19
“ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIARE “DI PUSKESMAS WONOAYU” Disusun oleh: FIRDA YUNIA PURWANTI P27820413073 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA PRODI D3 KEPERAWATAN KAMPUS SIDOARJO 2014/2015

Ismail

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ismail

Citation preview

Page 1: Ismail

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIARE

“DI PUSKESMAS WONOAYU”

Disusun oleh:FIRDA YUNIA PURWANTI P27820413073 

 

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

PRODI D3 KEPERAWATAN KAMPUS SIDOARJO

2014/2015

Page 2: Ismail

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diare merupakan buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air besar tersebut dapat/tanpa disertai lender dan darah. (Sudoyo Aru, dkk 2009). Definisi lain yaitu Hippocrates mendefinisikan diare sebagai pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair. Dibagian ilmu kesehatan anak FKUI / RSCM diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. (Ilmu Kesehatan Anak, 2005).

Page 3: Ismail

Menurut WHO (2006) diare adalah keluarnya tinja yang lunak atau cair denganfrekuensi 3x atau lebih perhari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja, atau bilaibu merasakan adanya perubahan konsistensi dan frekuensi buang air besar pada anaknya. Jadi diare adalah keluarnya tinja yang lunak atau cair pada balita umur 6 bulan sampai 5 tahun dengan frekuensi lebih dari biasanya atau lebih dari 3 kali dalam sehari dengan atautanpa darah atau lendir dalam tinja.

Pencegahan diare yang seharusnya dilakukan oleh keluarga adalah: meningkatkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara penuh selama 4-6 bulan, memperbaiki pemberian makanan pendamping ASI, menggunakan air bersih yang cukup, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar, menggunakan jamban yang benar. Hal-hal tersebut penting dilakukan di tengah-tengah keluarga karena peran keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan merupakan bagian dari tangung jawab orang tua (DepKes RI, 2000)

Page 4: Ismail

Penyakit diare hingga saat ini masih menjadi salah satu

penyakit penyebab kematian dan kesakitan di seluruh daerah,

khususnya di Indonesia. Penyakit diare banyak menyerang bayi

dan anak balita. Diperkirakan angka kesakitan berkisar

diantara 150-430 per seribu penduduk pertahunnya. Dengan

upaya yang sekarang telah dilaksanakan, angka kematian

dirumah sakit dapat ditekan menjadi kurang dari 3%.

Page 5: Ismail

Di Indonesia, angka kesakitan penyakit Diare dari tahun ketahun cenderung meningkat. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT) tahun 2004, menunjukkan angka kematian akibat diare adalah 23 per 100 ribu penduduk dan pada balita adalah 75 per 100ribu balita (Depkes RI, 2005). Hasil SKRT tahun 2005 menunjukkan bahwa diare menempati kisaran urutan kedua dan ketiga sebagai penyebab kematian bayi di Indonesia. Menurut Depkes RI (2009), insiden diare berkisar antara 400 kasus per 100 penduduk, di mana 60-70% di antaranya anak-anak di bawah umur 5 tahun. Setiap anak mengalami diare rata-rata 1 sampai 2 kali setahun ( Bela dkk, 2009).

Page 6: Ismail

Berdasarkan data rekam medis Puskesmas wonoayu pada bulan Januari-September 2015, didapatkan sebanyak 93 pasien diare berdasarkan jenis kelamin laki- laki sejumlah 56 orang dan 37 perempuan. (Buku Register Pukesmas wonoayu).

Melihat fenomena di atas, peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang “ Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diare di Puskesmas wonoayu”.

Page 7: Ismail

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada proposal laporan penelitian ini adalah 1. Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada pasien

Diare di Puskesmas wonoayu?

Page 8: Ismail

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1Tujuan umum

Teridentifikasinya asuhan keperawatan pada klien diare berdasarkan

teori dan praktek.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Teridentifikasinya pengkajian pada klien diare di Puskesmas

wonoayu

2. Teridentifikasinya diagnosa keperawatan pada klien diare di

Puskesmas wonoayu

3. Teridentifikasinya perencanaan pada klien diare di Puskesmas

wonoayu

Page 9: Ismail

3. Teridentifikasinya perencanaan pada klien diare di

Puskesmas wonoayu

4. Teridentifikasinya pelaksanaan tindakan pada klien

diare di Puskesmas wonoayu

5. Teridentifikasinya evaluasi pada klien diare di

Puskesmas wonoayu

6. Teridentifikasinya asuhan keperawatan pada klien

diare di Puskesmas wonoayu berdasarkan teori

dan praktek

Page 10: Ismail

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Dapat dijadikan sarana dan pengaplikasian dari proses asuhan keperawatan yang telah diberikan di institusi pendidikan terutama pengaplikasian asuhan keperawatan pada pasien diare.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan di pendidikan khususnya kepada mahasiswa ataupun mahasiswi Keperawatan Kampus Sidoarjo untuk meningkatkan pengetahuan dan mengidentifikasi aplikasi dari proses asuhan keperawatan pada pasien diare. Serta dapat mengaplikasikan proses perawatan pada pasien diare secara benar dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan.

Page 11: Ismail

1.4.3 Bagi Tempat Penelitan

Sebagai masukan dan tambahan ilmu pengetahuan kepada petugas pelayanan kesehatan khususnya di bidang keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien diare untuk meningkatkan kualitas hidup penderita diare.

1.4.4 Bagi Keluarga dan Pasien

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan terhadap keluarga maupun pasien diare tentang faktor resiko dan akibat diare serta perawatan pasien diare, sehingga diharapkan dapat mengurangi resiko terkena diare dan mencegah komplikasi.

Page 12: Ismail

1.4.5 Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Dapat memberi informasi dan menambah pengetahuan untuk perkembangan ilmu terutama di bidang keperawatan dan juga sebagai acuan untuk melakukan proses keperawatan pada pasien diare.

Page 13: Ismail

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Diare

2.2 Etiologi

2.3 Patofisiologi

2.4 Manifestasi Klinis

2.5 Komplikasi

2.6 Kerangka konseptual

Page 14: Ismail

Bab IIIMetode Penelitian

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap

keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana

suatu penelitian bisa diterapkan, dipergunakan sebagai petunjuk

dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu

tujuan atau menjawab pertanyaan penelitian (Nursalam, 2003 : hal

80).

Page 15: Ismail

Berdasarkan penelitian ini maka desain yang digunakan

adalah jenis penelitian deskriptif yaitu menggambarkan

suatu masalah yang ada guna menyelesaikan masalah yang

sekarang terjadi menggunakan metode survey dengan

pendekatan crossectional bahwa peneliti melakukan

penelitian pada satu kali pada saat itu juga.

Page 16: Ismail

4.2 Populasi , Sampel, dan Sampling

Populasi

Populasi merupakan seluruh objek atau suatu objek

dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. (A.Aziz

Alimul, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah semua

penderita Diare di Puskesmas Wonoayu yaitu sebesar 93

 

Sample :

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti

atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (A.Aziz Alimul,2003).

n = N

1+N(d)2

Page 17: Ismail

Keterangan:N: Besar populasin : Besar sampeld: tingkat kepercayaan/ketepatan (0,05)N = 93 × 25 % = 23 orang

n = N 1+N(d)2

n = 23 = 23 = 21,74 = 22 orang1 + 23 (0.05)2 1 + 23 (0.0025)

Karena keterbatasan waktu, maka peneliti mengambil 25% dari jumlah populasi. Adapun besar sampel pada penelitian ini sebanyak 22 responden.

Page 18: Ismail

Sampling : Sampling merupakan suatu proses dalam

menyeleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, dengan menggunakan teknik sampling. (A.Aziz Alimul,2003).

Penelitian ini menggunakan simple random sampling. Simple random sampling adalah pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi. Cara ini dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. (A.Aziz Alimul,2003).

Page 19: Ismail

4.3 Variabel Dan Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional

Indikator Alat Ukur

Skala Skor

   1.      

2.  

Variabel independen Kekurangan volume cairan    

 Kurangnya pengetahuan

   Penurunan cairan intravaskuler, interstisial atau intraseluler yang mengacu pada dehidrasi atau kehilangan cairan saja.Ketiadaan atau kurangnya informasi yang berkaitan dengan topik tertentu

  

 Bibir keringMulut kering Suhu tubuh meningkat Penurunan berat badanKelemahanHaus 

Perilaku kesehatan ibu yang kurang tepatKetidaktahuan ibu tentang pertolongan pertama pada diareSalah interpretasi informasi

  

Kuesioner       

Kuesioner             

  

Ordinal       

Ordinal           

  

1. Haus

2. Tidak haus     

3. Bisa

4. Tidak