Upload
alexprasetya
View
35
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Inframerah dan pembahasannya
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi adalah
gerbang awal menuju kehidupan manusia yang lebih baik dan efisien sebagai efek
dari ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh manusia. Dahulu untuk
berkomunikasi saja manusia masih kesulitan, namun dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi masalah komunikasi sudah bukan menjadi masalah.
Di era globalisasi seperti saat ini, kebutuhan terhadap data sangatlah
dibutuhkan. Untuk mendapatkan data yang cepat maka kita harus mengetahui media
transmisi yang dapat digunakan untuk mengirimkan sebuah data sesuai kebutuhan.
Hal ini agar kita tidak melakukan pemborosan daya maupun biaya dalam menentukan
media yang akan digunakan untuk melakukan transmisi data.
Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi
dari dua atau lebih device (alat, seperti komputer / laptop / printer / dan alat
komunikasi lain) yang terhubung dalam sebuah jaringan.
Piranti telekomunikasi pertama kali masih menggunakan kabel yang besar
rumit dan banyak, piranti kabel memang masih digunakan sampai sekarang namun
para ahli masih memikirkan untuk beralih ke telekomunikasi yang
bersifat mobile dan praktis. Dan hal tersebutlah yang menjadi landasan dan latar
belakang bagi kemajuan pengembangan telekomunikasi nirkabel ( infra merah/
unguided). Teknologi infrared yang memanfaatkan cahaya sebagai media
transmisinya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu Cahaya?
1.2.2 Apa itu infrared?
1
1.2.3 Apa itu transmisi data menggunakan infrared?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui Cahaya.
1.3.2 Untuk mengetahui infrared.
1.3.3 Untuk mengetahui transmisi data menggunakan infrared.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Cahaya
2.1.1 Pengertian Cahaya
Cahaya merupakan sejenis energi berbentuk gelombang elekromagnetik
yang bisa dilihat dengan mata dan gelombang ini tentunya membawa energi.
Jadi sebenarnya cahaya itu sendiri merupakan salah satu bentuk energi.
Energi ini bergerak bersama gelombang itu sendiri. Cahaya juga merupakan
dasar ukuran meter. 1 meter adalah jarak yang dilalui cahaya melalui vakum
pada 1/299,792,458 detik. Kecepatan cahaya adalah 299,792,458 meter per
detik. Cahaya juga memiliki sifat sebagai partikel yang biasa disebut foton.
Karena itulah cahaya bisa juga dipandang sebagai kumpulan banyak partikel
yang tidak bermassa yang bergerak dengan kecepatan 3×108 m/s.
Cahaya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Matahari adalah sumber
cahaya utama di Bumi. Tumbuhan hijau memerlukan cahaya untuk membuat
makanan.
2.1.2 Sifat Cahaya
Sifat-sifat cahaya ialah, cahaya bergerak lurus ke semua arah. Buktinya
adalah kita dapat melihat sebuah lampu yang menyala dari segala penjuru
dalam sebuah ruang gelap. Apabila cahaya terhalang, bayangan yang
dihasilkan disebabkan cahaya yang bergerak lurus tidak dapat berbelok,
namun cahaya dapat dipantulkan. Keadaan ini disebut sebagai pantulan
cahaya. Cahaya dibiaskan apabila bergerak secara serong melalui medium
yang berbeda seperti melalui udara melalui kaca melalui air . Keadaan ini
disebut sebagai pembiasan cahaya. Cahaya bergerak lebih cepat melalui
3
udara daripada melalui air .
Cahaya juga bergerak lebih cepat melalui udara daripada melalui kaca.
Oleh itu cahaya yang bergerak secara serong dibiaskan bila melalui dua
medium yang berbeda. Cahaya yang bergerak lurus melalui medium
yang berbeda tidak dibiaskan. Cahaya dibiaskan apabila bergerak miring
melalui medium yang berbeda seperti dari udara ke kaca lalu melewati air.
Keadaan ini disebut sebagai pembiasan cahaya. Hal ini karena cahaya
bergerak lebih cepat di medium yang kurang padat. Namun cahaya yang
datang dengan sudut datang 90 derajat, (tegak lurus) melalui medium yang
berbeda tidak dibiaskan. Contoh hal pembiasan dalam hal sehari-hari adalah
seperti pada kasus sedotan minuman yang kelihatan bengkok dan lebih besar
di dalam air , atau pada kasus dasar kolam kelihatan lebih cetek dari
kedalaman sebenarnya.
2.2 Infrared
2.2.1 Sejarah Infrared
Pada tahun 1892 Julius menemukan dan membuktikan adanya hubungan
antara struktur molekul dengan inframerah dengan ditemukannya gugus
metil dalam suatu molekul akan memberikan serapan karakteristik yang
tidak dipengaruhi oleh susunan molekulnya. Penyerapan gelombang
elektromagnetik dapat menyebabkan terjadinya eksitasi tingkat-tingkat
energi dalam molekul. Dapat berupa eksitasi elektronik, vibrasi, atau rotasi.
2.2.2 Pengertian Infrared
Cahaya inframerah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat
dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan
nampak pada spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas
panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka
cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas
4
yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi.
Pada dasarnya komponen yang menghasilkan panas juga menghasilkan
radiasi infra merah termasuk tubuh manusia maupun tubuh binatang. Cahaya
infra merah walaupun mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang
tetap tidak dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat melewatkan
cahaya yang nampak sehingga cahaya infra merah tetap mempunyai
karakteristik seperti halnya cahaya yang nampak oleh mata.
Pada pembuatan komponen yang dikhususkan untuk penerima infra
merah lubang untuk menerima cahaya (window) sudah dibuat khusus
sehingga dapat mengurangi interferensi dari cahaya non-infra merah. Oleh
sebab itu sensor infra merah yang baik biasanya jendelanya (pelapis yang
terbuat dari silikon) berwarna biru tua keungu-unguan. Sensor ini biasanya
digunakan untuk aplikasi infra merah yang digunakan diluar rumah
(outdoor).
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih
panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi
gelombang radio. Namanya berarti “bawah merah” (dari bahasa Latin infra,
“bawah”), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang
terpanjang. Radiasi inframerah memiliki panjang gelombang antara 700 nm
dan 1 mm.
Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan tidak
tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih
terasa/dideteksi. Infra merah dapat dibedakan menjadi tiga daerah yakni:
a. Near Infra Merah………………0.75–1.5µm
b. Mid Infra Merah..………………1.50–10µm
c. Far Infra Merah……………….10 – 100 µm
2.2.3 Kegunaan Infrared
Infra merah atau infrared ternyata memiliki manfaat yang sangat besar
5
dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua bidang memanfaatkan infra
merah atau infrared ini sebagai peralatan utama maupun penunjang dalam
bekerja.
Kegunaan Infrared dalam kehidupan Kesehatan:
a. Mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena
inframerah mempunyai getaran yang sama dengan molekul air.
Sehingga, ketika molekul tersebut pecah maka akan terbentuk
molekul tunggal yang dapat meningkatkan cairan tubuh.
b. Meningkatkan sirkulasi mikro. Bergetarnya molekul air dan
pengaruh inframerah akan menghasilkan panas yang
menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan meningkatkan
temperatur kulit, memperbaiki sirkulasi darah dan mengurani
tekanan jantung.
c. Meningkatkan metabolisme tubuh. Jika sirkulasi mikro dalam
tubuh meningkat, racun dapat dibuang dari tubuh kita melalui
metabolisme. Hal ini dapat mengurangi beban liver dan ginjal.
d. Mengembangkan Ph dalam tubuh. Sinar inframerah dapat
membersihkan darah, memperbaiki tekstur kulit dan mencegah
rematik karena asam urat yang tinggi.
Infrared jarak jauh banyak digunakan pada alat-alat kesehatan. Pancaran
panas yang berupa pancaran sinar inframerah dari organ-organ tubuh dapat
dijadikan sebagai informasi kondisi kesehatan organ tersebut. Hal ini sangat
bermanfaat bagi dokter dalam diagnosis kondisi pasien sehingga ia dapat
membuat keputusan tindakan yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut.
Selain itu, pancaran panas dalam intensitas tertentu dipercaya dapat
digunakan untuk proses penyembuhan penyakit seperti cacar. Contoh
penggunaan inframerah yang menjadi trend saat ini adalah adanya gelang
kesehatan Bio Fir. Dengan memanfaatkan inframerah jarak jauh, gelang
tersebut dapat berperang dalam pembersihan dalam tubuh dan pembasmian
kuman atau bakteri.
6
Adanya sistem sensor inframerah. Sistem sensor ini pada dasarnya
menggunakan inframerah sebagai media komunikasi yang menghubungkan
antara dua perangkat. Penerapan sistem sensor infra ini sangat bermanfaat
sebagai pengendali jarak jauh, alarm keamanan, dan otomatisasi pada sistem.
Adapun pemancar pada sistem ini terdiri atas sebuah LED inframerah yang
telah dilengkapi dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk
dikirimkan melalui sinar inframerah, sedangkan pada bagian penerima
biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau modulasi infra merah yang
berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.
a. Adanya kamera tembus pandang yang memanfaatkan sinar
inframerah. Sinar inframerah memang tidak dapat ditangkap oleh
mata telanjang manusia, namun sinar inframerah tersebut dapat
ditangkap oleh kamera digital atau video handycam. Dengan
adanya suatu teknologi yang berupa filter iR PF yang berfungi
sebagai penerus cahaya infra merah, maka
kemampuan kamera atau video tersebut menjadi
meningkat. Teknologi ini juga telah diaplikasikan ke kamera
handphone
b. Untuk pencitraan pandangan seperti nightscoop
c. Inframerah digunakan untuk komunikasi jarak dekat, seperti
pada remote TV. Gelombang inframerah itu mudah untuk dibuat,
harganya relatif murah, tidak dapat menembus tembok atau benda
gelap, serta memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterfensi
oleh cahaya matahari.
d. Sebagai alat komunikasi pengontrol jarak jauh. Inframerah dapat
bekerja dengan jarak yang tidak terlalu jauh (kurang lebih 10
meter dan tidak ada penghalang)
e. Sebagai salah satu standardisasi komunikasi tanpa kabel. Jadi,
inframerah dapat dikatakan sebagai salah satu konektivitas yang
berupa perangkat nirkabel yang digunakan untuk mengubungkan
7
atau transfer data dari suatu perangkat ke parangkat lain.
Penggunaan inframerah yang seperti ini dapat kita lihat pada
telepon genggam dan laptopyang memiliki aplikasi inframerah.
Ketika kita ingin mengirim berkas ke telepon genggam, maka
bagian infra harus dihadapkan dengan modul inframerah pada PC.
Selama proses pengiriman berlangsung, tidak boleh ada benda lain
yang menghalangi. Fungsi inframerah pada telepon genggam dan
laptop dijalankan melalui teknologi IrDA (Infra red Data
Acquition). IrDA dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan
sistem komunikasi via inframerah.
Inframerah yang dipancarkan dalam bentuk sinar inframerah terhadap
suatu objek, dapat menghasilkan foto inframerah. Foto inframerah yang
bekerja berdasarkan pancaran panas suatu objek dapat digunakan untuk
membuat lukisan panas dari suatu daerah atau objek. Hasil lukisan panas
dapat menggambarkan daerah mana yang panas dan tidak. Suatu lukisan
panas dari suatu gedung dapat digunakan untuk mengetahui dari zona bagian
mana dari gedung itu yang menghasilkan panas berlebihann sehingga dapat
dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
Manfaat lain juga dapat terlihat dalam bidang industri, antara lain:
a. Lampu inframerah.
Merupakan lampu pijar yang kawat pijarnya bersuhu di atas
±2500°K. Hal ini menyebabkan sinar inframerah yang
dipancarkannya menjadi lebih banyak daripada lampu pijar biasa.
Lampu infra merah ini biasanya digunakan untuk melakukan
proses pemanasan di bidang industri.
b. Pemanasan inframerah.
Merupakan suatu kondisi ketika energi inframerah menyerang
sebuah objek dengan kekuatan energi elektromagnetik yang
8
dipancarkan di atas -273 °C (0°K dalam suhu mutlak). Pemanasan
inframerah banyak digunakan pada alat-alat seperti, pemanggang
dan bola lampu (90% panas – 10% cahaya).
2.3 Transmisi dengan infrared
Seperti yang kita ketahui pada pembahasan sebelumnya, infrared memiliki
banyak kegunaan terutama dalam bidang komunikasi. Infrared dapat digunakan
sebagai transmisi data. Dalam subbab ini, kami akan membahas mengenai transmisi
dengan menggunakan infrared.
2.3.1 Penjelasan Umum Transmisi Infrared
Dalam komunikasi infrared, infrared befungsi sebagai sebuah medium
penghantar atau pemancar data, dan penerima data. Sesuai dengan yang telah
ditetapkan oleh konsorsium Infrared Data Association (IrDA),
sinar infrared dari Light Emitting Diode (LED) memiliki panjang gelombang
sekitar 875 nm. Hingga kini memiliki dua versi yaitu Versi 1.0 dan 2.0.
Standar dari IrDA adalah kedua versi dari infrared hanya terletak pada
jumlah data yang dapat ditransfer dalam satu paket. Versi 1.0
dari infrared memiliki kecepatan dari 2,4 hingga 115,2 Kbps. Sementara
versi 2.0 memiliki kecepatan dari 0,576 hingga 1,152
Mbps. Infrared memiliki dua kecepatan yang berbeda karena struktur
pengiriman data pada interkoneksi ini cukup unik. Untuk menghindari
gangguan saat terjadi perpindahan data, maka pertama kali protocol
infrared akan mengirimkan “sinyal tes” dengan kecepatan sinyal yang
rendah. Dengan tes ini, bila kondisi sudah sesuai, maka kecepatan penuh
digunakan dalam transfer data. Hal ini tentu berpengaruh pada penghematan
daya.
Proses koneksi infrared bekerja dengan cara yang sangat sederhana.
Ketika terjadi pertemuan di antara dua buah device dengan interkoneksi
tersebut, maka akan terjadi sebuah pengenalan secara anonim diantara kedua
9
device tersebut. Pengenalan ini kemudian berlanjut ke arah yang lebih dalam
lagi di mana kedua device tersebut meyetujui untuk memberi “nama
sementara” pada masing-masing device sehingga
protokol infrared mengenali kedua belah pihak dan melakukan transfer data
atau untuk sekedar mempertahankan koneksi hingga perintah terakhir
dijalankan. Tentunya hal ini memudahkan koneksi untuk device dengan
interkoneksi infrared karena tidak diperlukannya proses pairing yang
merepotkan.
Komunikasi infrared dilakukan dengan menggunakan dioda infra merah
sebagai pengirim dan modul penerima (receiver) infra merah sebagai
penerimanya. Untuk jarak yang cukup jauh, kurang lebih tiga sampai lima
meter, pancaran data infra merah harus dimodulasikan terlebih dahulu untuk
menghindari kerusakkan data akibat noise. Selain itu, sinyal harus
dimodulasi karena infrared tidak menggunakan banyak daya sehingga sinyal
yang dihasilkan cenderung lemah.
Untuk perpindahan data yang menggunakan media udara sebagai media
perantara biasanya menggunakan frekuensi carrier sekitar 30 KHz sampai
dengan 40 KHz. Infrared yang dipancarkan melalui udara ini paling efektif
jika menggunakan sinyal carrier yang mempunyai frekuensi di atas. Sinyal
yang dipancarkan oleh pengirim diterima oleh penerima infra merah dan
kemudian didecodekan sebagai sebuah paket data biner. Proses modulasi
dilakukan dengan mengubah kondisi logika 0 dan 1 menjadi kondisi ada dan
tidak ada sinyal carrier infra merah yang berkisar antara 30KHz sampai 40
KHz. Pada komunikasi data serial, kondisi idle (tidak ada transmisi data)
adalah merupakan logika ‘0’, sedangkan pada komunikasi infra merah
kondisi idle adalah kondisi tidak adanya sinyal carrier. Hal ini ditujukan agar
tidak terjadi pemborosan daya pada saat tidak terjadi transmisi data.
Setiap device mengeluarkan sinyal infra merah yang berbeda. Sinyal
10
tersebut ditangkap penerima sinyal untuk dikodekan lebih lanjut. Sinyal
yang dikirim biasanya dalam bentuk termodulasi. Bentuk modulasi berbeda-
beda bergantung pada pembuatan masing-masing remote. Jenis-jenis infra
red receiver ada dua macam tipe yaitu:
1. RX device. Perangkat ini dapat berupa infrared receiver pada port IrDa.
2. DCD device. Perangkat dimana bit-bit stream yang diterima akan
dikirimkan melalui Data Carrier Detect (DCD) line.
Pemancar dan penerima sinyal infra merah biasanya memiliki reliabilitas
yang baik dan cenderung tidak begitu mahal, akan tetapi gangguan dari
sumber infra merah lain dapat mempengaruhi kinerja peralatan.
2.3.2 Cara Kerja Infrared
Device yang hingga saat ini masih menggunakan infrared adalah remote
control dimana jenis remote control sendiri bermacam-macam diantaranya
remote control AC, remote control televisi, remote control VCD dan
sebagainya. Mekanisme komunikasi data remote control berbeda dengan
mekanisme komunikasi data device lain.
Secara umum, komunikasi data remote control adalah sebagai berikut :
1. Tegangan yang digunakan dalam mekanisme adalah tegangan AC
(30–40 KHz) yang berfungsi sebagai carrier kemudian data
dimodulasikan dalam tegangan AC tersebut.
2. Berdasarkan pada skema rangkaian pengirim dan penerima pada
remote control, terlihat bahwa logika 0 akan diwakili oleh adanya
frekuensi 30-40 KHz, Logika 1 diwakili dengan tidak adanya
frekuensi 30-40 KHz.
3. Penerima (IRM8510) adalah penerima infrared yang telah
dilengkapi oleh filter frekuensi 30-40 KHz sehingga penerima
langsung mengubah frekuensi menjadi logika 0 dan 1
a. Proses transmisi kode
11
Komunikasi data yang terjadi termasuk dalam UART (Universal
Asynchronous Receiver Transmitter)yaitu komunikasi yang terjadi
antara dua Mikrokontroler / IC-IC yang mempunyai kemampuan
UART dengan baud rate dan bentuk komunikasi data yang
sama. Kecepatan transmisi (Baud Rate) merupakan suatu hal yang
amat penting dalam komunikasi data seri asinkron, mengingat dalam
komunikasi data seri asinkron clock tidak ikut dikirimkan sehingga
harus diusahakan bahwa kecepatan transmisi mengikuti Standard
yang sudah ada.Clock untuk transmisi data dibangkitkan dengan
sarana timer 1, timer 1 dioperasikan sebagai 8 bit auto reload
timer artinya TL1 bekerja sebagai timer 8 bit menerima clock dari
isolator kristal yang frekuensinya sudah dibagi menjadi 12, setiap
pencacah nilainya menjadi 0 maka nilai yang sebelumnya sudah
disimpan di TH1 secara otomatis diisikan lagi ke TL1, sehingga TL1
akan menghasilkan clock yang frekuensinya diatur oleh
TH1,clock ini berikutnya dibagi lagi dengan 32 sebelum dipakai
sebagai clock untuk UART.
b. Teknik perekaman
Logika perekaman datanya dilakukan saat timer 0 aktif pada saat
data pertama kali dikirimkan (high ke low), sementara timer 1 aktif
menghitung lama perekaman data. Setiap kali perubahan kondisi
pada data maka nilai timer 0 disimpan ke memori, nilai timer 0 di
reset dan timer 0 mulai menghitung lagi, setelah lama waktu
perekaman data terpenuhi, maka timer 1 akan meng-interupt sistem
dan menghentikan proses.
c. Teknik penerimaan
Cara kerja IR receiver yaitu dengan menghubungkan rangkaian
dengan seial port pada komputer yang disesuaikan dengan pin yang
12
digunakan. Serial port memberikan tegangan astabil antara -12V dan
12V pada RTS (pin nomor 7). Tegangan yang diperlukan adalah
tegangan stabil +5V untuk sensor IR receiver. Diode D1
berfungsi melindungi rangkaian elektronis dari arus balik (arus
negatif). Kapasitor C1 membantu memberikan tegangan yang stabil
arus yang keluar dari IC2. Serial regulator IC2 memberikan output
tegangan tetap stabil pada +5V. Semua ground koneksi diinputkan
pada GND (pin 5). Data output dari IR receiver akan memberikan
line DCD pada pin 1.
Sebelumnya telah dijelaskan tentang proses komunikasi data pada remote
control secara umum. Selanjutnya akan lebih dijelaskan tentang mekanisme
komunikasi data remote control televisi. Pada aplikasi sebagai remote
control pada televisi khususnya, sinyal infrared dimodulasi dengan
sinyal carrier dengan frekuensi tertentu yaitu pada frekuensi 30KHz sampai
40KHz. Sinyal yang dipancarkan oleh pengirim diterima oleh penerima infra
merah dan kemudian didecodekan sebagai sebuah paket data biner. Pada
transmisi infra merah terdapat dua terminologi yang sangat penting yaitu :
‘space’ yang menyatakan tidak ada sinyal carrier dan ‘pulse’ yang
menyatakan ada sinyal.
Untuk transmisi data biasanya sinyal ditransmisikan dalam bentuk pulsa.
Ketika sebuah tombol ditekan pada remote kontrol maka infrared akan
mentransmisikan sebuah sinyal yang akan dideteksi sebagai urutan data
biner. Led infra merah adalah jenis dioda yang memencarkan cahaya infra
merah. Led infra merah pada dasarnya adalah dioda PN silicon biasa yang
dikemas dalam kotak transparan. Sinar infra merah dihasilkan dari
pertemuan Arsenida Galium pada led infra merah yang diberikan tegangan
listrik. Led infra merah merupakan salah satu komponen elektronika yang
akan mengantar arus jika dialiri bias maju. Led infra merah terbuat dari
13
bahan Arsenida gelium atau Fosfida Galium (GaAS atau Gap), dan
ditempatkan dalam suatu wadah yang tembus pandang. Untuk membedakan
antara katoda dan anodanya dapat dilihat dari bentuk elektrodanya yang
besar adalah katoda. Material yang digunakan dalam konstruksi led akan
menentukan jenis cahaya yang diradiasikan. Apakah cahaya tampak atau
cahaya tidak tampak. Sebagai contoh material GaAlAs menghasilkan cahaya
infra merah (cahaya tidak tampak), sedangkan GaAsP menghasilkan cahaya
tampak merah. Pada sistem ada dua jenis led yang digunakan yaitu sebagai
indikator dan juga sebagai komponen pengirim cahaya infra merah.
Sinar infra merah yang dipancarkan oleh pemancar infra merah tentunya
mempunyai aturan tertentu agar data yang dipancarkan dapat diterima
dengan baik di penerima. Oleh karena itu baik di pengirim infra merah
maupun penerima infra merah harus mempunyai aturan yang sama dalam
mentransmisikan (bagian pengirim) dan menerima sinyal tersebut kemudian
mendekodekannya kembali menjadi data biner (bagian penerima).
Komponen yang dapat menerima infra merah ini merupakan komponen yang
peka cahaya yang dapat berupa dioda (photodioda) atau transistor
(phototransistor). Komponen ini akan merubah energi cahaya, dalam hal ini
energi cahaya infra merah, menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik. Komponen ini
harus mampu mengumpulkan sinyal infra merah sebanyak mungkin
sehingga pulsapulsa sinyal listrik yang dihasilkan kualitasnya cukup baik.
Pada perangkat ini detektor cahaya yang digunakan adalah komponen
TSOP4838, dimana pada komponen ini sudah terdapat filter. Jadi detektor
ini akan bekerja dengan baik jika terdapat frekuensi 38KHz.
Grima intensitasnya sangat kecil sehingga perlu dikuatkan. Kekuatan
sinar dan sudut datang merupakan faktor penting dalam keberhasilan
transmisi data melalui infra merah selain filter dan penguatan pada bagian
penerimanya. Selain itu agar tidak terganggu oleh sinyal cahaya lain maka
sinyal listrik yang dihasilkan oleh sensor infra merah harus difilter pada
frekuensi sinyal carrier yaitu pada 30KHz sampai 40KHz. Selanjutnya baik
14
photodioda maupun phototransistor disebut sebagai photodetector. Dalam
penerimaan infra merah, sinyal ini merupakan sinyal infra merah yang
termodulasi. Pemodulasian sinyal data dengan sinyal carrier dengan
frekuensi tertentu akan dapat memperjauh transmisi data sinyal infra merah.
Semakin besar area penerimaan maka sudut penerimaannya juga semakin
besar. Kelemahan area penerimaan yang semakin besar ini adalah noise yang
dihasilkan juga semakin besar pula.
Suatu penerima pada sistem komunikasi cahaya harus memenuhi syarat
antara lain:
1) Sensitivitas yang tinggi. Karena detektor cahaya digunakan pada suatu
panjang gelombang tertentu, maka sensitivitas tertinggi terdapat pada daerah
panjang gelombang yang dimaksud.
2) Respon waktu yang cepat, hal ini dimaksudkan agar sistem dapat
dioperasikan pada kecepatan tinggi yang akan meningkatkan efisiensi sistem
komunikasi.
3) Noise internal yang dibangkitkan detektor harus sekecil mungkin.
4) Harga yang murah dan juga mempunyai keandalan yang tinggi
Interkoneksi ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Dikarenakan infrared menggunakan sinyal terarah dan bias sinyal yang
didefinisikan IrDA adalah 30 derajat maksimum, maka device dengan
interkoneksi ini harus “bertatap muka” pada jarak yang dekat. Tentunya bila
tidak tersedia tempat yang datar untuk terjadinya kontak fisik tersebut, maka
hal ini akan menjadi kendala besar bila Anda berniat untuk memindahkan
data dalam jumlah yang sangat besar. Kekurangan terutama terletak pada
alat-alat yang mendukung interkoneksi ini. Infrared adalah teknologi yang
cukup tua. Rancangan awalnya mendikte bahwa perpindahan data terbatas
pada kecepatan 115.2 Kbps. Kecepatan ini sering disebut sebagai kecepatan
koneksi Serial.
15
2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan transmisi data dengan infrared
Kelebihan inframerah dalam pengiriman data
a. Pengiriman data dengan infra merah dapat dilakukan kapan saja,
karena pengiriman dengan inframerah tidak membutuhkan sinyal.
b. Pengiriman data dengan infra merah dapat dikatakan mudah
karena termasuk alat yang sederhana.
c. Pengiriman data dari ponsel tidak memakan biaya (gratis)
Kelemahan inframerah dalam pengiriman data
a. Pada pengiriman data dengan inframerah, kedua lubang
inframerah harus berhadapan satu sama lain. Hal ini agak
menyulitkan kita dalam mentransfer data karena caranya yang
merepotkan.
b. Inframerah sangat berbahaya bagi mata, sehingga jangan
sekalipun sorotan inframerah mengenai mata
c. Pengiriman data dengan inframerah dapat dikatakan lebih lambat
dibandingkan dengan rekannya Bluetooth.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi data infrared adalah suatu transmisi data yang memanfaatkan
sinar infrared. Jenis komunikasi data ini merupakan yang pertama kalinya dibuat
sehingga terdapat banyak kekurangan seperti jarak yang terbatas dalam proses
transmisi datanya, jika dibandingkan dengan jenis komunikasi data lain
seperti Bluetooth, wireless dan lain-lain.
Meskipun banyak memiliki kekurangan, komunikasi data infrared juga
memiliki banyak kelebihan diantaranya harganya murah, mudah dibawa kemana-
mana, tidak membutuhkan sinyal dan biaya, keamanannya dalam proses transmisi
lebih terjamin dibandingkan yang lain. Karena kelebihannya itulah,
komunikasi infrared juga banyak digunakan dalam alat elektronik seperti handphone,
remote control dan sebagainya. Setiap device mengeluarkan sinar infrared yang
berbeda-beda dimana dalam makalah ini menjelaskan tentang komunikasi data pada
remote control sebagai aplikasinya. Selain juga lebih dikhususkan tentang
komunikasi data pada remote control televisi.
3.2 Kritik dan Saran
3.2.1 Kritik
17
Dalam penulisan makalah ini masih banyak terlihat kekurangan dari
transmisi data menggunakan infrared. Penulisan juga masih terlalu luas.
3.2.2 Saran
Saran dari penulis untuk pembaca yaitu lebih baik menggunakan media
transmisi data yang terbau dan update sehingga dapat memperlancar proses
komunikasi. Sebaiknya lebih bijak lagi dalam memilih media.
DAFTAR PUSTAKA
http://gigihkurniawan.net/spektroskopi-inframerah/
http://libratama.com/penggunaan-sinar-infra-merah/
http://www.optotherm.com/infrared-history.html
http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_10568.html
http://cctvcamera.co.id/sejarah-infra-merah/
http://www.ceptelefoncunuz.net/etiket/artikel-infra-merah-pada-hp/
http://www.psikotronika.com/saranatel/ca_1a.php
Turkle, Sherry (1995). Life on The Screen: Identity in the Age of the Internet.
New York: Touchstone.
Grant, August E. & Meadows, Jennifer H. (2008). Communication
Technology Update and Fundamental. (ed. 06). Boston: Focal Press.
Page 46.
Straubhaar, Joseph & LaRose, Robert. (2004). Media Now: Communications
Media in the Information Age. Belmont, CA: Wadsworth. Page 30-63.
Alaydrus, Mudrik (2009). Saluran Transmisi Telekomunikasi. Jogjakarta:
Graha Ilmu.
Karen E. Kalumuck (2000). Human body explorations: hands-on investigates
of what makes us tick. Kendall Hunt. hlm. 74.
Gregory Hallock Smith (2006). Camera lenses: from box camera to digital.
SPIE Press. hlm. 4.
18
Narinder Kumar (2008). Comprehensive Physics XII. Laxmi Publications.
hlm. 1416.
19