10
113 -•Pcnu lis ko r esponde ns i : rta n.di::i;n.:.@yahoo .conl S•m11as />AUi :wn, Gi7.i Mosyarakat dan Kebijoka11 Pangan Pcnccgahan epidemi kegen 11.i k11n rnerupakan satah saru tantangan besar gi '.!.i dun kesehatan masyarskat haik di negara malu maupun negara berkembang, Tcrdapar kecenderungan prevalenst kegemukan y ang rneningkat seiring dengan pemngkatan usta, dan mencapai punc:akny a pada usia dewasa. H_;:a ;: ;il Riske_s<las 2010 mcnunjukkan banwa 21.7o/c1 orang dewasa Indonesia rnengalami kegemukan (termasuk obesiras], dan perempuan memiliki prcvalensi yang lebih tinggi (26.9%) dibandmgkan laki-laki [16.3%) (llalithangl<es 2010). Kcgcmukan dapat mc11ingkatk.:.11 risiko penyakit tidak mcnular seperti diabetes sebanyak 4.5 kali, tupertcnst l.S4 kali, dan penyakit [antung koroner scbesar 32% (Mendez et al. 2004; Bogers et al, 2007). Pcnlngkatan risiko ini dapat meningkarkan psrawaran kesehatan, kunjungan dokter, hilangnya han kerja, <lan kcmatian selain itu juga mcnurunkan kualitas bi<lup (Cawley & Meyerhoefer 2012; f<im & K<iwachi 2008; Swinhurn el er/. 2004). Di Ameril<a Serikat, total biaya akibat kegemukan dipcvkirakan sobesa$'Jtn: milyar per whun (Wellman & fricdberg 2002). WHO tc lah n 1cnghhnh <lu s~cnua nega r a unt u k menga t asi d a n 1nen cega h rnasalah kegemu k c.\n yi1ng didoisark a n patla pc n ~cnd ;:;i li.an fa ktor r isil<o k egemu Ka n d i masing~1na sin g n cga r a. Schuhung~n hal ini, diperlukan kajian tentang faktor 1·isiko kcgcrnukan untuk mengenda!ikannya. Penelitian mcngenai faktor risiko kegem•Jkan telab banyak dilakukan di manca negara (Brown & Siahpush 2007; Phillips et al. 2012; Shayo & Mugusi 2011), semcniara di Indonesia hony-a da!am skala kecil di kota Depok [Nurzald~b ~c al. 2010) dan titlak khusus pada perempu~n (Ro~mling & Qaim 2012; PENDAHUL1JAN Kata kunc i: kegemukan. f~t klor r isik(, makancu manis, percrnpuan PC'neli l'i :• n ' " ' bertujuan untuk menganalisis fa-1kT01· risiko kegemukan pada perempuan usta 19·55 tahuu di Indo nesi a. Ana li ~is l nl nu~n ggunakil n data HI~ elcku nuik dart Rise r Kesehatan Oasar [Rtskesdas] tahun 2010, 13.t litb . angkes, Kementcrian ((eseha tnn dengan dcsain cross :;e cci oria t . Total subjek sebanyak S? 1G7 perempuan usia 19-55 tahun. Regresi logist : k d.gunakan untuk menganalisis fakt:or rtsiko kegernukan. H<t sil an;t l.' Sif> menunjukkan bahwa s!:!b :.n yak 29.4% su 'n jek mengalami kegcmukan (tcrmasuk obes) . Faktor risik o (p <0.05) k~gcn,uk a n pada subiek Y' { ih l st a t ds perkawinan (OR umuk ka .... ·in~2.7, Cl 95%:2.6·2 .9), pendaparan rurnah t ;,,n gg::i (OR untuk pendapatan rnencngah kc atas=Le. (1 <J S-0-/11:1. S~l.G), tipc v .. 'Hayah (OR untuk perkotaane'Lt, Cl %%: l.3-1.4), aktivitas t\sik (OR untuk aktlvitas fistk ringanl.2, Cl 95%:J .. t.:l ], energi dari karboludrat [~AC) [OR untuk EAC"55%l.2, Cl 95%:1.1-1.2), serta cnergi dart makanan dan mlnuman rnanis (ESFJ ('OR untuk ESfaO•Y.o=l.l. Cl 95%:'1.'H.2). Tmgkat peodidlkan (OR untuk pendidikan lebih 1inggi=0.6, Ci 95%:0.9·0.8) merupakan faktm' prrucktif kegemukan. Pt! 11cli1i ~11 ini beruupllkasl pada pentiugnya rncmpremesikan aktivitas fislk dan d iet ya nl~ schat terutama menurunkan konsumsi makanan den minuman marus d31\ konsumsi karbolndrat yangridak ber'lebih untuk pencegahan dan 11i:: ngendalian kegemnkan /18STRAK Rian Diana", lndnh Yuliana ', Chaida Yasmin'. ttardtnsyah! '~fayor llmu Gi·ti Masy.u.1k.11. Sekolah Pascasanana, lnstitut Pertanian B.ogor, Begor 16680 'Dcpartcmen l.iii ~fa<yarakal, Fakultas Ckologi Manusia (FEMA), lnstitut Pc1tanian Oogor, Bogor 16680 FAKTOR RISIKO KEG EMU KAN PADA WANITADEWASAINDONESIA (Risk Factors of Overweight amun9 lndo11esian Women) Pakior Nisiko Ke.ge.mukan

IPB University€¦ · Meyerhoefer 2012; f

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IPB University€¦ · Meyerhoefer 2012; f

113 -•Pcnulis korespondensi: rtan.di::i;n.:[email protected]

S•m11as />AUi :wn, Gi7.i Mosyarakat dan Kebijoka11 Pangan

Pcnccgahan epidemi kegen11.ik11n rnerupakan satah saru tantangan besar gi'.!.i dun kesehatan masyarskat haik di negara malu maupun negara berkembang, Tcrdapar kecenderungan prevalenst kegemukan yang rneningkat seiring dengan pemngkatan usta, dan mencapai punc:aknya pada usia dewasa. H_;:a;:;il Riske_s<las 2010 mcnunjukkan banwa 21.7o/c1 orang dewasa Indonesia rnengalami kegemukan (termasuk obesiras], dan perempuan memiliki prcvalensi yang lebih tinggi (26.9%) dibandmgkan laki-laki [16.3%) (llalithangl<es 2010).

Kcgcmukan dapat mc11ingkatk.:.11 risiko penyakit tidak mcnular seperti diabetes sebanyak 4.5 kali, tupertcnst l.S4 kali, dan penyakit [antung koroner scbesar 32% (Mendez et al. 2004; Bogers et al, 2007). Pcnlngkatan risiko ini dapat meningkarkan psrawaran kesehatan, kunjungan dokter, hilangnya han kerja, <lan kcmatian selain itu juga mcnurunkan kualitas bi<lup (Cawley & Meyerhoefer 2012; f<im & K<iwachi 2008; Swinhurn el er/. 2004). Di Ameril<a Serikat, total biaya akibat kegemukan dipcvkirakan sobesa1· $'Jtn: milyar per whun (Wellman & fricdberg 2002).

WHO tclah n1cnghhnh<lu s~cnua negara untuk mengatasi dan 1nencegah rnasalah kegemukc.\n yi1ng didoisarkan patla pcn~cnd;:;ili.an faktor risil<o kegemuKan di masing~1nasing ncgara. Schuhung~n hal ini, diperlukan kajian tentang faktor 1·isiko kcgcrnukan untuk mengenda!ikannya. Penelitian mcngenai faktor risiko kegem•Jkan telab banyak dilakukan di manca negara (Brown & Siahpush 2007; Phillips et al. 2012; Shayo & Mugusi 2011), semcniara di Indonesia hony-a da!am skala kecil di kota Depok [Nurzald~b ~c al. 2010) dan titlak khusus pada perempu~n (Ro~mling & Qaim 2012;

PENDAHUL1JAN

Kata kunci: kegemukan. f~tklor risik(•, makancu manis, percrnpuan

PC'nelil'i:•n '"' bertujuan untuk menganalisis fa-1kT01· risiko kegemukan pada perempuan usta 19·55 tahuu di Indonesia. Anali~is lnl nu~nggunakiln data HI~ elcku nuik dart Riser Kesehatan Oasar [Rtskesdas] tahun 2010, 13.tlitb . angkes, Kementcrian ((esehatnn dengan dcsain cross :;eccioriat. Total subjek sebanyak S? 1G7 perempuan usia 19-55 tahun. Regresi logist:k d.gunakan untuk menganalisis fakt:or rtsiko kegernukan. H<tsil an;tl.'Sif> menunjukkan bahwa s!:!b:.nyak 29.4% su'njek mengalami kegcmukan (tcrmasuk obes). Faktor risiko (p<0.05) k~gcn,ukan pada subiek Y'{ihl statds perkawinan (OR umuk ka .... ·in~2.7, Cl 95%:2.6·2.9), pendaparan rurnah t;,,ngg::i (OR untuk pendapatan rnencngah kc atas=Le. (1 <JS-0-/11:1.S~l.G), tipc v .. 'Hayah (OR untuk perkotaane'Lt, Cl %%: l.3-1.4), aktivitas t\sik (OR untuk aktlvitas fistk ringan•l.2, Cl 95%:J .. 2· t.:l ], energi dari karboludrat [~AC) [OR untuk EAC"55%•l.2, Cl 95%:1.1-1.2), serta cnergi dart makanan dan mlnuman rnanis (ESFJ ('OR untuk ESfaO•Y.o=l.l. Cl 95%:'1.'H.2). Tmgkat peodidlkan (OR untuk pendidikan lebih 1inggi=0.6, Ci 95%:0.9·0.8) merupakan faktm' prrucktif kegemukan. Pt!11cli1i~11 ini beruupllkasl pada pentiugnya rncmpremesikan aktivitas fislk dan diet yanl~ schat terutama menurunkan konsumsi makanan den minuman marus d31\ konsumsi karbolndrat yangridak ber'lebih untuk pencegahan dan 11i::ngendalian kegemnkan

/18STRAK

Rian Diana", lndnh Yuliana ', Chaida Yasmin'. ttardtnsyah!

'~fayor llmu Gi·ti Masy.u.1k.11. Sekolah Pascasanana, lnstitut Pertanian B.ogor, Begor 16680 'Dcpartcmen l.iii ~fa<yarakal, Fakultas Ckologi Manusia (FEMA), lnstitut Pc1tanian Oogor, Bogor

16680

FAKTOR RISIKO KEG EMU KAN PADA WANITADEWASAINDONESIA (Risk Factors of Overweight amun9 lndo11esian Women)

Pakior Nisiko Ke.ge.mukan

Page 2: IPB University€¦ · Meyerhoefer 2012; f

Semnas PAGI 2013. Gizi Mosyarakat dcl11 Kcbijlika11 Pangan 114

Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data dalaru analisis ini seluruhnya mnnspakan data Riskosdas 2010 yang diperoleh dalam

bentuk electronic files. Data yang digunakan melipuli variabcl karakteristik sosial ekonorni dan demografl (status pcrkawinan, tingkat pendidikan, pendaparan 1·u111ah Langga, dan lipe wilayah]. aktivitas fisik (jenis pekerjaan], konsumsl pangan [konsurnsi makanan dan rmnnman manis serta sayur dan buah]. asupan energi rian 7.at giz.i [asupan encrgt, protein, lemak, karbohtdrat, dan serat] serta tl.ata bcrat badan dan tinggi bndan. ·

Pengumpulan dot.1 dilak11kan olch Tim Riskesclas dari llalithangkes. Kementerian Kr.sehatan yang dilakukan pad<• bulan Mci-Agustus 2010. flata kamkteristik sosial ekonomi dan demografi direroJ~h dengan cara v~ra\vancara !angsung kcpad3 subjek n1enggunakan kuesioner tcrstruktur yang dilengkapi buku pcdoman pengistan kuesioner. Data konsumsi pangan tlipcroleh dengan metode kuantitatif rec<tl! 24 jam. Penb'Ukuran berat badan dilakukan dengan timbangan berat badao digital merek "AND" (kg). Sedangkan, linggi badan mengg~lklkan alat ukur tinggj hadan "Multifungsi" dengan kapasitas ukur 2 meter dan ketelitian 0,1 cm. Hasil pengukuran tlihit.ung ke dalam nilai IMT (kg/n12}.

jumlah dan Ca~a Pengambllan Subjek Populasi dalam Riskcsdas io10 adalah seluruh nunah tangga biasa ya.ng mewakili 33

provinst. Subjek rumah Lmgga dalani Riskesdas 2010 dipilih berdasarkan /istin9 Sensus Pcnctuduk (SP) 2010. Proses pernilihan rumah tangga dilakukan HPS dcngan two staqe samplir:,g.

Subjek penelitian ini adalah perernpuan usia 19-~5 lahun. Data yang digunakan adalab data antrnpoructri, konsumsi pangan dan sosial ekonorni. Kriteria inklusi subick pada anallsis ini yaitu berusia 19-55 tahun, ndak hannl, dan memillki data lengkap. Kritr.ria oksklusl yaitu hamil, berat hadan (llll), tinggi hadan fl'll) dan indeks massa tulmh (IMTJ yang bcrmlai kurang dari rata-rata- 450 dan lebih dari rata-1-ara+4SO. Tingkat kecukupan cnergi [TKE) (40%<TKE<300%), scdang diet, puasa arau hari merayakan pcsta. Total jumlah subick <»·ang dewasa usta 19-55 tahun adalah 132 736. Subiek perempuan dewasa usia 19·55 tahun bcriumlah 6A 4116. Setetah proses cleaning, data jumlah subjek akhu- adalah 57167 subjek.

Data, Desatn, Waktu dan Lokasi Penetiti~n ini mcnggunakan data sekunder (c•'ecrruaic [des] Rtskcsdas 2010 ;•ang dllakukaa

oleh llalilbangke<, Kcmeuterian Kesehatan dcngan desaln penehnan cross-sectinno! study. Subjek mewakili 33 provtnsi ye1ng tersebar di 441 Kabupaten/Kota dise!uruh Prnvinsi di Indonesia, Pengolahan dan analisis lanjut data dtlakukan pada bulan AJ>ril·Mci 2013 di Kampus IPB DrJmaga Boger, [awa l!arat.

METODE

Sartika 2011). l'oda tahun 2010, Badan Penehtian dan Pcngcmbangan Kcschaian telah mdakuk•.n penelitian data dasar keschatan skala nasional clan data tersebur berpctensi untuk dtotan dao digunakan. Berdasarkan pernmbangan tersebut, pcnelinan ini bcrtujuan untuk mcnganahsis fa.ktor ristko-kegernukao rerkatr sosial ekonorni, konsurnsi pangan dan zat gi:.d pada pcrempuan dC\\'<J.Sa usia l'J-55 tahun di Indonesia.

Faktor Risiko i(e9er11ukan

• .. l J

Page 3: IPB University€¦ · Meyerhoefer 2012; f

S~mnas PACI 2013. Cizt Ma.<;yorokot rlan Keb.ijtikan Pa11ga11 115

Kererangan: F = funl'.}Si kumulatif llo · ll" = kocfisicn rcgrcsi x1 e status perkawinan [0= tidak kawin, l=!ainnya] Xz = npc wtlayah [0= pedesaan. 1~ perkotaan] x3 = rmgkat pendldikan [0- tidak sekolah sampai tamat SMP. l=lainnyal x. = kuintil pendapatan rumah tangga LO= kumtil 1sampai2/40% terbawah, 1= lainnya] x5 = aknvttas flsik [0= bcrat/petani, nelay'm ctan buntll, l=tingan/lainny•l x6 = l<onsumsi makanan don minum;rn manis (O=cuk11p, l=lebih/>-10% Al<E] x, = konsumsi saynr dan buah [O=c:uku1•. l=kuraug/<400 g/haril x6 = tingkat kecukupan cnorr,i [O'·kurang/cukup, l=lebih/<o110'1'1iAl<E} X• = a'up<m brbuhidrat (O=cuk11p, 1 ~lcbih/>55% AKEJ ,.,,, = asupan protein LO=cukup, l=lcbih/>1 S% AKF.J X11 = aSUP"" Jemak!O=cukup, l=lcbih/>25% AKE] X12 = asupan serat LO=cukup. l=kur311g/<l.~ p,sernt/hori) f:: galat

< Pengolaban dan AnalMs Data Dato diolah dan dianalisis menggunakan SPSS 17.Q for Winduws. Tahap pengolahan rnehputi

pemtlthan varlabel yang akan dianalisis, t·Jeuuiuy, dan rec:ucle variabel meujudi Llala kategori. Katr.p,ori dara penelitian ml terdiri dat'i varlabel dependen (keiudran kegemukan] dun

variabel tndependcn [karakteristik sosial ekonomi, karakteristik demografi. aktivieas fisik, konsumsi pangan. sorta asupan cnergt Orin zat gizi). Aktivitas fisik herbuhungan dengan g.1y<l hidup populasi, yauu hal-hal yang berhubungan dengan jenls pekeriuan sehari-han (PAO 2001). Berdasurkan pcrnyatuan tersebut, aktiritas tlsik dik:3.tr.R"orik;tn melalui pcnrlr.k~t<=Jn jcnis pekerjaan, yairu aknviras bcrat [petani, nelayan, buruh] dan aknviras ring"" [ndak bekerja/sekol•h, ibu rumah tan1:g•. Tl'il/Pulri, pegawai BUMM, wiraswasta/pcdai:,Jng/jasa, dan lainnya}. Variabel konsumst pangan yang dtanahsix yaitu rnakanan dan minuman mants fmakanan dan minuman yang sccara alami mcugandung atau dirambah gula sederhana) sorta sayur dan buah [scmua jcni~ sayur dan buah haik seg.:ir maupun olahanJ. Pengkaregorlan konsumsl pangan scrt;.'l asupan zar gizi mcngaru pada \VrfO (l00.1). IMT tergolong kurns/normal [ika <25 kg/m' dan gcmuk/obcs jik.~>25 kg/111' [WHU 2000),

l\nalisis deskriptif rneuggambarkan disrribust frekucnsi baik [umlah maupun perscntasc. Uji Chi-square (x2) digunakan untuk mengct•hui hubungan antara dua variahel, yattu variahel dependen dengan salah satu independen. Untuk mcngcrahut nilai faktor nsiko arau Odds /Iorio (Ull) variahel lndependen terhadap vartabcl dcpcodcn digunakan model hina"y iogistic reqressio« dengan rnetode backwan: wuld [Kleinbaum et nt. 1 'lq4). Modol yanr, digun•k• n '"l•l•h "'''"i;,1i berikut:

F V =Log I_ F = ~. + r1,X1 + PiXt ! s,x, + f.l.X. + f.l,X., + f.l,,X,, + s.x, + jl"X" + ~,X9

+ ll"X'" + P11X11 + 13,,x,, + f.

faktor Risiku Kegemukun ' .' It . •

Page 4: IPB University€¦ · Meyerhoefer 2012; f

Vanabel ujix2 Normal/knrus Gemuk/obos

[n=40376) (n=16791) n % ti %

Status pcrkawinan Tidak kawin 8633 84.4 1590 15.6 Kawin 31743 67.6 15201 J2A o.ooo-

Tingkat Pondidikan dasar 26752 70-2 1H4.S 29.B pendidikan Pr.nrlidik•m tinggi 13624 71.4 5446 28.6 0.003• Pendapatan rumah Pcndapatan 17482. 71>.7, 5454 23.8 tangga rendah o.oon-

Pendapatan linggi 22891· 66.9 11337 33.1 'fipe Wilayah Pedcsaan 19795 71.\ 6971 25.9

Pcrkotaan 20581 li'/.6 9874 32.4 o.oeo- Aktivitas Fisik Ber..1t 8698 75.3 2860 24.7 o.eeo- Ringan 31670 69.5 13931 30.5

Keterangan: *sig11ifikon pada u = 5%

116 Sernnas PAGI 20.!3, Gizi MQsyarukut dan KebijQkan Panyc.m

Status Gizi

Tahel l Analisis Chi-square karaktcnstik sosia! ckonom] dan demograft serta aktivitas fistk dcngan status glzi

Berdasarkan hasil analisis, prcvalensi kcB'cmukan [tcrrnasuk obes] pada perernpuan dewa.£• usia 19-55 tahun scbcsar 29.4-%. Nilai terscbut sedikit lebth tinggi dari prevalcnst llasional kegc1_nukan (terrnasuk uhes) pada perempuan dewasa usla >lll· tahun yaitu sebcsar 26.9% (Balilbangkes 20lO). Sel,.,r,i••t besar subjck telah mcmkah, bcrpcndidikan SMP ke bawah, memUiki pcndaparan rurnah tangga menengan kc aras. dan tinggal di perkutaan. Scbaglan bcsar xuhjek jug-a hergaya hidup sc(ietrlUf)' atau merniliki ~Jktivjt<ts fisik nngan. Karaktcristik soslal ekonoml dan dcmografi

Anallsts Chi-square karaktcristik xosial ekonomi dan dcmografl dcngun status gizi menunjukkan bahwa prevalenst kcgcmukan ditcmukan lcbih linggi dan signifikan pada subiek yang sudah menikah, berpcndidtkan SMP ke bawah, rnemiliki pendapatan rumah cangga mcnengah ke atas dan rtnggal di perkotaan (p<O .. US) [Tahel 1). Hasil yang soma juga ditunjukkan oleh Alsaif et at. (2002), Shayo dan Mugusi [2011), serta Roemling dan Qaim (2012). Analisls regresi lug1stik menunjukkan ha hwa semua variabel karakterisuk soslat ekonomi dan dernugrafi berpengaruh signifikan tcrhadap kejadtan kcgemukan (Tabel 3).

/\nallsis rcgresi logistik menuniukkan bahwa perempuan yang sudah mcnlkah berisiko hamplr :i kali lebth tinggi untuk rnengalami kegemukan dibandiugkan pcrempuan yang helum/tidak menikah (OR =2.7, CJ 95%:i.6-2.9.J (Tabel 3). Status perkawina.o merupakan prediktor kuat kcjadian kcgemukan dan adtpnsrtas sentrat pada perernpuan. Perernpuan yang sudah menikah r.eudcnmg kurang peduli jika berat badannya bortambah atau rnenjadi gemuk dau setelah melahlrkan, 75% perernpuan memiliki rata rara BB 6 kg lcbih tin~ (Buve & Sobal 20ll; Oahly et at. 2010; Wo.lker ct al. 2004).

llASIL DAN PEMBAHASAN

raktor Risikc• Kegemukan

Page 5: IPB University€¦ · Meyerhoefer 2012; f

Semnas PAGI 2013, Gizi Masyaroka~dan Kebijakan Pu"9"'' ' l 17

Konsumsi pangan dan asupan zatgizi Hasil analists Chi-square menuniukkan hahwa rerdapat hubungan nyata antara konsumsi

makanan dan minuman moni< (p=0.000), tinRk•t kecukupan energi (p=0.000), asupan brbohidrat (p=0.000'), asupan protein (p=0.000) dan asupan Jemak (p=0.000) dcngan kcgcmuk<m. Prevctlensi kegemukan Jebih linggi pad a perempuan yang meng-konsumsi makauan dan minu man monls ;· 10% AKI!, karb'ohidrat o-55% AKE, protein > 15% J\KE, lem<lk >25% AKE <r.rt• tmgk;it keculrupan cnetginya 2: 110% AK~ (Tahel Z). Hal yang samo Jugo terj•uli pada penellti3n Mnkhtar et al. (200i), Guallar-Castillon et al. (2007), EsrnaiJl·tadch & Azadb,1kh:. (2008) dan F ebriyani (?.012 ).

Aktivitas fisik Analisis Chi-squ;:i~ menunjukkan bahwa aktivitas Itsik berhubuugan ucgatif dcngan status

gizi gemuk. Subjek yang heraktlvitus fisik ringan berisiko Jebih Linggi meug•lami kcgcmukan dlhandlngkan subjek yang heraktivitas fisik hcrat (OR=l.2, Cl 95%:1.Z· 1.3). Ila! torsebut juga sesuai dengan hasil pcnettttan l\lsaifel ui. [2002), Urock et a/.(2009'), Banks el ol. (2011.), Shnyo dan Mugusi (2011), serta Roending dan <laim (2012). Subiek pada anallsis int merupakan perempuan yang sebagian besar sudah memkah dan cnenjadl tbu rumah tangga, lbu ruman r;:i11~~~ tr.rtrnlong dalurn pekerjaan dcngan aknviras fisik ringan. JJcnguTang<lJ) berat badan 3-S'M, sccara nyata dapat rnenurunkan risrko kcschar . an. An1ericuu l'oll(f,ql! of Sport» Me<li'cine mcrckomcndastkan melakukan akuhtas sedang sampai berar minimal 7..Cin menit per rninggu bagi orang.yang ingin menurunkan lemak tubuh (Durstmc r.tal. 2013).

l lasil analists ini menunjukkan hahwa tingkat pendidikan mcrupakan faktor protektif terbatlap kegemukan karcna xuhjek yang bcrpendldikan SMA ke atas bcrtsiko 20% lebih rendah me11g~Jami kegemukan dlbandingkan subtek yanr, berpendulikao SMP ke bawah (Tabcl 3). Hastl ini sejalan dengan Monteiro, Conde dan Popkin (2001). Soscorang dengan tingkat peudidikan yanp, lchth tinggt akan lebih baik dalam meuerima, mcmproses •. menginterpretasikan, dan mcnggunaka» infol'Tl1"<i [Contrmto 2007}, khususnya pengetahuan gizi.

Subj~t' yang berpendapatan rncnengah .ke atas bcrtstko 1.6 kah lebih besar mengalanu kcgernukan dibaudingkan subjek berpcndopatun menengah kc hawah [Tabel 3). l'endapatan mcnjadi salah saru taktor risiko kegemukan mengindlkasikan bahwa pcndapatan cersebut dipakai untuk membeli pangan tinggi energi (,\ls"if •r. ot. 2002). Wilayall tempar linggal jllg• menjadi fakwr risiko kegemukan dimana subjek yang tinr,~•I di perkotaan berisiko 1.4 kali lcblh besar rnengalami kcgernukan [Tabel 3). LingJ<ungan perkotaan seperti akses pangau dan sarana rranspnrtasi diduga mendukung gaya hidup yang mengarah pada kegernukan seperti mudahcya akscs p.rngon <iap saji dan sarana transportasi yang dapat rnengurangi nngkat aktivitas fisik.

,\ '

!•al:t:or afsiko Kegen11.1ku..1

Page 6: IPB University€¦ · Meyerhoefer 2012; f

Semnas PAGI 2013, Gizl Masyarakat do» Kebijakan Pangan I 18

Berbeda halnya dcngan konsumsi ""Y'" dan buah serra asupan serat yang tidak signifikan berhubungan dengan keiadtan kcgeniukan. Sludi Vergnaud et al. (2012) luga menyirnpulkan ha] yang sama. Jlasll penelnian ini ridak seialan dengan penelitian lluijss~ et al. [201)9). Liu et al. (200J), dan \VJIO (2.003) yang menunjukkan bahwa asupan serar, sayur dan buah yang tinggi tcrbukti msnurunkan risiko kegernukan dan obesitas secara nyata. Perbedaan h.1~il penehnau ini, dapai terjadi karena scdiknnya jurnlah subjek yang mengkonsumsi serat, sayur dan buah dalam jumlah yang cukup, sehmgga tidak da pat menr,gambarkan hubungan untara makanan tersebut dengan kegernukan.

Status fijzi

Variabel Normal/kurus Cernuk/obes uji Y.2 jn=40376) (n=167')1)

a % n % - Kons. makanan Cukup (s10% AKF.) 360U3 zt.t 14/ift:i 7.1.l. y dan mlnuman Lebih [>10% J\KE) 4293 67.1 21 OIJ 32.9 IJ.OOO• man is Kuns. sayur dan Cukup (HOO g/hr) 2212 69.4 91JH 30.6 buah Kurang (<400 g/hr] 38134 70.7 15U03 29.3 0.11U

Tk. Kecukupan Kurang/cuknp ( <110% 360R3 71..l 14653 28.9 energi AKE} onoo-

Lebih (2110% AKF.} 4293 66.8 213R :n.1, Asupan Cukup [~55% i\KF.) 33353 71.2 13476 2U.U karbohidrat Lebih (>55% AKE) 7023 67.'l rns 32.1 onoo- Asupan protein Cukup (s15% Al(I)) 34810 71.0 14208 29.0 H.OIJCI'

Lehih (> 15% Al\li} 5566 6R3 25UJ 31.7 Asupan lcmak Cukup ( s25% AKll) 294·}9 71.3 111l69 28.7 11.()1.l(I'

l.ebth {>l5% AKE) 10927 6119 4922 31.l ASUJ)au serat Cukup (225 g/hr) 254 67.4 123 32.6

0.164 Kurang (<25 i;/hr) 4012!l 70.6 16669 29.4

Keterangan: .. signitikan pada a=- S•'M,

Tabet 2 Analisis bivariar konsumst pangan serta tingkat kccukupan energt clan asupan 'l.('lt glzi dengan status gizi

.r.·okco1· Risiko Kegemul<an

Page 7: IPB University€¦ · Meyerhoefer 2012; f

119

Scnmas PAGI 2013, Gizi Masyarakat don Kebijakan Pa•tqnn

~. t(eterangJ.n: ,.signlfikan pada a= 5%

~· f Setelah dHah'"Ukan uji regresi logisttk, hanya konsumsi makanan dan minuman rnanis serta · asupan karbohidrat yang berisiko meningkatkan kcgemukan (Tabet 3). Kisiko kegcmukan

meningkat 1.1 kali lcblh besar .pada porempuau y.mg mcngkonsumsi makanan dan minuman manis ~10% AKll (95% Cl: 1.037-1.l 66). Banyak bukn eritlemiologi dan eksoertmenial ydng menuniukkan bahwa konsuiusi makanan dan minuman rnanis berhubungan dengan pertambahan berat badan clan

. kcgemukan. Konsumsi mlnurnan uiants terutama minuman ringan bcrkarbonasi mungkin mcnjadl kontriburor utama pada epiderni kcgemukan melalui kandungan gu)a yang tin:ggi. rasa knnyang rendah don mcngkompensa.<i total cnergi (Malik et al. 2006). Tineginya kuusumsi makanan dan mmuman y<.1ng mengandung densitas energi yang ringgi seperti tin_p.r,i lemak, gulf) dan pati akan meningkatkan asupan total energi (WHO 2003). Selain mcningkatksn risiko kcgcmukan, konsumsi karbo\:lidratyangtinggi jug• meulngkatkan rtsiko metabouk sindrom pada pcrcmpuan dengsu IMT ~

2S [Kim ct al. 2000). Perempuan yang mengkonsumsi karhohidrat >55% Al<F. merungkarkan risiko kcgernukan

1.119 kali lebih tinggi dibandingkan deugan percmpuan yang mcngkonsurnsi karbohidrat sS51Yo AK~. Ilasil yang sama juga ditemukan pada studl cross-secuonat di Kanada menunjukkan bahwa risiko kegernukan tercndah terjadi pada individu yang mcngkonsumsi 290·310 ~r.1m/hari karbchidrat atau 47·64% cnergi dari karbohidra! (Mc1'chanl etol. 2009).

Kcnsumsi sayur dan buan, serat, protein. lemak, dan tingkat kecukupan cnergi tidak menjadi fakror risiko kegc1nukan. Ketidakknnsistenan beberapa hasil penelttian ini dengan penclitian yang sudah ada dapat disebabkan oleh pengambilan data expusw·e dan outcome clalam waktu yang bersamaan, serta pengumpulan data konsumsi pangan yang ku1-ang menggambarkan pola konsumsi

pangan subjek. Kcterbatasan anallsis ini adalah m~nggunakan dat" sekundcr dimana tcrd,1p<1t bcbcrapa

asumsl dan keteruatdsan. Adanya variabc.1 yang tidak diukur s..:ara langsung sepcrti aktMtas flsik thanya tlidckoti dari jenis pckerjaa11). Desain cross-sectional yang mcn.gambil data exposure don outcome secara bersamaan sebinr,ga bclum dapat meujelaskan hubungan set.ab akihot Metodc pengumpula11 data konsumsi pangan dengan recall 24 jam kurang dapat menggambarkao pola knnsumsi pangan subiek Namun basil ana\isis ini konsisten dengan review WHO (200·3) dan WllO

1.119 ('J.067-1.173}*

01{ (95% Cl)

2.712 (2.559·2.f\75)• 0.817 [0.71'12-0.853)* 1.566 ( 1.504-1.631 y 1.358 (1.304 J.-H3)* 1.213 (1.153-1.275)" l.100 (1.0J 7 -1.166 i-

o.nz

l!

0.998 -0.202 0.44Y

0.306 O.l'J3 0.095

Tipo Wilayah (l=pcrkotaan, ll=pedcsaan) Aktivitas fisik (l=rini::an, O=berat) Kons. makansn dan mlnuman rnanis (l~ >10% AKE, U= s10% AKF.) Asupan karbohtdrat (1= >55% AKG. O= ,,.55% AKE)

< ~. Variabcl IS. Status kawin (l=kawin, O=tidak kawtn) L'l'.~ ~/. Ti"gkat pendidikan (1= >.SMA, O=laionya} ~ Pendapat;m rum ah tangga ( 1 =mcncngah-at><, O=lainnya) \•

~iiel 3 Paktor rlslko kegemukan wanna dewasa usia 19·55 tahun di Indonesia

Fakto.- llisiko Ke9emul<u11

Page 8: IPB University€¦ · Meyerhoefer 2012; f

Semnas P/IGI 2013, Glz! Masyarakot don Kebijakan Pangan 120

Alsaita ., <1/. 2002. Prevalence and risk factors of obesity and overwetght in adult Saudi population. N11lrition Kescarch, 22, 1243-1252.

[Balitbangkes] Uadan Pcnelltian dan Pengemhangan J<eschat.:111 Kemenrerlan Kr.sehalan RI. 2010. Ri<el Kesehatan Dasar 2010. [akarta, Kenienterian Kcsehalan Repubhk Indonesia.

llanks F., Lim L. Seuhsrnnn S1\, B.iiu C, & Sleigh A 20 IL Relatlonsbip of obesity to physical activity, do:nestic a<'tivilies, and sedentary behavtours: cross-sectional llndlnc.s from a national cohort or over 70,000 Th.U adults. t!MC: Public Health, 11, 762.

llogcrs RP. ll•molm~ns WJ, ltcogcuvecn RT. et al. 2007. Association of overweight with increased risk 01 coronary heart disease partly indrpendent of blood pressure and chotestcrol levels: a meta-analysis of 21 cohort studies inclunlng more than 300,000 persons. llrch Intern Med. ; 67, 1720-tl.

Bove CF. Sobal j. 2011. Body weight relationship In early marriage: weight relevance, wclght comparisons, and weight talk. Aµpetile. (Si).729-742.

Brock <Cal. 200'1. Assoclatio« between iusufflciently physically active and the prevalence of obesity in the United Slates. I Phys i\et Health, 6( 1 ). 1-5.

UAFTAR PUSTAKA

UCAPAN TERI MA KASIH Tcrima kasih kcpada Kcpala lladan Pcnelitian dan Prngembanr.an Kesehatan, Kementertan

Kcsehatan RI ya11g telah memberlkan kescrnparan uutuk t1cnganallsis sebagtan data Riser Keseharan Dasar tahun 2010 unruk tulisan ini.

SIMPIJUIN DAN SARAN PrcvaJe11si kegcmukan pad• perempuan dewasa usta 1')·55 rahun sebesar 29.~%.

Perempuan yan~ herstarus kawtu, bcrpendapaum Unggi, tins;gal di pcrkotaan, beraktivnas fisilt rinJ:.<n, mengkonsumsi makanan Jan minuman manis > 10% AKI', mengkonsurnst karbohidrat >SS'Yt Al<E. serta berl>"ndidik•n ti.rl'Jgi bertsiko mengalnmi kegemukan berturut-rurur 2.712, l.566, !.358, 1.213, L.100. LI I 'I, 0.U l 7 k.ili labih besar dlbandlugkan dcngan kclompok pembandingnya, 1'ingkat kccukupan enerl(i. konsumsi lemak dan protein, konsumsi sayur dan buah serta serat tidak menunjukkan hastl yang signilikan 1.erhacl•p kcgemukan. Pcrbedaan hasll penelttlau ini de~an penclltian laionyd kcmungkinan nisehabkan <JI Ch desatn penelitian yang In r.ngombil exposure dan outcome pada saai yane bersamaan dan pcng::w~1an metode recall Z,,_·hours dalarn pengumpulan data kunsumsi pangan. Tinglcat pcndldikan y:ing lir\ggi dapat mcnjadl faktor pencegah kegemukan, oleh karena itu pendidlkan gizi scimh•ng dan akliOtas fisik scria prcmosi keschatan perlu dilakukan pemerintah bersama stakeholder seeera bcrkcslnambungan untuk mengurangl prevalenst kegernukan dan L1<.1n1paJ< buruknya terhat.L:ip kesehatan,

(2010) banwa F~ktor rislko kegemu'<an adalah konsumsi pangan [terutama makanan tins:gi <fcnsl~ encrgi) dan aktlvitas tlstk, Hasil anallsls iol mcndukung perlunya pcnlngkatan kesadaran hidup schat1 mclalul gizi scimbam; <1•11 •l<rivitas fisik ecrutarna pada perempuan dcwasa di lndunesia untuk penr,eg•han kegr.mukan.

~

Faktor lli.>iko Kc,qem11kan

Page 9: IPB University€¦ · Meyerhoefer 2012; f

Semnas PACI 20'13, Gizi Masyorakar don Kebijakan Pongo11 121

Fakror Risikn Kegemuka11 r ~~ rti: t!j;_t.• ~s .. ~~town A. Siahpush M. 2007.' Risk factors for overweig-ht and obesity: results from the 2001 nattonal !,t.l health survey. Pubhr. Health,12, 603-bl3. ~ifuijsse ll, Fesk•ns EJM. Schulze Mfl, Furuuhi NG. Wareham NJ, Sharp S, Palli D. Tognon G, Halkjaer I, ~· Tjenneland ,\, r:L al.. 2009. Fruit and vegetable intakes and subsequent changes in body r: wolgnt in l)uropean populations: results from the. project on Diet, Obesity, and Ccn<?!=>

(DiOGenes). Am J Coin Nutr, 90:202-209. Cawley [, Meyerhoefer C. 2012. The medical care costs nf obesity: An Instrumental variables

approach. Journal uf l!~~lth Economics. 31, 219 230. Cont~nto JR. 2007. ,\rutriiio11 F.ducution: l.inkinB Rcscor!:h, Theory, and Practice. Sudbury: [ones and

Bartlett Publisl:crs. Dahly DL. Gorcloo-larscn r, Popkin RM, Kaufman JS, & Adair LS. 2010. Associations between multiple

indicators of soriucconomk status and obesity in young adult FiHpinos vary by gendr.r, urbantury, am! indi(,1tor used. J. Nutr, 140, 366-370.

nursnne JL, Gordnn ll, Wang Z. Luo X. 2013. Chronic disease and the link to physical acnvny. Journal of Spurt and Health Science, 2, 3-11

Esmaill,atlch h Azadbakl. L. 2008. Major Dietary Patterns in Relation to General nhesity and Central Adtposity among Iranian Women.[. Nutr, 138: 35$-363.

[FAO] Food and Agrtc11ltural Organization. 2001. FAO Food and Nutrtnon Tecbmcal Report Serles: Human energi requirements Report of a Joint FAO/WHO/UNU Expert Consultation, Rome, 17-2+ October 2001.

Ft:briyani NMP~. llardinsyah, Uriawan D. 2012. Minum•n berkalori dan kontrioustnya terhadap total asupan energi rcmaja dan dawasa. [urnal Gizi <Ian l'ang•n. 7(1),35·42.

Guallar·C.astillo'n I', Rodriguez-Artalejo l , Fornes NS, Hanegas [R, Etxeiarreta PA. Ardanaz E. Barricartc II, Chirlaquc MD, traeta MD. Larrannaga NL, et al .. 2007. Intake pf frieu roods is associated with obesity in the cohort of Spanish adults from the European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition. Am I Chn Nutr, 86. 19ll-20:i.

Kim I{, Yun $11, Choi BY, Kim MK 2.00ll. t.rnss-secrional r.lacionship between dietary carbohydrate, glycacmlc index, glycaeinic load and risk of the merabohc syndrome in a Korean population. British Journal ot'Noutrition, 10U.~11i-584.

Kleinbaum DG. 1994·. Logistic Regression. A Self - Learning Text. New York. Sprmger-Verlag. Lil.I S, Willett WC, Manson JE. ltu FR. Rosner R. & Colditz Co. 2003. Relation between changes in

intakes of d.etary fiber and grain products and changes in weight and development of obesity among middle-aged women. Am J Clin Nulr, 76:920-927.

Mendei MA, Cooper KS, Luke A. Wilks R. llcnnell F, Forrester T. 2004. Higher income is more strongly associated with obesity than with obesity-related metabolic disorders in [amaican adults. International Journal of Obesity, 28, 513-550.

Malik VS, Schulte Mll. & HU F~. 2006. Intake uf sugar-sweetened beverages and weight gain: a systematic review. Am J Clin Nutr, 84:274-2ll8.

Merchant AT, vntanparast H, Barias S. Dehghan M, Shah MA, de Koning I., & Steck SE. 2009. Carbohydrate Intake and Overweight and Obesity among Healthy Adults. I Am Diet Assoc, 109(7): 1165--1172.

Mukhtar N, Elart ), Ch;ihir R, Bour A, Elkan K; Schlossman NP, Caballero B, & Ag11cnaou H. 2001. Diet Culture and Obesity in Northern Africa.]. Nutr, 131: 8S7 892.

Monteiro CA, Conde Wt.., & Pnpkin BM. 2001. Independent effects of income and education on the risk of obesity in the Brazilian adult population. J. Nutr, 131, $01S-886S.

f\11n.akiah, Achadi I>, Sartlka RAD. 2010. Faktor risiko obesitas pada orang dewasa urban dan rural. jurnal Kesehatan Masy1irakat Nasional, 5(1), 29·34.

Page 10: IPB University€¦ · Meyerhoefer 2012; f

Semnas PAi;f l/J,13, Giii MasyQrakot dan Kebijakan Pa11.qo11

122

Phillips et al. 2012. High dterary saturated fat intake accentuates obesity risk associated with the fot mass and obesity-associated g~nc In adults. J. Nutr, 142, SH-031. i

Roemling C & Q.aim M. 2012. Ohesity trends and determtnanrs in Indonesia, Appetite. SS (J), 1005- 1013.

Sartika RAD. 2011. Faktor 1isiko obesiras pada anak 5-15 tahun di Indonesia. Makara Kcseh~tan, 15(1), 37-4~.

Shayo GA & fo,1u,~usi f1\·1. 20 I L. Prevalcnrs of obesity and associated risk (.:.-tel.ors among adults ill Kinondorn mumcipat district. flor ('S Salaam Tanzani». LIMC l'ubl ic Health, ll. 365.

Swinburn BA, Caterson 1 .. Seidel! IC. & lames WPT. 2004. Diel, nutrition and the preventicn of excess weight gain and obcsiry. Pnbhc Health Nutrition, 7[1A), J 2:J-116.

Vorgnaucl A, Norat T, Humaguer'<l D, Mouw 'r, May AM, Romieu I, Freisling II, Slimarn N, Boutron- Ruault M, Clavcl-Chapclon F. ct: al. 2012. Fruit and vegetable consumpuon and prospective weight change in participants of the European Prospective lovesti~ation into Cancer and Nutr.ition-Physka.l Activity, Nutrition. Alcohol, Cessation of Smoking. t:aling Our of Home, and Obesity study. Am J Clio Nutr. 9~:11J4-93.

Walket LO, Timmerman GM, Sterling BS. Kim M, Dickson P. 2004. Do low-income women attain their pre pregnanr weight by the 6th week of postpartum?. Erhn Dis, 14, 119· 126.

Wellman l'iS & Friedberg ll. 2002. Causes and rnn$equcnces of adult obesity: health, sucial and economic impacts in the United States. Asia P•cifk) Cli11 Nutr, ll(Snppl), S705-S709.

[WHO] World Health Organiz.>tiou. 2000. WHO Technical Report Series: Obesity: Preventing and Managing The Global Epidemic. Geneva. wuo.

----------· 2003 .. WHO Technical Heron Series: Diet, Nutrition and the Prevention of Chronic Diseases. Geneva. WHO.

2010. Gloha! recommenrlations on physical activity for health.http:! /whtJlihdoc.whn ·jut/nuhlica!J!lns.L.ZJl l II "li89241 :i9997'! eng.pdf 12~ )or.u•ri 2013].

Fuktor Ri.-.iko Keqemukon