Upload
others
View
34
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
INFEKSI MENULAR LEWAT
TRANSFUSI DARAH
Jilid 1
Dr.Christina Roosarjani, M.Si.
Sutami Wahyuningsih, A.Md.
Atik Sumiati, A.Md.
2 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
INFEKSI MENULAR LEWAT TRANSFUSI DARAH Copyright © PT Cipta Gadhing Artha, 2020 Penulis: Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati ISBN: 978 – 623 – 7689 – 73 – 7 (jilid lengkap) 978 – 623 – 7689 – 74 – 4 (jilid 1) Editor: Syarifah Penyunting dan Penata Letak: Istiqomah Desain Sampul: Wawan Penerbit: PT Cipta Gadhing Artha Redaksi: Centennial Tower Level 29, Jl. Gatot Subroto No.27, RT.2/RW.2, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950 Web : http://terbit.in E-mail : [email protected] WhatsApp : +62811354321 Cetakan Pertama, April 2020 287 halaman; 14 x 20 cm
Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak maupun mengedarkan buku dalam
bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit maupun penulis
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 3
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, sehingga Buku Modul Infeksi Menular Lewat
Transfusi Darah (IMLTD) Infeksi Menular Lewat Transfusi
Darah (IMLTD) Akademi Teknologi Bank Darah telah dapat
diselesaikan .
Buku Modul ini disusun dalam rangka
mempersiapkan mahasiswa melakukan Praktikum Infeksi
Menular Lewat Transfusi Darah (IMLTD) di semester 3
Program Studi Diploma Tiga Teknologi Bank Darah yang
menghasilkan tenaga kesehatan sebagai teknisi pelayanan
darah khususnya dalam bidang Praktikum Infeksi Menular
Lewat Transfusi Darah (IMLTD). Buku Modul Infeksi Menular
Lewat Transfusi Darah (IMLTD) ini diharapkan dapat
menjadi pedoman bagi mahasiswa, dosen dan asisten
praktikum dalam menyelenggarakan seluruh kegiatan
praktikum hematologi Program Studi Diploma 3 Teknologi
Bank Darah yang sesuai dengan peran dan fungsi serta
kompetensi yang ditetapkan.
4 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim
penyusun dan berbagai pihak yang telah membantu
tersusunnya Modul Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah
(IMLTD). Saran dan masukan kami harapkan demi
kesempurnaan buku Modul Infeksi Menular Lewat Transfusi
Darah (IMLTD) ini.
Surakarta, November 2019
Penulis
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................... 3
DAFTAR ISI .................................................................. 5
1. PENGENALAN ALAT IMLTD .................................... 8
2. LEMBAR HASIL PEMERIKSAAN PRAKTIKUM
IMLTD ...................................................................... 13
3. PEMERIKSAAN HBsAg ONCOPROBE .................... 28
4. PEMERIKSAAN HBsAg CARD INTEC ..................... 29
5. PEMERIKSAAN HBsAg SD ...................................... 32
6. PEMERIKSAAN HBsAgRIGHTSIGN ........................ 33
7. PEMERIKSAAN SYPHILIS ONCOPROBE ............... 43
8. PEMERIKSAAN SYPHILIS CARD INTEC ................ 44
9. PEMERIKSAAN SYPHILIS SD ................................. 46
10. PEMERIKSAAN SYPHILIS RIGHTSIGN ................ 47
11. PEMERIKSAAN MALARIA ..................................... 57
12. PEMERIKSAAN UJI SARING IMLTD METODA
CMIA...................................................................... 64
13. PEMELIHARAAN INSTRUMEN ARCHITECT ...... 84
14. PEMERIKSAAN UJI SARING IMLTD METODA
CHEMILUMINESCENCE ....................................... 87
6 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
15. PEMELIHARAAN INSTRUMEN ADVIA CENTAUR
CP ....................................................................... 115
16. PROSEDUR KERJA COBAS E 601 ....................... 126
17. KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM ....... 129
18. PENGENALAN ALAT ETI-MAX 3000 ..................... 158
19. PREPARASI REAGENT HBSAG ............................ 172
20. PREPARASI REAGENT SYPHILIS ........................ 175
21. PEMERIKSAAN Anti-HCV Oncoprobe.................... 178
22. PEMERIKSAAN Anti-HCV Intec ............................. 180
23. PEMERIKSAAN Anti-HCV RIGHT SIGN ................ 182
24. PEMERIKSAAN Anti-HCV SD ............................. 184
25. PEMERIKSAAN ANTI-HIV ONCOPROBE .............. 186
26. PEMERIKSAAN ANTI-HIV Intec ............................. 189
27. PEMERIKSAAN ANTI HIV SD ................................ 191
28. PEMERIKSAAN ANTI-HIV Right Sign ................... 193
29. LAPORAN KEGIATAN IMLTD ................................ 206
30. PENGENALAN PEMERIKSAAN NAT ................... 209
31. PROSEDUR PENATALAKSANAAN PENDONOR
DARAH REAKTIF .................................................. 245
32. PENGGUNAAN DAN PERAWATAN
REFRIGERATOR .................................................. 249
33. PROSEDUR MAMPU TELUSUR DARAH .............. 252
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 7
34. PROSEDUR MAMPU TELUSUR PASIEN YANG
MENINGGAL ....................................................... 255
35. PROSEDUR PENYIMPANAN SAMPEL YANG
SUDAH DIPERIKSA UJI SARING IMLTD ............ 257
8 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
1. PENGENALAN ALAT IMLTD
No Nama Alat Fungsi Gambar
1
Rak Tabung Untuk tempat
sampel darah
donor
2
2
Tempat
Limbah non
Medis
Untuk tempat
sampah barang-
barang non medis
(kertas, plastik)
dan ditandai
dengan tas plastic
lorek atau hitam
3
Tempat
Limbah
Medis
Untuk tempat
sampah barang-
barang medis (sisa
reagen, sisa
sampel) dan
ditandai dengan
tas plastik kuning
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 9
4
Labu
Semprot
Untuk menyimpan
cairan desinfectan
(bleach 0.5 %,
alkohol, dan
aquadest)
5
Centrifuge Untuk memisahkan
sampel IMLTD dan
NAT
6
Mikropipet
adjustable
single
channel
Untuk memipet
sampel
7. Multicanel
Mikropipet
Untuk memipet
reagen
10 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
8 Inkubator Untuk tempat
inkubasi
pemeriksaan
ELIZA
9 Washer Untuk mencuci
pemeriksaan
ELIZA
10 Reader Untuk membaca
pemeriksan ELIZA
11 Advia
Centaur Xp
Untuk memeriksa
uji saring IMLTD
metoda Chlia
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 11
12
Refrigerator Untuk menyimpan
reagen
13 Mecanical
Rotator
Untuk mencampur
bahan
14 Timer Untuk menghitung
waktu
15 Gelas Ukur Untuk mengukur
cairan (bleach,
aquadest )
12 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
16 Printer Untuk mencetak
hasil pemeriksaan
17 Advia
Centaur Cp
Untuk memeriksa
Uji Saring IMLTD
Metoda Chlia
18 Architect
2000
Untuk memeriksa
Uji Saring IMLTD
Metoda Chlia
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 13
2. LEMBAR HASIL PEMERIKSAAN
PRAKTIKUM IMLTD
PROGRAM D3 AKADEMI TEKNOLOGI BANK DARAH
SURAKARTA
Nama : ………………… Tanggal : ……………
NIM :………………..... Praktikum Ke :………
Persiapan :
Hasil :
14 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Kesimpulan :
Surakarta, …………………………
Praktikan, Pembimbing,
(………………………..) (………………………..)
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 15
INSTRUKSI KERJA PENERIMAAN SAMPEL
Lihatlah pengepakan sampel apakah dalam kondisi
yang baik atau sudah rusak
Lihat label pada sampel apakah sama dengan yang
tertera pada surat pengantar.
Lihat jenis sampel
Lihat volume sampel apakah sesuai dengan
kebutuhan pemeriksaan
Lihat kondisi sampel .
Lihat apakah ada dokumen yang menyertai.
Lihat apakah ada informasi klinis yang menyertai.
INSTRUKSI KERJA PERSIAPAN SAMPEL
Lihat apakah formulir penerimaan sampel sudah
dilengkapi:
• Identitas sampel sudah benar
• Jenis sampel sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang akan dilakukan
• Volume sampel sesuai dengan volume yang
dibutuhkan untuk pemeriksaan
• Kondisi sampel baik / tidak
16 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Catat kedalam buku penerimaan sampel di
laboratorium
Lakukan sentrifugasi
Siapkan tabung-tabung untuk sampel-sampel yang
telah disentrifuge
Beri label masing-masing tabung tersebut sesuai
nomor sampel
Pisahkan sampel yang sudah disentrifuge, pastikan
bahwa sampel dipindahkan kedalam tabung yang benar
Cocokkan kembali nomor sampel tersebut dengan
lembar kerja pemeriksaan sampel
Siapkan sampel Eksternal Quality Control jika ada
INSTRUKSI KERJA PERSIAPAN REAGENSIA
Biarkan reagensia pada suhu kamar.
Lihat tanggal kadaluarsa reagensia
Lihat nomor lot. Reagensia
Lihat kelengkapan kit reagensia
Lihat jumlah reagensia apakah cukup untuk
melakukan reagensia
Lihat secara visual kualitas reagensia
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 17
INSTRUKSI KERJA PERSIAPAN ALAT
TIP KUNING
Siapkan tip kuning sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan
TIP BIRU
Siapkan tip biru sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan.
TABUNG REAKSI
Siapkan tabung reaksi sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan
RAK TABUNG
Siapkan rak tabung sesuai dengan kebutuhan
pemeriksaan
MIKROPIPET
Siapkan mikropipet dengan ukuran sesuai dengan
volume yang akan digunakan untuk pemeriksaan
Perhatikan tanggal berakhirnya kalibrasi mikropipet
INKUBATOR
Periksa apakah inkubator dapat dinyalakan
Periksa apakah suhu yang digunakan untuk
pemeriksaan dapat tercapai
18 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
WASHER
Periksa apakah washer dapat dinyalakan
Periksa apakah washer dapat digunakan untuk
pemeriksaan
READER
Periksa apakah reader dapat dinyalakan
Periksa apakah reader dapat digunakan untuk
pemeriksaan
PRINTER
Siapkan kertas untuk mencetak hasil pemeriksaan
Periksa apakah printer dapat dinyalakan.
Periksa apakah printer dapat digunakan untuk
mencetak hasil pemeriksaan
MECHANICAL ROTATOR
Periksa apakah rotator dapat dinyalakan
Periksa apakah rotator dapat digunakan untuk
pemeriksaan
TIMER
Periksa apakah timerdapat dinyalakan
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 19
UNTUK ALAT OTOMATIS
Perhatikan tanggal berakhir kalibrasi alat
Siapkan asesoris atau perlengkapan pendukung
operasional alat untuk pemeriksaan
Apakah sudah dilakukan perawatan harian pada alat
Periksa apakah alat dapat dinyalakan
Periksa apakah alat dapat digunakan untuk
melakukan pemeriksaan
CHECK LIST PENERIMAAN SAMPEL
1. Lihatlah pengepakan sampel apakah dalam
kondisi yang baik atau sudah rusak
2. Lihat label pada sampel apakah sama dengan
yang tertera pada surat pengantar.
3. Lihat jenis sampel
4. Lihat volume sampel apakah sesuai dengan
kebutuhan pemeriksaan
5. Lihat kondisi sampel .
6. Lihat apakah ada dokumen yang menyertai.
7. Lihat apakah ada informasi klinis yang menyertai
20 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
LEMBAR KERJA PENERIMAAN SAMPEL
Disahkan oleh :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 21
CHECK LIST PERSIAPAN SAMPEL 1. Lihat apakah formulir penerimaan sampel sudah
lengkap:
Identitas sampel sudah benar
Jenis sampel sesuai dengan jenis pemeriksaan
yang akan dilakukan.
Volume sampel sesuai dengan volume yang
dibutuhkan untuk pemeriksaan.
Kondisi sampel baik/tidak .
2. Catat kedalam buku penerimaan sampel di
laboratorium.
3. Lakukan sentrifugasi.
4. Siapkantabung-tabunguntuksampel-sampel yang
telah disentrifugasi.
5. Beri label masing-masing tabung tersebut sesuai
nomor sampel.
6. Pisahkan sampel yang sudah disentrifuge, pastikan
bahwa sampel dipindahkan kedalam tabung yang
benar.
7. Cocokan kembali nomor sampel tersebut dengan
lembar kerja pemeriksaan sampel.
22 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
LEMBAR KERJA PERSIAPAN SAMPEL
Disahkan oleh :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 23
CHECK LIST PERSIAPAN ALAT 1. TIP KUNING
Siapkan tip kuning sesuai dengan yang dibutuhkan
untuk pemeriksaan.
2. TIP BIRU
Siapkan tip biru sesuai dengan yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan.
3. TABUNG REAKSI
Siapkan tabung reaksi sesuai dengan yang dibutuhkan
untuk pemeriksaan.
4. RAK TABUNG
Siapkan rak tabung sesuai dengan yang dibutuhkan
untuk pemeriksaan.
5. MIKROPIPET
a. Siapkan mikropipet sesuai dengan volume yang
akan digunakan
untuk pemeriksaan.
b. Perhatikan tanggal berakhir kalibrasi mikropipet
6. UNTUK ALAT OTOMATIS
● Perhatikan tanggal berakhir kalibrasi alat
● Siapkan asesoris atau perlengkapan pendukung
operasional alat untuk pemeriksaan
24 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Apakah sudah dilakukan perawatan harian pada
alat
● Periksa apakah alat dapat dinyalakan
Periksa apakah alat dapat digunakan untuk
melakukan pemeriksaan
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 25
LEMBAR KERJA PERSIAPAN ALAT
No Tgl Nama
Alat
Persediaan Dipakai Sisa Dapat
digunakan
Ya Tidak
Dicatat
oleh :
Dicek
oleh :
26 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
CHECK LIST PERSIAPAN REAGENSIA
1. Biarkan reagensia pada suhu kamar.
2. Lihattanggalkadaluarsareagensia.
3. Lihatnomor lot. reagensia.
4. Lihat kelengkapan kit reagensia.
5. Lihat jumlah reagensia apakah cukup untuk
melakukan pemeriksaan.
6. Lihat secara visual kualitas reagensia.
28 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
3. PEMERIKSAAN HBsAg ONCOPROBE
a. Metoda : Immunochromatography
b. Reagensia : Oncoprobe
c. Bahan Pemeriksaan : Serum atau plasma
d. Persiapan Reagensia : Biarkan semua reagensia
pada suhu kamar.
e. Cara Kerja :
Untuk Serum / Plasma
1) Bawa tes dan sampel ke suhu ruang
2) Keluarkan tes Card dari bungkusnya, letakkan test
Card pada permukaan datar. Ambil pipet kecil
dalam bungkus Card.
3) Beri identitas sampel pada Card
4) Teteskan 3 tetes sampel ( 120 ul ) ke lubang
sampel.
5) Bacalah hasil dalam waktu 10 – 30 menit setelah
meneteskan sampel.
f. Pembacaan Hasil :
Reaktif (R) : Terbentuk dua garis berwarna,
satu pada zona garis test dan satu pada zona
garis control.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 29
Non Reaktif (NR) : Terbentuk satu garis warna
pada zona garis control saja.
Invalid : Jika tidak timbul garis warna
pada zona control maka test dinyatakan gagal.
Ulangi test dengan alat baru.
4. PEMERIKSAAN HBsAg CARD INTEC
a. Reagensia : HBsAg Card Intec
b. Metoda : Immunochromatography Rapid Test
c. Prinsip Test :
Sandwhich immunoassay untuk mendeteksi HbsAg
telah dijelaskan oleh Wisdom, Wolters,dan lain lain dan
Wei dan lain lain. Produksi, karakterisasi dan aplikasi
antibodi monoklonal untuk mendeteksi HbsAg telah di
laporkan. Test HbsAg ini merupakan koloid emas untuk
mendeteksi permukaan antigen hepatitis B dalam serum
atau plasma manusia. Sampel akan bereaksi dengan
30 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
antibodi monoklonal cunjugate emas dalam bantalan
sampel. Campuran bermigrasi melewati membran
dengan aksi kapiler dan bereaksi dengan anti HbsAg
dalam region tes. Jika sampel reaktif HBsAg garis akan
nampak diatas membran,jika sampel non reaktif garis
tidak akan nampak diatas membran. Campuran akan
melanjutkan mengalir menuju area kontrol dimana garis
yang terbentuk menunjukkan hasil yang valid.
d. Bahan Pemeriksaan : serum atau plasma
e. Peralatan : sudah tersedia dalam kit
f. Cara Kerja :
1) Diamkan sampel dan reagensia pada suhu kamar,
hingga suhu nya sama dengan suhu kamar
2) Buka aluminium pembungkus, keluarkan card dan
letakkan ditempat yang permukaannya kering
3) Beri identitas sampel pada card
4) Teteskan 3 tetes ( 100 ul) sampel serum/plasma
kedalam lubang sampel card tersebut
5) Inkubasi selama 15 menit
6) Baca hasil pemeriksaan
7) Pembacaanhasillebihdari 15 menitdianggap invalid
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 31
g. Pembacaan Hasil :
Reaktif (R) : Tampak 2 garis berwarna
merah muda/pink pada garis test dan garis kontrol
Non Reaktif (NR) : Tampak hanya 1 garis
berwarna merah muda / pink Pada garis kontrol
Invalid : Test dinyatakan invalid
apabila pada garis kontrol tidak tampak garis
berwarna merah muda/pink.
h. Interpretasi hasil :
32 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
5. PEMERIKSAAN HBsAg SD
a. Metoda : Rapid Test
b. Reagensia : SD HBsAg
c. Peralatan : Adjustable Mikropipet ukuran 20 - 200 ul.
d. Bahan Pemeriksaan : serum, plasma .
e. Cara Kerja :
1) Buka pembungkus membrane test.
2) Beri identitas sampel pada membrane test.
3) Masukkan 100 ul sampel serum/plasma pada sumur
sampel.
4) Baca hasil dalam waktu 20 menit, (jangan
menginterpretasi hasil setelah 20 menit).
f. Pembacaan Hasil :
Reaktif (R) = terdapat 2 garismerah yang terlihat.
Non Reaktif (NR) = terdapat 1 garis merah yang
terlihat.
Invalid = Tes dikatakan invalid apabila
control tidak tampak / tidak ada dua garis merah.
g. Interpretasi Hasil :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 33
6. PEMERIKSAAN HBsAgRIGHTSIGN
a. Metoda : Rapid Test
b. Reagensia : RightSignHBsAg
c. Peralatan : Sudah tersedia dalam kit
d. Bahan Pemeriksaan : serum, plasma.
e. Prinsip : HBsAg One Step Hepatitis B
Surface Antigen Test Strip (Serum/Plasma) adalah tes
kualitatif imunoligi secara aliran lateral untuk
mendeteksi HbsAg pada serum/plasma. Membran
dilapisi dengan anti antibody HBsAgpoliklonal di
garistes. Selama tes berlangsung spesimen serum
atau plasma berekasi dengan partikel yang dilapisi
dengan anti-HBsAg anti bodi monoklonal. Campuran
tersebut akan bergerak sepanjang membrane secara
kapilaritas dan bereaksi dengan anti-HBsAg antibody
poliklonal pada membrane dan menghasilkan garis
berwarna. Munculnya garis berwarna pada garis tes
mengindikasikan hasil positif dan jika tidak ada garis
berwarna pada garis tes menandakan hasil negatif.
Sebagai prosedur kontrol, garis berwarna harus selalu
muncul pada garis kontrol yang menandakan volume
sampel cukup dan telah mengisi membrane.
34 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
f. Cara Kerja :
1) Buka pembungkus membrane test.
2) Beri identitas sampel pada membrane test.
3) Masukkan 3 tetes (120 ul) sampel serum/plasma
pada sumur sampel.
4) Baca hasil dalam waktu 15-30 menit, (jangan
menginterpretasi hasil setelah 30 menit).
g. Pembacaan Hasil :
Reaktif (R) : terdapat 2 garismerah yang terlihat.
Non Reaktif (NR) : terdapat 1 garismerah yang terlihat.
Invalid : tes dikatakan invalid apabila control
tidak tampak / tidak ada dua garis merah.
h. Interpretasi hasil :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 35
Check List Pemeriksaan HBsAg Oncoprobe
Cara Kerja :
1. Bawa tes dan sampel ke suhu ruang
2. Keluarkan tes Card dari bungkusnya, letakkan
test Card pada permukaan datar. Ambil pipet
kecil dalam bungkus Card.
3. Beri identitas sampel pada Card
4. Teteskan 3 tetes sampel ( ± 120 ul ) ke lubang
sampel.
5. Bacalah hasil dalam waktu 10 – 30 menit setelah
meneteskan sampel.
36 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN HBsAg
Reagensia : Oncoprobe
No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Tgl
Pem No
Asal
Sampel Nomor Sampel
Garis
Kontrol
(Validitas)
Hasil
Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :
Disahkan Oleh :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 37
Check List Pemeriksaan HBsAg Card Intec
Cara Kerja :
1. Diamkan sampel dan reagensia pada suhu kamar,
hingga suhunya sama dengan suhu kamar
2. Buka aluminium pembungkus, keluarkan card dan
letakkan ditempat yang permukaannya kering
3. Beri identitas sampel pada card
4. Teteskan 3 tetes (100 ul) sampel serum/plasma
kedalam lubang sampel card tersebut
5. Inkubasiselama 15 menit
6. Baca hasilpemeriksaan
7. Pembacaan hasil lebih dari 15 menit dianggap invalid
8. Pembacaan Hasil :
Reaktif (R) : Tampak 2 garis berwarna merah
muda/pink pada garis test dan garis kontrol
Non Reaktif (NR) : Tampak hanya 1 garis berwarna
merah muda / pink Pada garis kontrol
Invalid : Test dinyatakan invalid apabila
pada garis kontrol tidak tampak garis berwarna
merah muda/pink.
38 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN HBsAg
Reagensia : Card Intec
No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Tgl
Pem No
Asal Sampel
Nomor Sampel Garis
Kontrol (Validitas)
Hasil
Dicatat Oleh :
Dicek Oleh :
Disahkan Oleh
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 39
Check List Pemeriksaan HBsAg SD
Cara Kerja :
1. Buka pembungkus membrane test.
2. Beri identitas sampel pada membrane test.
3. Masukkan 100 ul sampel serum/plasma pada sumur
sampel.
4. Baca hasil dalam waktu 20 menit, (jangan
menginterpretasi hasil setelah 20 menit).
Pembacaan Hasil :
Reaktif (R) = terdapat 2 garis merah yang terlihat.
Non Reaktif (NR) =terdapat 1 garis merah yang
terlihat.
Invalid =Tes dikatakan invalid apabila
control tidak tampak / tidak ada dua garis merah
40 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN HBsAg
Reagensia : HBsAg SD
No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Tgl
Pem No
Asal
Sampel
Nomor
Sampel
Garis
Kontrol
(Validitas)
Hasil
Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :
Disahkan Oleh :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 41
Check List Pemeriksaan HbsAg RightSign
Cara Kerja : Sampel Serum/Plasma
1. Buka Card test dari penutup
2. Beri identitas
3. Teteskan 3 tetes (120 ul) sampel pada card
4. Tunggu sekurang-kurangnya 15- 30 menit
5. Baca Hasil , Jangan mambaca hasil lebih dari 30
menit
Pembacaan Hasil :
Reaktif (R) = terdapat 2 garismerah yang terlihat.
Non Reaktif (NR) = terdapat 1 garismerah yang
terlihat.
Invalid =Tes dikatakan invalid apabila
control tidak tampak / tidak ada dua garis merah.
42 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN HBsAg
Reagensia : RightSign
No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Tgl
Pem No
Asal
Sampel
Nonor
Sampel
Garis Kontrol
(Validitas) Hasil
Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :
Disahkan Oleh :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 43
7. PEMERIKSAAN SYPHILIS ONCOPROBE
a. Metoda : Immunochromatography
b. Reagensia : Oncoprobe Syphilis
c. Bahan Pemeriksaan : Serum atau plasma
d. Persiapan Reagensia : Biarkan semua reagensia
pada suhu kamar.
e. Cara Kerja :
Untuk Serum / Plasma :
1) Biarkan reagen pada suhu kamar.
2) Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada
membran.
3) Teteskan 3 tetes sampel (± 75l) dengan
menggunakan dropper dalam sumur (s) pada
membran.
4) Baca Hasil dalam waktu 10- 30 menit setelah
penambahan sampel (jangan melebihi 30 menit).
f. Interpretasi hasil :
44 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
8. PEMERIKSAAN SYPHILIS CARD INTEC
a. Reagensia : One Step anti-TP Card
(Treponemapallidum) Intec untuk Serum atau plasma
b. Metoda : Immunochromatography Rapid Test
c. Prinsip Test :
1) Reagen One Step Anti-TP (Treponemapallidum /
Syphillis) Test merupakan prinsip Double Antigen
Sandwich yang menggunakan membran
nitrocellulose untuk pemeriksaan antibody dalam
serum/plasma.
2) Pada TP Ag 2 mengandung recombinant antigen
sifilis.
3) Garis kontrol mengandung antibody sifilis
4) Pada TP Ag 1 mengandung antigen sifilis lainnya
yg bergandengan dgn partikel colloidalemas yang
dikeringkan pada bantalan konjugat.
5) Saat pemeriksaan sampel bereaksi dengan
pewarna konjugat (terbentuk antigen kolloi dalema
skonjugat) dengan gaya kapiler.
6) Jika sampel mengandung antibody sifilis, maka
recombinant antigen sifilis akan menangkap dan
terbentuk antibodi-antigen-kolloidalemas kompleks
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 45
dan mengubah membrane menjadi berwarna
merah/pink pada test strip, sehingga reaksi
dinyatakan reaktif
7) Bila pada membrane tidak terjadi perubahan warna,
maka reaksi dinyatakan nonreaktif
d. Bahan Pemeriksaan : serum atau plasma
e. Peralatan : sudah tersedia dalam kit
f. Cara Kerja :
1) Diamkan reagen dan sampel pada suhu kamar
2) Keluarkan test card dari kantong aluminium dan
letakkan pada tempat dengan permukaan yang
kering.
3) Beri identifikasi test card untuk setiap sampel
4) Teteskan 100 l (3 tetes) sampel dengan
menggunakan dropper/pipet kedalam sumur
sampel (s) yang bundar pada card
5) Baca hasil test dalam waktu 15 menit setelah
penambahan sampel. Pembacaan hasil jangan
melebihi waktu 20 menit
g. Interpretasi hasil :
46 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
9. PEMERIKSAAN SYPHILISSD 3.0
a. Metoda : Immunochromatography
b. Reagensia : SD SYPHILIS 3.0
c. Bahan Pemeriksaan : Serum, plasma, whole blood
d. Cara Kerja :
1) Biarkan reagen pada suhu kamar.
2) Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada
membrane.
3) Pipet sampel dengan menggunakan mikropipet
10 µl untuk serum/plasma, atau
20 µl untuk whole Blood
4) Teteskan ke dalam sumur (s) pada membran.
5) Tambahkan 4tetes diluent (120 ul).
6) Baca Hasil dalam waktu 5-20 menit (jangan melebihi
20 menit
e. Interpretasi hasil :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 47
26
10. PEMERIKSAAN SYPHILISRIGHTSIGN
a. Metoda : Rapid Test
b. Reagensia : RIGHTSIGN SYPHILIS
c. Peralatan : Adjustable Mikropipet ukuran 5 - 50 ul.
d. Bahan Pemeriksaan : Serum, Plasma , Whole Blood
e. Cara Kerja :
Sampel Serum/Plasma :
1) Bukapembungkus membrane test.
2) Beri identitas sampel pada membrane test.
3) Masukkan 1 tetes (40 ul) serum.plasma
4) Teteskan 1 tetes (40 ul) buffer
5) Baca hasil dalam waktu 5 menit, (jangan menginterpretasi hasil setelah 20
menit).
Sampel Whole Blood (dari vena):
1) Bukapembungkus membrane test.
2) Beri identitas sampel pada membrane test.
3) Masukkan 2 tetes (80 ul) whole blood
4) Teteskan 1 tetes (40 ul) buffer
5) Baca hasil dalam waktu 5 menit, (jangan menginterpretasi hasil setelah 20
menit).
Sampel Whole Blood (dari perifer)
1) Bukapembungkus membrane test.
2) Beri identitas sampel pada membrane test.
3) Masukkan 2 tetes (80 ul) whole blood
4) Teteskan 1 tetes (40 ul) buffer
5) Baca hasil dalam waktu 5 menit, (jangan menginterpretasi hasil setelah 20
menit).
48 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Check List Pemeriksaan Syphilis RightSign
Cara Kerja :
Biarkan reagen pada suhu kamar
Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada
membrane.
Pipet sampel dengan menggunakan mikropipet
10 µl untuk serum/plasma, atau
20 ul untuk whole Blood
Teteskan ke dalam sumur (s) pada membran
Tambahkan 3 tetes diluent (110 ul).
Baca Hasil dalam waktu 5-20 menit (jangan
melebihi 20 menit)
Interpretasi Hasil
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 49
LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN SYPHILIS
Reagensia : SD SYPHILIS 3.0
No Lot :.............................
Tgl. Kadaluarsa :.................................
Disahkan Oleh :
Tgl Pem No Asal
Sampel Nonor Sampel
Garis
Kontrol
(Validitas)
Hasil
Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :
50 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Check List Pemeriksaan Syphilis Oncoprobe
Cara Kerja :
Untuk Serum / Plasma :
Biarkan reagen pada suhu kamar.
Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada
membran
Teteskan 3 tetes sampel (± 75l) dengan
menggunakan dropper dalam sumur (s) pada
membran.
Baca Hasil dalam waktu 10- 30 menit setelah
penambahan sampel (jangan melebihi 30 menit).
Interpretasi hasil :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 51
LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN SYPHILIS
Reagensia : Oncoprobe
No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Tgl
Pem No
Asal
Sampel Nonor Sampel
Garis
Kontrol
(Validitas)
Hasil
Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :
Disahkan Oleh :
52 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Check List Pemeriksaan Syphilis Card Intec
Cara Kerja :
Biarkan reagen pada suhu kamar.
Keluarkan test card dari kantong aluminium dan
letakkan pada tempat dengan permukaan yang kering
Beri identifikasi test card untuk setiap sampel
Teteskan 100 l (3 tetes) sampel dengan menggunakan
dropper/pipet kedalam sumur sampel (s) yang bundar
pada card
Baca hasil test dalam waktu 15 menit setelah
penambahan sampel
Pembacaan hasil jangan melebihi waktu 20 menit
Interpretasi hasil :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 53
LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN SYPHILIS
Reagensia : Card Intec
No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Tgl
Pem No
Asal
Sampel Nonor Sampel
Garis
Kontrol
(Validitas)
Hasil
Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :
Disahkan Oleh
54 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Check List Pemeriksaan Syphilis RightSign
Cara Kerja : Sampel Serum/Plasma
1. BukaCard test daripenutup
2. Beri identitas
3. Teteskan 1 tetes (40 ul) sampel pada card
4. Tambahkan 1 tetes buffer (40 ul)
5. Tunggu sekurang-kurangnya 5 menit
6. Baca Hasil , Jangan mambaca hasil lebih dari 20
menit
Untuk sampel WB ( dari vena) :
1. BukaCard test daripenutup
2. Beri identitas
3. Teteskan 2 tetes (80 ul) whole blood pada card
4. Tambahkan 1 tetes buffer (40 ul)
5. Tunggusekurang-kurangnya 5 menit
6. Baca Hasil , Jangan mambaca hasil lebih dari 20
menit
Untuk sampel WB ( dari darah perifer) :
1. Buka Card test dari penutup
2. Beri identitas
3.Teteskan (80 ul) whole blood pada card
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 55
4. Tambahkan 1 tetes buffer (40 ul)
5. Tunggu sekurang-kurangnya 5 menit
6. Baca Hasil, jangan membaca hasil lebih dari 20
menit
Pembacaan Hasil :
- Reaktif : terdapat 2 garis merah pada garis
control dan garis pasien
- Non Reaktif : terdapat 1 garis merah pada garis
kontrol
- Invalid : tidak ada garis merah baik garis
control dan garis pasien
56 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN SYPHILIS
Reagensia : RightSign
No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Tgl
Pem No
Asal
Sampel Nonor Sampel
Garis Kontrol
(Validitas) Hasil
Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :
Disahkan Oleh :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 57
11. PEMERIKSAAN MALARIA
a. Reagen : First Response Malaria Ag
pLDH/HRP2
b. Peralatan : Tersedia dalam kit
c. Bahan Pemeriksaan : Darah dari vena atau perifer
d. Prinsip Tes :
First Response Malaria Ag pLDH/HRP2 Combo Card
Test menggunakan prinsip immunochromatography
dengan membran nitroselulosa yang dilapisi dua macam
antibodi monoclonal. Antibodi monoclonal untuk garis
tes PAN adalah Lactate Dehydro-genase (pLDH) untuk
spesies Plasmodium (P.falciparum, P.Vivax, P.Ovale
dan P.malariae), sedang an antibodi monoclonal
spesisfik yang lain adalah Histidine-Rich Protein 2
(HRP2) dari Plasmodium falciparum untuki garis tes P.f.
Spesimen bersama dengan buffer mengalir melalui
membran nitroselulosa, antibodi monoklonal konjugaasi
dengan colloidal gold untuk pLDH akan memunculkan
garis berwarna pada area PAN. P.falciparum dapat
terdeteksi jika spesimen mengandung HRP2 akan
mengikat antibodi monoklonal anti-HRP2 yang telah
dilapiskan pada area P. Falciparum. Antigen – antibodi
58 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
terkonjugasi kompleks ini selanjutnya bereaksi dengan
colloidal gold sehingga muncul garis berwarna pada
area P.f yamg menunjukkan hasil positif P.falciparum .
Garis kontrol akan muncul dari spesimen yang reaktif
atau spesimen non reaktif. Jadi First Response Malaria
Ag pLDH/HRP2 Combo Card Test mempunyai nilai lebih
diagnosis yakni dapat membedakan Plasmodium
falciparum dengan spesies Plasmodium lainnya.
e. Pengumpulan spesimen dan penyimpanan :
1) Dari Vena :
Kumpulkan seluruh darah kedalam tabung
sampel (mengandung EDTA/citrate/heparin)
dengan venipuncture.
Jika spesimen tidak segera diperiksa harus
disimpan pada suhu 2–8oC maksimal 3
hari.Menggunakan spesimen lebih 3 hari dapat
meyebabkan reaksi non spesifik.
2) Dari Perifer :
Bersihkan area yang akan ditusuk dengan
alkohol swab.
Pijat ujung jari yang akan ditusuk dengan lancet
steril yang disediakan.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 59
Bersihkan tetesan pertama darah dengan kasa
steril atau kapas
Ambil pipet sampel yang disediakan , tekan
kepala pipet tempelkan bagian ujung yang
terbuka ke tetesan darah dan kemudian dengan
lembut lepaskan tekanan pada kepala pipet
sehingga darah masuk ke dalam sampel pipet
sampai penanda 5 ul.
f. Prosedur Kerja :
1) Tempatkan device dan buffer pada suhu ruang
sebelum digunakan
2) Keluarkan tes device dan tempatkan pada tempat
datar
3) Teteskan 5 ul darah kedalam lubang sampel pada
device
4) Tambahkan 2 tetes buffer kedalam lubang buffer
5) Baca hasil dalam waktu 20 menit. Jangan dibaca
jika lebih 30 menit.
Catatan : Untuk pengujian spesimen yang telah terlihat
hasilnya sebelum 5 menit dikarenakan spesimen sangat
60 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
reaktif, tetap disarankan untuk pembacaan hasil pada
20 menit.
g. Interpretasi Hasil :
Negatif :
Jika terlihat satu garis berwarna pada area kontrol
C dengan garis pada area P.f, menunjukkan
spesimen adalah negatif
Positif :
1) Jika terlihat satu garis berwarna pada area
kontrol C dan garis pada area P.f, speseimen
diduga positif
2) Jika terlihat garis berwarna pada area kontrol
C,P.f,dan PAN spesimen diduga positif
P.falciparum atau infeksi campuran
P.falciparum dan spesies malaria PAN
lainnya.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 61
Check List Pemeriksaan Malaria
Cara Kerja :
Untuk sampel WB ( daridarahperifer) :
1. Sebelum digunakan, keluarkan card dari
bungkusnya. Pegang card pada bagian
plastik. Letakkan card mendatar pada tempat
kerja.
2. Gunakan lancet steril dan kapiler sampel
bersih, ambil darah dengan menusuk ke
daerah yang tepat ( contoh jari atau tumit ).
Biarkan darah membentuk tetesan dan
sentuhkan ujung kapiler dengan darah .
Biarkan darah memenuhi kapiler . Sebaga
pilihan lain, 5 ul darah EDTA dari pembuluh
darah vena dapat digunakan. Pastikan sampel
darah mencapai suhu ruang sebelum
digunakan.
3. Pindahkan sampel darah dari tube kapiler ke
tes card dengan memegang kapileri secara
vertikal dan menyentuhkan ujungnya terhadap
bantalan putih sampai menjadi merah. Buang
kapile dengan benar. Bila memakai
62 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
mikropipet, letakkan 5 ul darah perlahan-lahan
ke bantalan putih sampel. ( Lubang yang lebih
kecil )
4. Tambahkan 1 tetes reagen buffer keatas
bantalan sampel yang sudah diberi darah.
5. Tambahkan 3 tetes reagen buffer ke lubang
buffer.
6. Gunakan timer , biarkan tes card selama 15
menit.
7. Baca hasil setelah 15 menit. Bila masih
tersisa latar belakang berwarna kemerahan,
tes card didiamkan 15 menit lagi. Hasil bisa
dibaca selama 15 – 30 menit, Jangan baca
hasil setelah 30 menit.
Pembacaan Hasil :
- Reaktif : terdapat 2 garis biru pada
garis control dan garis pasien
- Non Reaktif : terdapat 1 garis biru pada
garis kontrol
- Invalid : kontrol dan garis pasien
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 63
LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN MALARIA
Reagensia : ...............................
No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Tgl Pem No
Asal
Sampel
Nonor
Sampel
Garis Kontrol
(Validitas) Hasil
Dicatat Oleh :
Dicek
Oleh :
Disahkan Oleh :
64 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
12. PEMERIKSAAN UJI SARING IMLTD
METODA CMIA
Alat Yang Dipakai : Architech
a. Menghidupkan alat
Pada saat menghidupkan SCC modul harus
dalam keadaan mati.
Tekanlah tombol Power pada CPU untuk
menghidupkan SCC.
Tekan tombol power pada monitor.
b. Mematikan alat
Tekan tombol F3-Shutdown dari menu
Snapshot
Tekan OK untuk memulai Shutdown.
Tunggu sampai muncul pesan di layar,
kemudian secara bersamaan tekan
CTRL+ALT+DEL
Tunggu sampai di layar muncul pesan untuk
mematikan CPU
Tekan dan tahan tombol Power pada CPU
sampai layar monitor mati.
Matikan Power pada layar monitor
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 65
Pastikan SCC dalam keadaan hidup dan
Snapshot menu tampil dilayar
Tekan tombol ON/OFF dibagian kiri belakang
Modul.
Pada saat alat dihidupkan secara otomatis
system mulai dari keadaan Offline menuju
Stopped
Pilih Modul 0 dan modul 1 kemudian tekan
F5-Start Up
Sistem akan berubah menjadi Ready.
c. Mematikan Modul
Pastikan modul dalam keadaan Offline,
stopped, Warming atau Ready
sebelum tombol Power ditekan
Tekan tombol Power yang ada di bagian kiri
belakang ke posisi OFF atau tekan tombol
Emergency
Pada system dengan satu modul saja ,
mematikan modul berarti mematikan Sample
Handler juga
66 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
d. Menghentikan Sementara Prosesing Modul
1) Tujuan menghentikan semetara modul ini
adalah untuk mengubah status modul dari
RUNNING menjadi READY untuk melakukan
hal – hal sebagai berikut:
Menambahkan Reagen
Menambahkan Bulk Solution ( Triger/ Pre Triger)
Mengganti komponen
2) Pastikan Sampler handler tidak dalam
keadaan Running
3) Pilih Modul ( Misal modul 1) lalu tekan F7 –
Pause
4) Pesan akan muncul dilayar, lalu tekan OK
e. Menghentikan Sementara SSH
1) Tujuan menghentikan sementara SSH
diperlukan saat perlu menambahkan sample
prioritas atau mau menghentikan sementara
Prosesing modul
2) Pilih modul SSH pada menu Snapshot
3) Tekan F7 – PAUSE
4) Tekan OK untuk memulai
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 67
f. Cek Inventory
Dari menu Snapshot tekan Supplies
Tekan Supply Status
Pada layar akan muncul
Dari layar SUPPLY STATUS bisa dicek hal –
hal berikut:
1) Volume dan persentase Bulk Solution
2) Status dari limbah padat
3) Satus dari RV
4) Untuk mengupdate saat ditambahkan
Bulk solution RV dan juga Wash Buffer.
Kalau pada layar Supply ada supply yang
kurang maka perlu ditambahkan dan
diUpdate.
g. Update Supply
Dari menu Snapshot tekan Supplies
Tekan F2 – Update Supply
Pada layar akan muncul / tekan tombol sesuai
dengan inventory yang baru saja ditambahkan
Tekan DONE.
68 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
h. Cara Pengosongan Limbah
Buka pintu Supply dan Waste
Angkat sedikit kontainer limbah padat
melewati pembatas yang ada pada lantai
Supply dan menariknya keluar. Bagian “Cute
“akan menutup dan mampu menampung 50
RV
Keluarkan kantong limbah padat
Ganti kantong limbah padat dengan yang
baru.
Masukkan kembali container limbah padat ini
melewati lantai dan tekan ke belakang
sehingga “Cute “ terbuka
Pada layar Snapshot pilih modul yang sesuai
lalu tekan Supplies dan Supply Status
Tekan Update Supply.
i. Cara Penambahan RV
Buka pintu RV Hopper
Tambahkan RV dengan salah satu langkah
berikut:
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 69
- Masukkan setengah bagian dari kantong
plastik RV dan perkirakan jumlah RV
yang ditambahkan.
- Masukkan seluruh isi kantong RV (500
RV) pada RV Hopper
Tutup pintu RV Hopper
Pada layar Snapshot pilih Supplies dan
Supply Status
Tekan F2 – Update Supplies, pada layar akan
muncul:
Pilih “RVs Added” yang sesuai
Tekan DONE
j. Cara Persiapan dan Penambahan Wash Buffer
Pastikan konsentrat Wash Buffer belum
Kadaluarsa
Bolak – balikkan botol Wash Buffer (1 L)
beberapa kali sehingga homogen
Tuangkan Wash Buffer kedalam botol
Pengencer Wash Buffer (10 L)
70 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Secara perlahan tambahkan air Grade II pada
botol sampai batas larutan mencapai garis
putus – putus pada botol.
Buka pintu Supply dan Waste
Masukkan selang transfer kedalam botol 10 L
Sambungkan selang tersebut ke “Quick
Disconnect” yang terletak di sebelah kiri
tabung Wash Buffer.
Dari menu Snapshot, pilih modul yang sesuai,
tekan Supplies dan Supply Status
Tekan Update Supplies
Pilih kotak “Add Buffer”
Pilih DONE
Pilih OK untuk memulai transfer Buffer, maka
layar Supply Status akan menunjukkan “FILL
IN PROGRESS”.
Tunggu sampai pengisian selesai lalu
lepaskan selang dari “Quick Disconect”
Keluarkan selang dari Botol persiapan Buffer
(10 L)
Keringkan bagian luar selang dengan tisu
kering
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 71
Tutup pintu Supply dan Waste
Cuci Botol Wash Buffer 10 L dengan air grade
II
Siapkan Wash Buffer untuk pengisian
berikutnya.
k. Cara Penambahan Triger dan Pre - Triger
Periksa tanggal kadaluarsa dari Triger/ Pre
Triger
Cantumkan tanggal buka Triger/ Pre – trigger
pada botolnya
Cantumkan tanggal kadaluarsa Stabilitas On
Board
Buka pintu Supply dan Waste
Tarik laci Triger dan Pre Triger
Letakkan Botol yang akan diganti pada bagian
tengah laci
Letakkan botol yang baru pada tempat yang
sesuai
Lepaskan tutup botol yang baru dan letakkan
dibagian tutup botol dibagian depan laci
72 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Keluarkan tutup botol yang sudah digunakan
beserta sensor level yang melekat padanya
Masukkan tutup dan sensor tersebut pada
botol yang baru.
Masukkan sensor level ini sedemikian hingga
arah tanda panah menghadap ke depan.
Dorong laci trigger dan Pre trigger kembali ke
tempatnya.
Tutup pintu Supply dan Waste.
Dari menu Snapshot pilih Supplies dan Supply
status
Tekan Update supply
Pilih kotak Triger dan atau Pre trigger
Tekan DONE
l. Status Reagen
Untuk melihat cukup tidaknya reagen yang tersedia
dengan cara:
Tekan Regents dari menu Snapshot
Pilih Reagent Status
Pilih Modul yang sesuai
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 73
Pilih View All jika ingin melihat kondisi reagen
secara keseluruhan termasuk Stabilitas On
Board.
Grafik Reagent Carousel
Arti warna – warna pada grafik reagent carousel
adalah:
1) Putih
Tidak terdapat reagen yan diletakkan pada
posisi tersebut
2) Hijau (teal muda)
Status reagen OK atau Mixing (hanya untuk IA)
3) Kuning (emas)
Status reagen adalah Low Alert atau
Overridden
4) Merah
Status reagen adalah BC Fail, Load Error,
Missing Bottle, Extra Bottle, Mismatch (hanya
untuk IA) , No Assay, Empty, LLS Error, or
Expired
74 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Status Reagen
1) BC Fail
Barcode pada botol reagen tak bisa terbaca
2) Load Error
c System
reagen dimasukkan kedalam reagent supply
centre yang salah.
i system
reagent kit terisi lebih dari 3 botol dan diisi
pada posisi 25 dan 1 pada reagent carousel.
3) Missing Bottle
reagent kit tidak mendapati botol yang
diperlukan
4) Extra Bottle
Botol yang terdeteksi bukan merupakan
bagian dari reagen kit yang diketahui dan
jumlah botol yang dimasukkan kurang untuk
membuat kit baru
5) Missmatch
Satu atau lebih botol yang terdeteksi tidak
(i2000SR) terhubung dengan reagen kit.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 75
m. Cara Penambahan Reagen
Reagen carousel dapat menyimpan sampai
dengan 25 kit reagen.
Crousel diberi kode warna untuk mempermudah
pada saat pemasukan botol reagen dengan
kode warna.
- Kuning – reagen terletak dibagian dalam
- Pink – reagen terletak dibagian tengah
- Hijau – reagen terletak dibagian luar
Satu reagent kit terdapat 2 – 6 botol, tergantung
dari assay.
Jika terdapat lebih dari 3, maka botol diberi label
“1” atau “2”
Reagent tersedia pada 100 tes atau 500 tes tiap kit.
n. Order Kalibrasi
Tekan Orders
Pilih tombol Carier
Masukkan ID Carrier pada kotak “C”
Masukkan Posisi kontrol pada kotak “P”
Pilih jenis Parameter dari list Assay
76 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Pilih F5-Assay Option (Untuk memasukkan data
lot kalibrator, ED dsb Jika diperlukan )
Tekan F2-Add Order
o. Order Kalibrasi
Tekan Orders
Pilih tombol Carier
Masukkan ID Carrier pada kotak “C”
Masukkan Posisi kontrol pada kotak “P”
Pilih jenis Parameter dari list Assay
Pilih F5-Assay Option (Untuk memasukkan data
lot kalibrator, ED dsb Jika diperlukan )
Tekan F2-Add Order.
p. Order Kontrol Single Analyte
Range kontrol harus dikonfigurasi sebelum
Running kontrol
Pilih Single analyte
Pilih pilihan STAT yang ada pada bagian kanan
atas layar
Pilih tombol Carier
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 77
Masukkan ID Carrier pada kotak “C”
Masukkan Posisi kontrol pada kotak “P”
Masukkan nilai faktor pengenceran (jika
diperlukan)
Pilih jenis parameter dari list Assay
Pilih lot yang sesuai dari tombol lot.
Pilih kotak level kontrol, jika dipilih semua level
sekaligus maka kontrol harus diletakkan dalam
satu Carrier
Pilih F5-Assay Option (Jika diperlukan)
Tekan F2-Add Order.
q. OrderSampel Pasien (Satu Pasien)
Pilih pilihan STAT yang ada pada bagian kanan
atas layar (jika diperlukan)
Pilih Single Patient pada “Order Type”
Pilih tombol Carier
Masukkan ID Carrier pada kotak “C”
Masukkan Posisi kontrol pada kotak “P”
Masukkan Sampel ID pada kotak “SID”
78 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Masukkan nilai faktor pengenceran (jika
diperlukan)
Pilih jenis Parameter dari list Assay
Pilih F2- Sampel Details untuk menambahkan
informasi pasien (Jika diperlukan)
Pilih F5-Assay Option (Jika diperlukan)
Tekan F2-Add Order
r. Order Sampel Pasien (Sistem Batch Tanpa
Barcode)
Pilih pilihan Batch pada “Order Type”
Masukkan ID Carrier yang pertama pada kotak “
Starting C”
Masukkan Posisi kontrol pada kotak “P”
Masukkan Sampel ID pada kotak “ Starting SID”
Masukkan nilai faktor pengenceran (jika diperlukan)
Pilih jenis Parameter dari list Assay
Pilih F2- Batch Details untuk menambahkan
informasi Pasien (Jika diperlukan)
Pilih F5-Assay Option (Jika diperlukan)
Tekan F2-Add Order.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 79
s. Order Sampel Pasien (Sistem Batch Dengan
Barcode)
Pilih pilihan Batch pada “Order Type”
Masukkan Sampel ID pada kotak “ Starting SID”
Masukkan Sampel ID pada kotak “ Ending SID”
Masukkan nilai faktor pengenceran ( jika
diperlukan )
Pilih Pemeriksaannya dari list Assay
Pilih F2- Batch Details untuk menambahkan
informasi ( Jika diperlukan )
Pilih F5-Assay Option (Jika diperlukan )
Tekan F2-Add Order
t. Melihat Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan yang sudah selesai dikerjakan
dapat dilihat pada layar Result
1. Tekan Menu Results
2. Tekan Result Review
Dari layar Results ini dapat dilakukan hal -hal
sbb:
80 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
1. Print Pasient Report, detail hasil , List hasil,
dan laporan sampel
2. Mencari hasil yang diinginkan
3. Menambahkan komentar pada hasil yang
didapat
4. Rerun test
5. Menghapus hasil yang sudah selesai
dikerjakan
6. Release Hasil.
u. Melihat Hasil Secara Detail
Untuk melihat hasil detail :
1) Pilih hasil yang diinginkan dari tabel hasil
yang terlihat. Atau pilih F2-Select All
2) Pilih F5_Details
3) Gunakan tombol Previous atau Next untuk
hasil yang lain.(Jika diperlukan)
4) Pilih DONE
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 81
v. Print Hasil Pemeriksaan
Untuk mencetak hasil sampel yang diinginkan:
a. Pilih hasil yang diinginkan dari tabel hasil yang
terlihat atau pilih F2-Select All
b. Pilih F4-Print
c. Pilih Selected items/ All items dari print
selection
d. Pilih Salah satu Reports Availlable (Berupa list /
Hasil detail / Sample Report atau Patien Report
e. Isi Number Of Copy yang diperlukan ( optional )
f. Pilih DONE
w. Maintenance
A. Prosedur Maintenance Harian
1. Pilih System
2. Pilih Maintenace
3. Pilih Modul ( Misal 1 )
4. Pilih Daily
5. Pilih Prosedur Daily Maintenance
6. Pilih F5-Perform
7. Ikuti Petunjuk Layar
82 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
8. Setelah Selesai tekan DONE
B. Prosedur Maintenace Mingguan
B.1. Membersihkan Filter Udara
1. Pilih System
2. Pilih Maintenace
3. Pilih Modul (Misal 1)
4. Pilih Weekly
5. Pilih Prosedur Air Filter Cleaning
6. Pilih F5-Perform
7. Ikuti Petunjuk Layar
8. Setelah Selesai tekan DONE
B.2. Membersihkan Bagian Luar Probe
1. Pilih System
2. Pilih Maintenace
3. Pilih Modul ( Misal 1 )
4. Pilih Weekly
5. Pilih Prosedur Pipettor Probe Cleanning
6. Pilih F5-Perform
7. Ikuti Petunjuk Layar
8. Setelah Selesai tekan DONE.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 83
B 3. Membersihkan Bagian Luar Probe Wash
Zone
1. Pilih System
2. Pilih Maintenace
3. Pilih Modul (Misal 1)
4. Pilih Weekly
5. Pilih Prosedur WZ-Probe Cleanning-
Manual
6. Pilih F5-Perform
7. Ikuti Petunjuk Layar
8. Setelah Selesai tekan DONE
84 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
13. PEMELIHARAAN INSTRUMEN
ARCHITECT
Untuk memastikan kinerja dari sistim Architect i 2000 SR
yang handal, harus dilakukan pemeliharaan peralatan yang
rutin sesuai dengan instruksi dan jadwal Pemeliharaan alat.
a. Prosedur maintenance
1) Ganti limbah padat dan cek supplies.
2) Lakukan daily cleaning
Maintenance harian membutuhkan waktu sampai
60 menit untuk selesai, pada saat proses cleaning
berlangsung instrument tidak dapat melakukan
aktifitas runing lainnya
Bahan yang diperlukan :
Conditioning solution
Natrium Hipoklorit 0.5%
Prosedur Maintenance Harian
1. Pilih System
2. Pilih Maintenace
3. Pilih Modul ( Misal 1 )
4. Pilih Daily
5. PilihProsedur Daily Maintenance
6. Pilih F5-Perform
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 85
7. Ikuti Petunjuk Layar
8. Setelah Selesai tekan DONE
Prosedur Maintenace Mingguan
Membersihkan Filter Udara
1. Pilih System
2. Pilih Maintenace
3. Pilih Modul ( Misal 1 )
4. Pilih Weekly
5. Pilih Prosedur Air Filter Cleaning
6. Pilih F5-Perform
7. Ikuti Petunjuk Layar
8. Setelah Selesai tekan DONE
Membersihkan Bagian Luar Probe
1. Pilih System
2. PilihMaintenace
3. PilihModul ( Misal 1 )
4. Pilih Weekly
5. Pilih Prosedur Pipettor Probe Cleanning
6. Pilih F5-Perform
7. Ikuti Petunjuk Layar
8. Setelah Selesai tekan DONE.
86 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Membersihkan Bagian Luar Probe Wash
Zone
1. Pilih System
2. Pilih Maintenace
3. Pilih Modul (Misal 1)
4. Pilih Weekly
5. Pilih Prosedur WZ-Probe Cleanning-
Manual
6. Pilih F5-Perform
7. Ikuti Petunjuk Layar
8. Setelah Selesai tekan DONE
Perawatan : Bila diperlukan
a. Bersihkan rak sampel
b. Pemeliharaan alat bila tidak dijalankan
b. DOKUMENTASI
Prosedur ini didokumentasikan dalam bentuk hard copy
(kertas) dan file data
c. LAMPIRAN
Lembar Kerja Pemeliharaan Alat Architect
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 87
14. PEMERIKSAAN UJI SARING IMLTD
METODA CHEMILUMINESCENCE
a. Alat Yang Digunakan : Advia Centaur Cp
Bagian –Bagian : Luar
a. Acid & Base2. Sampel tip drawers
b. Waste drawer
c. Sampel Compartment
d. Reagents compartment
e. Touch screen monitor
Quality Control
a. Prosedur Kerja untuk melakukan QC
1) Buat folder QC
2) Tempelkan barcode QC (jika ada) ke dalam
sample cup, masukkan QC sesuai dengan
barcode di sample cup,
3) Masukkan sample cup berisi QC ke dalam
sample tray dan ke dalam sample
compartement,
4) Jika folder QC sudah di dalam instrument
dan menggunakan barcode QC, maka
88 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
instrument akan otomatis mengenali
barcode tsb sbg QC, tekan START, atau
5) Jika tidak tersedia barcode QC, maka
lakukan langkah-langkah sbb :
- Workspace, sentuh Sample
Compartement,
- Sample Compartement, sentuh jalur
yang berisi sample rack QC
- Sentuh QC, masukkan Sample ID
secara manual
6) Sentuh jenis pemeriksaan yang digunakan,
sentuh Close
b. Membuat Folder QC
1) Workspace, pilih Definition,pilih Control,
2) Pilih Add,
3) Pilih Name, masukkan nama control
(menggunakan 11 karakter huruf atau
angka),
4) Pilih Routine untuk pemeriksaan rutin atau
menggunakan QC diluar SIEMENS, pilih KIT
untuk QC ID (Infectious Diseases)
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 89
5) Sentuh dan masukkan Lot Number, Expiry
Date (DD-MM-YYYY), kecualiuntuk QC KIT,
Expiry Date tidak perlu dimasukkan karena
secara otomatis akan dikenali oleh
instrument.
6) Masukkan level QC, instrument secara
otomatis membuat barcode QC yang dimulai
dengan huruf “K”,
7) Pilih Usage, pilih Primary,
8) Pilih Assay Name, masukkan nilai Low
Range and High Range, (Instrumentakan
menghitung secara otomatis mean dan nilai
2SD, jika nilai batas atas dan batas bawah
dimasukkan).
9) PilihReplicates, masukkan jumlah replikasi
yang akan dikerjakan,
10) Masukkan CHECKSUM, jika menggunakan
QC KIT.
11) Pilih Add,setelah langkah ke 7,
12) Ulangi langkah ke 6 – 7 untuk seluruh
pemeriksaan dalam 1 (satu) jenis control.
90 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Pilih Save. Ulangi langkah ke 2 – 9 untuk
membuat QC baru
c. Edit QC
1) Workspace,pilih Definition, pilih Control.
2) Pilih Control Name and Lot Number, pilih
Details
3) Pilih jenis pemeriksaan yang diedit,
masukkan nilaiLow Range dan High Range
atau
4) Pilih jenis pemeriksaan yang ditambahkan,
masukkan nilai Low Range dan High Range,
atau
5) Pilih jenis pemeriksaan yang dihapus,
6) Pilih Save untuk menyimpan nilai, atau Add
untuk menambahkan jenis test, atau
7) Delete untuk menghapus jenis test.
8) Setelah selesai, pilihSave
d. Menghapus QC
1) Workspace, pilih Definition, pilih Control.
2) Pilih Control name and lot number, pilih
Delete, pilih Ok
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 91
e. Menjalankan QC
1) Masukkan sampel QC ke dalam sample tray
dan ke sample compartement,
2) Sampel Compartement, pilih jalur yang berisi
sampel QC,
3) Sentuh tombol Sample Selection, Cal
Control (ctrl) Sample (smp)
4) Masukkan Control ID, instrument secara
otomatis memberikan informasi mengenai
Control ID tsb
5) Pilih Assay, pilih Start
ADVIA QC
ADVIA QC merupakan software QC Real Time
a. Workspace, pilih Results
b. Results, pilih Control
c. Pilih ADVIA QC
Catatan :
Barcode QC dimulai dengan K + no Lot QC
a. Sampel Pasien
Menjalankan sampel pasien melalui sample
compartement
92 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Sampel ID dapat menggunakan 4 – 17 karakter
huruf dan angka. Jangan menggunakan simbol
(%) sebagai bagian dari sampel ID.
1) Workspace, pilih Sample Rack.
2) Sample Compartement, pilih Sampel Rack
3) Pilih Sampel yang berada di Samples,
4) Pilih Sample Type, Sentuh tombol Sample
Selection, Cal Control (ctrl) Sample (smp)
5) Masukkan Sample ID, tekan enter,
6) Pilih jenis pemeriksaan atau profile yang
diinginkan,
7) Pilih Close
b. Menjalankan worklist menggunakan result tab
1) Workspace, pilih Results
2) Today, pilih Schedule Worklist,
3) Masukkan Sampel ID,
4) Masukkan demografik pasien
5) Masukkan offline Dilution Factor (jika
diperlukan),
6) Pilih jenis pemeriksaan yang diinginkan,
7) Pilih Nextuntuk menambah worklist,
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 93
8) Pilih Ok untuk menyelesaikan worklist
9) Pilih Close
c. Menghapus hasil
1) Workspace, pilih Result Result.
2) Delete untuk menghapus hasil yang sudah
ditandai.
3) Delete Result, pada layar akan muncul “Select
Records, Order than 30 days, All records dan
Range”. Pilih Ok
d. Menyalakan dan mematikan instrument
Menyalakan Instrument
1) Nyalakan komputer
2) Layar computer akan menampilkan
“Windows XP sign-in”, pilih Lab, password
“welcome”.
3) Software instrument akan tampil secara
otomatis, layar akan muncul Sign in.
4) User Name : Level 1, password : Level 1
5) Ok
94 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
6) Setelah workspace tampil di layar, tekan
power switch yang terletak sebelah kiri
instrument untuk menyalakan instrument
7) Tunggu kurang lebih 5 menit karena
instrument melakukan initialisasi
Keterangan :
1. Sign In
2. Ok
3. Level 1
4. Level 1
e. Mematikan Instrument
1) Pastikan instrument dalam kondisi Ready
2) Tekan power switch yang terletak sebelah kiri
instrument.
3) Exit untuk keluar dari software instrument.
4) ”Are you sure you want to exit the system
software”, tekan Yesuntuk konfirmasi
mematikan software.
5) “Do you want to create a back up”, tekan
Nountuk tidak membuat back up.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 95
6) Tekan Shutdown Computer untuk mematikan
computer; tekan Restart Softwareuntuk
merestart software; tekan “Exit to
Desktop”untuk ke menu windows.
Perhatian :
Jika instrument mati lebih dari 5 (lima) menit,
keluarkan Primary Reagent dan Ancillary
Reagent simpan di tempat yang sesuai
f. Perawatan
No. Keterangan Frekuensi
1 Melakukan maintenance harian secara otomatis Harian
2 Melakukan maintenance mingguan secara
otomatis
Mingguan
3 Membersihkan tutup incubator Mingguan
4 Membersihkan bagian luar dari probe reagensia Mingguan
5 Membersihkan bagian luar dari probe limbah Mingguan
6 Membersihkan Probe rail Mingguan
7 Melakukan maintenance bulanan secara otomatis Bulanan
8 Membersihkan container Wash 1 Bulanan
96 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Jika diperlukan :
1) Menyiapkan Cleaning Solution yang
diperlukan oleh instrument
2) Dokumentasi laporan maintenance
3) Review laporan maintenance
4) Mencetak laporan maintenance
5) Melakukan maintenance
6) Menghapus maintenance
7) Import dan ekspor maintenance log
8) Membersihkan Acid dan Base Reagent
Compartement
9) Membersihkan Solid Waste Drawer dan Liner
10) Membersihkan Sample Compartement
11) Membersihkan Sample Compartement
Shutter
12) Membersihkan Sample Rack
13) Membersihkan Reagent Compartement
14) Membersihkan Reagent Compartement
Shutter
15) Membersihkan interior instrument
16) Membersihkan workstation
17) Back up data
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 97
18) Menyimpan data
19) Menjaga sistem database
a. Perawatan Harian
Perhatian :
- Maintenance harian hanya menggunakan
Tubing DI Water.
- Jangan melepaskan kabel sensor DI water (DI
Water Sensor Cable).
1) Masukkan1 botol Cleaning Solution
Concentrateke dalam 2 L Cleaning Solution
Bottle (2L Cleaning Bottle / Cleaning Bottle)
2) Tambahkan aquabidest ke dalam 2 L Cleaning
Solution Bottle hingga mencapai2L.
3) Pastikan instrument dalam kondisi Ready
4) Workspace, pilih Maintenance.
5) Pilih Maintenance Schedule.
6) Pilih Automated Daily Cleaning.
7) Pilih Perform
8) Langkah 1Pemasangan Cleaning Bottledengan
langkah-langkah sbb :
Keterangan : 1. Langkah 1
98 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
- Lepaskan tubing DI water.
- Pasangkan tubing dengan 2L Cleaning Bottle
- Pilih Accept
9) Langkah 5
Pemasangan kembali DI Water Container
dengan langkah-langkah sbb :
Keterangan : 1. Langkah 5; 2. Accept; 3. Ok;
4.Succesful
- Lepaskan tubing dari 2L Cleaning Bottle.
- Pasangkan kembali ke DI water container.
- Pilih Accept
10) .Succesful,jika pengerjaan telah selesai danpilih
Ok,agar instrument dapat mengerjakan sampel
b. Perawatan Mingguan
Maintenance mingguan hanya menggunakan tubing
DI water.
1) Masukkan1 botol Cleaning Solution
Concentrateke dalam 2 L Cleaning Solution
Bottle (2L Cleaning Bottle/Cleaning Bottle)
2) Tambahkan aquabidest ke dalam 2 L Cleaning
Solution Bottlehingga mencapai volume 2L.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 99
3) Pastikan instrument dalam kondisi Ready
4) Lepaskan DI water Containerdari instrument :
- Lepaskan tubing dari DI water Containerdan
keringkan dengan menggunakan tisu bebas
serat atau kain kasa.
- Lepaskan sensor dari tempatnya. (Gambar 54).
5) Lepaskan tutup dari tempatnya.
6) Tuang Cleaning Solution ke dalam DI water
Containerdan tutup kembali.
7) Kocok tempat tsb 10x.
8) Diamkan selama 10 menit.
9) Tempatkan DI water Containerkembali tempat
semula.
10) Workspace, pilih Maintenance\
11) Automated Weekly Cleaning.
12) Perform
13) Langkah 1PemasanganDI water Containeryang
berisi Cleaning Solution, dengan langkah-
langkah sbb : Keterangan : 1. Langkah 1; 2.
Accept
- Pasang tubing DI water dengan DI water
Container yang berisi Cleaning Solution
100 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
- Accept (tunggu kira-kira 16 menit). (Gambar
57).
14) Langkah 5 Membersihkan dan memasang
kembali DI water Container, dengan langkah-
langkah sbb :
- Lepaskan tubing DI water dari DI water
Container,
- Buang Cleaning Solution,
- Bilas DI water Containerdan tutup:
Isi DI water Containerdengan DI water
kurang lebih 3L
Kocok tempat tsb kurang lebih 10
menit
Buang DI water tsb
Ulang prosedur tsb kurang lebih 3x
Isi kembali tempat DI water dengan DI
water baru
Pasang kembali tubing DI water
dengan tempatnya
Accept(tunggu kurang lebih 11 menit).
(Gambar 58)
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 101
15) Succesful, Jika maintenance telah selesai.
16) Ok untuk instrument dapat bekerja kembali.
Keterangan : 1. Successful; 2. Ok
c. Maintenance bulanan
- Maintenance bulanan menggunakan tubing DI
water dantubing Wash 1. Waktu Maintenance
: 40 menit
- Jumlah kuvet : 32
- Volume Cleaning Solution : 180 mL
1) Masukkan1 botol Cleaning Solution
Concentrateke dalam 2 L Cleaning
SolutionBottle (2L Cleaning Bottle/Cleaning
Bottle)
2) Tambahkan aquabidest ke dalam 2 L Cleaning
Solution Bottlehingga mencapaivolume 2L.
3) Pastikan instrument dalam kondisiReady
4) Workspace, pilih Maintenanceatau pilih
Maintenance Status.
5) Pilih Automated Monthly Cleaning
6) Pilih Perform.
102 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Keterangan : 1. Maintenance
2. Maintenance Schedule
3. Perform
4. Automated Monthly Cleaning
7) Langkah 1 Pemasangan Cleaning Bottle,
dengan langkah-langkah sbb :
- Lepaskan tubing dari DI Water Containerdan
pasangkan ke Cleaning Bottle 2L.
- Lepaskan tubing dari Wash 1 Containerdan
pasangkan ke Cleaning Bottle 2L.
- PilihAccept
8) Langkah 6: Pengisian Cleaning Bottledengan
DI water, dengan langkah-langkah sbb :
- Lepaskan tubing DI water dari Cleaning
Bottle 2L
- Lepaskan tubing wash 2 dari Cleaning
Bottle 2L
- Buang Cleaning Solution
- Cuci Cleaning bottle dan tutup kurang lebih
3x dengan DI water
- Isi Cleaning Bottle dengan DI water dan
tutup kembali
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 103
- Pasang kembali tubing DI water dengan
Cleaning bottle 2L
- Pasang kembali tubing wash 1 dengan
Cleaning bottle2L
- Pilih Accept
9) Langkah 10
Mengisi Cleaning Bottle dengan DI water
dengan langkah-langkah sbb :
- Lepaskan tubing Di water dari Cleaning
Bottle 2L
- Lepaskan tubing wash 1 dari Cleaning
Bottle 2L
- Pasangkan kembali tubing DI water
denganDI Water Container
- Pasangkan kembali tubing wash 1
dengan Wash 1 Container
- Pilih Accept
10) Succesful, jika maintenance telah selesai
11) Ok untuk instrument dapat bekerja kembali.
104 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
PROSEDUR
a. Menghidupkan alat
- Nyalakan computer
- Layar computer akan menampilkan“ Windows
CP sign-in “ pilih Lab
Password “ welcome”
- User Name : Level1, password : Level1
- OK. Tunggu 5 menit karena instrument
melakukan initialisasi.
b. Mematikan Instrument
1) Pastikan instrument dalam kondisi Ready
2) Tekan power switch yang terletak sebelah
kiri instrument.
3) Exit untuk keluar dari software instrument
4) Tekan Yes untuk konfirmasi mematikan
software.
5) “do you want to create a backup “Tekan No
untuk tidak membuat back up.
6) Tekan Shutdown Computer untuk
mematikan computer, tekan Restat
Software untuk merestart, tekan “Exit to
desktop” untuk ke menu windows.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 105
c. Persiapan Instrument
1) Menjalankan Instrument
- Periksa dan buang limbah padat dalam
Solid Waste Drawer.
- Periksa dan buang limbah cair dalam
Liquid Waste Container.
- Periksa, buang dan isi kembali DI Water
dan Wash 1 Container.
- Periksa dan masukkan sampel Tip ke
Sampel Tip Drawer.
- Periksa dan masukkan Cuvette.
- Ganti Acid dan Base Reagents.
- Verifikasi jumlah dan jenis Primary
Reagents dan Ancillary Reagents
Yang berada di Reagents Compartement
dalam jumlah yang cukup.
Sampel siap untuk dijalakan.
2) Memasukkan Tip Sampel
- Workspace pilih Tip Tray Drawer.
- Tip Drawer Screen, pilih posisi rak tip
yang akan diganti.
106 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
- Pilih Withdrawn Tray, pilih Close untuk
kembali ke workspace.
- Buka Tip Tray Drawer buang rak sampel
tips lama.
- Buka rak sampel tip yang baru, msukkan
rak sampel tip baru ke Tip Traydrawer
yang diiinginkan.
- Tip Drawer Screen pilih Set All untuk
menandakan posisi semua tip dalam rak
dalam keadaan penuh.
- Pilih Assign Tray, pilih Close untuk
kembali ke Workspace
d. Penanganan Primary Reagent
- Pegang kedua ujung Primary Reagent
dengan kedua tangan.
- Naikkan salah satu ujung Primary reagent
keatas dengan perlahan dan kembalikan
ke posisi mendatar dengan perlahan
- Naikan salah satu ujung lain Primary
Reagent ke atas dengan perlahan dan
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 107
kembalikan ke posisi mendatar dengan
perlahan
- Ulangi minimal 20 x.
- Homogenkan 5 – 10 x lagi untuk
memastikan homogenitas solid phase.
- Masukkan primary Reagent de dalam
instrument.
e. Prosedur Kerja Melakukan Kalibrasi
- Masukkan semua informasi yang terdapat di
ADVIA Centaur CP Assign ValueCard.
- Masukkan semau informasi yang terdapat di
ADVIA Centaur CP Master Curve
- Tempelkan barcode kalibrasi ke tabung yang
akan digunakan, masukkan tabung tersebut
ke dalam sample compartement. Sampel
Compartement screen, pilih posisi yang
berisi kalibrator, tekan Close.
- Workspace, pilih Primary Reagent untuk
memilih jenis pemeriksaan yang dikalibrasi.
Reagensia yang dipilih akan berwarna hijau.
108 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
- Pilih Calibrate, maka instrument akan
memulai proses sampling secara otomatis.
f. Melihat, Mencetak dan Waive Hasil Kalibrasi
- Workspace, pilih Result, pilih Current
Calibrator.
- Pilih jenis pemeriksaan, pilih Print untuk
mencetak hasil kalibrasi
- Pilih jenis pemeriksaan, pilih Details untuk
melihat hasil kalibrasi
- Pilih jenis pemeriksaan, pilih Details, pilih
waived, pilih Close.
- Waived untuk memperpanjang masa
kalibrasi.
g. Memasukkan Data Kontrol
- Dari menu Workspace, pilih Control
Definition
- Pilih Add
- Masukkan nama kontrol
- Pada kolom Type pilih Routine atau Kit
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 109
Pilih Routine jika kontrol tersebut
bukan dari produk siemens
Pilih Kit jika kontrol tersebut dari
produk siemens
- Masukkan no Lot dan tanggal expired
- Pilih test :
Pilih tombol Test
Pilih test yang akan disetting kontrol
Pilih Continue
- Masukkan nilai batas atas dan batas
bawah atau nilai mean dan 2 SD
- Pilih Save Test
- Ulangi prosedur no 3 sampai 8 untuk test
yang lain
- Pilih S
h. Prosedur Kerja Melakukan Quality Control
- Buat folder QC
- Tempelkan barcode QC ke dalam sampel
cup, masukkan QC sesuai dengan barcode di
sampel cup.
110 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
- Masukkan sampel cup berisi QC ke dalam
sampel tray dan ke dalam Sampel
compartement.
- Jika folder QC sudah di dalam instrument dan
menggunakan barcode QC,maka instrument
akan otomatis mengenali barcode tsb sbg
QC,tekanSTART.
- Sentuh jenis pemeriksaan yang digunakan,
sentuh Close.
- Barcode QC dimulai dengan K + no Lot QC
i. Prosedur Kerja Instrument
- Instrument memindahkan Cuvette ke Cuvette
Loader
- Cuvette Loader menempatkan Cuvette ke
dalam Incubator Ring
- Sampel Probe mengambil Sampel Tips untuk
memulai pemeriksaan
- Sampel Probe mengambil sampel di sampel
Compartement dan memasukkan sampel ke
cuvette di incubator ring
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 111
- Incubator Ring bergerak ke Reagent Probe
Area
- Reagent Probe mengambil Ancillary atau
Primary Reagent di reagent Compartement
dan memasukkan reagensia ke Cuvette di
incubator RingRinse Station mencuci Reagent
probe dengan DI Water setelah pengambilan
Reagensia.
- Sampel pasien dan reagensia yang diperlukan
dimasukkan ke dalam Cuvette tepat waktu
sesuai dengan prosedur pemeriksaan yang
digunakan
- Setelah semua reagensia ditambahkan dan
diinkubasi sampel dicuci
- Incubator ring memindahkan cuvette ke Acid
probe yang memasukkan Acid reagent ke
dalam Cuvette
- Incubator Ring memindahkan cuvette ke
Elevator yang menaikkan Cuvette dari
incubator ring ke Luminometer
- Cuvette masuk ke Luminometer, dimana
reaksi Chemiluminescent yang terjadi diukur .
112 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
- Cuvette dijatuhkan ke dalam Solid Waste
Drawer.
j. Prosedur Menjalankan Sampel Pasien Melalui
Sampel Compartement
1) Workspace, pilih sampel rack
2) Sample Compartement pilih sampel Rack
3) Pilih Sampel yang berada di samples
4) Pilih sampel Type
5) Masukkan sampel ID tekan enter
6) Pilih jenis pemeriksaan atau profile yang
diinginkan
7) Pilih Close
k. Prosedur melihat hasil
Lakukan review hasil, interprestasi hasil, dan
flags pada menu Worklist-Summary
- Dari menu Workspace, pilih Worklist
- Pilih Summary
- Pilih hasil yang dikehendaki, pilih Result
Details
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 113
- Sistem akan mengurutkan sesuai alphabet
dari setiap test atau berdasarkan Kronologis
order
- Hasil final ditandai dengan huruf yang di cetak
tebal / bold, pilihan melihat hasil dapat
dilakukan sortir berdasarkan rak, SID, PID ,
Nama Pasien dll.
- Untuk melihat hasil saat ini pilih current
results dan untuk hasil setelah 24 jam pilih
Historical.
l. Mencetak Hasil
Mencetak hasil per Sampel
- Dari menu Workspace, pilih Print
- Pilih Report Option
- Pilih Result Report
- Masukkan tanggal mulai dan akhir, view
dan sort ( sort untuk memilih hasil yang
akan di cetak)
- Pilih Print Report
Mencetak hasil per Test
- Dari menu Workspace, pilih Print
114 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
- Pilih Report Options
- Pilih Test Report
- Masukkan tanggal awal dan akhir, test
dan sort
- Pilih Print Report
DOKUMENTASI
Prosedur ini didokumentasikan dalam bentuk hard
copy (kertas) dan file data.
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Log Book Advia Centaur CP
Lampiran 2 : Lembar kerja harian pemeriksaan Uji
Saring.
Lampiran 3 : Print Out hasil Advia Centaur CP
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 115
15. PEMELIHARAAN INSTRUMEN ADVIA
CENTAUR CP
Untuk memastikan kinerja dari sistim Advia Centaur
CP yang handal, harus dilakukan pemeliharaan
peralatan yang rutin sesuai dengan instruksi dan
jadwal Pemeliharaan alat.
a. Daily maintenance
Gantikontainer air
Lakukan automated daily cleaning
Maintenance harian membutuhkan waktu sampai
60 menit untuk selesai, pada saat proses
cleaning berlangsung instrument tidak dapat
melakukan aktifitas running lainnya.
Bahan yang diperlukan :
1) Cleaning solution
2) Aquadest
Prosedur :
1) Buang / kosongkan container limbah cair
2) Jika perlu tambahkan / ganti cleaning
solution
3) Pastikan kontainer air terisi minimal 2,5 L
116 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
4) Pastikan jumlah cuvette cukup
5) Dari menu Workspace, pilih Maintenance
Status
6) Pilih Daily Cleaning, pilih Perform, pilih
Yes. Tunggu sampai proses selesai
Jika pada saat cleaning tersebut berhenti/ stop
oleh alat dikarenakan terdapat error makasistem
maintenance akan gagal dan indicator pada
maintenance status untuk daily maintenance
akan berwarna merah kemudian Sistem akan
melakukan pencucian secara otomatis .Jika
pencucian berhasil maka indikator daily
maintenance akan berwarna kuning. Lakukan
troubleshooting untuk error yang yang terjadi
setelah itu lakukan daily maintenance lagi.
b. Weekly maintenance
Prosedur :
1) Pastikan status instrument Ready,
Warming up, Diagnostic, Mechanism Off
atau Check Status
2) Tarik Waste & Water Drawer keluar
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 117
3) Buka kontainer water trap dan buang
isinya, pasang kembali
4) Mengganti cleaning solution
5) Dari menu Workspace, plih Maintenance
Status
6) Pilih Replace Cleaning Solution, pilih
Perform
Prosedur :
1) Tuang 1 botol CSC (Cleaning Solution
Concentrate) kedalam kontainer cleaning
kemudian tambahkan aquadest sampai
batas tutup kontainer.
2) Cleaning Solution Concentrate setelah
diencerkan akan stabil selama 7 hari.
3) Bersihkan reservoir dan manifold
Dari menu Workspace, pilih System
Status
Pilih Turn System Mechanism Off, pilih
Yes
Tunggu sampai kolom Turn System
On aktif
Tarik keluar drawer Air &limbah
118 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Lepaskan sensor danselang reservoir
air dengan hati –hati
Keluarkan botol reservoir dan buang
isinya
Buka tiga baut dan lepaskan
manifoldnya
Afa
Setelah selesai Turn System
Mechanism On
4) Prime Water Reservoir
Dari menu Workspace, pilih
Maintenance Status
Pilih Prime Water from Reservoir to
Manifold, pilih Perform
Setelah selesai alat siap digunakan
c. Monthly maintenance
Bersihkan bagian luar reagen probe
1) Dari workspace pilih System Status
2) PilihTurn System Mechanis Off, tunggu
beberapa saat sampai tanda kotakTurn
System Mechanis On menjadi aktif
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 119
3) Buka cover depan atas alat
4) Buka cover samping alat
5) Dengan hati hati arahkan reagan probe 1,
2 dan 3 ke incubator ring
6) Bersihkan masing-masing reagen probe
dengan tisu yang dibasahi dengan
cleaning solution secara hati-hati dari
atas kebawah
7) Bersihkan reagen probe dengan tisu yang
dibasahi dengan aquadest untuk
menghilangkan sisa cleaning solution
pada reagen probe
8) Pastikan reagen tidak bengkok
9) Pasang kembali cover samping dan cover
depan atas
10) Dari Workspace pilihSystem status
11) PilihTurn System Mechanics On
120 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Bersihkan bagian luar Ancillary probe
1) Dari Workspace pilihSystem Status
2) PilihTurn System Mechanis Off, tunggu
beberapa saat sampai tanda kotak Turn
System Mechanis On menjadi aktif
3) Buka cover depat atas alat
4) Dorong rakin proses kearah kanan
5) Tarik ancillary probe kedepan
6) Bersihkan dengan tisu yang dibasahi
dengan cleaning solution dari atas
kebawah dengan hati hati, terutama pada
bagian tengah
7) Bersihkan dengan tisu yang dibasahi
dengan aquadest dari atas kebawah
dengan hati-hati, pastikan ancillary probe
tidak bengkok
8) Tutup kembali cover depan atas
9) Dari Workspace pilihSystem status
10) PilihTurn System Mechanics On
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 121
Bersihkan bagian luar Aspirate Probe
1) Dari Workspace pilih System Status
2) Pilih Turn System Mechanis Off, tunggu
beberapa saat sampai tanda kotak Turn
System Mechanis On menjadiaktif
3) Buka cover alat depan atas
4) Tarik aspirate probe sampai ketinggian
maksimal dengan perlahan
5) Bersihkan bagian aspirate probe yang
terlihat dengan tisu yang dibasahi dengan
cleaning solution
6) Bersihkan bagian aspirate probe
dengantisu yang dibasahi aquadest
7) Turunkan kembali aspirate probe sekitar
1,27 cm (0,5 inchi)
8) Tutup cover atas depan
9) Dari Workspace pilihSystem status
10) PilihTurn System Mechanics On
122 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Bersihkan Filter Udara
1) Lepaskan filter udara dibelakang alat
dengan ditarik
2) Bersihkan filter udara
3) Pasang kembali filter udara tersebut
Monthly cleaning
Prosedur :
1) Dari menu Workspace, pilih
Maintenance Status
2) Pilih Automated Monthly Cleaning
3) Pilih Perform
Tahap 1
1) Lepaskan selang dan sensor pada
kontainer air
2) Isi kontainer air dengan 4 Liter
campuran aquadestdan CSC
3) Kosongkan limbah cair dan padat
4) Pasang kembali container pada alat
dan pastikan selang dan sensor telah
tersambung
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 123
5) Lepaskan selang dan sensor pada
reservoir air dan kosongkan isinya
6) Pasang reservoir air beserta selang
dan sensornya
7) Pilih Continue, tunggu sampai selesai
Tahap 2
1) Lepaskan selang dan sensor kontainer
air, buang isi container tsb kemudian
bilas dengan air sampai tidak berbau
tajam lagi
2) Isi kontainer air tsb dengan 2 Liter
aquadest ( tidak boleh lebih atau
kurang karena akan dapat
menyebabkan proses cleaning menjadi
gagal)
3) Pasang kontainer air berserta selang
dan sensornya
4) Pastikan sisa cairan pada reservoir air
ketinggianya tidak lebih dari 1,27 cm
atau 0,5 inchi
5) Pilih Continue, tunggu sampai selesai
124 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Tahap 3
1) Lepaskan container dan reservoir air
kemudian buang sisa cairan
2) Cuci container dan reservoir air
dengan aquadest sampai bersih
3) Isi kontainer air dengan 2 Liter
aquadest dan pasangkan kembali ke
alat
4) Pasangkan kembali reservoir air
5) Pastikan selang dan sensor telah
terpasang dengan baik
6) Pilih Continue, tunggu sampai selesai
Tahap 4
1) Lepaskan selang dan sensor pada
container dan reservoir air
2) Buang isi cairan pada container dan
reservoir air cuci sampai bersih dan
keringkan
3) Ambil container dan reservoir
cadangan
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 125
4) Isi container cadangan dengan
aquadest dan pasang kembali ke alat
5) Pasang reservoir air cadangan
(kosong) kealat
6) Pastikan kembali selang dan sensor
terpasang dengan baik
7) Pilih Continue, tunggu sampai selesai
d. Perawatan : Bila diperlukan
c. Bersihkan rak sampel
d. Pemeliharaan alat bila tidak dijalankan
e. DOKUMENTASI
Prosedur ini didokumentasikan dalam bentuk hard
copy (kertas) dan file data
f. LAMPIRAN
Lembar Kerja Pemeliharaan alat Advia Cenatur
CP
126 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
16. PROSEDUR KERJA COBAS E 601
a. Persiapan Harian
1) Siapkan semua reagen, kalibrator, control, sampel
pada suhu ruang kurang lebih selama 15 menit.
2) Cek reagen/bahan pelengkap : magazine Assay
Cup, Assay Tip, ProCell M, CleanCell M, Pre
Clean M, Probe Wash.
3) Buang limbah konsentrat.
4) Cek conductivity air RO, pastikan nilainya< 1 (bila
lebih, buang air kran sampai nilai< 1) kemudian
buka saluran air RO menuju alat.
5) Cek semua kabel yang terhubung dengan
instrument, pastikan terhubung dengan baik,
kemudian Switch On UPS, dan Printer.
6) Switch On instrument dengan menarik keatas tuas
Power di sebelah kiri instrument lalu Switch On
computer dan cobas link.
7) Masukkan Operator ID dan Password, lalu tekan
Logon
8) Setelah alat selesai initial, pada posisi stand by
buka penutup reagen lalu masukkan reagen pada
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 127
reagen disk, tutup kembali penutup reagen disk,
alat akan otomatis Reagent Registration.
b. Kalibrasi
1) Tekan Calibration, tekan Status, bila sudah
muncul tulisan Full langsung tekan Save.
2) Masukkan Snap Cap Vial Calibrator ke rack
calibrator warna hitam (Calset 1 harus selalu di
depan Calset 2) (Kalibrasi beberapa parameter
dapat dilakukan bersamaan)
3) Pasang rack dalam rack loader.
4) Tekan Start kecil, Start besar.
c. Kontrol Harian
1) Tekan QC, tekan Install, pilih Download, klik lot,
ketik 6 angka lot number qc diikuti angka 00, klik
Search, setelah data muncul, klik pada data, klik
Download, OK,OK
2) Setelah data masuk, klik pada data yang baru,
klik Active Test.
3) No 1 & 2 khusus untuk qc lot baru.
4) Tekan QC, tekan Status, blok semua parameter
yang akan di qc, pilih Select, Save.
128 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
5) Masukkan Snap Cap Vial Preci Control ke rack
qc warna putih, pasang rack dalam rack loader.
6) Tekan Start kecil, Start besar.
d. PengerjaanSampel
1) Pastikan sampel tidak lisis, bersih dari fibrin
daneritrosit, telah mencapai suhu ruang dan
dihomogenkan (jika disimpan di lemari
pendingin).
2) Pasang sampel di rak sample warna abu-abu.
3) Tekan Work Place, tekan Test Selection, isi
Sample ID, enter, klik Lengkap, klik Barcode
Read Error, masukkan no rak & no posisi, klik
Add, Save.
4) Masukkan semua data pasien
5) Cekurutan data pasien :klik Barcode Read Error.
6) Pasang rak sample di rack loader, tekan Start
kecil, Start besar.
e. Penutupan Harian
1) Tekan Utility, tekan Maintenance, tekan
Finalization Maintenance, tekan Select, tekan
Start, tunggu hingga Stand By.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 129
2) Tutup semua reagen dan simpan pada suhu
sesuai petunjuk pada kemasan.
3) Tekan Logoff, tekan Shutdown, tekan OK,
tunggu hingga layar monitor gelap
4) Switch Off tombol power di sebelah kanan
instrument.
5) Switch Off layar computer cobas link & printer.
17. KESELAMATAN KERJA DI
LABORATORIUM
a. Resiko umumnya terjadi karena beberapa hal,
antara lain :
- Petugas laboratorium bekerja dengan sesuatu
yang belum diketahui.
- Petugas laboratorium merupakan orang yang
paling awal terkena bahaya.
- Keinginan pasien untuk memperoleh hasil yang
cepat, beban kerja yang berlebihan serta
rutinitas pekerjaan mendorong ke arah situasi
yang membahayakan karena pada umumnya
130 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
tidak mengindahkan pedoman kerja yang
benar.
Secara umum yang harus diperhatikan :
- Sebelum memulai bekerja, seluruh petugas
laboratorium harus mengenakan jas
laboratorium dan mencuci tangan serta
menggunakan sarung tangan.
- Para petugas laboratorium diharuskan
mengenakan sepatu tertutup.
- Bila akan melakukan kegiatan lain seperti
mengangkat telefon, menggunakan komputer,
membuka/memegang gagang pintu, maka
sarung tangan harus dibuka atau mencuci
tangan menggunakan handsoap dengan air
mengalir.
- Apabila akan meninggalkan laboratorium
karena pekerjaan sudah selesai atau akan
beristirahat, maka jas laboratorium harus
dilepas begitu pula halnya dengan sarung
tangan dan masker kemudian dibuang kedalam
tempat sampah yang berlabel "Limbah Medis ".
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 131
b. Infeksi laboratorik didapat dari :
- Terminum/termakan (akibat memipet dengan
mulut, makan, minum, merokok dan
menggunakan kosmetik tanpa mencuci tangan
terlebih dahulu selesai bekerja).
- Percikan sample atau reagen ke muka dan
mata.
- Infeksi yang disengaja.
c. Sumber aerosol yang menginfeksiadalah :
- Proses membukasumbat
- Penggunaan alat pengocok berkecepatan tinggi
(vortex)
- Proses menghilangkangelembungudara
- Proses centrifugasi
- Proses pencampuran
d. Prosedur K3 di Laboratorium
Persyaratan umum keselamatan pribadi &
laboratorium :
Pakaian
Jas laboratorium wajib digunakan, jas
laboratorium yang baik adalah yang berlengan
132 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
panjang, sepanjang lutut, tertutup kancing di
muka dan bersih.
SarungTangan
Sebelum memegang dan mengerjakan
specimen, harus menggunakan sarung tangan
yang masih bersih.
Masker
Pergunakan masker yang bersih untuk
mengerjakan pemeriksaan yang dapat
menyebabkan infeksi melalui udara
Sepatu
Gunakan sepatu yang nyaman, menutupi
seluruh kaki dan tidak licin.
Cuci Tangan
Pencucian tangan perlu dilakukan sesering
mungkin, yaitu :
- Setelah melepas sarung tangan.
- Sebelum meninggalkan laboratorium.
- Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
- Sebelum makan dan minum.
- Segera setelah kontak dengan darah/cairan
tubuh atau bahan terkontaminasi.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 133
Pengaturan Rumah Tangga
Hal – halumum yang menyangkut pengaturan
rumah tangga yang baik perlu dipelihara,
seperti pemeliharaan kebersihan (Ruangan,
peralatan, furniture), pengelolaan sampah dan
penempatan barang.
Bahan Pecah Belah
Bila terjadi pecahan, hindari pecahan terkena
tubuh, buang pecahan dalam wadah tahan
tusukan dan bersihkan permukaan bekas
pecahan.
Label
Gunakan dimana perlu mengingatkan karyawan
akan bahaya yang ada.
Centrifuge
Usahakan penggunaan centrifuge agar
sesedikit mungkin timbul aerosol.
134 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
e. Prosedur Keselamatan Kerja
Prosedur keselamatan kerja bagi petugas
laboratorium, pasien dan lingkungan:
1) Setiap pengambilan darah HARUS ada
suratrujukan atau pengantar dari dokter yang
bersangkutan.
2) Dalam melaksanakan tugas, beberapa hal
yang harus diperhatikan:
- Selalu berpedoman pada PKS yang telah
ditetapkan.
- Menggunakan jas laboratorium
3) Alat disposable atau limbah cairan yang telah
digunakan, dibuang atau dilarutkan pada
tempat yang telah ditentukan (Jerigen) untuk
dibuang dan diolah sesuai dengan sifatnya,
yaitu :
- Limbah padat : Dibakar di incenerator
- Limbah cair : Dibuang diseptitan kkhusus.
4) Pengamanan dan Penanggulangan Dampak
dari Penggunaan Alat Medik, Limbah Klinis,
Limbah Kimia di Laboratorium
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 135
- Lab jas
- Sarung tangan disposible
- Masker
- Tempat pembuangan limbah berlabel
“Limbah Medis, Limbah Non Medis,
Limbah benda – benda tajam” dan tempat
pembuangan limbah cair.
- Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
- Sabun
- Desinfektan
5) Ada Beberapa Hal yang harus Diketahui, yaitu :
- Jenis alat yang digunakan.
- Resiko yang ditimbulkan dari penggunaan
alat dan bahan – bahan specimen dan
reagensia yang digunakan.
- Apakah ada limbahnya dan bagaimana
cara penanggulangannya.
6) Langkah – Langkah Pengamanan (Safety
Prosedur)
- Memeriksa / mengawasi pengaman
peralatan secara rutin/berkala
136 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
- Limbah laboratorium sebelum dibuang ke
tempat pembuangan akhir (sewage)
dilakukan treatmen terlebih dahulu.
- Para petugaslaboratoriumwajib :
Melakukan pekerjaan sesuai
dengan Standart Operasional
Prosedur yang telah ditetapkan.
Menggunakan perlengkapan
pelindung kerja, seperti jas
laboratorium, sarung tangan, dan
masker.
Meningkatkan pengetahuan yang
dimiliki para petugas laboratorium
tentang dampak dari laboratorium
dan prosedur kerja yang tepat
dengan cara ikut seminar, diskusi
kelompok, atau membaca buku–
buku tentang laboratorium dan
sebagainya.
Melakukan pengamanan
laboratorium terhadap donor yaitu
dengan melaksanakan tata cara
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 137
pemeriksaan terhadap donor
sesuai dengan Standart
Operasional Prosedur (SOP).
f. Prosedur Pencegahan, Tindak Lanjut &
Pengamanan di Laboratorium
1) Pencegahan Tusukan Jarum
- Jika ingin melakukan suatu pekerjaan,
gunakanlah sarung tangan latex.
- Buang jarum ke dalam “wadah tahan
tusukan” (Jerigen plastik) yang
berlabelkan “Limbah Benda – Benda
Tajam”.
- Jangan menutup kembali jarum dengan
tangan.
- Jangan membengkokan atau
mematahkan (Selain resiko tertusuk,
dapat timbul aerosol).
- Sedapatnya hindari manipulasi jarum.
- Jangan membuang jarum di tempat
pembuangan sampah umum.
138 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
2) Pengamanan Terhadap Bahaya Listrik
- Semua instrumen di laboratorium harus
dibumikan (Grounding).
- Jangan memperbaiki instrumen pada saat
masih dihubungkan dengan aliran listrik,
kecuali untuk kalibrasi yang memerlukan
“adjustment”.
- Perbaiki sistem listrik oleh personal yang
bertanggung jawab.
3) Prosedur Bahaya Zat Kimia
Pengenalan
- Korosif yaitu kerusakan yang tampak
jelas atau perubah jaringan yang
irreversible.
- Racun (Toksik) yaitu memberikan efek
– efek biologik yang serius melalui
inhalasi, saluran cerna atau melalui
kulit dan mukosa.
- Zat yang dapat menimbulkan api
(Ignitable), yaitu :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 139
a. Cairan yang mudah menyala
(Flammable) : titik nyala <1000F.
b. Cairan yang mudah terbakar
(Combustible) : titik nyala> 1000F
dan < 1400C.
- Zat kimia yang mudah meledak
(Eksplosif).
Penanganan
- Hindari kontak dengan kulit, pakaian,
saluran nafas dan saluran ce
g. Prosedur Penanganan Specimen
1) Sample dengan mengunakan EDTA
- Setelah dilakukan pemeriksaan, darah
dengan penampung EDTA dikumpulkan
kedalam wadah yang telah diberitanggal.
- Simpan dalam kulkas selama satu
minggu. Setelah satu minggu ditampung
kedalam kantong plastik kuning untuk
dibakar di Incenerator oleh petugas
Rumah Tangga UTD PMI Cabang Kota
Sura.karta.
140 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
2) Serum
- Serum didapat setelah melakukan
pemisahan dari darah beku.
- Setelah melakukan pemeriksaan, serum
tersebut ditampung dalam tabung dan
disimpan di dalam lemari pendingin
selama satu minggu.
- Setelah satu minggu, serum tersebut
ditampung ke dalam kantong plastik
kuning untuk dibakar di incenerator oleh
petugas Tumah Tangga UTD PMI
Cabang Kota Surakarta
h. Faktor-faktor yang menjadi dasar untuk
melakukan pengamanan atau penanggulangan,
Dengan resiko yang ditimbulkan ada dua faktor
yang menjadi dasar, yaitu :
1) Jenis – jenis alat laboratorium
Laboratorium UTD PMI Cabang Kota Surakarta
mempunyai peralatan serta bahan – bahan
penunjang (Reagen) sebagai berikut :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 141
Alat dan Bahan Resiko Pengamanan /
Penanggulangan
Mikroskop Infeksi
terhadap mata
Bagian yang terkena atau
dekat mata harus steril (Di-
desinfektan)
Lemari Es Infeksi darah Disteril
Centrifuge Suara bising Menutup telingga
Davinci Quttro
Washer
Infeksi limbah
cair
Sebelum pembuangan akhir,
didesinfektan terlebih dahulu
Inkubator Idem Idem
Bahan mudah
terbakar :
- Alkohol
Kebakaran Lemarikhusus
Merusak
pernafasan
Menggunakan masker
142 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
2) Limbah Klinis
Limbah
Klinis/kimia
Resiko Pengamanan /
penanggulangan
Cairan darah :
- Sisa hasil
pemeriksaan
- Sisa darah yang
tidak terpakai
Infeksi
Buang ke bagian pengolahan
limbah (Sampah plastik kuning),
untuk dibakar
Reagensia Infeksi Buang kedalam saluran air
Jarum suntik Tertusuk
sampai
dengan
infeksi
Buang kedalam tempat sampah
yang berlabel “Limbah benda
tajam” dan dibakar melalui
incenator
Sarung tangan
disposible
Infeksi - Menggunakan hanya untuk
kerja, tidak pada saat
memegamg telefon, alat
tulis, komputer atau
memegang handle pintu.
- Buang di tempat khusus
yang berlabelkan “Limbah
Medis”
Kapas alcohol &
tissue
Infeksi Buang kedalam tempat sampah
yang berlabelkan “Limbah Non
Medis”
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 143
i. Pencucian Alat Laboratorium
1) Cairan Pencuci: Larutan Netral 2%
Cara membuat :
- Ekstran netral 20 ml.
- Air sampai 1 liter.
2) Cara Pencucian Alat Laboratorium
- Rendam alat yang dicuci dalam air ledeng
sampai bersih, kemudian dalam larutan
ekstran netral 2% selama 2 – 24 jam. Bila
alat terlalu kotor, rendam lebih lama.
- Setelah itu dibilas lagi dalam air ledeng
sampai sisa – sisa larutan ekstran tidak
tertinggal pada alat yang dicuci.
Perhatikan : bila sisa – sisa larutan masih
tertinggal dalam alat yang dicuci akan
mempengaruhi hasil pemeriksaan.
- Alat – alat baca dimasukan dalam
incubator dengan suhu 50 – 60 oC dan
alat plastik dikeringkan dengan suhu yang
sama.
144 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
- Letakakn alat tersebut pada tempatnya
bila telah kering, untuk pipet diletakan
terbalik.
- Membersihkan meja laboratorium
Bahan pembersih : larutan Natrium
hipoklorit 0,5 %.
3) Cara Membersihkan Meja
- Bersihkan meja dari kotoran yang ada di
permukaan meja.
- Kemudian dibersihkan dengan larutan
hipoklorit 0,5 % sampai kering.
- Tindakan ini dilakukan pagi hari sebelum
dinas pagi mulai bekerja dan siangnya
sebelum dinas sore mulai bekerja.
4) Alat - Alat yang Dicuci :
- Obyekglas
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 145
j. Prosedur Pembuangan Limbah Laboratorium
UTD PMI Cabang Kota Surakarta
1) Ada 2 jenis limbah yang berasal dari
laboratorium, yaitu :
Limbah padat, terdiri dari :
- Kelompok A : Benda – benda yang
terkontaminasi.
- Kelompok B : Spuit bekas, jarum
suntik, pecahan kaca.
Limbah cair, yaitu :.
- Sisa darah, reagen, dll.
2) Tata cara pembuangan
Limbah padat
- Kelompo kA :Bahan – bahan yang
terkontaminasi dimasukan kedalam
kantong plastic kuning dan diberi label
“Limbah Medis” kemudian siap
dibakar.
- Kelompok B : Spuitatau jarum bekas
dimasukan kedalam jerigen
yang berlabelkan “Limbah Benda
Tajam” kemudian siap dibakar.
146 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Limbah Cair
- Sisa darah, reagensia dan bahan cair
lainnya, ditampung ke dalam jerigen
dan dibunag dalam lubang
pembuangan (Wastafel/scrubbing)
yang berhubungan langsung dengan
sewage (Pengelolaan limbah cair UTD
PMI Cabang Kota Surakarta.
k. Pengendalian Barang atau Sampah Yang Dapat
Membahayakan Lingkungan
Dengan menggunakan ciri – ciri dan warna – warna
khusus pada tempat pembuangan sampah, akan
memudahkan petugas lapangan untuk memilah –
milah barang bekas pakai untuk dibawa atau
dibuang ke tempat sampah yang sudah ditentukan.
Untuk itu pihak UTD PMI Cabang Kota
Surakarta sudah menetapkan warna – warna
kantong plastik sebagai wadah barang atau
sampah, yaitu:
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 147
Warna Keterangan Digunakan untuk DitujukanKe
Plastik HITAM
Sampah rumah
tangga (Sisa
makanan, kertas, dll)
Tempat
pembakaran
/ TPA
Plastik KUNING
(Sampah
terkontaminasi)
Bahan-bahan
laboratorium yang
terkontaminasi
(Bahan – bahan
dengan daya tular
tinggi)
Tempa
tpembakaran
/ Incenerator
(Dibakar)
Catatan : Untuk pecahan kaca, jarum suntik
dipisahkan dalam wadah tersendiri
(Jerigen) yang berlabelkan “limbah benda
tajam” yang kemudian akan dibakar di
incenerator.
148 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
l. Bahan Berbahaya Laboratorium UTD PMI Cabang
Kota Surakarta
1) Daftar Bahan Berbahaya Laboratorium UTD
PMI Cabang Kota Surakarta:
- Alkohol
- AsamSulfat
2) Prosedur Penerimaan dan Penyimpanan
Bahan Berbahaya
Penerimaan
Memeriksa wadah dan pengemas,
kemasan yang diterima harus dalam
bentuk asli dan dalam keadaan utuh
serta mencatumkan :
- Nama sediaan atau nama barang.
- Isi/bobotnetto.
- Komposisi isinya dalam nama
kimia.
- Nomor registrasi.
- Petunjuk cara penggunaan.
- Petunjuk cara penangganan untuk
mencegah bahaya.
- Tanda peringatan lainnya.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 149
- Nama dan alamat pabrik yang
memproduksi.
- Cara pertolongan pertama akibat
bahan berbahaya.
Memperhatikan label berupa
symbol, gambar dan atau tulisan
berupa kalimat peringatan bahaya,
missal :bahan peledak, bahan
racun, bahan korosif, bahan
berbahaya, bahan iritasi, bahan
mudah terbakar dll.
Penyimpanan
Menyimpan bahan sesuai dengan
keterangan pada pengemas, misalnya:
- Harus terpisah dari bahan
makanan, pakaian.
- Tidak menimbulkan interaksi antar
bahan berbahaya satu sama lain.
- Bahan yang mudah menguap
harus disimpan dalam wadah
tertutup rapat.
150 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
- Bahan yang mudah menyerap uap
air harus disimpan dalam wadah
tertutup rapat yang berisi zat
penyerap lembab.
m. Analisa Resiko Alat Kesehatan
1) Ruang Atap
JENIS
ALAT
RESIKO PENGAMANAN &
PENGENDALIAN
Baju ganti Kontaminasi
bahan infensius
- Bersihkan / cuci secara
rutin / desinfektan.
- Tidak memakai baju orang
lain.
Alat – alat
habis pakai :
- Spuit
Tertusuk - Pemisahan sampah medis
dan non medis.
- Menggunakan sarung
tangan.
- Jarum suntik pisahkan
dari sampah lain.
- Tidak mematahkan jarum
sebelum dibuang
Tensimeter Air Raksa - Rapikan manset & kabel.
- Kalibrasi alat.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 151
- Kain manset dibersihkan
secara rutin.
Alat – alat
Instrumen
Berkarat - Lakukan sterilisasi dengan
benar ( Septik & Aseptik ).
- Inventarisasi alat yang
baik.
- Peralatan disimpan di
tempat tertutup.
2) Ruang Laboratorium Croosmathcing
JENIS
ALAT
RESIKO PENGAMANAN &
PENGENDALIAN
Baju ganti Kontaminasi
bahan infensius
- Bersihkan / cuci secara
rutin / desinfektan.
- Tidak memakai baju orang
lain.
Alat – alat
habis pakai :
- Spuit
Tertusuk - Pemisahan sampah medis
dan non medis.
- Menggunakan sarung
tangan.
- Jarum suntik pisahkan
dari sampah lain.
- Tidak mematahkan jarum
sebelum dibuang.
152 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
JENIS
ALAT
RESIKO PENGAMANAN &
PENGENDALIAN
Alat – alat
Instrumen
Berkarat - Lakukan sterilisasi dengan
benar ( Septik & Aseptik ).
- Inventarisasi alat yang
baik.
- Peralatan disimpan di
tempat tertutup.
Inkubator Tersetrum - Periksa roda dalam
keadaan baik.
- Bersihkan setiap habis
digunakan.
- Kalibrasi alat rutin.
- Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 153
v. Ruang Laboratorium Komponen
JENIS
ALAT
RESIKO PENGAMANAN &
PENGENDALIAN
Baju ganti Kontaminasi
bahan infensius
- Bersihkan / cuci secara
rutin / desinfektan.
- Tidak memakai baju orang
lain.
Alat – alat
habis pakai :
- Kantong
Darah
Tertusuk - Pemisahan sampah medis
dan non medis.
- Menggunakan sarung
tangan.
- Jarum suntik pisahkan
dari sampah lain.
- Tidak mematahkan jarum
sebelum dibuang.
Alat – alat
Instrumen
Berkarat - Lakukan sterilisasi dengan
benar ( Septik & Aseptik ).
- Inventarisasi alat yang
baik.
- Peralatan disimpan di
tempat tertutup.
Freezer Terstrum
Output tidak
sesuai dengan
- Kalibrasi rutin.
- Perhatikan sistim
grounding.
154 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
JENIS
ALAT
RESIKO PENGAMANAN &
PENGENDALIAN
skala / nilai
sebenarnya.
- Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.
Ultra Violet Terstrum
Output tidak
sesuai dengan
skala / nilai
sebenarnya.
Radiasisinar
ultra violet.
- Pakai kaca mata
pelindung.
- Perhatikan sistim
grounding.
- Gunakan pelindung untuk
daerah yang bukan obyek
terapi.
- Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.
- Menggunakan baju
pelindung.
Waterbath Terstrum
Output tidak
sesuai dengan
skala / nilai
sebenarnya.
- Kalibrasi rutin.
- Perhatikan sistim
grounding.
- Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.
Plasma
Ektractor
Terjepit
Refrigerator Terstrum - Kalibrasi rutin.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 155
JENIS
ALAT
RESIKO PENGAMANAN &
PENGENDALIAN
Centrifuge
Elektrik
Sealer
Pletelet
Agitator
Output tidak
sesuai dengan
skala / nilai
sebenarnya
- Perhatikan sistim
grounding.
- Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.
w. Ruang Laboratorium Uji Saring IMLTD
JENIS
ALAT
RESIKO PENGAMANAN &
PENGENDALIAN
Davinci
Quatto
Infeksi
Terstrom aliran
listrik
Menggunakan sarung
tangan, jas lab, masker
Perhatikan sistim
grounding
Kalibrasi rutin
Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan
Whaser Infeksi Terstrom
aliran listrik
Menggunakan sarung
tangan, jas lab, masker.
Perhatikan sistim
grounding
Kalibrasirutin
Kabel – kabel dicek
156 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
JENIS
ALAT
RESIKO PENGAMANAN &
PENGENDALIAN
sebelum digunakan.
Photometer Infeksi
Terstrom aliran
listrik
Menggunakan sarung
tangan, jas lab, masker.
Perhatikan sistim
grounding
Kalibrasi rutin
Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.
Centrifuge Infeksi
Terstrom aliran
listrik
Menggunakan sarung
tangan, jas lab, masker.
Perhatikan sistim
grounding
Kalibrasi rutin
Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.
BEP II Plus
Dade
Behring
Infeksi
Terstrom aliran
listrik
Menggunakan sarung
tangan, jas lab, masker.
Perhatikan sistim
grounding
Kalibrasi rutin
Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 157
JENIS
ALAT
RESIKO PENGAMANAN &
PENGENDALIAN
Rotator Infeksi
Terstrom aliran
listrik
Menggunakan sarung
tangan, jas lab, masker.
Perhatikan sistim
grounding
Kalibrasi rutin
Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.
Inkubator Panas, luka
bakar
Terstrom aliran
listrik
Perhatikan sistim
grounding
Kalibrasi rutin
Kabel – kabel dicek
sebelum digunakan.
x. Ruang Blood Bank
Blood
Bank
Infeksi
Terstrom aliran
listrik
Menggunakan sarung
tangan, jas lab, masker.
Perhatikan sistim
grounding
Kalibrasi rutin
Kabel – kabel dicek sebelum
digunakan.
158 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
18. PENGENALAN ALAT ETI-MAX 3000
a. Menghidupkan Alat ETI-Max 3000
- Hidupkan Alat ETI-Max 3000
- Hidupkan Komputer
- Hidupkan Printer
- Klik Icon ETI-Max 3000 pada layar monitor/
Desktop
- User Name & Password biarkan kosong, klik OK
- Alat akan otomatis melakukan Self Test dan Cek
semua fungsi dari bagian alat, hasil dari
pengecekan tersebut akan ditampilkan pada
layar monitor.
b. Input Data Pasien
- Utilities | Patient Details atauklikPatient Editor.
- Klik pada tombol Add Patient (s) untuk membuka
Add Patient(s) dialogue box
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 159
- Masukan data sample pada First patient ID.
- Opsional, penomoran sampel berturut-turut dapat
dimasukkan pada Number of Patients.
- Klik OK
- Klik tombol Add Test (s) pada Patient Editor window.
160 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
- Pada Add Tests dialogue, pilih assay (tes) untuk
setiap pasien (sample). Caranya pilih pasien
kemudian pilih assay.
- Klik OK
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 161
c. Membuat Worklist
- Klik New| Tombol Worklist
- Pada Set-Up Panel Dialogue Box ( window ),
kliktombol Add Plate
- Klik Add Assay
162 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
- Pilih Assay file yang di inginkan
- Klik Open
- Klik Add Patient
- Pilihpasient ( sample ) yang di inginkanlaluklik OK
- Untuk program Assay / Tes lain ulangilangkahdari
no.2
d. Memasukan Data Reagent
- Isi dan lengkapi informasi atau Data semua
Reagent lalu tekan OK
Note : Data diisi setiap pergantian LOT
Reagent
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 163
e. Start Worklist
Periksa dan Penuhi semua kebutuhan dibawah
1) Schedule
2) Plate Layouts
164 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
3) Reagent Requirements
4) System Status
5) Active Event Log
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 165
6) Job List
f. Memasukan Reagent, Reagent & Control
1) Persiapkan semua Reagent, Control dan sample
yang dibutuhkan kedalam Rak yang sesuai
2) Klik Start , dan akan otomatis menampilkan
gambar berikut:
3) Masukan Rak yang telah berisi Reagent, control
dn sample kedalam Reagent Sample Area
166 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
4) Sesuaikan lokasi reagent dengan cara men-drag
gambar reagent diposisikan atas pada layar
keposisi Rak yang telah diletakan reagent yang
sesuai.
5) Untuk control akan otomatis tampil karena
menggunakan barcode
6) Gunakan tombol “ Auto Arrange Sample “ untuk
sample
g. Memasukan Consummable
1) Masukan disposable Tips sesuai dengan gambar
yang ditampilkan
2) Cek dan tambahkan Wash Buffer jika kurang
3) Cek Distilated Water dan tambahkan jika kurang
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 167
h. Cek Volume Reagent
1) Setelah semua kebutuhan telah terpenuhi klik OK
2) Alat akan otomatis cek seluruh Volume Reagents
3) Jika Volume Reagent cukup maka alat
melanjutkan proses selanjutnya untuk
memasukan Test Plate
i. Memasukan Plate
1) Buka Pintu dan letakan Test Plate secara benar
2) Isikan Nama Test Plate jika diinginkan
3) Klik OK
168 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
j. Memulai dan Memproses RUN
1) Setelah Test Plate dimasukan, alat otomatis
Running, dan pastikan semua pintu tertutup
dengan baik.
k. Maintenance Harian
1) Start Up:
- Periksa volume pada Tangki System Liquid,
tambahkan bila diperlukan.
- Kosongkan dan bersihkan tempat limbah Tips
- Periksa volume Tangki limbah cair,
kosongkan dan bersihkan jika diperlukan
- Periksa volume dan tambahkan aquadest jika
diperlukan pada Clean Fluid Bottle ( Tutup
Merah )
- Hidupkan computer dan instrument
- Klik Start ETI-Max 3000 Software
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 169
hanyaketika "Ready" Lampu LED pada
instrument “HIDUP”
- Lakukan SelfTest ( Dilakukan oleh alat secara
otomatis ):
Self Test dan Maintenance harian akan
secara otomatis dilakukan oleh alat.
- Peiksa Self Test Passed atau tidak
- Periksa Jarum pada system pencucian
dan bersihkan menggunakan cleaning
tools.
- Bersihkan permukaan instrument.
2) End of Work:
- Tutup Worklist yang sudah selesai
- Tutup ETI-Max 3000Software
- Tutup Windows dan matikan komputer
- Keluarka Reagent Bottles dan Sample Racks
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 171
ETI-MAX 3000 USER MAINTENANCE PLAN
- S/N :
MONTH :
YEAR :
WEEKLY MAINTENANCE
1 2 3 4
✔
Na
me
Da
te
172 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
19. PREPARASI REAGENT HBSAG
a. Coated Wells
Biarkan Well padasuhu 18-30°C sebelum
dikeluarkan dari Bag
Kembalikan Well yang tidak digunakan kedalam
bag dan segera simpan pada suhu 2-8°C
b. Sample Diluent
Siap digunakan tanpa preparasi
Berisi 1 botol 16 ml buffer
Homogenkan sebelum digunakan
c. Negative Control
Siap digunakan tanpa preparasi
Berisi 2,5 ml normal human serum
d. Positive Control
Siap digunakan tanpa preparasi
Berisi 2 ml inactivated human serum
e. Conjugate
Siap digunakan tanpa preparasi
Terdiri dari 2 Botol masing-masing berisi 16 ml
(9F80-05)
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 173
f. Substrate Solution ( Pink Substrate )
Terdiridari Substrate Diluent dan Substrate
Concentrate
Masing – masing botol berisi 35 ml
Preparasi kedalam wadah botol plastic dengan
perbandingan 1:1
Lakukan preparasi Substrate Solution sesuai
kebutuhan
Hindari cahaya langsung atau simpan pada ruang
gelap
Substrate Solution jangan digunakan Jika
Substrate menjadi Ungu
Substrate Solution biasa digunakan bersamaan
dengan parameter A-HCV dan Syphylis
174 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Stabilitas setelah di preparasi adalah 2 Hari pada
suhu 2-8°C atau pada suhu 15-25°C, tetapi bila
terbentuk Kristal substrate jangan digunakan.
g. Wash Fluid
Terdiri dari 1 Botol
Setiap botol berisi 125 ml Wash Fluid
Concentrate
Larutkan Wash Fluid Concentrate dengan
Aquades 1:20 ( 100 ml + 1900 ml )
Bisa digunakan bersama-sama dengan test yang
lain, Anti-HCV, Syphylis dan Anti-HIV Stabilitas
setelah dipreparasi adalah 1 Bulan pada suhu 18-
30°C
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 175
20. PREPARASI REAGENT SYPHILIS
a. Coated Wells
Biarkan Well padasuhu 18-30°C sebelum
dikeluarkan dari Bag
Kembalikan Well yang tidak digunakan kedalam
bag dan segera simpan pada suhu 2-8°C
b. Sample Diluent
Siap digunakan tanpa preparasi
Berisi 1 botol 36 ml buffer
Homogenkan sebelum digunakan
c. Negative Control
Siap digunakan tanpa preparasi
Berisi 2,5 ml normal human serum
d. Positive Control
Siap digunakan tanpa preparasi
Berisi 1,5 ml normal human serum
e. Conjugate Solution
Terdiri dari Conjugate padat dan Conjugate
Diluent
Conjugate padat terdiri dari 5 Botol ( 8E04-01 )
Conjugate Diluent berisi 36 ml ( 8E04-01 )
176 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Pippete 5 ml ( 8E04-01 ) Conjugate Diluent
kedalam Botol Conjugate Padat
Biarkan 5 – 10 menit dan homogenkan
Pippete seluruh cairan tersebut dan masukan
kedalam sisa Botol Diluent
Homogenkan dengan perlahan
Stabilitas setelah preparasia dalah 10 hari pada
suhu 2-8°C atau 3 Bulan pada suhu -15°C
Bisa di lakukan beku ulang maksimal 11 kali
f. Substrate Solution ( Pink Substrate )
Terdiri dari Substrate Diluent dan Substrate
Concentrate
- Masing – masing botol berisi 35 ml
- Preparasi kedalam wadah botol plastic
dengan perbandingan 1:1
- Lakukan preparasi Substrate Solution sesuai
kebutuhan
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 177
Hindari cahaya langsung atau simpan pada ruang
gelap
Substrate Solution jangan digunakan Jika
Substrate sudah berubah warna menjadi Ungu
Substrate Solution bisa digunakan bersamaan
dengan parameter HBsAg dan Syphylis
Stabilitas setelah di preparasi adalah 2 Hari pada
suhu 2-8°C atau pada suhu 15 - 25°C, tetapi bila
terbentuk Kristal substrate jangan digunakan
g. Wash Fluid
Terdiri dari 2 Botol ( 8E04-01 )
Setiap botol berisi 125 ml Wash Fluid
Concentrate
Larutkan Wash Fluid Concentrate dengan
Aquades 1:20 ( 100 + 1900 ml ). Bisa digunakan
bersama-sama dengan test yang lain, Anti-HCV,
HBsAg dan Anti-HIV Stabilitas setelah dipreparasi
adalah 1 Bulan pada suhu 18-30°C
178 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
21. PEMERIKSAAN ANTI-HCV ONCOPROBE
a. Metoda : Rapi Test
b. Reagensia : HCV Oncoprobe
c. Bahan Pemeriksaan : Serum atau plasma
d. Prinsip : Membrane dilekati dengan
recombinant antigen HCV pada daerah garis test &
anti protein A antibodi pada daerah garis kontrol.
Selama test, serum bereaksi dengan conjugate (
protein A colloidal gold conjugate yang telah melekat
pada test divice. Campuran tersebut bergerak keatas
dengan proses kapilarisasi dan bereaksi dengan
recombinant antigen HCV.
e. Peralatan : Sudah tersedia pada kit
f. Persiapan Reagensia :Biarkan semua reagensia
pada suhu kamar.
g. Cara Kerja :
Untuk Serum / Plasma :
1) Biarkan semua reagensia pada suhu kamar
2) Keluarkan tes Card dari bungkusnya, letakkan
test Card pada permukaan datar.
3) Beri identitas sampel pada Card
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 179
4) Gunakan disposable dropper yang tersedia
pada kit
5) Teteskan 1 tetes sampel ( ± 5 ul ) ke lubang
sampel.
6) Tunggu dan biarkan menyerap
7) Teteskan 2 tetes buffer.
8) Bacalah hasil dalam waktu 15 - 20 menit (
Jangan melebihi 20 menit ).
h. Pembacaan Hasil :
Reaktif (R) : Terbentuk dua garis
berwarna, satu pada zona garis test dan satu
pada zona garis control.
Non Reaktif (NR) : Terbentuk satu garis
warna pada zona garis control saja.
Invalid : Jika tidak timbul garis
warna pada zona control maka test dinyatakan
gagal. Ulangi test dengan alat baru.
180 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
22. PEMERIKSAAN ANTI-HCV INTEC
a. Reagensia : Anti-HCV Card Intec
b. Metoda : Immunochromatography Rapid Test
c. Prinsip Test :
Sandwhich immunoassay untuk mendeteksi HCV telah
dijelaskan oleh Wisdom, Wolters,dan lain lain dan Wei
dan lain lain. Produksi, karakterisasi dan aplikasi
antibodi monoklonal untuk mendeteksi HCV telah di
laporkan. Test HCV ini merupakan koloid emas untuk
mendeteksi permukaan antigen hepatitis C dalam serum
atau plasma manusia. Sampel akan bereaksi dengan
antibodi monoklonal cunjugate emas dalam bantalan
sampel. Campuran bermigrasi melewati membran
dengan aksi kapiler dan bereaksi dengan anti HCV
dalam region tes. Jika sampel reaktif HCV garis akan
nampak diatas membran ,jika sampel non reaktif garis
tidak akan nampak diatas membran . Campuran akan
melanjutkan mengalir menuju area kontrol dimana garis
yang terbentuk menunjukkan hasil yang valid.
d. Bahan Pemeriksaan : serum atau plasma
e. Peralatan : sudah tersedia dalam kit
f. Cara Kerja :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 181
1) Diamkan sampel dan reagensia pada suhu kamar,
hingga suhu nya sama dengan suhu kamar
2) Buka aluminium pembungkus, keluarkan card dan
letakkan ditempat yang permukaannya kering
3) Beri identitas sampel pada card
4) Teteskan 1 tetes sampel serum/plasma kedalam
lubang sampel card tersebut
5) Teteskan 2 tetes buffer
6) Inkubasi selama 15 menit
7) Baca hasil pemeriksaan
8) Pembacaan hasil lebih dari 15 menit dianggap
invalid
g. Pembacaan Hasil :
Reaktif (R) : Tampak 2 garis
berwarna merah muda/pink pada garis test dan
garis kontrol
Non Reaktif (NR) : Tampak hanya 1 garis
berwarna merah muda / pink Pada garis kontrol
Invalid : Test dinyatakan
invalid apabila pada garis kontrol tidak tampak
garis berwarna merah muda/pink.
182 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
h. Interpretasi hasil :
23. PEMERIKSAAN Anti-HCV RIGHT SIGN
a. Metode : Immunochromatography
b. Reagensia : Right Sign Anti-HCV
c. Prinsip :Teteskan sampel pada
bantalan sampel dan sampel akan masuk melalui
bantalan konjugat, larut dan bercampur dengan
selenium colloid antigen konjugat, kemudian
masuk melalui benda padat dan bereaksi dengan
antigen pada pasien window site. Bila pada
sampel tersebut mengandung HCV, antigen akan
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 183
mengikat antibody window, dan membentuk garis
merah pada patient window site.
d. Peralatan : Adjustable Mikropipet
ukuran 5-50µl
e. Bahan pemeriksaan : serum, plasma,
f. Cara Kerja :
a. Diamkan sampel dan reagensia pada suhu
kamar, hingga suhu nya samadengan suhu
kamar
b. Buka aluminium pembungkus, keluarkan card
dan letakkan ditempat yang permukaannya
kering
c. Beri identitas sampel pada card
d. Teteskan 1 tetes (25 ul) sampel serum/plasma
kedalam lubang sampel card tersebut
e. Tambahkan 2 tetes buffer (80 ul )
f. Inkubasi selama 10 menit
g. Baca hasil pemeriksaan
h. Pembacaan hasil lebih dari 20 menit dianggap
invalid
184 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
g. Pembacaan Hasil :
Reaktif (R) : Tampak 2 garis
berwarna merah muda/pink pada garis test dan
garis kontrol
Non Reaktif (NR) : Tampak hanya 1 garis
berwarna merah muda/ pink Pada garis kontrol
Invalid : Test dinyatakan
invalid apabila pada garis kontrol tidak tampak
garis berwarna merah muda/pink.
24. PEMERIKSAAN Anti-HCV SD
a. Metoda : Rapid Test
b. Reagensia : Anti-HCV SD
c. Peralatan : Adjustable Mikropipet ukuran
5 - 50 ul.
d. Bahan Pemeriksaan : serum, plasma
e. Cara Kerja :
1) Biarkan reagen pada suhu kamar.
2) Buka pembungkus membrane test
3) Beri identitas sampel pada membrane test.
4) Masukkan 10 ul sampel serum/plasma
pada sumur sampel.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 185
5) Tambahkan 3 tetes diluent.
6) Baca hasil dalam waktu 5-20 menit,
(jangan menginterpretasi hasil setelah 30
menit).
f. Pembacaan Hasil :
Reaktif (R) : terdapat 2 garis merah yang terlihat.
Non Reaktif (NR): terdapat 1 garis merah yang terlihat.
Invalid : tes dikatakan invalid apabila
control tidak tampak / tidak ada dua garis merah.
g. Interpretasi Hasil :
186 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
25. PEMERIKSAAN ANTI-HIV ONCOPROBE
a. Metoda : Rapid Test
b. Reagensia : HIV Oncoprobe
c. Bahan Pemeriksaan : Serum atau plasma
d. Prinsip : Tes ini berdasarkan prinsip
immunokromatography. Membran dilekatkan dengan
antibody HIV-1 dan HIV-2 yang sudah dilumpuhkan.
Antigen pengikatnya adalah antigen recombinant dari
HIV-1 ada region gp-120 dan gp-41, sedangkan
untuk HIV-2 termasuk juga recombinan gp-36.
Selama test, serum bereaksi dengan
conjugate ( protein A-colloidal gold conjugate)
yang telah melekat pada test device.
Campuran tersebut bergerak keatas dengan
proses kapilarisasi dan bereaksi dengan
recombinat antigen HIV.
Hasilnya hanya dapat dibaca bila tampak
garis merah pada garis C.
Hasil yang reaktif akan tampak garis merah
pada garis 1 atau 2 atau keduanya & hasil yang non
reaktif tidak tampak garis merah pada garis 1 atau 2.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 187
e. Persiapan Reagensia :Biarkan semua reagensia
pada suhu kamar.
f. Peralatan : Sudah tersedia pada kit.
g. Cara Kerja :
Untuk Serum / Plasma :
1) Biarkan reagen pada suhu kamar.
2) Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada
membran.
3) Teteskan 1 tetes sampel (± 30 l) dengan
menggunakan dropper dalam sumur (s) pada
membran.
4) Tunggu dan biarkan meresap.
5) Lalu teteskan 1 tetes buffer (± 30 l)
6) Baca Hasil dalam waktu 15 - 30 menit setelah
penambahan sampel (jangan melebihi 30 menit).
Untuk Darah :
1) Biarkan reagen pada suhu kamar.
2) Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada
membran.
188 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
3) Teteskan 2 tetes darah (± 60 l) dengan
menggunakan dropper dalam sumur (s) pada
membran.
4) Tunggu dan biarkan meresap.
5) Lalu teteskan 2 tetes buffer (± 60l)
6) Baca Hasil dalam waktu 15 - 30 menit setelah
penambahan sampel (jangan melebihi 30 menit).
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 189
26. PEMERIKSAAN ANTI-HIV INTEC
a. Reagensia : Anti-HIV(1/2) Tri-Line Test Intec
untuk serum/plasma dan whole blood
b. Metoda : Immunochromatography Rapid Test
c. Prinsip Test :
- Anti-HIV (1&2) Tri-Line Test Intec dapat
mendeteksi semua isotype (IgG,IgM, IgA) yang
spesifik terhadap HIV1 termasuk subtype O dan
HIV2 secara bersamaan
- Test terdiriatas 2 garis test dan 1 gariskontrol
- Garis test T1 mengandung : recombinant gp41,
p24 dan gp120. Kebanyakan sampel yang
reaktif terhadap HIV1 atau HIV2 akan bereaksi
positip pada garis test T1 tersebut.
- Garis test T2 mengandung : recombinant gp36,
yang spesifik terhadap HIV2
- Garis control merupakan control terhadap
prosedur kerja yang telah dilakukan dan
sekaligus sebagai control terhadap Colloidal
Gold Conjugate
190 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
d. Bahan Pemeriksaan : serum, plasma atau whole
blood
e. Peralatan : sudah tersedia didalam kit
f. Cara Kerja :
- Biarkan sampel dan reagen pada suhu kamar
- Teteskan 1 tetes sampel (30 l) dgn
menggunakan dropper/pipet yang tersedia
- Biarkan meresap
- Teteskan 1 tetes diluent
- Baca hasil dalam 15 menit
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 191
27. PEMERIKSAAN ANTI HIV SD
a. Metoda : Rapid Test
b. Reagensia : SD HIV 1/2 3.0
c. Prinsip :
- Sd Bioline HIV 1/2 3.0 dilekati dengan
rekombinan HIV 1 antigen capture (gp 41, p24)
pada garis test 1 dan rekombinan HIV 2 antigen
capture (gp 36) pada garis test 2.
- Selama test, rekombinan HIV1/2 antigen (gp41,
p24, gp36) bereaksi dengan serum dan
conjugate (protein A – colloidal gold conjugate)
yang telah melekat pada test device.
- Campuran tersebut bergerak keatas dengan
proses kapilarisasi dan bereaksi dengan
recombinant antigen HIV.
- Hasil hanya dapat dibaca bila tampak garis
merah pada garis C.
- Hasil yang reaktip akan tampak garis merah
pada garis 1 atau 2 atau keduanya & hasil yang
negatip tidak tampak garis merah pada garis 1
atau 2.
192 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
d. Bahan Pemeriksaan : Serum / plasma
e. Peralatan : Sudah tersedia pada kit.
f. Cara kerja :
- Biarkan reagen pada suhu kamar.
- Buka kemasan lalu beri identitas sampel pada
membrane.
- Gunakan disposable dropper yang tersedia
pada kit atau mikropipetukuran 10 ul.
- Ambil serum/ plasma (10 ul) dengan
menggunakan dropper sampai garis batas lalu
teteskan kelubang sampel.
- Tunggu dan biarkan menyerap.
- Lalu teteskan 3 tetes buffer (± 110 ul)
- Baca Hasil dalam waktu 5 – 20 menit (jangan
melebihi 20 menit).
g. Interpretasi Hasil :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 193
28. PEMERIKSAAN ANTI-HIVRight Sign
a. Reagensia : Right Sign
b. Metoda :Immunochromatography Rapid Test
c. Prinsip Test :
Anti-HIV (1&2) Tri-Line Test Intec dapat
mendeteksi semua isotype (IgG, IgM, IgA)
yang spesifik terhadap HIV1 termasuk
subtype O dan HIV2 secara bersamaan
Test terdiri atas 2 garis test dan 1 garis
kontrol
Garis test T1 mengandung : recombinant
gp41, p24 dan gp120. Kebanyakan sampel
yang reaktif terhadap HIV1 atau HIV2 akan
bereaksi positip pada garis test T1 tersebut.
Garis test T2 mengandung : recombinant
gp36, yang spesifik terhadap HIV2
Garis control merupakan control terhadap
prosedur kerja yang telah dilakukan dan
sekaligus sebagai control terhadap Colloidal
Gold Conjugate
194 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
d. Bahan Pemeriksaan : serum, plasma atau whole
blood
e. Peralatan : sudah tersedia didalam kit
f. Cara Kerja : Sampel Serum/Plasma
1) Buka Card test dar ipenutup
2) Beri identitas
3) Teteskan 1 tetes (25 ul) sampel pada card
4) Tambahkan 1 tetes buffer (40 ul)
5) Tunggu sekurang-kurangnya 10 menit
6) Baca Hasil, Jangan mambaca hasil lebih dari
20 menit
Untuk sampel WB ( dari vena) :
1) Buka Card test dari penutup
Beri identitas
2) Teteskan 2 tetes (50 ul) whole blood pada
card
3) Tambahkan 2 tetes buffer (80 ul)
4) Tunggu sekurang-kurangnya 10menit
5) Baca Hasil, Jangan mambaca hasil lebih dari
20 menit
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 195
Untuk sampel WB ( dari darah perifer) :
1) Buka Card test dari penutup
Beri identitas
2) Teteskan (50 ul) whole blood pada card
3) Tambahkan 2 tetes buffer (80 ul)
4) Tunggu sekurang-kurangnya 10 menit
5) Baca Hasil, Jangan mambaca hasil lebih dari
20 menit
g. Pembacaan Hasil :
- Reaktif : terdapat 2 garis merah pada
garis control dan garis pasien
- Non Reaktif : terdapat 1 garis merah pada
garis control
- Invalid : tidak ada garis merah baik
garis control dan garis pasien
196 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Check List Pemeriksaan Anti-HIV Oncoprobe
Biarkan semua reagensia pada suhu kamar
Keluarkan tes Card dari bungkusnya, letakkan
test Card pada permukaan datar
Beri identitas sampel pada Card
Gunakan disposable dropper yang tersedia
pada kit
Teteskan 1 tetes sampel ( ± 5 ul ) ke lubang
sampel.
Tunggu dan biarkan menyerap
Teteskan 2 tetes buffer.
Bacalah hasil dalam waktu 15 - 20 menit (
Jangan melebihi 20 menit ).
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 197
Pembacaan Hasil :
Reaktif (R) : Terbentuk dua garis
berwarna, satu pada zona garis test dan satu pada
zona garis control.
Non Reaktif (NR) : Terbentuk satu garis warna
pada zona garis control saja.
Invalid : Jika tidak timbul garis warna
pada zona control maka test dinyatakan gagal. Ulangi
test dengan alat baru.
198 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN Anti-HIV
Reagensia : Oncoprobe
No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Tgl
Pem No
Asal
Sampel
Nonor
Sampel
Garis Kontrol
(Validitas) Hasil
Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :
Disahkan Oleh :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 199
Check List Pemeriksaan Anti-HIV Card Intec
Cara Kerja :
Diamkan sampel dan reagensia pada suhu kamar,
hingga suhu nya sama dengan suhu kamar
Buka aluminium pembungkus, keluarkan card dan
letakkan ditempat yang permukaannya kering
Beri identitas sampel pada card
Teteskan 1 tetes sampel serum/plasma kedalam
lubang sampel card tersebut
Teteskan 1 tetes buffer
Inkubasi selama 15 menit
Baca hasil pemeriksaan
Pembacaanhasillebihdari 15 menitdianggap invalid
Pembacaan Hasil :
Reaktif (R) : Tampak 2 garis berwarna
merah muda/pink pada garis test dan garis kontrol
Non Reaktif (NR) : Tampak hanya 1 garis
berwarna merah muda / pink Pada garis kontrol
Invalid : Test dinyatakan invalid
apabila pada garis kontrol tidak tampak garis berwarna
merah muda/pink.
200 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN Anti-HIV
Reagensia : Card Intec
No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Tgl
Pem No
Asal
Sampel
Nonor
Sampel
Garis
Kontrol
(Validitas)
Hasil
Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :
Disahkan Oleh :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 201
Check List Pemeriksaan Anti-HIV SD
Cara Kerja :
Biarkanreagenpadasuhukamar.
Bukapembungkus membrane test
Beri identitas sampel pada membrane test.
Masukkan 10 ul sampel serum/plasma pada
sumur sampel.
Tambahkan 3 tetes diluent.
Baca hasil dalam waktu 5-20 menit, (jangan
menginterpretasi hasil setelah 30 menit).
Pembacaan Hasil :
Reaktif (R) : terdapat 2 garis merah yang terlihat.
Non Reaktif (NR) : terdapat 1 garis merah yang
terlihat.
Invalid : Tes dikatakan invalid apabila
control tidak tampak/ tidak ada dua garis merah.
202 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN Anti-HIV
Reagensia : Anti-HIV SD
No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Tgl
Pem No
Asal
Sampel
Nonor
Sampel
Garis Kontrol
(Validitas) Hasil
Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :
Disahkan Oleh :
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 203
Check List Pemeriksaan Anti-HIV RightSign
Cara Kerja : Sampel Serum/Plasma
Buka Card test dari penutup
Beri identitas
Teteskan 1 tetes (25 ul) sampel pada card
Tambahkan 1 tetes buffer (40 ul)
Tunggu sekurang-kurangnya 10menit
Baca Hasil, Jangan mambaca hasil lebih dari
20 menit
Untuk sampel WB ( dari vena) :
Buka Card test dari penutup
Beri identitas
Teteskan 2 tetes (50 ul) whole blood pada
card
Tambahkan 2 tetes buffer (80 ul)
Tunggu sekurang-kurangnya 10menit
Baca Hasil, Jangan mambaca hasil lebih dari
20 menit
Untuk sampel WB ( dari darah perifer) :
Buka Card test dari penutup
Beri identitas
204 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Teteskan (50 ul) whole blood pada card
Tambahkan 2 tetes buffer (80 ul)
Tunggu sekurang-kurangnya 10 menit
Baca Hasil , Jangan mambaca hasil lebih dari
20 menit
Pembacaan Hasil :
- Reaktif : terdapat 2 garis merah pada garis
control dan garis pasien
- Non Reaktif : terdapat 1 garis merah pada garis
kontrol
- Invalid : tidak ada garis merah baik garis
control dan garis pasien
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 205
LEMBAR KERJA PEMERIKSAAN Anti-HIV
Reagensia : RightSign
No. Lot :
Tgl. Kadaluarsa :
Tgl
Pem No
Asal
Sampel
Nonor
Sampel
Garis Kontrol
(Validitas) Hasil
Dicatat
Oleh :
Dicek
Oleh :
Disahkan Oleh :
206 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
29. LAPORAN KEGIATAN IMLTD
BULAN : .......................... TAHUN ....................
LAPORAN UJI SARING DARAH TERHADAP IMLTD
208 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Jum
lah P
em
eriksaan
Jenis
Re
age
nsia
Keadaan Reagensia
Sis
a L
alu
Pen
ggu
naa
n
Sis
a s
ekara
ng
Kad
alu
wars
a
1 2 3 4 5 6
1. Sifilis
2. HBsAg
3. Anti HIV
4. Anti HCV
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 209
30. PENGENALAN PEMERIKSAAN NAT
Alur Kerja Operator Tigris NAT
210 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
A. INSTRUKSI KERJA PERSIAPAN PEMERIKSAAN
1. Siapkan instrumen Tigris sebelum melakukan
pemeriksaan
a. Nyalakan instrumen dan jalankan sistim
b. Masuk pada menu log on pada sistim software
c. Pastikan sistim pintu, cover dan drawer
instrumen sudah tertutup
d. Nyalakan instrumen dengan menekan power on
e. Nyalakan komputer setelah menyalakan
instrumen
f. Biarkan monitor dan printer dalam keadaan
hidup setiap waktu meskipun instrumen dan PC
dalam keadaan mati
2. Bersihkan area kerja sebelum dan sesudah bekerja
menggunakan Assay Reagent atau mengoperasikan
alat
a. Siapkan larutan bleach setiap hari
b. Bersihkan seluruh permukaan meja dengan
larutan bleach dan meratakan larutan tersebut
menggunakan tissue bersih
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 211
c. Biarkan larutan bleach kontak dengan
permukaan meja selama kurang lebih 15 menit
d. Bilas permukaan meja dengan Aquadest
e. Keringkan permukaan meja dengan tissue
bersih
f. Sediakan alas bersih untuk melapisi permukaan
meja kerja
3. Siapkan Assay Reagent (AR), atur reagensia yang
baru dengan nomor barcode sesuai nomor lot pada
lembar Master Lot
a. Assay Reagent harus dari Master Lot yang
sama
b. Assay Reagent yang sudah pernah dimasukkan
dalam Procleix Tigris System harus disiapkan
sesuai dengan kelompoknya
c. Masukkan Assay Reagent ke dalam RPI
Cek reagensia dengan AR Report untuk
verifikasi terhadap penyimpanan dan waktu
stabilitas (on board time)
212 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Cek kondisi tutup botol reagensia,
kencangkan dan pastikan kondisi barcode
masih bersih dan dapat terbaca
Jangan memutar botol reagensia setelah
diletakkan pada penjepit botol yang dapat
merusak barcode
Reagensia yang boleh dimasukkan kedalam
RPI
a) TCR/wTCR
b) Probereagent
c) Enzymreagent
d) Amplificationreagent
e) Discriminatory Probe Reagent
Reagensia yang tidak boleh dimasukkan
kedalam RPI
a) Calibrator
b) Control
c) Selection Reagent (kecuali untuk
perlakuan khusus bila reagensia
tersebut disimpan dalam refrigerator)
d) Internal Control
e) Assay Fluid
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 213
Atur RPI untuk menjalankannya
a) Tutup pintu dan cek penampung
tumpahan cairan pada RPI
b) Jalankan RPI dengan menekan
tombol start
c) Atur putaran dengan menekan
tombol Continuous
d) Pilih nomor file / program sesuai
kondisi reagensia
File /
program
Kondisi
Penyimpanan Temperatur Waktu
1 Freezer
(-15 s.d -35°C) 32°C 1 : 45
2 Refrigerator
(2 s.d 8°C) 32°C 1 : 00
3 Temperatur Ruang 25°C Tidak ada
pengaturan
4 Pemulihan
Selection Reagents 60°C 0 : 45
214 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
e) Bila reagensia penyimpanan pada
freezer dan refrigerator disiapkan
bersamaan, gunakan file/program 1
Jalankan ITM (Independent Temperature
Monitor)
a) Tekan tombol power untuk
menyalakan ITM
b) Tekan Hi/Lo Limits untuk
mengaktifkan fitur alarm
c) Tekan Min/Max untuk mengaktifkan
fitur rekaman
d. Pindahkan reagensia dari RPI, bila waktu file
/ program telah selesai, alarm sudah
berbunyi dan lampu indikator telah menyala
a) Matikan alarm, tekan tombol HOLD /
RUNsebanyak 4 kali
b) Tekan kembali tombol HOLD / RUN
sebanyak 2 kali, akan tampak layar
LED menunjukan suhu 32°C kembali
dan tekan HOLD / RUN kembali 1
kali
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 215
c) Pindahkan reagensia dengan
menggunakan tangan yang satu
memegang Carousel dan yang
lainnya mengeluarkan botol. Hati-
hati jangan menggoyangkan botol
terlalu keras
d) Jangan menggunakan tombol JOG
yang akan mengakibatkan
gelembung / busa pada reagensia
e. Verifikasi temperatur dan matikan ITM
Temperatur RPI selama dijalankan rata-
rata suhu harus 32±2°C dan tidak boleh
melebihi 35°C
Bila temperatur melebihi 35°C, rekam
maksimum suhu dan rata-rata dan
laporkan kepada teknisi (Novartis
Diagnostic)
f. Matikan ITM dengan menekan Min / Max
selama 3 detik untuk mematikan fitur
rekaman dan tekan tombol power
216 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
g. Tuliskan tanggal buka reagensia untuk
pertama kali dengan inisial petugas pada
botol reagensia
4. Lihat kebutuhan bahan habis pakai pada layar
software
a. Verifikasi kebutuhan disposable tip dan MTU
dengan melihat pada layar software
b. Masukkan disposable tip ke dalam
caraousel pada instrumen dengan menekan
tombol Load pada layar. Caraousel Tip Ring
dapat menampung 5 rak dengan 96 tip/rak
total 480 tip
c. Seluruh disposable tip yang sudah kosong
harus diganti semuanya
d. Disposable tip harus selalu penuh saat
mengganti. Jangan memasukkan tip yang
sudah pernah terpakai, sistim hanya
membaca rak tip yang penuh dan sudah
otomatis terekam pada instrumen
e. Masukkan MTU bila indikator menunjukan
warna hijau berubah menjadi warna merah
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 217
f. Verifikasi MTU barcode, kemasan, dan tiplet
baik. Pastikan barcode bersih dan mudah
terbaca
g. Gunakan MTU yang masih dalam kemasan
untuk dimasukkan pada instrumen. Jangan
menyentuh MTU dan tiplet menggunakan
tangan
h. Sebelum menutup MTU Drawer, pastikan
ada celah yang cukup antara MTU dan akhir
MTU Drawer. Jangan melebihi kapasitas
MTU Drawer yang akan berakibat adanya
error
5. Lihat Lower Bay Inventory pada layar software,
Lakukan pengelolaan bila salah satu fluid habis
atau kadaluarsa dan salah satu limbah sudah terisi
penuh
a. Verifikasi sisa jumlah tes setiap fluid pada
layar inventory status termasuk botol A dan
B, sisa setiap fluid paling sedikit harus 90 tes
yang akan digunakan pada saat prime
218 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
b. Pastikan sisa fluid sesuai dengan total
jumlah tes yang akan diperiksa sebelum
inventory dilakukan baik botol A maupun B
c. Ganti fluid yang telah habis atau kadaluarsa
dengan menekan tombol change inventory
d. Pastikan setiap botol fluid A dan B
menggunakan nomor lot yang sama
e. Lihat dan bersihkan tutup sambungan selang
bila diperlukan pada saat mengganti botol
auto detect 2 untuk menghilangkan kristal
f. Lakukan pemindaian fluid barcode setiap
mengganti fluid yang telah habis atau
kadaluarsa dalam fluid drawer sesuai urutan
: wash solution B>wash solution
A > auto detect 1 A > auto detect 1 B >
auto detect 2 A > auto detect 2 B > Oil A >
Oil B > System Fluid > Deactivation Fluid
g. Kosongkan dan ganti wadah limbah padat
maupun cair
Kosongkan wadah limbah tiplet. Pastikan
wadah tiplet bersentuhan dengan sensor
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 219
dan wadah tiplet terletak dibelakang botol
fluid pada fluid drawer
Kosongkan wadah limbah cair 1 dan
ganti dengan menambahkan 200 mL
larutan bleach pada wadah limbah cair 1.
Pastikan volume bleach jangan lebih
maupun kurang yang berakibat error
system
Kosongkan wadah limbah cair 2
Kosongkan wadah limbah MTU setelah
mengganti seluruh botol limbah cair
a) Tarik rak limbah MTU ke bagian
depan drawer setelah botol limbah
cair diangkat
b) Ganti plastik limbah, deflector tip, dan
cover
c) Kembalikan rak limbah dan botol
limbah cair ke posisi semula
Pastikan setelah mengganti seluruh
limbah untuk mengencangkan dan
menghubungkan kembali tutup selang
220 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
h. Validasi lower bay inventory
Tutup dan kunci rak, tutup pintu, pilih
inventory pada layar change inventory
Jika ada pesan kesalahan, cek kembali
dan perbaiki masalah tersebut
Pindai kembali seluruh fluid dan pilih
inventory kembali
Jika seluruh prosedur benar maka sistim
akan menambahkan seluruh inventory
pada lower bay inventory. Lihat pada
layar inventory status adanya jumlah/sisa
tes, tanggal kadaluarsa dan stabilitas
pada instrumen setiap lower bay fluid
i. Prime sistim setelah melakukan lower bay
inventory, jika selama 4 jam tidak melakukan
proses pemeriksaan maka selang fluid harus
dilakukan prime untuk menghilangkan
gelembung udara. Prime dapat dilakukan bila
indikator menunjukan warna merah
Lower bay inventory harus valid sebelum
prime dilakukan
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 221
Lakukan 2 kali prime bila instrumen tidak
digunakan selama 3 hari atau lebih
6. Buat lembar kerja dan siapkan rak sampel
a. Buat lembar kerja pada layar pilih create
carousel worklist atau worklist manager
ataupun run manager
b. Pilih jenis pemeriksaan dan jumlah sampel,
sistim akan otomatis menambahkan
calibrator dan kontrol sesuai kebutuhan
c. Cetak lembar kerja bila dibutuhkan sebagai
panduan persiapan sampel pada rak sampel
d. Masukkan sampel pada rak
Urutkan tabung calibrator, control dan
sampel sesuai urutan pada lembar kerja.
Pastikan rak sampel dan meja kerja
dalam keadaan bersih
Sebelum memasukkan, pastikan
calibrator, control dan sampel tidak
terlihat adanya partikel, gelembung udara
maupun clot
222 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Hilangkan partikel, gelembung udara
maupun clot bila memungkinkan atau
ganti tabung tersebut
7. Lakukan Perawatan Harian
a. Tekan pada layar Maintenance, pilih status detail
untuk mengecek jadwal status perawatan
b. Verifikasi temperatur laboratorium, temperatur
harus berada pada suhu 15º sampai dengan 25ºC
dan kelembaban berada pada 20 hingga 85%
c. Cek drip pan dan lihat kondisi permukaan
penampung dari kebocoran dan tumpahan.
d. Jika terdapat kebocoran dan tumpahan pada
penampung, segera hubungi teknisi dan jangan
mengoperasikan instrumen
e. Bersihkan DiTi cone
Sebelum membersihkan DiTi cone, keluarkan
semua sampel rak atau Assay Reagent
Lihat pada layar maintenance, pilih clean Diti
cone, lalu buka pintu TCR pada instrumen
Bersihkan DiTi cone menggunakan alcohol
70%
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 223
f. Cek tekanan vakum
Tekanan vakum harus ≤ 12 inches Hg dan
ketentuan minimum dapat dilihat sbb :
Ketinggian lokal Tekanan Minimum
1 sampai 2000 feet (0 sampai 610m) 6.5 inches Hg
2001 sampai 4000 feet (611 sampai 1219m) 6.0 inches Hg
4001 sampai 5000 feet (1220 sampai 1524m) 5.5 inches Hg
5001 sampai 7355 feet (1525 sampai 2242m) 5.0 inches Hg
g. Cek pegas pada pintu TCR dari kebocoran dan
fungsinya
h. Bersihkan Reagent Pipettor Probes
Bersihkan Amplification dan HPA pipettor
setelah melakukan prime dengan lower bay
fluid, dilakukan sebelum memasukkan assay
reagent (AR)
Lakukan prosedur sbb :
a) Siapkan botol maintenance sesuai
reagen pada assay reagent carousel,
barcode tidak dibutuhkan untuk
prosedur ini
b) Isi botol maintenance (selection
reagent dan amplification) dengan TAP
water dan botol maintenance (probe
224 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
dan Enzym) dengan larutan bleach
sebanyak ½ volume dari botol
c) Letakkan pada assay reagent carousel
dalam quadrant 1
d) Keluarkan rak sampel atau assay
reagent sebelum melakukan prosedur
ini
e) Tekan tombol start pada layar untuk
memulai maintenance
8. Masukkan assay reagent pada instrumen setelah
melakukan Lower Bay Inventory, prime, dan
melenyelesaikan perawatan harian
a. Verifikasi dengan melihat pada layar View
Master Lot Report. Pastikan assay reagent
sudah terdaftar
Pastikan hanya kelompok master lot yang
spesifik yang bisa digunakan bersama
Setiap Master Lot hanya bisa dimasukkan
sekali kedalam sistim
b. Jika diperlukan, dapat menambahkan Master
Lot yang baru
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 225
Pindai Master Lot yang baru berdasarkan
lembar Master Lot barcode
c. Pada panel Upper Bay Inventory di layar
Inventory Status, pilih Load
Untuk mencegah kontaminasi, hindari
menyentuh Amplification dan HPA Pipettor
ketika memindahkan AR Carousel dan cover
d. Masukkan assay reagent kedalam carousel
Tersedia 4 (empat) kuadrant untuk
menempatkan assay reagent
Letakan assay reagent pada kuadrant 1
Untuk discriminatory reagent letakan pada
kuadran 4
Pastikan barcode reagen menghadap
kedepan atau celah pembacaan pada
caraousel
Pastikan barcode dapat terbaca pada
instrumen
e. Masukkan wTCR kedalam TCR Carousel
Pastikan barcode reagen menghadap
kedepan atau celah pembacaan pada
caraousel
226 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Pastikan barcode dapat terbaca pada
instrumen
f. Pilih inventory
Sistim akan membaca setiap barcode pada
botol reagen, Bila terdapat sistim error
pada layar, baca pesan yang muncul lalu
perbaiki. Pilih Inventory kembali
Bila assay reagent dengan kelompok yang
baru (baru dipersiapkan), maka sistim akan
meminta memindai pada barcode Internal
Control dan isilah tanggal pembuatan dan
persiapan reagen
g. Tekan continue
Sistim akan mengecek volume setiap
assay reagent
Perhatikan dan perbaiki bila ada error
message
h. Tekan Done
Reagen akan secara otomatis terlihat pada
upper inventory panel, akan terlihat jumlah
tes dan tanggal kadaluarsa setiap assay
reagent
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 227
9. Proses pemeriksaan
a. Antrikan lembar kerja pada software
Pilih lembar kerja dari stored worklist,
pindahkan pada layar Run Manager, lalu
tekan add
b. Masukkan rak kedalam sample carousel
Rak akan langsung otomatis dijalankan
oleh instrumen setelah diletakan bila
tombol Load Rack diaktifkan
c. Memulai proses
Jika diperlukan, tekan start pipetting status
pada layar
Tunggu konfirmasi pada saat memipet,
jangan meninggalkan instrumen sebelum
selesai memipet (sampai terlihat warna rak
menjadi kuning)
d. Pemantauan proses
Pemantauan dapat dilakukan dengan 2
jalan. Lihat pada Assay Prosesing Status
pada Run Manager untuk melihat tiap
lembar kerja
228 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
dan perkiraan proses pemeriksaan selesai
atau dengan melihat Sample Pipetting
Status pada Run Manager, setiap posisi
rak menggunakan simbol dan warna
Warna Status
Abu abu Rak tidak dimuat
Biru Rak dimuat
Kuning Proses pemipetan
Hijau Selesai memipet
Merah Error atau dibatalkan
e. Mengeluarkan sampel rak
Bila warna rak pada status berwarna biru
maka rak sampel dapat dikeluarkan dari
instrumen
Tekan Unload Rack untuk mengaktifkan
Keluarkan sampel dan lakukan
dekontaminasi pada rak menggunakan
larutan Bleach
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 229
10. Pembacaan Hasil
a. Hasil bisa dilihat pada layar Results dan dapat
dilihat pada tombol View Results Report
b. Cetak hasil sebagai dokumentasi
c. Informasi pada lembar hasil :
Assay Components, meliputi :
a) Nomor Master Lot dan tanggal
kadaluarsa
b) Barcode assay reagent dan tanggal
buka/menyiapkan reagen
c) Barcode Calibrator dan tanggal
kadaluarsa pabrik
d) Barcode assay fluid dan tanggal
kadaluarsa pabrik
e) Barcode Procleix Tigris Control dan
tanggal kadaluarsa pabrik
Test Results Report meliputi informasi
seluruh proses pemeriksaan mengenai
setiap sampel pada lembar kerja
a) Nomor sampel
b) ID rak dan posisi
c) ID sampel
230 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
d) Internal Control RLU
e) Internal Control Result
f) Analyte RLU
g) Analyte S/CO
h) Keseluruhan interpretasi (hasil reaktif
berwarna merah, invalid dan suspect
berwarna biru
i) Flags
Reactive Report, meliputi informasi
keseluruhan sampel yang reaktif
Invalid Report, meliputi informasi
keseluruhan sampel yang invalid atau
sampel dengan hasil suspect.
Invalid Report juga meliputi simbol dari flags, tes yang
ditolak, atau status pesan pada lembar kerja setiap sampel
yang diperiksa.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 231
B. PEMELIHARAAN INSTRUMEN PROCLEIC TIGRIS
Untuk memastikan kinerja dari sistim Procleix Tigris yang
handal, harus dilakukan pemeliharaan peralatan yang
rutin sesuai dengan instruksi dan jadwal.
1. Pemeliharaan secara umum
a. Rekomendasi bahan untuk pembersih
Bahan Definisi Digunakan sebagai :
Alkohol 70% ethanol, 70%
isopropyl alcohol
solution, atau 70%
isopropyl alcohol
swab
Membersihkan DiTi Cones,
mengeringkan permukaan
setelah dibersihkan dengan
larutan bleach dan dibilas
dengan air, membersihkan
kipas pendingin
Larutan
Bleach
0.5% sodium
hypochlorite dalam
aquadest untuk
sistim Procleix
Tigris
Membersihkan pippetor
probes, sistim Fluid lines dan
botol sistim fluid
0.5% sodium
hypochlorite dalam
aquadest untuk
sistim Procleix
Tigris atau Distilled
Membersihkan tumpahan,
permukaan luar area kerja
dan permukaan komponen
instrumen : Liquid Waste
Container, AR Cover, AR
232 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Water (Aquadest) Carousel, Sample Carousel,
Pelindung Pipettor, Tip Ring,
Tutup TCR, Plexiglass diatas
area fluid, Tiplet Waste
Container, Waste Drawer,
Liquid Waste Container
(permukaan bagian luar),
MTU Waste Container,
instrumen (permukaan
bagian luar) dan rak sampel
Air Air untuk sistim
Procleix Tigris
Mencuci / membilas
komponen setelah
dibersihkan dengan larutan
bleach :
Botol Perawatan
Pipettor probes
Selang sistim fluid dan
botol sistim fluid
Air Air untuk sistim
Procleix Tigris atau
Distilled Water
(Aquadest)
Mencuci / membilas
permukaan luar komponen
setelah dibersihkan dengan
larutan bleach :
Membersihkan area
kerja
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 233
AR Cover danAR
carousel Permukaan
sample container,
pelindung Pipettor, Tip
Ring dan tutup TCR
Permukaan Plexiglass
diatas area fluid, Tiplet
Waste Container
Waste Drawer, MTU
Waste Container
Permukaan bagian luar
instrumen
Distilled Water
(Aquadest) atauTap
water (Type 1
water)
Mencuci / membilas
permukaan luar komponen
setelah dibersihkan dengan
larutan bleach :
Rak sampel
Liquid Waste Container
(permukaan bagian
dalam dan luar)
Advanced
Cleaning
Solution
Endozime AW Plus Membersihkan Advanced
Magbetic Wash Aspirator
234 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
b. Prosedur membersihkan area kerja :
Setiap sampel atau fluid tertumpah diluar
instrumen, ulangi prosedur ini setiap kali terjadi
tumpahan dengan cara, sbb:
1) Bersihkan area kerja di laboratorium
sebelum melakukan pemeliharaan alat
2) Siapkan larutan bleach setiap hari
3) Bersihkan seluruh permukaan meja
dengan larutan bleach dengan meratakan
cairan tersebut menggunakan tissue
bersih
4) Biarkan larutan bleach kontak dengan
permukaan meja selama kurang lebih 15
menit
5) Bilas permukaan meja dengan Aquadest
6) Keringkan permukaan meja dengan tissue
bersih
7) Sediakan alas bersih untuk melapisi
permukaan meja kerja
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 235
c. Prosedur membersihkan botol perawatan
Bersihkan botol perawatan setelah digunakan
untuk :
1) Membuang cairan pembersih setelah
digunakan sesuai standar
2) Mengisi botol perawatan dengan larutan
bleach sampai penuh
3) Membersihkan bagian luar botol
4) Mendiamkan larutan bleach didalam botol
setelah 15 menit
5) Membilas dan mencuci bagian dalam dan
luar botol setidaknya 3 kali dengan air untuk
sistim Procleix Tigris
2. Ringkasan Jadwal Pemeliharaan / Perawatan
Perawatan Harian
Verifikasi temperature laboratorium 15º - 25ºC
dan kelembaban 20 – 85%
Cek Drip Pan dan permukaan diluar instrument
dari kebocoran dan tumpahan
Bersihkan DiTi Cone
Verifikasi tekanan vakum
236 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Bersihkan Reagent Pipettor Probe
Periksa pegas pintuTCR
Perawatan Mingguan
Mematikan instrument dan menyalakan kembali
sistim
Melakukan Advanced Magnetic Wash Cleaning
Perawatan Bulanan
a. Bersihkan area kerja computer
b. Bersihkan Assay Reagent Bay
c. Bersihkan Fluid Drawer
d. Bersihkan Sample Bay
e. Bersihkan Waste Drawer
- Bersihkan Waste Container 1 dan 2
f. Bersihkan permukaan luar dari instrument
g. Bersihkan Pipettor fluid lines
- Bersihkan botol sistim Fluid
Perawatan : Bila diperlukan
Bersihkan rak sampel
Pemeliharaan alat bila tidak dijalankan
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 237
3. Instruksi Kerja Perawatan Instrumen
a. Perawatan Harian
1) Cek adanya tumpahan dan kebocoran
Cek drip pan dan lihat kondisi
permukaan penampung dari kebocoran
dan tumpahan.
Jika terdapat kebocoran dan tumpahan
pada penampung, segera hubungi
teknisi dan jangan mengoperasikan
instrumen
2) Bersihkan DiTi cone
Sebelum membersihkan DiTi cone,
keluarkan semua sampel rak atau
Assay Reagent
Lihat pada layar maintenance, pilih
clean Diti cone, lalu buka pintu TCR
pada instrumen
Bersihkan DiTi cone menggunakan
alcohol 70%
Perawatan ini harus diulangi setelah 24
jam atau bila instrumen digunakan
terus menerus
238 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
3) Cek pegas pada pintu TCR dari kebocoran
dan fungsinya
Cek adanya kebocoran dan verifikasi
fungsi pegas saat mengangkat /
menahan
4) Cek tekanan vakum
Tekanan vakum harus ≤ 12 inches Hg
dan ketentuan minimum dapat dilihat
sbb :
Ketinggian lokal Tekanan
Minimum
1 sampai 2000 feet (0 sampai 610m) 6.5 inches Hg
2001 sampai 4000 feet (611 sampai 1219m) 6.0 inches Hg
4001 sampai 5000 feet (1220 sampai 1524m) 5.5 inches Hg
5001 sampai 7355 feet (1525 sampai 2242m) 5.0 inches Hg
5) Bersihkan Reagent Pipettor Probes
Bersihkan Amplification dan HPA
pipettor setelah melakukan prime
dengan lower bay fluid, dilakukan
sebelum memasukkan assay reagent
(AR)
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 239
Lakukan prosedur sbb :
a) Siapkan botol maintenance
sesuai reagen pada assay
reagent carousel, barcode tidak
dibutuhkan untuk prosedur ini
b) Isi botol maintenance (selection
reagent dana mplification)
dengan TAP water danbotol
maintenance (probe dan Enzym)
dengan larutan bleach sebanyak
½ volume dari botol
c) Letakkan pada assay reagent
carousel dalam quadrant 1
d) Keluarkan rak sampel atau assay
reagent sebelum melakukan
prosedur ini
e) Tekan tombol start pada layar
untuk memulai maintenance
240 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
b. Perawatan Mingguan
1) Matikan Sistim
Matikan dan nyalakan kembali sistim setiap 7
hari sekali
2) Advanced Magnetic Wash Cleaning
Setelah Lower Bay Inventory danPrime
selesai dikerjakan, Lakukan Advanced
Magnetic Wash Cleaning untuk
menghilangkan kotoran yang timbul /
menempel pada aspirator line
Magnetic Wash Aspirator harus dibersihkan
setiap minggu atau lebih sesuai jumlah tes
yang dikerjakan
Pastikan terdapat sisa minimum 10 tes setiap
botol Wash Solution A danB sebelum
melakukan prosedur ini
Siapkan minimum 5 MTU, 25 tip dan 25
tabung reaksi yang berisi paling sedikit 4 mL
larutan Endozyme®AW Plus sebelum
dimasukkan kedalam alat dan prosedur
dilakukan
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 241
Prosedur ini mungkin dapat dilakukan setelah
worklist terakhir setiap minggu dilakukan.
Ketika diantrikan, perawatan ini akan
dilakukan otomatis setelah worklist terakhir
diselesaikan.
Cara lainnya yaitu dengan melakukan
prosedur ini pada saat instrument dalam
keadaan Standby, bila tidak ada worklis,
operator dapat melakukannya dengan
menekan start maintenance.
c. Perawatan Bulanan
Bersihkan seluruh sistim Procleix Tigris sekali
dalam sebulan. Matikan sistim sebelum melakukan
aktifitas perawatan bulanan. Jangan menyemprot
larutan Bleach 0.5% langsung ke permukaan
instrumen. Larutan tersebut dapat merusak metal dan
bilas dengan aquadest setelah selesai membersihkan
a. Bersihkan area kerjakomputer
Pastikan komputer dan monitor dalam
keadaan mati saat dibersihkan
242 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
b. Bersihkan Assay Reagent Bay
Jangan terlalu keras dalam mengencangkan
baut saat melepaskan AR carousel
Jika menemukan tumpahan dan bocoran
dalam AR carousel, hubungi teknisi instrumen
Untuk mencegah kontaminasi, hindari
menyentuh Amplification dan HPA Pipettor
ketika melepaskan AR carousel dan Cover
c. Bersihkan area sampel
Sebelum membersihkan area sampel,
pindahkan seluruh sampel rak dan rak tip
yang berada pada instrument
d. Bersihkan Fluid Drawer
Pindahkan Oil, Auto Detect, dan botol Wash
Solution
Periksa botol dan drawer dari tumpahan dan
residu
Bersihkan seluruh sambungan selang, tutup
dan bagian luar sistim fluid dan botol
Deactivation Fluid, pegangan drawer dan
seluruh area drawer. Bersihkan Plexiglass
diatas area fluid, Tiplet Waste Container
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 243
Pasang kantong limbah Tiplet
Ganti Lower Bay Inventory dengan fluid baru
e. Bersihkan Waste Drawer
Bersihkan pegangan drawer dan bagian
dalam area drawer
Bersihkan Liquid Waste Container 1dan 2
Ganti kantong limbah MTU didalam MTU
Waste Container
Pasang Waste Deflector yang baru danMTU
Waste Cover ke MTU Waste Container
Jika ada kebocoran dan tip yang ditemukan,
hubungi teknisi instrumen
f. Bersihkan permukaan luar dari instrument
Bersihkan semua panel bagianluar, drip pan,
dan bagian pintu yang diakses oleh operator
dan pegangannya dengan larutan Bleach
0.5%. Biarkan larutan Bleach kontak selama
lebih kurang 15 menit, lalu bilas dengan
aquadest dan langkah terakhir bersihkan
dengan alcohol 70%. Biarkan permukaan
kering setelah dibersihkan
244 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
g. Bersihkan Pipettor fluid lines
Bersihkan saluran sistim Fluid daribotol sistim
Fluid ke pipettor
Sistim akan memberitahukan 3 hari sebelum
jadwal pelaksanaan. Worklist tidak dapat
diantrikan jika perawatan ini lewat waktu dari
jadwal
Instrumen harus dalam keadaan menyala saat
melakukan kegiatan ini dan operator harus
mempunyai panduan umum perawatan
dengan benar
d. Perawatan : Bila diperlukan
e. Bersihkan rak sampel
f. Pemeliharaan alat bila tidak dijalankan
4. DOKUMENTASI
Prosedur ini didokumentasikan dalam bentuk hard copy
(kertas) dan file data
5. LAMPIRAN
Lembar Maintenance Instrumen Procleix Tigris
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 245
31. PROSEDUR PENATALAKSANAAN PENDONOR
DARAH REAKTIF
a. Tujuan
Untuk memberitahu kepada pendonor atas hasil uji
saring darah reaktif dan memberikan rujukan pendonor
darah ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan
diagnostik dan penanganan selanjutnya.
b. Ruang Lingkup
Prosedurkerjastandarinidilaksanakanoleh dokter yang
bekerja di Unit Transfusi Darah PMI Kota Surakarta.
c. Definisi
Konseling donor reaktif adalah pemberitahuan kepada
pendonor dengan hasil uji saring darah reaktif dan
memberikan rujukan ke rumah sakit untuk
mendapatkan pemeriksaan diagnostik dan
penanganan lebih lanjut.
d. Referensi
WHO Guidelines on GMP for blood
establishments, WHO Technical Deport series No
941, 2007
246 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 91 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan
Transfusi Darah
e. Informasi Umum
Pemeriksaandarah donor menggunakanparameter uji
saring IMLTD dilakukan dengan metode CLIA dan
terkadang juga menggunakan metode NAT.
f. Uraian Prosedur
1) Pemanggilan terhadap pendonor dengan hasil uji
saring IMLTD reaktif dilakukan secara tertulis
menggunakan formulir pemanggilan donor untuk
konsultasi.
2) Pendonor yang datang ke PMI menyerahkan surat
panggilan konseling dan diterima oleh bagian CSO
dan kasir untuk kemudian diserahkan ke bagian
IMLTD untuk dicari data pendonor dan hasil
reaktifnya.
3) Pendonor dipersilahkan memasuki ruang
konseling.
4) Pendonor diberi penjelasan tentang parameter uji
saring IMLTD yang menunjukan hasil uji saring
reaktif dan artinya.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 247
5) Hasil uji saring IMLTD reaktif bukan merupakan
diagnosa namun menetapkan bahwa darah yang
disumbangkan tidak dapat digunakan untuk
transfusi.
6) Pendonor diberikan motivasi untuk dirujuk ke
rumah sakit guna mendapatkan pengujian
diagnostik yang akan menentukan diagnosa
penyakitnya.
7) Untuk hasil pengujian anti-HIV reaktif di rujuk ke
bagian Voluntary Counseling Test (VCT) HIV.
Untuk hasil pengujian HbsAg dan anti-HCV reaktif
di rujuk ke bagian penyakit dalam, sub bagian
hepatologi. Untuk hasil pengujian TPHA reaktif di
rujuk ke bagian kulit dan kelamin.
8) Hasil konseling donor dituangkan kedalam formulir
konseling donor.
9) Penjelasan harus jelas, ringkas dan dilaksanakan
dengan empati.
10) Formulir konseling donor ditandatangani oleh
pendonor dan dokter yang memberikan konseling.
248 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
g. Peran Dan Tanggung Jawab
Peran Tanggung Jawab
Kepala
Bidang
(Pengguna)
Memastikan bahwa SPO ini digunakan dan dipahami oleh
semua staf dibidangnya.
Menentukan kebutuhan akan validasi atau kualifikasi.
Mengawasi pembuatan spesifikasi.
Mengawasi pembuatan protokol.
Mengawasi jalannya kegiatan validasi atau kualifikasi.
Kepala
Bagian
Memastikan bahwa SPO ini digunakan dan dipahami oleh
semua staf dibidangnya.
Review dan menyetujui protokol validasi dan kualifikasi
sesuai kebutuhan.
Review hasil validasi dan kualifikasi dan menyetujui hasil
laporan sesuai kebutuhan.
Mengotorisasi pelaksanaan atau penggunaan hasil validasi
dan kualifikasi yang sudah disetujui sesuai kebutuhannya.
Manajer
Kualitas
Review dan menyetujui protokol validasi dan kualifikasi
sesuai dengan kebutuhan.
Review hasil validasi dan kualifikasi serta menyetujui hasil
laporan sesuai kebutuhan.
Mengotorisasi pelaksanaan atau penggunaan hasil validasi
dan kualifikasi yang sudah disetujui sesuai kebutuhannya.
h. Lampiran
- Formulir konseling donor
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 249
32. PENGGUNAAN DAN PERAWATAN
REFRIGERATOR
a. Tujuan
Untuk menjaga kualitas darah dan reagen .
b. Ruang Lingkup
Prosedur Kerja Standar ini harus dilaksanakan oleh
bagian Distribusi darah, Komponen, IMLTD,
Crossmatching, Quality Control, dan Logistik pada Unit
Tranfusi Darah.
c. Definisi
Penggunaan dan perawatan refrigerator adalah cara
menggunakan dan maintenent refrigerator agar tidak
menyimpang dari standar yang berlaku.
d. Persyaratan Sistiem Kualitas
Alat ini harus dibersihkan secara periodik
Apabila tidak digunakan harus dimatikan
e. Referensi
ISO 9001 : 2008
WHO Guidelines on GMP for blood establisment
WHO Technical Report series No: 961.2011 Annex 4.
PERMENKES No: 91 Tahun 2015 Tentang Standar
Pelayanan Tranfusi Darah.
250 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
f. Informasi Umum
Suhu penyimpanan darah dalam refrigerator adalah 2.0
°C – 6.0 °C, Sedangkan suhu penyimpanan reagen
adalah 2.0 °C – 8.0 °C dengan akurasi setting ±1°C
g. Peran Dan Tanggung Jawab
Peran Tanggung jawab
Manajer
Pemastian Mutu
Menyiapkan, Merevisi, Dan melatih
Penggunaan dan Penerapan SPO
Kepala Bagian
Terkait
Bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa SPO
dilaksanakan dengan benar
Personil Melaksanakan SPO
h. Prosedur
Langkah Kegiatan
1 Pencatatan Suhu Refrigerator dilihat pada layar
monitor refrigerator setiap 4 jam sekali.
2 Pencatatan suhu Refrigerator juga bias dilihat
dari Chart recorder yang diganti setiap 7 hari
sekali.
3 Standart suhu yang di set padalayar refrigerator
antara 2.0 °C – 6.0 °C untuk penyimpanan
darah dan antara 2.0 °C – 8.0 °C untuk
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 251
penyimpanan reagen, dengan akurasi setting
±1°C.
4 Apabila suhu kurang atau lebih dari suhu
standard, alarm akan berbunyi, kemungkinan
disebabkan karena :
Suhu Melewati Spesifikasi
Pintu terbuka lebih lama dari waktu yang
telah diset
Pemadaman power terjadi lebih lama
waktu set power.
5 Segera pindahkan darah atau reagen yang
adadi refrigerator ( Maximal 30 menit ) bila
alarm berbunyi.
6 Laporkan kerusakan (suhu tidak sesuai
standard) refrigerator kebagian rumah tangga
agar segera ditindaklanjuti, dengan disertai form
kerusakan.
7 Bersihkan segera apabila refrigerator terkena
percikan darah atau reagen dengan tisu yang
dibasahi hipoklorit.
8 Matikan refrigerator apabila tidak digunakan.
i. Lampiran
Lampiran 1 : Contoh Lembar Chek List Perawatan alat
252 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
33. PROSEDUR MAMPU TELUSUR DARAH
a. Tujuan
Untuk menelusuri darah donor yang ditransfusikan
keresipien.
b. Ruang Lingkup
Prosedur Kerja Standar ini dilaksanakan seluruh
petugas pelaksana teknis di laboratorium UDD
PMI Kota Surakarta dan Bank Darah Rumah Sakit
di Surakarta
c. Definisi
Mampu telusur dari donor keresipien adalah
prosedur untuk menelusuri darah donor yang
ditransfusikan kepada pasien.
d. Referensi
PERMENKES NO 91 Tahun 2015
WHO Guidelines on GMP for Blood
Establishment WHO Technical Report
series No : 961.211 Annex 4.
e. Informasi Umum
-
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 253
f. Uraian Prosedur
1) Mampu telusur darah donor ke resipien di
UDD PMI Kota Surakarta
Bila ada permintaan darah dari Rumah
Sakit, petugas crossmatch akan
mengambilkan darah sesuai dengan
permintaan.
Petugas crosmatch memeriksa golongan
darah pasien dan kantong darah donor,
dilanjutkan pemeriksaan crossmatching.
Data pasien dan donor ditulis di lembar
hasil dan di computer.
Petugas administrasi laboratorium
membuat Surat Pengantar Darah
Transfusi untuk pengantar darah transfusi
ke Rumah Sakit.
Petugas CSO akan menulis data pasien
dan kantong darah yang ditransfusikan di
buku pengeluaran darah.
254 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
2) Mampu telusur darah donor ke resipien di
Bank Darah Rumah Sakit.
Bila ada permintaan darah dari Rumah
Sakit, petugas bank darah rumah sakit
akan mengambilkan darah sesuai
dengan permintaan.
Petugas bank darah memeriksa
golongan darah pasien dan kantong
darah donor, dilanjutkan pemeriksaan
crossmatching.
Data pasien dan donor ditulis di lembar
hasil dan di buku crossmatch
o Petugas bank darah membuat
Surat Pengantar Darah Transfusi
untuk pengantar darah
transfusi ke bangsal rumah sakit.
o Setiap bulan data pasien dan
kantong darah yang ditransfusikan
dilaporkan
Ke UTD PMI.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 255
g. Lampiran
Check List dan lembar kerja pemeriksaan
golongan darah dan crossmatch
Buku pengeluaran darah
Surat Pengantar Darah Transfusi
34. PROSEDUR MAMPU TELUSUR PASIEN
YANG MENINGGAL.
a. Tujuan
Untuk menelusuri darah pasien yang meninggal
b. Ruang Lingkup
Prosedur Kerja Standar ini dilaksanakan seluruh
petugas pelaksana teknis di laboratorium UDD PMI
Kota Surakarta dan Bank Darah RumahSakit di
Surakarta
c. Definisi
Mampu telusur dari pasien yang meninggal adalah
prosedur untuk menelusuri darah Pasien yang
dibatalkan karena pasien meninggal.
256 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
d. Referensi
PERMENKES NO 91 Tahun 2015
WHO Guidelines on GMP for Blood
Establishment WHO Technical Report
series No : 961.211 Annex 4.
e. Informasi Umum
-
f. Uraian Prosedur
Bila ada permintaan darah dari Rumah Sakit,
petugas crossmatch akan mengambilkan darah
sesuai dengan permintaan.
Petugas crosmatch memeriksa golongan darah
pasien dan kantong darah donor, dilanjutkan
pemeriksaan crossmatching.
Data pasien dan donor ditulis di lembar hasil
dan di computer.
Petugas administrasi laboratorium membuat
Surat Pengantar Darah Transfusi untuk
pengantar darah transfusi ke Rumah Sakit.
Petugas CSO akan menulis data pasien dan
kantong darah yang ditransfusikan di buku
pengeluaran darah.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 257
Bila ada informasi dari Rumah Sakit darah
dibatalkan karena pasien meninggal, darah
akan dimasukkan stok oleh petugas jaga
Data dimasukkkan keformulir darah dibatalkan.
g. Lampiran
Formulir darah dibatalkan
35. PROSEDUR PENYIMPANAN SAMPEL YANG
SUDAH DIPERIKSA UJI SARING IMLTD
a. Tujuan
Tujuan dari Standar Prosedur Operasional (SPO) ini
digunakan sebagai dokumentasi Cara Kerja
menangani penyimpanan sampel darah yang sudah
diperiksa uji saring IMLTD dan NAT di UTD PMI
Kota Surakarta.
b. Ruang Lingkup
Standar Prosedur Operasional ini harus
dilaksanakan oleh seluruh petugas pelaksana yang
terlatih pada laboratorium IMLTD dan NAT UTD
PMI Kota Surakarta.
258 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
c. Definisi
Sampel darah yang dimaksud pada Prosedur
Kerja Standar ini adalah sisa sampel darah
donor yang sudah diperiksa uji saring IMLTD
dan NAT
IMLTD : Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah
NAT : Nucleic Acid Testing
d. Referensi
WHO Guidelines on GMP for blood
estabilishment, WHO Technical Report Series
No.961.2011 Annex 4
PERMENKES No.91 Tahun 2015
TentangStandarPelayananTransfusiDarah
e. Informasi Umum
PKS ini dilaksanakan agar sisa sampel darah donor
yang sudah diperiksa uji saring IMLTD dan NAT
disimpan selama 7 hari dan digunakan untuk
menelusuri bila terjadi complain hasil.
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 259
f. PERAN DAN TANGGUNGJAWAB
Peran Tanggungjawab
Manajer Pemastian Mutu Menyiapkan, Merevisi, Dan melatih
Penggunaan dan Penerapan SPO
Kepala Bagian Terkait Bertanggungjawab untuk
memastikan bahwa SPO
dilaksanakan dengan benar
Personil Melaksanakan SPO
g. Uraian Prosedur
1) Sampel donor yang sudah diperiksa uji saring
IMLTD dan NAT disimpan pada wadah yang
sudah disiapkan.
2) Penyimpanan sampel darah donor diurutkan
sesuai hari dan tanggal yang sudah ditulis dalam
wadah tersebut diatas.
3) Sampel disimpan pada blood bank refrigerator
penyimpanan sampel selama 7 hari.
4) Setelah 7 hari sampel tersebut dibuang dalam
sampah medis warna kuning (biohazard)
5) Kemudian sampel tersebut dibuang sesuai
dengan SPO pembuangan limbah medis.
260 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
6) Data sampel darah donor yang dibuang dicatat
pada buku pembuangan sampel darah.
h. Lampiran
Buku Pembuangan Sampel Darah
References: UTDP-QS-L2-002 Internal Audit Standard
Operating Procedure
WHO guidelines on good manufacturing
practices for blood establishments 2011
ISO 9001:2008 Quality management systems
- Requirements
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 261
Date of
Internal Audit:
Internal
Audit
Number:
Name &
Address of
Site audited:
Name of
Auditor(s):
Name of
Auditee(s):
Comments (if required):
262 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
ISO
9001
WH
O c
GM
P
Are
a /
acti
vit
y c
he
cked
Sati
sfa
cto
ry
Co
mm
en
ts / N
ote
s
Reco
mm
en
da
tio
ns
TTI Laboratory – General
4.1 Is the Laboratory under
the supervision of an
appropriately designated
and qualified person?
(What qualifications do
they hold?)
Yes No
5.5.1 4.1 Are the responsibilities,
authorities and reporting
structures clearly documented
and communicated?
(Review the documentation)
Yes No
5.5.1 4.1 Do all staff have Job
Descriptions which set out
responsibilities and reporting
lines?
(Check the Job Description of
Yes No
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 263
at least 1 staff member)
TTI Laboratory – Screening
Is every donation screened for:
HBV?
HCV?
HIV?
Syphilis?
Other? (list the tests)
(What methods are used? Fill
in the Table on page 19)
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
What samples are used for
screening:
EDTA plasma?
Citrated plasma?
Serum?
Whole blood?
Plasma from a sample taken
from the bag?
(Check the pack insert to see if the
sample is recommended by the
manufacturer)
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Is labelling of donor samples
carried out properly:
Are all samples labelled
with the donor ID?
Are the donor IDs hand
Yes No
Yes No
264 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
written on the samples?
If yes, are the IDs
checked by a second
person?
Yes No
How are the donor samples
handled?
Refrigerated until use or
kept as instructed by the
pack insert?
Tested within the time
specified in the pack
insert?
Handled with gloves?
Lids put back on after
use?
Stored for a set number of
days after screening?
(Check pack insert for the
correct temperature of storage
and the maximum time of
storage before testing must
happen)
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Are all reagents in date?
Are expired reagents ever
used?
Yes No
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 265
(If yes, check when this
happens and who approves
it?)
Yes No
Are all tests performed
according to pack inserts?
Yes No
Are results recorded or
entered onto the computer
manually (by hand)?
If yes, are they checked by a
second staff member?
(A proper form must be used
and it must be document
controlled. Any results and
donation IDs written onto a
form should be checked by a
second person. If results and
donation IDs are manually
entered onto computer, they
should be entered twice or
checked by another person)
Yes No
Yes No
Is there traceability of:
Staff performing the test?
Staff checking the result?
Lot number of all reagents
used?
Yes No
Yes No
Yes No
266 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
How are reactive results
managed?
Donation located and put
into quarantine:
o Immediately?
o After repeat testing?
o Not located or put
into quarantine?
Samples located and
retested:
o Immediately?
o Whenever next tests
are run?
o Not retested?
(Donation should be put in
quarantine immediately,
especially if repeat testing is
not done straight away)
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
How are reactive samples
confirmed as positive?
Repeat testing on same
brand of test kit:
o Single retest?
o Duplicate retest?
Repeat testing on different
brand of test kit:
o Single retest?
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 267
o Duplicate retest?
Repeat testing done on:
o Same sample?
o Different sample (eg
grouping sample)?
o Sample from
donation bag?
Other testing? (list)
(Repeat testing should be
carried out in duplicate on the
same sample AND another
sample if available. If there is
more than one brand of test
kit, repeat testing in duplicate
should be done on the same
brand test AND on the different
brand)
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Is the performance of the test
kits monitored regularly:
Additional controls placed
on runs, eg weak
positive? (write down
which ones)
Regular review of the
results of all controls
(positive, negative,
Yes No
Yes No
Yes No
268 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
additional)?
Regular review of the
numbers of reactive
results (confirmed and
false positive)?
Regular review of the
number of failed test
runs?
Are these reviews
recorded, and how?
(Regular reviews should be
done at least weekly and
recorded. What happens if
the review finds a trend, eg
positive controls getting
weaker – is there a SOP)
Yes No
Yes No
Is there an ongoing QC or
QAP program in place?
When was the last panel run?
(Check the results of the last
one. If there are any poor
results, ask what action was
taken and where was this
recorded)
Yes No
Are there documented
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 269
procedures to cover all testing
activities:
Receipt of samples
Preparation of samples for
testing
Performing testing
Checking and recording
results
Managing positive results
(retesting and donation
quarantine)
Reviewing results
Troubleshooting if there
are problems with
samples, reagents or
equipment
Safe disposal of samples
and/or donation bags.
(check the SOPs against the
processes you are watching to
make sure they are correct.
Check that the SOPs are in
date and have document
control numbers)
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Are staff trained in all the
procedures for the tasks they
are allowed to do?
Yes No
Yes No
270 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Are there records to
demonstrate competency?
(Pick 1 or 2 staff who are
performing tasks and ask to
see their training records for
those tasks)
TTI Laboratory - Building and Premises
6.3 6.1.1 Is the Laboratory located,
designed and constructed to
suit the operations carried out
in them?
Is it separated from
donation, processing and
final product storage
areas?
Yes No
Yes No
6.3 6.1.1 Is it secured from unauthorised
access?
(Check rules for permitting
access. What happens when
external contractors come to
carry out servicing etc?)
Yes No
6.1.1 If staff have keys to the
Laboratory, is there a Key
Register?
Yes No
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 271
(If yes, check to see if all the
keys can be accounted for)
6.3
6.4
6.1.1 Are floors, walls and fittings
appropriate for testing
activities?
Clean?
Non-porous work
surfaces?
Free from cracks and
joins?
Sealed, non-slip?
Coved?
Wood-free and easily
cleaned?
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
6.4 6.1.1 Is the environment
appropriately controlled and
monitored for temperature and
if needed, humidity?
Is there airconditioning?
If yes, does it cover the
entire period of operation?
Is the temperature
monitored and are there
records?
Are there glass windows
that let sunlight across
work areas?
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
272 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Does any equipment have
temperature and/or
humidity requirements?
If yes, are they met?
Monitored?
Yes No
6.4 6.1.1 Are workspaces and work
surfaces:
Clean, organised and
uncluttered?
Organised in a way that
assists the work flow?
Paperwork benches
separated from testing
benches?
Are they regularly wiped
down/disinfected?
Are there records of
cleaning?
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
6.3 6.1.1 Is there a procedure for
cleaning the Laboratory?
Are there cleaning
records?
Are the cleaning solutions
formally approved?
Yes No
Yes No
Yes No
6.3
6.4
4.3
6.1.1
Are there dedicated hand
washing facilities?
Yes No
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 273
Are there eye wash stations?
Yes No
6.3 6.1.1 Is there access to a back-up
generator, surge protectors or
emergency power? (cross
through any that are not
available)
If not, is there an adequate
contingency plan for power
failures?
Yes No
Yes No
6.1.1 Are there fire extinguishers
close by?
Have they been checked
within the last 12 months?
Are staff trained in their
use?
Yes No
Yes No
Yes No
6.3
6.4
6.1.1
6.1.2
6.1.3
9.5.1.3
Is there adequate waste
management?
Sharps disposal?
Disposal of non-infectious
blood samples?
Interim storage of infected
samples/bags?
Disposal of infected
samples/bags?
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
274 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
6.3 9.5.1.3 Is there an incinerator and
does it meet the required
standards for destruction of
contaminated waste?
(Make a note of where it is
located and inspect any
holding area for waste before it
is taken to the incinerator)
Yes No
TTI Laboratory – Storage and Control of Materials (Consumables)
Are all TTI reagents stored
according to manufacturer’s
specifications?
Yes No
6.3 6.1.1
8.4
Are any goods storage areas
within the Laboratory:
Clean, dry and orderly?
Dedicated to storage of
consumables (no personal
effects, waste etc)
Able to clearly separate
released, quarantined or
nonconforming materials?
Suitable for the materials
stored?
Temperature controlled
and monitored?
Secure?
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 275
Connected to back-up
power?
Are there records of cleaning,
temperature and alarm
checks? (Check)
Yes No
7.4.1
7.4.2
8.1 Is there a procedure for control
of TTIcritical materials?
Does it include:
Approval of suppliers?
Documented
specifications for
acceptance of the
materials?
Release of materials?
Storage requirements?
Managing nonconforming
materials?
Required records?
Managing new Lot
Numbers or brands of
materials?
(Use the SOP to check how
materials are actually handled)
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
7.4.1 8.1 How are TTI critical materials Yes No
276 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
8.2 identified - is there a list?
7.4.2
7.4.3
8.2 When TTI critical materials are
received, are they all checked
before use?
Quantity and type against
the order?
Condition of packaging?
Expiry date?
Contents sampled and
inspected/tested?
Formal approval for use?
Are there records of checks
and approvals?
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
6.3
6.4
7.5.3
6.1.4
8.2
8.3
Check several TTI
consumables (eg testing
reagents) in each of the
Laboratory storage areas
(include both refrigerated and
room temperature areas)
Are the consumables stored
according to the
manufacturer’s
recommendations?
Is their status easily identified
(quarantined, released,
Yes No
Yes No
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 277
nonconforming?)
7.4.3 8.2
8.3
Are new brands of TTI test kits
or new Lot Numbers validated
before use?
Are there records?
Yes No
Yes No
7.5.3 8.2
8.3
Are TTI critical materials
waiting for inspection clearly
differentiated from released
material?
Held in a quarantine area
until it has been released
for use?
Labelled with
quarantine/released
sticker?
Yes No
Yes No
Yes No
7.5.3 8.2
8.5
Are the Lot Numbers of all TTI
critical materials recorded:
When received?
When approved?
When used?
Not recorded?
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
8.3 8.4 Is there a procedure for
managing nonconforming TTI
critical materials?
Yes No
278 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Does it include:
Actions to remove the
nonconforming materials
from use?
Requirements for storage
and disposal?
Clear identification of the
material as
nonconforming?
Reporting and records
required?
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
7.4.1 8.6 Is there a procedure for
managing suppliers?
Does it include:
A list of approved
suppliers?
Assessment of new
suppliers?
Regular review of supplier
performance?
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
TTI Laboratory - Equipment
6.2 Is there a master register of
critical equipment used in the
TTI Laboratory?
Yes No
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 279
(Complete Table 2 on page
20)
6.3 6.2.1 Is TTI equipment properly
located:
On level surfaces
(balances)?
Allows cleaning
around/behind?
Not in direct sunlight?
Does not present a hazard
to staff or donors?
Electrical wiring is not
exposed or draped across
floors/benches?
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
6.3 7.1 Is new TTI equipment formally
commissioned?
If yes, is there a
procedure?
Are there records?
Was formal approval
given for its use?
(Check the records of the
newest item of equipment -
who approved its use?)
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
280 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
6.3
7.6
6.2.2 Is there a procedure for
cleaning, calibration and
maintenance of all TTI critical
equipment?
Is there a schedule
showing when each is
due?
Does it include spare or
backup equipment that
may not be used
regularly?
Does the schedule meet
the manufacturer’s
specifications?
Is the schedule followed?
(check several items)
Are there records of
cleaning, calibration and
maintenance?
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
6.3
7.6
6.2 Is each item of equipment
uniquely labelled to provide
traceability?
Yes No
6.3
6.3
6.2.1
6.2.2
6.2.3
Is the equipment generally
clean and in good order?
Yes No
7.6 6.2 Are there procedures in place
to manage:
Equipment breakdowns?
Yes No
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 281
Out of range routine
checks?
Out of range calibration
results?
Are actions taken recorded?
Yes No
Yes No
Yes No
6.3
7.5.5
9.9 Are refrigerated reagent
storage areas:
Secured when
unattended?
Tidy, with nothing on the
floors (if a coolroom)?
In good repair? No rust,
spills, drips?
Regularly cleaned? (check
seals for mould)
Temperature controlled,
monitored and alarmed?
Capable of allowing
separate storage of
quarantined, released and
nonconforming blood
components?
Connected to back-up
power?
Are there records of cleaning,
temperature and alarm
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
282 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
checks?
(check records for out of
specification results and the
action that was taken)
TTI Laboratory – Documentation and Records
4.2.4 5.1.2
5.2.2
Are records legible, dated and
signed?
Are corrections made
according to the SOP?
Are records complete?
Yes No
Yes No
Yes No
4.2.4 5.1.2
Is there a Signature Register
for all staff?
(Compare signatures on
several records against the
Signature Register)
Yes No
4.2.4 5.1.2
5.2.2
Check the area in which any
records are kept. Are they
stored appropriately:
Is the area secured?
Are the records stored
away from direct sunlight?
Are there pest control and
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 283
cleaning records?
Are there fire
extinguishers at hand?
Yes No
TTI Laboratory - Safety and Hygiene
6.2.2
6.4
4.3 Is there a first aid kit?
If so, are the contents in date?
Yes No
Yes No
6.2.2 4.3 Are staff required to wear:
Gowns
Gloves
Masks
Safety glasses
Whenever they are in the
Laboratory
Only when they are
handling samples or
carrying out testing?
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
6.4 4.3 Are the hand-washing facilities
adequate?
Dedicated and accessible
hand basins?
Soap or hand wash?
Disposable towels?
Yes No
Yes No
Yes No
Yes No
6.2.2 4.3 Are there spill kits?
(Check to see if the spill kit is
Yes No
284 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
complete and any cleaning or
disinfecting reagents are in
date)
6.4 4.3 Are there documented
procedures to cover infection
control and safety processes?
Are staff trained in these
procedures and are there
records to demonstrate
competency?
Yes No
Yes No
Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah I | 285
Table 1: TTI TEST REAGENTS
Name Of Test Method Of Screen
HIV
HBV
HCV
Syphilis:
Other:
Other:
Other:
NOTES:
286 | Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
Table 2: EQUIPMENT (circle Y or N as required) E
qu
ipm
en
t N
am
e
Make
/Mo
del
Calib
rate
d,
valid
ate
d?
In g
oo
d r
ep
air
?
Used
fo
r
an
yth
ing
els
e?
Cle
ar,
un
iqu
e ID
?
Serv
ice r
eco
rds?
No
tes
Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N
Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N
Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N
Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N
Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N
Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N
Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N
Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N
Y / N Y / N Y / N Y / N Y / N