inkompetensi serviks14

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/31/2019 inkompetensi serviks14

    1/1

    14

    bahwa ultrasonografi bermanfaat untuk mengidentifikasi bermanfaat untuk

    mengidentifikasi wanita dengan perubahan samar pada serviks yang akan

    memperoleh manfaat dari pengikatan serviks mendesak. Ultrasonografi juga

    digunakan untuk membuktikan adanya peningkatan panjang serviks setelah

    peningkatan serviks profolaktik atau teraupetik (althuisius dkk., 1999, Funai dkk,

    1999). Penggunaan MRI dalam diagnosis serviks inkompeten baru-baru ini dilaporkanoleh Maldijan dkk., (1999). (2,4)

    Hampir tidak ada keraguan bahwa ultrasonografi, terutama yang transvagina,

    merupakan penunjang yang bemanfaat untuk bermanfaat untuk mendiagnosis

    pemendekan serviks atau os internum berbentuk corong dan untuk mendeteksi dini

    serviks inkompeten. Namun, diagnosis tetap sulit pada sebagian besar wanita dan

    masih dirasakan pada anamnesis pemeriksaan klinis. (2)

    Pemeriksaan fisik oleh penyedia kesehatan akan menunjukkan leher Rahim

    mulai mempersingkat dan melebar, atau terbuka. Sebuah USG kehamilan, tes X-ray

    yang menggunakan gelombang suara, juga dapat dilakukan.(2)

    II.7Penanganan / Terapi

    Ibu dengan inkompetensi serviks dapat ditangani secara konservatif dengan

    tirah baring, dan tokolisis (inhibisi kontraksi rahim) atau secara aktif dengan

    melakukan jahitan serviks. Perbaikan serviks yang melemah ini bisa dilakukan

    dengan wedge trchelorrhapy(pengangkatan wedge dari segmen anterior serviks

    disertai penutupan) pada wanita tidak hamil. Selin hamil, suatu McDonald, pita fascia

    homolog atau pita yang tidak dapat diserap (Merseline), bisa dipasang mengelilingi

    serviks dibawah mukosa untuk menguncupkan os interna. Kehamilan dapat

    dopertahankan sampai bayi hidup diluar rahim terjadi pada kira-kira 40% wanita, bila

    ketuban tetap utuh dan pembukaan serviks tidakleh dari 3 cm dan lebih dari 50 %

    serviks menipis pada waktu koreksi dilakukan. Jahitan ini dibiarkan di tempat sampai

    mendekati kehamilan, cukup bulan, kemudian dilepas dan persalinan dibiarkan

    secara spontan. Prosedur ini harus diulang pada setiap kehamilan. (1)

    Metode kedua dilakukan dengan memasang suatu ikatan untuk

    mempertahankan serviks tetap menutup. Proedur ini, Shirodkar, memungknkan