15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini, kata entrepreneurship menjadi perbincangan di kalangan perguruan tinggi. Hal ini tidak terlepas dari adanya fenomena banyaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur, karena jumlah lulusan tidak sebanding dengan lapangan kerja yang tersedia. Kondisi ini mendorong para praktisi pendidikan di perguruan tinggi untuk melakukan reorientasi terhadap lulusannya yang dinilai semata-mata disiapkan sebagai pencari kerja, bukan pencipta kerja. Intrapreneurship merupakan jembatan yang menghubungkan jurang ilmu pengetahuan dan pasar. Perusahaan yang sedang berjalan memiliki modal, sumber sumber, tenaga kerja trampil , marketing, distribusi yang sudah berhasil. Kemudian didalam struktur birokrasi seringkali tidak berkembang kreativitas sehingga tidak muncul produk baru dan cara cara baru dalam berproduksi. Oleh sebab itu perusahaan mencoba mengizinkan dan mengembangkan spirit wirausaha dalam berorganisasi.

Intrapreneurship ucup

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Intrapreneurship ucup

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beberapa tahun terakhir ini, kata entrepreneurship menjadi perbincangan di

kalangan perguruan tinggi. Hal ini tidak terlepas dari adanya fenomena banyaknya

lulusan perguruan tinggi yang menganggur, karena jumlah lulusan tidak sebanding

dengan lapangan kerja yang tersedia. Kondisi ini mendorong para praktisi

pendidikan di perguruan tinggi untuk melakukan reorientasi terhadap lulusannya yang

dinilai semata-mata disiapkan sebagai pencari kerja, bukan pencipta kerja.

Intrapreneurship merupakan jembatan yang menghubungkan jurang ilmu

pengetahuan dan pasar. Perusahaan yang sedang berjalan memiliki modal, sumber

sumber, tenaga kerja trampil , marketing, distribusi yang sudah berhasil. Kemudian

didalam struktur birokrasi seringkali tidak berkembang kreativitas sehingga tidak

muncul produk baru dan cara cara baru dalam berproduksi. Oleh sebab itu perusahaan

mencoba mengizinkan dan mengembangkan spirit wirausaha dalam berorganisasi.

Akhirnya berkembang spirit intrapreneurship dan berkembang menjadi perusahaan

besar.

B. Rumusan masalah.

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah

1. Apakah pengetian dari Intrapreneurship ?

2. Bagaimana caranya membentuk Intrapreneurship ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentang

Intrapreneurship beserta cara untuk membentuknya

Page 2: Intrapreneurship ucup

BAB II

ISI

A. Intrapreneurship

Istilah “intrapreneurship” tidak setenar entrepreneurship, sehingga mungkin

menjadi pertanyaan Anda, apalagi itu? Untuk dapat mengerti istilah “intrapreneur”

atau “intrapreneurship” memang harus mengerti dulu istilah entrepreneur atau

entrepreneurship.

Orang-orang berjiwa entrepreneur merupakan orang-orang yang mempunyai

penciuman dan penglihatan tajam, melihat kesempatan dalam kesempitan dalam arti

positif, melihat hambatan menjadi peluang, dan mengubah peluang menjadi bisnis

yang mendatangkan uang.

Bukankah lebih merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, seperti halnya

pertanyaan di sekitar leader dan leadership. Jawabannya bisa ya bisa tidak. Memang

ada kecenderungan orang-orang yang berjiwa entrepreneur seperti halnya leader dari

sejak kecil sudah terlihat menonjol perilakunya. Kecil-kecil bisa dagang sejak masih

sekolah, sementara teman-temannya masih belum dapat melakukannya.

Orang-orang berjiwa entrepreneur seperti halnya leader merupakan orang-orang

yang mengubah keadaan. Bukan yang hanya melihat apalagi bengong dan bingung

dengan perubahan. Oleh karena itu ada korelasi bahwa orang-orang yang berjiwa

entrepreneur juga menjadi leader dalam lingkungannya, bahkan dalam lingkungan

yang lebih luas khususnya di dunia bisnis.

Ada dua faktor utama yang mendorong seseorang menjadi entrepreneur.

Pertama, peluang, situasi dan kondisi yang begitu rupa memberikan kesempatan

seseorang memulai sebuah petualangan baru dalam bisnisnya, mencoba-coba dan

berhasil. Kedua, karena desakan atau tekanan, untuk survive maka melakukan

Page 3: Intrapreneurship ucup

“kenekatan” juga dengan mencoba-coba, kadang membuat dirinya dicemooh

oranglain karena dianggap aneh dan lucu, namun akhirnya berhasil.

Sekarang kita kembali ke istilah “intrapreneur“ dan “intrapreneurship” yang

menjadi lebih mudah untuk dimengerti ketika kita memahami istilah entrepreneur dan

entrepreneurship. Para “intrapreneur”adalah para profesional yang memiliki dan

menerapkan entrepreneurship dan berhasil mengembangkan ide-ide baru untuk

memanfaatkan sumber daya di perusahaan dan dengan mengambil risiko membangun

sebuah bisnis berbeda dengan yang sudah dijalankan.

Intrapreneurship berarti entrepeneurship didalam struktur bisnis yang sudah

ada. Intrapreneurship merupakan jembatan yang menghubungkan jurang ilmu

pengetahuan dan pasar. Perusahaan yang sedang berjalan memiliki modal, sumber

sumber, tenaga kerja trampil , marketing, distribusi yang sudah berhasil. Kemudian

didalam struktur birokrasi seringkali tidak berkembang kreativitas sehingga tidak

muncul produk baru dan cara cara baru dalam berproduksi. Oleh sebab itu perusahaan

mencoba mengizinkan dan mengembangkan spirit wirausaha dalam berorganisasi.

Akhirnya berkembang spirit intrapreneurship dan berkembang menjadi perusahaan

besar.

Dorongan intrapreneurship ini disebabkan oleh keyakinan yang kuat terhadap

bakat seseorang yang ingin mengembangkan kreativitasnya. Mereka ingin tanggung

jawab yang lebih besar melalui dorongan yang sangat kuat yang merupakan ekspresi

kejiwaan ingin memperoleh kebebasan yang lebih leluasa didalam organisasi yang

sudah ada. Jika keinginan kebebasan ini dihalangi maka akan menimbulkan frustasi

dan tingkat produktivitas tidak akan berkembang.

Pengertian intrapreneurship adalah sikap dan jiwa entrepreneurship yang

harus dimiliki seseorang, semacam internal driven seseorang yang mampu bekerja

mandiri dalam suatu unit/organisasi. Suatu pengertian yang lebih lengkap tentang

intrapreneurship menyatakan ‘intrapreneurship is one method for simulating and then

Page 4: Intrapreneurship ucup

capitalizing on individuals in an organization who think that something can be done

differently and better. Artinya intrapreneurship adalah suatu metode untuk

menstimulasi individu didalam organisasi yang mempunyai pemikiran bahwa dia

dapat melakukan sesuatu yang tampil beda dan hasil yang lebih baik.

Misalnya, di perusahaan, staf yang telah berjiwa dan bersikap

intrapreneurship akan mampu bekerja mandiri baik dalam menyelesaikan tugas

perseorangan maupun di dalam tim kerja. Sehingga mereka akan mampu dan mau

mendayagunakan semua sumber daya di dalam lingkupnya.

Intrapreneurship mengacu pada inisiatif karyawan dalam organisasi untuk

melakukan sesuatu yang baru, tanpa diminta untuk melakukannya. Oleh karena itu,

intrapreneur berfokus pada inovasi dan kreativitas, dan mengubah ide menjadi usaha

yang menguntungkan, sementara beroperasi di dalam lingkungan organisasi. Dengan

demikian, intrapreneur adalah dalam pengusaha yang mengikuti tujuan organisasi.

Intrapreneurship adalah contoh motivasi melalui desain pekerjaan, baik secara formal

maupun informal

Terdapat tiga pilar dalam intrapreneurship yaitu inovasi, pengambilan resiko

yang terkalkulasi, dan kreativitas. Inovasi adalah kemampuan untuk melihat segala

sesuatu dengan cara yang baru. Pengambilan resiko yang terkalkulasi merupakan

kemampuan untuk mengambil kesempatan yang sudah diperhitungkan dan

menganggap kegagalan sebagai suatu pengalaman belajar. Kreativitas merupakan

kemampuan untuk memperkirakan berbagai kemungkinan di masa depan dan secara

proaktif menciptakan apa yang diidamkan.

Page 5: Intrapreneurship ucup

B. Beberapa Bentuk Iklim Perusahaan Yang Mendorong Intrapreneurship

Bagaimana caranya mengembangkan intrapreneurship dalam organisasi?. Untuk

menjawab pertanyaan ini diperlukan faktor-faktor tertentu dan karakteristik

kepemimpinan dalam suatu perusahaan antara lain:

1. Ada dorongan dari organisasi untuk menggunakan teknologi yang baru.

2.Mendorong karyawan untuk menemukan ide ide baru

3. Mendorong karyawan eksperimen trial dan try sampai mencapai keberhasilan

4.Bila terjadinya kegagalan tidak dipermasalahkan.

5. Tersedia sumber daya yang akan digunakan. Seorang intrapreneur menyatakan

bahwa jika perusahaan ini ingin saya menggunakan waktu dan kegiatan untuk

mengembangkan karir maka perusahaan harus mengorbankan uang dan sumber

sumber yang cukup untuk mengembangkannya.

6. Mengembangkan sebuah tim yang mencakup berbagai bidang keahlian.

7.Menyediakan sistem bonus bagi intrapreneur karena dia sudah melakukan

pengembangan usaha dengan penuh semangat.

8. Yang paling penting kegiatan intrapreneur ini direstui top management/atasan

dengan cara menyakinkan dan menyediakan dana yang cukup. Tanpa restu dari top

management maka keberhasilan intrapreneurship tidak mungkin diperoleh.

C.Karakteristik Kepimimpinan intrapreneurship

Didalam lingkungan perusahaan diperlukan beberapa karakteristik tertentu bagi

seseorang untuk menjadi intrapreneur yang berhasil yaitu.

Page 6: Intrapreneurship ucup

1. Mengerti lingkungan hal ini terutama menyangkut kreativitas seseorang.

2. Memiliki visi masa depan dan fleksibel. Pemimpin mempunyai pandangan masa

depan dan mengarahkan segala potensi untuk mencapai keberhasilan masa depan

tersebut.

3. Menciptakan berbagai pilihan artinya seorang intrapreneur mempunyai peluang

menciptakan sesuatu yang baru.

4. Membentuk tim kerja sama yang terdiri dari berbagai bidang keahlian.

5. Mendorong adanya diskusi terbuka. Diskusi terbuka sangat penting untuk

mengemukakan pendapat dalam rangka mencari sesuatu yang baru.

6. Mempertahankan pendirian, artinya kadang kadang muncul frustasi dan halangan

terhadap pelaksaan ide ide baru intrapreneur mencoba bertahan dan mengatasi

masalah masalah tersebut sehingga dapat dicapai suatu keberhasilan.

D. Penyebab kegagalan intrapreneurship

Kenapa intrapreneurship sulit tumbuh dalam suatu organisasi? Pertama, biaya

terhadap suatu kegagalan bagi yang bersangkutan terlalu tinggi, sementara

penghargaan terhadap kesuksesan terlalu rendah. Intrapreneurship harus

mempunyai ruang terhadap terjadinya kegagalan sementara kegagalan di dalam

sebuah organisasi sering diharamkan dan dapat merusak karir seseorang. Daripada

mengambil resiko yang dapat menghancurkan karirnya, anggota organisasi

cenderung cari selamat. Padahal penghargaan yang akan diperolehnya jika

mengalami kegagalan tidak seberapa.  Kedua, terjadinya inersia yang disebabkan

oleh kemapanan sebuah sistem, yang menyebabkan tidak seorang pun tergugah

untuk melakukan perubahan. Ketiga, hirarki organisasi yang menyebabkan

hambatan yang berlapis-lapis untuk menciptakan dan bertindak dengan cara yang

baru.

Page 7: Intrapreneurship ucup
Page 8: Intrapreneurship ucup

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Intrapreneurship adalah suatu metode untuk menstimulasi individu didalam

organisasi yang mempunyai pemikiran bahwa dia dapat melakukan sesuatu yang

tampil beda dan hasil yang lebih baik. Sehingga intrapreneurship diperlukan oleh

setiap perusahaan untuk menjadi perusahaan yang lebih besar.

B. SARAN

Intrapreneurship sangat dibutuhkan untuk menjalankan sebuah perusahaan

sehingga tim penyusun menganjurkan kepada para pembaca yang akan/ telah

bergabung dalam perusahaan agar menumbuhkan intrpreneuship dalam lingkungan

kerjanya, sehingga akan sukses dalam berwirausaha.

Page 9: Intrapreneurship ucup

Tugas Pendidikan Kewirausahaan

Intrapreneurship

DISUSUN OLEH

SOFYAN RAMADHAN A 251 09 003

MOH. YUSUF A 251 09 023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVESITAS TADULAKO

2012

Page 10: Intrapreneurship ucup

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2005. Kewirausahaan. Alfabeta. Bandung.

Anonim. 2011. Mendalami Arti Intrapreneurship http://ciputraentrepreneurship.com/entrepreneur-mind.html (DIUNDUH 1 November 2012)

Putra. 2008. Definisi Kewirausahaan (Entrepreneurship) Menurut Para Ahli. http://putracenter.net/2008/12/23/definisi-kewirausahaan-entrepreneurship-menurut-para-ahli/(DIUNDUH 1 November 2012)