17
1 BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Plywood atau yang lebih dikenal dengan sebutan tripleks merupakan salah satu bahan yang sering digunakan sebagai bahan bangunan. Plywood merupakan sejenis papan pabrikan yang terdiri dari lapisan kayu (veneer kayu)  yang direkatkan bersama-sama. Plywood merupakan salah satu produk kayu yang  paling sering d igunakan dalam membangun sebua h rumah atau proyek bangu nan lainnya. Plywood bersifat fleksibel, murah, dapat dibentuk, dapat didaur ulang, dan tidak memiliki teknik pembuatan yang rumit. Kayu lapis merupakan bahan  jadi dan mudah dikerjaka n. Dapat dipotong menjad i berbagai ukuran dan bentuk, mudah dipakai ataupun disekrup dan tidak dikuatirkan akan pecah. Kayu lapis merupakan bahan yang memiliki kestabilan dimensi . Plywood biasanya digunakan untuk menggunakan kayu solid karena lebih tahan retak, susut, atau bengkok.  Plywood tergolong salah satu panel structural, dimana arah penggunaan kayu ini adalah untuk panel-panel structural. Cikal bakal munculnya kayu lapis terjadi di Mesir sekitar tahun 1500 S.M. dimana pada masa tersebut orang-orang Mesir telah mampu membuat vinir untuk menghiasi perabot rumah tangga. Disusul bangsa Yunani dan Roma kuno mengembangkan alat pemotong vinir (Haygreen dan Bowyer, 1993). Seiring dengan meningkatnya kebutuhan bahan konstruksi maka keberadaan industri kayu lapis mulai berkembang setelah tahun 1930-an yang ditandai dengan penggunaan kempa panas dari Eropa dan perekat resin sintetis sebagai perkembangan teknis yang memainkan peranan penting pada  pertumbuhan awal industr i kayu lapis. Pada tahun 1972 di Amerika Serikat ada sekitar 600 perusahaan pembuat kayu lapis dan vinir yang telah mampu mengekspor kayu lapis sebesar US$ 3 milyar (Haygreen dan Bowyer, 1993). Di Indonesia, perkembangan industri kayu lapis terjadi sekitar tahun 1980-an semenjak diberlakukannya larangan ekspor kayu bulat oleh pemerintah. ( Pada tahun tersebut kondisi hutan di Indonesia masih sangat mendukung perkembangan industri kayu lapis, keterseduaan log-log kayu berdiameter besar dan silindris yang berasal dari hutan alam sebagai syarat utama bahan baku dalam pembuatan kayu lapis masih cukup melimpah.) Lain halnya dengan sekarang, kondisi hutan alam sudah tidak mampu lagi mensuplai kayu berdiamater besar, hal ini berdampak pada terancamnya keberadaan industri kayu lapis yang ada. Ketersediaan bahan baku berkualitas dari hutan alam semakin menurun, telah membuat para ahli dan pelaku industri kayu lapis mulai

Isi Makalah Plywood

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 1/17

1

BAB1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Plywood atau yang lebih dikenal dengan sebutan tripleks merupakan salah

satu bahan yang sering digunakan sebagai bahan bangunan. Plywood merupakan

sejenis papan pabrikan yang terdiri dari lapisan kayu (veneer kayu) yang

direkatkan bersama-sama. Plywood merupakan salah satu produk kayu yang

 paling sering digunakan dalam membangun sebuah rumah atau proyek bangunan

lainnya. Plywood bersifat fleksibel, murah, dapat dibentuk, dapat didaur ulang,

dan tidak memiliki teknik pembuatan yang rumit. Kayu lapis merupakan bahan

 jadi dan mudah dikerjakan. Dapat dipotong menjadi berbagai ukuran dan bentuk,

mudah dipakai ataupun disekrup dan tidak dikuatirkan akan pecah. Kayu lapismerupakan bahan yang memiliki kestabilan dimensi. Plywood biasanya digunakan

untuk menggunakan kayu solid karena lebih tahan retak, susut, atau bengkok. 

Plywood tergolong salah satu panel structural, dimana arah penggunaan

kayu ini adalah untuk panel-panel structural. Cikal bakal munculnya kayu lapis

terjadi di Mesir sekitar tahun 1500 S.M. dimana pada masa tersebut orang-orang

Mesir telah mampu membuat vinir untuk menghiasi perabot rumah tangga.

Disusul bangsa Yunani dan Roma kuno mengembangkan alat pemotong vinir 

(Haygreen dan Bowyer, 1993). Seiring dengan meningkatnya kebutuhan bahan

konstruksi maka keberadaan industri kayu lapis mulai berkembang setelah tahun

1930-an yang ditandai dengan penggunaan kempa panas dari Eropa dan perekat

resin sintetis sebagai perkembangan teknis yang memainkan peranan penting pada

 pertumbuhan awal industri kayu lapis.

Pada tahun 1972 di Amerika Serikat ada sekitar 600 perusahaan pembuat

kayu lapis dan vinir yang telah mampu mengekspor kayu lapis sebesar US$ 3

milyar (Haygreen dan Bowyer, 1993). Di Indonesia, perkembangan industri kayu

lapis terjadi sekitar tahun 1980-an semenjak diberlakukannya larangan ekspor kayu bulat oleh pemerintah. ( Pada tahun tersebut kondisi hutan di Indonesia

masih sangat mendukung perkembangan industri kayu lapis, keterseduaan log-log

kayu berdiameter besar dan silindris yang berasal dari hutan alam sebagai syarat

utama bahan baku dalam pembuatan kayu lapis masih cukup melimpah.) Lain

halnya dengan sekarang, kondisi hutan alam sudah tidak mampu lagi mensuplai

kayu berdiamater besar, hal ini berdampak pada terancamnya keberadaan industri

kayu lapis yang ada. Ketersediaan bahan baku berkualitas dari hutan alam

semakin menurun, telah membuat para ahli dan pelaku industri kayu lapis mulai

Page 2: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 2/17

2

 berpikir mengenai efisiensi dan regulasi terhadap bahan baku (log) untuk 

membuat kayu lapis.

Melalui perbaikan dan peningkatan teknologi telah berhasil meningkatkan

rendemen vinir yang dihasilkan. Persyaratan log berdiameter besar sudah tidak 

menjadi factor utama lagi, pemanfaatan log berdiameter kecil sudah bias

dipergunakan dalam pembuatan kayu lapis karena di industri kayu lapis telah

menggunakan spindles . Keberadaan spindles mampu meminimalisasi diameter 

log yang tersisa setelah proses pengupasan dimana pada saat menggunakan

metode konvensional tanpa spindles , diameter log sisa sekitar 15-20 cm telah

dapat direduksi menjadi 5 cm sehingga hal ini berakibat pada peningkatan

rendemen vinir yang dihasilkan. Saat ini plywood tersedia dalam berbagai

ketebalan, mulai dari 0.8 mm hingga 25 mm dengan tingkat kualitas yang

 berbeda-beda

Page 3: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 3/17

3

BAB 2

PLYWOOD

2.1 Keuntungan Penggunaan Kayu Lapis (Plywood):

1.  Kembang susut pada arah memanjang dan melebar jauh lebih kecil,

sehingga merupakan bahan yang memiliki stabilitas dimensi yang lebih

 baik 

2.  Mempunyai ketahanan lebar besar terhadap belahan dan retak.

3.  Memungkinkan penggunaaan lembaran-lembaran papan yang lebih besar.

4.  Memungkinkan penggunaan lembaran-lembaran papan berbentuk kurva.

5.  Memunkinklan kayu lapis digunakan lebih efisien

6.  Ringannya kayu lapis hinga memudahkan perlakuan kayu lapis pada

 pembuatan-pembuatan barang tertentu.

7.  Memungkinkan mendapat efek nilai dekoratif yang lebih luas

8.  Mampu menahan paku dan sekrup lebih baik 

2.2 Kerugian Penggunaan Kayu Lapis (Plywood):

1.  Plywood mudah rusak karena tersiram campuran semen. Sehingga

 plywood pada panel pembentukan harus diganti dan ini memakan waktu

yang tidak sedikit.

2.  Pada saat melepaskan panel ini, plywood sering kali robek dan

menyisakan robek-robekan tersebut pada beton. Hal ini kembali memakan

 banyak waktu untuk membersihkannya.

3. 

Cacat adalah suatu kelainan yang terdapat pada kayu lapis yang dapatmempengaruhi mutu kayu lapis tersebut. Tipe cacat pada kayu lapis

terbagi atas beberapa yaitu:

• Cacat alami adalah cacat yang terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang

disebabkan oleh faktor alami.

• Cacat teknis adalah cacat yang terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang

disebabkan oleh faktor teknis atau proses pengolahan.

• Cacat amplas adalah cacat yang terjadi pada saat pengamplasan.

Page 4: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 4/17

4

• Cacat kempa adalah cacat yang terjadi pada saat pengempaan.

• Cacat pisau adalah cacat yang terjadi pada saat pengupasan.

• Celah adalah cacat terbuka (alur) yang terjadi akibat kurang rapatnya

sambungan venir. Pecah adalah terpisahnya serat kayu

2.3 Jenis-jenis Kayu Lapis

•  Berdasarkan proses pembuatan dan keperluannya kayu lapis dibedakan

atas :

1.  Kayu lapis biasa / commercial plywood, yaitu kayu lapis hasil olahan tahap

 pertama di pabrik dan belum mengalami pengolahan lebih lanjut. Secara

keseluruhan masih memperlihatkan keadaan kayunya sendiri.

2.  Kayu lapis indah /  fancy plywood, yaitu kayu lapis yang permukaannya

diproses lebih lanjut khusus untuk keperluan dekorasi dengan cara :

 –  Diberi Veneer  jenis kayu indah misalnya nyatoh,  sonokeling ,

renyah, jatu, dll.

 –  Dilapisi kertas beraneka warna ( paper overlay)

 –  Dilapisi dengan bahan sintetis seperti lembaran polivinil plywood. 

 –  Diproses pahatan di mana permukaannya diproses secara mekanis.

•  Kayu lapis konstruksi / construksi plywood yaitu kayu lapis

untuk keperluan seperti kayu lapis cetak beton ( plyform),

kayu lapis berelur jantan dan betina ( tangue and groove

 plywood ) dan kayu lapis berlapisan (overlaid plywood ).

•  Berdasarkan jenis lembaran veneernya dibedakan :

Kayu lapis semua veneer (all veneer plywood )

Kayu lapis dengan inti papan lebar (lumber core board, batten board  plywood )

Kayu lapis dengan inti kayu (all veneer plywood )

Kayu lapis dengan inti papan sedang (blockboard plywood )

Kayu lapis dengan inti papan sempit (trips plywood, lamin board plywood )

Kayu lapis dengan inti papan partikel ( particle board plywood )

Kayu lapis dengan inti papan serat ( fiber board plywood )

Kayu lapis dengan inti papan serbuk (hard board plywood )

Page 5: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 5/17

5

Kayu lapis dengan inti bukan kayu (composite plywood  

  Menurut Sutigno(1989), kayu lapis dapat digolongkan menjadi lima

macam atas dasar:

1.  Jumlah Lapisan

Kayu lapis yang terdiri dari tiga lapisan disebut tripleks, sedangkan

kayu lapis yang disusun lebih dari tiga lapisan disebut multitripleks.

2.  Lapisan (core)

Secara umum yang disebut kayu lapis apabila semua lapisannya

terbuat dari venir (lapisan plywood) sedangkan papan block adalah

kayu lapis yang intinya terbuat dari kayu gergajian, papan partikel atau

 papan serat.

3.  Penggunaannya

Kayu lapis yang penggunaannya umum disebut kayu lapis biasa ataukayu lapis mentah. Kayu lapis structural adalah kayu lapis yang

dipakai untuk komponen bangunan untuk memikul beban, yang

termasuk dalam kayu lapis jenis ini adalah plyform dan marine

 plywood. Plyform adalah kayu lapis yang digunakan untuk cetakan

 beton, sedangkan marine plywood digunakan untuk konstruksi kapal

laut.

4.  Bahan Pelapis Salah Satu Sisi Permukaan

Kayu lapis indah adalah kayu lapis yang salah satu permukaannya

diberi bahan lain agar penampilan lebih indah. Bahan ini dapat berupavenir yang berasal dari kayu yang becorak indah, cat, kertas atau

 polivinil.

5.  Berdasarkan Bentuk 

Secara umum bentuk kayu lapis adalah datar, tetapi adapula kayu lapis

yang berbentuk lengkung seperti tempat duduk, sandaran kursi, kaki

asbak, mangkok, sendok dan garpu. Kayu lapis demikian disebut

moulded plywood.

  Menurut Asosiasi Kayu Panel Indonesia(1984) berdasarkan kelompok 

kayu bahan bakunya dapat dibedakan menjadi dua golongan besar

yaitu:

1. Kayu lapis kayu lunak (softwood plywood) dimana bahan bakunya

terdiri dari jenis kayu lunak, seperti kayu Pinus, Birch, dan lain-lain.

Kayu lapis ini disebut juga kayu lapis daun jarum.

2. Kayu lapis kayu keras (hardwood plywood) atau kayu lapis berdaun

lebar yang bahan bakunya terdiri dari kayu keras dan berdaun lebar 

seperti kayu Meranti dan Keruing.

Page 6: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 6/17

6

  Menurut Haygreen dan Bowyer dalam Nurdiana,(2003) berdasarkan

perekat yang digunakan kayu lapis dapat dibedakan menjadi dua

golongan besar yaitu:

1.  Kayu Lapis Eksterior 

Kayu lapis jenis ini mempunyai ketahanan terhadap perubahan cuaca

diluar ruangan dan tahan terhadap perebusan, yang dipergunakan di

tempat- tempat terbuka atau berhubungan langsung dengan pengaruh

luar, seperti untuk pintu. Perekat yang digunakan untuk kayu lapis ini

antara lain Phenol Formaldehyde, Resolsinol Formaldehyde dan

campuran kedua perekat tersebut.

2.  Kayu Lapis Interior 

Kayu lapis ini memiliki sifat tahan lembab yang dipergunakan hanya

untuk dalam ruangan atau di bawah atap yang tidak berhubungan

langsung dengan pengaruh luar atau panas. Perekat yang digunakanadalah Urea Formaldehyde, Melamine Formaldehyde dan kombinasi

keduanya.

2.4 Klasifikasi Plywood

1.  Custom grades, yang dipilih berdasarkan keindahan warna dan uratnya.

Contohnya adalah Decorative-faced tripleks 3mm : Teak plywood, Ramin

 plywood, Sungkai plywood, Rose plywood, Red Oak plywood, Melamin

 plywood dll.

2.  Good grades, mutunya kurang dari custom, cukup layak untuk finishing

natural melamic

3.  Sound & Utilities grades, memiliki mutu rendah biasanya digunakan untuk 

 pekerjaan struktur, atau dapat pula dilapis oleh finishing duco

4.  Backing grades, mutu paling rendah yang dimanfaartkan untuk pekerjaan

struktur yang tidak terlihat.

2.5 Proses pembuatan kayu lapis (Plywood)1.  Persiapan Bahan Baku

a.   Log Cutting (Pembagian Kayu)

 Log cutting  atau pembagian kayu adalah suatu tahapan kegiatan dimana

 pada tahapan ini kayu akan dipotong menjadi beberapa bagian. Hasil dari

 pemotongan atau pembagian kayu disebut short log dengan ukuran panjang

4 feet, 5 feet, 6 feet dan 8 feet. Panjang  short log ditentukan berdasarkan

cacat mata kayu, bengkok dan cacat yang lainnya. Tujuan log cutting atau

Page 7: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 7/17

7

 pembagian kayu adalah untuk melaksanakan pembagian dan pemotongan

kayu yang sesuai dengan kualitas dan ukuran yang telah ditetapkan. Untuk 

 pembagian kayu ini diperlukan mesin chain saw untuk memotong, mistar 

untuk alat ukur, paku S untuk menghindari bertambah besarnya retak atau

 pecah yang sudah ada pada kayu. Hoist untuk mengangkat kayu, kapur lilin

 berwarna untuk membuat identifikasi pada kayu yang sudah dipotong dan

 peralatan yang lainnya jika masih dibutuhkan. Setelah proses pemotongan

kayu, short log melewati life-roll menuju line yang bersangkutan dan short 

log  siap untuk dibagi ke setiap mesin kupas (rotary  lathe) sesuai dengan

ukuran yang telah ditentukan. Syarat kayu yang akan dijadikan venir muka

dan venir belakang dari log cutting  adalah kayu lurus, silindris dan hati

kayu terletak di bagian tengah.

Gambar 1. Log cutting

 b.  Pembersihan Kayu ( Log )

Short log yang dihasilkan dari log cutting masih dalam keadaan kotor, di

dalam kayu masih terdapat benda-benda keras yang dapat merusak mata

 pisau pada saat pemotongan seperti paku, batu dan pasir. Selain itu lumpur 

yang menempel di badan kayu juga perlu dibersihkan agar hasil yang

didapatkan maksimum. Tujuan pembersihan kayu adalah agar dihasilkan

kayu yang bersih sebelum diproses selanjutnya sehingga memperlancar 

 proses pengupasan. Benda keras yang ada pada  short log  mengakibatkan

Page 8: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 8/17

8

tumpulnya pisau. Pisau yang tumpul harus segera diasah dan diganti

dengan pisau baru untuk memperlancar proses pengupasan. Short l o g yang

sudah dibersihkan kemudian diletakkan pada chain conveyer dan mengatur 

agar posisi bontos yang sudah diberi identitas menghadap operator, hal ini

untuk mempermudah operator dalam pengoperasian mesin.

Gambar 2. Pembersihan Kayu

c.  Centering Short Log  

Centering short log adalah kegiatan penentuan titik tengah pada  short log 

sebelum dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Pengawasan dan pengendalian  

 parameter pada proses centering  adalah ketepatan titik tengah dengan

tujuan agar   dalam pengupasan  short log  hati kayu benar-benar berada

ditengah. Pengupasan short log  tidak akan menghasilkan venir yang baik 

 jika hati kayu tidak berada tepat dibagian tengah.

d.  Produksi Venir

Venir akan diproduksi dengan berbagai ukuran sesuai dengan pesanan

konsumen. Venir diproduksi dengan menggunakan mesin kupas (rotary

lathe). Adapun ukuran panjang mesin kupas adalah 3 feet, 4 feet, 5 feet, 6

feet, 7 feet dan 8 feet. Dengan ukuran mesin yang demikian maka ukuran

 panjang short log yang dibuat adalah 102 cm, 132 cm, 200 cm, 230 cm dan

Page 9: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 9/17

9

260 cm. Sebelum masuk mesin kupas, bontos short log harus dibuat rata

terlebih dahulu.

e.  Pengupasan Short Log

Kayu akan diproduksi pada mesin kupas untuk dijadikan bahan venir inti.

Syarat kayu yang akan dijadikan venir inti adalah kayu harus lurus dan

mata kayu maksimum satu untuk kayu yang berdiameter diatas 20 cm

dengan panjang kayu 130 cm. Produksi venir inti dimulai dari penurunan

kayu dari mobil pengangkut (truck). Kayu lunak yang memiliki diameter 

kurang dari 20 cm akan disisihkan, selanjutnya kayu diangkat dengan

menggunakan hoist ke mesin rotary untuk dikupas. Kayu lunak memiliki

tingkat kembang susut yang besar sehingga dalam pengaturan mesin untuk 

ketebalan 1,7 mm akan dibuat 1,8 mm.

f.  Penggulungan Venir (Reeling )

 Reeling  adalah suatu tahapan proses produksi venir, pada tahap ini venir 

yang berasal dari mesin kupas digulung pada roll   besi. Venir yang

dihasilkan sangat tipis yaitu 0,55 mm sehingga sebelum digulung pada roll 

 besi kedua pinggir venir diberi lem atau disebut dengan reeling tape

dengan tujuan agar didapatkan gulungan venir yang rapi. Agar gulungan

venir yang dihasilkan sesuai dengan yang diingkan, maka hal-hal berikut

 perlu untuk diperhatikan yaitu:

1. Pemberian reeling tape pada sepanjang venir yang akan digulung.

2. Jarak pemasangan reeling tape untuk venir muka dan venir belakang dua

inci dan venir inti satu inci.

3. Pemasangan reeling tape akan digandakan khusus buat lembaran venir 

yang retak atau pecah pada ujungnya.4. Sisi gulungan harus rata baik yang kiri dan yang kanan.

5. Gulungan harus padat dan tidak boleh ada yang terlipat.

Kayu yang diproduksi menjadi venir tidak memiliki kualitas yang sama

untuk setiap kayu sehingga tidak semua venir hasil kupasan berbentuk 

lembaran utuh, akan tetapi ada lembaran venir yang terpotong-potong

sehingga tidak memungkinkan untuk digulung pada roll besi karena

hasilnya tidak akan baik. Lembaran ini dipisahkan untuk disambung sesuai

Page 10: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 10/17

10

dengan ukuran yang diinginkan dan dalam penyambungan ada hal yang

harus diperhatikan yaitu:

1. Dalam satu tumpukan jenis kayu harus sama, minimum sifat kayu yang

disambung sama atau mirip.

2. Tumpukan yang dibuat tidak menggunung akan tetapi rata dan

horizontal.

3. Susunan lembaran venir inti dalam satu ukuran (80-90) cm.

g.  Pemotongan Venir Basah

Proses ini merupakan proses lanjutan setelah kayu dikupas pada mesin

rotary (bahan venir inti). Kayu hasil kupasan digulung secara manual dan

diteruskan ke mesin Clipper untuk dipotong. Kayu standar atau kayu keras

yang tidak memungkinkan untuk dijadikan venir muka dan belakang akan

dijadikan sebagai venir inti. Tujuan dari pemotongan venir basah ini adalah

untuk mendapatkan hasil potongan venir basah yang sesuai dengan standar 

 parameter yang ada pada perusahaan. Dalam pemotongan venir inti atau

log core toleransi kesikuan yang diperbolehkan adalah lebih kecil dari satu

inci. Cara untuk mengetahui venir core siku atau tidak dengan cara

membalik lembaran venir yang sudah dipotong pada mesin clipper .

h.  Penyusunan Venir Basah

Tujuan penyusunan venir basah adalah untuk mendapatkan tumpukan yang

rapi dan rata sehingga dalam proses pengeringan selanjutnya tidak 

mengalami kesulitan. Penyusunan venir basah dalam satu tumpukan

haruslah dengan kayu yang satu jenis, sehingga dalam pengeringan akan

didapatkan hasil yang baik dan merata.

i. 

PengeringanPengeringan venir dilakukan untuk mendapatkan venir dengan kadar air 

yang sesuai dengan standar yang diharapkan. Kadar air pada kayu lapis

adalah (12-18) persen. Fungsi pengeringan venir adalah untuk 

meningkatkan keawetan kayu karena dengan keringnya venir maka

kemungkinan diserang hama penyakit kayu akan lebih rendah. Misalnya

serangan jamur pewarna kayu yang akan menurunkan kualitas venir yang

Page 11: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 11/17

11

dihasilkan. Pengeringan yang baik akan mengahasilkan venir yang lebih

 baik.

 j.  Produksi Kayu Lapis

Dalam pembuatan kayu lapis ada beberapa tahapan kegiatan yang harus

dilakukan untuk mendapatkan produk akhir.

k.  Penyambungan Venir Inti

Venir inti disambung dengan tujuan untuk mendapatkan ukuran venir inti

yang sesuai dengan kebutuhan dan standar parameter yang dipakai.

Penyambungan ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi

 pemanfaatan venir inti, sehingga tidak ada venir inti yang terbuang. Alat

yang digunakan untuk menyambung venir inti adalah  gummed tape (lem

 panjang dari bahan kertas). Proses penyambungan dilakukan pada mesin

 penyambung yang disebut dengan minami dan Menan. Sebelum proses

 penyambungan berlangsung maka keadaan  glue tank  tempat perekat atau

lem yang digunakan harus bersih agar  hot   melt  yang dimasukkan bisa

mencair dan merekat dengan baik. Venir inti yang disambung harus sama

ketebalannya, venir yang akan disambung dimasukkan satu per satu dengan

kondisi lurus, rapat dan dibalik agar sampah yang menempel pada venir inti

terbuang. Bahan yang tidak dapat diambung lagi atau disebut sebagai

 jatuhan, dipisahkan tersendiri. Tidak seluruh bahan jatuhan ini akan

menjadi sampah akan tetapi masih dapat dimanfaatkan lagi sebagai bahan

 baku kayu lapis kualitas lokal atau untuk bahan packing .

l.  Perbaikan Venir Inti

Venir inti yang akan diperbaiki sudah harus memiliki ukuran yang sesuaidengan standar parameter yang dipakai. Lembaran venir inti yang

diperbaiki adalah pada sambungan yang bentuknya zig-zag, melengkung

dan lebar tidak rata. Penyambungan venir inti yang berukuran satu  feet 

diletakkan ditengah bagian lembaran venir inti yang disambung dan dalam

 penyambungan digunakan venir inti yang ketebalan dan warna yang sama.

Hasil penyambungan venir inti disusun dan dikelompokkan sesuai dengan

kualitas masing-masing.

Page 12: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 12/17

12

m.  Perbaikan Venir Muka dan Venir Belakang

Penyambungan venir muka dan venir belakang ini sama dengan perbaikan

venir inti tetapi dalam pemakaian  gummed tape tidak boleh lebih dari tiga

lubang agar penampilan permukaan venir muka dan venir belakang tetap

menarik. Sambungan harus kuat dan tidak lepas, setelah venir diperbaiki

maka akan dilajutkan ke tahap selanjutnya yaitu pengaturan venir.

n.  Pengaturan Venir

Tahapan ini adalah memasangkan venir (muka, inti dan belakang), masing-

masing dipasangkan venir dimensi (lebar dan panjang), kesikuan sudah

harus sesuai dengan standar ukuran venir kering. Pemasangan atau

 pengaturan venir dibuat dengan rapi karena hal ini akan mempermudah

 proses pelaburan perekat. Venir yang dipasangkan harus bebas dar sampah

venir, reeling tape yang lepas dari sampah.

o.  Pencampuran Perekat

Kualitas perekat akan sangat menentukan kualitas kayu lapis yang

dihasilkan karena pada dasarnya kekuatan ikatan rekat dari kayu lapis

adalah hal yang terpenting dalam penggunaannya. Dalam pencampuran

 perekat standar kekentalan adalah 22  poise dan pH nya 6 dengan toleransi

satu. Selain itu harus memperhatikan formula dan tujuan penggunaannya

agar hasil yang didapatkan maksimal.

p.  Pelaburan Perekat

Pelaburan perekat adalah proses melabur perekat pada permukaan venir 

dan dengan campuran perekat yang dilakukan oleh mesin pelabur perekat

yaitu mesin Glue Spreader . Pelaburan dilakukan pada satu atau dua

 permukaan venir inti sekaligus. Venir yang akan dilabur harus memilikiukuran, suhu dan kadar air yang sudah sesuai dengan standar parameter 

 perekatan. Venir yang sudah diatur siap untuk diproses selanjutnya yaitu

 pelaburan perekat pada permukaannya. Komposisi perekat harus sesuai

dengan  grade plywood  yang akan dirakit. Proses pelaburan berhasil jika

sesuai dengan standar dan merata pada seluruh permukaan venir yang

dilabur. Jika terdapat hasil pelaburan yang tidak merata (tebal-tipis) maka

 perlu diperhatikan lagi posisi kekentalan perekat yang dipakai.

Page 13: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 13/17

13

q.  Pengempaan Dingin

Tumpukan kayu lapis yang sudah dilabur dikempa dimesin kempa dingin

yang memiliki dua plate datar yang terbuat dari besi anti karat. Lama

 pengempaan dingin sekitar 20-30 menit pada suhu kamar. Hasil kempaan

akan jauh lebih baik jika tekanan kempa dingin diberikan sesuai dengan

ukuran kayu lapis yang dikempa. Tujuan dari pengempaan dingin adalah

mengempa bahan yang sudah dilabur perekat agar penyebarannya merata

dan dapat meresap dengan baik ke dalam panel sehingga ikatan awal lebih

kuat. Pada saat pengempaan sering terjadi perubahan pada venir yang

dikempa, seperti venir yang terlipat, pecah, berhimpitan dan terjadinya

tetesan perekat pada bagian sisi panjang panel akibat dari tekanan

 pengempaan. Sebelum dilanjutkan ke tahapan berikutnya maka perubahan-

 perubahan tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu.

r.  Proses Ganda

Pada proses ganda semua sampah sudah tidak ada yang menempel pada

kayu lapis, hasil proses ganda disusun dengan rapi secara zig-zag untuk 

memudahkan proses selanjutnya. Tujuan dari proses ganda adalah

melaksanakan proses perbaikan venir terhadap produk setengah jadi

sehingga mutu visual kayu lapis yang dihasilkan sesuai dengan standar 

 parameter dan dalam waktu yang terkendali.

s.  Pengempaan Panas

Pengempaan panas bertujuan untuk mengempa bahan yang sudah direkat

dengan perekat dan sudah diberi perlakuan pendahuluan yaitu pengempaan

dingin dengan suhu dan tekanan tertentu. Suhu dan tekanan pada pelat datar 

kempa panas yang sudah digunakan tergantung jenis kayu, kadar air bahandan jenis perekat yang akan dikempa. Sedangkan waktu kempa tergantung

 pada jenis kayu dan ketebalan venir yang akan dikempa.

t.  Pengkondisian Kayu Lapis (Plywood )

Pengempaan panas yang diberikan pada kayu lapis tidak menjamin semua

air yang terdapat pada garis perekat hilang dalam bentuk uap. Dengan

adanya pengkondisian diharapkan hasilnya akan lebih baik. Tujuan dari

 pengkondisian kayu lapis agar ikatan rekat anta venir mengeras sempurna,

Page 14: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 14/17

14

kadar air panel akan turun dan menyeimbangkan dengan seluruh bagian

 panel. Pengkondisian dilakukan dengan cara menumpuk lembaran-

lembaran panel selama waktu tertentu minimal 1-2 jam dalam ruang

 pengkondisian yang memiliki sirkulasi udara yang baik atau pada suhu

kamar.

u.  Pengerjaan Akhir

Pemotongan sisi (sizing )

Pemotongan sisi bertujuan untuk memotong kayu lapis pada sisi lebar dan

 panjang sesuai dengan pesanan produksi. Sisa potongan pinggir kayu lapis

dikumpulkan untuk dijadikan bahan baku papan blok atau untuk dijadikan

 bahan bakar mesin boiler , sedangkan kayu lapis yang sudah dipotong

 pinggirnya diteruskan ke bagian grading untuk diuji kualitasnya.

Pendempulan (Putty Fi lli ng )

Pendempulan dilakukan dengan tujuan menutupi permukaan kayu lapis

yang cacat dengan cara mendempul agar kualitas kayu lapis yang

dihasilkan semakin baik. Cacat permukaan kayu lapis yang harus didempul

yaitu cacat mata kayu lepas, lubang gerek, bekas kempa, lubang ulat dan

 bekas kotoran-kotoran yang masih memungkinkan untuk didempul.

Dempul yang digunakan adalah dempul yang memiliki kekentalan yang

sesuai dengan standar parameter pendempulan dan warna dempul

disesuaikan dengan warna dan jenis kayu. Pendempulan dilakukan dengan

cara manual.

Pengampelasan

Pengampelasan dilakukan dengan mesin ampelas, kertas amplas yang

terpasang harus sesuai dengan hasil yang diinginkan. Penggantian kertasamplas sesuai lembar disimpan di dalam ruangan yang memiliki cahaya

500 watt agar kertas amplas tetap kering dan mempermudah dalam

 pengambilannya. Tujuan pengampelasan adalah menghaluskan permukaan

kayu lapis agar didapatkan permukaan kayu lapis yang rata, halus dan

mengkilap serta mendapatkan ukuran kayu lapis yang sesuai dengan

standar parameter pengampelasan.

Pengklasifikasian (Grading )

Page 15: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 15/17

15

Kayu lapis pada tahap ini akan dipilah menjadi berbagai kelas kualitas

sesuai dengan kualitas kayu lapis. Secara visual perbedaan kualitas yang

membedakan adalah cacat yang ada pada kayu lapis seperti mata kayu serta

 perbedaan warna yang mencolok dari kayu lapis. Kayu lapis ditetapkan ke

dalam kelas kualitas tertentu berdasarkan standar parameter yang

diterapkan oleh perusahaan.

v.  Pengepakan dan Penandaan Produk (Packing )

Kayu lapis akan dikemas dalam  pallet yang sesuai dengan ukuran produk,

kayu lapis yang sudah dikemas dalam  pallet  ditutup dengan plastik vinil

dengan rapi kemudian ditutup dengan venir atau  plywood packing . Kayu

lapis kemudian diikat dengan  still band menggunakan tracker yang sesuai

dengan standar parameter. Proses pengepakan dilakukan di gudang dan dari

gudang barang jadi akan diangkut untuk dipasarakan ke pasar lokal maupun

internasional. Penandaan produk dibuat dengan menggunakan sablon

marking  yang telah dibuat oleh perusahaan. Penandaan pada kayu lapis

yang akan dipasarkan antara lain adalah ukuran, tipe perekat,  grade, jumlah

 pasang, tujuan pemasaran dan logo perusahaan.

Secara umum pembuatan plywood dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 3. Proses Pembuatan plywood

Page 16: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 16/17

16

2.6 Penggunaan Kayu Lapis

Seperti halnya dengan kayu masif, kayu lapis pun dapat digunakan untuk berbagai

macam penggunaan, baik untuk bangunan maupun untuk mainan anak-anak.

Melihat tempat penggunaannya, kayu lapis dapat digunakan untuk keperluan di

darat, air maupun di udara. Mengingat pemakaian kayu lapis demikian luas,

sedangkan kayu lapis dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk susunan serta

mutu, maka perlu diketahui macam-macam persyaratan pemakaian, agar setiap

 pemakaian dapat memilih macam kayu lapis yang tepat. (The right plywood for 

the right use)

Berikut tercantum beberapa penggunaan yang dianggap penting, tanpa menutup

kemungkinan penggunaannya di bidang lain.

1. Bangunan :• Rangka 

• Dinding 

• Langit-langit

• Pintu (pelapis daun pintu) 

2. Alat-alat transportasi

• Interior di mobil 

• Interior di kereta api 

• Interior di pesawat terbang 

• Interior di kapal laut 3. Perabot rumah tangga yang memiliki variasi luas.

4. Bahan pengemas : antara lain untuk koper, tas yang ada hubungannya dengan

kemasan.

5. Barang-barang industri

• Radio 

• Televisi 

• Kabinet 

• Mesin jahit 

• Baki 

• Alat-alat rumah tangga lainnya

6. Alat-alat musik dan alat-alat olahraga : gitar, drum, bongo dan lain-lain.

7. Barang-barang kerajinan

• Kap lampu 

• Hiasan dinding 

• Alat-alat rumah tangga lainnya

Page 17: Isi Makalah Plywood

7/16/2019 Isi Makalah Plywood

http://slidepdf.com/reader/full/isi-makalah-plywood 17/17

17

Contoh Aplikasi Penggunaan Plywood

Gambar 4. Contoh Aplikasi Plywood