8 Matikan refrigerator apabila tidak digunakan.

i. Lampiran

Lampiran 1 : Contoh Lembar Chek List Perawatan alat

252 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

33. PROSEDUR MAMPU TELUSUR DARAH

a. Tujuan

Untuk menelusuri darah donor yang ditransfusikan

keresipien.

b. Ruang Lingkup

Prosedur Kerja Standar ini dilaksanakan seluruh

petugas pelaksana teknis di laboratorium UDD

PMI Kota Surakarta dan Bank Darah Rumah Sakit

di Surakarta

c. Definisi

Mampu telusur dari donor keresipien adalah

prosedur untuk menelusuri darah donor yang

ditransfusikan kepada pasien.

d. Referensi

PERMENKES NO 91 Tahun 2015

WHO Guidelines on GMP for Blood

Establishment WHO Technical Report

series No : 961.211 Annex 4.

e. Informasi Umum

-

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 253

f. Uraian Prosedur

1) Mampu telusur darah donor ke resipien di

UDD PMI Kota Surakarta

Bila ada permintaan darah dari Rumah

Sakit, petugas crossmatch akan

mengambilkan darah sesuai dengan

permintaan.

Petugas crosmatch memeriksa golongan

darah pasien dan kantong darah donor,

dilanjutkan pemeriksaan crossmatching.

Data pasien dan donor ditulis di lembar

hasil dan di computer.

Petugas administrasi laboratorium

membuat Surat Pengantar Darah

Transfusi untuk pengantar darah transfusi

ke Rumah Sakit.

Petugas CSO akan menulis data pasien

dan kantong darah yang ditransfusikan di

buku pengeluaran darah.

254 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

2) Mampu telusur darah donor ke resipien di

Bank Darah Rumah Sakit.

Bila ada permintaan darah dari Rumah

Sakit, petugas bank darah rumah sakit

akan mengambilkan darah sesuai

dengan permintaan.

Petugas bank darah memeriksa

golongan darah pasien dan kantong

darah donor, dilanjutkan pemeriksaan

crossmatching.

Data pasien dan donor ditulis di lembar

hasil dan di buku crossmatch

o Petugas bank darah membuat

Surat Pengantar Darah Transfusi

untuk pengantar darah

transfusi ke bangsal rumah sakit.

o Setiap bulan data pasien dan

kantong darah yang ditransfusikan

dilaporkan

Ke UTD PMI.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 255

g. Lampiran

Check List dan lembar kerja pemeriksaan

golongan darah dan crossmatch

Buku pengeluaran darah

Surat Pengantar Darah Transfusi

34. PROSEDUR MAMPU TELUSUR PASIEN

YANG MENINGGAL.

a. Tujuan

Untuk menelusuri darah pasien yang meninggal

b. Ruang Lingkup

Prosedur Kerja Standar ini dilaksanakan seluruh

petugas pelaksana teknis di laboratorium UDD PMI

Kota Surakarta dan Bank Darah RumahSakit di

Surakarta

c. Definisi

Mampu telusur dari pasien yang meninggal adalah

prosedur untuk menelusuri darah Pasien yang

dibatalkan karena pasien meninggal.

256 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

d. Referensi

PERMENKES NO 91 Tahun 2015

WHO Guidelines on GMP for Blood

Establishment WHO Technical Report

series No : 961.211 Annex 4.

e. Informasi Umum

-

f. Uraian Prosedur

Bila ada permintaan darah dari Rumah Sakit,

petugas crossmatch akan mengambilkan darah

sesuai dengan permintaan.

Petugas crosmatch memeriksa golongan darah

pasien dan kantong darah donor, dilanjutkan

pemeriksaan crossmatching.

Data pasien dan donor ditulis di lembar hasil

dan di computer.

Petugas administrasi laboratorium membuat

Surat Pengantar Darah Transfusi untuk

pengantar darah transfusi ke Rumah Sakit.

Petugas CSO akan menulis data pasien dan

kantong darah yang ditransfusikan di buku

pengeluaran darah.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 257

Bila ada informasi dari Rumah Sakit darah

dibatalkan karena pasien meninggal, darah

akan dimasukkan stok oleh petugas jaga

Data dimasukkkan keformulir darah dibatalkan.

g. Lampiran

Formulir darah dibatalkan

35. PROSEDUR PENYIMPANAN SAMPEL YANG

SUDAH DIPERIKSA UJI SARING IMLTD

a. Tujuan

Tujuan dari Standar Prosedur Operasional (SPO) ini

digunakan sebagai dokumentasi Cara Kerja

menangani penyimpanan sampel darah yang sudah

diperiksa uji saring IMLTD dan NAT di UTD PMI

Kota Surakarta.

b. Ruang Lingkup

Standar Prosedur Operasional ini harus

dilaksanakan oleh seluruh petugas pelaksana yang

terlatih pada laboratorium IMLTD dan NAT UTD

PMI Kota Surakarta.

258 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

c. Definisi

Sampel darah yang dimaksud pada Prosedur

Kerja Standar ini adalah sisa sampel darah

donor yang sudah diperiksa uji saring IMLTD

dan NAT

IMLTD : Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah

NAT : Nucleic Acid Testing

d. Referensi

WHO Guidelines on GMP for blood

estabilishment, WHO Technical Report Series

No.961.2011 Annex 4

PERMENKES No.91 Tahun 2015

TentangStandarPelayananTransfusiDarah

e. Informasi Umum

PKS ini dilaksanakan agar sisa sampel darah donor

yang sudah diperiksa uji saring IMLTD dan NAT

disimpan selama 7 hari dan digunakan untuk

menelusuri bila terjadi complain hasil.

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 259

f. PERAN DAN TANGGUNGJAWAB

Peran Tanggungjawab

Manajer Pemastian Mutu Menyiapkan, Merevisi, Dan melatih

Penggunaan dan Penerapan SPO

Kepala Bagian Terkait Bertanggungjawab untuk

memastikan bahwa SPO

dilaksanakan dengan benar

Personil Melaksanakan SPO

g. Uraian Prosedur

1) Sampel donor yang sudah diperiksa uji saring

IMLTD dan NAT disimpan pada wadah yang

sudah disiapkan.

2) Penyimpanan sampel darah donor diurutkan

sesuai hari dan tanggal yang sudah ditulis dalam

wadah tersebut diatas.

3) Sampel disimpan pada blood bank refrigerator

penyimpanan sampel selama 7 hari.

4) Setelah 7 hari sampel tersebut dibuang dalam

sampah medis warna kuning (biohazard)

5) Kemudian sampel tersebut dibuang sesuai

dengan SPO pembuangan limbah medis.

260 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

6) Data sampel darah donor yang dibuang dicatat

pada buku pembuangan sampel darah.

h. Lampiran

Buku Pembuangan Sampel Darah

References: UTDP-QS-L2-002 Internal Audit Standard

Operating Procedure

WHO guidelines on good manufacturing

practices for blood establishments 2011

ISO 9001:2008 Quality management systems

- Requirements

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 261

Date of

Internal Audit:

Internal

Audit

Number:

Name &

Address of

Site audited:

Name of

Auditor(s):

Name of

Auditee(s):

Comments (if required):

262 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

ISO

9001

WH

O c

GM

P

Are

a /

acti

vit

y c

he

cked

Sati

sfa

cto

ry

Co

mm

en

ts / N

ote

s

Reco

mm

en

da

tio

ns

TTI Laboratory – General

4.1 Is the Laboratory under

the supervision of an

appropriately designated

and qualified person?

(What qualifications do

they hold?)

Yes No

5.5.1 4.1 Are the responsibilities,

authorities and reporting

structures clearly documented

and communicated?

(Review the documentation)

Yes No

5.5.1 4.1 Do all staff have Job

Descriptions which set out

responsibilities and reporting

lines?

(Check the Job Description of

Yes No

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 263

at least 1 staff member)

TTI Laboratory – Screening

Is every donation screened for:

HBV?

HCV?

HIV?

Syphilis?

Other? (list the tests)

(What methods are used? Fill

in the Table on page 19)

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

What samples are used for

screening:

EDTA plasma?

Citrated plasma?

Serum?

Whole blood?

Plasma from a sample taken

from the bag?

(Check the pack insert to see if the

sample is recommended by the

manufacturer)

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Is labelling of donor samples

carried out properly:

Are all samples labelled

with the donor ID?

Are the donor IDs hand

Yes No

Yes No

264 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

written on the samples?

If yes, are the IDs

checked by a second

person?

Yes No

How are the donor samples

handled?

Refrigerated until use or

kept as instructed by the

pack insert?

Tested within the time

specified in the pack

insert?

Handled with gloves?

Lids put back on after

use?

Stored for a set number of

days after screening?

(Check pack insert for the

correct temperature of storage

and the maximum time of

storage before testing must

happen)

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Are all reagents in date?

Are expired reagents ever

used?

Yes No

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 265

(If yes, check when this

happens and who approves

it?)

Yes No

Are all tests performed

according to pack inserts?

Yes No

Are results recorded or

entered onto the computer

manually (by hand)?

If yes, are they checked by a

second staff member?

(A proper form must be used

and it must be document

controlled. Any results and

donation IDs written onto a

form should be checked by a

second person. If results and

donation IDs are manually

entered onto computer, they

should be entered twice or

checked by another person)

Yes No

Yes No

Is there traceability of:

Staff performing the test?

Staff checking the result?

Lot number of all reagents

used?

Yes No

Yes No

Yes No

266 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

How are reactive results

managed?

Donation located and put

into quarantine:

o Immediately?

o After repeat testing?

o Not located or put

into quarantine?

Samples located and

retested:

o Immediately?

o Whenever next tests

are run?

o Not retested?

(Donation should be put in

quarantine immediately,

especially if repeat testing is

not done straight away)

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

How are reactive samples

confirmed as positive?

Repeat testing on same

brand of test kit:

o Single retest?

o Duplicate retest?

Repeat testing on different

brand of test kit:

o Single retest?

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 267

o Duplicate retest?

Repeat testing done on:

o Same sample?

o Different sample (eg

grouping sample)?

o Sample from

donation bag?

Other testing? (list)

(Repeat testing should be

carried out in duplicate on the

same sample AND another

sample if available. If there is

more than one brand of test

kit, repeat testing in duplicate

should be done on the same

brand test AND on the different

brand)

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Is the performance of the test

kits monitored regularly:

Additional controls placed

on runs, eg weak

positive? (write down

which ones)

Regular review of the

results of all controls

(positive, negative,

Yes No

Yes No

Yes No

268 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

additional)?

Regular review of the

numbers of reactive

results (confirmed and

false positive)?

Regular review of the

number of failed test

runs?

Are these reviews

recorded, and how?

(Regular reviews should be

done at least weekly and

recorded. What happens if

the review finds a trend, eg

positive controls getting

weaker – is there a SOP)

Yes No

Yes No

Is there an ongoing QC or

QAP program in place?

When was the last panel run?

(Check the results of the last

one. If there are any poor

results, ask what action was

taken and where was this

recorded)

Yes No

Are there documented

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 269

procedures to cover all testing

activities:

Receipt of samples

Preparation of samples for

testing

Performing testing

Checking and recording

results

Managing positive results

(retesting and donation

quarantine)

Reviewing results

Troubleshooting if there

are problems with

samples, reagents or

equipment

Safe disposal of samples

and/or donation bags.

(check the SOPs against the

processes you are watching to

make sure they are correct.

Check that the SOPs are in

date and have document

control numbers)

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Are staff trained in all the

procedures for the tasks they

are allowed to do?

Yes No

Yes No

270 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Are there records to

demonstrate competency?

(Pick 1 or 2 staff who are

performing tasks and ask to

see their training records for

those tasks)

TTI Laboratory - Building and Premises

6.3 6.1.1 Is the Laboratory located,

designed and constructed to

suit the operations carried out

in them?

Is it separated from

donation, processing and

final product storage

areas?

Yes No

Yes No

6.3 6.1.1 Is it secured from unauthorised

access?

(Check rules for permitting

access. What happens when

external contractors come to

carry out servicing etc?)

Yes No

6.1.1 If staff have keys to the

Laboratory, is there a Key

Register?

Yes No

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 271

(If yes, check to see if all the

keys can be accounted for)

6.3

6.4

6.1.1 Are floors, walls and fittings

appropriate for testing

activities?

Clean?

Non-porous work

surfaces?

Free from cracks and

joins?

Sealed, non-slip?

Coved?

Wood-free and easily

cleaned?

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

6.4 6.1.1 Is the environment

appropriately controlled and

monitored for temperature and

if needed, humidity?

Is there airconditioning?

If yes, does it cover the

entire period of operation?

Is the temperature

monitored and are there

records?

Are there glass windows

that let sunlight across

work areas?

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

272 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Does any equipment have

temperature and/or

humidity requirements?

If yes, are they met?

Monitored?

Yes No

6.4 6.1.1 Are workspaces and work

surfaces:

Clean, organised and

uncluttered?

Organised in a way that

assists the work flow?

Paperwork benches

separated from testing

benches?

Are they regularly wiped

down/disinfected?

Are there records of

cleaning?

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

6.3 6.1.1 Is there a procedure for

cleaning the Laboratory?

Are there cleaning

records?

Are the cleaning solutions

formally approved?

Yes No

Yes No

Yes No

6.3

6.4

4.3

6.1.1

Are there dedicated hand

washing facilities?

Yes No

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 273

Are there eye wash stations?

Yes No

6.3 6.1.1 Is there access to a back-up

generator, surge protectors or

emergency power? (cross

through any that are not

available)

If not, is there an adequate

contingency plan for power

failures?

Yes No

Yes No

6.1.1 Are there fire extinguishers

close by?

Have they been checked

within the last 12 months?

Are staff trained in their

use?

Yes No

Yes No

Yes No

6.3

6.4

6.1.1

6.1.2

6.1.3

9.5.1.3

Is there adequate waste

management?

Sharps disposal?

Disposal of non-infectious

blood samples?

Interim storage of infected

samples/bags?

Disposal of infected

samples/bags?

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

274 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

6.3 9.5.1.3 Is there an incinerator and

does it meet the required

standards for destruction of

contaminated waste?

(Make a note of where it is

located and inspect any

holding area for waste before it

is taken to the incinerator)

Yes No

TTI Laboratory – Storage and Control of Materials (Consumables)

Are all TTI reagents stored

according to manufacturer’s

specifications?

Yes No

6.3 6.1.1

8.4

Are any goods storage areas

within the Laboratory:

Clean, dry and orderly?

Dedicated to storage of

consumables (no personal

effects, waste etc)

Able to clearly separate

released, quarantined or

nonconforming materials?

Suitable for the materials

stored?

Temperature controlled

and monitored?

Secure?

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 275

Connected to back-up

power?

Are there records of cleaning,

temperature and alarm

checks? (Check)

Yes No

7.4.1

7.4.2

8.1 Is there a procedure for control

of TTIcritical materials?

Does it include:

Approval of suppliers?

Documented

specifications for

acceptance of the

materials?

Release of materials?

Storage requirements?

Managing nonconforming

materials?

Required records?

Managing new Lot

Numbers or brands of

materials?

(Use the SOP to check how

materials are actually handled)

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

7.4.1 8.1 How are TTI critical materials Yes No

276 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

8.2 identified - is there a list?

7.4.2

7.4.3

8.2 When TTI critical materials are

received, are they all checked

before use?

Quantity and type against

the order?

Condition of packaging?

Expiry date?

Contents sampled and

inspected/tested?

Formal approval for use?

Are there records of checks

and approvals?

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

6.3

6.4

7.5.3

6.1.4

8.2

8.3

Check several TTI

consumables (eg testing

reagents) in each of the

Laboratory storage areas

(include both refrigerated and

room temperature areas)

Are the consumables stored

according to the

manufacturer’s

recommendations?

Is their status easily identified

(quarantined, released,

Yes No

Yes No

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 277

nonconforming?)

7.4.3 8.2

8.3

Are new brands of TTI test kits

or new Lot Numbers validated

before use?

Are there records?

Yes No

Yes No

7.5.3 8.2

8.3

Are TTI critical materials

waiting for inspection clearly

differentiated from released

material?

Held in a quarantine area

until it has been released

for use?

Labelled with

quarantine/released

sticker?

Yes No

Yes No

Yes No

7.5.3 8.2

8.5

Are the Lot Numbers of all TTI

critical materials recorded:

When received?

When approved?

When used?

Not recorded?

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

8.3 8.4 Is there a procedure for

managing nonconforming TTI

critical materials?

Yes No

278 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Does it include:

Actions to remove the

nonconforming materials

from use?

Requirements for storage

and disposal?

Clear identification of the

material as

nonconforming?

Reporting and records

required?

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

7.4.1 8.6 Is there a procedure for

managing suppliers?

Does it include:

A list of approved

suppliers?

Assessment of new

suppliers?

Regular review of supplier

performance?

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

TTI Laboratory - Equipment

6.2 Is there a master register of

critical equipment used in the

TTI Laboratory?

Yes No

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 279

(Complete Table 2 on page

20)

6.3 6.2.1 Is TTI equipment properly

located:

On level surfaces

(balances)?

Allows cleaning

around/behind?

Not in direct sunlight?

Does not present a hazard

to staff or donors?

Electrical wiring is not

exposed or draped across

floors/benches?

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

6.3 7.1 Is new TTI equipment formally

commissioned?

If yes, is there a

procedure?

Are there records?

Was formal approval

given for its use?

(Check the records of the

newest item of equipment -

who approved its use?)

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

280 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

6.3

7.6

6.2.2 Is there a procedure for

cleaning, calibration and

maintenance of all TTI critical

equipment?

Is there a schedule

showing when each is

due?

Does it include spare or

backup equipment that

may not be used

regularly?

Does the schedule meet

the manufacturer’s

specifications?

Is the schedule followed?

(check several items)

Are there records of

cleaning, calibration and

maintenance?

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

6.3

7.6

6.2 Is each item of equipment

uniquely labelled to provide

traceability?

Yes No

6.3

6.3

6.2.1

6.2.2

6.2.3

Is the equipment generally

clean and in good order?

Yes No

7.6 6.2 Are there procedures in place

to manage:

Equipment breakdowns?

Yes No

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 281

Out of range routine

checks?

Out of range calibration

results?

Are actions taken recorded?

Yes No

Yes No

Yes No

6.3

7.5.5

9.9 Are refrigerated reagent

storage areas:

Secured when

unattended?

Tidy, with nothing on the

floors (if a coolroom)?

In good repair? No rust,

spills, drips?

Regularly cleaned? (check

seals for mould)

Temperature controlled,

monitored and alarmed?

Capable of allowing

separate storage of

quarantined, released and

nonconforming blood

components?

Connected to back-up

power?

Are there records of cleaning,

temperature and alarm

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

282 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

checks?

(check records for out of

specification results and the

action that was taken)

TTI Laboratory – Documentation and Records

4.2.4 5.1.2

5.2.2

Are records legible, dated and

signed?

Are corrections made

according to the SOP?

Are records complete?

Yes No

Yes No

Yes No

4.2.4 5.1.2

Is there a Signature Register

for all staff?

(Compare signatures on

several records against the

Signature Register)

Yes No

4.2.4 5.1.2

5.2.2

Check the area in which any

records are kept. Are they

stored appropriately:

Is the area secured?

Are the records stored

away from direct sunlight?

Are there pest control and

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 283

cleaning records?

Are there fire

extinguishers at hand?

Yes No

TTI Laboratory - Safety and Hygiene

6.2.2

6.4

4.3 Is there a first aid kit?

If so, are the contents in date?

Yes No

Yes No

6.2.2 4.3 Are staff required to wear:

Gowns

Gloves

Masks

Safety glasses

Whenever they are in the

Laboratory

Only when they are

handling samples or

carrying out testing?

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

6.4 4.3 Are the hand-washing facilities

adequate?

Dedicated and accessible

hand basins?

Soap or hand wash?

Disposable towels?

Yes No

Yes No

Yes No

Yes No

6.2.2 4.3 Are there spill kits?

(Check to see if the spill kit is

Yes No

284 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

complete and any cleaning or

disinfecting reagents are in

date)

6.4 4.3 Are there documented

procedures to cover infection

control and safety processes?

Are staff trained in these

procedures and are there

records to demonstrate

competency?

Yes No

Yes No

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 285

Table 1: TTI TEST REAGENTS

Name Of Test Method Of Screen

HIV

HBV

HCV

Syphilis:

Other:

Other:

Other:

NOTES:

286 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati

Table 2: EQUIPMENT (circle Y or N as required) E

qu

ipm

en

t N

am

e

Make

/Mo

del

Calib

rate

d,

valid

ate

d?

In g

oo

d r

ep

air

?

Used

fo

r

an

yth

ing

els

e?

Cle

ar,

un

iqu

e ID

?

Serv

ice r

eco

rds?

No

tes

Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N

Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N

Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N

Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N

Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N

Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N

Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N

Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N

Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N

Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 287

NOTES: