10
KATA SERAPAN SEBAGAI BAGIAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA Soal kata serapan dalam bahasa atau lebih tepatnya antar bahasa adalah merupakan suatu hal yang lumrah. Setiap kali ada kontak bahasa lewat pemakainya pasti akan terjadi serap menyerap kata. Unit bahasa dan struktur bahasa itu ada yang bersifat tertutup dan terbuka bagi pengaruh bahasa lain. Tertutup berarti sulit menerima pengaruh, terbuka berarti mudah menerima pengaruh. Bunyi bahasa dan kosa kata pada umumnya merupakan unsur bahasa yang bersifat terbuka, dengan sendirinya dalam kontak bahasa akan terjadi saling pengaruh, saling meminjarn atau menyerap unsur asing. Peminjaman ini dilatar belakangi oleh berbagai hal antara lain kebutuhan, prestise kurang faham terhadap bahasa sendiri atau berbagai latar belakang yang lain. Tidak ada dua bahasa yang sama persis apalagi bahasa yang berlainan rumpun. Dalam proses penyerapan dari bahasa pemebri pengaruh kepada bahasa penerima pengaruh akan terjadi perubahan-perubahan. Ada proses penyerapan yang terjadi secara utuh, ada proses penyerapan yang terjadi dengan beberapa penyesuaian baik yang terjadi dalarn bahasa lisan maupun bahasa tulis. Dalam penyesuaian itu akan terjadi, pergeseran baik dalam ucapan maupun ejaan antar bahasa pemberi dan penerima pengaruh maupun pergeseran semantis. Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa

Isi Unsur Serapan Bahasa

  • Upload
    rhutami

  • View
    220

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Isi Unsur Serapan Bahasa

KATA SERAPAN SEBAGAI BAGIAN PERKEMBANGAN BAHASA

INDONESIA

Soal kata serapan dalam bahasa atau lebih tepatnya antar bahasa

adalah merupakan suatu hal yang lumrah. Setiap kali ada kontak bahasa

lewat pemakainya pasti akan terjadi serap menyerap kata. Unit bahasa

dan struktur bahasa itu ada yang bersifat tertutup dan terbuka bagi

pengaruh bahasa lain. Tertutup berarti sulit menerima pengaruh, terbuka

berarti mudah menerima pengaruh.

Bunyi bahasa dan kosa kata pada umumnya merupakan unsur bahasa

yang bersifat terbuka, dengan sendirinya dalam kontak bahasa akan

terjadi saling pengaruh, saling meminjarn atau menyerap unsur asing.

Peminjaman ini dilatar belakangi oleh berbagai hal antara lain kebutuhan,

prestise kurang faham terhadap bahasa sendiri atau berbagai latar

belakang yang lain. Tidak ada dua bahasa yang sama persis apalagi

bahasa yang berlainan rumpun. Dalam proses penyerapan dari bahasa

pemebri pengaruh kepada bahasa penerima pengaruh akan terjadi

perubahan-perubahan. Ada proses penyerapan yang terjadi secara utuh,

ada proses penyerapan yang terjadi dengan beberapa penyesuaian baik

yang terjadi dalarn bahasa lisan maupun bahasa tulis. Dalam

penyesuaian itu akan terjadi, pergeseran baik dalam ucapan maupun

ejaan antar bahasa pemberi dan penerima pengaruh maupun pergeseran

semantis. Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang

telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata.

Bahasa asing yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa

Page 2: Isi Unsur Serapan Bahasa

Indonesia antara lain : bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab

dan bahasa Inggris. Masuknya unsur- unsur asing ini secara historis juga

sejalan dengan kontak budaya antara bangsa Indonesia dengan bangsa-

bangsa pemberi pengaruh. Mula-mula bahasa Sansekerta sejalan dengan

masuknya agama Hindu ke Indonesia sejak sebelum bahasa Indonesia

memunculkan identitas dirinya sebagai bahasa Indonesia, kemudian

bahasa Arab karena eratnya hubungan keagamaan dan perdagangan

antara masyarakat timur tengah dengan bangsa Indonesia, lalu bahasa

Belanda sejalan dengan masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia,

kemudian bahasa Inggris yang berjalan hingga sekarang, salah satu faktor

penyebabnya adalah semakin intensifnya hubungan ilmu pengetahuan

dan teknologi antara bangsa Indonesia dengan masyarakat pengguna

bahasa Inggris. Unsur-unsur asing ini telah menambah sejumlah besar

kata ke dalam bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia mengalami

perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman. Dan sejalan dengan

perkembangan itu muncullah masalah-masalah kebahasaan. Ada kosa

kata yang diserap secara utuh tanpa mengalami perubahan dan

penyesuaian. Dan ada kosa kata yang diserap dengan mengalami

penyesuaian- penyesuaian. Kata-kata serapan ini ternyata tidak lepas dari

permasalahan analogi dan anomali bahasa, tetapi hal ini belum menjadi

bahan pokok dalam makalah kami.

A. Contoh Pengaruh Perbendaharaan Kata

bahasa Jawa : lowongan, beres, pamong praja, sewenang-wenang

Page 3: Isi Unsur Serapan Bahasa

bahasa Sunda: camat, anjangsana, meriang, sewajarnya,

mendingan

bahasa Minangkabau: cetus, heboh, lamban cemooh, ejek

bahasa Sansekerta: perdana, perkara, agama, bijaksana, sengsara,

surga

bahasa Arab: ikhtiar, hikmah, khidmat, mahkamah, akhlak, majelis

bahasa Tionghoa: lonceng, sampan, sinshe, bakpau, tauco

bahasa Inggris: badminton, kiper, raket, notes, parlemen

bahasa Belanda: program, motor, persekot, pelopor, radio, gerilya

ANALOGI KATA SERAPAN DALAM BAHASA INDONESIA

Analogi adalah keteraturan bahasa, suatu satuan bahasa dikatakan

analogis apabila satuan tersebut sesuai atau tidak menyimpang dengan

konvensi-kovensi yang telah berlaku. Kata serapan yang dikaitkan dengan

analogi bahasa dilakukan dengan memperbandingkan unsur-unsur intern

bahasa penerima pengaruh, artinya suatu kata serapan perlu dilihat

aslinya hanya sekedar untuk mengetahui bahwa kata tersebut benar-

benar kata serapan, tanpa harus mengetahui bagaimana proses

perubahan atau penyesuaian yang terjadi. Karena analogi berbicara

mengenai keteraturan bahasa tentu banyak berkaitan dengan kaidah-

kaidah bahasa bisa dalam bentuk sistem fonologi, sistem ejaan dan

struktur bahasa.

Page 4: Isi Unsur Serapan Bahasa

Analogi dalam sistem fonologi

Banyak sekali kata-kata serapan kedalam bahasa indonesia yang ternyata

telah sesuai dengan sistem fonologi dalam bahasa indonesia baik melalui

proses penyesuaian atau tanpa melalui proses penyesuaian, contoh:

N

o

Kata

indonesia

Kata aslinya

1 Aksi Action inggri

2 Bait Bait arab

3 Boling Bowling inggris

4 Fajar Fajr arab

5 Galaksi Galaxy inggris

6 Hikmah Hikmat arab

7 Insan Insan arab

Fonem-fonem /a/, /b/, /d/, /e/, /f/, /g/, /h/, /i/, /k/, /l/, /m/, /n/, /o/, /r/, /s/, /t/

yang digunakan dalam kata-kata sebagaimana contoh diatas adalah

fonem-fonem yang sesuai dengan sistem fonologi dalam bahasa

indonesia, dengan demikian termasuk pada kriteria yang logis.

Analogi dalam sistem ejaan

Page 5: Isi Unsur Serapan Bahasa

Sistem ejaan adalah hal yang berhubungan dengan pembakuan, tentu

saja pembicaraan mengenai analogi bahsa disini disandarkan pada ejaan

yang berlaku sekarang yaitu ejaan bahasa indonesia yang

disempurnakan. unsur pinjaman kedalam bahasa indoesia dapat dibagi

kedalam dua golongan besar.

Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap kedalam

bahsa indonesia, seperti kata reshuffel, shuttel cock. Unsur-unsur sepert

ini dipakai dalam konteks bahasa indonesia tetapi penulisan dan

pengucapannya masih mengikuti cara asing

Kedua, unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan

dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya

hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat

dibandingkan dengan bentuk aslinya, contoh:

No Kata indonesia Kata aslinya

1 Kaustik Caustic

2 sentral Central

3 akomodasi Accomodation

4 aksen Accent

5 kolera Cholera

6 Efek Effect

7 idialis Idealist

ANOMALI KATA SERAPAN DALAM BAHASA INDONESIA

Page 6: Isi Unsur Serapan Bahasa

Anomali adalah penyimpangan atau ketidak teraturan bahasa, suatu

kesatuan dikatakan aomalis apabila satuan tersebut tidak sesuai atau

menyimpang dengan konvesi-konvensi yang berlaku. Metode yang

digunakan untuk menentukan anomali bahasa pada kata-kata serapan

dalam bahsa indonesia disini sama dengan metode yang digunakan untuk

menetapkan analogi bahasa. Apabila kata tersebut ternyata tidak

menunjukan kesesuaian dengan kaidah yang berlaku berarti kata tersebut

masuk kata yang anomalis. Sama seperti analogi kata-kata yang anomali

juga bisa dalam bentuk fonologi, ejaan, maupun struktur.

Anomali dalam sistem fonologi

Kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh

tanpa mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan untuk

dibaca bagaimana aslinya, sehingga menyebabkan timbulnya anomali

dalam fonologi, contoh:

No Kata Indonesia Kata aslinya

1 Export Export

2 Expose Expose

3 Exodus Exodus

An omali dalam sistem ejaan

Semua kata-kata asing yang masih diserap secara utuh tanpa melalui

panyesuaian dengan kaidah di dalam penulisan, pada umumnya

merupakan kata-kata yang anomalis di dalam bahasa Indonesia, contoh:

Page 7: Isi Unsur Serapan Bahasa

No Kata Indonesia Kata aslinya

1 Bank Bank inggris

2 Intern Intern inggris

3 Modem Modem inggris

4 Qur’an Qur’an arab

5 Jum’at Jum’atarab

6 Fardhu Fardhu arab

7 Modern Modern inggris

Kata-kata seperti diatas termasuk anomaly bahasa Indonesia karena

tidak sesuai dega kaidah di dalam bahasa Indonesia. Hal-hal yang tidak

sesuai disini adalah: <nk>, <m>, <’>, <rn> dan <dh>. Kadang

ditemukan kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dan

ditulis seperti aslinya, tetapi tidak muncul sebagai gejala anomalis karena

secara kebetulan kata-kata tersebut tidak menyimpang dengan kaidah

dalam bahasa Indonesia, cotoh:

No Kata Indonesia Kata aslinya

1 Era Era inggris

2 Label Labelinggris

3 Formal Formalinggris

4 Edit Editinggis

5 Format Format inggris

6 Bin Bin arab

7 Daur Daurarab

An omali dalam sistem struktur

Page 8: Isi Unsur Serapan Bahasa

Kata adakalanya terdiri dari satu morfem, tetapi ada juga yang tersusun

dari dua morfem atau lebih, contoh:

No Kata Indonesia Kata asli

1 federalisme Federalism

2 Bilingual Bilingual

3 Dedikasi Dedication

4 Edukasi Education

5 Eksploitasi Exploitation

Kata-kata di atas, proses penyerapannya dilakukan secara utuh sebagai

satu kesatuan. Jadi kata “federalism” tidak diserap secara terpisah yaitu:

“federal” dan “isme”. Kata “bilingual” tidak diserap “bi”, “lingua” dan

“al”. kata “dedikasi” tidak diserap dari “dedicate” dan “tion” juga kata

“edukasi” tidak diserap dari “educate” dan “tion”.

Kata serapan dari bahasa Inggris yang berakhiran dengan ‘tion” yang

diserap kedalam bahasa Indonesia mengalami penyesuaian sehingga

berubah menjadi “si” diakhir kata.kenyataan ini melahirkan masalah

kebahasaan yaitu munculnya akhiran “isasi” yang melekat pada kata

yang bukan berasal dari bahasa inggris, contoh:

Islamisasi Islam + isasi

Kristenisasi

kristen + isasi

Neonisasi Neon + isasi

Polarisasi Polar + isasi

Page 9: Isi Unsur Serapan Bahasa

Jawanisasi jawa + isasi

Proses pembentukan seperti ini dalam linguistik lazim disebut “analogi”

(bedakan istilah analogi dalam linguistik dengan istilah dalam filsafat

bahasa).

Hal ini tidak hanya terjadi pada proses penyerapan dari bahasa inggris,

tetapi ternyata terjadi juga pada bahasa arab, yaitu adanya akhiran <i>,

<wi> dan <ni>, contoh:

No Kata Indonesia Kata Arab

1 insani Insane

2 Duniawi Dunyawi

3 Ruhani Ruhani

Tetapi akhiran <i>, <wi> dan <ni> ini digunakan juga pada kata serapan

yang bukan berasal adari bahasa Arab, contoh:

Gerejani

Gereja + ni

Ragawi

Raga + wi

{Morfem, adalah satuan bentuk terkecil dalam sebuah bahasa yang masih

memiliki arti dan tidak bisa dibagi menjadi satuan yang lebih kecil lagi.}

{Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi

dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses

morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah

Page 10: Isi Unsur Serapan Bahasa

ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan

karyawan-karyawati.}

{fonem sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah

bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk

bunyi.}