49
IRIGASI Bangunan Utama – 2: - Bangunan Bendung Sanidhya NIka Purnomo

IRIGASI

  • Upload
    ziva

  • View
    188

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

IRIGASI. Bangunan Utama – 2: - Bangunan Bendung. Sanidhya NIka Purnomo. Bangunan Bendung. Three Gorges Dam, China. nidya. Lokasi bangunan bendung dan pemilihan tipe yang paling cocok dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu: Tipe, bentuk dan morfologi sungai - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: IRIGASI

IRIGASI

Bangunan Utama – 2:- Bangunan Bendung

Sanidhya NIka Purnomo

Page 2: IRIGASI

Bangunan Bendung

Three Gorges Dam, China

nidya

Page 3: IRIGASI

• Lokasi bangunan bendung dan pemilihan tipe yang paling cocok dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu: – Tipe, bentuk dan morfologi sungai – Kondisi hidrolis, antara lain elevasi yang

diperlukan untuk irigasi – Topografi pada lokasi yang

direncanakan, – Kondisi geologi teknik pada lokasi, – Metode pelaksanaan – Aksesibilitas dan tingkat pelayanan

nidya

Page 4: IRIGASI

Syarat-syarat Penentuan Lokasi Bendung • Aspek yang mempengaruhi dalam

pemilihan lokasi bendung adalah : 1. Pertimbangan topografi 2. Kemantapan geoteknik fondasi bendung 3. Pengaruh hidraulik 4. Pengaruh regime sungai 5. Tingkat kesulitan saluran induk 6. Ruang untuk bangunan pelengkap bendung 7. Luas layanan irigasi 8. Luas daerah tangkapan air 9. Tingkat kemudahan pencapaian 10. Biaya pembangunan 11. Kesepakatan stakeholder

nidya

Page 5: IRIGASI

Pertimbangan Topografi• Lembah sungai yang sempit

berbentuk huruf V dan tidak terlalu dalam, karena pada lokasi ini volume tubuh bendung dapat menjadi minimal

• Keadaan topografi di daerah tangkapan air juga perlu dicek, apakah topografinya terjal sehingga mungkin terjadi longsoran atau tidak

• Karakter hidrograf banjir, yang akan mempengaruhi kinerja bendung

• Cek daerah calon sawah: elevasi hamparan tertinggi yang harus diairi

nidya

Page 6: IRIGASI

Bendungan Grande Dixence di Swiss (284m)

Bendungan Inguri di Rusia (272m)

Page 7: IRIGASI

Pertimbangan Geoteknik

• Dasar sungai yang mempunyai daya dukung kuat, stratigrafi lapisan batuan miring ke arah hulu, tidak ada sesar aktif, tidak ada erosi buluh, dan dasar sungai hilir bendung tahan terhadap gerusan air

• Batuan tebing kanan dan kiri bendung cukup kuat dan stabil serta relatif tidak terdapat bocoran samping

nidya

Page 8: IRIGASI

Pertimbangan Hidraulik

• Bagian sungai yang lurus • Jika bagian sungai yang lurus

tidak ditemukan, maka bisa dipilih lokasi di belokan, tapi posisi bangunan intake harus terletak pada tikungan luar dan terdapat bagian sungai yang lurus di hulu bendung

nidya

Page 9: IRIGASI
Page 10: IRIGASI

Pertimbangan Regime Sungai• Hindari lokasi bendung pada

bagian sungai dimana terjadi perubahan kemiringan sungai secara mendadak

• Hindari bagian sungai dengan belokan tajam

• Pilih bagian sungai yang lurus mempunyai kemiringan relatif tetap sepanjang penggal tertentu

nidya

Page 11: IRIGASI

Saluran Induk

• Pilih lokasi bendung sedemikian sehingga pembangunan saluran induk dekat bendung tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mahal

• Hindari trace saluran menyusuri tebing terjal apalagi berbatu

• Usahakan ketinggian galian tebing pada saluran induk kurang dari 8 m dan ketinggian timbunan kurang dari 6 m

nidya

Page 12: IRIGASI

Ruang Untuk Bangunan Pelengkap• untuk kolam pengendap dan

saluran penguras dengan panjang dan lebar masing-masing kurang lebih 300 – 500 m dan 40 – 60 m Luas Layanan Irigasi

dapat memberikan luas layanan yang memadai terkait dengan kelayakan sistem irigasi

nidya

Page 13: IRIGASI

Luas Daerah Tangkapan Air• Terkait dengan debit andalan yang

didapat dan debit banjir yang mungkin terjadi menghantam bendung

• Dikaitkan dengan luas layanan yang didapat dan ketinggian lantai layanan dan pembangunan bangunan melintang anak sungai (kalau ada)

Kesepakatan Stakeholder melakukan sosialisasi pemilihan

lokasi bendung nidya

Page 14: IRIGASI

U

R.1

R.2

+ 489.900

485.313486.096

486.161

501.289

Dsn. NGAMPEL

HARJOBINANGUN

Dsn. JURANGJERO

MATA AIR

15

16

11

12

17

13

7

10

11

9

10

8

12

8

9

7

13

6

5

20

4

16

24

11

20

3

14

15

21

22

17

18

2

1

12

17

16

13

21

22

12

13

14

15

495.563

496.302

496.476

496.504

497.769

500.138

500.565

501.573

504.187

504.261

504.506

504.804

504.906

493.626

494.548

494.741

494.829

495.273

495.861

496.052

501.234

501.384

502.387

502.737

Dsn. NGAMPEL

HARJOBINANGUN

Dsn. JURANGJERO

20

16

Page 15: IRIGASI

Pencapaian Mudah• Kemudahan untuk keperluan mobilisasi

alat dan bahan saat pembangunan fisik maupun operasi dan pemeliharaan

• Kemudahan melakukan inspeksi oleh aparat pemerintah

Biaya Pembangunan yang Efisien Biaya konstruksinya minimal tetapi

memberikan ouput yang optimal

nidya

Page 16: IRIGASI

Morfologi Sungai

nidya

Page 17: IRIGASI

Morfologi Sungai

• perlu diketahui apakah meander di lokasi bangunan yang direncana stabil atau rawan terhadap erosi selama terjadi banjir

• peta foto udara lama diperiksa dengan seksama guna membuat penyesuaian-penyesuaian morfologi sungai

• naiknya muka air setelah selesainya pelaksanaan bangunan bendung harus diperhitungkan

Page 18: IRIGASI

Muka Air

• Muka air rencana di depan pengambilan bergantung pada:

- Elevasi muka air yang diperlukan untuk irigasi (eksploitasi normal)

- Beda tinggi energi pada kantong lumpur yang diperlukan untuk membilas sedimen dari kantong

- Beda tinggi energi pada bangunan pembilas yang diperlukan untuk membilas sedimen dekat pintu pengambilan

- Beda tinggi energi yang diperlukan untuk meredam energi pada kolam olak

Page 19: IRIGASI

Metode Pelaksanaan• Metode Pelaksanaan dipertimbangkan juga dalam

pemilihan lokasi yang cocok pada tahap awal penyelidikan

• Metode Pelaksanaan Alternatif di sungai (A) dan sudetan/kopur di samping sungai (B)

nidya

Page 20: IRIGASI

Pekerjaan-pekerjaan sementara yang harus dipertimbangkan• Pembuatan saluran pengelak, dibuat jika

konstruksi dilaksanakan di dasar sungai yang dikeringkan dan aliran sungai akan dibelokkan untuk sementara

• Bendungan sementara (cofferdam) adalah bangunan sementara di sungai untuk melindungi lokasi pekerjaan

• Tempat kerja (construction pit) adalah tempat di mana bangunan akan dibuat, biasanya lokasi cukup dalam dan perlu dijaga tetap kering dengan jalan memompa air di dalamnya

nidya

Page 21: IRIGASI

• Kopur (sudetan), jika pekerjaan dilakukan di luar alur sungai di tempat yang kering dan dilakukan dengan memintas (disodet) dimana lengan sungai lama kemudian harus ditutup

• Dewatering (pengeringan air permukaan dan penurunan muka air tanah)

• Tanggul penutup diperlukan untuk menutup saluran pengelak atau lengan sungai lama setelah pelaksanaan konstruksi bendung pengelak selesai

nidya

Page 22: IRIGASI

2.80

10.0

0

1.0

0

20.1

0

+8.00

32.0

0

0.40

4.52

3.5

0

0.75

0.75 0.75 0.75 0.75 0.75 0.75

+15.00

+15.80

+15.00

+15.80

0.6

0

2.801.20

1.85 4.80 2.70

0.5

0

Skala 1 : 200

20 m0 5 1510

3.5

00.5

0

+10.00

A

B

C

D

A

B

C

E

E

F

F

G

G

F

BM1

BM.0X=1000.000Y=1000.000Z=+10.000

BM.1X=979.859Y=979.281Z=+10.810

BM.0

Bang. Lama

+15.00

+8.00

+10.3

0

37.00

0.8

0

B'B'2.63

+8.0

0

7.5

0

+8.0

0

+15.00

13.250

13.250

10.000

10.150

10.0007.807

8.5208.520

9.6517.807

9.651

10.350

3.06

33.51

34.29

+15.00

Page 23: IRIGASI

Tipe Bangunan

• Bangunan yang mempengaruhi muka air hulu: bendung pelimpah dan bendung gerak mampu membendung air sampai tinggi minimum yang diperlukan

• Bangunan yang tidak mempengaruhi muka air hulu: pengambilan bebas, pompa dan bendung saringan bawah yang dapat dibuat dari pasangan batu atau beton, atau campuran kedua bahan ini yang masing-masing bahan bangunannya mempengaruhi bentuk dan perencanaan bangunan tersebut

nidya

Page 24: IRIGASI

Material bangunan utama• Pasangan batu kali, syarat:- Tinggi bendung maksimum 3m- Lebar sungai maksimum 30m- Debit sungai persatuan lebar

dengan periode ulang 100 tahun maksimum 8m3/dt/m

- Tinggi tembok penahan tanah maksimum 6m

Page 25: IRIGASI

Material bangunan utama• Beton, syarat:- Bendung pelimpah skala besar

dan tinggi melebihi syarat-syarat batasan pada bendung pasangan batu kali

- Kualitas lebih bagus dari batu kali, karena prosedur pelaksanaan dan kontrol kekuatan bahan mengacu pada standar yang sudah baku

Page 26: IRIGASI

Material bangunan utama• Beton Komposit, syarat:- Bendung pelimpah skala besar

dan tinggi melebihi syarat-syarat batasan pada bendung pasangan batu kali tapi volumenya besar

- Struktur beton yang didalamnya diisi dengan pasangan batu kali

- Tebal lapisan luar minimal 60 cm

Page 27: IRIGASI

Perencanaan Hidraulis

Bendung Pelimpah

Page 28: IRIGASI

Lebar Bendung• jarak antara pangkal-pangkalnya

(abutment)• sebaiknya sama dengan lebar rata-rata

sungai pada bagian yang stabil • lebar maksimum bendung hendaknya tidak

lebih dari 1,2 kali lebar rata-rata sungai pada ruas yang stabil

• agar pembuatan bangunan peredam energi tidak terlalu mahal, maka aliran per satuan lebar hendaknya dibatasi sampai sekitar 12-14.m3/dt.m1, yang memberikan tinggi energi maksimum sebesar 3,5 – 4,5 m

Page 29: IRIGASI

• Dimana:Be = lebar efektif mercuB = lebar mercu yang sebenarnyan = jumlah pilarKp = koefisien kontraksi pilarKa = koefisien kontraksi pangkal

bendungH1 = tinggi energi

12 HKnKBB ape

Page 30: IRIGASI

• Nilai Kp

Page 31: IRIGASI

• Nilai Ka

Page 32: IRIGASI

Perencanaan Mercu

• Umumnya digunakan tipe ogee dan tipe bulat

Page 33: IRIGASI

• Kemiringan maksimum muka bendung bagian hilir berkemiringan 1 : 1 batas bendung dengan muka hilir vertikal mungkin menguntungkan jika bahan pondasinya dibuat dari batu keras dan tidak diperlukan kolam olak. Dalam hal ini kavitasi dan aerasi tirai luapan harus diperhitungkan dengan baik.

Page 34: IRIGASI

Mercu Bulat

• memiliki harga koefisiensi debit yang jauh lebih tinggi (44%) dibandingkan dengan koefisiensi bendung ambang lebar, sehingga mengurangi tinggi muka air hulu selama banjir

• koefisiensi debit menjadi lebih tinggi karena lengkung streamline dan tekanan negatif pada mercu

• jari-jari mercu bendung pasangan batu akan berkisar antara 0,3 sampai 0,7 kali H1maks

• jari-jari mercu bendung beton dari 0,1 sampai 0,7 kali H1maks

Page 35: IRIGASI
Page 36: IRIGASI

• Dimana:Q = debit (m3/det)Cd = koefisien debit (Cd

= C0C1C2)

g = percepatan gravitasi, m/dt2 ( ≅9,8)

b = panjang mercu, m H1

= tinggi energi di atas mercu, m

Page 37: IRIGASI

• Koefisien debit Cd adalah hasil dari:

- C0 yang merupakan fungsi H1/r

- C1 yang merupakan fungsi p/H1

- C2 yang merupakan fungsi p/H1

dan kemiringan muka hulu bendung

Page 38: IRIGASI
Page 39: IRIGASI
Page 40: IRIGASI
Page 41: IRIGASI

Mercu Ogee

• berbentuk tirai luapan bawah dari bandung ambang tajam aerasi, sehingga mercu ini tidak akan memberikan tekanan subatmosfir pada permukaan mercu sewaktu bendung mengalirkan air pada debit rencana

Page 42: IRIGASI

• permukaan mercu Ogee bagian hilir :

• Dimana:- x dan y adalah koordinat-koordinat

permukaan hilir

- hd adalah tinggi energi rencana di

atas mecu - K dan n adalah parameter.

Page 43: IRIGASI
Page 44: IRIGASI

• Harga K dan n

Page 45: IRIGASI

• Dimana:Q = debit (m3/det)Cd = koefisien debit (Cd

= C0C1C2)

g = percepatan gravitasi, m/dt2 ( ≅9,8)

b = panjang mercu, m H1

= tinggi energi di atas mercu, m

C0 = 1,3

Page 46: IRIGASI
Page 47: IRIGASI

• Jika rumus debit di atas dipakai kedalaman air h1, bukan tinggi energi H1, maka dapat dimasukkan sebuah koefisien kecepatan datang Cv

ke persamaan debit tersebut

Page 48: IRIGASI
Page 49: IRIGASI

Perbandingan luas = α1 Cd

A*/A1

di mana: α1

= koefisiensi pembagian/distribusi kecepatan dalam alur pengarah (approach channel). Untuk keperluan-keperluan praktis harga tersebut boleh diandaikan sebagai konstan; α = 1,04

A1 = luas dalam alur pengarah

A* = luas semu potongan melintang aliran di atas mercu bendung jika kedalaman aliran akan sama dengan h1