Isi Edem Pulmo

  • Upload
    cherry

  • View
    257

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    1/25

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Edema Pulmonal adalah akumulasi cairan abnormal pada kompartemen

    ekstravaskular dari paru. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan intravaskular yang

    tinggi (edema paru cardiac) atau karena peningkatan permeabilitas membran

    kapiler (edema paru non cardiac) yang mengakibatkan terjadinya ekstravasasi

    cairan secara cepat sehingga terjadi gangguan pertukaran udara di alveoli secara

    progresif dan mengakibatkan hipoksia. Pada sebagian besar edema pulmonal

    secara klinis mempunyai kedua aspek tersebut di atas, sebab sangat sulit terjadi

    gangguan permeabilitas tanpa adanya gangguan pada mikrosirkulasi atau

    sebaliknya. Pada keadaan normal cairan intravaskuler merembes ke jaringan

    interstisial melalui kapiler endotelium dalam jumlah yang sedikit sekali, kemudian

    cairan ini akan mengalir ke pembuluh limfe menuju ke vena pulmonalis untuk

    kembali ke dalam sirkulasi.

    Pada tahun 1!, secara keseluruhan terdapat "!.! juta penderita edema

    paru di dunia. Pada tahun 1 #H$%& (#ational Heart, $ung, and %lood

    &nstitute) mencatat bah'a terjadi "! kematian per tahun di *+ yang disebabkanedema pulmonal. Edema paru di &ndonesia pertama kali di laporkan pada tahun

    1"1, sejak dilaporkan pertama kali, terjadi peningkatan angka kejadian edema

    paru di &ndonesia. i &ndonesia sendiri edema paru insiden terbesar terjadi pada

    tahun 1-. Pada tahun 1 &ndeks rate menurun tajam sebesar 1.1" /, namun

    tahun0tahun berikutnya indeks rate cenderung meningkat yaitu 1. (tahun

    2)3 21. (tahun 21)3 1.2! (tahun 22)3 dan 24.-" (tahun 24).

    Edema paru akut dapat terjadi karena penyakit jantung maupun penyakit

    di luar jantung ( edema paru kardiogenik dan non kardiogenik ). +ngka kematian

    edema paru akut karena infark miokard akut mencapai 4- 5 "/ sedangkan

    karena gagal jantung mencapai 4/. Pengetahuan dan penanganan yang tepat

    pada edema paru akut dapat menyelamatkan ji'a penderita.

    Penanganan yang rasional harus berdasarkan penyebab dan patofisiologi

    yang terjadi. 6arena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang patofisiologi,

    etiologi, penatalaksanaan edema paru dan aspek radiologisnya.

    1

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    2/25

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 DEFINISI

    Edema pulmonal adalah akumulasi cairan di interstisial dan alveoulus paru

    yang terjadi secara mendadak. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan intravaskular

    yang tinggi (edema paru cardiac) atau karena peningkatan permeabilitas membran

    kapiler (edema paru non kardiogenik) yang mengakibatkan terjadinya ekstravasasi

    cairan secara cepat sehingga terjadi gangguan pertukaran udara di alveoli secara

    progresif dan mengakibatkan hipoksia. 7enurut definisi lain edema paru adalah

    keadaan patologi dimana cairan intravaskuler keluar ke ruang ekstravaskuler,

    jaringan interstisial dan alveoli yang terjadi secara akut. Pada keadaan normal

    cairan intravaskuler merembes ke jaringan interstisial melalui kapiler endotelium

    dalam jumlah yang sedikit sekali, kemudian cairan ini akan mengalir ke pembuluh

    limfe menuju ke vena pulmonalis untuk kembali ke dalam sirkulasi.

    Edema paru timbul bila cairan yang difiltrasi oleh dinding mikrovaskuler

    lebih banyak dari yang bisa dikeluarkan. +kumulasi cairan ini akan berakibat

    serius pada fungsi paru oleh karena tidak mungkin terjadi pertukaran gas apabila

    alveoli penuh terisi cairan. alam keadaan normal di dalam paru terjadi suatu

    aliran keluar yang kontinu dari cairan dan protein dalam pembuluh darah ke

    jaringan interstisial dan kembali ke sistem aliran darah melalui saluran limfe.

    Penyebab yang tersering dari edema paru adalah kegagalan ventrikel kiri akibat

    penyakit jantung arteriosklerotik atau stenosis mitralis. Edema paru yang

    disebabkan kelainan pada jantung ini disebut juga edema paru

    kardiogenik.Edema paru kardiogenik akut merupakan penyakit yang sering

    terjadi, merugikan dan mematikan dengan tingkat kematian 102 /. Edema paru

    kardiogenik atau edema volume overload terjadi karena peningkatan tekanan

    hidrostatik dalam kapiler paru yang menyebabkan peningkatan filtrasi cairan

    transvaskular. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler paru biasanya disebabkan

    oleh meningkatnya tekanan di vena pulmonalis yang terjadi akibat meningkatnya

    tekanan akhir diastolik ventrikel kiri dan tekanan atrium kiri. 8ambaran klinis

    edema paru kardiogenik yaitu adanya sesak napas tiba0tiba yang dihubungkan

    2

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    3/25

    dengan ri'ayat nyeri dada dan adanya ri'ayat sakit jantung, sedangkan edema

    paru yang disebabkan selain kelainan jantung disebut edema paru non

    kardiogenik.

    2.2 EPIDEMIOLOGI

    %erdasarkan laporan penelitian pada tahun 1!, secara keseluruhan

    terdapat "!.! juta penderita edema paru di dunia. i &nggris sekitar 2.1 juta

    penderita edema paru yang perlu pengobatan dan penga'asan secara

    komprehensif. i +merika *erikat diperkirakan . juta penduduk menderita

    edema paru. Pada tahun 1 #H$%& (#ational Heart, $ung, and %lood &nstitute)

    mencatat bah'a terjadi "! kematian per tahun di *+ yang disebabkan edema

    pulmonal. Penyakit edema paru pertama kali di &ndonesia dilaporkan pada tahun

    1"1. *ejak itu penyakit tersebut menyebar ke berbagai daerah, sehingga sampai

    tahun 1- seluruh provinsi di &ndonesia. *ejak pertama kali ditemukan, jumlah

    kasus menunjukan kecenderungan meningkat baik dalam jumlah maupun luas

    'ilayah. i &ndonesia insiden tersebar terjadi pada 1- dengan incidence rate

    (&9) : 4.1 per 1. penduduk dan ;

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    4/25

    Paru terdiri atas 4 lobus pada paru sebelah kanan, dan 2 lobus pada paru

    sebelah kiri. Pada paru kanan lobus 5 lobusnya antara lain yakni lobus superior,

    lobus medius dan lobus inferior. *ementara pada paru kiri hanya terdapat lobus

    superior dan lobus inferior. #amun pada paru kiri terdapat satu bagian di lobus

    superior paru kiri yang analog dengan lobus medius paru kanan, yakni disebut

    sebagai lingula pulmonis. i antara lobus 5 lobus paru kanan terdapat dua fissura,

    yakni fissura hori>ontalis dan fissura obli?ua, sementara di antara lobus superior

    dan lobus inferior paru kiri terdapat fissura obli?ua.

    2.3.2 CAVUM

    THORAX

    Paru terletak

    pada sebuah

    ruangan di tubuh

    manusia yang di

    kenal sebagai cavum thoraks. 6arena paru memiliki fungsi yang sangat vital dan

    penting, maka cavum thoraks ini memiliki dinding yang kuat untuk melindungi

    paru, terutama dari trauma fisik. ;avum thoraks memiliki dinding yang kuat yang

    tersusun atas 12 pasang costa beserta cartilago costalisnya, 12 tulang vertebra

    4

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    5/25

    thoracalis, sternum, dan otot 5 otot rongga dada. @tot 5 otot yang menempel di

    luar cavum thoraks berfungsi untuk membantu respirasi dan alat gerak untuk

    eAtremitas superior.

    2.3.3 PLEURA

    *elain mendapatkan perlindungan dari dinding cavum thoraks, paru juga

    dibungkus oleh sebuah jaringan yang merupakan sisa bangunan embriologi dari

    coelom eAtra0embryonal yakni pleura. Pleura sendiri dibagi menjadi 4 yakni

    pleura parietal, pleura visceral dan pleura bagian penghubung. Pleura visceral

    adalah pleura yang menempel erat dengan substansi paru itu sendiri. *ementara

    pleura parietal adalah lapisan pleura yang paling luar dan tidak menempel

    langsung dengan paru. Pelura bagian penghubung yakni pleura yang melapisi

    radiks pulmonis, pleura ini merupakan pelura yang menghubungkan pleura

    parietal dan pleura visceral.

    Pleura parietal memiliki beberapa bagian antara lain yakni pleura

    diafragmatika, pelura mediastinalis, pleura sternocostalis dan cupula pleura.

    Pleura diafragmatika yakni pleura parietal yang menghadap ke diafragma. Pleura

    mediastinalis merupakan pleura yang menghadap ke mediastinum thoraks, pleura

    *ternocostalis adalah pleura yang berhadapan dengan costa dan sternum.

    *ementara cupula pleura adalah pleura yang mele'ati apertura thoracis superior.

    Pada proses fisiologis aliran cairan pleura, pleura parietal akan menyerap cairan

    pleura melalui stomata dan akan dialirkan ke dalam aliran limfe pleura.

    5

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    6/25

    i antara pleura parietal dan pleura visceral, terdapat celah ruangan yang

    disebut cavum pleura. 9uangan ini memiliki peran yang sangat penting pada

    proses respirasi yakni mengembang dan mengempisnya paru, dikarenakan pada

    cavum pleura memiliki tekanan negatif yang akan tarik menarik, di mana ketika

    diafragma dan dinding dada mengembang maka paru akan ikut tertarik

    mengembang begitu juga sebaliknya. #ormalnya ruangan ini hanya berisi sedikit

    cairan serous untuk melumasi dinding dalam pleura.

    2.3.4 MEKANISME PERNAPASAN

    Proses pernapasan terdiri dari sistem pernapasan, sistem saraf pusat dan

    sistem kardiovaskuler yang memegang peranan penting. *istem pernapasan terdiri

    dari suatu rangkaian saluran udara yang menghantarkan udara luar agar

    bersentuhan dengan membran kapiler alveoli, yang merupakan pemisah antara

    sistem pernapasan dengan sistem kardiovaskuler.

    *aluran penghantar udara hingga mencapai paru0paru adalah hidung, faring,

    laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus atau bronkiolus terminalis. *aluran

    pernapasan dari hidung sampai bronkiolus dilapisi oleh membran mukosa yang

    bersilia. 6etika udara masuk ke dalam rongga hidung, udara disaring, dihangatkan

    dan dilembabkan. 6etiga proses ini merupakan fungsi utama dari mukosa

    respirasi yang terdiri dari epitel toraks bertingkat, bersilia dan bersel goblet.

    *etelah bronkiolus terminalis terdapat asinus yang merupakan unit

    fungsional paru0paru, yaitu tempat pertukaran gas. +sinus terdiri dari (1)

    bronkiolus respiratorius, yang terkadang memiliki kantung udara kecil atau

    alveoli pada dindingnya, (2) duktus alveolaris, seluruhnya dibatasi oleh alveoli,

    dan (4)sakus alveolaris terminalis, merupakan struktur akhir paru0paru.

    +lveolus pada merupakan suatu gelembung gas yang dikelilingi oleh suatu

    jalinan kapiler, maka batas antara cairan dan gas membentuk suatu tegangan

    permukaan yang cenderung mencegah suatu pengembangan pada 'aktu inspirasi

    dan cenderung kolaps pada 'aktu ekspirasi. +lveolus dilapisi oleh >at lipoprotein

    yang dinamakan surfaktan, yang dapat mengurangi tegangan permukaan dan

    mengurangi resistensi terhadap pengembangan pada 'aktu inspirasi, dan

    mencegah kolaps alveolus pada 'aktu ekspirasi.

    9uang alveolus dipisahkan dari interstisium paru oleh sel epitel alveoli tipe

    &, yang dalam kondisi normal membentuk suatu barrier yang relatif non0

    6

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    7/25

    permeabel terhadap aliran cairan dari interstisium ke rongga0rongga udara.

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    8/25

    2.4 KLASIFIKASI

    Edema pulmonal dapat di klasifikasikan menjadi =

    0 Edema karena peningkatan tekanan hidrostatik

    8

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    9/25

    Post obstruktif edem pulmonum

    Edem pulmonum dengan emboli paru akut dan kronik

    Edem pulmonum dengan penyakit oklusi vena

    %at 'ing edema

    0 Edema permeabel dengan + ( kerusakan alveolar difus)0 Edema permeabel tanpa + ( kerusakan alveolar difus)

    0 Edema campuran

    2.5 GAMBARAN KLINIS DAN RADIOLOGIS

    2.5.1 Ede! K!"e#! Pe#$#%&!'!# Te&!#!# H$d"()'!'$&

    +da 2 fase radiologi atau 2 patofisiologi yang dikenal dalam perkembangan

    edema ini = edema intertitial dan edema alveolar.

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    10/25

    digunakan untuk menggambarkan tekanan atrium kiri dan berhubungan baik

    dengan ciri 5 ciri radiologi pada ;H< dan hipertensi vena pulmonalis.

    B!' * $#% E de!

    %at 'ing edema mengarah ke sentral, distribusi non0gravitasional dari

    edema alveolar. Hal ini terlihat diba'ah 1/ kasus edem pulmo, dan biasanya

    terjadi dengan perkembangan gagal jantung yang cepat seperti yang terlihat pada

    insufisiensi mitral akut (berhubungan dengan ruptur otot papilar, infark miokard

    masif, dekstruksi katup yang menjadi septik endokarditis) dan gagal ginjal. Pada

    bat 'ing edema, korteks paru terbebas dari cairan alveolar atau interstitial.

    10

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    11/25

    6ondisi patologi ini berkembang sangat cepat, ini ditandai sebagai infiltrat

    alveolar.

    %eberapa teori telah menjelaskan patofisiologi dari bat 'ing edema. *atu

    dari beberapa teori tersebut terlibat dalam peningkatan konduktivitas hidrolik.

    7ukopolisakarida mengisi ruang di perivaskular cytoskeleton, diba'ah kondisi

    normal, menghambat aliran dari cairan. &nvestigator lain mengatakan efek pompa

    dari siklus respirasi, dimana lebih nyata di korteks paru dan menyebabkan semua

    aliran cairan menuju ke hilum

    Ede +,-( +()' ()'",&)$

    Edem pulmo post obstruksi terjadi setelah bebas dari obstruksi jalan nafas

    atas dan menggambarkan bentuk murni dari edem hidotastik. Hal ini kebanyakan

    sering terjadi karena benda asing yang terjepit, laringospasme, epiglotitis, dan

    strangulasi.

    Bika obstruksi terjadi terutama dengan inspirasi paksa sebagai pasien yang

    berusaha untuk bernafas (7uller 7anuver), hal ini akan menyebabkan tekanan

    11

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    12/25

    negativ intratorakik tinggi yang menyebabkan peningkatan pengembalian vena.

    Edema yang dihasilkan karena terjadi tiba 5 tiba, ditandai dengan menurunnya

    tekanan negativ pleural, dimana mengarah ke gradien hidrostatik tinggi diantara

    kompartemen intravaskular dan ekstravaskular. @bstruksi yang mencegah

    insipirasi dan ekspirasi membuat tekanan intrathorakik tinggi yang memperburuk

    perkembangan edema. *elanjutnya, edema berkembang sebagai obstruksi yang

    sudah lepas dan tekanan intrathorakik menurun drastis.

    Pada pemeriksaan radiografi dada dan ;C, edem pulmo post obstruksi

    bermanifestasi sebagai garis septal, peribronkial cuffing, dan beberapa kasus,

    edema alveolar sentral. Cemuan ini serupa dengan yang ada di edema tekanan.

    kuran kardia biasanya normal, menyatakan edema tekanan tidak berhubungandengan overhidrasi. 9esolusi dari gejala klinikal dan temuan radiologi biasanya

    cepat dan terjadi diantara 204 hari.

    Ede! de#%!# e(-$)e +!", !&,' d!# &"(#$&

    Edem pulmo kadang 5 kadang terlihat pada radiografi dada dalam emboli

    paru akut. 7eskipun menggunakan ;C helical untuk menilai emboli paru akut,

    edem pulmo terlihat hanya diba'ah 1/ kasus. Edem pulmo biasanya muncul

    pada ;C sebagai area heterogen dalam peningkatan penipisan ground0glass

    terlokalisasi pada teritorial arteri segmental atau subsegmental patent.

    %agaimanapun, beberapa pengarang menyatakan, pada emboli paru kronik, area

    ini mengalami peningkatan penipisan, juga menggambarkan parenkim paru yang

    normal tanpa adanya edem pulmo yang mendasari.

    %eberapa pengarang juga memberi gagasan bah'a hal ini alasan mengapa

    edem pulmo tidak dapat terlihat pada area penipisan tinggi menggunakan ;C

    resolusi tinggi. Bika hal ini benar, edem pulmo (ketika muncul) seharusnya primer

    ke hidrostatik, superimpose pada penyakit emboli.

    12

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    13/25

    i sisi lain, mekanisme terjadinya edem pulmo pada emboli paru akut masif

    berhubungan langsung dengan hipertensi pulmo. Hipertensi ini menyebabkan

    oklusi lebih dari / arteri pulmo. 6arena output jantung sebelah kanan

    langsung melalui penurunan jaringan arteri, tekanan hidrostatik kapiler meningkat

    nyata. Hasilnya meningkatkan perfusi area tidak termasuk dari trombosis vaskular

    menuju edema.

    Edem pulmo biasanya terlihat pada pasien dengan emboli paru kronik, area

    penipisan ground0glass berhubungan langsung dengan dilatasi arteri pulmo dalam

    lebih dari "/ kasus emboli paru kronik. @leh karena itu, area ini mungkin

    sumber campuran dan berhubungan dengan overperfusi simpel atau hiperemi dan

    akumulasi dari komponen cairan ekstravaskular di dalam regio perfusi.Patogenesis dari area fokal edem pulmo telah di demontrasikan dalam single0

    photon emission ;C dan scintigrafi dari paru. BuAta posisi dari area peningkatan

    penipisan ground0glass dengan area hipoperfusi menghasilkan pola mosaik

    familiar, yang diketahui sebagai oligemia mosaik.

    Ede! de#%!# +e#/!&$' (&-,)$ 0e#! +!",Penyakit oklusi vena paru adalah kondisi yang mematikan berhubungan

    dengan menyempitnya atau menyumbatnya vena pulmo kecil dan venula oleh

    trombi organis. Proses dari penyakit ini mempertunjukkan keterlibatan luas paru

    tapi tidak melibatkan vena paru yang besar. Penyakit oklusi vena paru tidak

    memiliki prediksi gender atau umur dan menyebabkan edema tipe hidrostatik

    dimana peningkatan tekanan hidrostatik berhubungan langsung dengan

    peningkatan resistensi perifer. Patogenesis tetap tidak jelas, meskipun penemuan

    kesamaan antara penyakit oklusi vena pada liver telah di dilaporkan.

    13

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    14/25

    Penggunaan kontrasepsi oral mungkin memainkan perannya pada penyakit

    oklusi vena pada paru dan hepar karena ini dapat mengurangi produksi sel endotel

    dan metabolisme dari prostaglandin dengan protasiklin, dimana kedua ini

    merupakan inhibitor kuat dari koagulasi.

    Pasien datang dengan dispnea progresif yang cepat, orthopnea, edem pulmo

    akut dengan atau tanpa hemoptisis. ;iri 5 ciri diagnostik termasuk normal atau

    rendah pulmonary capillary wedges pressure mencerminkan patensi dari vena

    pulmo yang besar, hipertensi arteri pulmonal, dan edema. 9adiografi dada dan ;C

    mengungkapkan pembesaran arteri pulmonalis, edema interstitial difus dengan

    beberapa garis 6erley, peribronkial cuffing, dan dilatasi ventrikel kanan.

    2.5.2 Ede Pe"e!e- De#%!# Ke",)!&!# A-0e(-!" D$,)

    +9* adalah istilah untuk variasi akut dan subakut, lesi paru difus dapat

    membuat hipoksemia berat. $esi ini berhubungan dengan berbagai variasi faktor

    presipitasi dan tidak menyebabkan atau terpengaruh oleh insufisiensi kardia yang

    terjadi bersamaan. @leh karena itu, +9* terjadi tanpa peningkatan tekanan

    kapiler paru.

    +9* muncul sebagai bentuk yang paling berat dari edem permeabel yang

    berhubungan dengan kerusakan alveolar difus. 6erusakan alveolar difus mungkin

    merupakan hasil langsung dari faktor presipitasi lokal atau mungkin terjadi

    sekunder dari beberapa kondisi sistemik. Primer atau cedera langsung pada

    alveolar dan endotel vaskular paru biasanya hasil dari paparan sel terhadap agen

    14

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    15/25

    kimia, patogen infeksius, cairan gastrik, atau gas toksik, dimana yang

    menghancurkan sel atau kehancuran sel yang berat.

    6erusakan yang kedua adalah akibat kaskade biokimia sistemik membuat

    agen oksidan, media inflamasi, dan en>im, dimana juga merugikan sel endotel

    selama sepsis, pankreatitis, trauma berat, atau transfusi darah. Pada dasar dari

    perbedaan etiologi, 2 mayor mekanisme patofisiologi dalam perkembangan +9*

    =

    +9* merupakan penyakit paru yang mendasari, dimana berhubungan

    dengan konsolidasi paru

    +9* merupakan tambahan dari penyakit ekstrapulmonal, dimana

    bermanifestasi sebagai edem intertitial dan kolaps alveolar

    7ekanisme ini berdasarkan dari mekanisme ventilasi fisiologi dan

    meskipun mereka belum punya bukti patologi, mereka harus mempunyai

    implikasi untuk pengobatan yang berbeda terhadap pasien yang terpengaruh.

    +9* meliputi 4 hal tingkatan overlapping yang sering. Cingkatan pertama

    (eksudatif), ciri 5 cirinya dengan edem intertitial dengan isi protein yang tinggi

    yang mengisi ruang alveolar dengan cepat dan berhubungan dengan perdarahan,

    dan membuat formasi membran hyalin. Ekstensi yang cepat dari edema ke dalam

    ruang alveolar mungkin menjelaskan penemuan yang tipikal ada di edem

    intertitial (contoh = garis 6erley) tidak terkemuka di +9*.

    Cingkatan kedua (proliferatif), bermanifestasi sebagai organisasi dari

    eksudat fibrinous. 7engikuti organisasi ini, regenerasi garis alveolar dan

    penebalan septa alveolar. Cingkatan ketiga (fibrotik), ciri 5 cirinya dengan

    berbagai variasi derajat berparut dan formasi kista subpleural dan intapulmonal.

    +'alnya, kebanyakan pasien datang dengan beberapa gejala klinikal,

    mereka berkembang menjadi dispnea progresif yang cepat, takipnea, dan sianosis.

    7uncul hipoksemia, tidak reponsif terhadap terapi oksigen, terutama terhadap

    kehadiran arterivena shunt. %antuan mekanisme ventilasi dengan tekanan

    ekspirasi akhir positif biasanya dibutuhkan untuk mengembangkan parenkim

    paru adekuat dan meningkatkan difusi oksigen.

    Cingkatan eksudatif a'al mempertunjukkan beberapa temuan radiology.

    +'alnya, edema intertitial terlihat, diikuti peningkatan gambaran opa? dengan

    cepat oleh area perihilar. Progesi dari edem intertitial ke pengisian ruang alveolar

    dapat disamakan dengan kemunculan konsolidasi alveolar yang meluas pada air

    bronkogram.

    15

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    16/25

    ibandingkan dengan edem hidrostatik, edem alveolar pada +9* biasanya

    memiliki distribusi lebih perifer atau kortikal. Canda radiologi yang biasanya

    ditemukan tipikal pada edem kardiogenik ( contoh = kardiomegali, redistribusi

    vaskular apikal, garis 6erley ) tidak ditemukan. 7eskipun kehadiran dari

    kerusakan alveolar difus, homogenous, +9* biasanya memperlihatkan gradien

    gravitasi yang mudah terlihat pada ;C dan bisa dimodifikasi dengan perubahan

    posisi pasien. +telektasis juga faktor penting dari regio distribusi inhomogen dari

    +9*. $agi pula, pola gravitasi ini dapat membantu menyingkirkan proses

    infeksi yang bersamaan, karena atelektasis dependen lebih sering terjadi pada

    pasien +9* a'al tanpa pneumonia.

    ari progesi penyakit ke tingkatan proliferasi, terlihat peningkatangambaran opa? pada pola inhomogen dari area ground0glass, sepanjang

    modifikasi a'al fibrosis. *elama tingkatan fibrosis, lesi kistik subpleural dan

    intrapulmonal mungkin terlihat, dan mungkin menjadi penyebab langsung dari

    pneumothoraks. Episode eksudatif rekuren dapat tetap terjadi pada tingkatan

    proliferatif dan fibrosis, menghasilkan temuan radiologi campuran yang

    memperlihatkan bagian dari ketiga tingkatan tersebut secara bersamaan.

    +9* atipikal, dimana memiliki ciri ciri keunggulan konsolidasi ruang

    udara anterior pada pasien supine, dimana teramati pada / pasien yang

    menjalani ;C selama tingkatan eksudatif. Penjelasan patofisilogi untuk temuan ini

    belum jelas, tapi mungkin melibatkan regio yang berbeda dalam mekanikal

    tekanan ventilasi.

    16

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    17/25

    2.5.3 Ede Pe"e!e- T!#+! Ke",)!&!# A-0e(-!" D$,)

    *eperti nama diatas, edem permeabel tanpa kerusakan alveolar difus

    mengarahkan pada edem pulmo dimana perubahan permeabel tidak berhubungan

    dengan + secara primer. 6etiadaan dari kerusakan selular sering tidak terbukti

    secara patologikal tapi mungkin di duga dari bagian klinik dan radiologi penyakit

    karena regresi yang cepat sering terlihat dengan perbaikan ventilasi terjadi dalam

    'aktu periode yang singkat. 7eskipun beberapa derajat dari + mungkin

    muncul, kerusakan tinggal minor dan biasanya hanya partial mempengaruhi hasil

    pasien.

    Ede P,-( K!"e#! Ke'$#%%$!# T$#%%$Edem pulmo karena ketinggi tinggi berpotensi mengakibatkan kondisi fatal

    terjadi pada individual sehat. Hal ini karena terpapar lama oleh lingkungan dengan

    tekanan atmosfer oksigen sebagian yang rendah. Edem pulmo karena ketinggian

    tinggi lebih sering terjadi pada laki 5 laki muda, 2! 5 !- jam setelah mereka

    mendaki cepat sampai di ketinggian lebih dari 4 meter dan tinggal di

    lingkungan itu. %eberapa kasus dari edem pulmo karena ketinggian tinggi telah

    digambarkan dalam literatur, sering menunjukkan kerentenan individu.

    Edem pulmo karena ketinggian tinggi biasanya di ikuti penyakit gunung

    akut, dimana sebenernya muncul di tengah penyakit dan dapat bertindak sebagai

    indikator menghalangi edem pulmo karena ketinggia tinggi. 7anifestasi klinik

    termasuk dispnea saat beristirahat, batuk dengan produksi sputum merah muda

    berbusa, dan gangguan neurologi berkaitan dengan edem otak yang bersamaan.

    $evel saturasi oksigen arteri sesuai langsung dengan beratnya dari gangguan dan

    mungkin diba'ah 4-/.

    17

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    18/25

    Patofisiologi dari edem pulmo karena ketinggian tinggi masih kontroversial.

    %agaimanpun, tetap ada persetujuan umum dimana kondisi ini hasil dari hipoksia

    akut dan persisten, dimana menginduksi vasokontriksi heterogen menuju ke

    hipertensi pulmonalis yang nyata. Hal ini beralih menginduksi kebocoran endotel

    dimana menghasilkan edem intertitial dan alveolar tanpa +. 6ebocoran

    vaskular ini membuat isi edem dengan protein tinggi, dimana menjelaskan

    munculnya sputum yang berbusa. 7anifestasi klinik edem pulmo akibat

    ketinggian tinggi akan terpecahkan dengan cepat jika pasien cepat turun ke

    ketinggian yang lebih rendah dan menjalani terapi oksigen dan vasodilator pulmo

    dengan adekuat.

    8ambaran radiologi dari edem pulmo karena ketinggian tinggi bervariasidengan derajat hipoksia yang muncul. %iasanya, kondisi ini bermanifestasi

    sebagai edem intertitial sentral yang berhubungan dengan peribronkial cuffing, ill-

    defines vessel, dan sebuah tambalan, lebih sering pola asimetrik konsolidasi ruang

    udara. %eberapa garis 6erley mungkin terlihat. Edem pulmo karena ketinggian

    tinggi yang ringan, konsolidasi ruang udara mungkin tidak kentara atau mungkin

    tidak ada dengan sedikit atau tidak adanya keterlibatan batas luar paru. %eberapa

    kasus berat, memiliki kecenderungan menjadi confluentdan alhasil melibatkan

    seluruh parenkim paru.

    Ede P,-( /!#% d$ I#d,&)$ He"($#

    Edem pulmo berhubungan langsung dengan overdosis opiat, hampir hanya

    dengan heroin tapi juga jarang bertemu dengan pengguna kokain dan Dcrack.

    Edem pulmo yang diinduksi oleh heroin terlihat dalam 1/ kasus dari overdosis

    heroin dengan rating1/ dari keseluruhan kematian. @verdosis heroin dipercaya

    langsung akibat depresi dari senter medula respirasi dan mengarah ke hipoksia

    dan asidosis, dimana kedua ini menyebabkan edem pulmo tanpa +. 6etiadaan

    + dapat diduga langsung dari resolusi cepat dari gangguan dalam semua kasus

    yang tidak berkomplikasi oleh aspirasi isi gastrik atau infeksi. Cidak seperti

    kokain, heroin tidak mempunyai efek kerusakan langsung terhadap fungsi

    miokard.

    *ering kali pasien dengan overdosis heroin mungkin baring tak bergerak

    dalam pemberian posisi untuk beberapa jam dan bahkan beberapa hari. Posisi

    berbarng ini membuat berkembangnya distribusi asimetrik dari edema yang

    18

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    19/25

    berhubungan dengan ketergantungan gravitasi dan mungkin mengarahkan ke

    cedera tabrakan luas dengan hubungan kerusakan otot dan terjadi insufisiensi

    renal.

    Pada radiologi, edem pulmo yang di induksi oleh heroin tidak dapat

    dibedakan dengan tipe edem pulmo tanpa + lainnya. %ermanifestasi sebagai

    tersebar luas, patchy, konsolidasi ruang udara bilateral, ill-defined vessels,

    peribronkial cuffing, dan sering mengalami komplikasi oleh edem yang

    disebabkan cairan yang berlebihan terkait insufisiensi renal. 6etika edem pulmo

    yang di induksi heroin tidak berhubungan dengan insufisiensi renal atau

    komplikasi lain seperti aspirasi is gastrik, resolusi cepat dari infiltrat terjadi dalam

    1 5 2 hari tanpa perburukan parenkim.

    2.5.4 Ede! C!+,"!#

    Ede! +,-( #e,"(%e#$&

    Edem pulmo neurogenik terlihat pada hampir / pasien menderita cedera

    otak berat seperti trauma, perdarahan subaraknoid, stroke, status epileptikus.

    7embedakan antara edem pulmo neurogenik dari cairan berlebihan yang simpel

    19

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    20/25

    atau edema post ekstubasi mungkin sulit jika tidak memungkinkan dalam pasien

    trauma atau segera operasi. @leh karena itu, diagnosis dari edem pulmo

    neurogenik didapatkan dari eksklusi. &ni akan menghasilkan kontroversi, tapi

    mungkin melibatkan kombinasi dari faktor yang berhubungan dengan edema

    hidostatik tanpa +. 7ekanisme selular yang menyebabkan kebocoran sel juga

    tidak dapat dimengerti. 7odifikasi dari jalan neurovegetativ mungkin penyebab

    terjadi secara tiba 5 tiba, peningkatan tekanan mikrovaskular paru secara

    signifikan, terutama pada venula pulmonal. Hal ini mengarahkan pada penurunan

    aliran vena, dimana menyebabkan hipertensi arteri dan kapiler paru. *elain itu,

    mungkin adanya efek langsung mediator yang bervariasi yang menyebabkan

    kebocoran sel endotel vaskular dan junction sel.Pasien datang dengan derajar dispnea yang bervariasi, takipnea, dan sianosis

    secara singkat setelah cedera otak. Canda dan gejala ini sering cepat menurun atau

    hilang dalam beberapa kasus. 9adiografi dada konvensional menunjukkan

    kehadiran bilateral, daripada konsolidasi homogen ruang udara, dimana

    predominan di bagian apikal sekitar / kasus. Cemuan radiologi pada edema

    pulmo neurogenik juga menghilang dalam 1 5 2 hari dengan demikian

    mengkonfirmasi ketiadaan hubungan dengan +.

    Ede +,-( "e+e",)$

    Edem pulmo reperfusi adalah akut, campuran, edem non kardiogenik yangtelah diamati hampir / 0 1/ dari pasien yang telah mengalami

    tromboendarterektomi paru untuk emboli paru masif atau untuk jaringan dan

    stenosis segmental terkait dengan emboli paru kronik. 7ekanisme patofisiologi

    utama dari kelainan ini yaitu berhubungan langsung dengan peningkatan yang

    cepat aliran pembuluh darah dan tekanan darah di area distal untuk re0kanalisasi

    arteri pulmonal.

    20

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    21/25

    7ekanisme lain seperti stress mekanik dari intervensi operasi dan

    fenomena biokemikal ( contoh = lepasnya radikal oksigen oleh netrofil, perubahan

    dari produksi surfaktan) harus dipertimbangkan.

    Pasien berkembang menjadi dispnea, takipnea, dan batuk selama 2! 5 !-

    jam pertama setelah kejadian reperfusi. 7ereka hampir harus selalu membutuhkan

    terapi oksigen dan terkadang juga membutuhkan dukungan ventilasi mekanik.

    Cemuan radiologi dari edem pulmo terlihat dalam 2 hari pertama

    mengikuti operasi. Cemuan dalam radiologi dada konvensional biasanya terdiri

    atas konsolidasi ruang udara heterogen predominasi di area distal untuk re0

    kanalisasi pembuluh. +khir 5 akhir ini, pemeriksa juga menemukan distribusi

    acak dari edem pulmo sampai / kasus. Pada hipotesis pengarang, edem pulmo

    reperfusi mungkin juga terpengaruh faktor sistemik yang belum teridentifikasi.

    2. DIAGNOSIS

    9i'ayat sesak nafas yang bertambah hebat dalam 'aktu singkat ( jam atau hari)

    disertai gelisah, batuk dengan sputum berbusa kemerahan.

    Pemeriksaan fisik =

    *ianosis sentral

    *esak nafas dengan bunyi nafas melalui mukus berbuih

    9onkhi basah di basal paru kemudian memenuhi hampir seluruh lapangan

    paru, kadang 5 kadang disertai ronki kering dan ekspirasi yang memanjang

    akibat bronkospasme sehingga disebut asma karidal

    21

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    22/25

    Cakikardia dengan gallop *4

    7urmur bila ada kelainan katup

    Elektrokardiografi =

    %isa sinus takikardia dengan hipertrofi atrium kiri atau fibrilasi atrium,

    tergantung penyebab gagal jantung

    8ambaran infark, $FH atau aritmia bisa ditemukan

    $aboratorium =

    8as darah menunjukkan p@2 rendah, p;@2 mula 5 mula rendah dan

    kemudian hiperkapnia En>im kardiospesifik meningkat jika penyebabnya infark miokard

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    23/25

    a'al dari peningkatan tekanan edema karena peningkatan tekanan pembuluh darah. P;@2

    arteri, pada stadium a'al cenderung rendah. Perubahan P;@2 menandakan

    terjadinya penurunan ventilasi alveolar.

    .

    2. PENATALAKSANAAN

    1. Posisi duduk

    2. @ksigen (!/0/) sampai - $ G menit bila perlu dengan masker. Bika

    memburuk = pasien makin sesak, takipnu, ronki bertambah, Pa@2 tidak

    bisa dipertahankan mmHg dengan @2 konsentrasi dan aliran tinggi,

    retensi ;@2, hipoventilasi, atau tidak mampu mengurangi cairan edema

    secara adekuat = dilakukan intubasi endotrakeal, suction, dan ventilator G

    bipep

    4. &nfus emergensi

    !. 7onitor tekanan darah, monitor E68, oksimetri bila ada

    . #itrogliserin sublingual atau intravena

    . iuretik.

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    24/25

    BAB 3

    PENUTUP

    3.1 KESIMPULAN

    Edema pulmonal adalah akumulasi cairan di interstisial dan alveoulus paru

    yang terjadi secara mendadak, dapat disebabkan oleh tekanan intravaskular yang

    tinggi (edema paru cardiac) atau karena peningkatan permeabilitas membran

    kapiler (edema paru non kardiogenik) yang mengakibatkan terjadinya ekstravasasi

    cairan secara cepat sehingga terjadi gangguan pertukaran udara di alveoli secara

    progresif dan mengakibatkan hipoksia.

    Edema pulmonal dapat di klasifikasikan menjadi =

    +. Edema karena peningkatan tekanan hidrostatik

    1. Post obstruktif edem pulmonum

    2. Edem pulmonum dengan emboli paru akut dan kronik

    4. Edem pulmonum dengan penyakit oklusi vena

    !. %at 'ing edema

    %. Edema permeabel dengan + ( kerusakan alveolar difus)

    ;. Edema permeabel tanpa + ( kerusakan alveolar difus)

    24

  • 7/26/2019 Isi Edem Pulmo

    25/25

    . Edema campuran

    Pemeriksaan penunjang rontgen thoraA diperlukan untuk menegakkan

    diagnosis dari edema pulmunom. Penatalaksanaan pada pasien dengan edemapulmonum yaitu perbaiki jalan napas, ventilasi yang adekuat, dan oksigenasi.

    Pemeriksaan tekanan darah dan semua sistem sirkulasi perlu ditinjau.

    %erdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui patogenesis, gambaran

    klinis, gambaran radiologis, diagnosis, dan penatalaksanaan pada edema

    pulmonum.

    3.2 SARAN

    Penulis mengaku di dalam referat ini masih banyak kekurangan, karena itu

    penulis mengharap saran yang membangun dari dosen pembimbing guna

    perbaikan referat ini dan sehingga dapat memberikan 'a'asan dalam

    pengembangan penyusunan referat selanjutnya.