Upload
adek-yudi
View
88
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan Ilmu dan Teknologi dewasa ini sedemikian cepatnya,
khususnya Teknologi Informatika. Sejauh mana perkembangan Teknologi
Informatika tersebut bermanfaat dalam kehidupan manusia, tergantung dari sejauh
mana kita mampu memahami dengan baik serta mengaplikasikannya dalam
berbagai aspek kehidupan.
Untuk dapat mengaplikasikan dengan baik Teknologi Informatika dalam
berbagai aspek kehidupan, diperlukan sedikitnya tiga komponen, yaitu sumber
daya manusia (Mainware), Hardware (Perangkat Keras) dan Software (Perangkat
Lunak).
Setelah ketiga hal tersebut saling melengkapi maka lahirlah sebuah
teknologi yang nantinya akan bermanfaat bagi kehidupan manusia di masa yang
akan datang karena teknologi tersebut dapat berkembang sesuai perkembangan
zaman. Saat ini terdapat beberapa perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi
Informasi salah satunya Sony.
Sony merupakan perusahan terkemuka di dunia terutama di bidang
teknologi. Sony menjadi perusahaan yang handal dikarenakan perusahaan
tersebut dapat mengahasilkan inovasi-inovasi terbaru yang dibutuhkan oleh
manusia pada saat ini. Untuk mencapai kemajuan tersebut tentu diperlukannya
usaha dan kerja keras untuk menjadi seperti Sony. Diharapkan adanya salah satu
perusahaan seperti Sony dapat memberi dampak positif bagi kehidupan manusia
dan juga kelangsungan hidup orang banyak.
1
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah inovasi-inovasi yang
dilakukan oleh beberapa perushaan Teknologi Informasi, salah satunya adalah
perusahaan Sony. Banyak persaingan yang terjadi untuk mencari inovasi-inovasi,
maka dari itu inovasi yang dikembangkan harus lain dari para pesaing atau
competitor sehingga inovasi tersebut dapat diterima di masyarakat.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin diperoleh adalah dapat mengetahui inovasi-
inovasi dari salah satu perushaan yang bergerak di bidang tersebut dan
mengetahui sejauh mana perkembangannya serta dampak atau manfaat yang
diperoleh nantinya untuk kehidupan dan kelangsungan manusia.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan wawasan yang luas terhadap masyarakat
tentang perkembangan teknologi khususnya Teknologi Informasi.
2. Dapat mengetahui inovasi-inovasi apa saja yang telah ada
khususnya di bidang teknologi.
3. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang inovasi yang
dikembangkan oleh salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
ini.
4. Mengetahui dampak positif maupun negatif dari inovasi yang
dikembangkan untuk kehidupan manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peran Teknologi
Teknologi menjadi bagian penting yang mendukung keberhasilan
strategi suatu perusahaan ataupun organisasi. Karena itu, pihak manajemen tidak
segan-segan menginvestasikan sejumlah dana untuk kepentingan teknologi.
Teknologi menjadi penentu perusahaan saat berhadapan dengan para pesaingnya.
UNDP (2001), melaporkan bahwa bahwa transformasi teknologi dewasa
ini berkaitan dengan transformasi lainnya yakni globalisasi dan bersamaan dengan
kegiatan menciptakan jaringan. Selanjutnya dijelaskan kaitan antara kapabilitas
masyarakat yang didukung oleh kemajuan penerapan teknologi dalam bidang
obat-obatan, komunikasi, pertanian, energi, dan manufaktur telah nyata
meningkatkan kapabilitas dan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, teknologi
sendiri ditentukan oleh perkembangan kapasitas dan kesejahteraan daripada
masyarakat itu sendiri.
Satu hal penting lainnya yang dapat dicatat dari laporannya bahwa
perkembangan industri sekarang telah memasuki zaman jaringan dimana
teknologi bekerja dalam berbagai bidang, utamanya:
Riset dan inovasi
Dengan tersedianya teknologi maka kolaborasi antar lembaga dan bisnis
dalam satu negara semakin nyata dan tidak dapat dihalangi.
Produksi
Pusat teknologi bisa saja di negara-negara maju seperti Amerika Utara,
Kanada dan Jepang, akan tetapi fasilitas lain dapat berlokasi di negara-
negara lain yang telah menjadi jaringan korporasi demikian.
3
E-business
Penggunaan internet dan bentuk lainnya telah memungkinkan kontak
bisnis secara langsung yang dikenal dengan business to business, dan
sampai sekarang diprediksikan akan naik secara nyata.
Diaspora
Sebaran daripada ilmu dan teknologi demikian cepat, yang apabila
datang dari negara berkembang akan dapat menciptakan nilai kepada
negara tersebut dengan memberikan nilai kepada bisnis, hubungan, dan
transfer keahlian dari negara basisnya.
Advokasi
Dengan tersedianya teknologi maka antara pihak yang berkaitan dapat
memberikan advokasi satu dengan lainnya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi bukan saja
berperan untuk kemajuan satu perusahaan, akan tetapi lebih dari itu teknologi
menjadi tumpuan satu bangsa untuk mensejahterakan rakyatnya. Teknologi
diyakini tergantung pada kesejahteraan dan kapasitas dari bangsa itu sendiri.
Salah satu contoh, Trilogi adalah suatu perusahaan yang berhasil
memotivasi karyawannya dengan menggunakan teknologi komputer pemakaian
internet sehingga membuka kesempatan bagi karyawan untuk melakukan berbagai
inovasi. Internet disiapkan untuk memberikan pelayanan yang lebih kepada
pelanggan. Dengan penggunaan teknologi perusahaan dapat mempertahankan
bahkan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan sehingga pelanggan tetap
terpuaskan. Bahkan pada perusahaan penerbangan penggunaan Internet menjadi
bagian pelayanan utama. Internet dapat memotong berbagai perantara
(disintermediation) yang dapat menciptakan efisiensi bagi perusahaan, dan lebih
dari itu Internet “memanjakan” pelanggan. Dengan penggunaan Internet dalam
reservasi, maka pelanggan juga menikmati efisiensi yang diciptakan oleh
perusahaan. Dan akhirnya, Internet menjadi alat perusahaan untuk memposisikan
dirinya terhadap pesaing dalam industri yang digelutinya.
4
Oleh karena itu, harus dicatat sejak dini bahwa peran teknologi berkaitan
dengan inovasi yang memungkinkan seluruh jajaran di perusahaan dapat
memberikan pelayanan yang lebih kepada pelanggan. Peran teknologi haruslah
diorientasikan kepada pelayanan, baik terhadap pelanggan internal maupun
eksternal. Inovasi dalam hal ini diartikan sebagai pemanfaatan pengetahuan untuk
mentransformasikan proses produk dan jasa secara komersil, guna memperoleh
keuntungan. Terminologi inovasi yang berasal dari kata novus sesungguhnya
berarti memperkenalkan sesuatu yang baru, sehingga pekerjaan inovasi juga
terkait dengan masalah manajemen. Dalam kaitan ini maka sumber daripada
inovasi adalah teknologi, sehingga dua hal ini berkaitan erat satu dengan lainnya.
Walau harus dicatat bahwa teknologi bukanlah sumber satu-satunya.
Sesuai dengan itu harus dicatat pula bahwa keberadaan teknologi inovasi
dalam satu perusahaan berada dalam satu pengelolaan. Sehingga pengelolaan
yang baik akan mendorong penggunaan teknologi dan inovasi yang
memungkinkan strategi dapat terlaksana dan tujuan dapat tercapai.
2.2 Penerapan Teknologi dan Inovasi Di Perusahaan
Teknologi tidak harus “high-tech”, akan tetapi perubahan teknologi akan
mengakibatkan perubahan nyata perusahaan. Inovasi kecil akan dapat
memberikan nilai tambah kepada perusahaan. Teknologi dapat dibedakan
menjadi:
1. Radical innovation. Teknologi ini demikian besar pengaruhnya
terhadap perusahaan sehingga membuat berbagai perubahan yang
radikal bahkan revolusiner. Produk yang dihasilkan mungkin
mendapatkan hak paten, mungkin memberikan kekuatan nyata
kepada perusahaan. Contoh daripada teknologi ini adalah listrik,
telepon, dan temuan dalam bidang obat-obatan.
2. Incremental innovations. Merupakan kelanjutan dari praktek
perusahaan yang sedang berlangsung. Dampak yang
ditimbulkannya bersifat evolusioner. Akan tetapi teknologi
5
demikian bisa menjadi sumber pendapatan baru perusahaan
karena dapat memperpanjang produk ini dan perbaikan dalam
manufaktur. Contoh daripada teknologi ini adalah penjualan
makanan yang dibekukan, minuman sport, ban radial, buku
elektronik, dan telepon digital.
Satu hal yang harus digarisbawahi bahwa tipe inovasi ini adalah
kontinum. Temuan yang pada mulanya bersifat radical kemudian bergerak secara
kontinum memberi kontribusi kepada temuan berikutnya sampai kepada
incremental innovation.
2.3 Tantangan Inovasi
Inovasi tidak selalu berkaitan dengan hal yang besar. Inovasi diakui
menjadi bagian perusahaan dalam menentukan daya saingnya, sehingga dikenal
ungkapan “melakukan inovasi atau mati”. Inovasi bagaimanapun sudah dikenal
perannya, akan tetapi tidak selalu dapat digunakan dengan baik. Ditemui adanya
penolakan resistensi dalam perusahaan.
Resistensi yang muncul utamanya berkaitan dengan dampak yang diterima
perusahaan. Manakala perusahaan akan menerapkan inovasi, maka resistensi
pertama adalah kekhawatiran terhadap dampak yang akan diterima, apakah
dampaknya nyata atau tidak. Kenyataannya ada lima dilema dalam menerapkan
inovasi yaitu:
Seeds versus weeds. Setiap perusahaan menghadapi banyak ide tentang
pemanfaatan usulan teknologi. Akan tetapi selalu dihadapkan pada
pertanyaan apa manfaat dari usulan teknologi ini terhadap perusahaan;
jenis mana yang akan digunakan atau mana pula yang akan diabaikan.
Experience versus initiative. Blamana telah diterima satu usulan, maka
persoalan yang muncul adalah siapa yang akan melaksanakannya.
Senior memang berpengalaman akan tetapi cenderung menghindari
resiko. Sementara manajer level menengah adalah inovatif akan tetapi
mau benar sendiri.
6
Internal versus external staffing. Dalam mengelola usulan teknologi
adakalanya dihadapkan pada pilihan penggunaan karyawan internal
ataukah eksternal. Karyawan internal memang mempunyai kultur dan
rasa memiliki yang tinggi kepada perusahaan, akan tetapi tidak selalu
mempunyai kompetensi yang memadai untuk usulan teknologi yang
akan digunakan. Sementara sumberdaya eksternal lebih mempunyai
spirit untuk melaksanakan usulan teknologi.
Building capabilities versus collaborating. Usulan teknologi juga
membutuhkan kapabilitas dan kemahiran yang berbeda, bukan hanya
membutuhkan biaya. Apabila usulan akan dikerjakan bersama
(kolaborasi) nantinya akan menimbulkan ketergantungan kepada orang
lain. Dalam hal ini alternatifnya adalah perusahaan dapat
mengembangkan sendiri kemampuan karyawan untuk menerapkan
usulan teknologi.
Incremental versus preemptive launch. Bagaimanapun perusahaan harus
mempertimbangkan apakah usulan diterapkan perlahan-lahan, sehingga
tidak menimbulkan resiko – incremental. Sementara preemptive adalah
penerapan yang langsung dilakukan secara besar-besaran akan tetapi
dengan resiko yang besar. Bagaimanapun harus ada pertimbangan
ketersediaan dana dan ketersediaan umpan balik sebelum menerima
usulan teknologi.
2.4 Sejarah Sony
Sony didirikan pada 7 Mei 1946 dengan nama Perusahaan Telekomunikasi
Tokyo dengan sekitar 20 karyawan. Produk konsumen mereka yang pertama
adalah sebuah penanak nasi pada akhir 1940an. Seiring dengan berkembangnya
Sony sebagai perusahaan internasional yang besar, ia membeli perusahaan lain
yang mempunyai sejarah yang lebih lama termasuk Columbia Records
(perusahaan rekaman tertua yang masih ada, didirikan pada tahun 1888). Ketika
Tokyo Tsushin Kogyo sedang mencari nama yang sudah diromanisasi (bukan
dalam bahasa maupun tulisan Jepang) untuk memasarkan perusahaan mereka,
7
mereka mempertimbangkan dengan kuat untuk menggunakan singkatan mereka,
TTK. Alasan mereka tidak memilihnya adalah karena ada perusahaan kereta api
Tokyo Kyuko yang saat itu dikenal sebagai TKK.
Nama "Sony" dipilih sebagai gabungan kata Latin sonus, yang merupakan
akar dari sonik dan bunyi, dan kata Inggris sonny ("anak kecil") yang setelah
dikombinasikan berarti sekelompok kecil anak muda yang memiliki energi dan
kemauan keras terhadap kreasi dan inovasi ide yang tak terbataskan. Pada saat itu,
sangatlah aneh bagi sebuah perusahaan Jepang untuk menggunakan huruf Roman
untuk mengeja namanya, apalagi penggunaan aksara fonetis yang digunakan
dalam penulisan bahasa Jepang (daripada menggunakan aksara Tionghoa). Dan
pada 1958 perusahaan mulai secara formal mengadopsi nama " Sony Corporation
" sebagai nama perusahaan. Langkah ini mendapatkan tentangan bank yang
merupakan sponsor TTK saat itu, Mitsui mempunyai perasaan yang kuat terhadap
nama tersebut. Mereka menginginkan nama seperti Sony Electronic Industries,
atau Sony Teletech. Tetapi pendirian Akio Morita tetap teguh, karena dia tidak
ingin nama perusahaannya terkait dengan industri apapun juga. Akhirnya, sang
Ketua Bandai dan Presiden Masaru Ibuka memberikan persetujuannya.
Pada 1988, Sony membeli CBS (Columbia) Records Group dari CBS. Ia
kemudian dinamakan "Sony Music Entertainment". Pada 2000, Sony mempunyai
penjualan sebesar US $63 milyar dan 189.700 karyawan. Sony mengakuisisi
perusahaan Aiwa pada 2002,Sony juga memiliki saluran televisi di India dan
saluran-saluran yang ditujukan untuk komunitas India di Eropa.
2.5 Sony dari Bengkel Radio menjadi Perusahaan Inovatif Kelas Dunia
Setiap orang pasti mengenal merek Sony dan kemungkinan besar pernah
menggunakan produk Sony. Sebagai perusahaan elektronik Sony dinilai berhasil
membesut produk produk yang laris manis atau menjadi icon di dunia teknologi.
Sebut saja televisi Trinitron, pemutar musik Walkman, notebook VAIO, komputer
genggam CLIE, konsol game Play Station, phone cell Sony Ericsson dan sederet
produk lainnya.
8
Tapi dibalik kesuksesan menjadi salah satu icon teknologi dan inovasi,
Sony pada mulanya “hanyalah” sebuah bengkel radio di Tokyo jepang; Tokyo
Tsushin Kogyo (Tokyo Telecomunication Engineering Corporation). Di dirikan
oleh Akio Morita dan Ibuka setelah perang dunia ke II. Setelah memutuskan
untuk melakukan manufaktur produk, Morita dan Ibuka mempoduksi penanak
nasi dari kayu (khas Jepang) dengan sumber energi listrik untuk memanaskan
nasinya. Tapi entah kenapa nasi yang ditanak tidak pernah matang. Akhinya
produk pertama mereka gagal.
Sony, ditangan Morita dan Ibuka dapat berkembang dari sebuah
perusahaan lokal menjadi sebuah perusahaan elektonika pertama Jepang yang
merambah secara Global. Bermula dari Morita yang berkunjung ke perusahaan
Phillips Belanda di era 50-an. Kunjungan itu membawa mimpi bagi Morita untuk
membawa Sony menjadi perusahaan kelas dunia. Disini kita bisa belajar contoh
kekuatan sebuah visi dan tekad untuk mewujudkannya.
Morita dan Ibuka merupakan contoh pemimpin bertangan dingin dan
memiliki visi yang kuat. Walaupun pucuk pimpinan dipegang oleh dua orang tapi
mereka mampu “membagi” kekuasaan dan bersinergi membangun budaya
perusahaan yang solid. Budaya perusahaan inilah yang menjadi “resep rahasia”
Sony selain sumber daya manusia yang bagus.
Kedisiplinan, inovasi, keberanian untuk mengambil resiko, kebersamaan,
kesederhanaan, merupakan sebagian budaya perusahaan Sony yang dapat
diaplikasikan dengan baik. Maka tidak heran di Sony sang pendiri Sony
berinteraksi secara langsung dengan petugas kebersihan dan karyawan level
paling bawah. Budaya egaliter merupakan salah satu pemicu inovasi Sony.
Memungkinkan orang-orang Sony mengeluarkan potensi terbaiknya untuk
perusahaan. Kesederhanaan merupakan budaya yang di anut seluruh karyawan
mulai dari level bawah sampai top management. Morita dan Ibuka mencontohkan
sikap bahwa budaya mewah bukanlah taraf pencapaian terbaik. Berprestasi terus
menerus merupakan pencapaian yang lebih beharga ketimbang bermewah-mewah.
9
Inovasi merupakan ciri khas Sony yang sudah mendarah daging. Produk
produk Sony terkenal dengan desain dan kinerja yang prima, walaupun tidak
semua laris dipasaran. Diawali dengan produk radio transistor portable Sony yang
laris, Sony menggulirkan produk lainnya dengan “DNA” yang sama: pemutar
musik portable WALKMAN, notebook VAIO, konsol game Play Station.
Walaupun ada lini-lini produk yang gagal tapi tidak menyurutkan inovasi Sony
dan investasi untuk mengembangkan bisnisnya. Sampai sekarang budaya Sony
yang ditanamkan sang pendiri masih mengakar kuat walaupun Sony adalah
sebuah perusahaan global. Suatu contoh perusahaan global dengan budaya lokal
yang kuat dan positif.
Hal yang menyentuh lainnya dari budaya Sony: Sony meletakkan tujuan
usahanya bukan hanya untuk mencetak laba semata. Yang paling utama bagi Sony
adalah mengembangkan pertumbuhan jangka panjang dengan memberikan produk
terbaik bagi konsumen, serta kesejahteraan bagi para karyawannya.
Suatu budaya yang mungkin dianggap utopia oleh kultur corporat barat
tapi nyatanya sampai sekarang Sony masih bertahan sebagai perusahaan yang
disegani.
2.6 Standar Sony
Sony secara sejarah terkenal karena sering memaksakan standar ciptaan
mereka sendiri untuk teknologi perekaman dan penyimpanan, yang sering berbeda
dari buatan perusahaan lain / dari tren di pasaran . Yang paling terkenal dari
semuanya adalah perang format kaset video pada awal 1980-an, ketika Sony
memasarkan sistem Betamax mereka untuk perekam kaset video melawan format
VHS buatan JVC. Pada akhirnya, VHS mendapatkan tempat di pasaran luas dan
menjadi standar dunia untuk pemutar kaset video rumahan dan Sony terpaksa
mengalah.
Sony juga menggunakan modul memori MemoryStick mereka untuk
kamera digital dan peralatan portabel lainnya, yang sedikit digunakan perusahaan
10
lainnya. Sony juga mencoba bersaing dengan zip drive Iomega dan Imation
Superdisk melalui HiFD buatan mereka namun gagal besar.
Pada 20 Juli 2004, Uni Eropa menyetujui merger 50-50 antara Sony Music
Entertainment dan BMG. Perusahaan baru tersebut akan bernama Sony BMG dan
akan bersama rekan RIAA Universal, menguasai 60% dari pasar musik dunia.
Pada 13 September 2004, sebuah konsorsium pimpinan Sony
menyelesaikan perjanjian untuk membeli studio film terkenal Metro-Goldwyn-
Mayer seharga $5 milyar, termasuk $2 juta dalam bentuk hutang.
Produk yang dihasilkan oleh Sony
TV : Sony memiliki jajaran TV BRAVIA yang memiliki fitur-fitur
canggih, seperti full hd 1080p definition, hdmi, usb slot, layar led
triluminos, motionflow (memperhalus gerakan), 10-bit colour, dan
bravia engine sebagai mesin grafisnya, (tapi kebanyakan bravia
dengan speksifikasi canggih ini cuma ada di seri tertentu, seperti
seri X, ZX, EX, dan W. BRAVIA adalah singkatan dari Best
Resolution Audio Visual Integrated Architecture.
COMPUTER : VAIO adalah seri komputer dari Sony, VAIO
adalah singkatan dari Visual Audio Intelligence Organiservaio.
VIO sendiri punya jajarn laptop canggih semacam seri Z, FW, dan
AW, ....jajaran komputer tersebut sudah memiliki spesifikasi tinggi
yang dibutuhkan pengguna untuk mengakses berbagai macam
aplikasi dan media yang berat.
MUSIC PLAYER : Sony juga memiliki jajaran musik player, yang
bernama WALKMAN, music player lagendaris (sebelum akhirnya
tahta raja music player jatuh ke ipod) sebenarnya walkman sendiri
mempunya seri "ultimate-nya" yaitu walkman seri X. Walkman
seri x sudah memakai layar oled touchscreen dan mempunyai
kapasitas penyimpanan sampai 16 dan 32 gb.
GAME CONSOLE = Sony juga memiliki game yaitu playstation.
11
2.7 Inovasi yang dikembangkan oleh Sony
Berikut adalah salah satu inovasi yang dikembangkan oleh Sony:
Membuat Baterai dari Limbah Kertas
Perusahaan
elektronik asal Jepang, Sony,
memamerkan prototipe
baterai bertenaga kertas.
Inovasi terbarunya ini
menghasilkan listrik dengan
mengubah kertas yang sudah
dihancurkan menjadi gula
untuk selanjutnya digunakan
sebagai ''bahan bakar''. Jika
dipasarkan, inovasi bernama "bio-baterai" ini memungkinkan masyarakat
mengisi ulang energi peranti elektronik mereka dengan menggunakan
bahan limbah. Tim di belakang proyek inovasi menyatakan "bio-baterai"
adalah teknologi ramah lingkungan karena sama sekali tidak menggunakan
bahan kimia berbahaya atau logam. Inovasi terbaru perusahaan elektronik
raksasa Jepang ini diperkenalkan pada pameran Eco-Products di Tokyo,
pekan lalu.
Dalam pameran tersebut, Sony menunjukkan cara membuat "bio-
baterai" kepada anak-anak. Mereka diajak membuat bahan baku dengan
cara menghancurkan kertas dan kardus, lalu mencampurnya dengan air
dan enzim. Bahan baku dimasukkan ke dalam alat yang terhubung ke
kipas angin kecil yang segera berputar beberapa saat kemudian.
Inovasi "bio-baterai" terinspirasi dari alam. Enzim selulosa
digunakan untuk menguraikan bahan baku, yakni kertas yang sudah
dihancurkan menjadi glukosa. Selanjutnya digabungkan dengan oksigen
dan enzim lanjutan yang akan mengubahnya menjadi elektron dan ion
12
hidrogen. Elektron akan digunakan baterai untuk menghasilkan listrik. Air
dan asam glukonolaktona, yang biasa digunakan dalam kosmetik, menjadi
produk sampingan. Para peneliti yang terlibat di dalam proyek
menggunakan mekanisme yang sama seperti yang digunakan semut putih
dan rayap, yakni mencerna kayu dan mengubahnya menjadi energi. Karya
mereka berangkat dari proyek sebelumnya, yaitu memanfaatkan jus buah
untuk menghidupkan peranti pemutar musik Walkman. "Menggunakan
''bahan bakar'' sederhana seperti kartu ucapan bekas, bio-batere mampu
menghasilkan tenaga cukup untuk menghidupkan kipas angin kecil," kata
Yuichi Tokita, peneliti senior dari Advanced Material Research Lab di
Sony.
Menurut Tokita, inovasi ini masih dalam tahap awal dan masih
terus dikembangkan. "Tapi menjadi sangat menarik ketika anda
membayangkan apa yang mampu dilakukan teknologi ini," ujar
dia.Kendati baterai ramah lingkungan ini terbukti sanggup menyalakan
peranti pemutar musik, belum ada rencana untuk memasarkan baterai ini
secara komersial seperti baterai berbahan kimia. Namun demikian,
kelompok pencinta lingkungan Greenpeace menyambut baik
pengembangan inovasi baterai ramah lingkungan. "Cara apa pun untuk
menyediakan sebuah teknologi ramah lingkungan bisa menjadi peluru
ajaib yang potensial. Jadi, dari sudut pandang ini menarik, " kata John
Sauven, Direktur Eksekutif Greenpeace Inggris, seperti dikutip BBC. "Dan
saya pikir ini adalah sesuatu yang fantastis, bahwa perusahaan-perusahaan
seperti Sony mencari cara untuk membuat generasi energi yang lebih
ramah kepada lingkungan," kata dia. Insinyur Sony bukan satu-satunya
yang mengeksplorasi konsep baterai berbasis kertas. Pada tahun 2009,
sebuah tim ilmuwan dari Stanford University mengungkapkan penelitian
mereka tentang baterai yang dibuat dari lapisan-lapisan kertas dengan tinta
dari bahan karbon dan kawat dari perak. Mereka menyatakan penelitian
tersebut menghasilkan perangkat yang mampu diisi ulang sebanyak 40
ribu kali.13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Perkembangan dan kemajuan yang dicapai dalam suatu bidang
kegiatan usaha tidak terlepas dari penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi, khususnya teknologi informasi.
2. Untuk bisa bersaing dalam dunia usaha, para pelaku uasaha,
khususnya di bidang Teknologi Informasi harus mampu menguasai
dan mengaplikasikan dengan baik teknologi informasi yang
berkembang dewasa ini.
3.2 Saran
Dari pembahasan yang telah dilakukan, penulis menemukan masih
banyaknya informasi-informasi yang dapat dikembangkan tentang inovasi-inovasi
terhadap perkembangan teknologi saat ini, maka dari itu diharapkan adanya
penambahan informasi terhadap inovasi yang telah berkembang sesuai zaman.
14