Upload
truongdiep
View
233
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
i
PELAYANAN PENERBITAN SEHARI SPPL DAN PERCEPATAN
PELAYANAN UKL-UPL SERTA KEMUDAHAN PELAYANAN
AMDAL PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
KABUPATEN TABALONG
Oleh :
Ir. SYAIFUL BAKHRI NOMOR DAFTAR HADIR 15
KELAS MOHAMMAD HATTA (B)
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN XLII KELAS G
PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR III
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
2016
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ii
FORM PERSETUJUAN MENTOR
DIKLAT PIM TK. II ANGKATAN XLII KELAS G TAHUN 2016
Nama : Ir. SYAIFUL BAKHRI
N D H : 15
Instansi : BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN TABALONG
PROPINSI KALIMANTAN SELATAN
Nama Mentor : Drs. H. A. MUTHALIB SANGADJI, M.Si
N I P : 19630129 198503 1 005
Jabatan : Sekretaris Daerah Kabupaten Tabalong
No HP Mentor : 08125024375
Gagasan
Perubahan
: PELAYANAN PENERBITAN SEHARI SPPL DAN
PERCEPATAN PELAYANAN UKL-UPL SERTA
KEMUDAHAN PELAYANAN AMDAL PADA BLHD
KABUPATEN TABALONG
Mengetahui : Atasan Langsung,
Drs. H. A. MUTHALIB SANGADJI, M.Si NIP. 19630129 198503 1 005
Disetujui Oleh : Mentor,
Drs. H. A. MUTHALIB SANGADJI, M.Si NIP. 19630129 198503 1 005
iii
LEMBAR PENGESAHAN
“PELAYANAN PENERBITAN SEHARI SPPL DAN PERCEPATAN
PELAYANAN UKL-UPL SERTA KEMUDAHAN PELAYANAN AMDAL”
OLEH :
Ir. SYAIFUL BAKHRI
NOMOR DAFTAR HADIR 15
KELAS MOHAMMAD HATTA (B)
Telah siap diujikan pada :
Seminar Proyek Perubahan
DIKLAT KEPEMIMPINAN TK.II ANGKATAN XLII KELAS G
YANG DISELENGGARAKAN OLEH PUSAT KAJIAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN APARATUR III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TANGGAL 13 AGUSTUS 2016
COACH
Prof. Dr. Ir. H. M. ASWIN, MM
NIP .
MENTOR
Drs. H. A. MUTHALIB SANGADJI, M.Si
NIP. 19630129 198503 1 005
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan
Yang Maha Esa, karena hanya dengan Rahmat dan AnugerahNya, penulisan
laporan pelaksanaan proyek perubahan ini dapat diselesaikankan. Proyek
perubahan dengan judul “Pelayanan Penerbitan Sehari SPPL dan Percepatan
Pelayanan UKL-UPL serta Kemudahan Pelayanan AMDAL pada Badan
Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tabalong”, merupakan kegiatan untuk
mengoptimalkan pelaksanaan program pelayanan kepada masyarakat dan pelaku
usaha didasarkan atas upaya bersama untuk mewujudkan Visi Bupati dan Wakil
Bupati Kabupaten Tabalong sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten
Tabalong 2015 – 2019.
Laporan pelaksanaan Proyek Perubahan ini selain untuk memenuhi salah
satu persyaratan administrasi penulis peserta Diklat Pim Tk. II Angkatan XLII
Kelas G, juga sebagai pembelajaran yang baik dalam pelaksanaan program-
program pencapaian pelaksanaan pelayanan yang baik (service excellent) dalam
rangka mewujudkan good governance di Kabupaten Tabalong. Proyek perubahan
ini mendapat dukungan dan apresiasi yang sangat besar, baik dari kalangan
stakeholder internal maupun eksternal untuk merealisasikan semua kegiatan sesuai
harapan.
Penulis tidak sendirian dalam merealisasikan proyek perubahan ini. Sebagai
project leader, penulis mendapat arahan, dan petunjuk dari Bupati Kabupaten
Tabalong, Bapak Drs. H. Anang Syakhfiani, M.Si selaku sponsor dan Sekretaris
Daerah Kabupaten Tabalong, Bapak Drs.H. A.M. Sangaji, M.Si, selaku mentor,
Bapak Prof. Dr. Ir. H. M. Aswin, MM, selaku coach. Selain itu dukungan juga
datang dari pejabat struktural terutama Kepala Bidang APDL beserta stafnya di
Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tabalong.
Untuk itu semua, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tabalong, H. Anang Syakfiani dan
v
Zony Alfianoor, Sekretaris Daerah Kabupaten Tabalong Drs. H. Abdul Muthalib
Sangaji, M.Si, dan semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu.
Ucapkan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Agus
Dwiyanto, MPA selaku Kepala Lembaga Administrasi Negara, Dr. Mariman Darto,
M.Si, selaku Kepala Pusat Kajian Pendidikan dan Pelatihan Lembaga Administrasi
Negara III Samarinda, Penyelenggara Diklat LAN-RI serta rekan – rekan
seangkatan Diklat PIM II, Angkatan XLII Kelas G Tahun 2016. Semoga bantuan
yang diberikan selama dalam pelaksanaan proyek perubahan ini bermanfaat bagi
kita semua dalam meningkatkan efektifitas pelayanan di Kabupaten Tabalong.
Tanjung, Agustus 2016
Penulis,
Ir. SYAIFUL BAKHRI
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................... i
Form Persetujuan Mentor .................................................................................... ii
Lembar Pengesahan.............................................................................................. iii
Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
Daftar Isi ............................................................................................................... vi
Daftar Tabel .......................................................................................................... vii
Executive Summary ............................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1.Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2.Nama Gagasan Perubahan................................................................ 2
1.3. Tujuan Proyek Perubahan ............................................................... 3
1.4. Manfaat Proyek Perubahan ............................................................. 3
1.5. Area Perubahan ................................................................................ 4
1.6. Ruang Lingkup Proyek Perubahan ................................................. 4
1.7. Output Kunci .................................................................................... 4
BAB II RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN ........................................ 5
2.1. Roadmap Milestone Proses Perubahan ......................................... 5
2.2. Tata Kelola Proyek ......................................................................... 7
2.3. Identifikasi dan Analisis Stakeholder ........................................... 7
2.4. Identifikasi Potensi Kendala Masalah dan Strategi Mengatasinya 10
2.5. Identifikasi Faktor Resiko .............................................................. 12
2.6. Kriteria Keberhasilan ..................................................................... 12
2.7. Faktor Pendukung Keberhasilan (Stakeholder) ............................ 14
BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN ……… .................... 15
3.1. Capaian Proyek Perubahan ............................................................ 15
3.2. Kendala Internal dan Eksternal ..................................................... 19
3.3. Upaya Mengatasi Kendala ............................................................. 19
3.4. Instrumen Monitoring Untuk Proyek Perubahan ......................... 20
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 22
4.1. Kesimpulan ..................................................................................... 22
4.2. Saran ................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan Hal
Tabel 2.1 Milestone Proyek Perubahan Jangka Pendek 5
Tabel 2.2. Milestone Proyek Perubahan Jangka Menengah 5
Tabel 2.3 Milestone Proyek Perubahan Jangka Panjang 6
Tabel 2.4 Pemetaan stakeholder berdasarkan kepentingan dan
sumber daya
8
Tabel 2.5 Kendala-kendala yang dihadapi dalam Pelaksanaan
Proyek Perubahan
10
Tabel 2.6 Strategi mengatasi kendala baik internal maupun eksternal
dalam Proyek Perubahan
11
Tabel 3.1 Rekapitulasi Pelayanan Penerbitan Dokumen Lingkungan
Selama Minggu IV Juli sampai Minggu I Agustus 2016
16
Tabel 3.2 Prosentase Kepuasan Pelanggan dan jumlah complain atas
Pelayanan Penerbitan Dokumen Lingkungan selama
pelayanan penerbitan Dokumen Lingkungan
18
Tabel 3.3 Instrumen Pemantauan Pelaksanaan Proyek Perubahan
dengan Grand Chart
18
viii
EXECUTIVE SUMMARY
Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Tabalong merupakan
institusi pemerintahan yang menangani bidang Lingkungan Hidup. Dalam program
kegiatannya BLHD Kabupaten Tabalong mengacu pada Visi Misi Kabupaten
Tabalong yang selaras dengan Program Nawa Cita nomor 2. Salah satu tugas pokok
dan fungsi BLHD adalah melakukan pelayanan dalam penerbitan dokumen
lingkungan baik SPPL, UKL-UPL maupun AMDAL.
Pelaksanaan pelayanan penerbitan dokumen lingkungan di BLHD
Kabupaten Tabalong mengacu pada Peraturan Bupati Tabalong Nomor 11 Tahun
2013 tentang Jenis Usaha/Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dokumen UKL-UPL
dan SPPL, serta mengacu pada peraturan perundang-undangan di atasnya seperti
UU 32 Tahun 2009 tentang PPLH dan PP Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan. Dengan adanya Perbup nomor 11 Tahun 2013 maka setiap
usaha/kegiatan yang ada di Kabupaten Tabalong harus dilengkapi dengan dokumen
lingkungan. Pada pelaksanaannya waktu pelayanan penerbitan SPPL adalah 7 hari
dan UKL-UPL selama 14 hari. Hal ini dianggap lama oleh masyarakat pelaku
usaha/kegiatan, sehingga banyak masyarakat/pelaku usaha/kegiatan yang komplain
terkait lamanya waktu pelayanan penerbitan SPPL dan UKL-UPL serta AMDAL.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka Penulis selaku Kepala Badan
Lingkungan Hidup mencoba mengambil kebijakan dengan Rencana Proyek
Perubahan. Gagasan yang diusung adalah “Pelayanan Penerbitan Sehari SPPL dan
Percepatan Pelayanan UKL-UPL serta Kemudahan Pelayanan AMDAL Pada
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tabalong”. Adapun maksud dan tujuan dari
proyek perubahan ini adalah untuk meningkatkan efisiensi pelayanan penerbitan
SPPL sehari, UKL-UPL menjadi 7 hari dan AMDAL bisa diproses dengan mudah.
Tujuan lain adalah untuk meningkatkan trust masyarakat terhadap pelayanan yang
ada pada BLHD Kabupaten Tabalong serta untuk mempermudah masyarakat dalam
melakukan usaha.
Tujuan tersebut bisa tercapai jika mengambil langkah langkah yang tepat,
bertahap dan sistematis untuk kemudian dijabarkan dalam bentuk milestone Proyek
Perubahan yang terbagi menjadi Milsetone jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang. Untuk milestone jangka pendek Proyek Perubahan ini ada 6 (enam)
tahapan yaitu :
1) Pembentukan tim efektif
2) Penyempurnaan SOP SPPL, UKL-UPL dan AMDAL
3) Sosialisasi waktu penerbitan rekomendasi SPPL, UKL-UPL dan AMDAL
4) Pembuatan SK pelimpahan tugas penandatanganan SPPL kepada Kabid APDL
ix
5) Pemahaman persepsi
6) Membangun data
Sedangkan milestone jangka menengah Proyek Perubahan ini terbagi menjadi 7
(tujuh) tahapan yang terdiri dari :
1) Pelaksanaan rakor terpadu tentang pelayanan penerbitan rekomendasi sehari
SPPL, Percepatan pelayanan UKL-UPL menjadi 7 hari dan Kemudahan
Pelayanan AMDAL
2) Penerbitan Berita Acara Kesepakatan
3) Meningkatkan Koordinasi dan Sinergitas
4) Pelaksanaan Penerbitan Pelayanan Sehari SPPL dan Percepatan pelayanan
UKL-UPL selama 7 hari serta kemudahan pelayanan AMDAL
5) Meningkatkan kepuasan pelaku usaha/kegiatan
6) Menyusun laporan proyek perubahan
7) Monitoring dan Evaluasi (MONEV).
Adapun milestone jangka panjangnya lebih pada manfaat yang dirasakan pada
tahun berikutnya (tahun 2017).
Identifikasi stakeholder yang terlibat dalam proyek perubahan ini dilakukan
dengan mapping (pemetaan) berdasarkan tingkat kepentingan dan pengaruhnya
terhadap proyek perubahan ini. Dari hasil mapping tersebut maka didapat
pembagian stakeholder yaitu 1) Internal Stakeholder yang meliputi Kepala BLHD,
Kepala Bidang, Kepala Sub Bidang dan Staf. 2) external stakeholders yang
meliputi : Bupati dan Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, asisten Pembangunan,
Kepala BPMPT, Bagian Hukum setda, Bagian Organisasi setda, masyarakat,
kepala desa/lurah, media massa dan Unit Pemantau Pelayanan Publik (UP3).
Pengukuran tingkat keberhasilan Proyek Perubahan ini dilakukan dengan
menggunakan 4 kriteria yaitu waktu pelayanan, biaya yang dikeluarkan, complain
pelanggan dan kepuasan pelanggan. Pelaksanaan Proyek Perubahan ini sudah
dimulai dari mulai bulan Mei 2016 sampai dengan Agustus 2016 berjalan.
Pelaksanaan Proyek Perubahan yang dilakukan tetap mengacu pada milestone
yang telah dibuat. Sampai minggu 2 Agustus telah dilaksanakan Program Proyek
Perubahan tersebut berupa pelayanan penerbitan sehari SPPL dan Percepatan
pelayanan UKL-UPL menjadi 7 hari serta kemudahan pelayanan AMDAL. Selama
2 minggu berjalan telah dilayani kurang lebih 37 pelaku usaha yang mengajukan
rekomendasi SPPL dengan waktu 1 hari, biaya 0 rupaih dan tanpa ada complain
masyarakat. Sedangkan untuk UKL-UPL dan AMDAL masih belum ada pelaku
usaha yang mengajukan permohonan sehingga belum bisa dilihat efektifitas dan
efisiensinya. Evaluasi hasil pelaksanaan pelayanan penerbitan sehari SPPL dengan
kriteria yang ada dikatakan Berhasil.
x
Faktor yang mendukung keberhasilan program proyek perubahan ini adalah
1) komitmen yang kuat dari seluruh stakeholder; 2) koordinasi dan kerjasama yang
baik; 3) SDM pelayanan yang handal dan baik; 4) adanya insentif dan disinsentif;
dan 5) adanya sarana dan prasarana yang mendukung dan memadai.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tabalong yang selanjutnya
disebut BLHD Kab. Tabalong dibentuk berdasarkan Perda No. 14 Tahun 2014
tentang organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Tabalong.Memiliki tugas untuk membantu KDH dengan tugas dan
fungsi disektor lingkungan hidup dalam rangka mewujudkan Visi Pemerintah
Kabupaten Tabalong Tahun 2015 – 2019 yaitu :
“Menuju Kabupaten Tabalong yang Agamis, Sejahtera dan Mandiri”
Dengan misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang Agamis.
2. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
3. Mewujudkan kemandirian dengan membangun dan mengembangkan
potensi sumberdaya.
Dari 3 misi tersebut. Yang sangat erat dengan sektor BLHD adalah misi ke
2 (dua) dan misi ke 3 (tiga) dan berkaitan pula dengan “NAWACITA” nomor 2
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang berbunyi membuat
pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola Pemerintah yang bersih,
efektif, demokratis dan terpercaya.
Dalam mencapai Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Tabalong, BLHD
Kab. Tabalong dalam tatanan kebijakan penyelenggaraan Pelayanan umum akan
mengimplementasikan nilai – nilai yang terkandung pada misi pertama yakni
“Mewujudkan kehidupan masyarakat yang agamis” namun dalam tataran kebijakan
teknis akan sinergis dengan menetapkan beberapa program strategis yang berfokus
dan berkaitan langsung dengan misi ketiga adalah :
“Mewujudkan kemandirian dengan membangun dan mengembangkan potensi
sumberdaya”.
2
Pernyataan Visi BLHD Kab. Tabalong Tahun 2015 – 2019 “terwujudnya
Lingkungan Hidup yang Nyaman dan Lestari untuk Kesejahteraan Masyarakat
Tabalong”.
Untuk mencapai Visi tersebut, dirumuskan visi sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
2. Mendorong pemanfaatan SDA secara arif dan berwawan lingkungan.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat, pelaku usaha/kegiatan dan
stakeholder dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
4. Meningkatkan kualitas SDA Aparatur dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
5. Meningkatkan kapasitas, koordinasi dan kerjasama terpadu dan terintegrasi
antar sector dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Dalam tataran kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum BLHD Kab.
Tabalong melaksanakan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya adalah
Pelayanan Penerbitan Rekomendasi SPPL dalam waktu sehari dan percepatan
pelayanan UKL – UPL dalam waktu 7 (tujuh) hari dan Kemudahan Pelayanan
AMDAL pada Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tabalong.
Sebelumnya para pelaku usaha/kegiatan membutuhkan waktu 7 (tujuh) hari dalam
mendapatkan rekomendasi SPPL, dan mengakibatkan masyarakat komplain. Dari
data yang ada jumlah Pelayanan Penerbitan Rekomendasi SPPL pelaku
usaha/kegiatan sebanyak 48 (empat puluh delapan) jenis usaha, terdiri dari 25 jenis
usaha yang harus diverifikasi (waktu tetap 7 hari), 23 jenis usaha yang tidak harus
diverifikasi, dari 23 jenis usaha yang tidak harus diverifikasi ada 15 orang
masyarakat pelaku usaha yang komplain karena merasa terlalu lama.
1.2. Nama Gagasan Perubahan
Adapun nama gagasan perubahan adalah :
“Pelayanan Penerbitan Sehari SPPL Dan Percepatan Pelayanan UKL-UPL Serta
Kemudahan Pelayanan AMDAL Pada Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten
Tabalong”.
3
1.3. Tujuan Proyek Perubahan
Adapun tujuan dari proyek perubahan ini adalah :
1. Menghemat waktu penerbitan rekomendasi SPPL dari 7 hari menjadi 1 hari dan
percepatan pelayanan UKL-UPL dari 14 hari menjadi 7 hari, serta kemudahan
pelayanan Amdal.
2. Meningkatkan “trust” masyarakat terhadap pelayanan Penerbitan
Rekomendasi SPPL, UKL-UPL dan AMDAL dari Badan Lingkungan Hidup
Daerah Kabupaten Tabalong.
3. Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk berusaha.
1.4.Manfaat Proyek Perubahan
Manfaat Proyek Perubahan ini adalah adanya rasa kepuasan masyarakat dan
tidak ada lagi complain masyarakat terhadap lamanya pelayanan penerbitan
rekomendasi Surat Penerbitan Rekomendasi SPPL dari 7 hari menjadi 1 hari dan
percepatan pelayanan UKL-UPL dari 14 hari menjadi 7 hari, serta kemudahan
AMDAL dari usaha/kegiatan.
a. Manfaat Internal :
- Terbentuknya capacity building staff dan organisasi secara keseluruhan
- Terciptanya kebersamaan, integritas, profesionalisme dan sistem kerja
yang baik.
- Meningkatnya kinerja Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten
Tabalong.
b. Manfaat Eksternal :
- Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja organisasi
melalui pelayanan penerbitan rekomendasi SPPL dari 7 hari menjadi 1
hari dan percepatan pelayanan UKL-UPL dari 14 hari menjadi 7 hari,
serta kemudahan pelayanan Amdal.
- Terjalinnya kerjasama dengan stakeholder dan masyarakat pelaku
usaha.
BLHD Kab. Tabalong menerapkan pelayanan Penerbitan Rekomendasi
SPPL dari 7 hari menjadi 1 hari dan percepatan pelayanan UKL-UPL dari 14 hari
4
menjadi 7 hari, serta kemudahan pelayanan Amdal usaha/kegiatan secara online
melalui website.
1.5. Area Perubahan
Adapun area perubahan yang terjadi adalah waktu pelayanan penerbitan
dokumen lingkungan SPPL, UKL-UPL dan AMDAL pada Badan Lingkungan
Hidup Daerah Kabupaten Tabalong
1.6. Ruang Lingkup Proyek Perubahan
Adapun ruang lingkup proyek perubahan ini adalah pelayanan penerbitan
dokumen lingkungan pada BLHD Kabupaten Tabalong yang meliputi :
a. Surat Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
(SPPL),
b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup (UKL-UPL),
c. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
1.7. Output Kunci
Output kunci pada proyek perubahan ini adalah :
a. Pelayanan penerbitan SPPL menjadi 1 hari
b. Pelayanan penerbitan UKL-UPL menjadi 7 hari
c. Pelayanan AMDAL menjadi lebih mudah dan efisien
5
BAB II
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
2.1.Roadmap Milestone Proyek Perubahan
Roadmap milestone proyek perubahan ini terbagi menjadi 3 (tiga) bagian
yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
A. Jangka Pendek : 21 April 2016 – 15 Agustus 2016
KEGIATAN OUTPUT WAKTU
Membentuk Tim Efektif Terbentuknya Tim Efektif Minggu I Mei
2016
Penyempurnaan SOP SPPL,UKL-UPL,
Amdal
Terbentuknya SOP SPPL hasil
penyempurnaan, UKL-UPL, Amdal
Minggu II Mei
2016
Pembuatan SK Pelimpahan Tugas
Penandatanganan SPPL kepada Kabid
yang membidangi (APDL)
SK Pelimpahan Tugas
Penandatanganan SPPL kepada
Kabid yang membidangi (APDL)
Minggu II - III
Mei 2016
Melaksanakan Sosialisasi waktu
penerbitan rekomendasi Pernyataan
Kesanggupan SPPL dari 7 hari menjadi
1 hari dan percepatan pelayanan , UKL-
UPL dari 14 hari menjadi 7 hari serta kemudahan pelayanan Amdal .
Terlaksananya Sosialisasi waktu
penerbitan rekomendasi Pernyataan
Kesanggupan SPPL dari 7 hari
menjadi 1 hari dan percepatan
pelayanan UKL-UPL dari 14 hari menjadi 7 hari serta kemudahan
pelayanan Amdal .
Minggu III Mei
2016
Pemahaman Persepsi Terbentuknya pemahaman presepsi Minggu II Juni
2016
Membangun data
Tersediannya data
Minggu III Juni
2016
B. JANGKA MENENGAH : 16 Agustus 2016 – 31 Desember 2016
KEGIATAN OUTPUT WAKTU
Melaksanakan Rakor Terpadu tentang
pelayanan penerbitan sehari SPPL dan
percepatan pelayanan selama 7 hari
UKL-UPL serta kemudahan pelayanan
Amdal
Laporan Pelaksanaan Proyek
Perubahan
Minggu I Juli
2016
Menerbitkan Berita Acara
Kesepakatan
Terbitnya BA. Kesepakatan Minggu II Juli
2016
6
Meningkatkan Koordinasi dan
Sinergitas
Meningkatnya Koordinasi
Stakeholder
Minggu III Juli
2016
Penerbitan pelayanan sehari SPPL dan
percepatan pelayanan selama tujuh
hari UKL-UPL serta kemudahan pelayanan Amdal
Terbitnya pelayanan sehari SPPL
dan percepatan pelayanan selama
tujuh hari UKL-UPL serta kemudahan pelayanan Amdal
Minggu IV Juli
2016 dan Minggu
I Agustus 2016
Meningkatkan Kepuasan Pelaku Usaha
Catatan/Testimoni Pelaku Usaha Minggu II
Agustus 2016
Menyusun laporan proyek perubahan
Tersusunnya laporan proyek
perubahan
Minggu II dan III
Agustus 2016
MONEV Terlaksananya Monev Secara
berkala
September 2016
C. JANGKA PANJANG : 1 Tahun (2017)
KEGIATAN OUTPUT WAKTU
Manfaat Internal :
• Membentuk Kapasitas Building staff dan organisasi secara
keseluruhan
• Menciptakan kebersamaan, integritas, profesionalisme dan
sistem kerja yang baik.
Manfaat Eksternal :
• Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja
organisasi melalui pelayanan Surat
Penerbitan Rekomendasi SPPL
selama sehari percepatan selama
tujuh hari, UKL-UPL, dan
kemudahan pelayanan Amdal.
• Menjalin kerjasama dengan Stakeholder dan masyarakat
pelaku usaha.
• BLHD Kab. Tabalong membangun pelayanan penerbitan rekomendasi
SPPL selama sehari, percepatan
pelayanan selama tujuh hari UKL-
UPL, dan kemudahan pelayanan
Amdal melalui website secara online melalui website.
• Terbentuknya Kapasitas Building staff dan organisasi
secara keseluruhan
• Terciptanya kebersamaan, integritas, profesionalisme dan
sistem kerja yang baik.
• Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja
organisasi melalui pelayanan
Surat Penerbitan rekomendasi
SPPL selama sehari, percepatan
selama tujuh hari UKL-UPL, dan
kemudahan pelayanan AMDAL.
• Terjalinnya kerjasama dengan Stakeholder dan masyarakat
pelaku usaha.
• BLHD Kab. Tabalong Menerapkan pelayanan
penerbitan SPPL selama sehari,
percepatan pelayanan selama
tujuh hari UKL-UPL, dan
kemudahan pelayanan Amdal secara online melalui website
• 2 Bulan
• 2 Bulan
• 2 Bulan
• 2 Bulan
• 4 Bulan dan seterusnya
7
2.2.Tata Kelola Proyek
Proyek perubahan ini mengusung tujuan untuk mengedepankan pelayanan
yang lebih baik dan optimal oleh karena itu proyek perubahan dilakukan dengan
mengadopsi perpaduan system Topdown dan bottom up sekaligus. Artinya supaya
ada perubahan tersebut menggunakan “Power” kekuasaan yang dimiliki tetapi
dengan senantiasa membuka ruang saran dan masukan dari bawah untuk proses
perbaikan sistem yang telah dibuat. Sehingga dalam hal ini manajemen yang
digunakan dengan Sistem Manajemen Adaptif yang bersifat dinamis.
2.3.Identifikasi dan Analisis Stakeholder
Bryson (2001) mendefinisikan stakeholder sebagai individu, kelompok,
atau organisasi apapun yang dapat melakukan klaim atau perhatian terhadap sumber
daya atau hasil organisasi atau dipengaruhi oleh hasil itu. Dari sekian banyak
stakeholder, tidak semuanya mendapat perhatian yang sama artinya secara
proporsional dalam memilah dan memilih stakeholder yang menjadi pendukung
utama dan kunci keberhasilan suatu organisasi.
Menentukan dan mengidentifikasi stakeholder utama dan kunci, merupakan
bagian penting dalam suatu proyek perubahan (Soesilo, 2000). Setiap stakeholder
perlu diidentifikasi berdasarkan dampak, manfaat, dan kepentingan. Identifikasi
dilakukan dengan memetakan masalah dan lokasi sehingga ditemukan masyarakat
sebagai stakeholder utama, kemudian mengaitkan masalah baik dari seghi
kepentingan, pemihakan dan kewenangan yang dimmiliki oleh actor actor baik
pemerintah maupun non pemerintah. Selanjutnya berdasarkan identifikasi dibuat
pemetaan (mapping) berdasarkan kepentingan dan sumber daya.
Setelah melakukan identifikasi stakeholder, langkah selanjutnya adalah
menganalisis stakeholder. Banyak cara yang dilakukan untuk analisa stakeholder.
Kali ini analisa dilakukan dengan membagi stakeholder menjadi empat kelompok
berdasarkan tingkat kepentingan dan pengaruhnya yaitu :
1) Promotors, memiliki kepentingan besar terhadap proyek dan juga kekuatan
untuk membantu membuatnya berhasil (atau menggelincirkannya)
8
2) Defenders, Memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan
dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi
proyek perubahan.
3) Latens, Tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam proyek
perubahan tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi proyek
perubahan jika mereka menjadi tertarik.
4) Apathetics, Kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan bahkan mungkin
tidak mengetahui adanya proyek perubahan.
Sedangkan stakeholder berdasarkan tingkat kepentingan dan sumber daya
dapat disajikan pada tabel 2.4
Tabel 2.4. Pemetaan stakeholder berdasarkan kepentingan dan sumber daya No Stakeholder Interest Resource
1 Birokrasi / Eksekutif - Pelaksanaan Tugas dan fungsi pemerintahan
- Pertanggungjawaban kinerja
- Otoritas
- Legitimasi
- Regulasi
2 Legislatif - Legislasi
- Budgeting
- Pengawasan
- Menilai Kinerja Pemerintah
- Peran & Kewenangan
- Kekuatan Politik
- Legitimasi
3 Pengusaha / Investor dan
Dunia Usaha - Investasi
- Kemudahan fasilitas
- Antisipasi terhadap Kebijakan / Program
- Perusahaan
- Modal
- Tenaga Kerja
4 Organisasi Sosial
Masyarakat (LSM) - Memperjuangkan aspirasi
masyarakat marginal
- Kontrol social terhadap permasalahan/isu-isu social
dan lingkungan
- Organisasi
- Kontrol Sosial
5 Tokoh Masyarakat - Menyampaikan aspirasi / kebutuhan komunitas atau
kelompok masyarakatnya
- Memiliki pengaruh social
- Dipercaya
6 Perguruan Tinggi - Penelitian dan Pengembangan - Lembaga Pendidikan Penelitian
Sumber : dikutip dari http//:4.bp.blogspot.com
Sistem dalam proyek perubahan yang telah dibuat tentunya akan berjalan
dengan baik jika seluruh stakeholder yang ada berperan aktif dan saling
mendukung. Menurut Krismatini (tanpa tahun) pengelompokkan stakeholder
tergantung pada tingkat kepentingan dan pengaruhnya terhadap proses
pengambilan keputusan, yakni primary stakeholder, secondary stakeholder dan
external stakeholder.
9
a. Primary stakeholder, dimana tingkat kepentingan tinggi dengan pengaruh
yang rendah dalam proses pengambilan keputusan, misalnya para pelaku
usaha menengah ke bawah (UMKM, industry rumah tangga).
b. Secondary stakeholder, dimana tingkat kepentingan dan pengaruh dalam
proses penentuan kebijakan memiliki porsi yang sama, misalnya instansi
pemerintah dan para pelaku usaha menengah yang terkait dengan kegiatan.
c. Eksternal stakeholder, dimana tingkat kepentingan rendah dengan pengaruh
yang tinggi dalam proses penentuan kebijakan, misalnya para pemimpin
kebijakan di instansi pemerintah dan para pengusaha besar.
Berdasarkan deskripsi di atas, maka untuk mewujudkan peran BLHD dalam
meningkatkan koordinasi dalam pelayanan penerbitan dokumen lingkungan (SPPL,
UKL-UPL dan AMDAL) dilakukan pengelompokkan stakeholder menjadi
stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Stakeholder internal adalah orang
dalam suatu organisasi atau instansi yang secara langsung terlibat dalam kegiatan
atau program yang memiliki tujuan dan keterkaitan kepentingan. Stakeholder
eksternal adalah orang luar dari suatu organisasi, orang atau instansi yang secara
tidak langsung terlibat dalam kegiatan program yang memiliki tujuan dan
keterkaitan kepentingan. Dari batasan inilah maka dalam proyek perubahan ini yang
menjadi stakeholder inmternal dan eksternal sebagaimana tersaji pada penjelasan
selanjutnya.
a. Stakeholder Internal
Stakeholder internal yang sangat berkepentingan untuk meningkatkan
pelayanan yang prima dalam proses penerbitan dokumen lingkungan (SPPL,
UKL-UPL dan AMDAL) melalui proyek perubahan ini adalah :
1) Kepala BLHD
2) Kepala Bidang
3) Kepala Sub Bidang
4) Staf
b. Stakeholder eksternal
Stakeholder eksternal dalam pelaksanaan proyek perubahan antara lain adalah:
1) Bupati dan Wakil Bupati Tabalong
10
2) Sekretaris Daerah
3) Asisten Pembangunan
4) Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT)
5) Bagian Hukum Setda Tabalong
6) Bagian Organisasi Setda Tabalong
7) Masyarakat
8) Kepala Desa / Lurah
9) Media Massa
10) Unit Pemantau Pelayanan Publik (UP3)
2.4. Identifikasi Potensi Kendala Masalah dan Strategi Mengatasinya
Proses perkembangan dalam Proyek Perubahan ini tentunya selalu
terkait dan berinteraksi dengan seluruh stakeholder yang ada secara dinamis.
Dalam hubungan interaksi yang dilakukan sudah pasti adanya kendala-kendala
dan hambatan bahkan menjadi ancaman. Oleh karena itu perlu adanya sifat
proaktif dan openness dalam mengatasi segala permasalahan dan kendala yang
ada sehingga bisa mengubah dari kendala-hambatan-ancaman menjadi potensi
dan peluang untuk menuju proses perubahan yang lebih baik.
Potensi kendala dalam Proyek Perubahan ini juga perlu diidentifikasi
dengan jelas dan rinci agar menjadi lebih mudah dalam mengatasi dan mencari
solusi terbaik. Kendala kendala yang dihadapi biasanya muncul dari dalam
(internal) maupun dari luar (eksternal). Mengenai kendala-kendala baik
internal maupun eksternal dapat terlihat pada tabel 2.5 berikut ini ;
Tabel 2.5.
Kendala-kendala yang dihadapi dalam Pelaksanaan Proyek Perubahan
No Kendala
Internal Eksternal 1 Ego personal bidang dalam BLHD Ego sektoral SKPD
2 Keterbatasan Sumber Daya Manusia
(kualitas maupun kuantitas)
Kurangnya komunikasi dan koordinasi
3 Kurangnya komunikasi dan koordinasi
dalam BLHD Tabalong
Kurangnya pemahaman atau perbedaan
pemahaman terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku
11
4 Adanya prasangka negative dan
permasalahan transparansi dalam
lingkungan BLHD Tabalong
Adanya oknum-oknum yang ingin
mengambil keuntungan dalam proses
pelayanan penerbitan dokumen
lingkungan
5 Kurangnya Pemahaman terhadap Peraturan perundang-undangan yang
berlaku
Kurang paham terhadap alur proses pelayanan
Setelah mengetahui potensi kendala baik internal dan eksternal maka langkah
selanjutnya adalah melakukan strategi untuk mengatasinya. Menurut Chandler
dalam Rangkuti (2008), Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak
lanjut dan prioritas sumber daya. Adapun strategi mengatasi kendala yang ada
dalam Proyek Perubahan ini dapat terlihat pada tabel 2.6 berikut ini :
Tabel 2.6.
Strategi mengatasi kendala baik internal maupun eksternal dalam Proyek
Perubahan
No Kendala (Internal/Eksternal) Strategi 1 Ego personal bidang dalam BLHD Pendekatan personal dan komunikasi
internal yang hangat dan intens
2 Keterbatasan Sumber Daya Manusia
(kualitas maupun kuantitas)
Menambah personal bidang pelayanan
penerbitan dokumen lingkungan terutama
di bidang APDL serta mengupgrade
personal tersebut secara berkala
3 Kurangnya komunikasi dan koordinasi dalam BLHD Tabalong
Mengintensifkan koordinasi dan komunikasi dengan fleksibel (formal dan
informal)
4 Adanya prasangka negative dan
permasalahan transparansi dalam
lingkungan BLHD Tabalong
Komunikasi internal dan sosialisasi
kegiatan yang transparan
5 Kurangnya Pemahaman terhadap
Peraturan perundang-undangan yang
berlaku
Memberikan arahan dan pemahaman baik
secara structural maupun fungsional
tentang peraturan perundang-undangan
yang berlaku
6 Ego sektoral SKPD Peningkatan kuantitas dan kualitas
Komunikasi dan koordinasi dengan SKPD
terkait pelayanan penerbitan dokumen
lingkungan
7 Kurangnya komunikasi dan koordinasi Peningkatan kuantitas dan kualitas
Komunikasi dan koordinasi dengan SKPD
terkait pelayanan penerbitan dokumen
lingkungan baik formal maupun informal
8 Adanya oknum-oknum yang ingin
mengambil keuntungan dalam proses
pelayanan penerbitan dokumen
lingkungan
Pengambilan sanksi yang tegas terkait
oknum-oknum tersebut
9 Kurang paham terhadap alur proses
pelayanan yang sebenarnya.
Pembuatan dan sosialisasi SOP pelayanan
yang mudah dipahami
12
2.5.Identifikasi Faktor Resiko
Pelaksanaan Proyek Perubahan yang dilakukan tentunya diharapkan
membawa perubahan yang lebih baik dan bermanfaat. Disisi lain tidak dipungkiri
bahwa setiap perubahan pasti selain membawa dampak positif, juga sering
menimbulkan dampak negative. Untuk identifikasi faktor resiko yang dilakukan
dalam proyek perubahan ini mencakup resiko yang bersifat negative. Setelah
diidentifikasi beberapa faktor resiko yang ada dalam Proyek Perubahan ini adalah
sebagai berikut :
a) Banyaknya industry kecil yang membuat SPPL ke bidang APDL BLHD Kab.
Tabalong dengan waktu awal 7 hari menjadi 1 hari jika tidak disertai dengan
penambahan SDM (personal) maka kemungkinan tidak akan tercapai menjadi
pelayanan 1 hari.
b) Semua sistem pelayanan sudah dipastikan akan menerima complain
ketidakpuasan dari para pihak yang berkepentingan, dalam hal ini adalah yang
dilayani.
c) Untuk pelayanan penerbitan dokumen UKL-UPL dari 14 hari menjadi 7 hari
jika tidak dilakukan sosialisasi dan informasi yang jelas terhadap pelaku usaha
ataupun yang berkepentingan maka rentan menjadi salah persepsi waktu
penerbitan dokumen lingkungan.
d) Untuk pelayanan penerbitan dokumen AMDAL dilakukan oleh tim Komisi
Penilai AMDAL yang sudah mempunyai lisensi. Agustus 2016 adalah masa
akhir lisensi tim komisi Penilai AMDAL. Selama masa perpanjangan lisensi
(biasanya 4-5 bulan) maka dokumen AMDAL yang masuk tidak bisa diproses
di Kabupaten Tabalong tetapi di proses di Provinsi Kalimantan Selatan.
2.6.Kriteria Keberhasilan
Keberhasilan suatu program atau kegiatan terkadang berbeda setiap orang
dalam menilainya. Oleh karena itu untuk menyeragamkannya dibuatlah kriteria-
kriteria yang menunjukkan bahwa suatu program / kegiatan dikatakan berhasil.
Keberhasilan Proyek Perubahan ini juga tidak lepas dari kriteria. Adapun kriteria
keberhasilan Proyek Perubahan ini adalah sebagai berikut :
13
a) Waktu pelayanan;
Penerbitan dokumen lingkungan yang cepat dianggap berhasil jika waktu
penerbitan dokumen SPPL adalah 1 (satu) hari kerja, keluarnya rekomendasi
UKL-UPL 7 (Tujuh) hari kerja dan pelayanan AMDAL menjadi lebih mudah
dalam waktu kurang dari 105 hari.
b) Tingkat kepuasan pelanggan;
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan adalah kepuasan pelanggan.
Dari beberapa sumber dikatakan berhasil jika hasil wawancara atau angket
yang diberikan minimal 80% merasa puas.
c) Cost / Biaya;
Biaya yang dikeluarkan adalah 0 (nol) rupiah atau gratis, kecuali beli materai
sendiri dari luar.
d) Komplain pelanggan;
Kepuasan pelanggan biasanya menjadi prioritas dalam pelayanan. Hal itu bisa
juga ditunjukkan dengan jumlah complain yang masuk. Komplain pasti akan
selalu ada dalam sebuah pelayanan. Hanya saja pelayanan dikatakan berhasil
jika jumlah complain yang masuk adalah maksimal 5% dari jumlah
pelanggan yang mengajukan permohonan penerbitan SPPL, rekomendasi
UKL-UPL dan AMDAL
Dengan empat kriteria diatas dapat dikatakan berhasil jika keempat kriteria tersebut
terpenuhi.
2.7.Faktor Pendukung Keberhasilan (Stakeholder)
Berhasil tidaknya suatu proyek, program atau kegiatan sangat dipengaruhi
oleh faktor pendukungnya baik internal maupun eksternal. Dalam Proyek
Perubahan ini yang menjadi faktor pendukung keberhasilan program ini adalah :
1) Komitment yang kuat dari actor perubahan beserta para pemegang kebijakan
dalam menerapkan Proyek Perubahan kea rah yang lebih baik.
14
2) Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan memadai jumlahnya atau
secara proporsional.
3) Adanya insentif (sebagai reward) dan disinsentif (sebagai punishment) bagi
para actor yang terlibat langsung dalam Proyek Perubahan ini.
4) Adanya kesepahaman dan keselarasan langkah dari para stakeholder dalam
mencapai tujuan bersama.
5) Adanya rasa tanggung jawab dari actor (stakeholder kunci) yang terlibat
langsung dalam Proyek Perubahan.
6) Sarana dan prasarana yang memadai dalam proses pelaksanaan Proyek
Perubahan pelayanan penerbitan dokumen lingkungan.
15
BAB III
PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
3.1.Capaian Proyek Perubahan
Proyek perubahan ini dapat diejawantahkan atau dilaksanakan ke dalam 15
kegiatan yang tergambar dalam pentahapan (milestone) baik jangka pendek, jangka
menengah maupun jangka panjang. Secara umum semua kegiatan telah dilakukan
dalam setiap tahapan kecuali untuk jangka panjang yang masih belum sampai
waktunya.
Capaian keberhasilan Poyek Perubahan ini menurut milestone yang telah
dibuat adalah sebagai berikut :
A. Milsetone Jangka Pendek (21 April 2016 – 15 Agustus 2016)
Tahapan jangka pendek ini terbagi menjadi beberapa kegiatan antara lain
adalah :
1) Pembentukan Tim Proyek Perubahan atau membentuk tim efektif yang
ditetapkan oleh Keputusan Kepala BLHD Kabupaten Tabalong. Dalam
pembentukan Tim Proyek Perubahan dilakukan langkah langkah sebagai
berikut :
a) Pelaksanaan rapat persiapan pelaksanaan proyek perubahan
b) Penyusunan Tim Efektif Proyek Perubahan
c) Penerbitan Surat Keputusan tentang Tim Efektif
Kegiatan kegiatan tersebut dapat dilaksanakan seluruhnya dan hasil dari
kegiatan ini berupa : Notulensi rapat, rancangan struktur tim efektif dan
Surat Keputusan Kepala Badan tentang Tim efektif proyek perubahan.
Waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah pada Minggu I Mei 2016.
2) Penyempurnaan Standard Operating Procedure (SOP) untuk pelayanan
penerbitan SPPL, Rekomendasi UKL-UPL dan Pelayanan AMDAL.
Penyempurnaan SOP ini dilakukan untuk penyusunan SOP pelayanan
penerbitan dokumen lingkungan (SPPL, UKL-UPL dan AMDAL) agar
lebih jelas dan mudah tidak membingungkan para pelaku usaha yang
mengajukannya. Tahapan ini dilakukan dengan rapat penyusunan SOP
16
yang dilaksanakan pada minggu II Mei 2016. Output dari kegiatan ini
berupa SOP yang disempurnakan untuk pelayanan Penerbitan SPPL dan
Rekomendasi UKL-UPL. Penetapan Surat Keputusan SOP dilakukan
dengan dikeluarkannya SK Kepala BLHD Kabupaten Tabalong Nomor
B.001/BLHD/SET/800.01/05/2016 Tahun 2016 tentang SOP Penerbitan
Rekomendasi SPPL dan SK Nomor B.002/BLHD/SET/800.01/05/2016
tentang Penerbitan UKL-UPL
3) Pembuatan Surat Keputusan (SK) Pelimpahan Penandatanganan SPPL
kepada Kabid yang membidangi pelayanan penerbitan dokumen
lingkungan, dalam hal ini adalah Kepala Bidang Analisis dan Pengendalian
Dampak Lingkungan (APDL). Output dari kegiatan ini berupa SK Kepala
BLHD tentang Pelimpahan Penandatanganan SPPL oleh Kabid APDL.
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada minggu II-III Mei 2016.
4) Sosialisasi waktu penerbitan SPPL 1 (hari), UKL-UPL 7 (Tujuh) hari kerja
dan Kemudahan Amdal. Tujuan sosialisasi ini adalah agar seluruh
stakeholder menjadi lebih tahu tentanng waktu pelayanan penerbitan
dokumen lingkungan yang ada pada BLHD Kabupaten Tabalong.
Sosialisasi ini dilakukan hanya satu hari dengan mengundang seluruh
stakeholder yang ada pada Proyek Perubahan ini. Kegiatan ini dilengkapi
dengan undangan, dan daftar hadir peserta sosialisasi. Kegiatan sosialisasi
ini dilakukan pada minggu III Mei 2016.
5) Pemahaman Persepsi; Persepsi yang dimaksud adalah persepsi tentang
Proyek Perubahan dan Pemahaman perubahan waktu pelayanan penerbitan
SPPL dari 7 hari menjadi 1 hari, UKL-UPL dari 14 hari menjadi 7 hari dan
Kemudahan AMDAL. Pemahaman persepsi ini dilakukan pada Minggu II
Juni 2016.
6) Membangun Data ; Membangun data dilaksanakan dengan tujuan agar
terkumpulnya data pelayanan penerbitan dokumen lingkungan baik SPPL,
UKL-UPL maupun AMDAL. Jenis data tersebut berupa Nama pelaku
usaha/kegiatan, jenis usaha/kegiatan, Jenis dokumen yang dimiliki serta
17
waktu penetapan dokumen tersebut. Pengumpulan data ini dilakukan pada
minggu III Juni 2016.
B. Milestone Jangka Menengah ( 16 Agustus 2016 – 31 Desember 2016 )
Pelaksanaan kegiatan pada tahapan/milestone jangka menengah ini terbagi
menjadi beberapa kegiatan antara lain adalah :
1) Pelaksanaan Rakor Terpadu tentang Pelayanan Penerbitan SPPL sehari,
UKL-UKL 7 hari dan kemudahan pelayanan AMDAL. Rakor
inidilaksanakan dengan tujuan untuk sekaligus sosialisasi dan koordinasi
awal dengan semua stakeholder (internal maupun eksternal). Pelaksanaan
Rakor dilakukan pada minggu I Juli 2016.
2) Penerbitan Berita Acara Kesepakatan. Berita acara yang dibuat merupakan
tindak lanjut dari Rakor sebagai legitimasi dari pemahaman persepsi dan
komitmen dalam melakukan Proyek Perubahan Pelayanan Penerbitan
Dokumen Lingkungan. Penyusunan Berita Acara ini dilakukan pada
minggu II Juli 2016
3) Peningkatan Koordinasi dan Sinergitas Stakeholder. Hal ini bertujuan
untuk lebih mensolidkan tim efektif dalam Proyek Perubahan yang
mencakup semua stakeholder sehingga terbangun team work yang solid
dalam pelaksanaan Proyek Perubahan ini. Peningkatan koordinasi dan
sinergitas ini dilakukan pada minggu III Juli 2016.
4) Pelaksanaan Pelayanan Penerbitan SPPL Sehari, UKL UPL 7 hari dan
kemudahan pelayanan AMDAL. Setelah dirasa cukup siap maka Proyek
Perubahan langsung diterapkan dalam pelayanan penerbitan dokumen
lingkungan (SPPL menjadi 1 hari, UKL UPL menjadi 7 hari dan
kemudahan AMDAL). Dalam hal pelayanan AMDAL, penulis beserta staf
belum bisa mengurangi ketentuan dari Menteri LHK, sehingga hanya dapat
memberikan kemudahan yaitu perbaikan dokumen dari konsultan tidak
harus bertemu langsung tetapi cukup melalui e-mail. Selain itu rapat tim
teknis AMDAL dan rapat komisi penilai AMDAL dilakukan berurutan
misalnya hari ini rapat tim teknis, besoknya dilakukan rapat tim komisi
18
penilai AMDAL, sehingga pemrakarsa dan konsultan lebih efisien dari segi
transportasi dan akomodasinya.
Pelayanan ini mulai dilaksanakan pada Minggu IV Juli 2016 sampai
dengan minggu I Agustus 2016. Kegiatan ini dibuktikan dengan adanya
data laporan jumlah nama dan jenis pelaku usaha/kegiatan pada bulan
berjalan. Lebih jelasnya hasil pelaksanaan pelayanan penerbitan dokumen
llingkungan dapat dilihat pada tabel 3.1. berikut ini :
Tabel 3.1. Rekapitulasi Pelayanan Penerbitan Dokumen Lingkungan
Selama Minggu IV Juli sampai Minggu I Agustus 2016 No Nama Pelaku Usaha
Keg Jenis Kegiatan Waktu
Pelayanan Biaya
Pelayanan
1 Eli Novita Rumah Makan
Minang
1 hari 0
2 Ardi Yos Martono
(CV. Anugrah Daya
Baimbai)
Kontraktor
Pengadaan Barang
dan Jasa (supplier)
1 hari 0
3 Haderi Jual Sembako 1 hari 0
4 H. Zainal Hadi Alat Penyedia Suku
Cadang dan Kontruksi
1 hari 0
5 Rudi Amrullah Kontraktor
Pengadaan Barang
&Jasa
1 hari 0
…. ….. …… …… …..
37 Sriati Jual Sayur Mayur 1 hari 0
Sumber : Bidang APDL, 2016
5) Peningkatan kepuasan pelaku usaha.
Setelah mulai dilaksanakan proyek perubahan pelayanan penerbitan
dokumen lingkungan ini, tahap awal progress dilakukan dengan
mengetahui kepuasan pelanggan. Untuk mengetahui kepuasan pelanggan
dilakukan dengan angket atau wawancara. Bukti kegiatan ini berupa hasil
wawancara atau angket yang telah diisi pelanggan (konsumen) serta hasil
rekapannya. Kegiatan mendata kepuasan pelanggan dilakukan pada
minggu II Agustus 2016. Dari hasil kepuasan pelanggan yang tercatat dapat
terlihat pada tabel 3.2 berikut :
19
Tabel 3.2. Prosentase Kepuasan Pelanggan dan jumlah complain atas
Pelayanan Penerbitan Dokumen Lingkungan selama pelayanan penerbitan
Dokumen Lingkungan
No Jenis Prosentase (%) Keterangan
1 Kepuasan Pelanggan 95 Dari 20
pelanggan yang
disurvei
2 Jumlah Komplain 0 Dari 37
pemohon
6) Penyusunan Laporan Proyek Perubahan.
Setelah proyek perubahan pelayanan penerbitan dokumen
lingkungan dilaksanakan, maka disusunlah Laporan Proyek Perubahan ini.
Pelaksanaan Penyusunan Laporan Proyek Perubahan ini dilakukan pada
minggu II dan III Agustus 2016
7) Monitoring dan Evaluasi (MONEV).
Setelah semua kegiatan dilakukan dalam tahap ini maka dilakukan
monitoring dan evaluasi. Hasil dari monev ini berupa catatan hasil evaluasi
pelaksanaan kegiatan pelayanan penerbitan dokumen lingkungan. Waktu
pelaksanaan monev dilakukan pada bulan September 2016.
3.2.Kendala Internal dan Eksternal
Pelaksanaan Proyek perubahan dalam pelayanan penerbitan dokumen
lingkungan pada BLHD Kabupaten Tabalong tidak lepas dari kendala yang
dihadapi. Kendala tersebut antara lain :
a) Kendala internalnya adalah adanya tuntutan pelayanan public yang
excellent dengan beban tugas administrative yang dimiliki pelaku pelayanan
dalam hal ini staf dan Kasubbid pada bidang APDL yang terbatas sehingga
pada waktu-waktu tertentu (peak season) adanya penumpukan beban yang
tidak merata tiap harinya, akibatnya pelayanan sehari SPPL menjadi
terganggu.
b) Kendala eksternalnya adalah tuntutan para pelaku usaha yang ingin
pelayanan SPPL cepat dalam ukuran 1 jam dengan jumlah pelaku pelayanan
terbatas. Ditambah dengan adanya keterlambatan perbaikan dokumen UKL-
20
UPL dari pemrakarsa sendiri yang terkadang disalah artikan menjadi
pelayanan penerbitan dokumen UKL-UPL menjadi lama.
3.3.Upaya Mengatasi Kendala
Untuk mengatasi kendala kendala tersebut maka dilakukan beberapa langkah
antisipasinya antara lain adalah :
a) Membagi dan mengklasifikasi rancangan dokumen yang masuk kemudian
membagi tugas kepada staf di bidang APDL sesuai dengan kadar
kemampuannya
b) Memberikan penjelasan mengenai SOP pelayanan SPPL dengan gamblang
dan mudah dimengerti sehingga pelaku usaha menjadi mafhum
c) Melakukan koordinasi dan pengertian dengan pemrakarsa untuk
mempercepat proses perbaikan dokumen lingkungan yang diajukan.
3.4.Instrumen Monitoring Untuk Proyek Perubahan
Proyek perubahan ini dapat terlaksana dengan baik karena adanya intrumen
monitoringnya sehingga diketahui progresnya. Instrumen monitoring yang
digunakan untuk memantau progress Proyek Perubahan Pelayanan Penerbitan
Dokumen Lingkungan ini berupa Grand Chart yang mengacu pada tahapan
pelaksanaan milestone dari rencana Proyek Perubahan. Instrumen tersebut
dapat dilihat pada tabel 3.3. berikut ini :
21
Tabel 3.3. Instrumen Pemantauan Pelaksanaan Proyek Perubahan dengan Grand Chart
No Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Mei Juni Juli Agustus Septe
mber I II III II III I II III IV I II III
1 Membentuk Tim Efektif
2 Penyempurnaan SOP SPPL,UKL-UPL,Amdal
3 Pembuatan SK Pelimpahan Tugas Penandatanganan
SPPL kepada Kabid yang membidangi (APDL)
4 Melaksanakan Sosialisasi waktu penerbitan
rekomendasi Pernyataan Kesanggupan SPPL dari 7
hari menjadi 1 hari dan percepatan pelayanan UKL-
UPL dari 14 hari menjadi 7 hari serta kemudahan
pelayanan Amdal .
5 Pemahaman Persepsi
6 Membangun data
7 Melaksanakan Rakor Terpadu tentang pelayanan
penerbitan sehari SPPL dan percepatan pelayanan
selama 7 hari UKL-UPL serta kemudahan
pelayanan Amdal
8 Menerbitkan Berita Acara Kesepakatan
9 Meningkatkan Koordinasi dan Sinergitas
10 Penerbitan pelayanan sehari SPPL dan percepatan
pelayanan selama 7 hari UKL-UPL serta kemudahan pelayanan Amdal
11 Meningkatkan Kepuasan Pelaku Usaha
12 Menyusun laporan proyek perubahan
13 MONEV
22
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Proyek perubahan pelayanan penerbitan dokkumen lingkungan (SPPL,
UKL-UPL dan AMDAL) yang telah dilakukan dikategorikan berhasil dengan
kriteria perubahan waktu pelayanan SPPL menjadi 1 hari dan UKL-UPL menjadi 7
hari serta kemudahan pelayanan AMDAL, kepuasan pelanggan mencapai 95 %,
komplain masyarakat 0 %, dan biaya nol rupiah.
Beberapa faktor pendukung keberhasilan Proyek Perubahan ini mencakup
faktor internal dan eksternal antara lain adalah 1) Komitmen bersama para
stakeholder untuk proyek perubahan; 2) Koordinasi dan kerjasama yang baik dan
intensif; 3) SDM pelayanan yang handal dan memadai; 4) Adanya insentif dan
disinsentif; 5) Adanya sarana dan prasarana yang mendukung dan memadai.
Sedangkan kendala yang masih dihadapi selama kegiatan Proyek Perubahan
ini adalah 1) kurangnya SDM tenaga pelayanan; 2) Tidak meratanya tugas
pelayanan dengan tugas kegiatan lain selain pelayanan perizinan (adanya tugas
doble selain pelayanan); 3) sifat dan kultur yang beragam dari pelanggan (pelaku
usaha/kegiatan) yang mengajukan permohonan penerbitan dokumen lingkungan
yang terkesan ingin cepat selesai dalam ukuran jam (untuk SPPL dan UKL-UPL)
4.2. Saran
Dari beberapa kesimpulan di atas mengenai Proyek Perubahan ini dapat
diberikan saran perbaikan ke depan berupa :
1) Koordinasi dan kerjasama internal dan eksternal harus tetap dijaga dan
ditingkatkan baik secara formal maupun informal.
2) Monitoring pelaksanaan kegiatan Proyek Perubahan dilakukan dengan sistem
Atur Dan Awasi atau Waskat.
3) Adanya pemberian insentif (reward) dan disinsentif (punishment) kepada staf
bidang APDL untuk menjaga motivasi pelaksanaan Proyek Perubahan.
4) Selalu menekankan komitment bersama dan mengingatkan kembali seluruh
stakeholder terhadap tujuan bersama Proyek Perubahan Pelayanan Penerbitan
Dokumen Lingkungan agar lebih baik
23
DAFTAR PUSTAKA
Algamar, S.B. 2015. Inovasi. Bahan Ajar Diklat Kepemimpinan Tingkat II. LAN.
Jakarta
Bappenas. 2009. Pedoman Evaluasi Kinerja Pembangunan Sektoral. Deputi
Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan. Jakarta
Dally, Dadang. 2015. Agenda Membangun Tim Efektif. Bahan Ajar Diklat
Kepemimpinan Tingkat II. LAN. Jakarta
KLH. 2012. Kebijakan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Lingkungan
HidupDaerah. Asdep Kelembagaan KLH RI. Jakarta
Rangkuti, F., 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta
Sarwono, Sunari. 2015. Organisasi Berkinerja Tinggi. Bahan Ajar Diklat
Kepemimpinan Tingkat II. LAN. Jakarta
Steers, Richard M. 1985. Efektivitas Organisasi. Seri Manajemen No. 47. Penerbit
Erlangga. Jakarta