28
SUSTAINING PARTNERSHIP EDISI INFRASTRUKTUR PERKOTAAN 2017 SUSTAINING PARTNERSHIP MEDIA INFORMASI KERJA SAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomi Meneropong Perkembangan Infrastruktur Perkotaan Inovasi Teknologi Infrastruktur Perkotaan Edisi Infrastruktur Perkotaan 2017

Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

1sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

sustaining

PaRtnERsHiPMEDIA INFORMASI KERJA SAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA

Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju

Pertumbuhan Ekonomi

Meneropong Perkembangan Infrastruktur Perkotaan

Inovasi Teknologi Infrastruktur

Perkotaan

Edisi Infrastruktur Perkotaan 2017

Page 2: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

2 sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

EditoRialindEks

4

14

10

22

21

24

Fokus

Regulasi

Top Event

Mitra

Inspirasi

Kabar KPBU

Daftar isi18 Ragam Inovasi

Selain pusat pemerintahan, kota juga menjadi

pusat bisnis yang memutar roda perekonomian

masyarakatnya. Agar roda perekonomian ini bisa terus

bergulir, maka dibutuhkan ketersediaan, keterpaduan

dan ke majuan dari infrastruktur perkotaan.

Menyadari pentingnya ketersediaan infrastruktur

perkotaan, setiap kota yang ada di republik ini

beramai-ramai melengkapi infrastrukturnya.

Beberapa infrastruktur yang menjadi pusat perhatian,

pengembangan dan pembangunan suatu kota tersebut

antara lain, ketertaan perumahan/pemukiman, ruang

terbuka hijau (RPTRA) serta taman-taman kota.

Sebagai upaya untuk mendorong ketertarikan

badan usaha swasta berinvestasi melalui skema

KPBU, pemerintah mengembangkan mekanis me

pengembalian investasi bagi badan usaha. Salah

satunya adalah pembayaran ketersediaan layanan atau

disebut juga Availability Payment (AP).

16 Snapshot

Kumpulan foto pengerjaan proyek dengan

skema KPBU di Jakarta.

Lebih dari setengah penduduk dunia tinggal di

perkotaan. Jumlah penduduk ini akan terus bertambah

seiring tren urbanisasi. Akibatnya kota-kota di dunia

akan menghadapi tantangan dalam memberikan

pelayanan kepada penduduknya.

Dibutuhkan pemimpin yang menguasai bidang

konstruksi dan bisa bekerja dengan tulus dan sepenuh

hati seperti Yusid Tohid, Direktur Jenderal Bina

Konstruksi Kementerian PUPR.

Pemerintah mentransformasi PT Sarana Multi

Infrastruktur (PT SMI) menjadi Lembaga Pembiayaan

Pembangunan Indonesia. Kini PT SMI mendapat

perluasan sektor yang dapat dibiayai, bukan hanya

infrastruktur publik, tetapi juga infrastruktur sosial.

Pembukaan Indonesia

Infrastructure Week

2017 dan Konferensi

InfraFinance yang

diikuti 315 partisipan ini

menekankan pentingnya

keterlibatan swasta

dalam pembangunan

infrastruktur.

26 Kolom

Mengelola Transaction Advisor agar menyiapkan proyek menjadi menarik bagi dunia usaha dan bankable.

Page 3: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

3sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

EditoRialindEks

Bagi negara-negara maju, ke-

lengkapan infrastruktur dan

segala fasilitasnya bukan

sekadar penanda kemajuan suatu

kota. Akan tetapi, lebih dari pada itu;

kelengkapan infrastruktur dan segala

fasilitasnya juga sebagai pendukung

kemajuan kota tersebut.

Tak heran jika kemudian kota-

kota besar dan maju di dunia, terus

melakukan pembenahan terhadap

infra strukturnya. Pembenahan tersebut

dilakukan dalam berbagai hal, misalnya

pengembangan transportasi massal,

jalan raya, jalan layang, sanitasi,

pengolahan air bersih dan masih banyak

lagi macam-macamnya.

Terkait hal itu, kota-kota besar

di Indonesia, pun turut melakukan

pembenahan, perbaikan serta peleng-

kapan infrastrukturnya guna mendorong

majunya roda perekonomian di dae-

rahnya masing-masing.

Yang menjadi tantangan kemudian

adalah pembiayaan dari pembenahan

dan penambahan infrastruktur ini.

Sebab, dana yang dibutuhkan tidaklah

sedikit. Dengan kata lain, setelah

menyadari dan memiliki kemauan

untuk melakukan pembenahan

infrastruktur, baik pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah, juga masih

mempunyai tantangan tersendiri.

Dengan memegang ide luhung

dari pendiri bangsa serta prinsip dari

founding father, yaitu gotong royong,

pemerintah terus berkomitmen dalam

pemenuhan infrastruktur di setiap kota

di Indonesia.

Tak ayal jika prinsip serta semangat

gotong royong ini kemudian ditemukan

dalam skema pembiayaan Kerjasama

Pemerintah dengan Badan Usaha

(KPBU). Artinya, pemerintah pusat,

daerah, Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) serta swasta bergotong royong

untuk pembenahan, pembangunan dan

pemenuhan infrastruktur, dalam hal ini

infrastruktur perkotaan.

Sebab, jika infrastruktur perkotaan-

nya baik, niscaya roda ekonomi di

kota tersebut serta mobilitasnya akan

semakin optimal, cepat serta di akhir

mendapatkan hasil yang bermanfaat

bagi seluruh masyarakat.

Hal itu juga menjadi alasan redaksi

dalam mengetengahkan tajuk sema-

ngat pembenahan, pembangunan serta

pemenuhan infrastruktur dalam su atu

kota.

Dalam hal ini, redaksi mencoba

memotret sudah sejauh mana

pembangunan dan kemajuan infra-

struktur di suatu kota, serta apakah

skema KPBU dengan prinsip gotong

royongnya telah menjadi jawaban

atas tantangan-tantangan yang

dihadapi suatu kota dalam pemenuhan

infrastrukturnya. Selamat membaca.

Salam,Redaksi.

Gotong Royong Membangun Infrastruktur

ISTIMEwA

SUSUNAN REDAKSI

PENANGGUNG JAwABDirektur Kerjasama Pemerintah

Swasta Rancang Bangun

PEMIMPIN REDAKSIAde Hendraputra

DEwAN REDAKSIDadang JusronReghi Perdana

Astu Gagono KendartoNovie Andriani

Mohammad Taufiq RinaldiMuch NurachmadAhmad Yudistira

Dhianti Afifah Nabila YudhyHartono Kurniawan

Fildzah AmalinaElly DamayantyNur wulandari

REDAKTUR PELAKSANAYan Kurniawan

JURNALIS/ASISTEN REDAKTUR PELAKSANAMunib Ansori

ANALISIS BERITA Alia Fachrunnisa

EDIToR Lukman Ajis Salendra

REPoRTERRaflis Rusdi

Thomas Febrian H

PENERJEMAH Khairil Zamarel

FoToGRAFERHari Ambari

ILLUSTRAToR/MEDIA DESIGNERAldrian Agusta

TENAGA PENDUKUNG Lilis Mardiana

ISI DI LUAR TANGGUNG JAwAB PERCETAKAN

FoTo CovER: HARI AMBARI

ALAMAT REDAKSIJalan Taman Surapati

Nomor 2 Jakarta 10310Telepon (021) 31934175, Faksimile (021) 31923813

Page 4: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

4 sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomi

fokusfokus

Selain pusat pemerintahan, kota juga menjadi pusat bisnis yang memutar roda perekonomian masyarakatnya. Agar roda perekonomian ini bisa terus bergulir, maka dibutuhkan ketersediaan, keterpaduan dan ke majuan dari infrastruktur perkotaan.

Bagi negara-negara maju di dunia,

kota bukanlah sekadar tempat

tinggal sekelompok penduduk.

Akan tetapi, bagi negara-negara maju

tersebut, kota merupakan sebagai

penanda dari pertumbuhan kehidupan

ekonomi. Kondisi ini kemudian dapat

dilihat di beberapa kota besar yang ada

di dunia yang secara terus menerus

melakukan pembangunan, perbaikan

bahkan pencanggihan infrastruktur

perkotaannya.

Hal itu pulalah yang dilakukan oleh

setiap kota yang ada di Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI), yaitu

menjadikan kota sebagai “alat” yang

terus menggulirkan roda perekonomian

di suatu negara dan masyarakatnya.

Sehingga, agar roda perekonomian ini

bisa terus bergulir, maka dibutuhkan

ketersediaan, keterpaduan dan kemaju-

an dari infrastruktur perkotaan.

Sudah barang tentu, keterpaduan

yang dimaksud adalah keterpaduan

antara infrastruktur jalan raya, MRT,

LRT dan lain sebagainya. Tidak heran

jika kemudian, setiap kota yang ada di

Indonesia, seperti DKI Jakarta, Medan,

Bandung, Surabaya dan kota-kota

lainnya berlomba-lomba membangun

kota untuk masa depan.

Terkait hal tersebut Direktur Jenderal

Bina Konstruksi Kementerian PUPR,

Yusid Toyib menyampaikan, bahwa

berdasarkan studi yang dilakukan oleh

world Bank, infrastruktur merupakan

salah satu kunci untuk meningkatkan

produktivitas dan pertumbuhan ekono-

mi. Secara konseptual, infrastruktur

dapat memengaruhi keluaran dalam

pertumbuhan ekonomi melalui dua

cara.

Pertama, secara langsung, karena

layanan infrastruktur masuk sebagai

input dalam produksi, yang mening-

katkan produktivitas dan menggerakan

roda ekonomi. Kedua, melalui pe-

ningkatan faktor produksi keseluruhan

yang mengurangi biaya transaksi dan

biaya lain yang mendorong produksi

yang le bih efisien. “Pembangunan

infrastruktur juga dapat berkontribusi

terhadap kinerja ekonomi seperti tingkat

pertumbuhan gross domestic product

(GDP),” terangnya.

Yusid memaparkan, perkiraan se-

cara empiris dari penelitian terkini

mem perlihatkan dengan adanya pe-

ning katan sebesar 1-2% terhadap

infrastruktur fisik, secara tidak te-

tap meningkatkan pertumbuhan

GDP su atu negara sebesar 1-2%

juga. Hal tersebut sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Asian Development Bank yang me-

nyatakan bahwa infrastruktur yang

terutama berhubungan dengan

sektor transportasi memiliki dampak

yang positif dan signifikan dalam

meningkatkan produktivitas dan

mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Contohnya peningkatan jalan ber-

Kegiatan masyarakat di RPTRA Kalijodo

Page 5: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

5sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

fokusfokus

aspal sebesar 10% dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi lebih dari 5%,”

paparnya.

Begitu pula dengan penyediaan

infrastruktur yang mendukung tek-

nologi informasi dan komunikasi,

peningkatan sebesar 10% dari

jumlah sambungan telepon dapat

meningkatkan pertumbuhan ekonomi

lebih dari 1%. “Di era digital saat ini,

peningkatan 10% fasilitas internet

dapat meningkatkan pertumbuhan

eko nomi sebesar 2%,” jelasnya.

Iklim Investasi

Mengenai cara mendorong ik-

lim investasi dalam penyediaan infra-

struktur perkotaan, Yusid menerangkan

berdasarkan sistem yang dibangun

Infra Scope pada tahun 2014, se-

tidaknya ada enam atribut utama

mendorong penyediaan infrastruktur

khususnya melalui skema KPBU, yaitu

kerangka legal dan regulasi, kerangka

kelembagaan, kematangan operasional,

kondisi iklim investasi, fasilitas finansial

dan kesiapan daerah.

“Untuk hal ini, pemerintah telah me-

lakukan berbagai upaya untuk mem-

bangun kerangka legal dan regulasi

HARI AMBARI

Kegiatan masyarakat di RPTRA Kalijodo

Page 6: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

6 sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

yang kokoh melalui paket-paket

kebijakan ekonomi,” jelasnya.

Ia menambahkan, soal mendorong

iklim investasi juga telah dipaparkan

dalam paket kebijakan ekonomi yang

spesifik. Dalam paket kebijakan itu

diterangkan bahwa untuk mendorong

investasi infrastruktur perkotaan antara

lain ada di paket kebijakan ekonomi

13, yakni percepatan penyediaan pe-

rumahan untuk masyarakat ber-

penghasilan rendah dengan harga

terjangkau. Hal itu dilakukan melalui

penyederhanaan regulasi dan tahap-

an untuk melakukan penyediaan pe-

rumahan, dimana semula ada 33

perizinan dan tahapan, menjadi 11

perizinan dan tahapan. Hal ini dapat

dilakukan melalui proses penghilangan

atau penggabungan beberapa tahapan.

Dengan pengurangan regulasi dan

tahapan birokrasi tersebut, diharapkan

biaya untuk perizinan penyediaan pe-

rumahan berkurang sebesar 70%.

Dari sisi kerangka kelembagaan,

telah dibentuk lembaga-lembaga dalam

rangka mendukung investasi infra struk-

tur seperti PT Penjaminan Infrastruktur

Indonesia (PT PII), PT Sarana Multi

Infrastruktur (PT SMI), PT Sarana Multi

Griya (PT SMG), dan lainnya. “Dalam

penyediaan infrastruktur, permasalahan

seperti pembebasan lahan dapat diatasi

melalui pembentukan lembaga seperti

Lembaga Manajemen Aset Negara

(LMAN),” ujarnya.

Sehingga secara kelembagaan,

lanjutnya, sebenarnya sudah sangat

mendukung dalam mendorong iklim

investasi. Kemudian apabila dipandang

dari sisi fasilitas finansial yang dapat

disediakan oleh pemerintah, fasilitas

seperti Project Development Fund

(PDF), Viability Gap Fund (vGF), PINA

(Pembiayaan Infrastruktur Non APBN),

bahkan pola pembiayaan investasi

seperti Availability Payment (AP) telah

dikembangkan oleh pe merintah untuk

menambah kapasitas pembiayaan.

Namun, menurut Yusid, masih ada

beberapa aspek yang masih perlu

untuk ditingkatkan seperti kematangan

operasional (baik dari tahapan pe-

rencanaan, transaksi, hingga operasi-

onal dan pemeliharaan) dalam pe-

lak sanaan investasi infrastruktur

serta tentunya kesiapan daerah

baik pemerintah daerah maupun

kabupaten/kota dalam implementasi

investasi infrastruktur di daerah yang

bersangkutan.

Jika menilik kembali ke aspek ke-

matangan operasional, kapasitas

ASN (Aparatur Sipil Negara) dalam

menyiapkan dan mentransaksikan

inves tasi infrastruktur, khususnya

KPBU, masih perlu ditingkatkan. “Pe-

ngembangan kapasitas ASN, baik

pemerintah pusat maupun pemerintah

fokusfokus

BINAKoNSTRUKSI.PU.Go.ID

PERUMNAS.Co.ID

Yusid Toyib

Infrastruktur rumah susun

Page 7: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

daerah, tentu harus dilakukan dalam

rangka mendorong iklim investasi

infrastruktur,” imbuhnya.

Pentingnya Skema KPBU

Menyadari akan pentingnya

skema KPBU dalam pembangunan

infrastruktur perkotaan Pemerintahan

Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan

Pemprov lainnya terus menggiatkan

pembangunan infrastruktur mengguna-

kan skema pembiayaan kerja sama

pemerintah dan badan usaha. Sebab,

tanpa bekerja sama atau bergotong

royong, infrastruktur kota cerdas dan

kota hijau itu niscaya bisa tercapai.

Komitmen itu kemudian tampak

dalam kegiatan pengarahan “Kick-

Off Meeting Simpul KPBU dalam Pe-

nyediaan Infrastruktur” yang digelar di

Balai Agung, Balai Kota, Kamis (12/10),

yang diikuti jajaran Kementerian, Satu-

an Kerja Perangkat Daerah (SKPD),

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD), dan Badan Usaha Milik

Daerah (BUMD). Dalam kegiatan ini

Pemprov DKI Jakarta memandang

bahwa pembangunan infrastruktur

diperlukan untuk meningkatkan per-

tumbuhan dan pemerataan ekonomi,

membuka banyak lapangan kerja, serta

meningkatkan daya saing kota Jakarta

untuk menyejajarkan diri dengan kota-

kota besar lain di dunia.

Tingginya kebutuhan dana dalam

penyediaan infrastruktur tersebut serta

7sustaining PaRtnERsHiP Edisi transPortasi Massal PErkotaan 2017

fokusfokus

HARI AMBARI

ISTIMEwA

Saefullah

Infrastruktur jalan tol

Page 8: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

8 sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

fokusfokus

terbatasnya kapasitas fiskal yang ada

dalam Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) setiap tahunnya

inilah yang kemudian mendorong

Pemprov DKI Jakarta menjajaki kerja-

sama pemerintah dengan badan usaha

(KPBU) dalam rangka menambah

sumber pendanaan pembangunan.

Bentuk keseriusan Pemprov DKI

dalam menerapkan skema KPBU

untuk menjalankan program kerja

pembangunan infrastrukturnya kemu-

dian dapat terlihat dalam kegiatan

pengarahan Kick-Off Meeting Simpul

KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur di

Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/10).

Dalam pengarahan tersebut, Se-

kretaris Daerah (Sekda) Pemprov

DKI Jakarta, Saefullah, menerangkan

dirinya sangat mendorong upaya-upaya

percepatan penyediaan infrastruktur

dengan pembiayaan pembangunan

alternatif yang bersumber selain APBD.

Safeullah menambahkan, penting-

nya skema KPBU ini kemudian didukung

dengan adanya Keputusan Gubernur

Nomor 1711 Tahun 2017 tentang Pem-

bentukan Simpul Kerjasama Peme rintah

Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta

dengan Badan Usaha dalam Penyedia -

an Infrastruktur (Simpul KPBU).

ISTIMEwA

Page 9: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

9sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

fokusfokus

HARI AMBARI

“Simpul KPBU ini nantinya akan

berperan dalam membantu gubernur

melakukan perumusan kebijakan dan/

atau sinkronisasi dan/atau koordinasi

dan/atau pengawasan, dan/atau eva-

luasi terhadap kegiatan/proyek KPBU

yang akan dirintis oleh Pemprov DKI

Jakarta,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, per-

cepatan penyediaan infrastruktur ini

tidak lagi bisa ditunda-tunda, karena

penundaan yang dilakukan hanya

menyebabkan semakin tingginya

cost proyek tersebut. “Prinsip KPBU

yang berpegang kepada ke mitraan,

kemanfaatan, bersaing, pe ngendalian

dan pengelolaan risiko, efektif, dan

efisien diharapkan dapat mendorong

kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta

dengan badan usaha yang saling

bersinergi,” tandasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh

Kepala Sub Direktorat Standardisasi

dan Kelembagaan Direktorat Bina

Penataan Bangunan, Ir. Johannes

wahju Kusumosusanto, MUM, bahwa

penataan bangunan yang berkaitan

dengan perencanaan tata ruang kota

dan lingkungannya merupakan hal

penting melibatkan semua pihak. Di

dalam tata ruang kota sudah ada

zonasi yang harus ditaati dan dapat

diterjemahkan lebih rinci termasuk

penataan bangunannya.

Lebih lanjut ia menyebutkan kota

yang dapat menjadi contoh dan acuan

adalah Melbourne di Australia yang

sudah ideal. “Bukan bermaksud untuk

membandingkan, tapi hal itu penting

agar dapat mendekati gambaran

perencanaan sebuah kota. Penataan

kota tak dapat diingkari akan berhadapan

dengan laju ledakan penduduk di

sebuah kota,” ujarnya kepada tim maja-

lah Partnership di Jakarta (3/11).

Pernyataan ini senada dengan apa

yang disampaikan oleh Yusid Toyib,

bahwa segala sesuatunya harus

berdasarkan pada value for money

(vfM) yang dapat diperoleh melalui

kerja sama dengan badan usaha/

swasta.

Prinsip kerja sama yang dimaksud,

yaitu pertama ekonomis, yakni

mengurangi biaya dari sumber daya

yang digunakan, namun tetap menjaga

kualitas yang dikehendaki. Kedua,

efisiensi, yakni meningkatkan output

berdasarkan pada input yang sudah

tersedia, ataupun meminimalisasi

input untuk mendapatkan output yang

diinginkan. Dan terakhir yang ketiga,

efektivitas, yakni tingkat kesuksesan

pencapaian outcome yang diinginkan

dari sebuah aktivitas. “Skema KPBU

dikatakan tepat digunakan apabila

ketiga kriteria di atas dapat tercapai,”

tandasnya.

Proyek pembangunan LRT.

Page 10: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

10 sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

toP EvEnttoP EvEnt

Menyadari akan pentingnya

ketersediaan infrastruktur

perkotaan, tak dapat dipungkiri

kemudian setiap kota yang ada di

republik ini beramai-ramai melengkapi

infrastrukturnya. Beberapa infrastruktur

yang menjadi pusat perhatian, pe-

ngembangan dan pembangunan suatu

kota tersebut antara lain, ketertaan

perumahan/pemukiman, ruang terbuka

hijau (RPTRA) serta taman-tama

kotanya.

Selain itu, yang tidak kalah penting -

nya untuk turut diperhatikan ada-

lah mengenai pengelolaan air limbah,

management pintu airnya dan pe-

ngelolaan limbah-limbah industri juga

limbah rumah tangga yang ada di

suatu kota. Yang menjadi pertanyaan

kemudian adalah bagaimana dengan

perkembangan pembangunan infra-

struktur tersebut?

Untuk meneropong perkembangan

pembangunan infrastruktur, Direktur

Jenderal Bina Konstruksi Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat (PUPR), Yusid Toyib, menyam-

paikan bahwa smart city dan pe-

nerangan jalan umum (PJU) dapat

memberikan nilai tambah (added

value) dalam tersedianya ruang inovasi

Meneropong Perkembangan Infrastruktur PerkotaanMenyadari pentingnya ketersediaan infrastruktur perkotaan, setiap kota yang ada di republik ini beramai-ramai melengkapi infrastrukturnya. Beberapa infrastruktur yang menjadi pusat perhatian, pengembangan dan pembangunan suatu kota tersebut antara lain, ketertataan perumahan/pemukiman, ruang terbuka hijau (RPTRA) serta taman-taman kota.

HARI AMBARI

Monitoring di dalam Jakarta Smart City

Page 11: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

11sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

toP EvEnttoP EvEnt

bagi swasta untuk mengembangkan

teknologi. Inovasi yang diharapkan

mampu mencapai prinsip efisiensi dan

efektivitas.

Nilai tambah juga bisa didapatkan

melalui kemampuan dan pengalaman

badan usaha/swasta dalam menge-

lola dan memelihara infrastruktur.

Sehingga investasi infrastruktur yang

berjangka panjang dapat tercapai.

“Lain halnya jika skema KPBU

diterapkan pada pembangunan infra-

struktur perumahan rakyat, yang

memiliki karakteristik berbeda dengan

pembangunan infra struktur smart city

dan PJU,” tuturnya.

Dengan menggunakan KPBU pada

pembangunan infrastruktur perumahan

rakyat, sektor swasta sebagai sumber

pendanaan alternatif dapat memberikan

tambahan kemampuan fiskal dalam

pembangunan infrastruktur.

Sumber pendanaan yang berasal

dari swasta dapat memberikan ruang

fiskal tambahan bagi pemerintah

sehingga dapat alokasi fiskal dalam

pembangunan infrastruktur tidak ter-

fokus pada satu infrastruktur saja.

“Sebagai contoh, dalam membiayai

suatu pembangunan infrastruktur pe-

rumahan rakyat, pemerintah mem-

punyai anggaran sebesar Rp150 miliar

dalam membangun satu gedung rumah

susun,” katanya.

Apabila pemerintah mengerahkan

seluruh kapasitas fiskal yang dimiliki,

lanjutnya, maka rumah susun yang

terbangun hanya satu gedung rumah

susun. Namun, dengan keikutsertaan

swasta dalam pembiayaan infrastruk-

tur, ambil saja sebesar Rp75 miliar

atau sekitar 50 persen pendanaan.

“Maka pemerintah masih mempunyai

ruang fiskal yang dapat digunakan

untuk membiayai satu lagi gedung

rumah susun. Sehingga skema KPBU

dapat dikatakan secara tidak langsung

dapat mempercepat pembangunan

infrastruktur,” tutupnya.

Untuk pengelolaan infrastruktur per-

kotaan, Direktur Keterpaduan Infra-

struktur Permukiman Kementerian

PUPR, Dwityo Akoro Soeranto me-

ngatakan untuk penanganan rumah

tinggal kumuh, sanitasi, dan limbah

domenstik di sebuah kota, pihak Direk-

tur Jenderal Cipta Karya memberikan

fasilitas pembinaan dan pengaturan

di daerah. Sedangkan tugas untuk

pengaturan hal itu tetap merupakan

wewenang pemerintah daerah.

“Tetapi karena kemampuan peme-

rintah daerah dalam menyediakan

infrastruktur terbatas, dalam hal ini

kami dari Direktorat Jenderal Cipta

Karya, apalagi bila hal itu strategis

seperti Instruksi Presiden dalam

rangka standar minimal mulai dari

perencanaan pembangunan, penyiapan

pedoman yang terkait dengan

infrastruktur pemukiman, penyiapan

rancangan peraturan daerah, kita akan

memfasilitasinya,” ujarnya.

Lebih lanjut Dwityo Akoro Soeranto

menjelaskan pentingnya komunikasi

infastruktur di perkotaan termasuk ketika

membuat jalanan hingga pemukiman.

Untuk itu, sudah ada tools – semacam

alat – untuk melakukan keterpaduan

sebagaimana yang sudah termaktub

di dalam Peraturan Pemerintah No 14

tahun 2016 tentang penyelenggaraan

perumahan dan pemukiman, juga soal

hunian dan lingkungan, yang menjadi

amanat bagi Pemda.

“Jadi kalau penyediaan perumahan

di Cipta Karya pada satu kota, kita harus

patuhi Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

dalam hal ini yang telah dibuat oleh

Pemda, kita dapat memfasilitasi dari

pedoman yang ada itu selain membuat

percontohannya,” terangnya.

Smart City

Mengenai smart city atau kota cer-

das, hal senada juga disampaikan

pengamat tata kota dari Universitas

Trisakti, Nirwono Joga. Beliau me-

nyampaikan bahwa untuk meraih pre-

dikat sebagai smart city, sebagai mana

kota lain seperti Hongkong, London,

Berlin ataupun New York, tampaknya

Jakarta harus melakukan banyak

perubahan.

“Smart city adalah sebuah kota yang

memiliki agenda untuk memikirkan

masa depan sebuah kota dalam jangka

panjang,” imbuhnya dalam peluncuran

buku yang digelar di Kementerian PUPR

(19/10).

Lebih lanjut Nirwono menerangkan,

smart city merupakan konsep pe-

rencanaan kota memanfaatkan per-

Yusid ToyibDirektur Jenderal Bina Konstruksi,

Kementerian PUPR

Maka pemerintah masih mempunyai ruang fiskal yang dapat digunakan untuk membiayai satu

lagi gedung rumah susun. Sehingga skema KPBU dapat dikatakan secara tidak langsung dapat mempercepat

pembangunan infra struktur.

PNJ.AC.ID

Page 12: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

12 sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

toP EvEnttoP EvEnt

kembangan teknologi yang membuat

hidup lebih mudah, sehat dengan tingkat

efisiensi dan efektifitas yang tinggi.

Sedangkan green city, menurutnya

adalah konsep upaya pengembangan

lingkungan kota menjadi lahan hijau

yang alami sehingga menyelaraskan

kehidupan manusia dengan ling-

kungannya. “Artinya, pembangunan kota

haruslah memiliki prinsip pembangunan

kota yang memenuhi kebutuhan saat

ini tanpa mengorbankan pemenuhan

kebutuhan untuk generasi di masa

depan,” terangnya.

Yang menarik justru adalah ba-

gaimana syarat penting dalam mem-

bangun kota cerdas berkelanjutan.

Atribut kota cerdas berkelanjutan yang

dimaksud adalah smart green planning

and design, smart green open space,

smart green transportation, smart green

waste, smart green water, smart green

building, smart green energy, smart

green community, smart green eco-

nomy dan smart green government.

Kelebihan Skema KPBU

Skema Public-Private Partnership

(PPP) atau yang dikenal sebagai kerja

sama pemerintah dengan badan usaha

(KPBU) di Indonesia, menurut Yusid

Toyib memiliki kelebihan. Hal tersebut

dapat dilihat dari skema yang dapat

menggerakkan sumber pembiayaan

dan pendanaan tambahan dalam

penyediaan infrastruktur.

“Selain itu, skema KPBU yang

dipersiapkan dengan baik maka akan

meningkatkan daya tarik pendanaan

swasta sehingga menciptakan per-

saingan yang diharapkan dapat

meningkatkan kualitas pemilihan pro-

yek,” imbuhnya.

Dari aspek ketersediaan layanan,

skema KPBU dapat menyediakan

layanan ketika pemerintah merasa tidak

mampu menyediakan layanan yang

setiap saat terus bertumbuh. Lebih

lanjut, penerapan PPP di beberapa

negara memperlihatkan skema PPP

dapat mengelola konstruksi relatif

lebih baik dibandingkan pengadaan

pemerintah secara tradisional, dengan

hasil proyek yang lebih sering tepat

waktu dan tepat biaya.

Kontrak KPBU pada investasi

jangka panjang dapat memastikan

aset terpelihara dengan kondisi baik

dan dapat digunakan. Selain itu sektor

swasta juga akan terus termotivasi untuk

berinovasi dan terus mengoptimalkan

HARI AMBARI

Anak-anak sedang bermain skateboard di RPTRA Kalijodo

Page 13: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

13sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

toP EvEnttoP EvEnt

aset yang dimiliki. Sehingga skema

KPBU merupakan salah satu cara untuk

mengenal dan mengadaptasi teknologi

dan inovasi yang dimiliki sektor swasta

dalam menyediakan layanan publik

melalui efisiensi.

Penggunaan skema KPBU juga

diharapkan dapat meningkatkan

daya saing suatu negara. Dengan

menggunakan skema KPBU, sektor

swasta lokal akan berkembang melalui

kerja sama atau joint venture dengan

perusahaan internasional. “Akhirnya,

pemerintah dapat memperoleh value

for money jangka panjang melalui

transfer risiko yang tepat kepada sektor

swasta sepanjang umur proyek – dari

perencanaan hingga operasi dan

perbaikan,” terangnya.

Namun, terusnya, skema KPBU tidak

selalu memberikan keuntungan melalui

kelebihan yang dimilikinya. Apabila

KPBU tidak dikelola dengan baik,

dan tidak didukung dengan kerangka

regulasi dan kelembagaan yang baik,

justru akan memberikan kerugian

dalam penyediaan infrastruktur. Dari

segi finansial, apabila tidak dikelola dan

dikendalikan dengan baik, skema KPBU

justru akan menyebabkan pemerintah

melewati kapasitas anggaran dan

menyebabkan biaya membengkak.

Lebih lanjut, jika dipandang dari

aspek risiko, pemerintah dihadapkan

pada risiko finansial apabila prinsip

alokasi risiko yang baik tidak tercapai.

Risiko-risiko yang tidak teridentifikasi

pada saat pengalokasian risiko justru

akan menjadi liabilitas bagi pemerintah

sehingga menjadi risiko finansial.

Sehingga dapat dikatakan pe-

nyelenggaraan skema KPBU tidak

mudah, rendahnya sumber daya

dan kemampuan yang dimiliki sektor

pemerintah dalam menstrukturkan

dan mengelola KPBU menjadi kru-

sial. Rendahnya kapasitas sektor

pemerintah justru akan menyebabkan

gagalnya implementasi KPBU dengan

tidak tercapainya prinsip efektivitas dan

efisiensi pembangunan infrastruktur.

“Kerangka regulasi, kelembagaan,

serta lemahnya kapasitas sumber daya

dan kemampuan sektor pemerintah

justru menyebabkan timbulnya sifat

oportunisme dari sektor swasta, re-

negosiasi yang terus berulang terjadi,

dan akhirnya menyebabkan biaya

transaksi dengan implementasi KPBU

justru menjadi tinggi,” pungkasnya.

Soal skema KPBU guna me nyi-

nergikan badan usaha milik pemerintah

serta badan usaha swasta, Direktur

Keterpaduan Infrastruktur Permukiman

Kementerian PUPR, Dwityo Akoro

Soeranto, menyebutkan untuk limbah,

misalnya, ada tahapan bagaimana

pada pengangkutan sampah hingga

pembuangan akhir agar swasta tertarik

tentu harus diciptakan iklim yang layak

untuk bisnis. Tentu harus ada kebijakan

regulasi sehingga layak secara finansial

agar pihak swasta tergiur karena

mendatangkan dana.

Dia menyebut perlunya regulasi

selain penjajakan untuk mitra bisnis

agar skema KPBU dapat segera

terlaksana, sebagaimana yang telah

dilakukan untuk proyek pengadaan air

minum, misalnya.

Untuk pengelolaan air minum

memang sudah dilakukan kerja sama

dengan swasta, seperti di beberapa

kota termasuk di Jawa Timur terutama di

Umbulan, Lampung, Tangerang, Bekasi,

juga di Semarang Barat. “Bagaimana

pun juga orientasi mereka (badan usaha

swasta) adalah profit, jadi harus ada

langkah yang perlu diambil agar badan

usaha atau swasta agar mereka tertarik,

kalau tidak mereka tak akan mau, karena

pedomannya bisnis,” tuntasnya.

Penggunaan skema KPBU juga diharapkan dapat

meningkatkan da ya saing suatu negara untuk mengembangkan sektor swasta lokal melalui kerja

sama atau joint venture dengan perusahaan

internasional.

HARI AMBARI

Petugas Jakarta Smart City sedang melakukan pemantauan

Page 14: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

14 sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

REgulasiREgulasi

Dalam upaya penyediaan infra-

struktur, pemerintah men-

dorong penggunaan APBN/

APBD yang lebih efektif, akuntabel

dan berkesinambungan. Dalam me-

laksanakan upaya tersebut, pemerintah

mengembangkan skema Kerjasama

Pemerintah dengan Badan Usaha

(KPBU) dalam penyediaan infrastruktur.

Melalui skema KPBU tersebut,

pemerintah mendorong keterlibatan

badan usaha swasta untuk berinvestasi

dan bekerja sama dengan pemerintah

untuk menyediakan infrastruktur yang

lebih baik bagi masyarakat.

Sebagai upaya untuk mendorong

ketertarikan badan usaha swasta

berinvestasi melalui skema KPBU,

pemerintah mengembangkan mekanis-

me pengembalian investasi bagi badan

usaha. Salah satu mekanisme baru

untuk pengembalian investasi bagi

badan usaha sebagaimana telah diatur

dalam Peraturan Presiden Nomor

38 Tahun 2015 adalah pembayaran

ketersediaan layanan atau disebut juga

Availability Payment (AP).

Melalui AP, Penanggung Jawab Pro-

yek Kerjasama (PJPK) dimungkinkan

untuk memperoleh layanan infrastruk-

tur tanpa harus menyediakan dana

sebelum proyek beroperasi. Dengan

skema AP diharapkan proyek-proyek

infrastruktur yang kurang layak secara

finansial (misalkan infrastruktur sosial)

dapat dikembangkan dan dilaksanakan

dengan skema KPBU. Skema AP juga

dapat mengurangi ketergantungan

terhadap pendapatan proyek KPBU dari

tarif saja, namun melalui pembayaran

dari pemerintah. Dalam hal pendapatan

proyek bersumber dari pembayaran

pemerintah, maka risiko pendapatan

atas proyek kerja sama akan lebih kecil

Penyediaan Infrastruktur Dengan Availability Payment

Sebagai upaya untuk mendorong ketertarikan badan usaha swasta berinvestasi melalui skema KPBU, pemerintah mengembangkan mekanis me pengembalian investasi bagi badan usaha. Salah satunya adalah pembayaran ketersediaan layanan atau disebut juga Availability Payment (AP).

ISTIMEwA

Pembangunan tower Rumah Sakit Kanker Dharmais ditawarkan dengan skema KPBU

Page 15: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

15sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

REgulasiREgulasi

bagi badan usaha.

Penggunaan skema AP dalam me-

ngembalikan investasi badan usaha

bukan merupakan hal yang baru di

dunia internasional. Australia dan

Jepang contohnya, yang telah mulai

mengenal dan memanfaatkan Public-

Private Partnership (PPP) lebih da-

hulu, membangun infrastruktur sosial

seperti rumah sakit, penjara dan seko-

lah didasarkan pada pembayaran

untuk ketersediaan dan kinerja layanan.

Pembayaran untuk ketersediaan dan

kinerja layanan utamanya digunakan

da lam penyediaan infrastruktur

yang pengembalian investasinya ti-

dak bersumber dari pembayaran oleh

pengguna atas tarif layanan yang be-

sarannya ditetapkan oleh pemerintah.

Sebagai aturan pelaksana dari

Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015,

Menteri Keuangan telah mengeluarkan

PMK No. 260/PMK.08/2016 tentang

Tata Cara Pembayaran Ketersediaan

Layanan pada Proyek Kerjasama Pe-

merintah dengan Badan Usaha Dalam

Penyediaan Infrastruktur (PMK AP).

Peraturan mengenai AP ini merupakan

peraturan kedua dan mencabut

peraturan terdahulu yaitu PMK No. 190/

PMK.08/2015. Peraturan ini berlaku

bagi proyek KPBU yang dilaksanakan

oleh pemerintah pusat melalui Menteri/

Kepala Lembaga selaku PJPK.

Berdasarkan PMK AP, kriteria Proyek

KPBU yang dapat menggunakan me-

kanisme AP adalah sebagai berikut:

a. Proyek infrastruktur ekonomi mau pun

sosial yang memiliki manfaat besar

bagi masyarakat selaku pengguna

layanan;

b. Proyek sebagaimana dimaksud

pada huruf a yang pengembalian

investasinya tidak bersumber dari

pembayaran oleh pengguna atas tarif

layanan yang besarannya ditetapkan

oleh pemerintah;

c. Dalam hal proyek KPBU mendapat-

kan pemasukan dari pembayaran

oleh pengguna atas tarif layanan

sebagaimana dimaksud dalam huruf

b, maka PJPK tidak dapat mem-

perhitungkan jumlah pemasukan

dari pembayaran pengguna layanan

tersebut untuk melaksanakan pem-

bayaran ketersediaan layanan ke-

pada Badan Usaha Pelaksana; dan

d. pengadaan badan usaha-nya di-

lakukan melalui tahapan pemilihan

yang adil, terbuka dan transparan,

serta memperhatikan prinsip

persaingan usaha yang sehat.

Pelaksanaan pembayaran AP sendiri

dilaksanakan setelah infrastruktur yang

disediakan oleh badan usaha telah da-

pat dioperasikan. Sebelum dioperasikan,

infrastruktur sendiri akan diuji untuk

dipastikan bahwa infrastruktur telah

me menuhi spesifikasi keluaran (output

specification) sebagaimana diatur da-

lam perjanjian KPBU. Pembayaran

melalui AP dilaksanakan mengacu

kepada pemenuhan indikator kinerja

layanan (performance indicator) yang

telah ditetapkan dan diatur dalam per-

janjian KPBU.

Skema KPBU dengan pengembalian

investasi badan usaha melalui AP

menjadi terobosan penting dalam upaya

penyediaan infrastruktur di Indonesia.

Melalui skema AP, pemerintah tidak

dibebani dengan belanja modal, karena

pemerintah baru akan mengeluarkan

anggaran setelah layanan infrastruktur

dapat dinikmati. Dengan berfokus pada

layanan yang diberikan, badan usaha

akan menyediakan infrastruktur dengan

kualitas yang terjaga. Namun demikian

dalam penerapan skema AP perlu

memperhatikan kemampuan keuangan

dan kesinambungan fiskal negara.

ISTIMEwA

Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Sam Ratulangi Manado dilaksanakan dengan skema KPBU.

Page 16: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

16 sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

snaPsHotsnaPsHot

Proses pembangunan infrastruktur perkotaan seperti underpass Kartini, Jakarta Selatan. sedang digalakkan pemerintah

Provinsi DKI Jakarta agar selesai tepat waktu.

Para pekerja

sedang melakukan

pembangunan

underpass Kartini, di

Jakarta Selatan.

HARI AMBARI

HARI AMBARI

Page 17: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

17sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

snaPsHotsnaPsHot

Para pekerja

sedang melakukan

pembangunan

kerangka fondasi mass

rapid transit (MRT) di

Jakarta.

Jalur mass rapid transit (MRT) yang hampir selesai di Jakarta Selatan. MRT tersebut merupakan

salah satu fasilitas perkotaan yang mampu mendukung mobilitas masyarakat Jakarta.

HARI AMBARI

HARI AMBARI

Page 18: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

18 sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

Ragam inovasi

Seiring dengan kebutuhan pe-

ningkatan pelayanan, kota-kota

dengan jargon kota pintar atau

smart city mulai bermunculan. Kota-

kota di seluruh dunia berlomba-lomba

berbenah dalam mengimplementasikan

teknologi untuk keseharian aktivitas

kehidupan kota sehari-hari.

Definisi Kota Pintar

Apakah yang dimaksud dengan

kota pintar? Apa hal yang harus

dimiliki satu kota agar dianggap

sebagai kota yang pintar? Beberapa

pihak kemudian berusaha menjawab

hal ini dengan mengeluarkan definisi

kota pintar.

Perusahaan teknologi IBM, men-

definisikan kota pintar sebagai satu

kota yang memanfaatkan semua

interkoneksi informasi yang ada saat

ini secara optimal untuk memahami,

mengontrol dan, mengoptimalkan ter-

batasnya sumber daya yang ada.

Perusahaan teknologi lainnya,

CISCo menyatakan kota pintar adalah

kota yang mengadopsi solusi terukur

berdasarkan keunggulan teknologi

informasi dan komunikasi untuk me-

ningkatkan efisiensi, mengurangi

biaya dan menaikkan kualitas hidup

penggunanya.

Pencarian pada berbagai sumber

menemukan bahwa sampai saat ini

belum ada definisi kota pintar yang solid,

seperti diilustrasikan definisi-definisi

di atas. Namun ada benang merah

yang menghubungkan definisi-definisi

tersebut yaitu pelayanan, teknologi

informasi dan komunikasi, kinerja baik,

efisiensi sumber daya, aktivitas, solusi,

penduduk dan kota.

Lebih dari setengah penduduk dunia tinggal di perkotaan. Jumlah penduduk ini akan terus bertambah seiring tren urbanisasi yang terus terjadi. Akibat dari pertumbuhan penduduk ini, kota-kota di dunia akan menghadapi tantangan pelayanan yang harus diberikan kepada penduduknya.

Smart City, Trend dan Benchmark di Dunia

Page 19: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

19sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

Ragam inovasi

Sebagai salah satu pendukung

pernyataan di atas, sebuah background

paper yang dikeluarkan pemerintah

Inggris mengenai kota pintar

menjelaskan bahwa tidak ada definisi

absolut untuk sebuah kota pintar, tidak

ada titik akhir, tapi sebagai sebuah

proses atau seri dimana kota menjadi

lebih layak ditinggali, resilien dan

mampu merespona tantangan.

Berdasarkan pendapat-pendapat ter-

sebut, satu hal yang dapat disimpulkan

adalah perjalanan menuju kota pintar

adalah satu proses penggunaan sum -

ber daya yang lebih efisien (meng-

gunakan interaktivitas teknologi infor-

masi dan komunikasi) agar kualitas

hidup kota tersebut meningkat.

Adapun kesimpulan dan definisi-

definisi tersebut mungkin akan tetap

bervariasi namun semuanya tetap

mengarah pada peningkatan kualitas

hidup di kota tersebut.

Kota-Kota Pintar di Dunia

Pada 2017, Kota New York men-

dapatkan peringkat nomor 1 pada daf-

tar kota pintar pada laporan “Cities in

Motion Index 2017” yang dikeluarkan

oleh IESE Center for Globalization and

Strategy, dari IESE Business School.

Laporan ini disiapkan sebagai alat

untuk kota, wali kota, perusahaan, dan

pihak terkait yang ingin meningkatkan

kualitas hidup warga kota. Laporan

ini juga menganalisis semua aspek

yang mendukung keberlanjutan dan

kua litas hidup di 180 kota dunia.

Adapun lima daftar kota pintar terbaik

dunia adalah:

1. New York, Amerika Serikat

2. London, Inggris

3. Paris, Prancis

4. Boston, Amerika Serikat

5. San Fransisco, Amerika Serikat

Adapun Jakarta pada list ini ter-

letak pada posisi 156. Posisi-posisi di-

dapatkan berdasarkan penelitian oleh

IESE Center for Globalization and

Strategy berdasarkan perhitungan meli-

puti 10 dimensi penting dan indikator-

indikator seperti sumber daya manusia,

manajemen publik, kohesi sosial,

ekonomi, dan lain-lain.

Berikut merupakan contoh solusi

yang ditawarkan kota pintar di negara

lain yang bisa menjadi rujukan untuk

mengembangkan kota-kota pintar di

Indonesia.

New York, Amerika SerikatStrategi dan inovasi pelaksanaan

kota pintar New York ini berada di bawah

“Mayor’s office of Technology and

Innovation”. Gerakan ini memiliki jargon

strategi Smart City, Equitable City atau

”Kota Pintar, Kota yang Adil.”

New York menggunakan teknologi

digital untuk mengurangi biaya dan

konsumsi, teknologi digital juga mem-

buat pemerintah kota untuk berinteraksi

secara lebih aktif dengan warga kota.

Semenjak 2010, Departemen Trans-

portasi kota New York mengontrol

lampu merah dan lalu lintas secara

langsung yang berpusat di kota

Manhattan. 300 sensor, kamera dan alat

lainnya memberi masukkan pada puat

pengontrol lalu lintas untuk mengatur

pola lampu perempatan pada 270 blok

wilayah. Hal ini menghasilkan 10%

peningkatan wak tu lalu lintas.

LinkNYC adalah sistem yang men-

cakup 7.500 struktur komunikasi publik

berteknologi tinggi di 5 wilayah New

York. Setiap struktur ini menyediakan

jaringan wifi ultra-cepat pada radius

150 kaki dan bisa melayani 256

pengguna sekaligus. Sistem ini juga

menyediakan telepon domestik gratis,

telepon darurat 911 dan colokan pengisi

catudaya telepon seluler gratis. Inovasi-

inovasi lainnya dapat dilihat pada tautan

pemerintah kota New York.

Seoul, Korea SelatanSeoul adalah kota cetak biru, petunjuk

pengembangan kota sekaligus tempat

Eropa Barat Eropa Timur Amerika Latin Asia-Pasifik

1. London, Inggris2. Paris, Prancis3. Berlin, Jerman4. Amsterdam, Belanda5. Zurich, Switzerland

1. Praha, Republik Ceko2. Tallin, Estonia3. Warsawa, Polandia4. Budapest, Hungaria5. Ljubljana - Slovenia

1. Buenos Aires2. Santiago, Cile3. Mexico city, Meksiko4. Medellin, Kolumbia5. Montevideo - Uruguay

1. Seoul, Korea Selatan2. Tokyo, Jepang3. Singapura, Singapura4. Hongkong, Tiongkok5. Taipei, Taiwan

Timur Tengah Afrika Amerika Utara Oceania

1. Abu Dhabi, Uni Emirat Arab2. Dubai, Uni Emirat Arab3. Tel Aviv, Israel 4. Jerusalem, Palestina5. Haifa, Israel

1. Cape Town, Afrika Selatan2. Tunis, Tunisia3. Johannesburg, Afrika Selatan4. Durban, Afrika Selatan5. Kairo, Mesir

1. New York, Amerika Serikat2. Boston, Amerika Serikat3. San Fransisco, Amerika Serikat4. Washington DC, Amerika Serikat5. Toronto, Kanada

1. Melbourne, Australia2. Sidney, Australia3. Auckland, Selandia Baru

dAfTAr 5 kOTA PinTAr TErBAik mEnUrUT dAErAh:

Page 20: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

20 sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

eksperimen untuk pengembangan kota

pintar. Hampir semua sendi kehidupan

kota Seoul dipandu teknologi digital,

mulai dari transportasi publik sampai

sistem peringatan dini.

Pada tahun 2012, Kota Seoul

membagikan gawai tangan kedua

kepada keluarga dengan pendapatan

ren dah. Penduduk kota dianjurkan

untuk menyumbangkan gawai lama

mereka saat membeli gawai yang baru

dan mendapatkan potongan pajak untuk

setiap gawai yang didonasikan.

Penduduk dan pengusaha lalu di-

anjurkan mengakses tautan infor masi

kota untuk mencari pekerjaan baru dan

kesempatan bisnis yang baru. Pada

Maret 2013, menggunakan fitur GPS

pada gawai, Pemerintah Metro Seoul

mulai menawarkan info lowongan

pekerjaan di sekitar tempat tinggal pen-

duduk dengan gawai tersebut.

Transportasi publik di Seoul meng-

gunakan teknologi oLEv (Online

Electric Vehicle Technology) pada

bus-bus mereka. Bus-bus elektrik ini

mampu mengisi ulang catudaya mereka

saat berjalan di atas jalur tersebut.

Listrik dialirkan melalui sebuah kabel

bawah tanah, dan menciptakan medan

magnet. Sebuah alat pene rima pada

bus oLEv kemudian menerima dan

mengubah medan magnet itu sebagai

listrik. Total panjang dari jalur pengisi

listrik ini hanyalah 10-15% dari panjang

jalan, sehingga hanya sedikit bagian

jalan yang perlu dibuat ulang untuk

mengakomodasi kabel tersebut.

Tallin, EstoniaTallin, sebuah kota kecil yang me-

rupakan ibu kota Estonia, memilki luas

159.2 km2 dengan populasi sekitar

417 ribu orang. Kota ini pernah masuk

daftar 10 kota digital terbaik di dunia.

Kota dengan suasana campuran abad

pertengahan, suasana Baltik, dan sisa-

sisa kejayaan Uni Soviet ini merupakan

tempat lahirnya Skype.

Penduduk Tallin sangat bergantung

pada internet dan kartu identitas

elektronik yang mereka miliki. Dengan

kartu tersebut, penduduk Tallin bisa

transportasi publik dengan gratis,

bahkan pemilihan umum di negara

Estonia dapat dilakukan melalui situs

internet Estonia adalah negara pertama

di dunia yang menggunakan voting

elektronik untuk memilih parlemennya.

Tentu saja kartu identifikasi ini juga bisa

digunakan untuk keperluan perbankan,

dan lain-lain.

Pengiriman pos juga menggunakan

teknologi berbasis jaringan. Pengiriman

paket dilakukan di sebuah kantor pos

elektronik, di mana penduduk Tallin

mengirimkan pesan singkat untuk

mendapatkan kode yang digunakan

untuk membuka loker pos. Paket

masuk ke dalam loker, kemudian

mulailah perjalanannya menuju lokasi

tujuan.

Parkir mobil juga menggunakan

sistem digital, dimana biaya parkir

muncul pada tagihan telepon seluler

bulanan, setelah pengguna parkir

mengirimkan nomor plat mobil dan kode

area parkir yang ditempati.

insPiRasiinsPiRasi

HARI AMBARI

Page 21: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

21sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

insPiRasiinsPiRasi

Pada era kepemimpinan Presiden Joko widodo dan

wakil Presi den Jusuf Kalla, Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) adalah salah

satu kementerian yang paling sibuk.

Hal itu disebabkan karena pada saat ini, Indonesia banyak

melakukan pembangunan di segala lini, baik pembangunan

infrastruktur fasilitas umum seperti jembatan, jalan layang, jalan

raya, jalan tol dan pembangunan-pembangunan lainnya. oleh

karena itu, agar pembangunan tersebut dapat berjalan dengan

lancar, sesuai dengan target serta tepat waktu, dibutuhkan

orang-orang atau pemimpin yang mumpuni pada bidangnya.

Sudah barang tentu, selain di butuhkan orang ahli atau

pemimpin yang menguasai bidang konstruksi juga dibutuhkan

pemimpin yang bisa bekerja dengan tulus dan sepenuh hati

seperti seorang Yusid Tohid. Jenis pemimpin semacam ini di-

butuhkan, sebab dalam melakukan kerja-kerja konstruksi,

khususnya pem bangunan di Indonesia, Yusid Tohid merupakan

salah satu sosok yang tepat.

Hal itu dapat dilihat dari sepak terjang Yusid dalam

menjalankan kerja dan kinerjanya yang selalu berupaya dalam

menjalankan sekaligus menik mati segala persoalan dan juga

keberhasil an dari kerja-kerjanya.

Jika dilihat dari awal mula memulai karir, sejak muda Yusid

mengawali karirnya di Kementerian Pekerjaan Umum (dulu)

sekarang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat. Sebagai Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR,

RI, ia menyadari dalam kurun waktu belakangan ini dunia

konstruksi banyak menghadapi tantangan.

Tantangan itu adalah menyediakan infrastruktur di Tanah

Air, baik gedung, jalan raya, jembatan, jalan tol dan infrastruktur

lainnya dengan pembiayaan yang tepat. Tantangan lainnya,

bagaimana kuantitas dan kualitas konstruksi di Indonesia bisa

memenuhi kebutuhan konstruksi di dalam negeri.

Tidak cukup sampai di situ, selain membangun infra struktur

secara fisik, kota-kota besar di Indonesia juga membutuhkan

ketersediaan infra struk tur yang ramah lingkungan (green

building), yaitu bangunan yang mampu beroperasi dengan

pencahayaan alami, memiliki pertukaran udara yang baik dan

minim dalam penggunaan daya listrik. Kebutuhan semacam

ini harus di lakukan agar memberikan rasa nyaman bagi

penghuninya.

Tidak hanya itu, pemenuhan in frastruktur yang menerapkan

kemajuan iptek tidak kalah pentingnya. Sebab, secara

langsung maupun tidak langsung infrastruktur semacam ini

sangat dibutuhkan oleh sebuah kota dalam mendukung laju

pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Artinya, konstruksi

yang ramah lingkungan dan mengedepankan iptek tentunya

didukung dengan kerja dan kinerja yang tulus serta sepenuh

hati menjadi semacam kunci mencapai keberhasilan.

Untuk persoalan ini, ia berharap dengan pe nerapan skema

KPBU da pat mempercepat pembangunan in frastruktur dan

meningkatkan kualitas serta keberlanjutan dari layanan dan

infrastruktur yang disediakan.

Yusid ToyibDirektur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PuPR, Ri

Bekerja dengan Tulus dan Sepenuh HatiAgar pembangunan dapat berjalan lancar, dibutuhkan orang atau pemimpin yang mumpuni. Pemimpin yang menguasai bidang konstruksi dan bisa bekerja dengan tulus dan sepenuh hati seperti Yusid Tohid.

TwITTER

Page 22: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

22 sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

mitRamitRa

Sejalan dengan rencana Pemerintah RI untuk mentransformasi PT SMI menjadi Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia (LPPI), PT SMI mendapat perluasan sektor yang dapat dibiayai, yaitu bukan hanya infrastruktur publik, tetapi juga infrastruktur sosial.

PT Sarana Multi Infrastruktur atau

yang dikenal dengan sebutan PT

SMI memiliki peran aktif dalam

melakukan pembiayaan infrastruktur

di Indonesia dan membantu persiapan

proyek infrastruktur, baik yang dilakukan

melalui layanan konsultasi maupun

pe ngembangan proyek bagi proyek-

proyek infrastruktur di Indonesia.

PT SMI memiliki mandat untuk men-

dukung percepatan pengembangan

infrastruktur, dengan fokus Program

Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS)

yang mengikutsertakan berbagai insti-

tusi keuangan, baik swasta maupun

multilateral.

Sejalan dengan rencana Pemerintah

RI untuk mentransformasi PT SMI

menjadi Lembaga Pembiayaan Pem-

bangunan Indonesia (LPPI), PT SMI

PT Sarana Multi Infrastruktur

Proyek SPAM Umbulan

PTSMI.Co.ID

PTSMI.Co.ID

Proyek RSUD Karangasem

Page 23: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

23sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

mendapat perluasan sektor yang dapat

dibiayai, yaitu bukan hanya infrastruktur

publik, tetapi juga infrastruktur sosial.

Bicara mengenai bisnis utama, PT

SMI melakukan pembiayaan di bidang

infrastruktur. Sebagai perusahaan

pembiayaan infrastruktur, kegiatan

ope rasional PT SMI tunduk pada

Peraturan Menteri Keuangan Nomor

100/PMK.010/2009 yang antara lain

mengatur lingkup objek pembiayaan

yang terdiri dari infrastruktur

transportasi, jalan, pengairan, air

minum, air limbah, telekomunikasi,

ketenagalistrikan, minyak dan gas bumi,

serta infrastruktur lain atas persetujuan

Menteri Keuangan.

Selanjutnya, sektor-sektor yang

dapat dibiayai oleh PT SMI, antara

lain jalan tol dan jembatan, tranportasi,

minyak dan gas, telekomunikasi, peng-

olahan limbah, kelistrikan, irigasi, air

minum, infrastruktur sosial, efisiensi

energi serta rolling stock kereta api.

Untuk rencana strategisnya, per-

usa haan ini menjadi acuan bagi

arah perkembangan usaha PT SMI

agar dapat semakin meningkatkan

sumbangsihnya bagi perkembangan

infrastruktur nasional. Semua hal itu

tentunya dilakukan dengan mengacu

pada potensi sektor infrastruktur nasio-

nal jangka panjang, PT SMI telah

menyusun tahap-tahap dan target

perkembangan bisnisnya ke dalam

tiga fase berikut. Tahap satu meliputi

membangun fondasi korporasi yang

kuat. Untuk tahap dua, mengembangkan

bisnis PT SMI melalui multi pelayanan

di sektor infrastruktur. Tahap yang

terakhir menjadi sebuah perusahaan

yang memberikan so lusi total di

bidang pembangunan infrastruktur di

Indonesia.

Rencana strategis perkembangan

bis nis ini menjadi acuan bagi arah

perkembangan usaha PT SMI ke depan,

agar dapat semakin meningkatkan

sum bangsihnya bagi perkembangan

mitRamitRa

infrastruktur nasional dalam jangka

panjang.

Beberapa proyek yang ditangani

PT SMI adalah pembiayaan daerah

untuk pengembangan Rumah Sakit

Umum Karangasem di Kabupaten

Karangasem, penyiapan proyek (pro-

ject development facility) untuk

SPAM Umbulan di Kabupaten Pa-

su ruan, proyek jalan tol Cikopo-

Palimanan, proyek terminal kontainer

Palaran di Samarinda, Kalimantan

Timur, proyek jalan tol Palembang-

Indralaya, proyek Pembangkit Listrik

Tenaga Uap Molotabu di Gorontalo,

proyek Pembangkit Listrik Tenaga

Gas Tanjung Uncang di Batam, dan

proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Tenayan, di Pekanbaru, Riau.

PTSMI.Co.ID

PTSMI.Co.ID

PTSMI.Co.ID

Proyek PLTG Tanjung Ucang

Proyek terminal kontainer Palaran

Proyek jalan tol Cikopo-Palimanan

Page 24: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

24 sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

kabaR kPbukabaR kPbu

Kamar Dagang dan Industri

Indonesia (KADIN) bersama

dengan Kementerian PPN/

Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional (Bappenas) dan Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat mengadakan acara Indonesia

Infrastructure Week (IIw) 2017, di Balai

Sidang Jakarta Convention Center,

Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), 8-

10 November 2017.

Acara tahunan yang telah dilak-

sanakan sebanyak lima kali ini di-

selenggarakan untuk mempertemukan

profesional industri, pemerintah se-

bagai pembuat kebijakan, investor,

pengacara, konsultan dan pemangku

kepentingan lainnya untuk membahas

peluang dan tantangan terbaru dalam

sektor masing-masing. Acara IIw 2017

sendiri terdiri dari berbagai konferensi,

yaitu InfraFinance, InfraPorts, InfraRail,

InfraTraffic dan Special Economic &

Industrial Zones (SEIZ).

Acara IIw 2017 dibuka pada 8

November 2017, dengan sambutan

pertama disampaikan oleh Rosan

Roeslani, Ketua Umum KADIN. Rosan

menyampaikan, tahun ini, exhibitor

dalam IIw 2017 naik secara drastis

dari sekitar 180 partisipan tahun lalu

menjadi 315 pada tahun ini dan sangat

menyambut baik antusiasme dari

pihak yang mengikuti acara ini. Selain

itu, Rosan menekankan pentingnya

keterlibatan swasta dalam pembangun-

an infrastruktur dan berharap bahwa

perusahaan yang tadinya hanya

berkecimpung sebagai kontraktor

dan sub-kontraktor mau terlibat lebih

jauh sebagai investor dalam rangka

mendukung percepatan pembangunan

infrastruktur di Indonesia.

Selanjutnya, keynote speech di-

sampaikan oleh perwakilan Menteri

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Bambang Brodjonegoro, menyuarakan pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai salah satu indikator negara maju, dan untuk memperbaiki tingkat pertumbuhan ekonomi dan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia.

Pembukaan Indonesia Infrastructure Week 2017 dan Konferensi Infrafinance

HARI AMBARI

Sugihardjo, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan.HARI AMBARI

Menteri PPN mengunjungi Booth Kantor Bersama KPBU.

HARI AMBARI

Diskusi panel Seeking Financial Success with Alternative Funding for Infrastructure.

Page 25: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

25sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

kabaR kPbukabaR kPbu

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rak-

yat, yang diwakilkan oleh Dr. Dadang

Rukmana, SH, CES, DEA, Sekretaris

Badan Pengembangan Infrastruktur

wilayah yang mengutarakan bahwa

acara ini turut menghargai para pelaku

konstruksi dan sebagai wadah bagi

para pelaku konstruksi untuk turut

berpartisipasi dalam percepatan pem-

bangunan infrastruktur yang sangat

penting bagi peningkatan daya saing,

pertumbuhan perekonomian dan men-

gurangi ketimpangan di Indonesia.

Terakhir, ditutup oleh keynote speech

Bambang Brodjonegoro, Menteri Pe-

rencanaan Pembangunan Nasional

(PPN)/Bappenas yang menyuarakan

pentingnya pembangunan infrastruktur

sebagai salah satu indikator negara

maju, dan untuk memperbaiki tingkat

pertumbuhan ekonomi dan Gross

Domestic Product (GDP) Indonesia.

Acara selanjutnya adalah Konferensi

InfraFinance, sebagai wadah pem-

bahasan creative financing melalui

berbagai macam skema dan dari sudut

pandang berbagai pihak, baik dari

sektor publik maupun swasta.

Acara dilaksanakan dengan konsep

diskusi panel dengan stakeholders di

bidang keuangan sebagai pembicara,

seperti Director General Asian Deve-

lopment Bank, Presiden Direktur PT

Danareksa Capital, Partner PwC Indo-

nesia, Partner Hogan Lovells, Presiden

Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur,

Sekretaris Jenderal Kementerian Per-

hubungan, dan Deputi Bidang Sarana

dan Prasarana Bappenas.

Konferensi ini dibagi menjadi tiga

sesi, dimana sesi pertama mem-

bahas progress, implementasi dan

permasalahan dalam pembiayaan infra-

struktur, lalu sesi kedua membahas

masa depan pembiayaan infrastruktur

dan diakhiri dengan sesi ketiga yang

membahas identifikasi pasar utama

infrastruktur di Indonesia dan diskusi

dengan pemimpin industri. HARI AMBARI

HARI AMBARI

HARI AMBARI

Penyerahan sertifikat kepada Ramesh Subramaniam selaku Keynote Speaker.

Ibu Emma Sri Martini, Presiden Direktur PT SMI.

Bambang Brodjonegoro, Menteri Pe rencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas

Page 26: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

26 sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

kolomkolom

infrastruktur bagi masyarakat.

Namun untuk menyediakan infra-

struktur yang besar, diperlukan pula

biaya yang besar. Kebutuhan pen-

danaan untuk pembangunan infra-

struktur periode 2015-2019 sebesar

Rp. 4.796,2 Triliun. Di mana dari ke-

butuhan tersebut, pemerintah hanya

mampu memenuhi Rp. 1.978,6 Triliun

atau sekitar 41,3% dari pendanaan

yang dibutuhkan. BUMN diharapkan

dapat berkontribusi Rp. 1.066, 2 Triliun

atau 22,2% dan partisipasi swasta

diharapkan dapat berkontribusi sebesar

Rp. 1.751,5 Triliun 36,5% (Bappenas,

JICA 2014). Partisipasi swasta dapat

di tempuh melalui berbagai skema,

salah satunya adalah Public Private

Partnership (PPP) atau dalam termi-

nologi regulasi di Indonesia disebut

Kerjasama Pemerintah dengan Badan

Usaha (KPBU) dalam penyediaan Infra-

struktur untuk kepentingan umum.

Dalam skema kerja sama ini pe-

merintah baik pusat mupun daerah

sebagai pihak yang membutuhkan

infrastruktur, melakukan proses pe-

ren canaan dan penyiapan proyek

infrastruktur yang dibutuhkan. Dalam

penyiapan ini, dilakukan kajian baik dari

aspek hukum, kelembagaan, ekonomi,

finansial, teknis, lingkungan, sosial,

risiko, bentuk kerjasama, pengadaan,

dan kebutuhan atas dukungan pe-

merintah serta jaminan pemerintah.

Dalam bahasa sederhana pemerintah

melakukan “packaging” dan proses

transaksi agar proyek diminati oleh pihak

swasta. Agar “packaging” dan transaksi

berjalan dengan baik, pemerintah

memerlukan Transaction Advisor yang

sangat kompeten. Transaction Advisor

menyiapkan proyek menjadi menarik

bagi dunia usaha dan bankable. world

Bank dan ADB berpendapat Transaction

Advisor sebaiknya digunakan sejak

tahapan identifikasi proyek sampai

dengan kontrak PPP ditandatangani.

Transaction Advisor diperlukan untuk

melengkapi lemahnya kompetensi

aparat pemerintah dalam melakukan

perencanaan, penyiapan, dan transaksi

proyek PPP. Kalaupun aparat pemerin -

tah memiliki pengalaman dan kompe-

tensi memadai dalam penyiapan proyek,

kehadiran dari Transaction Advisor tetap

diperlukan dan bermanfaat karena

beberapa alasan sebagai berikut:

• Transaction Advisor yang memiliki

pengalaman sejenis pada instansi

atau negara lain dapat membagi

pengetahuan dan pengalamannya,

termasuk dari kegagalan, sehingga

dapat melindungi pemerintah dari

biaya penyiapan yang tinggi serta

kesalahan yang tidak diperlukan;

• Transaction Advisor memiliki peng-

alaman manajerial yang memadai

serta kemampuan mengelola tim

yang lebih koordinatif dan baik;

• Transaction Advisor melegitimasi

penyiapan proyek yang lebih

baik dan profesional yang dapat

meningkatkan kepercayaan investor

dan publik; dan

• Transaction Advisor dapat me-

nular kan pengalaman dan penge-

tahuannya kepada aparat pemerin-

tah (knowledge transfer).

Namun demikian, mengelola Tran-

saction Advisor, termasuk memilih di

dalamnya, menjadi isu sendiri yang harus

dilakukan dengan baik oleh pemerintah.

Tidak mampu mengelola dan salah

memilih Transaction Advisor, justru

kontra produktif dengan tujuan yang

diharapkan. Alih-alih mengharapkan

proyek disiapkan dengan baik, menarik

bagi investor dan bankable, justru

penyiapan proyek tersandera dengan

kualitas pekerjaan yang tidak memadai.

oleh karenanya aparat pemerintah

perlu dibekali dengan kemampuan

Mengelola Transaction Advisor

Oleh

Reghi Perdana

Direktorat Kerjasama Pemerintah Swasta dan Rancang BangunKementerian PPN/Bappenas

DoK PRIBADI

Tak dipungkiri lagi bahwa

infrastruktur merupakan hal

pen ting dalam membangun ke-

sejahteraan bangsa. Infrastruktur yang

baik akan mempermudah arus lalu

lintas barang dan jasa, memperkecil

disparitas harga antar wilayah, dan

meningkatkan daya beli. Infrastruktur

yang baik, meningkatkan investasi,

produktivitas dan penyerapan tena-

ga kerja. Infrastruktur yang baik,

mempermudah arus komunikasi dan

informasi menjadi lebih baik. Infrastruk-

tur yang baik mempermudah masyarakat

atas akses kesehatan, pendidikan,

dan pelayanan pemerintahan yang

lebih baik. Banyak literasi mengatakan

semakin banyak infrastruktur dibangun,

semakin besar pertumbuhan ekonomi

dan kesejahteraan dapat tercapai. oleh

karenanya, pemerintah saat ini begitu

giat membangun dan menyediakan

Page 27: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

27sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017

kolomkolom

mengelola dan memilih Transaction

Advisor. Mengelola Transaction Advisor

meliputi perencanaaan, procurement,

pelaksanaan, dan pengendalian Tran-

saction Advisor. “Good Practice Guide

on Using High Quality Transaction

Advisors” yang disusun oleh oECD,

merupakan salah satu literatur yang

dapat kita pelajari. Pedoman ini

mensarikan beberapa best practice

di negara-negara yang sudah mapan

KPBU-nya baik pada fase perencanaan,

procurement, maupun pelaksanaan

pekerjaan Transaction Advisor.

Pada tahap perencanaan pemerin-

tah harus memastikan mengalokasikan

anggaran untuk penyiapan proyek,

termasuk untuk penyediaan Transaction

Advisor. Dalam konteks Indonesia,

memang terdapat fasilitas penyiapan

proyek yang diberikan pemerintah

baik melalui Kementerian Keuangan

maupun melalui Kementerian Peren-

canaan Pembangunan Nasonal, na-

mun fasilitas tersebut hanya diberikan

secara terbatas untuk proyek ter-

tentu. Kementerian/Lembaga dan Pe-

merintah Daerah pemilik proyek dapat

mengalokasikan anggaran untuk

penyiapan proyek. oleh karenanya, agar

anggaran dapat dialokasikan, proyek

yang akan dilaksanakan harus sesuai

dengan rencana pembangunan yang

telah ditetapkan. Dalam hal pemerintah

memerlukan bantuan pihak lain, terdapat

beberapa bantuan yang diberikan

lembaga multilateral seperti world Bank

melalui Global Infrastructure Facility

atau Asian Development Bank melalui

the Asia Pacific Project Preparation

Facility.

Pada tahapan procurement, me-

nentu kan lingkup pekerjaan dari

Tran saction Advisor merupakan hal

utama yang harus dilakukan. Apakah

Transaction Advisor mengerjakan

seluruh proses dari penyusunan studi

pendahuluan, penyusunan business

case, sampai dengan transaksi atau

hanya pada tahapan tertentu saja.

Lingkup pekerjaan, akan menentukan

struktur dan tenaga ahli seperti apa

yang diperlukan.

Terkait dengan tenaga ahli yang

diperlukan, paling tidak Transaction

Advisor memiliki seorang team leader,

tenaga ahli hukum, tenaga ahli finansial,

dan tenaga ahli teknis sesuai dengan

kebutuhan masing-masing proyek.

Tenaga ahli lainnya, seperti tenaga ahli

pengadaan, tenaga ahli lingkungan,

tenaga ahli sosial dan lain sebagainya

adalah pilihan yang dapat disertakan.

Hal yang perlu dipertimbangkan pula

dalam tahapan ini adalah kombinasi

antara pengalaman internasional

dengan pengetahuan lokal. Banyak

Transaction Advisor dengan reputasi

dan pengalaman internasional, namun

lemah dalam memahami konteks lokal.

Terkait dengan hal tersebut, kom-

binasi antara tenaga ahli internasional

dan tenaga ahli lokal merupakan

pilihan terbaik. Selain itu kombinasi

akan meningkatkan kompetensi tenaga

ahli lokal melalui alih pengetahuan

(knowledge transfer). Pemilihan Tran-

saction Advisor dengan tender lebih

memberikan kesempatan untuk

mem bandingkan kualitas di antara

Transaction Advisor peserta tender dan

mencari yang terbaik di antara. Hanya

saja memilih peserta berdasarkan

pe nawaran terendah sangat tidak

dianjurkan. Evaluasi kualitas (Quality

Based Selection) merupakan pilihan

terbaik, atau setidak tidaknya gabungan

kualitas dan biaya dimana unsur kualitas

memiliki porsi terbesar dalam penilaian

(Quality and Cost Based Selection).

Memantau dan mengendalikan

pe laksanaan pekerjaan Transaction

Advisor, bukanlah perkara mudah.

Bahkan bisa jadi fase inilah fase

tersulit dibandingkan perencanaan dan

procurement. Pemerintah pemilik proyek

harus memastikan bahwa Transaction

Advisor bekerja sesuai dengan ouput

pekerjaan yang telah ditetapkan di dalam

perjanjian dengan kualitas pekerjaan

yang memadai, dimana proyek yang

sedang disiapkan menarik bagi dunia

usaha dan bankable.

Langkah awal sederhana namun

memiliki dampak signifikan adalah

penyediaan ruang kerja (kantor) dan

perlengkapannya yang memadai.

Dengan berada pada lokasi yang

kita tentukan, kepastian bahwa te-

naga ahli bekerja penuh waktu dan

mendedikasikan untuk proyek yang kita

inginkan akan lebih terjaga.

Di samping itu iterasi dalam proses

diskusi dalam membangun proyek

akan terjadi lebih efektif dan cepat

dilakukan. Peran aktif pemilik proyek

pun sangat diharapkan. Pengendalian

melalui berbagai pertemuan berkala

baik formal dan informal merupakan

hal yang sangat disarankan. Sangat

tidak dianjurkan, pemilik proyek pasif

dan hanya menerima laporan akhir

dari Transaction Advisor. Isu penting

selanjutnya adalah kemampuan personil

pemilik proyek menjadi penyeimbang

diskusi serta kemampuan menilai hasil

pekerjaan Transaction Advisor. oleh

karenanya capacity building sangat

diperlukan. Di samping itu bekerja

dalam sebuah tim merupakan hal yang

sangat disarankan.

Praktik di Australia mengenal adanya

Shadow Team. Shadow Team terdiri

dari personil yang strukturnya serupa

dengan struktur Transaction Advisor

yang bertugas mencermati dan menjadi

mitra diskusi masing-masing tenaga ahli

dari Transaction Advisor. Shadow team

tidak harus memiliki level kemampuan

yang sama dengan Transaction Advisor,

tetapi paling tidak memahami PPP

secara baik dan mengetahui dampak

dari apa yang dilakukan oleh Transaction

Advisor. Dalam hal performa belum

tercapai sesuai harapan, pada fase ini

proses konsultasi dan negosiasi dapat

dilakukan antara pemilik proyek dengan

Transaction Advisor. Termasuk jika

diperlukan pergantian tenaga ahli yang

performanya belum sesuai dengan

harapan.

Page 28: Infrastruktur Perkotaan Penanda Laju Pertumbuhan Ekonomikpsrb.bappenas.go.id/data/filemajalah/Infrastruktur Perkotaan... · meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari 1%. “Di era

28 sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 201728 sustaining PaRtnERsHiP Edisi infrastruktur PErkotaan 2017