66

JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)
Page 2: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

P E N G I R I M A N H A S I L R I S E T

Pengiriman Naskah Ringkasan Hasil Riset/ Penelitian ditujukan ke Bidang Data Penelitian dan Pengembangan, BAPPEDA Kabupaten Bantul, Jalan Robert Wolter Monginsidi Nomor 1 Bantul 55711, Telepon (0274) 367509 pesawat 302, (0274) 367533, FAX (0274) 367796. Ringkasan Hasil Riset dapat disampaikan dalam bentuk file ke [email protected].

daftar isiJURNAL RISET DAERAH

Diterbitkan oleh :

Pemerintah Kabupaten Bantul

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA)

PENGARAH

REDAKSI

Ketua :

Tri Sumiati, SH

Anggota :

Eni Kriswandari. SE., M.Ec. Dev

Ariani Dewi Astuti, S.Si.

R. Dhanang Widjonarko, A.Md.

Dwiyanto

PENANGGUNG JAWAB

Nur Indah Isnaeni, SE.,M.Si.

(Kepala Bidang DALITBANG)

Ir. Isa Budi Hartomo, MT

(Kepala BAPPEDA)

i

Pembuatan Pupuk Organik dari Sedimen Mangrove untuk Pertumbuhan Selada (Lactuca Sativa L)Rukmini Aliman, Raden Heru Prasetio, Yuvita Seteyaningrum 3379-3399

Analisis Pengaruh Kemiringan dan Ketinggian Tegak Prisma terhadap Waktu Proses Kristalisasi Air Garam Laut(Studi Kasus: Air Laut Pantai Samas-Srigading-Bantul)Raden Heru Prasetio, Chafid Fandeli, Sri Yuniyarti, Surani Hasanati, Edy Herianto Majlan 3400-3410

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Belanja APBD, Penduduk, Investasi, dan Tingkat Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi DaerahMuriyanto, SE., MA. 3411-3419

Ekologi Pariwisata : Menuju Pariwisata yang Bertanggungjawab dan Berkelanjutan di Kabupaten BantulIputu Hardani Hesti Duari 3420-3430

Mesin Pengaduk Adonan Padat Kapasitas 5 – 12 Kg / Proses Hasil Rekayasa Alat Tepat Guna untuk Aneka Adonan PadatSumantri Sri Nugroho, S.T. 3431-3441

Jurnal Riset Daerah Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 3: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

KATAPENGANTAR

Bantul, Oktober 2019Kepala BAPPEDA

Ir. Isa Budi Hartomo,MT

uji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-NYA pada akhirnya

P kami dapat menerbitkan Jurnal Riset Daerah Edisi Reguler Volume XIX, No. 3 Oktober 2019. Apreasi yang tinggi juga kami sampaikan kepada para penulis

yang telah bersedia berbagi pengetahuan dan pengelaman dari hasil penelitiannya sehingga dapat diakses oleh stakeholders yang berkepentingan.

Jurnal Riset Daerah Kabupaten Bantul sejak penerbitan pertama pada bulan Desember 2002 telah mendapat respon yang sangat positif dari masyarakat umum maupun dari kalangan peneliti dan akademisi. Selanjutnya berdasarkan surat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nomor 12.567/JI.3.02/SK.ISSN/ 2002, tertanggal 31 Desember 2002 mendapatkan International Standard Serial Number (ISSN) 1412 – 9519, sehingga secara formal telah memenuhi persyaratan yang ditentukan sebagai sebuah media penerbitan ilmiah.

Hasil-hasil penelitian yang telah dimuat dalam Jurnal Riset Daerah Kabupaten Bantul dapat diakses melalui www.jrd.bantulkab.go.id. Edisi kali ini memuat hasil-hasil riset yang cukup bervariasi sebagai berikut:

1. Pembuatan Pupuk Organik dari Sedimen Mangrove untuk Pertumbuhan Selada (Lactuca Sativa L),

2. Analisis Pengaruh Kemiringan dan Ketinggian Tegak Prisma terhadap Waktu Proses Kristalisasi Air Garam Laut (Studi Kasus: Air Laut Pantai Samas-Srigading-Bantul),

3. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Belanja APBD, Penduduk, Investasi, dan Tingkat Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah,

4. Ekologi Pariwisata : Menuju Pariwisata yang Bertanggungjawab dan Berkelanjutan di Kabupaten Bantul,

5. Mesin Pengaduk Adonan Padat Kapasitas 5 – 12 Kg / Proses Hasil Rekayasa Alat Tepat Guna untuk Aneka Adonan Padat.

Tidak dapat dipungkiri bahwa, masih banyak kekurangsempurnaan dalam penyajian kami. Oleh karena itu kami memerlukan saran dan masukan yang sifatnya membangun. Atas perhatian dan peran serta semua pihak yang membantu terbitnya jurnal ini, kami mengucapkan terima kasih.

ii

Jurnal Riset Daerah Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 4: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

3379

Jurnal Riset Daerah

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI SEDIMEN MANGROVE UNTUK PERTUMBUHAN SELADA (LACTUCA SATIVA L)

1* 2 3Rukmini Aliman , Raden Heru Prasetio , Yuvita Seteyaningrum

123Institut Teknologi Yogyakarta

email: [email protected]

Abstrak

Pupuk organik merupakan salah satu sumber zat hara yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan nutrisi terutama unsur-unsur nitrogen, phosphor dan kalium. Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan N, P dan K pupuk sedimen mangrove Rhizophora spp dan Avicennia spp, mengaplikasikan pupuk sedimen mangrove untuk pertumbuhan tanaman selada (Lactuca sativa L) dan menganalisis nilai ekonomi menanam selada dengan menggunakan pupuk sedimen mangrove.

Penelitian ini menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT), dengan 3 ulangan. Faktor yang diuji adalah pupuk yang terbuat dari sedimen mangrove Rhizophora spp dan Avicennia spp masing-masing berat pupuk: 0gr, 225gr, 250gr, 275gr, 300gr. Parameter yang diukur yaitu tinggi tanaman, jumlah helai daun dan berat basah.

Hasil penelitian menunjukkan kandungan unsur N, P dan K kedua pupuk sedimen mangrove Rhizophora spp dan Avicennia spp telah memenuhi persyaratan pupuk organik padat sesuai Permentan No 70 Tahun 2011. Hasil analisis statistik Anova menunjukkan ada perbedaan nyata dari pupuk sedimen, berat pupuk dan interaksi pada keduanya dan analisis LSD menunjukkan bahwa pupuk Rhizophora 30 gr merupakan jenis pupuk terbaik untuk pertumbuhan tinggi tanaman selada dengan pertambahan rata-rata 21,3cm, pertambahan jumlah helai daun dengan rata-rata 11,7 dan berat basah tanaman selada dengan rata-rata 233,3gr. Nilai ekonomi menanam selada menggunakan pupuk sedimen mangrove Rhizophora berdasarkan hasil yang terbaik yaitu dengan total biaya Rp 88.478.000,- /hektar.

Kata kunci : Pupuk, Sedimen Mangrove Rhizophora spp dan Avicennia spp, Selada (Lactuca

sativa L).

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 5: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

PENDAHULUAN

Mangrove adalah komunitas tumbuhan yang hidup diantara laut dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang surut (Qiang, 2016). Hutan mangrove merupakan hutan yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial didaerah pantai dan dimuara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut, tergenang pada saat naik dan bebas dari genangan pada saat rendah (Singh et all, 2005). Habitat mangrove seringkali ditemukan di tempat pertemuan antara muara sungai dan air laut yang kemudian menjadi pelindung unruk daratan (Haq and Wodeyar

2017). Sedimen di hutan mangrove memiliki kandungan nutrien dan bahan organik yang cukup tinggi (Chrisyariati, 2014). Hal ini diakibatkan oleh bercampurnya sedimen yang berasal dari laut yang mengandung banyak mineral dan serasah (daun mangrove) yang berguguran, yang akan teruraikan menjadi bagian yang lebih kecil dan akan tersuspensi dan dikonsumsi oleh zooplankton (Hartoko, dkk., 2013). Penyebab terjadinya sedimentasi disebabkan oleh faktor pasang surut, gelombang laut, arus, dan angin (Chapman, 1976). Selanjutnya dikatakan bahwa, faktor-faktor yang mengontrol terbentuknya sedimen adalah iklim,

3380

Jurnal Riset Daerah

Abstract

The function of the fertilizer is as one of the nutrient sources needed to overcome the nutritional deficiency especially the elements of nitrogen, phosphor and potassium. Organic fertilizer is very beneficial to increase agricultural production both quality and quantity. This study aims to find out the content of N, P and K of mangrove sediments of Rhizophora spp and Avicennia spp. Apply the weight of mangrove sediment fertilizer for lettuce plant growth (Lactuca sativa L) and analyze the economic value of planting lettuce using mangrove sediment fertilizer.

This study used a complete randomized block design (RKLT), with 3 replications. Factors tested were fertilizers made from Rhizophora spp mangrove sediments and Avicennia spp each of fertilizer weight : 0 gr, 225 gr, 250 gr, 275 gr, 300 gr. Parameters measured were plant height, number of leaves and wet weight.

The results showed the content of N, P and K elements of mangrove sediment mangrove Rhizophora spp and Avicennia spp have fulfilled the requirement of solid organic fertilizer according to Permentan No 70 Year 2011. The result of Anova statistical analysis showed there are real difference of sediment fertilizer, fertilizer weight and interaction in both and LSD analysis showed that Rhizophora 300 g fertilizer was the best type of fertilizer for high growth of lettuce plants with an average increase of 21.3 cm, an increase in the number of leaves with an average of 11.7 and wet weight of lettuce plants with an average of 233, 3 gr. The economic value of planting lettuce using Rhizophora mangrove sediment fertilizer is based on the best result with total cost of Rp 88.478.000,- /ha.

Keywords: Fertilizers, Mangrove Sediments Rhizophora spp and Avicennia spp, Lettuce (Lactuca sativa L).

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 6: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

topografi, vegetasi dan juga susunan dari batuan, sedangkan faktor yang mengontrol pengangkutan sedimen adalah air, angin, dan juga gaya gravitasi (Atmodjo, 2010). Sebagian besar massa detritus akan tertahan oleh akar mangrove dan terkomposisi sehingga mendorong akumulasi bahan organik pada sedimen hutan mangrove dan akan mempengaruhi kondisi tanah (Alongi, 2018). Hasil dekomposisi inilah yang kemudian berubah menjadi bahan organik dan dapat menyebabkan warna tanah menjadi lebih gelap dan lebih stabil (Hardjowigeno, 1995). Kondisi sedimen tersebut berpotensi untuk dibuat pupuk organik.

Pupuk organik bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan (Lin at all, 2019).

Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003). Umumnya unsur Nitrogen menyusun 1-5% dari berat tubuh tanaman. Unsur N diserap oleh tanaman dalam bentuk

+ -ion amonum (NH ) atau ion nitrat (NO ), 4 3

sedangkan unsur esensial yang lain adalah posphor.

Tanaman mengambil unsur P dari dalam -tanah dalam bentuk ion H PO . Konsentrasi 2 4

unsur P dalam tanaman berkisar antara 0,1-0,5% lebih rendah dari pada unsur N dan K. Keberadaan unsur P berfungsi sebagai penyimpan dan transfer energi untuk seluruh aktivitas metabolisme tanaman (Wahyudin, dkk., 2015). Adapun Unsur K merupakan salah satu unsur hara makro primer yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang banyak (Ashley et all., 2006). Unsur K diserap

tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion +

K . Kandungan unsur K pada jaringan tanaman sekitar 0,5 - 6% dari berat kering.

Masyarakat yang bermukim disekitar Mangrove Baros sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Banyak petani yang menanam sayuran tetapi belum ada yang menanam selada (Lactuca sativa L). Selada (Lactuca sativa L) merupakan tumbuhan sayuran yang mudah tumbuh dan masa panen selada relatif singkat kira-kira dibutuhkan 40 hari (Wahyudi dkk, 2015), selain itu harga jual selada (Lactuca sativa L) cukup tinggi berkisar Rp 5.000 hingga Rp 8.000/kg sedangkan pada musim penghujan harga jualnya mencapai Rp 10.000/kg. Sehingga sedimen mangrove bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk pertanian.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan N, P dan K dari pupuk sedimen mangrove Rhizophora spp dan Avicennia spp, menganalisis berat pupuk sedimen mangrove untuk pertumbuhan tanaman selada (Lactuca sativa L), dan menganalisis nilai ekonomi menanam selada menggunakan pupuk sedimen mangrove.

.

Gambar 1. Sedimen Di Bawah Tegakan

Rhizophora Sp

Jurnal Riset Daerah

3381

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 7: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Gambar 2. Sedimen Di Bawah Tegakan

Avicennia Sp

METODE PENELITIAN

a. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi pengambilan sempel sedimen di Baros Kretek Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta pada mangrove jenis Avicennia spp dan Rhizophora spp. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Mei 2017 sampai dengan Juli 2017.

b. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel yang digunakan adalah jenis sedimen Rhizophora spp dan Avicennia spp dan berat pupuk masing-masing perlakuan 0 gr, 225 gr,250 gr, 275 gr, 300 gr

2. Variabel terikat

Tinggi tanaman, jumlah helai daun tanaman dan berat basah tanaman selada.

c. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah sedimen mangrove, pembuatan pupuk sedimen mangrove, pengujian unsur N, P dan K dan menganalisis berat pupuk pada tanaman selada (Lactuca sativa L), di laboratorium.

Gambar 3. Proses Pengurangan Kadar Air Pupuk Organik

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengkajian dari buku, jurnal dan internet .

d. Teknik dan Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis Uji Anova 5% dan diuji lanjut dengan LSD, dengan membandingkan tinggi pertumbuhan, jumlah helai daun selada dan berat basah tanaman selada. Untuk penelitian ini akan dilakukan uji perbedaan rata-rata tinggi, jumlah helai daun selada antara pengukuran hari pertama sampai dengan pengukuran hari ke 35 masa panen selada dan berat basah tanaman. Pengolahan data menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT).

Gambar 4. Proses Aerasi

Jurnal Riset Daerah

3382

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 8: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Karakter i s t ik Pupuk Sed imen Rhizophora Spp dan Avicennia Spp.

Berdasarkan hasil laboratorium maka kandungan hara N, P, dan K pupuk sedimen mangrove di bawah tegakan Rhizophora dan di bawah tegakan Avicennia dapat dilihat pada Tabel 1, 2, dan 3.

Berdasarkan Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel 3 pupuk sedimen Rhizophora dan Avicennia dari sedimen mangrove mengandung unsur Nitrogen, Phospor, dan Kalium dengan rata-rata presentase yang berbeda-beda. Kandungan Nitrogen pada pupuk sedimen Avicennia 0,2468% lebih besar dibandingkan pupuk sedimen Rhizophora yaitu sebesar 0,1685%. Kandungan Phospor pada pupuk sedimen Avicennia 13,2442% lebih besar dibandingkan pupuk sedimen Rhizophora

Jurnal Riset Daerah

3383

UlNitrogen (%) Pupuk Sedimen

Pasir MalangStandar Mutu Pupuk

Organik Padat NRhizophora Avicennia

1 0,1725 0,2147 0,1009

Min 4 %2 0,1644 0,2769 0,0784

Rata-rata 0,1685 0,2458 0,0897

UlK2O (%) Pupuk Sedimen

Pasir MalangStandar Mutu Pupuk

Organik Padat KRhizophora Avicennia

1 19,4186 13,8876 0,7507

Min 4 %2 19,3856 13,8379 0,7841

Rata-rata 19,4021 13,8628 0,7674

Tabel 1. Karakteristik Unsur Nitrogen (N) Pupuk Sedimen Rhizophora, Avicennia dan Pasir Malang Setelah Disangrai

Sumber : Hasil Laboratorium Chem-Mix Pratama, 2017

Tabel 2. Karakteristik Unsur P2O5 (P) Pupuk Sedimen Rhizophora,Avicennia dan Pasir Malang setelah disangrai

Sumber : Hasil Laboratorium Chem-Mix Pratama, 2017

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 9: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

sebesar 12,5732%. Hal ini disebabkan karena unsur N dan P pada pupuk Avicennia dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dari pasang surut air laut, arus dan gelombang yang terbawa dari laut.

Kandungan Kalium pada pupuk sedimen Avicennia 13,8628% lebih kecil dibandingkan pupuk sedimen Rhizophora sebesar 19,4021%. Hal ini disebabkan karena unsur K pada pupuk Rhizophora lebih banyak diserap oleh tanaman. Unsur N, P dan K dari kedua sedimen tersebut sudah memenuhi persyaratan oleh Permentan No 70 Tahun 2011 tentang pupuk organik padat, dalam peraturan tersebut dilampirkan bahwa syarat minimum pupuk organik padat N, P2O5 dan K2O yaitu 4%. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rukmini, 2010) yang menyatakan bahwa unsur hara yang tersedia selain masukan dari luar lingkungan mangrove seperti adanya material yang terbawa pada saat surut atau dari aliran permukaan dari daratan juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan mangrove seperti perombakan serasah yang dipengaruhi oleh mikroorganisme dan pengaruh genangan.

b. Aplikasi Berat Pupuk Sedimen Mangrove Rhizophora Spp dan Avicennia Spp Untuk Pertumbuhan Selada (Lactuca Sativa L)

1. Tinggi Tanaman Selada (Lactuca Sativa L)

Hasil pertambahan rata-rata tinggi tanaman selada dengan pupuk sedimen Rhizophora Spp dan Avicennia Spp pada berat pupuk A (0 gr), B (225 gr), C (250 gr), D (275 gr) dan E (300) gr sebagai berikut.

Gambar 5. Pertambahan Rata-rata Tinggi Tanaman Selada

Tanaman selada yang menggunakan pupuk sedimen Rhizophora spp memiliki pertumbuhan paling tinggi saat diberikan berat pupuk E yaitu 21,3cm dari tinggi tanaman awal rata-rata yaitu 9cm, hal ini

Jurnal Riset Daerah

3384

1 12,5630 13,2544 2,2932

Min 4 %2 12,5834 13,2339 2,2911

Rata-rata 12,5732 13,2442 2,2922

UlP2O5 (%) Pupuk Sedimen

Pasir Malang Standar Mutu Pupuk

Organik Padat PRhizophora Avicennia

Tabel 3. Karakteristik Unsur K2O (K) Pupuk Sedimen Rhizophora,Avicennia dan Pasir Malang setelah disangrai

Sumber : Hasil Laboratorium Chem-Mix Pratama, 2017

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 10: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

disebabkan karena semakin banyak pupuk yang ditambahkan konsentrasi antara pasir malang dan pupuk Rhizophora 300gr semakin kecil sehingga pertumbuhan tanaman selada yang penyerapan unsur hara paling banyak mendapatkan pasokan energi yang paling optimum untuk pertumbuhan tinggi tanaman.

Gambar 6. Tanaman Selada berumur 5 hari

Tanaman selada yang menggunakan pupuk sedimen Avecennia justru memiliki pertumbuhan paling tinggi saat diberikan pupuk D yaitu 14cm dari tinggi tanaman awal rata-rata yaitu 8,3cm, hal ini disebabkan karena semakin banyak pupuk yang ditambahkan, konsentrasi antara pasir malang dan pupuk Avicennia 275 gr semakin kecil sehingga pertumbuhan tanaman selada yang penyerapan unsur hara paling banyak mendapatkan pasokan energi yang paling optimum untuk pertumbuhan tinggi tanaman. Karena unsu r N yang be r fungs i un tuk mempercepat pertumbuhan tinggi tanaman selada, unsur P berfungsi untuk mempercepat per tumbuhan yang membentuk titik tumbuh tanaman selada dan untuk mempercepat masa panen tanaman selada. Sedangkan manfaat unsur K bagi tanaman selada yaitu membantu

penyerapan air dan unsur hara dari tanah oleh tanaman selada.

Gambar 7. Tanaman selada siap panen

Hasil Anova pupuk sedimen dan berat pupuk terhadap tinggi tanaman selada, adanya perbedaan yang signifikan jika nilai F hitung > F tabel.

Hasil pengukuran tinggi tanaman selada dengan menggunakan uji Anova α 5% menunjukkan bahwa pupuk sedimen Rhizophora dan Avecennia berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman selada. Hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung = 5,36 lebih besar dari F tabel = 2,93. Kedua perlakuan tersebut

Jurnal Riset Daerah

3385

Sumber Keragaman

F.HitungF.Tabel

0.05

Pupuk Sedimen 22.91 * 4.41

Berat Pupuk 5.36 * 2.93

Pupuk sedimen*Berat

4.5 * 2.93

Keterangan : * = Berbeda NyataSumber : Hasil analisis ANOVA 2017 (Lampiran 1)

Tabel 4. Hasil Anova Pupuk Sedimen dan Berat Pupuk terhadap Tinggi Tanaman Selada

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 11: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

memberikan interaksinya terhadap pertumbuhan tinggi tanaman selada. Hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung = 4,5 lebih besar dari 2,93. Artinya jenis sedimen Rhizophora dan Avicennia serta berat pupuk 0gr, 225gr, 250gr, 275gr dan 300gr bersama-sama memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman selada.

Selanjutnya dilakukan uji LSD untuk melihat perbedaan tinggi tanaman selada an tar per lakuan pupuk sedimen Rhizophora dan Avicennia dan berat pupuk 0gr, 225gr, 250gr, 275gr dan 300gr. Nilai selisih rata-rata perlakuan dibandingkan dengan nilai BNT = 3,66 yaitu jika nilai selisih rata-rata > BNT maka dinyatakan berbeda nyata.

Hasil perhitungan antara perlakuan Rhizophora 300gr dan Avicennia 300gr disimpulkan berbeda nyata, dibuktikan dengan selisih rata-rata 8,66 > BNT = 3,66. Hal ini menunjukkan tinggi tanaman selada dengan pupuk Rhizophora 300gr lebih tinggi dibandingkan tinggi tanaman selada dengan pupuk Avicennia 300gr.

2. Jumlah Helai Daun Tanaman Selada (Lactuca Sativa L)

Rata-rata pertambahan jumlah helai daun tanaman selada dengan pupuk sedimen Rhizophora Spp dan Avicennia Spp ada berat pupuk A (0gr), B (225gr), C (250gr), D (275gr) dan E (300gr) sebagai berikut.

Gambar 8. Rata-rata Pertambahan Jumlah Helai Tanaman Selada (Lactuca sativa L)

Tanaman selada yang menggunakan pupuk sedimen Avecennia memiliki jumlah helai daun yang lebih banyak saat diberikan berat pupuk D yaitu 12,3 helai daun dari jumlah helai awal rata-rata yaitu

Jurnal Riset Daerah

3386

Table 5. Uji LSD Tinggi Tanaman Selada

UjiAntara Selisih rata-rata BNT Ket

R 300 gr A 0gr 9 3,66 Berbeda nyata

A 300 gr 8,66 3,66 Berbeda nyata

R 0 gr 8,66 3,66 Berbeda nyata

A 250 gr 8 3,66 Berbeda nyata

A 225 gr 7,66 3,66 Berbeda nyata

A 275 gr 7,33 3,66 Berbeda nyata

R 225 gr 7,33 3,66 Berbeda nyata

R 250 gr 5 3,66 Berbeda nyata

R 275 gr 1 3,66 Berbeda tapi tidaknyata

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 12: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

5,3 helai daun, hal ini disebabkan karena semakin banyak pupuk yang ditambahkan, konsentrasi antara pasir malang dan pupuk Avicennia 275gr semakin kecil sehingga pertumbuhan tanaman selada yang penyerapan unsur hara paling banyak mendapatkan pasokan energi yang paling optimum untuk pertambahan jumlah helai tanaman.

Tanaman selada yang menggunakan pupuk sedimen Rhizophora memiliki jumlah helai paling banyak pada saat diberikan pupuk D dan E yang rata-rata sama yaitu 11,7 helai dari jumlah helai awal rata-rata yaitu 6,3 helai daun dan 7 helai daun. Hal tersebut disebabkan karena semakin banyak pupuk yang ditambahkan, konsentrasi antara pasir malang dan pupuk Rhizophora 300 gr semakin kecil sehingga pertumbuhan tanaman selada yang penyerapan unsur hara paling banyak mendapatkan pasokan energi yang paling optimum untuk pertambahan jumlah helai tanaman. Salah satu manfaat kadar N bagi tanaman selada adalah untuk membuat tanaman lebih hijau. Keberadaan unsur P b e r f u n g s i u n t u k m e m p e r c e p a t pertumbuhan titik tumbuh tanaman selada dan untuk mempercepat masa panen tanaman selada. Sedangkan manfaat unsur K bagi tanaman selada yaitu membantu penyerapan air dan unsur hara dari tanah oleh tanaman selada dan membantu transportasi hasil asimilasi dari daun ke jaringan tanaman selada.

Hasil Anova pupuk sedimen dan berat pupuk terhadap jumlah helai tanaman tanaman selada. Adanya perbedaan yang signifikan jika nilai F hitung > F tabel.

Hasil perhitungan analisis Anova untuk pengaruh pupuk sedimen dan berat pupuk terhadap jumlah helai daun tanaman selada diperoleh nilai F hitung = 4,5 lebih besar dari F tabel = 2,93. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan jumlah helai daun tanaman selada yang disebabkan oleh pupuk sedimen Rhizophora dan Avicennia, serta jenis berat pupuk 0gr, 225gr, 250gr, 275gr dan 300gr.

Selanjutnya dilakukan uji LSD untuk melihat perbedaan jumlah helai tanaman selada antar perlakuan pupuk sedimen Rhizophora dan Avicennia dan berat pupuk 0gr, 225gr, 250gr, 275gr dan 300gr. Nilai selisih rata-rata perlakuan dibandingkan dengan nilai BNT = 1,06 yaitu jika nilai selisih rata-rata < BNT maka dinyatakan ada beda nyata. Hasil perhitungan uji lanjut LSD sebagai berikut:

Jurnal Riset Daerah

3387

Table 6. Hasil Anova Jenis Sedimen dan Jenis Berat Pupuk terhadap Jumlah Helai

Tanaman Tanaman Selada

Sumber Keragaman

F.Hitung F.Tabel0.05

Pupuk Sedimen 12.58 * 4.41

Berat Pupuk 116.34 * 2.93

Pupuk sedimen*Berat

4.5 * 2.93

Keterangan : * = Berbeda Nyata

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 13: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Hasil perhitungan antara perlakuan Rhizophora 300gr dan Avicennia 300gr disimpulkan berbeda nyata, dibuktikan dengan selisih rata-rata 1,67 > BNT = 1,06. Hal ini menunjukkan jumlah helai tanaman selada dengan pupuk Rhizophora 300gr lebih banyak dibandingkan jumlah helai tanaman selada dengan pupuk Avicennia 300gr.

3. Berat Basah Tanaman Selada (Lactuca Sativa L)

Hasil pertambahan rata-rata berat basah tanaman selada dengan pupuk sedimen Rhizophora Spp dan Avicennia Spp pada berat pupuk A (0gr), B (225gr), C (250gr), D (275gr) dan E (300gr) sebagai berikut:

Gambar 9. Pertambahan Rata-rata Berat Basah Tanaman Selada (Lactuca sativa L)

Tanaman selada yang menggunakan pupuk sedimen Rhizophora memiliki berat basah yang lebih berat saat diberikan berat pupuk E yaitu 233,3gr, hal ini disebabkan karena makin banyak pupuk yang ditambahkan, konsentrasi antar pasir malang dan pupuk Rhizophora 300gr semakin kecil sehingga penyerapan unsur hara lebih maksimal dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya dan menghasilkan hasil yang lebih berat. Sedangkan untuk tanaman selada yang menggunakan pupuk sedimen Avecennia memiliki berat basah paling berat justru pada saat diberikan pupuk D yaitu 216,7gr, hal ini disebabkan karena semakin banyak pupuk yang ditambahkan, konsentrasi antar pasir malang dan pupuk Avecennia 275gr semakin kecil sehingga penyerapan unsur hara lebih maksimal dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya dan menghasilkan hasil yang lebih berat. Unsur N, P dan K sangat berperan dalam pertumbuhan tanaman selada.

Hasil Anova pupuk sedimen dan berat pupuk terhadap berat basah tanaman tanaman selada. Faktor yang di uji adalah pupuk sedimen (Rhizophora dan Avicennia) dan berat pupuk (0gr, 225 gr, 250 gr, 275 gr, dan 300 gr). Adanya perbedaan yang signifikan jika nilai F hitung > F tabel.

Jurnal Riset Daerah

3388

Table 7. Uji LSD Jumlah Helai Daun Tanaman Selada

UjiAntara Selisih rata-rata BNT Ket

R 300 gr

A 0gr 6,34 1,06 Berbeda nyata

R 0 gr 6 1,06 Berbeda nyata

A 225 gr 5 1,06 Berbeda nyata

R 225 gr 3 1,06 Berbeda nyata

A 300 gr 1,67 1,06 Berbeda nyata

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 14: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Hasil perhitungan analisis Anova untuk pengaruh pupuk sedimen terhadap berat basah tanaman selada diperoleh nilai F hitung = 7,89 lebih besar dari F tabel = 4,41. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan berat basah t anaman se lada pupuk sed imen Rhizophora dan Avicennia.

Hasil perhitungan analisis Anova untuk pengaruh berat pupuk terhadap berat basah tanaman selada diperoleh nilai F hitung = 104,61 lebih besar dari F tabel = 2,93.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan berat basah tanaman selada dengan jenis berat pupuk 0gr, 225gr, 250gr, 275gr dan 300gr.

Hasil perhitungan analisis Anova untuk pengaruh pupuk sedimen dan berat pupuk terhadap berat basah tanaman selada diperoleh nilai F hitung = 4,5 lebih besar dari F tabel = 2,93. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan berat basah tanaman selada yang disebabkan oleh pupuk sedimen Rhizophora dan Avicennia, serta jenis berat pupuk 0gr, 225gr, 250gr, 275gr dan 300gr.

Selanjutnya dilakukan uji LSD untuk melihat perbedaan berat basah tanaman selada antar perlakuan pupuk sedimen Rhizophora dan Avicennia dan berat pupuk 0gr, 225gr, 250gr, 275gr dan 300gr. Nilai selisih rata-rata perlakuan dibandingkan dengan nilai BNT = 22,32 yaitu jika nilai selisih rata-rata < BNT maka dinyatakan berbeda nyata. Hasil perhitungan uji lanjut LSD sebagai berikut:

Jurnal Riset Daerah

3389

Table 8. Hasil Anova Pupuk Sedimen dan Berat Pupuk terhadap Berat Basah

Tanaman Selada

Sumber Keragaman

F.HitungF.Tabel

0,05

Pupuk Sedimen 7,89 * 4,41

Berat Pupuk 104,61 * 2,93

Pupuk Sedimen*Berat

4,5 * 2,93

Keterangan : * = Berbeda NyataSumber : Hasil analisis ANOVA 2017 (Lampiran 1)

Table 9. Uji LSD Berat Basah Tanaman Selada

Uji Antara Selisih rata-rata BNT Ket

R 300 gr

R 0gr 149,97 22,32 Berbeda nyata

A 0 gr 149,97 22,32 Berbeda nyata

A 225 gr 108,3 22,32 Berbeda nyata

R 225 gr 118,63 22,32 Berbeda nyata

A 250 gr 71,63 22,32 Berbeda nyata

R 250 gr 58,3 22,32 Berbeda nyata

A 300 gr 50 22,32 Berbeda nyata

R 275 gr 25 22,32 Berbeda nyata

A 275 gr 16,7 22,32 Berbeda tapi tidak nyata

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 15: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Hasil perhitungan antara perlakuan Rhizophora 300gr dan Avicennia 300 gr disimpulkan berbeda nyata, dibuktikan dengan selisih rata-rata 50 > BNT = 22,32. Hal ini menunjukkan berat basah tanaman selada dengan pupuk Rhizophora 300gr lebih berat dibandingkan berat basah tanaman selada dengan pupuk Avicennia 300gr.

4. Kandungan N, P Dan K Pada Masing-Masing Berat Pupuk Sedimen Setelah Masa Panen Selada (Lactuca Sativa L)

Berdasarkan analisis laboratorium kandungan N, P dan K pada masing-masing berat pupuk sedimen yang telah dicampur dengan pasir malang untuk pertumbuhan tanaman selada sebagai berikut:

Setelah masa tanam perlakuan E unsur N mampu diserap sebanyak 0,0801%, karena ada beberapa kemungkinan yang tidak bisa diserap oleh akar, terbawa aliran air tanah dan denitrifikasi dari unsur N awal pada Rhizophora sebesar 0,1685%. Hal ini menunjukkan besarnya penyerapan nitrogen oleh tanaman selada dari pupuk Rhizophora sebesar 0,0801% karena semakin banyak nitrogen yang mampu diserap tanaman memperlihatkan semakin baik pupuk digunakan. Sedangkan pada perlakuan pupuk sedimen mangrove Avicennia perlakuan D setelah masa tanam unsur N mampu diserap sebanyak 0 , 1 5 1 7 % , k a r e n a a d a b e b e r a p a kemungkinan yang tidak bisa diserap oleh akar, terbawa aliran air tanah dan denitrifikasi dari unsur N awal pada Avicennia sebesar 0,2458%. Hal ini

Jurnal Riset Daerah

3390

Tabel 10. Unsur Nitrogen (P) Pada Pupuk Sedimen Rhizophora dan Avicennia Setelah Masa Panen Selada

Ul Nitrogen (%) Pupuk Sedimen Rhizophora Nitrogen (%) Pupuk Sedimen Avicennia

A B C D E A B C D E

1 0,1472 0,1281 0,1047 0,0916 0,0873 0,1546 0,1273 0,1067 0,0985 0,0954

2 0,1438 0,1267 0,1056 0,0978 0,0894 0,1589 0,1238 0,1074 0,0897 0,0894

Rata-rata N awal

Penurunan

0,1455 0,1274 0,1052 0,0947 0,0884 0,15675 0,1256 0,1071 0,0941 0,1043

0,1685 0,2458

0,023 0,0411 0,0633 0,0633 0,0801 0,08905 0,1202 0,1387 0,1517 0,1415

Keterangan : A� = 0 gr, B = 225 gr, C = 250 gr, D = 275 gr dan E = 300 grSumber : Hasil Laboratorium Chem-Mix Pratama, 2017

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 16: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

menunjukkan besarnya penyerapan nitrogen oleh tanaman selada dari pupuk Avicennia sebesar 0,1517%. Semakin banyak nitrogen yang mampu diserap tanaman memperlihatkan semakin baik pupuk digunakan. Selanjurnya kandungan unsur P2O5 sebagai berikut.

Sumber : Hasil Laboratorium Chem-Mix Pratama, 2017Setelah masa tanam perlakuan E, unsur P mampu diserap sebanyak 11,9845%, karena ada beberapa kemungkinan yang tidak bisa diserap oleh akar, terbawa aliran air tanah dan denitrifikasi dari unsur P awal pada Rhizophora sebesar 12,5732%. Hal ini menunjukkan besarnya penyerapan P2O5 oleh tanaman selada dari pupuk Rhizophora sebesar 11,9845%. Semakin banyak P2O5 yang mampu diserap tanaman memperlihatkan semakin baik pupuk digunakan. Sedangkan pada

perlakuan pupuk sedimen mangrove Avicennia perlakuan D setelah masa tanam unsur P mampu diserap sebanyak 12,8659%, karena ada beberapa kemungkinan yang tidak bisa diserap oleh akar, terbawa aliran air tanah dan denitrifikasi dari unsur P awal pada

Avicennia sebesar 12,8659%. Hal ini menunjukkan besarnya penyerapan P2O5 oleh tanaman selada dari pupuk Avicennia sebesar 12,8659%. Semakin banyak P2O5 y a n g m a m p u d i s e r a p t a n a m a n memperlihatkan semakin baik pupuk digunakan. Ukuran berat pupuk pada sedimen Rhizophora danpupuk sedimen Avicennia yang terbaik pada ukuran berat yang berbeda yaitu perlakuan E pada Rhizophora dan perlakuan D pada Avicennia. Selanjutnya kandungan unsur K2O sebagai berikut.

Jurnal Riset Daerah

3391

Tabel 11. Unsur P2O5 (P) Pada Pupuk Sedimen Rhizophora dan Avicennia Setelah Masa Panen Selada

Ul

P2O5 (%) Pupuk Sedimen Rhizophora P2O5 (%) Pupuk Sedimen Avicennia

A B C D E A B C D E

1 8,3472 6,5837 4,5524 0,6343 0,6382 10,5424 9,5267 6,1734 0,3876 0,3871

2 8,5823 6,6042 4,5051 0,7511 0,5391 10,5789 9,8934 6,1824 0,3689 0,3897

Rata-rata

8,4648 6,5940 4,5288 0,6927 0,5887 10,5607 9,7101 6,1779 0,3783 0,3884

PAwal

12,5732

13,2442

Penurunan

4,1084 5,9792 8,0444 11,8805 11,9845

2,6835 3,5341 9,7101 12,8659 12,8558

Keterangan : A� = 0 gr, B = 225 gr, C = 250 gr, D = 275 gr dan E = 300 grSumber : Hasil Laboratorium Chem-Mix Pratama, 2017

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 17: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Setelah masa tanam perlakuan E unsur K mampu diserap sebanyak 19,0316%, karena ada beberapa kemungkinan yang tidak bisa diserap oleh akar, terbawa aliran air tanah dan denitrifikasi dari unsur K awal pada Rhizophora sebesar 19,4021%. Hal ini menunjukkan besarnya penyerapan K2O oleh tanaman selada dari pupuk Rhizophora sebesar 19,0316%. Semakin banyak K2O yang mampu diserap tanaman memperlihatkan semakin baik pupuk digunakan.

Sedangkan pada perlakuan pupuk sedimen mangrove Avicennia perlakuan D setelah masa tanam unsur K mampu diserap sebanyak 13,2208%, karena ada beberapa kemungkinan yang tidak bisa diserap oleh akar, terbawa aliran air tanah dan denitrifikasi dari unsur K awal pada Avicennia sebesar 13,8628%. Hal ini menunjukkan besarnya penyerapan K2O oleh tanaman selada dari pupuk Avicennia sebesar 13,2208%. Semakin banyak K2O y a n g m a m p u d i s e r a p t a n a m a n memperlihatkan semakin baik pupuk digunakan. Ukuran berat pupuk pada

sedimen pada Rhizophora dan pupuk Avicennia yang terbaik pada ukuran berat yang berbeda yaitu ukuran E pada Rhizophora dan ukuran D pada Avicennia.

Adanya perbedaan kandungan unsur pada kedua jenis pupuk sedimen dengan ukuran berat pupuk yang berbeda. Hal tersebut disebabkan karena unsur N b e r f u n g s i u n t u k m e m p e r c e p a t pertumbuhan tinggi tanaman selada, membuat daun tanaman selada lebih hijau dan menambah kandungan protein hasil panen tanaman selada. Keberadaan unsur P berfungsi untuk memacu pertumbuhan akar dan membentuk sistem perakaran yang baik pada tanaman selada, mempercepat per tumbuhan yang membentuk titik tumbuh tanaman selada atau untuk mempercepat masa panen tanaman selada. Sedangkan unsur K berfungsi untuk membantu penyerapan air dan unsur hara dari tanah oleh tanaman selada dan membantu transportasi hasil asimilasi dari daun ke jaringan tanaman selada.

Jurnal Riset Daerah

3392

Tabel 12. Unsur K2O (K) Pada Pupuk Sedimen Rhizophora dan Avicennia Setelah Masa Panen Selada

Ul

K2O (%) Pupuk Sedimen Rhizophora K2O (%) Pupuk Sedimen Avicennia

A B C D E A B C D E

1 12,1978 10,4453 7,6819 0,4586 0,3732 11,9886 10,9934 8,7388 0,6573 0,8674

2 12,1873 10,4597 7,6708 0,4468 0,3677 11,8975 10,7531 8,7145 0,6266 0,8243

Rata-rata

12,1926 10,4525 7,6764 0,4527 0,3705 11,9431 10,8733 8,7267 0,6420 0,8459

K Awal

19,4021 13,8628

Penurunan

7,2095 8,9496 11,7257 18,9494 19,0316 1,9197 2,9845 5,1361 13,2208 13,0169

Keterangan : A� = 0 gr, B = 225 gr, C = 250 gr, D = 275 gr dan E = 300 grSumber : Hasil Laboratorium Chem-Mix Pratama, 2017

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 18: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

5. Nilai Ekonomi Menanam Selada (Lactuca sativa L) Dengan Menggunakan Pupuk Sedimen Mangrove Rhizophora

Analisis pembuatan pupuk dari sedimen mangrove dan analisis ekonomi menanam selada berdasarkan hasil yang terbaik. Hasil perhitungan nilai ekonomi sebagai berikut.

Analisis pembuatan pupuk dari sedimen mangrove ini berlaku untuk pupuk sedimen Rhizophora 300gr. Hal ini dikarenakan pupuk Rhizophora 300gr merupakan jenis pupuk terbaik untuk pertumbuhan tinggi tanaman selada, pertambahan jumlah helai dan berat basah tanaman selada. Berdasarkan hasil analisis perhitungan nilai ekonomi pembuatan pupuk sedimen mangrove , untuk menghasilkan pupuk sedimen mangrove seberat 4,20 kg dibutuhkan bahan lumpur mangrove sebanyak 1,600gr atau 1,6 kg dan pasir bentonit 5kg, sehingga akan memperoleh pupuk mangrove kering sebanyak 4,20kg. Biaya yang butuhkan

dalam pembuatan pupuk mangrove sebanyak 4,20kg dengan total biaya Rp 101,000, jumlah biaya Rp / kg yaitu Rp 24,048 per kg pupuk mangrove.

Analisis ekonomi menanam selada menggunakan pupuk sedimen mangrove Rhizophora 300gr berdasarkan hasil yang terbaik yaitu dibutuhkan 2 bungkus benih

selada, pupuk sedimen sebanyak 3,6 ton, lima tenaga kerja yang bekerja untuk merawat tanaman selama 18 hari dan dua gembor untuk menyirami setiap harinya dengan total biaya Rp 88.478.000,-/Hektar. Hasil panen tanaman selada pupuk Rhizophora sebanyak 18 ton dengan harga jual Rp 7.000,-/kg. Penjualan tanaman selada diperoleh sebesar Rp 126.000.000,- Sehingga diperoleh keuntungan menanam selada menggunakan pupuk sedimen mangrove Rhizophora sebesar Rp 37.521.000-.

Jurnal Riset Daerah

3393

Tabel 13. Analisis Pembuatan Pupuk Sedimen Mangrove Rhizophora

Bahan dan Alat Ukuran Satuan Total Biaya (Rp)

Alat aerator 1 alat 35.000 35.000

Pasir bentonit 5 kg 10.000,- /1 kg 50.000

Kertas saring 2 lembar 8.000,- /Lembar 16.000

Lumpur Mangrove 1600 gr

Jumlah 101.000

Berat Pupuk Mangrove (gr)

Bungkus Total Berat (gr)Jumlah Berat

(kg)

Rata-rata Biaya Pupuk Mangrove

Rp / kg

300 14 4.200 4,20 Rp 24.048

Sumber : Hasil analisis, 2017

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 19: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Kandungan unsur N , P dan K pada pupuk sedimen Rhizophoraspp yaitu N 0,1685%, P205 12,5732%, K2O 19,4021% dan pupuk sedimen Avicennia spp yaitu N 0,2458%, P2O5 13,2442%, 13,8628%. Dari kedua pupuk sedimen Rhizophora spp dan Avicennia spp telah memenuhi persyaratan oleh Permentan No 70 Tahun 2011 tentang pupuk organik padat , dalam peraturan tersebut dilampirkan bahwa syarat minimum pupuk organik padat N, P2O5 dan K2O yaitu 4%.

Ada perbedaan nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah helai daun dan berat basah tanaman selada. Hasil analisis LSD menunjukkan bahwa pupuk Rhizophora 300gr merupakan jenis pupuk terbaik

untuk pertumbuhan tinggi tanaman selada dengan rata-rata 21,3cm, pertambahan jumlah helai daun dengan rata-rata 11,7 dan berat basah tanaman selada dengan rata-rata 233,3gr.

Nilai ekonomi menanam selada menggunakan pupuk sedimen mangrove Rhizophora dibutuhkan 2 bungkus benih selada, pupuk sedimen sebanyak 3,6 ton, lima tenaga kerja yang bekerja untuk merawat tanaman selama 18 hari dan dua gembor untuk menyirami setiap harinya dengan total biaya Rp 88.478.000,-/hektar.

b. Saran

Penanaman tanaman selada sebaiknya menggunakan berat pupuk Rhizophora Spp seberat 300gr agar menghasilkan berat basah tanaman selada yang produktif. Kemudian petani dapat mengembangkan pembuatan pupuk dari sedimen mangrove untuk menekan biaya pupuk dalam menanam tanaman selada.

Jurnal Riset Daerah

3394

Tabel 14. Analisis Ekonomi Menanam Selada Menggunakan Pupuk Sedimen Mangrove Rhizophora Berdasarkan Hasil Yang Terbaik

Komponen yang Di Perhitungkan

UkuranSatuan

(Rp)Total Biaya

(Rp)

Benih Selada 2 Bungkus 18.000 per bungkus 36.000

Pupuk Sedimen 3,6 ton 24.048 per kg 86.572.800

Tenaga Kerja (5) 18 hari 20.000 per hari 1.800.000

Gembor 2 alat 35.000 70.000

Jumlah 88.478.800

Penjualan Tanaman Selada

18 ton 7.000 per kg 126.000.000

Keuntungan 37.521.200

Sumber : Hasil analisis, 2017

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 20: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

UCAPAN TERIMA KASIH

Kepada Rektor Institut Teknologi Yogyakarta yang telah memberi ijin untuk penelitian, dan Bapak Sukardiyono yang telah memberikan tempat untuk penelitian di rumahnya.

DAF TAR PUSTAKA

Alongi, D. M. 2018. Impact of Global Change on Nutrient Dynamics in Mangrove Forests. Tropical Coastal & Mangrove Consultants: Australia.

Ashley, M.K., M.Grant, and A. Grabov. 2006. Plant Responses to Potassium Deficiencies: A Role for Potassium Transport Proteins. Journal of Experimental Botani. Volume 57.

Atmodjo, W. 2010. Sebaran Sedimen di Perairan Delta Sungai Bodri,Kendal, Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Kelautan Vol. 15: Semarang.

Chapman, V. J. 1976. Mangrove Vegetation. J. Cramer: Germany.

Chrisyariati, I Boedi Hendrarto, Suryanti. 2014. Total Nitrogen and Phosphate in Sediment of Different Mangrove Age in Brack i shwater Pond Area a t Mangunharjo, Semarang. Diponegoro Journal of Maquares: Semarang

Feller, I C. Dennis F. Whigham, Karen L. McKee, and Catherine E. Lovelock. 2003. Nitrogen limitation of growth and nutrient dynamics in a disturbed mangrove forest, Indian River Lagoon, Florida. Oecologia.

Hartoko,A., Prijadi, S., Ayuningtyas I. 2013. Analisa klorofil α, Nitrat, dan Posfat pada Vegetasi Mangrove di Kepulauan Karimunjawa. Journal of Managemen of Aquatic Resources, Volume 2 Nomor 2. Semarang.

Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta

Haq Kazi Md. Fazlul & A.K. Wodeyar . 2017. An Ecological study of habitat of mangrove forest of Bangladesh. Journal Human Ecology.

Lin Weiwei, Manhong Lin, Hongyan Zhou, Hongmiao Wu, Zhaowe Li and Wenxiong Lin. 2019. The effects of chemical and organic fertilizer usage on rhizosphere soil in tea orchards.

Murdiyanto. 2003. Romimohtarto,K dan Juwana, Sri. 2001. Hutan Mangrove dan Karakteristik Hutan Mangrove. Tesis.

Qiang Tu, Shengyun Yang, Qiulin Zhou, and Juan Yang. 2016. Sediment transport a n d c a r b o n s e q u e s t r a t i o n characteristics along mangrove fringed coasts. Acta Oceanologica Sinica.

Rukmini, 2010. Struktur Komunitas dan Komposisi Jenis Mangrove Alam Ditinjau dari Kondisi Substrat dan Fisiografi di Pantai Barat Sulawesi. Disertasi Universitas Hasanuddin. Makassar

Jurnal Riset Daerah

3395

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 21: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Singh, G., A.L. Ramanatha, and M. Bala Krishna Prasad, 2005. Nutrient cycling in Mangrove Ecosystm: A Brief Overview. International journal of ecology and environment science: New Delhi.

Wahyudin, A. T. Nurmala ∙ R. D. dan Rahmawati. 2015. Pengaruh dosis pupuk fosfor dan pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau (Vigna radiata L.) pada Ultisol. Jatinangor.

Jurnal Riset Daerah

3396

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 22: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Jurnal Riset Daerah

3397

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Nama lengkap� � : Dr. Ir. Hj. Rukmini A.R., M.SiTempat/Tanggal Lahir� : Watampone, 24 September 1963Alamat�� � : Jalan Cundo Manik RT 06 Dladan Baru, Nglebeng, Bantul, YogyakartaTelepon/HP� � : 0812 4200 164Pekerjaan� � : Dosen Institut Teknologi Yogyakarta E_mail� � � : [email protected]

Pendidikan

1. Sarjana Kehutanan di Universitas Hasanuddin (UNHAS) Ujung Pandang. Lulus tahun Tahun 1985

2. Master Sains Dibidang Pengelolaan Lingkungan di Universitas Hasanuddin, Makassar Lulus tahun 2004

3. Doktor dibidang Spesialisasi Ekologi Mangrove di Universitas Hasanuddin, Makassar. Lulus tahun 2010

Pelatihan

1. Kepemimpinan dan keterampilan manajemen perempuan

2. Capacity Building bagi Lembaga Masyarakat di Bidang Perencanaan yang Responsive Gender

3. Mengelola Hidup Merencanakan Masa Depan

4. Sosialisasi Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak

5. Dampak Pemanasan Global terhadap Perubahan Iklim dan Perdagangan Carbon

Seminar/Workshop

1. Pemateri : Pencanangan Gerakan Penghijauan Nasional Go Green 2010 Propinsi Sulawesi Selatan)

2. Pemateri : Peran dan Fungsi Mangrove (Bapedalda Kota Makassar),

3. Nara Sumber :Pelatihan teknik pembibitan bitti dan mangrove. Balai Perbenihan Tanaman Hutan Sulawesi (BPTH)

4. Pemateri :Optimalisasi kebijakan pengembangan SDM kesehatan Agrokompleks dalam mendukung gerbang emas menuju Sulawesi Selatan lestari dan Indonesia sehat 2010.

5. Pemateri : Peluang dan tantangan rencana kelola kawasan pesisir Teluk Bone kaitannya sebagai daerah konservasi mangrove berbasis masyarakat.

6. Pemateri : Peranan jender dalam pembinaan keluarga sakinah. pada acara pengajian ibu-ibu di Kabupaten Luwu, Propinsi Sulawesi Selatan

BIODATA PENULIS

Page 23: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

7. Pemateri :Peranan jender dalam pembinaan keluarga sakinah (Badan Koordinasi Keluarga Berencana) Kabupaten Gowa.

8. Pemateri : gender dan konservasi sumberdaya alam

9. Prospek pengembangan tanaman jarak pagar

10. Kebijakan dan strategi pengembangan e-Government dan Program Aksi di Bidang Telematika.

11. Rencana aksi nasional pengurangan resiko bencana.

12. Pembentukan Pusat Pelayaran Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

13. Manajemen pembangunan kesehatan lingkungan masyarakat pulau dalam era otonomi daerah.

14. Prospek Pemanfaatan Hasil Litbang Badan Tenaga Nuklir Nasional.

15. Pengembangan tanaman jarak pagar dan industri biodiesel di kawasan timur Indonesia.

16. Penanggap utama pada seminar Nasional Optimalisasi Pemberdayaan Potensi Masyarakat Pesisir

Penelitian dan pengabdian pada Masyarakat

1. Struktur Komunitas dan Komposisi Jenis Mangrove Alam Ditinjau Dari Kondisi Substrat dan Fisiografi di Pantai Barat Sulawesi.

2. Hubungan antara peranan wanita dan pelestarian hutan mangrove di kabupaten Takalar

3. Pertumbuhan Rhizophora apiculata pada berbagai jarak tanam dan Sifat Substrat Yang Berbeda Di Areal Delta Takalar Kabupaten Takalar,

4. Letak Pengambilan Stek dan Pengaruh Hormon Tumbuh Rootone-F Terhadap Pertumbuhan Stek Anakan Cempaka (Michelia Alba),

5. Potensi dan Pemanfaatan Mangrove Di Desa Pajukukang Kabupaten Maros.

6. Kajian Pola Agroforestry dihutan rakyat desa Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa.

7. Studi Komunitas Mangrove Pada Berbagai Sifat Substrat dan Fisiografi Pantai Barat Sulawesi Selatan.

8. Pemberdayaan masyarakat pesisir dalam rangka pembebasan keterbelakangan.

9. Analisis Vegetasi dan Potensi Mangrove Alami di Kabupaten Barru.

10. Penerapan teknik pembuatan virgin coconut oil (VCO) pada masyarakat penghasil kelapa Kecamatan Tinambung Kabupaten Polman.

11. Pemanfaatan Hasil Pertanian Untuk keterampilan Kelompok tani Wanita di Kabupaten Luwu, Bagian Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Luwu.

12. Peningkatan keterampilan Wanita se Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Bidang Pemberdayaan Perempuan Kota Makassar.

13. Hubungan antara peranan wanita dan pelestarian hutan mangrove di kabupaten Takalar.

14. Memberikan penyuluhan pada Kelompok Tani dan Nelayan di Kepulauan Tanakeke Kabupaten Takalar. Balai Besar Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Takalar.

Jurnal Riset Daerah

3398

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 24: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

15. Memberikan penyuluhan pada petani cacao tentang pentingnya hutan di Kabupaten Soppeng.

16. Tim Evaluasi Penghijauan dan Reboisasi Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan

17. Studi Potensi Jenis Flora Pohon Hutan pada Berbagai Lereng di Kawasan Hutan Alam Bengo Kabupaten Maros

18. Studi inokulasi Mikoriza Pada Peningkatan Pertumbuhan Semai Pinus merkusii di Persemaian

19. Penelitian Peranan Pohon dan Bentuk-bentuk Agroforestry yang dapat diterapkan di lahan Kering.

20. Ketua team Penilaian tanaman Reboisasi di Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan

21. Tenaga ahli bidang konservasi lingkungan pada Penyusunan Rencana Pengelolaan DAS berbasis Jasa Lingkungan Penyerapan Carbon DAS Kampar, Propinsi Riau

22. Tenaga Ahli Perencanaan Teknis Maanajemen Persampahan (PTMP) Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan

23. Penyuluhan dengan tema Sanitasi Lingkungan

24. Sosialisasi Dampak Abrasi Pantai di Pandansimo Kabupaten Bantul

25. Pemanfaatan Limbah Abu Terbang (Fly Ash) sebagai Adsorben untuk Mendegradasi Logam Berat pada Air Lindi

26. Hubungan Faktor-Faktor Lingkungan dengan Kualitas Bakteriologis pada Sumur Gali

27. Adaptasi Pengelolaan Telaga Terhadap Dampak Perubahan Iklim di Gunungkidul

28. Reklamasi Lahan Pasca Tambang Timah Dengan Pupuk Organik dan

Mikroorganisme Lokal

29. Kajian Tata Ruang lingkugan DAS Opak Oyo Terhadap Pemanfaatan Sumberdaya Air Secara Lestari

Jurnal Riset Daerah

3399

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 25: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

3400

Jurnal Riset Daerah

ANALISIS PENGARUH KEMIRINGAN DAN KETINGGIAN TEGAK PRISMA TERHADAP WAKTU PROSES KRISTALISASI

AIR GARAM LAUT(Studi kasus: Air Laut Pantai Samas – Srigading – Bantul)

1* 2 3Raden Heru Prasetio , Chafid Fandeli , Sri Yuniyarti , 4 5

Surani Hasanati , Edy Herianto Majlan

123 4 5Institut Teknologi Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universiti Kebangsaan MalaysiaEmail: [email protected]

Abstrak

Garam merupakan komoditas yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat kita, bayangkan saja jika tidak ada garam akan hambar terasa hidup kita begitu kata pepatah mengatakan. Garam tidak hanya bisa dijadikan bahan konsumsi namun garam juga bisa dikategorikan dalam bahan industri, seperti industri penyamakan kulit, pengeboran minyak lepas pantai dan lainnya. Indonesia, pada tahun (2014 – 2019) banyak mengimpor garam dari luar negeri, di satu sisi lain telah diketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi garam laut dengan panjang pantai 99.093 Km. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang nomor 2 (dua) di dunia.

Proses dalam membuat garam tidaklah mudah (membutuhkan waktu). Penggunaan metode untuk membuat garam dengan prisma sudah mulai dikenal oleh petani garam, akan tetapi seberapa optimal produksi petani garam terhadap rancang bangun (design) dari prisma masih dalam batasan yang belum dipastikan komposisinya.

Sistem prisma memanfaatkan ruang atau bangunan yang digunakan untuk proses produksi atau kristalisasi air laut menjadi garam. Dimana material atau bahan prisma, ketinggian, kemiringan, semuanya adalah merupakan faktor yang memiliki pengaruh pada kecepatan proses kristalisasi pembentukan garam.

Komposisi (design) rancang bangun kemiringan prisma menjadi penentu dalam petani mendapatkan hasil panen garam yang optimal. Oleh karena hal tersebut sudut kemiringan dan ketinggian atap prisma dibuat sedemikian rupa sehingga menjadikan variabel bebas untuk dapat diteliti utk mendapatkan posisi dan komposisi yang optimal. Hasil dari uji coba tersebut dapat diaplikasikan pada petani garam, dimana nantinya membantu dalam percepatan proses panen garam, dan kebutuhan akan garam di Indonesia akan dapat terpenuhi.

Kata kunci: Sistem prisma garam, Kristalisasi garam laut, Produksi garam, Analisis

rancang bangun prisma.

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 26: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

PENDAHULUAN

Proses pembuatan garam secara tradisional dapat dikatakan memiliki dua jenis yaitu dengan metode penguapan dengan sinar matahari di tambak–tambak garam dan dengan cara teknik perebusan (garam rebus). Metode dengan menggunakan penguapan matahari oleh petani garam masih memiliki beberapa kendala, antara lain jikalau pada musin penghujan maka dapat diprediksikan panen garam akan menurun bahkan sampai ada petani garam yang tidak memproduksi garamnya. Hitungan normal untuk dapat memanen garam dari air laut adalah berkisar

antara 13 hari sampai 14 hari dengan kisaran 2volume 1m menghasilkan garam dibawah

1kg. Disisi lain sumber dari KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan)

Menurutnya adalah fluktuasi baik dari sisi produksi, produktivitas, maupun masa panen garam nasional disebabkan oleh teknik produksi dan peralatan yang digunakan masih sangat tradisional, serta bergantung pada musim.

Dilatarbelakangi dengan adanya beberapa kendala pada petani garam tersebut maka dilakukan beberapa design dan rancang bangun pada alat bantu sebagai Teknologi Tepat Guna yang berfungsi untuk

3401

Jurnal Riset Daerah

Abstract

Salt is a important commodity for the life of our society, just for example, we can imagine about, if in our live is without salt around us “surely life will feel bland”. Salt is not only be used as a day by day consumption for others also be categorized in industrial materials, like the leather tanning industries, offshore oil drilling, and others. Indonesia, in the year of 2014 until 2019 a lot of salt that import from abroad, on the others it is known that Indonesia is a country there's rich in the potential of sea salt (with a beach length of 99,093 Km). Indonesia is an archipelago that has the longest coastline for the second number position in the world.

The process of making salt is not simply (have a take time for the process). The methods to make salt with prisms has begun to be known by salt farmers, however, optimalization the production of salt farmers intrial application design of the prism is still within the boundary that the composition has not been ascertained.

The prism system utilizes space or buildings, where is the function for the production process or crystallization of sea water into the salt. Where is material or prism material structure, height, slope, all of there are the factors which have an influence on the life time durability of the crystallization process of salt formation.

Composition for the design of the prism slope, determines the farmer to get the optimalization salt yield in harvest time. Because of that, the angle slope and the height roof of the prism are made in such a way as to make the independent variables to be investigated and obtain the optimal position and composition. The results of these trials can be applied to salt farmers, and the end the result, will espouse for accelerate the salt harvest process, and the capacity consumption for salt in Indonesia will be fulfilled.

Keywords: The Prism system of salt, Salt Crystalization, Salt production, Prism design

analitycal.

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 27: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

m e n g h i n d a r i d a n m e n g a t a s i kendala/permasalahan tersebut, salah satunya dengan membuat alat prisma kristalisasi garam. Rancang bangun dibuat agar petani dapat melakukan panen disaat kondisi cuaca apapun, dan petani dapat memanen dengan waktu yang lebih pendek dari biasanya. Selama ini model pertanian garam dengan rumah prisma sudah banyak digunakan, akan tetapi pendalaman terkait model prisma dan material prisma yang digunakan masih belum diteliti lebih lanjut kedalamannya untuk pengaruh pada hasil produksi yang optimal.

Pembuatan garam dengan menggunakan rumah prisma telah banyak dilakukan oleh beberapa petani garam yang telah mengetahui metode bertani garam tersebut. Hanya saja penggunaan rumah prisma garam masih belum dapat optimal dalam menghasilkan jumlah produksi. Sehingga penelitian ini bertujuan agar dapat meningkatan jumlah produksi yang didapat dari proses yang tadinya dengan metode konvensional/ manual/sederhana (hanya mendapatkan penambahan volume hasil dari yang sebelumnya diproduksi disaat bukan musim hujan saja menjadi berproduksi untuk segala musim). Pada http://e-jurnal.lamongankab. go.id/index. php/jojs/article/download/

20/22/, dengan kajian “Teknologi Rumah Prisma Untuk Garam Produksi” hanya membahas dalam penelitiannya untuk tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan teknologi rumah prisma.

2. Untuk mengetahui keunggulan dan pendapatan teknologi rumah prisma dibanding teknologi sebelumnya.

3. Untuk mengetahui strategi pengembangan usaha garam rakyat di Kabupaten Lamongan agar mencapai produksi maksimal.

4. Untuk mengetahui kualitas garam prisma dibanding Standar Nasional Indonesia.

5. Untuk mengetahui perkembangan produksi garam di Kabupaten Lamongan.

Pembahasan detil terkait penelitian dari sisi model rancangan dan material belumlah sangat dibahas disana. Kondisi Prisma Garam pada umumnya adalah menggunakan alas plastik mulsa dengan rangka bambu atau kayu dan atap menggunakan plastik bening.

Jurnal Riset Daerah

3402

Tahun Luas Lahan

(ha)

Masa Produksi (bulan)

Produktivitas Lahan (ton/ha/musim)

Jumlah Tenaga Kerja (orang)

2011 20.066 3,50 67,27 13.969

2012 22.632 4,80 91,70 30.668

2013 25.098 2,00 39,62 28.723

2014 23.411 4,00 89,72 20.106

Sumber: KKP, diolah oleh Tim Riset CNBC Indonesia

Tabel 1. Produktivitas Garam Tahun 2011-2014

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 28: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Gambar 1. Model Prisma Pada Kondisi Umumnya.

Pernah dilakukan uji coba proses produksi garam sebelumnya yang menunjukan bahwa adanya peningkatan produktivitas dan kualitas garam. Hasil uji coba menunjukkan bahwa produksi garam dengan menggunakan t e rpa l mas ih mengandung t imba l . Berdasarkan hasil survei dari berbagai pihak maka disarankan untuk merubah dari penggunaan terpal menjadi plastik LDPE atau geoisolator yang bebas timbal (Choirul Anam, 2018).

METODE PENELITIAN

Tahapan dalam penelitian untuk teknologi tepat guna dari pembuatan prisma kristalisasi garam laut ada 4 tahapan. Berikut adalah diagram alir dalam penelitian analisis rancang bangun prisma garam:

Pada tahap ke empat yaitu analisa hasil rancangan tidaklah hanya menganalisis waktu panen yang disebabkan oleh berbagai posisi kemiringan prisma, melainkan manfaatnya juga akan diperhitungkan terkait dengan biaya yang dibutuhkan dengan capaian hasil yang didapat.

Berikut adalah model rancangan teknologi tepat guna dari prisma garam laut, ada beberapa variabel bebas yang akan digunakan sebagai analisis sensitifitas dari hasil kristalisasi garam yang dilihat dari aspek waktu kecepatan panen dan aspek bentuk dan

warna dari kristal garamnya. Sedangkan sebagai variabel tetap adalah ketinggian prisma kirstalisasi, kondisi volume air garam dimana sebagai bahan baku pembuatan garam yang tetap terjaga pada ketinggian 5cm, panjang 100cm dan lebar 100cm, sehingga

3volume berkisar pada 0,05m . Ketebalan kaca “High Temp” itu sendiri setebal 0,5mm. Bahan baku air laut yang akan diuji diambil pada lokasi yang sama dan dilakukan treatment (perilaku ujikan) yang sama pula, yaitu dilakukan penyaringan dengan filter 10mikron, sehingga terjaga dari kotoran (residu).

Lokasi bahan air laut adalah diambil dari Pantai Samas, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Lokasi pada g o o g l e m a p a d a l a h s b b : https://www.google.co.id/maps/place/Pesona+ P e n g k l i k + - + P a n t a i + S a m a s / @ -

Jurnal Riset Daerah

3403

Gambar 2. Model Diagram Alir Penelitian Rancang Bangun Prisma Garam.

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 29: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

.0045535,110.2659982,16z/data=!4m5!3m4!1s0x2e7b01b455555555:0x177c95be2148676 8 ! 8 m 2 ! 3 d -8.0045535!4d110.2703756?hl=en&authuser=0

Gambar 3. Lokasi Pengambilan Air Laut Untuk Uji Coba Kristalisasi Prisma Garam.

Gambar 4. Design Pengambilan Kemiringan Atap Prisma Dari Beberapa Besaran Sudut

(Tampak Depan).

Gambar 5. Design Prisma Kristalisasi Garam Dari Beberapa Besaran Sudut

(Tampak Samping).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Beberapa hasil yang didapat dari analisis sensitivitas pada ragam kemiringan prisma kristalisasi garam adalah sebagai berikut yang ditampilkan pada Tabel 2. Hasil pemeriksaan proses kristalisasi garam laut pada prisma kristalisasi.

Pada data hasil percobaan didapat bahwa semakin besar kemiringan (tinggi atap prisma) maka kecepatan waktu panen semakin pendek. Sedangkan pengaruh terhadap besaran ukuran kristal dan warna kristal belum dapat ditarik kesimpulan mengenai trend/alur karakteristiknya.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Universitas Telkom, Fakultas Teknik Elektro mengatakan bahwa material kaca akan berfungsi menjadi cermin. Cermin digunakan agar panas dari matahari

Jurnal Riset Daerah

3404

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 30: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

menembus kaca penutup dapat dipantulkan kembali sehingga panas tetap terperangkap dalam sistem, melalui penelitian tersebut, produktivitas distilator berhasil ditingkatkan (70% hingga 100%). Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi atap dengan jenis material yang sesuai sebagai pendukung guna mempercepat penguapan air garam.

Efisiensi alat destilasi (alat prisma) adalah membandingan energi panas untuk menguapkan air laut yang menjadi produk air

bersih dan garam terhadap besar radiasi panas matahari dalam selang waktu tertentu. Efisiensi alat tersebut didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah energi yang digunakan dalam proses penguapan kadar air dengan total radiasi surya yang datang ke prisma (destilator). Sehingga proses kristalisasi air garam menjadi garam meningkat dari sisi waktu dan kapasitasnya.

Pada pengguanaan terpal warna garam yang dihasilkan putih (walaupun masih agak

Jurnal Riset Daerah

3405

Gambar 6. Grafik Waktu Hasil Panen Berdasarkan Uji Coba Pada Prisma Garam “High Temp Glass”

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Proses Kristalisasi Garam Laut Pada Prisma Kristalisasi.

Catatan*: terpengaruh oleh treatment awal bahan baku air laut dan jenis material yang digunakan

pada prisma garam.

Waktu Panen Besaran Kristal Garam Warna Kristal Garam

(hari) (mm) (Putih/Buram/Kotor)*

25° 11 0.2 - 0.5 Putih

35° 9 0.3 - 0.8 Putih

45° 8 0.6 - 0.9 Putih

60° 5 0.5 - 1.0 Putih

90° 4 0.7 - 1.5 Putih

Kem

irin

gan

kaca

"H

igh

Tem

p"

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 31: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

terlihat buram jika dibandingkan dengan yang menggunakan material lainnya), selain itu juga garam yang dihasilkan sedikit mengandung Timbal. Ketika dilakukan dengan menggunakan plastik LDPE (plastik berwarna bening) warna sudah terlihat putih dan kecenderungan sudah tidak ditemukan t imba l . Yang membedakan an t a r a menggunakan glass high temp dengan plastik LDPE adalah bentukan kristal yang dihasilkan, LDPE menhasilkan kristal garam yang cenderung kecil-kecil, sedangkan glass HT, menghasilkan kristal garam dengan kecenderungan besar-besar bahkan ada yang menonjol sangat besar diantara kristal garam lainnya.

Pada uji coba ini, masih memerlukan tahap lanjutan mengenai ketebalan glass HT yang nantinya dijadikan sebagai variabel yang bebas untuk diuji. Sehingga dengan dikondisikannya ketebalan kaca yang berbeda-beda akan dapat diketahui bentuk dari kristal garam yang dihasilkan, berikut dengan adanya perubahan atau tidaknya pada kecepatan pembetukan kristal garam (waktu panen).

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Ketinggian dan posisi sudut beserta material prisma garam menentukan kecepatan dalam pembentukan kristalisasi air laut menjadi garam. Selain itu bentuk kekerasan dan besar kecilnya kristal dipengaruhi juga dengan kondisi tersebut.

2. Saran

Pada kondisi berikutnya, ketebalan dari prisma garam dengan berbahan material glass high temp akan dijadikan variabel bebas dalam uji coba selanjutnya. Sehingga pengaruh ketebalan dalam proses kristalisasi garam pada prisma akan dapat diketahui karakteristiknya.

Tim peneliti mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Desa Srigading, Kec. Sanden, Kab. Bantul yang telah sangat mendukung dalam penelitian dan uji coba pada pengambilan sampel air laut (air garam) dan dukungan–dukungan yang lainnya, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Jurnal Riset Daerah

3406

Warna Kristal Garam

(Putih/Buram/Kotor)

Material Prisma garam Terpal Agak buram

Plastik LDPE Putih

Glass HT* Putih bersih (kristal garam kuat)

Catatan*: Kaca dengan proses tekanan tingi (High Temp)

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Warna Garam Pada proses Kristalisasi Garam Laut

Menggunakan Prisma Garam Untuk Kristalisasi.

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 32: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

DAFTAR PUSTAKA

Assafri, Farikh. 2017. Kualitas Garam Hasil Produksi Rakyat Dengan Metode Prisma Rumah Kaca Di Desa Sedayu L a w a s K e c a m a t a n B ro n d o n g Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. SKR/FPR/2017/762/051710308. http://repository.ub.ac.id/4444/http://repository.ub.ac.id/id/eprint/4444

Jason Trikobery, Achmad Rizal, Nia Kurniawati, Zuzy Anna. 2017. Analisis Usaha Tambak Garam Di Desa Pengarengan Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon. Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 2/Desember 2017 (168-175). http://webcache. googleusercontent.com/search?q=cache:E1DeMbNDVnYJ:jurnal.unpad.ac.id/jpk/article/download/15524/7296+&cd=9&hl=en&ct=clnk&gl=id

Choirul Anam. 2018. Tekhnologi Rumah Prisma Untuk Produksi Garam. Page 1 Volume I, Nomer 2, Desember 2018. Balitbangda Kabupaten Lamongan. h t t p : / / e - j u r n a l . l a m o n g a n k a b . go.id/index.php/jojs/article/download/20/22/.

Ragil P. Andriyani, Suadi dan Supardjo S. Djasmani. 2013. Cost Revenue Analysis Of Sal t Farming In Gedongmulyo Subdistric Of Lasem Rembang Regency. Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) XV (2): 68-77 ISSN: 0853-6384.

Salayoa, N.D., M.L. Perez, L.R. Garces & M.D. Pido, 2012. Mariculture d e v e l o p m e n t a n d l i v e l i h o o d

diversification in the Philippines. Marine Policy36(4): 867–881. https://www.cnbcindonesia.com/news/20180125103630-4-2475/gagalnya-industri-garam-ri/4. Diakses 2018.

Eriz Aprizki, Dr. Mamat Rokhmat, S.Si, M.Si2, Dr.Edy Wibowo, S.Si, M.Sc3. Analisis Pengaruh Kemiringan Sudut Atap Kaca Dan Penambahan Cermin Pada Alas Basin Terhadap Laju Penguapan Air Garam Dalam Destilator Tenaga Surya. e-Proceeding of Engineering : Vol.5, No.3 Desember 2018 Page 5594. ISSN : 2355-9365.

Jurnal Riset Daerah

3407

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 33: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Jurnal Riset Daerah

3408

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

BIODATA PENULIS

I. PRIMER

1.1. Name/Gender Raden Heru Prasetio, S.T., M.Eng. / Male

1.2. Occupation Lecturer, Researcher, Consultant

1.3. Competencies First Operational Supervisor (No. 5716/37.04/DBT/2007) Director of Mineral, Coal and Geothermal Technique and Environmental/Chief Mines Inspector

1.4. University Officer Formal identity No.

17179

1.5. Birth Place and date nd Tegal, 22 July 1978

1.6. Home address/correspondency Perumahan Pandan Asri No. D3, Jl. Kaliurang KM 10,Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I. Yogyakarta

1.7. Home Phone Number -

1.8. Mobile Phone Number 081327156688

1.9. Office address Institut Teknology YogyakartaJalan Janti, Gedong Kuning, Yogyakarta 55171

1.10. Office Phone Number/Fax (0274) 566863

1.11. E-mail address [email protected]

II. EDUCATIONAL BACKGROUND

2.1. Program: BACHELOR MASTER DOCTOR

2.2. University Name Universitas GadjahMada, Indonesia

Universitas GadjahMada, Indonesia

-

2.3. Science Industrial Technic Industrial Technic (MSPPI)

-

2.4. Incoming Year 2002 2006 -

2.5. Graduation Year 2004 2009 -

2.6. Final Project Database Management System Condition Monitoring Maintenance for Lubrication System

Analytical System for Management Information System Maintenance to Support in Coal MiningActivities

-

2.7. Supervisor Ir. Heru Santoso BudiRochardjo, M.Eng., Ph.D.

Ir. Heru Santoso BudiRochardjo, M.Eng., Ph.D.

-

Page 34: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Jurnal Riset Daerah

3409

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

III. RESEARCH

No. YearTitle

Fund

SourceAmaount(IDR Rp.)

1 2000 Economic Analysis of Electric Motors Self Funded -

2 2018 Organic Cutting Machine as a Supporting Tool in Processing Organic Waste into Organic Fertilizer

Self Funded -

3 2018 Cocofiber Machine as a Supporting Tool in Coconut Waste Processing

Self Funded -

4 2018 Implementation of Rice Flour Processing Machine

Self Funded -

IV. PUBLICATION

No Year Title

1 2018 Vlog : RADtech.Addrees : https://www.youtube.com/channel/UCaWCE3l9f_KzKxO -beOaZxA

2 2018 Vlog : Srikandi Sungai IndonesiaAddress : https://www.youtube.com/channel/UCjX7vGx843DaYSCt6UyWocA

V. COURSE, CONFERENCE, WORKSHOP, TRAINING

No Year Title Responsibility Organizer

1 2010 National Conference on “Perkembangan Riset Dan Teknologi di Bidang Industri ke.16”

Speaker center of engineering science - UGM

2 2018 General Lecture on “Peluang Ergonomi Di Era Industri 4.0”

Moderator Industrial Engineering Faculty - ITY

3 2018 General� Lecture� on�“Potensi� Mikro AlgaSebagai Bio Eneri Baru Terbarukan”

Participant Industrial Engineering Faculty - ITY

Page 35: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Jurnal Riset Daerah Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

No Year Title Responsibility Organizer

4 2018 General Lecture on “Antisipasi Terjadinya Longsoran dari PIT dan Langkah-Langkah Penanganannya”

Participant Industrial Engineering Faculty - ITY

5 2007 Workshop on “Train The Trainer WorkshopPedoman Sistim Kebijakan Dan Prosedur”

Participant PT.BumiResources Tbk.

6 2008 Trainning on “ESQ Leadership Trainning”

Participant The ESQ way 165

7 2008 Trainning on “System Information Geospacial”

Participant GEOMAP

8 2012 Conference and Workshop on “The�rd 3 INDONESIAN PROCESS

METALLURGY”

Participant Metallurgical Enginering - ITB

9 2009 Training on “Finance for Ninance Professionals”

Participant PT. Kaltim Prima Coal

10 2011 Training on “2011 IFRS - PSAK Convergence and Internal Control”

Participant Deloitte for PT. Bumi Resources Minerals Tbk

11 2010 Training on “FINNON 1&2 : Memahami Laporan Keuangan dan Memahami Perencanaan Keuangan”

Participant PPM - Management for PT. Petrosea Tbk.

12 2018 Seminar “Waste Management and optimalization potential Village” towards to green village.

Speaker Marogoagung Village & ITY

13 2018 Life Show, Jogja TV “Peran Serta Kampus di Era Industri 4.0”

Speaker Jogja TV & ITY

VI. COMUNITY SERVICES

No Year Title

1 2016 Technical of TTG on Srikandi Sungai Indonesia community

2 2007 PERHAPI - Perhimpunan Ahli Tambang Indonesia

3410

Page 36: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

3411

Jurnal Riset Daerah

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN BELANJA APBD,

PENDUDUK, INVESTASI, DAN TINGKAT INFLASI

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

Muriyanto, SE., MA.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan belanja pemerintah daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul, pertumbuhan penduduk, pertumbuhan investasi, dan tingkat inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan diketahuinya tanda dan besaran pengaruh berbagai variabel bebas (independent variabels) terhadap variabel terikat (dependent variabel), diharapkan dapat dipergunakan sebagai salah satu input penting dalam perumusan kebijakan pembangunan ekonomi daerah. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menerapkan model ekonometri regresi linier berganda dengan konstruksi Y = a + bX + cX + 1 2

dX + eX + u. Model ekonometri ini memanfaatkan data sekunder runtut waktu (time series) 3 4

dengan sampel selama 11 tahun yang ada dalam beberapa dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bantul. Hasil dan pembahasan yang diperoleh menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah penduduk dan investasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan pertumbuhan belanja dalam APBD dan tingkat inflasi daerah berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Dari penelitian ini diketahui bahwa tanda koefisien dari semua variabel bebas, kecuali pertumbuhan belanja APBD, sudah sesuai sebagaimana yang lazim dijelaskan dalam teori ekonomi pembangunan. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa realisasi belanja dalam APBD Kabupaten Bantul belum berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Bahkan tanda (negatif) dari koefisien variabel belanja menunjukkan kondisi yang tidak sesuai dan tidak signifikan dimana belanja pemerintah diharapkan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Kata kunci : pertumbuhan, belanja, penduduk, investasi, inflasi, pengaruh, model ekonometri

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten BantulJalan Robert Wolter Monginsidi No. 1 Bantul 55711

Email: [email protected]

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 37: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

PENDAHULUAN

Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya menganalisis pengaruh pengeluaran atau belanja pemerintah daerah (local government expenditure) dalam APBD dan berbagai faktor lain yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantul. Total belanja pemerintah daerah merupakan salah satu komponen ekonomi makro yang sangat pent ing dalam menstimulasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Dengan melakukan penghitungan besar kecilnya pengaruh belanja pemerintah daerah akan diketahui besa ran dampak be lan ja t e rhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan penduduk, investasi dan inflasi. Pertumbuhan

ekonomi pada umumnya menjadi salah satu indikator kinerja utama (IKU) pembangunan ekonomi makro suatu negara disamping ketimpangan pendapatan (Indeks Gini), ketenagakerjaan, investasi, inflasi, dan kemiskinan. Demikian pula halnya dalam lingkup daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Oleh karena itu, adanya suatu kajian ilmiah terkait seberapa besar dan signifikannya pengaruh diantara beberapa variabel tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi menjadi sangat peting dilakukan sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan pembangunan ekonomi daerah.

Pertumbuhan jumlah penduduk digunakan sebagai proksi terhadap pertumbuhan tersedianya kebutuhan dan harga faktor produksi berupa tenaga kerja. Semakin besar jumlah tenaga kerja yang tersedia maka akan

3412

Jurnal Riset Daerah

Abstract

This research is aimed at analyzing the influence of local government expenditure growth in the Local Government Budget (APBD) of Bantul Regency, population growth, investment growth, and inflation rate to the regional economic growth. With finding the sign and size of several independent variabels impact to the dependent variabels, it is expected that the finding can be used as one of important inputs in formulating regional economic development policy. Method used in this research is quantitative analysis by applying linear multiple regression econometric model with construction Y = a + bX + cX + dX + eX + u. This 1 2 3 4

econometric model uses annual secondary time series data for 11 years from some documents of Local Government Work Plan (RKPD)of Bantul Regency. The results obtained from analysis shows that the growth of population and investment have positive influence but the growth of local government expenditure and inflation rate give negative impact on regional economic growth. From this research known that all sign of coefficient of the independent variabels, except the growth of local government expenditure, are already in accordance with those commonly explained in the economic development theory. Base on the data analysis can be dconcluded that the real expenditure in the local government budget has no influence yet to the regional economic growth. Even the sign of the coefficient indicates unsuitable and insignificant in which government expenditure is expected to have positive impact on regional economic growth.

Keywords: growth, expenditure, population, investment, inflation, influence, econometric model

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 38: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

semakin murah harga faktor produksi tenaga kerja yang selanjutnya diharapkan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Selanjutnya, pertumbuhan total nilai investasi akan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi karena dalam proses produksi dibutuhkan adanya modal yang diperoleh dari investasi yang dilakukan. Selanjutnya, tingkat inflasi akan berdampak negative pada pertumbuhan ekonomi karena inflasi akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat dan harga faktor produksi.

Pertumbuhan ekonomi daerah merupakan salah satu indikator kinerja pembangunan daerah yang sangat penting dan sudah lazim digunakan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Pada hakekatnya, inti dari teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah berkisar pada dua hal (Arsyad, 2013:114), yaitu Pembahasan yang berkisar tentang metode dalam menganalisis perekonomian suatu daerah dan teori-teori yang membahas tentang faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu daerah tertentu. Jika dibuat suatu ringkasan, teori-teori tersebut dapat disajikan sebagai ber ikut : pembangunan daerah = f (sumberdaya alam, tenaga kerja, investasi, entrepreneurship, transportasi, komunikasi, komposisi industry, teknologi, luas daerah, pasar ekspor, situasi ekonomi internasional, kapasitas pemerintah daerah, pengeluaran pemerintah pusat, dan bantuan-bantuan pembangunan).

Struktur belanja Pemerintah Daerah dalam APBD dialokasikan melalui beberapa perangkat daerah (PD) sesuai tugas pokok dan fungsinya dan diarahkan untuk mencapai sasaran daerah yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah jangka menengah (RPJMD) dan jangka pendek (RKPD). Dalam lingkup kabupaten,

sasaran daerah ini secara kuantitatif dirumuskan dalam bentuk indikator kinerja utama (IKU) Bupati, sedangkan dalam lingkup PD diwujudkan sebagai IKU PD. Satu dan/atau beberapa IKU PD dipetakan untuk mendukung tercapainya IKU Bupati dan dijabarkan dalam bentuk Cascading. IKU PD dan IKU Bupati besaran targetnya tiap tahun dicantumkan dalam Perda tentang RPJMD. Baik RPJMD maupun RKPD merupakan dokumen utama yang sangat diperlukan sebagai acuan perumusan kebijakan, program d a n k e g i a t a n s e r t a p e n g a n g g a r a n pembangunan daerah dimana didalamnya terdapat IKU berupa pertumbuhan ekonomi daerah.

Selanjutnya variabel jumlah penduduk dan ketenagakerjaan, investasi serta inflasi juga merupakan indikator utama yang digunakan sebagai ukuran kinerja pembangunan ekonomi makro suatu daerah. Besar kecilnya ketersediaan kuantitas dan kualitas tenaga kerja atau penduduk dalam usia produktif di suatu daerah merupakan suplai faktor produksi pokok yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah. Selain itu, besar kecilnya nilai total realisasi investasi sektor swasta akan sangat menentukan tinggi rendahnya kemampuan ekonomi suatu daerah untuk tumbuh dan berkembang. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga akan sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat inflasi, karena variabel ini sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat dan juga tingkat harga bahan baku dan faktor-faktor produksi lainnya.

METODE PENELITIAN

Persamaan agregat yang merupakan salah satu indikator ekonomi makro suatu negara atau daerah ditunjukkan oleh suatu persamaan

Jurnal Riset Daerah

3413

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 39: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

identitas yang biasa ditulis secara umum dengan Y=C+I+G+(X-M). Dalam penelitian ini, secara sederhana ingin dikaji seberapa besar dan s igni f ikannya pengaruh pertumbuhan Belanja Daerah dalam APBD Kabupaten Bantul sebagai variabel proksi terhadap unsur belanja pemerintah daerah (local government expenditure) atau X , 1

pertumbuhan jumlah penduduk (X ) sebagai 2

proksi terhadap tingkat utilitas tenaga kerjadalam proses produksi barang dan jasa dan pertumbuhan nilai total investasi sektor swasta (PMA dan PMDN) sebagai proksi dari variabel Investasi (X ), serta tingkat inflasi 3

sebagai proksi terhadap daya beli masyarakat dan harga faktor produksi (X ). Hubungan 4

fungsional antara variabel terikat (dependent) dan variabel bebas (independent) dimaksud secara matematis dapat dirumuskan melalui model Y=f(X ,X ,X , X ) atau Y = c + 1 2 3 4

aX + bX + cX + dX + u, dimana u adalah 1 2 3 4

merepresentasikan faktor-faktor lain yang berpengaruh dan tidak dapat dimasukkan dalam model (unpredictable disturbance term), misalnya sikap dan prilaku, budaya, iklim, dan sebagainya. Karena yang ingin diketahui adalah pengaruh independent variabels terhadap pertumbuhan ekonomi (dependent variabel), maka nilai semua independent variabels yang digunakan (kecuali inflasi) adalah nilai pertumbuhannya, bukan nilai nominal/absolutnya. Hal ini juga dimaksudkan agar konstruksi model yang digunakan terhindar dari jebakan identitas (identity trap).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif berupa analisis regresi linier berganda yang diterapkan pada model ekonometri. Dengan model ini ingin diketahui seberapa besar pengaruh dan tingkat signifikansi masing-masing variabel bebas (predictors/independent variabels) yaitu Belanja Pemda/Belanja APBD, jumlah

penduduk, investasi, dan inflasi terhadap variabel terikat (dependent variabel) yaitu pertumbuhan ekonomi daerah (Y). Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa data serial tahunan (annualtime series data) dari tahun 2007 sampai tahun 2018 yang diterbitkan oleh BPS, Disdukcapil, dan DPMPT yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Profil Daerah Kabupaten Bantul.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kerangka ekonomi makro suatu negara atau daerah biasanya mencakup variabel atau indikator utama antara lain pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi, ketenagakerjaan dan belanja pemerintah. Besaran dan alokasi belanja pemerintah (government expenditure) diharapkan berpengaruh terhadap perubahan struktur dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, dalam penelitian ini, pertumbuhan pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul diharapkan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan PDRB riil Kabupaten Bantul.

Dalam penelitian ini diperoleh hasil penghitungan berdasarkan konstruksi model ekonometri, bahwa pertumbuhan pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul berpengaruh negatif tidak signifikan dengan nilai koefisien variabel sebesar - 0,012. Hal ini berarti, berdasarkan data time series selama 11 tahun, tidak ada pengaruh yang signifikan dari belanja APBD terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantul.

Jurnal Riset Daerah

3414

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 40: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Jurnal Riset Daerah

3415

Tahun JUMLAH PERTUMBUHANInflasi

Belanja Penduduk Investasi Ekonomi Belanja Penduduk Investasi

2006 545.132.135.933,38 836.921 637.502.122.885 2,02 30,48 na 24,84 7,61

2007 763.254.947.189,55 847.188 749.380.420.458 4,52 40,01 1,23 17,55 7,10

2008 1.045.423.303.527,78 909.812 841.693.961.643 4,90 36,97 7,39 12,32 10,26

2009 931.789.051.390,08 899.312 492.883.443.000 4,47 -10,87 -1,15 -41,44 2,99

2010 1.012.356.847.235,49 911.503 501.625.473.000 4,97 8,65 1,36 1,77 6,56

2011 1.151.885.952.327,97 921.263 423.675.879.990 5,27 13,78 1,07 -15,54 3,73

2012 1.282.878.383.296,00 930.276 462.924.099.579 5,34 11,37 0,98 9,26 4,13

2013 1.570.168.261.924,00 938.433 653.359.905.805 5,46 22,39 0,88 41,14 7,87

2014 1.734.327.106.969,00 913.407 875.980.589.193 5,04 10,45 -2,67 34,07 6,38

2015 1.933.302.495.457,00 919.440 973.253.382.134 4,97 11,47 0,66 11,10 3,02

2016 2.016.543.978.974,11 928.676 1.115.396.837.696 5,06 4,31 1,00 14,60 2,26

2017 2.076.742.163.062,60 927.181 1.257.314.637.696 5,10 2,99 -0,16 12,72 3,96

2018 2.166.008.081.002,35 939.718 1.406.366.637.696 5,47 4,30 1,35 11,85 2,61

Tabel 1. Data Yang Digunakan Dalam Perhitungan Dengan Model Regresi Berganda

Sumber : data diolah dari beberapa RKPD Kab. Bantul

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 a,691 ,478 ,179 ,29069

a. Predictors: (Constant), Inflasi, Investasi, Penduduk, Belanja

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression ,541 4 ,135 1,600 b,275

Residual ,592 7 ,085

Total 1,132 11

a. Dependent Variabel: PDRBb. Predictors: (Constant), Inflasi, Investasi, Penduduk, Belanja

aANOVA

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 41: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

aCoefficients

ModelUnstandardized Coefficients Standardize

Coefficients

B Std. Error Beta t Sig

1 (Constant) 5,240 ,222 23,589 ,000

Belanja -,012 ,011 -,543 -1,061 ,324

Penduduk ,068 ,051 ,500 1,327 ,226

Investasi ,013 ,005 ,834 2,446 ,044

Inflasi -,043 ,056 -,333 -,757 ,474

Peningkatan jumlah penduduk atau kualitas dan kuantitas tenaga kerja juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini diperjelas dengan fungsi tenaga kerja yang merupakan salah satu faktor produksi utama dalam proses produksi untuk menghasilakan barang dan jasa. Tinggi rendahnya kuantitas dan kualitas penduduk/tenaga kerja akan sangat berpengaruh terhadap jumlah produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu daerah atau negara dalam kurun waktu tertentu, yang biasanya dihitung setiap tahun sebagai PDRB. Dari hasil p e n g h i t u n g a n y a n g d i p e r o l e h menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah penduduk yang digunakan sebagai proksi d a r i p e r u m b u h a n t e n a g a k e r j a berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah 0,068 namun juga tidak cukup signifikan.

Selanjutnya variabel investasi merupakan unsur proksi terdekat dari faktor produksi modal yang diperlukan dalam setiap proses produksi barang dan jasa. Dalam penelitian ini, pertumbuhan jumlah nilai realisasi investasi swasta asing (PMA) dan swasta nasional di K a b u p a t e n B a n t u l d i h a r a p k a n memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap kinerja pertumbuhan

ekonomi daerah. Dengan melakukan penghitungan melalui konstruksi model dan data yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh hasil bahwa investasi berpengaurh positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 0,013. Meskipun pengaruhnya cukup kecil, akan tetapi lebih signifikan berdasarkan nilai t-test sebesar 2,446 yang lebih besar daripada nilai t-test variabel pertumbuhan belanja APBD dan pertumbuhan penduduk.

Variabel terakhir yang berdasarkan teori ekonomi juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi adalah tinggi rendahnya tingkat inflasi. Kemampuan proses produksi barang dan jasa sangat terpengaruh oleh ketersediaan dan harga sumber daya. Selain itu, daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa yang dihasilkan juga sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat inflasi. Jika inflasi rendah, maka daya beli masyarakat akan tinggi dan harga faktor produksi juga menjadi lebih murah. Dengan tingginya daya beli masyarakat dan terjangakunya harga-harga faktor produksi akan berpengaruh terhadap meningkatnya pertumbuhan ekonomi suatu daerah atau negara. Hasil penghitungan yang diperoleh dari penerapan data dalam konstuksi model yang digunakan dalam

Jurnal Riset Daerah

3416

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

a. D ependent Variable: PDRB

Page 42: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

penelitian ini, diperoleh hasil bahwa inflasi berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, yaitu sebesar -0,043 dan tidak cukup signifikan.

�KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Dari analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa tanda ( p o s i t i f / n e g a t i f ) d a r i k o e f i s i e n independent variabel, kecuali belanja APBD, telah sesuai sebagaimana yang umumnya dijelaskan dalam teori ekonomi p e m b a n g u n a n . S e l a m a p e r i o d e penganalisisan data time series yang dilakukan dalam penelitian ini, total belanja APBD belum memberikan pengaruh yang signifikan, bahkan tanda dari koefisien variabel ini tidak sesuai sebagaimana yang umumnya dijelaskan dalam teori ekonomi pembangunan, dimana belanja APBD diharapkan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Pengaruh independent variabel lainnya (pertumbuhan jumlah penduduk, investasi, dan inflasi) juga masih relatif kecil. Kecilnya pengaruh pertumbuhan penduduk mengindikasikan masih belum cukup besarnya kontribusi pertumbuhan jumlah penduduk terhadap peningkatan produktivitas faktor produksi tenaga kerja dan terserapnya jumlah sumberdaya manusia dalam sektor produktif. Masih kecilnya pengaruh investasi masih mengindikasikan bahwa kebanyakan investasi yang dilakukan di wilayah Kabupaten Bantul masih bersifat padat karya dengan serapat tenaga kerja yang bersifat low skill labor. Tanda negatif d a r i k o e f i s i e n v a r i a b e l i n f l a s i menunjukkan fenomena yang sesuai

dengan teori ekonomi pembangunan. Pertumbuhan ekonomi yang relatif kurang terpengaruh oleh t ingkat inf lasi mengindikasikan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Bantul yang penuh kesederhanaan, pola konsumsi dan produksi masyarakat relatif cukup kuat menghadapi gejolak/fluktuasi harga barang dan jasa.

b. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Kebijakan refocusing pengalokasian belanja APBD kedalam sektor-sektor produktif perlu lebih ditingkatkan;

2. Berbagai program dan kegiatan yang terkait erat dengan peningkatan kualitas dan produktivitas penduduk perlu terus diperkuat dan ditingkatkan efektivitasnya;

3. Berbagai variabel dan regulasi yang terkait erat dengan peningkatan nilai ICOR (incremental input-output ratio) perlu terus distimulasi dan didorong agar dapat meningkatkan nilai dan produktivitas investasi, baik sektor pemerintah maupun swasta;

4. Meskipun pengaruh inflasi sangat kecil dan tidak signifikan, berbagai kebijakan dan regulasi daerah yang d a p a t m e m p e n g a r u h i d a n mengendalikan inflasi daerah masih perlu terus ditingkatkan efektivitasnya agar dapat memperkuat daya beli masyarakat dan meminimalisir meningkatnya harga-harga faktor produksi.

Jurnal Riset Daerah

3417

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 43: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, M. 2001. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. UPP AMP YKPN.

Arsyad, L. 2013. Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah. Edisi Kedua. BPFE UGM.

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021.

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021.

Peraturan Bupati Bantul Nomor 56 Tahun 2007 t en tang Rencana Ker ja P e m e r i n t a h D a e r a h ( R K P D ) Kabupaten Bantul Tahun 2008.

Peraturan Bupati Bantul Nomor 42 Tahun 2009 t en tang Rencana Ker ja P e m e r i n t a h D a e r a h ( R K P D ) Kabupaten Bantul Tahun 2010.

Peraturan Bupati Bantul Nomor 25 Tahun 2010 t en tang Rencana Ker ja P e m e r i n t a h D a e r a h ( R K P D ) Kabupaten Bantul Tahun 2011.

Peraturan Bupati Bantul Nomor 33 Tahun 2012 t en tang Rencana Ker ja P e m e r i n t a h D a e r a h ( R K P D ) Kabupaten Bantul Tahun 2013.

Peraturan Bupati Bantul Nomor 25 Tahun 2014 t en tang Rencana Ker ja P e m e r i n t a h D a e r a h ( R K P D ) Kabupaten Bantul Tahun 2015.

Peraturan Bupati Bantul Nomor 68 Tahun 2019 t en tang Rencana Ker ja P e m e r i n t a h D a e r a h ( R K P D ) Kabupaten Bantul Tahun 2020.

Profil Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2018, Bappeda Bantul Tahun 2018.

Jurnal Riset Daerah

3418

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 44: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Jurnal Riset Daerah

3419

BIODATA PENULIS

A. Identitas diri

Nama lengkap (dengan gelar)� : Muriyanto, SE., MA.

Jenis kelamin� � � : L/P

Jabatan�� � � : Kasubid Perencanaan Kewilayahan

Tempat dan tanggal lahir� : Surabaya, 3 Juni 1968

E-Mail� � � � : [email protected]

Nomor telepon/HP/WA� � : 081-746-1565

Alamat kantor� � � : Bappeda Kabupaten Bantul

B. Riwayat pendidikan

Jenjang�� � � : S1� � � � S2

Nama Perguruan Tinggi� � : UGM� � � � Nagoya University,

Japan

Bidang Ilmu� � � : Ekonomi Pembangunan� International

Development

Tahun Lulus� � � : 1995� � � � 2003

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 45: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

3420

Jurnal Riset Daerah

EKOLOGI PARIWISATA : MENUJU PARIWISATA YANG BERTANGGUNGJAWAB DAN BERKELANJUTAN

DI KABUPATEN BANTUL

Iputu Hardani Hesti Duari

Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA YogyakartaJl. Laksda Adisucipto Km. 6, Caturtunggal Depok SlemanHP. 0878 3229 3955, Email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini sebagai salah satu penelitian lanjutan yang pernah dilakukan dengan fokus pada strategi pengembangan pariwisata di Kabupaten Bantul. Tujuan dari penelitian ini lebih difokuskan pada pengembangan pariwisata yang bertanggungjawab dan berkelanjutan dengan fokus pada pariwisata alam, ekowisata dan desa wisata. Metodologi yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan memberikan rekonsiliasi terhadap elemen-elemen pariwisata dan ekologi yang bertanggung jawab terutama pada sistem manajerial. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan pariwisata khususnya desa wisata bisa dicapai dengan pengembangan ekologi sehingga secara tidak langsung ekologi pariwisata membantu pengembangan desa wisata berdasarkan sumber daya alam, sosial dan dan budaya lokal dengan didukung sikap perilaku wisatawan yang aktif secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Selain itu pariwisata keberlanjutan akan berimbas secara bersamaan dalam memberikan jaminan keberlanjutan potensi pariwisata itu sendiri dan berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan ekonomi warga sekitar dengan tetap memperhatikan aspek sosial dan etika di Kabupaten Bantul itu sendiri.

Kata Kunci : Ekologi, Pengembangan Pariwisata, Pariwisata berkelanjutan yang bertanggungjawab, Desa Wisata, Ekologi Pariwisata

Abstract

This research as one of the follow-up studies ever conducted with a focus on tourism development strategies in Bantul Regency. The purpose of this study is more focused on developing responsible and sustainable tourism with a focus on natural tourism, ecotourism and the Tourism Village. The methodology used is descriptive qualitative by providing reconciliation of the elements of tourism and ecology that are responsible, especially in the managerial system. The results showed that the development of tourism, especially tourism villages can be achieved by developing ecology so that tourism ecology indirectly helps the development of tourism villages based on local natural, social and cultural resources supported by active and responsible tourist behavior attitudes. In addition, sustainability tourism will impact simultaneously in providing a guarantee of the sustainability of the tourism potential itself and affect the development and economic growth of local residents while still paying attention to social and ethical aspects in Bantul Regency itself.

Keywords: Tourism Ecology, Tourism Development, responsible sustainable tourism, Tourism Village,

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 46: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

PENDAHULUAN

Beberapa langkah dan upaya telah dilakukan oleh Kabupaten Bantul dalam mengembangkan potensi pariwisata mulai dari perbaikan infrastruktur, promosi potensi pariwisata, pengembangan desa wisata dengan berbasis budaya yang secara signifikan telah dilakukan dengan baik. Beberapa fokus pengembangan desa wisata yaitu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar desa wisata sekaligus mendongkrak pada kemajuan secara sosial dan ekonomi. Bebearpa fokus pengembangan wisata di Kabupaten Bantul yaitu wisata alam, wisata budaya dan desa wisata. Namun dalam pengembangan potensi wisata tersebut harus diimbangi dengan strategi kebijakan pengembangan pariwisata maupun pada proses manajemen dalam hal ini lebih pada “keberlanjutan“. Fokus keberlanjutan yaitu pada sektor ekonomi, sosial dan lingkungan. Hal ini dikarenakan faktor ekonomi mampu memberikan kesejahteraan bagi warga sekitar, kemudian jika secara ekonomi sudah maju makan secara sosial juga akan lebih baik namun untuk lingkungan masih perlu diperhatikan. Jika ekonomi, sosial dan lingkungan bisa berimbas secara baik maka keberlanjutan dari pengembangan ekologi dapat dicapai.

Disisi lain, pengembangan ekologi pariwisata berkelanjutan akan berdampak pada komponen tambahan dalam ekologi pariwisata itu sendiri yaitu wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bantul. Sikap perilaku wisatawan akan berdampak pada proses pengembangan pariwisata dan ekologi wisata, sehingga perlu mendapatkan penanganan khusus untuk pengunjung dengan memberikan regulasi yang bersifat menjaga alam namun juga tidak terlalu memberatkan wisatawan untuk kembali berkunjung.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Wisata Alam Dan Ekologi

Wisata alam merupakan kegiatan wisata untuk menikamti keindahan alam misalnya ekowisata, berlayar, menyelam di pantai, pamandangan alam pantai dan lain sebagainya. Wisata alam lebih luas daripada ekowisata karena wisata alam mencakup kegiatan rekreasi di lingkungan alam sehingga tidak ada kaitannya dengan konsentrasi nilai- nilai budaya. Hubungan jenis-jenis wisata kawasan alam (wisata petualangan, wisata berbasis alam, dll). Sehingga kelestarian alam sangat penting walaupun kondisi wisatawan satu dengan yang lainnya memiliki karakteristik tersendiri di Kabupaten Bantul. Wisata alam yang selalu mendatangkan wisatawan sepanjang tahun yaitu Pantai Parangtritis. Pantai Parangtritis ini memiliki keunikan dan keelokan pemandangan serta memiliki daya pikat tersendiri, sehingga tidak heran jika Pantai Parangtritis senantiasa ramai dikunjungi oleh wisatwan. Selain itu juga ada Pantai Depok dengan memberikan pilihan aktivitas yaitu bermain air di Pantai Depok sekaligus berbelanja ikan laut. Wisata alam yang dimiliki Kabupaten Bantul mampu memberikan pemasukan tersendiri bagi daerah.

b. Ecotourism

Berbicara tentang Ecotourism, maka ada 4 pilar yang harus diperhatikan (1) kelompok masyarakat sekitar sebagai pelaku wisata dalam ruang lingkup wisata alam, (2) Nilai daya tarik obyek wisata alam itu sendiri, (3) Manajemen kontrol keberlanjutan obyek wisata , dan (4) Edukasi terhadap pelaku wisata dan wisatawan. Kelompok masyarakat disekitar obyek wisata alam harus

3421

Jurnal Riset Daerah Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 47: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

diedukasi bagaimana ekplorasi wisata alan namun tetap menjaga keseimbangan lingkungan wisata alam di Kabupaten Bantul. Eksplorasi wisata alam secara berlebih tanpa melihat pada pengem-bangan ekowisata akan menimbulkan kerusakan alam dan polusi secara berlebihan. Dampak pengembangan pariwisata menurut Yoeti (2008), antara lain: pembuangan sampah sembarangan (selain menyebabkan bau tidak sedap, juga membuat tanaman di sekitarnya mati). Juga pembuangan limbah hotel, restoran, dan toilet yang merusak air sungai, atau laut. Jika ekowisata rusak maka akan mengurangi nilai ekowisata itu sendiri sehingga lambat laun akan ditinggalkan oleh wisatawan dan beralih ke obyek wisata yang lain. Sehingga perlu dipikirkan strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan jangka panjang di Kabupaten Bantul yaitu pariwisata yang bertanggung jawab. Yaitu dengan memberikan manajemen kontrol terhadap perkembangan obyek wisata yang ada di Kabupaten Bantul sekaligus memberikan edukasi kepada pelaku pariwisata dan wisatawan. Berikut ini bagan manajemen kontrol secara sederhana dalam ecotourism.

Dalam pengembangan ekowisata perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut ini yaitu :

1. Konservasi

Merupakan aktivitas memanfaatkan keragaman hayati tanpa merusak alam itu sendir i . Selain i tu juga mampu memanfaatkan sumber daya lokal secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Selain itu peran warga masyarakat sekitar obyek wisata juga harus memperhatikan perilaku dalam memanfaatka potensi alam namun tanpa memberikan kerusakan secara permanen. Sebagai contoh, p e r k e m b a n g a n p a r i w i s a t a a k a n mendatangkan wisatawan, dimana wisatawan ini akan melakukan aktivitas di obyek wisata seperti makan. Minum yang tentunya akan menimbulkan limbah makanan. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Kabupaten Bantul sudah berupaya meminimalisir dampak polusi sampah dengan memberikan fasilitas kebersihan.

2. Pendidikan

Semakin meningkat kesadaran masyarakat dengan memberikan perhatian yang terbaik dalam menangani kondisi lokasi wisata.

Jurnal Riset Daerah

3422

Gambar 1. Skema Manajemen Kontrol Secara Sederhana Dalam Ecotourism

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 48: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

3. Ekonomi

Mampu memberikan kontribusi yang bagus dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat sekitar obyek wisata di Kabupaten Bantul.

4. Peran Aktif Masyarakat

Masyarakat semakin sadar bahwa dengan adanya obyek wisata maka akan membuka lapangan kerja yang mampu memberikan kesejahteraan bagi warga masyarakat lokal.

5. Wisata

Mampu memmahami etika berwisata dan ikut berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan wisata dan memberikan kenyamanan serta keamanan bagi pengunjung

c. Sustainable To Responsible Tourism

Perkembangan pariwisata dari pariwisata berkelanjutan berubah menjadi pariwisata yang bertanggung jawab maka semua harus berperan secara aktif dan responsif terhadap perkembangan pariwisata yang ada di Kabupaten Bantul. Perlu memastikan pesona yang ada dapat berlangsung jangka panjang sehingga mampu mengakomodir kebutuhan wisatawan di lokasi obyek wisata dan mampu memberikan perlindungan secara m e r a t a t e r h a d a p k e m u n g k i n a n -kemungkinan yang terjadi di masa yang akan datang. Sebagai contoh dengan maraknya pembukaan point interest yang ada di gumuk pasir berupa taman wisata, apakah hal tersebut bisa memberikan efek positif bukan hanya pada pelaku wisata maupun wisatawan saja tetapi juga bisa memberikan kelangsungan gumuk pasir itu sendiri sebagai ciri khas dari gumuk pasir itu sendiri.

Pengembangan pariwisata berkelan-jutan di Kabupaten Bantul, dapat

d i l a k u k a n d e n g a n m e l a k u k a n pembaharuan sumber daya alam namun tetap memperhatikan kualitas dan kapasitas lingkungan alam dari ketetapan dan kesepakatan yang disetujui Bersama. Kemudian juga perlu adanya badan pengurus yang mengurusi tentang manajemen destinasi wisata berupa manajemen masyarakat lokal sebagai pelaku pasar pariwisata di Kabupaten Bantul. Beberapa hal yang ada di masyarakat lokal seperti budaya, gaya hidup, upacara adat dan kebiasaan hidup sehari-hari, dapat diangkat menjadi daya tarik tersendiri. Dalam mengangkat kebiasaan hidup masyarakat lokal menjadi salah satu point interest dalam mendatangkan wisa tawan, maka masyarakat lokal Kabupaten Bantul juga harus dilibatkan secara langsung dalam pelaksanaan maupun dalam manajerial atraksi yang diangkat secara proporsional. Dengan perlibatan masyarakat lokal maka akan terasa efek positif ekonomi dari perkembangan pariwisata. Pengembangan pariwisata yang ada di Kabupaten Bantul ini selain melibatkan masyarakat lokal maka perlu juga diperhatikan akan keberlanjutannya. Jadi tidak hanya dikenal sebentar lalu menghilang gaungnya. Konsep keberlanjutan pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab meliputi antara lain dampak lingkungan maupun dampak secara social masyarakat yang ada di sekitar obyek wisata. Dampak sosial secara positif antara lain semakin mudah masyarakat sekitar obyek daya tarik wisata untuk bekerja tanpa melakukan urbanisasi ke kota dengan begitu tigkat kesejahteraan juga akan terpenuhi secara maksimal dan seimbang. Keseimbangan di sini lebih menekankan pada perkembangan potensi ekonomi tanpa mengganti pariwisata dengan

Jurnal Riset Daerah

3423

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 49: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

kegiatan ekonomi lainnya yang juga bersaing untuk sumber daya alam .

Pariwisata berkelanjutan lebih fokus pada peningkatan atau pengembangan yang tidak mengeksploitasi lingkungan alami, tetapi mempertahankan nilai-nilai budaya, warisan dan artistik masyarakat setempat. Ini sangat penting untuk sektor pariwisata sebagai daerah tujuan wisata dan wisata alam di Kabupaten Bantul.

Gambar 2. Skema Hubungan Ekologi Wisata

d. Tanggung Jawab Dalam Pariwisata

Gambar 3. Skema Aksi Tanggung Jawab Terhadap Ekologi Wisata

Tanggung jawab pengembangan potensi wisata yang ada di Kabupaten Bantul yai tu dengan melibatkan masyarakat lokal sebagai pelaku wisata sekaligus mereka yang memberikan sinyal elemen perkembangan pariwisata itu sendiri. Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan membentuk pedoman pengembangan, pemeliharaan, dan kualitas lingkungan yang dijadikan sebagai obyek yang penting daam perkembangan pariwisata. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan untuk tanggung jawab dalam pariwisata:

1. Be Accountable / Bertanggung Jawab

Memberikan tangung jawab atas semua sikap yang dilakukan dalam kegiatan berwisata baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan.

2. Have Capacity / Memiliki Kapasitas

Mampu memberikan perubahan yang baik sesuai dengan kapasitas, pengetahuan dan ketrampilan dalam bersikap dengan mengutamakan faktor sosial, ekonomi dan lingkungan.

3. Take Action / Bertindak

Berlaku dan bertindak secara nyata untuk tetap memperhatikan kondisi lingkungan area wisata.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dimana data diperoleh dari:

1. Pengamatan atau observasi langsung (Pantai Parangtris, Gumuk Pasir, dan Pantai Pengklik Samas).

2. Wawancara dengan para pelaku pariwisata dan wisatawan yang berkunjung.

Jurnal Riset Daerah

3424

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 50: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian dilapangan dapat ditarik kesimpulan bahwa Ekologi Pariwisata : Menuju Pariwisata Yang Bertanggungjawab Dan Berkelanjutan Di Kabupaten Bantul harus mempertimbangkan dan menyadari pentingnya :

1. Perencanaan pengembangan wisata Kabupaten Bantul yang diintegrasi satu sama lain.

Perencanaan yang matang dan melibatkan masyarakat dalam membuat perencanaan tersebut, maka akan membawa pada perubahan yang berimbas positif dan meminimalis ir efek negatif dari pengembangan obyek wisata.

2. Dukungan ekonomi lokal.

Dukungan ekonomi lokal ini mengandung arti bahwa masyarakat sebagai pelaku dalam mengembangkan potensi pariwisata di Kabupaten Bantul, mampu memberikan kontribusi secara ekonomi dengan menjadi pelaku wisata di obyek wisata. Dampak yang sesungguhnya dari dukungan ekonomi lokal yaitu suksesnya proses pembangunan ekonomi lokal yang berupa komunitas yang lebih kuat dan mandiri yang dapat memecahkan masalah dan menerapkan solusi inovatif untuk tantangan ekonomi.

3. Keterlibatan masyarakat setempat.

Dukungan masyarakat lokal sangat kita butuhkan sebagai aspirasi dari bawah sekaligus masyarakat lokal merupakan p e l a k u w i s a t a y a n g d i l i b a t k a n pengembangan obyek wisata yang ada di Kabupaten Bantul.

4. Komunikasi antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat.

Sinergitas antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat masih harus ditingkatkan

lagi agar masyarakat lokal lebih siap menerima perubahan.

5. Keterlibatan penduduk lokal dalam perencanaan.

Pengembangan pa r iw i sa t a yang bertanggung jawab dan berkelanjutan perlu diperhatikan karena masyarakat lokal menjadi pelaku utama terhadap kemajuan maupun kemunduran dari pengembangan ekologi pariwisata.

6. P e l a t i h a n d a n p e n g e m b a n g a n keterampilan dalam sumber daya manusia setempat.

Pelatihan dan pengembangan ketrampilan bagi masyarakat lokal yang ada di lokasi akan memberikan kematangan dalam memgahandel wisatawan.

7. Ekologi pariwisata berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Konsep ini menjadi kunci utama dalam pengembangan Ekologi Pariwisata: Menuju Pariwisata Yang Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan Di Kabupaten Bantul. Kabupaten Bantul secara sinergitas bekerja sama dan mendorong kegiatan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah dan dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat lokal sebagai pelaku wisata. Hal ini selaras dengan program perencanaan pembangunan obyek daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Bantul.

8. Pemasaran wisata yang bertanggung jawab.

Pemasaran potensi pariwisata saat ini menjadi hal yang penting menuju keberhasilan pembangunan pariwisata dan pemberdayaan masyarakat lokal di Kabupaten Bantul.

9. Pengembangan kebijakan pariwisata sebagai bagian organik dari politik umum masyarakat setempat.

Kebijakan yang diberikan dalam

Jurnal Riset Daerah

3425

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 51: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

pengembangan pariwisata di Kabupaten Bantul mampu berikan perkembangan yang bagus sehingga beberapa obyek wisata yang ada di Kabupaten Bantul berkembang dan ramai dikunjungi wisatawan. Selain itu beberapa fasilitas juga banyak dibangun sebagai sarana pendukung perkembangan pariwisata.

DAFTAR PUSTAKA

Batektine, Alex. 2008. Prospective� Case� Study Design� Qualitative Method for Deductive Theory �Testing. Organizational� R e s e a r c h Methods. Volume 11 (1) January�2008.� P 1 6 0 - 1 8 0 . S a g e P u b l i c �Publication.

Da´vid, L. 2009. A Turizmus-o¨kolo´gia alapvete´se, II. Telepu¨ le´si Ko¨ rnyezet Konferencia, Debreceni E g y e t e m T a ´ j v e ´ d e l m i e ´ s Ko¨rnyezetfo¨ldrajzi Tansze´k, Debrecen, pp. 55-61.

Erizal, Jamal. 2008. Kajian Kritis terhadap Pelaksanaan Program Pembangunan Perdesaan di Indonesia. Jurnal Forum Penelitian Agroekonomi. Vol 26 No 2 , p 92-102.

Healey,� Patsy.� 1998. Building Institutional Capacity Through Collaborative Approache to Urban Planning. E n v i r o n m e n t a n d P l a n n i n g �A.30(5):� 1531–56.

Healey,�Patsy.� 2006.� C o l l a b o r a t i v e Planning,�S h a p i n g P l a c e s i n �Fragmented Societies. 2nd . New York: Palgrave Macmillan.

Helmsing, A.H.J. (Bert).�2001.� L o c a l E c o n o m i c D e v e l o p m e n t N e w Generations of Actors, Policies� a n d Instruments. A summary report� prepared for the unicef symposium on decentralization local governance in africa. Papers for� the 2001 Cape Town Symposium.

Scheyvens , R . 2002 . Tour ism for D e v e l o p m e n t ; E m p o w e r i n g Communities. Prentice Hall, England.

Telfer, Richard and Sharpley, David J. 2008. Tourism and Development in the Developing World. Routledge, New York.

Timothy, Dallen J. 1999. Participatory Planning; A View of Tourism in Indonesia, Annals of Tourism Research, 26: 371-391.

Timothy, Dallen J. and Boyd, Stephen W. 2003. Heritage Tourism. Pearson Education, England.

https://www.google.com/search?q=SUSTAINABLE+TO+RESPONSIBLE+TOURISM&safe.

Jurnal Riset Daerah

3426

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 52: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Jurnal Riset Daerah

3427

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : IPutu Hardani HD., S.St., M.MPar

Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 06 Oktober 1982

Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta

Program Studi : Usaha Perjalanan Wisata

Jabatan : Dosen

Email : [email protected]

Nomor Telp : 0878 3229 3955

Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

NO Judul Artikel Ilmiah Nama JurnalVolume/ Nomor/

Tahun

1 Pengaruh Bauran PemasaranTerhadap Keputusan Membeli Tiket Pesawat di Total Nusa Indonesia TourAnd Travel Yogyakarta

Jurnal Pariwisata Vol. 12 /Nomor:1Tahun : Mei 2014

2 Pengembangan Desa Wisata Gerabah dalam Meningkatkan PendapatanMasyarakat Local (Studi Kasus di Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul)

J u r n a l M e d i a Wisata

Vol. 14Nomor : Mei 2017

3 “Pengembangan Desa Wisata Gerabah Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Dusun Jetis , Panjangrejo, Pundong, Bantul”

Jurnal Riset Daerah Kabupaten Bantul

April 2017EDISI REGULERVolumeXVI, No 1ISSN :1412-0519

4 Pengaruh Kualitas Informasi Ekowisata Hutan Mbeliling Manggarai Barat Terhadap Loyalitas Wisatawan

J u r n a l M e d i a Wisata

Vol. 16Nomor : Mei 2018

5 Pengembangan Desa Wisata Gerabah Melalui Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Wisata Gerabah Kecamatan Pundong Dalam Mendukung Program Pariwisata Pemerintah Kabupaten Bantul

Jurnal Riset Daerah Kabupaten Bantul

Agustus 2018Vol XVII, No. 2ISSN : 1412-9519

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 53: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Jurnal Riset Daerah

3428

Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

NoNama Temu Ilmiah /

SeminarJudul Artikel Ilmiah

Waktu Dan Tempat

1 Eco-Tourism Go Green Tourism ForTeenegers

SMK N I Sewon Bantul,November 2015

2 Enterpreneurship Enterpreneurship bagimahasiswa

AKPARINDRAPHRASTA2016

3 Eco-Tourism Students Love MarinetoSupport Tourism in Yogyakarta

SMK N I Sewon Bantul,November 2016

4 Eco-Tourism Environment AwarenessofPrereservation to the Mangrove Forest and Hatchlings to Support a Tourism Industry in Bantul

SMK N I Sewon Bantul,November 2016

5 Jurnal Riset DaerahKabupaten Bantul

Pengembangan Desa Wisata Gerabah dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Dusun Jetis, Panjangrejo, Pundong, Bantul

Pendopo Rumah DinasBupati Bantul, 25 April2017

6 N a r a s u m b e r P r o g r a m p e n i n g k a t a n K i n e r j a Karyawan PT. Garuda Bintang Wisata Jaya Tours Cabang Bantul

Motivasi kerja karyawan travel agent

P T . G a r u d a B i n t a n g Wisatajaya Tours14 Desember 2016

7 Bantuan Penguji Uji Kompetensi Keahlian UPW SMK N I Sewon

Bidang Tour PlanningBidangPemanduanWisataBidangTiketing

20,21,22,dan 23 Februari 2017SMK N I SEWON

8 Narasumber Pembekalan KKN Angkatan VI

Tertib Administrasi dan tata tulis pelaporan

22 September 2017P e n d o p o S T P A M P TA Yogyakarta

9 Penugasan Pengabdian Masyarakat untuk Table Manner PKK

Table Manner 23 September 2017

10 Narasumber Sosialisasi Hibah Penelitian DRPM RISTEKDIKTI

Sosialisasi teknis pelaporan Hibah

30 Desember 2017

11 Bantuan Pelatihan Kru Trans Jogja dan PT. AMI YK

Healty Service By Crew Bus 31 Januari 2018KANTOR PUSAT PT AMI

12 Narasumber Ecotourism di SMK N I Sewon, Bantul

Generasi Cinta Lingkungan 12 Februari 2018AULA AMK N I SEWON

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 54: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Jurnal Riset Daerah

3429

NoNama Temu Ilmiah /

SeminarJudul Artikel Ilmiah

Waktu Dan Tempat

13 Penugasan Pengabdian Masyarakat: " Pelatihan Hospitality pada Awak Trans Jogja"12 Maret 2018

Cortesy & Service Excelent 12 Maret 2018Kan to r Pusa t PT AMI Yogyakarta

14 Penugasan Pengabdian Masyarakat: " Pelatihan Hospitality pada Awak Trans Jogja"19 Maret 2018

Motivasi Kru Bus Trans Jogjakarta

19 Maret 2018Kantor Besar PT AMI Yogyakarta

15 Pembuatan Silabus modul / buku saku kru PT AMI

Cortesy & Service Excelent 20 Maret 2018 – 2 April 2018

16 Narasumber Digital Marketing Desa Wisata

Digital Marketing Desa Wisata Panjangrejo

Maret 2019

17 Narasumber Hasil Riset Daerah Bantul

Jurnal Riset Daerah Bantul 16 Maret 2019

18 Narasumber Pemanduan Wisata

Manajemen Pengelolaan dan Pemanduamn Wisata desa Wisatra Donokerto

4 Juli 2019

19 Narasumber Pemanduan Wisata

Pemanduamn Wisata desa Wisata (Pokdarwis Desa Nglinggo) Samigaluh, Kulonprogo

16 September 2019

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 55: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Jurnal Riset Daerah

3430

Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku TahunJumlah

HalamanPenerbit

1. Tiket Penerbangan Domestik 2016 202 DePublish

2. Sistem Informasi ManajemenPemanduan Wisata

2017 143 DePublish

3. Manajemen Industri Penerbangan 2017 89 Chivita Media

4. Pemanduan Desa Wisata Gerabah 2018 90 Chivita Media

5. Booklet Hospitality untuk Service Excelent PT AMI ( Trans Jogja)

2018 58 -

6. Pengantar Pariwisata 2019 210 Andi Offset

7. Komunikasi Industri Pariwisata 2019 215 Andi Offset

8. Sanitasi Hiegieni UPW 2019 235 Andi Offset

9. Pemesanan dan Perhitungan Tarif Penerbangan, SMK UPW Kelas XI

2019 295 Andi Offset

10. Pemesanan dan Perhitungan Tarif Penerbangan, SMK UPW Kelas XII

2019 230 Andi Offset

11. Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata, SMK UPW Keas XI

2019 225 Andi Offset

12. Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata, SMK UPW Keas XII

2019 230 Andi Offset

13. Pemanduan Wisata, SMK UPW Kelas XI 2019 240 Andi Offset

14. Pemanduan Wisata, SMK UPW Kelas XII 2019 238 Andi Offset

15. MICE 2019 215 Andi Offset

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 56: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

3431

Jurnal Riset Daerah

MESIN PENGADUK ADONAN PADAT KAPASITAS 5 – 12 KG / PROSES HASIL REKAYASA ALAT TEPAT GUNA

UNTUK ANEKA ADONAN PADAT

Sumantri Sri Nugroho, S.T.

Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Jln Kusumanegara No 168 Yogyakarta

085730318075, email: [email protected]

AbstrakIndustri Kecil Menengah membutuhkan alternatif solusi untuk proses mengaduk

adonan dengan tipe adonan berkarakter “padat” agar dapat memenuhi kebutuhan produksi berdasar permintaan pasar karena proses yang dilakukan saat ini tidak efisien dan kurang higienis. Setelah dicermati dengan seksama, faktor penyebab proses produksi tidak efisien yaitu terbatasnya kapasitas produksi dimana pencampuran/pengadukan adonan dilakukan secara manual (pencampur tenaga manusia). Alternatif solusi yang dapat di gunakan adalah penerapan rekayasa alat tepat guna untuk mengatasi permasalahan di atas. Alternatif alat tepat guna yang tepat adalah Pengaduk Adonan Model Horisontal menggunakan Shaft Ganda dilengkapi lengan pengaduk. Prinsip kerja dari Pengaduk Adonan Model Horisontal Tipe Shaft Ganda ini adalah membolak-balik adonan dengan lengan pengaduk yang terpasang pada shaft dengan arah yang berkebalikan sehingga di harapkan adonan dapat bercampur secara merata/”kalis”. Arah putaran shaft yang berkebalikan di gerakan oleh 1 set spur gear dengan spesifikasi Do : 145 mm, Z : 27, m : 5 dan dengan jarak center antar shaft adalah 135 mm. Material yang di gunakan untuk tabung Pengaduk Adonan adalah Stainless steel dengan diameter 200 mm dan panjang tabung 500 mm. Berdasarkan kalkulasi adonan yang dapat di aduk 5 sampai dengan 12 kg dengan menggunakan sumber tenaga berasal dari motor dinamo 1 Hp dan Reducer tipe 60 rasio 1:40 yang dikombinasikan dengan perbandingan pulley pada output shaft dinamo dan input shaft reducer sehingga memperoleh putaran lengan pengaduk ± 36 rpm. Untuk mencegah kebocoran pada tabung, ditambahkan oil seal yang terpasang pada seal housing dengan desain yang telah ditentukan, sedangkan untuk mempermudah operasi di lengkapi saklar handle untuk on-off mesin dan sytem unloading.

Kata Kunci: Pengaduk adonan, Adonan padat, Shaft ganda.

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 57: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

3432

Jurnal Riset Daerah

Abstract

Small and medium industries need alternative solutions to mix solid type of dough in order to fulfill the needs of production based on the order from the market because the current process of mixing is not efficient and less hygienic. After being observed carefully, factor that causes the production process less efficient is the limited capacity of production where the process of the dough blending or mixing is done manually (human-powered mixer). The alternative solution that can be used to solve this problem is the application of the appropriate technology engineering. The alternative tool that is appropriate to use is Horizontal Dough Mixer using Double Shaft completed with the stirring arms. The working principle of the Horizontal Dough Mixer with Double Shaft Type is tossing and turning the dough with the stirring arms on the shaft in reverse direction so that it is hoped that the dough will be mixed evenly. The reverse direction of the shaft rotation is moved by a set of spur gear with specification of Do : 145 mm, Z : 27, m : 5 and with the distance of the center between shafts is 135 mm.The materials used for the dough mixer tube is stainless steel with the diameter of 200 mm and 500 mm for the length of the tube. Based on the calculation, this tool can mix 5 until 12 kg of dough using the power of 1 Hp dynamo motor and reducer type 60 ratio 1:40 combined with the pulley comparison for the output shaft dynamoand input shaft reducer resulted in the speed of rpm stirring arms rotation ±36. To prevent the leak of the tube, oil seal is added on the seal housing with specified design. To ease the operation of the tool, a switch handle is set to turn it on/off and for the unloading system.

Keywords: Dough Mixer, Solid Dough, Double Shaft.

PENDAHULUAN

Mixer atau pengadukan merupakan suatu aktivitas operasi pencampuran dua atau lebih zat agar diperoleh hasil campuran yang homogen. Pada media fase cair, pengadukan di tujukan untuk memperoleh keadaan yang turbulen (bergolak). Pencampuran dapat terjadi dengan cara menimbulkan gerak di dalam bahan itu yang menyebabkan bagian–bagian bahan saling bergerak satu terhadap yang lainnya, sehingga operasi pengadukan hanyalah salah satu cara untuk operasi pencampuran.

Adonan adalah hasil pencampuran bahan-bahan pembuat kue seperti tepung terigu dengan air, gula, telur dan lemak (mentega, margarin, shortening) sebelum dimatangkan dengan cara dipanggang, dikukus atau

digoreng. Komposisi resep menentukan hasil akhir berupa adonan padat (dough) atau adonan encer (batter). Penjelasan jenis adonan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Adonan padat

Tepung sebagai bahan utama biasanya dicampur air dan bahan-bahan lain seperti garam, ragi, telur, lemak sebelum diuleni dengan tangan atau mesin sehingga kalis (tidak lengket di tangan) dan bisa dibentuk, misalnya: adonan roti, donat, pizza, torti l la, pastry, spaghetti , galundeng, mie des, ampela rambak, berbagai jenis kue kering, dan kulit berbagai jenis dimsum.

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 58: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

2. Adonan Encer

Tepung sebagai bahan utama biasanya tidak dicampur air, melainkan dicampur dengan gula, telur, atau susu sebelum dicampur (dikocok) dengan tangan atau mesin hingga terbentuk cairan yang encer, kental, atau seperti krim, misalnya: donan acake, bolu, panekuk, wafel, eberapa jenis bkue kering, beberapa jenis roti, dan beraneka ragam gorengan.

Bantul adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah menerapkan one village one product (ovop). Selain pelaku industri kecil menengah menekuni hal tersebut, pelaku industri kecil menengah juga menekuni aneka jajanan tradisional seperti ampela rambak, mie des dan roti galundeng. Menurut cerita pelaku industri kecil menengah mempunyai kendala dan setelah disurvei (ditelusuri) memiliki kasus yang sama yaitu proses produksi yang terbatas kapasitasnya sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. Merujuk hal tersebut dan diskusi mendalam dengan pelaku-pelaku industri kecil menengah, akar permasalah yang dimiliki sama yaitu menggunakan proses manual pada saat pengadukan adonan.

Adonan yang digunakan adalah model adonan padat. Kapasitas produksi yang dikehendaki dalam 1 hari ± 20 kg adonan (Sumber Industri Kecil Menengah Bantul). Memperhatikan hal tersebut pelaku Industri Kecil Menengah mie des, roti g a l u n d e n g d a n a m p e l a r a m b a k membutuhkan alternatif solusi untuk proses pengadukan adonan padat agar dapat memenuhi permintaan pasar karena proses yang dilakukan saat ini tidak efisien/manual.

Dalam proses pengadukan manual, terdapat beberapa hal yang dapat dicermati, antara lain :

1. Tipe adonan padat, membutuhkan tenaga yang kuat dimana 1 operator akan terbatas kapasitasnya dalam proses pencampuran.

2. Proses pencampuran manual tenaga manusia, keringat operator di mungkinkan adonan bisa bercampur dengan adonan (faktor h gienis makanan)i .

Alternatif Mesin/Alat Tepat Guna dibutuhkan untuk memecahkan kondisi di atas adalah mesin/alat pengaduk adonan padat. Mesin/alat pengaduk adonan padat adalah alat yang digunakan untuk

Gambar 2. Proses Pencampuran / Mixing Manual

Jurnal Riset Daerah

3433

Gambar 1. Aneka jenis makanan dari bahan campuran berupa adonan padat

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 59: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

membuat dan mengaduk adonan padat tersebut yang nantinya akan dibuat menjadi galundeng, mie des dan ampela rambak. Dan juga, mesin/alat ini masih dapat digunakan untuk mengaduk adonan jenis lainnya. Pengaduk adonan berfungsi untuk mencampur bahan–bahan adonan roti seperti tepung, telur, margarin, gula, garam, dan bahan-bahan adonan roti lainnya. Tujuan pengadukan tersebut agar tercampur merata menjadi adonan yang kalis (sesuai kebutuhan dan spesifikasi alat).

Berdasarkan referensi yang ada, terdapat bermacam-macam model pengaduk adonan antara lain :

1. Pengaduk adonan basic

Pengaduk adonan basic adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengaduk adonan tepung. Alat ini juga bisa digunakan utuk mengaduk bahan-bahan makanan lain yang kental, liat, maupun encer.

Gambar 3. Roti Mixer Basic

Keunggulan basicpengaduk adonan yaitu:

· Pengaduk Berbahan Material

Stainless Steel Anti Karat

· Memiliki Banyak Varian

· Mudah Digunakan

· Cepat

· Aman

· Efektif

· Efisien

2. Pengaduk adonan model horisontal ( )Single Shaft

Pengaduk adonan model horisontal adalah alat yang digunakan untuk memudahkan proses pengadukan berbagai bahan makanan, seperti roti dan kue. Dengan menggunakan alat ini maka waktu proses produksi roti dan kue anda semakin singkat.

Gambar 4. Roti HorisontalMixer

Jurnal Riset Daerah

3434

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 60: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Keunggulan pengaduk adonan model horisontal yaitu:

· Bodi Besi Anti Karat

· Mudah Digunakan

· Cepat

· Aman

· Efektif

· Efisien

3. sPengaduk adonan model piral ( )Planetary Mixer

Pengaduk adonan model spiral adalah alat yang digunakan untuk mengaduk adonan roti dan kue, atupun adonan encer lainnya. Pengaduk dan wadah yang berputar akan menghasilkan adonan yang tercampur maksimal.

Gambar 5. Roti SpiralMixer

Keunggulan pengaduk adonan model spiral yaitu:

1. Bodi Besi Anti Karat

2. Memiliki Penutup Berbahan Material Stainless Steel

3. Mudah Digunakan

4. Cepat

5. Aman

6. Efektif

7. Efisien

Pengaduk adonan memiliki kelebihan, yaitu:

1. Cocok untuk mengaduk bahan adonan dalam jumlah yang besar atau adonan tebal, bahkan pekerjaan ini dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat.

2. Dilengkapi dengan mangkuk adonan serta pengaduk khusus sehingga tidak stabil (tidak muncrat).

3. Tidak perlu ditunggu, saat mesin roti mixersedang bekerja anda bisa melakukan aktivitas yang lain.

4. Fitur-fiturnya pun juga lengkap seperti timer automatic stop, , bisa di program dan lain-lainnya.

Dengan menggunakan pengaduk adonan maka pembuatan dan pengadukan adonan kue anda akan semakin mudah, cepat, aman, higienis, dan hasilnya maksimal. pengaduk adonan ini termasuk alat yang sangat penting dan dibutuhkan dalam sebuah produksi.

Tanpa kehadiran pengaduk adonan, maka akan ada sesuatu yang kurang ketika akan menjalankan atau merintis usaha. Karena fungsi alat ini untuk mengaduk adonan agar lebih tercampur merata. Dan dengan waktu proses yang lebih cepat, hasil lebih baik, hemat tenaga dan waktu, alias efektif dan efisien.

Melihat referensi aktual dan referensi lain, proses pencampuran adonan untuk makanan galundeng, mie des dan ampela rambak di rekomendasikan untuk pengaduk adonan model horisontal. Memperhatikan tipe adonan padat, pengaduk adonan model horisontal yang tepat adalah menggunakan shaft ganda (lengan pengaduk ada 2 buah).Hal ini di harapkan dapat mempercepat proses dan hasil pencampuran bagus.

Jurnal Riset Daerah

3435

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 61: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

METODE PENELITIAN

Metode yang di pakai dalam ini jurnaladalah :

1. Metode Pustaka

Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan proses mixer adonan bahan pembuat roti dari referensi buku maupun di internet.artikel

2. Observasi Lapangan

� Yaitu mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung kepada pembuat roti tentang informasi yang di perlukan dalam proses pengadukan adonan.

3. Desain

Yaitu pembuatan desain peralatan berdasarkan referensi yang ada untuk digunakan sebagai acuan dalam prototyping.

4. �Protoyping

Yaitu pembuatan produk peralatan berdasarkan referensi desain yang telah dibuat baik dari pemilihan material, dimensi dan juga dilakukan pengujian untuk memastikan kualitas peralatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil

Desain yang sederhana, frame yang kuat, tabung untuk pencampuran dengan bahan (tidak mudah full stainlessberkarat), dilengkapi dengan beberapa aksesori untuk mendukung pekerjaan yang mudah, efisien di harapkan dapat menyajikan alat tepat guna pengaduk adonan model horisontal shaft tipe ganda dengan hasil yang optimal .

Gambar 6. Pengaduk Adonan

Model Horisontal TIpe Shaft Ganda

Keterangan konfigurasi pengaduk adonan model horisontal shaft tipe ganda :

1. (Bahan )Shaft Stainless Steel

2. Frame

3. Penggerak

4. V Belt Transmision

5. Gear Box (Reducer)

6. Chain Transmission

7. Spur Gear

8. Tabung Mixer

9. Pengaduk Mixer

Prinsip kerja pengaduk adonan model horisontal shaft tipe ganda adalah sebagai berikut :

1. Tabung menggunakan bahan stainless steel center diameter 200 dengan jarak diameter 135 dan panjang tabung 500 mm.

Jurnal Riset Daerah

3436

2

8

3

4

5

6

7

9

1

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 62: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

2. Sumber tenaga berasal dari dinamo 1 phase, 1 Pk, 220 V, 50 Hz.

3. Untuk mengurangi putaran dari dinamo menggunakan reducer type 60, ratio 1:40 y a n g d i k o m b i n a s i k a n d e n g a n perbandingan pulley pada output shaft dinamo dan input shaft reducer sehingga memperoleh putaran lengan pengaduk ± 36 rpm.

4. Putaran lengan pengaduk mengarah ke dalam secara bergantian (lihat gambar)

Gambar 8. Konfigurasi Lengan Pengaduk

5. Untuk mencegah kebocoran pada tabung, ditambahkan oil seal.

6. Untuk mempermudah operasi, di tambahkan saklar handle untuk on-off mesin.

7. Untuk sytem unloading mudah.

Gambar 10. System Unloading

Jurnal Riset Daerah

3437

Gambar 7. Pengaduk Adonan Model Horisontal Tipe Shaft Ganda

Gambar 9. Konfigurasi Anti Bocor Tabung pengaduk

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 63: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Untuk memastikan pengaduk adonan model horisontal tipe shaft ganda, diperlukan serangkaian kegiatan untuk pemeriksaan dan P e n g u j i a n . A d a p u n r a n g k a i a n pelaksanaannya di bagi menjadi 3 tahapan yaitu :

1. Persiapan pengujian/pengecekan

a. Fungsi

Fungsi pengaduk adonan model horisontal tipe shaft ganda

b. Dimensi

· Dimensi kritis. Arti kritis yang dimaksud adalah dimensi yang nantinya berhubungan dengan komponen lain dalam proses assembling yang menjadikan satu kesatuan peralatan.

· Dimensi non kritis. Arti non kritis yang dimaksud adalah dimensi yang nantinya tidak mempengaruhi/tidak berhubungan dengan komponen lain dalam proses assembling yang menjadikan satu kesatuan peralatan.

2. Pelaksanaan pengujian/pengecekan

Pelaksanaan pengujian/pengecekan menggunakan beberapa alat antara lain roll meter, vernier caliper, dll. Sedangkan untuk fungsi kemudahan assembling menggunakan visual penglihatan.

3. Analisa hasil pengujian/pengecekan

Menganalisa berdasarkan kaedah/ referensi yang ada untuk menentukan status dari sarana/peralatan yang dibuat Ok atau Not ok.

b. Analisa

Gambar 11. Pengaduk Adonan Model Horisontal Tipe Shaft Ganda

Catatan teknis pengaduk adonan model horisontal tipe shaft ganda adalah :

1. Pengaduk adonan model horisontal tipe shaft ganda dapat di gunakan untuk adonan tipe padat khususnya adonan mie des, galundeng, ampela rambak dengan hasil yang bagus dan kalis.

2. Pengaduk adonan model horisontal tipe shaft ganda dapat di gunakan dari kapasitas 5 kg s.d 12 kg.

3. Waktu pengadukan adalah ± 20 menit/ proses.

Melihat catatan teknis pengaduk adonan model horisontal tipe shaft ganda mempunyai beberapa kelebihan dibanding dengan mixer atau pengaduk yang sudah ada antara lain :

1. Shaft double memberi keuntungan proses cepat merata atau kalis.

2. Terdapat Oil Seal, sehingga adonan tidak akan bocor.

3. Penggerak dengan diperhitungakan range produksi, sehingga pelaku industri kecil menengah lebih fleksibel untuk mengatur beban produksi sesuai kebutuhan pasar.

Jurnal Riset Daerah

3438

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 64: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

U n t u k m e n g g a n t i k a n m e t o d e pengadukan manual atau konvensional adonan tipe padat pada pelaku industri kecil menengah yaitu menggunakan alat/mesin pengaduk adonan model horisontal tipe shaft ganda. Prinsip kerja dari alat/mesin pengaduk adonan model horisontal tipe shaft ganda ini adalah membolak-balik adonan dengan lengan pengaduk yang terpasang pada shaft dengan arah yang berkebalikan sehingga diharapkan adonan dapat bercampur secara merata/”kalis”. Arah putaran shaft yang berkebalikan digerakkan oleh 1 set spur gear dengan spesifikasi Do : 145 mm, Z : 27, m : 5 dan dengan jarak center antar shaft adalah 135 mm. Material yang digunakan untuk tabung pengaduk adonan adalah stainless steel dengan diameter 200 mm dan panjang tabung 500 mm. Berdasarkan kalkulasi adonan yang dapat diaduk 5 sampai dengan 12 kg dengan menggunakan sumber tenaga berasal dari motor dinamo 1 Hp dan reducer type 60 ratio 1:40 yang dikombinasikan dengan perbandingan pulley pada output shaft dinamo dan input shaft reducer sehingga memperoleh putaran lengan pengaduk ± 36 rpm. Untuk mencegah kebocoran pada tabung, ditambahkan oil seal yang terpasang pada seal housing dengan desain yang telah ditentukan, sedangkan untuk mempermudah operasi dilengkapi saklar handle untuk on-off mesin dan sytem unloading. Alat/mesin ini dapat di gunakan baik untuk proses produksi dan dapat di duplikasi untuk penggunaan pada IKM lain yang membutuhkan.

b. Saran

1. Untuk perawatan spur gear dengan pelumasan menggunakan gemuk (grease).

2. Un tuk kedepannya aga r b i sa disempurnakan dengan mencari besaran tenaga penggerak yang paling efisien serta rpm yang ideal supaya adonan yang di proses lebih cepat rata dan hemat listrik.

3. Lebih diperhatikan lagi pada sisi “safety” nya. Karena untuk mengetahui adonan sudah benar-benar merata atau belum, masih diambil sedikit dengan lengan pengaduk masih berputar.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Wahid, Nani Mulyaningsih, Nander Salahudin, Analisis Mesin Mixer Horizontal Dengan Variasi Putaran Dan Waktu Pengadukan. Universitas Tidar.

Benua Mesin. 2019. Jenis Mesin Mixer Adonan Rot i dan Fungs inya . h t tps : / /benuamesin .com/mixer-adonan-roti/. Diakses pada Juli 2019.

Detikfood. 2019. Kenyal Pedas Miedes, Racikan Mie Lethek Khas Bantul. https://food.detik.com/info-kuliner/d-4644106/kenyal -pedas-miedes-racikan-mie-lethek-khas-bantul . Diakses pada tanggal Juli 2019.

Fadwah Maghfurah, Hendro Purwono, Windarta. 2016. Rancang Bangun Alat Mixer Vertical Adonan Kue Donut dengan Gear Box Type Bevel Gear Kapasitas 7 Kg. Vol.22 No. 10 Desember 2016 : 726-731. Universitas Muhamadiyah Jakarta.

Jurnal Riset Daerah

3439

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 65: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Mixerroti.id. 2019. Mixer Roti, Alat Pengaduk Adonan, Mesin Pengolah K u e T e r b a r u 2 0 1 9 . https://mixerroti.id/. Diakses pada Juli 2019.

Ramesia. 2019. Cara Membuat Adonan Jadi Kalis yang Renyah dan Enak. https://v3.ramesia.com/cara-membuat-adonan-jadi-kalis/. Diakses pada tanggal Agustus 2019.

Rizal Bahrul Chamiddin dan Adi Santoso Probadi. 2015. Rancang Bangun Mesin Pengaduk Adonan Donat. Program Studi Diploma III Teknik Mesin ITS.

Sediamesin. 2019. Mesin Pengaduk Adonan M i e F o m a c H M X - 1 5 . http://www.sediamesin .com/aneka-m e s i n / m e s i n - p e n g o l a h -makanan/mesin-pembuat-mie/mesin-pengaduk-adonan-mie/. Diakses pada Juli 2019.

Stolk, J., & Kros, C. 1994. Elemen Mesin Elemen Konstruksi dari Bangunan Mesin. Edisi ke-21, Terjemahan oleh Hendarsin, A., Erlangga: Jakarta.

Sularso, dan Suga, Kiyokatsu. 1997. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, cetakan ke-empat, Pradya Paramitha, Jakarta.

Sularso, dan Suga, Kiyokatsu, 2004, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. cetakan ke-empat. Pradnya Paramitha: Jakarta.

Tokopastri. 2013. Mengetahui Jenis-Jenis Adonan Untuk Pembuatan Kue. http://tokopastri.com/blog/mengetahui-jenis-jenis-adonan-untuk-pembuatan-kue. Diakses pada Agustus 2019.

Wikipedia. 2017. Adonan. https://id. wikipedia.org/wiki/Adonan. Diakses pada Agustus 2019.

Jurnal Riset Daerah

3440

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019

Page 66: JURNAL RISET DAERAH daftar isi · 2020. 5. 29. · Unsur hara N termasuk unsur yang dibutuhkan dalam jumlah paling banyak sehingga disebut unsur hara makro primer (Feller, 2003)

Jurnal Riset Daerah

3441

BIO DATA PENULIS

Nama� � : Sumantri Sri Nugroho,ST

NIP� � : 19811105 201502 1 002

Jabatan�� : Perekayasa Ahli Pertama

Unit Kerja� : BPTTG, DISPERINDAG DIY

Alamat Kerja� : Jln. Kusumanegara No 168, Yogyakarta

No Hp� � : 085730318075

Vol. XIX, No.3. Oktober 2019