48
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Framework merupakan gigi tiruan sebagian lepasan yang menggantikan satu atau lebih gigi asli yang hilang yang terbuat dari rangka logam tuang. Pada framework terdapat beberapa komponen yaitu konektor mayor, konektor minor, cengkeram, rest dan elemen gigi tiruan. Pembuatan protesa framework memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan diantaranya desain yang dibuat, faktor estetik, faktor fonetik, kenyamanan, dan kebersihan framework tersebut. Keuntungan dari framework ini ialah lebih kuat dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Indikasi pemakaian framework yaitu kehilangan satu gigi atau lebih dan gigi yang

ISI LAPORAL PKL KU.doc

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangFramework merupakan gigi tiruan sebagian lepasan yang menggantikan satu atau lebih gigi asli yang hilang yang terbuat dari rangka logam tuang. Pada framework terdapat beberapa komponen yaitu konektor mayor, konektor minor, cengkeram, rest dan elemen gigi tiruan.

Pembuatan protesa framework memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan diantaranya desain yang dibuat, faktor estetik, faktor fonetik, kenyamanan, dan kebersihan framework tersebut.Keuntungan dari framework ini ialah lebih kuat dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Indikasi pemakaian framework yaitu kehilangan satu gigi atau lebih dan gigi yang masih tertinggal dalam keadaan baik serta memnuhi syarat sebagai gigi abutment.Valplast atau flexi denture adalah salah satu jenis gigi tiruan yang dengan basis atau plat yang terbuat dari bahan nylon thermoplastic yang lebih tipis dan lebih translucen dari pada gigi palsu biasa.Kelebihan dari valplast ini ialah sifatnya fleksibel dan elastis sehingga tidak mudah patah, tidak menyebabkan alergi, dan memiliki nilai estetika yag lebih baik. Indikasinya yaitu untuk gigi tiruan yang membutuhkan fleksibilitas yang mudah saat insersi ke mulut pasien dan bagi pasien yang alergi terhadap akrilik atau metal.Valplast dirancang khusus untuk estetika dan fungsional, dapat juga digunakan dalam kombinasi dengan basis framework. Indikasinya yaitu fleksibel dan mudah insersi, desain multifungsi, dan bagi pasien yang alergi akrilik.No.PerbandinganValplastAkrilik

1.Sifat Fleksibel, tidak mudah patah Hipoalergenik (Tidak Membuat Alergi) Lebih Ringan

Lebih Tipis

Tidak Ada Porositas

Tidak Berbau Kaku, Keras, Mudah Patah Tidak bisa digunakan untuk pasien yang alergi akrilik. Lebih Tebal Lebih Berat Cenderung Memiliki Porositas Mudah berbau dikarenakan pengaruh dari makanan dan minuman yang dikonsumsi apalagi ditambah kebiasaan pasien yang buruk.

2.CengkeramResin valplast tidak membutuhkan clasps logam, sehingga menghilangkan gangguan metal yang selalu dikomplain oleh pasien.Menggunakan cengkeram logam

3.EstetikBaik, karena tidak memakai cengkeram logamBaik dari segi warna, tetapi kurang dari pemakaian cengkeram logam yang terlihat berbeda dengan warna gusi pasien.

4.BahanResin nylon thermoplasticResin akrilik

5.Proses PembuatanValplast menggunakan tahap injeksi dan pemakaian sprue.Tidak menggunakan tahap injeksi dan pemakaian sprue.

Tabel 1.1 Perbandingan Framework Kombinasi Valplast dengan Framework Kombinasi AkrilikAlasan penulis mengambil studi kasus framework kombinasi valplast ialah karena framework kombinasi valplast ini adalah suatu kombinasi yang baru, pada umumnya framework dikombinasikan dengan akrilik dan kombinasi ini juga mulai banyak dipesan oleh dokter gigi. Maka dari itu, penulis memutuskan untuk mengambil studi kasus mengenai framework kombinasi valplast.B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

1. Tujuan Umum

Dapat menambah pengalaman, wawasan, dan keterampilan pada saat pembuatan framework kombinasi valplast.2. Tujuan Khusus

a. Untuk melakukan Prosedur Pembuatan framework kombinasi valplast.b. Untuk menyelesaikan dan mengetahui hambatan dan permasalahan yang ada pada saat melakukan praktek kerja lapangan pada pembuatan framework kombinasi valplast.c. Untuk mengetahui solusi jika ada permasalahan dalam proses pembuatan framework kombinasi valplast.C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan

1. Bagi Mahasiswa

a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan teknik gigi tentang Praktek Kerja Lapangan (PKL).

b. Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang prosedur pembuatan framework kombinasi valplast.2. Bagi Tempat Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Sebagai masukan bagi laboratorium untuk dapat memperhatikan kinerja pembuatan framework kombinasi valplast secara efesien dan menambah mutu pelayanan yang ditujukan pada pasien secara optimal.3. Bagi Institusi Pendidikan Teknik Gigi STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Diharapkan dapat menjadi masukan bagi program studi D-III Teknik Gigi khususnya STIKes Hang Tuah Pekanbaru sebagai dasar pendidikan bagi mahasiswa, serta sebagai data awal untuk pembuatan laporan praktek kerja lapangan (PKL) selanjutnya.

D. Ruang Lingkup

Praktek Kerja Lapangan ini kami laksanakan di Crown Dental Laboratory Jakarta.BAB II

ANALISIS SITUASI UMUM

A. Profil Lahan Praktik

1. Profil Crown Dental Laboratory

Crown Dental Laboratory didirikan pada tanggal 04 maret 1996 oleh drg. Sukimin dijakarta selatan. Awal mula crown dental didirikan di Jl. Kerinci dan belum menggunakan nama crown dental melainkan kerinci dental laboratory. Tetapi berdiri dilokasi ini tidaklah lama, dalam kurun waktu yang singkat laboratory ini pindah di jl. Bumi dan masih menggunakan nama yang sama. Di jl. Bumi laboratory ini bertahan kurang lebih 7 tahun.

Setelah itu pindah lokasi kembali yaitu di jl. Kiyai Maja Kav. 56A. No. 6, kebayoran baru Jakarta Selatan hingga sekarang dan mulai merubah nama menjadi Crown Dental Laboratory. Dengan motto WE SERVE YOU BETTER. Di jl. Kiyai Maja bangunan yang digunakan Crown Dental berbentuk ruko.2. Visi dan Misi Crown Dental Laboratory

Crown Dental Laboratory mempunyai Visi Dan Misi.

Adapun Visinya yaitu:

Menjadikan laboratorium nomor satu di indonesia dengan produk yang berkualitas dengan harga kompotitif dan daya saing tinggi.Adapun Misinya yaitu:

a. Kwalitas yang stabil

b. Penyelesaian case tepat waktu

c. Pelayanan yang baik.B. Sarana dan Prasarana Crown Dental LaboratorySarana dan prasarana yang terdapat disebuah lokasi pekerjaan sangat menjadi prioritas utama guna menciptakan efektivitas para pekerja dan suasana yang kondusif. Crown Dental Laboratory memiliki sarana dan prasarana yang sangat mendukung. Di dalam Crown Dental Laboratory terbagi 4 lantai yang mana sesuai dengan jenis produksinya.pertama masuk Crown Dental Laboratory akan kita jumpai ruang administrasi, selanjutnya naik ke lantai 2 akan di jumpai ruang produksi porselen dan gudang penyimpanan stock bahan. Jika kita lanjutkan ke lantai 3 disana kita akan melihat ruang meeting, produksi flexy dan juga ruang frame. Dan dilanjutkan ke lantai 4 maka akan dijumpai ruang casting, poles dan musholla.C. Ketenagaan Crown Dental Laboratory

Crown Dental Laboratory telah mampu memperbanyakan 76 karyawan yang terdiri dari 44 tekniker dan 32 administrasi.BAB III

HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Pada Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang kami lakukan di tempat praktek Crown Dental Laboratory kami mendapatkan hasil tambahan pengetahuan serta pengalaman praktek kerja lapangan yang mana Pembuatan Framework, Pembuatan Crown and Brige II, Pembuatan All Ceramic, diantaranya zirconia, e-max, composite, inceram, dan Pembuatan Valplast. Sarana dan prasarana yang terdapat dilokasi tempat praktek sangatlah mendukung bagi para pekerja khususnya kami yang melakukan praktek di Crown Dental Laboratory.

Dari banyak model yang masuk ke Crown Dental Laboratory bagian Frame Denture saat ini mendapatkan satu model kasus dari dokter gigi yang mana kami tertarik untuk mengambil kasus Framework Kombinasi Valplast tersebut untuk dijadikan laporan praktek kerja lapangan. Menganalisis bentuk desain dan prosedur kerja yang dilakukan di Crown Dental Laboratory dengan menjelaskan surat perintah kerja, bahan dan alat dan prosedur pembuatannya.1. Rencana Perawatan

a. Surat Perintah Kerja1) No Registrasi Pasien: FN 021462) Nama Drg: Drg Steven Phan3) Nama Pasien: X4) Tanggal Terima: Jumat, 7 Februari 20145) Tanggal kirim: Selasa, 11 Februari 20146) Tipe Produk: Framework kombinasi valplast7) Perintah Kerja: Buatkan framework kombinasi Valplast8) Gigitan: -9) Desain: Palatal Strap

Gambar 1DesainKeterangan gambar: a) Elemen gigi tiruanb) Mayor Konektorc) Cengkram Akersd) Rest

e) Pola malam2. Persiapan Alat dan Bahan pada FrameworkAlat dan bahan yang digunakan dalam prosedur pembuatan framework kombinasi valplast pada kasus kelas rahang atas adalah sebagai berikut:a. Alat-Alat Kecil

1) Lecron

2) Bowl dan spatula

3) Scaple4) Lampu spiritus5) Duplicating flask6) Tang penjepit besar

7) Investing ring

8) Martil atau palu kecil9) Macam-macam disk10) Rubber disk dan rubber wheel11) Cuvet/ flask12) Amplas kasar dan halus.b. Alat-Alat Besar1) Vibrator2) Trimmer3) Drying oven4) High speed grinder5) Sanblaster6) Kompresor7) Bor gantung 8) Elektropoliser9) Mesin poles

c. Bahan Yang Digunakan Untuk Framework:1) Model kerja2) Base Plate-Wax3) Gips plaster (gips putih)4) Dental stone5) Hydrocolloid reversible6) Cairan hardener7) Wax pattern 8) Wax pattern akers9) Wax pattern double akers10) Wax pattern rest11) Meshwork12) Wax sprue diameter 3 mm13) Wax sprue diameter 5 mm14) Chorom cobalt Alloy15) Phospat bonded investment16) Pasir Al2O317) Vaselin18) Pumice19) Coumpound 3. Persiapan Alat dan Bahan pada Valplasta. Alat Alat Besar

1) Cuvet flexy

2) Silinder ring

3) Press inject

4) Mesin poles

5) Micromotor

6) Macam-macam mata bor dan alat polesb. Bahan yang digunakan untuk Valplast1) Alginate

2) Dental stone

3) Base plate wax

4) Thermoplastic nylon dengan merk dagang aulen

5) Pumice

6) Coumpound4. Tahap-Tahap Prosedur

Terdapat beberapa tahap dalam proses pembuatan framework Pembuatan yang dimulai dari tahap studi model yang berguna untuk menganalisa kasus dan menentukan desain gigi tiruan. Setelah menganalisa kasus dan menentukan desain, selanjutnya dilakukan pembuatan basis model kerja.a. Membuat basis model kerjab. Survey modelc. Transfer desain

d. Block out

e. Relieff. Duplicatingg. Refractory cast

h. Desain transfer ke refractory cast

i. Wax up

j. Sprueing

k. Investing dan burn outl. Castingm. Sandblastn. Pemotongan sprueo. FittingBAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Studi kasus yang diambil yaitu berjudul Prosedur Pembuatan Framework Kombinasi Valplast Pada Klasifikasi Kennedy Kelas III Modifikasi III Rahang Atas, dilakukan oleh kelompok penulis dan dibuat berdasarkan model yang diperoleh dari tempat Praktek Kerja Lapangan Crown Dental Laboratory, setelah mendapatkan model kerja dari dokter gigi.Pada kasus ini kami membahas tentang pembuatan framework Kombinasi Valplast sesuai teori Klasifikasi Kennedy Kelas III Modifikasi III Rahang Atas. Dalam proses pembuatan framework kombinasi valplast yang dilakukan, kami mendapat kesulitan pada tahap surveyor.Maka dari itu, kami masih memerlukan bimbingan dari pembimbing lapangan dan karyawan-karyawan yang bersedia membantu kami dari proses pembuatan awal hingga akhir, dan kami berusaha untuk mempelajari dan mendalami prosedur pembuatan framework kombinsai valplast ini.

Sebelum melakukan pembuatan framework kombinasi valplast ini, kami mencari tahu segala informasi yang diperlukan dalam pembuatan kasus tersebut. Dalam pembuatan kasus ini, kami harus paham setiap tahap yang dilakukan, apalagi kami sering menemukan kendala pada saat menyurvei model.

Rencana ini harus diteliti apakah secara teknis dapat direncanakan, misalnya model kerja harus diserahkan dalam relasi oklusi yang tepat, apakah model perlu dipasang dalam articulator atau tidak, juga harus ada informasi pekerjaan yang jelas mengenai skema rahang dan catatan rencana desain pembuatan framework kombinasi valplast.A. Tahap Pembuatan Framework1. Membuat Basis Model Kerja

Model kerja dibersihkan dari bubble atau nodul, kemudian kita melakukan pembuatan basis terhadap model kerja dengan cara kita mempersiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan untuk pembuatan basis yaitu bowl, spatula, base former, gips stone. Untuk pengerjaanya dilakukan pengadukan gips dan air di aduk sampai merata, setelah itu adukan gips tersebut dituangkan ke base former, lalu letakan model sesuai dengan garis midlinenya tunggu sampai kering sehingga dapat lepas dari base former. lalu semua bagian tepi model dirapikan dengan trimmer.

Gambar 1

Basis2. Surveying Model

Model kerja di survey dengan menggunakan surveyor, tujuannya untuk mengetahui daerah undercut yang menguntungkan dan tidak menguntungkan, serta untuk membantu pembuatan desain.

Gambar 2

Survey Model Kerja3. Block Out

Adalah memblokir undercut yang tidak di butuhkan pada model yang di block out. Blockout di lakukan dengan memakai wax merah yang telah dicairkan dengan menggunakan spritus. a.) Daerah undercut yang tidak di inginkan pada gigi panjangkaran dan mukosa.b.) Daerah yang berkontak dengan kerangka logam. Gambar 3

Block Out4. Relief

adalah membentuk dan menciptakan ruangan antara framework dengan model atau jaringan lunak dalam mulut. Selain itu juga relief dilakukan pada daerah tak bergigi dengan wax relief setebal 0,3 mm. Fungsi dari wax relief ini adalah memberikan ruangan untuk basis valplast yang terletak dibawah daerah retensi dari framework.

Gambar 4

Relief5. Duplicating

Sebelum melakukan duplicating model kerja yang akan di duplikat terlebih dahulu di olesin vaselin tipis-tipis ke model tersebut agar pada saat selesai menduplikat model dapat dengan mudah di lepaskan.

Selanjutnya dilakukan prosedur duplicating diawali dengan memotong kecil-kecil agar hydrocolloid, lalu dipanaskan. Sambil menunggu turunnya suhu, dipersiapkan duplicating flask untuk mendapatkan posisi yang tepat saat dituang hydrocolloid cair. Lalu dituangkan cairan hydrocolloid tadi melalui salah satu lubang saja dari 3 lubang yang terdapat pada flask.

Setelah penuh kemudian flask dibiarkan dingin secara alami, atau bisa juga dilakukan pendinginan bantuan dengan cara direndam dengan air dingin hingga batas alas bawah flask. Gambar 5DuplicatingSetelah flask dingin flask dibuka, dalam hal ini harus berhati-hati agar tidak merusak refractory. Kemudian Proses pengecoran mold negative dari agar (hydrocolloid reversible) dengan bahan investment untuk mendapatkan model kerja yang dapat tahan terhadap temperature tinggi. Gambar 6Pengecoran Bahan Invesment

Setelah itu kita masukkan model ke oven untuk mengeringkannya 30 menit. Kemudian keluarkan model tersebut dari oven untuk kita perkuat dengan melakukan proses hardener. Model di celup-celupkan ke dalam hardener, setelah itu model dimasukan kedalam oven.

Gambar 7Oven Model6. Transfer Desain ke Model Refractory

Setelah melakukan tahap refractory cast penulis langsung melakukan tahap berikutnya yaitu transfer desain ke model refractory. Transfer desain adalah Memindahkan desain dari model kerja ke model refractory harus dilakukan dengan teliti.

Gambar 8Transfer Desain7. WaxingWaxing adalah proses pembentukan pola malam atau pola plastik untuk membuat gigi tiruan sebagian lepasan kerangka logam. Gambar 9Waxing8. Spruing Dan Pembuatan Crucible Former

Sprueing adalah proses pembuatan lubang saluran logam cair menggunakan gulungan malam dengan diameter tertentu untuk mempersiapkan jalan masuk logam cair ke dalam mould space dan dapat pula berfungsi sebagai reservoir. Gambar 10Sprueing dan Crucible Former9. Investing

Tahap pekerjaan berikutnya model kerja yang telah dilakukan waxing dan spruing terlebih dahulu diolesi cairan aceton supaya perlekatan antara pola malam dengan bahan investment sempurna. Kemudian refractory cast diletakkan pada investing ring dengan cara lubang pada refractory cast disejajarkan dengan lubang alas investing ring. Kemudian tepi-tepi model difiksir ke alas investing ring agar tidak lepas atau berubah posisi saat investing. Kemudian dilakukan proses investing sama seperti pada saat pembuatan refractory cast.

Namun perlu diketahui antara pemakaian vibrator saat investing untuk refractory cast dengan investing untuk casting, yaitu pada saat bahan investment telah menutupi seluruh pola malam vibrator harus segera dimatikan, karena getarannya dapat merubah posisi pola malam yang telah ditanam dengan bahan investment didalam investing ring.

Gambar 11Investing10. Burn Out (Wax Elimination)

Berikutnya adalah melakukan brun out yaitu proses menghilangkan pola malam yang sudah ditanam dengan cara memanaskan, untuk mempersiapkan mould yang akan diisi dengan logam cair, yaitu:a. Investment dimasukan kedalam oven dengan crucible menghadap kebawah untuk memudahkan pembakaran dan mengeluarkan wax yang mencair.b. Kemudian dipanaskan dengan suhu kamar 25oC sampai dengan 950oC, kemudian pada suhu 950oC didiamkan selama 15 menit agar suhu konstan.Gambar 12Burn Out11. Casting

Pada proses casting yang dilakukan terlebih dahulu dilakukan adalah:a. Pada proses casting alat yang akan digunakan yaitu induction casting machine dan logam yang digunakan yaitu logam cobalt chromium sebanyak 5-6 buah dikarenakan agar tidak terjadi kegagalan pada saat casting.b. Putar handle dari mesin casting, kemudian tahan dan kunci handlenya.c. Siapkan logam dan tempatkan pada crucible clay. Lalu panaskan logam sampai meleburd. Letakkan mufel di mesin casting dengan posisi lubang crucible menghadap crucible clay, lalu panaskan sekali lagi agar temperatur mufel dan logam sama. Setelah itu tekan tombol casting dan mesin akan berputar. Setelah itu tekan stop dan tunggu sampai mesin berhentie. Angkat mufel dengan penjepit dan biarkan sampai dingin.

Gambar 13Casting12. Deflasking

Setelah investment dingin dilakukan deflasking dengan cara memukul bagian logam yang Nampak pada permukaan investment dengan tidak terlalu keras hingga investment akan pecah.13. Sandblasting

Bersihkan logam dari sisa- sisa bahan tanam investment dan oksida hijau pada logam dengan menggunakan alat sand balaster yang berisi pasir Al2O3.

Gambar 14Sandblasting14. Cut Of Sprue

Setelah di sandblast kemudian tahap berikutnya adalah pemotongan sprue menggunakan diskstone dengan alat high speed, agar deposit terangkat dan untuk menghilangkan warna suram pada logam maka dilakukan perendaman didalam cairan elektropolishing selama 5-9 menit. Kemudian dicuci dengan air yang mengalir lalu dikeringkan dengan hembusan angin.

Gambar 15Cut Of Sprue15. Finishing dan Polishing

Penyelesaian dan pemolesan adalah prosedur menghilangkan permukaan kasar dan mengkilapkan permukaan kasar dan mengkilapkan permukaaan framework dengan menggunakan bahan abrasif (hard stone bur) untuk penyempurnaan framework.

Setelah itu kerangka logam dihaluskan permukaanya menggunakan rubber disk dan rubber wheel. Lalu dengan menggunakan sikat hitam dan sikat whol putih dilakukan pemolesan. Bahan polesnya adalah coumpound untuk mendapatkan kerangka logam yang mengkilap. Bersihkan sisa polesan dengan menggunakan air hangat dengan campuran sedikit sabun cuci. Lakukan fitting ke model kerja

Gambar 15Finishing dan Polishing

B. Tahapan Pembuatan Kombinasi Valplast1. Survey Model

Model kerja di survey dengan tujuan untuk mengetahui daerah undercut.a. Block out adalah memblokir undercut yang tidak di butuhkan pada model yang di block out: Blockout di lakukan dengan memakai wax merah yang telah dicairkan dengan menggunakan spritus.

b. Daerah undercut yang tidak di inginkan pada gigi panjangkaran dan mukosa.c. Daerah yang berkontak dengan kerangka logam.2. Duplicating

Sebelum melakukan duplicating model kerja yang akan di duplikat terlebih dahulu model di olesi vaselin dan di rendam dalam air selama 5 menit agar alginat tidak menempel dimodel.

Selanjutnya dilakukan prosedur pencetakan model diawali dengan mengaduk alginat 45 gr dan air 50 ml, lalu dituangkan ke sendok cetak sambil model diletakkan di sendok cetak dan tunggu beberapa menit sampai alginatnya mengeras.

Selanjutnya dilakukan prosedur pengadukan dental stone , lalu tuangkan kesendok cetak dan tunggu hingga mengeras. Setelah mengeras model dilepaskan dari sendok centak .

Gambar 16Duplicating3. Mounting (Tanam Okludator )

Setelah hasil duplicate mengeras, selanjutnya model di oklusikan terlebih dahulu dan di mounting. Setelah model di mounting dilanjutkan dengan penyesuaian warna gigi. Gambar 17Mounting4. Penyusunan Gigi

Buat retensi pada daerah yang telah ditentukan.

Gambar 18Penyusunan Gigi5. Flasking dan Pemasangan Spruea. Tanam model pada cuvet bawahb. Bagian labial/bukal dan palatal pada daerah wax dan gigi harus terlihat jelas.

c. Haluskan tepi bahan tanam

d. Setelah bahan tanam setting dilakukan pemasangan spruee. Centre sprue harus terisi penuh oleh waxf. Permukaan bahan tanam diolesi dengan separating

g. cuvet atas dan cuvet bawah berkontak rapat

h. Tuang adonan bahan tanam dan getarkan.

Gambar 19Flasking dan Pemasangan Sprue6. Boiling Out

Setelah bahan tanam mengeras masukkan cuvet kedalam air panas sekitar 30 menit. Bersihkan residu wax dengan air panas sampai tidak ada lagi wax yang tersisa sehingga membentuk mould space.Mould space harus bersih dari serpihan bahan tanam.

Gambar 20Boiling Out7. Injection (Injecting)a. Nyalakan furnace dan panaskan sekitar 12 menit dengan suhu 290 C, indikasi temperaturnya harus sesuai dengan spesifikasi furnace.b. Letakkan silinder ring kedalam furnace pada saat dipanaskan selama 13 menit biarkan resin berubah menjadi bentuk plastis.c. Pindahkan Silinder ring dari furnace,lalu diletakkan pada alat press dengan posisi vertical sejajar dengan sprue hole cuvet.d. Putar press dengan cepat sampai pernya benar-benar kencang.e. Pindahkan cuvet lalu pisahkan tabung dan cuvet dengan gerakan memutar,lalu biarkan cuvet dingin sekitar 30 menit. Gambar 21Injection8. Deflasking

Ketuk perlahan bahan tanam dengan palu agar model terlepas dari cuvet lalu bersihkan model dari bahan tanam.9. Cutting sprue

Potong sprue dengan menggunakan pemotong fiber atau disk, lalu kurangi daerah penghubung sprue untuk penyelesaian akhir dengan menggunakan howard bur atau bur lain yang besar. 10. Finishing dan Polishing

Penyelesaian dan pemolesan adalah prosedur menghilangkan permukaan kasar dan mengkilapkan valplast dengan menggunakan bahan coumpound untuk penyempurnaan valplast.

Setelah itu valplast dihaluskan permukaanya menggunakan rubber disk dan rubber wheel. Lalu dengan menggunakan sikat hitam dan sikat whol putih dilakukan pemolesan. Bahan polesnya adalah phumis dan coumpound untuk mendapatkan valplast yang mengkilap. Bersihkan sisa polesan dengan direndam di ultrasonic cleaner, lalu lakukan fitting ke model kerja. Gambar 22Finishing dan PolishingBAB VPENUTUP

A. KesimpulanGigi tiruan adalah suatu alat yang berfungsi untuk menggantikan sebagian atau seluruh gigi asli yang hilang dan digunakan pada rahang atas maupun rahang bawah. Ada 3 jenis gigi tiruan sebagian lepasan yang dapat dibedakan menurut bahan basis gigi tiruannya yang pertama adalah gigi tiruan kerangka logam, yang kedua adalah akrilik dan jenis ketiga adalah gigi tiruan dengan bahan nilon termoplastik yang sering disebut dengan Flexi atau Valplast. Seiring perkembangan ilmu kedokteran gigi, gigi tiruan kerangka logam dapat dikombinasikan dengan valplast. Valplast dapat digunakan dalam kombinasi kerangka logam sebagai gigi tiruan gabungan dengan pengait dan saddle terbuat dari valplast dan konektor utama dan sandaran dari logam sebagai kerangka logam konvensional sehingga diperoleh keuntungan estetik dari valplast.B. Saran

1. Bagi Mahasiswa

Pada saat bekerja, diperlukan kerja sama yang baik antara dokter gigi dan teknisi gigi agar diperoleh hasil kerja yang maksimal, nyaman dan baik untuk dipergunakan oleh pasien.

2. Bagi Crown Dental Laboratory

Bagi pihak Crown diharap selalu memberikan perlatihan-pelatihan dan edukasi pada teknisi gigi.

3. Bagi STIKes Hang Tuah PekanbaruPihak kampus tetap menjalin kerja sama dengan Crown Dental Laboratory. c

d

a

e

b