26
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan iklim menimbulkan dampak diberbagai bidang kehidupan manusia termasuk kesehatan. Salah satu pengaruh perubahan iklim adalah potensi peningkatan penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti (Wijayanti, 2008). Penyakit demam akibat virus dengue di kawasan tropika telah mencapai lebih dari dua abad, namun masalah transmisi virus oleh nyamuk pada manusia hingga saat ini masih menjadi masalah utama (Sudrajat, dkk, 2009). Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue family flaviviridae dengan vektor pembawanya nyamuk Aedes aegypti (Cahyati, dkk, 2006). Penyakit demam berdarah dengue telah menjadi masalah kesehatan yang serius, karena merupakan salah satu penyakit menular yang berbahaya yang dapat menimbimbulkan wabah dan kematian dalam waktu singkat (Siregar, A, 2004). Menurut National Institute of Allergy and Infectious Diseases dalam sudrajat dkk (2009) di taksir sekitar 2.5 milyar penduduk saat ini memiliki risiko terhadap virus dengue. Sampai saat ini obat untuk membasmi virus dan vaksin untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue 1

Isi KTI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KTI Daun Kitolod

Citation preview

Page 1: Isi KTI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perubahan iklim menimbulkan dampak diberbagai bidang kehidupan

manusia termasuk kesehatan. Salah satu pengaruh perubahan iklim adalah potensi

peningkatan penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan oleh

nyamuk Aedes aegypti (Wijayanti, 2008). Penyakit demam akibat virus dengue di

kawasan tropika telah mencapai lebih dari dua abad, namun masalah transmisi

virus oleh nyamuk pada manusia hingga saat ini masih menjadi masalah utama

(Sudrajat, dkk, 2009).

Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh

virus dengue family flaviviridae dengan vektor pembawanya nyamuk Aedes

aegypti (Cahyati, dkk, 2006). Penyakit demam berdarah dengue telah menjadi

masalah kesehatan yang serius, karena merupakan salah satu penyakit menular

yang berbahaya yang dapat menimbimbulkan wabah dan kematian dalam waktu

singkat (Siregar, A, 2004). Menurut National Institute of Allergy and Infectious

Diseases dalam sudrajat dkk (2009) di taksir sekitar 2.5 milyar penduduk saat

ini memiliki risiko terhadap virus dengue.

Sampai saat ini obat untuk membasmi virus dan vaksin untuk mencegah

penyakit demam berdarah dengue belum tersedia. Cara yang tepat guna untuk

menanggulangi penyakit ini secara tuntas adalah memberantas vektor/nyamuk

penular. Pemberantasan vektor demam berdarah dengue dilaksanakan dengan

memberantas sarang nyamuk untuk membasmi jentik nyamuk Aedes aegypti

(Siregar, A, 2004). Penggunaan pembasmi jentik nyamuk sintetik dikenal sangat

efektif, mudah dan praktis tetapi berdampak negatif terhadap lingkungan hidup.

Dampak negatif tersebut aantara lain pencemaran lingkungan, kematian predator,

resistensi serangga sasaran, serta dapat membunuh hewan piaraan (Sudrajat, dkk,

2009). Oleh karena itu, diperlukan upaya pencarian terhadap bahan-bahan

1

Page 2: Isi KTI

insektisida ramah lingkungan dengan mengembangkan salah satu insektisida

alternatif dari ekstrak tumbuhan.

Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai insektisida adalah

tumbuhan kitolod (Isotoma Longiflora). Tumbuhan kitolod banyak di temukan di

alam karena tumbuhan ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau sungai,

pematang sawah, sekitar pagar, dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan

terbuka. Berdasarkan hasil penelitian, kandungan senyawa daun kitolod yakni

alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol (Arman, 2009). Senyawa alkaloid

bersifat racun yang dapat menggagalkan proses metamorphosis. Sedangkan

senyawa saponin merupakan senyawa aktif yang dapat menurunkan aktivitas

enzim pencernaan dan penyerapan makanan. Kedua senyawa itulah yang mampu

membasmi jentik nyamuk penyebab DBD (Suaramedia, 2011).

Ketersediaan bahan baku pembuatan ekstrak pembasmi jentik nyamuk

penyebab demam berdarah dengue inilah yang mendasari penulis untuk memilih

Daun kitolod (Isotoma longiflora) sebagai pembasmi jentik nyamuk Aedes

aegypti penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD).

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam

penulisan ini adalah:

1. Apakah ekstrak daun kitolod dapat berfungsi sebagai pembasmi jentik

nyamuk Aedes aegypti?

2. Apa saja kandungan daun kitolod?

3. Bagaimanakah cara membuat pembasmi jentik nyamuk Aedes aegypti dari

daun kitolod?

1.3. Tujuan Penulisan

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, tujuan penulisan ini

adalah:

2

Page 3: Isi KTI

1. Untuk mengetahui apakah ekstrak daun kitolod dapat berfungsi sebagai

pembasmi jentik nyamuk Aedes aegypti.

2. Untuk mengetahui apa saja kandungan daun kitolod.

3. Untuk mengetahui bagaimanakah cara membuat pembasmi jentik nyamuk

Aedes aegypti dari daun kitolod.

1.4. Manfaat Penulisan

Melalui penulisan ini, dapat memberikan informasi kepada:

1. Masyarakat tentang daun kitolod yang berfungsi untuk membasmi jentik

nyamuk Aedes aegypti. Sehingga masyarakat dapat turut serta mencegah

penyakit demam berdarah dengue.

2. Pengelola program pemberantasan dan pencegahan penyakit demam

berdarah dengue untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

3

Page 4: Isi KTI

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Nyamuk Aedes aegypti

2.1.1. Asal mula dan klasifikasi nyamuk Aedes aegypti

Nyamuk Aedes aegypty berasal dari Afrika Timur, kemudian

menyebar kearah timur dan barat, di daerah tropis dan subtropis. Nyamuk

mengalami metamorfosis sempurna meliputi stadium telur-larva-pupa-

dewasa selama pertumbuhan. Menutut Cahyati (2006) klasifikasi nyamuk

Aedes aegypti adalah sebagai berikut :

Philum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Diptera

Sub Ordo : Nematocera

Famili : Culicidae

Genus : Aedes

Sub Genus : Stegomya

Species : Aedes aegypti

2.1.2. Morfologi nyamuk Aedes aegypti

Masa pertumbuhan dan perkembangan nyamuk Aedes aegypty dapat

dibagi menjadi 4 tahap, yaitu telur, larva, pupa dan dewasa, sehingga

termasuk metamorfosis sempurna (holometabola). Berikut adalah morfologi

dari masing-masing tahap dan perkembangan nyamuk Aedes aegypty :

1. Telur

Telur berwarna putih saat pertama kali di keluarkan, lalu menjadi

coklat kehitaman. Telur berbenuk oval, panjang kurang lebih 0,5

mm, dan di letakan di dinding wadah.

4

Page 5: Isi KTI

2. Larva

Telur menetas menjadi larva. Toraks larva nyamuk lebih lebar

dari kepalanya. Kepalanya berkembang baik dengan antena dan

mata majemuk, serta sikat mulut yang menonjol. Abdomen

terbagi dalam 10 ruas dan hanya 9 ruas yang jelas, dan ruas

terakhir dilengkapi dengan tabung udara (sifon) yang bentuknya

silinder.

3. Pupa

Larva berubah menjadi pupa. Pupa nyamuk berbentuk koma,

kepala dan torak menjadi satu membentuk sefalotoraks dengan

sepasang trompet respirasi pada bagian dorsa. Jika ada gangguan

pupa akan bergerak ke atas dan kebawah dengan gerakan yang

menyentak-nyentak.

4. Nyamuk dewasa

Pupa berubah menjadi nyamuk dewasa. Aedes aegypty dapat di

bedakan dengan nyamuk lain dengan melihat ujung abdomen

meruncing dan mempunyai sersi yang menonjol. Bagian

mesonotum terdapat rambut post spirakel. Corak putih pada

dorsal dada Aedes aegypti berbentuk seperti alat musik harpa

putih. Nyamuk mempunyai probosis berwarna gelap pada bagian

kepala yang panjangnya melibih panjang kepala. Probosis

nyamuk betina digunakan untuk menghisap darah, sedangkan

pada nyamuk jantan hanya untuk bahan-bahan cair seperti cairan

tumbuhan dan buah-buahan. Palpus terdapat di kiri dan kanan

probosis yang terdiri atas 5 ruas dan sepasang antena yang terdiri

dari 15 ruas. Antena pada nyamuk jantan berambut lebat

(plumose) dan pada nyamuk betina jarang (pilose). Sayap

nyamuk panjang dan langsing mempunyai vena yang

permukaannya ditumbuhi sisik-sisik sayap yang letaknya

mengikuti vena. Nyamuk mempunyai 3 pasang kaki (heksapoda)

5

Page 6: Isi KTI

yang melekat pada toraks dan tiap kaki terdiri atas 1 ruas femur,

1 ruas tibia, dan 5 ruas tarsus.

Nyamuk dewasa setelah muncul dari pupa, beberapa hari kemudian

akan mencari pasangan untuk melalukan perkawinan. Umur nyamuk betina

8-15 hari, nyamuk jantan 3-6 hari. Nyamuk betina menghisap darah manusia

dan karbohidrat tumbuh-tumbuhan, sedangkan nyamuk jantan hanya

menghisap sari tumbuh-tumbuhan saja. (Noorwane, 2011).

Gambar 1. Nyamuk Aedes aegypti betina menghisap darah

2.2. Demam Berdarah Dengue (DBD)

2.2.1 Virus dengue dan gejala penyakit demam berdarah dengue

Demam berdarah dengue adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh

virus dengue family Flaviviridae, dengan genusnya adalah Flavivirus. Virus ini

mempunyai empat serotype yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan

DEN-4. Selama ini secara klinik DBD mempunyai tingkatan manifestasi yang

berbeda, tergantung dari serotype virus dengue yang menginfeksi (Ali, I 2009).

Gambar 2.Virus dengue penyebab penyakit demam berdarah

6

Page 7: Isi KTI

Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor

pembawanya, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes aegypti betina dapat

membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi

virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari,

nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia

sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue

yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial).

Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi

oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus

dengue yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah

infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang

lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh

sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang

sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang

terbentuk.

Perubahan iklim yang ditandai dengan peningkatan suhu rata-rata dapat

mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dengan

memperpendek waktu yang diperlukan untuk perkembangbiakan dari fase telur

menjadi nyamuk dewasa. Pada suhu 260C diperlukan 25 hari untuk virus dari saat

pertama nyamuk terinfeksi virus sampai dengn virus dengue dalam kelenjar

liurnya dan siap untuk disebarkan kepada calon penderita demam berdarah.

Sebaliknya, hanya diperlukan waktu yag relatif pendek yakni 10 hari pada suhu

300C. Faktor iklim yang panas dan lembab akibat musim hujan dapat

memperpanjang umur nyamuk Aedes aegypti (wijayanti, 2009).

2.3. Tumbuhan Kitolod (Isotoma Longiflora)

2.3.1 Klasifikasi dan morfologi kitolod

Kedudukan kitolod (isotoma longiflora) dalam klasifikasi tumbuhan adalah

sebagai berikut (Arman, 2009) :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

7

Page 8: Isi KTI

Superdivisio : Spermatophyta

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub-kelas : Asteridae

Ordo : Campanulales

Familia : Campanulaceae

Genus : Isotoma

Spesies : Isotoma longiflora

Tinggi Tumbuhan kitolod sekitar 50 cm, berbentuk semak, batangnya bulat,

berkayu dan berwarna hijau. Daun tumbuhan ini berwarna hijau dengan tepi

bergerigi dengan lebar 2-3 cm dan panjang 5-15 cm. Bunganya berbentuk

lonceng dengan mahkota menyerupai bintang bertajuk lima dan berwarna putih.

Buahnya berbentuk lonceng dengan biji berbentuk bulat telur, ukurannya kecil

dan berwarna putih. Akar tumbuhan ini termasuk akar tumbuhan tunggang dan

mudah di cabut (Ali, 2009).

Gambar 3. Tumbuhan kitolod

2.3.2 Persebaran kitolod

Tumbuhan kitolod (Isotoma longiflora) berasal dari benua Amerika,

tepatnya di amerika serikat dan amerika selatan. Tumbuhan ini tumbuh liar di

pinggir saluran air atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat

lainnya yang lembab dan terbuka (Arman, 2009). Tumbuhan kitolod dianggap

masyarakat sebagai tumbuhan pengganggu, sehingga keberadaannya tidak

8

Page 9: Isi KTI

dikehendaki. Masyarakat sering kali mencabut dan membuang tumbuhan kitolod

jika tumbuh di pekarangan rumah mereka (Ali, 2009).

2.3.3 Kandungan dan Manfaat Kitolod

Kandungan kimia tumbuhan kitolod yakni senyawa alkaloid yaitu lobelin,

lobelamin dan isotomin. Daunnya mengandung alkoloid, saponin, flavonoid dan

poliferol. Efek farmakologis dari tumbuhan ini yaitu getahnya beracun, anti

radang, anti neoplastik, anti inflamasi (anti peradangan), analgesik (penghilang

nyeri) dan hemostatik (menghentikan perdarahan) (Arman, 2009).

Kitolod merupakan tumbuhan yang sudah sejak lama digunakan untuk

mengatasi gangguan mata yaitu bagian getah daun atau bunganya (Sikumbang, D,

dkk, 2008). Selain untuk mengobati mata, manfaat lain dari kitolod yakni untuk

mengobati sakit gigi, asma, radang tenggorokan, luka dan kanker (Arman, 2009).

2.4. Pembasmi Jentik Nyamuk Aedes aegypti yang Selama ini Digunakan

Selama ini pembasmi jentik nyamuk berasal dari zat kimiawi. Pembasmi

jentik nyamuk tersebut yakni abate (Temephos). Abate merupakan senyawa fosfat

organik yang mengandung gugus phosphorothioate. Bersifat stabil pada pH 8,

sehingga tidak mudah larut dalam air dan tidak mudah terhidrolisa. Gugus

phosphorothioate (P=S) dalam tubuh binatang diubah menjadi fosfat (P=O) yang

lebih potensial sebagai anticholinesterase. Kerja anticholinesterase adalah

menghambat enzim cholinesterase baik pada vertebrata maupun invertebrata

sehingga menimbulkan gangguan pada aktivitas syaraf karena tertimbunnya

acetylcholin pada ujung syaraf tersebut. Hal inilah yang mengakibatkan kematian.

Larva Aedes aegypty mampu mengubah P=S menjadi P=O ester labih

cepat dibandingkan lalat rumah, begitu pula penetrasi abate ke dalam larva

berlangsung sangat cepat dimana lebih dari 99% abate dalam medium diabsorpsi

dalam waktu satu jam setelah perlakuan. Setelah diabsorpsi, abate diubah menjadi

produk-produk metabolisme, sebagian dari produk metabolik tersebut

diekskresikan ke dalam air (Fahmi, 2006)

9

Page 10: Isi KTI

BAB III

METODE PENULISAN

3.1. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan yaitu metode kajian pustaka dengan

cara mencari data lewat media cetak dan internet.

3.2. Pembuatan pembasmi jentik nyamuk Aedes aegypti

Tahapan pembuatan pembasmi jentik nyamuk Aedes aegypti yang dapat

penulis sarankan adalah sebagai berikut :

a. Persiapan Alat dan Bahan

1) Alat yang digunakan

Ember, plastik kecil, Blender, Pemanas, penyaring, Botol, Tampah

dan stoples kaca.

2) Bahan yang digunakan

Daun kitolod ½ kg dan alkohol 95% 2 L.

b. Prosedur kerja :

1) Daun kitolod sebayak ½ kg di cuci dalam ember, kemudian

ditiriskan dan dijemur di atas tampah sampai kering.

2) Daun kitolod kering diblender hingga berbentuk serbuk

3)Memasukkan serbuk daun kitolod ke dalam stoples kaca dan

tambahkan alkohol 95% sebanyak 2 L.

4) Campuran tersebut diaduk dan didiamkankan ± 24 jam dalam

keadaan tertutup.

5) Campuran daun kitolod dan alkohol disaring, kemudian filtratnya

dipanaskan selama ± 1 jam dan mendinginkannya.

6) filtrat didiamkan ± 1 minggu

10

Page 11: Isi KTI

7) Menambahkan 10 mL air dengan 10 mL ekstrak daun kitolod,

kemudian menuangkan 5 mL hasil pengenceran kedalam genangan

air sebagai pembasmi jentik nyamuk.

11

Page 12: Isi KTI

BAB IV

PEMBAHASAN

Penyakit Demam berdarah dengue telah menjangkit masyarakat dari daerah

perkotaan hingga pedesaan. Upaya pencegahan telah banyak dilakukan demi

menekan jumlah kasus DBD. Hal ini dipicu oleh realita di mana obat maupun

vaksin untuk pengobatan DBD sampai saat ini belum ditemukan. Beberapa usaha

yang berhubungan dengan pengembangan obat telah dan tengah dilakukan.

Crance dalam skydrugz (2011) mengatakan bahwa  belum ada obat yang bisa

digunakan untuk pasien demam berdarah. Demikian juga halnya dengan

pengembangan vaksin.  Ada beberapa kesulitan untuk pengembangan vaksin

dengue ini. Kesulitan tersebut diantaranya adalah kompleksnya virus dengue.

Selain hal tersebut, pengembangan vaksin harus disertai dengan pertimbangan

untuk menemukan kondisi yang optimal agar pemberian vaksin tidak membuat

tubuh lebih sensitif terhadap serangan virus dengue. Cara yang tepat untuk

menanggulangi penyakit ini secara tuntas adalah memberantas vektor/nyamuk

penular yaitu nyamuk Aedes aegypti.

Salah satu kegiatan pokok dalam program pemberantasan DBD adalah

penaburan larvasida insektisida bubuk abate pada sarang-sarang nyamuk. Abate

(Temephos) merupakan golongan organophosphate. Bubuk abate mempunyai

toksisitas yang tinggi pada larva nyamuk tapi sangat rendah terhadap manusia

(Skydrugz, 2011). Meskipun abate mempunyai toksisitas yang rendah namun

karena abate merupakan zat kimiawi akan berdampak pada pencemaran

lingkungan, kematian predator, resistensi serangga sasaran, serta dapat membunuh

hewan piaraan. I Ketut Subrata, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan menyatakan bahwa abate yang

diperjualbelikan merupakan abate palsu yang berbahaya bagi kesehatan. Bubuk

abate asli hanya dapat diperoleh di petugas juru pemantau jentik (jumantik) dan di

puskesmas. Namun sayangnya, pembagian bubuk abate kepada masyarakat jarang

12

Page 13: Isi KTI

dilakukan dan kebanyakan dilakukan ketika suatu lokasi banyak warga yang telah

terserang wabah demam berdarah (Hasanudin, M, 2010).

Kurangnya penanganan sejak awal untuk membasmi jentik nyamuk dari

dinas kesehatan mengakibatkan kesehatan masyarakat menurun karena masih

banyak warga yang terserang penyakit DBD. Oleh karena itu, perlu solusi untuk

pembasmi jentik nyamuk yang mudah dibuat oleh masyarakat, ramah lingkungan

serta mudah didapatkan. Tumbuhan yang mampu membasmi jentik nyamuk yaitu

tumbuhan yang mengandung alkaloid dan saponin, salah satunya tumbuhan

tersebut yaitu kitolod.

Tumbuhan kitolod (Isotoma longiflora) dimungkinkan dapat membantu

dalam pencegahan penyakit demam berdarah dengan memberantas nyamuk

Aedes aegypti penyebab wabah penyakit tersebut. Tumbuhan kitolod mudah

didapatkan karena tanpa kita sadari tumbuh di sekitar kita. Kitolod tumbuh liar di

pinggir saluran air atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat

lainnya yang lembab dan terbuka. Ketersediannya yang banyak dan mudah

didapatkan ini memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pembasmi jentik

nyamuk alami.

Pembasmi jentik nyamuk ekstrak kitolod mudah dan sederhana yaitu

daun kitolod dibersihkan dan dikeringkan dibawah sinar matahari, setelah itu

diblender hingga berbentuk serbuk. Serbuk daun kitolod selanjutnya dimasukan

dalam toples dan ditambahkan alkohol 95%. Sampel batang dan daun yang telah

dikeringkan dan dihaluskan direndam menggunakan alkohol 95%. Alkohol

digunakan sebagai solvent untuk menarik metabolit sekunder yang terdapat

dalam sampel. Campuran tersebut kemudian diaduk dan didiamkankan ± 24 jam

dalam keadaan tertutup. Setelah campuran tersebut didiamkan selama ± 24 jam

selanjutnya disaring dan filtrat didiamkan ± 1 minggu. Filtrat inilah yang

dimanfaatkan sebagai pembasmi jentik nyamuk Aedes aegypti.

Senyawa daun kitolod yang berfungsi untuk membasmi jentik nyamuk

yakni senyawa alkaloid dan saponin. Alkaloid merupakan zat racun saraf bagi

serangga. Senyawa ini dapat menggagalkan proses metamorfosis yaitu

menghambat pembentukan pupa. Sedangkan senyawa saponin merupakan

13

Page 14: Isi KTI

senyawa aktif yang bersifat basa seperti sabun yang mengandung satu atau lebih

atom nitrogen. Senyawa saponin apabila termakan oleh serangga dapat

menurunkan aktivitas enzim pencernaan dan penyerapan makanan (racun

pencernaan). Menutut Muzaki (2007) nyamuk Aedes aegypti menyukai untuk

bertelur dan dapat berkembangbiak pada daerah dengan pH air ±5. kondisi pH

tersebut harus dipertahankan oleh tubuh larva nyamuk agar enzim pencernaan

dapat bekerja secara optimal. Menurut badan meteorologi dan geofisika pH air

hujan berkisar ±5,6 sehingga kondisi ini sangat disukai nyamuk Aedes aegypti.

Keberadaan senyawa saponin akan menjadikan pH air naik, karena saponin

bersifat basa.

Ekstrak daun kitolod diharapkan efektif membasmi jentik nyamuk Aedes

aegypti. Sehingga membantu masyarakat terhindar dari penyakit demam

berdarah dengue. Kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan daun kitolod yang

selama ini terabaikan dan banyak disekeliling mereka.

14

Page 15: Isi KTI

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Kandungan senyawa daun kitolod dapat berfungsi sebagai pembasmi jentik

nyamuk Aedes aegypti.

2. Senyawa yang terdapat dalam daun kitolod yakni alkoloid, saponin,

flavonoid dan poliferol.

3. Senyawa alkaloid dan saponin mampu membasmi jentik nyamuk Aedes

aegypti.

4. Ekstrak daun kitolod didapatkan dari filtrat hasil rendaman serbuk kering

alkaloid dengan alkohol 95%.

5.2 Saran

1. Pembudidayaan tanaman kitolod perlu dikembangkan karena dapat

berfungsi sebagai pembasmi jentik nyamuk Aedes aegypti.

2. Penelitian mengenai pemanfaatan daun kitolod sebagai pembasmi jentik

nyamuk Aedes aegypti perlu dilakukan, terutama tentang dosis yang efektif

penggunaan pembasmi jentik nyamuk Aedes aegypti dari daun kitolod.

15

Page 16: Isi KTI

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Iskandar. 2009. Khasiat dan Manfaat Kitolod Penakluk Gangguan Mata. http://books.google.id. Diakses Tanggal 15 september 2011.

Anonim. Demam Berdarah. http://id.wikipedia.org. Diakses tanggai 18 september 2011.

Apriliana, Dian. 2010. Pemanfaatan Ekstrak Daun Setan untuk Membunuh Nyamuk Aedes Aegypti. Http://repository.ipb.ac.id. Diakses tanggal 16 september 2011.

Arman, Fahrie. 2009. Kitolod Baik Banget untuk mata Kita. http://fahriearman.blogsport.com. Diakses tanggai 18 september 2011.

Badan meteorology dan geofisika. 2010. pengaruh pH pada kesukaan bertelur Aedes aegypty. http://diplomaiiikesehatanlingkungan.blogspot.com . Diakses tanggal 25 september 2011.

Cahyati, Widya Hari dan Suharyo. 2006. Dinamika Aedes Aegypti sebagai Vector Penyakit. Volume. 2. No. 1. http://jurnal.pdii.lipi.go.id. Diakses tanggal 19 september 2011.

Fahmi, Mohammad. 2006. Perbandingan Evektivitas Abate dengan Ekstrak Daun Sirih (piper betle) dalam Menghambat Pertumbuhan Larva Aedes aegypti. Http://eprints.undip.ac.id. Diakses tanggal 22 september 2011.

Hasanudin, Muhammad. 2010. Waspada, Bubuk Abate Palsu. Http://www.kompas.com. tanggal 23 september 2011.

Muzaki. 2007. Pengaruh pH pada Kesukaan Bertelur Aedes aegypty. http://diplomaiiikesehatanlingkungan.blogspot.com . Diakses tanggal 25 september 2011.

Noorwane. 2011. Sejarah, Morfologi dan Bionomik Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab Demam Berdarah Dengue . http://wanenoor.blogspot.com. Diakses tanggal 20 september 2011.

Refarat. 2011. Demam Berdarah Dengue. http://skydrugz.blogspot.com. Diakses tanggal 23 september 2011.

Sikumbang, Darlen dan Hendri Busman. 2008. Potensi Keragaman Tumbuhan Obat di Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Lampung Barat Provinsi Lampung. http://lemlit.unila.ac.id. Diakses tanggal 25 september 2011.

16

Page 17: Isi KTI

Siregar, A Faziah. 2004. Epidemiologi dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD). http://library.usu.ac.id. Diakses tanggai 18 september 2011.

Skydrugz. 2011. Refarat Demam Berdarah Dengue. http://skydrugz.com. Diakses tanggai 18 september 2011

Sudrajat, Dwi Susanto, Djoko Mintargo, Rudi Kartika. 2009. Bioprospeksi Sirih Hutan ( Piper Aduncum L ) sebagai Sumber Bahan Baku Obat Larvasida Nyamuk Aedes Aegypti l Vektor Virus Dengue. Http://biologyeastborneo.co m . Diakses tanggal 18 september 2011.

Suaramedia. 2011. Daun Tomat Efektif Basmi Larva Nyamuk Demam Berdarah. Http://www.suaramedia.com. Diakses tanggai 18 september 2011.

Wijayanti, Khrisma. 2008. Penyakit-Penyakit yang Meningkat Khususnya Akibat Perubahan Iklim Global. Vol.21 No.3. http://jurnal.pdii.lipi.go.id. Diakses tanggal 13 september 2011.

17

Page 18: Isi KTI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama lengkap : Yuli Noor Indah Sari

b. Kelas : XI IPA 2

c. NIS : 3624

d. Tempat/Tanggal Lahir : Banjarmasin/ 14 Juli 1995

e. Alamat tempat tinggal : Jl. Alalak Utara RT. 15 No. 15

Banjarmasin.

f. Nomor Telepon : 081349321208

g. Karya ilmiah yang pernah dibuat : Briket daun ketapang-gambut

sebagai bahan bakar alternatif.

2. Anggota Pelaksana Kegiatan I

a. Nama lengkap : M. Fajar Maulana

b. Kelas : X.2

c. NIS : 3717

d. Tempat/Tanggal Lahir : Pandeglang/ 16 Oktober 1996

e. Alamat tempat tinggal : Komplek HKSN Perkasa Blok B

No.15 Banjarmasin

f. Nomor Telepon : 08971412494

3. Anggota Pelaksana Kegiatan 2

a. Nama lengkap : Ismail

b. Kelas : X.2

c. NIS : 3696

d. Tempat/Tanggal Lahir : Banjarmasin/ 03 Maret 1996

e. Alamat tempat tinggal : Jl. Alalak Tengah RT. 2o

Banjarmasin

f. Nomor Telepon : 089691565451

18

Page 19: Isi KTI

19