65
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA L A P O R A N PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL KEPALA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN MEMPAWAH STRATEGI PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN BERBASIS DESA DI KABUPATEN MEMPAWAH Disusun Oleh : HERMANSYAH, S.IP, M.SI NDH : 12 DIKLAT KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II ANGKATAN I LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

L A P O R A N

PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL KEPALA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KABUPATEN MEMPAWAH

STRATEGI PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN BERBASIS DESA

DI KABUPATEN MEMPAWAH

Disusun Oleh :

HERMANSYAH, S.IP, M.SI NDH : 12

DIKLAT KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II ANGKATAN I LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020

Page 2: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN

PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL KEPALA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KABUPATEN MEMPAWAH

STRATEGI PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN BERBASIS DESA

DI KABUPATEN MEMPAWAH

Disusun Oleh :

HERMANSYAH, S.IP, M.SI NDH : 12

Telah diseminarkan pada tanggal 2020

MENGESAHKAN:

COACH,

DRS. SETIA BUDI, MA NIP. 19620625 198811 1 001

MENTOR,

DRS. I S M A I L, MM Pembina Utama Madya NIP. 19660508 199203 1 018

DIKLAT KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II ANGKATAN I LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020

Page 3: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

i

Ringkasan Eksekutif

Berbagai upaya telah dilakukan untuk penanggulangan kebakaran hutan

dan lahan namun apabila musim kemarau terjadi masih sering berulang

terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Dari data- data yang dikumpulkan

sebagian besar atau 99 % kebakaran hutan dan lahan karena ulah maunia, ,

sedangkan 1 % karena faktor alam, akan sangat sulit dipadamkan ketika sudah

menjalar dan meluas mengingat sebagian besar lahan yang terbakar

merupakan lahan gambut.

Berbagai upaya selama ini telah dialakukan untuk penanggulangan

kebakaran hutan dan lahan diantaranya :

1. Melakukan pemadaman secara terpadu, bersama bersinergi antara Badan

Penanggulangan Bencana (Damkar BPBD) dengan anggota TNI, Polri,

Manggala Agni, Kesatuan Pemangkuan Hutan dan masyarakat .

2. Mengoptimalkan sumber daya yang ada di BPBD baik Petugas Damkar, sarana

pendukung yang ada untuk dikerahkan secara bersama memadamkan api.

3. Membentuk Kelompok Masyarakat OLATABA (Olahan Lahan Tanba Bakar) yang

masih sangat terbatas.

4. Mengoptimlkan pembuatan sekat kanal yang juga masih terbatas.

Beberapa upaya yang dilakukan tersebut ternyata masih dirasakan belum

optimal dan apabila musim kemarau masih serig terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak berulang terjadi kebakaran hutan dan

lahan, perlu adanya langkah yang kongkrit terutama mengoptimalkan keterlibatan

masyarakat, masyarakat berpartisifasi aktif untuk pencegahan kebakaran hutan dan

lahan, khususnya di desa dimana tempat mereka tinggal.

Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak berulangnya atau mengurangi

titik hot spot atau luas areal yang terbakar pada lahan gambut pada saat musim

kemarau, perlu adanya keterlibatan masyarakat secara menyeluruh berpartisifasi

aktif untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan, khususnya di desa dimana

tempat mereka tinggal.

Berdasarkan uraian diatas maka ide atau gagasan yang dilakukan untuk

mengantisipasi kondisi tersebut agar tidak terulang terjadinya kebakaran hutan dan

lahan perlu adanya Strategi. Strategi yang dilakukan adalah “ Strategi

Page 4: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

ii

Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Berbasis Desa” melalui

Pemberdayaan Masyarakat dengan membentuk Kelompok Masyarakat Peduli

Api di setiap Desa yang berpotensi tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan

.

Dengan terbentuknya Pokmas Peduli Api manfaat yang akan dirasakan adalah :

- Masyarakat ikut terlibat dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan/

masyarakat lebih peduli, karena desa, lingkungan mereka yang terdampak dan

mereka sendiri yang akan merasakannya.

- Menanamkan kepedualian masyarakat untuk mengutamakan Pencegahan sejak

dini, sekecil apapun terjadinya kebakaran harus segera dipadamkan, karena lebih

dekat dan lebih terjangkau.

Page 5: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rakhmat, taufik dan hidayah-Nya, karena dengan perkenan dan ridho-

Nya semata Rancangan Proyek Perubahan Instansional dengan judul ” Strategi

Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Berbasis Desa di Kabupaten

Mempawah “ pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Mempawah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu sesuai rencana yang telah

ditentukan.

Rancangan Proyek Perubahan ini terinspirasi dari bencana kebakaran hutan

dan lahan yang mengakibatkan terjadinya kabuat asap selama tahun 2019 yang lalu.

Dimana Selama tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Mempawah telah menetapkan

Status “ Siaga Darurat Bencana Asap” akibat kebakaran hutan dan lahan, kemudian

mengingat kebakaran hutan dan lahan semakin meluas dan hampir seluruh

Kecamatan telah terjadi kebakaran hutan dan lahan maka Pemerintah Kabupaten

Mempawah mengingkatkan Status “ Tanggap Darurat Bencana Asap “ akibat

kebakaran hutan dan lahan.

Tersusunnya Rancangan Proyek Perubahan ini juga atas dukungan beberapa

pihak, oleh karenanya kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

2. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Peovinsi Kaliamantan Barat.

3. Bupati Mempawah yang memberikan ijin untuk mengikuti Diklat ini.

4. Sekda Kabupaten Mempawah selaku Mentor.

5. Drs. Setia Budi ,MA selaku Coach

6. Rekan-rekan Peserta Diklatpim Tingkat II Angkatan I Tahun 2020.

7. Semua Panitia yang terlibat dalam mensukseskan kegiatan ini.

8. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa, sehingga

Project Leader dalam mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat II Tahun 2020 ini

dengan perasaan tenang dan semangat.

Page 6: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

iv

Kami menyadari bahwa dalam penulisan Rancangan Proyek Perubahan ini masih

jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami

harapkan demi kesempurnaan Rancangan Proyek Perubahan ini. Semoga

Rancangan Proyek Perubahan ini bisa memberikan kontribusi dalam upaya

pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Mempawah pada masa yang

akan datang.

Jakarta , Juni 2020.

Project Leader,

HERMANSYAH, S.IP,M.Si.

Page 7: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

v

DAFTAR ISI

BAB I : RENCANA PROYEK PERUBAHAN ........................................ 1

I.A. Latar Belakang ........................................................................ 1

I.B. Tujuan dan Manfaat ................................................................ 8

I.C. Output dan Outcome .............................................................. 9

I.D. Tahapan Perubahan Rencana Strategis ................................ 10

I.E. Rencana Strategi Marketing ................................................... 11

I.F. Potensi Kendala dan Rencana Solusinya ............................. 22

I.G. Tata Kelola Proyek Perubahan .............................................. 22

BAB II : MANAJEMEN PERUBAHAAN ................................................ 26

II.A. Capaian Tahapan Rencana Strategis .................................... 26

II.B. Peta Stakeholders ................................................................... 40

II.C. Implementasi Strategi Marketing ........................................... 43

II.D. Implementasi Solusi Terhadap Kendala ............................... 45

II.E. Pemberdayaan Organisasi Pembelajaran ............................. 48

BAB III : PENUTUP ................................................................................. 50

III.A. Pembelajaran Kepemimpinan ................................................ 50

III.B. Kesimpulan .............................................................................. 52

III.C. Rekomendasi ........................................................................... 53

Page 8: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Struktur Organisasi................................................................. 3

Gambar 2 : Alur Pikir .................................................................................. 7

Gambar 3 : Bagan Kedudukan Stakeholder Proyek Perubahan ............. 14

Gambar 4 : Organisasi dan Tata Kelola Proyek Perubahan .................... 23

Gambar 5 : Peta Stakeholders Sebelum Pelaksanaan

Jangka Pendek ........................................................................ 40

Gambar 6 : Peta Stakeholders Setelah Pelaksanaan

Proyek Perubahan................................................................... 41

Page 9: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

vii

DAFTAR TABEL

TABEL 1 : Data Sebaran Titik Api Tahun 2018-2019 .............................. 5

TABEL 2 : Rencana Tahapan Jangka Pendek ........................................ 10

TABEL 3 : Rencana Jangka Menengah ................................................... 11

TABEL 4 : Rencana Jangka Panjang ....................................................... 11

TABEL 5 : Peranan Stakeholders ............................................................ 16

TABEL 6 : Pengaruh dan Kepentingan Stakeholder .............................. 17

TABEL 7 : Peta Strategi Komunikasi ....................................................... 18

TABEL 8 : Strategi Komunikasi Stakeholders ........................................ 19

TABEL 9 : Potensi Kendala dan Solusi ................................................... 22

TABEL 10 : Rencana Jadual Pembelajaran- Sebelum Covid-19 ............. 26

TABEL 11 : Capaian Tahapan Rencana Jangka Pendek ......................... 27

TABEL 12 : Susunan Tim Efektif Proyek Perubahan ............................... 29

TABEL 13 : Kendala Dalam Implementasi Proyek Perubahan ................ 45

TABEL 14 : Kendala dan Strategi Proyek Perubahan .............................. 47

Page 10: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

1

BAB I

RENCANA PROYEK PERUBAHAN

I. A. Latar Belakang

Unit kerja pada area perubahan adalah Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Mempawah yang memiliki Visi “Terwujudnya

BPBD yang profesional dan masyarakat yang tangguh dalam

menghadapi bencana” Adapun Visi dari Pemerintah Kabupaten Mempawah

melalui Visi Bupati dan Wakil Bupati Mempawah terpilih Tahun 2019 – 2024

adalah: ”Menjadikan Kabupaten Mempawah Yang Cerdas, Mandiri dan

Terdepan”

Sedangkan Misi Badan Penganggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Mempawah adalah sebagai berikut ;

1. Meningkatkan kapasitas BPBD dan masyarakat dalam penanggulangan

bencana.

2. Melindungi masyarakat dari bencana melalui penanggulangan resiko

bencana.

3. Menjalin kerjasama antara Pemerintah, Swasta dan Masyarakat

dalam penanggulangan bencana.

4. Menciptakan pelayanan yang optimal dalam penanggulangan bencana.

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Mempawah maka berdasarkan Peraturan

Bupati Pontianak Nomor 25 Tahun 2017, tanggal 23 Desember 2016 tentang

Tugas dan Fungsi Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Mempawah dikemukakan bahwa Tugas Badan Penanggulangan

Bencana Daerah adalah melaksanakan urusan Pemerintahan dibidang

penanggulangan bencana berdasarkan asas otonomi dan tugas

pembantuan.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas

Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai fungsi antara lain :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Penanggulangan Bencana Daerah;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis dibidang Penanggulangan Bencana

Daerah;

Page 11: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

2

c. Pelaksanaan evalusi dan pelaporan dibidang Penanggulangan Bencana

Daerah;

d. Pelaksanaan administrasi dibidang Penanggulangan Bencana Daerah;

e. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dibidang Penanggulangan

Bencana Daerah;

f. Pembinaan pelaksanaan tugas dibidang Penanggulangan Bencana

Daerah;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan

fungsinya;

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) merupakan

bagian dari perangkat Daerah yang ada di Kabupaten Mempawah,

merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh Kepala Badan, yang secara

ex officio dijabat oleh Sekretaris Daerah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam

penanggulangan bencana memiliki tugas antara lain :

1. Perumusan kebijakan penanggulangan bencana daerah;

2. Pemantauan penanggulangan bencana daerah;

3. Evaluasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana dan;

4. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugasnya.

Unsur Pelaksana mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan

bencana secara terintegrasi meliputi : Pra Bencana, saat tanggap darurat

dan pasca bencana. Untuk melaksanakan tugas tersebut, unsur pelaksana

mempunyai 3 fungsi utama yaitu :

1. Fungsi koordinasi merupakan fungsi koordinasi unsur pelaksana BPBD

dilaksanakan melalui rapat koordinasi dengan Perangkat Daerah, Instansi

Vertical, Lembaga Usaha dan pihak lain yang diperlukan pada tahap pra

bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana.

2. Fungsi Komando, merupakan fungsi komando unsur pelaksana BPBD

dilaksanakan melalui pengerahan sumber daya manusia, peralatan, logistic,

dan satuan kerja perangkat daerah, instansi vertical, dunia usaha maupun

NGO serta langkah-langkah lain yang diperlukan dalam rangka penanganan

darurat bencana.

Page 12: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

3

3. Fungsi Pelaksana merupakan fungsi pelaksana unsur pelaksana BPBD

dilaksanakan secara terkoordinir dan terintegrasi dengan satuan perangkat

daerah, instansi vertical yang ada di daerah dengan memperhatikan

penyelenggaraan penanggulangan bencana dan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 6 Tahun 2017 merupakan perubahan atas Peraturan Daerah

Kabupaten Mempawah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Organisasi Perangkat Daerah.

Gambar 1

Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mempawah

3.2

4.2

5.2

6.2

Sumber : Lampiran Peraturan Bupati Mempawah Nomor 25 Tahun 2017

K E P A L A

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SEKRETARIS

SUB BAGIAN PERENCANAAN

DAN

KEUANGAN

SUB BAGIAN UMUM DAN

APARATUR

BIDANG

PENANGGULANGAN BENCANA

BIDANG

KEBAKARAN

SUB BIDANG

PENCEGAHAN DAN

KESIAPSIAGAAN

SUB BIDANG KEDARURATAN

DAN LOGISTIK

SUB BIDANG REHABILITASI

DAN

REKONSTRUKSI

SUB BIDANG

PENCEGAHAN DAN

KESIAPSIAGAAN

SUB BIDANG

PENCEGAHAN DAN

KESIAPSIAGAAN

Page 13: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

4

Struktur Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mempawah

terdiri dari 1 (satu) Sekretariat dan 2 (dua) Bidang.

Secara rinci susunan organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

sebagai berikut :

1. Kepala Badan

2. Sekretriat, membawahi 2 (dua) Sub Bagian yang terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Aparatur;

b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

3. Bidang Penanggulangan Bencana, membawahi 3 (tiga) Sub Bidang yang terdiri

dari :

a. Sub Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan;

b. Sub Bidang Kedaruratan Logistik;

c. Sub Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi.

4. Bidang Kebakaran, membawahi 2 (dua) Sub Bidang yang terdiri dari :

a. Sub Bidang Pencegahan Kebakaran;

b. Sub Bidang Penanggulangan dan Pasca Kebakaran.

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

6. Unsur Pelaksana dapat membentuk Satuan Tugas dan/ atau Tim reaksi cepat

(TRC) Tim Kaji cepat dan Pusat Data Laporan Operasi.

Dalam kurun waktu tahun 2018 hingga tahun 2019 kejadian bencana silih

berganti terjadi di wilayah Kabupaten Mempawah namun demikian karena hanya

kebakaran hutan dan lahan yang menguras energi, serta membawa dampak pada

aktifitas perekonomian yang cukup besar karena terus berulang setiap tahun saat

memasuki musim kemarau atau saat terjadi jeda hujan sebagaimana terurai pada

tabel dibawah ini

Page 14: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

5

Tabel 1

Data Sebaran Titik Api Tahun 2018-2019 di Kab. Mempawah

No Bulan Tahun 2018 Tahun 2019

Jlh Hotspot Luas Areal Lokasi Kebakaran

Jlh Hotspot Luas Areal Lokasi Kebakaran

1 Januari - 12 Ha 2 lokasi -

2 Pebruari - 256,5 Ha 19 lokasi -

3 Maret - 11,2 Ha 3 lokasi 191,3 Ha 16 Lokasi

4 April - 7 Ha 1 lokasi 36,5 Ha 10 Lokasi

5 Mei - - - -

6 Juni - - - 10 Ha 1 Lokasi

7 Juli - 31,1 Ha 5 lokasi 126 Ha 8 Lokasi

8 Agustus - 564 Ha 17 lokasi 847,5 Ha 14 Lokasi

9 September - - - 32 Ha 6 Lokasi

10 Oktober - - - -

11 Nopember - - - 7 Ha 3 Lokasi

12 Desember 265 881,3 Ha 47 lokasi -

JUMLAH 267 881,3 Ha 47 lokasi 635 1.250,3 Ha 59 lokasi

Sumber Data : BPBD Kab. Mempawah

Dari data diatas menunjukkan bahwa kebakaran hutan dan lahan

perbandingan tahun 2018 dan tahun 2019 terjadi peningkatan baik Jumlah titik

hostpot, titik yang terbakar dan luas area yang terbakar.

Beberapa upaya yang telah dilakukan selama ini dalam upaya

penanggulangan kebakaran hutan dan lahan diantaranya :

1. Melakukan pemadaman secara terpadu, bersama bersinergi antara Badan

Penanggulangan Bencana (Damkar BPBD) dengan anggota TNI, Polri,

Manggala Agni, Kesatuan Pemangkuan Hutan dan masyarakat .

2. Mengoptimalkan sumber daya yang ada di BPBD baik Petugas Damkar, sarana

pendukung yang ada untuk dikerahkan secara bersama memadamkan api.

3. Membentuk Kelompok Masyarakat OLATABA (Olahan Lahan Tanba Bakar) yang

masih sangat terbatas.

4. Mengoptimlkan pembuatan sekat kanal yang juga masih terbatas.

Beberapa upaya yang dilakukan tersebut ternyata masih belum optimal dan

apabila musim kemarau masih terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak berulangnya atau mengurangi

titik hot spot atau luas areal yang terbakar pada lahan gambut pada saat musim

Page 15: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

6

kemarau, perlu adanya keterlibatan masyarakat secara menyeluruh berpartisifasi

aktif untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan, khususnya di desa dimana

tempat mereka tinggal.

Dalam Pencegahan kebakaran hutan dan lahan, selama ini masyarakat

beleum terlibat secara langsung, mereka hanya melapor dan kurang berperan dalam

pencegahan kebakaran hutan dan lahan. mereka dan akan benar- benar membantu

seandainya sudah mendekati pemukiman atau mengancam tempat tinggal mereka.

Berdasarkan uraian diatas maka solusi pilihan yang diambil untuk

mengantisipasi kondisi tersebut agar tidak terulang setiap tahun perlu adanya

Strategi - upaya yang dilakukan untuk Pencegahan kebakaran hutan dan lahan

melalui Pemberdayaan Masyarakat dengan pembentukan Pokmas Peduli Api

dan memfungsikannya.

Agar fokus dan memudahkan pelaksanaan dan pengukuran capaian

perubahannya, maka kondisi ideal dibuat dalam tiga tahapan, Jangka Pendek,

Jangka Menengah dan Jangka Panjang.

Hasil Analisis diatas , dapat dituangkan dalam alur pikir komprehensip

sebagai berikut :

Page 16: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

7

Gambar 2

ALUR PIKIR RENCANA PROYEK PERUBAHAN

JUDUL :

STRATEGI PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN

DAN LAHAN BERBASIS DESA DI KAB. MEMPAWAH

AKIBAT JIKA MASALAH TIDAK

DISELESAIKAN

TERJADINYA KABUT ASAP AKIBAT

KARHUTLA :

DAMPAKNYA :

1. Terhadap Lingkungan.

2. Flora dan Fauna

3. Kesehatan.

4. Pendidikan.

5. Ekonomi.

6.Tranportasi.

7.Parawisata.

8.Dll

MANFAAT

1. Masyarakat Ikut Peduli dan Terlibat

langsung dalam upaya pencegahan

Karhutla.

2. Karhutla bias dicegah sejak dini

3. Terwujudnya kemitraan antara

Pemerintah, Dunia Usaha dan masyarakat

dalam upaya pencegahan karhutla di

Kabupaten Mempawah.

KONDISI YANG DIHARAPKAN

Jangka Pendek Maret-Juni 2020 (diukur dgn) :

1. Terbentuknya Pokmas di Kabupaten

Mempawah sebanyak 3 (tiga) Pokmas, di 3 Desa

Desa Semparong, Desa Parit Banjar, Desa Pasir

2. berkurangnya hotspot sebanyak 30 %

3. Menigkatnya kesadaran masyarakat - peduli

api.

Jangka Menengah 6 bln: juli-des 2020 (diukur

dgn) :

1. Jumlah Pokmas yang terbentuk bertambah

menjadi

10 (sepuluh ) Pokmas: wajok hulu, peniti dalam

I, galang, rasau, anjongan dalam, penibong,

sengkubang, antibar,

sejegi, sekabuk.

2. berkurangnya hotspot 50 %

3. Menigkatnya kesadaran masyarakat terhadap

bahaya

Karhutla

Jangka Panjang (6 bln sd 1 thn, 2021)

1. terbentuk Pokmasnya

sebanyak 15 Desa: peniti dalam II, peniti besar,

purun

kecil, nusapati, sui.bakau besar darat, anjongan

melancar, malikian, semudun, mendalok,

sui.kunyit hulu, sui.kunyit

dalam, bukit batu, sui.duri II, wajok hilir,

kepayang.

2. berkurangnya hotspot 80 %

3. Titik sebaran kebakaran hutan dan lahan

menjadi lebih

sedikit.

4. Menigkatnya kesadaran masyarakat- Peduli

Api.

MASALAH (KONDISI SAAT INI)

DESA YANG ADA DI KABUPATEN MEMPAWAH

BERJUMLAH 67 DESA.

DESA BERPOTENSI TINGGI TERHADAP KARHUTLA

28 DESA (41,79%) SEBAGIAN BESAR ADALAH

LAHAN GAMBUT , APABILA SATU MINGGU SAJA

TIDAK HUJAN SERING TERJADI KEBAKARAN.

BUKTI :

1. Jumlah titik Hostpot :

Tahun 2018 : 267 titk hostpot.

Tahun 2019 : 635 titk hostpot.

2. Luas lahan terbakar :

Tahun 2018 : 835 ha.

Tahun 2019 :1.250 ha.

3. Jumlah titik lokasi kebakaran:

Tahun 2018 : 47 titik.

Tahun 2019 : 59 titik.

PENYEBAB

1. Terjadi kemarau panjang di Kab.

Mempawah.

2. Kurangnya kesadaran masy. Terhadap

Karhutla.

3. Kurangnya sumber air.

4. Daerah yang terbakar sulit dijangkau

5, Kurangnya anggaran yang ter sedia untuk

pencehagan karhutla.

6. Kurangnya jumlah tenaga Damkar.

7. Belum terbentuknya Pokmas Peduali api.

Jangka Pendek (selama masa Pim : (Maret- Juni 2020).

1. Koordinasi dan Konsultasi denga Mentor

2. Membangun Tim Efektif.

Penyusun daraf Keputusan Tim Efektif

Pengesahan Keputusan Tim Efektif

Membangun komitmen

Rapat Koordinasi Tim Efektif.

3. Penyusunan Draf Keputusan Bupati Tentang Pedoman Pembentukan Pokmas.

4. Pengesahan Keputusan Bupati tentang Pedoman Pembentukan Pokmas.

5. Inventarisasidan identifikasi masyarakat Desa yang akan dibentuk Pokmas.

6. Koordinasi dengan Camat dan Desa.

7.SosialisasiPembentukan Pokmas.. .

8.Pembentukan Pokmas Peduli Api dilanjutkan dengan dengan Pelatihan

Penanggulangan Bencana Tingkat Dasardi 3 (tiga) Desa Sebagai Pilot Project,

Yaitu Desa :

- Desa Parit Banjar Kecamatan Mempawah Timur..

- Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir.

- Desa Semparong Kecamatan Sungai Kunyit

Jangka Menengah (6 bulan: Juli-Des 2020).

1. Evaluasi dan penyempurnaan pelaksanaan jangka pendek

2. Melanjutkan Membangun Kelompok Masyarakat Peduli

Api lanjutan di 10 Desa Yaitu Desa : 1. Desa Wajok Hulu, 2. Desa Peniti Dalam 1,

3. Desa Galang.4 Desa Sui. Rasau, 5. Anjongan Dalam , 6. Desa Penibung, 7 Desa

Sengkubang, 8. Desa Antibar ,9. Desa Sejegi dan 10. Desa Sekabuk.

4. Pelaksanaan Pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana di Kab. Mempawah di

10 desa

5. Membuat keselarasan rencana kerja Pokmas dengan Rencana Kontijensi

Bencana Alam secara terpadu.

6.. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan. pada Pokmas 13

Desa (jangka pendek dan jangka menengah)

Jangka Panjang (next 6 bulan- 1 tahun, 2021)

1. Evaluasi dan penyempurnaan pelaksanaan jangka menengah

2. Melanjutkan Pembentukan Pokmas Peduli Api di 15 Desa Yaitu : 1.Peniti

dalam II, 2.Peniti Besar, 3. Prun Kecil, 4.Nusa Pati, 5. Sui.Bakau Besar Darat,

6.Ajongan Melancar, 7. Kepayang, 8. Malikian, 9. Semudun, 10. Mendalok,

11.Sui.Kunyit Hulu, 12. Sui.Kunyit Dalam ,13.Bukit Batu ,14.Sui.Duri II, 15. Wajok

Hilir.

3. Pelaksanaan Pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana di 15 desa

4. Melanjutkan dan meningkatan program kerja Pokmas Peduli Api.

5. Monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan

SOLUSI (MILESTONES)

Page 17: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

8

I. B. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Utama .

a. Tujuan Jangka Pendek.

- Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan bahaya

kebakaran hutan dan lahan serta pengaruhnya terhadap lingkungan.

- Membangun Kelompok Masyarakat Peduli Api di 3 (desa).

- Melakukan Pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana.

b. Tujuan jangka menengah.

- Melanjutkan upaya untuk Meningkatkan kesadaran dan kepedulian

masyarakat akan bahaya kebakaran hutan dan lahan serta

pengaruhnya terhadap lingkungan.

- Membangun Kelompok Masyarakat Peduli Api yang berkelanjutan

sebanyak 10 (sepuluh) desa.

- Mewujudkan keselarasan pembentukan pokmas dengan rencana

kontijensi Bencana Alam.

- Terlaksananya monitoring dan evaulasi.

c. Tujuan jangka panjang.

- Melanjutkan upaya untuk Meningkatkan kesadaran dan kepedulian

masyarakat akan bahaya kebakaran hutan dan lahan serta

pengaruhnya terhadap lingkungan.

- Membangun Kelompok masyarakat Peduli Api yang berkelanjutan

sebanyak 15 (lima belas) desa.

- Menurunnya jumlah hotspot di Kabupaten Mempawah

2. Manfaat Proyek Perubahan

Manfaat dari Proyek Perubahan ini adalah untuk Pencegahan terjadinya

kebakaran hautan dan lahan, sehingga Kebakaran hutan dan lahan dapat

ditekan sedemikian rupa, kebakaran hutan dan lahan menjadi berkurang dari

tahun sebelumnya. Masyarakat lebh peduli untuk mencegah sejak dini,

memadamkan api sekecil mungkin sehingga tidak meluas, sehingga sulit

dipadamkan. Dilapangan dapat bersinergi dengan BPBD dan unsur lainnya

secara bersama- sama mencegah terjadinya kebakaran sedini mungkin.

a. Internal

1. Membantu Badan Penangulangan Bencana Daerah dalam upaya

pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan

2. Membantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Mempawah dalam upaya mitigasi bencana kebakaran Hutan dan

Lahan.

Page 18: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

9

3 . Membantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam upaya

pelaksanaan kedaruratan

b. External

1 . Meningkatnaya koordinasi antara Pemerintah Dunia Usaha dan

Masyarakat

2 . Meningkatnya peran masyarakat dan Dunia Usaha dalam upaya

pencegahan Karhutla

3. . Adanya ujung tombak/ kepanjangan tangan pemerintah di Desa

4. Adanya sinergitas organisasi prangkat Daerah yang membidangi

penanganan pencegahan karhutla

I. C. Output dan Outcome.

1. Output.

Adapun output yang ingin dicapai dalam Proyek Perubahan ini adalah:

- Terbentuknya Kelompok Masyarakat peduli api di 3 Desa( yaitu Desa

: Sejegi Kecamatan Mempawah Timur, Desa Pasir Kecamatan

Mempawah Hilir dan Desa Semparong Kecamatan Sungai Kunyit)

berpotensi tinggi terhadap Karhutla di Kabupaten Mempawah.

- Terjalinnya kerja sama antara Pemerintah, Swasta dan Masyarakat

dalam Penanggulangan Bencana.

- Terwujudnya pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana di 3 Desa

yang berpotensi tinggi terhadap Karhutla di Kabupaten Mempawah.

2. Outcome.

- Terbentuknya Masyarakat Peduli Api di di Kabupaten Mempawah

secara berkelanjutan, sesuai Program Jangka Pendek di 3 Desa,

Jangka Menengah sebanyak di 10 Desa dan Program Jangka

Panjang sebanyak 15 Desa.

- Menurunnya jumlah hotspot di Kabupaten Mempawah.

- Terlaksananya Pembinaan Pokmas di 28 Desa secara berkelanjutan.

Page 19: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

10

I. D. Tahapan Perubahan Rencana Strategis.

Tabel 2

Rencana Tahapan Jangka Pendek : (Maret- Juni 2020)

NO TAHAPAN DAN

KEGIATAN

WAKTU KEGIATAN

HASIL KEGIATAN (OUTPUT)

STAKEHOLDER YANG

TERLIBAT

PERAN TEAM LEADER/ EFEKTIF

1 Koordinasi dan Konsultasi dengan mentor

Minggu I Bulan Maret

Persetujuan Judul

Sekda Menyiapkan berkas

2 Membangun tim efektif

Minggu II Bulan Maret

Terbentunya Tim Efektif

Project Leader Bidang, Subid di BPBD

Inventarisasi kenagotaan dan tugas.

a. Menyusun konsep Keputusan tim efektif

Minggu II Bulan Maret

Tersusunnya konsep untuk di ttd Bupati

Project Leader dan Tim Efektif

Menyiapkan konsep dan aturan pendukung

b Pengesahan keputusan tim efektif

Minggu I Bulan April

SK Tim Efektif Project Leader Menandatangakan SK tim efektif

c Membangun komitmen.

Minggu I Bulan April

Adanya komitmen bersama

Project Leader dan Tim Efektif

Dokumentasi

c Rapat koordinasi tim efektif

Minggu I Bulan April

Notulen Rapat dan dokumen

Project Leader, Bidang dan Subidang, staf di BPBD

Merencanakan kegiatan Membuat Notulen, absen dan dokumentasi.

2 Penyusunan draf Peraturan Bupati tentang pedoman pembentukan Pokmas

Minggu II Bulan April

Tersusunnya draf Perbup Bupati tentang Pokmas

Project Leader Bidang dan Subid di BPBD

Menyiapkan draf dan aturan pendukung.

3 Mengesahan Peraturan Bupati tentang pedoman pembentukan Pokmas

Minggu II Bulan April

Perbup tentang pedoman pembentukan Pokmas.

Bupati Mempawah Project Leader, Bidang dan Subid

Menyiapkan berkas untuk di tandatangani.

4 Inventarisasi dan identifikasi masy. Yang akan dibentuk Pokmas

Minggu II Bulan April

Desa dan jumlah masyarakat yang akan dibentuk Pokmas

Project Leader dan Tim efektif

Memberikan masukan/arahan dan menentukan Desa yang akan dibentuk Pokmas

5 Koordinasi dengan Cmat dan Desa

Minggu III Bulan April

Didapat kata sepakat .

Project leader dan Tim efektif

Penentuan tempat dan jumalah yang akan dilatih.

6 Sosialisasi dan informasi

Minggu III Bulan April

Menyamakan persepsi tindakan yg akan dilakukan

Project leader, takholder, tim efektif dan staf

Menyiapkan bahan, dokumentasi , absensi, konsumsi.

7 Membangun Pokmas Peduli api, dilanjutkan dgn Pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana di 3 tiga Desa.

Minggu III Bulan April

Pelatihan dasar penanggulangan bencana di 3 Desa : Sejegi, Semparong dan Pasir.

Project leader, takholder , tim efektif dan staf.

Menyiapkan bahan, dokumentasi , absensi, konsumsi.

Page 20: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

11

Tabel 3

Rencana Jangka Menengah : ( Juli- Desember 2020)

NO TAHAPAN DAN

KEGIATAN

WAKTU KEGIATAN

HASIL KEGIATAN (OUTPUT)

STAKEHOLDER YANG

TERLIBAT

PERAN TEAM LEADER

1 Membangun Pokmas secara berkelanjutan 10 Desa.

Oktober 2020

Terdapat 10 Pokamas di 10 Desa.

Stakeholder, Project Leader, Tim Efektif dan Staf.

Menyiapkan Konsep, Inventarisasi Desa dan masyarakat yang akan dibentuk

2 Melakukan pelatihan dasar penanggulangan Bencana di 10 Desa

Oktober 2020

Resiko Bencana dapat dikurangi di 10 Desa

Stakeholder, Project Leader, Tim Efektif dan Staf.

Menyiapkan Konsep, Inventarisasi Desa dan masyarakat yang akan dilatih.

3 Monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan.

Juli – Desember 2020

Terbinanya Pokmas yang sudah dibentuk dan dilatih.

Stakeholder, Project Leader, Tim Efektif dan Staf.

Melakukan pembinaan secara terpadu dan berkesinambungan.

Tabel 4

Rencana Jangka Panjang: (6 bulan – 1 tahun)

NO TAHAPAN DAN KEGIATAN

WAKTU KEGIATAN

HASIL KEGIATAN (OUTPUT)

STAKEHOLDER YANG

TERLIBAT

PERAN TEAM LEADER

1 Membangun Pokmas secara berkelanjutan 15 Desa.

Tahun 2021 Terdapat 15 Pokamas di 15 Desa.

Stakeholder, Project Leader, Tim Efektif dan Staf.

Menyiapkan Konsep, Inventarisasi Desa dan masyarakat yang akan dibentuk

2 Melakukan pelatihan dasar penanggulangan Bencana di 15 Desa

Tahun 2021 Resiko Bencana dapat dikurangi di 15 Desa

Stakeholder, Project Leader, Tim Efektif dan Staf.

Menyiapkan Konsep, Inventarisasi Desa dan masyarakat yang akan dilatih.

3 Jumlah hotspot di Kabupaten Mempawh menurun,

Tahun 2021 Berkurangnya jumlah hotspot di Kabupaten Mempawah sebanyak 80 %.

Stakeholder, Project Leader, Tim Efektif dan Staf.

Memberikan sosialisasi, informasi secara berkesinambungan kepada Masyarakat

I. E. Rencana Strategi Marketing.

Strategi yang akan dilakukan dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan

di Kabupaten Mempawah diantaranya :

a. Pemberdayaan masyarakat dengan Pembentukan Kelompok Masyarakat

(Pokmas) peduli api di Desa- desa yang berpotensi tinggi terhadap

Page 21: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

12

kebakaran hutan dan lahan, sehingga apabila terjadi kebakaran hutan dan

lahan masyarakat yang ada di desa tersebut yang bergerak memadamkan

api, sambil menunggu petugas pemadaman dari Kabupaten, sehingga titik

api yang masih kecil dapat segera dipadamkan untuk mencegah

terjadinya kebakaran hutan dan lahan menjadi meluas.

b. Memberikan pelatihan dasar penanggulangan bencana kepada kelompok

masyarakat (Pokmas) bagaimana cara memadamkan api di lahan gambut,

penggunaan mesin pemadam kebakaran, penyelamatan, perlindungan

dari dari bahaya kebakaran pada waktu memadamkan api.

c. Pada waktu siaga bencana masyarakat apabila memadamkan api

diberikan uang lelah, sebagai ganti mereka tidak berkerja di tempat lain,

karena tenaga yang di rekrut sebagai Pokmas Peduli Api biasanya punya

pekerjaan lain seperti : buruh, petani, nelayan, tukang ojek ,dll, jadi

mereka tidak kehilangan mata pencarian untuk keperluan mereka sehari-

hari.

Strategi marketing terhadap ketiga pendekatan tersebut menggunakan

strategic partnership. Strategi ini untuk mendukung keberhasilan

pemasaran proyek perubahan dengan cara kolaborasi yang erat dengan

stakehoder.

1. Strategi Marketing Proses Penyusunan Proyek Perubahan

Strategi marketing diarahkan kepada stakeholder agar mendukung proyek

perubahan. Strategi marketing ini dimulai dari identifikasi stakeholder

kemudian dilakukan pemetaan. Dari hasil pemetaan stakeholder tersebut

kemudian ditentukan strategi untuk mempengaruhi dengan harapan seluruh

stakeholder mendukung proyek perubahan.

a. Identifikasi Stakeholder

Identifikasi Stakeholder adalah identifikasi instansi/ individu yang

berkepentingan dan memiliki pengaruh terhadap proyek perubahan.

Pengaruh tersebut dapat bersifat positif yang berarti mendukung, negatif

yaitu menjadi sumber penghambat, atau netral yaitu pengaruhnya tidak

mendukung dan menghambat proyek perubahan.

Page 22: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

13

Ada juga yang mendefinisikan stakeholder merupakan orang dengan

suatu kepentingan atau perhatian pada permasalahan. Stakeholder ini

sering diidentifikasi dengan suatu dasar tertentu, yaitu dari segi

kekuatan dan kepentingan relatif stakeholder terhadap isu, dari segi

posisi penting dan pengaruh yang dimiliki mereka.

Stakeholder dapat juga didefinisikan sebagai perorangan maupun

kelompok-kelompok yang tertarik, baik yang berasal dari dalam maupun

dari luar organisasi, yang berpengaruh maupun terpengaruh oleh tujuan-

tujuan dan tindakan-tindakan sebuah Tim.

Dalam organisasi publik, sangat penting untuk mengetahui siapa

stakeholder yang memiliki kepentingan dan pengaruh terhadap program

yang dimiliki oleh organisasi.

b. Pemetaan Stakeholder

Pemetaan stakeholder diperoleh melalui proses identifikasi para

stakeholder yang terlibat dan terkena dampak dari proyek perubahan

baik secara langsung maupun tidak langsung. Kemudian diidentifikasi

lagi sifat dukungan dari masing-masing stakeholder positif (+), negatif (-

), atau netral (+/-). Stakeholder yang memiliki dukungan positif berarti

mendukung dan diprediksi akan mendukung karena menerima dampak

positif dari proyek perubahan. Selanjutnya stakeholder juga akan

diidentifikasi terkait tinggi rendahnya kepentingan dan tinggi rendahnya

pengaruh terhadap proyek perubahan. Setelah dilakukan identifikasi dan

dikelompokkan menjadi empat kuadran diperoleh hasil seperti gambar di

bawah.

Page 23: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

14

Pengaruh

+

-

latens

a. TNI b. POLRI c. BAPPEDA d. BPKAD

Defenders

a. BMKG.

b. Manggala Agni

c. Kesatuan Pemangkuan Hutan

d. Media Masa.

e. Tokoh Agama

f. Tokoh Masyarakat /Tokoh Adat

Promoters

a. Bupati

b. Wakil Bupati

c. Sekretair Dae

d. Dinas Sosial PPPAPM

e. Dinas Kesehatan

f. Dinas Lingkung Hidup

g. Dinas Pertanian

h. Kecamatan.

i. Desa

Apathetic

a. Ketua AKD Kecamatan b. Perangkat Desa c. NGO/ Perusahaan

+ Kepentingan

Gambar 3.

Bagan Kedudukan Stakeholder Proyek Perubahan

-

1) Promotor.

Promotor adalah stakeholder yang memiliki kepentingan tinggi dan pengaruh

tinggi/ besar terhadap proyek perubahan. Stakeholder yang masuk dalam

kuadran ini adalah Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Dinas Sosial

PPPAPM, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkung Hidup, Dinas Pertanian,

Kecamatan, Desa.

Promotor memiliki kepentingan besar terhadap program dan juga kekuatan

untuk membantu membuatnya berhasil atau menggagalkannya.

Page 24: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

15

2) Defender

Stakeholder pada kuadran ini tergolong memiliki kepentingan tinggi, tetapi

pengaruh rendah. Stakeholder yang masuk dalam kuadran ini adalah BMKG,

Manggala Agni, Kesatuan Pemangkuan Hutan, Media Masa, Tokoh Agama,

Tokoh Masyarakat/Tokoh Adat.

Defender memiliki interes besar, memiliki kepentingan pribadi dan dapat

menyuarakan dukungan dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk

mempengaruhi kegiatan.

3) Latent

Pada kuadran ini diidentifikasi Stakeholder yang kurang memiliki kepentingan

terhadap proyek perubahan, tetapi memiliki pengaruh yang besar terhadap

proyek perubahan maupun stakeholder sendiri. Stakeholder yang masuk

dalam kuadran ini adalah Polri, TNI, Bappeda, BPKAD.

Latent dapat mempengaruhi kelangsungan kegiatan program jika mereka

menjadi tertatik dan memberikan dukungan.

4) Apathetics

Pada kuadran ini adalah stakeholder yang kurang memiliki pengaruh dan

kurang juga memiliki kepentingan. Stakeholder pada kuadran ini adalah

Ketua AKD Kecamatan, Perangkat Desa, Perusahaan.

Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin

tidak mengetahui adanya kegiatan

Page 25: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

16

Tabel 5

Peranan Stakeholder

Stakeholder Nama Stakeholder

Stakeholder Primer

Stakeholder yang langsung dipengaruhi oleh program yang dijalankan oleh organisasi publik tertentu. Pengaruh disini dapat bersifat positif maupun negatif

Bupati .

Wakil Bupati

Sekretaris Daerah

Dinas Sosial PPPAPM

Dinas Kesehatan Pengendalian Pendududk dan Keluarga Berencana

Dinas Lingkungan Hidup

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan

Kecamatan .

Desa

Stakeholder Sekunder

Stakeholder yang tidak langsung dipengaruhi oleh program yang dijalankan oleh organisasi publik tertentu. Pengaruh disini dapat bersifat positif maupun negatif pula

TNI

Polri

Bappeda

BPKAD.

BMKG

Kesatuan Pemangkuan Hutan

Manggala Agni

Perusahaan.

Camat

Kepala Desa/Lurah

Stakeholder Utama

Stakeholder yang memiliki pengaruh / kewenangan legal dalam hal pengambilan keputusan terhadap program yang dijalankan oleh organisasi publik tersebut .

Sekretaris Daerah Kabupaten Mempawah.

c. Pengaruh dan Kepentingan Stakeholder

Selanjutnya adalah pengelompokkan stakeholder menurut pengaruh dan

kepentingannya, sehingga dapat diketahui kedudukan stakeholder tersebut

dalam proyek perubahan.

Page 26: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

17

Tabel 6

Pengaruh dan Kepentingan Stakeholder

No. Stakeholder Pengaruh Kepentingan Kelompok

Stakeholders

1 Bupati Mempawah Tinggi Tinggi

Promoters

2 Wakil Bupati Mempawah Tinggi Tinggi

Promoters

3 Sekretaris Daerah Kab. Mempawah Tinggi Tinggi

Promoters

4 Kodim 1201 Mempawah Rendah Tinggi latens

5 Polres Mempawah Rendah Tinggi latens

6 Bappeda Kab. Mempawah Rendah Tinggi latens

7 BPKAD Kab. Mempawah Rendah Tinggi latens

8 Dinas Sosial PPPAPM Rendah Tinggi promotors

9 Dinas Kesehatan Kab. Rendah Tinggi promotors

10 Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup

Rendah Tinggi promotors

11 Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan

Rendah Tinggi promotors

12 BPBD Prov Kalbar Rendah Tinggi promotors

13 BMKG Rendah Rendah defenders

14 Kesatuan Pemangkuan Hutan

Rendah Rendah defenders

15 Manggala Agni Rendah Rendah defenders

16 Camat Rendah Tinggi Defenders

17 Tokoh Agama/ Tokoh Masyarakat

Tinggi Rendah Defenders

18 Media Masa Tinggi Rendah Defenders

17 Kepala Desa/ Lurah Rendah Tinggi Defenders

18 NGO/ Perusahaan Rendah Rendah Apathetic

19 Ketua AKD Kecamatan Rendah Rendah Apathetic

20 Perangkat Desa rendah rendah apathetic

Page 27: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

18

d. Strategi Mempengaruhi Stakeholders.

Setelah melakukan identifikasi dan pemetaan Stakeholder, selanjutnya adalah

menyusun strategi agar stakeholder yang masih memiliki pengaruh rendah atau

kepentingan rendah bisa ditarik pada kuadran yang tinggi pengaruh dan

kepentingannya. Sehingga dapat mendukung terlaksananya program dan

kegiatan.

Untuk itu, peta strategi komunikasi yang disusun adalah sebaga berikut :

Tabel 7

Peta Strategi Komunikasi

KEEP SATISFIED MANAGE CLOSELY

a. TNI

b. POLRI

c. BAPPEDA

d. BPKAD

a. Bupati b. Wakil Bupati. c. Sekretaris Daerah. d. Dinas Sosial PP,PA,dan PM. e. Dinas Kesehatan f. Dinas Lingkungan Hidup g. Dinas Pertanian h. Kecamatan i. Desa

MINIMAL EFFORT KEEP INFORMED

a. Ketua AKD Kecamatan

b. Perangkat Desa

c. Perusahaan

a. BMKG.

b. Manggala Agni

c. Kesatuan Pemangkuan Hutan

d. Media Masa

e. Tokoh Agama

f. Tokong Masyarakat/ Tokoh Adad

Strategi komunikasi yang dilakukan sesuai dengan kuadran Stakeholder

masing-masing adalah sebagai berikut :

• Untuk Stakeholder pada kuadran Promotors, strategi yang digunakan

adalah manage closely, antara lain : Koordinasi dan Konsultasi,

Melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan, dalam perencanaan

dan evaluasi, meningkatkan motivasi dan kompetensi.

Page 28: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

19

• Untuk Stakeholder pada kuadran Defender strategi yang digunakan

adalah keep informed, antara lain : Melaksanakan koordinasi,sebagai

kolaborasi untuk Proyek yang dilaksanakan.

• Untuk Stakholder pada kuadran Latent strategi komunikasi yang

digunakan adalah keep satisfied, antara lain : Menjaga Koordinasi dan

komunikasi, Menunjukkan upaya yang dilakukan memiliki efek positif

terhadap issu yang menjadi perhatian, meyakinkan proyek yang

dilaksanakan memiliki dampak positif.

• Untuk Stakholder pada kuadran Aphatetis strategi komunikasi yang

digunakan adalah minimal effort, yaitu memberitahukan adanya proyek

yang akan dilaksanakan, permintaan dukungan tentang proyek yang

dilaksanakan.

Tabel 8

Strategi Komunikasi Stakeholders

No Sakholder Ekspektasi Strategi Komunikasi

1 Bupati Mempawah Menyetujui dan

mengesahkan proyak

perubahan

Memberikan laporan

2 Wakil Bupati Mempawah Menyetujui dan

memberikan dukungan

Memberikan laporan

3 Sekretaris Daerah Kab.

Mempawah

Menyetujui dan

memberikan dukungan

Memberikan laporan

4 TNI Memberikan dukungan Koordinasi

5 Polri Memberikan dukungan Koordinasi

6 Bappeda Kab. Mempawah Memberikan dukungan Koordinasi

7 BPKAD Kab. Mempawah Memberikan dukungan Koordinasi

8 Dinas Sosial PPPAPM Memberikan dukungan Koordinasi

9 Dinas Kesehatan Kab. Memberikan dukungan Koordinasi

10 Dinas Perhubungan dan

Lingkungan Hidup

Memberikan dukungan Koordinasi

11 Dinas Pertanian, Ketahanan

Pangan dan Perikanan

Memberikan dukungan Koordinasi

12 BPBD Prov Kalbar Memberikan dukungan Koordinasi

13 BMKG Memberikan dukungan Koordinasi

14 Kesatuan Pemangkuan Hutan Memberikan dukungan Koordinasi

15 Manggala Agni Memberikan dukungan Koordinasi

Page 29: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

20

16 Camat Memberikan dukungan Koordinasi

17 Kepala Desa/ Lurah Memberikan dukungan Koordinasi

25 NGO/ Perusahaan Memberikan dukungan Koordinasi

2. Strategi Marketing Rencana Proyek Perubahan

Strategi marketing terhadap hasil proyek perubahan dilakukan dengan

memperhatikan elemen dalam pemasaran sektor publik, yaitu 4 P 1 C

(Product, Price, Promotion, Place dan customer).

a. Customer

Sasaran utama dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan

adalah : Memberdayakan masyarakat yang berada di Desa yang

berpotensi tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan. Masyarakat akan

dilatih mengenai Dasar- dasar penanggulangan bencana sehingga

mereka menjadi terampil dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan

lahan , dengan demikian apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan di

desanya mereka terlebih dahulu memadamkan api , melakukan

pencegahan supaya api tidak membesar. Api yang kecil harus segera

dipamkan supaya tidak meluas dan menyebar dibeberapa titik .

b. Product

Product yang dihasilkan dari proyek perubahan ini adalah Terbentuknya

Pokmas Peduli Api sebanyak 28 Desa di Kabupaten Mempawah secara

bertahap, sehingga menjadi perpanjangan tangan BPBD dalam upaya

pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Pokmas akan diberdayakan

dalam Pencegahan Karhutla, dalam arti mereka yang akan bergerak

terlebih dahulu sambil menunggu pemadaman dari Kabupaten.

c. Price

Dalam pembentukan Pokmas ini, masyarakat diberdayakan untuk lebih

peduli terhadap pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Mereka akan diberikan uang lelah selama mereka ikut memadamkan api,

sebagai ganti mereka meninggalkan pekerjaan mereka di tempat lain .

d. Place

Lokasi Proyek Perubahan ini adalah di desa yang berpotensi tinggi

terhadap kejadian karhutla. Dari 28 (dua puluh delapan) desa yang

Page 30: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

21

berpotensi tinggi terhadap karhutla akan dibagi menjadi 3(tiga) tahap

sebagai berikut :

1) Jangka Pendek sebanyak 3 (tiga) desa yaitu : Desa Parit Banjar , Desa

Semparong dan Desa Pasir.

2). Jangka Menengah sebanyak 10 (sepuluh) desa yaitu : Desa Wajok

Hulu, Desa Peniti Dalam I, Desa Galang, Desa Rasau, Desa Anjongan

Dalam, Desa Penibung, Desa Sengkubang, Desa Antibar, Desa

Sejegi dan Desa Sekabuk.

3). Jangka Panjang sebanyak 15 (lima belas desa yaitu : Desa Peniti

Dalam II, Desa Peniti Besar, Desa Sungai Purun Kecil, Desa

Nusapati, Desa Sui.Bakau Besar Darat, Desa Nusapati, Desa

Anjongan Melancar, Desa Malikian, Desa Semudun, Desa Mendalok,

Desa Sui. Kunyit Hulu, Desa Sui, Kunyit Dalam, Desa, Desa Bukit

Batu, Desa Sui. Duri II , Desa Wajok Hilir dan Desa Kepayang.

e. Promotion

Promosi yang dipergunakan dalam Proyek Prubahan ini adalah

terbentuknya Kelompok Masyarakat (Pokmas) peduli api di desa-

desa berpotensi tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan yang

selalu berulang terjadi. Apabila satu minggu saja tidak terjadi hujan

maka hutan dan lahan di lahan gambut sering terbakar. Pembentukan

Pokmas akan dilakukan secara bertahap : Untuk jangka pendek akan

di bentuk sebanyak 3 (tiga) Pokmas di 3(tiga) Desa, sedangkan pada

jangka menengah akan dibentuk sebanyak 10 (sepuluh) Pokmas di 10

(sepuluh) desa sedangkan pada jangka panjang akan dibentuk

sebanyak 15 (lima belas) Pokmas di 15 (lima belas) Desa di

Kabupaten Mempawah. Pada akhirnya akan terbentuk Pokmas di 28

(dua puluh delapan) desa di Kabupaten Mempawah. Dengan

terbentuknya seluruh desa yang berpotensi tinggi terhadap Karhutla

diharapkan hotspot akan menurun sebesar 80 % di Kabupaten

Mempawah.

Page 31: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

22

I. F. Potensi Kendala dan Rencana Solusinya

Diperkirakan terdapat kendala yang dapat menghambat pelaksanaan rencana

proyek perubahan ini. Untuk mengatasinya, maka disusun rencana solusinya.

Tabel 9

Potensi Kendala dan Solusi

Perkiraan Kendala Rencana Solusi

Pandemi COVID-19 masih terjadi, yang mempersulit implementasi proyek perubahan dilapangan.

Konsultasi dan diskusi serta komunikasi dengan tim efektif dan stakeholder bisa dilakukan melalui rapat- rapat dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan..

Rapat dengan tim efektif semula akan direncanakan 1 (satu) kali saja, sehiingga dirasakan belum optimal.

Dapat dilaksanakan sebanyak 6 (enam) kali, sehingga Proyek Perubahan ini mendapat dukungan yang maksimal Dalam suasana Pandemi Covid-19 telah dilaksanakan sesuai Protokol Kesehatan.

Sosialisasi Pembentukan Pokmas kepada stakeholder, Kecamatan dan Desa semula tidak dapat dilaksanakan mengingat Pandemi Copid-19.

Sosialisasi Pembentukan Pokmas dapat dilaksanakan kepada stakeholder dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan, disaat pandemic Covid-19.

Pembentukan Pokmas semula direncanakan sebanyak 30 (tiga puluh) orang berasal dari 1(satu) desa.

Pembentukan Pokmas twlah dilaksanakan sebanyak 30 (tiga puluh) orang berasal dari 3 (tiga) Desa yang berlainan. Mekanisme pelaksanaan dilakukan Secara bergiliran dibagi dalam dua sesi, masing masing sesei sebanyak 15 orang. Sesi Pagi Jam 08.00-12.00 dan sesi sore jam 13.00- 17.00. Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan - Peserta datang diukur suhu tubuh.

- Yang tidak bawa masker , disediakan

masker.

- Cuci tangan pakai sabun

- Menjaga Jarak duduk.

I. G. Tata Kelola Proyek Perubahan (Tim Efektif)

Tata kelola proyek perubahan ini dapat kami tampilkan sebagaimana gambar

berikut:

Page 32: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

23

1. Organisasi dan Tata Kelola Proyek Perubahan.

Untuk membantu Project Leader dalam penyusun Proyek Perubahan perlu

dibantu dengan Tim Efektif, organisasi Tata kelola Proyek Perubahan dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4

Organisasi dan Tata Kelola Proyek Perubahan

Adapun peran masing- masing tim yang terlibat dalam

penyelenggaraan proyek perubahan ini sebagai berikut :

1. Sponsor / Mentor ( Sekretaris Daerah Kabupaten Mempawah ) mempunyai

tugas dan tanggungjawab :

a. Memberikan arahan dan dukungan atas keseluruhan kegiatan;

b. Memberikan dukungan kepada Project Leader dalam mempersiapkan

Rancangan Proyek Perubahan ;

c. Memberikan dukungan secara berkelanjutan selama pelaksanaan kegiatan;

d. Membantu menyelesaikan kendala/hambatan;

e. Memberikan saran dan masukan selama pelaksanaan kegiatan.

2. Project Leader ( Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Mempawah ) mempunyai tugas dan tanggung jawab :

SPONSOR / MENTOR DRS. H. ISMAIL,MM

Sekretaris Daerah Kabupaten Mempawah

PROJECT LEADER HERMANSYAH, S,IP,M,SI

Kepala Badan Penanggulangan

Bencana Kab. Mempawah

COACH DRS. SETIA BUDI, MA.

SEKRETARIAT

Sekretaris Tim

TIM EKSTERNAL

TIM INTERNAL

Page 33: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

24

a. Memimpin pelaksanaan project ;

b. Melakukan tahapan pelaksanaan proyek perubahan sesuai dengan target

waktu dana yang disepakati oleh mentor ;

c. Secara aktif melakukan diskusi dengan bertanya dan melaporkan progres

kegiatan kepada Coach;

d. Menggerakkan seluruh stakeholder dalam mendukung keseluruhan tahapan;

e. Menyusun Laporan Proyek Perubahan ke dalam deskripsi mulai proses

penyusunan sampai dengan hasil / capaian.

3. Coach ( Drs. Setia Budi, MA ) mempunyai tugas dan tanggung jawab :

a. Melakukan monitoring secara regular terhadap kegiatan peserta;

b. Memberikan saran dan masukan selama pelaksanaan kegiatan;

c. Melakukan intervensi bila peserta mengalami permasalahan;

d. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan.

4. Sekretariat

Memfasilitasi kegiatan tata surat menyurat, Rapat Koordinasi Tim Teknis dan

Penyusunan Keputusan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah,

maupun Keputusan Bupati Mempawah.

5. Tim Efektif

a. Tim Internal

1. Membantu dalam mengidentifikasi dan mengumpulkan data sebagai

bahan dalam memberikan informasi dan konsultasi ;

2. Membantu mempersiapkan pelaksanaan rapat koordinasi ;

3. Membantu melakukan monitoring dan evaluasi implementasi proyek

perubahan ;

4. Membantu pelaksanaan sosialisasi tentang proyek perubahan ;

5. Membantu pelaksanaan teknis kegiatan.

b. Tim Eksternal

1. Memberikan masukan inisiatif dalam rapat ;

2. Memberikan data-data yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan ;

3. Memberikan bantuan fasilitas yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

kegiatan.

Page 34: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

25

2. Faktor Kunci Keberhasilan

Yang menjadi faktor kunci keberhasilan dalam pelaksanaan proyek perubahan ini

adalah :

a. Dukungan Mentor

b. Dukungan stakeholder

c. Terbitnya Keputusan Bupati Mempawah tentang Pedoman Pembentukan

Pokmas

d. Sosialisasi Pembentukan Pokmas

e. Implementasi Pembentukan Pokmas

Page 35: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

26

BAB II

MANAJEMEN PERUBAHAN :

PELAKSANAAN RENCANA PROYEK PERUBAHAN

II. A. Capaian Tahapan Rencana Strategis.

Berdasarkan surat Deputi Bidang Diklat LAN RI Nomor :

246/D.4/PDP.07.1tanggal 20 Januari 2020 tentang Pemanggilan Peserta

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk.II Angkatan I Tahun 2020, maka telah

disusun jadual sebagai berikut :

Tabel 10

Rencana Jadual Pembelajaran- Sebelum Covi-19.

No Waktu Sifat Tempat

1 13- 28 Pebruari 2020 On Campus ASN Corporete University

2 2- 13 Maret 2020 Off Campus Unit Kerja Peserta

3 16-27 Maret 2020 On Campus ASN Corporete University

4 31 Maret - 6 Juni 2020 Off Campus Unit Kerja Peserta

5 8- 12 Juni 2020 On Campus ASN Corporete University

Sumber Data : LAN RI

Namun karena adanya pandemi covid-19 maka jadual yang telah disusun

tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Untuk tanggal 13-28 Pebruari

2020 Peserta Diklat dapat mengikuti kegiatan secara langsung di Kampus LAN

Pejompongan, akan tetapi setelah masa Off Campus 1 yaitu tanggal 2- 13 Maret

2020 seharusnya peserta masuk Kampus kembali tanggal 16- 27 Maret 2020

karena disebabkan pandemi covid-19 menyebar di seluruh Indonesa terutama

Jakarta dan sekitarnya maka jadual tersebut tidak dapat dilaksanakan. Dengan

demikian bukan berarti pelaksanaan Diklat dihentikan tetapi peserta

melaksanakan Diklat melalui virtual (online video meeting/ conference)

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia mengeluarkan surat

Nomor : 1703/ D.4/ PDP.07.I tanggal 20 April 2020 tentang Kegiatan off campus 2

dan Undangan Seminar Implementasi Proyek Perubahan PKN Tingkat II Angkatan

I Tahun 2020, bahwa Peserta Pelatihan akan memasuki tahap off Campus 2 mulai

tanggal 19 April s.d 25 Juni 2020, sedangkan seminar Proyek Perubahan akan

dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 30 Juni 2020. Pada saat ini peserta

kembali ke intansi masing- masing ( work froms home) untuk

Page 36: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

27

mengimplementasikan proyek perubahan sesuai dengan strategi kebijakan

organisasi dengan melibatkan pemangku kepentingan sesuai dengan milestones

yang telah disusun.

Pelaksanaan Proyek Perubahan ini dilaksanakan dalam rangka tercapainya tujuan

Jangka Pendek yaitu :

1. Capaian tahapan rencana Jangka Pendek : (Maret- Juni 2020)

Tahapan jangka pendek dapat dicapai dengan waktu kegiatan, hasil kegiatan

(output) dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 11

Capaian Tahapan Rencana Jangka Pendek

NO TAHAPAN DAN

KEGIATAN

WAKTU KEGIATAN

HASIL KEGIATAN (OUTPUT)

KETERANGAN CAPAIAN

1 Koordinasi dan Konsultasi dengan mentor

Minggu I Bulan Maret

Persetujuan Judul Dapat dicapai seluruhnya.

2 Membangun tim efektif

Minggu II Bulan Maret

Terbentunya Tim Efektif

Dapat dicapai seluruhnya

a. Menyusun konsep tim efektif

Minggu II Bulan Maret

Tersusunnya konsep Tim efektif

Dapat dicapai seluruhnya

B Pengesahan keputusan tim efektif

Minggu III Bulan April

SK Tim Efektif oleh Kepala BPBD.

Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu I bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual makan dilaksanakan pada minggu III bulan April.

C Membangun komitmen.

Minggu III Bulan April

Adanya komitmen bersama

Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu I bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual makan dilaksanakan pada minggu III bulan April.

C Rapat koordinasi tim efektif

Minggu IV Bulan April

Notulen Rapat dan dokumen

Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu I bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual makan dilaksanakan pada minggu III bulan April.

2 Penyusunan draf Peraturan Bupati tentang pedoman

Minggu I Bulan Juni Tersusunnya draf Peraturan Bupati tentang Pokmas

Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu II bulan April,

Page 37: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

28

pembentukan Pokmas.

disebabkan adanya perubahan jadual maka dilaksanakan pada minggu I bulan Juni.

3 Mengesahan Peraturan Bupati tentang pedoman pembentukan Pokmas.

Minggu II Bulan Juni Peraturan Bupati tentang pedoman pembentukan Pokmas.

Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu II bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual maka dilaksanakan pada minggu II bulan Juni.

4 Inventarisasi dan identifikasi masyarakat Yang sudah dan akan dibentuk Pokmas

Minggu II Bulan Juni Desa dan jumlah masyarakat yang sudah dan akan dibentuk dibentuk Pokmas

Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu II bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual maka dilaksanakan pada minggu II bulan Juni.

5 Koordinasi dengan Cmat dan Desa

Minggu II bulan Juni Didapat kata sepakat .

Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu III bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual maka dilaksanakan pada minggu I bulan Juni.

6 Sosialisasi dan informasi

Minggu III bulan Juni

Menyamakan persepsi tindakan yg akan dilakukan Antara Project leader, stakeholders dan Tim efektif.

Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu III bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual maka dilaksanakan pada minggu II bulan Juni.

7 Pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana ,dilanjutkan dengan Membangun Pokmas Peduli Api di 3 Desa.

Minggu III bulan Juni .

Pelatihan dasar penanggulangan bencana di 3 Desa : Sejegi, Semparong dan Pasir.Sebanyak 30 Orang

Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu III bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual maka dilaksanakan pada minggu I bulan Juni.

2. Membangun Disain Pelatihan

Pengalaman memimpin Proyek Perubahan yang berjudul “ Strategi Pencegahan

Kebakaran Hutan dan Lahan berbasis Desa” dapat dijelaskan sesuai dengan

urutan pentahapan “ Jangka Pendek” sebagai berikut :

Page 38: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

29

a. Koordinasi dengan Mentor.

Setelah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan yaitu tanggal 13- 28 Pebruari

2020 (masa On Campus I), Project Leader menghadap Mentor (Bapak Drs.

H. Ismail, MM) selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Mempawah, yaitu pada

minggu I bulan Maret 2020 untuk melakukan konsultasi dan koordinasi

tentang Rancangan Proyek Perubahan yang merupakan tugas yang

diberikan Diklat Kepimpinan Tingkat II Angkatan I Tahun 2020.

Hasil koordinasi dan konsultasi dengan mentor adalah sebagai berikut ;

Mentor menyetujui adanya Proyek Perubahan yang akan dilaksanakan

Project Leader.

Proyek Perubahan yang akan digagas sesuai dengan Tupoksi yang ada

pada Project Leader.

Mentor memberikan saran , untuk segera membentuk Tim Efektif guna

membantu kelancaran Proyek Perubahan yang akan dilaksanakan.

Bukti pendukung dapat dilihat pada lampiran 1.

b. Penyusunan Tim Efektif

Sesuai arahan Bapak Drs. H. Ismail, MM selaku mentor, Project Leader

melakukan rapat guna menyusun Tim Efektif yaitu pada minggu II bulan

Maret 2020 bertempat di Ruang Kerja Kepala BPBD Kabupaten Mempawah

Adapun susunan Tim Efektif dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 12

Susunan Tim Efektif Proyek Perubahan

No Nama Jabatan Kedudukan

Dalam Tim Job Description

1 Hj. Erlina, SH,MH Bupati Pembina/ Pengarah

Memberi masukan arahan tentang Proyek Perubahan yang dijalankan.

2 Drs. H. Ismail, MM Sekda Mentor

Memberikan bimbingan dan masukan tentang Proyek Perubahan yang dijalankan.

3 H.Hermansyah S.lp M.Si Kepala BPBD Project Leader Sebagai Pelaksana

Page 39: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

30

Kab. Mempawah Proyek Perubahan , memberikan arahan kepada anggota Tim.

4. Didik Sudarmanto,SE Kabid Penanggulan Bencana

Koordinator Tim

Implementasi

Bertanggung jawab mulai dari Perencanaan, implementasi, evaluasi hingga pelaporan dalam penyusunan proyek perubahan.

5. Rahmat Budi Sudarma. Kasubbid Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Tim Implementasi Memberikan bantuan dan ide atau gagasan dalam Proyek Perubahan

7. M. Zaini A.Md Kasubbid Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Tim Implementasi Memberikan bantuan dan ide atau gagasan dalam Proyek Perubahan

8 Drs.H. Syamsul Rizal, M.Si

Sekretaris BPBD Kab. Mempawah

Koordinator Tim Administrasi

Bertanggung jawab dalam memberikan bantuan kelengkapan administrasi bahan, dalam Penyusunan Proyek Perubahan.

9 Suryadi, S.Ip, M.Si Kasubag Umum Tim Administrasi Memberikan bantuan bahan kelengkapan, administrasi, pengetikan dalam Penyusunan Proyek Perubahan.

10. Faridah, A.Md Kasubag Perencanaan dan Keuangan

Tim Administrasi Memberikan bantuan kelengkapan administrasi, bahan, pengetikan dalam Penyusunan Proyek Perubahan.

11 Fapra Antoni, ST, MT Kepala Bidang Pemadam Kebakaran

Koordinator Tim Pendukung

Bertanggung jawab dalam memberikan dukungan data- data, masukan dan ide dalam penyusunan Proyek Perubahan.

12 Sulaiman, SE. Kasubid Penanggulangan dan Pasca Kebakaran

Tim Pendukung Memberikan dukungan data, masukan dan ide dalam penyusunan Proyek Perubahan.

13 Budiono, S.Sos Kasubid Pencegahan Kebakaran

Tim Pendukung Memberikan dukungan data, masukan dan ide dalam penyusunan Proyek Perubahan.

14 PNS- ASN BPBD Fungsional Tim Pendukung Memberikan dukungan, penyiapan bahan, mobilisasi, tranfortasi , dokumentasi dalam penyelesaian Proyek Perubahan.

Setelah tersusunnya Tim Efektif, Mentor menyarankan untuk segera

menyusun Draf Keputusan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Page 40: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

31

Kabupaten Mempawah selaku Project Leader, sehingga Tim Efektif dapat

berkerja sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bukti pendukung dapat dilihat pada lampiran 2.

c. Menyusun draf Keputusan Tim Efektif.

Setelah terbentuknya Tim Efektif untuk selanjutnya Project Leader bersama

Tim segera menyusun Draf Keputusan Tim Efektif untuk dibahas bersama,

sekaligus membahas tugas dan fungsi anggota Tim dalam mendukung

kelancaran pelaksanaan Proyek Perubahan ini dilaksanakan pada minggu II

bulan Maret 2020.

Setelah dibuat draf Keputusan Tim Efektif selanjutnya dikonsultasikan

dengan Mentor untuk mendapatkan masukan dan koreksi guna

penyempurnaan Draf Keputusan untuk dijadikan sebagai Keputusan Kepala

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mempawah.

Bukti pendukung dapat dilihat pada lampiran 3.

d. Pengesahan Keputusan Tim Efektif

Keputusan Tim Efektif sebelum ditanda tangai terlebih dahulu di

konsultasikan kepada Mentor mungkin saja ada masukan dan saran

perbaikan untuk penyempurnaan pembentukan Tim tersebut.

Pengesahan Keputusan Tim Efektif oleh Project Leader dapat dijadiakan

acuan oleh anggota Tim Efektif yang dibentuk untuk berkerja sesuai

tupoksinya dalam membantu lancarnya pelaksanaan Proyek Perubahan

yang sedang dijalankan. Pengesahan Keputusan Tim Efektif ditanda tangani

oleh Project Leader pada minggu III bulan April 2020.

Bukti pendukung dapat dilihat pada lampiran 4.

e. Membangun Komitmen

Rapat koordinasi Tim Efektif dilaksanakan pada minggu III bulan April 2020,

bertempat di ruang kerja Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Mempawah guna membangun komitmen untuk memperkuat

Page 41: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

32

dukungan Tim Efektif dalam pelaksanaan Proyek Perubahan yang sedang

digagas oleh Project Leader.

Rapat koordinasi dibuka oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana

Daerah selaku Project Leader dan dihadiri oleh seluruh anggota Tim Efektif.

Selanjutnya dipaparkan rencana Proyek Perubahan yang akan dilaksanakan

sesuai dengan ide dan gagasan. Rapat koordinasi ini menghasilkan

komitmen dan dukungan dari seluruh anggota Tim Efektif terhadap

pelaksanaan Proyek Perubahan.

f. Rapat Koordinasi Tim Efektif

Rapat Tim efektif ini dilaksanakan pada minggu IV bulan April 2020,

bertempat di Ruang Kerja Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah,

rapat dipimpin oleh Project Leader dengan pokok bahasan adalah Rencana

Persiapan Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Api yang pada

taahapan rencana jangka pendek ini akan dilaksanakan pada 3 ( tiga) desa

yaitu : Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir, Desa Parit Banjar

Kecamatan Mempawah Timur dan Desa Semparong Paret Raden

Kecamatan Sungai Kunyit.

Pembentukan Kelompok Masyarakat peduli Api ini akan diperkuat dengan

Peraturan Bupati Mempawah.

g. Penyusunan draf Peraturan Bupati Mempawah tentang Pedoman

Pembentukan Pokmas Peduli Api.

Penyusunan Draf Peraturan Bupati Mempawah ini di susun pada Minggu I

Bulan Juni 2020, bertempat di Ruang Kerja Kepala Badan Penanggulangan

Bencana , Project Leader bersama dengan Tim Efektif merumuskan tentang

Perbup yang menjadi Dasar Hukum tentang Pembentukan Kelompok

Masyarakat Peduli Api di Kabupaten Mempawah, dengan terbentuknya

Pokmas ini di harapkan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten

Mempawah dapat berkurang pada setiap tahunnya.

Bukti pendukung dapat dilihat pada lampiran 5.

Page 42: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

33

h. Pengesahan Peraturan Bupati Mempawah tentang Pedoman

Pembentukan Pokmas Peduli Api.

Setelah disusunnya Draf Peraturan Bupati Mempawah kemudian diajukan

kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Mempawah melalui Bagian Hukum

untuk di koreksi, diperbaiki sesuai dengan aturan penulisan Perbup. Setelah

selesai dikoreksi oleh Bagian Hukum maka untuk selanjutnya diajukan

kepada Bupati Mempawah untuk ditanda tangani dan disahkan menjadi

Peraturan Bupati.

Bertempat di Ruang kerja Bupati Mempawah pada Minggu II Bulan Juni

2020, Peraturan Bupati tentang Pembentukan Pokmas Peduli Api di tanda

tangani oleh Bupati Mempawah.

Dengan terbitnya Peraturan Bupati Mempawah Nomor : 32 Tahun 2020,

tanggal 8 Juni 2020, maka pelaksanaan Implementasi Pembentukan

Kelompok Masyarakat Peduli Api sudah dapat dilaksanakan karena sudah

mempunyai kekuatan hukum dan Pedoman Bagi Tenaga Relawan yang ada

di Desa.

Bukti pendukung dapat dilihat pada lampiran 6

i. Inventarisasi dan Identifikasi Masyarakat yang sudah dan akan

dibentuk Pokmas.

Bersama dengan Tim Efektif melakukan inventarisasi dan identifikasi

terhadap Kecamatan dan Desa yang sudah dibentuk Pokmas dan Desa yang

akan dibentuk Pokmas. Untuk tahun 2019 di Kabupaten Mempawah telah

dibentuk Masyarakat Peduli Api ( Olahan Lahan Tanpa Bakar) di Desa Bukit

Batu Kecamatan Sungai Kunyit.

Sedangkan untuk Tahun 2020 di sepakati akan dibentuk Pokmas Peduli Api

di 3 (tiga ) Desa, yaitu : Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir, Desa Parit

Banjar Kecamatan Mempawah Timur dan Desa Semparong Paret Raden

Kecamatan Sungai Kunyti. Pelaksanaan Inventarisasi dan identifikasi

dilaksanakan pada minggu ke II bulan Juni 2020.

Bukti pendukung dapat dilihat pada lampiran 7.

Page 43: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

34

j. Koordinasi dengan Camat dan Desa.

Sebelum dilaksanakan Pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana telah

dilakukan Koordinasi dengan Camat dan Desa yang merupakan asal

peserta kelompok masyarakat yang akan dilatih sebagai relawan

Pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Desanya.

Koordinasi dengan Camat dan Desa ini dilaksanakan pada minggu II

Bulan Juni 2020 bertempat di Kecamatan dan Desa masing- masing

yaitu dengan cara Project Leader mendatangi Camat dan Desa

menginformasikan tentang terkait dengan pelaksanaan antara lain :

jadual pelatihan, Jumlah tenaga yang akan dilatih, tempat pelaksanaan

pelatihan, dll.

Bukti pendukung dapat dilihat pada lampiran 8.

k. Sosialisasi dan Informasi.

Sosialiasi dan informasi dapat dilaksanakan kepada Stakeholders yaitu

pada Minggu III bulan Juni 2020 dalam upaya mendapatkan dukungan

Stakeholders tentang tujuan dan manfaat di bentuknya Kelompok

Masyarakat Peduli Api pada Desa- desa yang berpotensi tinggi

terhadap kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Mempawah.

Dalam pelaksanaan Sosialisasi pada dasarnya stakeholders

mendukung dibentuknya Pokmas Peduli Api, sehingga apabila terjadi

kebakaran Hutan dan Lahan Pokmas akan segera bergerak melakukan

pencegahan sebelum api meluas dan membersar yang sukar

dikendalikan.

Bukti pendukung dapat dilihat pada lampiran 9.

3. Melaksanakan Pelatihan.

Pelatihan yang dilaksanakan dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Petihan Dasar Penanggulangan Bencana dilanjutkan dengan

membangun Pokmas Peduli Api ,sebanyak 30 orang di 3 Desa.

Pelatihan Dasar Penanggulang Bencana dilaksanakan pada minggu ke III

Bulan Juni 2020, yaitu tanggal 17-18 Juni 2020 dirangkaikan dengan

Pembentukan Kelompok masyarakat peduli api di 3 (tiga) Desa sesuai

Page 44: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

35

Rencana Yaitu : Desa Pasir Kecamatan Mempawah Timur , Desa Parit

Banjar Kecamatan Mempawah Hilir dan Desa Semparong Paret Raden

Kecamatan Sungai Kunyit.

Jumlah peserta yang semula direncanakan sebanyak 30 (orang) dapat dilatih

juga sebanyak 30 (orang), sehubungan dengan masih suasana Pandemi

Covid-19 , bebepa hal yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Sebelum peserta memasuki tempat pelatihan/ pertemuan terlebih dahulu

peserta diharuskan untuk memakai masker, diukur suhu tubuh, mencuci

tangan pakai sabun.

Pelatihan/ pertemuan dilaksanakan di Aula Kantor Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mempawah dan dibagi

dalam 2 (dua) kelompok ; kelompok pertama sebanyak 15 (lima belas)

orang , waktunya dari Pukul 08.00 s.d 11.30 Wib, Kelompok kedua

sebanyak 15 (lima belas) orang , waktunya dilaksanakan dari Pukul

13,00 s.d 16.30 Wib.

Selama Pelatihan / pertemuan peserta tetap di haruskan pakai masker,

menjaga jarak duduk (physical distance) dan dipersiapkan pensanitasi

tangan ( hand sanitizer ) di dekat tempat duduk mereka.

Nara sumber pada Pelatihan/ Pertemuan Pembentukan Kelompok

Masyarakat Peduli Api dari ; Badan Penanggulangan Bencana Provinsi

Kalimantan Barat, Badan Metreologi, Klimatologi dan Geofisika

Kabupaten Mempawah dan Manggala Agni Kalimantan VIII/ Pontianak

Pondok Kerja Mempawah.

Hari pertama selama pelatihan diisi dengan kegiatan teori tentang bagai

mana Pencegahan Kebakaran hutan dan lahan di lahan Gambut, dasar-

dasar penanggulangan bencana ,dll. Sedangkan hari kedua diisi dengan

Praktek di lapangan terbuka bagaimana cara memadamkan api dan

praktek mengunakankan mesin pemadam kebakaran.

Bukti pendukung juga dapat dilihat pada lampiran 10.

Page 45: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

36

Page 46: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

37

Page 47: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

38

Page 48: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

39

Page 49: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

40

Pengaruh

+

-

Latens

a. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah

b. Kabid Penanggulangan Bencana c. Kabid Damkar d. Kasubid Pencegahan dan

Kesiapsiagaan e. Kasubid Kedaruratan dan Logistik f. Kasubag Pencegahan Kebakaran g. Kasubag Penanggulangan

Kebakaran h. Stat BPBD Kab. Mempawa

Defenders

a. BMKG.

b. Manggala Agni

c. Kesatuan Pemangkuan Hutan

d. Media Masa.

e. Tokoh Agama

f. Tokoh Masyarakat

Promoters

a. Bupati dan Wakil Bupati

b. Sekda.

c. TNI

d. Polri

e. Bappeda

f. BPKAD

g. Dinas Sosial PPPAPM

h. Dinas Kesehatan

i. Dinas Lingkungan Hidup

j. Dinas Pertanian

k. Kecamatan .

l. J. Desa

Apathetic

a. Ketua AKD Kecamatan

b. Perangkat Desa

c. NGO/ Perusahaan

+ Kepentingan

II. B. Peta Astakeholders.

1. Peta Stakeholders sebelum pelaksanaan Jangka Pendek.

Peta Stakeholders awal sebelum pelaksanaan Jangka Pendek dapat

dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 5

Peta Stakeholders Sebelum Pelaksanaan Proyek Perubahan

Page 50: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

41

Pengaruh

+

-

latens

a. TNI b. POLRI c. BAPPEDA d. BPKAD

Defenders

a. BMKG.

b. Manggala Agni

c. Kesatuan Pemangkuan Hutan

d. Media Masa.

e. Tokoh Agama

f. Tokoh Masyarakat /tokoh

adad.

Promoters

a. Bupati

b. Wakil Bupati

c. Sekda.

d. Dinas Sosial PPPAPM

e. Dinas Kesehatan

f. Dinas Lingkungan Hidup

g. Dinas Pertanian

h. Kecamatan .

i. Desa

Apathetic

a. Ketua AKD Kecamatan b. Perangkat Desa c. NGO/ Perusahaan

+ Kepentingan

2. Peta Stakeholdrs setelah pelaksanaan Jangka Pendek

Adapun Peta Stakeholders dalam Implementasi Proyek Perubahan dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 6

Peta Stakeholders Setelah Pelaksanaan Proyek Perubahan

Page 51: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

42

1) Promotor.

Promotor adalah stakeholder yang memiliki kepentingan tinggi dan pengaruh

tinggi/ besar terhadap proyek perubahan. Stakeholder yang masuk dalam

kuadran setelah pelaksanaan jangka pendek adalah : Bupati, Wakil Bupati,

Sekda , Dinas Sosial PPPAPM, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan dan

Lingkungan Hidup, Dinas Pertanin, Kecamatan dan Desa.

Promotor memiliki kepentingan besar terhadap program dan juga kekuatan

untuk membantu membuatnya berhasil atau menggagalkannya.

2) Defender

Stakeholder pada kuadran ini tergolong memiliki kepentingan tinggi, tetapi

pengaruh rendah. Stakeholder yang masuk dalam kuadran setelah

pelaksanaan jangka pendek adalah : BMKG, Manggala Agni, Kesatuan

Pemangkuan Hutan, Media Massa, Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat.

Defender memiliki interes besar, memiliki kepentingan pribadi dan dapat

menyuarakan dukungan dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk

mempengaruhi kegiatan.

3) Latent

Pada kuadran ini diidentifikasi Stakeholder yang kurang memiliki kepentingan

terhadap proyek perubahan, tetapi memiliki pengaruh yang besar terhadap

proyek perubahan maupun stakeholder sendiri. Stakeholder yang masuk

dalam kuadran ini setelah pelaksanaan jangka pendek adalah : TNI, POLRI,

Bappeda, BPKAD

Latent dapat mempengaruhi kelangsungan kegiatan program jika mereka

menjadi tertatik dan memberikan dukungan.

4) Apathetics

Pada kuadran ini adalah stakeholder yang kurang memiliki pengaruh dan

kurang juga memiliki kepentingan. Stakeholder pada kuadran ini setelah

pelaksanaan jangka menengah adalah Ketua AKD Kecamatan, Perangkat

Desa dan Perusahaan.

Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin

tidak mengetahui adanya kegiatan

Page 52: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

43

Beberapa perubahan ini perlu dilakukan adalah dalam rangka mendukung

Proyek Perubahan yang akan dilaksanakan oleh Project Leader , baik dukungan

semangat (motivasi) dukungan Anggaran (keuangan) mengingat dalam

Pembentukan Kelompok masyarakat peduli api ini diperlukan dana penunjang

demi terselenggarnya Proyek Perubahan ini. Kegiatan ini tidak hanya terhenti

pada Program Jangka pendek saja tetapi akan dilaksanakan secara

berkesinambungan pada Progaram Jangka Menengah dan dilanjukan dengan

Program Jangka Panjang. Sasaran akhirnya adalah sebanyak 28 (dua puluh

delapan) Desa di Kabupaten Mempawah telah terbentuk Masyarakat Peduli api

sehingga Strategi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Berbasis Desa di

Kabupaten Mempawah dapat terlaksana sesuai yang di harapkan , di masa

depan kalau strategi ini berjalan sesuai rencana diharapkan dapat mengurangi

jumlah titik hotspot yang sering terjadi pada setiap tahunnya disaat musim

kemarau datang.

II. C. Implementasi Strategi Marketing.

Strategi marketing terhadap Implementasi Proyek Perubahan dilakukan

dengan memperhatikan elemen dalam pemasaran sektor publik, yaitu 4 P, 1

C (Product, Price, Promotion, Place dan customer).dapat diuraikan sebagai

berikut :

a. Customer

Sasaran utama dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan

adalah : Memberdayakan masyarakat yang berada di Desa yang

berpotensi tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan. Masyarakat akan

dilatih mengenai Dasar- Dasar penanggulangan bencana sehingga

mereka menjadi terampil dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan

lahan .

b. Product

Product yang dihasilkan dari proyek perubahan ini adalah Terbentuknya

Pokmas Peduli Api sebanyak 28 Desa di Kabupaten Mempawah secara

bertahap : Jangka Pendek sebanyak 3 Desa, Jangka Menengah sebanyak

10 Desa dan Jangka Panjang sebanyak 15 Desa.

Page 53: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

44

c. Price

Dengan terbentuknya Pokmas ini, masyarakat diberdayakan untuk lebih

peduli terhadap pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Mereka akan diberikan uang lelah selama mereka ikut memadamkan api,

sebagai ganti mereka meninggalkan pekerjaan mereka di tempat lain .

d. Place

Lokasi Proyek Perubahan ini adalah di desa yang berpotensi tinggi

terhadap kejadian karhutla. Dari 28 (dua puluh delapan) desa yang

berpotensi tinggi terhadap karhutla akan dibagi menjadi 3(tiga) tahap

sebagai berikut :

1) Jangka Pendek sebanyak 3 (tiga) desa yaitu : Desa Parit Banjar , Desa

Semparong dan Desa Pasir.

2). Jangka Menengah sebanyak 10 (sepuluh) desa yaitu : Desa Wajok

Hulu, Desa Peniti Dalam I, Desa Galang, Desa Rasau, Desa Anjongan

Dalam, Desa Penibung, Desa Sengkubang, Desa Antibar, Desa

Sejegi dan Desa Sekabuk.

3). Jangka Panjang sebanyak 15 (lima belas desa yaitu : Desa Peniti

Dalam II, Desa Peniti Besar, Desa Sungai Purun Kecil, Desa

Nusapati, Desa Sui.Bakau Besar Darat, Desa Nusapati, Desa

Anjongan Melancar, Desa Malikian, Desa Semudun, Desa Mendalok,

Desa Sui. Kunyit Hulu, Desa Sui, Kunyit Dalam, Desa, Desa Bukit

Batu, Desa Sui. Duri II , Desa Wajok Hilir dan Desa Kepayang.

e. Promotion

Promosi yang dipergunakan dalam Proyek Perubahan ini adalah

dengan cara melakukan Pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana

peserta diberikan pembekalan ; Dasar – Dasar Penanggulangan

Bencana, dari BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Pengenalan Cuaca

dari BMKG Kabupaten Mempawah dan Cara Pemadaman Api di

Lahan Gambut dan Simulasi Penggunaan alat dan Pemadaman Api

dari Manggala Agni Perwakilan Kalbar.

Page 54: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

45

II. D. Implementasi Solusi Terhadap Kendala.

1. Kendala dalam Implementasi Proyek Perubahan

Dalam pelaksanaan Proyek Perubahan ini tentu terdapat kendala yang

dirasakan mulai dari Rencana Proyek Perubahan yang akan dilaksanakan

sampai dengan Pelaksanaan Proyek Perubahan. Kendala yang dirasakan

terutama menyangkut jadual kegiatan yang akan dilaksanakan karena

masih dalam suasana Covid-19, beberapa kegitan tidak dapat

dilaksanakan secara tepat waktu, menyesuaikan dengan kondisi yang ada

.menggingat juga Project Leader tergabung dalam Tim Gugus Tugas

Penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Mempawah ditunjuk sebagai

Sekretaris Gugus Tugas.

Perubahan jadual dari yang ditetapkan oleh LAN ,sehingga Pelatihan/

Pertemuan tidak dapat dilakukan secara tatap muka, tetapi menggunakan

secara virtual (online video meeting) yang tentunya mempunyai

keterbatasan dalam konsultasi dengan coach (pembimbing) dalam

kesempuraan penulisan Proyek Perubahan. Kendala dalam Implementasi

Proyek Perubahan dapat dilihat tabel sebagai berikut :

Tabel 13

Kendala Dalam Implementasi Proyek Perubahan

NO

TAHAPAN DAN KEGIATAN

ADA

KENDALA

TIDAK ADA KENDALA

KETERANGAN

1 Koordinasi dan Konsultasi dengan mentor

TIDAK ADA Dapat dicapai seluruhnya.

2 Membangun tim efektif

TIDAK ADA Dapat dicapai seluruhnya

a. Menyusun konsep tim efektif

TIDAK ADA Dapat dicapai seluruhnya

b Pengesahan keputusan tim efektif

TIDAK ADA Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu I bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual makan dilaksanakan pada minggu III bulan April.

c Membangun komitmen.

TIDAK ADA Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu I bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual makan

Page 55: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

46

dilaksanakan pada minggu III bulan April.

c Rapat koordinasi tim efektif

TIDAK ADA Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu I bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual makan dilaksanakan pada minggu IV bulan April.

2 Penyusunan draf Peraturan Bupati tentang pedoman pembentukan Pokmas.

TIDAK ADA Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu II bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual maka dilaksanakan pada minggu I bulan Juni.

3 Mengesahan Peraturan Bupati tentang pedoman pembentukan Pokmas.

TIDAK ADA Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu II bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual maka dilaksanakan pada minggu II bulan Juni.

4 Inventarisasi dan identifikasi masy. Yang akan dibentuk Pokmas

TIDAK ADA Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu II bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual maka dilaksanakan pada minggu II bulan Juni.

5 Koordinasi dengan Camat dan Desa

ADA KENDALA Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu III bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual maka dilaksanakan pada minggu II bulan Juni.

6 Sosialisasi dan informasi

ADA KENDALA

Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu III bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual maka dilaksanakan pada minggu III bulan Juni.

7 Pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana ,dilanjutkan dengan Membangun Pokmas Peduli Api di 3 Desa.

ADA KENDALA Dapat dicapai seluruhnya, Semula akan dilaksanakan pada minggu III bulan April, disebabkan adanya perubahan jadual maka dilaksanakan pada minggu I bulan Juni.

Page 56: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

47

Semua kegiatan yang direncanakan dalam jangka pendek dapat dilaksanakan

walau tidak sesuai jadual, namun untuk Program Jangka Menengah dan Jangka

Panjang akan dilaksanakan disesuikan dengan situasi dan kondisi yang ada ,

mengingat dalam pembentukan Pokmas ini perlu didukung anggaran , dalam

suasana Copid-19 ini semua dana di refocusing untuk mendukung

penanggulangan wabah Covid-19.

2. Strategi Mengatasi Kendala.

Kendala yang dirasakan pada tahap implementasi Proyek Perubahan dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 14

Kendala dan Strategi Proyek Perubahan

No Kendala Strategi

1 Koordinasi Dengan Camat dan

Desa tidak dapat dilakukan

sesuai jadual.

Koordinasi dengan Camat dan Desa

dilaksanakan di Kantor Kecamatan

dan Desa dengan cara Project

Leader datang di Kecamatan dan

Desa,dibuat kesepakatan

menggunakan whats app.

2 Tidak ada dukungan Anggaran

untuk kegiatan Sosialisasi dan

informasi

Sosialisasi dilaksanakan pada

berbagai kesempatan, pada kegiatan

lain yang ada dan program lain yang

ada di BPBD Kabupaten Mempawah.

3 Implementasi Pembentukan

Pokmas dapat dilakukan tetapi

tidak sesuai jadual.

Menyesuaikan dengan situasi dan

kondisi yang ada mengingat masih

dalam suasana Pandemi Covid-19,

dan jadual yang dikeluarkan oleh

LAN.

4 Tingginya aktifitas dan volume

pekerjaan di BPBD maupun di

setiap Perangkat Daerah

Di dalam Tim Gugus tugas

Penanggulangan Covid-19 , BPBD

ditunjuk sebagai sekretaris ,oleh

Page 57: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

48

sebab itu diperlukan efesiensi waktu

dan koordinasi yang terus menerus

kepada Perangkat Daerah yang

menjadi stakeholder dalam Proyek

Perubahan ini.

5 Terbatasnya SDM yang ada baik

secara kualitas maupun

kuantitas.

Mengoptimlkan sumber daya yang

ada, dan membagi tugas- tugas

secara profosional, melakukan

bimbingan secara intensif kepada

Tim sehingga dapat membantu

kelancaran penyelesian Proyek

Perubahan.

II. E. Pemberdayaan Organisasi Pembelajaran ( Learning Organization)

Peter Senge (1990) menyatakan agar sebuah organisasi dapat

bertransformasi menjadi learning organization perlu memiliki lima disiplin/

unsur, yaitu: personal mastery, mental models, shared vision, team learning,

dan system thinking. Pelaksanaan Proyek Perubahan ini tidak terlepas dari

unsur-unsur tersebut, sebagaimana dijelaskan dibawah ini:

a) Personal mastery, stakeholders atau individu di Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Mempawah dengan penerapan strategi

komunikasi dan strategi marketing yang baik telah menumbuhkan

kesadaran untuk meningkatkan kapasitas diri dan menfokuskan diri pada

tujuan organisasi dan komitmen yang telah ditetapkan bersama.

b) Mental models, melalui komitmen bersama dan pendekatan komunikasi

secara langsung serta pengawasan dari Kepala Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Mempawah, telah menciptakan perubahan

sikap, perilaku/perbuatan serta membangun mindset baru tentang

perngembangan organisasi kedepan . Hal ini dapat ditunjukkan dengan

dukungan oleh para stakeholders sehingga dalam pelakasanaan Proyek

Perubahan , perlu dilakukan pergeseran komposisi peta stakeholders.

Page 58: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

49

c) Shared vision, upaya sosialisasi dan promosi serta rapat-rapat koordinasi

sebagai bentuk penyamaan persepsi di internal Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Mempawah bersama Tim Efektif yang hampir

dilakukan secara rutin merupakan bentuk penularan Visi organisasi kepada

ASN yang ada untuk dipahami sebagai arah Organisasi dimasa depan..

d) Team learning, pembentukan tim efektif dan pembentukan personal trainee

oleh tim efektif yang berasal dari lingkungan stakeholders untuk melakukan

asistensi terhadap personal lainnya merupakan upaya membangun kerja

sama di lingkungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah sehingga

menjadi sebuah organisasi pembelajaran yang dapat mengikuti

perkembangan situasi.

e) System thingking, unsur ini dapat dilihat pada proses pembangunan

system yang berintegrasi diawali dengan mengali akar permasalahan

secara holistic dan melibatkan para stakeholders terkait dan menyiap

sebuah grand design dalam penerapan system.

Pendekatan organisasi pembelajar dalam Proyek Perubahan ini

dimaksudkan tidak hanya untuk mencapai tujuan perubahan mencapai kondisi

ideal atau yang diharapkan, tetapi juga harus membangun organisasi sebagai

pelaksana proyek perubahan menjadi sebuah organisasi pembelajar yang

mampu memahami, menyerap dan menerapkan secara konsisten dan

berkelanjutan nilai-nilai pembelajaran di lingkungan organisasi. Melalui

perubahan/perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement) dengan

tujuan mencapai kondisi yang lebih baik (better performance). Dalam proyek

perubahan ini, membangun nilai-nilai (values) tersebuat dimulai dengan

membangun tim efektif, dimana arti membangun bukan sekedar membuat

Surat Keputusan tim efektif, tetapi membangun dan menarapkan komitemen

bersama dan semangat kerja dalam melakukan perubahan kearah yang lebih

baik (better performance) dan bela Negara (memberikan kinerja terbaik untuk

bangsa dan Negara sesuai profesi di bidangnya masing-masing)

Pendekatan Organisasi pembelajaran diperlukan dalam Proyek Perubahan ini

agar organisasi dapat bertahan dan berkelanjutan/ sustinabel dengan

melakukan pengembangan kompetensi dan profesionalisme sumber daya

manusia melalui Diklat, Bimtek, Seminar, Workshop, dan Studi Banding.

Page 59: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

50

BAB III

P E N U T U P

III. A. Pembelajaran Kepemimpinan (Leasson Learnt).

Dari hasil pembelajaran yang didapat pada saat laboratorium kepemimpinan

yang dilaksanakan oleh Project Leader pada instansional di Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mempawah, yaitu pada saat off

campus 2 dapat disampaikan sebagai berikut :

1. Strategi Pencegahan kebakaran hutan dan lahan berbasis desa ini ,

hendaknya menjadi model kedepan dalam upaya penecegahan kebakaran

hutan dan lahan karena melibatkan langsung masyarakat setempat,

masyarakat dimana desa mereka yang apa bila musim kemarau sering

terjadi kebakaran.

Dengan demikian Kebakaran hutan dan lahan dapat ditekan sedemikian

rupa, kebakaran hutan dan lahan menjadi berkurang dari tahun

sebelumnya. Masyarakat lebh peduli untuk mencegah sejak dini,

memadamkan api sekecil mungkin sehingga tidak meluas, sehingga sulit

dipadamkan. Dilapangan dapat bersinergi dengan BPBD dan unsur lainnya

secara bersama- sama mencegah terjadinya kebakaran sedini mungkin.

2. Strategi ini kedepan lebih tersosialiasi ke masyarakat, desa- desa lain

selain 3 (tiga ) desa yang terbentuk pada masa Jangka Pendek ini yaitu

Desa Parit Banjar Kecamatan Mempawah Timur, Desa Pasir Kecamatan

Mempawah Hilir dan Desa Semparong Paret Raden Kecamatan Sungai

Kunyit, dapat diikuti oleh Desa lain secara mandiri, menggunakan Dana

Desa yang ada di masing- masing desa. Menurut Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes DTT)

bahwa Dana Desa bisa dimanfaatkan untuk mengantisifasi kebakaran

hutan dan lahan, terutama desa- desa yang banyak lahan gambutnya,

tentu sudah dibicarakan dalam musyawarah desa.

3. Ide yang tertuang dalam Proyek Perubahan ini akan terus gaungkan

kepada masyarakat segingga mereka terus termotivasi , bahwa

Pencegahan lebih baik dari pada penanggulangan yang, apabila

kebakaran terjadi di lahan gambut akan susah di padamkan. Beberapa

Page 60: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

51

pengalaman dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di lahan

gambut selama ini , api kalau sudah membesar dan kebakaran sudah

meluas akan banyak menguras tenaga, pikiran dan dana.

Apa yang telah dilakukan selama ini penanggulangan kebakaran hutan

dan lahan, masih dirasakan kurang berdampak, karena kebakaran sudah

meluas, dilahan gambut dengan tiupan angin yang kencang dan di terik

matahari semakin menambah cepatnya cakupan hutan dan lahan yang

terbakar.,

Sedangkan upaya yang dilakukan Project leader dalam memimpin Tim efektif

,memperoleh dukungan pimpinan serta melibatkan stakeholders dapat

disampaikan sebagai berikut :

1. Dalam menyusun Rencana Proyek Perubahan.

Upaya yang dilakukan Project Leader dalam menyusun Rencana Proyek

Perubahan dapat disampaikan sebagai berikut :

a. Koordinasi dan konsultasi dengan Mentor.

b. Membangun tim efektif.

c. Menyusun konsep Tim efektif internal .

d. Pengesahan Keputusan Tim Efektif.

e. Rapat- rapat koordinasi tim efektif.

2. Dalam melaksanakan Proyek Perubahan hingga berhasil.

a. Rapat- rapat koordinasi Tim Efektif.

b. Penyusunan draf Peraturan Bupati tentang Pembentukan Pokmas.

c. Pengesahan Peraturan Bupati tentang Pembentukan Pokmas.

d. Inventarisasi dan identifikasi Kecamatan/ Desa yang akan dibentuk

Pokmas.

e. Koordinasi dengan Camat dan Desa.

f. Pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana dilanjutkan dengan

Pembentukan Pokmas Peduli Api di 3 (tiga ) Desa.

Berdasarkan pengalaman Project Leader beberapa hal yang menjadi

pengalaman berharga (lesson learn) dalam memimpin Proyek Perubahan

dalam mencapai kondisi yang lebih baik dan berkelanjutan dapat disampaikan

1. Memimpin Proyek Perubahan diperlukan strategi yang baik agar

pelaksanaan program tersebut dapat mencapai sasaran yang diinginkan.

Page 61: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

52

Sebagai seorang pemimpin kita kiharapkan mampu melaksanakan proses

dalam upaya mempengaruhi tim untuk membawa organisasi menuju suatu

terobosan baru yang lebih objektif guna mencapai tujuan yang telah

disepakai bersama.

2. Gaya kepemimpin seseorang mampu mempengaruhi para pengikutnya

menjadi lebih menyadari kepentingan dan nilai dari suatu perkerjaan,

dapat mempengaruhi orang yang dipimpinnya dalam menyelesiakan

pekerjaan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dari pada

kepentingan pribadi atau golongannya. Dalam memimpin suatu organisasi

sesuai dengan perkembangan zaman telah dikembangkan Organisasi

yang Adaptif (Agile Organization) yang mampu mengelola Perubahan

yang terjadi baik di internal organisasi maupun external organisasi yang

setiap saat berubah sesuai tuntutan zaman. Pemimpin yang adaptif

diharapkan memiliki : kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan

situasi yang baru atau berubah, tidak tergantung pada metode dan proses

yang lama, mengambil tindakan untuk mendukung dan melaksanakan

inisiatif perubahan, memimpin usaha perubahan, mengambil tanggung

jawab untuk memastikan perubahan berhasil diimplementasikan secara

efektif.

3. Dalam memimpin Organisasi yang adaptif lebih mengedepankan prilaku

organisasi yang : mengarahkan unit kerja untuk lebih siap dalam

menghadapi perubahan termasuk memitigasi resiko yang mungkin terjadi,

memastikan perubahan sudah diterapkan secara aktif di lingkup kerja

secara berkala dalam memimpin dan memastikan penerapan program-

program perubahan selaras antar unit kerja.

III. B. Kesimpulan

Dari hasil Laboratorium Kepemimpinan yang dilaksanakan oleh Project

Leader pada pelaksaan Proyek Perubahan Instansional di Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mempawah dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Untuk Jangka Pendek telah dilaksanakan Pembentukan Pokmas

Peduli Api sebanyak 3 Desa, yang dilaksanakan pada tanggal 17 s.d

Page 62: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

53

18 Juni 2020, bertempat di Ruang Rapat Kantor BPBD Kabupaten

Mempawah, atau sekitar 10 % dari 28 Desa/ Kelurahan yang

berpotensi sering terjadi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten

Mempawah.

2. Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Api (Pokmas) perlu di

tetapkan sebuah Payung Hukum yang diatur dalam Peraturan Bupati

Mempawah Nomor : 32 Tahun 2020, tanggal 8 Juni 2020 sehingga

dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan Kelompok Masyarakat

(Pokmas) yang dibentuk mempunyai kekuatan hokum sehingga

diharapkan dapat berjalan sesuai rencana.

3. Dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan walaupun telah

dibentuk Pokmas , masih tetap diperlukan koordinasi antara

pemangku kepentingan, terutama dukungan dari TNI, Polri, Kesatuan

Pemangkuan Hutan, Manggala Agni , masyarakat , dunia usaha .

media massa bersama- sama dalam penanggulangan kebakaran

hutan dan lahan apalagi kebakaran terjadi dilahan gambut.

4. Dalam penanggulangan/ pencegahan kebakaran hutan dan lahan

selain mengajak masyarakat berperan aktif beberapa hal yang harus

bersinergi diantaranya : harus tersedia Tenaga yang memadai,

Sarana prasarana pendukung, ketersediaaan sumber air dan dana

penunjang. Salah satu saja dari keempat unsur tadi tidak dapat

terpenuhi maka upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan

tidak akan optimal.

III C. Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat disampaikan terkait kelanjutan Proyek

Perubahan Instansional yang berjudul “ Strategi Pencegahan Kebakaran

Hutan dan Lahan berbasis Desa di Kabupaten Mempawah “ adalah

sebagai berikut :

1. Untuk Jangka Menengah akan dilanjutkan pelaksanaan Pembentukan

Pokmas Peduli api sebanyak 10 Desa , yang berpotensi sering terjadi

kebakaran hutan dan lahan (35,71%)

Page 63: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

54

2. Untuk Jangka Panjang akan dilanjutkan Pelaksanaan Pembentukan

Pokmas Peduli Api sebanyak 15 Desa, sehingga pada akhirnya 28

Desa/ Kelurahan yang berpotensi tinggi terhadap kebakaran hutan

dan lahan semuanya telah terbentuk Pokmas Peduli Api (53,57%).

3. Dengan terbentuknya Pokmas Peduli Api ini diharapkan akan terjadi

penurunan jumlah hostpot di Kabupaten Mempawah pada tahun –

tahun mendatang, sehingga kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten

Mempawah dapat ditekan.

4. Untuk lebih berdaya guna Pokmas yang telah dibentuk ini harus terus

dibina dan diberdayakan terutama Desa dimana mereka berasal,

sehingga apa yang mereka dapat pada waktu pelatihan dapat terus

dikembangkan dan diimplementasikan di lapangan.

5. Untuk kelanjutan Proyek Perubahan ini baik Jangka Menengah

maupun Jangka Panjang perlu didukung oleh Dana yang memadai

sehingga Proyek Perubahan ini dapat berkelanjutan.

6. Dalam Pencegahan kebakaran hutan dan lahan (pada masa siaga)

kelompok masyarakat yang sudah dibentuk ini di diberikan insentif

atau uang lelah sebagai ganti mereka tidak berkerja di tempat lain,

karena mereka ada yang berkerja sebagai : buruh, nelayan, tukang

ojek, tukang kaju, dll sehingga apabila mereka meninggalkan

pekerjaan mereka tentu akan mengganggu perekonomian keluarga

mereka.

7. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tranmigrasi

memastikan dana desa bisa dimanfaatkan masyarakat untuk

mengantisifasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terutama pada

desa- desa yang banyak lahan gambutnya. Asalkan itu merupakan

prioritas desa, terutama desa- desa yang sering kebakaran, tentunya

harus dibawa disepakati dalam musyawarah desa.

----------------------------------Alhamdulillah----------------------------------------

Page 64: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

55

BAHAN BACAAN :

1. Undang- undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 66, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723).

2. Peraturan Menteri Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road

Map Reformasi Birokrasi.

3. Undang- undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan

Hidup.

4. Undang- undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

5. Undang – Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahn Daerah.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1990 tentang Analisis Dampak

Lingkungan.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan

dan/ atau Pencemaran Lingkungan Hidup yang berkaitan dengan Kebakaran

Hutan dan Lahan.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan

Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta pemanfaatan hutanm.

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2014 tentang Perubahan Nama

Kabupaten Pontianak menjadi Kabupaten Mempawah di Provinsi Kalimantan

Barat.

11. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana.

12. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Daerah Tingkat I Kalimantan Barat

Nomor 06 Tahun 1998 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Hutan dan Lahan.

13. Peraturan Daerah Kabupaten Mempawah Nomor 5 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Sususnan Perangkat Daerah Kabupaten Mempawah.( Berita

Daerah Kabupten

Page 65: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIApustakamaya.lan.go.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 7. 12. · lembaga administrasi negara republik indonesia l a p o

56

14. Peraturan Bupati Mempawah Nomor 43 Tahun 2017 tentang Kedududkan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Mempawah.

15. Peraturan Bupati Mempawah Nomor 32 Tahun 2020 tentang Pedoman

Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Api di Kabupaten Mempawah

(Berita Daerah Kabupaten mempawah Nomor 32 Tahun 2020, Tanggal 8 Juni

2020).