66
INSTALASI RADIOLOGI Dalam menegakkan diagnosa, dokter akan sangat memerlukan pemeriksaan penunjang. Salah satunya adalah pemeriksaan radiologi. Disamping pemeriksaan rutin seperti Rontgen, Instalasi Radiologi telah dilengkapi alat 1. USG 3D 2. CT Scan 3. Mamografi

INSTALASI RADIOLOGI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg

Citation preview

INSTALASI RADIOLOGI

Dalam menegakkan diagnosa, dokter akan sangat memerlukan pemeriksaan

penunjang. Salah satunya adalah pemeriksaan radiologi. Disamping pemeriksaan

rutin seperti Rontgen, Instalasi Radiologi telah dilengkapi alat

1. USG 3D

2. CT Scan

3. Mamografi

INSTALASI SANITASI DAN LINGKUNGAN

Adalah unit fungsional yang memiliki tugas melakukan pengelolaan sanitasi di

RSUD Hadji Boejasin Pelaihari agar tidak menimbulkan/meminimalisasikan

dampak buruk bagi lingkungan RS dan sekitarnya. Adapun kegiatan yang

dilakukan :

1. Pengelolaan sampah

2. Pengelolaan kebersihan lingkungan

3. Pengelolaan pertamanan

4. Penyehatan makanan dan minuman

5. Penyehatan air bersih

6. Pengelolaan limbah cair

7. Pemantauan tempat pencucian linen

8. Pemantauan sterilisasi

9. Pengendalian serangga dan tikus

10. Penyuluhyan kesehatan dan lingkungan

11. Pemantauan kesehatan lingkungan kerja RS

12. Penyehatan ruang dan bangunan

13. Pengamanan radiasi

14. Pengelolaan fasilitasi sanitasi lingkungan

15. Pengelolaan fasilitas pengolahan limbah

16. Pengelolaan alat pelindung diri

Dalam menunjang kegiatan tersebut, Instalasi Sanitasi dan Lingkungan telah

dilengkapi dengan peralatan sbb :

1. Sound Level Meter yang berguna untuk mengukur kebisingan

2. Handheath Colonimeter untuk mengukur sisa Clor

3. Thermohygrometer untuk mengukur kelembaban udara

4. Portable Lux Meter untuk mengukur pencahayaan

5. Test Kid Komparator untuk mengukur pH air limbah/air bersih

6. Incenerator untuk membakar sampah medis

7. UPL/IPAL (Unit pengelolaan limbah/Instalasi Pengelolaan Air Limbah)

INSTALASI STERILISASI SENTRAL (CSSD)

Instalasi Sterilisasi Sentral (CSSD) adalah suatu instalasi yang berfungsi

memberikan pelayanan sterilisasi, membantu semua unit di rumah sakit yang

membutuhkan barang alat medik dalam kondisi steril. CSSD (Central Sterile

Supply Departement) memiliki yang esensial dalam mendukung keselamatan

pasien dan pelayanan yang mengarah ke standar Internasional.

Alat/bahan steril yang dihasilkan dari Instalasi CSSD ini telah melalui

proses sangat ketat, setiap tahap proses selalu dilengkap dengan uji indikator

mekanik (tekanan,waktu), indikator Bowie Dick, indikator kimia (luar dan

dalam), indikator (Attest) dan uji Mikrobiologi serta alur pelayanan satu arah

(One Way Flow) mencegah terjadinya kontaminasi silang sehingga produk steril

yang dihasilkan terjamin kualitas sterilitasnya yang pada akhirnya dapat menekan

angka kejadian infeksi dirumah sakit. Adapun peralatan yang ada di instalasi

CSSD adalah sebagai berikut :

1. Ultrasonic Washer

Memberikan semua kotoran yang ada dipermukaan peralatan terutama

dengan tingkat kekotoran yang cukup berat.

Dilengkapi dengan Spray Gun untuk tekanan angin untuk meniup

beberapa alat seperti selang/tubing dan Neple Spray gun untuk mengganti

ujung Spray gun disesuaikan dengan kondisi alat yang akan dibersihkan.

2. Washer Disinfektor

Pencucian peralatan medis secara otomatis hingga selesai sampai pada

pengeringan.

Membersihkan semua kotoran yang terdapat dipermukaan peralatan

sekaligus menghancurkan mikroorganisme

Dengan type terbaru dua pintu mencegah terjadinya kontaminasi silang.

3. Sealer Rotary

Menutup secara otomatis kantong steril/kemasan peralatan medis yang

disterilkan

Kemasan mudah dibuka dan isinya mudah diambil tanpa menyebabkan

kontaminasi.

Mampu menjaga sterilitas isinya hingga kemasan terbuka

4. Autoclave Tipe Prevakum

Menghancurkan semua mikroorganisme termasuk spora

Waktu sterilisasi relatif lebih cepat karena efikasi dan kecepatan

pengeluaran udara berlangsung lebih udara

Dengan type terbaru dua pintu mencegah terjadinya kontaminasi silang

5. Sterilisator Plasma

Mematikan mikroorganisme terutama untuk peralatan medis yang bersifat

thermolabil dengan suhu (50°C) dan tekanan yang rendah dengan waktu

sterilisasi yang lebih cepat (40 menit)

Dengan type terbaru dua pintu mencegah terjadinya kontaminasi silang

6. Hygrometer dan Humidifer

Mengontrol suhu (18°C - 22°C) dan kelembaban udara (35%-75%)

ruangan penyimpanan steril dengan kondisi sesuai standar.

LAUNDRY

Laundry rumah sakit adalah tempat pencucian linen yang dilengkapi

dengan penunjangnya berupa mesin cuci, mesin pengering, mesin setrika, mesin

heater, trolly dan timbangan linen. Adapun peralatan yang ada di laundry adalah

sebagai berikut :

1. Mesin cuci

Pencucian linen secara otomatis hingga selesai sampai pada tahap

pemerasan. Membersihkan semua kotoran sekaligus menghancurkan

mikroorganisme. Penggunaan detergen dan desinfektan disesuaikan

dengan jenis dan tingkat kekotoran linen menyebabkan warna linen tetap

cemerlang dan linen tidak cepat rusak.

2. Mesin heater

Dengan tombol pemanas otomatis mempertahankan suhu air panas yang

dihasilkan dan siap pakai sewaktu-waktu dibutuhkan

Menghasilkan air panas baik digunakan untuk disinfektan diluar maupun

di dalam mesin cuci

3. Timbangan duduk

Berat linen terukur dengan tepat dan benar, sehingga pemakaian detergen

dan desinfektan dengan tepat, Volume cucian yang dicuci sesuai dengan

kapasitas mesin, inventaris linen tertib

4. Mesin pengering

Pengering linen secara otomatis

Derajat panas dan waktu pengeringan dapat diatur disesuaikan dengan

jenis linen menjadikan warna linen tetap cemerlang, linen tidak cepat

rusak.

Mesin Setrika Roll

Derajat panas dapat diatur disesuaikan dengan jenis linen

Kolom setrika dapat diatur sesuai ketebalan linen membuat linen rapi dan

licin

Adanya penambahan parfum saat menhyetrika membuat linen menjadi

lebih lembut dan harum

Trolly Linen

Tempat linen, dibedakan untuk trolly linen kotor dan bersih sehingga

terhindar adanya kontaminasi silang

Sebelum dan sesudah digunakan trolly linen selalu dibersihkan dengan

cairan desinfektan.

DAFTAR NAMA PEJABAT STRUKTURAL

RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI

NO. NAMA JABATAN

1. Dr. H. Edi Wahyudi Direktur

2. H. Samsudinnor, SKM Sekretaris

3. Asdah Setiani, SE Kasubbag Program & Perencanaan

4. Faridah, S.Sos Kasubbag Keuangan

5. Roy Al Azhar, SP Kasubbag Umum & Kepegawaian

6. Dr. H. Samsul Bahri, MPH Kabid Pelayanan

7. Supiani, SKM Kabid Keperawatan

8. Gusti Noor Fakhmi, SKM Kabid Penunjang

9. Suci Lestari, SST Kasi Pelayanan Medis

10. Rahmadi, Sp. MPH Kasi Mutu Pelayanan & Akreditasi

11. Agus Mayori, S.Kep.MM Kasi Asuhan & Keperawatan

12. Tantawi Jauhari, S.Kep Kasi SDM & Diklat

13. Syafrullah Basya, SKM Kasi Penunjang Medik & Non Medik

14. H. Arliani, SKM Kasi Rekam Medik

DAFTAR NAMA DOKTER

RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI

No

.

NAMA KETERANGAN

1. Dokter Spesialis Obsgyn

2. Dokter Spesialis Obsgyn

3. Dokter Spesialis Obsgyn

4. Dokter Spesialis Obsgyn

5. Dokter Spesialis Anak

6. Dokter Spesialis Anak

7. Dokter Spesialis Anak

8. Dokter Spesialis Anak

9. Dokter Spesialis Jantung

10. Dokter Spesialis Bedah

11. Dokter Spesialis Bedah

12. Dokter Spesialis Bedah

13. Dokter Spesialis Bedah Ortopedi

14. Dokter Spesialis Anastesi

15. Dokter Spesialis Anastesi

16. Dokter Spesialis Paru

17. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

18. Dokter Spesialis Syaraf

19. Dokter Spesialis Syaraf

20. Dokter Spesialis Patologi Klinik

21. Dokter Spesialis Patologi Anatomi

22. Dokter Spesialis THT – Kepala Leher

23. Dokter Spesialis Rehab Medik

24. Dokter Spesialis Mata

25. Dokter Spesialis Mata

26. Dokter Spesialis Anak

27. Dokter Spesialis Radiologi

28. Dokter Spesialis Radiologi

29. Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa

30. Dokter Spesialis Perio

31. Dokter Gigi

32. Dokter Gigi

33. Dokter Gigi

34. Dokter Umum

35. Dokter Umum

36. Dokter Umum

37. Dokter Umum

38. Dokter Umum

39. Dokter Umum

40. Dokter Umum

41. Dokter Umum

42. Dokter Umum

43. Dokter Umum

44. Dokter Umum

45. Dokter Umum

46. Dokter Umum

47. Dokter Umum

48. Dokter Umum

49. Dokter Umum

50. Dokter Umum

51. Dokter Umum

52. Dokter Umum

53. Dokter Umum

54. Dokter Umum

55. Dokter Umum

56. Dokter Umum

57. Dokter Umum

58. Dokter Umum

DAFTAR KEPALA INSTANSI

RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI TAHUN 2016

NO

.

NAMA JABATAN

1. Ka. Instalasi Forensik

2. Ka. Instalasi Radiologi

3. Ka. Instalasi Rehab Medik

4. Ka. Unit Hemodialisa

5. Ka. Instalasi Laboratorium Patologi Klnik

6. Ka. Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi

7. Ka. Instalasi Bedah Sentral .

8. ka. Instalasi ICU Sentral.

9. Ka. Instalasi Gawat Darurat.

10. Ka. CSSD & Laundry

11. Ka. Instalasi Rekam Medik

12. Ka. Instalasi Gizi

13. Ka. Instalasi Perbekalan

14. Ka. Instalasi Farmasi.

15. Ka. Instalasi Sanitasi Lingkungan

16. Ka. Instalasi Pemeliharaan Sarana

DAFTAR KEPALA RUANGAN DAN PAVILYUN

RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI

NO

.

NAMA JABATAN

1. Ka. Ruang IBS

2. Ka. Ru ICU Sentral

3. Ka. Ru. PONEK

4. Ka. Ruang IGD

5. Ka. Ruang Pav. Asoka

6. Ka. Ru. Pav. Mawar

7. Ka. Ru. Pav. Flamboyan

8. Ka. Ru. Pav. Seruni

9. Ka. Ru. Pav. Cempaka

10. Ka. Ru. Pav. Dahlia

11. Ka. Ru. Pav. Kemuning

12. Ka. Ru. Pav. Anggrek

13. Ka. Ru. Pav. Melati

14. Ka. Ru. Pav. Upaya Waluya

15. Ka. Ru. Pav. Graha Waluya

16. Ka. Ru. Laboratorium

17. Ka. Ru. Instalasi Radiologi

18. Ka. Ru. Hemodialisa

DAFTAR KEPALA RUANGAN POLIKLINIK

RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI

NO

.

NAMA JABATAN

1. Ka. Ruang Poli PA

2. Ka. Ruang Poli Anak

3. Ka. Ruang Poli Ortopedi

4. Ka. Ruang Poli Bedah

5. Ka. Ruang Poli Syaraf

6. Ka. Ruang Poli Dalam

7. Ka. Ruang Poli Paru

8. Ka. Ruang Poli Rehab Medik

9. Ka. Ruang Poli Bedah Saraf

10. Ka. Ruang Poli Mata

11. Ka. Ruang Poli Gigi

12. Ka. Ruang Poli Kulit & Kelamin

13. Ka. Ruang Poli THT

14. Ka. Ruang Poli Jiwa

15. Ka. Ruang Poli VCT

16. Ka. Ruang Poli Kesehatan

17. Ka. Ruang Poli Jantung

TIM ETIK HUKUM RUMAH SAKIT DAN REKAM MEDIK

Ketua :

Sekretaris :

Bidang Etik Hukum RS :

Bidang Rekam Medik :

TUGAS POKOK

1. Peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan di rumah sakit terkait

pengisisan rekam medik, manfaat rekam medik dan tanggung jawab

hukum terhadap kewajiban membuat/mengisi rekam medik

2. Peningkatan pengetahuan kesehatan di rumah sakit terhadap hukum

kesehatan,

3. Memberikan usulan penambahan konsideran rekam medik sebagaimana

diamanahkan undang-undang

4. Monitoring dan evaluasi kelengkapan pengisian rekam medik dalam upaya

penerapan kewajiban tenaga kesehatan ketika melaksanakan pelayanan

kesehatan

5. Pembahasan kasus-kasus medikolegal yang terjadi di rumah sakit

6. Sebagai konsultan di bidang etik hukum rumah sakit dan rekam medik

7. Menindaklanjuti komplen pelanggan internal maupun eksternal terkait

pelanggaran etik hukum rumah sakit dan rekam medik

8. Memberikan usulan rencana tindak lanjut terhadap masalah terkait etika

hukum rumah sakit dan rekam medis

KOMITE KEPERAWATAN

Ketua

Sekretaris

Sub. Komite Kredensial

Ketua

Anggota

Sub. Komite Mutu Profesi

Ketua

Anggota

Sub. Komite Etik dan Disiplin

Ketua

Anggota

A. FUNGSI DAN TUGAS KOMITE KEPERAWATAN

1. Melakukan kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan

melakukan pelayanan keperawatan dan kebidanan di rumah sakit

2. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan di rumah sakit

3. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat dan bidan dirumah

sakit

B. TUGAS KEPENGURUSAN KOMITE KEPERAWATAN

1. TUGAS POKOK KETUA I KOMITE KEPERAWATAN

a. Menjadi STAF AHLI (thinker) bagi direksi untuk memberikan

masukan untuk menjadi dasar keputusan perencanaan dalam menentukan

kompetensi para perawat serta pemikiran dalam penyusunan standar

praktik profesi dan disiplin keperawatan dan standar kompetensinya.

b. Mengorganisir penyusunan standar praktik keperawatan

c. Melakukan kolaborasi dengan bidang keperawatan dan unit

d. Pelaksana fungsional dalam pemantauan implementasi standar praktik

profesi dan disiplin serta standar kompetensi

e. Menjalankan fungsi sebagai pembina dalam menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan standar praktik profesi dan standar kompetensi

f. Mengembangankan SDM/perawatan profesional dan standar asuhan

keperawatan dan standar prosedur operasional

g. Memberikan rekomendasi dalam rangka pemberian kewenangan proses

clinical privilege bagi perawat yang akan melakukan tindakan/ asuhan

keperwatan di rumah sakit.

h. Memberikan rekomendasi kepada komite etik di rumah sakit apabila

terjadi dilema etik keperawatan

2. TUGAS POKOK SEKRETARIS KOMITE KEPRAWATAN

a. Merencanakan rapat rutin komite keperawatan

b. Membuat undangan rapat komite keperawatan

c. Membuat notulen rapat komite keperawaatan

d. Meminta laporan dari hasil kerja subkomite sebagai laporan

e. Melakukan seluruh proses kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan

3. TUGAS POKOK SUBKOMITE KREDENSIAL

a. Menyusun daftar rincian kewenangan klinis dan buku putih

b. Melakukan verifikasi persyaratan kredensial

c. Merekomendasikan kewenangan klinis tenaga keperawatan

d. Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan

e. Melaporkan seluruh proses kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan

untuk diteruskan ke Direktur / Kepala Rumah Sakit.

4. TUGAS POKOK SUBKOMITE MUTU PROFESI TENAGA

KEPERAWATAN

a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik

b. Merekomendasikan perencanaan profesional berkelanjutan (Continue

Profesional Development / CPD) tenaga keperawatan dan kebidanan

c. Melakukan audit keperawatan dan kebidanan

d. Menfasilitas proses pendampingan sesuai kebutuhan

5. TUGAS SUB KOMITE ETIK DAN DISPLIN

a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan dan kebidanan

b. Melakukan pembinaan etik dan displin profesi tenaga keperawatan dan

kebidanan

c. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan

masalah dalam kehidupan profesi dan pelayanan keperawatan

d. Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis

e. Memberikan pertimbangan dalam mengambilkan keputusan etis dalam

asuhan keperawatan dan kebidanan

PANITIA KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN

DAN KEWASPADAAN BENCANA

Ketua :

Wakil ketua :

Sekretaris :

Penanggung jawab pengumpulan,

pengelolaan dan pelaporan data :

Koordinator bidang Manajemen

Emergensi, penanganan kebakaran

pengelolaan bahan berbahaya :

Penanggung jawab

Manajemenn Bencana/Emergensi :

Penanggung jawab

Penanganan kebakaran :

Penanggung jawab pengelolaan

bahan berbahaya :

Koordinator bidang keselamatan

Dan keamanan fasilitas :

Penanggung jawab

Keselamatan fasilitas :

Penanggung jawab keamanan

Fasilitas koordinator pengelolaan :

Peralatan Medis dan Sistem Utilitas :

Koordinator Bidang Diklat :

Koordinator Panitia Pengawas :

Tugas Pokok

Ketua

1. Membantu direktur menyusun kebijakan tentang K3RS

2. Menyusun program dan kegiatan Panitia K3RS

3. Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan Panitia K3RS

4. Memimpin rapat pleno Panitia K3RS

5. Memberikan usulan / rekomendasi pada pimpinan rumah sakit tentang

6. Rencana tindak lanjut program Panitia K3RS

Wakil ketua

Sebagai wakil dari dari ketua dalam melaksanakan tugas ketrika ketua

berhalangan

Sekretaris

1. Membuat undangan rapat dan notulen rapat

2. Mengelola administrasi dokumen panitia K3RS

3. Mengumpulkan data yang terkait dengan program panitia K3RS

4. Memberikan bantuan dan saran kepada unit terkait untuk kelancaran

program

Koordinator Bidang Manajemen Emergensi, Penanganan Kebakaran

Pengelolaan Bahan Berbahaya

1. Menyusun struktur organisasi, pedoman, SPO tentang manajemen

emergensi, penanganan kebakaran pengelolaan bahan berbahaya

2. Menyusun program kegiatan terkait manajemen emergensi, penanganan

kebakaran pengelolaan bahan berbahaya

3. Mengkoordinasi pelaksanaan program unit terkaait

4. Mengkoordinir pembuatan laporan pelaksana kegiatan

5. Membuat evaluasi pelaksanaan program

Penanggung jawab manajemen bencana/emergensi

1. Menyusun struktur organisasi, pedoman, SPO dan program tentang

manajemen emergensi

2. Menyusun program / kegiatan tentang identifikasi potensi bencana internal

atau eksternal

3. Membuat zona resiko bahaya di rumah sakit

4. Mengkoordinasi pelaksanaan program manajemen bencana dengan unit

terkait

5. Mengkoordinir pembuatan laporan pelaksana kegiatan

6. Memberikan rekomendasi terkait peningkatan manajemen bencana /

emergensi

Penanggung jawab penanganan kebakaran

1. Menyusun struktur organisasi, pedoman,SPO dan program tentang

penanganan kebakaran

2. Mengkoordinasikan pelaksanaan program tentang penanganan kebakaran

dengan unit terkait

3. Mengkoordinir pembuatan laporan pelaksana kegiatan

4. Memberikan rekomendasi terkait peningkatan manajemen penanganan

kebakaran

Penanggung jawab pengelolaan bahan berbahaya

1. Menyusun struktur organisasi, pedoman, SPO dan program tentang

pengelolaan bahan berbahaya

2. Mengkoordinasi pelaksanaan program tentang penanganan bahan

berbahaya dengan unit terkait

3. Mengkoordinir pembuatan laporan pelaksana kegiatan

4. Memberikan rekomendasi terkait peningkatan manajemen pengelolaan

bahan berbahaya

Koordinator bidang keselamatan dan keamanan fasilitas

1. Menyusun struktur organisasi, pedoman, SPO dan program tentang

keselamatan dan keamanan fasilitas

2. Mengkoordinir kegiatan monitoring dan pengamanan area berbahaya dan

badan independen

3. Menyusun rencana anggaran untuk pemenuhan fasilitas terkait peraturan

perundangan dan delam rangka perbaikan sistem keselamatan dan

keamanan fasilitas

4. Mengkoordinir pembuatan laporan pelaksana kegiatan

5. Membuat evaluasi pelaksanaan program

Penanggung jawab keselamatan fasilitas-fasilitas

1. Menyusun struktur organisasi, pedoman, SPO dan program tentang

keselamatan fasilitas

2. Mengkoordinasikan kegiatan monitoring dan pengamanan area berbahaya

dan badan independen

3. Mengkoordinasi pelaksanaan program tentang keselamatan kebakaran

dengan unit terkait

4. Mengkoordinir pembuatan laporan pelaksana kegiatan

5. Memberikan rekomendasi terkait peningkatan upaya keselamatan fasilitas

Penanggung jawab keamanan fasilitas

1. Menyusun struktur organisasi, pedoman, SPO dan program tentang

pengelolaan peralatan medis dan sistem utilitas

2. Mengkoordinasikan pelaksanaan program tentang keamanan fasilitas

dengan unit terkait

3. Mengkoordinasikan kegiatan identifikasi pengunjung

4. Mengkoordinir pembuatan laporan pelaksana kegiatan

5. Memberikan rekomendasi terkait peningkatan upaya keamanan fasilitas

Koordinator bidang pengelolaan peralatan medis dan sistem utilitas

1. Menyusun struktur organisasi, pedoman, SPO dan program tentang

keamanan fasilitas

2. Mengkoordinasikan pelaksanaan program tentang keamanan fasilitas

dengan unit terkait

3. Mengkoordinasikan kegiatan identifikasi pengunjung

4. Mengkoordinir pembuatan laporan pelaksana kegiatan

5. Memberikan rekomendasi terkait peningkatan upaya keamanan fasilitas

Koordinator bidang pengelolaan peralatan medis dan sistem utilitas

1. Menyusun struktur organisasi, pedoman,SPO dan program tentang

pengelolaan peralatan medis dan sistem utilitas

2. Mengkoordinir pelaksanaan identifikasi alat/sistem/tempat dengan potensi

resiko tinggi guna meminimalisasi kegagalan fungsi sistem pendukung

3. Mengkoordinir pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan sistem

pendungkung di lingkungan rumah sakit

4. Mengkoordinir inventarisasi peralatan medis dan pemeriksaan berkalanya

secara teratur

5. Melaksanakan uji coba peralatan medis

6. Membuat evaluasi pelaksanaan program

7. Mengkoordinir pembuatan laporan pelaksana kegiatan

8. Memberikan rekomendasi terkait peningkatan upaya pengelolaan peralatan

medis dan sistem utilitas

Koordinator bidang diklat

1. Menyusun program pendidikan dan latihan K3 bagi seluruh staf rumah

sakit dan unit independen di lingkungan rumah sakit

2. Mengkoordinir pembuatan laporan pelaksana kegiatan

3. Membuat evaluasi hasil pelaksanaan pendidikan dan latihan

Panitia pengawas

1. Menyusun rencana program pengawasan

2. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan program K3

3. Melakukan uji coba program

4. Melakukan evaluasi dan revisi program secara berkala

5. Memberikan laporan tentang pencapaian program

TIM DIKLAT

Ketua

Sekretaris I

Sekretaris II

Bendahara

Pokja medis

1. Pengembangan SDM

2. Pendidikan

3. Penelitian

Pokja Non Keperawatan

1. Pengembangan SDM

2. Pendidikan

3. Penelitian

Pokja Keperaawatan

1. Pengembangan SDM

2. Pendidikan

3. Penelitian

Tugas Pokok

1. Menyusun rencana kebutuhan pendidikan dan pelatihan bagi peningkatan

sumber daya manusia di Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasin

Pelaihari

2. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lainnya dalam pelaksanaan

kegiatan pendidikan dan pelatihan

3. Melaksanakan evaluasi kegiatan dan melaporakan hasil kegiatan kepada

direktur

SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)

Ketua

Sekretaris

Anggota

A. TUGAS POKOK

1. Membantu direktur rumah sakit dalam melaksanakan pemeriksaan intern

dan pemeriksaan operasional rumah sakit

2. Menilai pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan di masing-

masing unit kerja

3. Memberikan rekomendasi perbaikan

URAIAN TUGAS

1. KEPALA SPI

a. Menyusun rencana kerja SPI

b. Mengkaji kebijakan-kebijakan RS

c. Membuat Laporan Hasil Audit dan laporan kegiatan SPI

d. Memantau pelaksanaan rencana kerja

e. Pemaparan hasil audit SPI

f. Melaksanakan audit SPI

2. SEKRETARIS

a. Mengangendakan surat masuk

b. Mengekspedisikan surat keluar

c. Menyiapkan data sesuai kebutuhan

d. Mengumpulkan dokumen audit

e. Membuat konsep laporan hasil audit

f. Melaksanakan audit dan evaluasi kegiatan fisik non fisik

3. ANGGOTA

a. Mengusulkan data/dokumen obrik

b. Menyiapkan instrumen audit

c. Mengolah, menganalisa data dan obrik

d. Mengumpulkan dokumen audit

e. Membuat konsep laporan hasil audit

f. Melaksanakan audit dan evaluasi kegiatan

SATUAN PETUGAS ANTI ROKOK

SUSUNAN TIM :

TUGAS POKOK :

1. Dua hari sekali Satgas Parade Anti Rokok berkumpul di Ruang Humas

jam 11.00 WIB

2. Bersama-sama keliling rumah sakit untuk mengingatkan penunggu pasien

maupun karyawan yang kedapatan sedang merokok

3. Mengucapkan terimakasih apabila rokok tersebut telah dimatikan

4. Sebelum pergi yakinkan bahwa rokok tersebut telah dimatikan dan

dibuang di tempat sampah yang ada

5. Jangan ditinggal dahulu sebelum rokok dimatikan dan dibuang di tempat

sampah

TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT

Ketua

Wakil ketua

Anggota

Sekretaris

Anggota komite

Anggota Tim

IPCD

IPCN

IPCLN

URAIAN TUGAS

1. Ketua Komite PPI

Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Membuat dan mengevaluasi kebijakan PPI

2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat

dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan Rumah Sakit

3. Membuat SOP PPI

4. Menyusun dan mngevaluasi pelaksanaan program PPI dan program

pelatihan dan pendidikan PPI

5. Bekerjasama dengan tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau

KLB infeksi nosokomial

6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatrkan cara

pencegahan dan pengendalian infeksi

7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan Rumah sakit dan fasilitas

pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI

8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI

dan aman bagi yang menggunakan

9. Mengidentifikasi temuan dilapangan dan mengusulkan pelatihan untuk

meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit

dalam PPI

10. Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi kebijakan

11. Menrima laporan dari tim PPI dan membuat laporan kepada Direktur

12. Berkoordinasi dengan unit terkait lain

13. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang

rasional di rumah sakit berdasarkan hasil pemantauan kuman dan

resistensinya terhadap antibiotika dan menyebar luaskan data resistensi

antibiotika

14. Menyusun kebijaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)

15. Turut menyusun kebijakan Clinical Governance dan Patient Safety

16. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji

kembali rencana managemen PPI apakah telah sesuai kebijakan

managemen Rumah Sakit

17. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan

mengadakan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan

alat dan linen sesuai dengan pronsip PPI

18. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan, karena

potensial penyebaran infeksi

19. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang

dari standar prosedur/monitoring surveilan proses

20. Melakukan investigasi menetapkan dan melaksanakan penanggulangan

infeksi bila ada KLB di Rymah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan

lainnya

IPCO : Infection Prevention and Control Officer/Komite PPI

(Merupakan tanggung jawab bagi seluruh anggota Panitia PPI)

TUGAS :

1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar

2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveillance

3. Mngidentifikasi dan melaporkan kuman pathogen dan pola resistensi

antibiotika

4. Bekerjasama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveillance infeksi

dan mendeteksi serta menyelidiki KLB

5. Membimbing dan mengajar praktek dan prosedur PPI yang berhubungan

dengan prosedur terapi

6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien

7. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan

dan pengendalian infeksi

IPCN : Infection Prevention and Control Nurse

Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang

terjadi dilingkungan kerjanya. Baik rumah sakit maupun fasilitas

pelayanan kesehatan lainnya

2. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SOP, kewaspadaan isolasi

3. Melaksanakan surveillance infeksi dan melaporkan kepada komite PPI

4. Bersama komite PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI

dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya

5. Melakukan investigasi terhadap KLB bersama-sama komite PPI

memperbaiki kesalahanyang terjadi

6. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan

infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaiknya

7. Bersama komite PPI menganjurkan prosedur isolasi dan member

konsultasi tentang pencegahan dan pengendalian infeksi yang diperlukan

pada kasus yang terjadi di Rumah Sakit

8. Audit pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk terhadap limbah,

gizi dan lain-lain dengan menggunakan daftar tilik

9. Memonitor kesehatan lingkungan

10. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang rasional

11. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi suveilance

infeksi yang terjadi di Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan

lainnya

12. Membuat laporan surveillance dan melaporkan ke komite PPI

13. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI

14. Memberikan saran desai ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip

PPI

15. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang

PPIRS

16. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan

keluarga tentang topic infeksi yang sedang berkembang dimasyarakat,

infeksi dengan insiden tinggi

17. Sebagai koordinator antar departemen/unit dalam mendeteksi, mencegah

dan mengendalikan infeksi di rumah sakit

IPCLN : Infection Prevention and Control Link Nurse

Tugas :

1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveillance setiap psien di unit

rawat inap masing-masing, kemudian menyerahkannya kepada IPCN

ketika pasien pulang

2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan dan kepatuhan

pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap petugas ruangan diunit

rawatnya masing-masing

3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi

nosokomial pada pasien

4. Berkoordinasi dengan IPCN saat infeksi potensial KLB. Penyuluhan bagi

pengunjung di ruang rawat masing-masing

Konsultasi prosedur yang harus dijalankan bila belum paham

5. Memonitoring kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan

strandar isolasi

PANITIA FARMASI DAN TERAPI

Ketua

Sekretaris

Anggota

TIM KOMITE MUTU

Ketua

Sekretaris

Koordinator Mutu Pleyanan Medis Dan Keperawatan

Koordinator Mutu Penunjang Medis Dan Medis

Koordinator Mutu Non Mdis

URAIAN TUGAS

I. KETUA KOMITE MUTU

1. Memimpin dalam penyusunan program kerja Komite Mutu Rumah Sakit

2. Memimpin dalam penyusunan prosedur operasional pelakanaan

pengendalian, pemantauan dan evaluasi mutu kegiatan layanan dan

operasional rumah sakit

3. Memimpin dalam penyusunan indikator mutu, yang meliputi :

a. Kinerja sumber daya manusia

b. Kesehatan keuangan rumah sakit

c. Efisiensi dalam pemakaian dan pemanfaatan bahan dan barang

kebutuhan rumah sakit

4. Berperan serta dalam penyusunan indikator untuk :

a. Mutu pelayanan keperawatan

b. Mutu layanan medis

c. Mutu layanan penunjang medis dan Penunjang Non Medis

5. Mengontrol pelaksanaan kewenangan jabatan

6. Mengontrol proses pelaksanaan layanan dan kegiatan operasional rumah

sakit sehingga senantiasa sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan

7. Melakukan kajian atas kebijakan dan prosedur yang berlaku

8. Membantu direktur menyusun kebijakan prosedur yang terkait dengan

operasional rumah sakit

9. Mampu menjaga rahasia Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasin

Pelaihari

10. Melakukan koordinasi dengan perjabat struktural setingkat Kepala Bagian

dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan mutu

11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan langsung

terkait dengan bidangnya

II. SEKRETARIS KOMITE MUTU

1. Membantu ketua dalam penyusunan program kerja Komite Mutu Rumah

Sakit

2. Mengkoordinasikan dan mendokumentasikan kegiatan Rapat Rutin

Komite Mutu Rumah Sakit

3. Membantu dalam penyusunan prosedur operasional pelaksanaan

pengendalian, pemantauan dan evaluasi mutu kegiatan layanan dan

operasional rumah sakit

4. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan administrasi umum Komite

Mutu Rumah Sakit

5. Mengkoordinasikan kegiatan Komite Mutu Rumah Sakit

6. Menyusun laporan analia periodik kesekretariatan Komite Mutu kepada

Ketua Komite Mutu

7. Membantu Ketua Komite dalam koordinasi dengan Komisi kerja dan unit/

bagian yang terkait

8. Mampu menjaga rahasia Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasin

Pelaihari

9. Mewakili Ketua dalam suatu rapat

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan terkait dengan

bidangnya

11. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan administrasi umum Komite

Mutu Rumah Sakit

III. KOORDINATOR MUTU PELAYANAN MEDIS DAN

KEPERAWATAN

Memeriksa, mengawasi dan melaporkan kondisi/ keadaan pelaksana dan

pengembangan mutu layanan medis dan keperawatan di rumah sakit

1. Menyusun program pengawasan di bagian pelayanan madis dan

keperawatan di seluruh unit kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Hadji

Boejasin Pelaihari

2. Melaksanakan kegiatan upaya peningkatan mutu pelayanan medis secara

lintas sektoral dan lintas fungsi sesuai dengan kebutuhan

3. Melaksanakan kegiatan pengawasan dan upaya penimgkatan mutu layanan

asuhan keperawatan dan indikator Klinik Keperawatan

4. Melaksanakan program kerja sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan

5. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan unit lain

6. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di wilayah tanggung jawabnya

7. Merahasiakan segala apa yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah

Hadji Boejasin Pelaihari (mampu menjaga rahasia Rumah Sakit Umum

Daerah Hadji Boejasin Pelaihari)

8. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan yang telah

dilakukan

9. Memberikan laporan secara periodik kepada atasan sesuai dengan

prosedur dan pedoman yang berlaku khususnya menyangkut indikator

klinis dan indikator mutu pelayanan medis dari seluruh instansi

10. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta membuat laporan hasil

analisa mutu keperawatan kepada Ketua Komite Mutu

11. Bersikap independen dalam melakukan pemeriksaan atau tanpa memihak

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan terkait dengan bidangnya

13. Memimpin kegiatan ISO

IV. KOORDINATOR MUTU PENUJANG MEDIS DAN NON MEDIS

Memeriksa, mengawasi dan melaporkn kondisi / keadaan pelaksanaan dan

pengembangan mutu layanan medis dan non medis di rumah sakit

1. Menyusun program pengawasan di bagian penunjang medis

(Laboratorium, Farmasi, Radiologi) di seluruh unit kerja Rumah Sakit

Umum Daerah Hadji Boejasin Pelaihari

2. Menyusun program pengawasan dibagian pelayanan penunjang non

medis (CSSD, Gizi, IPRS dan Bangunan, Insang) di seluruh unit kerja

Rumah Sakit Umum Daerah Hadi Boejasin Pelaihari

3. Melaksanakan kegiatan upaya peningkatan mutu pelayanan penunjang

medis dan non medis secara lintas sektoral dan lintas fungsi sesuai

dengan kebutuhan

4. Melaksanakan program kerja sesuai dengan jadwal yang sudah

ditetapkan

5. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan unit lain

6. Mentaati peraturan dan disiplin kerja yang telah ditetapkan

7. Mengkoordinasi kegiatan pelayanan diwilayah tanggung jawabnya

8. Merahasiakan segala apa yang terjadi di Rumah Sakit Hadji Boejasin

Pelaihari (mampu menjaga rahasia Rumah Sakit Hadji Boejasin

Pelaihari)

9. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan yang telah

dilakukan

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan terkait dengan bidangnya

V. KOORDINATOR MUTU NON MEDIS

Koordinasi dalam penyelenggaraan pengawasan mutu internal Bagian Umum

dan Keuangan Rumah Sakit yang meliputi kegiatan evaluasi pelayanan

administrasi, kinerja, karyawan, kinerja keuangan, dan rekam medis

1. Menyusun program kerja Mutu Pelayanan Administrasi Rekam Medik

Efisiensi pelayanan Rumah Sakit (baber Johnson) dan Mutu Umum

Keuangan

2. Menyusun prosedur operasional pelaksanaan pengendalian, pemantauan,

evaluasi, menyusun indikator mutu pelaayanan yang meliputi :

a. Ketaatan administrasi rekam medik

b. Analisis Efisiensi Pelayanan (Baber Johnson) yang meliputi BOR,

ALOS, TOI, BTO, NDR dan GDR.

3. Melaksanakan kajian atas :

a. Penyelenggaraan administrasi Rekam Medik rumah sakit, dalam

semua lini/ bagian sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan

b. Analisis Grafik Baber Johnson

4. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta membuat laporan hasil

pengawasan kepada Ketua Komite Mutu

5. Membantu Direktur menyusun kebijakan dan prosdur yang terkait

dengan operasional rumah sakit

6. Melakukan koordinasi dengan pejabat struktural setingkat Kepala

Bagian dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan mutu

7. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan langsung

terkait dengan bidangnya

8. Menyusun indikator keuangan rumah sakit

9. Melakukan kajian atas :

a. Manajemen keuangan sehingga senantiasa dengan prosedur yang

telah ditetapkan

b. Kebijakan umum rumah sakit dan prosedur keuangan yang berlaku

c. Kewenangan umum rumah sakit dan prosedur keuangan yang

berlaku

10. Koordinasi dengan bidang pelaporan dalam menyusun indikator mutu

keuangan, yang meliputi :

a. Kesehatan keuangan rumah sakit

b. Efisiensi dalam pemakaian dan pemanfaatan bahan dan barang

kebutuhan rumah sakit

c. Kesesuaian Rencana Anggaran dengan pelaksanaannya

d. Ketetapan kebijakan keuangan rumah sakit

11. Melakukan kajian atas :

a. Penyelenggaraan administrasi rumah sakit, dalam semua lini/ bagian

sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan

b. Manajemen kepegawaian sehingga senantiasa dengan prosedur yang

telah ditetapkan

c. Kebijakan umum rumah sakit dan prosedur SDM yang berlaku

d. Beban kerja karyawan

12. Melakukan kajian atas :

a. Pelaksanaan administrasi dan manajemen SDM

b. Pengadaan barang dan jasa

c. Pemanfaatan bahan dan barang kebutuhan rumah sakit

d. Kebijakan rumah sakit di bidang SDM

TIM PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA

Ketua

Wakil

Sekretaris

Koordinator Kasus Anak

Koordinator Kasus Dalam

Koordinator Kasus Paru

Koordinator Kasus THT

Koordinator Kasus Anastesi

Koordinator Laboratorium

Koordinator Radiologi

Koordinator Farmasi

Koordinator IGD

Koordinator ICU Senral

Koordinator CSSD

Koordinator Gizi

Seksi Perlengkapan dan Umum

Koordinator Ruang Isolasi

TUGAS POKOK

1. Mensosialisasikan wabah penyakit di Rumah Sakit Umum Daerah Hadji

Boejasin Pelaihari dan penanganannya;

2. Menyusun Standar Prosedur Operasional/ pedoman pelaksanaan

penanggulangan kasus wabah penyakit;

3. Merencanakan kebutuhan bahan-bahan yang diperlukan untuk

penanggulangan kasus wabah penyakit

4. Melaksanakan pencegahan terhadap penyebaran kasus wabah penyakit

di lingkungan rumah sakit sesuai dengan pedoman yang telah

ditetapkan;

5. Melaksanakan perawatan, diagnostik dan terapi bagi pasien yang

menderita penyakit yang bersifat wabah di Rumah Sakit Umum Daerah

Hadji Boejaisn Pelaihari;

6. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan mekanisme

pelaporan yang telah ditetapkan;

7. Mengadakan evaluasi untuk penyusunan tindakan perbaikan

TIM HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS

ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME (HIV AIDS)

Ketua

Sekretaris

Koordinator VCT

Koordinator CST

Koordinator PMTCT

Koordinator Laboratorium

Koordinator Gizi

Koordinator Farmasi

TUGAS POKOK

Tugas Ketua TIM Penanggulangan HIV/AIDS :

1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan penanggulangan HIV/AIDS

2. Menyusun strategi penanggulangan HIV/AIDS, khususnya pencegahan

HIV/AIDS

3. Mengusulkan kelengkapan peralatan dan alat habis pakai, khususnya

Alat Pelindungan Perorangan (APP)

4. Menyusun jejaring dengan institusi lain tentang HIV/AIDS,

Laboratorium Rujukan, Organisasi Profesi, Dinas Kesehatan dll

Tugas Tim Operasional Penanggulangan HIV/AIDS adalah :

1. Menyusun kebijakan operasional rumah sakit berdasarkan kebijakan

umum

2. Melakukan penilaian terhadap fasilitas pelayanan kasus HIV/AIDS

3. Menyusun kebutuhan peralatan dan alat habis pakai untuk teknik isolasi

ketat

4. Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan teknik isolasi ketat HIV/AIDS

Tugas Tim Teknis Penanggulangan HIV/AIDS adalah :

1. Menyusun standar operasional (SOP) yang berkaitan dengan pelaksanaan

kegiatan penanggulan dan pencegahan HIV/AIDS di rumah sakit

Tugas koordinator pelaksana penanggulangan HIV/AIDS adalah :

1. Melaksanakan program penanganan penanggulangan dan pencegahan

infeksi HIV/AIDS di unit masing-masing

2. Menyusun laporan kegiatan dan evaluasi terhadap pelaksanaan

penanggulangan HIV/AIDS

Tugas Tim VCT adalah

1. Memberikan pelayanan konsultasi yang berkaitan dengan HIV/AIDS

bagi masyarakat yang membutuhkan

2. Melaksanakan penyeleksian dan pemeriksaan kepada masyarakat yang

memerlukan berkaitan dengan HIV/AIDS

TIM DIRECLY OBSERVED TREATMENT SHORT-COURSE (DOTS)

Pelindung

Penasehat

Ketua

Sekretaris

Anggota KSM Paru

Anggota KSM Penyakit Dalam

Anggota KSM Bedah

Anggota KSM Anak

Anggota KSM Kandungan

Anggota Dari KSM Neurologi

Anggota Dari KSM THT

Anggota Dari IGD

Anggota Dari Tim VCT

Kepala Ruang Radiologi

Staf Farmasi

Staf Poli Paru

Kehumasan

TUGAS POKOK

Penasehat

Konsultan dalam penanganan strategi DOTS

Ketua

Mengkoordinir kegiatan program DOTS di rumah sakit

Sekretaris

1.Memberikan obat DOTS di unit DOTS

2.Memberikan konseling

3.Melakukan pencatatan dan pelaporan

Anggota KSM Paru

1.Menjaring suspect pasien Tuberculosis

2.Menetukan diagnosa

3.Mengirim pasien ke unit DOTS rumah sakit

Anggota KSM Penyakit Dalam

1.Menjaring suspect pasien Tuberculosis

2.Menentukan diagnosa

3.Mengirim pasien ke unit DOTS rumah sakit

Anggota KSM Bedah

1.Menjaring suspect pasien Tuberculosis

2.Menentukan diagnosa

3.Mengirim pasien ke unit DOTS rumah sakit

Anggota KSM Anak

1.Menjaring suspect pasien Tuberculosis

2.Menentukan diagnosa

3.Mengirim pasien ke unit DOTS rumah sakit

Anggota KSM Kandungan

1.Menjaring suspect pasien Tuberculosis

2.Menentukan diagnosa

3.Mengirim pasien ke unit DOTS rumah sakit

Anggota KSM Neurologi

4.Menjaring suspect pasien Tuberculosis

5.Menentukan diagnosa

6.Mengirim pasien ke unit DOTS rumah sakit

Anggota KSM THT

7.Menjaring suspect pasien Tuberculosis

8.Menentukan diagnosa

9.Mengirim pasien ke unit DOTS rumah sakit

Anggota KSM IGD

10. Menjaring suspect pasien Tuberculosis

11. Menentukan diagnosa

12. Mengirim pasien ke unit DOTS rumah sakit

Anggota KSM Tim VCT

13. Menjaring suspect pasien Tuberculosis

14. Menentukan diagnosa

15. Mengirim pasien ke unit DOTS rumah sakit

Kepala Instalasi Laboratorium PK

Sarana diagnostik

Kepala Ruang Radiologi

Sarana Penunjang Diagnostik

Staf Farmasi

Unit yang bertanggung jawab terhadap ketersediaan Obat Anti

Tuberculosis (OAT)

Staf Poli Paru

Pendukung Unit DOTS Dalam Pencatatan Dan Pelaporan

Kehumasan

Pendukung unit DOTS dalam kegiatan penyuluhan

TIM ACUTE PAIN SERVICE (APS)

Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris

Anggota Medis

Anggota Farmasi

Anggota Paramedis

Anggota Rekam Medis

TUGAS POKOK

I. Secara garis besar, tugas Tim APS :

1. Membuat protocol manajemen nyeri akut

2. Melakuakn macam-macam modalitas APS

3. Melakukan metode penilaian nyeri regular

4. Membuat petunjuk kontrol nyeri

5. Membuat program pengembang dan pelatihan berkesinambungan

6. Melakukan pertemuan rutin, koordinasi dan komunikasi antar anggota

APS

7. Memberikan informasi dan edukasi terhadap pasien : tentang nyeri,

pilihan pengobatan dan efek sampingnya

8. Melakukan penyimpanan data rekam medik yang baik dan aman untuk

follow-up rutin

9. Mengaudit cara, kepuasan pasien dan efektivitas pembiayaan

10. Menerima konsultasi nyeri kronik keganasan dan non-keganasan derajat

berat yang tidak dapat ditangani oleh dokter DPJP yang bersangkutan

II. Tugas Sekretariat

1. Penyimpanan data rekam medik yang baik dan aman untuk follow-up

rutin

2. Audit padacara, kepuasan pasien dan efektivitas pembiayaan

III. Tugas Paramedis

1. Pendidikan kesehatan kepada pasien supaya hasil APS bisa maksimal

(diharapkan pasien mengerti metode pengelolaan nyeri keuntungan,

resiko dan efek sampingnya)

2. Ruangan : menilai intensitas nyeri, memonitor efikasi dan efek samping

3. Penghubung antara anggota tim APS

IV. Tugas Farmasi

Mengelola pemberian obat

V. Tugas Medis (Anastesi, Dokter Bedah dan Dokter Non-Bedah)

1. Informasi dan edukasi terhadap pasien : tentang nyeri, pilihan

pengobatan dan efek sampingnya

2. Pemberian obat non intervensional (oral,IV) dan intervensional, dimana

meliputi :

a. Intravena kontinyu syringe pump

b. Intravena Patient Controlled Analgesia (PCA)

c. Patient Controlled Epidural Analgesia (PCEA)

d. Single-dose Epidural

e. Epidural Catheter

f. Epidural catheter continue pump

g. Single-dose intrathecal morphine

h. Intrathecal pump

i. Single-dose peripheral nerve block

j. Peripheral nerve block catheter

k. Interventional pain management

PENGANTAR

Kami atas nama manajemen RSUD Hadji Boejasin Pelaihari mengucapkan

terimakasih atas disusunnya buku profil dan panduan informasi, dimana saat ini

RSUD Hadji Boejasin Pelaihari merupakan RS Type Non Pendidikan dan telah

ditunjuk oleh Dinas Kesehatan

Dalam menjalankan fungsi tersebut RSUD Hadji Boejasin berupaya untuk

melengkapi sarana prasarana maupun SDM yang ada baik secara kuantitas

maupun kualitasnya. Dengan demikian diharapkan akan lebih terjamin mutu dari

layanan yang akan diberikan kepada masyarakat, akhirnya out come yang

diinginkan adalah menurunnya angka kesakitan dan meningkatnya angka harapan

hidup untuk masyarakat Pelaihari pada khususnya Kalimantan Selatan pada

umumnya.

Buku profil dan Panduan Informasi ini disusun dengan maksud akan dapat

memberikan pengetahuan/Panduan kepada masyarakat tentang RSUD Hadji

Boejasin Pelaihari baik jenis layanan, sarana prasarana cara mendapatkan layanan

maupun SDM yang ada. Sehingga akan membantu dan memudahkan masyarakat

dalam mengambilkan keputusan untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Visi RSUD Hadji Boejasin Pelaihari adalah menjadi rumah sakit rujukan

terdepan dalam layanan pilihan utama masyarakat di kabupaten Tanah Laut dan

sekitarnya dengan misi meningkatkan mutu pelayanan, sarana dan prasarana dan

sumber daya manusia sesuai standar serta mendukung pencapaian MDGs.

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KABUPATEN TANAH LAUT