Interpretasi+Praktis+ECG

7/23/2019 Interpretasi+Praktis+ECG

1/50

Teknik Pemasangan &

Interpretasi PraktisECG

dr. Agus Probo Suyono


2/50

DEFINITION

Electrocardiography: theprocedure to record electrical activity

of the heart by means of placing

electrodes on the surface of the

heart.

Electrocardiographthe

recordings result

Goldberger AL, Goldberger E. Clinical Electrocardiography: A

Simplified Approach. thed. St. Louis: !osby "ear #oo$, %&&'


3/50


4/50

Pemeriksaan EKG dimulai dengan meletakkan electrode merahpada tangan kanan,

elektrode kuningpada tangan kiri dan elektrode hijaupada kaki kiri.

Elektrode pada kaki kanan hanya digunakan sebagai arde sehingga diberi warna hitam.


5/50

Lead I, II, dan III disebut hantaran bipolar yang mengukur beda potensial antara 2dari ketiga elektrode merah, kuningatau hijau.


6/50

Kalau kita ingin melihat! sisi kiri jantung maka electrode kuningdi gunakan sebagai

kutub positi" sedangan electrode merahdan hijaudigunakan sebagai kutub negati".

#antaran ini disebut sebagai $ugmented Limb Lead a%L. &emikian pula sebaliknya

jika kita ingin melihat! sisi kanan jantung 'a%().


7/50

&emikian pula jika kita ingin melihat sisi bawah jantung 'a%*oot) kita menggunakan

elektrode hijaudi kaki kiri sebagai kutub positi" dan electrode merah dan kuning

sebagai kutub negati".


8/50

Ketiga $ugmented Limb Leads 'a%(, a%Ldan a+*) akan membentuk tiga sumbu yang

saling berpotongan sebagai mana yang dapat dilihat pada gambar di sebelah kanan.Perhatikan bahwa kutub positi" a%( berada di kwadran barat laut.


9/50

&engan mengukur beda potensial dari ke enam sumbu tadi kita dapat seolah olahmemotret! jantung dari berbagai sisi "rontal. &ari enam sumbu tadi kita kira kira

dapat melihat keadaan jantung dari

-isi Lateral Kiri a%L dan I

-isi In"erior II, a%* dan III

-isi Lateral Kanan a%(


10/50

engapa jantung harus dilihat dari semua sumbu/

#al ini dapat dianalogikan seperti kita ingin melihat mobil ini secara menyeluruh.


11/50

&engan meletakkan kamera pada beberapa sudut maka kita dapat mengetahui bentuk

mobil ini secara menyeluruh.


12/50

0ntuk mendapat gambaran yang lebih lengkap kita umumnya memerlukan pandangan

potongan hori1ontal yang dapat diperoleh dengan memasang hest Leads!

% % % % % dan %


13/50

hest leads dapat memberikan gambaran dari aspek

$nterior %

38 %

2

-eptal %4

$pical %5

Lateral %69 %

7


14/50

Gambaran ini meringkaskan apa yang kita telah bahas sampai disini.


15/50

EG Paper

Goldberger AL, Goldberger E. Clinical Electrocardiography: ASimplified Approach. thed. St. Louis: !osby "ear #oo$, %&&'


16/50

$LI:($;I


17/50

Kita harus membagi gambaran EG tersebut kedalam

Gelombang

Gelombang P, Kompleks >(- dan gelombang ;, Gelombang 0 'kalau ada)

Inter+al dan segmen

P( inter+al, >(- duration, -; segmen, dan >; inter+al


18/50

Kalau kita telah melakukan pembuatan EKG kita akan melihat gambaran

gelombang EKG seperti ini. $pa yang kita harus lakukan/


19/50

rama

/re$uensi 01eart 2ate3

A4is 052S A4is3

6 7ave

nterval 62

52S durasi

S8 Segment 8 7ave


20/50

rama : Sinus tida$

rama Sinus :

Gel. 6Lead 093, a)2 03


21/50

2 puncak gelombang ( ' (8( inter+al )

Frekuensi '#eart (ate)


22/50

(+&&

1eart 2ate * ;;;;;;;;

< $ota$ $ecil

&engan rumus ini heart rate dapat dihitung secara tepat dengan

menggunakan kakulator

=&&

1eart 2ate * ;;;;;;;;

< $ota$ besar

Frekuensi '#eart (ate)


23/50

(8( inter+al ? 7 kotak besar

4@@A7 ? 6@ BAmenit


24/50

$pa yang dimaksud dengan aBis!/

$Bis adalah resultante dari arah gerakan depolarisasi '+ector >(-)

yang menyebar ke seluruh jantung untuk merangsang myocardiumberkontraksi.

$CI- '>(-)

:agaimana kita menentukan aBis/


25/50

:agaimana kita menentukan aBis/

=ormal aBis >(- kompleks lead I 'D), dan lead a%* 'D)

ika kita lihat >(- kompleks di Lead I 'D) dan di lead a%* '8) L$&

LA>

L

$

&

L


26/50

L $ & ( $ & L%#

In"erior wall I Chronic Lung >isease

1yper$alemia

LA/#

L###

AS> ostium primum

(%#

Lateral wall I Chronic lung disease

>e4trocardia

Emboli paru

L6/#

AS> ostium secundum


27/50

6 7ave

>urasi ? &.(%s

Amplitudo ? &.%+s

!orfologi


28/50

(ight $trial Enlargement '($#)

P =ormal P Pulmonal


29/50

Le"t $trial Enlargement 'L$#)

P =ormal P itral


30/50

P( inter+al

62 interval mengu$ur 7a$tu antara mulainya depolarisasi atrium sampaimulainya depolarisasi ventri$el.

P( inter+al F @.2@ detik waspada adanya $% :lock

'3st, 2ndatau 4rdA complete heart block).


31/50

>(- &urasi

52S duration 7a$tu yang diperlu$an pada suatu depolarisasi ventri$el

>(- duration F @.32 detik

P% A %E-


32/50

S8 Segment

soele$tri$ Elevasi

>epresi


33/50

8 7ave


34/50

Le"t %entricular #ypertrophy

( %6A%7 D - %3A%2 F 46 mm

( %6 F 2 mm 2 )' @ ( mm 2 )' @ 2)+


35/50

(ight %entricular #ypertrophy

%3 ( F -

%7 - persisten


36/50

;E(I$ K$-I#


37/50

Irama : HR: , P wave : normal/ mitral/pulmonal, PR interval: QRS axis:normal/LAD/RAD/ERAD

QRS duration: Twave: inverted/ flat / bifasik di: ST segmenelevasi di: , depresi di:SV5+SVI: mm.

Kesimpulan:

&iagnosis /


38/50

HR: 5!m, P wave : normal, PR interval: "#$% QRS axis: normal, QRS duration: "&%Twave: inverted aVR, 'ip(asi) pada V#, *lat -, ST segmen elevasi -, depressi -RV5+SVI: #. mm"

Kesimpulan: Sinus 'rad/)ardia

&iagnosis /


39/50

#( >(- aBis >(- duration P wa+e P( int.

( %6 D - %3 , -; segmenH ele+asi di depressi di ; wa+e "lat di, in+erted di , bi"asik di

Kesimpulan

&iagnosis EKG /


40/50

#(7Am, >(- aBis normal, >(- duration @.@7! '3,6 kotak kecil), P wa+e normal, P( int. @.37!,

( %6 D - %3 4J mm, -; segmenH In+erted pada I, a%L, %6 dan %7.

Kesimpulan L%#

&iagnosis EKG /


41/50

>(- rate P wa+e nAmAp P( int aBis 0n3 ab 0n3

>(- duration 0n3 ab 0n3, > wa+e 093 03 diBBBBB

-; ele+asi

-; depresi

&iagnosis

&iagnosis /


42/50

>(- rate Am P wa+e normal, P( int @.37 detik, aBis normal,

>(- duration normal, > wa+e 'D) di a%L, %2 9 %5

-; ele+asi I, a%L, %28+7

-; depresi II, III, a%*

&iagnosis $cute anterior eBtensi+e I


43/50

ika terjadi pengurangan aliran darah dalam arteri koroner maka akan terjadi iskemia

myocardium yang ditandai dengan adanya in+erted ;! yang simetris.

=on8Iskemik


44/50

ika aliran darah sampai terhenti dan berlangsung lama maka ischemia akan ber8

kembang menjadi in"ark atau kematian jaringan yang ditandai dengan timbulnya

ele+asi -; segmen.

Ele+asi -; segmen saja sudah menunjukkan adanya in"ark myocard.


45/50

Iskemia In"ark


46/50

ika in"ark tidak bersi"at transmural maka yang terlihat ada "lat -; depression

-ubendocardial In"arction


47/50

ika jika telah terjadi nekrosis jaringan maka akan muncul >! wa+e yang khas yaitu

> wa+e dengan lebar 3 mm dan dengan dalam 3A4 >(- compleB.

> wa+e tanpa persyaratan ini dianggap sebagai ! wa+e yang tidak berhubungan

dengan proses I.


48/50

-ecara ringkas, perubahan gambaran EKG pada suatu kejadian I akut adalah

Peningkatan puncak gelombang ;

In+ersi gelombang ;

Ele+asi -; segmen

;imbulnya gelombang >

-3>4


49/50

-3>4

-uspect$cute Pulmonary Embolism

I IIIika dijumpai - wa+e yang besar pada lead I dan > wa+e yang dalam pada Lead III

maka pola ini disebut -3>4! yang kadang kadang dapat disertai dengan ; wa+e

yang in+erted.

ika terdapat pola seperti ini, kita dapat mencurigai adanya emboli paru akut.

:erbeda dengan in"erior I akut, dimana > wa+e biasanya juga dijumpai pada lead II

dan a%*, > wa+e pada emboli paru hanya dijumpai pada lead III saja.

&i i /


50/50

&iagnosis /

Documents

Interpretasi+Praktis+ECG