Isi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asd

Citation preview

aboraturium Geofisika 2014

METODE GEOLISTRIKMETODE RESISTIVITAS KONFIGURASIOdie Eka Paradis111.120.056Program Studi Teknik Geologi, Universitas Pembangunan Nasional VeteranYogyakartaSanggrahan no.178 (Belakang Polda), [email protected]

Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika aktif. Dimana dalam metode ini kita menggunaakan arus listrik yang sudah ada dalam batun dapat pula dengan menginjeksikan arus ke dalam batuan menggunakan elektroda-elektroda. Maka dari itu dengan menggunakan geolistrik kita dapat menyelidiki keadaan bawah permukaan dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan. Metode Geolistrik tahanan jenis atau resistivity adalah salah satu metode dalam geofisika yang memanfaatkan sifat kelistrikan batuan. Metode ini digunakan untuk eksplorasi mineral (bijih sulfida), sumber air, enentuan kedalaman lapisan overburden batubara, penelitian panas bumi. Metode ini dilakukan dengan cara mengirim arus dan mengukur tegangan atau potensial yang tebaca di permukaan, sehingga diperoleh resistivitas atau tahanan jenis antar lapisan batuan dibawah permukaan bumi, dan juga ketebalan masing masing lapisan batuan tersebut. Dari harga tahan jenisnya dipakai sebagai dasar penafsiran litologi batuan yang terdapat pada lapisan tersebut. Konfigurasi Schlumberger merupakan salah satunya dimana konfigurasi ini memiliki jangkauan paling dalam dibandingkan konfigurasi yang lain. Dalam konfigurasi ini digunakan dua buah elektroda arus . Biasanya untuk menggolah data digunakan software IP2Win. Data yang dimasukkan adalah data MN, AB/2, dan RHO. Setelah data dimasukkan akan dihasilkan sebuah grafik dan tabel yang memperlihatkan keadaan kedalaman serta data kedalaman tersebut. Prinsip dasar metode geolistrik tahan jenis adalah hokum ohm. Dimana hambatan diperoleh dengan mengukur beda potensial dan arus yang dilewatkkan dalam suatu penghantar. Dalam pengolahan datanya menggunakan software IP2Win, software ini berfungsi sebagai penentu kedalaman lapisan (h), tebal lapisan (d), dan jenis batuannya (p), serta banyaknya lapisan. Bisa dibilang, sebagai pembuatan profil dari lapisan yang didapat setelah pengolahan data.

Kata kunci : Konfigurasi Schlumberger , Resistivitas , IP2Win, Geolistrik

5

1. PENDAHULUAN Cara unutk mengetahui perubahan sebuah tahanan jenis lapisan batuan yang terdapat di bawah permukaan tanah yaitu dengan cara mengalirkan arus listrik DC (Direct Current) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 batang Elektroda Arus A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Apabila semakin panjang jarak elektroda AB maka akan menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam.Konfigurasi Schlumberger ini dilakukan dengan menginjeksi arus listrik ke dalam permukaan bumi guna mendapatkan data bawah permukaan. Hal ini dillakukan untuk Dalam kasus lain untuk mengetahui struktur bawah permukaan yang lebih dalam, maka jarak masing-masing elektroda arus (AB/2) dan elektroda potensial (MN/2).2. DASAR TEORI Geolistrik resistivity mengukur resistensi sebagia besar bahan bumi ke bagian listrik. Pengukuran ini berkolerasi paling kuat dengan sifat listrik dari air, pori, jumlah air pori, dan adanya bahan tanah liat dalam matriks. Terjadinya jarang mineral logam dapat memiliki pengaruh yang besar terhadap resistivitas bahan bumi. Tahanan berkolerasi sangan baik dengan komposisi geologi batuan dan bahan terkonsolidasi. Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika aktif. Dimana dalam metode ini kita menggunaakan arus listrik yang sudah ada dalam batun dapat pula dengan menginjeksikan arus ke dalam batuan menggunakan elektroda-elektroda. Maka dari itu dengan menggunakan geolistrik kita dapat menyelidiki keadaan bawah permukaan dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan. Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis digunakan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah permukaan bumi. Konfigurasi Schlumberger merupakan salah satunya dalam metode geolistrik resistivitas ini, dimana konfigurasi ini memiliki jangkauan paling dalam dibandingkan konfigurasi yang lain. Dalam konfigurasi ini digunakan dua buah elektroda arus . Biasanya untuk menggolah data digunakan software IP2Win. Data yang dimasukkan adalah data MN, AB/2, dan RHO. Setelah data dimasukkan akan dihasilkan sebuah grafik dan tabel yang memperlihatkan keadaan kedalaman serta data kedalaman tersebut.

Metodologi Pada pengukuran geolistrik ini dilakukan pada kedalaman 20 meter dengan lintasan sebanyak 17 lintasan. Alat yang digunakan berupa resistivitas batuan sendiri, accu 12 volt, 4 buah elektroda arus dan penerima potensial arus (masing-masing 2 buah), meteran, 4 gulung kabel minimal 50 meter, palu, ampere meter, payung, alat tulis, dan tabel data.Diagram Alir

Mulai

Ms.Excel

Menghitung nilai R, K, dan Rho

Menghitung nilai rata-rata RHO yang nilai MN/2nya sama

Mengelompokkan AB/2, MN, RHO

Mengolah data dalam IP2Win

Menyesuaikan kurva

Memnginterpretasi profil

Selesai

Gambar 2.1 Diagram Alir

3 cmSiapkan data excel sekunder yang telah didapatkan di laboratorium, kemudia baru kita mencari nilai R, K, dan RHO setelah itu kita dapat menghitung nilai rata-rata RHO yang MN/2nya sama, MN , mengelompokkan data excel yang akan diolah dalam IP2Win, yaitu AB/2, MN, dan RHO, setelah itu barulah kita dapat membuat grafik dengan menggunakan IP2Win, setelah itu barulah kita dapat membuat profilnya dan kita dapat interpretasikan.3. HASIL & PEMBAHASAN a. Kurva Window

Gambar 3.1. Kurva WindowBerdasarkan dari data diatas merupakan diolahdalamsofewareIP2Win.berdasarkan data diatas kita bisa melihat terdapat 5 lapisan yang terbentuk dengan tebal kedalaman,dan p yang memiliki nilai berbeda-beda.b. Tabel nilai , h, dan d

Gambar 3.2 Tabel , h, dan dBedasarkan table 5 lapisan yang berbeda. Dan dapat dilihat bahwa lapisan pertama berada dari kedalaman 0-0.984 m dan lapisan kedua sebesar 4.48 dan lapisan ketiga sebesar 11.2 dan lapisan keempatan sebesar 28 dan lapisan yang terakhir berada dikedalaman belum diketahui

c. Profil Kedalaman

Pada profil kedalaman terpadat 4 lapisan, diantaranya:1. Lapisan pertama dari atas berupa batulanau dengan nilai p=363 dengan tebal 0,9 m 2. Lapisan kedua dari atas berupa batupasir dengan nilai p=597 dengan tebal 4,4 m3. Lapisan pertama dari atas berupa batugamping dengan nilai p=1033 dengan tebal 10,2 m4. Lapisan pertama dari atas berupa batulanau dengan nilai p=856 dengan kedalaman lebih dari 15,5 m dari permukaan.

4. KESIMPULANPada metode schlumberger ini memiliki kelebihan dapat kiat buat profil dengan menggunakan kurva yang kita dapat buat di aplikasi IP2Win. Dari nili p dapat kita interpretasikan btuan bawah permukkan berupa batuan sedimen klastik.1. Lapisan pertama dari atas berupa batulanau dengan nilai p=363 dengan tebal 0,9 m 2. Lapisan kedua dari atas berupa batupasir dengan nilai p=597 dengan tebal 4,4 m3. Lapisan pertama dari atas berupa batugamping dengan nilai p=1033 dengan tebal 10,2 m4. Lapisan pertama dari atas berupa batulanau dengan nilai p=856 dengan kedalaman lebih dari 15,5 m dari permukaan.

DAFTAR PUSTAKA Buku panduan praktikum geofisika 2014. Metode.geolistrik.schlumberger.pdf