Isi Laporan Resin Akrilik

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Resin akrilik adalah salah satu bahan yang paling banyak digunakan di bidang

    kedokteran gigi terutama dalam bidang prostodonsia. Akrilik dipilih karena sifatnya

    yang cukup elastik dan cukup rigid atau keras terhadap tekanan kunyah, stabil dalam

    cairan mulut, biokompatibel, warna menyerupai warna gusi, mudah direstorasi bila

    patah tanpa mengalami distorsi, mudah dibersihkan sendiri oleh pasien, mudah

    dimanipulasikan dalam masa yang relatif singkat, serta harga yang cukup murah dan

    tahan lama.

    Resin akrilik merupakan jenis resin termoplastik, di mana merupakan senyawa

    kompon non metalik yang dibuat secara sintesis dari bahan bahan organik. Resin

    banyak aplikasikan untuk pembuatan anasir dan basis gigi tiruan, pelat ortodonsi,

    sendok cetak khusus, serta restorasi mahkota dan jembatan. Resin akrilik dipakai

    karena bahan ini memiliki beberapa kelebihan, yakni estetika terpenuhi, warna dan

    tekstur mirip dengan gingiva yang menyebabkan bahan ini memberikan estetika yang

    baik, daya serap air relative rendah dan perubahan dimensi kecil. Pada gigitiruan yang

    menggunaan basis resin akrilik apabila patah mudah dilakukan reparasi, mudah diolah

    dan yang penting harga relative murah. Namun, selain mempunyai sifat-sifat yang

    menguntungkan, bahan ini juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu mudah patah

    bila jatuh pada permukaan yang keras atau akibat kelelahan karena ulangan lenturan

    oleh suatu beban.

    Resin akrilik dapat dibentuk selama masih dalam keadaan plastis, dan mengeras

    apabila dipananskan. Pengerasan terjadi oleh karena terjadinya reaksi polimerisasi

    adisi antara polimer dan monomer. Acrylic berasal dari asam acrolain atau gliserin

    aldehid. ecara kimia dinamakan polymethyl methacrylate yang terbuat dari minyak

    bumi, gas bumi atau arang batu. !ahan ini disediakan dalam kedokteran gigi berupa

    ciaran "monomer# mono methyl methacrylate dan dalam bentuk bubuk "polymer#

    polymthtyl methacrylate. $leh karena itu alangkah baiknya kita mengetahui lebih

    lanjut tentang cara manipulasi ataupun sifat sifat dari resin akrilik dengan melakukan

    serangkaian studi praktikum, dan nantinya dalam penggunaan atau aplikasinya bisa

    tercapai dengan baik.

    1

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    2/23

    1.2 Rumusan Masalah

    %. Apa pengertian resin akrilik&

    '. Apa komposisi dari resin akrilik&

    (. Apa saja klasifikasi dari resin akrilik&

    ). !agaimana proses manipulasi resin akrilik&

    *. !agaimana proses polimerisasi resin akrilik&

    +. Apa saja syarat dan sifat resin akrilik kedokteran gigi&

    . !agaimana biokompabilitas dari resin akrilik&

    . Apa saja aplikasi resin akrilik di kedokteran gigi&

    1.3Tujuan

    %. ampu memahami dan menjelaskan pengertian resin akrilik

    '. ampu memahami dan menjelaskan komposisi dari resin akrilik

    (. ampu memahami dan menjelaskan klasifikasi dari resin akrilik

    ). ampu memahami dan menjelaskan proses manipulasi resin akrilik*. ampu memahami dan menjelaskan proses polimerisasi resin akrilik

    +. ampu memahami dan menjelaskan syarat dan sifat resin akrilik ledokteran

    gigi&

    . ampu memahami dan menjelaskan biokompabilitas dari resin akrilik

    . ampu memahami dan menjelaskan aplikasi resin akrilik di kedokterangigi

    2

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    3/23

    BAB II

    TINAUAN PU!TA"A

    2.1. Res#n Akr#l#k

    Akrilik merupakan derivat dari etilen dan mengandung grup vinyl "-/0/-# dalam

    formula strukturalnya. Akrilik resin atau resin akrilik telah tersedia di beberapa variasi

    dan bentuk yang terbagi atas ( yaitu powder-li1uid, gels, sheet. Penggunaanpowder

    liquid dalam bentuk bubuk atau cairan pada saat ini merupakan tipe yang paling

    popular. 2ni karena penggunaannya cukup sederhana dalam hal prosedur maupun

    prosesnya, dan suatu basis gigi tiruan selesai diproses didalam dental laboratorium

    dengan menggunakan peralatan yang sederhana. !ubuk polimer dilarutkan di dalam

    cairan monomer untuk membentuk suatu dough lalu dibentuk sesuai kegunaannya

    sebelum polimerisasi selesai. 3 Resin akrilik yang digunakan sebagai basis gigi tiruan

    diklasifikasi menurut spesifikasi American 4ental Association No. %' "2$ %*+#

    untuk Resin !asis 5igi 6iruan.

    6erdapat lima jenis resin basis gigi tiruan berdasarkan cara polimerisasinya yaitu

    6ipe 2 7 Heat-polymerizable polymers / Heat Cured Acrylic "/lass %, Powder dan

    8i1uid 9 /lass ', Plastic /ake# '# 6ipe 22 7Autopolymerizable polymers / Self Cured

    Acrylic "/lass %, Powder dan 8i1uid 9 /lass ', Powder dan 8i1uid pour- tipe resin# (#

    6ipe 222 7 Thermoplastic blank or powder )# 6ipe 2: 7 Liht acti!ated materials /

    "isible Liht Cured*# 6ipe : 7#icrowa!e-cured materials

    2.2. "$m%$s#s# Res#n Akr#l#k

    Resin akrilikHeat Cured terdiri dari7

    %. Polimer7

    a. Poli"metil metakrilat#

    b.$nitiator7 berupa ;.' - ;.*< ben=oil peroksida

    c. Pigmen7 merkuri sulfit, cadmium sulfit, cadmium selenit,ferric o%ide.

    d.&lasticizer' dibutil pthalat

    e. (pacifiers' zinc atau titanium o>ide

    f. erat sintetis?organik 7 serat nilon atau serat akrilik

    g. Partikel inorganik, seperti serat kaca, =irkonium silikat.

    '. onomer7

    a. etil metakrilat

    3

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    4/23

    b. Stabilizer' terdapat sekitar ;.;;( @ ;.%< metil ether hydroquinone

    untukmencegah terjadinya proses polimerisasi selama penyimpanan.

    c.&lasticizer' dibutil pthalat

    d. !ahan untuk memacu ikatan silang "cross-linkin aent# seperti etilen

    glikoldimetakrilat "54A#. !ahan ini berpengaruh pada sifat fisik

    polimer dimana polimer yang memiliki ikatan silang bersifat lebih keras

    dan tahan terhadap pelarut.

    Resin akrilik Self Cured terdiri dari7

    %. Polimer7

    a. Poli"metil metakrilat#

    b.$nitiator7 (ranic &ero%ide

    c. Pigmen7 Agen 6itanium 4ioksida dan Pigmen 2norganik

    '. onomer7

    a. etil metakrilat

    b.Stabilizer' hydroquinone untuk mencegah terjadinya proses

    polimerisasispontan.

    c. aen cross linked' dimethacrylate

    d.oranic amine accelerator dan dyed synthetic fibers " untuk estetik#.

    2.3. "las#kas# Res#n Akr#l#k

    A. Beat /ured Acrylic "Resin Akrilik teraktivasi Panas#

    Pada resin jenis ini, energy thermal diperoleh dari proses perendaman akrilik

    di dalam air, selain itu juga diperoleh dari proses perebusan. Resin ini

    memiliki komposisi bubuk atau powder berupa polimethyl metakrilat dengan

    tambahan inisiator berupa ben=oil peroksida. 4isamping juga ada li1uid ataucairan berupa methyl metakrilat yang di dalamnya terkandung sedikit

    kandungan hydro1uinone yang ditambah dengan glikol dimetakrilat sebagai

    bahan ikat silang.

    Celebihan dari heat cured acrylic adalah nilai estetis unggul dimana warna

    hasil akhir akrilik sama dengan warna jaringan lunak rongga mulut. elain itu,

    resin akrilik ini tergolong mudah dimanipulasi dan harga terjangkau.

    edangkan jika dilihat dari segi kekurangan heat cured acrylic adalah daya

    '

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    5/23

    tahan abrasi atau benturan masih tergolong rendah, fleksibilitas juga masih

    rendah dan hasil akhir dari manipulasi akrilik akan terjadi penyusutan volume.

    !. elf /ured Acrylic "Resin Akrilik teriaktivasi Cimia#

    !erbeda dengan heat cured acrylic, self cured acylic menggunakan activator

    berupa cairan kimia. /airan kimia yang digunakan adalah dari golongan amin

    tersier biasanya adalah dietil paratuloidin. Denis ini memang tidak sesempurna

    tipe 2 karena residu monomer yang terbentuk dari proses polimerisasi dan

    manipulasi lebih banyak. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan mengatur

    suhu dan waktu manipulasi secara tepat.

    Celebihan dari tipe ini adalah mudah dilepaskan dari kuvet, fleksibilitas lebih

    tinggi dari tipe 2, pengerutan volumeakhir tergolong rendah karena proses

    polimerisasi dari tipe ini tergolong kurang sempurna. edang kekurangannya

    adalah elastisitas dari tipe ini tergolong kurang dari tipe 2, kemudian karena

    digunakan bahan kimia hal tersebut dapat mengiritasi jaringan rongga mulut,

    dandari segi ekonomis lebih mahal.

    /. 8ight /ured Acrylic "Resin Akrilik teriaktivasi /ahaya#

    /ahaya yang dapat digunakan sebagai activator pada resin akrilik jenis ini

    adalah sinar E: dengan panjang gelombang '3;-)Fnm dan sinar tampak

    dengan panjang gelombang );;-;; nm. Pada proses manipulasi resin akrilik

    jenis ini, ditambahkan bahan inisiator berupa champor1uinon.

    Celebihan dari resin akrilik jenis ini adalah penyusutan saat polimerisasi

    rendah, hasil akhir manipulasinya dapat dibentuk dengan baik dan resin ini

    dapat dimanipulasi dengan peralatan sederhana. Cekurangan dari resin akrilik

    ini adalah elastisitas dari resin akrilik ini kecil dan penggunaan sinar E: pada

    resin ini dapat merusak jaringan rongga mulut.

    4. icrowave /ured Acrylic "Resin Akrilik teriaktivasi Cimia#

    Activator pada resin akarilik ini adalah gelombang mikro dimana gelombang

    ini membuat molekul bergerak secara merata dan seimbang ke segala arah

    sehingga hasil akhir dari resin akrilik ini lebih sempurna dari yang lain. Bal

    tersebut disebabkan karena hamper semua monomer beraksi sehingga proses

    polimerisasinya sempurna.

    (

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    6/23

    Celebihan dari jenis resin akrilik ini adalah waktu pemanasan yang dibutuhkan

    dari resin ini lebih singkat, perubahan warna kecil, sisa monomer lebih sedikit

    karena polimerisasinya lebih sempurna. Cekurangan dari resin jenis ini yakni

    resin akrilik ini masih dapat menyerap air, selain itu harga cukup mahal karena

    peralatan manipulasinya canggih.

    Denis Resin Aktivator Celebihan Cekurangan

    Beat

    /uring

    acrylic

    resin

    nergi termal

    yang berasal dari

    panas

    Garna stabil dan

    murah

    6erdapat pengerutan

    volume akhir,

    pembuatannya tidak

    praktis

    elf /uring

    acrylic

    resin

    4imethyl

    paratoluidine atau

    amin tersier

    Pengerutan volume

    akhir lebih kecil,

    praktis, dan relatif

    murah

    6erdapat sisa-sisa

    monomer, kestabilan

    warna rendah, sisa

    monomer lebih

    banyak, porositas

    lebih tinggi.

    8ight

    /uring

    acylic resin

    inar tampak dan

    sinar E:

    Gaktu polimerisasi

    dapat diatur

    !ila menggunakan

    sinar E: dapat

    merusak jaringan.

    icrowave

    /uring

    acrylic

    5elombang mikro Gaktu lebih singkat,

    polimerisasi lebih

    sempurna, proses

    pembuatannya lebih

    bersih, sisa

    monomer lebih

    sedikit.

    embutuhkan

    peralatan yang lebih

    mahal, masih

    bersifat menyerap

    air.

    2.'. Man#%ulas# Res#n Akr#l#k

    anipulasi adalah suatu bentuk tindakan atau proses rekayasa terhadap sesuatu

    dengan menambah ataupun mengurangi variabel yang berkaitan guna mencapai

    sifat fisik maupun mekanik yang dikehendaki. ebelum diaplikasikan pada

    pasien, resin akrilik harus diolah dan dimanipulasi sedemikian rupa sehingga

    memenuhi kriteria pengaplikasian klinis yang baik. ecara umum, ada beberapa

    hal yang harus diperhatikan dalam memanipulasi resin akrilik, antara lain7

    )

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    7/23

    %. Perbandingan monomer dan polimer

    Perbandingan yang umum digunakan adalah (,* 7 % satuan volume atau ',* 7 %

    satuan berat. !ila monomer terlalu sedikit maka tidak semua polimer sanggup

    dibasahi oleh monomer akibatnya akrilik yang telah selesai berpolimerisasi akan

    bergranul. ebaliknya, monomer juga tidak boleh terlalu banyak karena dapat

    menyebabkan terjadinya kontraksi pada adonan resin akrilik.

    '. Pencampuran

    Polimer dan monomer dengan perbandingan yang benar dicampurkan dalam

    tempat yang tertutup lalu dibiarkan beberapa menit sampai mencapai fase dough."

    C Chindria ,';;3# . Pada saat pencampuran ada empat tahapan yang terjadi,

    yaitu7

    %. andy stage adalah terbentuknya campuran yang menyerupai pasir basah.

    '. ticky stage adalah saat bahan akan merekat ketika bubuk mulai larut

    dalam cairan dan berserat ketika ditarik.

    (. 4ough stage adalah saat konsistensi adonan mudah diangkat dan tidak

    melekat lagi, dimana tahap ini merupakan waktu yang tepat untuk

    memasukkan adonan ke dalam mould dan kebanyakan dicapai dalam

    waktu %; menit.

    ). Rubber hard stage adalah tahap seperti karet dan tidak dapat dibentuk

    dengan kompresi konvensional.

    (. Pengisian

    6ahap ini disebut juga dengan packing, yaitu tahap penuangan resin kedalam

    mould. Pada proses manipulasi yang perlu diperhatikan pada tahap pengisian ini

    adalah ketepatan bahan mengisi rongga mould. dengan pengisian pada rongga

    mould secara bertahap. Pada tahap selanjutnya setelah dilakukan pengisian pada

    rongga mould adalah dilakukannya press dengan pada kuvet. Cekuatan press

    yang diberikan pada kuvet sebesar %;;; psi selama * menit kemudian sebesar

    '';; psi selamat * menit juga. elama proses press ini biasanya ditemukan flash,

    yaitu adanya kelebihan bahan. Hlash ini harus dibersihkan dan dipisahakan

    dengan bagian resin yang mengisi mould. etelah dilakukan ini tahap berikutnya

    adalah dilakukannya curing.

    ebelum rongga tersebut diisi dengan acrylic, lebih dulu diulasi dengan bahan

    separator?pemisah, yang umumnya menggunakan could mould seal "/#.

    *

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    8/23

    Ruang cetak diisi dengan akrilik pada waktu adonan mencapai tahap plastis

    "dough stage#. Pemberian separator tersebut dimaksudkan untuk7

    a. encegah merembesnya monomer ke bahan cetakan "gips# dan ber-

    polimerisasi di dalam gips sehingga menghasilkan permukaan yang kasar

    dan merekat dengan bahan cetakan?gips.

    b. encegah air dari bahan cetakan masuk ke dalam resin acrylic. ewaktu

    melakukan pengisian ke dalam cetakan pelu diperhatikan 7

    /ara pengepresan yang benar adalah7

    %. Adonan yang telah mencapai tahap dough dimasukkkan ke dalam rongga

    cetak, kemudian kedua bagian kuvet ditutup dan diselipi kertas selofan.

    Pengepresan awal dilakkukan sebesar 3;;psi, kelebihan acrylic

    dipotongdengan pisau model. Cedua bagian kuvet dikembalikan, diselipi

    kertasselofan.'. Pengepresan dilakukan lagi seperti di atas, tetapi tekanan

    ditingkatkanmenjadi %';; psi. Celebihan acrylic dipotong dengan pisau

    model. Ceduabagian kuvet dikembalikan tanpa diselipi kertas selofan.

    (. Pengepresan terakhir dilakukan dengan tekanan %*;; psi, kemudian

    kuvetdiambil dan dipindahkan pada begel.

    %. Pemasakan "/uring#

    Proses curring adalah proses terjadinya pengerasan, dimana setiap jenis resin

    akrilik memiliki spesialisasi tersendiri.

    Heat cured acrylic resin 7 yaitu terjadinya curring yang diaktivasi oleh

    adanya panas.

    Self cured acrylic resin 7 curring cukup dapat dilakukan pada suhu ruang

    karena adanya aktivator amin tersier.

    Liht cured resin 7 proses curring dicapai dengan dipaparkannya cahaya

    tampak.

    Entuk menyempurnakan dan mempercepat polimerisasi pada heat cure, maka

    setelah pengisian "packing# dan pengepresan perlu dilakukan pemasakan "curing#

    di dalam oven atau boiling water "air panas#. 4i dalam pemasakan harus

    diperhati-kan, lamanya dan kecepatan peningkatan suhu?temperature.

    etode pemasakan dapat dilakukan dengan cara cepat atau lambat. Ada tiga

    metodepemasakan resin acrylic, yaitu7

    %. Cuvet dan !egel dimasukkan ke dalam waterbath, kemudian diisi air setinggi

    *cm diatas permukaan kuvet. elanjutnya dimasak diatas nyala api

    hinggamencapai temperature ;;/ "dipertahankan selama %; menit#.

    +

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    9/23

    Cemudiantemperaturnya ditingkatkan hingga %;;;/ "dipertahankan selama ';

    menit#.elanjutnya api dimatikan dan dibiarkan mendingin sampai temperature

    ruang.

    '. emasak air sesuai kebutuhan hingga mendidih "%;;;/#, kemudian kuvet

    danbeugel dimasukkan dan ditunggu hingga mendidih kembali

    "dipertahankanselama '; menit#, api dimatikan dan dibiarkan mendingin

    sampai temperatureruang.

    (. emasak air sesuai kebutuhan hingga mendidih "%;;;/#, kemudian kuvet

    danbeugel dimasukkan dan ditunggu hingga mendidih kembali. etelah

    mendidihapi segera dimatikan dan dibiarkan selama )* menit.

    Cuvet dan begel yang terletak dalam water bath harus dibiarkan dingin

    secaraperlahan-lahan. elama pendinginan terdapat perbedaan kontraksi antara

    gipsdan acrylic yang menyebabkan timbulnya stress di dalam polimer.

    Pendinginansecara perlahan-lahan akan akan memberi kesempatan terlepasnya

    stress olehkarena perubahan plastis. elama pengisian mould space,

    pengepresan dan pemasakan perlu dikontrol perbandingan antara monomer

    dan polimer. ". /ombe %33'#

    2.(. Pr$ses P$l#mer#sas# Akr#l#k

    Resin akrilik berpolimerisasi melalui reaksi polimerisasi tambahan. Pada reaksi

    ini, tidak terjadi perubahan komposisi tetapi menghasilkan molekul raksasa dalam

    ukuran yang hampir tidak terbatas. Proses polimerisasi jenis ini terdiri dari ) tahap

    seperti yang dapat dilihat pada gambar ( yaitu

    a# Aktivasi "2nduksi# 7 Entuk memulai proses polimerisasi tambahan, haruslah

    terdapat radikal bebas. Radikal bebas dapat dihasilkan dengan mengaktifkan

    molekul monomer dengan sinar E:, sinar biasa, panas, atau pengalihan energi dan

    komposisi lain yang bertindak sebagai radikal bebas.b# 2nisiasi "Penyebaran# 7 Reaksi rantai harus berlanjut dengan terbentuknya panas,

    sampai semua monomer telah diubah menjadi polimer. eskipun demikian, reaksi

    polimerisasi tidak pernah sempurna.

    c# Propagasi "Pengalihan rantai# 7 Reaksi rantai dapat diakhiri dengan baik dengan

    cara penggabungan langsung atau pertukaran atom hidrogen dari satu rantai yang

    tumbuh ke rantai yang lain.

    ,

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    10/23

    d# 6erminasi "Pengakhiran# 7 Ceadaan aktif diubah dari satu radikal aktif menjadi

    suatu molekul tidak aktif, dan tercipta molekul baru untuk pertumbuhan

    selanjutnya.

    asa yang diperlukan untuk campuran resin akrilik mencapai konsistensi douh-

    like dinamakan douh formin time. pesifikasi American 4ental Association No.%'

    menyatakan bahwa konsistensi ini harus dicapai kurang dari ); menit setelah

    pengadukan. 4alam penggunaan klinik, biasanya hanya mengambil masa kurang dari

    %; menit. inimum masa yang diambil untuk resin akrilik self cureberpolimerisasi

    adalah (; menit.

    6erdapat beberapa sifat fisik polimer yang dapat dipengaruhi oleh perubahan dalam

    temperatur dan lingkungan serta komposisi, struktur, dan berat molekul suatu

    polimer 7

    %. akin tinggi temperatur, polimer makin lunak dan lemah

    '. akin tinggi berat molekul, makin tinggi sifat fisikomekanik suatu polimer

    Self cure resin akrilik diaktivasi oleh bahan kimia penurun "reducin aent# yang

    disebut initiator yang ditambahkan pada cairan monomer. !ahan kimia ini yang selalu

    digunakan adalah tertiary aromatic anime. )educin aent ini bereaksi dengan

    benzoyl pero%idepada suhu kamar untuk menghasilkan radikal bebas peroksida, yang

    akan menginisiasi proses polimerisasi monomer. /ara inisiasi radikal bebas untuk

    ketiga @ tiga jenis resin akrilik ditunjukkan oleh gambar. Perbedaan paling jelas antara

    self cure dan heat cure akrilik adalah pada proses aktivasi "induksi# polimerisasi.

    Heat cure diaktivasi oleh panas, sedangkanself cure diaktivasi oleh bahan kimia.

    2.). !-arat an s#&at res#n akr#l#k

    2.).1 !-arat Res#n Akr#l#k Dalam "e$kteran /#g#

    %. Pertimbangan biologis I 6idak berbau, tidak berasa, tidak toksik dan

    tidak mengiritasi jaringan mulut.

    '. ifat fisik memiliki kekuatan terhadap tekan gigit atau pengunyahan,

    tekanan benturan, keausan, kestabilan dimensi.

    (. ifat estetik I enunjukkan translusensi dan tidak berubah warna

    setelah pembentukan.

    ). 6ahan abrasi, mudah direparasi dan dibersihkan

    *. !iokompabilitas dengan jaringan lunak mulut

    +. !iaya ekonomis dan mudah dalam manipulasi2.).2 !#&at Res#n Akr#l#k

    10

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    11/23

    ifat bahan basis gigi tiruan terbagi atas sifat mekanis, sifat kemis dan

    biologis, serta sifat fisis.

    A. ifat ekanis

    ifat mekanis adalah respons yang terukur, baik elastis maupun plastis,

    dari bahan bila terkena gaya atau distribusi tekanan.ifat mekanis bahan

    basis gigi tiruan terdiri atas kekuatan tensil, kekuatan impak, fatique,

    crazin dan kekerasan.

    a. Cekuatan 6ensil

    Cekuatan tensil resin akrilik polimerisasi panas adalah ** Pa.Cekuatan

    tensil resin akrilik yang rendah ini merupakan salah satu kekurangan

    utama resin akrilik.

    b. Cekuatan 2mpak

    Cekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas adalah % cm

    kg?cm.Resin akrilik memiliki kekuatan impak yang relatif rendah dan

    apabila gigi tiruan akrilik jatuh ke atas permukaan yang keras

    kemungkinan besar akan terjadi fraktur.

    c* +atique

    Resin akrilik memiliki ketahanan yang relatif buruk terhadap fraktur

    akibat fatique. +atique merupakan akibat dari pemakaian gigi tiruan

    yang tidak didesain dengan baik sehingga basis gigi tiruan melengkung

    setiap menerima tekanan pengunyahan.Cekuatan fatique basis resin

    akrilik polimerisasi panas adalah %,* juta lengkungan sebelum patah

    dengan beban '*;; lb?in'padastress maksimum % Pa.

    d* Crazin

    Crazin kadang-kadang muncul berupa kumpulan retakan pada

    permukaan gigi tiruan resin akrilik yang dapat melemahkan basis gigi

    tiruan. Retakan-retakan ini dapat timbul akibat salah satu dari tiga

    mekanisme berikut. Pertama, apabila pasien memiliki kebiasaan sering

    mengeluarkan gigi tiruannya dan membiarkannya kering, siklus

    penyerapan air yang konstan diikuti pengeringan sehingga dapat

    11

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    12/23

    menimbulkan stress tensil pada permukaan dan mengakibatkan

    terjadinya crazin. Cedua, penggunaan anasir gigi tiruan porselen juga

    dapat menyebabkan crazinpada basis di daerah sekitar leher anasir gigi

    tiruan yang diakibatkan perbedaan koefisien ekspansi termal antara

    porselen dan resin akrilik. Cetiga, crazin dapat terjadi selama perbaikan

    gigi tiruan ketika monomer metil metakrilat berkontak dengan resin

    akrilik yang telah mengeras dari potongan yang sedang diperbaiki.

    6ingkat crazin ini dapat dikurangi oleh cross-linkin aent yang

    berfungsi mengikat rantai-rantai polimer.

    e. Cekerasan

    Nilai kekerasan resin akrilik polimerisasi panas adalah '; :BN atau %*

    kg?mm'.Nilai kekerasan tersebut menunjukkan bahwa resin akrilik

    relatif lunak dibandingkan dengan logam dan mengakibatkan basis resin

    akrilik cenderung menipis. Penipisan tersebut disebabkan makanan yang

    abrasif dan terutama pasta gigi pembersih yang abrasif, namun penipisan

    basis resin akrilik ini bukan suatu masalah besar.Cekurangan utama dari

    resin akrilik adalah mudah frakturnya gigi tiruan, hal ini berhubungan

    erat dengan sifat-sifat mekanis resin akrilik polimerisasi panas, yaitu

    kekuatan tensil, lentur, fatique dan impak yang rendah serta sifat notch

    sensiti!ity yang tinggi.

    !. ifat Cemis dan !iologis

    ifat kemis adalah sifat suatu bahan yang dapat mengubah sifat dasar

    bahan tersebut, seperti penyerapan air dan stabilitas warna. ifat biologis

    adalah sifat suatu bahan dalam interaksinya dengan makhluk hidup, seperti

    pembentukan koloni bakteri dan biokompatibilitas.

    a. Penyerapan Air

    Resin akrilik menyerap air secara perlahan, biasanya melalui difusi, dan

    mencapai titik keseimbangan sekitar ' < setelah periode beberapa hari

    atau minggu tergantung pada ketebalan gigi tiruan. Penyerapan air selalu

    terjadi pada resin akrilik dengan tingkat yang lebih besar pada bahan

    12

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    13/23

    yang lebih kasar.Penyerapan air menyebabkan perubahan dimensi,

    meskipun tidak signifikan.Penelitian /heng Ji-Jung "%33)# menemukan

    bahwa penambahan berbagai serat pada resin akrilik menunjukkan

    perubahan dimensi yang lebih kecil selama perendaman dalam air.

    b. Pembentukan Coloni !akteri

    Cemampuan organisme tertentu untuk berkembang pada permukaan gigi

    tiruan resin akrilik berkaitan dengan penyerapan air, energi bebas

    permukaan, kekerasan permukaan, dan kekasaran permukaan.!erbagai

    penelitian menunjukkan bahwa resin akrilik polimerisasi panas memiliki

    penyerapan air yang rendah, permukaan yang halus, kekerasan

    permukaan yang lebih tinggi dibandingkan nilon dan sudut kontak

    permukaan dengan air yang cukup besar sehingga apabila diproses

    dengan baik dan sering dibersihkan maka perlekatan bakteri tidak akan

    mudah terjadi.Pembersihan dan perendaman gigi tiruan dalam pembersih

    kemis secara teratur umumnya sudah cukup untuk mengurangi masalah

    perlekatan bakteri.

    c. tabilitas Garna

    Ju-lin 8ai dkk. "';;(# mempelajari stabilitas warna dan ketahanan

    terhadap stain dari nilon, silikon serta dua jenis resin akrilik dan

    menemukan bahwa resin akrilik menunjukkan nilai diskolorasi yang

    paling rendah setelah direndam dalam larutan kopi.!eberapa penulis

    juga menyatakan bahwa resin akrilik polimerisasi panas memiliki

    stabilitas warna yang baik.

    d. !iokompatibilitas

    ecara umum, resin akrilik polimerisasi panas sangat biokompatibel.

    Galaupun demikian, beberapa pasien mungkin menunjukkan reaksi

    alergi yang disebabkan monomer sisa metil metakrilat atau benzoic acid

    pada basis gigi tiruan. Pasien yang tidak alergi juga dapat mengalami

    iritasi apabila terdapat jumlah monomer yang tinggi pada basis gigi

    tiruan yang tidak dikuring dengan baik. !atas maksimal konsentrasi

    monomer sisa untuk resin akrilik polimerisasi panas menurut standar

    2$ adalah ','

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    14/23

    /. ifat Hisis

    ifat fisis adalah sifat suatu bahan yang diukur tanpa diberikan tekanan

    atau gaya dan tidak mengubah sifat kimia dari bahan tersebut. ifat fisis

    terdiri atas massa jenis, ekspansi termal, porositas dan kekasaran

    permukaan.

    a. assa Denis

    Resin akrilik memiliki massa jenis yang relatif rendah yaitu sekitar %,'

    g?cm(. Bal ini disebabkan resin akrilik terdiri dari kumpulan atom-atom

    ringan, seperti karbon, oksigen dan hidrogen.

    b. kspansi 6ermal

    Coefisien ekspansi termal resin akrilik polimerisasi panas adalah sekitar

    ; ppm?o/. Nilai ini merupakan angka yang cukup tinggi dari kelompok

    resin. Emumnya hal ini tidak menimbulkan masalah, namun terdapat

    kemungkinan bahwa anasir gigi tiruan porselen yang tersusun pada basis

    gigi tiruan dapat menjad i longgar dan lepas akibat perbedaan

    ekspansi dan kontraksi.

    c. Porositas

    Adanya gelembung atau porositas di permukaan dan di bawah

    permukaan dapat mempengaruhi sifat fisis, estetik dan kebersihan basis

    gigi tiruan. "5ambar# Porositas cenderung terjadi pada bagian basis gigi

    tiruan yang lebih tebal. Porositas dapat diakibatkan penguapan monomer

    yang tidak bereaksi dan berat molekul polimer yang rendah, disertai

    temperatur resin akrilik selama kuring mencapai atau melebihi titik didih

    bahan tersebut.

    a b c d

    5ambar % 7 Porositas di permukaan dan di dalam basis gigi tiruan

    1'

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    15/23

    a 7 porositas di permukaan basis gigi tiruan

    b 7 porositas di permukaan basis gigi tiruan dilihat dengan mikroskop

    elektron

    c 7 porositas di dalam basis gigi tiruan

    d 7 porositas di dalam basis gigi tiruan dilihat dengan mikroskop elektron

    Porositas juga dapat berasal dari pengadukan komponen bubuk dan

    cairan yang tidak tepat. 6imbulnya porositas dapat diminimalkan dengan

    adonan resin akrilik yang homogen, penggunaan perbandingan polimer

    dan monomer yang tepat, prosedur pengadukan yang terkontrol dengan

    baik, serta waktu pengisian bahan ke dalam mould yang tepat.

    d. Cekasaran Permukaan

    !eberapapenelitimenyatakanbahwa resin akrilik polimerisasi panas

    memiliki permukaan yang halus dan mampu mempertahankan

    pemolesan yang baik selama jangka waktu pemakaian yang

    panjang.Cekasaran permukaan dari bahan kedokteran gigi yang

    dipertimbangkan ideal oleh Kuirynen dkk. dan !ollen dkk. adalah

    mendekati ;,' Lm atau kurang. Entuk resin akrilik, sedikit perbedaan

    dari ;,' Lm dapat diabaikan. Bal ini disebabkan resin akrilik

    mengandung monomer sisa yang memiliki efek sitotoksik terhadap

    sejumlah bakteri sehingga dapat mengurangi perlekatan bakteri pada

    permukaan resin akrilik.Pemolesangigitiruanakrilik dapat dilakukan

    dengan pemolesan mekanis, atau dengan pemolesan kemis merendam

    akrilik dalam larutan pemolesan kemis yang telah dipanaskan.

    Pemolesan kemis memiliki keuntungan yaitu waktu yang dibutuhkan

    lebih singkat. elain pemolesan mekanis dan kemis, juga dapat

    digunakan sealant yang diaktivasi dengan sinar ultraviolet untuk

    pemolesan. ofou dkk. "';;%# menyatakan bahwa kekasaran permukaan

    yang dihasilkan dengan bahan ini sama dengan yang dihasilkan oleh

    pemolesan mekanis. /ara ini juga cukup hemat waktu seperti pemolesan

    1(

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    16/23

    kemis dan :alittu "%33+# menemukan bahwa sealant ini menurunkan

    tingkat monomer sisa.Pfeiffer dan Rosenbauer "';;)# serta :alittu

    "%33+# menyatakan bahwa resin akrilik yang dipoles dengan baik

    menunjukkan penurunan pelepasan monomer yang signifikan

    dibandingkan dengan yang tidak dipoles.

    2.* B#$k$m%at##l#tas Res#n Akr#l#k

    Polimetil metakrilat yang merupakan material dasar dari resin akrilik di bidang

    kedokteran gigi digunakan sebagai material pembuatan basis gigi tiruan lepasan

    semenjak mulai diperkenalkan pada tahun %3(.

    %. aterial ini mempunyai beberapa keunggulan antara lain estetik yang baik,

    kekuatan tinggi, menyerap air rendah, daya larut rendah, mudah dilakukan

    reparasi, proses manipulasi mudah karena tidak memerlukan peralatan rumit.

    '. $leh karena itu resin akrilik masih menjadi pilihan utama dokter gigi sebagai

    pembuatan basis gigi tiruan lepasan, meskipun saat ini telah banyak digunakan

    material logam campur sebagai basis gigi tiruan lepasan. Perkembangan

    material untuk pembuatan basis gigi tiruan telah dirasakan pada saat ini

    dengan dipasarkan resin akrilik jenis rapid heat cured. Pabrik pembuat

    material tersebut menyebutkan bahwa resin akrilik ini mempunyai fitting yang

    baik, komfortabel, free bubble, kuat, cadmium- free. Ceunggulan jenis resin

    akrilik ini tidak memerlukan waktu yang lama untuk proses polimerisasi.

    enggunakan perbandingan antara bubuk dan cairan resin akrilik yang tepat

    berdasarkan petunjuk pabrik dan jenis resin akrilik ini hanya memerlukan

    waktu selama '; menit untuk proses polimerisasi. Bal ini berbeda dengan

    resin akrilik Apabila proses polimerisasi dari resin akrilik berjalan singkat,

    akan menyebabkan kandungan monomer yang belum bereaksi menjadi

    polimer masih tetap tinggi.

    (. Bal ini telah terbukti bahwa resin akrilik jenis rapid heat cured bila proses

    polimerisasi selama '; menit, kandungan monomer sisa yang terdeteksi

    dengan kromatografi gas sebesar %,3

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    17/23

    ). Candungan monomer sisa dalam resin akrilik yang tinggi perlu mendapatkan

    perhatian. !ila material tersebut digunakan di dalam rongga mulut dapat

    mengakibatkan terjadi iritasi pada mukosa rongga mulut yang manifestasinya

    berupa kemerahan, rasa sakit dan pembengkakan.

    *. Peneliti lain juga melaporkan terjadi iritasi mukosa yang disebabkan pelepasan

    monomer sisa dari resin akrilik yang telah mengeras. yang sebelumnya,

    memerlukan waktu sekitar %'; menit untuk proses polimerisasi.

    2.+ A%l#kas# Res#n Akr#l#k D# "e$kteran /#g#

    a. ebagai bahan restorasi

    Celebihan resin akrilik untuk bahan restorasi antara lain daya alir tinggi,

    aplikasi mudah setting dengan 8ight /uring selama %; menit, dan

    menghasilkan permukaan yang sangat halus dan mengkilat.

    b. ebagai sendok cetak

    endok cetak resin dibuat untuk menyesuaikan lengkung tertentu sehingga

    sering disebut sendok cetak individual. !ahan yang digunakan adalah bahan

    self-cured resin. 6etapi akhir-akhir ini sering digunakan bahan resin urethra

    dimetakrilat yang diaktivasi sinar. endok cetak dari bahan ini mempunyai

    dimensi yang stabil selama pasca polimerisasi tetapi rapuh dan melepaskan

    partikel bubuk selama proses pengasahan.

    c. ebagai alat ortodonsi lepasan

    4ipakai sebagai plat dasar alat ortodontik lepasan yang berupa lempengan plat

    akrilik berbentuk melengkung mengikuti permukaan palatum atau permukaan

    lingual lengkung mandibula. Denis resin yang dipakai adalah heat curing dan

    cold curing. !ahan dari cold curing memiliki berat molekul lebih rendahsehingga pengkerutannya lebih sedikit namun memiliki porositas lebih banyak

    sehingga kekuatannya lebih rendah. /old curing polimerisasinya lebih cepat

    sehingga waktu pengolahannya pun singkat. Gaktu pembuatan yang singkat

    ini membuat bahan ini cocok untuk pembuatan alat ortodontik lepasan dan

    untuk reparasi plak akrilik. elain itu cold curing juga mudah dimanipulasi

    dalam pembuatan.

    d. ebagai reparasi

    1*

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    18/23

    !ahan yang biasa digunakan adalah jenis self-cured dan heat-cured.

    e. Relining

    Relining adalah mengganti permukaan protesa yang menghadap jaringan.

    !ahan yang biasa digunakan adalah self-cured. Namun juga digunakan resin

    yang diaktivasi dengan energy panas, sinar, atau gelombang mikro yang

    nantinya akan menghasilkan panas yang cukup besar dan distorsi basis protesa

    cenderung terjadi. 6ahap awal dari relining itu membersihkan permukaan yang

    menghadap jaringan untuk meningkatkan perlekatan antara resin yang ada

    dengan bahan relining. 8alu resin yang tepat dimasukkan dan dibentuk dengan

    teknik molding tekanan.

    f. Rebasing

    Rebasing adalah mengganti keseluruhan basis protesa. !ahan yang biasa

    digunakan adalah sel-cured. /aranya adalah bahan self-cured dicampur sampai

    konsistensi encer lalu dimasukkan ke daerah yang kan direparasi. Polimerisasi

    yang timbul akan lebih sedikit apabila polimerisasi dilakukan di bawah

    tekanan hydrolic hingga sebesar '*; kN?m pada suhu );-*;o/.

    1+

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    19/23

    !A! 222

    P!ABAAN

    (.%. 6ahap manipulasi dental wa>

    Alat an ahan

    %# Pisau malam

    '# Pisau model

    (# !owl dan spatula

    )# Cuvet dan press begel

    *# !anch press hidrolik

    +# 8ampu spirtus

    # asker

    # Compor dan panci

    3# Cuas kecil%;# /hip blower

    %%# odel spacer malam

    %'# :aselin

    %(# 5ips putih

    %)# Resin akrilik

    %*# /elophan

    %+# !aseplate wa>

    %# Certas gosok

    %# 5ips biru

    %3# Air sabun';# /

    Langkah kerja

    1. #ksas# malam

    a. 8akukan fiksasi pada seluruh tepi lempeng gigit dangan malam sampai

    batas mukosa bergerak dan mukosa tak bergerak. Hiksasi dilakukan

    sampai model lempeng gigit tidak dapat lepas dari modelnya. Hiksasi

    dilakukan dengan melelehkan malam pada lampu spirtus dengan

    menggunakan pisau model lalu rapikan tepi fiksasi dengan chipblower

    supaya permukaan rata.

    b. upaya seluruh permukaan lempeng gigit lebih rata, halus, dan mengkilat

    lakukan kontur sederhana untuk merapikan dan gosok menggunakan air

    sabun.

    2. Penanaman s%aer m$el

    a. etelah permukaan lempeng gigit rata, halus, dan mengkilat lakukan

    penanaman pada kuvet.

    b. Pertama ulasi selurh permukaan model dengan vaselin kecuali malamnya.

    c. Aduk gips putih lalu tuangkan pada kuvet. 8etakkan model ke dalam kuvet

    yang telah berisi gips. 6ekan sampai kemiringan model )*M karena rahang

    atas.

    d. Rapikan gips hingga rapi sebelum mencapai final setting. Perhatikan

    jangan sampai daerah undercut. 8alu gosok menggunakan kertas gosok

    sehingga seluruh permukaan rata dan halus.

    1,

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    20/23

    e. etelah gips mencapai final setting, ulasi seluruh permukaan dengan

    vaselin kecuali model malam. 8alu aduk gips birudengan konsistensi agak

    encer karena rahang atas dan tumpahkan pada model malam. Rapikan

    menggunakan kuas kecil, hindari terjadinya daerah undercut.

    f. etelah final setting katupkan kuvet lawan. 8alu aduks gips putih dan

    tuang ke dalam kuvet hingga penuh. 6utup, rapikan, dan buang sisa gips

    putih.

    g. 8etakkan pada press begel dan press dengan kekuatan maksimal, biarkan

    gips mencapai final setting.

    3. Burn#ng $ut

    a. 6ahap ini dilakukan di rumah dengan sei=in dosen pembimbing.

    b. iapkan kompor dan panci.

    c. 8alu didihkan air sampai mendidih dengan ukuran air sampai

    menenggelamkan kuvet.

    d. etelah mendidih masukkan kuvet beserta press begelnya selama %* menit

    "sampai malam mencair#. etelah itu keluarkan press begel dan kuvetnya,

    lalu buka kuvet menggunakan pisau model pelan-pelan.

    e. !ila malam belum benar-benar hilang siram dengan air mendidih lalu sikat

    sampai sisa malam benar-benar bersih.

    3. Pak#ng akr#l#k an %enge%resan

    a. Elasi seluruh permukaan model yang sudah bersih dari malam dengan /

    menggunakan kuas kecil, tunggu sampai kering. Pengulasan dengan

    gerakan satu arah.

    b. Pengadukan monomer dan polimer serta packing akrilik dilakukan oleh

    petugas lab dengan perbandingan dan P (7% menurut berat. Pengadukan

    dilakukan di mi>ing jar lalu tutup sampai fase dough stage. etelah dough

    aplikasikan resin ke kuvet atas maupun bawah. 6utup dengan kuvet lawan

    dan lakukan press dengan press hidrolis.

    c. Pengepresan dilakukan ( kali pertama dengan tekanan 3;; psi selama %;

    detik lalu lepaskan dan keluarkan dari press hidrolis. !uang kelebihan

    akrilik.

    d. Press lagi dengan tekanan %';; psi selama %; detik. 8alu lepaskan dan

    keluarkan dari press hidrolis. !uang kelebihan akrilik.

    20

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    21/23

    e. 6erkhir dengan tekanan %*;; psi selama %; detik. 8epaskan, keluarkan, dan

    buang sisa akrilik. 4iharapkan pada tekanan terakhir ini sisa akrilik tinggal

    sedikit.

    f. asukkan kuvet ke press begel kembali dan rendam air minimal jam. 2ni

    dilakukan untuk menunggu tahap polimerisasinya sempurna.

    '. 4ur#ng akr#l#k engan %ereusan

    a. 6ahap curing ini juga dilakukan di rumah.

    b.asak air dalam panci dengan ukuran kuvet terendam semua.

    c. etelah mendidih masukkan kuvet yang dipress di press begel tunggu

    selama '* menit. etelah itu matikan kompor dan tunggu hingga air sampai

    suhu ruang. Dangan keluarkan kuvet sebelum air suhu ruang.

    d.etelah suhu ruang keluarkan kuvet dan press begel. 8alu lepaskan kuvet

    dari press begel danbuka kuvet menggunakan pisau malam pelan-pelan.

    e. Pisahkan lempeng akrilik dari model dengan hati-hati.

    f. !awa model beserta lempeng akrilik ke skill lab berikutnya untuk

    memasuki tahap polishing menggunakan bahan abrasif

    5. Has#l

    hasil yan saya dapat berupa lempeng akrilik yang masih kasar dan ada garis

    garis. 5aris pada lempeng akrilik disebabkan karena model gips biru pecah,

    sehingga lempeng akrilik ketika masih dalam bentuk kasar terlihat seperti

    pecah padahal sebenarnya tidak pecah.

    21

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    22/23

    BAB I5

    "E!IMPULAN

    Resin akrilik adalah jenis resin termoplastik, di mana merupakan senyawa kompon

    non metalik yang dibuat secara sintesis dari bahan bahan organik. Resin akrilik dapat

    dibentuk selama masih dalam keadaan plastis. Resin akrilik terdiri dari dua komponen

    utama yaitu powder dan li1uid. Powder terdiri dari butirbutir poli "metil metakrilat#

    pra-polimerisasi, 2nitiator berupa ben=oil pero>ide dan pigmen berupa /admium

    sulphide dan /admium selenide. edangkan li1uid terdiri dari monomer berupa metil

    metakrilat tidak terpolimerisasi.

    Resin akrilik bermacam-macam jenis dan tipenya. !erdasarkan asalnya resin dapat

    dibedakan menjadi resin alami dan sintetik. Resin alami merupakan bahan yang

    disekresikan oleh tumbuhan dan serangga tertentu, misalnya rosin. edangkan resin

    sintetik terdiri dari campuran bahan-bahan kimia dengan struktur kimia yang mengacu

    pada resin alami. Cemudian jika berdasarkan sifat termalnya, resin dibagi lagi

    menjadi resin termoplastik dan thermosetting. edangkan jika berdasarkan

    aktivatornya resin dibagi menjadi ) yaitu heat cured, self cured, resin akrilik

    polimerisasi microwave, dan resin akrilik polimerisasi cahaya.

    Resin akrilik tentu memiliki sifat dan syarat, kelebihan dan kekurangan serta

    biokompatibilitas terhadap rongga mulut. ifat- sifat dan syarat resin akrilik yaitu

    warnanya sama dengan jaringan sekitar, mempunyai dimensional stability yang baik,

    resin akrilik keras dan memiliki daya tahan yang baik terhadap abrasi, semua resin

    akrilik dan polimetil metakrilat menunjukan kecenderungan menyerap air melalui

    proses imbibisi, secara biologi resin tidak meiliki harus tidak meiliki rasa, tidak

    berbau, tidak tosik dan tidak mengiritasi jaringan mulut.

    Resin akrilik tidak boleh menyebabkan iritasi atau bersifat toksik pada lingkungan

    sehingga biokompatibilitasnya harus tinggi. Celebihan dan kekurangan setiap resin

    berbeda tergantung tipe resin. 2nilah yang mendasari pengaplikasian tipe resin pada

    kedokteran gigi sesuai dari kelebihan dan kekurangan tadi.

    Proses manipulasi pada resin akrilik sendiri yang harus diperhatikan yaitu

    perbandingan monomer dan polimer agar menghasilkan resin yang sesuai dengan

    yang dikehendaki. etelah pencampuran akan terjadi beberapa tahapan yaitu tahap

    andy stage, ticky stage, 4ough tage, dan Rubber hard stage. Cemudian setelah itu

    baru proses packing yaitu penuangan resin kedalam mould. Aplikasi resin akrilik yang

    22

  • 7/26/2019 Isi Laporan Resin Akrilik

    23/23

    penting pada bidang kedokteran gigi yaitu Pembuatan !asis 5igi 6iruan, !ahan

    Restorasi, !ahan penambah post dam pada full denture, Restorasi gigi 9 tambalan,

    inlay dan laminate "resin komposit#, plint dan stents, ebagai individual tray atau

    sendok cetak perorangan, Peralatan ortodonsi.

    23